PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
BERBASIS KARAKTER (STUDI SITUS PAUD ISLAM MAKARIMA)
JL. ADI SUMARMO NO. 85 KARTASURA
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi
Magister Administrasi Pendidikan Sekolah Pascasarjana
Oleh
WIDIARTI ISWANDARI
Q 100120076
PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
i
ii
iii
1
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI BERBASIS KARAKTER (STUDI SITUS PAUD ISLAM MAKARIMA)
JL. ADI SUMARMO NO. 85 KARTASURA
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: a) perencanaan, b) pelaksanaan, dan c) evaluasi pembelajaran pendidikan anak usia dini berbasis karakter di PAUD Islam Makarima. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Keabsahan data melalui triangulasi sumber. Data dianalisis menggunakan model analisis interaktif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Perencanaan pembelajaran PAUD berbasis karakter di PAUD Islam Makarima dilakukan dengan menerapkan kurikulum Makarima yaitu perpaduan kurikulum Dinas (kurikulum 2013) dengan kurikulum lembaga dari Yayasan Makarima (pendidikan agama Islam yang mengajarkan murojaah, akidah, akhlak, fiqih, siroh, dan tahfidz), menyusun RPPH dan RPPM, melakukan penentuan tema dan alokasi waktu, dan menentukan metode sentra atau BCCT sebagai metode pembelajaran. 2) Pelaksanaan pembelajaran PAUD berbasis karakter di PAUD Islam Makarima dilakukan dalam tiga tahap yaitu kegiatan pembukaan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Pelaksanaan kegiatan pembukaan diawali dengan penataan kelas. Guru menyiapkan anak-anak berbaris sebelum dimulainya kegiatan untuk mengajarkan anak karakter kedisiplinan dan mengucapkan salam untuk menanamkan nilai karakter hormat dan sopan santun. Kegiatan inti dalam pembelajaran PAUD terdiri dari kegiatan inti I (PAI) dan kegiatan inti II (sentra) dimana setiap kegiatan inti terdiri dari pijakan lingkungan, pijakan sebelum main/ saintifik, pijakan saat main, dan pijakan setelah main. Kegiatan inti II (Sentra) PAUD Islam Makarima membagi kegiatan yang dilakukan menjadi lima sentra yaitu sentra peran, sentra balok, sentra persiapan, sentra life skill, dan sentra BAC/ kreativitas. 3) Evaluasi pembelajaran PAUD berbasis karakter di PAUD Islam Makarima dilakukan mengacu pada Acuan Menu Pembelajaran Generik. Evaluasi pembelajaran yang dilakukan di PAUD Islam Makarima berupa pengamatan, catatan anekdot dan portofolio.
Kata kunci: pengelolaan, pembelajaran, berbasis karakter, PAUD.
Abstract
This study aims to describe: a) planning, b) implementing, and c) evaluating the learning of character-based early childhood education in Makarima Islamic Early Childhood Education Programs. This study uses a qualitative method. Data is collected through interviews, observation and documentation. Data validity through source triangulation. Data were analyzed using interactive analysis models. The results of this study indicate that: 1) Learning planning of character-based early childhood education in Makarima Islamic Early Childhood Education Programs is done by applying Makarima curriculum, that is a combination of the Department curriculum (2013 curriculum) with the institution's curriculum from
2
the Makarima Foundation (Islamic education that teaches murojaah, aqeedah, morals, fiqh, siroh, and tahfidz), preparing RPPH and RPPM, determine the theme and time allocation, and determine the center method or BCCT as a learning method. 2) The learning implementation of character-based early childhood education in Makarima Islamic Early Childhood Education Programs is carried out in three stages: opening activities, core activities, and closing activities. The implementation of the opening activity begins with class arrangement. The teacher prepares the children to line up before the commencement of activities to teach children the character of discipline and say hello to instill the value of respectful character and courtesy. The core activities in early childhood education learning consist of core activities I (Islamic Education) and core activities II (centers) where each core activity consists of environmental footing, footing before playing / scientific, footing when playing, and footing after playing. Core activity II (Sentra) Islam Makarima Early Childhood Education Programs divides the activities carried out into five centers, namely the center of roles, center of beam, preparation centers, life centers, skills and BAC centers / creativity. 3) The learning evaluation of character-based early childhood education learning in Makarima Islamic Early Childhood Education Programs is carried out referring to the Generic Learning Menu Reference. Evaluation of learning conducted at Makarima Islamic Early Childhood Education Programs in the form of observations, anecdotal notes and portfolios. Keywords: management, learning, based on character, Early Childhood
Education Programs.
1. PENDAHULUAN
Pendidikan karakter bagi anak usia dini sangat penting dengan maksud untuk
menanamkan nilai-nilai kebaikan, agar menjadi kebiasaan bagi anak kelak dewasa
atau pada jenjang pendidikan selanjutnya. Masa usia dini merupakan masa yang
tepat untuk melakukan pendidikan. Sebab pada masa ini, anak sedang mengalami
proses pertumbuhan dan perkembangan yang luar biasa. Anak pada usia dini
cenderung belum memiliki pengaruh negatif yang banyak dari luar atau
lingkungannya sehingga orang tua maupun pendidik akan jauh lebih mudah dalam
mengarahkan dan membimbing anak-anaknya, terutama dalam menanaman nilai-
nilai karakter. Agar terwujudnya pendidikan karakter yang diharapkan maka perlu
adanya manajemen untuk mengelola pendidikan karakter pada ranah yang sesuai
khususnya pada pendidikan anak usia dini (PAUD), yang nantinya akan
menanamkan nilai-nilai karakter dalam kehidupan sehari-hari dan terbentuknya
peserta didik yang berkarakter.
3
PAUD Islam Makarima Kartasura merupakan suatu lembaga pendidikan
yang menerapkan pendidikan anak usia dini. Selain belajar di kelas, pelaksanaan
pendidikan usia dini ini juga dilakukan di luar kelas dengan metode bermain,
karena pada dasarnya masa kanak-kanak atau masa usia dini adalah masa untuk
bermain. PAUD Islam Makarima Kartasura tipikal lembaga pendidikan
berkarakteristik khusus dan berbasis Islam yang mengacu pada pembentukan
sumber daya manusia yang paham akan tugasnya sebagai hamba Allah di muka
bumi, disamping itu, merupakan lembaga pendidikan yang Islam Visioner yang
memiliki misi yaitu menjadi penyelenggara pendidikan yang mampu mencetak
generasi masa depan beakhlak mulia cerdas dan kreatif.
Pada setiap tahun ajaran baru, sudah dapat dipastikan yang mendaftar
selalu melebihi daya tampung sekolah, sehingga tidak semua pendaftar dapat
diterima. Hal ini dilakukan karena sekolah tersebut mementingkan kualitas siswa
dan prestasi siswa daripada kuantitas semata. Materi yang disampaikan memang
tampak didesain dengan disesuaikan tingkat pemahaman siswa tanpa
mengesampingkan tingkat perkembangan anak. Selain itu, penggunaan metode
yang tepat dalam penyampaian materi turut serta memberikan andil dalam
keberhasilan pelaksanaan kegiatan dan pembelajaran.
Penelitian ini mempunyai 3 tujuan yaitu untuk mendeskripsikan: 1)
perencanaan pembelajaran pendidikan anak usia dini berbasis karakter di PAUD
Islam Makarima., 2) pelaksanaan pembelajaran pendidikan anak usia dini berbasis
karakter di PAUD Islam Makarima, 3) evaluasi pembelajaran pendidikan anak
usia dini berbasis karakter di PAUD Islam Makarima.
2. METODE
Metode dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan desain etnografi.
Tempat penelitian adalah di PAUD Makarima Kartasura yang dilakukan mulai
bulan Agustus sampai bulan Oktober 2018.
Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Penelitian ini menggunakan analisis data model Miles dan
Huberman (2008: 16) yaitu analisis model interaktif. Kegiatan tersebut terdiri dari
3 komponen analisis yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan
atau verifikasi.
4
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini Berbasis
Karakter di PAUD Islam Makarima
Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini Berbasis Karakter di
PAUD Islam Makarima dilakukan dengan menerapkan kurikulum Makarima yaitu
perpaduan kurikulum Dinas dengan kurikulum lembaga dari Yayasan Makarima.
Kurikulum lembaga merujuk pada pedoman yang dipakai Yayasan Makarima
yaitu pendidikan agama Islam yang mengajarkan murojaah, akidah, akhlak, fiqih,
siroh, dan tahfidz. Sedangkan kurikulum dari Dinas yaitu kurikulum 2013.
Kurikulum tersebut memiliki tujuan untuk mendidik anak sejak dini tentang nilai-
nilai agama Islam dan pendidikan karakter. Hal ini menyiratkan bahwa kurikulum
yang digunakan oleh PAUD Islam Makarima mengintegrasikan kruikulum 2013
dan pendidikan agama Islam yang sama-sama mengajarkan tentang pendidikan
karakter atau moral. Hal ini sejalan dengan penelitian dari Bissoli (2014) bahwa
pendidikan anak usia dini adalah ruang untuk pembentukan hubungan antara
anak-anak dan objektikasi umum (seni, ilmu pengetahuan, moral, politik dan
filsafat), mengingat kekhususan yang menandai pembelajaran dan pengembangan
pada anak usia dini. Hal ini juga diperkuat oleh Kurniasih, dkk. (2014) dalam
penelitiannya bahwa perencanaan dilakukan dengan membuat kurikulum yang
terintegrasi dengan pendidikan karakter. Perencanaan dilakukan dengan membuat
kurikulum dan dikembangkan menjadi program tahunan, semester, bulanan dan
program harian.
Perencanaan pembelajaran pendidikan anak usia dini di PAUD Islam
Makarima diawali dengan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Mingguan (RPPM), yang selanjutnya dijabarkan ke dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Harian (RPPH). Mengenai kegiatan pembelajaran di PAUD Islam
Makarima berlangsung dari hari Senin, Rabu dan Jumat dengan lama pertemuan
sekurang-kurangnya 2 jam 30 menit (150 Menit setiap hari). Untuk perencanaan
harian, guru diharapkan membuat RPPH. RPPH adalah rancangan kegiatan untuk
satu hari yang merupakan penjabaran dari RPPM. Satuan kegiatan harian harus
diuraikan lebih lanjut oleh guru dan mengandung unsur: waktu kegiatan,
kemampuan dan penilaian. Guru juga membuat RPPM yang digunakan sebagai
5
acuan kegiatan selama satu minggu. Tirtayani, dkk. (2017) dalam penelitiannya
menyatakan kegiatan pelatihan guru berdampak pada kemampuan guru dalam
merancang pembelajaran. Setelah mengikuti pelatihan atau workshop, guru telah
memiliki RPPH yang lebih terstruktur mengenai pengembangan karakter.
Perencanaan pembelajaran pendidikan anak usia dini di PAUD Islam
Makarima juga dilakukan dengan penentuan tema dan alokasi waktu yang
disesuaikan dengan siswa usia dini. Penentuan tema diambil mulai dari
lingkungan yang terdekat dengan anak sampai jauh dengan anak. Tema-tema
tersebut merupakan pokok bahasan yang akan dikembangkan lebih lanjut oleh
guru menjadi program kegiatan pembelajaran yang operasional atau akan
dijalankan nantinya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan misalnya tujuan tema.
Tujuan tema ini digunakan untuk menyatukan isi program kegiatan belajar dalam
satu kesatuan yang lebih berarti, memperkaya perbendaharaan kata anak serta
menambah pengenalan anak terhadap hal-hal tertentu. Hal ini sejalan dengan
temuan penelitian dari Tabi’in (2017) bahwa proses pembelajaran karakter
disiplin dilaksanakan setiap hari secara terintegrasi dengan pembelajaran yang
sudah dijadwalkan dengan masing-masing bagian pokok bahasan disesuaikan
dengan tema. Sedangkan penentuan alokasi waktu tema dalam perencanaan ini
disesuikan dengan banyak sedikitnya bahan yang ada di lingkungan. Waktu
tersebut dialokasikan untuk masing-masing catur wulan dalam satu tahun. Hal ini
diperkuat dengan hasil penelitian dari Rozalena dan Kristiawan (2017) dimana
Sistem pengelolaan pembelajaran PAUD meliputi Kegiatan Belajar Mengajar,
Menelaah Kalender Pendidikan, dan Pengaturan Jadwal Pembelajaran.
Bentuk-bentuk perencanaan kegiatan pembelajaran di PAUD Islam
Makarima antara lain perencanaan tahunan, perencanaan mingguan dan
perencanaan harian. Hal ini didukung dengan hasil penelitian dari Hadisi (2016)
bahwa perencanaan pendidikan berbasis karakter dapat dilakukan melalui;
program tahunan, program semester, pembuatan rencana kegiatan mingguan, dan
rencana kegiatan harian Dalam perencanaan kegiatan tersebut guru telah
menentukan nilai-nilai karakter yang akan diberikan kepada siswa. Nilai-nilai
karakter tersebut antara lain nilai karakter hormat dan sopan santun,
kepemimpinan dan keadilan, tanggung jawab, disiplin dan peduli lingkungan.
6
Dalam perencanaan tahunan, para guru PAUD Islam Makarima menyusun
dan menentukan pembiasaan-pembiasaan dan keterampilan yang diharapkan
dapat dicapai anak, di samping sudah dipilih tema-tema yang dekat dan sesuai
dengan minat anak. Seperti yang disampaikan oleh Rica dan Priyantoro (2017)
bahwa menanamkan pendidikan karakter sejak usia dini merupakan masa yang
paling tepat untuk melakukan pembiasaan dalam pembentukan karakter seseorang
karena masa ini merupakan masa belajar yang paling pontensial. Dalam
perencanaan mingguan, guru diharapkan membuat Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Mingguan (RPPM). RPPM ini berisi kegiatan-kegiatan dalam
rangka mencapai kemampuan-kemampuan yang telah direncanakan dalam satu
minggu sesuai dengan tema pada satu minggu itu dan segala sesuatu yang harus
dipersiapkan oleh guru yang ada kaitannya dengan pelaksanaan kegiatan pada
minggu yang bersangkutan, khususnya tema yang berhubungan dengan
penanaman nilai karakter.
Dari perencanaan mingguan ini dijabarkan menjadi Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Harian (RPPH). Pada RPPM terlihat pelaksanaan yang bersifat
kelompok, individu maupun yang dilakukan secara klasikal. Untuk setiap kegiatan
tertulis kemampuan apa yang akan dicapai oleh anak termasuk jenis kegiatan yang
akan diberikan kepada anak, sarana, metode dan pengorganisasian anak sesuai
dengan kebutuhan serta nilai karakter apa yang akan diberikan kepada siswa.
Sejalan dengan penelitian dari Ita (2018) dimana perencanaan pembelajaran
disusun dengan memperhatikan tingkat perkembangan anak, aspek-aspek
perkembangan anak, kebutuhan anak, minat dan karakteristik anak. Perencanaan
harian ini dalam pelaksanaanya nanti terdiri dari kegiatan pembukaan, kegiatan
inti, istirahat/ makan dan kegiatan penutup.
Dalam kegiatan perencanaan pembelajaran yang berhubungan dengan
materi yang akan diajarkan, guru juga menentukan metode yang akan digunakan
dalam pembelajaran. Pada umumnya metode pembelajaran yang digunakan oleh
guru dalam pembelajaran PAUD adalah metode sentra atau BCCT (Beyond
Center and Circle Time (BCCT). Metode sentra BCCT ini juga digunakan oleh
PAUD lainnya seperti hasil penelitian dari Ridho, dkk. (2015). Metode sentra atau
BCCT adalah suatu metode atau pendekatan dalam penyelenggaraan pendidikan
anak usia dini. Metode ini dikembangan berdasarkan hasil kajian teoritik dan
7
pengalaman empirik. Metode ini ditujukan untuk merangsang seluruh aspek
kecerdasan anak agar kecerdasannya dapat berkembang secara optimal, maka otak
anak perlu dirangsang untuk terus berpikir secara aktif dengan menggali
pengalamannya sendiri (bukan sekedar mencontoh atau menghafal). Metode ini
memandang bermain sebagai wahana yang paling tepat dan satu-satunya wahana
pembelajaran anak, karena di samping menyenangkan, bermain dalam setting
pendidikan dapat menjadi wahana untuk berpikir aktif dan kreatif. Hal ini juga
didukung oleh Chuckwbikem (2013) dimana bermain sangat penting dalam
pembelajaran dan perkembangan emosional semua anak. Ini menyediakan anak-
anak dengan pengalaman langsung dengan air, pasir, plesteran, lumpur, kerang,
dan ranting. Bermain bersifat multifaset. Namun, itu harus menyenangkan bagi
anak, seringkali banyak keterampilan yang bisa dipelajari melalui bermain.
Bermain membantu anak-anak mempelajari hubungan dan keterampilan sosial,
dan mengembangkan nilai dan etika. Bermain harus selalu dianggap sebagai
bagian penting dari pendidikan awal anak.
3.2 Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini Berbasis
Karakter di PAUD Islam Makarima
Pelaksanaan pembelajaran pendidikan anak usia dini berbasis karakter dilakukan
melalui tiga tahapan, yaitu kegiatan pembukaan, kegiatan inti (PAI dan Sentra),
dan kegiatan penutup. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Hadisi (2016) dalam
penelitiannya bahwa implementasi Pendidikan Anak Usia Dini berbasis karakter,
dalam proses pembelajaran dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu kegiatan awal,
kegiatan inti/kegiatan main dan kegiatan akhir. Kegiatan-kegiatan tersebut
menjadi satu rangkaian pembelajaran yang telah tersusun rapi sesuai dengan
program sekolah.
Pelaksanaan kegiatan pembukaan dalam Pembelajaran Pendidikan Anak
Usia Dini di PAUD Islam Makarima diawali dengan penataan kelas, penyambutan
anak dan belajar sambil bermain. Sejalan dengan temuan penelitian tersebut,
penelitian dari Ita (2018) juga menyampaikan bahwa pelaksanaan pembelajaran di
TK Rutosoro dimulai dengan penyambutan anak oleh guru. Kegiatan ini berfungsi
sebagai pemanasan sebelum memasuki kegiatan inti. Dalam penataan kelas, guru
mempersiapkan karpet yang diletakkan di tengah-tengah ruang kelas. Hal itu
8
berkaitan dengan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru di PAUD Islam
Makarima yaitu metode BCCT. Karpet tersebut nantinya akan digunakan oleh
siswa dan guru dalam kegiatan belajar mengajar. Setelah semua siswa masuk
kelas dan duduk di atas karpet dengan membentuk lingkaran kemudian guru akan
berdiri di tengah kelas sambil mengucapkan salam kepada siswa. Pengucapan
salam merupakan kegiatan pembiasaan yang dilakukan guru untuk menanamkan
nilai karakter hormat dan sopan santun. Memberi salam merupakan kegiatan rutin
yang dilakukan guru pada saat sebelum memulai pembelajaran atau mengakhiri
pembelajaran.
Prinsip pembelajaran di PAUD Islam Makarima adalah belajar sambil
bermain sehingga pembelajaran yang dilakukan tidak membuat siswa merasa
bosan. Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh Rozalena dan Kristiawan
(2017) bahwa aktivitas belajar anak usia dini adalah berupa belajar sambil menari
atau bergerak; menggambar/mewarnai sambil belajar; dan menghafal kata sambil
bertepuk tangan. Bermain saat kegiatan pembukaan berupa guru menyiapkan
seluruh anak dalam lingkaran lalu menyebutkan kegiatan pembukaan yang akan
dilakukan berupa permainan tradisional. Kemudian selesai bermain dalam
kegiatan pembukaan, anak-anak diberi waktu untuk pendinginan dengan cara
bernyanyi dalam lingkaran atau bermain tebak-tebakan dengan tujuan agar anak
kembali tenang.
Kegiatan inti dalam pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini di PAUD
Islam Makarima terdiri dari kegiatan inti I (PAI) dan kegiatan inti II (sentra).
Pukul 08.30 WIB memasuki kegiatan inti I (PAI). Saat peserta didik sudah siap,
guru mengajak peserta didik duduk melingkar di karpet biru untuk murojaah
bersama-sama. Sebelum murrojaah anak diajak untuk mengabsen teman-teman
mereka yang tidak hadir hari itu. Murojaah ini berisi surat-surat pendek, hadits,
dan doa sehari-hari. Semua itu bertujuan untuk mengulang bacaan dan doa sehari-
hari agar tambah melekat di ingatan anak. Setelah kegiatan inti I, selanjutnya
adalah istirahat. Istirahat dilaksanakan setelah kegiatan inti I berakhir. Sebelum
makan, anak-anak berdoa terlebih dahulu dan dilanjutkan mengantri di depan
wastafel untuk mencuci tangan. Setelah selesai peserta didik kembali lagi ke
dalam kelas dan langsung duduk melingkar pada karpet makan yang sudah
disediakan guru sambil menunggu namanya dipanggil untuk menerima snack.
9
Setelah waktu istirahat berakhir, kegiatan selanjutnya adalah kegiatan inti
II (sentra). Sebelum memasuki kegiatan inti II (sentra) peserta didik terlebih
dahulu membereskan bermain mereka dan meletakkan mainan ke tempat semula.
Setelah itu peserta didik kembali berkumpul dan bersiap membuat dua barisan
memanjang kebelakang untuk berjalan menuju jadwal sentra yang telah dirancang
dan disepakati di dalam RPPH. Sebelum bermain sentra ada beberapa pijakan
yang harus peserta didik lewati, yaitu pijakan lingkungan, pijakan sebelum main/
saintifik, pijakan saat main, dan pijakan setelah main. Semua sentra dirancang
sesuai dengan tema dan kemampuan peserta didik. Lee (2014) dalam
penelitiannya menyampaikan enam tema penting mengenai manfaat
mengintegrasikan kegiatan ke dalam kurikulum untuk meningkatkan minat anak-
anak dalam pengembangan karakter. Tema-tema ini adalah: "Merawat Orang
Lain"; "Menilai Keberanian"; "Kerja sama"; "Menghormati"; "Tanggung jawab";
dan "Kejujuran." Secara keseluruhan, guru melaporkan bahwa perubahan positif
dalam interaksi dan perilaku sosial siswa dipupuk ketika enam nilai karakter
pribadi inti dimasukkan ke dalam pengajaran di kelas. Di sentra BAC peserta
didik diajarkan untuk mengenal pulau-pulau yang ada di negara Indonesia, ada
beberapa media yang digunakan guru sentra untuk menarik peserta didik mau
memainkannya. Salah satunya adalah cat air, dengan cat air dan gambar pulau
anak diminta untuk membuat titik-titik di atas kertas putih yang bergambar pulau
tersebut agar terlihat perbedaan antara dataran rendah dan dataran tinggi.
Sedangkan di sentra peran anak juga diajak untuk bermain peran sebagai
pahlawan perebut kemerdekaan, semua itu dilakukan agar peserta didik bisa
merasakan perjuangan langsung pahlawan di tempo dahulu. Berbagai metode
dalam sentra di atas sejalan dengan penelitian dari Setyaningrum (2017) bahwa
pendidikan karakter TK diterapkan dengan mengintegrasikan kurikulum tauhid
dengan menggunakan pembiasaan, teladan, disiplin, praktik langsung, penugasan,
dan percakapan.
Metode pembelajaran yang diterapkan di PAUD Islam Makarima adalah
metode sentra atau BCCT. Metode sentra atau BCCT merupakan metode
penyelenggaraan PAUD yang berpusat pada anak yang dalam proses
pembelajarannya berpusat di sentra main dan saat anak dalam lingkaran. Hal ini
sejalan dengan temuan penelitian dari Ridho, dkk. (2015) bahwa Pelaksanaan
10
pembelajaran menggunakan metode bermain sambil belajar melalui pembelajaran
kelas sentra dengan pendekatan Beyond Center and Circle Time (BCCT), dan
metode tanya jawab, cerita, bermain peran atau praktik langsung lapangan. BCCT
dapat dikatakan sebagai konsep belajar dimana pendidik (guru) menghadirkan
dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong anak didik membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-
hari. Sehingga otak anak dirangsang untuk terus berpikir secara aktif dalam
menggali pengalamannya sendiri bukan sekedar mencontoh dan menghapal saja.
Penggunaan metode sentra atau BCCT sebenarnya sangat bermanfaat baik
dilakukan pada kelas dengan jumlah murid yang besar maupun kecil asalkan
proporsional. Proporsional dapat diartikan jumlah siswa disesuaikan dengan
jumlah guru pendamping. Selain itu penggunaan metode sentra atau BCCT ini
juga membantu siswa untuk tidak terlalu monoton dalam belajar. Karena dalam
metode pembelajaran dengan menggunakan metode sentra atau BCCT siswa tidak
hanya belajar menghafal materi pelajaran tetapi juga siswa diajak untuk terjun
langsung ke lapangan. Oleh karena itu, Ridho, dkk. (2015) dalam penelitiannya
menyampaikan pelaksanaan pembelajaran menggunakan praktik langsung
lapangan. Hal ini bertujuan agar siswa dapat langsung mengetahui materi yang
diajarkan oleh guru bukan hanya sekedar imajinasi siswa belaka. Konsep belajar
seperti ini difokuskan agar guru sebagai pendidik menghadirkan dunia nyata di
dalam kelas dan mendorong anak didik membuat hubungan antara pengetahuan,
pengalaman dan penerapan dalam kehidupan mereka sehari-hari. Sehingga otak
anak dirangsang untuk terus berpikir secara aktif dalam menggali pengalamannya
sendiri bukan sekedar mencontoh dan menghapal saja.
Kegiatan inti II (Sentra) PAUD Islam Makarima dibagi menjadi lima
sentra yaitu sentra peran, sentra balok, sentra persiapan, sentra life skill, dan sentra
BAC/ kreativitas. Pada intinya kegiatan yang dilaksanakan dalam masing-masing
sentra tersebut berdampak pada pengalaman yang diperoleh siswa yang berbeda.
Sebagai contoh kegiatan dalam hal main pembangunan di sentra persiapan
pengalaman yang diperoleh adalah siswa mampu membuat gambarnya sendiri
sedangkan dalam sentra balok mereka mampu membuat bentuk bangunan yang
sederhana. Dalam sentra balok biasanya siswa akan berebut balok yang akan
mereka susun. Namun guru akan menyuruh siswa untuk meminta balok dari
11
temannya dengan kalimat yang sopan. Hal itu merupakan salah satu nilai karakter
yang diterapkan guru di PAUD Islam Makarima. Ada banyak sekali nilai-nilai
karakter yang dapat diintegrasikan dalam pelaksanaan pembelajaran ini. Ulavere
dan Veisson (2015) dalam penelitiannya menyebutkan nilai-nilai karakter yang
dapat diajarkan pada anak PAUD antara lain kejujuran, kesehatan, menolong,
kemampuan kerjasama, kepercayaan, toleransi, rasa tanggung jawab,
kemandirian, kepedulian, dan kreativitas. Sementara penelitian dari
Rahayuningsih dan Sholikhan (2016) menyebutkan Menu pembelajaran di TK IT
As Salam terdiri dari sembilan pilar karakter: (1) cinta Tuhan dan semua ciptaan-
Nya, (2) mandiri, disiplin, dan bertanggung jawab, (3) jujur, dapat dipercaya, dan
kata-kata bijak, ( 4) rasa hormat, sopan, dan pendengar yang baik, (5) murah hati,
membantu, dan kooperatif, (6) percaya diri, kreatif, dan gigih, (7) pemimpin yang
baik dan adil, (8) baik dan rendah hati, ( 9) toleran, cinta damai, dan bersatu.
Kegiatan inti II (sentra) bermain yang dilakukan mempunyai tujuan agar siswa
memperoleh kemampuan lebih yang biasanya disebut dengan kecerdasan jamak.
Kegiatan ini bertujuan agar mereka mempunyai kecerdasan dalam hal kecerdasan
linguistik (bahasa), musik, interpersonal, spiritual dan masih banyak lagi. Yang
pasti kecerdasan itu sangat berguna bagi kehidupan mereka yang didukung
dengan nilai karakter yang telah dimiliki siswa.
Sebelum sampai kepada kegiatan akhir atau penutup, siswa yang telah
kembali dari kegiatan sentra langsung menuju wastafel yang berada di depan
kelas untuk mencuci tangan mereka. Setelah sampai di dalam kelas, peserta didik
langsung membuat lingkaran di karpet makan dan berdoa bersama-sama lalu
peserta didik dipersilakan untuk memakan buah yang sudah tersedia. Hal ini
seperti pelaksanaan pembelajaran dalam penelitian dari Ita (2018) dimana
pelaksanaan pembelajaran setelah kegiatan inti adalah makan dan istirahat,
penutup. Menu yang disediakan setiap harinya bervariasi, tapi yang terpenting
nasi, sayur dan lauk seimbang. Setelah anak selesai makan anak kembali
berkumpul di karpet hijau guna kegiatan penutupan. Disini guru mereview
kegiatan dari awal sampai akhir pada hari ini dan ditambah mereview kegiatan
esuk hari. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar peserta didik bersemangat
berangkat sekolah esuk hari. Guru juga selalu mengingatkan tugas yang harus
dilakukan setelah sampai rumah, kegiatan tersebut yaitu: mencuci tangan-kaki,
12
mengganti baju makan siang, tidur siang, sorenya TPA. Setelah itu, kegiatan itu
ditutup dengan doa bersama.
3.3 Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini Berbasis Karakter di
PAUD Islam Makarima
Kegiatan evaluasi pembelajaran di PAUD Islam Makarima dilakukan mengacu
pada Acuan Menu Pembelajaran Generik. Hal ini seperti yang disampaikan oleh
Rozalena dan Kristiawan (2017) bahwa kegiatan evaluasi pembelajarannya
mengacu pada Acuan Menu Pembelajaran Generik, dimana dalam menu tersebut
tenaga pengajar harus melakukan penilaian menyeluruh, berkesinambungan,
objektif, mendidik dan bermakna baik bagi guru, orang tua, anak didik maupun
pihak lain yang memerlukan.
Pelaksanaan evaluasi pembelajaran yang dilakukan di PAUD Islam
Makarima berupa pengamatan, catatan anekdot dan portofolio. Hal ini tidak jauh
berbeda dengan temuan penelitian dari Tabi’in (2017) bahwa Penilaian yang
digunakan dalam pendidikan karakter disiplin anak menggunakan catatan
anekdot, observasi dan catatan harian.
Untuk pelaksanaan evaluasi dengan menggunakan pengamatan adalah
suatu kegiatan dimana guru melakukan pengamatan terhadap perkembangan dan
sikap anak yang dilakukan dengan mengamati tingkah laku anak dalam kehidupan
sehari-hari terutama di lingkungan sekolah. Penelitian dari Ridho, dkk. (2015)
menunjukkan penilaian pembelajaran dilakukan dengan observasi setiap saat tidak
selama KBM berlangsung sampai selesai pembelajaran. Dengan melakukan
kegiatan pengamatan tersebut guru dapat melihat perkembangan yang dialami
oleh siswa di sekolah. Penilaian ini dilakukan oleh guru untuk mengamati nilai-
nilai karakter yang dimiliki siswa seperti hormat dan sopan santun, kepemimpinan
serta tanggung jawab. Para guru di PAUD Islam Makarima melakukan
pengamatan terhadap aktivitas siswa sehari-hari yang berhubungan dengan
penanaman nilai karakter. Misalnya apakah siswa menjawab salam ketika guru
mengucapkan salam, apakah siswa membuang sampah pada tempatnya sebagai
wujud nilai karakter tanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan sekolah.
Pelaksanaan evaluasi lainnya yang digunakan oleh guru di PAUD Islam
Makarima adalah dengan mengggunakan catatan annekdot. Menurut Ridho, dkk.
13
(2015) menyatakan dalam pencatatan anekdot hal-hal yang dicatat meliputi
seluruh aktivitas anak yang positif dan negatif. Para pendidik mencatat setiap
perkembangan kemampuan anak dalam hal motorik kasar, motorik halus,
berbahasa, sosial, dan sosial-emosional anak. Pencatatan kegiatan tersebut
dilakukan oleh tenaga pendidik dengan melihat hasil karya anak dan catatan
harian mereka. Pada dasarnya penilaian dengan pengamatan dan catatan anekdot
hampir sama, karena kedua sama-sama mengamati dan mencatat setiap aktivitas
siswa dalam proses KBM di sekolah. Dengan catatan anekdot ini guru dapat
mengetahui dan mengembangkan cara menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan
kesulitan yang dihadapi anak dalam kegiatan belajarnya. Dalam kaitannya dengan
penanaman nilai karakter, maka yang diamati oleh guru lebih ditekankan pada
nilai karakter yang dimiliki siswa. Guru mencatat perkembangan motorik kasar
dan motorik halus siswa. Selain itu juga para guru mengamati aktivitas sosial
siswa, baik antara siswa dengan siswa maupun antara siswa dengan guru.
Pelaksanaan evaluasi pembelajaran yang terakhir adalah portofolio.
Portofolio merupakan penilaian yang didasarkan pada kumpulan hasil kerja anak
yang dapat menggambarkan sejauh mana ketrampilan anak berkembang. Ita
(2018) menyatakan bahwa teknik penilaian portofolio merupakan kumpulan hasil
kegiatan atau catatan mengenai aspek perkembangan siswa dalam kurun waktu
tertentu, misalnya dalam waktu satu semester. Karena setiap anak dalam
pembelajaran sesuai RPPH biasanya akan menghasilkan karya. Di PAUD Islam
Makarima, pelaksanaan evaluasi dengan menggunakan portofolio dilakukan
dengan menggunakan hasil belajar siswa yang berupa gambar atau pekerjaan
rumah. Nilai karakter yang ditanamkan oleh guru kepada siswa adalah
tanggungjawab. Dimana, misalnya guru memberikan tugas menggambar kepada
siswa, tugas tersebut harus dilakukan sendiri langsung oleh siswa bukan hasil
karya orang lain.
4. PENUTUP
Perencanaan pembelajaran PAUD berbasis karakter di PAUD Islam Makarima
dilakukan dengan menerapkan kurikulum Makarima yaitu perpaduan kurikulum
Dinas (kurikulum 2013) dengan kurikulum lembaga dari Yayasan Makarima
14
(pendidikan agama Islam yang mengajarkan murojaah, akidah, akhlak, fiqih,
siroh, dan tahfidz), menyusun RPPH (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian)
dan RPPM (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan), melakukan
penentuan tema dan alokasi waktu, dan menentukan metode sentra atau BCCT
sebagai metode pembelajaran.
Pelaksanaan pembelajaran PAUD berbasis karakter di PAUD Islam
Makarima dilakukan dalam tiga tahap yaitu kegiatan pembukaan, kegiatan inti,
dan kegiatan penutup. Pelaksanaan kegiatan pembukaan diawali dengan penataan
kelas. Guru menyiapkan anak-anak berbaris sebelum dimulainya kegiatan untuk
mengajarkan anak karakter kedisiplinan dan mengucapkan salam untuk
menanamkan nilai karakter hormat dan sopan santun. Kegiatan inti dalam
pembelajaran PAUD terdiri dari kegiatan inti I (PAI) dan kegiatan inti II (sentra)
dimana setiap kegiatan inti terdiri dari pijakan lingkungan, pijakan sebelum main/
saintifik, pijakan saat main, dan pijakan setelah main. Kegiatan inti II (Sentra)
PAUD Islam Makarima membagi kegiatan yang dilakukan menjadi lima sentra
yaitu sentra peran, sentra balok, sentra persiapan, sentra life skill, dan sentra BAC/
kreativitas.
Evaluasi pembelajaran PAUD berbasis karakter di PAUD Islam Makarima
dilakukan mengacu pada Acuan Menu Pembelajaran Generik. Evaluasi
pembelajaran yang dilakukan di PAUD Islam Makarima berupa pengamatan,
catatan anekdot dan portofolio. Penilaian melalui pengamatan dilakukan oleh guru
dengan mengamati aktivitas siswa sehari-hari yang berhubungan dengan
penanaman nilai karakter. Penilaian melalui catatan anekdot dilakukan dengan
mencatat perkembangan motorik kasar dan motorik halus siswa, dan mengamati
aktivitas sosial siswa, baik antara siswa dengan siswa maupun antara siswa
dengan guru. Penilaian melalui portofolio dilakukan dengan menggunakan hasil
belajar siswa yang berupa gambar atau pekerjaan rumah.
DAFTAR PUSTAKA
Bissoli, M.D.F. 2014. “Development Of Children’s Personality: The Role Of Early Childhood Education”. Psicologia em Estudo, Maringá, v. 19, n. 4 pp. 587-597.
15
Chuckwbikem, P.E.I. 2013. Resources for Early Chi ldhood Education (E.C.E). Mediterranean Journal of Social Sciences, Vol. 4, No. 8, pp. 161-172.
Hadisi, L. 2016. “Efektifitas Pendidikan Karakter Pada Sekolah Anak Usia Dini: Studi PadaTK Islam Terpadu Al-Qalam Kendari”. Al-Izzah: Jurnal Hasil-Hasil Penelitian, Vol. 11, No. 2, hlm. 1-17.
Ita, E. 2018. “Manajemen Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini di TK Rutosoro Kecamatan Golewa Kabupaten Ngada Flores Nusa Tenggara Timur”. Jurnal Dimensi Pendidikan dan Pembelajaran, Vol. 6, No. 1, hlm. 44-52.
Kurniasih, E.R, Suliyem, dan Wulandari, S. 2014. “Teacher Strategies in Character Education Development in Kindergarten”. Indonesian Journal of Early Childhood Education Studies, Vol. 3, No. 2, pp. 94-101.
Lee, A. 2014. “Implementing character education program through music and integrated activities in early childhood settings in Taiwan”. International Journal of Music Education, pp. 1-12.
Miles, B. M. & Huberman, A.M. 2008. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI Press.
Rica, L.P. dan Priyantoro, D.E. 2017. “Manajemen Pendidikan Karakter AUD”. Darul Ilmi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Vol. 2, No. 1, hlm. 30-45.
Ridho, R., Markhamah, & Darsinah. 2015. “Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di KB “Cerdas” Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal”. Jurnal Penelitian Humaniora, Vol. 16, No. 2, hlm. 59-69.
Rozalena dan Kristiawan, M. 2017. “Pengelolaan Pembelajaran PAUD Dalam Mengembangkan Potensi Anak Usia Dini”. Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan, Vol. 2, No. 1, hlm. 76-86.
Setyaningrum, E.A. 2017. “The Implementation of the Characters Education to the Early Childhood Based on Akidah (4-6 Years Old) in TK Khalifah 29 Surakarta”. Early Childhood Education Papers (Belia), Vol. 6, No. 2, pp. 137-142.
Tabi’in, A. 2017. “Pengelolaan Pendidikan Karakter Disiplin Anak Usia Dini Studi Kasus di Al-Muna Islamic Preschool Semarang”. Awlady: Jurnal Pendidikan Anak, Vol. 3, No. 1, hlm. 1-23.
Tirtayani, L.A., Asril, N.M., Lestari, N.G.A.M.Y. 2017. “Pengembangan Nilai Karakter Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Berbasis Komunikasi Empatik”. Jurnal Widya Laksana, Vol.6, No. 2, hlm. 72-80.
Ulavere, P. dan Veisson, M. 2015. “Values and Values Educationin Estonian Preschool Child Care Institutions”. Journal of Teacher Education for Sustainability, Vol. 17, No. 2, pp. 108-124.