Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2017
Politeknik Negeri Banjarmasin
ISSN Cetak : 2541-6014 ISSN Online : 2541-6022 Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin
498
PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, UKURAN
PERUSAHAAN, LEVERAGE DAN PROFITABILITAS
TERHADAP TINGKAT KONSERVATISME AKUNTANSI
PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2013-2015
Verawaty1, Syaiful Hifni2, Chairina3 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat1,2,3
[email protected], [email protected], [email protected]
ABSTRACT This research aims to examine, analyze, and obtain evidence the influences managerial
ownership, firm size, leverage and profitabilty to accounting conservatism on
manufacturing companies that Listed on Indonesian Stock Exchange.
This research’s population are Manufacturing Companies that Listed on Indonesian Stock Exchange Period 2013-2015. This research using purposive sampling method to determine
the sample. Total sample of this research are 22 companies. This reseacrh uses multiple
linier regression analysis to examine the effects of various independent variables on accounting conservatism. Accounting conservatism is a dependent variable in this reseacrh
that measured by net asset measures. The independent variables in this research are
managerial ownership, firm size, leverage and profitabilty.
The result of this research indicate that managerial ownership, firm size and leverage were not influences on accounting conservatism. However, other variables like profitabilty is
influences the accounting conservatism.
Keywords: Accounting conservatism, managerial ownership, firm size, leverage, profitability
PENDAHULUAN
Akuntansi keuangan (financial Accounting) dapat diartikan sebagai
keseluruhan proses kegiatan ekonomi perusahaan sampai dengan menghasilkan
laporan keuangan. Sebuah perusahaan akan mengeluarkan laporan keuangan yang
berisi informasi mengenai kondisi perushaan pada periode tertentu. Menurut
Pernyataan Standar Akuntaansi Keuangan No.1 (Revisi 2015) laporan keuangan
adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi kinerja keuangan dan kinerja suatu
entitas. Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi mengenai:
posisi keuangan, kinerja keuangan, arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian
besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi.
Laporan keuangan dapat menggambarkan kinerja manajemen perusahaan
selama satu periode. Laporan keuangan harus memenuhi tujuan, aturan, serta
prinsip-prinsip akuntansi sesuai dengan standar yang berlaku agar dapat
dipertanggungjawabkan serta bermanfaat bagi penggunanya. Laporan keuangan
disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang telah disusun oleh
badan berwenang yaitu Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Dalam pembuatan laporan
keuangan dikenal sebuah konsep yang dinamakan konservatisme. Prinsip
konservatisme masih dianggap sebagai prinsip yang kontroversial yang mana ada
dua pendapat yang saling bertentangan mengenai prisip konservatisme.
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2017
Politeknik Negeri Banjarmasin
ISSN Cetak : 2541-6014 ISSN Online : 2541-6022 Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin
499
Definisi resmi dari konservatisme akuntansi terdapat dalam Glosarium
Pernyataan Konsep No.2 FASB (Financial Accounting Statement Board) yang
mengartikan konservatisme sebagai reaksi yang hati-hati (prudent reaction) dalam
kertidakpastian yang melekat pada perusahaan untuk mencoba memastikan bahwa
ketidakpastian dan risiko dalam lingkungan bisnis yang sudah cukup
dipertimbangkan.
Penurunan kepercayaan masyarakan terhadap laporan keuangan yang
disajikan oleh perusahaan dapat terjadi karena masih adanya kasus-kasus
manipulasi laporan keuangan yang dilakukan oleh pihak perusahaan. Kasus-kasus
manipulasi keuangan sudah banyak terjadi khususnya pada perusahaan manufaktur,
karena perusahaan manufaktur memiliki jumlah yang lebih banyak dibandingkan
dengan industri lainnya. Perusahaan manufaktur memiliki kegiatan operasional
yang kompleks, sehingga kemungkinan adanya risiko manipulasi keuangan juga
semakin besar. Oleh karena itu perusahaan perlu menyajikan laporan keuangan
yang berkualitas dan tidak menyesatkan penggunanya (Risdiyani, 2015:2).
Fenomena yang berkaitan dengan prinsip konservatisme di Bursa Efek
Indonesia (BEI) masih dapat ditemukan dalam beberapa tahun kebelakang. PT
Kimia Farma Tbk melakukan manipulasi laporan keuangan dengan ditemukan
adanya indikasi penggelembungan laba bersih tahunan senilai Rp 32,668 milyar.
Laba bersih pada tahun 2002 seharusnya adalah sebesar Rp 99,594 milyar, namun
pada laporan keuangan disajikan sebesar 132 milyar. Laba bersih yang overstate
tersebut terjadi karena adanya kesalahan penilaian persediaan barang jadi dan
kesalahan pencatatan laporan keuangan (www.bapepam.go.id).
Kasus terkait konservatisme juga terjadi pada kasus PT Indofarma Tbk pada
tahun 2004. Bapepam menemukan bukti bahwa nilai barang dalam proses dinilai
lebih tinggi dari nilai yang seharusnya disajikan yaitu sebesar Rp 28, 87 milyar.
Masalah tersebut menyebabkan penyajian persediaan menjadi overstate yaitu
sebesar 28, 87 milyar pada tahun 2001 (Risdiyani, 2015:4). Kasus konservatisme
juga ditemukan pada PT ADES pada tahun 2004, ketika manajemen menemukan
inkonsistensi pencatatan atas penjualan periode 2001-2004. Inkonsistensi
pencatatan terjadi antara 2001 dan kuartal kedua tahun 2004. Hasil penelusuran
menunjukan untuk setiap kuartal, angka penjualan lebih tinggi antara 0,6 - 3,9
gallon dibandingkan angka produksi. Hal tersebut sangat tidak logis karena tidak
mungkin orang menjual lebih banyak dari yang diproduksi oleh perusahaan.
Manajemen PT ADES baru melaporkan angka penjualan riil pada tahun 2001
diperkirakan lebih rendah 13 milyar, pada tahun 2002 mencapai 45 milyar, pada
tahun 2003 mencapai 55 milyar, sedangkan pada semester I tahun 2004, selisih
mencapai 2 milyar. Akibatnya laporan keuangan disajikan PT ADES tahun 2001
dan 2004 disajikan lebih tinggi daripada yang seharusnya dilaporkan
(www.bapepam.go.id).
Prinsip konservatisme sendiri masih diperdebatkan di mana dengan semakin
mengarahnya perekonomian ke pasar bebas akan mendorong perusahaan semakin
hati-hati dalam menyajikan segala aspek keuangan maupun aspek lainya. Selain itu,
masih terdapat banyak perbedaan akan faktor-faktor yang mempengaruhi
penerapan konservatisme di sebuah perusahaan. Sehingga membuat peneliti merasa
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2017
Politeknik Negeri Banjarmasin
ISSN Cetak : 2541-6014 ISSN Online : 2541-6022 Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin
500
fenomena ini masih dibutuhkan penelitian yang lebih lanjut. Tujuan penelitian ini
adalahmenguji, menganalisis dan memperoleh bukti mengenai pengaruh
kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, leverage dan profitabilitas terhadap
tingkat konservatisme akuntansi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
tahun 2013-2015.
KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Teori Agensi dan Akuntansi Positif
Konsep teori keagenan menurut Jensen dan Meckling (1976) merupakan
hubungan keagenan yang terjadi karena adanya suatu kontrak yang mana satu atau
lebih principal (pemilik) menggunakan agen (manajer) untuk memberikan jasa
demi kepentingan principal dalam menjalankan perusahaan. Principal (pemilik)
menyediakan dana dan fasilitas untuk kebutuhan operasi perusahaan, sedangkan
agen sebagai pengelola berkewajiban untuk mengelola perusahaan. Oleh karena itu,
teori ini mengindikasikan bahwa adanya kepentingan disetiap pihak yang ada di
perusahaan untuk mencapai sebuah tujuan.
Salah satu hipotesis dalam teori agency ini adalah bahwa manajemen akan
mencoba memaksimalkan kesejahteraannya sendiri dengan cara meminimalisasi
berbagai biaya agency. Oleh karena itu, manajemen diasumsikan akan memilih
prinsip akuntansi yang sesuai dengan tujuannya guna memaksimalkan
kepentingannya. Sedangkan dalam teori akuntansi positif menjelaskan bahwa ada
3 hipotesis yang dapat mendorong manajer memilih suatu prinsip akuntansi
tertentu, antara lain :
a. Hipotesis Rencana Bonus (Bonus Plan Hypothesis)
Manajer perusahaan cenderung menggunakan metode akuntansi dengan
perubahan keuntungan pada periode yang akan datang ke periode sekarang dalam
rencana pemberian bonus kepada pegawai di perusahaannya. Jumlah pemberian
bonus biasanya tergantung pada besar kecilnya laba yang didapatkan perusahaan.
Guna meningkatkan nilai bonus yang diperoleh maka manajer akan cenderung
berusaha menyajikan laporan pendapatan bersih setinggi mungkin dengan untuk
meningkatkan laba yang dilaporkan pada periode berjalan.
b. Hipotesis Kontrak Utang (The Debt/Equity Hypothesis)
Semakin dekat suatu perusahaan dengan pelanggaran prinsip akuntansi yang
didasarkan pada kesepakatan utang, pihak manajemen akan cendrerung memilih
prosedur akuntansi dengan perubahan keuntungan periode masa yang akan datang
ke periode sekarang. Perusahaan dengan tingkat kewajiban yang tinggi akan
mengalami kesulitan dalam mendapatkan dana tambahan dari pihak kreditur.
Namun, jika semakin tinggi rasio Debt to Equity (DER) suatu perusahaan,
kemungkinan manajer akan menggunakan metode akuntansi untuk meningkatkan
pendapatan, sehingga dapat memberikan kepercayaan kepada pihak investor
maupun kreditur atas pengembalian jumlah investasinya.
c. Hipotesis Biaya Politik (Political Cost Hypothesis)
Perusahaan yang besar dibandingkan perusahaan yang kecil akan memilih
metode akuntansi tertentu untuk mengurangi laba yang dilaporkan guna
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2017
Politeknik Negeri Banjarmasin
ISSN Cetak : 2541-6014 ISSN Online : 2541-6022 Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin
501
menghindari tuntutan lebih dari pihak eksternal perusahaan. Perusahaan besar lebih
sensitif daripada perusahaan kecil karena terkait dengan biaya politis dan oleh
karenanya perusahaan tersebut menghadapi kecenderungan yang berbeda dalam
pemilihan prosedur metode akuntansi (Priambodo, 2015).
Konservatisme Akuntansi
Salah satu prinsip yang dianut dalam proses pelaporan keuangan adalah
prinsip konservatisme. Konservatisme merupakan reaksi yang berhati-hati atas
ketidakpastian yang ada agar ketidakpastian dan risiko yang berkaitan dalam situasi
bisnis dapat dipertimbangkan dengan cukup memadai. Ketidakpastian dan risiko
tersebut harus dicerminkan dalam laporan keuangan agar nilai prediksi dan
kenetralannya dapat diperbaiki. Pelaporan yang didasari kehati-hatian akan
memberi manfaat yang terbaik untuk semua pemakai laporan keuangan.
Definisi resmi dari konservatisme akuntansi terdapat dalam Glosarium
Pernyataan Konsep No.2 FASB (Financial Accounting Statement Board) yang
mengartikan konservatisme sebagai reaksi yang hati-hati (prudent reaction) dalam
kertidakpastian yang melekat pada perusahaan untuk mencoba memastikan bahwa
ketidakpastian dan risiko dalam lingkungan bisnis yang sudah cukup
dipertimbangkan. Konservatisme akuntansi masih diterapkan karena akuntansi
menggunakan dasar akrual dalam membentuk dan menyajikan laporan keruangan
perusahaan.
Hipotesis
a. Pengaruh Kepemilikan Manaerial Terhadap Tingkat Konservatisme
Akuntansi
Indrayati (2010) menjelaskan bahwa dalam teori agensi terdapat hubungan
keagenan antara manajer dan prinsipal, proporsi kepemilikan saham oleh pihak
manajemen perusahaan dapat mempengaruhi tingkat konservatisme yang
diterapkan oleh perusahaan dalam menyusun laporan keuangannya. Kepemilikan
saham manajerial dapat mempengaruhi kebijakan dan pengambilan keputusan
perusahaan salah satunya adalah keputusan metode akuntansi yang digunakan,
dalam hal ini konservatisme akuntansi.
Struktur kepemilikan manajerial yang semakin tinggi atas saham yang ada
dalam perusahaan, didiuga akan memembuat manajer cenderung memilih akuntansi
yang konservatif. Plan bonus hypothesis dalam possitive accounting theory
menyatakan bahwa manajer akan bertindak seiring dengan bonus yang diberikan.
Jika target laba perusahaan tercapai, maka bonus akan diberikan kepada manajemen
perusahaan oleh pemilik atau pemegang saham perusahaan (Savitri,2016).
Penelitian yang dilakukan olehPadmawati dan Fachrurrozie (2015)
membuktikan bahwa kepemilikan manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap
konservatisme akuntansi. Berdasarkan uraian tersebut, diajukan hipoesis penelitian
sebagai berikut:
H01 : Kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap tingkat
konservatisme akuntansi.
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2017
Politeknik Negeri Banjarmasin
ISSN Cetak : 2541-6014 ISSN Online : 2541-6022 Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin
502
b. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Tingkat Konservatisme
Akuntansi
Ukuran perusahaan merupakan salah satu indikator untuk mengamati besar
biaya politis yang harus ditanggung. Ukuran perusahaan dapat diukur dengan
melihat total aset yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Apabila suatu perusahaan
dikategorikan sebagai perusahaan yang berukuran besar, maka diduga perusahaan
akan menerapkan akuntansi yang konservatif. Perusahaan yang besar akan
dihadapkan pada biaya politis yang tinggi, sehingga untuk mengurangi biaya politis
tersebut perusahaan lebih menggunakan prinsip akuntansi yang konservatif atau
pernyataan laba yang disajikan tidak berlebihan.
Political cost hypothesis dapat memprediksikan bahwa perusahaan besar
lebih sensitif terkait dengan biaya politis. Hal ini terkait atas dorongan pemerintah,
yang menjadi pembuat kebijakan di negara yang bersangkutan, untuk pemabayaran
biaya politis. Maka untuk mengurangi pembayaran biaya politis tersebut
perusahaan melakukan pelaporan keuangan secara konservatif (Savitri, 2016).
Maka untuk mengurangi pembayaran biaya politis tersebut perusahaan melakukan
pelaporan keuangan secara konservatif.
Penelitian Sumiari dan Wirama (2016) mengungkapkan bahwa ukuran
perusahaan tidak berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi. Hal tersebut
diduga karena adanya kemungkinan bahwa peraturan-peraturan yang dikeluarkan
oleh pemerintah sudah sesuai dengan apa yang diinginkan oleh perusahaan, sehingga
peraturan pemerintah bukan merupakan alasan bagi perusahaan untuk menerapkan
konservatisme akuntansi.
Berdasarkan uraian tersebut, diajukan hipoesis penelitian sebagai berikut:
H02 : Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap tingkat
konservatisme akuntansi.
c. Pengaruh Leverage Terhadap Tingkat Konservatisme Akuntansi
Hipotesis Debt/Equity yang memprediksikan semakin tinggi rasio Debt to
Equity Ratio (DER) suatu perusahaan, kemungkinan manajer akan menggunakan
metode akuntansi yang dapat meningkatkan pendapatan. DER yang semakin tinggi,
perjanjian kewajiban perusahaan akan semakin berkendala. Perjanjian kewajiban
yang semakin berkendala, menyebabkan kemungkinan adanya pelanggaran
perjanjian yang semakin tinggi dan menimbulkan biaya akibat kesalahan teknis.
Hipotesis ini menjelaskan bahwa manajer hendak mempertahankan
kemampuannya akan kelangsungan pembayaran kewajiban yang dipinjamnya dan
tidak menimbulkan biaya tambahan lainnya atas terjadinya pelanggaran perjanjian
dengan pemberi pinjaman. Selain itu pemberi pinjaman juga semakin teliti dalam
memberikan pinjaman kepada perusahaan. Kemampuan pembayaran kewajiban
dari perusahaan dapat diprediksi peminjam dari rasio keuangan perusahaan, salah
satunya adalah leverage.
Perusaahan biasanya ingin menunjukan kinerja yang baik terhadap pemberi
pinjaman, agar mendapatkan utang jangka panjang dan pemberi pinjaman dapat
merasa yakin bahwa dana yang diberikan akan terjamin. Oleh karena itu perusahaan
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2017
Politeknik Negeri Banjarmasin
ISSN Cetak : 2541-6014 ISSN Online : 2541-6022 Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin
503
melakukan pelaporan keuangan secara optimis atau kurang konservatif dengan cara
menaikkan nilai aset dan laba setinggi mungkin, serta menurunkan liabilitas dan
beban. Hal tersebut dilakukan agar pemberi pinjaman dapat merasa yakin dan
memberikan dana pinjaman kepada perusahaan.
Penelitian Augustina dkk. (2015) mengungkapkan tidak terdapat pengaruh
leverage tingkat terhadap konservatisme akuntansi. Leverage tidak berpengaruh
terhadap tingkat konservatisme akuntansi diduga karena hutang bukan menjadi
faktor yang dipertimbangkan dalam menerapkan prinsip konservatisme akuntansi.
Hal tersebut dikarenakan walaupun perusahaan dalam keadaan berhutang,
perusahaan mendapatkan suntikan dana dari pihak investor yang dapat
meningkatkan aktivitas operasional dan kinerjanya, sehingga pada akhirnya
perusahaan tersebut mampu membayar hutangnya dan juga meningkatkan
keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut.
Berdasarkan uraian tersebut, diajukan hipoesis penelitian sebagai berikut:
H02 : Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap tingkat
konservatisme akuntansi.
d. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Tingkat Konservatisme Akuntansi
Profitabilitas perusahaan merupakan salah satu dasar penilaian kondisi suatu
perusahaan terutama untuk menganalisis kinerja manajemen. Semakin tinggi
tingkat profitabilitas suatu perusahaan, maka akan cenderung memilih akuntansi
yang konservatif, karena konservatisme digunakan oleh manajer untuk mengatur
laba agar terlihat rata dan tidak terlalu memiliki fluktuasi Perusahaan dengan
profitabilitas tinggi akan cenderung menggunakan akuntansi yang konservatif
untuk melakukan manajemen laba agar laba tidak begitu mengalami fluktuasi.
Penelitian yang dilakukan oleh Padmawati dan Fachrurrozie (2015)
menyakatakan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif terhadap konservatisme
akuntansi. Profitabilitas berpengaruh terhadap tingkat konservatisme akuntansi
diduga karena perusahaan yang lebih menguntungkan cenderung untuk lebih
menggunakan prinsip akuntansi yang konservatif untuk menjaga agar laba tidak
mangalami fluktuatif.
Berdasarkan uraian tersebut, diajukan hipoesis penelitian sebagai berikut:
H02 : Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap tingkat
konservatisme akuntansi.
METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif
dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan filsafat positvisme,
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik,
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2014:13).
Sumber data pada penelitian ini adalah data sekunder. Populasi pada
penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2017
Politeknik Negeri Banjarmasin
ISSN Cetak : 2541-6014 ISSN Online : 2541-6022 Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin
504
tahun 2013-2015. Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode
purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel secara tidak acak yang
informasinya diperoleh dengan mempertimbangkan kriteria tertentu. Jumlah
sampel adalah 66 sampel. Proses seleksi sampel dapat dilihat dalam tabel 1.
Definisi Operasional Variabel
a. Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah konservatisme akuntansi.
Pengukuran konservatisme dalam penelitian ini mengacu pada Beaver dan Ryan
(2000) juga mengukur tingkat konservatisme dengan menggunakan nilai book to
market ratio perusahaan untuk mengukur konservatisme. Pengukuran dengan rasio
book to market dapat mencerminkan nilai buku ekuitas perusahaan terhadap nilai
pasar. Selain itu penggunaan rasio ini sebagai proksi dari pengukuran
konservatisme akuntansi dikarenakan dapat mencerminkan nilai aset yang disajikan
secara understatmentment dengan kewajiban yang overstatement dalam laporan
keuangan.
Pengukuran konservatisme berdasarkan book to market rasio dapat dilihat pada
tabel 2.
b. Variabel Dependen
Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari kepemilikan manajerial,
ukuran perusahaan, leverage dan profitabilitas. Pengukuran variabel independen
disajikan dalam tabel 3.
Teknis Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda.
samping itu, sebelum dilakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan
pengujian asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolinieritas, uji
heteroskedastisitas, dan uji autokolerasi. Kemudian dilakukan pengujian hipotesis
terhadap pengaruh kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, leverage dan
profitabilitas terhadap konservatisme akuntansi dengan menggunakan analisis
regresi linier berganda, dengan model persamaan sebagai berikut :
CON_MKT = α + β1MOWN + β2SIZE + β3LVRG + β4ROA+ e
Keterangan : Y : Konservatisme Akuntansi
α : Konstanta β1-β4 : Koefisien Regresi
MWON : Kepemilikan Manajerial
UK : Ukuran Perusahaan
LVRG : Leverage ROA : Profitabilitas
e : Error
HASIL DAN PEMBAHASAN
Deskriptif Data
Nilai rata-rata, minimun dan maksimum serta standar deviasi dari variabel
konservatisme akuntansi, ukuran perusahaan, risiko perusahaan, intensitas modal,
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2017
Politeknik Negeri Banjarmasin
ISSN Cetak : 2541-6014 ISSN Online : 2541-6022 Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin
505
debt to equity ratio, pajak, litigasi, struktur kepemilikan, dan growth opportunity
disajikan pada Tabel 3.
Uji Asumsi Klasik
Hasil dari pengujian asumsi klasik dari data yang digunakan untuk model
regresi dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan telah lolos dari persyaratan
uji asumsi klasik sebagaimana dilampirkan dalam Tabel 4 sampai Tabel 7 : 1) Hasil
pengujian normalitas berdasarkan uji statistik Kolmogorov-Smirnov. Berdasarkan
pengujian secara statistik diperoleh nilai Monte Carlo Sig. (2-tailed) 0,072 atau di
atas 0,005. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan dalam model
regresi tidak terjadi permasalahan dalam uji normalitas. 2) Hasil pengujian
multikolinieritas menunjukkan bahwa nilai tolerance dari semua variabel
independen berada di atas 0,10 dan nilai VIF berada di bawah 10, sehingga dapat
disimpulkan bahwa data dalam model regresi tidak terjadi masalah dalam uji
multikolinieritas. 3) Hasil pengujian autokolerasi menunjukkan dapat diketahui
bahwa nilai Durbin-Watson (DW) yang diperoleh berada di atas batas atas (du) dan
kurang dari 4-du (1,739 < 1,837 < 2,3681). Sehingga dapat disimpulkan bahwa data
dalam model regresi tidak terjadi masalah autokolerasi. 4) Hasil pengujian
heteroskedastisitas berdasarkan pengujian statistik dengan menggunakan uji uji
korelasi spearman’s rho diperoleh bahwa tidak ada satu variabel independen yang
memiliki nilai signifikan di bawah 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data
dalam model regresi tidak terjadi permasalahan dalam uji heteroskedastisitas.
Hasil Pengujian Hipotesis
Setelah lolos pengujian asumsi klasik, maka dilanjutkan dengan analisis
regresi linear berganda, disajikan pada Tabel 8.
Berdasarkan Tabel 8 nilai adjusted R2 model regresi sebesar 0,257 artinya
bahwa 25,3% persen variasi (naik-turunnya) konservatisme akuntansi dipengaruhi
oleh kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, leverage dan profitabiltas, sisanya
sebesar 74,3 % dipengaruhi oleh variabel lain.
a. Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap Tingkat Konservatisme
Akuntansi.
Hipotesis 1 (H01) menyatakan bahwa kepemilikan manajerial tidak
berpengaruh terhadap tingkat konservatisme akuntansi. Hasil pengujian
menunjukkan bahwa hipotesis I (H01) tidak dapat ditolak. Variabel kepemilikan
manajerial menunjukkan koefisien regresi berganda sebesar -0,28. Arah hubungan
yang ditunjukkan adalah hubungan negatif dengan tingkat signifikansi sebesar
0,514. Karena tingkat signifikansinya lebih besar dari α = 0,05, maka hipotesis
berhasil diterima. Hasil pengujian hipotesis menyimpulkan bahwa variabel
kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap tingkat konservatisme
akuntansi.
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh dan penelitian yang dilakukan oleh Padmawati dan Fachrurrozie (2015) yang
menyatakan bahwa kepemilikan manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap
konservatisme akuntansi. Manajer akan bertindak seiring dengan bonus yang
diberikan. Jika target perusahaan tercapai , maka bonus akan diberikan kepada
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2017
Politeknik Negeri Banjarmasin
ISSN Cetak : 2541-6014 ISSN Online : 2541-6022 Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin
506
manajemen perusahaan oleh pemilik atau pemegang saham perusahaan. Oleh
karena itu, perusahaan diduga melakukan pelaporan yang cenderung kurang
konservatif dikarenakan manajemen laba yang mungkin dilakukan pihak
manajemen perusahaan demi mendapatkan bonus.
Kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap tingkat konservatisme
akuntansi juga diduga karena manajemen cenderung untuk memilikih metode
akuntansi yang dapat memaksimalkan utilitasnya untuk mendapatkan bonus yang
maksimal, dimana akan membuat manajemen terfokus oleh hal tersebut. Walaupun
manajemen memiliki atau tidak memiliki kepemilikan saham pada perusahaan,
mereka cenderung untuk memilih metode akuntansi yang memaksimalkan bonus.
Sehingga kecil kemungkinan suatu perusahaan untuk menerapkan konservatisme
akuntansi
b. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Tingkat Konservatisme
Akuntansi.
Hipotesis 2 (H02) menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh
terhadap tingkat konservatisme akuntansi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa
hipotesis 2 (H02) tidak dapat ditolak. Variabel ukuran perusahaan menunjukkan
koefisien regresi berganda sebesar -0,156. Arah hubungan yang ditunjukkan adalah
hubungan negatif dengan tingkat signifikansi sebesar 0,052. Karena tingkat
signifikansinya lebih besar dari α = 0,05, maka hipotesis H02 berhasil diterima.
Penelitian ini berhasil membuktikan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh
terhadap penerapan tingkat konservatisme akuntansi dalam sebuah perusahaan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sumiari
dan Wirama (2016) menyatakan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap
konservatisme akuntansi. Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap tingkat
konservatisme akuntansi menurut Sumiari dan Wirama (2016) adalah terdapat
kemungkinan bahwa peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah sudah
sesuai dengan apa yang diinginkan oleh perusahaan, sehingga peraturan pemerintah
bukan merupakan alasan bagi perusahaan untuk menerapkan konservatisme
akuntansi. Sebagai contoh, pada tahun 2008 pemerintah mengenakan tarif
proporsional untuk pengenaan PPh badan, yaitu 10% hingga 30%. Pada tahun 2009,
pemerintah mengenakan tarif tunggal sebesar 28% dan tahun 2010 tarif menurun
menjadi 25%. Tarif pajak yang semakin rendah dapat menjadi salah satu alasan
bahwa pemerintah telah berusaha untuk tidak memberatkan perusahaan.
c. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Tingkat Konservatisme
Akuntansi.
Hipotesis 3 (H03) menyatakan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap
tingkat konservatisme akuntansi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa hipotesis 3
(H03) tidak dapat ditolak. Variabel leverage menunjukkan koefisien regresi
berganda sebesar -1,521. Arah hubungan yang ditunjukkan adalah hubungan
negatif dengan tingkat signifikansi sebesar 0,057. Karena tingkat signifikansinya
lebih besar dari α = 0,05, maka hipotesis H03 berhasil diterima. Penelitian ini
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2017
Politeknik Negeri Banjarmasin
ISSN Cetak : 2541-6014 ISSN Online : 2541-6022 Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin
507
berhasil membuktikan bahwa Leverage tidak berpengaruh terhadap penerapan
tingkat konservatisme akuntansi dalam sebuah perusahaan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Augustina
dkk.(2015) menyatakan leverage tidak berpengaruh terhadap konservatisme
akuntansi. Faktor yang menyebabkan leverage tidak berpengaruh terhadap tingkat
konservatisme akuntansi menurut Wulansari (2014) adalah diduga bahwa kreditur
tidak terlalu mengawasi penyelenggaraan operasi dan akuntansi perusahaan
sehingga memberikan keleluasaan/kelonggaran bagi manajer dalam perjanjian
utangnya mengingat perusahaan tersebut merupakan perusahaan besar atau bisa
dikatakan tidak mempunyai kesulitan keuangan yang berarti. Hasil ini didukung
oleh penelitian Watts dan Zimmerman (1989) yang menyatakan bahwa rasio
leverage dapat digunakan untuk menunjukkan seberapa besar perusahaan dibiayai
oleh utang dan perbandingannya dengan total asset yang dimiliki perusahaan.
Rasio leverage juga dapat menjadi suatu indikasi bagi pemberi pinjaman
untuk tingkat keamanan pengembalian dana yang telah diberikan kepada
perusahaan. Faktor lain yang menyebakan leverage tidak berpengaruh terhadap
tingkat konservatisme akuntansi menuru Handoko dkk. (2012) diduga karena
prinsip konservatisme yang merupakan sikap kehati-hatian dalam menghadapi
lingkungan yang tidak pasti maka perusahaan akan selalu menggunakan prinsip ini
tidak peduli apakah kewajibannya tinggi atau rendah.
d. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Tingkat Konservatisme
Akuntansi.
Hipotesis 4 (H04) menyatakan bahwa profitailitas tidak berpengaruh terhadap
tingkat konservatisme akuntansi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa hipotesis 4
(H04) berhasil ditolak dan H4 diterima. Variabel profitabilitas menunjukkan
koefisien regresi berganda sebesar -0,102. Arah hubungan yang ditunjukkan adalah
hubungan negatif dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Karena tingkat
signifikansinya kurang dari α = 0,05, maka hipotesis berhasil H04 ditolak. Penelitian
ini berhasil membuktikan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap penerapan
tingkat konservatisme akuntansi dalam sebuah perusahaan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang Padmawati dan
Fachrurrozie (2015) menyebutkan profitabilitas berpengaruh negatif terhadap
konservatisme akuntansi. Faktor yang menyebabkan profitabilitas berpengaruh
negatif signifikan terhadap konservatisme akuntansi diduga karena profitabilitas
pada perusahaan manufaktur listing di BEI selama periode pengamatan masih
rendah. Menurut Fachrurrozie dan Padmawati (2015), agar mendapatkan modal
dari pihak eksternal maka perusahaan akan memberikan gambaran tentang kegiatan
operasi yang baik serta hasil laba yang tinggi. Perusahaan akan melakukan motif
ekonomi yang bisa membuat perusahaan menjadi terlihat lebih eksis dan
menghindarkan dari kerugian yang besar sehingga laporan keuangan yang dibuat
oleh pihak manajemen tidak lagi konservatif.
Faktor lain yang menyebabkan adanya hubungan negatif antara profitabilitas
dan tingkat konservatisme akuntansi karena perusahaan tidak menggunakan prinsip
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2017
Politeknik Negeri Banjarmasin
ISSN Cetak : 2541-6014 ISSN Online : 2541-6022 Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin
508
akuntansi pada saat profitabilitas tinggi untuk menjaga eksistensi perusahaan
tersebut di mata investor maupun di masyarakat. Sedangkan pada saat profitabilitas
dalam tingkat yang rendah, maka perusahaan akan lebih cenderung menerapkan
prinsip konservatisme untuk mangantisipasi berita buruk dan menganalisa lebih
lanjut penyebab menurunnya profitabilitas perusahaan. Selain itu perusahaan juga
menghindari adanya laba fiktif, yakni seperti membesarkan jumlah laba pada saat
profitabilitas rendah demi kepentingan pihak tertentu.
SIMPULAN, KETERBATASAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial, ukuran
perusahaan dan leverage tidak berpengaruh terhadap tingkat konservatisme
akuntansi. Sedangkan profitabilitas terbukti berpengaruh terhadap tingkat
konservatisme akuntansi. Hal ini berati jika perusahaan dalam kondisi laba yang
tinggi, maka akan cenderung untuk tidak menerapkan akuntansi yang konservatif.
Penelitian ini memiliki keterbatasan yang mungkin dapat melemahkan hasil
penelitian. Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu hanya menggunakan satu teknik
pengukuran konservatisme akuntansi yaitu net asset measures, sehingga peneliti
hanya mengukur tingkat konservatisme perusahaan yang berdasarkan perlakuan
akuntan terhadap nilai bersih aset, nilai buku dan nilai pasar. Selain itu periode pada
penelitian ini yang dibatasi dari tahun 2013 hingga tahun 2015. Variabel
independen dalam penelitian ini hanya dapat menjelaskan konservatisme sebesar
25,3%. menandakan adanya variabel lain sebanyak 74,7% yang berpengaruh
terhadap penerapan konservatisme akuntansi.
Beberapa implikasi yang diharapkan dalam penelitian ini adalah: dapat
memberikan kontribusi ilmu dibidang akuntansi, kususnya pada pembahasan
prinsip konservatisme akuntansi. Serta diharapkan dapat digunakan sebagai acuan
bagi peneliti selanjutnya yang tertarik melakukan penelitian terkait prinsip
konservatisme akuntansi. Selain itu, penelitian ini memberikan informasi bagi
berbagai pihak yang berkepentingan seperti misalnya stakeholder (pemegang
saham). Pihak-pihak yang berkepentingan tersebut dapat mengetahui motif apasaja
yang mendorong perusahaan untuk menerapkan prinsip konservatisme akuntansi
dalam perusahaanya.
DAFTAR PUSTAKA
Ani, Fhara Dita Resti. (2016). Pengungkapan Wajib Konvergensi IFRS,
Kompleksitas Akuntansi dan Model Kebangkrutan Altman Terhadap
Timeless Pelaporan Keuangan. Universitas Lambung Mangkurat.
Banjarmasin. Skripsi
Augustina, Stephen & Rice. (2015). Analisis Faktor-Faktor yang Memperngaruhi
Penerapan Konservatimse Akuntansi pada Perusahaan Manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi 18
Universitas Sumatera Utara, Medan 16-19 September 2015. Sumatera Utara.
Alfian, Angga dan Arifin Sabeni. (2013). Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh
Terhadap Pemilihan Konservatisme Akuntansi. Diponegoro Journal Of
Accounting Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman 1-10. Diponegoro
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2017
Politeknik Negeri Banjarmasin
ISSN Cetak : 2541-6014 ISSN Online : 2541-6022 Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin
509
Basu, Sudipta. (1997). The Conservatism Principle and theAsymmetric Timeliness
of Earnings. Journal ofAccounting and Economics 24, 3-37.
Bapepam. (1997). Keputusan Ketua Bapepam No.Kep-11/PM/1997 Tentang
Perubahan Peraturan No.IXC.7 tentang PedomanMengenai Bentuk dan Isi
Pernytaan Pendaftran dalam Rangka Penawaran Umum OlehPperusahaan
Menengah atau Kecil. Jakarta
Beaver, W.H., Ryan, S.G., (2000). Biases and lags in book value and their effects
on the ability of the book-tomarket ratio to predict book return on equity.
Journal of AccountingResearch 38, 127–148.
Belkaoui, A. R. (2007). Teori Akuntansi. Buku Dua (Ali Akbar Yulianto dan Krista,
Penerjemah: Salemba Empat.
Brigham, Eugene F & Joel F. Houston. (2006). Dasar-Dasar Manajemen
Keuangan, alih bahasa Ali Akbar Yulianto Buku 1 Edisi 10. Salemba Empat:
Jakarta.
.(2006) Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, alih bahasa Ali Akbar Yulianto
Buku 2 Edisi 11. Salemba Empat: Jakarta.
Brilianti, Dinny Prastiwi. (2013). Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan
Institusional, Leverage, Komite Audit Terhadap Konservatisme Akuntansi.
Universitas Negeri Semarang. Semarang. Skripsi.
Bursa Efek Indonesia. (2014). Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia No.
Kep-0001/BEI/10-2014 Peraturan Nomor I-A Tentang Pencatatan Saham
dan Efek Bersifat Sekuritas Saham yang Diterbitkan Oleh Perusahaan
Tercatat. Jakarta
Dewi, Ni Kd Lestari dan I Ketut Suryanawa. (2014). Pengaruh Kepemilikan
Manajerial, Leverage,dan Financial Distress Terhadap Konnservatisme
Akuntansi. E-Jurnal Universitas Udayana 7.1 (2014): 223-234. ISSN: 2302-
8556.
Deviyanti, Dyahayu Artika. (2012). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penerapan
Konservatisme dalam Akuntansi.Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi
Universitas Diponegoro.
Dimah, Aisyah Mutri. (2015). Pengaruh Kebijakan Dividen, Leverage,
Pertumbuhan Perusahaan dan Tingkat Kesulitan Keuangan Perusahaam
Terhadap Penerapan Akuntansi Konservatif. Bandung : Skripsi.
Ghozali, Imam (2016). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
24. Semarang : Badan Penerbit Diponogoro.
Jensen, M.C & Meckling, W.H. (1976). Theory of Firm: Managerial Behavior,
Agency Cost and Ownership Structure. Journal of Financial Economics,
Vol.3, No.4, 305-360.
Ikatan Akuntan Indonesia. (2014) Standar Akuntansi Keuangan per Efektif 1
Januari 2015 Jakarta.
Ikhsan, A., Lesmana, S., & Hayat, A (2015). Teori Akuntansi. Bandung: Cita
Pustaka Media.
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2017
Politeknik Negeri Banjarmasin
ISSN Cetak : 2541-6014 ISSN Online : 2541-6022 Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin
510
Kasmir. (2014). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Rajawali Persada.
Juanda, Ahmad. (2007). Pengaruh Risiko Litigasi Dan Tipe Strategi Terhadap
Hubungan Antara Konflik Kepentingan Dan Konservatisma Akuntansi.
Makalah SNA X, Makasar
Lo, Eko Widodo. 2005. Pengaruh Tingkat Kesulitan Keuangan Perusahaan
Terhadap Konservatisme Akuntansi. Simposium Nasional Akuntansi VIII,
Solo.
Kieso, E Donald & Jerry, J. Weygant Dt. (2011). Akuntansi Intermediate.
Penerjemah Wibowo, Herman. Binarupa Akasara: Erlangga. Jakarta.
Munawir. (2007). Analisa Laporan Keuangan. Liberty : Yogjakarta.
.(2007). Analisa Laporan Keuangan. Liberty : Yogjakarta.
Murtini,Umi. (2016). Maksimisasi Nilai Perusahaan Melalui Kepemilikan
Manajerial, Hutang dan Corporate Social Responsibility (Perusahaan
Perbankan dan Tambang). Seminar Nasional Hasil Penerapan Penelitian dan
Pengabdian Pada Masyarakat III 2016
Noviantari, Ni Wayan & Ni Made Dwi Ratnadi. (2015). Pengaruh Financial
Distess, Ukuran Perusahaan dan Leverage Pada Konservatisme Akuntansi. E-
Jurnal Universitas Udayana 11.3 (2015): 646-660. ISSN: 2302-8556.
Padmawati & Fachrurrozie. (2015). Pengaruh Mekanisme Corporate Governance
dan Kualitas Audit Terhadap Tingkat Konservatisme. Akuntansi .Accounting
Analysis Journal, ISSN 2252-6765.
Pratanda, Radyasinta Surya dan Kusmuriyanto. (2014). Pengaruh Mekanisme Good
Corporate Governance, Likuiditas, Profitabilitas, dan Leverage Terhadap
Konservatisme Akuntansi. Accounting Analysis Journal, Halaman 1-9. ISSN
2252-6765.
Priambodo (2015) Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat
Konservatisme Perusahaan-Perusahaan di Indonesia. Universitas
Diponegoro : Skripsi.
Risdiyani, Fani dan Kusmuriyanto. (2015). Analisis Faktor-Faktor yang
mempengaruhi Penerapan Konservatisme Akuntansi. Accounting Analysis
Journal, Halaman 1-10. ISSN 2252-6765.
Sabeni, Afirin dan Annga Alfian. (2013). Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh
Terhadap Pemilihan Konservatisme Akuntansi. DIPONEGORO JOURNAL
OF ACCOUNTING Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman 1-10. ISSN
(Online): 2337-3806.
Sari, Cynthia dan Desi Adhariani. (2009). Konservatisme Akuntansi dan Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhinya. Simposium Nasional Akuntansi XII.
Palembang.
Savitri, Enny. (2016). Konservatisme Akuntansi: Cara Pengukuran, Tinjauan
Empris, dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Yogjakarta: PUSTAKA
SAHILA YOGYAKARTA
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2017
Politeknik Negeri Banjarmasin
ISSN Cetak : 2541-6014 ISSN Online : 2541-6022 Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin
511
Subramanyam, K.R dan Wild, John J. (2010). Analisis Laporan Keuangan, Edisi
10 – Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.
Sudana, I. M. (2011). Manajemen Keuangan Parusahaan Teori dan Praktik.
Jakarta: Erlangga.
Sugiyono (2014). Metode Penelitian Bisnis. Anggota Ikatan Penerbit Indonesia.
Suwardjono. (2014). Teori Akuntansi Perekayasaaan Pelaporan Keuangan.
BPFE-YOGJAKARTA: Yogjakarta.
Wang, Z., (2009). Accounting Conservatism, Thesis, Victoria University of
Wellington, New Zealand, halaman 1-197.
Wardhani, Ratna. (2008). Tingkat Konservatisme Akuntansi di Indonesia dan
Hubungannya dengan Karakteristik Dewan Sebagai Salah Satu Mekanisme
Corporate Governance. Simposium Nasional Akuntansi Pontianak.
Watts, R. L. and Jerold L. Zimmerman. (1978). Towards a Positive Theory of the
Determination of Accounting Standards, The Accounting Review, Volume 53,
No. 1, halaman 112-137.
Watts, R. L. (2002). Conservatism in Accounting. Working Paper. Simon School of
Bussiness. University of Rochester.
.(2003). Conservatism in Accounting Part I: Explanations and
Implication. Working Paper. Simon School of Bussiness. University of
Rochester.
Widya. (2004). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pilihan Perusahaan
terhadap Akuntansi Konservatif. Simposium Nasional Akuntansi VII, Bali.
Wirama, K. N. (2016). Pengaruh Ukuran Perusahaan dengan Leverage sebagai
Variabel Pemoderasi. E-Jurnal Universitas Udayana 5.4 (2016): 803. ISSN:
2337-3067.
Wiranata, Yulius Ardi dan Yeterina Widi Nugrahanti. (2013) Pengaruh Struktur
Kepemilikan Terhadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur di Indonesia.
Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 15, No. 1 ISSN 1411-0288 print
http://www.bapepam.go.id diakses pada tanggal 28 Oktober 2016 pukul 08.49
WITA
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/08/29/11150115/Bumi.Resources.M
enuju.Kebangkrutan.Finansial diakses pada tanggal 15 Desember 2016 pukul
19.17 WITA
https://m.detik.com/finance/bursa/-dan-valas/d-110828/laba-bumi-turun-182-di-
2008 diakses pada tanggal 15 Desember pukul 19.46 WITA
http://www.idx.co.id diakses pada tanggal 27 September 2016 pukul 17.47 WITA
http://id.wikipedia.org/wiki/Manufaktur
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2017
Politeknik Negeri Banjarmasin
ISSN Cetak : 2541-6014 ISSN Online : 2541-6022 Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin
512
LAMPIRAN
Tabel 1. Penentuan Sampel
Keterangan Jumlah
Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2013-2015 149
Perusahaan manufaktur yang deslisting dan tidak mempublikasikan
laporan tahunan secara berturut-turut di Bursa Efek Indonesia
(www.idx.co.id) (21)
Perusahaan yang mengalami kerugian (18)
Perusahaan yang tidak memiliki kepemilikan manajerial (77)
Perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan tidak
menggunakan mata uang rupiah (11)
Perusahaan dengan nilai buku ekuitas negatif (0)
Jumlah perusahaan sampel yang memenuhui kriteria penelitian 22
Tahun pengamatan 3
Jumlah total sampel selama periode penelitian 66
(Sumber : Data diolah peneliti, 2017)
Tabel 2. Definisi Operasional Variabel
(Sumber : Data diolah peneliti, 2017)
Tabel 3. Statistik Deskripstif N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
CON_MKT 66 ,0980 8,3550 1,252712 1,2025966
MWON 66 ,0023 25,6198 6,976813 7,9211431
SIZE 66 133.782.751.041 245.435.000.000.000 18.144.936.477.622 51.457.356.124.832
LVRG 66 ,0735 ,8375 ,365319 ,1913025
ROA 66 ,0008 ,2615 ,074869 ,0590437
Valid N (listwise) 66
Tabel 4. Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 66 Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 1,00669900
Variabel Definisi Operasional Pengukuran
Dependen (Y1)
Konservatisme Akuntansi Variabel ini diproksikan dengan rasio book to market (Beaver dan Ryan) CON_MKT =
𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝐵𝑜𝑜𝑘 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒
𝐶𝑙𝑜𝑠𝑖𝑛𝑔 𝑃𝑟𝑖𝑐𝑒 𝑥 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒𝑠
Independen (X1)
Variabel ini diproksikan dengan persentase kepemilikan saham yang
dimiliki oleh pihak manajemen perusahaan (Dewan
Komisaris dan Direksi)
MOWN = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑚𝑖𝑙𝑘𝑖 𝑚𝑎𝑛𝑎𝑗𝑒𝑚𝑒𝑛
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟 x 100%
Independen (X2)
Ukuran
Perusahaan
Variabel ini diproksikan dengan logaritma natural (Ln) total aset dan
dilambangkan dengan SIZE. Ukuran perusahaan
diukur dari total aset yang dimiliki perusahaan,
kemudian ditransformasikan kedalam logaritma
natural.
SIZE = Ln Total Aset
Independen (X3)
Leverage
Variabel ini diproksikan dengan debt to asset ratio. Leverage diukur dengan
rasio yang menunjukkan tingkat pendanaan aset
perusahaan dengan utang.
LEVERAGE = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡
Independen (X4)
Profitabilitas Variabel ini dilambangkan dengan Return On Asset (ROA). ROA =
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2017
Politeknik Negeri Banjarmasin
ISSN Cetak : 2541-6014 ISSN Online : 2541-6022 Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin
513
Most Extreme Differences Absolute ,155 Positive ,151 Negative -,155
Test Statistic ,155 Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. ,072d
99% Confidence Interval Lower Bound ,066 Upper Bound ,079
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. Based on 10000 sampled tables with starting seed 2000000.
(Sumber: Hasil Output SPSS 23, Januari 2017)
Tabel 5. Uji Multikoliniearitas
(Sumber: Hasil Output SPSS 23, Januari 2017)
Tabel 6. Uji Autokorelasi
(Sumber: Hasil Output SPSS 23, Januari 2017)
Tabel 7. Uji Heterokedastisitas Correlations
MOWN SIZE LVRG ROA
Unstandardized
Residual
Spearman's rho MOWN Correlation Coefficient 1,000 -,605** -,170 -,126 ,168
Sig. (2-tailed) . ,000 ,173 ,315 ,177
N 66 66 66 66 66
SIZE Correlation Coefficient -,605** 1,000 ,330** ,159 -,035
Sig. (2-tailed) ,000 . ,007 ,202 ,783
N 66 66 66 66 66
LVRG Correlation Coefficient -,170 ,330** 1,000 -,441** ,041
Sig. (2-tailed) ,173 ,007 . ,000 ,742
N 66 66 66 66 66
ROA Correlation Coefficient -,126 ,159 -,441** 1,000 -,088
Sig. (2-tailed) ,315 ,202 ,000 . ,480
N 66 66 66 66 66
Unstandardized
Residual
Correlation Coefficient ,168 -,035 ,041 -,088 1,000
Sig. (2-tailed) ,177 ,783 ,742 ,480 .
N 66 66 66 66 66
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
(Sumber: Hasil Output SPSS 23, Januari 2017)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 7,140 2,201 3,244 ,002
MOWN -,028 ,019 -,183 -1,444 ,154 ,711 1,406
SIZE -,156 ,079 -,265 -1,979 ,052 ,643 1,555
LVRG -1,521 ,782 -,242 -1,944 ,057 ,742 1,349
ROA -10,229 2,438 -,502 -4,196 ,000 ,802 1,247
a. Dependent Variable: CON_MMKT
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 ,547a ,299 ,253 1,039181 1,837
a. Predictors: (Constant), ROA, SIZE, LVRG, MOWN
b. Dependent Variable: CON_MMKT
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2017
Politeknik Negeri Banjarmasin
ISSN Cetak : 2541-6014 ISSN Online : 2541-6022 Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin
514
Tabel 8. Uji Statistik t
(Sumber: Hasil Output SPSS 23, Januari 2017)
Tabel 9. Hasil Uji Model Regresi (Uji Statistik F)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 28,132 4 7,033 6,513 ,000b
Residual 65,874 61 1,080
Total 94,006 65
a. Dependent Variable: CON_MMKT
b. Predictors: (Constant), ROA, SIZE, LVRG, MOWN
(Sumber: Hasil Output SPSS 23, Januari 2017)
Tabel 10. Hasil Output SPSS 23 Koefisien Determinasi (R2) Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 ,547a ,299 ,253 1,039181 1,837
a. Predictors: (Constant), ROA, SIZE, LVRG, MOWN
b. Dependent Variable: CON_MMKT
(Sumber: Hasil Output SPSS 23, Januari 2017)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 7,140 2,201 3,244 ,002
MOWN -,028 ,019 -,183 -1,444 ,154 ,711 1,406
SIZE -,156 ,079 -,265 -1,979 ,052 ,643 1,555
LVRG -1,521 ,782 -,242 -1,944 ,057 ,742 1,349
ROA -10,229 2,438 -,502 -4,196 ,000 ,802 1,247
a. Dependent Variable: CON_MMKT