perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PEMBUATAN INTERIOR DAN KELISTRIKAN MOBIL
BAHAN BAKAR ETANOL (BBE)
PROYEK AKHIR
Diajukan Sebagai Syarat Guna
Memperoleh Gelar Ahli Madya
Program Studi D-III Teknik Mesin
Disusun Oleh :
MUHAMMAD IQBAL HERLAMBANG I8607018
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
PEMBUATAN INTERIOR DAN KELISTRIKAN MOBIL
MOBIL BAHAN BAKAR ETANOL (BBE)
Disusun Oleh:
MUHAMMAD IQBAL HERLAMBANG
I8607018
Proyek Akhir ini telah disetujui untuk diajukan dihadapan Tim Penguji
Tugas Akhir Program Studi D-III Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Pembimbing I : Pembimbing II :
Rendy Adhi R. ST. MT Purwadi Joko W, M.kom
NIP.197101192000121006 NIP.197301261997021001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PENGESAHAN
Proyek akhir ini telah disetujui untuk dipertahankan Tim Penguji Proyek Akhir
Program Studi DIII Teknik Mesin Otomotif Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret
Surakarta dan diterima untuk memenuhi syarat mendapat gelar Ahli Madya.
Pada hari :
Tanggal :
Tim Penguji Proyek Akhir
1. Ketua/Penguji I
Rendy Adhi, ST. MT.
NIP.197101192000121006
2. Penguji II
Purwadi Joko W, M.kom
NIP.197301261997021001
3. Penguji III
4. Penguji IV
Mengetahui, Disahkan,
Ketua Program DIII Teknik Mesin Koordinator Proyek Akhir
Fakultas Teknik UNS Fakultas Teknik UNS
Zainal Arifin, ST. MT. Jaka Sulistya Budi, ST
NIP.197303082000031001 NIP.196710191999031001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
MOTTO
1. Manusia wajib berusaha dan Tuhanlah yang nanti menentukan.
2. Tidak mau mencoba berarti kalah sebelum perang.
3. Disiplin adalah kunci dari sebuah keberhasilan.
4. Kerjasama dan keuletan adalah modal dasar sebuah keberhasilan.
5. Dimana ada kemauan disitu pasti ada jalan
6. Dimana ada masalah pasti ada cara untuk memecahkannya.
7. Setiap masalah harus diselesaikan bukan ditinggalkan
8. Tidak ada kata menyesal yang ada hanya tindakan untuk berubah
menjadi lebih baik
9. Hidup adalah tanggung jawab.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Proyek Akhir ini kepersembahkan kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa
2. Bapakdan Ibuku Tercinta
3. Keluarga yang telah mendukungku
4. Bapak dosen dan teman-teman satu tim yang telah bekerja sama
5. Teman-teman satu kelas D-III Otomotif 2007
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayah-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan Proyek Akhir dan laporan yang
berjudul "Pembuatan Interior dan Kelistrikan Mobil Bahan Bakar Etanol”.
Proyek akhir ini dibuat untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Ahli
Madya dan untuk menyelesaikan program studi D-III Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Banyak upaya dan usaha keras yang penulis kerjakan untuk mengatasi hambatan
dan kesulitan yang ada selama pengerjaan proyek akhir ini. Dan berkat rahmat Allah
SWT dan bantuan dari segala pihak, akhirnya tugas ini dapat terselesaikan. Untuk itu
dalam kesempatan yang bahagia ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya.
2. Bp. Zainal Arifin, S.T., M.T. selaku Ketua Program D-III Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Bp. Rendy Adhi Rachmanto, S.T. M.T. selaku Koordinator Proyek Akhir dan
Dosen Pembimbing I Proyek Akhir.
4. Bp. Purwadi Joko Widodo , S.T., M.Kom. selaku Dosen Pembimbing II
Proyek Akhir.
5. Semua Dosen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
6. Bapak dan Ibuku yang tercinta beserta semua keluarga yang telah memberikan
dukungan, do’a dan bimbingan kepada penulis.
7. Rekan-rekan mahasiswa D-III Teknik Mesin Otomotif angkatan 2007 yang
telah banyak membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini.
8. Semua orang yang telah memberi kasih sayang, cinta, do'a dan semangat buat
penulis.
9. Semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya Proyek Akhir dan
penyusunan laporan ini.
Penulis yakin tanpa bantuan dari semua pihak, karya ini akan sulit terselesaikan
dalam hal perancangan, pengujian, pembuatan laporan, dan dalam ujian pendadaran.
Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini, maka penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kemajuan bersama.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca
pada umumnya dan serta dapat menambah wawasan keilmuan bersama.
Surakarta, Oktober 2010
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
ABSTRAKSI
Premium adalah bahan bakar utama untuk sektor transportasi khususnya transportasi
darat yang menggunakan engine, baik kendaraan pribadi maupun kendaraan
umum.Pemakaian BBM yang semakin meningkat dan persediaan BBM di Indonesia dan
dunia semakin menurun sehingga perlu penelitian tentang pemakaian bahan alternatif,
diantaranya bioetanol dan biodiesel.
Program D3 Teknik Mesin UNS mengembangkan dan membuat mobil berbahan bakar
campuran premium dan etanol dan pembuatan bodi dengan komposit yang bertujuan
menekan biaya produksi. Komposit yang bertujuan menekan biaya produksi. Komposit
mampu menggantikan logam dalam pembuatan bodi mobil.
Sub program dari pengembangan mobil etanol adalah merancang dan membuat sistem
kelistrikan yang meliputi: plafon, trim, door trim, lantai, kursi mobil dan dashboard.
Sistem Kelistrikan dan interior dapat berfungsi dengan baik.
(kata kunci; premium, bioetanol, biodiesel, kelistrikan, interior)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user ix
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN……………………………………………………………. i
HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………………... ii
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………….... iii
HALAMAN MOTTO……………………………………………………………. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………………. v
KATA PENGANTAR…………………………………………………………… vi
ABSTRAKSI…………………………………………………………………….. viii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………... ix
DAFTAR TABEL………………………………………………………………… xiii
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………… xiv
BAB I, PENDAHULUAN………………………………………………………... 1
1.1 Latar Belakang Masalah…………………………………………………… 1
1.2 Perumusan Masalah……………………………………………………….. 2
1.3 Batasan Masalah…………………………………………………………… 2
1.4 Tujuan Proyek Akhir………………………………………………………. 2
1.5 Manfaat Proyek Akhir………………………………………………………2
1.6 Sistematika Penulisan……………………………………………………… 3
BAB II, LANDASAN TEORI……………………………………………………. 4
2.1 Bahan Bakar Etanol……………………………………………………….. 4
2.2 Kelistrikan Bodi…………………………………………………………… 5
2.2.1 Definisi………………………………………………………………. 5
2.2.2 Baterai……………………………………………………………….. 6
2.2.3 Perkabelan…………………………………………………………… 7
2.2.4 Sekering……………………………………………………………… 8
2.2.5 Sakelar……………………………………………………………….. 9
2.2.6 Relay…………………………………………………………………………. 9
2.2.7 Flasher………………………………………………………………. 10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user x
2.2.8 Lampu Kepala……………………………………………………….. 10
2.2.9 Lampu Belok………………………………………………………… 10
2.2.10 Lampu Hazard…………………………………………………………….. 10
2.2.11 Lampu Rem………………………………………………………… 11
2.2.12 Lampu Kabut………………………………………………………. 11
2.2.13 Lampu Kota……………………………………………………….. 11
2.2.14 Lampu Mundur……………………………………………………. 11
2.2.15 Lampu Ruangan…………………………………………………… 11
2.2.16 Lampu Instrumen………………………………………………….. 12
2.2.17 Klakson……………………………………………………………. 12
2.3 Interior Mobil Etanol……………………………………………………… 12
2.3.1 Jok (Kursi Mobil)……………………………………………………. 12
2.3.2 Dashboard…………………………………………………………………… 13
2.3.3 Speedometer………………………………………………………………… 13
2.3.4 Indikator…………………………………………………………….. 13
BAB III, PERANCANGAN SISTEM KELISTRIKAN BODI DAN INTERIOR.. 14
3.1 Jaringan Kelistrikan Bodi Dan Klakson…………………………………… 14
3.1.1 Rangkaian Kelistrikan Bodi Sistem Lampu Tanpa Relay…………….. 15
a. Lampu Kecil……………………………………………………….. 15
b. Lampu Besar (Dekat)……………………………………………… 15
c. Lampu Besar (Jauh)……………………………………………….. 15
3.1.2 Rangkaian Kelistrikan Bodi Sistem Lampu Dengan Relay…………… 15
a. Rangkaian Lampu Tanda Belok…………………………………… 16
b. Rangkaian Lampu Kota…………………………………………… 17
c. Rangkaian Lampu Kepala (Jauh)………………………………….. 18
d. Rangkaian Lampu (Dekat)………………………………………… 18
e. Rangkaian Lampu Hazard………………………………………………. 19
f. Rangkaian Lampu Rem…………………………………………… 20
g. Rangkaian Lampu Kabut…………………………………………. 21
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xi
h. Rangkaian Lampu Mundur……………………………………….. 22
i. Rangkaian Lampu Ruangan………………………………………. 23
j. Rangkaian Klakson……………………………………………….. 24
3.2 Perancangan Interior……………………………………………………… 25
3.2.1 Penguat Interior…………………………………………………………….. 25
3.2.2 Perencanaan kursi Mobil………………………………………………….. 26
3.2.3 Perencanaan Plafon Mobil…………………………………………... 27
3.2.4 Perencanaan Lantai Mobil…………………………………………... 28
3.2.5 Perencanaan Door Trim……...……………………………………… 28
3.2.6 Perencanaan Trim Mobil…………………………………………….. 28
3.2.7 Perencanaan Dashboard…………………………………………….. 29
BAB IV, PEMBUATAN KELISTRIKAN BODI DAN INTERIOR MOBIL
ETANOL………………………………………………………………………….. 30
4.1 Pembuatan Sistem Kelistrikan Bodi Mobil Etanol………………………… 30
4.1.1 Pemasangan Cover Lampu Depan Dan Belakang…………………… 30
4.1.2 Perakitan Rangkaian Lampu Belakang………………………………. 32
4.1.3 Perakitan Rangkaian Lampu Depan…………………………………. 33
4.1.4 Penyalaan Lampu Kepala……………………………………………. 34
4.1.5 Penyalaan Lampu Kota……………………………………………… 36
4.1.6 Penyalaan Lampu Kabut…………………………………………….. 38
4.1.7 Penyalaan Lampu Tanda Belok……………………………………… 39
4.1.8 Penyalaan Lampu Rem……………………………………………… 40
4.1.9 Penyalaan Lampu Mundur………………………………………….. 42
4.1.10 Penyalaan Klakson………………………………………………… 43
4.1.11 Penyalaan Lampu Ruangan………………………………………… 44
4.1.12 Penyalaan Hazard…………………………………………………………. 45
4.2 Pembuatan Interior Mobil Etanol………………………………………….. 47
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xii
4.2.1 Pembuatan Penguat Interior…………………………………………. 47
4.2.2 Pembuatan Plafon Interior Mobil……………………………………. 50
4.2.3 Pembuatan Trim Interior……………………………………………... 52
4.2.4 Pembuatan Door Trim Interior Mobil………………………………... 54
4.2.5 Pembuatan Lantai Interior Mobil…………………………………….. 55
4.3 Perhitumgan Diameter kabel lampu……………………………………… 57
BAB V, PERAWATAN DAN PERHITUNGAN BIAYA………………………. 59
5.1 Perawatan Kelistrikan Dan Interior……………………………………….. 59
5.1.1 Perawatan Kelistrikan………………………………………………... 59
5.1.2 Perawatan Interior…………………………………………………… 59
5.2 Perhitungan Biaya Kelistrikan Dan Interior Mobil Etanol………………… 60
5.2.1 Perhitungan Biaya Kelistrikan Mobil Etanol………………………… 60
5.2.2 Perhitungan Biaya Interior Mobil Etanol……………………………. 61
BAB VI, PENUTUP………………………………………………………………. 62
6.1 Kesimpulan………………………………………………………………… 62
6.2 Saran……………………………………………………………………….. 62
DAFTAR PUSTAKA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1 Biaya kelistrikan mobil etanol........................................................ 58
Tabel 5.2 Biaya interior mobil etanol............................................................. 59
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Grafik arus searah.................................................................................. 5
Gambar 2.2 Grafik arus bolak-balik.......................................................................... 6
Gambar 2.3 Arah muatan.......................................................................................... 6
Gambar 2.4 Kabel tegangan rendah.......................................................................... 7
Gambar 2.5 Kabel diisolasi....................................................................................... 8
Gambar 2.6 Tipe sekering......................................................................................... 8
Gambar 2.7 Simbol relay.......................................................................................... 10
Gambar 3.1 Rangkaian listrik bodi........................................................................... 11
Gambar 3.2 Rangkaian lampu tanda belok............................................................... 14
Gambar 3.3 Rangkaian lampu kota.......................................................................... 15
Gambar 3.4 Rangkaian lampu jauh.......................................................................... 16
Gambar 3.5 Rangkaian lampu hazard...................................................................... 17
Gambar 3.6 Rangkaian lampu rem........................................................................... 19
Gambar 3.7 Rangkaian lampu kabut ....................................................................... 20
Gambar 3.8 Rangkaian lampu mundur ................................................................... 21
Gambar 3.9 Rangkaian lampu ruangan ................................................................... 22
Gambar 3.10 Rangkaian lampu klakson ................................................................. 23
Gambar 3.11 Plat yang akan digunakan sebagai penguat interior .......................... 24
Gambar 3.12 Jok Honda Civic Tahun 1977 ............................................................ 25
Gambar 3.13 Jenis beton neser yang akan digunakan ............................................ 26
Gambar 3.14 Contoh busa yang digunakan ............................................................ 27
Gambar 3.15 Pengukur bahan bakar ....................................................................... 28
Gambar 4.1 Peleketan dudukan dengan dempul ..................................................... 29
Gambar 4.2 Proses laminasi dudukan lampu .......................................................... 31
Gambar 4.3 Isolasi sebagai penahan Cover lampu ................................................. 31
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xv
Gambar 4.4 Hasil laminasi dudukan lampu ............................................................ 31
Gambar 4.5 Proses pemasangan kabel pada bohlam lampu belakang .................... 32
Gambar 4.6 Proses penempatan alur kabel lampu belakang ................................... 33
Gambar 4.7 Proses pengisoloasian kabel lampu belakang ..................................... 33
Gambar 4.8 Perakitan kabel lampu depan bagian kiri ............................................ 34
Gambar 4.9 Praktikan kabel lampu depan bagian kanan ........................................ 34
Gambar 4.10 Rangkaian lampu kepala mobil etanol .............................................. 37
Gambar 4.11 Rangkaian lampu kota pada mobil etanol ......................................... 38
Gambar 4.12 Rangkaian lampu kabut pada mobil etanol ....................................... 39
Gambar 4.13 Rangkaian lampu tanda belok pada mobil etanol ............................. 39
Gambar 4.14 Rangkaian lampu rem pada mobil etanol .......................................... 41
Gambar 4.15 Rangkaian lampu mundur pada mobil etanol.................................... 42
Gambar 4.16 Rangkaian klakson pada mobil etanol............................................... 43
Gambar 4.17 Rangkaian lampu ruangan pada mobil etanol ................................... 44
Gambar 4.18 Rangkaian lampu hazard pada mobil etanol .................................... 46
Gambar 4.19 Pola penguat interior mobi etanol ..................................................... 48
Gambar 4.20 Pemasangan dan pengelingan penguat interior ................................. 48
Gambar 4.21 Penguat interior bagian samping ....................................................... 49
Gambar 4.22 Penguat interior bagian sudut belakang ............................................ 49
Gambar 4.23 Penguat interior bagian bawah .......................................................... 49
Gambar 4.24 Penguat interior bagian belakang ...................................................... 50
Gambar 4.25 Beton eser sebagai penguat plafon .................................................... 51
Gambar 4.26 Pemasangan spon pada plafon ......................................................... 51
Gambar 4.27 Proses pemasangan plafon ................................................................ 51
Gambar 4.28 Penarikan beton eser bagian depan ................................................... 52
Gambar 4.29 Penarikan beton eser bagian belakang .............................................. 52
Gambar 4.30 Pemotongan sisa-sisa kain plafon ..................................................... 52
Gambar 4.31 Proses pembuatan trim pada pilar ..................................................... 53
Gambar 4.32 Pilar bagian samping atas .................................................................. 53
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xvi
Gambar 4.33 Pilar bagian samping ......................................................................... 54
Gambar 4.34 Trim interior mobil etanol ................................................................. 54
Gambar 4.35 Door trim interior mobil etanol ......................................................... 55
Gambar 4.36 Lantai mobil etanol ........................................................................... 56
Gambar 4.37 Jok monil etanol ................................................................................ 56
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xvii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kebutuhan kendaraan bermotor dalam masyarakat semakin meningkat,
diantaranya sepeda motor, mobil, dan kendaraan niaga sehingga kebutuhan bahan
bakar juga semakin meningkat. Bahan bakar yang berasal dari minyak bumi
cenderung berkurang dan tidak dapat diperbaharui, karena berasal dari penguraian
makhluk hidup yang telah mati dan membutuhkan waktu yang sangat lama.
Perguruan tinggi berupaya untuk mengatasi permasalahan tersebut agar
pemenuhan kendaraan hemat bahan bakar yang dapat menekan kebutuhan bahan
bakar minyak bumi terpenuhi. Mobil berbahan bakar premium dicampur dengan
etanol agar mendapatkan nilai oktan yang lebih tinggi dan menghemat bahan
bakar dari minyak bumi. Hasil pencampuran premium dengan etanol dengan
kadar tertentu dapat menghasilkan nilai oktan yang sama dengan pertamax dan
pertamax plus. Etanol termasuk biofuel yaitu setiap bahan bakar baik padat, cair
atau gas yang dihasilkan dari bahan-bahan organik. Biofuel dapat dihasilkan
secara langsung dari tanaman atau secara tidak langsung dari limbah industri,
komersial, domestik atau pertanian. Etanol termasuk biofuel berbentuk cair.
Pemanfaatan material komposit sebagai pengganti logam dalam
pembuatan bodi mobil dapat menekan biaya produksi. Material komposit
mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan material logam. Kelebihan
utama dari komposit adalah lebih ringan dan mempunyai nilai ekonomis yang
tinggi, akan tetapi komposit juga mempunyai beberapa kelemahan dibandingkan
dengan logam yaitu tidak dapat dilas maupun dibending.
Setiap kendaraan bermotor memiliki jaringan kelistrikan untuk menunjang
sistem agar berjalan dengan baik. Kelistrikan dibuat sesuai dengan kebutuhan
kendaraan karena setiap kendaraan mempunyai spesifikasi masing-masing.
Spesifikasi tersebut salah satunya adalah interior, kendaraan bermotor berupa
sepeda motor tidak terdapat interior karena sepeda motor tidak mempunyai ruang
khusus dan dibuat secara lebih sederhana.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
1.2 Perumusan Masalah
Rumusan masalah proyek akhir yang akan dibuat adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana merangkai sistem kelistrikan mobil dengan benar dan dapat
digunakan dengan baik.
b. Bagaimana merancang, membuat, dan memasang interior mobil agar rapi
dan nyaman sehingga dapat memperlancar saat mengemudi mobil.
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah pembuatan proyek akhir ini adalah perangkaian
kelistrikan bodi meliputi: lampu kepala, lampu kota, lampu tanda belok, lampu
kabut, lampu ruangan, lampu rem, lampu mundur, lampu hazard, lampu
instrumen, dan klakson. Pembuatan interior mobil meliputi: plafon, trim, door
trim, lantai, jok (kursi mobil), dan dashboard.
1.4 Tujuan Proyek Akhir
Tujuan dari proyek akhir ini adalah merancang dan membuat interior serta
sistem kelistrikan bodi mobil berbahan bakar etanol dengan baik, benar, dan
berfungsi dengan baik.
1.5 Manfaat Proyek Akhir
Proyek akhir ini mempunyai manfaat sebagai berikut:
a. Secara Teoritis
Mahasiswa dapat merangkai sistem kelistrikan bodi berdasarkan teori yang
diperoleh selama masa perkuliahan dan membuat interior mobil sesuai dengan
kondisi mobil yang dibuat.
b. Secara Praktis
Kemampuan merangkai sistem kelistrikan bodi dan pembuatan interior
dapat menjadi modal dasar dalam dunia kerja dalam bidang industri otomotif.
1.6 Sistematika Penulisan
Penulisan laporan proyek akhir ini dibagi dalam enam bab dengan rincian
sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
BAB I, Pendahuluan
Bab ini berisi: latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan
masalah, tujuan pembuatan proyek akhir, manfaat proyek akhir, dan sistematika
penulisan.
BAB II, Landasan Teori
Teori-teori yang berhubungan dengan alat yang akan dibuat dan
dirangkum dalam bab ini.
BAB III, Perancangan sistem kelistrikan bodi dan interior
Pada bab ini dijelaskan mengenai perancangan dan cara kerja sistem
kelistrikan dan interior mobil bahan bakar etanol.
BAB IV, Pembuatan sistem kelistrikan bodi dan interior mobil etanol
Pada bab ini membahas langkah-langkah pengerjaan alat yang akan dibuat.
BAB V, Perawatan dan perhitungan biaya
Pada bab ini membahas tentang perawatan sistem kelistrikan mobil etanol
dan interiornya serta menghitung biaya pembuatannya.
BAB VI, Penutup
Hasil evaluasi terhadap alat tersebut berupa kesimpulan dan saran bagi
pembaca yang akan mengunakan alat ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Bahan Bakar Etanol
Bahan bakar etanol adalah bahan bakar alternatif yang dapat
menggantikan bahan bakar bensin. Etanol mempunyai nilai oktan yang lebih
tinggi dibandingkan dengan premium. Etanol apabila dicampur dengan premium
dapat meningkatkan nilai oktan, dimana nilai oktan untuk etanol 98% adalah
sebesar 115, selain itu mengingat etanol mengandung 30% oksigen, sehingga
campuran etanol dengan gasoline dapat masuk katagorikan high octane gasoline
(HOG), dimana campuran sebanyak 15% bioetanol setara dengan pertamax dan
campuran sebanyak 24% bioetanol setara dengan pertamax plus. Hal itu
menunjukkan bahwa etanol dapat dimanfaatkan sebagai aditif pengganti MTBE
untuk meningkatkan efisiensi pembakaran dan menghasilkan gas buang yang
lebih bersih.
Etanol mempunyai nilai oktan (octane rating) lebih tinggi dan emisi yang
lebih bersih dibanding premium, namun etanol juga mempunyai sifat korosif dan
membuat mesin lebih sulit distarter. Sifat korosif ini menyebabkan diperlukannya
material yang tahan korosif pada peralatan-peralatan tertentu seperti, tanki bahan
bakar, karburator, pipa-pipa, karet-karet penyekat dan lain-lain peralatan.
Sedangkan kesulitan dalam starter ini memang sulit dihindari, karena temperatur
pembakaran sendiri (flash point) etanol yang tinggi sehingga pembakaran secara
homogen akan sulit tercapai pada tekanan kompresi di ruang bakar, khususnya
pada mobil lama yang menggunakan karburator konvensional. Oleh karena itu,
penggunaan campuran Bioetanol dalam premium dibatasi antara 5 – 25% agar
kinerja mesin tidak terlalu berbeda, sedangkan pemakaian campuran yang lebih
besar harus menggunakan mesin yang telah dimodifikasi atau mesin yang khusus
untuk pemakaian etanol.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
2.2 Kelistrikan Bodi 2.2.1 Definisi
Rangkaian listrik adalah suatu kumpulan elemen atau komponen listrik
yang saling dihubungkan dengan cara-cara tertentu dan paling sedikit mempunyai
satu lintasan tertutup. Pembatasan elemen atau komponen listrik pada Rangkaian
Listrik dapat dikelompokkan kedalam elemen atau komponen aktif dan pasif.
Elemen aktif adalah elemen yang menghasilkan energi dalam hal ini adalah
sumber tegangan dan sumber arus. Elemen lain adalah elemen pasif dimana
elemen ini tidak dapat menghasilkan energi, dapat dikelompokkan menjadi
elemen yang hanya dapat menyerap energi.
Arus merupakan perubahan kecepatan muatan terhadap waktu atau muatan
yang mengalir dalam satuan waktu dengan simbol i (dari kata Perancis : intensite),
dengan kata lain arus adalah muatan yang bergerak (satuan Ampere). Selama
muatan tersebut bergerak maka akan muncul arus tetapi ketika muatan tersebut
diam maka arus pun akan hilang. Muatan akan bergerak jika ada energi luar yang
memepengaruhinya. Muatan adalah satuan terkecil dari atom atau sub bagian dari
atom.
Macam-macam arus:
a) Arus searah (Direct Current/DC)
Arus DC adalah arus yang mempunyai nilai tetap atau konstan terhadap satuan
waktu, artinya ditinjau dari mana pun arus tersebut pada waktu berbeda akan
mendapatkan nilai yang sama.
Gambar 2.1 Grafik Arus Searah (Sumber: Mohamad Ramdhani Sekolah Tinggi Teknologi Telkom)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
b) Arus bolak-balik (Alternating Current/AC)
Arus AC adalah arus yang mempunyai nilai yang berubah terhadap satuan
waktu dengan karakteristik akan selalu berulang untuk perioda waktu tertentu.
Gambar 2.2 Grafik Arus Bolak-Balik (Sumber: Mohamad Ramdhani Sekolah Tinggi Teknologi Telkom)
Tegangan atau beda potensial (voltage) adalah kerja yang dilakukan untuk
menggerakkan satu muatan (sebesar satu coulomb) pada komponen dari satu
kutub ke kutub lainnya, atau pada kedua kutub akan mempunyai beda potensial
jika kita menggerakkan/memindahkan muatan sebesar satu coulomb dari satu
kutub ke kutub lainnya (satuan Volt). Keterkaitan antara kerja yang dilakukan
sebenarnya adalah energi yang dikeluarkan, sehingga pengertian diatas dapat
dipersingkat bahwa tegangan adalah energi per satuan muatan. Pada gambar di
bawah, jika kutub A mempunyai potensial lebih tinggi daripada potensial di kutub
B.
Gambar 2.3 Arah Muatan (Sumber: Mohamad Ramdhani Sekolah Tinggi Teknologi Telkom)
2.2.2 Baterai Baterai adalah alat elektrokimia untuk mensuplai listrik ke sistem starter
mesin, sistem kelistrikan. Baterai menyimpan energi listrik dalam bentuk energi
kimia yang dikeluarkan apabila diperlukan dan menyuplainya ke masing-masing
sistem kelistrikan mobil.
Baterai berisi elektrolit asam sulfat, elektroda positif, dan elektroda negatif
dalam bentuk plat-plat yang terbuat dari timah. Ruangan di dalam baterai dibagi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
menjadi menjadi 6 sel dan di dalam masing-masing sel terdapat beberapa elemen
yang terendam di dalam elektrolit plat-plat positif ini dipasang berselang-seling,
dibatasi oleh separator. Penyusunan plat-plat seperti ini bertujuan untuk
memperbesar luas singggungan antara bahan aktif dan elektrolit agar listrik yang
dihasilkan besar.
Pada baterai terdapat garis tanda permukaan atas (upper) dan permukaan
bawah (lower). Upper adalah batas atas dari aki yang digunakan, jika melebihi
batas ini kerja aki tidak maksimal sedangkan lower adalah batas bawah dari aki
yang digunakan, jika kurang dari batas bawah ini aki tidak bisa bekerja maksimal.
Pada baterai juga terdapat lubang ventilasi yang berguna pada saat pengisian
elektrolit untuk memisahkan hidrogen dengan uap asam sulfat di dalam baterai
dengan cara membiarkan gas hidrogen keluar lewat lubang ventilasi. Uap asam
sulfat mengembun pada tepian ventilasi dan menetes kembali ke bawah.
2.2.3 Perkabelan
Sistem perkabelan yang digunakan dalam kendaraan dibagi menjadi 3
yaitu:
a. Kabel tegangan tinggi
Kabel tegangan tinggi umumnya digunakan pada listrik PLN yang
memiliki tegangan AC (bolak-balik) yang bertegangan tinggi dan terdiri
dari serat-serat kabel yang lebih banyak dan liat.
b Kabel tegangan rendah
Sebagian besar kawat dan kabel yang terdapat dalam kendaraan
menggunakan kabel bertegangan rendah (low voltage wire). Masing-
masing kawat bertegangan rendah terdapat elemen kawat dan isolasinya.
Gambar 2.4 Kabel Tegangan Rendah (Sumber: Automotive Technology)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
c Kabel diisolasi
kabel yang diisolasi (shielded cable) digunakan pada kabel radio,
ignition signal line, oxygen signal line sensor, dan sebagainya. Kabel
isolasi dirancang untuk mencegah gangguan yang ditimbulkan sumber dari
luar dan digunakan untuk signal line.
Gambar 2.5 Kabel di isolasi (Sumber: Automotive Technology)
2.2.4 Sekering
Sekering dipasang dalam sistem kelistrikan untuk mencegah terjadinya
kerusakan komponen-komponen akibat arus yang berlebihan atau terjadi
hubungan singkat.
Sekring ditempatkan pada bagian tengah sirkut kelistrikan yang berfungsi
apabila terjadi arus berlebihan yang melewati sirkuit maka sekering akan berasap
atau terbakar dan putus, pada elemen dalam sekering yang mencair sehingga
sistem sirkuit terbuka dan mencegah komponen lain rusak akibat terjadinya arus
berlebihan. Sekering yang paling banyak digunakan adalah tipe blade dan
sekering cartridge.
Sekering blade sekering cartridge
Gambar 2.6 Tipe Sekering (Sumber: Panduan Sistem Kelistrikan Otomotif)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
2.2.5 Sakelar
Sakelar berfungsi untuk membuka dan menutup sirkuit kelistrikan untuk
menghidupkan mesin, menggerakan sakelar lampu ON-OFF dan pengontrolan
aktifitas sistem pengontrol lainnya.
Macam dari sakelar yang umum digunakan dalam kelistrikan kendaraan
adalah:
a. Tipe sakelar yang dioperasikan langsung dengan tangan
1) Sakelar putar (rotary switch)
Sakelar dimana cara mengoperasikan diputar ke kanan atau ke kiri
yang mana terdapat contact point yang diatur sumbu di atas plat.
2) Sakelar Tekan (push switch)
Sakelar yang mana memiliki contact point yang dioperasikan dengan
ditekan hingga dapat menghubungkan dan memutuskan arus.
3) Sakelar ungkit (See saw switch)
Contact point dari sakelar ini saat ujung ON apabila ditekan dan OFF
saat membuka setelah ditekan.
4) Sakelar tuas (lever switch)
Contact point dioperasikan dengan mengerakan tuas ke atas atau ke
bawah.
b. Tipe sakelar yang dioperasikan oleh perubahan temperatur suhu. Sakelar
ini dioperasikan berdasarkan perubahan temperatur yang ditimbulkan arus.
c. Tipe sakelar yang dioperasikan oleh perubahan fluida. Sakelar ini
dioperasikan berdasarkan perubahan permukaan fluida.
2.26 Relay
Relay adalah peralatan listrik yang membuka dan menutup sirkuit
kelistrikan berdasarkan penerimaan tegangan. Relay berfungsi memperkecil rugi
(kehilangan) tegangan pada rangkaian listrik. Prinsip kerja relay apabila arus
listrik mengalir menuju terminal 86, magnet listrik dan massa menarik kontak.
Arus utama akan mengalir kepemakai melalui kontak pemutus. Rugi tegangan
dapat diperkecil, karena arus utama langsung dihubungkan langsung dari baterai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Gambar 2.7 Simbol relay (Sumber: Automotive Technology)
2.2.7 Flasher
Flasher digunakan pada lampu sign atau lampu tanda belok dan lampu
hazard. Flasher adalah suatu alat yang menyebabkan lampu tanda belok dapat
berkedip secara interval. Flasher yang umum digunakan adalah flasher tipe semi-
transistor yang kompak, ringan dan dapat diandalkan. Flasher semi-transistor
apabila lampu terputus, maka kedip lampu mulai cepat dari yang normal dan
harus diganti.
2.2.8 Lampu kepala
Lampu kepala terdiri atas 4 bagian yang dihubungkan menjadi satu yaitu
reflector, glass, bola lampu dan pemegang bola lampu. Reflector berfungsi
sebagai pemantul dan pengumpul cahaya yang ditimbulkan oleh bolam lampu.
Glass digunakan untuk melindungi bolam lampu di dalam unit lampu kepala
tanpa menghalangi sinar.
2.2.9 Lampu Belok
Sinyal belok diperlukan agar pengemudi di belakang dapat mengetahui
arah gerak kendaraan. Lampu ini akan menyala bersamaan di depan dan belakang
pada sisi kiri atau kanan kendaraan. Sebuah rangkaian akan mengatur agar lampu
berkedip dengan kecepatan 70 hingga 80 kali per menit.
2.2.10 Lampu Hazard
Lampu hazard digunakan untuk memberi isyarat keberadaan kendaraan
dari bagian belakang, depan, dan kedua sisinya selama berhenti atau parkir
daruratmenggunakan lampu tanda belok yang berkedip serempak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
2.2.11 Lampu Rem
Lampu ini diperlukan untuk memberikan tanda pada pengemudi mobil
yang berada di belakang bahwa terjadi perlambatan pada kendaraan. Sebuah
sakelar terhubung dengan master silinder pada rem. Lampu rem akan menyala
pada saat kita menginjak pedal rem. Jenis bola lampu yang digunakan mempunyai
dua buah filamen. Filamen untuk lampu rem depan adalah 20 watt, dan untuk
lampu belakang adalah 6 watt.
2.2.12 Lampu Kabut
Lampu kabut berfungsi memberikan penerangan yang baik pada waktu
udara berkabut dan dipasang di bagian bawah agar penyinaran lebih jelas. Lampu
kabut dipasang agak ke atas maka sinarnya akan menembus kabut, hal ini akan
mengurangi kemampuan untuk menerangi jalan.
2.2.13 Lampu Kota
Lampu ini berfungsi untuk menerangi permukaan jalan dalam kota yang
jalan-jalannya telah mendapat penerangan yang baik. Lampu ini dinyalakan saat
mobil sedang parkir sementara.
2.2.14 Lampu Mundur
Lampu mundur dipasang pada bagian belakang kendaraan untuk
memberikan penerangan tambahan untuk melihat kebelakang kendaraan saat
mundur pada dimalam hari dan memberikan isyarat untuk kendaraan yang
mengikutinya bahwa pengendara bermaksud mundur atau sedang mundur. Lampu
mundur menyala pada saat tuas transmisi pada posisi mundur.
2.2.15 Lampu Ruangan
Lampu ruangan menerangi ruang penumpang yang dirancang agar tidak
menyilaukan pengemudi pada saat malam hari. Lampu ruangan diletakkan di
bagian tengah ruang penumpang pada kendaraan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
2.2.16 Lampu Instrumen
Lampu instrumen digunakan untuk menerangi pada instrumen panel pada
malam hari yang memungkinkan pengemudi membaca panel-panel dengan
mudah. Lampu instrumen dilengkapi rheostat yang memungkinkan pengendara
mengontrol terangnya lampu instrumen.
2.2.17 Klakson
Klakson adalah terompet elektromekanik atau sebuah alat yang membuat
pendengarnya waspada. Klakson digunakan pada kereta, mobil dan kapal untuk
mengkomunikasikan sesuatu, dimana klakson memberi tahu pendengarnya bahwa
ada kendaraan yang datang dan mengingatkan akan kemungkinan bahaya yang
terjadi.
Suara khas dari klakson ketika ditekan berasal dari sebuah elektromagnet
yang digunakan untuk menggerakan baja spiral. Elektromagnet tersebut diberi
arus, spiral tersebut bergerak ke arah magnet ketika spiral berpindah di titik
maksimum ke arah magnet, sambungan dilepaskan yang menyebabkan arus
berhenti untuk beberapa saat dan menyebabkan baja spiral tersebut mengendur.
Elektromagnet kembali bergerak ke arah besi. Siklus ini terjadi berulangkali dan
menyebabkan baja spiral berosilasi kembali yang menghasilkan suara klakson
tersebut.
2.3 Interior Mobil Etanol 2.3.1 Jok (Kursi Mobil)
Jok atau kursi mobil berfungsi sebagai tempat duduk sopir atau
penumpang saat mengendarai mobil, biasanya terbuat dari bahan yang lunak
sepert busa yang dilapisi dengan bahan kulit, kalep, atau kain. Kursi mobil dibuat
senyaman mungkin agar penumpang di dalam mobil tidak tergangu saat
mengemudikan mobil.
Komponen kursi mobil terdiri dari:
a) Dudukan kursi mobil berfungsi untuk mengatur dudukan kursi penumpang
yang berada di dalam kendaraan ke depan dan ke belakang agar nyaman.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
b) Kursi mobil berfungsi sebagai tempat duduk bagi penumpang di dalam
kendaraan yang terbuat dari busa yang dilapisi dengan kain atau kulit.
c) Sabuk pengaman pengemudi mobil (belt) berbentuk tali yang digunakan
sebagai pengaman apabila terjadi kecelakan kendaraan terletak disamping
kursi mobil dipasang menyilang.
d) Pengatur kemiringan kursi mobil digunakan untuk mengatur kemiringan
kursi mobil berapa derajat sesuai dengan kenyamanan pengemudi saat
mengendarai.
2.3.2 Dashboard
Dashboard terdapat pada bagian depan pengemudi terletak di depan stir
mobil yang berfungsi sebagai tempat panel-panel instrumen yang terdapat pada
mobil seperti petunjuk tekanan oli, temperatur, bahan bakar, amperemeter dan
speedometer yang terbuat dari bahan plastik atau fiber.
2.4.2 Speedometer
Sebuah poros fleksibel terhubung dengan poros keluaran dari kotak
transmisi melalui komponen roda gigi cacing menuju panel speedometer pada
dashboard. Poros fleksibel atau kabel tersebut akan memutar sebuah magnet di
dalam tabung logam. Kecepatan putaran tersebut berbanding lurus dengan
kecepatan kendaraan. Tabung logam tersebut dibuat untuk berputar melawan gaya
dari pegas dengan menggunakan gaya magnet yang terjadi akibat induksi gaya
gerak listrik yang terjadi di dalam tabung logam. Ini akan menggerakkan panah
penunjuk. Jumlah total dari jarak yang ditempuh dalam kilometer juga digerakkan
oleh poros penggerak yang terhubung dengan rangkaian roda gigi.
2.3.3 Indikator
Panel indikator terletak di depan setir mobil terpasang di dashboard. Panel
indikator diantaranya penunjuk tekanan oli, penunjuk jumlah bahan bakar yang
berada di dalam tangki mobil, penunjuk temperatur air, agar pengemudi dapat
mengetahui kondisi mobil saat dikendarai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
4.2 Pembuatan Interior Mobil Etanol
Pembuatan interior mobil pada mobil etanol berguna untuk kenyamanan
pengemudi saat mengendarai mobil. Interior mobil etanol terbuat dari bahan yang
lunak dan mudah dalam penggunaannya. Interior mobil terdiri dari dashboard,
plafon, lantai, dan door trim. Proses pembuatan interior dibagi dalam beberapa
tahap diantaranya pembuatan penguat pada bagian dalam mobil, pemasangan
plafon, pemasangan door trim, dan pemasangan lantai mobil.
4.2.1 Pembuatan Penguat Interior Mobil
Pembutan penguat interior mobil berfungsi sebagai penguat bagian dalam
mobil. Penguat interior mobil juga berguna sebagai dudukan pembuatan interior
dalam pemasangannya. Penguat interior mobil terbuat dari bahan yang mudah
ditekuk atau dibending untuk menyesuaikan bentuk dari bagian dalam interior
mobil. Penguat interior mobil etanol terbuat dari bahan plat dengan tebal 1 mm
yang mudah ditekuk. Penguat interior mobil terpasang pada bagian kaki langit-
langit/ plafon mobil diantaranya pada pilar pintu depan, pilar kaca tengah dan
pilar kaca bagian belakang. Proses pembuatan penguat interior mobil adalah
sebagai berikut:
a) Alat dan bahan:
- Master penguat (terbuat dari kardus)
- Spidol dan pernggaris
- Gunting plat
- Ragum
- Palu besi
- Alat untuk mengkeling
- Alat las asetelin
- Plat dengan tebal 1 mm
- Keling
- Las listrik
- Elektroda
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
b) Langkah pengerjaan:
- Pembuatan penguat inbterior terlebih dahulu kita harus membuat master
penguat dari interior mobil etanol dengan menggunakan kardus yang
dipotong sesuai dengan bentuk kaki-kaki penguat pada bagian dalam mobil
yaitu pada kaki bagian depan pintu, kaki diatas pintu, kaki kaca tengah dan
kaki kaca bagian belakang.
- Membuat pola sesuai master penguat pada plat yang memiliki tebal 1 mm
dan dipotong dengan menggunakan gunting plat sesuai pola yang
tergambar pada plat.
- Membending atau menekuk plat potongan sesuai dengan bentuk rangka
dari penguat pada bagian dalam mobil dengan cara dipukul-pukul
mengunakan palu besi.
Gambar 4.19 Pola Penguat Interior Mobil Etanol
- Memasang plat pada bagian dalam interior mobil dan disesuaikan pada
bagiannya kemudian plat dikeling menggunakan alat keling plat.
Gambar 4.20 Pemasangan Dan Pengelingan Penguat Interior
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
- Penguat yang terbuat dari plat yang dilas titik agar tidak berlubang dan
dapat terhubung antara penguat pilar satu dengan yang lainnya.
Gambar 4.21 Penguat Interior Bagian Samping
Gambar 4.22 Penguat Interior Bagian Sudut Belakang
Gambar 4.23 Penguat Interior Bagian Bawah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
Gambar 4.24 Penguat Interior Bagian Belakang
4.2.2 Pembuatan Plafon Interior Mobil
Plafon interior merupakan bagian langit-langit dari mobil yang berguna
menambah keindahan bagian langit interior mobil. Plafon juga terdapat lampu
ruangan sebagai penerangan bagian dalam interior saat pintu terbuka. Pembuatan
plafon interior terlebih dahulu dibuat penguat berupa kawat baja. Plafon interior
terbuat dari kain oscar yang dipasang memanjang sepanjang langit-langit mobil.
a) Alat dan bahan:
- Alat pengebor plat
- Penggaris dan spidol
- Tang pemotong kawat baja
- Gunting kain
- Alat pengeling
- Kawat baja (beton eser)
- Kain oscar
- Lem kain
b) Langkah pengerjaan:
- Pembuatan plafon terlebih dahulu memberi penguat pada sekeliling langit-
langit dengan menggunakan plat.
- Mengebor pada bagian tepi penguat sebagai tempat penguat plafon yang
terbuat dari beton eser.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
- Memotong beton eser sesuai dengan ukuran lebar langit interior (memajang
horisontal) dan dilengkungkan sesuai kontur plafon yang dibuat pada langit
interior.
Gambar 4.25 Beton Eser Sebagai Penguat Plafon
- Pemasangan spon terlebih dahulu sebelum pemasangan oscar pada plafon
dengan cara dilem.
Gambar 4.26 Pemasangan Spon Pada Plafon
- Memasang kain oscar yang telah terpasang beton pada dudukan plat yang
telah dibor dan dilem pada bagian tepi kain pada bodi mobil.
Gambar 4.27 Proses Pemasangan Plafon
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
- Penarikan beton eser agar plafon kencang dan rapi.
- Memasang beton eser pada kain oscar interior dan pastikan dalam keadaan
terenggang dengan kencang (dengan ditarik kesegala arah).
Gambar 4.28 Penarikan Beton Eser Bagian Depan
Gambar 4.29 Penarikan Beton Eser Bagian Belakang
- Memotong bagian tepi kain sisa agar rapi.
Gambar 4.30 Pemotongan Sisa-Sisa Kain Plafon
4.2.3 Pembuatan Trim Interior Mobil
Trim interior terbuat dari bahan kain oscar yang membungkus busa yang
terpasang pada bagian pilar-pilar interior mobil dan penguat plat pada bodi mobil.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
Trim interior dilekatkan pada bodi mobil dengan dibaut dan baut ditutup
menggunakan karet kaca.
a) Alat dan bahan:
- Gunting pemotong kain oscar
- Busa
- Kain oscar
- Lem kain oscar
b) Langkah pengerjaan:
- Memasang busa pada semua pilar penguat mobil.
- Menutup busa dengan menggunakan kain oscar disepanjang penguat bodi
mobil pastikan dalam keadaan kencang dan tidak melipat.
Gambar 4.31 Proses Pembuatan Trim Pada Pilar
- Mengelem tepi kain oscar yang melekat pilar bodi mobil dan gunting sisa
kain oscar yang tidak diperlukan.
- Menutup guntingan kain oscar dengan karet kaca.
Gambar 4.32 Pilar Bagian Samping Atas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
Gambar 4.33 Pilar Bagian Samping
Gambar 4.34 Trim Interior Mobil Etanol
4.2.4 Pembuatan Door Trim Interior Mobil
Door trim berguna untuk penutup sistem engkol kaca pada bagian interior
mobil terletak dibawah kaca depan, dibawah kaca tengah. Door trim juga berguna
menambah keindahan interior bagian samping bodi mobil. Door trim berbentuk
menyesuaikan dengan pola pada bagian engkol kaca pintu depan dan di bawah
kaca tengah. Door trim pada mobil etanol berbahan dasar kayu triplek yang
terbungkus kain oscar.
a) Alat dan bahan:
- Master door trim (terbuat dari kardus)
- Spidol dan penggaris
- Gergaji pemotong kayu triplek
- Gunting
- Kayu triplek
- Busa
- Kain oscar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
- Lem kain oscar
- Clip door trim
b) Langkah pengerjaan:
- Pembuatan door trim terlebih dahulu membuat master sesuai dengan pola
pada bodi mobil dengan menggunakan kardus.
- Membuat pola pada kayu triplek dengan menggunakan pola sesuai master
dan triplek dipotong sesuai dengan gambar pola pada triplek.
- Memotong busa disesuaikan dengan ukuran potongan triplek dan
menggunting kain oscar sesuai dengan ukuran sesuai dengan kayu triplek.
- Menyusun kayu triplek yang dilapisi busa dan ditutup dengan kain
kemudian dilem pada bagian tepi agar rapi sesuai dengan pola door trim
interior mobil. Memasang door trim pada bagian interior mobil dengan
menggunakan clip door trim untuk melekatkan door trim pada bodi mobil.
Gambar 4.35 Door Trim Interior Mobil Etanol
4.2.5 Pembuatan Lantai Interior Mobil
Lantai interior mobil terdiri dari lapisan karpet pada bagian bawah
kemudian ditutupi dengan kain oscar di bagian atasnya. Pemasangan interior
lantai mengikuti kontur permukaan lantai bodi dan dilekatkan pada bagian trim
bodi bawah disekeliling bodi.
a) Alat dan bahan:
- Gunting
- Kain oscar (specialict floor)
- Karpet lantai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
b) Langkah pengerjaan:
- Memotong karpet dan kain oscar sesuai kontur dan ukuran lantai mobil.
- Memasang karpet pada lantai dan melekatkan pada trim bagian bawah.
- Memastikan karpet terpasang kencang dan tidak terlipat.
Gambar 4.36 Lantai Mobil Etanol
Gambar 4.37 Jok Mobil Etanol
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
BAB IV PEMBUATAN KELISTRIKAN BODI DAN INTERIOR MOBIL ETANOL
4.1 Pembuatan Sistem Kelistrikan Bodi Mobil Etanol 4.1.1 Pemasangan Cover Lampu Depan Dan Belakang
a) Alat dan bahan: - Isolasi
- Plat 3 mm
- Bor
- Dempul
- Kuas
- Serat gelas
- Resin
- Katalis
- Gerinda potong
- Wadah (gayung)
b) Langkah kerja:
- Plat dipotong 150 mm dengan menggunakan gerinda potong dan
dibending membentuk profil S.
- Plat dibor dengan ukuran mata bor 10 mm.
- Resin dicampur dengan katalis dalam wadah.
- Plat profil S dipasang dan ditempelkan dengan dempul.
- Pemotongan serat gelas dengan ukuran 150x150 mm.
- Melaminasi dudukan, cover lampu dipasang dan diisolasi.
Gambar 4.1 Pelekatan Dudukan Dengan Dempul
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
Gambar 4.2 Proses Laminasi Dudukan Lampu
Gambar 4.3 Isolasi Sebagai Penahan Cover Lampu
Gambar 4.4 Hasil Laminasi Dudukan Lampu
4.1.2 Perakitan Rangkaian Lampu Belakang a) Alat dan bahan:
- Kabel
- Bolam
- Soket
- Isolasi
- Cuter
- Tang potong
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
b) Langkah kerja:
- Pemasangan kabel bagian belakang sebanyak 5 warna (kabel lampu
kota, kabel lampu rem, kabel lampu tanda belok, kabel lampu
mundur dan kabel massa).
- Penyambungan kabel massa (hitam) antar terminal negatif pada
setiap lampu belakang.
- Pemasangan kabel terminal positif pada bolam dengan warna yang
berbeda (lampu tanda belok warna kuning, lampu kota warna
merah, lampu rem warna hijau, lampu mundur warna orange).
- Mengisolasi semua kabel agar rapi, aman dan mudah diperbaiki
apabila terjadi kerusakan.
Gambar 4.5 Proses Pemasangan Kabel Pada Bolam Lampu Belakang
Gambar 4.6 Proses Penempatan Alur Kabel Lampu Belakang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
Gambar 4.7 Proses Pengisolasian Kabel Lampu Belakang
4.1.3 Perakitan Rangkaian Lampu Depan
a) Alat dan bahan: - Kabel
- Bolam
- Soket
- Isolasi
- Cuter
- Tang potong
b) Langkah kerja:
- Pemasangan kabel bagian depan sebanyak 6 warna (kabel lampu
kepala, kabel lampu kota, kabel lampu tanda belok, kabel lampu
kabut, kabel klakson dan kabel massa).
- Penyambungan kabel massa (hitam) antar terminal negatif pada
setiap lampu depan.
- Pemasangan kabel terminal positif pada bolam dengan warna yang
berbeda.
- Mengisolasi semua kabel agar rapi, aman dan mudah diperbaiki
apabila terjadi kerusakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Gambar 4.8 Perakitan Kabel Lampu Depan Bagian Kiri
Gambar 4.9 Perakitan Lampu Depan Bagian Kanan
4.1.4 Penyalaan Lampu Kepala a) Alat dan bahan:
- Avo meter
- Kabel
- Soket
- Isolasi
- Tang potong
- Bolam
- Relay
- Main switch
- Fuse
- Main fuse
- Baterai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
b) Langkah kerja:
- Penyambungan kabel lampu kepala sebelah kanan dengan terminal
87 pada relay (setiap relay hanya 1 buah lampu kepala).
- Penyambungan kabel lampu kepala sebelah kiri dengan terminal 87
pada relay (setiap relay hanya 1 buah lampu kepala).
- Terminal 86 pada relay dihubungkan dengan kabel massa.
- Terminal 85 pada relay dihubungkan dengan main switch.
- Terminal 30 pada relay dihubungkan dengan fuse → main fuse
→ baterai.
- Main switch dihubungkan diberi arus listrik melalui sumber
(baterai).
Gambar 4.10 Rangkaian Lampu Kepala Pada Mobil Etanol
Keterangan:
1) Baterai
2) Fuse
3) Main switch
4) Sakelar dim
1
2 3
4
5
6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
5) Relay
6) Lampu
4.1.5 Penyalaan Lampu Kota a) Alat dan bahan:
- Avo meter
- Kabel
- Soket
- Isolasi
- Tang potong
- Bolam
- Relay
- Main switch
- Fuse
- Main fuse
- Baterai
b) Langkah kerja:
- Menyambung kabel lampu kota belakang dan depan secara parallel.
- Menghubungkan kabel tersebut pada main switch.
- Menghubungkan kabel Main switch dengan fuse dan diberi arus dari
baterai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Gambar 4.11 Rangkaian Lampu Kota Pada Mobil Etanol
Keterangan:
1) Baterai
2) Fuse
3) Sakelar
4) Lampu
4.1.6 Penyalaan Lampu Kabut a) Alat dan bahan:
- Avo meter
- Kabel
- Soket
- Isolasi
- Tang potong
- Bolam
- Fuse
- Main fuse
- Baterai
1
2 3
4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
b) Langkah kerja:
- Menyambung kedua lampu kabut secara parallel.
- Kabel massa dihubungkan dengan kabel massa yang lain.
- Kabel positif dihubungkan dengan saklar lampu kabut.
- Kabel saklar dihubungkan dengan fuse dan diberi arus listrik dari
baterai.
Gambar 4.12 Rangkaian Lampu Kabut Pada Mobil Etanol
Keterangan:
1) Baterai
2) Fuse
3) Sakelar
4) Lampu
4.1.7 Penyalaan Lampu Tanda Belok a) Alat dan bahan:
- Avo meter
- Kabel
- Soket
- Isolasi
- Tang potong
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
- Bolam
- Main switch
- Fuse
- Main fuse
- Baterai
b) Langkah kerja:
- Menyambung kabel lampu tanda belok bagian kanan secara parallel.
- Menyambung kabel lampu tanda belok bagian kiri secara parallel.
- Menghubungkan kabel lampu bagian kanan dengan Main switch
arah bawah dan bagian kiri dengan Main switch arah atas.
- Menghubungkan kabel Main switch dengan terminal 49a pada
flasher, terminal 31 dengan kabel massa.
- Terminal 49 pada flasher dihubungkan dengan kontak dan fuse serta
diberi arus dari baterai.
Gambar 4.13 Rangkaian Lampu Tanda Belok Pada Mobil Etanol
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Keterangan:
1) Baterai
2) Fuse
3) Sakelar
4) Flasher
5) Sakelar
6) Lampu
4.1.8 Penyalaan Lampu Rem a) Alat dan bahan:
- Avo meter
- Kabel
- Soket
- Isolasi
- Tang potong
- Bolam
- Fuse
- Main fuse
- Baterai
b) Langkah pengerjaan:
- Menyambung kedua lampu rem secara parallel.
- Kabel massa dihubungkan dengan kabel massa yang lain.
- Kabel positif dihubungkan dengan saklar lampu rem.
- Kabel saklar pada pedal rem dihubungkan dengan fuse dan diberi
arus listrik dari baterai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Gambar 4.14 Rangkaian Lampu Rem Pada Mobil Etanol
Keterangan:
1) Baterai
2) Pedal rem
3) Lampu
4.1.9 Penyalaan Lampu Mundur a) Alat dan bahan:
- Avo meter
- Kabel
- Soket
- Isolasi
- Tang potong
- Bolam
- Fuse
- Main fuse
- Baterai
b) Langkah pengerjaan:
- Menyambung kedua lampu mundur secara parallel.
- Kabel massa dihubungkan dengan kabel massa yang lain.
- Kabel positif dihubungkan dengan saklar lampu mundur pada
transmition switch.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
- Kabel saklar pada transmition switch dihubungkan dengan fuse dan
diberi arus listrik dari baterai.
Gambar 4.15 Rangkaian Lampu Mundur Pada Mobil Etanol
Keterangan:
1) Baterai
2) Fuse
3) Sakelar Transmisi
4) Lampu
4.1.10 Penyalaan Klakson a) Alat dan bahan:
- Avo meter
- Kabel dan isolasi
- Soket
- Tang potong
- Klakson
- Relay
- Fuse
- Main fuse
- Baterai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
b) Langkah pengerjaan:
- Menghubungkan terminal negatif klakson dengan kabel massa
(hitam).
- Terminal positif klakson dihubungkan dengan terminal 87 pada
relay.
- Terminal 85 pada relay dihubungkan dengan saklar, kemudian
saklar mendapat massa (kabel hitam).
- Terminal 30 dan 86 pada relay disambung dan dihubungkan dengan
fuse dan diberi arus listrik dari baterai.
Gambar 4.16 Rangkaian Klakson Pada Mobil Etanol
Keterangan:
1) Baterai
2) Fuse
3) Sakelar
4) Relay
5) Klakson
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
4.1.11 Penyalaan Lampu Ruangan a) Alat dan bahan:
- Avo meter
- Kabel
- Soket
- Isolasi
- Tang potong
- Bolam
- Cover lampu
- Baut
- Fuse
- Main fuse
- Baterai
b) Langkah pengerjaan:
- Memasang bolam pada cover lampu.
- Memasang rangkaian lampu tersebut pada plafon dengan cara
dibaut.
- Menyambung terminal negatif dengan kabel hitam dan
menghubungkannya dengan massa.
- Menghubungkan terminal positif dengan saklar.
- Menghubungkan saklar dengan fuse dan diberi arus listrik dari
baterai.
Gambar 4.17 Rangkaian Lampu Ruangan Pada Mobil Etanol
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Keterangan:
1) Baterai
2) Fuse
3) Sakelar
4) Lampu
4.1.12 Penyalaan lampu hazard a) Alat dan bahan:
- Soket
- Isolasi
- Tang potong
- Rangkaian lampu tanda belok
b) Langkah pengerjaan:
- Saklar lampu hazard pada main switch sebelah kanan dihubungkan
dengan lampu tanda belok bagian kanan.
- Saklar lampu hazard pada main switch sebelah kiri dihubungkan
dengan lampu tanda belok bagian kiri.
- Saklar pada main switch diberi arus dari baterai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
Gambar 4.18 Rangkaian Lampu Hazard Pada Mobil Etanol
Keterangan:
1) Baterai
2) Main switch
3) Flasher
4) Sakelar
5) Lampu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
BAB V
PERAWATAN DAN PERHITUNGAN BIAYA
5.1 Perawatan Kelistrikan Dan Interior 5.1.1 Perawatan Kelistrikan
Perawatan kelistikan mobil pada umumnya perawatan yang bersifat megganti
apabila ada bagian yang rusak pada sistem kelistrikan kendaraan misalnya bolam
lampu mati, relay dan flasher rusak langsung dilakukan penggantian dengan yang
baru. Perawatan kelistrikan mobil dengan cara melakukan pengecekan accu secara
berkala karena accu digunakan sebagai sumber arus utama kendaraan. pemeriksaan
bagian jaringan kabel-kabel kelistrikan apabila terjadi pengelupasan dapat
mengakibatkan hubungan singkat pada kelistrikan maka diperlukan penggantian
kabel.
5.1.2 Perawatan Interior
Perawatan interior mobil pada dasarnya sangat penting dilakukan untuk
menjaga kenyaman penumpang dalam mobil saat mengendarai mobil, untuk menjaga
interior kendaraan agar bersih dan terawat dengan baik. Debu yang mengandung
banyak kotoran yang mempercepat keausan kain dan karpet. pembersihan kain dan
karpet secara berkala untuk menghilangkan kotoran dan noda yang tertinggal di
dalam kendaraan. Handuk dan air bersih kembali alat utama untuk dashboard dan
kursi. Handuk yang dibasahi dengan air bersih yang diusapkan pada bagian yang
berdebu pada dashboard dan kursi penumpang. Kapas akan membantu untuk
menghapus debu dari tempat yang ketat atau tempat yang sulit dijangkau misalnya di
bawah kursi penumpang, sela-sela dashboard dan sikat bersih berbulu kaku
diperlukan untuk membersihkan karpet. Karpet dibersihkan di dalam mobil tidak
boleh menggunakan air terlalu banyak karena karpet bersifat menyerap air sehingga
akan membutuhkan waktu yang lama untuk mengeringkannya dan memastikan karpet
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
dalam keadaan kering sebelum ditutup. Karpet dapat dilepas dan dicuci dengan air
bersih, dikeringkan dan apabila sudah kering dipasang kembali ke dalam kendaraan.
5.2 Perhitungan Biaya Kelistrikan Dan Interior Mobil Etanol 5.2.1 Perhitungan Biaya Kelistrikan Mobil Etanol Tabel 5.1. Biaya kelistrikan mobil etanol.
No. Nama barang Harga per satuan Jumlah Total Harga 1 Bolam lampu rem dan
belakang 1500/ buah 2 Rp 3.000
2 Bolam lampu sign 7500/ buah 2 Rp 15.000 3. Bolam lampu mundur 1500/ buah 2 Rp 3.000 4. Bohlam lampu interior 20000/buah 1 Rp 2.000 5 Dudukan Bolam lampu
rem dan belakang 4000/ buah 2 Rp 8.000
6. Dudukan lampu sign 4000/ buah 2 Rp 8.000 7. Dudukan lampu
mundur 4000/ buah 2 Rp 8.000
8. Dudukan lampu interior
20.000/buah 1 Rp 20.000
9. Cop Relay 5000/ buah 3 Rp 15.000 10. Fuse link 10.000/ buah 1 Rp 10.000 11. Fuse 250/ buah 40 Rp 10.000 12. Kabel hitam 20 m 2000/ m 1 Rp 40.000 13. Kabel kuning 16 m 2000/m 1 Rp 32.000 14. Kabel biru 10 m 2500/m 1 Rp 25.000 15. Kabel merah 10 m 2000/m 1 Rp 20.000 16. Kabel putih 10 m 2000/m 1 Rp 20.000 17. Relay 20.000 3 Rp 60.000 18. Flasher 7000/buah 1 Rp 7.000 19. Soket kabel 250/ buah 20 Rp 15.000 20. Klakson 80.000/buah 2 Rp 160.000 21. Baut 10 Mx ½ 1000/ buah 8 Rp 8.000 22. Baut 10M x 31/2 1250/ buah 8 Rp 10.000 Total Rp 499.000
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
5.2.2 Perhitungan Biaya Interior Mobil Etanol
Tabel 5.2. Biaya interior mobil etanol
NO. Pekerjaan Jumlah Orang Jumlah Waktu Total 1. Penguat interior 3 orang 10 hari Rp 2.000.000 2. Interior mobil
· Jok mobil · Door trim · Plafon · Lantai · dashboard
3 orang 10 hari Rp 1.750.000
Total Rp 3.750.000
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
BAB VI
PENUTUP
6.1 KESIMPULAN
Perancangan sampai proses pembuatan kelistrikan dan interior mobil
berbahan bakar etanol yang dapat berfungsi dengan baik dan benar
diantaranya:
- Kelistrikan mobil:
a) Lampu kepala f) Lampu kota
b) Lampu tanda belok g) Lampu mundur
c) Lampu hazard h) Lampu ruangan
d) Lampu rem i) Lampu instrumen
e) Lampu kabut
- Interior mobil:
a) Jok mobil d) Plafon (langit-langit mobil)
b) Door trim e) Dashboard
c) Trim mobil f) Lantai mobil
6.2 SARAN
- Perawatan mobil dilakukan secara berkala.
- Hindari kotoran dalam bentuk apapun dalam mobil.
- Bersihkan kotoran yang menempel pada interior mobil.
- Membersihkan interior sesuai dengan prosedur perawatan yang ada.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
DAFTAR PUSTAKA
Boentarto,1995,”Cara pemeriksaan, Penyetelan, dan Pemeriksaan Kelistrikan Mobil”
Andi Offset, Yogyakarta
Suzuki Service Training,1998,”Text Book SL410R Karimun Suzuki”
PT.Indomobil Suzuki Internasional, Jakarta
Timor Service Training, 1998, “Timor Workshop Manual”PT. Timor Distributor
Nasional, Jakarta
Toyota Service Training, 1995, “New Step 1 Training manual”PT. Toyota Astra
Motor, Jakarta
Toyota Service Training, 1998, “New Step 2 Training manual” PT. Toyota Astra
Motor, Jakarta
Materi PKGT –vedc ”Kelistrikan Bodi Standard”, Malang
Automotive Technology “Kelistrikan Bodi Mobil”, Jakarta