i
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
PEMANFAATAN LIMBAH SAYUR PASAR
SEBAGAI PENGGANTI PASTA BATERAI KERING
GUNA MENGHASILKAN LISTRIK TERGANTIKAN
BIDANG KEGIATAN:
PKM – GT
Diusulkan Oleh :
PRAFITRA ASIH R.S.P. (NIM 21030110120038/Angkatan 2010)
MUHAMMAD HILMAN H. (NIM 21030110120009/Angkatan 2010)
FARID ABDUL RAHMAN (NIM 21050111130043/Angkatan 2011)
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2012
ii
HALAMAN PENGESAHAN
USULAN PROGAM KREATIVITAS MAHASISWA
1. Judul Kegiatan : Pemanfaatan Limbah Sayur Pasar sebagai Pengganti Pasta Baterai
Kering Guna Menghasilkan Listrik Tergantikan
2. Bidang Kegiatan : ( ) PKM Al ( √ ) PKM GT
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama : Prafitra Asih R S P
b. NIM : 21030110120038
c. Jurusan : Teknik Kimia
d. Fakultas : Teknik
e. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Diponegoro
f. Alamat Rumah dan No.Tlp/ HP : Jln.Banjarsari gang Melati
085641226888
g. Alamat Email : [email protected]
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Dyah Hesti Wardhani, ST, MT, Ph.D
b. NIP : 197605282000122001
c. Alamat Rumah dan No Tlp/HP : Grand Tembalang Regency D2/17
, Semarang Telp. 081327251739
Semarang, Februari 2012
Menyetujui
Pembantu Dekan III
Fakultas Teknik
Unversitas Diponegoro
(Prof.Dr. Ir. Abdullah, M.S.)
NIP. 19551231 198303 1 014
Ketua Pelaksana Kegiatan
(Prafitra Asih R S P)
NIM. 21030110120038
Dosen Pendamping
(Dyah Hesti Wardhani, ST, MT, Ph.D )
NIP. 197605282000122001
Pembantu Rektor III
Universitas Diponegoro
(Drs. Warsito, SU)
NIP. 195402021981031014
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
berkah, hidayah serta inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis
yang berjudul Pemanfaatan Limbah Sayur Pasar sebagai Pengganti Pasta Baterai
Kering Guna Menghasilkan Listrik Tergantikan. Dengan diselesaikannya karya tulis
ini, perkenankanlah kami untuk mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang
setingi-tingginya atas segala bimbingan, bantuan, dukungan dan pengarahan yang
telah diberikan. Pada kesempatan ini juga, kami tidak lupa untuk mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang telah banyak
membantu dalam menyelesaikan karya tulis ini, terutama kepada :
1. Kedua orang tua dan keluarga yang telah memberikan doa, support, dan
dukungan moral dalam pengerjaan makalah ini.
2. Prof. Dr. Sudharto P. Hadi MES selaku Rektor Universitas Diponegoro.
3. Prof. Dr.Ir.Abdulah,Ms selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik
Undip.
4. Dyah Hesti Wardhani,ST,MT,Ph.D selaku dosen pendamping yang telah
merelakan waktu dalam kesibukannya untuk membimbing dalam memahami
dan menyusun tulisan ini.
5. Teman-teman yang mendukung penulis dalam menyelesaikan karya tulis ini.
6. Semua pihak yang telah membantu Penulisan karya tulis ini.
Karya tulis ini tentunya sangat jauh dari sempurna, sehingga diharapkan saran
dan kritik yang membangun untuk karya tulis ini. Akhir kata, semoga karya tulis ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak, termasuk penulis pada khususnya dan pembaca
pada umumnya.
Semarang, Februari 2012
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman Judul ............................................................................................................ i
Halaman Pengesahan ................................................................................................. ii
Kata Pengantar .......................................................................................................... iii
Daftar Isi .................................................................................................................... iv
Daftar Gambar .......................................................................................................... v
Daftar Tabel ............................................................................................................... vi
Ringkasan .................................................................................................................. vii
Pendahuluan ............................................................................................................... 1
Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1
Tujuan Penulisan ............................................................................................ 3
Manfaat Penulisan .......................................................................................... 3
Gagasan ...................................................................................................................... 3
Sayuran ........................................................................................................... 4
Baterai ............................................................................................................ 8
Sayuran Hijau sebagai Pengganti Pasta Baterai ............................................. 9
Kesimpulan ................................................................................................................. 11
Daftar Pustaka ............................................................................................................. 12
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Baterai ...................................................................................................... 9
Gambar 2. Susunan dalam Baterai ............................................................................. 9
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kandungan gizi sayuran ............................................................................... 6
vii
RINGKASAN
Indonesia merupakan negara tropis dan agraris, sehingga salah satu produksi
yang melimpah berupa sayur-sayuran. Beberapa sayuran yang diproduksi di
Indonesia adalah bayam, kangkung, sawi dan kubis. Sayuran merupakan makanan
yang penting bagi manusia untuk melengkapi makanan 4 sehat 5 sempurna. Namun,
masyarakat Indonesia belum memanfaatkan secara maksimal sayuran tersebut. Pada
dasarnya, sifat sayuran itu mudah rusak dan membusuk. Masyarakat membuang
begitu saja sayuran yang membusuk tersebut, sehingga menambah tumpukan sampah
dengan bau yang tidak sedap.
Produksi sayuran Indonesia telah mengalami peningkatan sebesar rata-rata 8%
per tahun sejak tahun 2001 dari 6,9 juta ton menjadi 9 juta ton (di luar produksi jamur
sebesar 31 juta ton) pada tahun 2005, dimana hasil produksi ini dihasilkan dari lahan
seluas satu juta hektar, dengan produksi rata-rata 9,6 ton per hektar. Dari hasil
produksi sayuran di Indonesia yang meningkat tersebut tentu saja jumlah sayuran
busuk semakin banyak. Untuk itu, perlu adanya suatu usaha untuk mengurangi atau
memanfaatkan sayuran busuk tersebut agar mengurangi jumlah sampah di Indonesia.
Berdasarkan hal tersebut, penulis mempunyai gagasan untuk memanfaatkan sayuran
busuk tersebut sebagai pengganti pasta pada baterai.
Baterai kering atau sel Leclanche tediri atas suatu silinder zink yang berisi
pasta dari campuran batu kawi (MnO2), salmiak (NH4Cl), karbon (C) dan sedikt air
(jadi sel ini tidak 100% kering). Zn berfungsi sebagai anode, sedangkan katode
digunakan elektrode inert, yaitu grafit yang dicelupkan di tengah-tengah pasta. Syarat
agar suatu baterai dapat menghasilkan listrik adalah dengan adanya elektrolit .
Elektrolit adalah suatu zat yang larut atau terurai ke dalam bentuk ion-ion dan
selanjutnya larutan menjadi konduktor elektrik, ion-ion merupakan atom-atom
bermuatan elektrik. Elektrolit bisa berupa air, asam, basa atau berupa senyawa kimia
lainnya. Alam sendiri telah memberikan elektrolit dari sayuran maupun buah-buahan.
Dapat diketahui bahwa sayur-sayuran yang selama ini kurang termanfaatkan
secara optimal. Padahal sayur-sayuran tersebut dapat digunakan sebagai pengganti
pasta baterai karena mengandung elektrolit seperti kalium maupun natrium. Contoh
sayuran yang mengandung kalium adalah bayam, kangkung, sawi, kubis. Pasta
baterai dari limbah sayuran ini lebih ramah lingkungan karena sayuran sendiri
merupakan bahan organik sehingga mudah di uraikan oleh tanah, selain itu
merupakan sumberdaya yang dapat diperbaharui sehingga tidak perlu khawatir untuk
kekurangan bahan baku dalam pemakaianya.
1
1
Latar Belakang
Indonesia merupakan negara tropis dan agraris dimana sebagian besar
penduduknya bekerja sebagai petani dan salah satu hasil pertanian yang melimpah
adalah sayur-sayuran, Produksi sayuran Indonesia telah mengalami peningkatan
sebesar rata-rata 8% per tahun sejak tahun 2001 dari 6,9 juta ton menjadi 9 juta ton
(di luar produksi jamur sebesar 31 juta ton) pada tahun 2005, dimana hasil produksi
ini dihasilkan dari lahan seluas satu juta hektar; dengan produksi rata-rata 9,6 ton per
hektar. Sayuran yang dibudidayakan di Indonesia (di luar jamur) adalah kubis,
bayam, kangkung, sawi, cabe, kentang, bawang merah dan tomat. Menurut Sunaryo
(1984), salah satu ciri sayuran segar adalah tidak dapat disimpan lama dalam keadaan
segar sehingga sebagian hasil yang dipanen tersebut telah rusak.
Sayuran yang rusak tersebut sebagian besar hanya dibuang di tepi pasar
sehingga merusak pemandangan dan menimbulkan bau yang tidak sedap. Hal ini
dapat membuat para konsumen enggan untuk berbelanja di pasar walupun harga yang
di tawarkan lebih murah dari pada harga yang ada di supermarket. Sementara untuk
sayuran yang tidak laku para penjual biasanya memakan sebagian sayuran tersebut
dan sisanya untuk makan ternak, ini disebabkan sayuran merupakan jenis makanan
yang gampang layu sehingga akan menurunkan minat konsumen apabila dijual
kembali. Bahkan Menurut Pramono (2004) dari total sampah organik kota, sekitar
60% merupakan sayur-sayuran dan 40% merupakan daun-daunan, kulit buah-buahan
dan sisa makanan.
Selain itu krisis energi adalah masalah yang sangat fundamental, khususnya
masalah energi listrik. Energi listrik merupakan energi yang sangat diperlukan untuk
melakukan aktivitas sehari-hari. Sumber energi listrik yang berasal dari batu bara dan
minyak bumi, tidak ramah lingkungan karena menimbulkan polusi udara, dan untuk
memperbaharuinya memerlukan waktu yang lama. Untuk itu sumber-sumber energi
baru perlu diberdayakan karena penggunaan bahan bakar seperti fosil akan habis
kurang lebih 17 tahun mendatang (Kadir, 1995).
2
2
Baterai merupakan salah satu sumber energi yang sekali habis pakai. Baterai
biasanya terdiri dari tiga komponen penting, yaitu: batang karbon sebagai anoda
(kutub positif), seng (Zn) sebagai katoda (kutub negatif), dan pasta sebagai elektrolit
(penghantar). Salah satu komponen baterai yang dapat diperbaharui adalah pasta
baterai. Baterai yang setelah pakai biasanya dibuang atau tidak dimanfaatkan lagi.
Hal ini tentu saja tidak hemat dari segi energi maupun biaya. Selain itu baterai bekas
yang dibuang ke tanah akan menghasilkan limbah yang sulit terurai secara alami.
Ditambah lagi dari dampak yang ditimbulkan dari pasta baterai yang telah mencemari
tanah, karena kandungan pasta baterai tersebut merupakan bahan-bahan kimia yang
bersifat racun terhadap kesuburan tanah seperti kalium dan natrium.
Kebutuhan akan sumber energi baru sedang giat-giatnya dicari dan
dikembangkan seiring dengan berkembangnya bioteknologi. Pencarian sumber energi
listrik juga difokuskan berasal dari bahan-bahan organik yang ramah lingkungan,
aman bagi manusia, mudah didapat, serta dapat terus diperbaharui.
Limbah sayuran tersebut mengandung elektrolit-elektrolit seperti kalium dan
natrium. Elektrolit-elektrolit tersebut dapat menghasilkan listrik dengan bergerak dari
kutub negatif (seng) menuju kutub positif (tembaga) melalui penghantar yang ada di
dalam baterai. Dan apabila dihubungkan dengan saklar listrik maka elektron-elektron
tersebut dapat menghidupkan lampu berpijar akan tetapi energi tersebut semakin lama
semakin habis karena adanya tumbukan antar elektron di dalam lampu yang berpijar
sehingga menimbulkan cahaya. Dan dari penelitian yang telah dilakukan oleh para
ilmuwan Israel satu kentang menghasilkan 0,5 V dan dari analisa biaya baterai
kentang bisa lima hingga lima puluh kali lebih murah dari baterai komersial 1,5 V.
(Inioke.com, 2010)
Dengan adanya limbah sayur yang ada di sekitar kita untuk menghasilkan
manfaat sekaligus mengurangi limbah yang ada di lingkungan sekitar, sehingga kami
memberikan gagasan berupa Pemanfaatan Limbah Sayur Pasar sebagai Pengganti
Pasta Baterai Kering Guna Menghasilkan Listrik Tergantikan. Kami
3
3
memanfaatkanzlimbah sayuran hijau yang mengandung kalium dan natrium sebagai
bahan pengganti dari pasta baterai.
Tujuan Penulisan
Memberikan suatu gagasan untuk lebih maksimal dalam memanfaatkan apa
yang ada di sekitar kita terutama sesuatu yang melimpah sebagaimana sisa sayuran
pasar yang dapat diubah untuk menghasilkan energi dan dapat mengurangi limbah
baterai yang ada selama ini.
Manfaat Penulisan
Dengan adanya gagasan ini di harapkan :
1. Menjadikan lingkungan pasar lebih bersih sehingga meningkatkan minat
masyarakat untuk mengunjungi pasar.
2. Terciptanya energi yang dapat diperbaharui serta dimanfaatkan oleh
masyarakat tanpa harus mengeluarkan biaya.
3. Terbebasnya lingkungan dari bau sampah dan penyakit serta bahan-bahan
berbahaya dari baterai yang dapat merusak pemandangan sekaligus merusak
kesuburan tanah.
GAGASAN
Hasil panen sayur-sayuran di Indonesia cukup melimpah, namun hanya sebagian
yang dapat dimanfaatkan mengingat sifat alamiah sayuran yang cepat rusak dan
busuk selepas panen. Menurut Sunaryo (1984), produk tanaman sayuran segar
mempunyai ciri-ciri pokok yaitu :
1. Produk biasanya dikonsumsi dalam keadaan segar
2. Kualitas produk sangat menentukan pasar
3. Tidak dapat disimpan lama dalam keadaan segar
4. Harga selalu berubah ubah
4
4
Mengingat sifat sayuran yang mudah rusak dan busuk, banyak sisa-sisa sayuran yang
terbuang percuma dan menjadi sampah yang menumpuk. Sampah merupakan salah
satu masalah global yang terjadi dalam kehidupan sekarang ini. Berbagai jenis
sampah, seperti sampah padat-cair, organik-anorganik banyak dibuang percuma dan
menimbulkan efek negatif bagi lingkungan. Kurangnya usaha pemanfaatan sampah
menimbulkan volume sampah semakin bertambah setiap harinya seiring dengan
meningkatnya aktivitas penduduk yang diakibatkan oleh peningkatan jumlah
penduduk dan gaya hidup yang berkembang saat ini (Depkes RI, 1987).
Menurut Pramono (2004) dari total sampah organik kota, sekitar 60% merupakan
sayur-sayuran dan 40% merupakan daun-daunan, kulit buah-buahan dan sisa
makanan. Tingginya komposisi sayuran-sayuran ini merupakan potensi yang besar
untuk dimanfaatkan sebagai pengganti pasta (penghantar) pada batu baterai.
SAYURAN
Sayuran merupakan salah satu produk pertanian organik dari masyarakat Indonesia.
Sayuran sangat penting dikonsumsi untuk kesehatan masyarakat. Menurut Sunaryo
(1984), salah satu ciri produk tanaman segar yaitu tidak dapat disimpan lama dalam
keadaan segar, sehingga tidak semua sayuran dimanfaatkan dengan baik, karena
sebagian sayuran telah rusak dan busuk.
1. Sawi Hijau
Sawi adalah sekelompok tumbuhan dari marga Brassica yang
dimanfaatkan daun atau bunganya sebagai bahan pangan (sayuran). Sawi
mencakup beberapa spesies Brassica yang kadang-kadang mirip satu sama lain.
Di Indonesia penyebutan sawi biasanya mengacu pada sawi hijau (Brassica rapa
kelompok parachinensis, yang disebut juga sawi bakso, caisim, atau caisin).
Selain itu, terdapat pula sawi putih (Brassica rapa kelompok pekinensis, disebut
juga petsai) yang biasa dibuat sup atau diolah menjadi asinan. Jenis lain yang
kadang-kadang disebut sebagai sawi hijau adalah sesawi sayur (untuk
5
5
membedakannya dengan caisim). Kailan (Brassica oleracea kelompok
alboglabra) adalah sejenis sayuran daun lain yang agak berbeda, karena daunnya
lebih tebal dan lebih cocok menjadi bahan campuran mi goreng. Sawi sendok
(pakcoy atau bok choy) merupakan jenis sayuran daun kerabat sawi yang mulai
dikenal pula dalam dunia boga Indonesia. Sawi hijau merupakan jenis sayuran
yang cukup populer. Menurut Haryanto, dkk (2005:20), klasifikasi botani
tanaman sawi adalah sebagai berikut :
Devisi : Spermatophyta
Kelas : Angiospermae
Sub Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rhoeadales (Brassicales)
Family : Crucifirae (Brassisaceae)
Genus : Brassica
Spesies : Brassica juncea
Sawi hijau termasuk jenis sayuran yang mempunyai nilai ekonomi tinggi di Indonesia
maupun berbagai negara di dunia. Komposisi dalam sawi hijau dapat dilihat pada
tabel 1.
2. Bayam
Bayam merupakan sayuran lama yang sudah dikenal dan dibudidayakan.
Secara luas oleh petani di seluruh wilayah Indonesia. Bayam yang dibudidayakan
biasanya ditanam di pekarangan, tegalan, atau sawah secara monokultur ataupun
tumpang sari dengan tanaman lain (Nazaruddin, 2000). Tanaman bayam
digolongkan dalam keluarga Amaranthaceace, marga Amaranthus. Sebagai
keluarga Amaranthaceace, bayam termasuk gulma yang tumbuh liar. Namun,
karena perkembangannya, manusia memanfaatkan bayam sebagai tanaman
budidaya (Rukmana, 1994).
Menurut Bandini dan Azis (1995), bayam merupakan jenis sayuran hijau
yang banyak manfaatnya bigi kesehatan dan pertumbuhan badan, terutama bagi
6
6
anak-anak dan ibu hamil. Dalam daun bayam terdapat cukup banyak kandungan
protein, mineral kalsium, mineral, kalium dan vitamin yang dibutuhkan tubuh.
Menurut Dr. Seno Sastroamidjojo, komposisi gizi pada bayam dapat dilihat di
tabel 1.
3. Kangkung
Kangkung diduga berasal dari daerah tropis terutama Afrika dan Asia.
Ada dua bentuk kangkung. Kangkung mempunyai daun yang licin dan berbentuk
mata panah, sepanjang 5-6 inci. Tumbuhan ini memiliki batang yang menjalar
dengan daun berselang dan batang yang menegak pada pangkal daun. Tumbuhan
ini bewarna hijau pucat dan menghasilkan bunga bewarna putih, yang
menghasilkan kantung yang mengandung empat biji benih. Terdapat juga jenis
daun lebar dan daun tirus. Ditinjau dari segi gizinya, kangkung merupakan
sumber vitamin A dan mineral (Rukmana, 1994).
Menurut Nazaruddin (2000), kedudukan tanaman kangkung dalam tata nama
(sistematika) tumbuhan diklasifikasikan ke dalam :
Divisio : Spermatophyta
Sub divisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Famili : Convolvulqceae
Genus : Ipomoea
Species : Ipomoea aquatica Forsk (kangkung air),
Ipomoea reptans Poir (kangkung darat).
Kandungan
didalamnya
Unit/100gram
sawi *)
Unit/100gram
bayam **)
Unit/100gram
kangkung ***)
Energi 29.0 Kcal 21.0 Kcal 30,00 kal
Air 91.1 gm 92.9 gm -
7
7
Protein 2.2 gm 2.1 gm 3,90 gr
Karbohidrat 3.3 gm 2.7 gm 4,40 gr
Serabut 0.4 gm 0.7 gm 1,40 gr
Abu 1.5 gm 1.4 gm -
Kalsium 138.6 mg 90.0 mg 71,000 mgr
Fosforus 83 mg 29 mg 67,00 mgr
Besi 1.3 mg 3.8 mg 3,20 mgr
Natrium 12.4 mg 131.0 mg 49,00 mgr
Kalium 471.5 mg 385.0 mg 458,00 mgr
Beta Karoten 2957 ug 4080 ug Vitamin B1
Vit. - B1 0.09 mg 0.08 mg 0,09 mgr
Vit. - B2 0.27 mg 0.15 mg 0,24 mgr
Niacin 0.28 mg 0.7 mg 1,30 mgr
Vit. – C 89.0 mg 76.7 mg 59,00 mgr
Lemak - 0.2 gr 0,60 gr
Vitamin A - - 4825,00 S.I
Tabel 1 Kandungan gizi sayuran
Sumber : *) = Wikipedia Indonesia, 2008
**) = Dr. Seno Sastroamidjojo
***) = 1.Food and Nutrition Center Hand-Book No 1, Manila, (1964)
2.Direktorat Gizi Depkes RI (1981)
8
8
BATERAI
Orang (penemu) yang berjasa terhadap penemuan baterai adalah John
Frederic Daniell, Thomas Edison, Luigi Galvani, Moritz von Jacobi, George
Leclanche, Nikola Tesla Alexandro Volta. Baterai dibuat pertama kali oleh
Alexandro Volta pada tahun 1800, kemudian sekitar tahun 1866 Leclanche membuat
sebuah baterai kering, sehingga baterai kering disebut juga dengan sel Leclanche.
Baterai kering adalah suatu sumber listrik yang diperoleh dengan konversi
langsung dari energi kimia, mempunyai elektrolit yang tidak dapat tumpah, dan dapat
dipakai dalam segala posisi (Dewan Standart Nasional Indonesia, 1990). Baterai,
dimana didalamnya terjadi proses elektrokimia yang reversible. Proses elektrokimia
yang reversible adalah dimana di dalam baterai berlangsung proses perubahan kimia
menjadi energi listrik (proses pengosongan) dan proses sebaliknya dari energi listrik
menjadi energi kimia, pengisian kembali dengan cara melewatkan arus listrik dalam
arah yang berlawanan di dalam sel. Jenis sel baterai ini disebut juga Storage Battery,
adalah suatu baterai yang dapat digunakan berulang kali pada keadaan sumber listrik
arus bolak-balik (AC).
Sel Leclanche tediri atas suatu silinder zink yang berisi pasta dari campuran
batu kawi (MnO2), salmiak (NH4Cl), karbon (C) dan sedikit air (jadi sel ini tidak
100% kering). Zn berfungsi sebagai anode, sedangkan katode digunakan elektrode
inert, yaitu grafit yang dicelupkan di tengah-tengah pasta Pasta itu sendiri berfungsi
sebagai oksidator. Beberapa jenis karbon yang biasa digunakan sebagai elektrode
diantaranya adalah grafit (yang mengandung seresin atau lilin parafin), grafit pirolitik
(memiliki kerapatan yang cukup tinggi), pasta karbon, grafit yang terdispersi dalam
resin epoksi atau serat silikon, dan karbon yang seperti kaca (glassy carbon). (Sawyer
et al.,1995). Prinsip karbon yang dapat digunakan sebagai elektrode adalah karbon
yang memliki stuktur grafit dimana di dalam struktur ini atom-atom karbon
membentuk orbital hibridisasi sp2 yang menghubungkan satu atom karbon dengan
atom karbon lainnya. Struktur ini memungkinkan terjadinya pergerakan elektron
9
9
sehingga dapat menghantarkan arus listrik (Wilkinson, 1976). Elektrode ini memiliki
keunggulan oleh karena sifatnya yang inert sehingga tidak mudah teroksidasi maupun
tereduksi.
Gambar 1. Baterai
Gambar 2. Susunan dalam Baterai
Sayuran Hijau sebagai Pengganti Pasta Baterai
Syarat agar suatu baterai dapat menghasilkan listrik adalah dengan adanya elektrolit .
Elektrolit adalah suatu zat yang larut atau terurai ke dalam bentuk ion-ion dan
selanjutnya larutan menjadi konduktor elektrik, ion-ion merupakan atom-atom
10
10
bermuatan elektrik. Elektrolit bisa berupa air, asam, basa atau berupa senyawa kimia
lainnya. Elektrolit umumnya berbentuk asam, basa atau garam. Beberapa gas tertentu
dapat berfungsi sebagai elektrolit pada kondisi tertentu misalnya pada suhu tinggi
atau tekanan rendah. Elektrolit kuat identik dengan asam, basa, dan garam kuat.
Elektrolit merupakan senyawa yang berikatan ion dan kovalen polar. Sebagian besar
senyawa yang berikatan ion merupakan elektrolit sebagai contoh ikatan ion NaCl
yang merupakan salah satu jenis garam yakni garam dapur. NaCl dapat menjadi
elektrolit dalm bentuk larutan dan lelehan atau bentuk liquid dan aqueous, sedangkan
dalam bentuk solid atau padatan senyawa ion tidak dapat berfungsi sebagai elektrolit.
Alam sendiri telah memberikan elektrolit dari sayuran maupun buah-buahan.
Dari keterangan diatas dapat diketahui bahwa sayur-sayuran yang selama ini kurang
termanfaatkan secara optimal. Padahal sayur-sayuran tersebut dapat digunakan
sebagai pengganti pasta baterai karena mengandung elektrolit seperti kalium maupun
natrium. Penggunaanya tidak harus dengan membuat baterai baru, akan tetapi dapat
memanfaatkan baterai bekas dan mengganti pasta baterai yang telah habis atau tidak
mengandung elektrolit.
Adapun beberapa proses pembuatannya siapkan baterai bekas, bongkar, dan
keluarkan serbuk elektrolit baterai hingga bersih (Jangan membuang batang arang
baterai, usahakan untuk tidak patah, tergores, atau cacat), menyiapkan limbah sayuran
hijau dan potong kecil-kecil, memasukkan kulit pisang yang telah dipotong tersebut
kedalam baterai dan kembalikan posisi batang arang ke posisi semula, menutup rapat
komponen baterai tersebut seperti semula, kemudian ujilah baterai tersebut dengan
multimeter attaupun dengan lampu LED (Light Emitting Diode).
Pasta baterai dari limbah sayuran ini lebih ramah lingkungan karena sayuran sendiri
merupakan bahan organik sehingga mudah di uraikan oleh tanah, selain itu
merupakan sumberdaya yang dapat diperbaharui sehingga tidak perlu khawatir untuk
kekurangan bahan baku dalam pemakaianya.
11
11
KESIMPULAN
Kesimpulan
1. Selama ini sayuran merupakan limbah yang sering di buang di sekitar pasar
karena sifat nya yang mudah busuk dan tidak mudah layu.
2. Limbah sayuran hijau dapat digunakan sebagai pengganti pasta pada baterai
sehingga dapat menghasilkan listrik yang dapat digunakan untuk kehidupan
sehari-hari.
3. Listrik yang dihasilkan merupakan hasil elektrolit-elektrolit yang ada pada
sayuran sehingga pasta dari sayuran lebih ramah lingkungan dan dapat
diperbaharui.
Saran
Untuk mendukung tujuan dari gagasan ini maka diperlukan kerjasama dari
masyarakat terutama para pedagang yang ada di pasar untuk membuang sampah
sayuran secara terpisah agar dapat dengan mudah dimanfaatkan dan tidak
menimbulkan bau yang dapat mengganggu aktivitas pelaku pasar. Selain itu juga
diperlukan penyuluhan untuk mengolah limbah tersebut menjadi pasta baterai.
12
12
Daftar Pustaka
Anonim. Pengaruh Penambahan Ragi Tape dan Kadar Gula Awal Terhadap
Produksi Alkohol dari Sari Sampah Organik. http://repository.upi.edu./
operator/upload/s_pbio_0608544_chapter1.pdf. Diakses tanggal 5 Februari
2012.
Chandra Ayu, Caroline. 2002. Mempelajari Kadar Mineral dan Logam Berat Pada
Komoditi Sayuran Segar di Beberapa Pasar. Skripsi. Bogor : Fakultas
Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor.
Kuswandi, B, et all. 2001. Pemanfaatan Baterai Bekas Sebagai Elektroda
Konduktansi Sederhana. Jurnal Ilmu Dasar, Vol.2 No.1 : 34-40. Jember :
Jurusan Kimia FMIPA Universitas Jember.
Isabella Sebayang, Gebriyan. 2010. Sikap Konsumen Pasar Swalayan Terhadap Sawi
Caisim Organik di Kota Surakarta. Skripsi. Surakarta : Fakultas Pertanian
Universitas Sebelas Maret.
Pradani, Aida dan Evi Muftiviani Hariastuti. 2009. Pemanfaatan Fraksi Cair Isolat
Pati Ketela Pohon sebagai Media Fermentasi Pengganti Air Tajin pada
Pembuatan Sayur Asin. Semarang : Universitas Diponegoro.
Susilanti, Khusharto Clara M. 2007. Sehat dengan Makanan Berserat. Jakarta : Agro
Media.
White, Benjamin.2009. Rantai Nilai Sayuran di Kawasan Timur Indonesia Fokus
Pada Cabe. Victoria : Departemen Industri Utama.
http://angga-svara.blogspot.com/2011/11/baterai-dari-kulit-pisang.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Bayam
http://id.wikipedia.org/wiki/Kangkung
http://id.wikipedia.org/wiki/Sawi
http://inioke.com/?mod=konten&id=1911&j=wow-ada-baterai-tenaga-kentang.html
http://www.crayonpedia.org/mw/SUMBER_ARUS_LISTRIK.Sukis_Wariyono
http://www.dukonbesar.com/2011/05/jus-bayam-dan-kol-efektif-mengatasi-sakit-
pada-lambung.html
13
13
LAMPIRAN
Daftar Riwayat Hidup
Nama : Prafitra Asih Rahmawati S.P
Tempat, Tanggal, Lahir : Grobogan, 07 Maret 1992
Agama : Islam
Alamat : Jalan Nirwanasari I, Gang Melati, Wisma Melati
No.1, Tembalang, Semarang
Universitas/Jurusan : Universitas Diponegoro/Teknik Kimia
Angkatan : 2010
Email : [email protected]
Jenis Kelamin : Perempuan
Telepon : 085641226888
Karya-Karya Ilmiah yang Pernah dibuat :
PKM-P, Produksi Pupuk Casting Melalui Pengomposan Sampah Pasar dan Kotoran
Sapi Menggunakan Aktifator Cacing Tanah (Lumbricus rubellus).
Riwayat Pendidikan
SD N 1 SOKANANDI, BANJARNEGARA
SMP N 1 PURWODADI
SMA N 1 PURWODADI
TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS DIPONEGORO (2010-sekarang)
Riwayat Organisasi :
Staff KIR SMA N 1 Purwodadi 2008
Staf Departemen Hubungan Luar Masyarakat dan Alumni Himpunan Mahasiswa
Teknik Kimia Universitas Diponegoro 2011
Staff Divisi Lingkungan Hidup Biro Pecinta Alam Teknik Kimia Oxygen-16 2011
14
14
Daftar Riwayat Hidup
Nama : Muhammad Hilman Haidar
Tempat, Tanggal, Lahir : Kudus, 20 April 1992
Agama : Islam
Alamat : Jalan Timoho Timur gang 1, Semarang
Universitas/Jurusan : Universitas Diponegoro/Teknik Kimia
Angkatan : 2010
Email : [email protected]
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Telepon : 085641490882
Karya-Karya Ilmiah yang Pernah dibuat :
-
Riwayat Pendidikan
MI MUHAMMADIYAH 2 KUDUS
MTs N KUDUS
SMA N 1 KUDUS
TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS DIPONEGORO (2010-sekarang)
Riwayat Organisasi :
Dewan Galang Pramuka SMA 1 Kudus
Staf Departemen Kesejahteraan Mahasiswa Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia
Universitas Diponegoro 2011
Staf Departemen Hubungan Masyarakat Al-Fikri
15
15
Daftar Riwayat Hidup
Nama : Farid Abdul Rahman
Tempat, Tanggal, Lahir : Kudus, 7 September 1993
Agama : Islam
Alamat : Jalan Timoho Timur gang 1, Semarang
Universitas/Jurusan : Universitas Diponegoro/Teknik Mesin
Angkatan : 2011
Email : [email protected]
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Telepon : 085640949778
Karya-Karya Ilmiah yang Pernah dibuat :
-
Riwayat Pendidikan
TK/RA USWATUN HASANAH
SD N 1 PASURUHAN KIDUL
SMP N 2 KUDUS
SMA N 1 KUDUS
TEKNIK MESIN UNIVERSITAS DIPONEGORO (2011-sekarang)
Riwayat Organisasi :
Wakil Ketua MPK (Musyawarah Perwakilan Kelas) SMA 1 Kudus
Bendahara Pramuka SMA 1 Kudus
Sie Humas OSIS SMA 1 Kudus
Sie Humas SKI SMA 1 Kudus