PEDOMANPENILAIAN KINERJA
KEPALA SEKOLAH/MADRASAH
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKANBADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN
DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKANKEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
2011
KATA PENGANTAR
Dalam rangka mewujudkan guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah yang
profesional, Kementerian Pendidikan Nasional telah mengeluarkan kebijakan
terkait dengan Penilaian Kinerja Pengawas Sekolah dan Penilaian Kinerja Guru
yang mendapat tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah,
Kepala Laboratorium/Bengkel, Kepala Perpustakaan dan Ketua Program Studi.
Penilaian kinerja dimaksudkan untuk menjaga profesionalitas dalam
melaksanakan tugasnya, disamping itu juga berdampak pada pembinaan karir,
peningkatan kompetensi, dan pemberian tunjangan profesi pengawas sekolah
dan guru yang mendapat tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah, Wakil Kepala
Sekolah, Kepala Laboratorium/Bengkel, Kepala Perputakaan dan Ketua Program
Studi.
Untuk mempersiapkan pelaksanaan penilaian kinerja yang akan efektif
pada 1 Januari 2013, perlu dilakukan sosialisasi dan bimbingan teknis kepada
seluruh unsur di lingkungan Kementerian Pendidikan Nasional dan pemangku
kepentingan pendidikan di tingkat daerah serta pengawas sekolah, kepala
sekolah, dan guru senior yang akan menjadi tim penilaian kinerja.
Pedoman Penilaian Kinerja ini disusun sebagai acuan dalam pelaksanaan
penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah. Ucapan terima kasih disampaikan
kepada Tim Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan, Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu
Pendidikan yang telah menerbitkan Instrumen Penilaian Kinerja dan buku
Pedoman Penilaian Kinerja ini. Semoga buku ini dapat menjadi sumber acuan bagi
semua pihak yang terkait dalam pelaksanaan penilaian kinerja kepala
sekolah/madrasah.
Kepala Badan PSDMP dan PMP
Prof. Dr. Syawal GultomNIP.1962020319870311002
i
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR...............................................................................iiDAFTARISI..........................................................................................iii
BABI PENDAHULUANA. LatarBelakang .............................................................................. 1B. Dasar Hukum................................................................................ 2C. Tujuan........................................................................................... 3D. Manfaat........................................................................................ 4
BAB II KONSEP PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH/MADRASAHA. Pengertian Penilaian Kinerja Kepala Sekolah/Madrasah............ 5B. Aspek Penilaian Kinerja Kepala Sekolah/Madrasah.................... 5C. Jenis Penilaian Kinerja Kepala Sekolah/Madrasah....................... 9D. Tujuan Penilaian Kinerja................................................................ 9E. Manfaat Penilaian Kinerja............................................................. 9F. Prinsip Penilaian Kinerja................................................................ 10G. Penanggungjawab Penilaian......................................................... 11H. Tim Penilaian................................................................................. 11
BAB IIIRUANG LINGKUP PENILAIAN KINERJAA. Komponen Kepribadian dan Sosial............................................... 13B. Komponen Kepemimpinan Pembelajaran.................................... 15C. Komponen Pengembangan Sekolah/Madrasah........................... 18D. Komponen Manajemen Sumber Daya.......................................... 20E. Komponen Kewirausahaan........................................................... 23F. Komponen Supervisi Pembelajaran.............................................. 24
BAB IV PROSEDUR PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH/MADRASAHA. Langkah-langkah Penilaian............................................................. 26
a. Persiapan.................................................................................... 26b. Pelaksanaan Penilaian.................................................................26c. Penentuan Nilai Akhir..................................................................28
B. Tahap Pemberian Nilai.................................................................. 28a. Penilaian.................................................................................... 28b. Instrumen Penilaian.................................................................. 30c. Kategori Hasil Penilaian............................................................. 31d. Nilai Perolehan Kinerja.............................................................. 31e. Pelaporan.................................................................................. 31
ii
C. Konversi Nilai Hasil Penilaian Kinerja keAngka Kredit.................... 32D. Contoh Penilaian Kinerja Kepala Sekolah/Madrasah .................... 32
a. Perhitungan Angka Kredit Subunsur Pembelajaran .................. 33b. Perhitungan Angka Kredit Subunsur Tugas Tambahan
sebagai Kepala Sekolah ........................................................... 34c. Perhitungan Total Angka Kredit ................................................ 34d. Perhitungan Angka Kredit Komulatif ........................................ 35
BAB V PENUTUP......................................................................................36
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka melaksanakan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, telah ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor
19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang mencakup standar:
(1) isi, (2) proses, (3) kompetensi lulusan, (4) pendidik dan tenaga
kependidikan, (5) sarana dan prasarana, (6) pengelolaan, (7) pembiayaan,
dan (8) standar penilaian pendidikan. Standar-standar tersebut di atas
merupakan acuan dan sekaligus kriteria dalam peningkatan dan penjaminan
mutu penyelenggaraan pendidikan.
Salah satu standar yang memegang peran penting dan strategis dalam
peningkatan mutu pendidikan adalah standar pendidik dan tenaga
kependidikan. Kepala sekolah/madrasah pada satuan pendidikan merupakan
salah satu komponen tenaga kependidikan yang perlu ditingkatkan mutunya
sesuai Permendiknas nomor 35 Tahun 2010.
Permendiknas Nomor 28 tahun 2010 tentang Penugasan Guru sebagai
Kepala Sekolah/Madrasah, Pasal 12 menerangkan bahwa:
(1) Penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah dilakukan secara berkala
setiap tahun dan secara kumulatif setiap 4 (empat) tahun.
(2) Penilaian kinerja tahunan dilaksanakan oleh pengawas
sekolah/madrasah.
(3) Penilaian kinerja 4 (empat) tahunan dilaksanakan oleh atasan langsung
dengan mempertimbangkan penilaian kinerja oleh tim penilai yang terdiri
dari pengawas sekolah/madrasah, pendidik, tenaga kependidikan, dan
komite sekolah/madrasah dimana yang bersangkutan bertugas.
(4) Penilaian kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
1
(a) usaha pengembangan sekolah/madrasah yang dilakukan selama
menjabat kepala sekolah/madrasah;
(b) peningkatan kualitas sekolah/madrasah berdasarkan 8 (delapan)
standar nasional pendidikan selama dibawah kepemimpinan
yang bersangkutan;
(c) usaha pengembangan profesionalisme sebagai kepala
sekolah/madrasah;
(5) Hasil penilaian kinerja dikategorikan dalam tingkatan amat baik, baik,
cukup, sedang atau kurang.
(6) Penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah dilaksanakan sesuai pedoman
penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah yang ditetapkan Direktorat
Jenderal.
Implementasi dari peraturan tersebut maka disusunlah sistem
penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah yang dirancang untuk
mengidentifikasi kinerja kepala sekolah/madrasah dalam melaksanakan
tugasnya melalui pengukuran penguasaan kompetensi yang ditunjukkan
dalam unjuk kerjanya. Hasil penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah
diharapkan dapat bermanfaat untuk menentukan berbagai kebijakan yang
terkait dengan peningkatan mutu sekolah/madrasah.
Untuk melaksanakan penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah,
diperlukan pedoman penilaian kinerja. Berkenaan dengan itu, Pusat
Pengembangan Tenaga Kependidikan Badan Pengembangan SDMP dan PMP
Kementerian Pendidikan Nasional memandang perlu menyusun Pedoman
Penilaian Kinerja Kepala Sekolah/Madrasah sebagai panduan semua pihak
yang terkait untuk menghimpun data kinerja kepala sekolah/madrasah
sebagai dasar untuk mengembangkan profesional dan pengembangan karier.
B. Dasar Hukum
1. Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan‐
Nasional.
2
2. Undang Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.‐3. Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2008 tentang Guru.
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007
tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang
Standar Kepala Sekolah/Madrasah.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008
tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Konselor.
7. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional
Guru dan Angka Kreditnya.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang
Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/Madrasah.
9. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan
Kepegawaian Negara Nomor 14 Tahun 2010 dan Nomor 03/V/PB/2010
tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya.
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 tahun 2010
tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan
Angka Kreditnya.
C. Tujuan
Pedoman pelaksanaan penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah ini
disusun untuk:
1. memperluas pemahaman semua pihak terkait tentang prinsip, proses,
dan prosedur pelaksanaan penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah.
2. sebagai acuan melakukan penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah
dalam melaksanakan tugasnya.
3
D. Manfaat
Pedoman penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah ini diharapkan dapat
bermanfaat untuk:
1. Kepala sekolah sebagai evaluasi kinerja sekolah.
2. Pengawas sebagai acuan tindak lanjut dalam pembinaan.
3. Dinas Pendidikan kota/kabupaten/provinsi sebagai masukan dalam
menyusun kebijakan.
4
BAB II
KONSEP PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH/MADRASAH
A. Pengertian Penilaian Kinerja Kepala Sekolah/Madrasah
Pengertian penilaian kinerja guru menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 35 Tahun 2010 adalah penilaian dari tiap butir kegiatan tugas utama guru
dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan jabatannya. Guru yang dimaksud
dalam Permendiknas ini adalah termasuk guru yang memiliki tugas tambahan
sebagai kepala sekolah/madrasah. Penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah
dilakukan dengan menggunakan instrumen yang terdiri atas 6 (enam) komponen
dengan 40 kriteria kinerja dan 162 indikator
Berdasarkan hal tersebut di atas, penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah merupakan serangkaian proses penilaian untuk menentukan derajat mutu kinerja terhadap target kegiatan kepala sekolah/madrasah dalam melaksanakan tugasnya.
Penilaian adalah suatu proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data sebagai bahan dalam rangka pengambilan keputusan. Dengan demikian, dalam setiap kegiatan penilaian, ujungnya adalah pengambilan keputusan. Penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah tidak hanya berkisar pada aspek karakter individu melainkan juga pada hal-hal yang menunjukkan proses dan hasil kerja yang dicapainya seperti kualitas dan kuantitas hasil kerja, ketepatan waktu kerja, dan sebagainya.
B. Aspek Penilaian Kinerja Kepala Sekolah/Madrasah
Penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah dimaksudkan untuk menilai sejauhmana
seorang kepala sekolah/madrasah mengejawantahkan kompetensi-kompetensi yang
dipersyaratkan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sehari-hari. Penilaian
kinerja kepala sekolah/madrasah difokuskan pada unsur-unsur kinerja yang terkait
langsung dengan dimensi-dimensi kompetensi yang dipersyaratkan tersebut. Unsur-
unsur penilaian ini hendaknya merupakan satu kesatuan yang masing-masing
memiliki bobot yang relatif sama dalam penentuan hasil akhir penilaian kinerja
kepala sekolah/madrasah. Pada kenyataannya, setiap dimensi kompetensi kepala
sekolah/madrasah sebagaimana tercantum dalam Permendiknas Nomor 13 Tahun
5
2007 memiliki keluasan cakupan yang berbeda. Akibatnya penggunaan langsung
dimensi-dimensi itu sebagai aspek penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah dapat
berdampak pada kekurangsahihan hasil penilaian. Oleh karena itu, perlu dirumuskan
kembali aspek-aspek penilaian yang memiliki bobot dan ruang lingkup yang relatif
sama, namun tetap dalam kerangka lima dimensi kompetensi. Perumusan aspek-
aspek ini dilakukan dengan cara mengelompokkan kompentensi yang serumpun ke
dalam aspek yang sama. Berdasarkan karakteristik masing-masing, kompetensi-
kompetensi itu dikelompokkan kedalam 6 aspek penilaian sebagai berikut.
Aspek
a. Kepribadian dan Sosialb. Kepemimpinan Pembelajaran c. Pengembangan Sekolah/Madrasahd. Manajemen Sumber Dayae. Kewirausahaanf. Supervisi Pembelajaran
Kriteria untuk masing-masing aspek diuraikan sebagai berikut.
Aspek Kriteriaa. Kepribadian dan
Sosial(1) Berakhlak mulia, mengembangkan budaya dan
tradisi akhlak mulia, dan menjadi teladan akhlak mulia bagi komunitas di sekolah/madrasah.
(2) Melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai kepala sekolah dengan penuh kejujuran, ketulusan, komitmen, dan integritas.
(3) Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai kepala sekolah/madrasah.
(4) Mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dan tantangan sebagai kepala sekolah/madrasah.
(5) Berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.
(6) Tanggap dan peduli terhadap kepentingan orang atau kelompok lain.
(7) Mengembangkan dan mengelola hubungan sekolah/madrasah dengan pihak lain di luar sekolah dalam rangka mendapatkan dukungan ide, sumber belajar, dan pembiayaan sekolah/madrasah.
b. Kepemimpinan Pembelajaran
(1) Bertindak sesuai dengan visi dan misi sekolah/madrasah.
6
Aspek Kriteria(2) Merumuskan tujuan yang menantang diri sendiri
dan orang lain untuk mencapai standar yang tinggi.(3) Mengembangkan sekolah/madrasah menuju
organisasi pembelajar (learning organization).(4) Menciptakan budaya dan iklim sekolah/madrasah
yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran.(5) Memegang teguh tujuan sekolah dengan menjadi
contoh dan bertindak sebagai pemimpin pembelajaran.
(6) Melaksanakan kepemimpinan yang inspiratif.(7) Membangun rasa saling percaya dan memfasilitasi
kerjasama dalam rangka untuk menciptakan kolaborasi yang kuat diantara warga sekolah/madrasah
(8) Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah/madrasah sebagai organisasi pembelajar yang efektif.
(9) Mengembangkan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan visi, misi, dan tujuan sekolah.
(10) Mengelola peserta didik dalam rangka pengembangan kapasitasnya secara optimal.
c. Pengembangan Sekolah/Madrasah
(1) Menyusun rencana pengembangan sekolah/madrasah jangka panjang, menengah, dan pendek dalam rangka mencapai visi, misi, dan tujuan sekolah/madrasah.
(2) Mengembangkan struktur organisasi sekolah/madrasah yang efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan.
(3) Melaksanakan pengembangan sekolah/madrasah sesuai dengan rencana jangka panjang, menengah, dan jangka pendek sekolah menuju tercapainya visi, misi, dan tujuan sekolah.
(4) Berhasil mewujudkan peningkatan kinerja sekolah yang signifikan sesuai dengan visi, misi, tujuan sekolah dan standar nasional pendidikan.
(5) Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan sekolah/madrasah dengan prosedur yang tepat.
(6) Merencanakan dan menindaklanjuti hasil monitoring, evaluasi, dan pelaporan.
(7) Melaksanakan penelitian tindakan sekolah dalam rangka meningkatkan kinerja sekolah/madrasah.
d. Manajemen Sumber Daya
(1) Mengelola dan mendayagunakan pendidik dan tenaga kependidikan secara optimal.
7
Aspek Kriteria(2) Mengelola dan mendayagunakan sarana dan
prasarana. sekolah/madrasah secara optimal untuk kepentingan pembelajaran.
(3) Mengelola keuangan sekolah/madrasah sesuai dengan prinsip-prinsip efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas.
(4) Mengelola lingkungan sekolah yang menjamin keamanan, keselamatan, dan kesehatan.
(5) Mengelola ketatausahaan sekolah/madrasah dalam mendukung pencapaian tujuan sekolah/madrasah.
(6) Mengelola sistem informasi sekolah/madrasah dalam mendukung penyusunan program dan pengambilan keputusan.
(7) Mengelola layanan-layanan khusus sekolah/madrasah dalam mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik di sekolah/madrasah.
(8) Memanfaatkan teknologi secara efektif dalam kegiatan pembelajaran dan manajemen sekolah/madrasah.
e. Kewirausahaan (1) Menciptakan inovasi yang bermanfaat bagi pengembangan sekolah/madrasah.
(2) Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin pembelajaran.
(3) Memotivasi warga sekolah untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya masing-masing.
(4) Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah/madrasah.
(5) Menerapkan nilai dan prinsip-prinsip kewirausahaan dalam mengembangkan sekolah/madrasah.
f. Supervisi Pembelajaran
(1) Menyusun program supervisi akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme guru.
(2) Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat.
(3) Menilai dan menindaklanjuti kegiatan supervisi akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme guru.
8
C. Jenis Penilaian
Jenis penilaian yang digunakan menilai kinerja kepala sekolah/madrasah meliputi
penilaian formatif dan penilaian sumatif. Penilaian formatif dilaksanakan secara periodik
setiap tahun. Penilaian formatif dilaksanakan secara berkala yang diatur sesuai surat
pengangkatannya sebagai kepala sekolah/madrasah. Penilaian sumatif dilaksanakan
secara periodik setiap empat tahun, sejak seorang kepala sekolah/madrasah diangkat
sebagai kepala sekolah/madrasah.
D. Tujuan Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah bertujuan untuk:
(1) memperoleh informasi kinerja kepala sekolah/madrasah berdasarkan hasil evaluasi
pada guru yang mendapat tugas tambahan sebagai kepala sekolah/madrasah. Hasil
akhir penilaian kinerja tersebut dapat digunakan oleh kepala sekolah/madrasah
sebagai dasar perhitungan perolehan angka kredit untuk pengusulan kenaikan
pangkat dan jabatannya;
(2) memperoleh informasi kinerja kepala sekolah/madrasah berdasarkan hasil evaluasi
yang dapat digunakan sebagai dasar pengembangan diri kepala sekolah/madrasah
dalam melaksanakan tugasnya;
(3) mendapatkan data kinerja kepala sekolah/madrasah secara kolektif dalam siklus
tahunan sehingga dapat diperoleh gambaran umum kinerja kepala
sekolah/madrasah pada tingkat kabupaten/kota/provinsi sebagai dasar untuk
menentukan mutu kinerja kepala sekolah/madrasah secara nasional;
(4) menghimpun data kinerja sebagai dasar untuk menentukan kebutuhan program
pembinaan kompetensi mewujudkan kepala sekolah/madrasah yang profesional
dalam rangka meningkatkan penjaminan mutu pendidikan nasional.
E. Manfaat Penilaian Kinerja
9
Penilaian kinerja dilakukan dalam rangka untuk memperoleh data dan informasi
tertentu yang dibutuhkan dalam rangka melihat kinerja kepala sekolah/madrasah yang
sebenarnya, sebagai bahan pertimbangan tindak lanjut yang akan digunakan oleh pihak-
pihak terkait. Pemanfaatan penilaian kinerja ini antara lain sebagai berikut:
1. Kepala sekolah/madrasah dapat mengetahui kinerjanya selama melaksanakan tugas
sebagai kepala sekolah/madrasah dan menjadikan acuan untuk meningkatkan
keprofesiannya secara mandiri.
2. Kepala sekolah/madrasah dapat menggunakan hasil penilaian kinerja untuk
merumuskan dan menyusun Pengembangan Keprofesian Berkelanjuan (PKB).
3. Dinas Pendidikan Provinsi atau Kabupaten/Kota dapat menggunakan hasil penilaian
kinerja kepala sekolah/madrasah sebagai dasar untuk menghimpun informasi dan
data profil kinerja kepala sekolah/madrasah di wilayahnya.
4. Memfasilitasi pemangku kebijakan dalam penyediaan data secara nasional yang
mencerminkan data kebutuhan peningkatan kompetensi kepala sekolah/madrasah
sebagai bahan pertimbangan dalam menetapkan kebijakan secara nasional.
F. Prinsip Penilaian Kinerja
Mengacu kepada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2007 tentang Standar Penilaian, penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah
dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip berikut.
1. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kinerja yang
diukur.
2. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak
dipengaruhi subjektivitas penilai.
3. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan kepala
sekolah/madrasah karena perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat
istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
4. Terpadu, berarti penilaian kepala sekolah/madrasah merupakan salah satu
komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan kepala sekolah/madrasah.
10
5. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan
keputusan dapat diketahui oleh pihak-pihak yang berkepentingan.
6. Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian kinerja kepala
sekolah/madrasah dilakukan secara menyeluruh, meliputi seluruh aspek yang
dapat dan seharusnya dinilai, dan dilakukan terus-menerus secara periodik.
7. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan
mengikuti langkah-langkah baku.
8. Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi
kepala sekolah/madrasah yang telah ditetapkan.
9. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik,
prosedur, maupun hasilnya.
G. PenanggungJawab Penilaian
Secara teknis, pelaksanaan penilaian kinerja terhadap guru yang diberi tugas tambahan
sebagai kepala sekolah/madrasah merupakan tanggungjawab pengawas
sekolah/madrasah. Dalam pelaksanaan penilaian kinerja tahunan (penilaian formatif)
dilakukan oleh pengawas sekolah/madrasah dengan menggunakan pedoman penilaian
kinerja kepala sekolah/madrasah yang berlaku secara nasional. Sedangkan dalam
pelaksanaan penilaian empat tahunan (penilaian sumatif) dilaksanakan oleh atasan
langsung dengan mempertimbangkan penilaian kinerja oleh tim penilai yang terdiri dari
pengawas sekolah/madrasah, pendidik, tenaga kependidikan dan komite sekolah. Hasil
penilaian kinerja ditindaklanjuti oleh kepala dinas sebagai bahan pertimbangan promosi,
periodisasi jabatan dan perhitungan angka kredit serta menjadi bahan dalam membuat
rumusan rekomendasi Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) pada komponen
kinerja yang dinilai lemah.
H. Tim Penilai
Penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah dilakukan secara berkala setiap tahun. Dalam
pelaksanaan penilaian kinerja satu tahunan dilakukan oleh pengawas sekolah/madrasah.
Pelaksanaan penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah empat tahunan dilaksanakan
oleh atasan langsung dengan mempertimbangkan penilaian kinerja oleh tim penilai yang
terdiri dari pengawas sekolah/madrasah, pendidik, tenaga kependidikan, dan komite
11
sekolah/madrasahdengan mempertimbangkan pemenuhan persyaratan penilai seperti
di bawah ini.
1. Terlatih untuk melakukan penilaian kinerja dan memahami cara menerapkan
pedoman penilaian.
2. Memiliki keterampilan untuk menggunakan instrumen secara objektif.
3. Mampu mengolah dan menafsirkan data hasil penilaian serta dapat menyusun
rekomendasi dari hasil penilaian sebagai input bagi pembuat kebijakan.
12
BAB III
RUANG LINGKUP PENILAIAN KINERJA
KEPALA SEKOLAH/MADRASAH
Kinerja kepala sekolah/madrasah dinilai berdasarkan Peraturan Kemdiknas Nomor 35 tahun
2010. Berdasarkan peraturan tersebut, terdapat 6 (enam) komponen penilaian, yaitu seperti
tampak pada tabel berikut.
Tabel 3.1Komponen Penilaian Kinerja Kepala Sekolah/Madrasah
NO. KOMPONEN YANG DIUKUR KODE KRITERIA KINERJA
INDIKATORKINERJA
1 Kepribadian dan Sosial PKKS 1 7 29
2 Kepemimpinan Pembelajaran PKKS 2 10 41
3 Pengembangan Sekolah/Madrasah PKKS 3 7 28
4 Manajemen Sumber Daya PKKS 4 8 32
5 Kewirausahaan PKKS 5 5 20
6 Supervisi Pembelajaran PKKS 6 3 12
JUMLAH 40 162
Enam komponen kinerja kepala sekolah/madrasah diatasdijabarkan menjadi 40
kriteria dan 162 indikator kinerja yang disertai bukti yang dapat diidentifikasi sebagaimana
yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
1. KOMPONEN 1 :KEPRIBADIAN DAN SOSIAL (PKKS 1)
NO. KRITERIA INDIKATOR BUKTI1.1 Berakhlak mulia,
mengembangkan budaya dan tradisi akhlak mulia, dan menjadi teladan akhlak mulia bagi komunitas di sekolah/madrasah.
1. Melaksanakan ibadah sesuai dengan agama yang dianutnya.
2. Sikap dan perilaku keteladanan bagi warga sekolah.
3. Empati terhadap masalah yang dihadapi warga sekolah.
4. Kemampuan mengembangkan budaya senyum, salam, sapa, sopan, santun.
5. Pengakuan dari warga sekolah terhadap keteladanannya
Dokumen/bukti fisik lainnya
Kuesioner
1.2 Melaksanakan tupoksi sebagai
1. Mampu menerapkan kejujuran dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.
Dokumen/bukti fisik lainnya
13
NO. KRITERIA INDIKATOR BUKTIkepala sekolah dengan penuh kejujuran, ketulusan, komitmen, dan integritas.
2. Mampu menerapkan ketulusan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.
3. Mampu menerapkan komitmen yang tinggi dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.
4. Mampu menerapkan integritas yang tinggi dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.
Kuesioner
1.3 Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai kepala sekolah/madrasah.
1. Terbuka menerima pendapat, kritik dan saran dari pihak lain.
2. melibatkan seluruh pemangku kepentingan dalam penyusunan program sekolah.
3. terbuka dalam pengelolaan keuangan sekolah.4. terbuka dalam membangun sistem informas.
manajemen sekolah
Dokumen/bukti fisik lainnya
Kuesioner
1.4 Mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dan tantangan sebagai kepala sekolah/madrasah.
1. Mampu mengendalikan emosi:a) sabar,b) tenang,c) bijaksanad) berjiwa besar
2. Mampu menghadapi masalah 3. Mampu memecahkan masalah.4. Mampu mengelola tantangan baru
Dokumen/bukti fisik lainnya
Kuesioner
1.5 Berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.
1. Berperan aktif dalam pelaksanaan program pemerintah dibidang sosial kemasyarakatan (contoh: donor darah, bencana alam dan lainnya).
2. Berperan aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan di lingkungan sekolah (contoh: gotong royong, kerja bakti kebersihan lingkungan).
3. Berperan aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan di lingkungan tempat tinggal (contoh: pengurus RT, RW dan lainnya).
4. Berperan aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan berkaitan pelestarian lingkungan hidup.
Dokumen/bukti fisik lainnya
Kuesioner
1.6 Tanggap dan peduli terhadap kepentingan orang atau kelompok lain.
1. Mampu bersifat simpatik/tenggang rasa terhadap orang lain.
2. Mampu bersifat empati/sambung rasa terhadap orang lain.
3. Peduli terhadap kepentingan orang atau kelompok lain
4. Mampu bersifat objektif dalam mengatasi konflik internal sekolah.
Dokumen/bukti fisik lainnya
Kuesioner
1.7 Mengembangkandanmengelola hubungan sekolah/madrasahdengan pihakl ain di luar sekolahdalamrangkamendapatkan dukungan ide, sumber belajar,dan pembiayaan
1. Mampu merencanakan kerjasama dengan lembaga pemerintah, swasta dan masyarakat.
2. Mampu melakukan pendekatan dalam rangka memperoleh dukungan dari lembaga pemerintah,swasta,Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI), dan masyarakat
3. Mampu memelihara hubungan kerjasama dengan lembaga swasta, pemerintah dan masyarakat.
4. Mampu memanfaatkan dukungan masyarakat untuk meningkatkan SDM kependidikan yang profesional, manajemen yang efektif dan profesional, dan lingkungan pendidikan yang
Dokumen/bukti fisik lainnya
Kuesioner
14
NO. KRITERIA INDIKATOR BUKTIsekolah/madrasah. kondusif.
2. KOMPONEN 2 :KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN (PKKS 2)
NO. KRITERIA INDIKATOR BUKTI2.1 Bertindaksesuai
dengan visidanmisi sekolah/madrasah.
1. Mampu menyusun program sekolah sesuai dengan visi dan misi sekolah.
2. Mampu menerapkan program sekolah sesuai dengan visi dan misi sekolah.
3. Mampu mengambil keputusan dan berani menghadapi tantangan/resiko untuk tercapainya visi dan misi sekolah.
4. Mampu mengevaluasi program sekolah sesuai dengan visi dan misi sekolah
Dokumen/bukti fisik lainnya
Kuesioner
2.2 Merumuskan tujuanyang menantang diri sendiri dan orang lain untuk mencapai standar yang tinggi.
Mampu merumuskan tujuan sekolah;yang sesuai prinsip SMART1.Specific (tujuan yang fokus pada pencapaian
standar)2.Measurable (dapat diukur)3.Achievable (dapat dicapai)4.Realistic (berbasis kondisi nyata)5.Time bound (target waktu yang jelas)
Dokumen/bukti fisik lainnya
Kuesioner
2.3 Mengembangkan sekolah/madrasah menuju organisasi pembelajar(learning organization).
1. Mampu merencanakan program pengembangan SDM
2. Mampu melaksanakan program pengembangan SDM melalui berbagai cara :
a) pelatihanb) seminarc) MGMP/MGP/KKGd) MKKS/KKKS/MKTASe) studi lanjut
3. Mampu melaksanakan Penelitian Tindakan Sekolah/Penelitian Tindakan Kelas
4. Mampu menciptakan suasana sekolah yang mendorong semua warga sekolah untuk terus menerus belajar
Dokumen/bukti fisik lainnya
Kuesioner
2.4 Menciptakan budayadan iklim sekolah/madrasahyang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran.
1. Mampu membuat program berkaitan dengan budaya dan iklim sekolah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran
2. Mampu melaksanakan program berkaitan dengan budaya dan iklim sekolah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran
3. Mampu mengevaluasi program berkaitan dengan budaya dan iklim sekolah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran
4. Mampu melaksanakan program tindak lanjut berkaitan dengan budaya dan iklim sekolah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran
Dokumen/bukti fisik lainnya
Kuesioner
2.5 Memegang teguh tujuan sekolah dengan menjadi contoh dan bertindak sebagai pemimpin pembelajaran.
1. Mampu menunjukkan konsistensi dalam memegang teguh tujuan sekolah berkaitan dengan prestasi akademik dan non akademik siswa (contoh: peningkatan KKM, pengembangan ekstrakurikuler)
2. Mampu menunjukkan konsistensi dalam memegang teguh tujuan sekolah berkaitan
Dokumen/bukti fisik lainnya
Kuesioner
15
NO. KRITERIA INDIKATOR BUKTIdengan peningkatan kompetensi guru (contoh: workshop pendidikan karakter)
3. Mampu menunjukkan konsistensi dalam memegang teguh tujuan sekolah berkaitan dengan peningkatan kompetensi tenaga kependidikan (contoh: bintek efektivitas dan efisiensi kerja)
4. Mampu menjadi contoh pemimpin pembelajaran (contoh: memodelkan pembelajaran PAIKEM, beradaptasi dengan perubahan baru dalam pembelajaran misalnya pendidikan kewirausahaan)
2.6 Melaksanakan kepemimpinan yang inspiratif.
1. Mampu menerapkan kepemimpinan yang dapat memotivasi warga sekolah dalam mencapai tujuan sekolah (contoh: memberi apresiasi terhadap prestasi yang dicapai warga sekolah).
2. Mampu menerapkan kepemimpinan yang kreatif (contoh: mendorong munculnya ide-ide baru berkaitan hemat energi, pelestarian lingkungan).
3. Mampu menerapkan kepemimpinan yang inovatif (contoh: memfasilitasi implementasi ide-ide baru berkaitan hemat energi, pelestarian lingkungan).
4. Mampu menjadi inspirasi warga sekolah berkaitan keteladanan penerapan nilai-nilai karakter (contoh; jujur, disiplin).
Dokumen/bukti fisik lainnya
Kuesioner
2.7 Membangun rasa saling percayadan memfasilitasi kerjasama dalam r angka untuk menciptakan kolaborasi yang kuat di antara wargasekolah/madrasah.
1. Mampu berkomunikasi dengan baik dan bertindak secara efektif untuk membangun lingkungan kerja yang baik.
2. Mampu berkomunikasi dengan baik dan bertindak secara efektif untuk membangun rasa saling percaya diantara warga sekolah.
3. Mampu berkomunikasi dengan baik dan bertindak secara efektif untuk memfasilitasi kerja sama yang baik.
4. Mampu berkomunikasi dengan baik dan bertindak secara efektif untuk menciptakan iklim kerja dan kolaborasi yang kuat diantara warga sekolah.
Dokumen/bukti fisik lainnya
Kuesioner
2.8 Bekerjakeras untuk mencapai keberhasilan sekolah/madrasah sebagai organisasi pembelajar yang efektif.
1. Mampu menunjukkan kesungguhan dalam membuat program yang melibatkan semua warga sekolah berkaitan dengan sekolah sebagai organisasi pembelajar (contoh : pengembangan keprofesionalan berkelanjutan guru dan tenaga kependidikan , program remedial teaching).
2. Mampu menunjukkan kesungguhan dalam melaksanakan program yang melibatkan semua warga sekolah berkaitan dengan sekolah sebagai organisasi pembelajar.
3. Mampu menunjukkan kesungguhan dalam mengevaluasi program yang melibatkan semua warga sekolah berkaitan dengan sekolah sebagai organisasi pembelajar
4. Mampu menunjukkan kesungguhan dalam membuat program tindak lanjut yang melibatkan semua warga sekolah berkaitan dengan sekolah sebagai organisasi pembelajar.
Dokumen/bukti fisik lainnya
Kuesioner
16
NO. KRITERIA INDIKATOR BUKTI2.9 Mengembangan
kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan visi,misi,dan tujuan sekolah
1. Mampu menyusun program kurikulum dokumen1 (memuat mata pelajaran, muatan lokal, pengembangan diri, pengaturan beban belajar, ketuntasan belajar, kenaikan kelas, kelulusan, pendidikan kecakapan hidup, pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global), dokumen 2 ( silabus dan RPP) yang melibatkan stakeholder sekolah sesuai dengan visi, misi dan tujuan sekolah.
2. Mampu melaksanakan program kurikulum dokumen 1 dan dokumen 2 KTSP.
3. Mampu melakukan evaluasi program kurikulum dokumen 1 dan dokumen 2 KTSP.
4. Mampu melakukan program tindak lanjut untuk pengembangan kurikulum dokumen 1 dan dokumen 2 KTSP.
Dokumen/bukti fisik lainnya
Kuesioner
2.10 Mengelola peserta didik dalam rangka pengembangan kapasitasnya secara optimal.
1. Mampu membuat program sekolah yang berkaitan dengan peserta didik baik akademik maupun non akademik dalam rangka pengembangan potensinya secara optimal (contoh : program pengenalan bakat minat, tes IQ, program OSIS, program extrakurikuler).
2. Mampu melaksanakan program sekolah yang berkaitan dengan peserta didik baik akademik maupun non akademik.
3. Mampu melakukan evaluasi program sekolah yang berkaitan dengan peserta didik baik akademik maupun non akademik.
4. Mampu membuat program pengembangan tindak lanjut yang berkaitan dengan peserta didik baik akademik maupun non akademik.
Dokumen/bukti fisik lainnya
Kuesioner
3. KOMPONEN 3 : PENGEMBANGANSEKOLAH (PKKS 3)
NO. KRITERIA INDIKATOR BUKTI3.1 Menyusun rencana
pengembangan sekolah/madrasah jangka panjang, menengah,dan pendek dalam rangka mencapai visi,misi,dan tujuan sekolah/madrasah.
1. Mampu melibatkan semua unsur di sekolah dalam menyusun Rencana Pengembangan Sekolah (RPS)/ Rencana Kerja Sekolah(RKS), dalam rangka mencapai visi,misi dan tujuan sekolah (contoh: membentuk Tim Pengembang Sekolah (TPS)).
2. Mampu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan sebagai bahan penyusunan rencana pengembangan sekolah.
3. Mampu mengidentifikasi peluang dan tantangan sebagai bahan untuk mendiagnosis jenis kebutuhan yang diperlukan dalam perbaikan mutu sekolah.
4. Mampu memimpin penyusunan rencana pengembangan sekolah dan membekali semua unsur di sekolah dalam pembuatan rencana pengembangan sekolah (contoh: pelatihan TPS dan pembuatan EDS).
Dokumen/bukti fisik lainnya
Kuesioner
17
NO. KRITERIA INDIKATOR BUKTI3.2 Mengembangkan
struktur organisasi sekolah/madrasah yang efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan.
1. Mampu menyusun struktur organisasi yang efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan pengembangan sekolah.
2. Mampu menyusun deskripsi tugas setiap komponen dalam struktur organisasi.
3. Mampu membuat pendelegasian tugas untuk memonitor pelaksanaan tugas setiap komponen dalam struktur organisasi.
4. Mampu mengevaluasi struktur organisasi sesuai dengan kebutuhan pengembangan sekolah.
Dokumen/bukti fisik lainnya
Kuesioner
3.3 Melaksanakan pengembangan sekolah/madrasahsesuai dengan rencana jangka panjang, menengah,dan jangka pendek sekolah menuju tercapainya visi,misi,dan tujuan sekolah.
1. Mampu menyususn Program Rencana Kerja Sekolah (RKS/RPS) yang terdiri dari Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM), Rencana Kerja Tahunan (RKT), Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah (RKAS) dalam rangka mencapai visi, misi dan tujuan sekolah.
2. Mampu melaksanaan program Rencana Kerja Sekolah (RKS) .
3. Mampu mengevaluasi program Rencana Kerja Sekolah (RKS) .
4. Mampu melaksanakan program tindak lanjut Rencana Kerja Sekolah (RKS).
Dokumen/bukti fisik lainnya
Kuesioner
3.4 Mewujudkan peningkatan kinerja sekolah yang signifikan sesuai dengan visi,misi, tujuan sekolah dan stan dar nasional pendidikan.
1. Mampu meningkatkan kinerja sekolah secara signifikan sesuai dengan visi, misi, tujuan sekolah yang berkaitan dengan bidang manajeria (contoh: peningkatan kinerja sekolah secara efektif dan efisien dibidang saranaprasarana, pengelolaan, pendidik dan tenaga kependidikan serta pembiayaan).
2. Mampu meningkatkan kinerja sekolah secara signifikan sesuai dengan visi, misi, tujuan sekolah yang berkaitan dengan bidang akademik (contoh: peningkatan kinerja sekolah secara efektif dan efisien dibidang standar isi, SKL, standar proses, standar penilaian).
3. Mampu membuat inovasi dalam rangka meningkatkan kinerja sekolah secara signifikan sesuai dengan visi, misi, tujuan sekolah yang berkaitan dengan bidang manajerial.
4. Mampu membuat inovasi dalam rangka meningkatkan kinerja sekolah secara signifikan sesuai dengan visi, misi, tujuan sekolah yang berkaitan dengan bidang akademik.
Dokumen/bukti fisik lainnya
Kuesioner
3.5 Melakukan monitoring,evaluasi,dan pelaporan pelaksanaan programkegiatan sekolah/madrasahdengan prosedur yang tepat.
1. Mampu melakukan monitoring pelaksanaan program kegiatan sekolah secara terprogram (contoh: ada program monitoring yang memuat latar belakang, tujuan,prosedur, jadwal, penanggung jawab).
2. Mampu melakukan evaluasi pelaksanaan program kegiatan sekolah secara terprogram(contoh: ada program evaluasi yang memuat latar belakang, tujuan, prosedur, jadwal, penanggung jawab).
3. Mampu membuat pelaporan pelaksanaan program kegiatan sekolah.
Dokumen/bukti fisik lainnya
Kuesioner
18
NO. KRITERIA INDIKATOR BUKTI4. Mampu membuat sistem monitoring, evaluasi
dan pelaporan dengan prosedur yang tepat(contoh: menggunakan Paket Administrasi Sekolah )
3.6 Merencanakan dan menindak lanjuti hasiil monitoring, evaluasi,dan pelaporan.
1. Mampu membuat program tindak lanjut monitoring,evaluasi dan pelaporan (contoh: program tindak lanjut sesuai dengan hasil monitoring, evaluasi, pelaporan).
2. Mampu melaksanakan program tindak lanjut monitoring, evaluasi dan pelaporan.
3. Mampu mengevaluasi pelaksanaan program tindak lanjut monitoring, evaluasi dan pelaporan.
4. Mampu membuat sistem pelaksanaan program tindak lanjut monitoring, evaluasi dan pelaporan (contoh: siklus penerapan paket administrasi sekolah).
Dokumen/bukti fisik lainnya
Kuesioner
3.7 Melaksanakan penelitian tindakan sekolah dalam rangka meningkatkan kinerja sekolah/madrasah.
1. Mampu membuat program penelitian tindakan sekolah/kelas dalam rangka meningkatkan kinerja sekolah (contoh: program mendatangkan narasumber dalam membimbing workshop pembuatan PTS maupun PTK untuk kepala sekolah dan guru, mempunyai program berkelanjutan PTS/PTK melalui MGMP sekolah).
2. Mampu melaksanakan penelitian tindakan sekolah/kelas dalam rangka meningkatkan kinerja sekolah.
3. Mampu membuat evaluasi program penelitian tindakan sekolah/kelas dalam rangka meningkatkan kinerja sekolah.
4. Mampu membuat program tindak lanjut penelitian tindakan sekolah/kelas dalam rangka meningkatkan kinerja sekolah.
Dokumen/bukti fisik lainnya
Kuesioner
4. KOMPONEN 4 :MANAJEMEN SUMBER DAYA (PKKS 4)
NO. KRITERIA INDIKATOR BUKTI4.1 Mengelola dan
mendayagunakan pendidik dan tenaga kependidikan secara optimal
1. Mampu membuat program pengelolaan dan pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan secara optimal (contoh: latar belakang pengelolaan dan pendayagunaan, apa tujuannya, bagaimana mekanisme dan prosedurnya, ciri-ciri programnya menjawab 5W+1H).
2. Mampu melaksanakan program pengelolaan dan pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan secara optimal).
3. Mampu membuat evaluasi pelaksanaan program pengelolaan dan pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan secara optimal.
4. Mampu membuat program tindak lanjut pengelolaan dan pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan secara optimal.
Dokumen/bukti fisik lainnya
Kuesioner
19
NO. KRITERIA INDIKATOR BUKTI4.2 Mengelola dan
mendayagunakan sarana dan prasarana sekolah/madrasah secara optimal demi kepentingan pembelajaran.
1. Mampu membuat program pengelolaan dan pendayagunaan sarana dan prasarana sekolah secara optimal untuk kepentingan pembelajaran (contoh: latar belakang pengelolaan dan pendayagunaan, apa tujuannya, bagaimana mekanisme dan prosedurnya, ciri-ciri programnya menjawab 5W+1H).
2. Mampu melaksanakan program pengelolaan dan pendayagunaan sarana dan prasarana sekolah secara optimal untuk kepentingan pembelajaran.
3. Mampu membuat evaluasi pelaksanaan program pengelolaan dan pendayagunaan sarana dan prasarana sekolah secara optimal untuk kepentingan pembelajaran.
4. Mampu membuat program tindak lanjut pengelolaan dan pendayagunaan sarana dan prasarana sekolah secara optimal untuk kepentingan pembelajaran.
Dokumen/bukti fisik lainnya
Kuesioner
4.3 Mengelola keuangan sekolah/madrasah sesuai prinsip efisiensi, transparansi dan akuntabilitas.
1. Mampu membuat program perencanaan pengelolaan keuangan sekolah sesuai prinsip efisien, transparan, dan akuntabel(contoh: program mengacu pada RKAS, ada skala prioritas, ada media untuk publikasi, ada mekanisme yang jelas dalam penggunaan).
2. Mampu melaksanakan program perencanaan pengelolaan keuangan sekolah sesuai prinsip efisien, transparan, dan akuntabel.
3. Mampu membuat pelaporan pengelolaan keuangan sekolah sesuai prinsip efisien, transparan, dan akuntabel.
4. Mampu membuat evaluasi pengelolaan keuangan sekolah sesuai prinsip efisien, transparan, dan akuntabel.
Dokumen/bukti fisik lainnya
Kuesioner
4.4 Mengelola lingkungan sekolah yang menjamin keamanan, keselamatan dan kesehatan
1. Mampu membuat program berwawasan lingkungan yang menjamin keamanan, keselamatan dan kesehatan (contoh program: ada latar belakang,tujuan, ada jadwal, ada lokasi, ada penanggung jawab, ada prosedur kerja, ada pembiayaannya).
2. Mampu melaksanakan program berwawasan lingkungan yang menjamin keamanan, keselamatan dan kesehatan.
3. Mampu membuat evaluasi pelaksanaan program berwawasan lingkungan yang menjamin keamanan, keselamatan dan kesehatan.
4. Mampu membuat program tindak lanjut dari hasil evaluasi pelaksanaan program berwawasan lingkungan yang menjamin keamanan, keselamatan dan kesehatan.
Dokumen/bukti fisik lainnya
Kuesioner
4.5 Mengelola ketatausahaan sekolah/madrasah dalam mendukung pencapaian tujuan sekolah/madrasah
1. Mampu membuat program kerja ketatausahaan sekolah dalam mendukung pencapaian tujuan sekolah (contoh program: ada latar belakang, ada tujuan, ada jadwal, ada penataan tempat untuk pengarsipan, ada pembagian tugas, ada prosedur kerja, ada pembiayaannya).
2. Mampu melaksanakan program kerja
Dokumen/bukti fisik lainnya
Kuesioner
20
NO. KRITERIA INDIKATOR BUKTIketatausahaan sekolah dalam mendukung pencapaian tujuan sekolah.
3. Mampu membuat evaluasi pelaksanaan program kerja ketatausahaan sekolah dalam mendukung pencapaian tujuan sekolah.
4. Mampu membuat program tindak lanjut dari hasil evaluasi pelaksanaan program kerja ketatausahaan sekolah dalam mendukung pencapaian tujuan sekolah.
4.6 Mengelola sistem informasi sekolah/madrasah dalam mendukung penyusunan program dan pengambilan keputusan.
1. Mampu membuat program sistem informasi sekolah dalam mendukung penyusunan program dan pengambilan keputusan (contoh program : ada latar belakang, ada tujuan, ada jadwal, ada prosedur kerja, ada pembagian tugas, ada pembiayaan).
2. Mampu melaksanakan program sistem informasi sekolah dalam mendukung penyusunan program dan pengambilan keputusan.
3. Mampu membuat evaluasi pelaksanaan program sistem informasi sekolah dalam mendukung penyusunan program dan pengambilan keputusan.
4. Mampu membuat program tindak lanjut dari hasil evaluasi pelaksanaan program sistem informasi sekolah dalam mendukung penyusunan program dan pengambilan keputusan.
Dokumen/bukti fisik lainnya
Kuesioner
4.7 Mengelola layanan-layanan khusus sekolah/madrasah yang mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik di sekolah/madrasah.
1. Mampu membuat program layanan-layanan khusus sekolah yang mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik di sekolah (contoh program: ada latar belakang, tujuan, jenis layanan misal koperasi sekolah, kantin kejujuaran, kotak saran, ada prosedur operasional, ada penanggung jawab, ada pembiayaan).
2. Mampu melaksanakan program layanan layanan khusus sekolah yang mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik di sekolah.
3. Mampu membuat evaluasi program layanan layanan khusus sekolah yang mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik di sekolah.
4. Mampu membuat program tindak lanjut dari hasil evaluasi program layanan-layanan khusus sekolah yang mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik di sekolah.
Dokumen/bukti fisik lainnya
Kuesioner
4.8 Memanfaatkaan teknologi secara efektif dalam kegiatan pembelajaran dan manajemen sekolah/madrasah
1. Mampu mengoptimalkan pemanfaatan teknologi secara efektif dalam kegiatan pembelajaran dan manajemen sekolah (contoh: ada inovasi alat peraga pembelajaran, multimedia pembelajaran, memanfaatkan teknologi informasi dalam manajemen sekolah).
2. Mampu memfasilitasi guru memanfaatkan teknologi secara efektif dalam kegiatan pembelajaran (contoh:pemanfaatan barang bekas menjadi alat peraga pembelajaran, memfasilitasi
Dokumen/bukti fisik lainnya
Kuesioner
21
NO. KRITERIA INDIKATOR BUKTIpenggunaan OHP,LCD dan multimedia).
3. Mampu memfasilitasi tenaga administrasi sekolah memanfaatkan teknologi secara efektif dalam menyelesaikan pekerjaan administrasi sekolah (contoh: pemanfaatan komputer dan internet dalam menyelesaikan pekerjaan administrasi sekolah).
4. Mampu memfasilitasi guru dan tenaga administrasi sekolah dalam kreatifitas, inovasi sehingga pembelajaran dan manajemen sekolah semakin efektif sesuai dengan tuntutan perubahan.
5. KOMPONEN 5 :KEWIRAUSAHAAN (PKKS 5)
NO. KRITERIA INDIKATOR BUKTI5.1 Menciptakan inovasi
yang bermanfaat bagi pengembangan sekolah/ madrasah.
1. Mampu memfasilitasi kreatifitas dan inovasi yang bermanfaat bagi pengembangan sekolah (contoh: memfasilitasi guru dalam pembelajaran PAIKEM, memfasilitasi tenaga administrasi sekolah dalam memanfaatkan teknologi informasi komunikasi).
2. Mampu menerapkan kreatifitas dan inovasi yang bermanfaat bagi pengembangan sekolah.
3. Mampu membudayakan kreatifitas dan inovasi yang bermanfaat bagi pengembangan sekolah.
4. Mampu mengembangkan budaya kreatif, inovatif yang bermanfaat bagi pengembangan sekolah.
Dokumen/bukti fisik lainnya
Kuesioner
5.2 Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin pembelajaran.
1. Mampu memberikan contoh kedisiplinan dan kinerja guru untuk mewujudkan visi dan misi sukses sekolah dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin pembelajaran (contoh: contoh mengajar PAIKEM, ada kemauan yang kuat untuk mengembangkan diri, pelatihan kepemimpinan, belajar dari kepala sekolah yang sukses).
2. Mampu aktif dalam forum pertemuan ilmiah untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin pembelajaran (contoh: seminar pendidikan, karya tulis ilmiah).
3. Mampu aktif dalam forum musyawarah/ kelompok kerja kepala sekolah, MGMP dan organisasi profesi lainnya.
4. Mampu memberikan keteladanan dan aktif dalam pengembangan keprofesian berkelanjutan (contoh: ada karya inovasi pendidikan, publikasi ilmiah, pengembangan diri).
Dokumen/bukti fisik lainnya
Kuesioner
5.3 Memotivasi warga sekolah untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya masing-masing.
1. Mampu memotivasi diri dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai kepala sekolah(contoh: antusias dalam melaksanakan tugas sebagai guru, kepala sekolah).
2. Mampu memotivasi siswa untuk sukses.(contoh: menjadi contoh dalam berkata,bersikap dan bertindak yang memotivasi misal memberi dorongan, memberi pujian, betutur kata positif).
Dokumen/bukti fisik lainnya
Kuesioner
22
NO. KRITERIA INDIKATOR BUKTI3. Mampu memotivasi guru dalam melaksanakan
pembelajaran.(contoh: menjadi contoh dalam berkata, bersikap dan bertindak yang memotivasi misal memberi dorongan, memberi pujian, betutur kata positif).
4. Mampu memotivasi tenaga administrasi sekolah dalam bekerja.(contoh: menjadi contoh dalam bersikap dan bertindak yang memotivasi misal memberi dorongan, memberi pujian, betutur kata positif).
5.4 Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah/madrasah.
1. Mampu berperilaku konsisten dan pantang menyerah dalam menangani setiap permasalahan yang dihadapi sekolah(contoh:menegakkan kedisiplinan dalam menangani guru dan karyawan yang tingkat kehadirannya rendah).
2. Mampu mengatasi dan menemukan solusi terbaik dalam setiap permasalahan yang dihadapi sekolah(contoh: menangani konflik antar guru, konflik antar siswa).
3. Mampu mengembangkan budaya konsisten dan pantang menyerah dalam mengatasi setiap permasalahan yang dihadapi sekolah.
4. Mampu mengembangkan budaya silaturahmi, kekeluargaan dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah.
Dokumen/bukti fisik lainnya
Kuesioner
5.5 Menerapkan nilai dan prinsip-prinsip kewirausahaan dalam mengembangkan sekolah/madrasah.
1. Mampu mengembangkan sekolah dengan menerapkan prinsip-prinsip:Inovatif dan kreatif.
2. Kemandirian dan rasa percaya diri yang kuat.3. Kerja keras dan pantang menyerah.4. Tanggap pada perubahan dan berorientasi masa
depan berdasar pada visi, misi, dan tujuan sekolah.
Dokumen/bukti fisik lainnya
Kuesioner
KOMPONEN 6 :SUPERVISI PEMBELAJARAN (PKKS 6)
NO. KRITERIA INDIKATOR BUKTI6.1 Menyusun program
supervisi akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme guru
Mampu menyusun program tahunan supervisi akademik dalam rangka meningkatkan profesionalisme guru yang meliputi.
1. Fokus pada perbaikan proses dan hasil belajar.2. Jadwal pelaksanaan dan istrumen supervisi
akademik3. Dikomunikasikan pada bulan pertama di awal
tahun.4. Pendelegasian dan pembagian tugas supervisor
kepada guru senior.
Dokumen/bukti fisik lainnya
Kuesioner
23
NO. KRITERIA INDIKATOR BUKTI6.2 Melaksanakan
supervisi akademik dalam rangka peningkatan kualitas guru.
1. Mampu membagi tugas pelaksanaan supervisi akademik kepada wakil dan guru senior yang memenuhi syarat (contoh: membuat tim pelaksana supervisi akademik, menugaskan wakil dan guru senior yang sesuai dengan mata pelajaran dan pangkatnya lebih tinggi).
2. Mampu menerapkan prosedur, pendekatan, dan teknik supervisi yang tepat (contoh: ada pra observasi, observasi dan post observasi).
3. Mampu mengembangkan instrumen supervisi yang relevan dengan tuntutan perubahan dan sesuai dengan perkembangan kurikulum dari pemerintah (contoh: ada muatan nilai-nilai karakter).
4. Mampu mengevaluasi pelaksanakan supervisi akademik.
Dokumen/bukti fisik lainnya
Kuesioner
6.3 Menilai dan menindaklanjuti kegiatan supervisi akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme guru.
1. Mampu memanfaatkan hasil penilaian supervisi akademik dalam rangka evaluasi program sekolah di bidang akademik (contoh: evaluasi pengembangan silabus yang terintegrasi dengan nilai karakter, alokasi dana penambahan alat peraga dan multimedia).
2. Mampu menindaklanjuti hasil penilaian supervisi akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme guru (contoh: efektivitas metode pembelajaran, relevansi media pembelajaran, efektivitas teknik penilaian).
3. Mampu menindaklanjuti hasil penilaian supervisi akademik dengan mengefektifkan dan lebih mengaktifkan MGMP sekolah, mengirim guru dalam pelatihan-pelatihan.
4. Mampu menindaklanjuti hasil penilaian supervisi akademik dengan menyelenggarakan workshop dan mengundang nara sumber yang kompeten sesuai dengan hasil evaluasi supervisi akademik.
Dokumen/bukti fisik lainnya
Kuesioner
BAB IV
24
PROSEDUR PENILAIAN KINERJAKEPALA SEKOLAH/MADRASAH
A. Langkah-Langkah Penilaian
Penilaian kinerja ini menggunakan Pendekatan Penilaian 360º. Dalam penilaian ini,
kepala sekolah/madrasah dinilai oleh pengawas dengan menggali informasi dari
pihak-pihak yang sehari-hari dapat mengetahui perilaku dan kinerja kepala
sekolah/madrasah yang bersangkutan dalam menjalankankan tugas dan fungsinya.
Para pihak itu meliputi bawahan (guru dan tenaga kependidikan), mitra kerja (komite
sekolah/madrasah), dan atasan (pengawas sekolah/madrasah).
Selain instrumen penilaian kinerja yang telah disusun baik, proses penilaian
juga perlu dilakukan dengan lancar dan baik pula. Proses penilaian kinerja guru yang
mendapat tugas tambahan sebagai kepala sekolah/madrasah perlu dilakukan secara
terprogram dan sistemik. Semua proses kegiatan penilaian disusun dalam alur atau
tahapan kegiatan sebagai berikut: (1) persiapan, (2) pelaksanaan penilaian, (3)
penentuan nilai akhir.
a. Persiapan
(1) Pemberitahuan secara tertulis oleh Pengawas kepada kepala
sekolah/madrasah yang akan dinilai;
(2) Kepala sekolah/madrasah yang dinilai membuat laporan kinerja secara
tertulis yang dilengkapi dengan bukti-bukti yang dibutuhkan untuk penilaian
kinerja kepada tim penilai.
(3) Tim penilai mempelajari laporan kinerja dan mengamati kelengkapan dan
keabsahan bukti-bukti yang disertakan.
b. Pelaksanaan Penilaian
(1) Penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah dihadiri oleh kepala
sekolah/madrasah yang dinilai dan semua tim penilai.
(2) Penilaian dilaksanakan di sekolah/madrasahtempat kepala
sekolah/madrasah yang dinilai bertugas.
25
(3) Penilaian diawali dengan pemaparan laporan kinerja oleh kepala
sekolah/madrasah yang dinilai. Pemaparan difokuskan pada komponen-
komponen penilaian dan bukti-bukti yang relevan.
(4) Tim penilai dapat melakukan konfirmasi dan meminta penjelasan atas
laporan kinerja tertulis maupun lisan yang disampaikan oleh kepada kepala
sekolah/madrasah yang dinilai.
(5) Tim penilai melakukan pengamatan dan pencatatan bukti-bukti lain yang
ada di lingkungan sekolah/madrasah yang belum atau tidak dapat
disertakan dalam laporan tertulis. Bukti-bukti ini dapat diidentifikasi melalui
pengamatan terhadap kondisi fisik yang ada di lingkungan
sekolah/madrasah atau meminta informasi dari orang-orang yang relevan
yang ada di lingkungan sekolah/madrasah seperti guru, karyawan
sekolah/madrasah, komite sekolah/madrasah atau peserta didik.
(6) Tim penilai melakukan penilaian terhadap setiap komponen penilaian
berdasarkan paparan laporan kinerja dan hasil pengamatan kelengkapan
dan keabsahan bukti-bukti yang dikumpulkan oleh kepala sekolah/madrasah
yang dinilai dengan langkah-langkah sebagai berikut:
(a) Ketua tim penilai mengkonfirmasi keabsahan bukti-bukti yang
dikumpulkan oleh kepala sekolah/madrasah yang dinilai dengan
menggali informasi dari anggota tim lainnya.
(b) Tim peniliai mencatat semua bukti fisik maupun nonfisik kedalam
format penilaian yang relevan.
(c) Timpenilai mencermati semua bukti yang tercatat dan mencocokkannya
dengan indikator dari komponen yang dinilai.
(d) Berdasarkan hasil pencermatan kelengkapan, keabsahan, dan
ketepatan bukti yang teridentifikasi,tim penilai menetapkan skor setiap
komponen penilaian yang bersangkutan.
(7) Tim penilai menetapkan nilai kinerja dengan cara merekap semua nilai
komponen kedalam format penilaian yang ditetapkan dan menuangkannya
dalam instrumen penilaian.
26
c. Penentuan Nilai Akhir
Pada prinsipnya, hasil penilaian merupakan kewenangan profesional dari tim
penilai. Prinsip transparansi, tim penilai perlu mengonfirmasi hasil penilaian
kepala sekolah/madrasah yang dinilai dengan langkah-langkah sebagai berikut:
(1) Tim Penilai menyampaikan hasil penilaian kepada kepala sekolah/madrasah
yang bersangkutan disertai berita acara dan bukti-bukti yang terekam dalam
proses penilaian.
(2) Kepala sekolah/madrasah yang dinilai mempelajari berita acara penilaian
berikut semua bukti-bukti yang disampaikan oleh tim penilai.
(3) Apabila diperlukan, kepala sekolah/madrasah dapat meminta penjelasan
hasil penilaian kepada Pengawas atau memberikan penjelasan atau bukti
tambahan.
(4) Apabila hasil penilaian disetujui oleh kepala sekolah/madrasah, maka yang
bersangkutan membuat pernyataan persetujuan dengan menandatangani
instrumen penilaian.
(5) Apabila kepala sekolah tidak menyetujui hasil penilaian, dapat mengajukan
keberatan disertai alasan dan bukti-bukti yang kuat.
(6) Tim penilai membahas keberatan yang diajukan oleh kepala
sekolah/madrasah mengkaji secara mendalam alasan dan bukti-bukti.
(7) Tim penilai dapat mengubah hasil penilaian apabila dipandang bahwa alasan
dan bukti-bukti yang menyertai keberatan tersebut dapat diterima.
(8) Apabila tidak dicapai kesepakatan antara tim penilai dan kepala
sekolah/madrasah yang dinilai terhadap hasil penilaian, hasil penilaian akhir
ditetapkan berdasarkan hasil penilaian tim penilai disertai cacatan
ketidaksetujuan kepala sekolah/madrasah yang bersangkutan.
B. Tahap Pemberian Nilai
a. Penilaian
Penilaian Kinerja Kepala Sekolah/Madrasah dilaksanakan oleh pengawas yang
ditunjuk oleh Kepala Dinas Propinsi/Kabupaten/Kota sesuai dengan
kewenangannya, sesuai dengan pendekatan penilaian 360°. Penilaian kinerja
27
kepala sekolah/madrasah harus dilakukan dengan menggali informasi dari unsur-
unsur pemangku kepentingan (stakeholders) yang meliputi komite
sekolah/madrasah, guru, tenaga kependidikan, dan peserta didik bila diperlukan.
Penilaian dilakukan dengan cara memberikan skor pada setiap kriteria
berdasarkan kelengkapan dan keabsahan bukti yang releven dan teridentifikasi.
(1) Bukti-bukti dapat berupa data, dokumen, kondisi lingkungan fisik
sekolah/madrasah, perilaku dan budaya, dan lain-lain yang dapat
diidentifikasi oleh Penilai melalui pengkajian, pengamatan, dan penggalian
informasi dari pihak-pihak yang terkait di sekolah/madrasah seperti guru,
pegawai, komite sekolah/madrasah, dan peserta didik.
(2) Penilai mencatat semua bukti yang teridentifikasi pada tempat yang
disediakan pada setiap kriteria penilaian. Bukti-bukti yang dimaksud dapat
berupa:
(a) bukti yang teramati (tangible evidences) seperti:
dokumen-dokumen tertulis.
kondisi sarana/prasarana (hardware dan/atau software) dan
lingkungan sekolah/madrasah.
foto, gambar, slide, video.
produk-produk peserta didik.
(b) bukti yang tidak teramati (intangible evidences) seperti
sikap dan perilaku kepala sekolah/madrasah.
budaya dan iklim sekolah/madrasah.
Bukti-bukti ini dapat diperoleh melalui pengamatan, wawancara dengan
pemangku kepentingan pendidikan (guru, komite, peserta didik, mitra
dunia usaha dan dunia industri). Pemberian skor harus didasarkan kepada
catatan hasil pengamatan dan pemantauan serta bukti-bukti berupa
dokumen lain yang dikumpulkan selama proses penilaian kinerja kepala
sekolah/madrasah. Pemberian nilai untuk setiap kompetensi dilakukan
dengan tahapan angka 4, 3, 2, atau 1 dengan ketentuan sebagai berikut:
(1) Skor 4 diberikan apabila kepala sekolah/madrasah mampu menunjukkan
28
bukti bukti yang ‐ lengkap dan sangat meyakinkan bahwa kepala
sekolah/madrasah yang bersangkutan berkinerja sesuai dengan setiap
kriteria komponen yang dinilai.
(2) Skor 3 diberikan apabila kepala sekolah/madrasah mampu menunjukkan
bukti bukti ‐ yang lengkap dan cukup meyakinkan bahwa kepala
sekolah/madrasah yang bersangkutan berkinerja sesuai dengan setiap
kriteria komponen yang dinilai.
(3) Skor 2 diberikan apabila kepala sekolah/madrasah menunjukkan bukti‐bukti yang kurang lengkap dan cukup meyakinkan bahwa yang
bersangkutan berkinerja sesuai dengan setiap kriteria komponen yang
dinilai.
(4) Skor 1 diberikan apabila ditemukan bukti yang sangat terbatas dan
kurang meyakinkan atau tidak ditemukan bukti bahwa kepala
sekolah/madrasah yang bersangkutan berkinerja sesuai dengan setiap
kriteria komponen yang dinilai.
b. Instrumen Penilaian
Penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah dilakukan dengan menggunakan
Instrumen Penilaian Kinerja Kepala Sekolah (IPKKS) sebagaimana Lampiran 1.
Instrumen ini terdiri atas enam aspek penilaian dengan menggunakan skala
penilaian 1 sampai dengan 4 dengan rentang skor antara 6 sampai dengan 24.
Untuk menyesuaikan skala panilaian dengan Permenpan nomor 16 tahun
2009 diperlukan konversi skor dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
Keterangan:
NKKS = Nilai Kinerja Kepala SekolahNIPKKS = Skor Instrumen Penilaian Kinerja Kepala Sekolah
c. Kategori Hasil Penilaian
NKKS = NIPKKS
24 x 100
29
Sesuai dengan Permenpan Nomor 16 Tahun 2009, konversi hasil penilain dengan
IPKKS dikonversikan kedalam Kategori Hasil Penilaian yang dinyatakan dalam
rentang nilai 1 sampai dengan 100 dan dibedakan menjadi lima kategori penilaian
yaitu ‘Amat Baik’, ‘Baik’, ‘Cukup’, ‘Sedang’ dan ‘Kurang’ dengan ketentuan
sebagai berikut:
Tabel 4.1 Tabel Konversi Nilai
Nilai IPKKS Kategori91,0 – 100 Amat Baik76,0 – 90,9 Baik61,0 – 75,9 Cukup51,0 – 60,9 SedangKurang dari 51 Kurang
d. Nilai Perolehan Kinerja
Nilai perolehan kinerja (NPK) adalah persentase angka kredit unsur
pembelajaran/bimbingan yang diperoleh yang dihitung berdasarkan kategori
hasil penilaian berdasarkan IPKKS. Setiap kategori akan berimplikasi angka kredit
yang diperoleh. Ketentuan NPK untuk setiap kategori hasil penilaian adalah
sebagai berikut.
Tabel 4.2 Bobot Nilai Perolehan Kinerja
Kategori NPKAmat Baik 125%
Baik 100%Cukup 75%Sedang 50%Kurang 25%
e. Pelaporan
Setelah nilai penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah diperoleh, penilai wajib
melaporkan hasil penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah kepada pihak yang
berwenang untuk menindaklanjuti hasil penilaian kinerja kepala
sekolah/madrasah tersebut. Hasil penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah
30
dilaporkan kepada Kepala Dinas sebagai masukan untuk merencanakan kegiatan
promosi, periodisasi, dan PKB tahunan. Laporan juga diberikan kepada tim
penilai tingkat kabupaten/kota, sesuai dengan kewenangannya.
C. Konversi Nilai Hasil Penilaian Kinerja keAngka Kredit
Perolehan angka kredit unsur pembelajaran/bimbingan guru yang mendapat tugas
tambahan sebagai kepala sekolah/madrasah ditentukan berdasarkan hasil penilaian
yang bersangkutan sebagai guru dengan menggunakan IPKG dan sebagai kepala
sekolah/madrasah dengan menggunakan IPKKS dengan pembobotan masing-masing
25% dan 75%. Perhitungan perolehan angka kredit dilakukan dengan menggunakan
persamaan sebagai berikut.
Keterangan:
AK = Perolehan angka kredit per tahunAKK = Angka kredit kumulatif minimal yang dipersyaratkan AKPKB = Angka kredit unsur pengembangan keprofesian berkelanjutanAKP = Angka kredit unsur penunjangJM = Jumlah jam mengajar per mingguJWM = Jumlah wajib mengajar per minggu (6 jam untuk kepala sekolah)NPK = Nilai perolehan hasil kinerja sebagai guruNPKKS = Nilai perolehan hasil kinerja sebagai kepala sekolah
D. Contoh Penilaian Kinerja Kepala Sekolah/Madrasah
Nama : Ahmad Sumarna, S.Pd.
Jabatan : Guru Madya
Pangkat : Pembina
Golongan ruang : IV/a
TMT : 1 April 2014
Mengajar : mata pelajaran Fisika
Tugas tambahan : kepala sekolah
Waktu penilaian : Desember 2014
Hasil penilaian : sebagai guru memperoleh nilai 48 sebagai kepala sekolah
AK =
(0,25 x (AKK−AKPKB−AKP ) x ( JMJWM ) x NPK )+0,75 x ( ( AKK−AKPKB−AKP ) x NPKKS )
4
31
memperoleh nilai rata-rata 18.
Perhitungan akhir angka kredit dilakukan berdasarkan dua sumber penilaian, yaitu
sub unsur pembelajaran dan sub unsur tugas tambahan sebagai kepala sekolah.
Langkah-langkah perhitungan angka kreditnya adalah sebagai berikut.
1. Perhitungan angka kredit subunsur pembelajaran:
a) Konversi hasil penilaian kinerja tugas subunsur pembelajaran bagi Ahmad
Sumarna, S.Pd. ke skala nilai berdasarkan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun
2009 adalah:
b) Nilai kinerja guru untuk subunsur pembelajaran/pembimbingan, kemudian
dikategorikan ke dalam Amat Baik (125%), Baik (100%), Cukup (75%), Sedang
(50%), atau Kurang (25%) sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16
Tahun 2009. Nilai Penilaian Kinerja Guru subunsur pembelajaran 85,7 masuk
dalam rentang 76 – 90 dengan kategori “Baik (100%)”.
c) Angka kredit per tahun subunsur pembelajaran yang diperoleh Ahmad
Sumarna, S.Pd. adalah:
2. Perhitungan angka kredit subunsur tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah:
NPKG=4856x100=85,7
Angka Kredit per Tahun = (AKK−AKPKB−AKP ) x JM
JWMxNPK
4
= [ {150 – ( 4+12 )−15}x 66x100 % ]
4
32
a) Konversi hasil penilaian kinerja tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah Ahmad
Sumarna, SPd. ke skala nilai berdasarkan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009
adalah:
b) Nilai kinerja Ahmad Sumarna, S.Pd. untuk sub unsur tugas tambahan sebagai
Kepala Sekolah, kemudian dikategorikan ke dalam Amat Baik (125%), Baik (100%),
Cukup (75%), Sedang (50%), atau Kurang (25%) sebagaimana diatur dalam
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009. Nilai PK Guru subunsur tugas tambahan sebagai
Kepala Sekolah 75 masuk dalam rentang 61 – 75 dengan kategori “Cukup (75%)”.
c) Angka kredit per tahun subunsur tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah yang
diperoleh Ahmad Sumarna, S Pd. adalah:
3. Perhitungan Total Angka Kredit
Total angka kredit per tahun diperoleh dari penjumlahan nilai angka kredit per tahun
dari sub unsur pembelajaran (bobotnya 25%) dan sub unsur tugas tambahan sebagai
kepala sekolah (bobotnya 75%).
a) Total angka kredit yang diperoleh Ahmad Sumarna, S.Pd untuk tahun 2014 sebagai
guru yang mendapat tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah adalah:
= 25% (29,75) + 75% (22,31) = 7,44 + 16,73 = 24,17.
b) Jika selama 4 (empat) tahun terus menerus Ahmad Sumarna, S.Pd mempunyai nilai
NKKS=1824x100=75
Angka Kredit per Tahun = (AKK−AKPKB−AKP ) x NPK
4
= [ {150– (4+12 )−15 }x 75 %]4
= 22,31
Total angka kredit per tahun = (25% x angka kredit per tahun sebagai guru) +
(75% x angka kredit per tahun sebagai kepala sekolah)
33
kinerja yang sama, maka nilai yang diperoleh Ahmad Sumarna, S.Pd selama 4 tahun
adalah:
4 x 24,17 = 96,68
4. Perhitungan Angka Kredit Komulatif
Angka kredit komulatif diperoleh dari total angka kredit yang diperoleh selama 4 (empat)
tahun ditambah dengan angka kredit yang diperoleh dari kegiatan pengembangan diri
keprofesian berkelanjutan yang dilakukan selama 4 (empat) tahun tersebut.
a) Selama 4 (empat) tahun Ahmad Sumarna, S.Pd melaksanakan kegiatan
pengembangan keprofesian berkelanjutan dan memperoleh hasil:
4 angka kredit dari kegiatan pengembangan diri,
12 angka kredit dari publikasi ilmiah, dan
15 angka kredit dari kegiatan unsur penunjang.
b) Jadi, Ahmad Sumarna, S.Pd memperoleh angka kredit kumulatif sebesar
96,68 + 4 + 12 + 15 = 127,68
c) Angka kredit yang diperlukan untuk naik pangkat dan jabatan fungsional guru dari
golongan ruang IV/a ke golongan ruang IV/b berdasarkan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009
ialah 150.
d) Dengan demikian, Ahmad Sumarna, S.Pd TIDAK DAPAT NAIK PANGKAT dari
golongan ruang IV/a ke golongan ruang IV/b dengan jabatan Guru Madya dalam
waktu 4 tahunkarena belum mencapai persyaratan angka kredit yang diperlukan
untuk naik pangkat dan jabatan fungsionalnya.
BAB V
34
PENUTUP
Pedoman penilaian kinerja kepala sekola/madrasah ini diharapakan dapat
memberikan gambaran dan menjadi acuan bagi semua pihak yang terlibat dalam kegiatan
penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah. Penilaian kinerja kepala sekolah merupakan
kegiatan yang sangat strategis, terutama dalam rangka meningkatkan kinerja kepala
sekolah/madrasah yang akhirnya diharapkan berpengaruh terhadap peningkatan mutu
pendidikan.
35