Media Komunikasi dan Dedikasi Jamaah
Papadaan Edisi 107 (Spring) April 2015 3
S alam keren dua jempol untuk warga KMKM di seluruh pelosok Mesir. Apa kabar kawan-
kawan? Semoga selalu sehat dan selalu
dalam bimbingan Allah Swt, ya. Aami-
in.
Alhamdulillah disela-sela kegiatan
yang lumayan padat, kami dapat
menerbitkan Papadaan edesi ke 107 ini.
Hal ini tidak terlepas dari usaha keras
para pengurus dan kru. Terimakasih
banyak kami ucapkan.
Pada edisi Papadaan kali ini,
disamping membahas tentang Syiah
yang menjadi trending topic inter-
nasional, kami juga menghadirkan dina-
mika KMKM, mulai dari HUT Ke-57,
kegiatan baru hingga gelaran Kambing
Cup. Juga selalu ada rubrik sastra baik
Bahasa Indonesia maupun Bahasa Ban-
jar. Tidak lupa, ada teka-teki silang un-
tuk mengasah otak dan juga rubrik oase
sebagai penyejuk hati sebelum menyam-
but ujian dan musim panas.
Akhirnya, selamat membaca, semoga
bermanfaat. Dan alangkah berbahagian-
ya kami, jika ada yang memberikan
kritik dan saran guna lebih baik ke de-
pannya. (P).
Salam Redaksi
DAFTAR ISI SALAM REDAKSI.....03 SURAT SAHABAT PAPA...04 FOKUS: Sadar Syiah...05 ETALASE: Hegemoni Persia dan Kelangsungan Dinastinya.8 FIKRAH: Tumor Ganas Syiah...12 NISAUNA: Jika Kemudian Ada yang Bertan-ya..17 SOROT MASISIR: Sarasehan Akbar KOLAM bersama Sastrawati Nasional ..19 DINAMIKA KMKM: Ada yang Baru di KMKM..20 KMKM tiup lilin..22 KMKM dan Kambing Cup.23 OASE: Ibrah Bukit Cahaya..25 SASTRA: Cerpen: Gadis Kemarin Sore...27 Pantun.......18 TIPS&TRIK Kiat Menghafal Al-Quran.32 BORNEORIANA..33 TEKA-TEKI SILANG..34 BERITA BERGAMBAR HUT KMKM KE-5735 Futsal Bulanan KMKM..35
4 Papadaan Edisi 104 Tahun XXV Februari 2014
Pelindung: Ketua KMKM. Pe-
nanggung Jawab: Departemen Me-
dia dan Informasi KMKM. Pimpinan
Umum: Hanifah M. Zaid. Pemimpin
Redaksi: M. Fahmi Al-Fath. Krue
Pelaksana: M. Yusuf Ibrahim,
Mardiah, Jainatul Faizah, Iffah Izzati,
RifaI al-Haq, M. Amrul Irsyadi, Ah-
mad Khalid, Muhammad Irfan, Tajud-
din Masiani, Abu Masyar, Rahmah
Rasyidah. Editor: Abdi Zakaria,
Ainfathah. Tata Letak: Riandi
Alexandry.
Alamat Redaksi: 02/01 St. Mahmud
Banan, Qasr Baron: 1 Blok 20, 9th
District Nasr City Cairo. Telp.
+201142418156. Email:
Buletin Papadaan diterbitkan oleh De-
partemen Media dan Informasi KMKM
dengan visi menjadi wahana silaturrahim,
informasi, dan aspirasi warga KMKM
serta menjadi media KMKM dengan Ma-
hasiswa Indonesia Mesir.
SURAT
Layangkan Surat Sahabat Papa di email [email protected]. Papa meneri-ma tulisan dan berhak mengeditnya tanpa mengubah visi penulis. (P)
A ssalamualaikum warahmatullahi wa-barakatuh.
Nitip salam dan do'a kepada kawan-
kawan di Mesir, gasan yang balik mu-
dahan selamatan, yang tetap bertahan
semoga tetap aman, truz mudahan kon-
flik cepat terselesaikan, aamiin.
Alfath Nuur, Mahasiswa Al-Ahqaf Uni-
versity, Yaman. Orang Banua.
A ssalamualaikum wr.wb Salam Papa, Gmn kabarx neh? Smoga Papa dan sahabat Papa makin keren
dan makin sukses. Amin.
Melalui rubrik kecil ini, Ane ingin meng-
ingatkan kembali sahabat semua untuk me-
manfaatkan waktu sebaik-baikx d negeri
orang untuk terus menggali, mengkaji dan
menuntut ilmu kepada para guru-guru serta
masyaikh. Karena, bekal yg kalian isi terse-
but akan sangat berguna ketika kembali ke
tanah air tercinta. Semoga kesempatan
yang ada tersebut menjadi nilai ibadah dan
barakah .
.
Salam hangat dr Nusantara tercinta.
A ssalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Salam sahabat nan jauh. Sahabat-sahabat
yang terpilih menjadi penjelajah ilmu di
bumi Kinanah. Timbalah ilmu sekuat tena-
ga, berjuanglah tanpa henti, Jika suatu kali
merasa lelah di tengah perjalanan, ingatlah
jiwa-jiwa suram yang masih banyak di
tanah air, mereka menanti limpahan cahaya
ilmu agar jiwa mereka kembali memancar-
kan pancaran surga. Harapan kami saat
sudah selesai studi, pulanglah ke negeri
Indonesia, khususnya bumi Borneo.
Dakwahkan agama. Bantu perbaiki akhlak.
Tanamkan benih-benih alquran. Walaupun
pada kenyataannya dunia dakwah kalian
tak seindah pesona Piramida dan Ratu Cle-
opatra. Salam Generasi Cerdas Mulia.
-Zahratun Nisa, Penulis Buku Pelangi
Cinta, Orang Banua, Borneo.
Papadaan Edisi 107 (Spring) April 2015 5
FOKUS
Telinga kita sudah tentu tidak as-
ing lagi saat ada yang menyinggung
perihal Syiah. Betapa tidak, sepak ter-
jangnya yang terbilang masif, mampu
ber-istiqomah dalam membangun imej
diseantero dunia. Syiah kenyataannya
bukanlah barang baru, ia justru sudah
ada sejak zaman khalifah islamiyah.
Bahkan Syiah mampu mengambil peran-
peran krusial didalam sejarah islam. Sa-
lah satunya, mereka menjadi motor per-
pecahan didalam tubuh ummat islam.
Adalah Abdullah bin Saba yang
menjadi pelopor hadirnya Syiah ini.
Seorang yahudi yang pernah mendeklar-
asikan diri sebagai muslim (berpura-
pura,red-), namun kemudian dikenal
sebagai sosok munafiq yang berhasil
mengadu domba internal ummat. Ter-
bukti dengan usahanya menggalang
kekuatan dan melancarkan provokasi
yang berujung pada terbunuhnya kha-
lifah Utsman bin Affan RA.
Syiah sendiri memiliki macam,
diantaranya adalah Syiah Zaidiyah, Sy-
iah Ismailiyyah dan Syiah Imamiah yang
kemudian dikenal dengan Syiah
Rafidhoh. Syiah Rafidhoh ini lah yang
tiada henti-hentinya mengerogoti aqidah
dan merusak kemurnian islam. Ke-
lompok ini bahkan juga banyak membu-
at pernyataan yang kontroversial, seperti
mereka mengkafirkan para sahabat Nabi
SAW, menganggap Al Quran telah men-
galami perubahan, menuduh Bunda
Aisyah RA sebagai pezina dan hal
lainnya. Sungguh pernyataan yang
menyakiti ummat islam.
Lain halnya dengan Syiah Zaidiyah
yang pada kenyataannya tidak sama 100
% dengan Syiah Rafidhoh. Syiah Zaidiyah
tergolong lebih ringan kemungkarannya
dan agak cenderung pada Ahlu Sunnah.
Namun jumlah pengikut Syiah Zaidiyah
hingga saat ini tidak sebanyak Syiah
Rafidhoh.
Prof.Dr.Toha Hibisyi al-Dasuqi al-
Husaini pada suatu kesempatan me-
maparkan bahwa Syiah tercipta saat adan-
ya pertentangan antara Ali dan Muawiyah
yang kemudian memunculkan dua golon-
gan yaitu golongan yang memusuhi Ali
dan golongan yang mencintai Ali. Sejarah
pun mencatat bahwa diantara mereka ada
yang menganggap mashum dan yang
lainnya sampai menuhankan beliau.
Pernah suatu ketika Syeikh Musa
Jarullah, sebagaimana dimuat di majalah
azhar edisi desember 2014, mengadakan
perjalanan ke Negara Iran untuk meneliti
perihal kebiasaan rakyat Iran yang banyak
memeluk Syiah. Beliau menukilkan-
Jainatul Faizah Mahasiswi Fak. Ushuluddin Tk.1
SADAR SYIAH
6 Papadaan Edisi 104 Tahun XXV Februari 2014
FOKUS
bahwa masjid-masjid disana lebih sering
terlihat sepi. Sholat jumat tidak ada,
bahkan waktu sholat lima waktu saja
tidak dijaga. Beliau melanjutkan, pun
demikian dengan anak-anak disana,
murid-murid bahkan para guru, tidak
ada yang menghafal Al-Quran, tidak ada
yang membaca Al-Quran. Lalu jika ada
yang bertanya, apakah Syiah itu bagian
dari Islam? Maka cukuplah catatan
Syeikh alamah Musa Jarullah menjadi
jawabannya.
Zaman berganti, modus dan usaha Syiah
semakin bervariasi. Apalagi kalau bukan
demi menyebarkan paham mereka.
Mereka pun melakukan eksplorasi dan
perjalanan ke beberapa Negara. Jalur
yang ditempuh pun berbeda-beda. Ada
yang masuk melalui buku-buku, film
bahkan sampai pada tahap pengajaran di
sekolah-sekolah.
Didalam sebuah buku yang ber-
judul Peta Penyebaran Syiah di Dunia
karya Amiir Said dipaparkan bahwa
penyebaran Syiah sudah cukup men-
jamur dan luas dibelahan dunia. Dian-
taranya adalah Tunisia, Al Jazaer, Sudan,
Yaman, Saudi, Mesir, Jordan, Iraq, Suri-
ah, Lebanon, Palestina, Pakistan, Rusia,
Turki, Cina bahkan juga Indonesia.
Menurut sejarah, Syiah telah berhasil
menggulingkan presiden Iran yang sah
beberapa tahun silam (1979) dan
berangkat dari keberhasilan inilah, syiah
semakin bersemangat menjelajahi negara
-negara islam lainnya demi menyebarkan
paham mereka. Mereka pun tidak segan-
segan untuk mengancam dan mem-
bunuh jika ternyata ada yang menentang
paham Syiah mereka. Ditambah lagi, saat
ini Iran sedang mengembangkan proyek
nuklirnya yang sudah tentu melahirkan
kekhawatiran pada tubuh kaum mus-
limin.
Belum lagi banyak media yang be-
berapa pekan terakhir memberitakan ten-
tang apa yang terjadi di Yaman, dimana
Khouty, yang merupakan Syiah Rafidhoh,
sudah beraksi dengan merusak tatanan
internal Yaman.
Kita tidak pernah tahu pasti,
bagaimana aktifitas dakwah Syiah akan
berjalan atau dengan metode apa mereka
akan bergerak dihari depan. Maka perlu
kita tanamkan kewaspadaan akan bahaya
Syiah ini kepada generasi kita. Kembali
mengkaji sejarah dan sedikit demi sedikit
membangun persatuan didalam tubuh
ummat. Mari kita memohon kepada Allah
agar senantiasa diperlihatkan mana yang
benar dan yang salah, agar dituntun un-
tuk selalu berada dalam kebenaran dan
kebajikan.
***
Isu Syiah terus mencuat di kalangan
kaum muslimin, bahkan perjalanan aliran
radikal ini semakin jelas. Khususnya di
penghujung tahun 1979, saat terjadinya
revolusi Iran yang dipimpin oleh Imam
Khomeini,dan berhasil menjadikan ajaran
Syiah sebagai agama mayoritas di Iran
setelah pemerintahan Reza Fahlefi runtuh.
Karena itu, Iran bermaksud mendirikan
negara Syiah dan mulai menyebarkan aja-
ran mereka ke seluruh negara Islam
dengan mengatasnamakan dakwah Islam.
Berbagai carapun dilakukan tokoh-tokoh
Syiah untuk masuk dan mendakwahkan
ajaran mereka. Terutama Indonesia yang
mayoritas penduduknya adalah Islam.
Papadaan Edisi 107 (Spring) April 2015 7
FOKUS
Secara umum, pola yang diajarkan
Syiah menyerupai Islam. Mereka be-
rusaha menanamkan perasaan cinta ter-
hadap nabi dan ahlul bait. Sebuah cara
tepat yang pasti diterima oleh masyara-
kat awa m.Metode inilah yang akan
menjadi tolak ukur mereka , ditambah
cerita karbala yang mensyahidkan cucu
nabi, Asy-Syahid husein bin Ali ra. Keti-
ka pondasi ini telah terbangun, mulailah
Syiah memutar balikkan sejarah yang
terjadi dan melampiaskan kebencian
mereka terhadap sahabat-sahabat nabi
yang berbeda pendapat dengan Ali ra
dan pelampiasan itu ditujukan kepada
Sunni yang telah berabad-abad tahun
tidak bisa damai dengan Syiah. Proses
itulah yang tengah terjadi di Indonesia
dengan pola yang sama dengan berbagai
negara islam.
Strate-
gi awal Syiah
di Indonesia
dimulai dari
pendidikan,
yayasan, lalu
masuk ke
jajaran
pemerinta-
han, partai politik dan kabinet. Mereka
juga mendirikan organisasi bernama IJA-
BI (Ikatan jemaah Ahlul Bait Indonesia)
yaitu sebuah organisasi yang bergerak
dalam bidang penerbitan buku-buku,
majalah, buletin dan membentuk ke-
lompok-kelompok intelektual dengan
mengadakan beasiswa ke luar negeri
atau lebih tepatnya ke Qum, Iran. Karena
itu, tidak mengherankan jika beberapa
tahun terakhir ramai cendikiawan dan
mahasiswa Indonesia yang diberangkat-
kan sekolah ke Iran , bahkan jumlah
mereka tiap tahunnya mengalami pening-
katan
Untuk mendapatan legitimasi dan
pengakuan eksistensi Syiah di Indonesia,
lembaga-lembaga Syiah pun didirikan dan
tersebar di beberapa kota di Indonesia,
sehingga secara sistematis membentuk
jaringannya sendiri. Salah satunya adalah
ICC (Islamic Cultural Center), sebuah lem-
baga yang berada di bawah kendali Atase
Kebudayaan kedutaan besar Iran di Jakar-
ta.
Awalnya ICC ini didirikan dengan
nama ICJ (Islamic Cultural Jakarta). Na-
mun seiring perkembangan zaman, organ-
isasi ini beralih nama menjadi ICC.
ICC sendiri terdiri dari 2 devisi: de-
visi pen-
didikan
dan
dakwah
serta devisi
penerbitan
dan web-
site ICC.
Struktur
organisasi
ini dipimpin dan dikelola langsung oleh
Mohsen Hakimullah selaku diretur dan
Ali Hussein sebagai sekretaris dari Iran.
Selain dari jalur organisasi dan
kelembagaan, Syiah juga memanfaatkan
media online dalam mempropagandakan
dogma-dogma Syiah dan berusaha meni-
pu umat Islam dengan taqiyyah
(penyembunyiaan jati diri)mereka dalam
berdakwah yang seakan menyampaikan
Islam secara benar. (P)
8 Papadaan Edisi 104 Tahun XXV Februari 2014
ETALASE
Iran sebuah negara yang sangat
kuat, gaung namanya selalu terdengar
dari zaman dahulu kala di saat dunia
masih berusia muda hingga sampai di
abad modern ini. Negara yang terletak di
Asia tengah ini hingga saat ini masih
menampakan eksistensi nya dalam
percaturan politik dunia, dikenal dengan
negara mullah, Iran seakan tak pernah
berhentinya untuk menampakan
hegemoni keperkasaanya ,mulai dari
perperangan dengan negeri tetangganya
Iraq hingga percobaan pembuatan
nuklirnya yang kontroversial.
Melihat lapak tilas catatan sejarah
negeri khomeini ini lebih baiknya kita
lihat kembali sejarah bermulanya negeri
tersebut. Bermula setelah tenggelamnya
Peradaban Mesir dan Yunani kuno, maka
pada abad 92 SM munculah dua
kekuatan baru dunia yang menampakan
kehebatanya yaitu Dinasty Romawi yang
mengusai barat dan Persia yang
mengusai timur. Walau sebenarnya dua
dinasty tersebut sudah ada jauh beribu
abad sebelum masehi namun perseteruan
keduanya baru nampak jelas setelah 90
abad sebelum nabi Isa lahir.
Ya memang jauh beribu abad
sebelum masehi Dinasty Persia didirikan,
Dari tulisan-tulisan sejarah, peradaban
Iran yang pertama ialah Proto-Iran,
diikuti dengan peradaban Elam. Pada
milenium kedua, dan ketiga, Bangsa
Arya hijrah ke Iran, dan mendirikan
kekaisaran pertama Iran, Kekaisaran
Media (728SM-550SM). Kekaisaran ini
telah menjadi simbol pendiri bangsa, dan
juga kekaisaran Iran, yang disusul
dengan Kekaisaran Akhemeniyah
(648SM330SM) yang didirikan oleh
Koresh yang Agung.
Koresh Agung juga terkenal
sebagai pemerintah pertama yang
mewujudkan undang-undang mengenai
hak-hak kemanusiaan, tertulis di atas
artefak yang dikenal sebagai Silinder
Koresh. Ia juga merupakan pemerintah
pertama yang memakai gelar Agung dan
juga Shah Iran. Di zamannya,
perbudakan dilarang di kawasan-
kawasan taklukannya (juga dikenal
sebagai Kekaisaran Persia.) Gagasan ini
kemudian memberi dampak yang besar
pada peradaban-peradaban manusia
setelah zamannya.
Kekaisaran Persia kemudian
diperintah oleh Cambyses selama tujuh
tahun (531SM - 522SM) dan
kemangkatannya disusul dengan
perebutan kuasa. Akhirnya Darius yang
Agung (522SM -486SM) menang, dan
dinyatakan sebagai raja.
Ibu kota Persia pada zaman Darius
dipindahkan ke Susa dan ia mulai
membangun Persepolis. Sebuah terusan
Oleh : Abdi Zakaria
Mahasiswa Universitas Al-Azhar Fak. Ushuluddin
Hegemoni Persia dan Kelangsungan Dinastinya
Papadaan Edisi 107 (Spring) April 2015 9
di antara Sungai Nil dan Laut Merah turut dibangun, dan menjadikannya pelopor untuk
pembangunan Terusan Suez. Sistem jalan juga turut diperbaharui, dan sebuah jalan raya
dibangun menghubungkan Susa, dan Sardis. Jalan raya ini dikenal sebagai Jalan
Kerajaan.
Selain itu, mata uang syiling dalam bentuk daric (syiling emas) dan juga Shekel
(syiling perak) diperkenalkan ke seluruh dunia. Bahasa Persia Kuno turut
diperkenalkan, dan diterbitkan di dalam prasasti-prasasti kerajaan.
Di bawah pemerintahan Koresh yang Agung, dan Darius yang Agung,
Kekaisaran Persia menjadi sebuah kekaisaran yang terbesar, dan terkuat di dunia zaman
itu. Pencapaian utamanya ialah sebuah kekaisaran besar pertama yang mengamalkan
sikap toleransi, dan menghormati budaya-budaya, dan agama-agama lain di kawasan
jajahannya.
Kembali ke abad 92 SM, di saat Romawi dan Persia sedang dalam konflik yang
rentan, Hubungan antara Kekaisaran Parthia dan Republik Romawi dimulai pada
tahun 92 SM; peperangan dimulai ketika masa akhir Republik Romawi dan terus
berlanjut ketika Kekaisaran Romawi melawan Kekaisaran Sassaniyah. Konflik ini
berakhir ketika munculnya invasi Muslim Arab, yang menghantam Sassaniyah serta
Kekaisaran Romawi Timur dengan dampak yang sangat menghancurkan tidak lama
setelah Romawi dan Sassaniyah berhenti berperang.
Meskipun peperangan antara Romawi dan Parthia/Sassaniyah berlangsung
selama tujuh abad, garis depan kedua pihak cenderung tetap stabil. Tarik-menarik
berlangsung: kota, benteng, dan provinsi terus-menerus diserang, ditaklukkan,
dihancurkan, dan dipindahtangankan. Kedua belah pihak tidak memiliki kekuatan
logistik dan tenaga manusia untuk menghadapi kampanye yang panjang dan jauh di
luar perbatasan mereka, dan kedua belah pihak tidak mampu melaju terlalu jauh tanpa
mengambil risiko membuat garis depan menjadi terlalu tipis. Kedua pihak memang
melakukan penaklukan di luar perbatasan masing-masing, namun keseimbangan selalu
kembali seperti semula. Garus kebuntuan bergeser pada abad ke-2 M: batasnya awalnya
adalah di sepanjang Efrat; batas baru ada di timur, atau kemudian di timur laut, di
seberang Mesopotamia sampai Tigris utara. Ada pula beberapa pergeseran penting lebih
jauh di utara, yakni di Armenia dan Kaukasus.
Penghabisan sumber daya selama Perang RomawiPersia pada akhirnya
berujung bencana pada kedua Kekaisaran tersebut. Peperangan yang berkepanjangan
dan meningkat pada abad ke-7 dan ke-6 SM menyebabkan kedua pihak menjadi lemah
dan rentan ketika terjadi kebangkitan dan ekspansi yang tiba-tiba dari Kekhalifahan
Muslim Arab, yang pasukannya menginvasi kedua kekaisaran itu hanya beberapa tahun
setelah Perang RomawiPersia berakhir. Memanfaatkan keadaan mereka yang
melemah, pasukan Muslim Arab dengan cepat menaklukkan keseluruhan Kekaisaran
Sassaniyah. Pasukan Arab juga merampas wilayah Kekaisaran Romawi Timur yang ada
di Levant, Kaukasus, Mesir, dan Afrika Utara. Pada abad-abad berikutnya, sebagian
besar Kekaisaran Romawi Timur berhasil dikuasai oleh Muslim.
Khalifah Umar Bin Khattab yang menjadi Amirul Mukmunin di saat itu memerintahkan
Saad Bin Abi Waqash untuk memimpin pasukan Islam dan pada tahun 636 memulai
ETALASE
10 Papadaan Edisi 104 Tahun XXV Februari 2014
Khalifah Umar Bin Khattab yang menjadi Amirul Mukmunin di saat itu memerintahkan
Saad Bin Abi Waqash untuk memimpin pasukan Islam dan pada tahun 636 memulai
ekspansi mengalahkan Dinasty Sassaniyah hingga perlahan demi perlahan Negeri
Persia Ini menjadi negeri Muslim dibawah kendali Kekhalifahan Islam.
Disaat Islam sudah semakin masuk ke dalam rakyat Iran, Orang-orang Persia mulai
membentuk gambaran Islam dinegeri ini, di mana mereka melestarikan gambaran
sebagai orang Persia tetapi pada masa yang sama juga sebagai muslim. Pada abad ke-8
M, Parsi memberi bantuan kepada Abbassiyah memerangi tentara Umayyah, karena
Bani Umayyah hanya mementingkan bangsa Arab, dan memandang rendah kepada
orang Persia. Pada zaman Abbassiyah, orang-orang Persia mulai melibatkan diri dalam
administrasi kerajaan. Sebagian mendirikan dinasti sendiri.
Pada abad kesembilan, dan kesepuluh, terdapat beberapa kebangkitan ashshobiyyah
Persia yang menentang gagasan Arab sebagai Islam, dan Muslim. Tetapi kebangkitan ini
tidak menentang identitas seorang Islam. Salah satu dampak kebangkitan ini ialah
penggunaan bahasa Persia sebagai bahasa resmi Iran (hingga hari ini.)
Pada zaman ini juga, para ilmuwan Persia menciptakan Zaman Kegemilangan Islam.
Sementara itu Persia menjadi tumpuan penyebaran ilmu sains, filsafat, dan teknik. Ini
kemudian memengaruhi sains di Eropa, dan juga kebangkitan Renaissance.
Bermula pada tahun 1220, Parsi dimasuki oleh tentera Mongolia di bawah pimpinan
Genghis Khan, diikuti dengan Tamerlane, dimana kedua penjelajah ini menyebabkan
kemusnahan yang parah di Iran.
Kebangkitan ashobiyah persia dan masuk nya Syiah.
Setelah Baghdad ditaklukkan oleh Mongol pada tahun 1258, banyak perubahan penting
yang terjadi di kawasan Iran, Iraq, dan sekitarnya.Dalam proses penaklukkan itu,
banyak kaum Muslimin yang terbunuh, terpaksa hijrah ke tempat lain. Kehidupan
ekonomi mengalami penurunan, begitu juga dengan aktivitas intelektual dan
keagamaan.Beberapa waktu setelah itu, bangsa Mongol yang menaklukkan wilayah
tersebut dan memimpin di bawah Dinasti Ilkhan itu masuk Islam.
Agama ini kembali berkembang di tengah masyarakat. Namun jika pada masa
sebelumnya pemerintahan Islam relatif dapat menjaga masyarakat dari berbagai bentuk
penyimpangan agama, pada masa setelah invasi Mongol berbagai aliran keagamaan
muncul dan berkembang di wilayah ini tanpa pengawalan.
Dinasti Ilkhan sendiri sangat toleran terhadap berbagai aliran keagamaan yang pada
gilirannya membantu tumbuh suburnya berbagai kelompok keagamaan di Iran dan
sekitarnya. Di antara bentuk bentuk keagamaan yang berkembang pada masa itu adalah
apa yang disebut oleh sebagian peneliti sebagai sinkretisme Sunni-Syiah. Hal ini banyak
tersebar di tengah masyarakat dan merupakan salah satu ekspresi keagamaan yang
populer. Bentuk ekspresinya beragam antara satu kelompok dengan kelompok yang
lain.
Bentuk keyakinan yang populer di masyarakat ini mencakup kepercayaan terhadap
kemampuan supranatural, mistisisme Islam, pemujaan terhadap orang suci, dan juga
pemujaan terhadap Ali bin Abi Thalib ra. Hal ini sudah ada sejak sebelum invasi
ETALASE
Papadaan Edisi 107 (Spring) April 2015 11
Mongol, tetapi sejak pertengahan abad ke-13 pertumbuhannya menjadi semakin pesat.
Bentuk keagamaan ini pada umumnya berkembang di tengah kelompok-kelompok sufi.
Istilah sinkretisme Sunni-Syiah mungkin bukan istilah yang tepat untuk menggambarkan
keseluruhan fenomena yang ada dan dapat menimbulkan kesalahpahaman, walaupun hal
itu berlaku di sebagian masyarakat Iran ketika itu.Kepercayaan pada karamah, adanya wali
Allah, serta pengagungan terhadap Ali bin Abi Thalib ra. dan ahlul bait Nabi sudah ada
sejak masa sebelumnya dalam ajaran tasawuf di kalangan Ahlu Sunnah Wal Jamaah dan
masih ada hingga sekarang ini.
Namun pada masa itu tampaknya sebagian kalangan Syiah yang tidak menampakkan
identitasnya secara terbuka juga menjadikan tasawwuf sebagai ekspresi keagamaannya.
Sehingga orang yang melakukan penelitian tentang keagamaan di Iran dan sekitarnya pada
abad ke-13 hingga 15 akan kesulitan untuk membedakan antara Sunni dan Syiah yang
berkembang di tengah masyarakat, karena mereka memiliki ciri-ciri yang mirip.
Perbedaan antara Ahlu Sunnah dan Syiah di tengah masyarakat belakangan mengkristal
setelah terjadinya konflik serius antara Dinasti Safawi yang Syiah dengan Turki Utsmani
yang Sunni. Secara umum dapat dikatakan bahwa masyarakat Iran sebelum abad ke-16
kebanyakannya menganut paham Ahlu Sunnah Wal Jamaah, terlepas dari tingkat ortodoksi
keyakinan mereka (Johnson, 1994; Turner, 2000: 50; Jackson et.al., 1986).
Keadaan ini berubah setelah berdirinya Dinasti Safawi pada awal abad ke-16 yang
menjadikan Syiah Itsna Asyariyah sebagai keyakinan resmi negara dan memaksakannya di
tengah masyarakat dan tanpa adanya Khalifah islam yang jelas pada saat itu rasa panatik
kebanggaan menjadi orang persia pun kembali.
Konflik Syiah dan Sunni dan berebut kepentingan.
Setelah terjadinya revolusi Iran pada 11 Februari 1979 negri Mullah berubah yang tadi dari
kerajaan menjadi Negara Republik Islam yang mana Ayatullah Khomeini menjadi Imam dan
pemimpin tertinggi di negara serta Presiden terpilih menjadi orang pertama yang
menjalankan Roda pemerintahan.
Rasa kebangggan sebagai orang Arya dan pengaruh Syiah pun selalu di utamakan dalam
segala kepentingan poltiknya baik itu mengenai konfliknya dengan negara lain, terutama
saat perang teluk pada tahun 1980 antara Irak dan Iran yang mana bangsa Iran
mempertahankan negaranya dari serangan Saddam Husein yang ingin merebut daerah yang
dimilliki Iran dan takutnya Saddam akan pengaruh Syiah di daerah selatan Irak.
Di setiap konflik di Irak pada saat itu selalu di bantu oleh Negeri Khomeini ini, dan yang
terbaru saat ini konflik Syiah khouty di Yaman yang mana dalang dari bantuan
pemberontakn tersebut dari negeri Mulllah ini pastinya .
Walaupun di setiap konflik dan Hura hara di negeri-negeri timur tengah selalu bedasarkan
kepentingan, baik ekonomi maupun politik ataupun terotial namun yang perlu selalu kita
selalu ingat bahwanya peran Ideologi dan rasa ashobiah ras juga bermain penting
didalamnya.
Maka kita sebagai Muslim hendaknya tidak terpercah belah dalam perbedaan yang mana
melemahkan Islam itu sendiri, disaat kita sedang saling sibuk berperang antara sunni dan
syiah disaat itu pula Barat, Zionisme, dan Kaum Sekuler menyerang kita perlahan lahan baik
dari Pemikiran dan Pengaruh Sosial di negeri muslim, sedangkan kita tidak menyadarinya,
Wallahhu Alam. (P)
ETALASE
12 Papadaan Edisi 104 Tahun XXV Februari 2014
FIKRAH
Nabi SAW melihat kepada Ali ra. lalu berkata: Ini (maksudnya adalah Ali) ada di surga, dan diantara syiahnya ada satu kaum yang mengerti Islam kemudian menolaknya, mereka memiliki tanda disebut rafidhah, barang siapa bertemu mereka maka bunuhlah (diriwayat lain perangilah) sesungguhnya mereka itu musyrik. Husain Salim Asad menghukumin-ya: sanadnya shahih. Abu Yala, Bazzar, Thabrani meriwayatkan sabda Nabi SAW: Aku (Abdullah bin Abbas) duduk di sisi Nabi shallalahu alaihi wa sallam dan di sisinya ada Ali, maka beliau berkata: Wahai Ali akan ada dalam umatku kaum yang madzhabnya adalah cinta ahlul bait mereka memiliki tanda (gelar) mereka disebut Rafidhah, perangilah mereka karena mereka musyrik. (al-Haitsami berkata: Thabrani berkata: dan sanadnya ha-san. Al-Sunnah karya ibnu Abi Ashim dicetak bersama Zhilal al-Jannah, takhrij Syaikh al-Albani, 2/476) Abdullah bin Imam Ahmad berkata: saya Tan-ya ayah saya: siapakah Rafidhah?: beliau ber-kata: yaitu orang-orang yang mencela atau mencaci Abu Bakar dan Umar. (al-Sunnah, Abdullah bin Ahmad, 1273)
Syiah sendiri hakikatnya lahir dari
kebencian terhadap Islam. Agama Syiah
dibangun atas pencelaan dan pengkafiran
kepada isteri-isteri Nabi Muhammmad
SAW, yaitu Aisyah dan Hafshah juga pa-
ra sahabat-sahabat terutama Abu Bakar,
Umar bin Khattab, Muawiyah bin Abu
Sufyan, Utsman bin Affan, Abu Hurairah,
dan lain-lain. Mereka sangat mengutuk
dan membenci islam seperti bencinya Ya-
hudi kepada kaum muslimin, dendam
kesumat itu telah ada sejak dahulu.
Syiah subur dan besar di zaman
pemerintahan Ali bin Abi Thalib ini
bahkan berani menuhankannya serta ber-
kamuflase dibalik cinta kepada ahlul bait
Rasul. Ajaran sesat ini diprakarsai oleh
seorang Yahudi yang berpura-pura masuk
Islam bernama Abdullah bin Saba. Ada-
pun tujuannya adalah ingin memecah Is-
lam dengan mengajarkan ajaran sesat sea-
kan-akan agama itu adalah Islam setelah
wafat Nabi Muhammad SAW. Caranya
dengan berpura-pura membela dan
mencintai Ali bin Abi Thalib dengan
membuat issue bahwa Nabi Muhammad
memiliki pewaris yaitu Ali bin Abi Thalib
dan mengadu domba umat dengan
mengkafiri sahabat-sahabat Nabi yang
lainnya. Menyusupi ajaran-ajaran sesat
juga bidah yang tidak ada tuntunan dari
quran dan hadits. Dan syiah menghalal-
kan umat Islam untuk dibunuh.
Seorang jurnalis dan aktivis HAM asal Aljazair, Anouar Abdel Malek,
menekankan bahwa bahaya Syiah Iran
khususnya di kawasan Timur Tengah,
terutama negara-negara Teluk, semakin
nyata seperti tumor ganas. Untuk
menghadapi hal ini, negara-negara Timur
Hanifah M. Zaid Penulis adalah Penum Papadaan 2014-2015
TUMOR GANAS
SYIAH
Papadaan Edisi 107 (Spring) April 2015 13
Tengah harus mengambil tindakan yang
tepat sebelum Syiah benar-benar berkuasa
di Timur Tengah.
Seperti dilansir Memo Islam, Rabu
(3/11/2014), Malek mengatakan, Setiap
kali Iran dibiarkan oleh musuh-
musuhnya, maka mereka akan semakin
memunculkan konflik-konflik dalam
negeri. Konflik-konflik itu sangat mungkin
akan berkembang menjadi perang kotor
yang akan
menghancur-
kan kawasan
Timur Ten-
gah.
Menurut Malek, saat ini orang-
orang Arab merasakan bahaya Iran yang
menghantui mereka. Kenapa kondisinya
tidak dibalik; orang-orang Iran juga me-
rasakan adanya bahaya Arab yang
menghantui mereka? Tanpa bisa memba-
lik keadaan atau menyamai seperti itu,
Iran akan terus membahayakan. Agenda
mereka selalu sejalan dengan kepentingan
Israel.
Ada logika-logika dasar akidah
Syiah yang bisa diajukan sebagai bahan
diskusi ke kalangan Syiah dari level
awam, sampai level ulama. Setidaknya,
logika ini bisa dipakai sebagai anti vi-
rus untuk menangkal propaganda dai-
dai Syiah yang ingin menyesatkan Um-
mat Islam dari jalan yang lurus. Jika kita ingin berbicara dengan
orang Syiah, atau ingin mengajak orang
Syiah bertaubat dari kesesatan, atau di-
ajak berdebat oleh orang Syiah, atau kita
mulai dipengaruhi dai-dai Syiah,
kemuka-
kan LOGI-
KA-
LOGIKA
DASAR di
bawah ini.
Sehingga
kita bisa
membuk-
tikan, bah-
wa ajaran
mereka
sesat dan
tidak boleh
diikuti.
LOGIKA
1: Nabi
dan Ahlul
Bait Tanyakan kepada orang Syiah:
Apakah Anda mencintai dan
memuliakan Ahlul Bait Nabi? Dia pasti
akan menjawab: Ya! Bahkan mencintai
Ahlul Bait merupakan pokok-pokok
akidah kami. Kemudian tanyakan lagi:
Benarkah Anda sungguh-sungguh
mencintai Ahlul Bait Nabi? Dia tentu
akan menjawab: Ya, demi Allah!
Lalu katakan kepada dia: Ahlul
Bait Nabi adalah anggota keluarga Nabi.
Kalau orang Syiah mengaku sangat
mencintai Ahlul Bait Nabi, seharusnya
mereka lebih mencintai sosok Nabi
FIKRAH
14 Papadaan Edisi 104 Tahun XXV Februari 2014
sendiri? Bukankah sosok Nabi Mu-
hammad Shallallah Alaihi Wasallam
lebih utama daripada Ahlul Bait-nya?
Mengapa kaum Syiah sering membawa-bawa nama Ahlul Bait, tetapi kemudian
melupakan Nabi?
Faktanya, ajaran Syiah sangat
didominasi oleh perkataan-perkataan
yang katanya bersumber dari Fathimah,
Ali, Hasan, Husein, dan anak keturunan
mereka. Kalau Syiah benar-benar mencin-
tai Ahlul Bait, seharusnya mereka lebih
mendahulukan Sunnah Nabi, bukan sun-
nah dari Ahlul Bait beliau. Syiah
memuliakan Ahlul Bait karena mereka
memiliki hubungan dekat dengan Nabi.
Kenyataan ini kalau digambarkan seperti:
Lebih memilih kulit rambutan daripada
daging buahnya.
LOGIKA 2: Ahlul Bait dan Isteri
Nabi Tanyakan kepada orang Syiah:
Siapa saja yang termasuk golongan
Ahlul Bait Nabi? Nanti dia akan menja-
wab: Ahlul Bait Nabi adalah Fathimah,
Ali, Hasan, Husein, dan anak-cucu mere-
ka. Lalu tanyakan lagi: Bagaimana
dengan isteri-isteri Nabi seperti
Khadijah, Saudah, Aisyah, Hafshah, Zain-
ab, Ummu Salamah, dan lain-lain? Mereka
termasuk Ahlul Bait atau bukan? Dia
akan mengemukakan dalil, bahwa Ahlul
Bait Nabi hanyalah Fathimah, Ali, Hasan,
Husein, dan anak-cucu mereka.
Kemudian tanyakan kepada orang
itu: Bagaimana bisa Anda memasukkan
keponakan Nabi (Ali) sebagai bagian dari
Ahlul Bait, sementara isteri-isteri Nabi
tidak dianggap Ahlul Bait? Bagaimana
bisa cucu-cucu Ali yang tidak pernah
melihat Rasulullah dimasukkan Ahlul
Bait, sementara isteri-isteri yang biasa
tidur seranjang bersama Nabi tidak diang-
gap Ahlul Bait? Bagaimana bisa Fathimah
lahir ke dunia, jika tidak melalui isteri Na-
bi, yaitu Khadijah Radhiyallahu Anha?
Bagaimana bisa Hasan dan Husein lahir
ke dunia, kalau tidak melalui isteri Ali,
yaitu Fathimah? Tanpa keberadaan para
isteri shalihah ini, tidak akan ada yang
disebut Ahlul Bait Nabi.
Faktanya, dalam Surat Al
Ahzab ayat 33 disebutkan: Innama yurid-
ullahu li yudzhiba ankumul rijsa ahlal
baiti wa yuthah-hirakum that-
hira. (bahwasanya Allah menginginkan
menghilangkan dosa dari kalian, para
ahlul bait, dan mensucikan kalian sesuci-
sucinya). Dalam ayat ini isteri-isteri Nabi
masuk kategori Ahlul Bait, menurut Allah
Subhanahu Wa Taala. Bahkan selama
hidupnya, mereka mendapat sebutan Um-
mul Muminin (ibunda orang-orang Muk-
min) Radhiyallahu Anhunna.
LOGIKA 3: Islam dan Sahabat Tanyakan kepada orang Syiah:
Apakah Anda beragama Islam? Maka
dia akan menjawab dengan penuh keya-
kinan: Tentu saja, kami adalah Islam. Ka-
FIKRAH
Papadaan Edisi 107 (Spring) April 2015 15
Kami ini Muslim. Lalu tanyakan lagi ke dia: Bagaimana cara Islam sampai Anda, se-
hingga Anda menjadi seorang Muslim? Maka orang itu akan menerangkan tentang
silsilah dakwah Islam. Dimulai dari Rasulullah, lalu para Shahabatnya, lalu dilanjutkan
para Tabiin dan Tabiut Tabiin, lalu dilanjutkan para ulama Salafus Shalih, lalu disebar-
kan oleh para dai ke seluruh dunia, hingga sampai kepada kita di Indonesia.
Kemudian tanyakan ke dia: Jika Anda mempercayai silsilah dakwah Islam itu, men-
gapa Anda sangat membenci para Shahabat, mengutuk mereka, atau menghina mereka
secara keji? Bukankah Anda mengaku Islam, sedangkan Islam diturunkan kepada kita
melewati tangan para Shahabat itu. Tidak mungkin kita menjadi Muslim, tanpa peranan
Shahabat
Jika demikian, mengapa orang Syiah suka mengutuk, melaknat, dan mencaci-maki para
Shahabat?
LOGIKA 4: Seputar Imam Syiah Tanyakan kepada orang Syiah: Apakah Anda meyakini adanya imam dalam aga-
ma? Dia pasti akan menjawab: Ya! Bahkan imamah menjadi salah satu rukun keiman-
an kami. Lalu tanyakan lagi: Siapa saja imam-imam yang Anda yakini sebagai panu-
tan dalam agama? Maka mereka akan menyebutkan nama-nama 12 imam Syiah. Ada
juga yang menyebut 7 nama imam (versi Jafariyyah).
Lalu tanyakan kepada orang Syiah itu: Mengapa dari ke-12 imam Syiah itu tidak
tercantum nama Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafii, dan Imam Hanbali? Mengapa
nama empat imam itu tidak
masuk dalam deretan 12
imam Syiah? Apakah orang
Syiah meragukan keilmuan
empat imam madzhab terse-
but? Apakah ilmu dan
ketakwaan empat imam
madzhab tidak sepadan
dengan 12 imam Syiah?
Faktanya, kaum Syiah
tidak mengakui empat imam
madzhab sebagai bagian dari
imam-imam mereka. Kaum
Syiah memiliki silsilah
keimaman sendiri. Terkenal
dengan sebutan Imam 12
atau Imamah Itsna Asyari.
Hal ini merupakan bukti be-
sar, bahwa Syiah bukan Ahlus
Sunnah. Semua Ahlus Sunnah
di muka bumi sudah sepakat tentang keimaman empat Imam tersebut. Para ahli ilmu
sudah mafhum, jika disebut Al Imam Al Arbaah, maka yang dimaksud adalah empat
imam madzhab rahimahumullah.
FIKRAH
16 Papadaan Edisi 104 Tahun XXV Februari 2014
LOGIKA 5: Syiah dan Politik
Tanyakan ke orang Syiah: Dalam
pandangan Anda, mana yang lebih uta-
ma, agama atau politik? Tentu dia akan
berkata: Agama yang lebih penting.
Politik hanya bagian dari agama. Lalu
tanyakan lagi: Bagaimana kalau politik
akhirnya mendominasi ajaran agama?
Mungkin dia akan menjawab: Ya tidak
bisa. Agama harus mendominasi politik,
bukan politik mendominasi agama.
Lalu katakan ke orang Syiah itu:
Kalau perkataan Anda benar, mengapa
dalam ajaran Syiah tidak pernah sedikit
pun melepaskan diri dari masalah hak
Kekhalifahan Ali, tragedi yang menimpa
Husein di Karbala, dan kebencian mut-
lak kepada Muawiyyah kepada Muawiy-
yah dan anak-cucunya? Mengapa hal-hal
itu sangat mendominasi akal orang Sy-
iah, melebihi pentingnya urusan akidah,
ibadah, fiqih, muamalah, akhlak,
tazkiyatun nafs, ilmu, dll. yang merupa-
kan pokok-pokok ajaran agama? Men-
gapa ajaran Syiah menjadikan masalah
dendam politik sebagai menu utama
akidah mereka melebihi keyakinan kepa-
da Sifat-Sifat Allah?
LOGIKA 6. Syiah dan Sunni Tanyakan ke orang Syiah:
Mengapa kaum Syiah sangat memusuhi
kaum Sunni? Mengapa kebencian kaum
Syiah kepada Sunni, melebihi kebencian
mereka kepada orang kafir (non Mus-
lim)? Dia tentu akan menjawab: Tidak,
tidak. Kami bersaudara dengan orang
Sunni. Kami mencintai mereka dalam
rangka Ukhuwwah Islamiyyah. Kita
semua bersaudara, karena kita sama-
sama mengerjakan Shalat menghadap
Kiblat di Makkah. Kita ini sama-sama
Ahlul Qiblat.
Kemudian katakan ke dia: Kalau Syiah
benar-benar mau ukhuwwah,
FIKRAH
mau bersaudara, mau bersatu
dengan Sunni; mengapa mereka me-
nyerang tokoh-tokoh panutan Ahlus
Sunnah, seperti Khalifah Abu Bakar,
Khalifah Umar, Khalifah Utsman, isteri-
isteri Nabi (khususnya Aisyah dan Haf-
shah), Abu Hurairah, Zubair, Thalhah,
dan lain-lain? Mencela, memaki,
menghina, atau mengutuk tokoh-tokoh
itu sama saja dengan memusuhi kaum
Sunni. Tidak pernah ada ukhuwwah
atau perdamaian antara Sunni dan Syiah,
sebelum Syiah berhenti menista para
Shahabat Nabi, selaku panutan kaum
Sunni.
Fakta yang perlu disebut, banyak terjadi
pembunuhan, pengusiran, dan kezhali-
man terhadap kaum Sunni di Iran, Irak,
Suriah, Yaman, Libanon, Pakistan, Af-
ghanistan, dll. Hal itu menjadi bukti be-
sar bahwa
Syiah sangat
memusuhi
kaum Sunni.
Hancurnya
Kekhalifahan Abbasiyyah di Baghdad,
sikap permusuhan Dinasti Shafawid di
Mesir, era Perang Salib di masa Shala-
huddin Al Ayyubi, serta Khilafah Turki
Utsmani, di atas semua itu terekam fakta
-fakta pengkhianatan Syiah terhadap
kaum Muslimin. Begitu juga, jatuhnya
Afghanistan dan Iraq ke tangan tentara
Sekutu di era modern, tidak lepas dari
jasa-jasa para anasir Syiah dari Iran.
Demikianlah LOGIKA-LOGIKA DASAR
yang bisa kita gunakan untuk me-
matahkan pemikiran-pemikiran kaum
Syiah. (P)
A.M Waskito, penulis buku Bersikap
Adil pada Wahabi
Papadaan Edisi 107 (Spring) April 2015 17
M enjadi ideal barang kali adalah suatu satu hal yang banyak dicita-citakan oleh muslimah kita.
Terlebih karena keistimewaan karakter
dan keindahan budi yang mencahaya dari
para pendahulunya. Sosok Fathimah,
Aisyah, Khadijah, Khansa dan lain se-
bagainya pantas menjadi contoh dan
cerminan yang pas tentunya.
Kita sepakat bahwa muslimah
disetiap zamannya memiliki peran pent-
ing dalam maju mundurnya sebuah gen-
erasi islam. Bijak dalam penanganan sega-
la jenis masalah muslimah tentu akan
berdampak baik bagi kepribadian mus-
limah itu sendiri. Terlebih pada peran-
peran krusial yang akan dimainkannya
dalam mencetak generasi muslim masa
depan. Salah satunya menjadi ibu, men-
jadi madrasah pertama dalam pem-
bangunan karakter dan merangsang po-
tensi anak-anaknya.
Namun, fakta lapangan dibebera-
pa momen menunjukkan bahwa mus-
limah kita mengalami penurunan jati diri,
naudzubillah bila ternyata justru ke-
hilangan hal ini. Terbukti dengan banyak-
nya kebiasaan yang -sebenarnya- tidak
perlu diperlihatkan pada publik. Terkhu-
sus pada tata pekertinya. Semisal, mus-
limah kita sering tertangkap mata sedang
bercanda dan tertawa yang terlampau ba-
tas didepan teman-teman lelakinya, pun
demikian dengan ekspresi dan literatur
perkataannya saat berada dikhalayak
ramai. Kita tentu tidak ingin ada hal-hal
buruk menimpa muslimah kita. Namun
bila tidak satu jalan dengan muslimah itu
sendiri, maka apalah daya? Muslimah
yang berprinsip dan berusaha menjaga
pribadinya justru akan lebih dihargai dan
lebih bernilai. Demikian pula muslimah
yang memiliki muruah barang tentu
dirinya sendirilah yang akan diun-
tungkan.
Jika kemudian ada yang bertan-
ya, Apakah sosok yang demikian, yang
akan membina generasi muda islam
kedepan? Jika pun demikian apakah co-
cok ia menjadi kunci kemajuan perada-
ban? Generasi yang seperti apa sih yang
akan dia hadirkan? Bagaimana per-
tanggungjawabannya kelak dihadapan
Allah? Benar sekiranya manusia tidak
pernah luput dari segala jenis kesalahan
dan kekhilafan. Tentu jika kemudian ia
menjadi sadar lalu meralih untuk mem-
perbaiki diri, itu hal yang bagus, kan?
Muslimah idela tidak melulu di-
eratkan pada definisi yang begitu-begitu
saja. Muslimah ideal itu yang bercadar,
tidak bergaul dengan lelaki, sangat ter-
tutup dari keramaian dan lain se-
bagainya, tidak selalunya begitu.
Mulailah dengan menanamkan
prinsip. Mulai dengan menyiapkan wak-
tu khusus untuk tilawah (QS: Al Ahzab :
34). Jika hati sudah siap untuk berbusana
rapi dan yang tidak membentuk lekuk
tubuh, maka cobalah. Tenang, sebab Al-
M. Yusuf Ibrahim Penulis adalah PINUM Papadaan 2013-2014
18 Papadaan Edisi 104 Tahun XXV Februari 2014
lah telah menjamin keamanannya (QS: Al Ahzab : 59). Lalu kemudian jika takut tidak
memiliki jodoh tersebab tidak bergaul dengan lelaki, Allah pun juga telah menja-
minnya (QS: AnNur :26). Silahkan memperindah diri namun tidak perlu berlebihan
(QS: Al Ahzab : 23) atau bertingkahlah sewajarnya didepan laki-laki. Islam hadir justru
ingin menaikkan dan memuliakan derajat wanita. Islam juga tidak melarang muslimah
untuk mengeksplorasi keinginan dirinya, justru islam membingkai dan menuntun
agar tepat dan tidak salah langkah.
Bukankah jika baik muslimah kita, maka in shaa Allah baik pula anak-anak kita? Baik
pula generasi islam nantinya? Maka patutlah kemudian pemimpin ummat ini, Rasulullah
SAW, berbangga kelak diakhirat tersebab banyak dan berkualitasnya ummat yang dipimpinnya.
In shaa Allah
Menjadi ideal itu mudah. Mulailah dari yang termudah, mulai dari kesadaran hati,
mulai dari yang terkecil. Sebab menjadi ideal itu adalah agung dan dambaan. Maka pantaskah
kemudian Allah menjauh dan tidak membantu? Selamat menjadi muslimah ideal, dambaan
para sholih. :) (P)
Anak ular d makan elang
limbah nintu ramuk tbalah-balah
Amun hidup d banua orang
Jangan manyupani n bbuat salah
Warik dahan khas Kalimantan
Wariknya naik ka pohon sambil ttawa
Amun sudah parak ujian
bayaki belajar n berdoa
Abu Masar Abu Masar
Abu Masar
Bila handak makan bu basila Imbah makan piring dibasuh Bila handak nyaman hidup di dunia Banyaki bakawan jangan bamusuh
Kakanak culun lagi ba'ungah
Nang tuha menawakan
Amun ada pantun ulun salah
Ulun minta maaf wan pian barataan
Abu Masar
Papadaan Edisi 107 (Spring) April 2015 19
P ersatuan Pelajar dan Maha-siswa Indonesia (PPMI) Mesir bekerjasama dengan KBRI Kairo kem-bali mengadakan event menulis Masisir yang dibingkai dengan Sarasehan Ak-bar KOLAM (Kongko Latihan Menulis) di Auditorium Shalah Kamil, Hay Sadis, Kairo pada Ahad (5/4/2015) lalu. Acara yang bertemakan Ukir Prestasi Dengan Tulisan Yang Membu-mi ini menghadirkan tiga Sastrawati dari Indonesia Dr. Free Hearty (Pakar bahasa dan ketua sastrawan rumpun melayu se-Asean), Fatin Hamama (Pengarang kumpulan buku puisi "Papyrus",) dan Soesi Sastro (Pimred Duta Rimba Indonesia). Menanggapi kepanitiaan yang seluruhnya adalah mahasiswa baru marhalah Imtiyaz, ketua panitia Arif Billah menjelaskan bahwa acara ini merupakan amanah dari PPMI Mesir. Ini merupakan amanah dari PPMI Mesir. Dan juga (sebagai-red) sarana pengkaderan melatih profesion-alitas, jawab pria asal Medan ini kepa-da kru Papadaan.
Hal senada juga disampaikan ketua marhalah Imtiyaz Fatih Al Haq saat diwawancarai kru Papadaan.
(Kami-red) ingin membuktikan marhalah Imtiyaz bisa berbuat, tegasnya. Acara semakin meriah saat hiburan, diawali penampilan para penari Sumatra Se-latan Gending Sriwijaya yang didatangkan langsung dari Indonesia. Begitupula dengan penampilan Marawis KMB. Presiden PPMI Mesir Agususanto ber-harap dengan adanya kegiatan ini, Masisir dapat menelurkan karya melalui dunia kepe-nulisan. (Kegiatan ini-red) untuk merangsang dunia penulis. (Dan-red) diharapkan adanya tathbiq, Ujar Pria yang juga aktif di dunia kepenulisan ini. Disaaat bersamaan, Ketua Wihdah PPMI Zakiah Rahmah turut bangga dengan terlaksananya acara ini. (Walau-red) tidak kontribusi di acara ini, tapi ikut membantu. (Dan-red) turut bangga tern-yata Indonesia punya emas terpendam yang harus digali, ucap Wanita kelahiran 1993 asal Bandung ini. Acara yang dimulai pukul 16.00 sore ini di-
akhiri pukul 20.00 malam dengan doa yang
dipimpin Syaikh Ahmad asal Mesir.
Oleh: Rifai al-Haq
20 Papadaan Edisi 104 Tahun XXV Februari 2014
Seiring berjalannya waktu, pondok
modern pun mulai beremunculan bak
jamur dimusim hujan di segala penjuru
pundi-pundi kalimantan, yang di
dalamnya ada kekurangan dan
kelebihannya, begitu pula terhadap
pondok salafi lainnya, di dalam pondok
modern ada pembelajaran Bahasa Arab
dan juga Bahasa Inggris, tetapi arah
pembelajarannya lebih tertuju kepada
takallum atau speaking, namun itu bukan
berarti mengesampingkan ilmu alat
khususnya nahwu dan shorof serta
grammer. Hanya saja pembelajaran ilmu
alat itu sebatas dasar-dasarnya saja, tidak
ditekankan secara mendetail, seperti apa
yang diajarkan di dalam pondok-pondok
salafi, di karenakan arah pembelajaran
mereka lebih terfokus kepada ilmu alat
tersebut khusunya nahwu dan shorof,
faktanya kebanyakan dari mereka ahli
dalam qiraatul kutub.
Oleh sebab itu Keluarga
Mahasiswa Kalimantan Mesir atau biasa
disebut KMKM menghadirkan jawaban
dari Musykilah yang ada, yaitu dengan
diadakan nya daurah nahwu yang di
manajemeni oleh sekretariat KMKM
serta di bawah asuhan Ust. Sangaji Andi
Setiawan, L.c. selaku pemateri.
Kegiatan ini biasanya
dilaksanakan pada hari jumat sore
setelah shalat Ashar, bertempat di
sekretariat KMKM, kegiatan ini tak
hanya dihadiri dari anggota
kekeluargaan Kalimantan tersebut
ADA YANG BARU DI KMKM
melainkan dari kekeluargaaan yang lain, juga
ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini bahkan
dari negeri tetangga juga ikut ambil andil dalam
hal ini seperti Malaysia salah satu nya.
Meskipun kegiatan ini sudah
berlangsung dengan melewati beberapa
pertemuan, namun himmah para tullab tak
tergoyahkan seperti halnya karang yang tetap
kokoh berdiri meskipun dihempas ombak
berkali kali begitu pula terhadap sang pengajar,
beliau dengan susah payah meluangkan waktu
di sela-sela kesibukan beliau sebagai mahasiswa
S2, tak sungkan-sungkan memberikan ilmu
yang beliau miliki untuk diajarkan kepada para
muridnya.
Karena ilmu nahwu dan shorof
merupakan pondasi yang harus dikokohkan
dalam ilmu Bahasa Arab yang merupakan kunci
dari semua ilmu agama, tak dapat dipungkiri
lagi, bagi mahasiswa yang notabenenya sebagai
penuntut ilmu di luar negri, di kawasan Jazirah
Arab contohnya Mesir, yang di dalam
pembelajarannya menggunakan kitab-kitab
berbasis Bahasa Arab dan itu sangat
memerlukan pemahaman yang dalam akan ilmu
nahwu dan sharof sebagai wasilah untuk
memahami kitab kitab tersdebut.
Ternyata sepak terjang KMKM tidak
hanya berhenti sampai di sini, terobosan demi
terobosan baru pun ikut bermunculan dalam
menciptakan pemimpin-pemimpin umat yang
berkualitas yagg siap terjun dan berbaur dengan
masyarakat di kampung halama, tentunya itu
semua tak lepas dari campur tangan seorang
ketua dan wakil nya yg berkerjasama
menahkodai jalannya berbagai kegiatan yang
Oleh: Amrul Irsyadi
Papadaan Edisi 107 (Spring) April 2015 21
dilaksanakan di KMKM bak bis 80 coret yg tak akan pernah beroperasi tanpa adanya astoh
selaku pemegang kemudi dan kumsyari sebagai pembagi tiket yang dengan susah payah
mengantarkan dan menaungi para penumpangnya dengan ikhlas, dialah sang ketua dan
wakil KMKM tahun 2014-2015, Ust. Nasrullah Rahmani, L,c. dan Ust. Bahrul Ilmi.
Dari pemikiran mereka dan atas persetujuan warga yg KMKM, maka muncullah
satu gagasan baru dalam meningkatkan kualitas bacaan al-Quran yang didalamnya
meliputi pembelajaran makahrijal huruf dan tajwid serta qiroah, dan kegiatan ini dibawah
asuhan Ust. H. Manfaluthi beliau adalah seorang al-hafiz yang bersanad dari guru beliau
yang berguru dari gurunya hingga Rasullullah SAW. Keilmuannya akan seluk beluk ilmu
alquraan tak diragukan lagi, beliau sudah memulai menghapal al-Quran serta
menyelesaikannya sebelum menginjakkan kaki di bumi kinanah ini, serta
menyempurnakan bacaan dan hapalan beliau dengan para Masyayikh Azhar dan sekarang
beliau menjabat sebagai ketua dari salah satu organisasi tahsin dan tahfiz al-Quran yang
tak asing lagi di kalangan masisir yang bernama Maquro.
Kini dibawah pengasuhan beliau dan atas naungan KMKM munculah satu kegiatan
yang bernama tahsin al-quran, kegiatan ini dilaksanakan setelah daurah nahwu tepatnya
setelah solat magrib. Metode pembelajaran yang diaplikasikan dalam kegiatan ini adalah
tekhnik tadarrus dan islah serta istima dan juga diselipi ilmu tajwid yang dikombinasikan
dengan cara pelafalan makharijal huruf sehingga tercipta suatu perpaduan metode
pembelajaran yang sesuai dengan tingkat pemikiran mahasisiwa sehingga mudah untuk
dipahami oleh para tullab dan ini termasuk salah satu metode yagg efektif, singkat padat
dan tak bertele-tele.
Himmah para tullab pun terus berkobar dari hari ke hari meskipun jarak yang harus
di tempuh lumayan menguras tenaga dan harus melewati Suq Sayyarot yang kian hari kian
padat seiring berkembang nya jaman. Terik matahari pun tak mampu menggoyahkan
semangat juang di awal musim panas yang berkobar, hempasan debu pun ikut ambil
bagian untuk melemahkan langkah kaki, tetapi semua itu dapat ditepis demi satu tujuan
yang mulia.
semangat para senior pun tidak kalah dengan para juniornya dalam berpartisipasi
di dalam kegiatan ini, tak sedikit dari mereka yang rela meluangkan waktunya untuk
meramaikan dan menyemarakan kegiatan ini, karena dilihat dari semakin sedikitnya
anggota KMKM yang tersisa, tetapi itu semua bukan alasan yg dapat menyurutkan
semangat dalam tholabul ilmi.
Terlebih ilmu yg dipelajari di dalamnya adalah suatu ilmu yang memegang peran
penting dalam agama Islam sebagaimana kita ketahui hukum membaca al-Quran dengan tajwid adalah farduain maka diwajibkan untuk kita mempelajari ilmu tajwid, karena kita tidak
mungkin dapat membaca al-Quran dengan tajwid tanpa mempelajari ilmu tajwid itu sendiri dan ilmu
tajwid adalah salah satu bekal an harus dimiliki seorang azhary sebelum terjun di mayarakat luas
karena akan menjadi sorotan publik dalam segi apapun terutama dalam hal membaca al-Quran.
Ini merupakan suatu media yg disediakan KMKM untuk meningkatkan kualitas para pelajar
kalimantan mesir dari segi keilmuan berbahasa arab yang meliputi pembelajaran nahwu dan shorof.
Dan dari segi keilmuan al-Quran yang meliputi di dalamnya tahsin quran yang ditinjau dari
makharizul huruf, tadwid dan qiroah, itu semua diadakan cuma cuma hanya bermodalkan kertas,
pulpen dan al-Q yang mana modal itu tak sebanding dengan manfaat ilmu yang akan di dapatkan nya.
(P)
22 Papadaan Edisi 104 Tahun XXV Februari 2014
Kamis, 19/2/15 Kekeluargaan
Kalimantan Mesir kembali merayakan
hari kelahiran yang ke-57 di Aula
Sekretariat KMKM, Hay Tasi Madinah
An-Nasr. Dengan mengangkat tema
MAKIN RANCAK BATAMU MAKIN
RAKAT MAKIN MERIAH. Aula
Sekretariat kembali dipenuhi oleh
keluarga Kalimantan. Tua maupun
muda, bujang ataupun yang sudah
punya istri semua terlihat bersuka ria.
Acara dimulai
setelah sholat Isya
hingga jam 22.30
Clt. Hal yang
menarik dalam
acara puncak ini
ialah nonton
bareng film yang
di buat oleh anak
KMKM sendiri.
(Testimoni Ketua
Kegiatan HUT).
Dua hari
sebelumnya
KMKM telah
mengadakan
berbagai lomba Out Door, dan In
Door pada satu hari sebelum pemo-
tongan kue. Out Door dilaksanakan di
Nadi al-Salab, Zahra pada sore hari.
Di awali dengan Futsal yang di ikuti
oleh Kal-Teng, Kal-Tim, Kal-Bar, Kal-
Sel serta Amuntai. Dan usai sholat Ma-
ghrib diteruskan dengan lomba-lomba
KMKM tiup lilin; Nasrullah ; Selalu
Bararakatan di Banua Urang
hiburan seperti bawa kelereng, memasukan
pensil dalam botol dan makan isy. Kembali
menjadi anak-anak ujar Nasrullah Rahmani,
Lc selaku ketua KMKM. Kegiatan In Door
diwarnai dengan lomba PES, bermain Dom-
ino, Catur dll.
Ada dua hal yang berbeda pada tahun
ini, Pertama, KMKM mengadakan lomba
Tenis Meja se-Masisir yang di ikuti oleh 16
peserta. Juara Pertama di sandang oleh Zai-
nuddin (KMKM), Khanofa (KPMJB)
menduduki peringkat
kedua dan Bahrul Ilmi
(KMKM) untuk
pemenang ketiga.
Kedua, Pembuatan
film yang di adopsi
oleh Mahasiswa Baru
2014. Yang penting
bisa membut orang
lain ketawa ujar Abu
Masyar (Adul) selaku
aktor utama. Film
yang berdurasi lebih
dari 60 menit tersebut
memakan waktu satu
minggu shooting dan
satu malam dalam pembuatan naskah.
Awalnya kami ingin membuat film pendek
saja, namun entah kenapa jadi satu jam lebih,
mungkin karena ini yang pertama saya berge-
lut dengan hal cut and action dan juga min-
imnya pengalaman kata Amrul Irsyadi
selaku Penangung Jawab pembuatan film
Adul Si Preman Taubat tersebut.(P)
Oleh: M. Amrul Irsyadi
Papadaan Edisi 107 (Spring) April 2015 23
Kambing Cup, kedengarannya
seperti salah satu hewan herbivora
yang bermain merebutkan piala, tapi
jangan salah! dinamakan Kambing
Cup karena disamping berhadiah
piala, juga si panitia memberikan satu
ekor kambing kepada sang pemenang,
maka sebab itulah dinamakankan
kambing Cup, mungkin jika nama
agenda ini adalah Sapi Cup, bisa bisa
hadiahnya satu ekor sapi, acara ini
dirangkai oleh panitia dari
kekeluargaan Banten yaitu bisa disebut
KMB (Keluarga Mahasiswa Banten)
yang diketuai oleh Dzaki Amin dan
ketua pelaksana acara Kambing Cup
tersebut yaitu Najmu Idzharul Haqq.
Borneo FC juga ikut ambil
bagian dalam hal ini dengan
punggawa-punggawa yg siap tempur
dimedan perang. Borneo FC memulai
debutnya dengan kemenangan
beruntun di laga laga awal, bahkan
Borneo FC sempat memimpin lajunya
permainan yang tak pernah bisa
dikalahkan oleh siapapun, Borneo
Cup tergabung bersama dengan
Mumtaza FC, AMC B dan Samurai FC
dalam satu grup. Agenda ini
dilaksanakan selama 2 hari, di hari
pertama masih dalam penyisihan grup
yang akan di mbil juara grup dan
runner up grup untuk melanjutkan
keperdelapan final. Laga pertama
dihadang oleh AMC B, Borneo FC
BORNEO FC di KAMBING CUP
memetik kemenangan pertamanya walaupun
hanya 1 gol yang bersarang di gawang
musuh, ternyata kemenangan pertama
membuka kemenangan selanjutnya yakni di
laga kedua dengan menjamu Samurai FC.
mungkin kemenangan ini yang sangat
memuaskan hati para pemain borneo dengan
torehan gol berjumlah 5-0 inilah kemenangan
sempurna, lagi lagi si penjaga kiper menjadi
clean sheet di dua pertandingan pertama. Sem-
pat terhenti oleh azan zuhur di waktu musim
panas yang sangat terik, laga ketiga pun
berlanjut bersama kemenangan beruntun
dengan bergetarnya jaring gawang Mumtaza
FC, 3 gol terakhir di hari itu mengantarkan
Borneo FC keperdelapan final yang akan
dilanjutkan pada hari esoknya,l agi-lagi sang
kiper menuntaskan tugasnya pada hari itu,
satu gol pun tak pernah bersarang di gawang
nya, jaring-jaring gawang Borneo FC sedkit
pun tak bergetar dan berdiri dengan
kokohnya, tetapi tak sampai sini saja lah
perjuangan sang putra kalimantan.
Detik, menit dan jam pun berjalan tak
terasa, hari kedua agenda Kambing cup akan
segera diagmulai, tak di sengaja pula laga
pertama perdelapan final dibuka dengan
Borneo FC menjamu Bunga raya (Thailand FC
B), dan asal tahu saja bahwa yg
memenangkan Kambing Cup pada tahun
kemarin adalah tim dari negara tetangga
yaitu Thailand, Putra Kalimantan menjamu
sang juara bertahan dengan semangatnya,
terjadilah hiruk pikuk para pemain yang
menegangkan.
Oleh: Ahmad khalid
24 Papadaan Edisi 104 Tahun XXV Februari 2014
Serangan demi serangan dilontarkan oleh tim Bunga Raya, sang kiper pun mulai
kewalahan dibuatnya, tak berapa lama berlangsung akhirnya jaring gawang Borneo FC
bergetar dengan keras, itulah gol pertama yang bersarang, sempat sang kiper dibuat
tertipu oleh permainan Bunga Raya, selang beberapa menit berlangsung lagi lagi Bunga
Raya menambah gol keduanya di laga ini, tetapi putra kalimantan tak gampang dibuat
menyerah dan patah walupun tertinggal cukup jauh, dengan kerjasama tim yang alot 1
gol keras dibuat oleh punggawa Borneo FC akhirnya bisa memeperkecil ketertinggalan.
Tak lama berselang bunyi peluit di 10 menit pertama terdengar dengan panjang sebagai
tanda habis waktu di babak pertama yang cukup menegangkan para suporter
khususnya warga KMKM.
Hanya tertinggal 1 gol di babak pertama, pemain Boneo FC pun mulai
kelelahan, keringat pun ikut membanjiri panasnya terik matahari pada saat itu.
Prriittttttttt, peluit babak kedua pun di mulai, dari awal 10 menit terakhir Bunga Raya
terus menekan pertahanan Borneo FC, sempat saja putra kalimantan membuat gol
penyeimbang, tetapi arah yang kurang akurat membuat bola melenceng kesamping
gawang,.
Shoot demi shoot diarahkan ke gawang Borneo FC tetapi dengan tegarnya sang
kiper menahannya dengan sekuat tenaga, pertandingan berjalan semakin sengit, dan gol
bersarang dengan kerasnya, jaring-jaring gawang pun bergetar menggema-gema, semua
mata tertuju ke satu arah, pertandingan sempat terhenti beberapa detik, mulut pun
membisu hanya kenyataan yang bisa di pandang, satu shoot kuat mengantarkan Bunga
Raya menjauh atas Borneo FC, sisa sisa waktulah yang menjawab semuanya, bunyi
peluit dengan lancangnya terdengar dengan jelas skor akhir dimenangkan oleh Bunga
Raya dengan torehan gol 3-1 yang meninggalkan Borneo FC, maka Thailand FC pun
melesat ke semi final.
Laga semi final pun berlangsung dengan terhenti nya Borneo FC di perdelapan
final, 4 klub siap bertanding dengan laga tersisa, 2 dari klub negara indonesia yaitu
Botenzorg FC dan IAC B serta klub dari negara thailand yaitu Bunga Raya FC (Thailand
B) dan Langka Suar (Thailand A),bsemi final pertama Botenzorg FC menjamu Bunga
Raya FC dgn skor akhir yaitu 2-2 maka dilanjutkan lah laga pinalti yang dimenangikan
oleh Botenzorg FC.
Laga semi final kedua dilanjutkan oleh IAC B yang menjamu Langka Suar
(Thailand A) yang dimenangi oleh Langka Suar (Thailand A), laga final yang ditunggu-
tunggu pun di mulai yaitu Botenzorg FC yang menjamu thailand A, dengan 1 gol
penentu, lagi lagi klub dari negara tetangga sebelah yaitu Thailand yang bernama
Langka Suar FC (Thailand A) menjadi juara Kambing Cup pada tahun ini, sang juara
bertahan kembali membawa kemenangan, juga hadiah kambing nya.
Kalah dan menang, sudah menjadi hasil yang harus di terima dengan lapang
dada, itulah asam garam permainan, rasa yagg sudah mutlak dalam suatu pertandingan
meski sudah berjuang dengan sekuat tenaga tetapi takdir berkehendak lain, maka
bertawakkallah dengan lapang dada, nasib Borneo FC sama hal nya dengan timnas
futsal indonesia yg juga dikalahkan oleh timnas Thailand dengan torehan 1 gol saja oleh
thailand FC terhadap timnas Indonesia. (P)
Papadaan Edisi 107 (Spring) April 2015 25
Kalau kau ingin melihat dunia, mem-
bacalah! Kalau kau ingin dilihat dunia,
menulislah!
-Anonim-
Hari itu di sebuah gua, seorang
lelaki yang tak pandai membaca tak bisa
menulis bergetar hatinya. Tiga kali ia di-
suruh membaca, tiga kali pula ia menja-
wab tidak bisa. Hingga yang menyuruh
pun merangkulnya, menenangkan gelisah
hatinya, lalu berkata, Bacalah dengan
menyebut nama Tuhanmu yang mencip-
takan. (Q.S Al-Alaq 1-5)
Setelah kejadian itu, perlahan-
lahan, berangsur-ansur, ayat demi ayat,
surat demi surat, wahyu itu tuntas turun ke
bumi yang kemudian dikenal sebagai al-
Quran, yang secara harfiah dapat diartikan
sebagai bacaan.
Sejarah merekam bahwa umat
penggembala kambing dan penunggang
unta yang tak kenal peradaban kota, buta
huruf lagi tak pandai membaca, perlahan-
lahan mampu mendobrak tradisi setelah
diturunkannya bacaan di tengah-tengah
mereka. Kita kemudian menyaksikan umat
tersebut mampu mengalahkan dua imperi-
um terbesar saat itu; Romawi dan Persia.
Bahkan lebih dari itu, pengaruh bacaan
meluas menyeberangi daratan Asia menuju
Afrika dan Eropa. Mereka pun menjadi
guru semesta.
Kebiasaan membaca yang men-
darah daging itu, kemudian memunculkan
kebiasaan lain; menulis. Mereka sangat
sadar, bahwa membaca dan menulis adalah
dua pilar penting terhadap majunya sebuah
peradaban dan matangnya sebuah pemikiran.
Maka Islam menjadi peradaban ilmiah dengan
pena sebagai pilar utamanya.
Kita tak boleh lupa, bahwa penyebarluasan
bacaan itu juga berkat andil besar perjuangan
cerdas para ulama dan keikhlasan para syuhada,
yang turun-temurun, percikan semangatnya diwar-
iskan dari Rasullullah Saw dan sahabatnya. Maka
tak heran jika kita menemukan ungkapan,
Peradaban yang kita saksikan belasan abad, ada-
lah perpaduan agung dari dua warna; merah darah
para syuhada dan hitam tinta para ulama.
Hari ini, setelah perjalanan panjang yang
penuh peluh, air mata bahkan tetesan darah, kita
bisa duduk bersantai menikmati karya-karya pen-
inggalan para ulama yang luar biasa. Pada senin
16 Mei 2011 sebuah seminar bertajuk Kaifa
Nata`mal Ma`a at-Tursts al-Fiqhi (bagaimana
berinteraksi dengan kitab klasik fikih) di gelar di
Darul Ulum, Kairo. Dr. Muhammad Siraj dalam
presentasinya mengungkapkan, Turast (kitab
klasik-red) kita yang telah dicetak baru sekitar 5
sampai 7 persen saja,
Dengan 7 persen itu, kita lihat setiap toko
buku di sekitar Masjid al-Azhar penuh dengan
berbagai turats. Lalu bagaimana kalau ribuan
makhtutat (manuskrip) yang belum tertahkik itu
dipublikasikan semua? Pun itu hanya ilmu
fikihnya, bagaimana dengan karya di bidang lain?
Maka tidak heran, ketika Bangsa Tartar
meruntuhkan Baghdad dan menenggelamkan buku
-buku karangan para ulama dalam berbagai
disiplin ilmu, sungai Tigris yang bersih berubah
menjadi hitam karena tinta. Tidak heran pula,
masih kita saksikan hari ini pada Cairo Interna-
tional Book Fair, kitab-kitab dari berbagai gen-
erasi, berbagai zaman, mudah kita dapati, bahkan
bisa dibilang tak mungkin untuk membaca
semuanya walaupun setiap detik mata kita tertuju
pada buku.
Namun sayang sungguh sayang, kebiasaan
membaca itu sekarang bukan lagi milik kita. San-
gat jarang kita saksikan orang Islam, khususnya
orang Indonesia memanfaatkan waktu luangnya
dengan membaca. Jangan tanya kenapa Jepang
lebih maju dari Indonesia, atau tak perlu jauh-
jauh, bandingkan dengan negara tetangga Singa-
pura, kita masih sangat jauh tertinggal.
Beragama Tidak Harus Agamis? Oleh : M. Fahmi Al-Fath
26 Papadaan Edisi 104 Tahun XXV Februari 2014
Jepang, negara yang paling rugi
saat perang dunia pertama, juga berkali-
kali hancur terkena bencana, tapi selalu
berhasil bangkit dan menjadi salah satu
negara adidaya. Kenapa? Salah satunya,
karena masyarakatnya hobi membaca.
Bayangkan! Koran-koran top mere-
ka, seperti Asahi Shimbun, oplahnya per-
hari nyaris mencapai 8 juta eksamplar pa-
da edisi pagi dan 3 juta eksamplar pada
edisi sore. Artinya setiap 1000 orang Je-
pang, maka ada 634 koran. Maka banding-
kan dengan Papadaan yang bahkan diberi
secara gratis pun kita malas membaca,
entah karena kontennya yang mem-
bosankan atau memang karena orangnya
yang pemalas.
Data jaringan
Perpustakaan
Nasional Singapura
pada 2007 mencatat,
ada 37 juta
pengunjung sepan-
jang tahun alias
100.000 lebih
pengunjung setiap
hari. Artinya dalam
setahun rata-rata
penduduk Singapura
berkunjung ke per-
pustakaan nasional
mereka sebanyak 7,4
kali. Ini di luar pengunjung toko buku,
kafe buku, bacaan internet dan lain se-
bagainya. Maka jangan ditanya kenapa
Singapura termasuk negara maju, bersih,
disiplin dan hal-hal keren lainnya.
Maka bandingkan dengan Indone-
sia, atau yang lebih dekat dengan kita dan
ruang lingkupnya lebih kecil, bandingkan
dengan Perpustakaan Mahasiswa Indone-
sia Kairo (PMIK). Berapa kali kita ke
PMIK setiap minggu? Berapa data
pengunjung PMIK setiap tahun?
Sejak berdiri tahun 1992 hingga
hari ini 2015, tercatat hanya ada 3.122
mahasiswa yang pernah mendaftar dan
mempunyai kartu PMIK resmi. Sudah berapa gen-
erasi? Sudah berkali-kali wajah Mahasiswa Indo-
nesia bergonta-ganti dalam kurun waktu dua deka-
de lebih itu.
Dari jumlah 3.122 Mahasiswa itu, hingga
pertengahan 2014, hanya ada 90 mahasiswa yang
mempunyai kartu perpustakaan aktif. Alias hanya
3% dari seluruh Masisir yang berjumlah sekitar
3000 lebih. Itu artinya setiap 33 orang, hanya ada
satu orang yang mempunyai kartu perpustakaan.
Maka jangan tanyakan kenapa Indonesia belum
keren-keren juga? Lihatlah, orang-orang keren
yang pilihan saja masih malas dengan makhluk
yang bernama membaca.
Ya Allah, harusnya kebiasaan membaca itu
milik kami. Karena membaca adalah hobi orang-
orang yang taat be-
ragama. Bukankah
perintah pertama di
Bukit Cahaya (Jabal
Nur) adalah berbunyi,
Baca!. Bukankah
para pendahulu kami
mampu menaklukkan
dua imperium besar
karena kegigihan
mereka membaca?
Dan kami juga tahu,
bahwa negara-negara
maju terbentuk karena
mayoritas
penduduknya rajin
membaca.
Kami pun tahu, Ya Allah, bahwa tidak akan
rugi orang yang membaca, kalau tidak bermanfaat
hari ini, esok, lusa atau kapan-kapan pasti
berguna. Kami tahu, bahwa kami hanya bisa men-
capai tepian-tepian ilmu dengan membaca, bisa
mengetahui pematang-pematang bijak pendahulu
kami dengan membaca. Maka sungguh, kenik-
matan terbesar kedua setelah nikmatnya iman dan
Islam adalah kebiasaan membaca. Maka jangan
Kau cabut nikmat itu dari kami, ya Allah! [P]
*Penulis adalah alumni Pondok Pesantren
Rasyidiah Khalidiah Amuntai, dan sekarang ber-
status sebagai mahasiswa Fakultas Bahasa dan
Sastra Arab, Al-Azhar University, Kairo.
Papadaan Edisi 107 (Spring) April 2015 27
Kau tahu kisah penunggu hutan di dekat rumah kau itu, Re? Itu hutan keramat! Konon
hutan itu dijaga oleh beberapa setan wanita sejak ratusan tahun yang lalu. Kau harus
berhati-hati!
Kau masih percaya mitos, El? Aku kira kau lebih cerdas dari itu!
***
Ekor mata elangnya melirik tajam kearah kerumunan massa. Jalannya
terseok, membungkuk kedepan. Sesekali terjatuh dan dipaksa berdiri kembali.
Tali berdiameter satu sentimeter mengikat tangannya yang kurus. Kalau saja
tidak ada kulit yang membungkusnya, orang-orang pasti mengira dia kerangka
tulang yang berjalan.
Prakk!
Sesuatu mengenai kepalanya. Cairan basah dan lengket membasahi rambut
cepaknya yang hitam. Dia menunduk, matanya menangkap kuning telur dan
pecahan cangkang jatuh ke bawah. Sumpah serapah membanjiri udara, tak
satupun bisa ia rekam dengan baik. Dia hanya mampu menyapu pandangannya
dan wajahnya yang menghadap bumi. Empat tubuh besar mengelilinginya,
mencoba melindungi tubuh kecil itu. Meski demikian, ada saja sesuatu yang
berhasil mengenai tubuhnya dari amukan massa
Bakar saja!
Jangan biarkan dia hidup! Pembunuh harus dibunuh!
Suara itu semakin jelas menggetarkan selaput gendang telinganya. Detik
selanjutnya, ratusan kepala berbondong-bondong memenuhi lapangan.
Memuaskan dahaga penasaran mereka, mengintip maut yang akan
menghampirinya. Sesekali dia mengusap keringat di dahi dengan kaos yang
menempel di bahunya.
Matahari berada tepat di atas kepala saat dia berada tepat di tengah-tengah
kumpulan manusia. Menatap wajah-wajah terbakar amarah. Sedang wajahnya
datar. Tak sedikitpun menyiratkan rasa sesal. Pun rasa takut terhadap maut.
Suasana tiba-tiba hening saat La Ode More, tetua desa memasuki lapangan.
Beberapa orang membantunya berjalan dengan sebuah tongkat berkepala ukiran
ular. Tongkat turun temurun dari tetua sebelumnya. Ketenangan tergambar jelas
pada wajahnya yang keriput. Namun tubuhnya mengeras meredam amarah. Dia
berdiri menghadap warga.
SASTRA
Karya : Rahmah Rasyidah Al-Hamidy
28 Papadaan Edisi 104 Tahun XXV Februari 2014
Bukankah teman-teman wanitaku yang lain bisa melakukan hal
yang sama, Ama? sanggah Rere. Spontan dia menggigit lidahnya sendiri
karena menyesal telah mengatakan itu di hadapan Ama. Rere menunduk.
Ama meluruskan punggung, membetulkan posisi duduknya, dan
meletakkan kedua tangannya di atas paha. Nampak amarah seperti
sedang menggelitik Ama hingga urat lehernya bermunculan, tapi angin
mengajaknya berdamai. Rere segera menarik diri dari teras dan masuk ke
dalam rumah. Dia tidak ingin Ama mengamuk lagi, terlebih Ama mudah
sekali memukul Rere ketika marah.
***
Sembilan bulan berlalu, dengki dan iri tumbuh subur di dalam hati
Rere. Beranak menjadi dendam yang kesumat. Dia selalu mengutuk diri
sendiri mengapa terlahir menjadi wanita. Bukan! Dia menyesal mengapa
harus menjadi anak gadis Ama. Akan lebih beruntung dia menjadi anak
gadis dari orang lain. Yang tidak terlalu peduli dengan adat, yang bukan
ekor dari La Ode More, yang bukan Ama!
Rere menyusuri jalanan selebar empat meter di desanya. Wajahnya
hampa. Dia baru saja pulang dari pasar, membeli sayur mayur untuk
persiapan Ina memasak esok hari. Rumahnya berada di dekat lapangan
kecil di ujung desa Katilombu. Tepat di perbatasan antara desa dengan
hutan kayu jati. Masyarakat Katilombu biasa membuat pertemuan di
lapangan itu. Entah untuk hal formal, atau hanya sekedar tempat hajatan
warga.
Rere meratapi hidupnya yang tidak bisa keluar dari desa. Dia baru
saja menyelesaikan pendidikan menengah atasnya beberapa bulan yang
lalu. Beberapa temannya melanjutkan ke perguruan tinggi di kota. Banyak
juga yang memilih merantau ke tempat yang lain. Seperti Eli, sahabat Rere
juga meninggalkan Katilombu sebulan yang lalu. Orang tuanya
mengijinkannya mengambil beasiswa kuliah di tanah Jawa. Berbeda
dengan Rere, dia dan Katilombu bagai magnet yang saling tarik menarik.
Tidak bisa ia tinggalkan. Atau mungkin karena Ama, yang mengubahnya
menjadi magnet desa.
Menyelesaikan sekolah menengah atas juga sudah cukup untuk kau, Re!
leluhurmu dulu bahkan tidak menyicipi sekolah dasar!
SASTRA
Papadaan Edisi 107 (Spring) April 2015 29
Rere mengingat dengan baik kata-kata Ama itu. Kepalanya semakin
tertunduk, seperti ingin mengubur wajahnya di dasar bumi.
Bruk!
Seorang bocah laki-laki berpakaian lusuh menabrak Rere. Keranjang
berisi sayur yang dia bawa terlepas dari tangannya dan jatuh berserakan
di jalan. Bocah itu nampak acuh, dia sama sekali tidak melirik Rere.
Nafasnya tersengal, Rere dapat menangkap ketakutan terpancar di
matanya. Dia berlari masuk ke dalam hutan.
Beberapa detik kemudian, dua orang wanita muncul lima meter dari
tempat Rere berdiri. Wajah mereka menyeringai penuh misteri. Satu
diantara mereka berwajah bulat, rambutnya hitam sebahu. Dan satunya
lagi, memiliki rambut yang tak kalah hitam dan panjang. Tatapan mereka
lurus, seperti tidak peduli adanya Rere di sana. Menatap hutan, menatap
bocah tadi.
Angin meraba tengkuk Rere saat mereka berjalan melewatinya.
Dalam sekejap, mereka sudah memasuk hutan. Giliran Rere yang
ketakutan. Dia berlari memasuki rumah, melempar keranjangnya dan
membenamkan wajahnya di bawah bantal.
***
Senja menyeringai, membias cahaya jingga ke permukaan langit.
Awan berarak bergantian meninggalkan cakrawala. Menyusul matahari
yang kini beranjak pergi menuju peristirahatannya, Sore itu, Katilombu
menjelma menjadi desa yang sangat ramai. Hingar bingar warga yang
sedang mempersiapkan ucapara seratus tahun La Ode More memberi
warna tersendiri bagi mereka.
Turun temurun Katilombu dipimpin keturunan La Ode Kedo, tetua
pertama hingga La Ode More, tetua yang memimpin saat ini. Mereka
percaya Katilombu akan tetap aman selama mereka tetap menjaga adat,
tidak saling membunuh dan menjaga kerukunan warga. Dan satu lagi,
aturan yang tidak banyak diketahui warga Katilombu selain keturunan La
Ode, mendidik dan menjaga para anak gadis keturunan La Ode.
Selang beberapa menit, aktifitas mereka terhenti mendengar suara
gaduh di salah satu rumah penduduk. Tangisan histeris dari seorang
wanita menarik mereka berkumpul. Tubuh kecil dari penghuni rumah itu
terhempas keluar, meronta kesakitan saat mencoba menghindari pukulan
SASTRA
30 Papadaan Edisi 104 Tahun XXV Februari 2014
Baju kaos yang ia kenakan robek di beberapa bagian. Dia merangkak
keluar sambil menangis.
Apa yang kau pikirkan, hah?? maki seorang laki-kali dari arah
dalam rumah. Dia melempar sebuah gunting berwarna keemasan ke
dinding. Kakinya menyeret tumpukan potongan rambut hitam yang
berserakan di lantai.
Dengan tergesa-gesa dia melangkah menuju pintu. Dia meraih
sebilah parang panjang yang menempel di dinding . Matanya menatap
penuh amarah. Diseretnya tubuh kecil itu ke tengah lapangan. Seorang
wanita dengan air mata membanjiri pipinya mencoba menahan kaki lelaki
itu. Pakaian yang ia kenakan sampai robek ketika mencoba mendekap
tubuh kecil yang kini menjadi sorotan warga.
Tapi dekapan erat itu tidak bertahan lama. Tubuhnya terpental saat
tendangan kaki lelaki berkulit sawo matang itu mengenai
perutnya. Seketika sebuah tendangan balasan melayang dari arah
bawah dan mengenai selangkangan. Parang panjang jatuh mengenai
kakinya. Darah segar mengucur deras, dia berteriak kesakitan.
Untuk beberapa menit warga Katilombu seperti terhipnotis dengan
pemandangan yang ada di hadapan mereka, pekik kesakitan dari tubuh
besar laki-laki itu menyadarkan mereka . Beberapa laki-laki langsung
berlari mendekatinya. Tapi dia menolak, detik selanjutnya dia gelagapan
mencari sosok kecil yang menjadi sasaran kemarahannya. Dilihatnya
sosok itu tertatih berlari memasuki hutan. Tangannya meraih kembali
parang panjangnya dan berjalan menuju hutan.
Semua orang hanya bisa melihat dari jauh. Tidak ada yang berani
menghalanginya. Tidak ada yang berani mengejarnya. Punggung lelaki
itu menghilang di dalam hutan seiring dengan perginya lembayung senja
dari ufuk timur.
***
Rere memilih duduk di teras rumahnya. Pikirannya mengembara
entah kemana. Setelah insiden siang itu, dia terlihat lebih pendiam. Sore
itu Rere mencoba mengalihkan pikirannya dengan menikmati
pemandangan warga Katilombu yang sedang bergotong royong
menyiapkan upacara memperingati seratus tahun La Ode More.
Lapangan masih sepi, hanya ada beberapa orang yang datang dengan
mengangkat empat tiang besar setinggi tiga meter
SASTRA
Papadaan Edisi 107 (Spring) April 2015 31
Tiang itu nantinya akan dijadikan sebuah tenda sederhana untuk tempat duduk
La Ode More selama upacara.
Beberapa menit kemudian, tiga orang datang dengan membawa beberapa kotak
lilin. Memasukkannya dalam sebuah wadah kecil terbuat dari pahatan kayu jati dan
menatanya membentuk lingkaran. Di tengah-tengahnya, mereka letakkan setumpuk
kayu bakar untuk membuat api unggun.
Rere menyapu pandangannya ke seluruh lapangan. Dia terpaku saat
menangkap sosok wanita berambut pendek dengan wajah bulat berdiri di tepi hutan.
Menatap kearahnya. Mengisyaratkan sesuatu, tapi Rere terlalu kalut untuk bisa
mencerna pesan yang dia sampaikan. Wanita itu mendekat, melangkah santai
melewati beberapa warga yang sama sekali tidak menyadari keberadaannya.
Gunakan ini! bisiknya tepat di telinga Rere. Dia meninggalkan sebuah gunting
berwarna keemasan. Membelai rambut panjang Rere dan kemudian menghilang.
Rere merasakan tubuhnya bergetar hebat. Kepalanya terasa gatal, dia tidak
pernah merasakan gatal sedahsyat ini, seperti ribuan kutu bersarang di dalamnya.
Tanpa berpikir panjang, dia berlari kearah kamar dan memotong rambutnya
menyerupai laki-laki.
***
Gemuruh teriakan warga masih terdengar sangat jelas. Kasus pembunuhan ini
benar-benar menyulut emosi mereka. Pasalnya, ini kasus pertama yang terjadi selama
kurun waktu ratusan tahun. Beberapa hari yang lalu, beberapa warga menemukan
potongan tubuh manusia yang mereka duga adalah jasad dari Lamporo, salah satu
kerabat La Ode More yang hilang saat mengejar anaknya ke dalam hutan.
La Ode memerintahkan warga menyisir hutan dan menemukan pembunuhnya.
Kurang lebih seminggu, mereka menemukan Rere meringkuk kedinginan di dalam
hutan sambil memeluk potongan tangan milik Amanya. Rere hanya terdiam saat
semua orang menggiringnya ke lapangan dan menatapnya penuh benci. Dia bahkan
tidak bisa mengingat apa-apa selama dia berada di hutan. Yang dia tahu, dia selalu
melakukan apa yang diminta oleh dua wanita yang menjadi temannya saat itu.
Salah seorang warga melempar batang korek yang tersulut api kearah
tumpukan kayu bakar yang mengelilingi tubuh Rere yang terikat di sebuah tiang di
tengah-tengah lapangan. Api mulai merambat membakar kayu bakar dan melahapnya
dengan cepat. Meliuk-liuk seperti ular yang mengitari pohon sebelum menyerang
mangsanya. Rere mengangkat wajahnya, mencoba mencari Ina. Matanya menyisir
satu persatu wajah yang berdiri di depannya. Tapi sosok Ina tak kunjung dia temukan.
Kobaran api semakin membesar, menutup pandangan Rere mencari Ina. Dia
meringis menahan panas api yang kini mulai menyentuh tubuhnya. Bola mata
hitamnya berubah merah. Seakan api sudah bersarang di dalamnya. Samar-samar, saat
kesadaran Rere hampir hilang, dia melihat dua sosok wanita berdiri dibalik bayang-
bayang si jago merah. Mereka merentangkan tangan, tersenyum manis kearah Rere.
Sekian
SASTRA
32 Papadaan Edisi 104 Tahun XXV Februari 2014
1. Niat, kegigihan dan Kemauan yang keras.
Dalam Menghafal al-Quran sangat dibutuhkan 2 faktor ini. Kemauan yang
keras inilah yang benar-benar akan memotivasi seseorang dalam menghafal al-
Quran.
2. Target
Seseorang yang ingin menghafal al-Quran hendaknya memiliki target yang
kuat dan jelas. Contohnya dalam satu bulan dua juz.
3. Memurajaah tiap ayat yang di baca
Bacalah ayat berulang-
ulang hingga benar-benar
hapal, dengan begitu
akan memindahkan surah
-surah dari memori
jangka pendek ke memori
jangka panjang dan juga
mampu memperkuat
hafalan. Contohnya
dalam satu ayat bacalah
10 kali atau lebih hingga
benar-benar hapal
kemudian lanjutkan pada
ayat yang kedua sampai akhir ayat yang ditargetkan.
4. Setorkan hapalan anda pada ustadz/ustadzah,teman,ataupun orang tua
Jika hapalan anda telah terkumpul 1 sampai 3 halaman,maka anda harus
memperdengarkannya pada orang lain,sambil terus mengadakan perbaikan.
5. Lingkungan
Dari sekian banyak faktor, faktor inilah yang paling mempengaruhi seseorang
dalam menghapal Al-Quran. Berteman dengan orang-orang shalih yang gemar
membaca dan menghapal Al-Quran akan meningkatkan motivasi anda dalam
menghapal. (P)
KIAT SEDERHANA MENGHAFAL AL-QURAN
Oleh : Mardiah
Papadaan Edisi 107 (Spring) April 2015 33
DI SAKULAHAN SDN TIPISNYA HARAPAN Guru: salamat pagi anak anak??
Murid: pagi bu....
Guru: kada usah ibu absen lah?? Ibu lihat langkap haja murid nya,Utuh ada haja jua!! Biasa
nya talambat tarus Utuh nie!! Nah....kita langsung haja mulai balajar agama!! Siap lah??
Murid; siap bu.
Guru: SURGA adalah tempat gasan urang urang nang banyak baisi pahala,rajin sambahyang
wan jua slalu mandoakan kuitan!! Sedangkan NERAKA,adalah tempat gasan urang urang nang
katuju baulah masalah,mabuk mabukan,kada parnah sambahyang wan manduakan Tuhan!!
Nah....sakarang, siapa disini nang handak masuk surga angkat tangan? Samua murid angkat
tangan,tarmasuk Utuh!!
Guru: bagus.....sakarang siapa nang handak masuk NERAKA,badiri...... Hinip sakalasan,Utuh
haja nang badiri!!
Guru: ikam handak masuk NERAKA kah Tuh?? Utuh; kada bu ae!! guru; kanapa pang ikam
badiri?? Utuh; sual nya ulun kada PURUN MALIHAT PIAN BADIRI SAURANGAN!!
BORNEO RIANA
SINGGAH DIBARABAI Utuh handak tulak ka balikpapan naik bis!! Di pasani mama nya,''amun sudah sampai
barabai,hanyar buka tas ikam nie''!! Tulak ae Utuh nie!! Dalam parjalanan Utuh batakun wan
urang di sabalah nya!! Utuh; paman,nie barabai kah sudah?? Paman; balum lagi!! Badiam pulang
Utuh nie!! habis tu batakun pulang! Utuh; udah sampai barabai lah paman??
Paman: balum,guring ha dulu kaina mun sampai ku padahi!! Guring ae Utuh nie,paman tadi
taguring jua!! pas parak sampai balikpapan hanyar bangun paman nang di sabalah Utuh tadi!!
Utuh nya masih guring!!
Paman: pir pir....kaya apa kakanakan nang guring nie?? Inya handak ka barabai tadi tu,tapi aku
taguring!! Kada ingat mamadah akan!!
Supir: aiiissss....kaya apa nie?? Amun di tarus akan kalu pina kanakan nie kada baisi kaluarga di
balikpapan,aku kulir mambari makan tarus!! Kaya apa mun kita antar haja ka barabai?? Hitung
hitung ba amal! Satujuuuu para panumpang?? panumpang; satujuuuuu.....(baimbaian) Akhir nya
bis tadi babulik pulang ka barabai!! Pas udah sampai..... Paman; ding ding,bangun sudah,nie
sudah di barabai!! Utuh; ya kah?? Langsung mambuka tas nang baisi nasi kutak,hanyar makan!!
Bingung paman nie.... Paman: Ikam handak kam