MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI PERBANDINGAN DENGAN
MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED
HEAD TOGETHER DI KELAS VII A SMP BOPKRI 1 YOGYAKARTA TAHUN
AJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Disusun oleh:
Anna Verlita Yesi Herwanti
131414010
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI PERBANDINGAN DENGAN
MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED
HEAD TOGETHER DI KELAS VII A SMP BOPKRI 1 YOGYAKARTA TAHUN
AJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Disusun oleh:
Anna Verlita Yesi Herwanti
131414010
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Lakukanlah kewajibanmu dengan setia terhaadap TUHAN, Allahmu,
dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkanNya, dan dengan mengikuti
segala ketetapan, perintah, peraturaan dan ketentuanNya, seperti yang
tertulis dalam hukum Musa, supaya engkau beruntung dalam segala yang
kaulakukan dan dalam segala yang kautuju.” (1 Raja-Raja 2:3)
Dengan penuh rasa syukur dan kerendahan hati saya dedikasikan skripsi ini untuk:
Allah Bapa Yang Maha Kasih
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria
Bapak, Ibu, Mbak Ria, Dek Jerry dan Dek Dio
Keluarga, Saudara, Sahabat, teman-teman, dan kerabat
Dan secara khusus
Almamater tercinta Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Anna Verlita Yesi Herwanti. 2018. Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Materi
Perbandingan dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe
Numbered Head Together di Kelas VII A SMP Bopkri 1 Yogyakarta Tahun
Ajaran 2017/2018. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan
Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui proses pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together pada
materi perbandingan kelas VII A SMP Bopkri 1 Yogyakarta, (2) Mengetahui
motivasi siswa setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Head Together pada materi perbandingan kelas VII A SMP Bopkri 1
Yogyakarta, (3) Mengetahui hasil belajar dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together pada materi perbandingan
kelas VII A SMP Bpkri 1 Yogyakarta.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini tergolong dalam
penelitian deskriptif kuantitatif dan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian
dilaksanakan pada bulan April-Juni 2018 pada materi perbandingan. Subjek dalam
penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMP Bopkri 1 Yogyakarta yang berjumlah
23 orang. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) soal
tes, (2) lembar kuesioner motivasi belajar siswa, (3) lembar observasi
pembelajaran, (4) pedoman wawancara siswa. Data keterlaksanaan siswa
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together akan
dianalisis dengan kuantitatif yakni dengan menhitung presentase penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together. Data Motivasi belajar
siswa akan dianalisis dengan menghitung skor total dan presentase dari hasil yang
diperoleh melalui tes tertulis dan angket.kuesioner. Selain dianalisis secara
kuantitatif, data hasil belajar siswa juga dianalisis secara kualitatif. Sedangkan
data hasil wawancara akan ditranskip kemudian ditarik kesimpulan dan
dipaparkan dalam bentuk naratif.
Berdasarkan analisis maka diperoleh hasil sebagai berikut, (1)
pembelajarandengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered
Head Together pada materi perbandingan telah terlaksana dengan sangat baik
dengan presentase 94%, (2) motivasi belajar siswa masuk dalam kategori tinggi
(T) dengan presentase 95,7% (ST+T), maka disimpulkan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together
memiliki tingkat motivasi yang tinggi ditinjau dari motivasi belajar siswa, (3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
hasil belajar siswa secara kuantitatif dan kualitatif masuk dalam kategori tinggi
(T) dengan presentase 78% (ST+T), maka dapat disimpulkan pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head
Together secara kuantitatif dan kualitatif masuk dalam kriteria tinggi dari hasil
belajar siswa.
Kata Kunci: motivasi, hasil, belajar,perbandingan, model, pembelajaran,
kooperatif, Numbered Head Together (NHT)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
Anna Verlita Yesi Herwanti. 2018. Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Materi
Perbandingan dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe
Numbered Head Together di Kelas VII A SMP Bopkri 1 Yogyakarta Tahun
Ajaran 2017/2018. Thesis. Mathematics Education Study Program,
Department of Mathematics and Science. Faculty of Teachers Training and
Education, Sanata Dharma University.
This study was intended to (1) know about the leaning process by using
cooperative learning model of Numbered Head Together in comparison material
on VII A Bopkri 1 Junior High School Yogyakarta, (2) know the students’
motivation after using Numbered Head Together on comparison material in VII A
Bopkri 1 Junior High School Yogyakarta, (3) know the learning result by using
Numbered Head Together on comparison material in VII A Bopkri 1 Junior High
School Yogyakarta.
The type of research that used by the researcher is descriptive-quantitative
and descriptive-qualitative. This research conducted on April until June 2018 on
comparison material. The subjects of the research are 23 students of A class in
Bopkri 1 Junior High School Yogyakarta. The instruments that used on this
research are (1) test question, (2) students’ learning motivation’s questionnaire
sheet, (3) learning observation’s sheet, (4) students interview’s guideline. The
students’ implementation data using the cooperative learning model of Numbered
Head Together will be analyzed quantitatively by counting percentage of the
implementation of cooperative learning model of Numbered Head Together. The
students’ learning motivation data will be analyzed by counting the total score and
percentage from the writing test and questionnaire results. Besides using
quantitative, the students learning result data also analyzed qualitatively. Then, the
data from interview will be transcribed, concluded, and presented in a form of
narrative.
Based on the analysis, the results of the research are, (1) learning by using
cooperative learning model of Numbered Head Together in comparison material
has been conducted 94% well, (2) the students’ motivation categorized as tinggi
(T) with the percentage 95,7% (ST+T) so that concluded the learning process
using cooperative learning model of Numbered Head Together have high
motivation according to students’ learning motivation, (3) students’ learning
results according to quantitative and qualitative categorized as tinggi (T) with the
percentage 78% (ST+T), so that concluded using cooperative learning model of
Numbered Head Together in quantitative and qualitative aspects is high based on
the students’ learning results.
Keywords: motivation, result, learning, comparison, model, learning process,
cooperative, Numbered Head Together (NHT)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kasih dan Maha Penyayang
karena atas berkat, lindungan dan bimbingan – Nya penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI
PERBANDINGAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER DI KELAS VII SMP
BOPKRI 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2017/2018” dengan baik.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memeroleh gelar sarjana
pendidikan.
Penulis menyadari bahwa begitu banyak pihak yang membantu dalam proses
penyelesaian skripsi ini baik secara langsung maupun tidak langsung. Maka
penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma,
2. Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sanata Dharma,
3. Bapak Beni Utomo, M.Sc., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika,
4. Bapak Drs. A. Sardjana, M.Pd., selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan arahan, bimbingan, semangat dan doa
selama proses penyelesaian skripsi ini.
5. Romo Eko Budi Santoso, SJ, S.Pd. PhD., yang telah membantu penulis untuk
memvalidasi instrumen penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
6. Ibu Dra. Haniek Sri Pratini M.Pd, selaku DPA yang telah mendampingi dan
membimbing selama pembelajaran di Universitas Sanata Dharma.
7. Segenap dosen Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma yang
telah membagikan ilmu dan pengethuaan kepada penulis selama mengikuti
perkuliahan di Universitas Sanata Dharma.
8. Segenap staf dan kariyawan sekertariat JPMIPA yang telah banyak membantu
penulis selama proses perkuliahan di program studi Pendidikan Matematika
Universitas Sanata Dharma.
9. Bapak Saptoliyanti, S.Pd., selaku kepala SMP Bopkri 1 Yogyakarta yang
telah mengijinkan penulis untuk melaksanakan penelitian di kelas VII A SMP
Bopkri 1 Yogyakarta.
10. Bapak Ariyanto Trikusno Wibowo, selaku guru matematika kelas VII SMP
Bopkri 1 yogyakarta yang telah membimbing dan mendampingi selama
penelitian berlangsung di kelas VII A SMP Bopkri 1 Yogyakarta.
11. Siswa kelas VII A SMP Bopkri 1 Yogyakarta yang telah membantu penulis
selama pelaksanaan penelitian berlangsung.
12. Kedua orang tua saya yang sangat saya cintai dan saya sayangi Bapak Sigit
Herwanto dan Ibu Veronica Sulistyowati, kakak saya Theresia Vernalita Riya
Herwanti, adik-adik saya Yohanes Vernanda Jerry Herwanto dan Stefanus
Verdio Setyo Herwanto, Pakde, Budhe, Om, Tante, dan semua saudara saya
yang telah memberikan dorongan, morivasi, doa selama proses perkuliahan
sampai penulisan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ..................................................... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .. vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
ABSTRACT ............................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................ x
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xviii
DAFTAR BAGAN ............................................................................................... xx
DAFTAR GRAFIK .............................................................................................. xxi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xxii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ....................................................................................... 6
C. Pembatasan Masalah ...................................................................................... 7
D. Rumusan Masalah .......................................................................................... 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
E. Batasan Istilah ............................................................................................... 8
F. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 10
G. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 11
H. Sistematika Penulisan............................................................................12
BAB II KAJIAN PUSTAKA ....................................................................... …….14
A. Belajar ........................................................................................................ 14
1. Pengertian Belajar ................................................................................ 14
2. Tujuan Belajar ...................................................................................... 15
3. Faktor – Faktor yang Memengaruhi Belajar ......................................... 16
B. Motivasi Belajar .......................................................................................... 18
1. Pengertian Motivasi Belajat ................................................................. 18
2. Fungsi Motivasi dalam Belajar ............................................................ 20
3. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Motivasi Belajar ............................ 21
C. Hasil Belajar ............................................................................................... 22
1. Pengertian Hasil Belajar ........................................................................ 22
2. Faktor – Faktor yang Memengaruhi Hasil Belajar ...................... 24
D. Model Pembelajaran Koopertaif ................................................................. 24
1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif ........................................ 24
2. Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif ............................................... 25
3. Ciri –Ciri Model Pembelajaran Kooperatif .......................................... 25
4. Prosedur Model Pembelajaran Kooperatif ............................................ 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
E. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together .............. 28
1. Pengertian dan Ciri – Ciri Pembelajaran Numbered Head Together .... 28
2. Langkah – Langkah Pembelajaran Numbered Head Together .............. 29
3. Kelebihan Pembelajaran Numbered Head Together .............................. 30
4. Kekurangan Pembelajaran Numbered Head Together ........................... 30
F. Perbandingan................................................................................................30
1. Arti Perbandingan..................................................................................30
2. Skala.......................................................................................................32
3. Skala sebagai Suatu Pebandingan..........................................................34
4. Perbandingan Senilai..............................................................................37
5. Perbandingan Berbalik Nilai..................................................................40
G. Kerangka Berpikir........................................................................................44
BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................... 45
A. Jenis Penelitian ............................................................................................ 45
B. Subyek Penelitian ........................................................................................ 45
C. Objek Penelitian ........................................................................................... 46
D. Variabel Penelitian ....................................................................................... 46
E. Bentuk Data .................................................................................................. 46
F. Metode Pengumpulan Data .......................................................................... 48
G. Instrumen Penelitian ..................................................................................... 50
H. Validitas dan Reliabelitas Instrumen Penelitian ........................................... 57
I. Teknik Analisis Data .................................................................................... 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
J. Prosedur Pelaksanaan Penelitian .................................................................. 70
K. Penjadwalan Waktu Pelaksanaan Penelitian ................................................ 72
BAB IV PELAKSANAAN, ANALISI DATA, DAN PEMBAHASAN .............. 73
A. Deskripsi Lokasi Penelitian ......................................................................... 73
B. Hasil Uji Instrumen ..................................................................................... 74
1. Uji Validitas Butir Soal (Tes Hasil Belajar Siswa) ................................ 74
2. Uji Reliabelitas Butir Soal ...................................................................... 76
C. Pelaksanaan Penelitian ................................................................................. 76
1. Pertemuan Pertama ............................................................................... 78
2. Pertemuan Kedua ................................................................................. 83
3. Pertemuan Ketiga ................................................................................. 87
4. Pertemuan Keempat..............................................................................91
D. Analisis Data ................................................................................................ 95
1. Ananlisis Data Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Menggunakan
Model Pembelajaran tipeNumbered Head Together .............................. 95
2. Analisis Data Motivasi Belajar Siswa ................................................... 98
3. Analisis Data Hasil Belajar Siswa ....................................................... 100
4. Analisis Hasil Wawancara Siswa ........................................................ 104
E. Pembahasan ................................................................................................ 109
1. Keterlaksanaan Pembelajaran ............................................................. 109
2. Motivasi Belajar Siswa ........................................................................ 112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
3. Hasil Belajar Siswa ............................................................................. 114
F. Keterbatasan Penelitian ............................................................................. 115
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 116
A. Kesimpulan ................................................................................................ 116
B. Saran ........................................................................................................... 119
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 120
LAMPIRAN ........................................................................................................ 122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi – Kisi soal tes Hasil Belajar ........................................................... 51
Tabel 3.2 Kisi – Kisi Angket Motivasi Belajar Siswa ........................................... 53
Tabel 3.3 Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran
Numbered Head Together ...................................................................................... 54
Tabel 3.4 Kisi – Kisi Pedoman Wawancara siswa ................................................ 56
Tabel 3.5 Kriteria Interpretasi Tingkat Reliabelitas .............................................. 59
Tabel 3.6 Kriteria Keterlaksanaan Pembelajaran Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head Together ..................................... 61
Tabel 3.7 Konversi Skor Kategori Motivasi Belajar Siswa ................................... 61
Tabel 3.8 Kualifikasi Motivasi Belajar Setiap Siswa ............................................ 62
Tabel 3.9 Kriteria Motivasi Belajar Siswa Secara Keseluruhan ........................... 63
Tabel 3.10 Kriteria Penilaian Hasil belajar Secara Kualitatif ............................... 66
Tabel 3.11 Kriteria Hasil Belajar Seluruh Siswa Secara Kualitatif ...................... 66
Tabel 3.12 Kriteria Hasil Belajar Secara Kuantitatif ........................................... 67
Tabel 3.13 Kriteria Hasil Belajar Seluruh Siswa Secara Kuantitif …...................67
Tabel 4.1 Daftar Nilai Tes Hasil Belajar Siswa ..................................................... 74
Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Tes Hasil Belajar Siswa ......................................... 76
Tabel 4.3 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ............................................................. 77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
Tabel 4.4 Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Head Together ............................................................. 96
Tabel 4.5 Analisis Data Motivasi Belajar Siswa Selama Pembelajaran
Menggunakan Model Pembelajaran Koopertaif tipe Numbered Head Together ...98
Tabel 4.6 Persentase Kriteria Minat Belajar Siswa Selama Pembelajaran
Menggunakan Model Pembelajaran Koopertaif tipe Numbered Head Together...99
Tabel 4.7 Kriteria Motivasi Belajar Seluruh Siswa Selama Pembelajaran
Menggunakan Model Pembelajaran Koopertaif tipe Numbered Head Together . .99
Tabel 4.8 Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa ......................................................... 101
Tabel 4.9 Kriteria Hasil Belajar Siswa Secara Kuantitatif ................................. 102
Tabel 4.10 Kriteria Hasil Belajar Seluruh Siswa Secara Kuantitatif .................. 102
Tabel 4.11 Kriteria Penilaian Hasil Belajar Siswa Secara Kualitatitf ................ 102
Tabel 4.12 Kriteria Hasil Belajar seluruh Siswa Secara Kualitatif ..................... 103
Tabel 4.13 Kesimpulan Hasil Wawancara .......................................................... 104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Kerangka Berpikir .............................................................................. 44
Bagan 4.1 Persentase Kelas Pertemuan I ............................................................. 82
Bagan 4.2 Persentase Kelas Pertemuan II ............................................................ 86
Bagan 4.3 Persentase Kelas Pertemuan III .......................................................... 90
Bagan 4.4 Persentase Kelas Pertemuan IV .......................................................... 94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxi
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Persentase Motivasi Belajar Siswa ................................................... 112
Grafik 4.2 Persentase Hasil Belajar Siswa ......................................................... 114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN I SURAT KETERANGAN SELESAI PENELITIAN .................. 122
1.1 Surat Keterangan Selesai Penelitian dari Sekolah ................................... 124
LAMPIRAN II INSTRUMEN PENELITIAN ................................................... 125
2.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) + LKS .................................. 126
2.2 Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran .................................... 170
2.3 Tes Hasil belajar ...................................................................................... 173
2.4 Kunci Jawaban dan Penskoran Tes Hasil belajar ................................... 175
2.5 Angket Motivasi Belajar Siswa ............................................................... 178
2.6 Pedoman Wawancara Siswa .................................................................... 182
LAMPIRAN III LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN ..................................... 183
3.1 Lembar Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ................ 184
3.2 Lembar Validasi Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran
3.3 Menggunakan Model Pembelajaran Numbered Head Together ............. 188
3.4 Lembar Validasi Tes Hasil Belajar Siswa .............................................. 197
3.5 Lembar Validasi angket Motivasi Belajar Siswa ..................................... 201
3.6 Lembar Validasi Pedoman Wawancara Siswa ........................................ 207
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxiii
LAMPIRAN IV HASIL PERHITUNGAN VALIDITAS DAN
RELIABELITAS ................................................................................................ 213
4.1 Hasil Perhitungan Validitas Tes Hasil Belajar Siswa ............................ 214
4.2 Hasil Perhitungan Reliabelitas Tes hasil Belajar Siswa ........................ 222
LAMPIRAN V HASIL PENELITIAN ................................................................ 223
5.1 Hasil Pengisian Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran ........ 224
5.2 Hasil Pengisian Lembar angket Motivasi Belajar siswa ......................... 236
5.3 Hasil Pengerjaan Tes Hasil Belajar Siswa .............................................. 242
5.4 Data Hasil Pengisian Angket Motivasi Siswa Secara Keseluruhan ......... 246
5.5 Transkip Hasil Wawancara Siswa .......................................................... 247
LAMPIRAN VI FOTO – FOTO ........................................................................ 254
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat
mendasar bagi pembangunan bangsa suatu negara. Dalam
penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan guru sebagai
pendidik dan siswa sebagai peserta didik, diwujudkan dengan adanya
interaksi belajar mengajar atau proses pembelajaran. Dalam konteks
penyelenggaraan ini, guru dengan sadar merencanakan kegiatan
pembelajaran secara sistematis dan berpedoman pada seperangkat aturan
dan rencana tentang pendidikan yang dikemas dalam bentuk kurikulum.
Pendidikan terus-menerus membangun gagasan-gagasan dan
emosi. Aliran kesadaran manusia memberikan perbedaan karakter pada
proses pendidikan dan membuat pembelajaran sebagai proses yang
menakjubkan dan terus berubah. Oleh karena itu sangatlah penting bagi
para pendidik untuk memeberikan pendidikan yang dapat memotivasi
siswa untuk belajar lebih giat lagi sehingga dapat memperoleh hasil belajar
yang memuaskan.
Dalam kelas yang siswa bekerja berpasangan dan dalam kelompok-
kelompok yang lebih besar, saling memberikan tutorial, dengan berbagai
penghargaan, dan penguasaan materi lebih matang . Keberhasilan
pembelajaran matematika dapat diukur dari motivasi yang tinggi dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
mengikuti pembelajaran. Keberhasilan itu dapat dilihat dari tingkat
pemahaman, penugasan materi, serta prestasi belajar siswa. Semakin tinggi
pemahaman dan penguasaan materi serta prestasi belajar maka semakin
tinggi pula tingkat keberhasilan pembelajaran.
SMP Bopkri 1 Yogyakarta merupakan sekolahan yang pernah saya
gunakan untuk belajar menjadi seorang guru(PPL), sekolahan ini terletak
didekat station lempuyangan dimana sekolahan ini menjadi salah satu
sekolahan swasta yang masih diminati oleh penduduk sekitarnya karena
biaya studinya masih bisa dijangkau dan sarana prasarana yang memadai
dapat menunjang proses pembelajaran di kelas. Sebagai salah satu Sekolah
Menengah Pertama swasta yang masih bertahan, sampai saat ini. SMP
Bopkri 1 Yogyakarta juga aktif dalam kegiatan atau perlombaan pada
bidang akademik maupun non-akademik yang diselenggarakan dinas.
Dalam dunia pendidikan, hasil belajar menjadi salah satu tolak
ukur yang digunakan untuk melihat keberhasilan siswa dalam proses
pembelajaran. Menurut dari teori Gestalt (dalam Ahmad Susanto, 2013,
hlm.10), hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor, yakni faktor
siswa itu sendiri yang berarti kemampuan berpikir atau tingkah laku
intelektual, motivasi, minat, kesiapan siswa, dan faktor lingkungan yang
meliputi sarana-prasarana, kompetensi guru, sumber-sumber belajar,
metode dan keluarga.
Dari hasil pengamatan pembelajaran matematika di kelas VII A
SMP Bopkri 1 Yogyakarta, terlihat guru masih menggunakan metode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
ceramah, tanya jawab singkat, serta siswa diminta untuk mencatatat ulang
materi yang sudah dituliskan dipapan tulis setelah itu mengerjakan soal
latihan yang ada dibuku paket.Terkadang ketika siswa sedang dijelaskan,
siswa itu sendiri mondar mandir untuk pindah-pindah tempat duduk.
Secara umum, pada saat guru memberikan waktu tanya jawab, hanya
beberapa siswa yang merespon atau bahkan tidak ada satupun yang
merespon dan bertanya mengenai materi yang belum dipahami. Hal itu
juga menyebabkan siswa menjadi tidak ada inisiatif untuk menemukan
solusi ketika mereka menemui kesulitan pada saat proses pembelajaran
matematika berlangsung.
Selain itu, guru hampir tidak pernah menggunakan berbagai media
pembelajaran untuk mendorong materi yang disampaikan. Penggunaan
alat peraga ataupun contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari yang dapat
membawakan materi untuk lebih mudah dipahami pun juga masih jarang
diterapkan pada saat proses pembelajaran matematika. Dampak dari
metode pembelajaran yang digunakan oleh guru terhadap proses
pembelajaran yaitu siswa cenderung pasif dan suasana kelas menjadi
sangat membosankan. Terkadang ketika guru sedang menjelaskan,
beberapa siswa keluar untuk cuci muka atau sekedar mengganggu kelas
lain. Banyak siswa yang justru malah membuat aktifitas sendiri pada saat
mengerjakan soal sehingga menimbulkan kurangnya motivasi siswa untuk
bisa mengikuti pembelajaran tersebut. Tidak adanya motivasi siswa juga
terlihat ketika diminta menyelesaikan soal latihan, soal tidak dikerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
sampai waktu yang diberikan habis, serta ketika ditanya ulang seringkali
siswa masih ragu atau tidak tahu dengan jawabannya. Permasalahan pokok
yang dihadapi yaitu tentang bagaimana guru dapat memilih metode
pembelajaran, serta media yang dapat mendorong siswa terlibat aktif pada
saat proses pembelajaran berlangsung.
Pada materi Perbandingan merupakan materi yang dapat
dikembangkan dengan menggunakan cara-cara yang mudah dipahami
siswa. Dari nilai hasil belajar siswa SMP Bopkri 1 Yogyakarta di tahun
sebelumnya menunjukan rata-rata nilai dibawah 60 dan hal ini berarti
masih dibawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) seperti yang ditetapkan
oleh sekolah yang bersangkutan yaitu 75. Pembelajaran dianggap berhasil
apabila ketercapaian KKM yaitu minimal 75 %. Oleh karena itu dari hasil
belajar yang diperoleh siswa kelas VII A tersebut pembelajaran pada
materi Perbandingan perlu untuk ditingkatan lagi.
Cara untuk dapat mengukur keberhasilan pada proses pembelajaran
adalah tercapainya indikator dan tujuan pembelajaran yang telah disusun
dalam rancangan rencana pembalajaran (RPP). Indikator pembelajaran
merupakan penjabaran dari kompetensi dasar yang menunjukan tanda-
tanda perbuatan dan respon yang ditampilkan oleh peserta didik (Mulyasa,
E, 2011:139), sedangkan tujuan pembelajaran sediri merupakan perilaku
yang hendak dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh siswa pada kondisi
dan tingkat kompetensi tertentu (Mager : 1962). Untuk memberikan hasil
belajar yang baik maka perlu juga meningkatan motivasi belajar agar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
sesuai dengan yang diharapkan. Dengan demikian diperlukan suatu
perbaikan metode belajar pada saat proses pembelajaran matematika
berlangsung, agar hasil dan motivasi belajar siswa dapat diwujudkan
sesuai yang diharapkan atau dapat lebih ditingkatkan lagi. Adapun metode
yang dapat digunakan untuk dapat meningkatkan hasil dan motivasi
belajar yang diharapkan yaitu dengan metode pembelajaran kooperatif
tipe Numbered Head Together.
Metode pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together
digunakan untuk membuat materi yang akan dipelajari lebih mudah
dipahami, karena pada metode pembelajaran tersebut siswa difokuskan
untuk pembelajaran dengan kelompok atau teman sebaya dimana pada
metode ini siswa mau tidak mau harus memahami materi melalui soal
yang diberikan, siswa akan maju secara acak sehingga dapat memotivasi
siswa yang kurang paham jadi ingin lebih memahami materi yang
diberikan dan dapat meningkatkan interaksi anatara siswa dan guru dalam
proses pembelajaran. Adanya interaksi pada saat belajar dalam kelompok
dapat mengurangi kesenjangan antar siswa dimana jika siswa yang
mempunyai tingkat kemampuan akademik tinggi dapat membantu
temannya yang mempunyai kemampuan akademiknya rendah. Sebaliknya
bagi siswa yang mempunyai kemampuan akademik rendah dapat belajar
melalui temannya yang mempunyai kemampuan akademik tinggi. Dengan
demikian siswa dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan,
tidak pasif namun kondusif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Mengingat hal tersebut peneliti melakukan penelitian dengan
menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head
Together yang bertujuan untuk menunjukan tingkat keberhasilan siswa
yang dapat dilihat dari nilai KKM yang dicapai , selanjutnya peneliti
memberi judul:
MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI
PERBANDINGAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD
TOGETHER DI KELAS VII A SMP BOPKRI 1 YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2017/2018
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat diidentifikasi masalah
secara spesifik anatara lain sebagai berikut:
1. Siswa cenderung hanya mendengarkan guru pada saat
dijelaskan, namun kurang termotivasi dalam materi yang
disampaikan.
2. Siswa tidak tahu bagaimana cara mengaplikasikan materi
kedalam soal latihan ataupun dalam kehidupan sehari-hari.
3. Pada materi perbandingan merupakan materi yang
membutuhkan contoh-contoh dalam keidupan sehari-hari , dan
materi tersebut membutuhkan pemahaman dalam bentuk nyata.
4. Selama pembelajaran siswa cenderung melakukan aktifitas lain
diluar pembelajaran matematika.
5. Siswa belum mempunyai keberanian untuk menanyakan materi
yang belum dipahami.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
6. Hasil belajar siswa yang masih kurang.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang tlah
diuraikan diatas, peneliti dapat membatasi masalah yang akan diteliti pada
siswa kelas VII A SMP Bopkri 1 Yogyakarta. Adapun masalah tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Subjek Penelitian
Subjek yang akan diteliti adalah siswa kelas VII A SMP
Bopkri 1 Yogyakarta tahun ajaran 2017/2018.
2. Objek Penelitian
Pada materi yang akan diteliti yaitu tentang perbandingan
dapat menggunakan contoh-contoh dalam kehidupan sehari-
hari yang dapat dikembangkan pada saat proses diskusi
kelompok.Peneliti hanya akan membahas mengenai
peningkatan hasil dari motivasi belajar siswa dengan
menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Numbered
Head Together.
3. Materi Pokok
a. Standart Kompetensi
Memahami bentuk perbandingan, dan menggunakan
bentuk perbandingan dalam pemecahan masalah.
b. Kompetensi Dasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Kompetensi Dasar yang digunakan , yaitu : 3.4 Memahami
konsep perbandingan dan menggunakan bahasa
perbandingan dalam mendeskripsikan hubungan dua
besaran.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang identifikasi masalah, pembatasan
masalah yang telah dijabarkan diatas, maka rumusan masalah untuk
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana keterlaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
numbered head together pada materi perbandingan?
2. Bagaimana motivasi belajar siswa dengan menggunakan
model pembelajaran tipe numbered head together pada
materi perbandingan kelas VII A SMP Bopkri 1
Yogyakarta?
3. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran tipe numbered head together pada materi
perbandingan kelas VII A SMP Bopkri 1 Yogyakarta?
E. Batasan Istilah
Untuk menghindari adanya perbedaan penafsiran yang berkaitan
dengan penelitian ini, maka perlu ditegaskan beberapa istilah mengenai
judul penelitian, antara lain sebagai berikut:
1. Motivasi Belajar Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Motivasi belajar siswa adalah keingintahuan siswa terhadap
sesuatu hal yang dipelajari atas adanya dorongan dari dalam
diri siswa itu sendiri.
2. Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar siswa adalah hasil pencapaian siswa setelah
mengikuti proses pembelajaran yang diperoleh dalam bentuk
angka atau skor .
3. Model Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran
yang dilakukan dalam bentuk kelompok-kelompok kecil,
dimana setiap kelompok mempunyai tingkat kemampuan yang
berbeda-beda. Dan pada saat menyelesaikan tugas kelompok
tiap anggota saling bekerja sama dan saling membantu, agar
siswa satu dengan siswa lainnya dapat memahami materi yang
sedang dibahas.
4. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head
Together
Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head
Together adalah model pembelajaran dimana tiap anggota
kelompok saling bekerja sama agar semua anggota didalam
kelompok memahami materi/ soal yang sedang dibahas,
sehingga ketika guru menyebutkan nomor yang sudah dimiliki
tiap siswa, dan siswa diminta maju siswa tersebut dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
menjelaskan sesuai dengan apa yang sudah dipelajari dalam
kelompok.
5. Perbandingan
a) Perbandingan senilai
Perbandingan senilai merupakan sebuah
perbandingan yang memiliki sifat besaran apabila salah
satu bertambah, maka yang lainnya pun akan ikut
bertambah. Contohnya adalah perbandingan antara
jumlah pensil yang dibeli dengan uang yang harus
dibayar. Semakin banyak pensil yang dibeli maka akan
semakin banyak uang yang harus dibayar.
b) Perbandingan berbalik nilai
Perbandingan berbalik nilai adalah sebuah
perbandingan yang memiliki sifat besaran apabila salah
satu bertambah maka yang lainnya akan berkurang.
Contohnya adalah banyaknya pekerja bangunan dengan
lama pengerjaan sebuah gedung. Apabila jumlah
pekerjanya lebih banyak, maka pembangunan gedung
tersebut akan lebih cepat.
F. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini, antara lain sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
1. Mengetahui proses pembelajaran dengan menggunakan metode
kooperatif tipe numbered head together pada materi perbandingan
kelas VII A SMP Bopkri 1 Yogyakarta.
2. Mengetahui motivasi siswa setelah menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe numbered head together pada materi
perbandingan kelas VII A SMP Bopkri 1 Yogyakarta.
3. Mengetahui hasil belajar dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe numbered head together pada materi
perbandingan kelas VII A SMP Bopkri 1 Yogyakarta.
G. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan jika penelitian berhasil, maka peniliti
mengharapkan manfaat dari penelitian yang berjudul “Motivasi dan Hasil
Belajar Siswa Materi Perbandingan dengan Menggunakan Metode
Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head Together di Kelas VII
SMP Bopkri 1 Yogyakarta tahun ajaran 2017/2018” yaitu:
1. Bagi Guru dan Calon Guru
Bagi Guru dan Calon Guru diharapkan mampu
menambah wawasan mengenai metode pembelajaran yang
digunakan, serta dapat meningkatkan kualiatas
pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif tipe
numbered head together.
2. Bagi Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Bagi siswa diharapkan dapat lebih memahami dan
dapat mengaplikasikan materi perbandingan serta dapat
meningkatkan hasil belajar dan motivasi siswa.
3. Bagi Peneliti
Bagi peneliti dapat mengetahui kemampuan siswa
melalui hasil belajar dan motivasi siswa dengan
menggunakan metode kooperatif tipe numbered head
together, serta dapat mengatuhui proses pembelajaran
dengan baik dan benar.
H. Sistematika Penulisan
Bab I : Pendahuluan
Bab ini berisikan tentang latar belakang dari penelitian tentang
motivasi dan hasil belajar siswa, identifikasi masalah, pembatasan
masalah, rumusan masalah, penjelasan istilah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II : Kajian Pustaka
Bab ini berisikan penjelasan pada BAB I berisikan tentang
pengertian belajar, hasil belajar, motivasi belajar, model pembelajaran
kooperatif, model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together,
materi perbandingan.
Bab III : Metode Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Bab ini menjelaskan dan membahas tentang jenis penelitian,
subyek penelitian, objek penilitian, variable penelitian, bentuk data,
metode pengumpulan data, instrument penelitian, validitas dan realibilitas
instrument penelitian, teknik analisis data, prosedur pelaksanaan
penelitian, dan penjadwalan waktu pelaksanaan penelitian.
Bab IV: Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini menguraikan tentang hasil pelaksanaan penelitian, analisi
data, dan pembahasan tentang hasil dan motivasi belajar siswa materi
perbandingan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
numbered head together di kelas VII SMP Bopkri 1 Yogyakarta tahun
ajaran 2017/2018.
Bab V: Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian dan
saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar
1. Pengertian Belajar
Dalam pengertian luas, belajar dapat diartikan sebagai kegiatan
psiko-fisik menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya. Kemudia
dalam arti sempit, belajar dimaksudkan sebagai usaha penguasaan
materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju
terbentuknya kepribadian seutuhnya. Relevan dengan ini, ada
pengertian bahwa belajar adalah "penambahan pengetahuan". Definisi
atau konsep ini dalam praktiknya banyak dianut di sekolah-sekolah.
Selanjutnya ada, yang mendefinisikan: "belajar adalah berubah". Dalam
hal ini yang dimaksudkan belajar berarti usaha mengubah tingkah laku.
Jadi belajar akan membawa suatu perubahan pada individu-individu
yang belajar.
Secara umum, belajar boleh dikatakan juga sebagai suatu proses
interaksi antara diri manusia(id-ego-super ego) dengan lingkungannya ,
yang mungkin berwujud pribadi, fakta, konsep ataupun teori. Dalam hal
ini terkadung suatu maksud bahwa proses interaksi itu adalah
(Sardiman,2007:22) :
a. Proses internalisasi dari sesuatu ke dalam diri yang
belajar, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
b. Dilakukan secara aktif, dengan segenap panca indera
ikut berperan.
2. Tujuan Belajar
Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya
sistem lingkungan(kondisi) belajar yang lebih kondusif
(Sadirman,2007:25). Tujuan belajar dapat itu ada tiga jenis, yaitu
(Sadirman, 2007:26) :
a. Untuk mendapatkan pengetahuan
Hal ini ditandai dengan kemampuan berpikir. Pemilikan
pengetahuan dan kemampuan berpikir sebagai yang tidak
dapat dipisahkan. Dengan kata lain, tidak dapat
mengembangkan kemampuan berpikir tanpa bahan
pengetahuan, sebaliknya kemampuan berpikir tanpa bahan
pengetahuan. Tujuan inilah yang memiliki kecenderungan
lebih besar perkembangannya didalam kegiatan belajar.
Dalam hal ini peranan guru sebagai pengajar lebih menonjol.
Adapun jenis interkasi atau cara yang digunakan untuk
kepentingan pada umumnya dengan model presentasi,
pemberian tugas-tugas bacaan. Dengan cara demikian, anak
didik/siswa akan diberikan pengetahuan sehingga menambah
pengetahuaannya dan sekaligus akan mencarinya sendiri
untuk mengembangkan cara berpikir dalam rangka
memperkaya pengetahuannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
b. Penanaman konsep dan keterampilan.
Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga
memerlukan suatu keterampilan. Jadi soal keterampilan
yang bersifat jasmani maupun rohani
c. Pembentukan sikap
Dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku dan
pribadi anak didik, guru harus lebih bijak dan hati-hati
dalam pendekatannya. Untuk ini dibutuhkan kecakapan
dalam mengarahkan motivasi dan berpikir dengan tidak lupa
menggunakan pribadi guru itu sendiri sebagai contoh atau
model.
3. Faktor – faktor yang Memengaruhi Belajar
Ada dua faktor yang memengaruhi belajar yakni faktor intern dan
ekstern.
a. Faktor Intern
Faktor intern yang memengaruhi kegiatan belajar dibagi menjadi
tiga yakni :
1) Dilihat Faktor jasmaniah
Faktor jasmaniah meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh.
2) Faktor psikologi
Faktor psikologi yang memengaruhi kegiatan belajar adalah
intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan
kesiapan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
3) Faktor kelelahan
Ada dua jenis kelelahan yakni kelelahan jasmani dan kelelahan
rohani. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh
dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh.
Sedangkan kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan
dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan
sesuatu hilang.
b. Faktor Ekstern
Ada tiga faktor ekstern yang memengaruhi belajar yakni faktor
keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.
1) Faktor keluarga
Berikut adalah beberapa faktor dalam keluarga yang
memengaruhi belajar anak yaitu cara orang tua mendidik, relasi
antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi
keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian
orangtua, dan latar belakang kebudayaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
2) Faktor sekolah
Berikut adalah beberapa faktor di sekolah yang memengaruhi
belajar anak yakni metode mengajar, kurikulum, relasi guru
dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat
pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran diatas ukuran,
keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah.
3) Faktor masyarakat
Berikut adalah beberapa faktor di masyarakat yang
memengaruhi belajar anak yakni kegiatan siswa dalam
masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan
masyarakat.
Jadi pada intinya, tujuan belajar itu adalah ingin mendapatkan
pengetahuan, keterampilan dan penanaman sikap mental/
nilai-nilai. Pencapaian tujuan belajar berarti akan menghasilkan,
hasil belajar.
B. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi Belajar
Kata “motif”, diartikan sebagai daya upaya yang mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan
sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk
melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu
tujuan. Berawal dari kata “motif” itu, maka motivasi dapat
diartikan sebagaidaya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan
untuk mencapai tujuan sangat dirasakan/mendesak.(Sardiman,
2007:73)
Motivasi adalah sebagai suatu daya (dorongan) pada
seseorang yang menyebabkan seseorang melakukan perbuatan
tertentu (Sardiman,v 2010: 73). Menurut Mc. Donald, motivasi
adalah perubahan energy dalam diri seseorang yang ditandai
dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan
terhadap adanya tujuan. Motivasi dapat juga dikatakan
serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu,
sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila
ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau
mengelakan perasaan tidak suka itu. Jadi motivasi itu dapat
dirangsang oleh faktor dari luar tetapi motivasi itu adalsh
tumbuh di dalam diri seseorang. Dalam kegiatan belajar,
motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di
dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang
menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang
memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Dikatakan
“keseluruhan” , karena pada umumnya ada beberapa motif yang
bersama-sam menggerakan sisa untuk belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang
bersifat non-intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal
penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar.
Siswa yang memiliki motivasi yang kuat, akan banyak energy
untuk melakukan kegiatan belajar. Hasil belajar akan optimal
kalau ada motivasi yang tepat.
2. Fungsi Motivasi dalam Belajar
Ada tiga fungsi motivasi,yaitu:
a) Mendorong manusia berbuat , jadi sebagai penggerak
atau motor yangmelepaskan energy. Motivasi dalam
hal ini merupakan motor penggerak dari setiap
kegiatan yang akan dikerjakan.
b) Menentukan arah perbuatan, yakni kea rah tujuan
yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi
dapat memberikanarah dan kegiatan yang harus
dikerjakan sesuai dengan ruang rumusan tujuannya.
c) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan
perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang
serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan
perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi
tujuan tersebut. Seseorang siswa yang akan
menghadapi ujian dengan harapan dapat lulus, tentu
akan melakukan kegiatan belajar dan tidak akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
menghabiskan waktunyauntukbermain kartu atau
membaca komik, sebab tidak serasi dengan tujuan.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi
Dalam buku Buku dan Pembelajaran , Ali Imron (Eveline
Siregar dan Hartini Nara, 2011:53) mengemukakan enak unsur
atau faktor yang mempengaruhi motivasi dalam proses
pembelajaran. Keenam faktor tersebut adalah sebagai berikut:
a. Cita-cita/ aspirasi pembelajar.
Cita-cita merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi motivasi belajar.
b. Kemampuan pembelajar.
Kemampuan pembelajar juga menjadi faktor
penting dalam mempengaruhi motivasi.
c. Kondisi pembelajar.
Kondisi pembelajar juga menjadi faktor yang
mempengaruhi motivasi.
d. Kondisi lingkungan pembelajar.
Kondisi lingkungan pembelajar sebagai faktor
yang mempengaruhi motivasi, dapat diamati dari
lingkungan fisik dan lingkungan sosial yang
mengitari si pembelajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
e. Bentuk-bentuk Motivasi di Sekolah
Di dalam kegiatan belajar-mengajar peranan
motivasi baik intrisik maupun ekstrinsik sangat
diperlukan. Dengan motivasi, pelajar dapat
mengembangkan aktivitas dan memelihara ketekunan
dalam melakukann kegiatan belajar.
Motivasi belajar siswa adalah keingintahuan siswa terhadap sesuatu
hal yang dipelajari atas adanya dorongan dari dalam diri siswa itu sendiri.
C. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar menurut Sudjana (1990:22) adalah kemampuan
yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman
belajaranya. Dari pengertian tadi dapat disimpulkan bahwa
hasil belajar adalah suatu kemampuan atau keterampilan yang
dimiliki oleh siswa setelah siswa tersebut mengalami aktivitas
belajar.
Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor
utama yaitu :
a. Faktor dari dalam diri siswa, meliputi kemampuan yang
dimilikinya, motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan
kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan
psikis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
b. Faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan,
terutama kualitas pengajaran.
Hasil belajar yang dicapai siswa menurut Sudjana (1990:56),
melalui proses belajar mengajar yang optimal ditunjukkan
dengan ciri-ciri sebagai berikut:
1. Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan
motivasi belajar intrinsik pada diri siswa. Siswa tidak mengeluh
dengan prestasi yang rendah dan ia akan berjuang lebih keras
untuk memperbaikinya atau setidaknya mempertahankan apa
yang telah dicapai.
2. Menambah keyakinan dan kemampuan dirinya, artinya ia
tahu kemampuan dirinya dan percaya bahwa ia mempunyai
potensi yang tidak kalah dari orang lain apabila ia berusaha
sebagaimana mestinya.
3. Hasil belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya, seperti
akan tahan lama diingat, membentuk perilaku, bermanfaat untuk
mempelajari aspek lain, kemauan dan kemampuan untuk belajar
sendiri dan mengembangkan kreativitasnya.
4. Hasil belajar yang diperoleh siswa secara menyeluruh
(komprehensif), yakni mencakup ranah kognitif, pengetahuan
atau wawasan, ranah afektif (sikap) dan ranah psikomotorik,
keterampilan atau perilaku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
5. Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan
mengendalikan diri terutama dalam menilai hasil yang
dicapainya maupun menilai dan mengendalikan proses dan usaha
belajarnya.
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Suryabrata (dalam Suryabarata, 1984: 14) bahwa
salah satu factor yang mempengaruhi hasil belajar adalah faktor
dari dalam diri seseorang yang meliputi keadaan fisiologis dan
psikologis, faktor fisiologis meliputi keadaan fisik seseorang
secara umum, kondisi panca indra, sedangkan faktor psikologis
meliputi minat, bakat, motivasi dan kemampuan kognitif. Hal ini
berarti berarti bahwa prestasi belajar yang rendah dapat
disebabkan oleh motivasi belajar yang rendah. Keberhasilan
peserta didik (mahasiswa) dalam aktivitas pendidikan tidak akan
lepas dari dorongan (motivasi) yang ditanamkan pada mahasiswa
tersebut.
Hasil belajar siswa adalah hasil pencapaian siswa setelah
mengikuti proses pembelajaran yang diperoleh dalam bentuk
angka atau skor .
D. Model Pembelajaran Kooperatif
1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran Koopratif merupakan sistem pengajaran
yang member kesempatan kepada anak didik untuk bekerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur.
Pembelajaran kooperatif dikenal dengan pembelajaran secara
berkelompok. Tetapi belajar kooperatif lebih dari sekedar belajar
kelompok atau kerja kelompok karena dalam belajar kooperatif
ada struktur dorongan atau tugas yang bersifat kooperatif
sehingga memungkinkan terjadinya interaksi secara terbuka dan
hubungan yang bersifat interdepedesi efektif di antara anggota
kelompok (Sugandi, 2002:14, dalam Riyadi Purworedjo,
2009:2)
2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif
Tujuan pembelajaran kooperatifberbeda dengan kelompok
tradisional yang menerapkan sistem kompetisi, di mana
keberhasilan individu diorientasikan pada kegagalan orang lain.
Sedangkan tujuan dari pembelajaran kooperatif adalah
menciptakan situasi di mana keberhasilan individu ditentukan
atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya (Slavin,
1994;50)
3. Ciri-Ciri Model Pembelajaran Kooperatif.
Ciri-ciri model pembelajaran kooperatif adalah
a) Belajar bersama dengan teman
b) Selama proses belajar terjadi tatap muka antar teman
c) Saling mendengarkan pendapat diantara anggota
kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
d) Belajar dari teman sendiri dalam kelompok
e) Belajar dalam kelompok kecilproduktif berbicara atau
saling mengemukakan pendapat.
f) Keputusan tergantung pada siswa sendiri.
g) Siswa aktif
4. Prosedur Pembelajaran Kooperatif
Menurut Ditnaga Dikti, pada dasarnya, kegiatan
pembelajaran dipilahkan menjadi empat langkah, yaitu: orientasi,
bekerja kelompok, kuis, dan pemberian penghargaan. Setiap
langkah dapat dikembangkan lebih lanjut oleh para guru dengan
berpegang pada hakekat setiap langkah sebagai berikut:
a) Orientasi
Sebagaimana halnya dalam setiap
pembelajaran, kegiatan diawali dengan
orientasi untuk memahami dan menyepakati
bersama tentang apa yang akan dipelajari
serta bagaimana strategi pembelajarannya.
b) Kerja kelompok
Pada tahapi ini siswa melakukan
kerja keolmpok sebahgai inti kegiatan
pembelajaran. Kerja kelompok dapat dalam
bentuk kegiatan memecahkan masalah, atau
memahami dan menerapkan suatu konsep
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
yang dipelajari. Kerja kelompok dapat
dilakukan dengan berbagai cara seperti
diskusi, melakukan eksplorasi, observasi,
percobaan, browsing lewat internet, dan
sebagainya.
c) Tes/Kuis
Pada akhir kegiatan kelompok
diharapkan semua siswa telah mampu
memahami topik/masalah yang sudah dikaji
bersama. Kemudian masing-masing siswa
menjawab tes atau kuis untuk mengetahui
pemahaman mereka terhadap
konsep/topik/masalah yang dikaji.
d) Pengahargaan kelompok
Langkah ini dimaksudkan untuk
memberikan pengharagaan kepada kelompok
yang berhasil memperoleh kenaikan skor
dalam tes dan individu.
Model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran
yang dilakukan dalam bentuk kelompok-kelompok kecil,
dimana setiap kelompok mempunyai tingkat kemampuan yang
berbeda-beda. Dan pada saat menyelesaikan tugas kelompok
tiap anggota saling bekerja sama dan saling membantu, agar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
siswa satu dengan siswa lainnya dapat memahami materi yang
sedang dibahas.
E. Model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT
1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT
Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head Together
(NHT) dikembangkan oleh Spencer Kagen. Pada umumnya,
Numbered Head Together (NHT) digunakan untuk melibatkan
siswa dalam penguatan pembelajaran atau mengecek pemahaman
siswa terhadap pembelajaran.
Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head Together
(NHT) ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling
membagikan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling
tepat. Selain itu, teknik ini juga mendorong siswa untuk
meningkatkan semangat belajar mereka.
Numbered Head Together (NHT) merupakan salahsatu dari
strategi pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran ini
dikembangkan oleh Spenser Kagan (1993) dalam Nurhadi dan
Agus(2003:66). Model NHT mengacu pada belajar kelompok
siswa, masing-masing anggota memiliki bagian tugas (pertanyaan)
dengan nomor yang berbeda-beda.
Setiap siswa mendapatkan kesempatan sama untuk
menunjang timnya guna memperoleeh nilai yang maksimal
sehingga termotivasi untuk belajar. Dengan demikian setiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
individu merasa mendapat tugas dan tanggung jawab sehingga
tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Numbered head together merupakan suatu model
pembelajaran berkelompok yang setiap anggota kelompoknya
bertanggung jawab atas tugas kelompoknya, sehingga tidak ada
pemisah antara siswa yang satu dan siswa yang lain dalam satu
kelompok untuk saling member dan menerima antara satu dengan
yang lainnya
2. Langkah-Langkah model pembelajaran NHT
a. Siswa dibagi dalam kelompok. Setiap siswa dalam
setiap kelompok mendapat nomor.
b. Guru memberikan tugas dan masing-masing
kelompok mengerjakan.
c. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan
memastikan tiap anggota kelompok dapat
mengerjakannya/mengetahui jawabannya dengan
baik.
d. Guru memanggil salah satu nomor siswa dan nomor
yang dipanggil keluar dari kelompoknya melaporkan
atau menjelaskan hasil kerja sama mereka.
e. Tanggapan dengan teman yang lain, kemudian guru
menunjukan nomor yang lain.
f. Kesimpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
3. Kelebihan
Setiap murid menjadi siap,
Dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh.
Murid yang pandai dapat mengajari murid yang
kurang pandai.
Terjadi interaksi secara intens antarsiswa dalam
menjawab soal,
Tidak ada murid yang mendominasi dalam
kelompok karena ada nomor yan membatasi
4. Kekurangan
Tidak terlalu ccok diterapkan dalam jumlah siswa
banyak karena membutuhkan waktu yang lama.
Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru
karena kemungkinan waktu yang terbatas.
F. Perbandingan
1. Arti Perbandingan
a. Perbandingan merupakan suatu hal yang sangat penting
dalam matematika, demikian juga dalam kehidupan
sehari-hari kita pun tidak lepas dari perbandingan.
Sebagai ilustrasi perhatikan contoh berikut :
Usia Ayah 45 tahun dan usia ibu 40 tahun, sedangkan usia
Ali 15 tahun serta usia Ani 10 tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Perbandingan usia ayah dan ibu adalah tahuntahun 40:45
atau juga dapat ditulis 45 : 40 = 9 : 8
Perbandingan Usia Ali dan Ani adalah 15 tahun : 10 tahun
atau juga dapat ditulis 15 : 10 = 3 : 2
Perbandingan usia Ayah dan Ali adalah 45 tahun : 15 tahun
atau juga dapat ditulis 45 : 15 = 3 : 1
b. Tinggi badan Dewa 160 cm, tinggi badan Dewi, 120 cm dan
tinggi badan Gita 60 cm
Perbandingan tinggi badan Dewa dan Dewi adalah 160
cm:120 cm atau juga dapat ditulis 160:120 = 4:3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Perbandingan tinggi badan Dewi dan Gita adalah 120 cm:60
cm atau juga dapat ditulis 120:60 = 2:1
Perbandingan tinggi badan Dewa dan Gita adalah 160 cm:60
cm atau juga dapat ditulis 160:60 = 8:3
Dari contoh tersebut dapat diketahui bahwa untuk membandingkan
dua buah besaran perlu diperhatikan :
a) Bandingkan besaran yang satu dengan yang lain
b) Samakan satuannya
c) Sederhanakan bentuk perbandingannya
Dari uraian dan contoh masalah di atas dapat diperoleh arti
perbandingan sebagai berikut :
1) Perbandingan antara a dan b ditulis dalam bentuk sederhana atau
a : b, dengan a dan b merupakan bilangan bulat tetapi b 0.
2) Kedua satuan dari besaran yang dibandingkan harus sama.
3) Perbandingan dalam bentuk sederhana atinya antara a dan b sudah
tidak mempunyai faktor persekutuan, kecuali 1 atau saling prima.
2. Skala
Istilah skala sering kita jumpai kalau kita membuka peta/atlas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Jika pada peta tertulis skala 1 : 5.000.000, berarti :
1 cm pada peta mewakili 5.000.000 cm jarak yang sebenarnya, atau
1 cm pada peta mewakili 50.000 m jarak yang sebenarnya, atau
1 cm pada peta mewakili 50 km jarak yang sebenarnya
Skala adalah perbandingan ukuran pada gambar (cm) dengan ukuran sebenarnya
(cm) Tampak bahwa skala menggunakan satuan cm untuk dua besaran yang
dibandingkan Perlu diingat bahwa : 1 km = 1.000 m = 100.000 cm.
Contoh berikut menjelaskan bagaimana kita menggunakan skala pada sebuah peta.
1) Pada sebuah peta jarak tempat A dan B adalah 3 cm, padahal jarak A
dan B sebenarnya 450 km. Tentukan skala yang dipergunakan pada peta
tersebut !
Jawab:
Skala = ukuran pada peta : ukuran sebenarnya
= 3 cm :450 km
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
= 3 cm : 45.000.000 cm
= 1: 15.000.000 (pada skala harus menggunakan satuan cm)
2) Pada sebuah peta jarak kota A ke kota B adalah 8 cm. Jika skala peta itu
adalah 1 : 500.000, maka berapakah jarak sebenarnya kedua kota
tersebut ?
Jawab: :
Skala 1 = 500.000 berarti 1 cm pada peta mewakili jarak 500.000 cm
jarak sesungguhnya, atau 1 cm pada peta mewakili jarak 5 km jarak
sesungguhnya.
3) Sebuah peta menggunakan skala 1 : 25.000.000 . Jika jarak dua tempat
sebenarnya 300 km, berapakah jarak kedua tempat itu pada peta ?
Jawab:
Skala1:25.000.000. Artinya 1 cm pada peta mewakili 25.000.000 cm
jarak sesungguhnya, atau 1 cm pada peta mewakili 250 km jarak
sesungguhnya.
Jadi jarak kedua tempat itu pada peta adalah 300 : 250 = 1,2 cm.
3. Skala Sebagai Suatu Perbandingan
Sekarang coba bandingkan ketiga ukuran pas foto berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
64 43 32
Apakah pas foto 2 cm x 3 cm sebanding dengan pas foto 3 cm x 4 cm ?
9833424
3
3
2
4
3
3
2
cm
cm
cm
cm
ternyata pernyatannya salah, jadi tidak sebanding
Sekarang bandingkan pas foto 2 cm x 3 cm dengan pas foto 4 cm x 6 cm !
121243626
4
3
2
6
4
3
2
cm
cm
cm
cm, ternyata pernyatannya
benar, jadi sebanding
Contoh perbandingan di atas akan kita pergunakan untuk
menentukan ukuran suatu benda dengan model/benda tiruan/maketnya.
a) Sebuah model pesawat terbang panjang badannya 18 cm, lebar sayapnya
12 cm. Jika lebar sayap pesawat sesungguhnya 8 m, berapakah panjang
badan pesawat sesungguhnya?
Jawab:
pesawatlebar
pesawatpanjang
ellebar
elpanjang
mod
mod
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
cmp
p
p
m
mp
cm
cm
1200
2
8003
8002
3
80012
18
Panjang
lebar
Jadi panjang badan pesawat sesungguhnya adalah 1200 cm.
b) Sebuah gedung bertingkat tampak dari depan lebarnya 20 meter dan
tingginya 60 meter. Jika tinggi gedung pada model adalah 12 cm,
berapakah lebar gedung pada model ? Jawab:
Jadi lebar gedung pada model adalah 4 cm.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
4. Perbandingan Senilai
Perbandingan senilai berkaitan dengan perbandingan dua buah
besaran, di mana jika besaran yang satu berubah naik/turun, maka besaran
yang lain juga berunah naik/turun.
Contoh masalah yang berkaitan dengan perbandingan senilai adalah :
Jumlah barang yang dibeli dengan harga yang harus di bayar
Jumlah konsumsi bahan bakar dan jarak yang ditempuh
Jumlah kaleng cat dan luas permukaan yang bisa di cat
dan lain-lain
Cara menyelesaikan masalah perbandingan senilai adalah dengan
Menentukan nilai satuan. Dilakukan dengan menentukan nilai
satuan dari besaran yang dibandingkan, baru kemudian dikalikan
dengan besaran yang ditanyakan.
Menuliskan perbandingan senilai. Dilakukan dengan
perbandingan langsung antara dua keadaan atau lebih
Misalkan diketahui dua besaran A dan B
A B
𝑏
𝑏
Karena berlaku perbandingan senilai maka :
Berdasarkan hubungan tersebut diperoleh :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Contoh Soal:
1. Sebuah kendaraan dapat menempuh jarak 24 km dengan
mengkonsumsi bensin 2 liter. Berapa liter bensin yang diperlukan
untuk menempuh jarak 60 km ?
Jawab:
Cara1 :
2 liter bensin dapat menempuh jarak 24 km
1 liter bensin dapat menempuh jarak 12 km
Jadi untuk menempuh jarak 60 km diperlukan bensin sebanyak 60 :
12 = 5 liter.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Cara2:
Di buat tabel sebagai berikut :
Bensin(lt) Jarak(km) 2 24
X 60
Perhitungan dilakukan dengan:
5
24
602
60
242
x
x
x
Jadi untuk menempuh jarak 60 km diperlukan bensin sebanyak 60 :
12 = 5 liter.
2. 1 lusin baju dibeli dengan harga Rp 480.000,00. Berapakah harga 15
buah baju yang sama ?
Jawab:
Cara1:
1 lusin baju harganya Rp 480.000,00
1 buah baju harganya Rp 480.000,00 : 12 = Rp 40.000,00
Jadi harga 15 buah baju adalah 15 x Rp 40.000,00 = Rp 600.000,00
Cara2:
Dibuat tabel sebagai berikut :
Baju(buah) Harga(Rp) 12
1
480.000 15
X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Perhitungan dilakukan dengan :
000.600
12
000.48015
000.480
15
12
x
x
x
Jadi harga 15 buah baju adalah 15 x Rp 40.000,00 = Rp 600.000,00
Jadi dapat disimpulkan bahwa perbandingan senilai
merupakan sebuah perbandingan yang memiliki sifat besaran
apabila salah satu bertambah, maka yang lainnya pun akan ikut
bertambah. Contohnya adalah perbandingan antara jumlah pensil
yang dibeli dengan uang yang harus dibayar. Semakin banyak
pensil yang dibeli maka akan semakin banyak uang yang harus
dibayar.
5. Perbandingan Berbalik Nilai
Perbandingan berbalik nilai berkaitan dengan membandingkan dua
buah keadaan di mana jika besaran yang satu bertambah/berkurang
maka besaran yang lain berkurang/bertambah.
Masalah yang berkaitan dengan perbandingan berbalik nilai antara lain :
a. Banyaknya pekerja dengan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
pekerjaan (untuk pekerjaan yang sama)
b. Kecepatan dengan waktu tempuh (untuk jarak yang sama)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
c. Banyaknya ternak dan waktu untuk menghabiskan makanan tersebut
(untuk jumlah makanan ternak yang sama)
Misalkan diketahui dua besaran A dan B
Karena berlaku perbandingan berbalik nilai maka :
𝑏 𝑏
Berdasarkan hubungan tersebut diperoleh :
𝑏 𝑏
, 𝑡 𝑢 𝑏 𝑏
, 𝑡 𝑢 𝑏 𝑏
, 𝑡 𝑢 𝑏 𝑏
,
Dapat juga dijabarkan sebagai berikut
21
21
1:
1:
bbaa ruas kanan dikalikan dengan 2b menjadi
1:221 :: bbaa
Contoh Soal:
1. Suatu pekerjaan akan selesai dalam waktu 42 hari jika dikerjakan oleh
12 orang. Berapa lama pekerjaan yang sama akan selesai jika dikerjakan
oleh 14 orang ?
Jawab:
A B 𝑏
𝑏
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Dibuat tabel sebagai berikut:
Pekerja (orang) Waktu (hari)
12 42
14 x
Perhitungan perbandingan berbalik nilai dilakukan dengan membalik
Salah satu ruas:
36
14
4212
4214
12
x
x
x
Jadi jika pekerjaan tersebut dikerjakan oleh 14 pekerja akan selesai
dalam waktu 36 hari.
2. Jarak kota A ke kota B sama dengan jarak kota B ke kota C. Jika AB
dapat ditempuh dengan kecepatan 40 km/jam selama 10 jam, berapakah
kecepatan yang harus ditambahkan jika jarak BC akan ditempuh selama
8 jam
Jawab:
Dibuat tabel sebagai berikut :
Kecepatan (km/jam) Waktu (jam)
40 10
X 8
Perhitungan perbandingan berbalik nilai dilakukan dengan membalik
salah satu ruas:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
50
8
1040
10
840
x
x
x
Kecepatan yang harus ditambahkan adalah 50 – 40 = 10 km/jam.
Jadi dapat disimpulkan bahwa, perbandingan berbalik nilai adalah
sebuah perbandingan yang memiliki sifat besaran apabila salah satu
bertambah maka yang lainnya akan berkurang. Contohnya adalah
banyaknya pekerja bangunan dengan lama pengerjaan sebuah gedung.
Apabila jumlah pekerjanya lebih banyak, maka pembangunan gedung
tersebut akan lebih cepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Bagan 2.1 Kerangka Berpikir
Pembelajaran Inovatif dan Kreatif
Pembelajaran Kooperatif
NHT(Numbered Head Togeteher)
3. Together 2. Head 1. Numbered
Think
Pair
Square
Kepala
Bernomor
Terstruktur
Bercerita
Berpasangan
Jigsaw Tari
Bambu Lingk.
Kecil &
Lingk. Besar
Keliling
Kelas
Kancing
Gemerincing
Keliling
Kelompok
TSTS NHT Berkirim
Salam
dan Soal
Bertukar
Pasangan
Mencari
pasangan
Motivasi & Hasil Belajar Siswa
Latar Belakang Penelitian
1. Hasil dan motivasi belajar siswa masih kurang
2. Pembelajaran masih didominasi oleh guru (teacher centered)
3. Siswa masih terlihat pasif dalam pembelajaran.
4. Rendahnya kemampuan siswa untuk berpikir kritis dalam
memecahkan masalah matematika khususnya padaperbandinga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian kuantitatif dan
penelitian diskriptif kualitatif. Penelitian Kuantitatif (Sudjana, 2014: 64)
adalah penelitian yang berusaha mendiskripsikan suatu gejala, peristiwa,
kejadian yang terjadi pada saat sekarang. Penelitian deskriptif bertujuan untuk
menjelaskan atau mendiskripsikan suatu keadaan, peristiwa objek apakah
orang atau segala sesuatu yang terkait dengan variabel-variabel yang bisa
dijelaskan baik dengan kata-kata maupun angka. Penelitian dikatakan
penelitian kuantitatif karena jenis data yang diperoleh berupa angka-angka
dan uraian. Jenis data yang berupa angka-angka diperoleh dari angket
motivasi belajar siswa, hasil belajar siswa, dan keterlaksanaan pembelajaran.
Penelitian juga dikatakan sebagai penelitian kualitatif karena dalam hal ini,
peneliti menggunakan teknik-teknik observasi, wawancara untuk menyajikan
respon-respon subjek.
B. Subyek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Bopkri 1
Yogyakarta tahun ajaran 2017/2018.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
C. Objek Penelitian
Objek penelitian dalam penelitian ini adalah hasil dan motivasi belajar
siswa materi perbandingan dengan menggunakan pembelajaran kooperatiif
tipe numbered head together.
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada umumnya merupakan segala hal yang
diterapkan peneliti untuk dipelajari sehingga memperoleh informasi tentang
hal tersebut dan dapat ditarik kesimpulannya. Variabel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
1. Variabel bebas
Variabel bebas merupakan variabel yang
mempengaruhi adanya variabel terikat. Pada penelitian ini,
variabel bebasnya adalah model pembelajaran kooperatif tipe
numbered head together.
2. Variabel terikat
Variebel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi
karena adanya variabel bebas. Variabel terikat pada penelitian
ini adalah hasil dan motivasi belajar siswa kelas VII SMP
Bopkri 1 Yogyakarta.
E. Bentuk Data
1. Data keterlaksnaan pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Keterlaksanaan kegiatan belajar mengajar dapat diukur
melalui dua aspek yaitu keterlaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered
Head Together dan melalui keterlibatan siswa selama proses
pembelaran. Data keterlaksanaan pembelajaran diperoleh dari
pengisian lembar observasi kegiatan yang dilakukan oleh
pengamat/observer. Lembar observasi kegiatan berupa
pernyataan-pernyatan yang mewakili keterlaksanaan kegiatan
belajar mengajar tersebut dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tiep numbered head together.
Observer akan diberikan pilihan “Ya” dan “Tidak” pada setiap
pernyataan-pernyataan tersebut, dan observer berhak memilih
salah satu sebagai jawabannya. Data yang sudah didapatkan
dari proses observasi akan dijadikan sebagai acuan untuk
mendeskripsikan keterlakasanaan kegiatan belajar mengajar
tersebut dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe Numbered Head together.
2. Data motivasi belajar siswa
Data motivasi belajar siswa akan diperoleh dari hasil
angket yang telah diisi oleh para siswa sesuai dengan kriteria
yang mewakili motivasi belajar siswa. Kriteria tersebut yang
telah dipilih berpadanan dengan ketentuan skor. Angket
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
tersebut berisikan pertanyaan-pertanyaan yang akan
menggambarkan bagaimana motivasi belajar siswa terhadap
pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe numbered head together.
3. Data hasil belajar siswa
Data hasil belajar didapatkan melalui hasil dari jawaban
siswa pada tes tertulis yang diberikan setelah pembelajaran
berlangsung dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Head Together. Setiap jawaban
siswa, akan diberikan skor yang sesuai dengan panduan skor
yang telah dibuat oleh peneliti. Maka dari itu, skor-skor yang
diperoleh siswa pada setiap jawabannya, akan diakumulasikan
untuk memperoleh skor total. Kemudian skor total dari setiap
siswa dijadikan acuan untuk menentukan presentase/tingkat
hasil belajar siswa
4. Data wawancara
Wawancara digunakan untuk memperkua data yang
diperoleh melalui angket motivasi belajar siswa.
F. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri
dari 2 tahap adalah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
1. Observasi
Observasi adalah teknik untuk mengumpulkan data
yang akan dilakukan secara sistematis, dengan cara mengamati
dan mencatat hal-hal yang diperlukan. Observasi dilakukan
untuk mengumpulkan data yang berkaitan tentang
terlaksanannya kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
model kooperatif tipe Numbered Head Together berdasararkan
hasil dan motivasi belajar siswa.
2. Tes Hasil Belajar
Tes Hasil belajar diberikan kepada semua siswa kelas
VII SMP Bopkri 1 Yogyakarta yang telah ditentukan
sebelumnya berdasarkan izin dari kepala sekolah dan guru
mata pelajaran matematika kelas VII. Selama tes berlangsung,
siswa dilarang menggunakan alat bantu hitung, alat
komunikasi, dan berdiskusi dengan sesama. Hal ini dilakukan,
supaya hasil tes dan data yang diperoleh dapat terpercaya.
Tujuan tes ini adalah untuk menilai dan mengukur hasil belajar
siswa yang berkaitan dengan materi perbandingan.
3. Penyebaran Kuisoner/Angket
Kuisoner adalah bentuk metode pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan atau
pernyataan yang tertulis kepada responden untuk dijawab.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Kuisoner/ Angket aakan digunakan untuk mengumpulkan data
berupa respon siswa yang menunjukan motivasi belajar siswa
setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
model kooperatif tipe Numbered Head Together.
4. Wawancara
Wawancara dilakukan pada dua orang atau lebih untuk
memperkuat atau meyakinkan data tentang motivasi belajar
siswa yang telah terlampir pada jawaban di kuisoner.
Wawancara juga dilakukan setelah mengikuti pembelajaran
dengan menggunakan model kooperatif tipe Numbered Head
Together.
G. Instrumen Penelitian
Dalam peneliti ini, instrument yang akan digunakan peneliti dibedakan
menjadi dua, yaitu instrument pembelajaran dan instrumen pengumpulan data.
1. Instrumen Pembelajaran
Instrumen pembelajaran yang digunakan peniliti adalah
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP). RPP disusun sesuai
dengan kurikulum 2013 revisi 2016 dengan
mempertimbangkan kompetensi inti, kompetensi dasar,
indikator, dan prinsip-prinsip pada model pembelajaran
kooperatif tipe numbered head together beserta LKS.
2. Instrumen Pengumpulan Data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
a) Tes
Tes akan dibagi menjadi dua yaitu tes tertulis dan tes
secara lisan, dimana keduanya merupakan tolak ukur
yang diberikan kepada individu untuk memperoleh
jawaban yang diharapkan. Bentuk dari soal yang
diberikan adalah sual esai dimana sesuai dengan
indikator-indikator yang akan dicapai. Tes ini juga
digunakan untuk menilai ataupun mengukur hasil
belajar siswa, terutama dalam penguasaan materi
perbandingan.
Tabel 3.1 Kisi – kisi soal Tes Hasil Belajar Siswa
Pokok
Bahasan
Indikator Nomor
Soal Perbandingan
Mendeskripsikan konsep tentang
perbandingan skala 1
Menentukan perbandingan yang
ekuivalen 2
Menentukan perbandingan
senilai(proposi) sebagai suatu pernyataan
dari dua perbandinga yang ekuivalen
3
Membuat suatu perbandingan berbalik
nilai untuk menentukan nilai x 4, 5
Total Soal 5 Soal
b) Non Tes
1) Kuisoner/ Angket Motivasi Belajar
Kuisoner /angket motivasi belajar ini
digunakan untuk mengukur tingkatan dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
motivasi belajar. Kuisoner/ angket yang
diberikan terdiri dari pernyataan-pernyataan
yang positif dan pernyataan-pernyataan yang
negatif. Pernyataan yang ada dalam
kuisoner/angket memenuhi indikator minat
yang terdapat dalam motivasi belajar.
Penentuan kriteria dalam
kuisoner/angket menggunakan skala Likert.
Dalam skala Likert terdapat dua kategori yang
diajukan yaitu pernyataan yang bersifat positif
(mendukung) dan pernyataan yang bersifat
negatif (menolak). Pernyataan-pernyataan
tersebut dinilai oleh subjek sangat setuju,
setuju, tidak punya pilihan/ragu-ragu, tidak
setuju, dan sangat tidak setuju. Skor yang
diberikan terhadap pilihan-pilihan tersebut
bergaantung pada penelitian asal konsisten
penggunaannya. Skor untuk pernyataan positif
dan negatif berlaku kebalikannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel 3.2 Kisi – kisi Angket Motivasi Belajar Siswa
No Indikator Nomor
Pernyataan
1 Adanya perasaan tertarik siswa terhadap
pembelajaran
14, 6
2 Keinginan untuk belajar tanpa adanya
paksaan dari pihak manapun
5, 10, 15, 21, 25
3 Memiliki kegairahan yang tinggi dalam
proses pembelajaran
9, 18, 20, 8, 11,
17
4 Adanya perasaan senang mengikuti
pembelajaran
12, 13, 19, 23
5 Perhatian selama pembelajaran
berlangsung
2, 4, 7, 16, 24, 1,
3
Total 25
2) Lembar Observasi
Observasi dilakukan untuk mengukur
keterlaksanaan pembelajaran dan aktivitas
pembelajaran yang akan berlangsung.
Aktivitas siswa digunakan untuk mendukung
data keterlaksanaan pembelajaran. Pada
penelitian, observasi dilakukan untuk mengisi
pernyataan-pernyataanpada lembar observasi
yang berkaitan dengan keterlaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head
Together pada saat pembelajaran tersebut
berlangsung.Lembar observer akan diisi oleh
guru pengampu mata pelajaran matematika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
dengan memilih salah satu dari dua jenis
jawaban yaitu “Ya” atau “Tidak” dengan
menyatakan keterlaksanaan atau tidaknya dari
aktivitas yang ada dalam pembelajaran.
a. Observasi ketelaksanaan pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Head Tigether
Observasi keterlaksanaan ini
dilakukan melaluipengamatan terhadap
pembelajaran yang sedang berlangsung.
Tabel 3.3 Lembar Observasi Keterlaksanaan
Pembelajaran Numbered Head Together
No Indikator yang diamati Keterlaksanaan Keterangan
Ya Tidak
1
KEGIATAN PENDAHULUAN
Guru menyampaikan salam pembuka
Guru mengecek kehadiran siswa
Guru menyampaikan materi yang akan
dipelajari
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
Guru memberikan motivasi
Guru melaukan kegiatan apersepsi
dengan mengingatkan kembali siswa
pada materi sistem persamaan linear dua
variable
Guru menjelaskan secara singkat tentang
model pembelajaran yang akan
digunakan yaitu Numbered Head
Together
2
KEGIATAN INTI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Guru menyampaikan materi secara
sistematis sesuai dengan kompetensi
yang akan dicapai
Guru membagi siswa dalam kelompok
heterogen yang terdiri dari 4 orang dan
masing – masing siswa dalam kelompok
menerima LKS sebagai bahan diskusi
Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk memahami permasalahan
yang terdapat pada Lembar Kerja Siswa
(LKS) secara berkelompok head
together
Guru berkeliling ke tiap kelompok dan
memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya jika mengalami kesulitan
Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menyampaikan jawaban
yang telah didiskusikan dengan
kelompok, dan siswa maju sesuai
dengan nomer yang dipanggil.numbered
Guru memfasilitasi perwakilan
kelompok (kelompok yang tidak
presentasi) untuk menyampaikan
pendapat atau tanggapan kepada
perwakilan kelompok yang sedang
presentasi
3 KEGIATAN PENUTUP
Guru menyampaikan rencana
pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya.
Guru menyampaikan rencana
pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya
Guru mengucapkan salam penutup
4 Guru menggunakan media pembelajaran
dalam pembelajaran
5 Pembelajaran berpusat pada siswa
6 Gerak gerik guru tidak monoton
7 Guru menggunakan bahasa lisan secara
jelas dan lancer
8 Pembelajaran dilaksanakan sesuai
dengan alokasi waktu yang ditentukan
3) Pedoman Wawancara Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Dalam penelitian ini, wawancara
dilakukan kepada beberapa orang siswa.
Wawancara dilakukan untuk mengetahui
tanggapan siswa terhadap keterlaksanaan
pembelajaran menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head
Together . Selain itu melalui wawancara
peneliti dapat memperkuat dan meyakinkan
data tentang motivasi belajar siswa yang
semula sudah diisi dalam Kuesioner/angket.
Tabel 3.4
Kisi – Kisi Pedoman Wawancara Siswa
No
Indikator
Nomor
Pernyataan
1 Adanya perasaan tertarik siswa terhadap
pembelajaran
1, 2
2 Keinginan untuk belajar tanpa adanya
paksaan dari pihak manapun
7, 8
3 Memiliki kegairahan yang tinggi dalam
proses pembelajaran
5, 6
4 Adanya perasaan senang mengikuti
pembelajaran
3
5 Perhatian selama pembelajaran berlangsung 4
Total 8
H. Validitas dan Realibilitas Instrumen Penelitian
Dalam analisis uji coba tes ini langkah-langkah yang ditempuh adalah:
1. Validitas
Validitas berkaitan dengan ketetapan alat
penilaian(instrument) terhadap konsep yang dinilai betul-betul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
menilai apa yang seharusnya dinilai. Instrumen yang
digunakan peneliti terlebih dahulu akan divalidasi dengan
menggunakan dua jenis,yaitu:
a. Validitas Isi
Validitas isi berkenan dengan kesangguapan alat
penilaian untukmengukur isi yang sebenarya. Artinya, tes
yang akan diberikan mampu mengungkapkan isi dari suatu
konsep atau variable yang akan diukur.
b. Validitas Butir Item
Analisis validitas tes digunakan untuk mengetahui
apakah butir soal sebagai instrumen penelitian valid atau
tidak valid. Untuk menghitung koefisien validitasnya,
peneliti menggunakan rumus korelasi product moment
sebagai berikut:
keterangan:
rxy
= koefisien validitas butir soal
N = banyak siswa peserta tes
X = jumlah skor item
Y = jumlak skor total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Dari rxy
yang diperoleh tersebut kemudian
dinandingkan dengan tabel harga kritis produk moment. Item
tersebut dikatakan valid jika rhitung
≤ rtabel
. (Suharsimi
Arikunto, 1998:162).
2. Reliabilitas
Dalam penelitian ini, teknik analisis reliabilitas yang
digunakan adalah tes tunggal dengan teknik non belah dua
dari Kuder dan Richardson (K-R 20) dengan rumus sebagai
berikut:
2
2
11 11
i
i
n
nr
Dengan:
= Koefisien reliabilitas
n = banyak soal
2
i = jumlah variansiskor tiap butir soal
2
i = variansi skor total
Adapun rumus dalam menentukan variansi total dan variansi
tiap butir soal, sebagai berikut:
11r
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
a. Variansi total
n
n
yy
i
2
2
2
b. Variansi butir soal
n
n
xx i
i
2
2
2
Berikut adalah tabel kualifikasi reliabilitas (Suharsimi,
2006;276) yang akan dipadankan dengankoefisien realibilitas
insrumen yang diperoleh.
Tabel 3.5 Kriteria Interpretasi Tingkat Reliabilitas
Koefisien Korelasi Kategori
000,1800,0 11 r Sangat Tinggi
800,0600,0 11 r Tinggi
600,0400,0 11 r Cukup
400,0200,0 11 r Rendah
200,0000,0 11 r Sangat Rendah
Item dikatakan reliable jika nilai 11r memenuhi kualifikasi cukup tinggi,
tinggi, dan sangat tinggi. (rtabel =0,404)
I. Teknik Analisis Data
1. Analisis Data Keterlaksanaan Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
a. Analisis Data Keterlaksanaan Pembelajaran menggunakan
Model Kooperatif tipe Numbered Head Together
Pada lembar observasi keterlaksanaan
pembelajran, apabila diberikan jawaban “Ya” maka
skornya 1, sebaliknya apabila diberikan jawaban
“Tidak” maka skornya 0. Setelah mengkonversikan
jawaban dari lembar observasi, selanjutnya dicari
presentase keterlaksanaan pada setiap pertemuan
dengan menggunakan rumus:
%100j
iPk
Keterangan:
Pk = Presentase keterlaksanaan pembelajaran
i = Banyak indikator yang terlaksana
J = Jumlah keseluruhan indikator yang diamati
Setelah itu akan diperoleh presentasenya, dan
kemudian disamakan dengan kriteria keterlaksanaan
pembelajaran dari setiap pertemuan dengan
menggunakan tabel kriteria sebagai berikut (
Suharssimi, 1988:155)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Tabel 3.6 Kriteria Keterlaksanaan Pembelajaran Numbered
Head Toegther
Persentase (%) Kategori
10081 kP Sangat Baik
8061 kP Baik
6041 kP Cukup
4021 kP Kurang
200 kP
Sangat Kurang
2. Analisis Data Motivasi Belajar Siswa
Analisis motivasi belajar siswa dapat dilihat berdasarkan pernyataan-
pernyataan yang berkaitan dengan motivasi belajar siswa pada
kuisoner/angket yang telah dipilih siswa. Setiap butir pernyataan
dikonversikan dalam bentuk skor yang sesuai dengan kriteria yang terdapat
pada tabel dibawah ini.
Tabel 3.7 Konversi Skor Kategori Motivasi Belajar Siswa
Sangat
Setuju
Setuju Ragu–
ragu
Tidak
Setuju
Sangat
Tidak
setuju
Pernyataan positif
5
4
3
2
1
Pernyataan negatif
1
2
3
4
5
Dalam penelitian ini, data motivasi belajar siswa terhadap pembelajaran
yang digunakan akan dianalisi melalui dua tahap, yaitu :
Pernyataan
Motivasi
Kategori
Motivasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
a. Motivasi Belajar Siswa secara Individu
Setelah dikonvrensikan ke dalam bentuk skor, selanjutnya akan
dihitung skor total yang diperoleh masing-masing siswa, kemudian
menghitung presentase motivasi belajar siswa dengan menggunakan
cara sebagai berikut :
%100M
JH
Keterangan:
H = Persentase minat belajar siswa
J = Jumlah skor yang diperoleh masing – masing siswa
M = Jumlah skor maksimum
Setelah diperoleh presentase dari motivasi belajar masing-masing
siswa , kemudian memntukan kriteria motivasi belajar siswa
berdasarkan kriteria yang ada pada tabel berikut:
Tabel 3.8 Kualifikasi Motivasi Belajar Setiap Siswa
Interval Skor (%) Kriteria Minat
20H Sangat Rendah
4020 H Rendah
6040 H Cukup
8060 H Tinggi
10080 H Sangat Tinggi
Dari tabel diatas, menunjukan bahwa kriteria motivasi belajar siswa
dapat diartikan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
1) Siswa yang memiliki persentase motivasi belajar kurang dari atau
sama dengan 20%, berarti minat belajarnya sangat rendah.
2) Siswa yang memiliki persentase motivasi belajar 21% sampai
dengan 40%, berarti minat belajarnya rendah.
3) Siswa yang memiliki persentase motivasi belajar 41% sampai
dengan 60%, berarti minat belajarnya cukup.
4) Siswa yang memiliki persentase motivasi belajar 61% sampai
dengan 80%, berarti minat belajarnya tinggi.
5) Siswa yang memiliki persentase motivasi belajar 81% sampai
dengan 100%, berarti minat belajarnya sangat tinggi.
b. Motivasi Belajar Siswa secara Keseluruhan
Setelah diperoleh kriteria motivasi belajar siswa selanjutnya
dapat dilihat motivasi belajar siswa secara keseluruhan dengan
menggunakan tabel dibawah ini (Kartika Budi, 2001:55).
Tabel 3.9Kriteria Motivasi Belajar Siswa Secara Keseluruhan
ST ST+T ST+T+C ST+T+C+
R
ST+T+C+R
+SR
Kriteria
%75
Sangat Tinggi
%75
%75
Tinggi
%75
%65 Cukup
%65 %65 Rendah
%65 Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Keterangan:
ST : Sangat Tinggi
T : Tinggi
C : Cukup
R : Rendah
SR : Sangat Rendah
Dari tabel diatas, dapat diartikan motivasi belajar siswa secara
keseluruhan sebagai berikut:
1) Jika persentase jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi lebih
dari atau sama dengan 75% maka dapat disimpulkan motivasi belajar
siswa secara keseluruhan sangat tinggi.
2) Jika persentase jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi
kurang dari 75% dan jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat
ditambah dengan persentase jumlah siswa dengan kriteria tinggi
mencapai lebih dari atau sama dengan 75% maka dapat disimpulkan
motivasi belajar siswa secara keseluruhan tinggi.
3) Jika persentase jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi
ditambah persentase jumlah siswa yang memiliki kriteria tinggi kurang
dari 75% dan persentase siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi
ditambah dengan kriteria tinggi dan cukup mencapaai lebih dari atau
sama dengan 65% maka dapat disimpulkan motivasi belajar siswa
secara keseluruhan cukup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
4) Jika persentase jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi
dutambah kriteria tinggi dan kriteria cukup kurang dari 65% dan
persentase jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi ditambah
kriteria tinggi dengan kriteria cukup serta kriteria rendah mencapai
lebih dari atau sama dengan 65% maka dapat disimpulkan motivasi
belajar siswa secara keseluruhan rendah.
5) Jika persentase jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi
ditambah kriteria tinggi, kriteria cukup, dan kriteria rendah kurang dari
65% dan persentase jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi
ditambah kriteria tinggi, kriteria cukup, kriteria rendah, dan kriteria
sangat rendah mencapai kurang dari 65% maka dapat disimpulkan
motivasi belajar siswa secara keseluruhan sangat rendah.
Dalam penelitian ini, pembelajaran dikatakan efektif dari segi
motivasi belajar siswa, apabila motivasi belajar siswa secara
keseluruhan masuk dalam kriteria tinggi (≥ 75%) terhadap
pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe Numbered Head
Together.
3. Analisis Data Tes Hasil Belajar
Data tes hasil belajar akan dianalisi dengan memberikan skor pada
setiap item jawaban siswa berdasarkan ketepatan dan kelengkapan sesuai
dengan pedoman penskoran yang telah ditetapkan peneliti sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Setelah dilakukan penskoran, skor-skor dari setiap item soal dijumlahkan.
Jumlah skor secara keseluruhan disebut skor total perolehan siswa, skor total
yang diperoleh dikonversikan ke bentuk persen dengan menggunakan rumus:
( )
Setelah dikonversikan kedalam bentuk persen, presentase skor yang
diperoleh dipadankan dengan criteria penilaian berikut.
Tabel 3.10 Kriteria Penilaian Hasil Belajar Secara Kualitatif
(dimodifikasi dari Kartika Budi, 2001:54)
Interval Skor (%) Nilai
44x 4
5444 x 5
6454 x 6
7464 x 7
8474 x 8
9484 x 9
10094 x 10
Tabel 3.11 Kriteria Hasil Belajar Seluruh Siswa
Secara Kualitatitf (dimodifikasi dari Kartika Budi, 2001: 54)
Jumlah yang Memeroleh Nilai
Kriteria 8y 7y 6y 5y 4y
%75 Sangat tinggi
%75 %75 Tinggi
%75 %65 Cukup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
%65 %65 Rendah
%65 Sangat rendah
Tabel 3.12 Kriteria Efektivitas Hasil Belajar secara Kuantitatif
(dimodifikasi dari Kartika Budi, 2001: 54)
% Yang Berhasil Kriteria
40x Sangat Rendah
5540 x Rendah
6555 x Cukup
7965 x Tinggi
10079 x Sangat Tinggi
Tabel 3.13 Kriteria Efektivitas Hasil Belajar Seluruh Siswa
Secara Kuantitatif (dimodifikasi dari Kartika Budi, 2001: 54)
Jumlah yang Memeroleh Nilai
Kriteria ST ST+T ST+T+C ST+T+C+R ST+T+C+R+SR
%75 Sangat tinggi
%75 %75 Tinggi
%75 %65 Cukup
%65 %65 Rendah
%65 Sangat rendah
Dari tabel diatas, dapat di artikan bahwa hasil belajar siswa secara
keseluruhan sebagai berikut:
1) Jika persentase jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi lebih
dari atau sama dengan 75% maka dapat disimpulkan hasil belajar siswa
secara keseluruhan sangat tinggi.
2) Jika persentase jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi
kurang dari 75% dan jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
ditambah dengan persentase jumlah siswa dengan kriteria tinggi
mencapai lebih dari atau sama dengan 75% maka dapat disimpulkan
hasil belajar siswa secara keseluruhan tinggi.
3) Jika persentase jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi
ditambah persentase jumlah siswa yang memiliki kriteria tinggi kurang
dari 75% dan persentase siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi
ditambah dengan kriteria tinggi dan cukup mencapaai lebih dari atau
sama dengan 65% maka dapat disimpulkan hasil belajar siswa secara
keseluruhan cukup.
4) Jika persentase jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi
dutambah kriteria tinggi dan kriteria cukup kurang dari 65% dan
persentase jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi ditambah
kriteria tinggi dengan kriteria cukup serta kriteria rendah mencapai
lebih dari atau sama dengan 65% maka dapat disimpulkan hasil belajar
siswa secara keseluruhan rendah.
5) Jika persentase jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi
ditambah kriteria tinggi, kriteria cukup, dan kriteria rendah kurang dari
65% dan persentase jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi
ditambah kriteria tinggi, kriteria cukup, kriteria rendah, dan kriteria
sangat rendah mencapai kurang dari 65% maka dapat disimpulkan hasil
belajar siswa secara keseluruhan sangat rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Pada penelitian ini, secara kuantitatif dan kualitatif pembelajaran
menggunakan model kooperatif tipe Numbered Head Together dikatakan
efektif dari segi hasil belajar apabila hasil belajar siswa secara
keseluruhan masuk dalam kriteria tinggi (≥ 75%).
4. Analisis Data Hasil Wawancara Siswa tehadap Pembelajaran Model
Kooperatif tipe Numbered Head Together.
Hasil dari wawancara siswa terhadap model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Head Together aakan dianalisis secara
deskriptif dengan menyimpulkan jawaban siswa dari hasil wawancara.
J. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
1. Pengajuan Judul
Judul diajukan kepada dosen pembimbing untuk mendapatkan
persetujuan. Judul yang akan diajukan sesuai dengan latar belakang
masalah pembelajaran matemaatika kelas VII A SMP Bopkri 1
Yogyakarta.
2. Penyusunan Proposal
Proposal yang disusun terdiri dari 3 bab dengan rincian bab 1
pendahuluan, bab 2 kajian pustaka, dan bab3 metode penelitian.
3. Persiapan Penelitian
a. Pengajuan surat ijin ke sekolah
b. Wawancara dan Observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Wawancara dan observasi dilaksanakan untuk lebih
mengetahui situasi dan karakter siswa selama pembelajaraan
matematika.
c. Penyusunan Instrumen Penelitian dan validasi
Instrumen penelitian yang disusun berdasarkan
indikaator-indikator yang telah ditetapkan, kemudian
divalidasi oleh dosen dan guru pengampu mata pelajaraan
matematika wajib. Instrumen penelitian dapat
diimplementasikan jika instrumen tersebut valid.
4. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian yang dilaksanakan meliputi pelaksanaan pembelajaran yang
menggunakan model pembelaajaran kooperatif tipe Numbered Head
Together dan implementasi dari instrumen guna untuk mengetahui hasil
dan motivasi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Head Together . Pelaksanaan penelitian bertujuan untuk
mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk mengukur keefektifan
pembelajaran model kooperatif tipe Numbered Head Together pada
materi Perbandingan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
K. Pejadwalan Waktu Pelaksanaan Penilitian
1. Waktu
Penelitian dilakasanakan pada bulian April-Juni 2018 tahun ajaran
2017/2018
2. Tempat
Penelitian dilaksanakan di kelas VII A SMP Bopkri 1 Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
BAB IV
PELAKSANAAN, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMP Bopkri 1 Yogyakarta ,
dimana sekolah tersebut terletak di tengah kota Yogyakarta yang
beralamatkan di Jalan Maas Suharto Jambu No.48, Tegal
Panggung, Danurejan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa
Yogyakarta. Sekolahan bersejaran ini didirikan tanggal 03 Agustus
1946 yang awalnya bertempat di Jalan Ungaran no.3 Yogyakarta.
Kemudian pada masa perang kolonial II sekolah tersebut sempat
ditutup karena pemerintah Belanda berhasil mendududki Ibu Kota
Republik Indonesia di Lembaga Pendididkan Kristen di
Yogyakarta. Setelah pengakuan kedaulatan pada pertengahan
tahum 1949 Yayasan BOPKRI kembali membuka sekolah-sekolah-
sekolah Zending dan Vereneging Van Scholen diantaranya adalah
SMP Bopkri 1 Yogyakarta yang kemudian menempati gedung di
Jalan Gemblakan 42 sampai sekarang dengan alamt Jalan
Gemblakan 42. Kurikulum yang digunakan di SMP Bopkri 1
Yogyakarta pada tahun ajaran 2017/2018 adalah kurikulum 2013.
Pada tahun ajaran 29017/2018 terdapat 20 guru yang terdiri
dari 12 guru laki-laki dan 8 guru perempuan. Dan saat ini terdapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
326 siswa. SMP Bopkri 1 Yogyakarta memiliki sarana untuk
mendukung kegiatan belajar mengajar yaitu ruang kepala sekolah,
rung wakil kepala sekolah, ruang tata usaha (TU), ruang guru,
ruang perpustakaan, ruang UKS, ruang untuk membatik, kantin,
laboratorium ipa, laboratorium komputer, 12 ruang kelas, gudang,
kamar mandi wanita dan pria, tempat parkir, dapur. SMP Bopkri 1
Yogyakarta juga menyediakan prasarana yaitu berupa sepasang
kursi, meja, meja guru, papan tulis (white board), proyektor,
spidol, penghapus, kipas angin, alat kebersihan (sapu), dan di
setiap ruang kelas terdapat jendela besar yang layak untuk
masuknya udara sehinhga sirkulasi diruangan dapat berganti.
B. Hasil Uji Instrumen
1. Uji Validitas Butir Soal (Tes Hasil Belajar Siswa)
Dari tes hasil belajar, berikut ini adalah perolehan skor siswa pada
setiap soal yang telah dikerjakanoleh siswa dan telah dikonversikan ke
dalam skor maksimal 10.
Tabel 4.1 Daftar Nilai Tes Hasil Belajar
No. Urut
Siswa
No. 1 skor
maks 5
No.2 skor
maks 18
no.3 skor
maks 18
No.4 skor
maks 21
No.5 skor
maks 24
Skor
Total
Skor maksimal 10 50
1 10 2 10 7 2 31
2 6 8 9 10 8 42
3 10 10 9 8 8 44
4 10 10 7 7 9 43
5 10 10 8 10 3 41
6 0 10 6 8 8 31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Dan untuk mengetahui validitas dari tes hasil belajar siswa tersebut
yang diujikan kepada 23 siswa di SMP Bopkri 1 Yogyakarta maka akan
digunakan validitas item soal dengan menggunakan korelasi Product-
Moment. Setiap item yang akan dihitung koofesien korelasinya dengan
menggunakan bantuan Software Microsoft Excel. Setiap butir soal akan
valid apabila nilai tabelXY rr ( tabelr
dalam penelitian ini adalah
).404,0)05.0,23( r
Hasil dari perhitungan yang dihitung dari koofisien korelasinya
dengan menggunakan bantuan software Microsoft Excel dapat dilihat
pada lampiran. Berikut ini adalah hasil dari perhitungan validasi tes
hasil belajar siswa.
7 6 10 10 7 1 34
8 10 7 10 10 10 47
9 0 3 5 9 2 19
10 10 10 9 10 8 46
11 10 7 10 7 8 42
12 10 10 6 10 5 41
13 6 4 2 6 6 24
14 10 10 6 10 4 40
15 10 10 7 10 8 45
16 0 8 3 6 8 24
17 10 10 9 9 7 45
18 10 9 10 10 1 40
19 10 7 10 7 7 40
20 6 8 10 10 2 35
21 6 2 10 9 3 30
22 10 10 9 9 8 45
23 10 10 10 10 10 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Tabel 4.2
Hasil uji Validitas Tes Hasil Belajar siswa
Soal ke – i
XYr
Keterangan
1 0,0730 Tidak Valid
2 0,6447 Valid
3 0,5537 Valid
4 0,5057 Valid
5 0,5268 Valid
Berdasarkan hasil dari perhitungan yang ditampilkan pada
tabel diatas diperoleh menunjukan bahwa terdapat satu soal yang
tidak valid yaitu soal nomor 1. Oleh karena itu soal nomor 1 tersebut
tidak digunakan untuk menghitung reliabilitas.
2. Uji Reliabilitas Butir Soal
Soal yang telah diuji validitasnya, selain itu juga akan diuji juga
reliabilitasnya. Dan untuk menguji reliabilitasnya dari instrumen tes
hasil belajar dengan menggunakan rumus Alpha-Cornbach.
Perhitungan dilakukan dengan bantuan software Microsoft Excel
sehingga didapat hasil koefisien korelasi reliabilitas dari tes hasil
belajar yaitu , sehingga dapat dikatakan memenuhi
kategori “Sangat Tinggi” ( 000,1800,0 11 r )
C. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilakukan dzwwazib SMP Bopkri 1 Yogyakarta kelas VII
A yang terdiri dari 23 siswa. Pada penelitian ini, peneliti juga berperan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
sebagai guru. Peneliti diberikan waktu dari sekolah untuk melakukan
penelitian sesuai RPP yang telah dibuat yaitu 5 kali pertemuan, dimana 4
pertemuan berlangsung dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tip
Numbered Head Together, setelah itu 1 kali pertemuan digunakan untuk
tes dan pengisian angket motivasi belajar siswa, dan 1 kali pertemuan
untuk wawancara. Materi yang dipelajari untuk penelitian ini adalah
materi perbandingan. Berikut adalah rincian pelaksanaan penelitian yang
dapat dilihat pada tabel dibawah ini;
Tabel 4.3
Jadwal Pelaksanaan Penelitian
No. Hari,Tanggal Kegiatan
1. Sabtu, 5 Mei 2018 Melaksanakan pembelajaran dengan
materi membedakan masalah yang
berkaitan dengan perbandingan (rasio) dan
yang bukan dan memnentukan
perbandingan yang ekuivalen.
2. Selasa, 8 Mei 2018 Melaksanakan pembelajaran dengan
materi menjelaskan perbandingan senilai
(proposi) sebagai suatu pernyataan dari
dua perbaandingan yang ekuivalen dan
membuat suatu perbandingan senilai untuk
menentukan nilai x.
3. Sabtu, 12 Mei 2018 Melaksanakan pembelajaran dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
materi menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan perbandingan (rasio) dan
membedakann masalah perbandingan
senilai dan berbalik nilai dengaan
mengguakan tabel, grafik, dan persamaan.
4. Selasa, 15 Mei 2018 Melaksanakan pembelajaran dengan
materi perbandingan senilai dan berbalik
nilai dengan menggunakan berbagai
macam strategi termasuk tabel dan grafik.
5. Kamis, 17 Mei 2018 Melaksanakan Tes Hasil Belajar dan
pengisian angket motivasi belajar
6. Jumat, 18 Mei 2018 Melaksanakan wawancara
Dari tabel diatas menunjukan kegiatan selama penelitian berlangsung
yang dilakukan oleh peneliti. Berikut ini akan dideskripsikan pelaksanaan
kegiatan berlangsung.
1. Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama dalam penelitian dilaksanakan Sabtu,5 Mei 2018
pada jam pelajaran ke empat samapai dengan ke lima. Pembelajaran
berlangsung selama 80 menit. Pada pertemuan ini ada beberapa siswa
yang tidak hadir dikarenakan sakit. Pada saat pembelajaran peneliti
juga didampingi serta dibantu oleh Bapak Ariyanto Trikusni Wibowo
selaku guru pengampu mata pelajaran matematika kelas VII yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
bertugas sebagai observer untuk mengamati proses pelaksanaan
pembelajaran aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe numbered head
together. Materi yang dipelajari tentang mendiskripsikan suatu
perbandingan. Dalam pembelajaran terdapat tiga langkah yaitu
kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegatan penutup.
a. Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan pendahuluan diawali dengan berdoa bersama yang
telah dipimpin guru melalu ruangan kantor guru, setelah itu
menyampaikan salam dan memperkenalkan diri. Kemudian
peneliti melakukan pengecekan kehadiran siswa dengan
memanggil satu per satu sesuai nomor urut absen dengan
menanyakan nama panggilan agar memudahkan untuk mengingat
nama dan wajah dari siswa kelas VII A tersebut. Kemudian
peneliti menyampaikan materi yang akan dipelajari yakni materi
mendeskripsikan tentang perbandingan serta peneliti
menyampaikan indikator dan tujuan dari pembelajaranyang akan
dicapai pada pertemuan pertama. Peneliti juga menyampaikan
motivasi dan melakukan kegiatan apresepsi, dan menjelaskan
mengenai langkah-langkah kegiatan pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Head Together .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
b. Kegiatan Inti
Kegiatan ini diawali dengan menyampaikan materi yang
akan dipelajari disertai dengan tanya jawab antara peneliti dengan
siswa. Kemudian peniliti menampilkan materi dalam bentuk
power point dan dibantu oleh LCD. Peneliti menyampaikan
materi serta berinteraksi dengan siswa, siswa diajak untuk
memahami materi melalui ilustrasi gambar dan siswa diminta
menyebutkan contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari yang
berhubungan dengan materi yang disamapaikan. Setelah itu siswa
diberikan contoh dari materi yang disampaikan.
1. Kegiatan Kooperatif tipe Numbered Head Together
Peneliti membetuk kelompok secara heterogen, dimana
setiap kelompoknya terdiri dari siswa yang memiliki
kekampuan akademik yang beraneka ragam. Peneliti
membentuk siswa ke dalam 6 kelompok yang masing-
masing kelompok beranggtakan 3 sampai 4 orang .
Pembagian kelompok berdasarkan nilai-nilai yang diperoleh
pada saat ulangan harian dan hasil observasi peneliti pada
kelas VII A. Selanjutnya peneliti memberikan label nomer 1
sampai 4 pada setiap siswa dalam satu kelompok (numbered)
dan juga membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) kepada
masing-masing kelompok. Pada Lembar Kerja Siswa (LKS)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
terdiri dari 3 soal yang berkaaitan indikatir yang ingin
dicapai.
Peneliti memberikan waktu 20 menit untuk mengerjakan
soal dan berdiskusi secara berkelompok (Head Together).
Karena pada penerapan model pembelajaran ini siswa tidak
tahu siapa yang nantinya akan mempresentasikan jawaban
dalm diskusi kelompok, sehingga semua siswa harus terlibat
aktif dan berdiskusikan bersama agar semua siswa dalam
kelompok dapat memahami soal dan jawaban yang
dikerjakan. Selama kegiatan diskusi berlangsung peneliti
berkeliling pada setiap kelompok serta memfasilitasi jalannya
kegiatan berdiskusi dan memberikan bantuan jika ada
kelompok yang mengalami kesulitan dalam berdiskusi
menyelesaikan soal yang terdapat pada LKS.
2. Kegiatan Presentasi
Peneliti mengundi setiap kelompok, sehingga setiap nomor
soal di presentasikan tiap kelompok yang telah ditunjuk pada
hasil pengundian. Peneliti memilih secara acak kelompok
yang akan mempresentasikan nomer berapa. Kelompok 1
mengerjakan nomor 2a dan yang memprensantikan adalah
nomor undi 3. Kelompok 2 mengerjakan nomor 3c,d dan
yang mempresentasikan adalah nomor undi 2. Kelompok 3
mengerjakan nomor 3a,b dan yang mempresntasikan adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
nomor undi 4. Kelompok 4 mengerjakan nomor 1a,b dan
yang mempresentasikan adalah nomor undi 2. Kelompok 5
mengerjakan nomor 2b dan yang mempresentasikan adalah
nomor undi 3. Kelompok 6 mengerjakan nomor 1c dan yang
mempresentasikan nomor undi 2. Hasil diskusi jawaban
dituliskan di papan tulis dan dijelaskan secaara berurutan
kepada teman-teman kelompok lain, teman-teman dari
kelompok lain bersama-sama menyimak dan mencocokaan
jawaban mereka, pada saat itu juga peneliti memberikan
kesempataan dari kelompok lain untuk memberikan pendapat
atau pertanyaan yang menyangkut jawaban yang
dipresentasikan oleh tiap kelompok.
Bagan 4.1 Presentase Kelas Pertemuan I
Keterangan :
= Kelompok
= Soal yang dipresentasikan
Persentase
Kelas
1 2 3 4 5 6
3c,d 2a 3a,b 1a,b 2b 1c
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
3. Kegiatan penutup
Pada bagian penutup ini , peneliti mengajak semua siswa
untuk memberikan keseimpulan dari materi yang telah dipelajari
yaitu tentag mendiskripsikan perbandingan dengan cara
menerapkan pada kehidupan sehari-hari. Setelah itu, peneliti
memberikan gambaran untuk materi yang akan dipelajari pada
pertemuan selanjutnya menentukan perbandingan yang ekuivalen
dan meminta siswa untuk mempersiapkan pelajaran selanjutnya.
2. Pertemuan Kedua
Pada pertemuan kedua penelitian dilaksanakan Selasa, 8 Mei 2018
pada jam pelajaran satu sampai dengan pelajaran ke dua, dan
pertemuan kedua ini siswa kelas VII A hadir semua. Pembelajaran
pada pertemuan kedua ini, peneliti didampingi oleh Bapak Ariyanto
Trikusni Wibowo selaku guru pengampu mata pelajaran matematika
kelas VII yang bertugas sebagai observer untuk mengamati proses
pelaksanaan pembelajaran aktivitas siswa selama pembelajaran
berlangsung dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
numbered head together. Matei yang dipelajari yaitu mempelajari
tentang menentuksn perbandingan senilai (proposi) sebagai suatu
pernyataan dari dua perbandingan yang ekuivalen dan membuat suatu
perbandingan senilai untuk menentukan x. Dalam proses pembelajaran
ini terdapat tiga langkah kegiatan yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan
inti, dan kegiatan penutup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
a. Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan pendahuluan diawali dengan saling
menyampaaikan salam dan berdoa. Kemudian peneliti
mengkondisikan siswa untuk siap mengikuti pembelajaran dan
mengecek kehadiran siswa yang pada hari itu semua siswa hadir.
Selanjutnya peneliti menyampaikan materi yang akan dipelajari
yaitu menentukan perbandingan yang ekuivalen dan
menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada
pertemuan kedua. Peneliti melakukan kegiatan apresepsi, dan
menyampaikan bahwa akan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Head Together.
b. Kegiatan Inti
Kegiatan inti dimulai dengan menyampaikaan materi oleh
peneliti melalui layar LCD dan disertai dengan tanya jawab antara
peliti dengan siswa.
1. Kegiatan Numbered Head Together
Pada saat peneliti menyampaikan materi, peneliti juga
meminta siswa untuk mengerjakan latihan soal sebagai
penerapan materi. Setelah itu, peneliti meminta untuk duduk
berkelompok sesuai dengan kelompok yang sudah ditentukan
pada saat pertemuan pertama. Selanjutnya, Peneliti
membagikan Lembar Kerjaa Siswa (LKS) kepada masing-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
masing siswa dalam kelompok, soal terdiri dari 4 nomor yang
berkaitan dengan indikator yang akan dicapai.
Sesuai dengan ketentuan diawal, setiap siswa dalam satu
kelompok diberi nomor satu sampai dengan empat (numbered)
.Siswa yang sudah mendapatkan LKS langsung berdiskusi dan
bekerja untuk saling bertukar informasi dan ide dalama mencari
penyelesaian LKS (head together). Peneliti memberikan waktu
berdiskusi selama 30 menit. Selama proses mengerjakan atau
berdiskusi, peneliti berkeliling untuk memfasilitasi tiap
kelompok yang mengalami kesulitan dalam proses
mengerjakan.
2. Kegiatan Presentasi
Kegiatan presentasi dimulai, peneliti mulai undian untuk
siapa yang akan mempresentasikan jawaban didepan dan akan
mewakili kelompoknya. Setelah itu, kelompok yang terpilih
untuk maju kedepan adalah kelompok 1 yang akan
mengerjakan nomor 1 dengan nomer undian 4. Kelompok 2
yang akan mengerjakan nomor 2 dengan nomor undian 1.
Kelompok 3 yang akan mengerjakan nomor 3 dengan nomor
udian 2. Kelompok 4 yang akan mengerjakan nomor 4a dengan
nomor undian 3. Kelompok 5 yang akan mengerjakan nomor
4b dengan nomor undian 4. Kelompok 6 yang akan
mengerjakan nomor 5 dengan nomor undian 2. Setiap nomor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
undian yang sudah disebutkan, tiap siswa tersebut mewakili
kelompoknya untuk mempresentasikan jawaban yang telah
didiskusikan dalam kelompok. Ketika siswa sedang
mempresentasikan, siswa yang lain menyimak dan jika ada
yang jawaban berbeda dari kelompok lain, diberikan waktu
untuk saling memberikan pendapat pada jawabannya.
Berikut ini adalah bagian pembagian presentasi kelompok
dikelas VII A.
Bagan 4.2 Presentase Kelas Pertemuan II
Keterangan :
= Kelompok
= Soal yang dipresentasikan
c. Kegiatan Penutup
Pada kegiatan penutup ini, peneliti memberikan beberapa
soal untuk dikerjakan sebagai PR. Peneliti juga meminta siswa
untuk menyampaikan kesimpulan dari materi yang telah dipelajari
yaitu menjelaskan perbandingan senilai dan membuat suatu
Presentasi Kelas
1 2 3 4 5 6
2 1 3 4a 4b 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
perbandingan senilai. Selanjutnya, peneliti menyampaikan materi
yang akan dipelajri pada pertemuan berikutnya yaitu tentang
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perbandingan
(rasio) dan membedakan masalah perbandingan senilai dan
berbalik nilai dengan menggunakan tabel, grafik, dan persamaan.
3. Pertemuan Ketiga
Pada pertemuan kedua penelitian dilaksanakan Sabtu, 12 Mei
2018. pada jam pelajaran ke empat sampai dengan pelajaran ke lima ,
pertemuan ketiga ini berlangsung selama 80 menit dan pada
pertemuan kedua ini siswa kelas VII A hadir semua. Pembelajaran
pada pertemuan kedua ini, peneliti didampingi oleh Bapak Ariyanto
Trikusni Wibowo selaku guru pengampu mata pelajaran matematika
kelas VII yang bertugas sebagai observer untuk mengamati proses
pelaksanaan pembelajaran aktivitas siswa selama pembelajaran
berlangsung dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe numbered head together. Matei yang dipelajari yaitu mempelajari
tentang menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perbandingan
dan membedakan masalah perbandingan senilai dan berbalik nilai
dengan menggunakan tabel , grafik dan persamaan. Dalam proses
pembelajaran ini terdapat tiga langkah kegiatan yaitu kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
a. Kegiatan Pendahuluan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Kegiatan pendahuluan diawali dengan saling menyampaaikan salam
dan berdoa. Kemudian peneliti mengkondisikan siswa untuk siap
mengikuti pembelajaran dan mengecek kehadiran siswa yang pada hari
itu semua siswa hadir. Selanjutnya peneliti menyampaikan materi yang
akan dipelajari yaitu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
perbandingan dan membedakan masalah perbandingan senilai dan
berbalik nilai dengan menggunakan tabel , grafik dan persamaan.
Peneliti melakukan kegiatan apresepsi, dan menyampaikan bahwa
akan menggunakan model pembelajaran kooperativ tipe Numbered
Head Together.
b. Kegiatan Inti
Kegiatan inti dimulai dengan menyampaikaan materi oleh
peneliti melalui layar LCD dan disertai dengan tanya jawab antara
peliti dengan siswa.
1. Kegiatan Numbered Head Together
Pada saat peneliti menyampaikan materi, peneliti juga
meminta siswa untuk mengerjakan latihan soal sebagai
penerapan materi. Setelah itu, peneliti meminta untuk duduk
berkelompok sesuai dengan kelompok yang sudah ditentukan
pada saat pertemuan pertama. Selanjutnya, Peneliti
membagikan Lembar Kerjaa Siswa (LKS) kepada masing-
masing siswa dalam kelompok, soal terdiri dari 4 nomor yang
berkaitan dengan indikator yang akan dicapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Sesuai dengan ketentuan diawal, setiap siswa dalam satu
kelompok diberi nomor satu sampai dengan empat (numbered)
.Siswa yang sudah mendapatkan LKS langsung berdiskusi dan
bekerja untuk saling bertukar informasi dan ide dalama mencari
penyelesaian LKS (head together). Peneliti memberikan waktu
berdiskusi selama 30 menit. Selama proses mengerjakan atau
berdiskusi, peneliti berkeliling untuk memfasilitasi tiap
kelompok yang mengalami kesulitan dalam proses
mengerjakan. Pada pertemuan ketiga ini siswa sudah mulai
aktif bertanya dan lebiih mau teratur mengikuti proses
berkelompok .
2. Kegiatan Presentasi
Kegiatan presentasi dimulai, peneliti mulai undian untuk
siapa yang akan mempresentasikan jawaban didepan dan akan
mewakili kelompoknya. Pada pertemuan ketiga ini tidak semua
kelompok maju, peneliti memilih secara acak yang kelompok
yang akan maju untuk mempresentasikan jawabannya Setelah
itu, kelompok yang terpilih untuk maju kedepan adalah
kelompok 1 yang akan mengerjakan nomor 1 dengan nomer
undian 2. Kelompok 3 yang akan mengerjakan nomor 2 dengan
nomor undian 4. Kelompok 4 yang akan mengerjakan nomor 3
dengan nomor udian 3. Kelompok 6 yang akan mengerjakan
nomor 4 dengan nomor undian 1. Setiap nomor undian yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
sudah disebutkan, tiap siswa tersebut mewakili kelompoknya
untuk mempresentasikan jawaban yang telah didiskusikan
dalam kelompok. Ketika siswa sedang mempresentasikan,
siswa yang lain menyimak dan jika ada yang jawaban berbeda
dari kelompok lain, diberikan waktu untuk saling memberikan
pendapat pada jawabannya.
Berikut ini adalah bagian pembagian presentasi kelompok
dikelas VII A.
Bagan 4.3 Presentase Kelas Pertemuan III
Keterangan :
= Kelompok
= Soal yang dipresentasikan
Presentasi
Kelas
1 3 4 6
1 2 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
c. Kegiatan Penutup
Pada kegiatan penutup ini, peneliti memberikan beberapa
soal untuk dikerjakan sebagai PR agar siswa terbiasa untuk
mengulang kembali apa yang sudah dipelajari disekolah . Peneliti
juga meminta siswa untuk menyampaikan kesimpulan dari materi
yang telah dipelajari yaitu menjelaskan perbandingan senilai dan
membuat suatu perbandingan senilai. Selanjutnya, peneliti
menyampaikan materi yang akan dipelajri pada pertemuan
berikutnya yaitu tentang perbandingan senilai dan berbalik nilai
dengan menggunakan berbagai macam strategi termasuk tabel dan
grafik. Pembelajaran ditutup dengan salam dan siswa
mempersiapkan pembelajaran selanjutnya,
4. Pertemuan Keempat
Pada pertemuan kedua penelitian dilaksanakan Selasa, 15 Mei
2018 pada jam pelajaran satu sampai dengan pelajaran ke dua, dan
pertemuan kedua ini siswa kelas VII A hadir semua. Pembelajaran
pada pertemuan kedua ini, peneliti didampingi oleh Bapak Ariyanto
Trikusni Wibowo selaku guru pengampu mata pelajaran matematika
kelas VII yang bertugas sebagai observer untuk mengamati proses
pelaksanaan pembelajaran aktivitas siswa selama pembelajaran
berlangsung dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
numbered head together. Matei yang dipelajari yaitu menyelesaikan
masalah perbandingan senilai dan berbalik nilai dengan menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
berbagai macam strategi termasuk tabel dan grafik. Dalam proses
pembelajaran ini terdapat tiga langkah kegiatan yaitu kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
a. Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan pendahuluan diawali dengan saling
menyampaaikan salam dan berdoa. Kemudian peneliti
mengkondisikan siswa untuk siap mengikuti pembelajaran dan
mengecek kehadiran siswa yang pada hari itu semua siswa
hadir. Selanjutnya peneliti menyampaikan materi yang akan
dipelajari yaitu menyelesaikan masalah perbandingan senilai
dan berbalik nilai dengan menggunakan berbagai macam
strategi termasuk tabel dan grafik dan menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan kedua.
Peneliti melakukan kegiatan apresepsi, dan menyampaikan
bahwa akan menggunakan model pembelajaran kooperativ tipe
Numbered Head Together.
b. Kegiatan Inti
Kegiatan inti dimulai dengan menyampaikaan materi oleh
peneliti melalui layar LCD dan disertai dengan tanya jawab
antara peliti dengan siswa.
1. Kegiatan Numbered Head Together
Pada saat peneliti menyampaikan materi, peneliti
juga meminta siswa untuk mengerjakan latihan soal sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
penerapan materi. Setelah itu, peneliti meminta untuk duduk
berkelompok sesuai dengan kelompok yang sudah
ditentukan pada saat pertemuan pertama. Selanjutnya,
Peneliti membagikan Lembar Kerjaa Siswa (LKS) kepada
masing-masing siswa dalam kelompok, soal terdiri dari 4
nomor yang berkaitan dengan indikator yang akan dicapai.
Sesuai dengan ketentuan diawal, setiap siswa dalam
satu kelompok diberi nomor satu sampai dengan empat
(numbered) .Siswa yang sudah mendapatkan LKS langsung
berdiskusi dan bekerja untuk saling bertukar informasi dan
ide dalama mencari penyelesaian LKS (head together).
Peneliti memberikan waktu berdiskusi selama 30 menit.
Selama proses mengerjakan atau berdiskusi, peneliti
berkeliling untuk memfasilitasi tiap kelompok yang
mengalami kesulitan dalam proses mengerjakan.
2. Kegiatan Presentasi
Kegiatan presentasi dimulai, peneliti mulai undian
untuk siapa yang akan mempresentasikan jawaban didepan
dan akan mewakili kelompoknya. Setelah itu, kelompok
yang terpilih untuk maju kedepan adalah kelompok 2 yang
akan mengerjakan nomor 1 dengan nomer undian 2.
Kelompok 3 yang akan mengerjakan nomor 2 dengan
nomor undian 4. Kelompok 5 yang akan mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
nomor 3 dengan nomor udian 3. Kelompok 6 yang akan
mengerjakan nomor 4 dengan nomor undian 1. Setiap
nomor undian yang sudah disebutkan, tiap siswa tersebut
mewakili kelompoknya untuk mempresentasikan jawaban
yang telah didiskusikan dalam kelompok. Ketika siswa
sedang mempresentasikan, siswa yang lain menyimak dan
jika ada yang jawaban berbeda dari kelompok lain,
diberikan waktu untuk saling memberikan pendapat pada
jawabannya.
Berikut ini adalah bagian pembagian presentasi
kelompok dikelas VII A.
Bagan 4.4 Presentase Kelas Pertemuan IV
Keterangan :
= Kelompok
= Soal yang dipresentasikan
c. Kegiatan Penutup
Pada kegiatan penutup ini, peneliti memberikan beberapa
soal untuk dikerjakan sebagai PR. Peneliti juga meminta siswa
Presentasi
Kelas
2 3 5 6
2 1 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
untuk menyampaikan kesimpulan dari materi yang telah
dipelajari yaitu menjelaskan perbandingan senilai dan membuat
suatu perbandingan senilai. Selanjutnya, peneliti
menyampaikan bahwa ini adalah pertemuan terakhir dan
peneliti membagikan kertas untuk mengisi kesan dan pesan
selama proses pembelajaran. Pada pertemuan berikutnya siswa
diminta untuk mempersiapkan untuk Tes Hasil Belajar. Pada
akhir pertemuan ditutup juga dengan berdoa bersama setelah
itu siswa mempersiapkan pembelajaran selanjutnya.
D. Analisis Data
1. Analisis Data Keterlaksanaan Pembelajaran Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head Together
Observasi keterlaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe numbered head
together dilakukan oleh observer pada saat pembelajaran
berlangsung. Observasi yang dilakukan oleh Bapak Ariyanto
Trikusni Wibowo selaku guru pengampu mata pejaran matematika
kelas VII dan Patricia Puspita Observer dilakukan dengan cara
memberikan tandang centang () pada kolom “Ya” untuk indikator
yang terlaksana dan pada kolom “Tidak” untuk indikator yang
tidak terlaksana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Berikut ini adalah data hasil observasi keterlaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran koopertaif
tipe numbered head together
Tabel 4.4
Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran
Menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered
Head Together
Indikator Pertemuan
Pertama
Pertemuan
Kedua
Pertemuan
Ketiga
Pertemuan
Keempat
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
19 19 20 21
90% 90% 95% 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Sangat
Baik
Sangat
Baik
Sangat
Baik
Sangat
Baik
Keterangan :
: Indikator yang diamati terlaksana
: Indikator yang diamati tidak terlaksana
Berdasarkan perhitungan dari data keterlaksanaan
pembelajaran pada pertemuan pertama, pertemuan kedua,
pertemuan ketiga, dan pertemuan keempat diperoleh rata-rata
keterlaksanaan pembelajaran secara keseluruhan sebagai berikut
Rata – rata persentase keterlaksanaan pembelajaran keseluruhan =
Hasil dari presentase keterlaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe numbered head
together secara keseluruhan sebesar dan hasil tersebut
termasuk pada kategori “ Sangat Baik “. Oleh karena itu, dari hasil
yang diperoleh tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran kooperativ tipe
numbered head together pada materi perbandingan dapat terlaksana
dengan “ Sangat Baik” di kelas VII A SMP Bopkri 1 Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
2. Analisis data Motivasi Belajar Siswa
Pada daftar skor/kuesioner motivasi belajar siswa dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head
Together terdapat pada lampiran. Berikut ini adalah atabel
data/kuesioner motivasi belajar siswa pada saat pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaaran kooperatif tipe
Numbered Head Together.
Tabel 4.5
Analisi Data Motivasi Belajar Siswa
Kode Siswa Skor Total Persentase
(%)
Kategori
S1 86 69 Tinggi
S2 98 78 Tinggi
S3 94 75 Tinggi
S4 87 70 Tinggi
S5 96 77 Tinggi
S6 101 81 Sangat Tinggi
S7 92 74 Tinggi
S8 108 86 Sangat Tinggi
S9 83 66 Tinggi
S10 97 78 Tinggi
S11 94 75 Tinggi
S12 97 78 Tinggi
S13 92 74 Tinggi
S14 101 81 Sangat Tinggi
S15 93 74 Tinggi
S16 89 71 Tinggi
S17 93 74 Tinggi
S18 93 74 Tinggi
S19 97 78 Tinggi
S20 89 71 Tinggi
S21 94 75 Tinggi
S22 66 53 Cukup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
S23 121 97 Sangat Tinggi
Berdasarkan data yang terdapat pada tabel diatas,
dirangkum dengan mengkelompokan berdasarkan kategoi yang
sejenis. Kemudia, dapat dihitung presentase banyaknya siswa
pada setiapkategori yang sejenis. Hasil dari presentase didapat
sebagai berikt seperti yang disajikan pada tabel ddibawah ini.
Tabel 4.6
Presentase Kriteria Motivasi Belajar Siswa
No.
Kriteria Motivasi
Belajar Siswa
Banyak
Siswa
Persentase
(%)
1. Sangat Tinggi 4 17,4%
2. Tinggi 18 78,3%
3. Cukup 1 4,3%
4. Rendah 0 0%
5. Sangat Rendah 0 0%
Tabel 4.7
Kriteria Motivasi Belajar Seluruh Siswa
Selama Pembelajaran Menggunakan Model
Jumlah Persentase yang Memeroleh Nilai
ST ST+T ST+T+C ST+T+C+R ST+T+C+R+SR Kriteria
17,4% 95,7% Tinggi
Hasil analisis dari angket/kuisoner motivasi belajar siswa
selama pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together seperti
yang tertera pada tabel diatas, jumlah presentase untuk kriteria
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Sangat Tinggi (ST) adalah 17,4 % dimana presentase tersebut
kurang dari 75% sehingga tidak tergolong dalam kriteria “
Sangat Tinggi “ , dan untuk jumlah presentase pada tabel ST+T
adalah 95,7% dimana presentase tersebut lebih dari 75%
sehingga tergolong dalam kriteria “Tinggi”.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan
menggunakan model kooperatif tipe Numbered Head Together
pada materi perbandingan memiliki tingkat motivasi belajar
yang “Tinggi” ditinjau dari motivasi belajar siswa di kelas VII A
SMP Bopkri 1 Yogyakarta.
3. Analisis Data Hasil Belajar
Analis data hasil belajar siswa dilakukan dengan cara
menghitung nilai akhir berdasarkan rumus yang terdapat pada Bab
III. Kemudian nilai akhir dipadankan dengan kriteria hasil belajar
yang terdapat pada tabel hasil belajar yang dimodifikasi dari jurnal
Fr.Y. Kartika Budi, 2014:54. Berikut adalah hasil dari analisis data
hasil belajar siswa. Dalam jurnal Fr. Y. Kartika Budi (2001:57),
dalam perhitungan nilai % merupakan hasil pembulatan, yang
artinya jika presentase kurang dari 0,5 dihilangkan dan 0,5 atau
lebih dibulatkan menjadi 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Tabel 4.8 Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa
Nama
Siswa
Butir Soal Skor
Total
Nilai
(%)
Kriteria
2 3 4 5
Siswa 1 2 10 7 2 21 53% Rendah
Siswa 2 8 9 10 8 36 89% Sangat Tinggi
Siswa 3 10 9 8 8 34 86% Sangat Tinggi
Siswa 4 10 7 7 9 33 82% Sangat Tinggi
Siswa 5 10 8 10 3 31 77% Tinggi
Siswa 6 10 6 8 8 31 78% Tinggi
Siswa 7 10 10 7 1 28 70% Tinggi
Siswa 8 7 10 10 10 37 92% Sangat Tinggi
Siswa 9 3 5 9 2 19 48% Rendah
Siswa 10 10 9 10 8 36 90% Sangat Tinggi
Siswa 11 7 10 7 8 32 80% Sangat Tinggi
Siswa 12 10 6 10 5 31 76% Tinggi
Siswa 13 4 2 6 6 18 44% Rendah
Siswa 14 10 6 10 4 30 74% Tinggi
Siswa 15 10 7 10 8 35 88% Sangat Tinggi
Siswa 16 8 3 6 8 24 61% Cukup
Siswa 17 10 9 9 7 35 87% Sangat Tinggi
Siswa 18 9 10 10 1 30 74% Tinggi
Siswa 19 7 10 7 7 30 76% Tinggi
Siswa 20 8 10 10 2 29 74% Tinggi
Siswa 21 2 10 9 3 24 59% Cukup
Siswa 22 10 9 9 8 35 89% Tinggi
Siswa 23 10 10 10 10 40 100% Sangat Tinggi
Daftar hasil belajar siswa kemudian masing-masing dapat
dianalis berdasarkan kriteria yang dikutip dan dimodifikasi dari
jurnal Fr. Y. Kartika Budi, 2001:54. Hasil belajar siswa dapat
dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif yang ditunjukan pada
tabel berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Tabel 4.9 Kriteria Hasil Belajar Siswa Secara Kuantitatif
Kriteria Hasil
Belajar
Banyak
Siswa
Persentase
(%)
Persentase
Kumulatif
(%)
Sangat Tinggi 9 39% 39%
Tinggi 9 39% 78%
Cukup 2 9% 87%
Rendah 3 13% 100%
Sangat
Rendah
0 0 0
Tabel 4.10 Kriteria Hasil belajar Seluruh Siswa Secara
Kuantitatif
Jumlah Persentase Siswa yang Masuk Kriteria Kriteria
ST ST+T ST+T+C ST+T+C+R ST+T+C+R+SR
39 % 78 % Tinggi
Tabel 4.11 Kriteria Penilaian Hasil belajar Siswa Secara
Kualitatif
Interval Skor (%) Nilai (y) Banyak Siswa
44 4 2
5444 x 5 1
6454 x 6 2
7464 x 7 4
8474 x 8 6
9484 x 9 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
10094 x 10 1
Total 23
Tabel 4.12 Kriteria Hasil belajar Seluruh Siswa Secara Kualitatif
Jumlah Persentase siswa yang Memeroleh
Nilai
Kriteria
8y 7y 6y 5y 4y
60 % 78 % Tinggi
Berdasarkan tabel diatas kriteria hasil belajar seluruh siswa
secara kuantitatif, presentase hasil belajar seluruh siswa untuk
kriteria Sangat Tinggi (ST) adalah 39 % dimana presentase
tersebut kurang dari 75 % sehingga tidak termasuk dalam kriteria
Sangat Tinggi. Jumlah presentase ST+T adalah 78 % dimana
presentase tersebut menunjukan lebih dari 75 % sehingga masuk
dalam kriteria “Tinggi” .
Selanjutnya pada tabel di atas kriteria hasil belajar seluruh
siswa secara kualitatif, presentas hasil belajar seluruh siswa yang
memperoleh nilai lebih dari sama dengan delapan adalah 60 %
dimana presentase tersebut masih kurang dari 75 % sehingga
tidak masuk dalam kriteria “Sangat Tinggi”. Jumlah presentase
siswa yang memeroleh nilai lebih dari sama dengan tujuh adalah
78 % dimana presentase tersebut sudah menunjukan lebih dari 75
% sehingga masuk dalam kriteria “Tinggi”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Jadi dapat disimpulkan, bahwa pembelajaran menggunakan
model pembelajaran kooperaatif tipe Numbered Head Together
pada materi perbandingan secara kuantitatif dan kualitatif adalah
masuk dalam kriteria “Tinggi” jika ditinjau dari hasil belajar
siswa kelas VII A SMP Bopkri 1 Yogyakarta.
4. Analisis Hasil Wawancara Siswa
Wawancara siswa dilkukan kepada tujuh siswa berdasarkan
kategori motivasi belajar siswa yang berada pada kategori tinggi-
sangat tinggi, dan hasil belajar siswa yang berada pada kategori
sangat rendah-sangat tinggi. Berdasarkan hasil wawancara yang
dilakukan terhadap tujuh oraang siswa dari kelas VII A SMP
Bopkri 1 Yogyakarta diperoleh informasi sebagai berikut.
Tabel 4.13 Kesimpulan Hasil Wawancara Siswa
No Pertanyaan Kesimpulan
1 Apakah anda tertarik
mempelajari matematika
menggunakan model
pembelajaran kooperatif
tipe numbered head
together Berikan alasan
jika ya atau tidak!
Dari hasil wawancara siswa, hampir
semua siswa merasa tertarik mengikuti
pembelajaran matematikan dengan model
pembelajaran kooperatif tipe Numbered
Head Together. Dimana sebagian besar
siswa memberikan alasan yang sama ,
yaitu belajar matematika dengan
menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe numbered head together
siswa dapat bekerja sama dan berdiskusi
dengan teman. Hal tersebut sangat
membantu siswa dalam menyelesaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
soal yang diberikan oleh guru. Namun
ada beberapa hal lain yang menjadi dasar
pertimbangan dari beberapa siswa yaitu
kualitas teman satu kelompokna. Adapun
yang mendapatkan teman satu kelompok
enak untuk diajak berdiskusi, namun
sebaliknya ada juga mendapatkan teman
yang susah untuk diajak berdiskusi dan
juga ramai sendiri. Pertimbangan dapat
teratasi karena adanya dorongan dari
teman satu kelompoknya untuk
memulihkan kondisi teman kelompoknya
dan dapat menjalin komunikasi yang baik
dengaan teman satu kelompoknya
2 Apakah belajar
matematika dengan
model pembelajaran
kooperatif tipe numbered
head together membuat
anda semakin tertarik
untuk
menyelesaikan tugas-
tugas yang diberikan
guru? Berikan alasan!
Dari hasil wawancara siswa, menunjukan
adanya ketertarikan untuk menyelesaikan
tugas-tugas pada saat proses
pembelajaaran matematika dengan
menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe numbered head together.
Alasan ketertarikan dari mereka adalah
model pembelajaran kooperatif tipe
numbered head together sangat
membantu siswa dalam menyelesaikan
tugas, karena dalam menyelesaikan tugas
siswa dapat berdikusi dengan teman yang
paham dalam satu kelompoknya dan tidak
mengerjaakan sendiri dan jika tidak tahu
menjadi tahu cara menyelesaikan soal-
soal yang diberikan guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
3 Apakah anda senang
mengikuti pembelajaran
matematika
menggunakan model
pembelajaran kooperatif
tipe numbered head
together? Berikan alasan!
Dari hasil wawancara siswa, hampir
semua siswa merasa senang mengikuti
pembelajaran matematika dengan
menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe numbered head together,
hal tersebut dikarenakan mereka dapat
mengerjakan soal-soal yang diberikan
guru tidak hanya teman sebangku namun
teman dalam satu kelompoknya yang
bahkan jarang menjadi teman
sebangkunya. Namun juga ada beberapa
siswa yang merasa kurang nyaman
dikarenakan ada teman kelompoknya
yang kurang berpartisipasi dalam diskusi
kelompok seperti mengobrol dengan
teman antar kelompok dan hanya diam
saja duduk. Namun tetapi secara
keseluruhan, siswa model pembelajaran
kooperatif tipe numbered head together
disenangi dalam proses pembelajaran
matematika.
4 Apakah belajar
matematika
menggunakan model
pembelajaran kooperatif
tipe numbered head
together dapat melatih
anda mendengarkan dan
menghargai pendapat
teman ?
Berdasarkan hasil wawancara siswa
menyatakan bahwa dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe
numbered head together dapat melatih
mereka untuk mendengarkan pendapat
teman, dikarenakan pada saat saling
mendengarkan dan menghargai pendapat
teman dapat membantu mereka untuk
memahami soal-soal yang dikerjaakan.
Dengan seperti itu pada saat berpendapat,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
siswa juga merasa bahwa jawaban yang
siswa dapatkan dapat disamakan dengan
teman satu kelompoknya jika kurang
tepat. Dengan begitu jawaban dari
berbagai macam pendapat dapat
disimpulkan dan menjadi jawaban akhir
kelompok. Hal itu, dapat membuat siswa
lebih cepat memahami materi yang
diberikan.
5 Apakah belajar dengan
model pembelajaran
kooperatif tipe numbered
head together melatih
anda untuk
mengemukakan
pendapat?
Dari hasil wawancara siswa menunjukan
bahwa model pembelajaran kooperatif
tipe numbered head together dapat meatih
siswa memberikan pendapat karena siswa
merasa apakah jawaban yang diutarakan
benar atau salah. Mereka mengakui
bahwa masing-masing dari mereka
akhirnya bisa berpendapat saat diskusi
kelompok. Dan hal tersebut jaraang sekali
mereka lakukan pada saat proses
pembelajaran matematika sebelumnya,
mereka merasa dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe
numbered head together mereka semakin
berani untuk memberikan pendapat.
6 Apakah belajar
matematika
menggunakan model
pembelajaran kooperatif
tipe numbered head
together membuat anda
Hasil wawancara siswa, hampir semua
siswa ikut aktif berpartisipasi selama
proses pembelajaran berlaangsung.
Mereka mengemukakan bahwa dengan
model pembelajaran kooperatif tipe
numbered head together mereka dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
berpartisipasi selama
pembelajaran
berlangsung?
berpartisipasi dalam diskusi kelompok
danpada saat kegiatan presentasi
berlangsung.
7 Apakah belajar
matematika
menggunakan model
pembelajaran kooperatif
tipe numbered head
together membantu
dalam memahami
materi?
Hasil wawancara menunjukkan bahwa
model pembelajaran kooperatif tipe
numbered head together sangat
membantu siswa dalam memahami
materi yang diberikan bahkan sampai
pada penyelesaian soal, walaupun
beberapa di antaranya mengalami sedikit
kekeliruan pada saat proses
penyelesaiannya, tetapi di akhir presentasi
diberikan penjelasan yang benar tentang
penyelesaian soal.
8 Apakah ada hal atau
pengalaman berharga
yang anda dapatkan
ketika belajar
matematika dengan
model pembelajaran
kooperatif tipe numbered
head together?
Dari hasil wawancara siswa, hampir
semua mempunyai pengalaman berhaga
yang dirasakan setiap siswa bermacam-
macam. Ada yang mengaatakan, bawa
momen berharga tersebut ketika saling
bertanya padaa saat diskusi, bisa
mengerjakan dengan teman sekelompok,
dan jika kurang paham bisa langsung
berdiskusi dengan teman sekelompok.
Namun ada juga yang mengatakaan,
bahwa pengalaman pada saat maju
kedepan untuk mempresntasikan awalnya
malu namun stelah itu berani dan semakin
semangat untuk berpendapat tentang
jawaban yang didapatkan dari diskusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
kelompok tersebut. Siswa mengatakan
bahwa model pembelajaran kooperatif
tipe numbered head together lebih
semangat belajar matemaatika, tidak
membosankan karena ada suatu kegiatan
yang dilakukan didalam kelompok.
E. Pembahasan
1. Keterlaksanaan Pembelajaran Menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif tipe Numbered Head Together
Pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe numbered head together telah dilaksanakan di kelas VII
A SMP Bopkri 1 Yogyakarta. Pada pembelajaran ini terdapat dua
tahap yaitu tahap penomoraan (numbered) dan tahap berdiskusi (head
together). Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe numbered head together dilaksanakan
selama 4 kali pertemuan.
a. Pertemuan Pertama
Presentase keterlaksanaan pembelajaran matematikan
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
numbered head together pada pertemuan pertama adalah 90 %.
Pada pertemuan pertama ada 19 dari 21 indikator pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
numbered head together dilaksanakan pada saat proses
pembelajaaran. Indikator yang tidak terlaksana pada pertemuan
pertama adalah guru menyampaikan tujuan dan guru mengucapkan
salam penutup.
Kedua indikator terssebut tidak terlaksana karena padaa
awal pertemuan kondisi kelas belum bisa kondusif sehingga
membuat peneliti fokus untuk mengkondisikan kelas dan memulai
pembelajaraan dengan memberikan motivasi.
Peneliti juga mendapatkan masukan dari oberver, untuk
jangan terlalu banyak fokus mengkondisikan kelas karena sejatinya
siswa akan mengalir jika sedang awal pertemuan mereka memang
akan mudah mencari perhatian. Dan tidak usah terburu-buru jika
sudah mau mendekati akhir jam pelajaran agar tidak lupa beberapa
hal seperti mengucapkan salam penutup. Masukan observer
disampaikan pada saaat jam pelajaran sudah berakhir.
b. Pertemuan Kedua
Presentase keterlaksanaan pembelajaran matematikan
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
numbered head together pada pertemuan pertama adalah 90 %.
Pada pertemuan pertama ada 19 dari 21 indikator pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
numbered head together dilaksanakan pada saat proses
pembelajaaran. Indikator yang tidak terlaksana pada pertemuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
kedua adalah guru menyampaikan rencana pembelajaran untuk
pertemuan berikutnya dan pembelajaran dilaksanakan sesuai
dengan alokasi waktu yang ditentukan.
Indikator tersebut tidak terlaksana karena setelah siswa
mengumpulkan lembar jawaban dari diskusi kelompok, peneliti
kurang teliti , sehingga langsung menarik kesimpulan dan menutup
pembelajaran dengan berdoa dan indaktor yang tidak terlaksana
juag disebabkan karena siswa dalam proses diskusi lebih lama dari
waktu yang diberikan, sehinggaa alokasi waktu tidak tepat sesuai
dengan yang sudah ditentukan. Hal tersebut sadar ketika observer
menyampaikan masukan di akhir pembelajaran.
c. Pertemuan Ketiga
Presentase keterlaksanaan pembelajaran matematikan
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
numbered head together pada pertemuan pertama adalah 95 %.
Pada pertemuan pertama ada 20 dari 21 indikator pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
numbered head together dilaksanakan pada saat proses
pembelajaaran. Indikator yang tidak terlaksana pada pertemuan
ketiga adalah guru menyampaikan dan siswa bersma-sama
mernagkum dan membuat kesimpulan tentang materi yang
dipelajari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Indikator tersebut tidak terlaksana karena siswa pada saat
diminta untuk memberikan kesimpulan mereka ragu-ragu untuk
menjawab sehingga peneliti harus memebrikan kesimpulan dan
siswa mengulang kembali kesimpulan yang telah peneliti
sampaikan.
d. Pertemuan Keempaat
Presentase keterlaksanaan pembelajaran matematikan dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe numbered head
together pada pertemuan pertama adalah 100 %. Pada pertemuan
keempat 23 indikator pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe numbered head together dilaksanakan
pada saat proses pembelajaaran.
Walaupun observer sudah memperacayakan 100 %
indikator terlaksana, namun peneliti mendapat masukan dari
observer, bahwa peneliti nantinya bisa lebih melatih agar pada saat
menjelaskan tidak terburu-buru. Hal-hal kecil namun penting juga
tidak boleh lupa disampaikan pada saat proses pembelajaran
berlangsung.
2. Motivasi Belajar Siswa
Grafik 4.1 Presentase Motivasi Belajar Siswa
17% 78,30%
4% 0% 0% 0%
100%
Sangat Tinggi Tinggi Cukup RendahSangat Rendah
Presentase Motivasi Belajar Siswa
Presentase Motivasi BelajarSiswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Hasil analisis terhadap angket motivasi belajar siswa yang
disajikan pada grafik diatas menunjukan bahwa presentase siswa yang
terdapat pada kategori sangat tinggi sebesar 17 % , presentasi siswa
yang berada pada kategori tinggi sebesar 87, 5 %, dan presentase siswa
yang terdapat pada kategori cukup terdapat 4 %. Hal tersebut
menunjukan bahwa sebagiaan besar siswa mempunyai motivasi belajar
yang tinggi terhadap model pembelajaraan kooperatif tipe Numbered
Head Together.
Berdasarkan hasil dari wawancara siswa , tanggaapan dari
siswa terhadap pembelajaran matematika menggunakan model
pembelajaraan kooperatif tipe Numbered Head Together yang telah
diikuti selama empat pertemuan , maka dapat disimpulkan siswa
merasa tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaraan kooperatif tipe Numbered Head
Together. Siswa juga meraasa senang pada saat proses pembelajaran
matematika berlangsung menggunakan model pembelajaraan
kooperatif tipe Numbered Head Together. Hal tersebut dikarenakan
belajar matematika dengan menggunakan model pembelajaraan
kooperatif tipe Numbered Head Together, siswa dapat lebih
memahami materi yang diberikan peneliti, berani memberikan
pendapat, berani bertanya, dan dapat menghargai pendapat teman pada
saat diskusi ataupun pada saat presentasi berlangsung.Ada beberapa
siswa juga menjadi berani untuk membantu temannya yang belum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
paham ataupun menemukan kesulitan dengan soal-soal yang diberikan
peneliti.
Analisis angket motivasi belajar siswa secara keseluruhan
menunjukan bahwa sebesar 95,7 % ( ST+T = 17,4 % + 78,3 %) siswa
dapat dikategorikan memiliki motivasi belajar yang tinggi terhadap
pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaraan
kooperatif tipe Numbered Head Together. Hal ini diperkuat dengan
adanya hasil wawancara siswa yang menunjukan respon positif pada
saat mengikuti pembelajaran matemaatikan dengan menggunakan
model pembelajaraan kooperatif tipe Numbered Head Together. Oleh
karena itu, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa kelas VII
A SMP Bopkri 1 Yogyakarta memiliki motivasi tinggi dalam belajar
matematika.
3. Hasil Belajar Siswa
Grafik 4.2 Presentase Hasil Belajar Siswa
39% 39%
9% 13%
0% 0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
40%
45%
SangatTinggi
Tinggi Cukup Rendah SangatRendah
Presentase Hasil Belajar Siswa
Presentase Hasil BelajarSiswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Secara kuantitatif, hasil analisis tes hasil belajar siswa
menunjukan terdapaat 39% siswa memeroleh hasil sangat tinggi, 39%
siswa memeroleh hasil tinggi, 9% siswa memeroleh hasil cukup, dan
13% siswa memperoleh hasil rendah. Hal ini jika diaakumulasikan
siswa yang berada pada kategori tinggi, dan sangat tinggi diperoleh
sebesaar 78% (ST+T= 39% + 39%) dan berada dalam kategori
“Tinggi”. Hal tersebut menunjukan bahwa sebagian besaar siswa
memberikan hasil belajar yang baik setelah mengikuti proses
pembelajaran matemtikan dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe numbered head together. Sedangkan secara kualitatif,
hasil analisis tes hasil belajar siswa secara keseluruhan terdapat pada
kategori “Tinggi” dengan presentase siswa lebih dari tujuh sebesar
78%.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaraan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together berhasil.
F. Keterbatasan Penelitian.
1. Hasil Penelitian ini hanya berlaku pada siswa kelas VII A SMP Bopkri
1 Yogyakarta pada materi perbandingan.
2. Data tentang motivasi belajar siswa kelas VII A SMP Bopkri 1
Yogyakarta hanya diketahi dari pernyataan yang disampaikan oleh
guru dan observasi yang kurang mendalam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pelaksanaan penelitian mengenai hasil dan motivasi
belajar siswa materi perbaandingan dengan menggunakan model
pembelajaran kooperaati tipe Numbered Head Together di kelas VII A
SMP Bopkri 1 Yogyakarta tahun ajaran 2017/2018 dan dari hasil analisis
data, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Keterlaksanaan Pembelajaran dengan Menggunakan Model
pembelajaran kooperaati tipe Numbered Head Together
a. Pertemuan Pertama
Keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran kooperaati tipe Numbered Head
Together pada materi perbandingan adalah “Sangat Baik”
dengan presentase keterlaksanaan 90%.
b. Pertemuan Kedua
Keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran kooperaati tipe Numbered Head
Together pada materi perbandingan adalah “Sangat Baik”
dengan presentase keterlaksanaan 90%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
c. Pertemuan Ketiga
Keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran kooperaati tipe Numbered Head
Together pada materi perbandingan adalah “Sangat Baik”
dengan presentase keterlaksanaan 95%.
d. Pertemuan Keempat
Keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran kooperaati tipe Numbered Head
Together pada materi perbandingan adalah “Sangat Baik”
dengan presentase keterlaksanaan 100%.
Secara keseluruhan keterlaksanaan pembelaajaran
dengan menggunakan model pembelaajaran kooperatif tipe
Numbered Head Together materi perbandingan kelas VII A
SMP Bopkri 1 Yogyakarta adalah “Sangat Baik” dengan
presentase keterlaksanaan sebesar 94 %
2. Motivasi Belajar Siswa
Analisis terhadap angket motivasi belajar siswa yang
disajikan pada grafik diatas menunjukan bahwa presentase
siswa yang terdapat pada kategori sangat tinggi sebesar 17% ,
presentasi siswa yang berada pada kategori tinggi sebesar 87,
5%, dan presentase siswa yang terdapat pada kategori cukup
terdapat 4%. Secara keseluruhan menunjukan bahwa sebesar
95,7% ( ST+T = 17,4% + 78,3%) Hal terssebut diperkuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
dengan adanya hasil wawancara siswa yang menunjukan
respon positif yang mengindikasi motivasi belajar siswa setelah
mengikuti pembelajaran matemaatikan dengan menggunakan
model pembelajaraan kooperatif tipe Numbered Head
Together.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa kelas
VII A SMP Bopkri 1 Yogyakarta memiliki motivasi tinggi
dalam belajar matematika.
3. Hasil Belajar Siswa
a. Hasl belajar siswa ditinjau dari segi kuantitatif
Berdasarkan hasil analisis kuantitatif, hasil analisis
tes hasil belajar siswa menunjukan terdapaat 39% siswa
memeroleh hasil sangat tinggi, 39% siswa memeroleh hasil
tinggi, 9% siswa memeroleh hasil cukup, dan 13% siswa
memperoleh hasil rendah. Hal ini jika diaakumulasikan
siswa yang berada pada kategori tinggi, dan sangat tinggi
diperoleh sebesaar 78% (ST+T= 39% + 39%) dan beradaa
dalam kategori “Tinggi”.
b. Hasl belajar siswa ditinjau dari segi kualitatif
Berdasarkan analisis secara kualitatif, hasil analisis
tes hasil belajar siswa secara keseluruhan terdapat pada
kategori “Tinggi” dengan presentase siswa lebih dari tujuh
sebesar 78%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaraan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
numbered head together berhasil.
B. Saran
1. Bagi Guru
Guru dapat mencoba menerapkan model pembelajaran kooperatif
tipe numbered head together pada saat proses pembelajaran
matematika berlangsung, agar dapat memaksimalkan hasil dan
motivasi belajar siswa. Guru dapat lebih baik mempersiapkan tahap-
tahap pembelajaran.
2. Bagi Sekolah
Saran bagi sekolah pada penelitian ini agar model
pembelajaran kooperatif tipe numbered head together dapat
menjadikan masukan bagi guru-guru di sekolah untuk dapat
diterapkan pada kelas lainya dengan melihat juga karakteristik
siswa pada kelas lain tersebut.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan observasi
secara mendalam dan megembangkan tentang karakteristik siswa
yang akan di jadikan subjek penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
DAFTAR PUSTAKA
Aris Shoimin. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta:
Ar – Ruzz Media.
Eko Putro Widoyoko. 2012. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Isjoni. 2012. Pembelajaran Kooperatif: Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar
Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka belajar.
Kartika Budi. 2001. Berbagai Strategi untuk Melibatkan siswa Secara Aktif dalam Proses
Pembelajaran Fisika di SMU, Efektivitasnya, dan Sikap mereka Pada Strategi
Tersebut. Universitas Sanata Dharma: Widya Dharma Edisi April 2001.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Matematika SMP Kelas VII edisi revisi 2016.
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan.
Nana Sudjana. 2014. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offset.
Nana sudjana dan Ibrahim. 1989. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru.
Sardiman, A.M. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rajagrafindo
Persada
Siregar, Eveline dan Hartini Nara. 2010. Teori Belajar dan Pembelaajaran. Bogor: Ghalia
Indonesia
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatitf, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suharsimi Arikunto. 1988. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Suharsimi Arikunto. 2012. Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Suryabarata Sumadi. 1984. Psikologi Pendidikan.Jakarta : Rajawali
Taniredja, Tukiran, Efi Mitfah Faridli, Sri Harmianto. 2011. Model-Model Pembelajaran
Inovatif. Bandung : ALFABETA, cv.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan Kontekstual. Jakarta :
Kencana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
LAMPIRAN I
SURAT KETERANGAN SELESAI PENELITIAN
1.1 Surat Keterangan Selesai Penelitian dari Sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Lampiran 1.1 Surat Keterangan Selesai Penelitian dari Sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
LAMPIRAN II INSTRUMEN PENELITIAN
2.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) + LKS
2.2 Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran
2.3 Tes Hasil belajar
2.4 Kunci Jawaban dan Penskoran Tes Hasil belajar
2.5 Angket Motivasi Belajar Siswa
2.6 Pedoman Wawancara Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Lampiran 2.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) + LKS
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SatuanPendidikan : SMP BOPKRI 1 YOGYAKARTA
Kelas / Semester : VII(tujuh) / 2(dua)
MateriPokok : Perbandingan
AlokasiWaktu : 10JP x 40 (10 Jam Pelajaran/4 Pertemuan)
TahunAjaran : 2017/2018
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotongroyong), santun, percayadiri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (factual, konseptual, dan procedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, terkait fenomena
dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
B. KompetensiDasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
NO Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian
Kompetensi
3. 3.9 Menjelaskan rasio dua besaran (satuan
sama dan berbeda
3.10 Menganalisis perbandingan senilai dan
berbalik nilai dengan menggunakan table
data, grafik, dan persamaan.
3.91 Membedakan
masalah yang
berkaitan dengan
perbandingan
(rasio) dan yang
bukan.
3.92 Menentukan
perbandingan
yang ekuivalen.
3.10.1 Menjelaskan
perbandingan
senlai (proposi)
sebagai suatu
pernyataan dari
dua
perbandingan
yang ekuivalen.
3.10.2 Membuat suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
perbandingan
senilai untuk
menentukan
nilai x
4. 4.9 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan rasio dua besaran(satuannya sama
dan berbeda).
4.9.1 Menyelesaikan
masalah yang
berkaitan dengan
perbandingan
(rasio).
4.9.2 Membedakan
masalah
perbandingan
senilai dan
berbalik nilai
dengan
menggunakan
tabel, grafik dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
4.10 Menyelesaika nmasalah yang berkaitan
dengan perbandingan senilai dan berbalik
nilai.
persamaan.
4.10.1 Menggunakan
berbagai macam
strategi termasuk
table dan grafik
untuk
menyelesaikan
masalah
perbandingan
senilai dan
berbalik nilai
C. TujuanPembelajaran
Dari pembelajaran diharapkan siswa mampu:
Pertemuan 1
Pebandingan
1. Melalui kegiatan pengamatan dan diskusi, peserta didik dapat menunjukan
sikap tanggung jawab didalam mengejakan tugas.
2. Melalui kegiatan diskusi dan Tanya jawa, peserta didik dapat membedakan
masalah berkaitan dengan perbandingan( rasio) dan yang bukan.
3. Melalui kegiatan diskusi dan Tanya jawab, peserta didik dapat menentukan
perbandingan yang ekuivalen.
Pertemuan 2
Perbandingan Senilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
1. Melaui kegiatan pengamatan dan Tanya jawab, peserta didik dapat bersyukur
atas berkat dan karunia Tuhan.
2. Melalui kegiatan diskusi dan Tanya jawab, peserta didik dapat Menjelaskan
perbadingan senilai (proposi) sebagai suatu pernyataan dari dua perbandingan
yang ekuivalen.
3. Melalui kegiatan diskusi dan Tanya jawab, peserta didik dapat Membuat suatu
perbandingan senilai untuk menentukan nilai x.
Pertemuan 3
Perbandingan Berbalik Nilai
1. Melalui kegiatan pengamatan dan diskusi peserta didik dapat menunjukan
sikap tanggung jawab didalam mengerjakan tugas.
2. Melalui kegiatan diskusi dan tanya jawab, peserta didik dapat menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan perbandingan (rasio).
3. Melalui kegiatan diskusi dan tanya jawab,peserta didik dapat membedakan
masalah perbandingan senilai danberbalik nilai dengan menggunakan tabel
grafik dan persamaan.
Pertemuan 4
Perbandingan Senilai danBerbalik Nilai
1. Melalui kegiatan diskusi dan tanya jawab, peserta didik dapat menunjukan
sikap tanggung jawab didalam mengerjakan tugas.
2. Melalui kegiatan diskusi dan tanya jawab, peserta didik dapat menggunakan
berbagai macam strategi termasuk tabel dan grafik untuk menyelesaikan
masalah perbandingan senilai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
D. Materi Pembelajaran
1. Arti Perbandingan
a. Perbandingan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam
matematika, demikian juga dalam kehidupan sehari-hari kita pun tidak
lepas dari perbandingan.
Sebagai ilustrasi perhatikan contoh berikut :
Usia Ayah 45 tahun dan usia ibu 40 tahun, sedangkan usia Ali 15 tahun
serta usia Ani 10 tahun.
Perbandingan usia ayah dan ibu adalah tahuntahun 40:45 atau juga
dapat ditulis 45 : 40 = 9 : 8
Perbandingan Usia Ali dan Ani adalah 15 tahun : 10 tahun atau juga
dapat ditulis 15 : 10 = 3 : 2
Perbandingan usia Ayah dan Ali adalah 45 tahun : 15 tahun atau juga
dapat ditulis 45 : 15 = 3 : 1
b. Tinggi badan Dewa 160 cm, tinggi badan Dewi, 120 cm dan tinggi
badan Gita 60 cm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Perbandingan tinggi badan Dewa dan Dewi adalah 160 cm:120 cm atau
juga dapat ditulis 160:120 = 4:3
Perbandingan tinggi badan Dewi dan Gita adalah 120 cm:60 cm atau
juga dapat ditulis 120:60 = 2:1
Perbandingan tinggi badan Dewa dan Gita adalah 160 cm:60 cm atau
juga dapat ditulis 160:60 = 8:3
Dari contoh tersebut dapat diketahui bahwa untuk membandingkan dua buah
besaran perlu diperhatikan :
a) Bandingkan besaran yang satu dengan yang lain
b) Samakan satuannya
c) Sederhanakan bentuk perbandingannya
Dari uraian dan contoh masalah di atas dapat diperoleh arti perbandingan
sebagai berikut :
1) Perbandingan antara a dan b ditulis dalam bentuk sederhana atau a : b,
dengan a dan b merupakan bilangan bulat tetapi b 0.
2) Kedua satuan dari besaran yang dibandingkan harus sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
3) Perbandingan dalam bentuk sederhana atinya antara a dan b sudah tidak
mempunyai faktor persekutuan, kecuali 1 atau saling prima.
2. Skala
Istilah skala sering kita jumpai kalau kita membuka peta/atlas.
Jika pada peta tertulis skala 1 : 5.000.000, berarti :
1 cm pada peta mewakili 5.000.000 cm jarak yang sebenarnya, atau
1 cm pada peta mewakili 50.000 m jarak yang sebenarnya, atau
1 cm pada peta mewakili 50 km jarak yang sebenarnya
Skala adalah perbandingan ukuran pada gambar (cm) dengan ukuran sebenarnya (cm)
Tampak bahwa skala menggunakan satuan cm untuk dua besaran yang dibandingkan Perlu
diingat bahwa : 1 km = 1.000 m = 100.000 cm.
Contoh berikut menjelaskan bagaimana kita menggunakan skala pada sebuah peta.
1) Pada sebuah peta jarak tempat A dan B adalah 3 cm, padahal jarak A dan B
sebenarnya 450 km. Tentukan skala yang dipergunakan pada peta tersebut !
Jawab:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Skala = ukuran pada peta : ukuran sebenarnya
= 3 cm :450 km
= 3 cm : 45.000.000 cm
= 1: 15.000.000 (pada skala harus menggunakan satuan cm)
2) Pada sebuah peta jarak kota A ke kota B adalah 8 cm. Jika skala peta itu adalah 1 :
500.000, maka berapakah jarak sebenarnya kedua kota tersebut ?
Jawab: :
Skala 1 = 500.000 berarti 1 cm pada peta mewakili jarak 500.000 cm jarak
sesungguhnya, atau 1 cm pada peta mewakili jarak 5 km jarak sesungguhnya.
3) Sebuah peta menggunakan skala 1 : 25.000.000 . Jika jarak dua tempat sebenarnya
300 km, berapakah jarak kedua tempat itu pada peta ?
Jawab:
Skala1:25.000.000. Artinya 1 cm pada peta mewakili 25.000.000 cm jarak
sesungguhnya, atau 1 cm pada peta mewakili 250 km jarak sesungguhnya.
Jadi jarak kedua tempat itu pada peta adalah 300 : 250 = 1,2 cm.
3. Skala Sebagai Suatu Perbandingan
Sekarang coba bandingkan ketiga ukuran pas foto berikut :
64 43 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Apakah pas foto 2 cm x 3 cm sebanding dengan pas foto 3 cm x 4 cm ?
9833424
3
3
2
4
3
3
2
cm
cm
cm
cm
ternyata pernyatannya salah, jadi tidak sebanding
Sekarang bandingkan pas foto 2 cm x 3 cm dengan pas foto 4 cm x 6 cm !
121243626
4
3
2
6
4
3
2
cm
cm
cm
cm, ternyata pernyatannya benar, jadi
sebanding
Contoh perbandingan di atas akan kita pergunakan untuk menentukan ukuran
suatu benda dengan model/benda tiruan/maketnya.
a) Sebuah model pesawat terbang panjang badannya 18 cm, lebar sayapnya 12 cm. Jika
lebar sayap pesawat sesungguhnya 8 m, berapakah panjang badan pesawat
sesungguhnya?
Jawab:
pesawatlebar
pesawatpanjang
ellebar
elpanjang
mod
mod
cmp
p
p
m
mp
cm
cm
1200
2
8003
8002
3
80012
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
lebar
Jadi panjang badan pesawat sesungguhnya adalah 1200 cm.
b) Sebuah gedung bertingkat tampak dari depan lebarnya 20 meter dan tingginya 60
meter. Jika tinggi gedung pada model adalah 12 cm, berapakah lebar gedung pada
model?
Jawab:
Jadi lebar gedung pada model adalah 4 cm.
4. Perbandingan Senilai
Perbandingan senilai berkaitan dengan perbandingan dua buah besaran, di
mana jika besaran yang satu berubah naik/turun, maka besaran yang lain juga berunah
naik/turun.
Contoh masalah yang berkaitan dengan perbandingan senilai adalah :
Jumlah barang yang dibeli dengan harga yang harus di bayar
Jumlah konsumsi bahan bakar dan jarak yang ditempuh
Panjang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Jumlah kaleng cat dan luas permukaan yang bisa di cat
dan lain-lain
Cara menyelesaikan masalah perbandingan senilai adalah dengan
Menentukan nilai satuan. Dilakukan dengan menentukan nilai satuan dari
besaran yang dibandingkan, baru kemudian dikalikan dengan besaran yang
ditanyakan.
Menuliskan perbandingan senilai. Dilakukan dengan perbandingan langsung
antara dua keadaan atau lebih
Misalkan diketahui dua besaran A dan B
A B
Karena berlaku perbandingan senilai maka :
Berdasarkan hubungan tersebut diperoleh :
Contoh Soal:
1. Sebuah kendaraan dapat menempuh jarak 24 km dengan mengkonsumsi
bensin 2 liter. Berapa liter bensin yang diperlukan untuk menempuh jarak 60
km ?
Jawab:
Cara1 :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
2 liter bensin dapat menempuh jarak 24 km
1 liter bensin dapat menempuh jarak 12 km
Jadi untuk menempuh jarak 60 km diperlukan bensin sebanyak 60 : 12 = 5
liter.
Cara2:
Di buat tabel sebagai berikut :
Bensin(lt) Jarak(km)
2 24
X 60
Perhitungan dilakukan dengan:
5
24
602
60
242
x
x
x
Jadi untuk menempuh jarak 60 km diperlukan bensin sebanyak 60 : 12 = 5
liter.
2. 1 lusin baju dibeli dengan harga Rp 480.000,00. Berapakah harga 15 buah baju
yang sama ?
Jawab:
Cara1:
1 lusin baju harganya Rp 480.000,00
1 buah baju harganya Rp 480.000,00 : 12 = Rp 40.000,00
Jadi harga 15 buah baju adalah 15 x Rp 40.000,00 = Rp 600.000,00
Cara2:
Dibuat tabel sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Baju(buah) Harga(Rp)
12
1
480.000
15
X
Perhitungan dilakukan dengan :
000.600
12
000.48015
000.480
15
12
x
x
x
Jadi harga 15 buah baju adalah 15 x Rp 40.000,00 = Rp 600.000,00
Jadi dapat disimpulkan bahwa perbandingan senilai merupakan sebuah
perbandingan yang memiliki sifat besaran apabila salah satu bertambah, maka
yang lainnya pun akan ikut bertambah. Contohnya adalah perbandingan antara
jumlah pensil yang dibeli dengan uang yang harus dibayar. Semakin banyak
pensil yang dibeli maka akan semakin banyak uang yang harus dibayar.
5. Perbandingan Berbalik Nilai
Perbandingan berbalik nilai berkaitan dengan membandingkan dua buah
keadaan di mana jika besaran yang satu bertambah/berkurang maka besaran yang
lain berkurang/bertambah.
Masalah yang berkaitan dengan perbandingan berbalik nilai antara lain :
a. Banyaknya pekerja dengan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan
(untuk pekerjaan yang sama)
b. Kecepatan dengan waktu tempuh (untuk jarak yang sama)
c. Banyaknya ternak dan waktu untuk menghabiskan makanan tersebut (untuk jumlah
makanan ternak yang sama)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Misalkan diketahui dua besaran A dan B
Karena berlaku perbandingan berbalik nilai maka :
Berdasarkan hubungan tersebut diperoleh :
Dapat juga dijabarkan sebagai berikut
21
21
1:
1:
bbaa ruas kanan dikalikan dengan 2b menjadi 1:221 :: bbaa
Contoh Soal:
1. Suatu pekerjaan akan selesai dalam waktu 42 hari jika dikerjakan oleh 12 orang.
Berapa lama pekerjaan yang sama akan selesai jika dikerjakan oleh 14 orang ?
Jawab:
Dibuat tabel sebagai berikut:
Pekerja (orang) Waktu (hari)
12 42
14 X
Perhitungan perbandingan berbalik nilai dilakukan dengan membalik Salah satu
ruas:
A B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
36
14
4212
4214
12
x
x
x
Jadi jika pekerjaan tersebut dikerjakan oleh 14 pekerja akan selesai dalam waktu
36 hari.
2. Jarak kota A ke kota B sama dengan jarak kota B ke kota C. Jika AB dapat
ditempuh dengan kecepatan 40 km/jam selama 10 jam, berapakah kecepatan yang
harus ditambahkan jika jarak BC akan ditempuh selama 8 jam
Jawab:
Dibuat tabel sebagai berikut :
Kecepatan (km/jam) Waktu (jam)
40 10
X 8
Perhitungan perbandingan berbalik nilai dilakukan dengan membalik salah satu
ruas:
50
8
1040
10
840
x
x
x
Kecepatan yang harus ditambahkan adalah 50 – 40 = 10 km/jam.
Jadi dapat disimpulkan bahwa, perbandingan berbalik nilai adalah sebuah perbandingan yang
memiliki sifat besaran apabila salah satu bertambah maka yang lainnya akan berkurang.
Contohnya adalah banyaknya pekerja bangunan dengan lama pengerjaan sebuah gedung.
Apabila jumlah pekerjanya lebih banyak, maka pembangunan gedung tersebut akan lebih
cepat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
E. Model dan Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran yang digunakanadalah model
pembelajarankooperatihtipeNumbered Head Together.
F. Sumber belajar :
- Buku Matematika Kelas VII Kemendikbud RI 2016 halaman 103-180
- Lembar Kerja Siswa
G. Media Pembelajaran:Power Point, spidol, papan tulis, penghapus laptop, proyektor,
LCD
H. Langkah-LangkahKegiatanPembelajaran
Pertemuan 1 (2JP)
No. Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu Keterangan
1. Penyampaian tujuan
dan mempersiapkan
siswa
Pendahuluan
Guru mengucapkan salam
kepada siswa.
Siswa mengucapkan salam
kepada guru.
Guru mengecek kehadiran
peserta didik.
Guru memotivasi peserta didik
dengan memberi penjelasan
tentang pentingnya mempelajari
perbandingan.
Guru mengkomunikasikan
10
menit
Ceramah,
tanya jawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
tujuan belajar dan hasil belajar.
yang diharapkan akan dicapai
siswa, yaitu:
3.9.1 Membedakan masalah
yang berkaitan dengan
perbandingan (rasio) dan
yang bukan.
3.9.2 Menentukan perbandingan
yang ekuivalen.
Guru menyampaikan Teknik
penilaian yang akan dipakai
yaitu:
Aspek Sikap: melalui observasi
Aspek Pengetahuan: Tertulis
Aspek Ketrampilan: Tertulis
Peserta didik mempersiapkan
diri secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran.
Apresepsi
Guru membuka pelajaran
dengan menghantarkan
siswa tentang materi
perbandingan dengan
mengaitkan materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
pemfaktoran.
Motivasi:
Guru memberikan
motivasi kepada siswa
dengan menyampaikan
tujuan dan manfaat
mempelajari perbandingan
serta mengaitkannya
dalam kehidupan sehari-
hari
2. Persiapan Kegiatan Inti
Secara klasikal siswa
mendengarkan penyajian
pelajaran mengenai
membedakanmasalah yang
berkaitandenganperbandin
gan (rasio) dan yang
bukan, dan
menentukanperbandingan
yang ekuivalen.
Guru membagi siswa
kedalam beberapa
kelompok, yang terdiridari
4-5 orang dengan
60
menit
Ceramah,
tanya jawab,
diskusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
kemampuan yang
heterogen dan diberi
nomor setiap anggotanya
untuk saling bekerjasama.
Dalam kelompok siswa
bekerjasama membahas
LKS dan saling bertukar
informasi dan ide dalam
mencari penyelesaian LKS
dan saling
bertanggungjawab kepada
anggotanya agar seluruh
anggota memahami isi
LKS.
Guru memanggil salah
satu nomor yang sesuai
dengan penomoran siswa
untuk mempresentasikan
hasil diskusi kelompok.
Kelompok lain
mengamati, mengevaluasi
dan memberikan atas
presentasi kelompok
tersebut.
Masing-masing kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
mengkoreksi hasil
diskusinya berdasarkan
diskusi kelas.
Guru memberikan
kesimpulan atas semua
pertanyaan yang
berhubungan dengan
materi yang telah
dipelajari.
Guru memberikan
penghargaan berupa pujian
kepada kelompok yang
tampil dengan bagus.
3. Penyampaian
Kesimpulan
dan penutup
Penutup
Guru memberikan tugas
(PR) untuk dikerjakan
secara mandiri di rumah.
Guru menyampaikan
materi yang akan
dipelajari pada pertemuan
selanjutnya yaitu tentang
perbandingan senilai untuk
menentukan nilai x.
10
menit
Ceramah,
tanya jawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Pertemuan 2(2JP)
No. Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu Keterangan
1. Penyampaian tujuan
dan mempersiapkan
siswa
Pendahuluan
Guru mengucapkan salam
kepada siswa.
Siswa mengucapkan salam
kepada guru.
Guru mengecek kehadiran
peserta didik.
Guru memotivasi peserta
didik dengan memberi
penjelasan tentang
pentingnya mempelajari
perbandingan.
Guru mengkomunikasikan
tujuan belajar dan hasil
belajar. yang diharapkan
akan dicapai siswa, yaitu:
1.10.1 Menjelaskan
perbandingan
senlai(proposi) sebagai
suatu pernyataan dari
dua perbandingan yang
ekuivalen.
10
menit
Ceramah,
tanya jawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
1.10.2 Membuat suatu
perbandingan senilai
untuk menentukan nilai
x
Guru menyampaikan Teknik
penilaian yang akan dipakai
yaitu:
Aspek Sikap: melalui
observasi
Aspek Pengetahuan: Tertulis
Aspek Ketrampilan: Tertulis
Peserta didik mempersiapkan
diri secara psikis dan fisik
untuk mengikuti proses
pembelajaran.
Apresepsi:
Guru membuka pelajaran
dengan menghantarkan siswa
tentang materi perbandingan
dengan mengaitkan materi
sebelumnya yaitu tentang
membedakan masalah
perbandingan dan
perbandingan ekuivalen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Motivasi:
Guru memberikan motivasi
kepada siswa dengan
menyampaikan tujuan dan
manfaat mempelajari
perbandingan serta
mengaitkannya dalam
kehidupan sehari-hari
2. Persiapan Kegiatan Inti
Secara klasikal siswa
mendengarkan penyajian
pelajaran mengenai
perbandingan senlai
(proposi) sebagai suatu
pernyataan dari dua
perbandingan yang
ekuivalen dan membuat
suatu perbandingan senilai
untuk menentukan nilai x
Guru membagi siswa
kedalam beberapa
kelompok, yang terdiridari
4-5 orang dengan
kemampuan yang
60
menit
Ceramah,
tanya jawab,
diskusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
heterogen dan diberi
nomor setiap anggotanya
untuk saling bekerjasama.
Dalam kelompok siswa
bekerjasama membahas
LKS dan saling bertukar
informasi dan ide dalam
mencari penyelesaian LKS
dan saling
bertanggungjawab kepada
anggotanya agar seluruh
anggota memahami isi
LKS.
Guru memanggil salah
satu nomor yang sesuai
dengan penomoran siswa
untuk mempresentasikan
hasil diskusi kelompok.
Kelompok lain
mengamati, mengevaluasi
dan memberikan atas
presentasi kelompok
tersebut.
Masing-masing kelompok
mengkoreksi hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
diskusinya berdasarkan
diskusi kelas.
Guru memberikan
kesimpulan atas semua
pertanyaan yang
berhubungan dengan
materi yang telah
dipelajari.
Guru memberikan
penghargaan berupa pujian
kepada kelompok yang
tampil dengan bagus.
3. Penyampaian
Kesimpulan
dan penutup
Penutup
Guru memberikan tugas
(PR) untuk dikerjakan
secara mandiri di rumah.
Guru menyampaikan
materi yang akan
dipelajari pada pertemuan
selanjutnya yaitu tentang
membedakan masalah
perbandingan senilai dan
berbalik nilai dengan
menggunakan tabel, grafik
10
menit
Ceramah,
tanya jawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
dan persamaan.
Pertemuan 3(2JP)
No. Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu Keterangan
1. Penyampaian tujuan
dan mempersiapkan
siswa
Pendahuluan
Guru mengucapkan salam
kepada siswa.
Siswa mengucapkan salam
kepada guru.
Guru mengecek kehadiran
peserta didik.
Guru memotivasi peserta
didik dengan memberi
penjelasan tentang
pentingnya mempelajari
perbandingan.
Guru mengkomunikasikan
tujuan belajar dan hasil
belajar. yang diharapkan
akan dicapai siswa, yaitu:
4.9.1. Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan
perbandingan.
4.9.2. Membedakan masalah
10
menit
Ceramah,
tanya jawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
perbaandingan senilai dan
berbalik nilai dengan
menggunakan tabel, grafik
dan persamaan.
Guru menyampaikan Teknik
penilaian yang akan dipakai
yaitu:
Aspek Sikap: melalui
observasi
Aspek Pengetahuan: Tertulis
Aspek Ketrampilan: Tertulis
Peserta didik mempersiapkan
diri secara psikis dan fisik
untuk mengikuti proses
pembelajaran.
Apresepsi:
Guru membuka pelajaran
dengan menghantarkan siswa
tentang materi perbandingan
dengan mengaitkan materi
sebelumnya yaitu
perbandingan senilai sebagai
suatu penyamaan dari dua
perbandingan yang ekuivalen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
dan membuat suatu
perbandingan senilai untuk
menentukan nilai x.
Motivasi:
Guru memberikan motivasi
kepada siswa dengan
menyampaikan tujuan dan
manfaat mempelajari
perbandingan serta
mengaitkannya dalam
kehidupan sehari-hari
2. Persiapan Kegiatan Inti
Secara klasikal siswa
mendengarkan penyajian
pelajaran mengenai
masalah yang berkaitan
dengan perbandingan dan
masalah perbandingan
senilai dan berbalik nilai
dengan menggunakan
tabel, grafik dan
persamaan.
Guru membagi siswa
kedalam beberapa
60
menit
Ceramah,
tanya jawab,
diskusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
kelompok, yang terdiridari
4-5 orang dengan
kemampuan yang
heterogen dan diberi
nomor setiap anggotanya
untuk saling bekerjasama.
Dalam kelompok siswa
bekerjasama membahas
LKS dan saling bertukar
informasi dan ide dalam
mencari penyelesaian LKS
dan saling
bertanggungjawab kepada
anggotanya agar seluruh
anggota memahami isi
LKS.
Guru memanggil salah
satu nomor yang sesuai
dengan penomoran siswa
untuk mempresentasikan
hasil diskusi kelompok.
Kelompok lain
mengamati, mengevaluasi
dan memberikan atas
presentasi kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
tersebut.
Masing-masing kelompok
mengkoreksi hasil
diskusinya berdasarkan
diskusi kelas.
Guru memberikan
kesimpulan atas semua
pertanyaan yang
berhubungan dengan
materi yang telah
dipelajari.
Guru memberikan
penghargaan berupa pujian
kepada kelompok yang
tampil dengan bagus.
3. Penyampaian
Kesimpulan
dan penutup
Penutup
Guru memberikan tugas
(PR) untuk dikerjakan
secara mandiri di rumah.
Guru menyampaikan
materi yang akan
dipelajari pada pertemuan
selanjutnya yaitu
menggunakan berbagai
10
menit
Ceramah,
tanya jawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
macam strategi termasuk
tabel dan grafik untuk
menyelesaikan masalah
perbandingan senilai dan
berbalik nilai.
Pertemuan 4 (2JP)
No. Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu Keterangan
1. Penyampaian tujuan
dan mempersiapkan
siswa
Pendahuluan
Guru mengucapkan salam
kepada siswa.
Siswa mengucapkan salam
kepada guru.
Guru mengecek kehadiran
peserta didik.
Guru memotivasi peserta
didik dengan memberi
penjelasan tentang
pentingnya mempelajari
perbandingan.
Guru mengkomunikasikan
tujuan belajar dan hasil
belajar. yang diharapkan
akan dicapai siswa, yaitu:
10
menit
Ceramah,
tanya jawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
4.10.1. Menggunakan berbagai
macam strategi termasuk tabel
dan grafik untuk menyelesaikan
masalah perbandingan senilai
dan berbalik nilai
Guru menyampaikan Teknik
penilaian yang akan dipakai
yaitu:
Aspek Sikap: melalui
observasi
Aspek Pengetahuan: Tertulis
Aspek Ketrampilan: Tertulis
Peserta didik mempersiapkan
diri secara psikis dan fisik
untuk mengikuti proses
pembelajaran.
Apresepsi:
Guru membuka pelajaran
dengan menghantarkan siswa
tentang materi perbandingan
dengan mengaitkan materi
sebelumnya yaitu masalah
yang berkaitan dengan
perbandingan (rasio),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
membedakan masalah
perbandingan senilai dan
berbalik nilai dengan
menggunakan tabel, grafik,
dan persamaan.
Motivasi:
Guru memberikan motivasi
kepada siswa dengan
menyampaikan tujuan dan
manfaat mempelajari
perbandingan serta
mengaitkannya dalam
kehidupan sehari-hari
2. Persiapan Kegiatan Inti
Secara klasikal siswa
mendengarkan penyajian
pelajaran mengenai
berbagai macam strategi
termasuk tabel dan grafik
untuk menyelesaikan
masalah perbandingan
senilai dan berbalik nilai.
Guru membagi siswa
kedalam beberapa
60
menit
Ceramah,
tanya jawab,
diskusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
kelompok, yang terdiridari
4-5 orang dengan
kemampuan yang
heterogen dan diberi
nomor setiap anggotanya
untuk saling bekerjasama.
Dalam kelompok siswa
bekerjasama membahas
LKS dan saling bertukar
informasi dan ide dalam
mencari penyelesaian LKS
dan saling
bertanggungjawab kepada
anggotanya agar seluruh
anggota memahami isi
LKS.
Guru memanggil salah
satu nomor yang sesuai
dengan penomoran siswa
untuk mempresentasikan
hasil diskusi kelompok.
Kelompok lain
mengamati, mengevaluasi
dan memberikan atas
presentasi kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
tersebut.
Masing-masing kelompok
mengkoreksi hasil
diskusinya berdasarkan
diskusi kelas.
Guru memberikan
kesimpulan atas semua
pertanyaan yang
berhubungan dengan
materi yang telah
dipelajari.
Guru memberikan
penghargaan berupa pujian
kepada kelompok yang
tampil dengan bagus.
3. Penyampaian
Kesimpulan
dan penutup
Penutup
Guru memberikan tugas
(PR) untuk dikerjakan
secara mandiri di rumah.
Guru meriview kembali
apa yang telah dipelajari.
10
menit
Ceramah,
tanya jawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
H. Penilaian Pembelajaran
No Aspek Teknik Instrumen
1 Kognitif Tes Soal Uraian
2 Afektif (Motivasi) Nontes Angket Motivasi
I. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
1. Media /alat : Whiteboard, Alat tulis, LKS, Laptop, Power Point
2. Sumber Belajar :
Buku matematika pegangan guru kelas VII edisi revisi 2016 Kementrian
Pendidikan Indonesia
Buku matematika pengangan siswa kelas VII edisi revisi 2016 Kementrian
Pendidikan Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
LEMBAR KERJA SISWA 1
Nama Anggota / No. Absen :
1. ..............................................................................
2. ..............................................................................
3. ..............................................................................
4. ..............................................................................
Kelas: ..................
SOAL:
1. Diperkemahan yang diadakan di Bandung, Rio mampuu membuat 4 anyaman bambu
dalam 2 jam. Dani mambuat anyaman bambu dalam 3 jam.
a. Siapakah yang membuat anyaman lebih cepat, Rio atau Dani?
b. Berapa lama waktu yang dibutuhkan Rio untuk membuat 12 anyaman?
c. Berapa lama waktu yang dibutuhkan Dani untuk membuat anyaman 12?
NamaPohondanAsal Tingkat Kepunahan Tinggi (meter) Diameter (cm)
Damar (Maluku) Rentan 75 160
Ulin/ KayuBesi
(Kalimantan)
Rentan 60 150
KayuHitam Sulawesi
(Sulawesi)
Rentan 50 110
Gaharu (Kalimantan) Rentan 50 70
Ramin (Kalimantan) Rentan 50 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
2. Gunakan table di atas untuk menjawab pertanyaan berikut.
a. Anton mengatakan bahwa rasio diameter Ramin terhadap diameter Ulin
adalah 1:5 . Apakah pernyataan Anton benar? Jelaskan.
b. Ria mengatakan bahwa selisih tinggi Damar dan Gaharu adalah 35.
Apakah benar?
c. Leni mengataka bahwa keliling Ulin sekitar tiga perempat kali keliling
Damar. Apakahbenar? Jelaskan.
3. Tentukan nilai yang belum diketahui supaya setiap pernyataan berikut benar.
a.
b.
c. 6336
8
27
d. 32
2415
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
LEMBAR KERJA SISWA 2
Nama Anggota / No. Absen :
1. ..............................................................................
2. ..............................................................................
3. ..............................................................................
4. ..............................................................................
Kelas: ..................
SOAL:
1. Jendra merupakan seorang koki profesional di sebuah hotel bintang lima. Ia tahu
bagaimana cara membuat kue agar-agar yang enak. Resep yang ia buat sebelumnya
adalah 2 sachet tepung agar-agar dapat dibuat 3 mangkok kue agar-agar. Jika ia
menggunakan 12 sachet tepung agar-agar, berapa mangkok kue agar-agar yang ia
dapat dibuatnya?
2. Eka membuat keranjang kecil sebanyak 12 buah selama 2 jam. Berapa waktu yang
Eka perlukan untuk membuat 18 buah keranjang kecil?
3. Suatu campuran terdiri atas tembaga, seng, dan timah dengan perbandingan 1:3:4. Jika
dalam campuran itu ada 10 gram tembaha, maka tentukan berat seng dan timah!
4. Selesaikan permasalahan berikut:
a. Bandingkan umur ayah terhadap umur anak dan sebaliknya berdasarkan selisih
dan pembagian jika umur ayah 40 tahun dan umur anaknya 15 tahun.
b. Bandingkan badan Laras terhadap beat Yudha dan sebaliknya berdasarkan selisih
dan pembagian jika berat badan Yudha 28 kg dan berat badan Yudha 28 kg dan
berat badan Laras 21 kg.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
5. Putu membeli 3 lusin buku dengan harga Rp 36.000,00, kemudian di toko yang sama
Ahmad membeli 5 lusin buku seharga Rp 60.000,00. Apakah permasalahan ini
merupakan proporsi?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
LEMBAR KERJA SISWA 3
Nama Anggota / No. Absen :
1. ..............................................................................
2. ..............................................................................
3. ..............................................................................
4. ..............................................................................
Kelas: ..................
SOAL:
1. Denah sawah Pak Dilan dalam sertifikat tanah berukuran 12 cm 18 cm, dan skala
denah 1:500. Keliling sawah Pak Dilan sebenarnya adalah
2. A : B = 2 : 3 dan B : C = 4 : 5 , maka A : C adalah
3. 12 orang dalam waktu 8 hari dapat membuat 16 stel pakaian, maka banyaknya
pakaian yang dapat dibuat oleh 20 orang selama 3 hari adalah
4. Jarak kota A dan B dapat ditempuh dalam waktu 16 jam dengan kecepatan rata-rata
45 km/jam. Jika kedua kota tersebut ditempuh dengan kecepatan 24 km/jam, maka
waktu yang di perlukan adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
LEMBAR KERJA SISWA 4
Nama Anggota / No. Absen :
1. ..............................................................................
2. ..............................................................................
3. ..............................................................................
4. ..............................................................................
Kelas: ..................
SOAL:
Gunakan untuk menyatakan salah satu ukuran panjang persegipanjang dan gunakan untuk
menyatakan lebar.
1. Buatlah tabel nilai yang mungkin untuk dan jika luas persegipanjang adalah
. Kemudian dari tabel yang kalian buat gambarkan grafiknya.
2. Apakah hubungan dan senilai, berbalik nilai atau bukan keduanya? Jelaskan alasan
kalian.
3. Pembangunan sebuah gedung selesai dikerjakan oleh 16 orang sekama 45 hari.
Setelah dikerjakan 15 hari, pekerjaan dihentikan selama 6 hari. Jika kemampuan
bekerja setiap orang sama dan supaya pembangunan gedung tersebut selesai tepat
waktu maka banyaknya pekerj tambahan yang diperlukan adalah
4. Sebuah mobil menghabiskan 27 liter bensin untuk menempuh jarak 225 km, jika
mobil tersebut menghabiskan 15 liter bensin, maka jarak yang akan ditempuh?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
Lampiran 2.2 Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran
LEMBAR OBSERVASI KETERLAKSANAAAN PEMBELAJARAN
MENGGUNAKAN MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER
Sekolah : ……………………………………………………..
Kelas : ……………………………………………………..
Materi Ajar : ……………………………………………………..
Hari Tanggal : ……………………………………………………..
Pertemuan : ……………………………………………………..
Nama Observer : ……………………………………………………..
Petunjuk :
1. Berilah tanda centang pada pernyataan yang dianggap benar sesuai dengan yang diamati
2. Hal – hal yang kalian amati dapat diisi di kolom keterangan
No Indikator yang diamati Keterlaksanaan Keterangan
Ya Tidak
1
KEGIATAN PENDAHULUAN
Guru menyampaikan salam pembuka
Guru mengecek kehadiran siswa
Guru menyampaikan materi yang
akan dipelajari
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
Guru memberikan motivasi
Guru melaukan kegiatan apersepsi
dengan mengingatkan kembali siswa
pada materi sistem persamaan linear
dua variable
Guru menjelaskan secara singkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
tentang model pembelajaran yang
akan digunakan yaitu Numbered
Head Together
2
KEGIATAN INTI
Guru menyampaikan materi secara
sistematis sesuai dengan kompetensi
yang akan dicapai
Guru membagi siswa dalam
kelompok heterogen yang terdiri dari
4 orang dan masing – masing siswa
dalam kelompok menerima LKS
sebagai bahan diskusi
Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk memahami
permasalahan yang terdapat pada
Lembar Kerja Siswa (LKS) secara
berkelompok head together
Guru berkeliling ke tiap kelompok
dan memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya jika mengalami
kesulitan
Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menyampaikan
jawaban yang telah didiskusikan
dengan kelompok, dan siswa maju
sesuai dengan nomer yang
dipanggil.numbered
Guru memfasilitasi perwakilan
kelompok (kelompok yang tidak
presentasi) untuk menyampaikan
pendapat atau tanggapan kepada
perwakilan kelompok yang sedang
presentasi
3 KEGIATAN PENUTUP
Guru menyampaikan rencana
pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya.
Guru menyampaikan rencana
pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya
Guru mengucapkan salam penutup
4 Guru menggunakan media
pembelajaran dalam pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
5 Pembelajaran berpusat pada siswa
6 Gerak gerik guru tidak monoton
7 Guru menggunakan bahasa lisan
secara jelas dan lancer
8 Pembelajaran dilaksanakan sesuai
dengan alokasi waktu yang
ditentukan
Catatan penting :
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………
Yogyakarta,
Mengetahui
Observer
(........................................................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
Lampiran 2.3 Tes Hasil Belajar
SOAL HASIL BELAJAR
SMP BOPKRI 1 YOGYAKARTA
Nama :
Kelas/No. Absen:
1.
Pada suatu peta di atas tertulis: skala 1 : 1.020.000. Apakah arti skala 1 :
1.020.000 tersebut?
2. Jarak kota Solo-Semarang pd peta 5 cm. Jarak sebenarnya adalah 100 km.
Tentukan skalanya !
3. Dalam sebuah kelas yang terdiri dari 45 siswa, terdapat 20 siswa perempuan.
Tentukan perbandingan antara banyak siswa perempuan dan laki-laki!
4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
Pada sebuah gambar, lebar rumah 25 cm dan tinggi pintu 5 cm. Jika tinggi
pintu sebenarnya 2,5 m, tentukanlah lebar rumah sebenarnya dan faktor
skalanya?
5. Sebuah Panti Asuhan mempunyai persediaan beras yang cukup untuk 35 anak
selama 24 hari. Berapa hari beras itu akan habis, jika penghuni Panti Asuhan
itu bertambah 5 anak?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
Lampiran 2.4 Kunci Jawaban dan Penskoran Tes Hasil Belajar
KUNCI JAWABAN DAN PEDOMAN PENSKORAN
NO Jawaban Skor
1. Skala 1: 1.020.000 artinya tiap 1 cm pada peta (gambar) mewakili 1.020.000
cm jarak sebenarnya.
5
2. Diketahui:
jarak pada peta = 5cm
jarak sebenarnya = 100 km
Ditanyakan : Skala..?
Jadi skalanya adalah
4
12
2
3. Diketahui :
Banyak siswa perempuan = 20 orang
Banyak siswa laki-laki =45-20 = 25 orang
Ditanyakan: perbandingan siswa perempuan dan laki-laki?
Jawab:
Banyak siswa perempuan = 20 orang
Banyak siswa laki-laki =45-20 = 25 orang
Siswa perempuan : Siswa laki-laki = 20 : 25 = 4 : 5
4
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
Jadi, perbandingan siswa perempuan dan siswa laki-laki adalah 4 : 5 2
4. Diketahui :
Lebar rumah pada gambar (Lm) = 25 cm
Tinggi pintu rumah pada gambar (Tm) = 5 cm
Tinggi pintu rumah sebenarnya (Ts) = 2,5 m
Ditanya : Lebar rumah sebenarnya (Ls) ?
Jawaban:
Misal lebar rumah sebenarnya (Ls) =
Faktor Skalanya, lebar rumah = 25:125
=1:5
tinggi rumah = 5:25
= 1:5
4
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
Jadi lebar rumah sebenarnya (Ls) adalah 1250 cm 2
5. Diketahui:
Banyak anak Banyak hari
35 24
(35+5)=40 p
Ditanyakan: untuk 40 anak beras akan habis dalam waktu?
Jawab:
Banyak anak Banyak hari
35 24
(35+5)=40 p
Banyak anak bertambah, maka banyak hari akan berkurang
Jadi untuk 40 anak beras akan habis dalam waktu 21 hari
2
18
2
Skor total 86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
Lampiran 2.5 Angket Motivasi Belajar Siswa
ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA
Nama :
Nomor Presensi :
Kelas :
Responden Yth, :
Angket ini dibuat oleh peneliti untuk mengetahui motivas belajar siswa terhadap mata
pelajaran matematika. Demi tercapainya tujuan diatas, peneliti mengaharapkan ketersediaan
dari adik – adik untuk mengisi angket ini dengan lengkap. Perlu peneliti informasikan, hasil
dari angket ini tidak berpengaruh terhadap penilaian pembelajaran. oleh karena itu, peneliti
berharap adik – adik dapat mengisi angket ini sesuai dengan apa yang dirasakan dan
diketahui. Akhir kata, peneliti mengucapkan terima kasih atas partisipasinya dalam penelitian
ini.
Petunjuk :
1. Pilihlah salah satu alternatif jawaban dari pernyataan yang tersedia dengan memberikan
tanda centang sesuai dengan keadaanmu yang sebenarnya.
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
R : Ragu – ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
2. Pastikan mengisi angket ini dengan lengkap
No
Pernyataan
Jawaban
SS S R TS STS
1 Saya memperhatikan dan mengikuti kegiatan
pembelajaran matematika menggunakan model
pembelajaran Numbered Head Tigether dengan baik
2 Saya sering melamun saat guru menjelaskan materi
3 Saya berkonsentrasi saat mengikuti pembelajaran
matematika karena menurut saya matematika
bermanfaat dalam kehidupan sehari – hari
4 Saya bermain gadget dan mengobrol dengan teman
sebangku saat kegiatan pembelajaran matematika
berlangsung
5 Saya merasa terbebani saat mengerjakan tugas –
tugas matematika yang diberikan guru
6 Saya tertarik belajar matematika menggunakan
model pembelajaran Numbered Heaad Together
7 Saya sulit berkonsentrasi selama mengikuti
pembelajaran menggunakan model Numbered Head
Together.
8 Saya antusias dalam memberikan pendapat dan
mendengarkan pendapat teman saat kegiatan diskusi
kelompok berlangsung
9 Rumus – rumus matematika dirasa sulit sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
membuat saya malas belajar
10 Dengan belajar menggunakan model Numbered
Head Together membuat saya menyisihkan waktu
luang untuk mengerjakan latihan – latihan soal
matematika diluar tugas yang diberikan guru
11 Saya bertanya kepada guru atau teman yang lebih
bisa ketika materi matematika yang dijelaskan oleh
guru belum dipahami
12 Saya lebih senang mengobrol tentang hal lain saat
diberikan waktu untuk berdiskusi tentang materi
matematika dalam kelompok
13 Belajar matematika dengan model Numbered Head
Together membuat saya lebih mudah memahami
materi yang dipelajari
14 Saya merasa biasa – biasa saja saat mendapat nilai
matematika yang kurang memuaskan
15 Saya terdorong untuk lebih rajin belajar matematika
ketika saya mendapat nilai yang kurang memuaskan
16 Saya tidak bersungguh – sungguh dalam
memperhatikan dan mengikuti pelajaran matematika
karena yang penting saya naik kelas
17 Saya antusias memberikan pendapat dalam kegiatan
diskusi kelompok
18 Mendengarkan pendapat teman dalam berdiskusi
hanya membuang waktu saja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
19 Saya senang belajar matematika dengan model
Numbered Head Togther karena dapat berpartisipasi
dengan bertukar pendapat dengan teman kelompok
20 Saya lebih suka menyalin hasil pekerjaan teman
ketika ada tugas yang diberikan oleh guru
21 Saya giat dan bersungguh – sungguh dalam belajar
matematika sehingga saya bisa naik kelas dengan
nilai yang memuaskan
22 Saya lebih senang belajar secara individu daripada
berkelompok
23 Belajar matematika melalui diskusi membuat
suasana lebih menyenagkan
24 Belajar matematika melalui diskusi kelompok
membuat saya sulit berkonsentrasi ketika
mengerjakan soal
25 Selama pembelajaran matematika jika guru
bertanya, saya tidak takut untuk menjawab
walaupun jawaban saya kurang tepat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
Lampiran 2.6 Pedoman Wawancara Siswa
LEMBAR PEDOMAN WAWANCARA SISWA
1) Apakah anda tertarik mempelajari matematika menggunakan model pembelajaran
Numbered Head Together? Berikan alasan jika ya atau tidak!
2) Apakah belajar matematika dengan model Numbered Head Together membuat anda
semakin tertarik untuk menyelesaikan tugas – tugas yang diberikan guru? Berikan
alasan!
3) Apakah anda senang mengikuti pembelajaran matematika menggunakan model
Numbered Head Together? Berikan alasan
4) Apakah belajar matematika menggunakan model pembelajaran Numbered Head
Together melatih anda mendengarkan menghargai pendapat teman?
5) Apakah belajar dengan model Numbered Head Together melatih anda untuk berani
mengemukakan pendapat?
6) Apakah belajar matematika menggunakan model pembelajaran Numbered Head
Together membuat anda berpartisipasi selama pembelajaran berlangsung?
7) Apakah belajar matematika menggunakan model pembelajaran Numbered Head
Together membuat anda memahami materi pembelajaran yang diberikan dengan
baik?berikan alasan
8) Apakah ada hal atau pengalaman berharga yang anda dapatkan ketika belajar
matematika dengan model pembelajaran Numbered Head Together? Berikan alasan!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
LAMPIRAN III
LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN OLEH PAKAR
3.1 Lembar Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
3.2 Lembar Validasi Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Menggunakan
Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head Together
3.3 Lembar Validasi Tes Hasil Belajar
3.4 Lembar Validasi Angket Motivasi Belajar Siswa
3.5 Lembar Validasi Pedoman Wawancara Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
Lampiran 3.1 Lembar Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
Lampiran 3.2 Lembar Validasi Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran
Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head Together
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
Lampiran 3.3 Lembar Validasi Tes Hasil Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
Lampiran 3.4 Lembar Validasi Motivasi Belajar Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
Lampiran 3.5 Lembar Validasi Tes Hasil Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
LAMPIRAN IV
HASIL PERHITUNGAN VALIDITAS DAN RELIABELITAS
4.1 Hasil Perhitungan Validasi Tes Hasil Belajar
4.2 Hasil Perhitungan Reliabelitas Tes hasil Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
Lampiran 4.1 Hasil Perhitungan Validasi Tes Hasil Belajar
DAFTAR PEROLEHAN SKOR TES HASIL BELAJAR SISWA SEBELUM DIKONVERSIKAN KE SKOR MAKSIMAL 10
NOMOR
URUT Nama L/P
SKOR
TOTAL
Penjabaran Nilai
No. 1
skor
maks 5
No.2
skor
maks 18
No.3
skor
maks 18
No.4
skor
maks 21
No.5
skor
maks 24
1 Adventus Putra Pratama L 46 5 4 18 15 4
2 Alicia Intan Sari P 75 3 15 16 21 20
3 Amanda Putri Pradana P 74 5 18 16 17 18
4 Andreas Budi Setiawan L 72 5 18 12 15 22
5 Anjelica Diva Panontongan P 65 5 18 15 21 6
6 Ardan Parama Wicaksana L 63 0 18 10 17 18
7 Daniswara Raditiya Pratama L 56 3 18 18 15 2
8 Deolanria Satriavi P 80 5 12 18 21 24
9 Dwi Sendi Ferdian L 38 0 6 9 19 4
10 Elisabeth Inriana Yuliarti P 77 5 18 16 20 18
11 Emmanuel Christo Mariado L 70 5 12 18 15 20
12 Ezra Amarya Geraldine P 66 5 18 10 21 12
13 Laurensius Kevin Tri Judiantoro L 40 3 8 3 12 14
14 Mawar Sharon Christiya Putri P 64 5 18 10 21 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
15 Oksafira Ramadhani P 76 5 18 12 21 20
16 Ranoffel Gading Adventino L 50 0 14 6 12 18
17 Sheiline Cornelia Putri P 74 5 18 16 19 16
18 Sinanthia Savel Garetha P 62 5 16 18 21 2
19 Sintikhe Apresya Mutiarani P 66 5 12 18 15 16
20 Steven Angga Prakasa L 60 3 14 18 21 4
21 Teo Rangga Putra L 50 3 4 18 19 6
22 Yolanda Judithia Carole Eunike Joy P 76 5 18 16 19 18
23 Hosea Phila Gamaliel L 86 5 18 18 21 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
UJI VALIDITAS DAN RELIABELITAS BUTIR SOAL
Tabel Daftar Perolehan Skor Tes hasil Belajar Siswa Setelah Dikonversikan ke
Skor Maksimal 10
No. Urut
Siswa
No. 1 skor
maks 10
No.2 skor
maks 22
no.3 skor
maks 22
No.4 skor
maks 23
No.5 skor
maks 23
Skor maksimal 10
1 10 2 10 7 2
2 6 8 9 10 8
3 10 10 9 8 8
4 10 10 7 7 9
5 10 10 8 10 3
6 0 10 6 8 8
7 6 10 10 7 1
8 10 7 10 10 10
9 0 3 5 9 2
10 10 10 9 10 8
11 10 7 10 7 8
12 10 10 6 10 5
13 6 4 2 6 6
14 10 10 6 10 4
15 10 10 7 10 8
16 0 8 3 6 8
17 10 10 9 9 7
18 10 9 10 10 1
19 10 7 10 7 7
20 6 8 10 10 2
21 6 2 10 9 3
22 10 10 9 9 8
23 10 10 10 10 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
1) Tabel Uji Validitas Soal Nomor 1
No Kode Siswa X Y X2
Y2
XY
1 S1 10 31 100 963 310
2 S2 6 42 36 1727 249
3 S3 10 44 100 1979 445
4 S4 10 43 100 1847 430
5 S5 10 41 100 1667 408
6 S6 0 31 0 970 0
7 S7 6 34 36 1154 204
8 S8 10 47 100 2178 467
9 S9 0 19 0 363 0
10 S10 10 46 100 2108 459
11 S11 10 42 100 1776 421
12 S12 10 41 100 1645 406
13 S13 6 24 36 560 142
14 S14 10 40 100 1578 397
15 S15 10 45 100 2025 450
16 S16 0 24 0 592 0
17 S17 10 45 100 1989 446
18 S18 10 40 100 1578 397
19 S19 10 40 100 1638 405
20 S20 6 35 36 1256 213
21 S21 6 30 36 886 179
22 S22 10 45 100 2064 454
23 S23 10 50 100 2500 500
TOTAL 137 180 878 1680 35044
XYr 0,0730
Dari hasil perhitungan, diperoleh XYr = 0,0730 . Jadi, XYr = 0,0730 <
tabelr = 0,404 sehingga untuk butir soal nomor 1, “Tidak Valid”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
2) Tabel Uji Validitas Soal Nomor 2
No Kode Siswa X Y X2
Y2
XY
1 S1 2 31 100 963 310
2 S2 8 42 36 1727 249
3 S3 10 44 100 1979 445
4 S4 10 43 100 1847 430
5 S5 10 41 100 1667 408
6 S6 10 31 0 970 0
7 S7 10 34 36 1154 204
8 S8 7 47 100 2178 467
9 S9 3 19 0 363 0
10 S10 10 46 100 2108 459
11 S11 7 42 100 1776 421
12 S12 10 41 100 1645 406
13 S13 4 24 36 560 142
14 S14 10 40 100 1578 397
15 S15 10 45 100 2025 450
16 S16 8 24 0 592 0
17 S17 10 45 100 1989 446
18 S18 9 40 100 1578 397
19 S19 7 40 100 1638 405
20 S20 8 35 36 1256 213
21 S21 2 30 36 886 179
22 S22 10 45 100 2064 454
23 S23 10 50 100 2500 500
TOTAL 137 185 878 1680 35044
XYr 0,6477
Dari hasil perhitungan, diperoleh XYr = 0,6477 . Jadi, XYr = 0,6477 <
tabelr = 0,404 sehingga untuk butir soal nomor 2, “Valid”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
3) Tabel Uji Validitas Soal Nomor 3
No Kode Siswa X Y X2
Y2
XY
1 S1 10 31 100 963 310
2 S2 9 42 36 1727 249
3 S3 9 44 100 1979 445
4 S4 7 43 100 1847 430
5 S5 8 41 100 1667 408
6 S6 6 31 0 970 0
7 S7 10 34 36 1154 204
8 S8 10 47 100 2178 467
9 S9 5 19 0 363 0
10 S10 9 46 100 2108 459
11 S11 10 42 100 1776 421
12 S12 6 41 100 1645 406
13 S13 2 24 36 560 142
14 S14 6 40 100 1578 397
15 S15 7 45 100 2025 450
16 S16 3 24 0 592 0
17 S17 9 45 100 1989 446
18 S18 10 40 100 1578 397
19 S19 10 40 100 1638 405
20 S20 10 35 36 1256 213
21 S21 10 30 36 886 179
22 S22 9 45 100 2064 454
23 S23 10 50 100 2500 500
TOTAL 137 183 878 1680 35044
XYr 0,5537
Dari hasil perhitungan, diperoleh XYr = 0,5537 . Jadi, XYr = 0,5537 <
tabelr = 0,404 sehingga untuk butir soal nomor 3, “Valid”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
4) Tabel Uji Validitas Soal Nomor 4
No Kode Siswa X Y X2
Y2
XY
1 S1 6 31 39 963 194
2 S2 9 42 77 1727 364
3 S3 7 44 50 1979 315
4 S4 6 43 39 1847 269
5 S5 9 41 77 1667 357
6 S6 7 31 50 970 221
7 S7 6 34 39 1154 212
8 S8 9 47 77 2178 408
9 S9 8 19 63 363 151
10 S10 8 46 69 2108 383
11 S11 6 42 39 1776 263
12 S12 9 41 77 1645 355
13 S13 5 24 25 560 118
14 S14 9 40 77 1578 348
15 S15 9 45 77 2025 394
16 S16 5 24 25 592 122
17 S17 8 45 63 1989 353
18 S18 9 40 77 1578 348
19 S19 6 40 39 1638 253
20 S20 9 35 77 1256 310
21 S21 8 30 63 886 236
22 S22 8 45 63 2064 360
23 S23 9 50 77 2500 438
TOTAL 137 174 878 1355 35044
XYr 0,5057
Dari hasil perhitungan, diperoleh XYr = 0,5057. Jadi, XYr 0,5057< tabelr =
0,404 sehingga untuk butir soal nomor 4, “Valid”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
5) Tabel Uji Validitas Soal Nomor 5
No Kode Siswa X Y X2
Y2
XY
1 S1 2 31 100 963 310
2 S2 9 42 36 1727 249
3 S3 8 44 100 1979 445
4 S4 10 43 100 1847 430
5 S5 3 41 100 1667 408
6 S6 8 31 0 970 0
7 S7 1 34 36 1154 204
8 S8 10 47 100 2178 467
9 S9 2 19 0 363 0
10 S10 8 46 100 2108 459
11 S11 9 42 100 1776 421
12 S12 5 41 100 1645 406
13 S13 6 24 36 560 142
14 S14 4 40 100 1578 397
15 S15 9 45 100 2025 450
16 S16 8 24 0 592 0
17 S17 7 45 100 1989 446
18 S18 1 40 100 1578 397
19 S19 7 40 100 1638 405
20 S20 2 35 36 1256 213
21 S21 3 30 36 886 179
22 S22 8 45 100 2064 454
23 S23 10 50 100 2500 500
TOTAL 137 137 878 1680 35044
XYr 0,5268
Dari hasil perhitungan, diperoleh XYr = 0,5268. Jadi, XYr = 0,5268< tabelr
= 0,404 sehingga untuk butir soal nomor 5, “Valid”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
222
Lampiran 4.2 Hasil Perhitungan Reliabelitas Tes hasil Belajar
Tabel Reliabelitas Soal Tes Hasil Belajar
Kode
Siswa
Butir Soal Ke - ty 2
ty
2 3 4 5
2x 2
2x 3x 2
3x 4x 2
4x 5x 2
5x
S1 2 5 10 100 7 51 2 3 21 442
S2 8 69 9 79 10 100 8 69 36 1264
S3 10 100 9 79 8 66 8 56 34 1189
S4 10 100 7 44 7 51 9 84 33 1087
S5 10 100 8 69 10 100 3 6 31 951
S6 10 100 6 31 8 66 8 56 31 970
S7 10 100 10 100 7 51 1 1 28 783
S8 7 44 10 100 10 100 10 100 37 1344
S9 3 11 5 25 9 82 2 3 19 363
S10 10 100 9 79 10 91 8 56 36 1290
S11 7 44 10 100 7 51 8 69 32 1033
S12 10 100 6 31 10 100 5 25 31 934
S13 4 20 2 3 6 33 6 34 18 312
S14 10 100 6 31 10 100 4 17 30 883
S15 10 100 7 44 10 100 8 69 35 1225
S16 8 60 3 11 6 33 8 56 24 592
S17 10 100 9 79 9 82 7 44 35 1197
S18 9 79 10 100 10 100 1 1 30 883
S19 7 44 10 100 7 51 7 44 30 929
S20 8 60 10 100 10 100 2 3 29 867
S21 2 5 10 100 9 82 3 6 24 565
S22 10 100 9 79 9 82 8 56 35 1256
S23 10 100 10 100 10 100 10 100 40 1600
Total 185 1644 183 1585 199 1770 132 961 698 21960 2
i -1728,18287
--1691,7631
-2033,8435
-843,2291
2
t
-25003,21909
11r
0,9975
Dari hasil perhitungan, diperoleh 11r = 0,9975. Sehingga memenuhi
kategori Sangat Tinggi ( 000,1800,0 11 r ). Oleh karena itu, instrumen soal
tes hasil belajar dinyatakan “Reliabel”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
223
LAMPIRAN V
HASIL PENELITIAN
5.1 Hasil Pengisian Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran
5.2 Hasil Pengisian Angket Minat Belajar siswa
5.3 Hasil Pengerjaan Tes Hasil belajar Siswa
5.4 Transkip Hasil Wawancara Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
224
Lampiran 5.1 Hasil Pengisian Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
225
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
226
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
227
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
228
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
229
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
230
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
231
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
232
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
233
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
234
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
235
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
236
Lampiran 5.2 Hasil Pengisian Angket Motivasi Belajar Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
237
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
238
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
239
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
240
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
241
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
242
Lampiran 5.3 Hasil Tes Belajar Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
243
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
244
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
245
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
246
Lampiran 5.4 Hasil Data Pengisian Angket Motivasi Belajar Siswa secara Keseluruhan
Kode
Siswa
Item Nomor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Total
Skor %
S1 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 86 69
S2 5 4 4 3 4 4 4 4 3 2 4 3 5 4 4 4 3 5 4 4 4 4 5 4 4 98 78
S3 4 3 4 3 4 5 4 3 4 3 4 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 94 75
S4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 2 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 5 3 3 3 4 87 70
S5 4 4 5 3 4 4 4 4 4 2 5 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 96 77
S6 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 3 5 4 4 101 81
S7 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 5 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 92 74
S8 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 3 4 4 4 108 86
S9 4 2 3 2 2 4 2 4 5 2 4 2 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 3 3 83 66
S10 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 97 78
S11 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 94 75
S12 4 4 5 3 5 4 4 3 4 3 5 3 4 4 5 4 3 4 5 4 4 3 4 3 3 97 78
S13 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 92 74
S14 5 4 4 4 4 5 4 3 4 3 5 4 5 4 4 4 3 5 4 4 4 3 4 4 4 101 81
S15 4 3 4 3 4 5 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 93 74
S16 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 89 71
S17 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 5 3 4 4 4 4 3 5 4 4 4 3 4 3 3 93 74
S18 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 2 4 4 4 3 4 4 4 93 74
S19 5 4 4 3 3 4 4 3 4 4 5 3 5 4 5 4 3 4 5 4 4 3 4 3 3 97 78
S20 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 89 71
S21 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 5 3 5 4 4 4 3 5 4 4 4 3 4 3 3 94 75
S22 4 2 3 1 2 2 2 2 1 5 2 4 3 2 4 3 2 4 2 4 4 1 3 2 2 66 53
S23 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 121 97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
247
Lampiran 5.5 Transkip hasil Wawancara
TRANSKIP HASIL WAWANCARA SISWA
Pertanyaan Jawaban
1. Apakah anda tertarik
mempelajari
matematika
menggunakan model
pembelajaran
kooperatif tipe
numbered head
together? Berikan
alasan jika ya atau
tidak!
Siswa 1 : Tertarik, karena kalo belajar bareng-
bareng terus kalau setiap orang sudah harus siap
jadi lebih serius belajarnya.
Siswa 2: tertarik kok bu, karena bosen kalau belajar
cuma dengerin, apalagi kalau disuruh mengerjakan
soal pasti cuma itu-itu saja yang mengerjakan. Nah
kalau kelompok kan bisa diskusi bareng dan setiap
orang pasti akan kejatahan untuk maju kedepan
tanpa diberi tahu siapa yang akan maju.
Siswa 3 : tertarik bu kalau temen satu kelompok
bisa diajak kerja sama, kayak kemarin walaupun
sudah dibentuk kelompok ada juga yang tidak mau
mengerjakan.
Siswa 4 : Saya tertarik bu, membantu sekali model
pembelajaran seperti itu.
Siswa 5 : Sangat tertarik, karena bisa berdiskusi
dengan kelompok, seru. Jadinya enggak
mengerjakan sendiri-sendiri.
Siswa 6 : Lumayan tertarik bu, baru tahu kalau ada
model pembelajaran seperti ini. Jadi yang
mengerjakan soal nggak cuma sendiri.
Siswa 7 : Sangat tertarik bu, karena yang
mempresentasikan tidak diduga karena sesuai
nomer undian.
Pertanyaan Jawaban
2. Apakah belajar
matematika dengan
model kooperatif tipe
numbered head
together membuat
anda semakin tertarik
untuk menyelesaikan
tugas-tugas yang
diberikan guru?
Berikan alasan!
Siswa 1 : Ya tertarik bu, karena menyelesaikannya
jadi lebih cepet juga.
Siswa 2 :. Tertarik bu, model pembelajarannya
membuat kami sekelompok bisa mengerjakan
bersama-sama tanpa karena nantinya yang maju
diacak kan bu.
Siswa 3 : Ya saya tertarik kok bu, model numbered
head together membuat saya semakin tertarik untuk
mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang
diberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
248
Siswa 4 : Lumayan tertarik bu, karena
mengerjakannya bisa bareng temen-temen yang
bervariasi, tapi juga kadang ada yang sulit
mengerjakan kalau enggak dipaksa.
Siswa 5 : Ya tertarik bu , karena enak kalau
berdiskusi dengan teman-teman dalam satu
kelompok.
Siswa 6 : Ya, tertarik bu. Karena bisa bersama
teman satu kelompok, mengerjakannya tidak
sendiri.
Siswa 7 : Ya, saya tertarik bu tapi ada tidak
enanknya karena dapet teman satu kelompok kalau
mengerjakan tidak serius jadi mengganggu.
Pertanyaan Jawaban
3. Apakah anda senang
mengikuti
pembelajaran
matematika
menggunakan model
kooperatif tipe
Numbered Head
Together? Berikan
alasan!
S1 : Ya, senang. Karena saya dapat bekerja sama
denngan dengan teman dan bersama-sama dengan
teman. Itu membuat kami tidak cepat bosan.
S2 : Ya, karena menggunakan model kooperativ
tipe Numbered Head Together kami akan saya
dibantu untuk belajar matematika.
S3 : Ya, karena model kooperativ tipe Numbered
Head Together membuat saya lebih mengerti dan
bisa mengerjakan soal dengan baik.
S4 : Senang buk karena model pembelajaran itu
bisa membuat saya belajar bersama dengan teman
dalam satu kelompok.
S5 : Saya merasa senang bu, karena bisa lebih
memahami matematika bersama teman-teman saya
dalam satu kelompok, dan bisa saling berbagi
jawaban pada kelompok lain pada saat
mempresentasikan.
S6 : Lumayan senang bu, karena satu kelompok
saya ada juga yang tidak ikut mengerjakan. Tapi
setelah dibujuk-bujuk akhirnya mau mengerjakan
juga
S7 : Senang bu, hanya saja ada temen yang usil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
249
mengganggu terus, jadi kurang konsentrasi.
Pertanyaan Jawaban
4. Apakah belajar
matematika
menggunakan model
pembelajaran
kooperatif tipe
Numbered Head
Together melatih anda
mendengarkan dan
menghargai pendapat
teman? Jika ya,
mengapa?
Siswa 1 : Iya bu, dengan menggunakan model
seperti iti sangat melatih saya untuk menghargai
pendapat dari teman.Karena tidak tahu siapa yang
akan maju jadi, saya terdorong untuk
mendengarkan pendapat teman saya jika jawaban
saya kurang tepat.
Siswa 2 : Ya bu. Memang benar dengan model
pembelajaran kooperativ tipe Numbered Head
Together dapat melatih saya untuk mendengar,
menghargai, dan memahami pendapat yang
diberikan teman-teman sekelompok saya.Karena
kenyataannya sudah yakin jawabannya benar tetapi
pada saat didiskusikan ternyata caranya kurang
tepat.
Siswa 3 : Ya benar bu. Model pembelajaran
kooperativ tipe Numbered Head Together melatih
saya untuk menghargai pendapat teman. Dan saat
presentasi saya jadi tahu jawaban yang benar jika
ada jawaban yang kurang benar dari kelompok
saya.
Siswa 4 : Yaa bu, dengan menggunakan model
pembelajaran kooperativ tipe Numbered Head
Together melatih saya untuk mendengar dan
menghargai pendapat dari teman-teman. Karena
pasti dalam kelompok ada pendapat yang berbeda
antar saya dengan teman – teman.
Siswa 5 : Ya benar bu, model itu melatih saya
untuk menghargai pendapat teman lain dalam
kelompok atau yang sedang presentasi. Karena bisa
memahami materi yang belum terlalu bisa saya
pahami dari teman yang lebih bisa.
Siswa 6 : Ya, karena pendapat yang diberikan
teman dapat memudahkan saya untuk memahami
proses pembelajaran matematika.
Siswa 7 : Ya, karena dengan saling mendengar dan
menghargai pendapat teman itu baik untuk
membantu memahami pelajaran. Karena dengan
mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain
maka pedapat kita juga akan dihargai dan didengar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
250
oleh teman – teman.
Pertanyaan Jawaban
5. Apakah belajar dengan
model pembelajaran
kooperatif tipe
Numbered Head
Together melatih anda
untuk mengemukakan
pendapat?
Siswa 1 : Ya bu, model pembelajaran ini membuat
saya berani untuk mengemukakan pendapat di
dalam kelompok dan di depan kelas.
Siswa 2 : Ya benar bu. model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Head Together membuat
kami untuk lebih percaya diri dalam
mengemukakan pemdapat, karena jawabannya
sudah diskusikan bersama.
Siswa 3 : Ya saya jadi berani bu, karena dengan
mengemukakan pendapat saya akan berani
menjawab pertanyaan yang diberikan kepada
kelompok saya.
Siswa 4: Ya, karena semakin banyak kita
berpendapat bahkan sampai bertanya, semakin
banyak pula pengetahuan yang kita peroleh.
Siswa 5 : Ya. Lumayan berani bu mengemukakan
pendapat jadi semangat belajar matematika dan
berani berpendapat dikelas. Tapi terkadang masih
takut salah bu.
Siswa 6 : Ya lumayan bu, model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Head Together karena
kadang masih ragu-ragu karena takut salah pada
saat berpendapat.
Siswa 7 : Ya, kami masing-masing akhirnya bisa
berpendapat dalam kelompok. model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Head Together memang
melatih kami untuk berani mengemukakan
pendapat kami masing-masing.
Pertanyaan Jawaban
6. Apakah belajar
matematika
menggunakan model
pembelajaran
kooperatif tipe
Numbered Head
Together membuat
Siswa 1 : Ya, karena memang model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Head Together membuat
kami untuk berpartisipasi dalam pembelajaran di
kelas, terutama berdiskusi dalam kelompok. Itu
cukup seru.
Siswa 2 : Ya, model pembelajaran kooperatif tipe
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
251
anda berpartisipasi
selama pembelajaran
berlangsung?
Numbered Head Together membuat saya
berpartisipasi aktif dalam pembelajaran di kelas
apalagi dalam kelompok saya.
Siswa 3 : Ya, karena saat diberikan kesempatan
untuk mempresentasikan hasil pekerjaan kita
tentunya sudah ikut terlibat dan menjadi bagian
dalam kelompok itu. model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Head Together
mengharuskan kami untuk seperti itu.
Siswa 4 : Ya. Berpartisapasi berarti kita ikut paham
dengan materi yang diberikan.
Siswa 5 : Ya, karena model tersebut sudah
membuat kita berpartisipasi. Itu baik.
Siswa 6 : Ya, dengan model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Head Together,saya
akhirnya ikut berpartisipasi dalam kelompok
selama pembelajaran berlangsung. Walaupun saya
sedikit berpendapat dan sedikit berkomentar.
Siswa 7 : Ya, saya ikut berpartisipasi dalam
kelompok saya.
Pertanyaan Jawaban
7. Apakah belajar
matematika
menggunakan model
pembelajaran
kooperatif tipe
Numbered Head
Together membuat
anda memahami
materi pembelajaran
yang diberikan dengan
baik? Berikan alasan!
Siswa 1 : Ya bu, model pembelajaran kooperatif
tipe Numbered Head Together dapat membantu
kami untuk memaahami materi yang disampaikan
oleh Ibu. Sangat membantu kami.
Siswa 2 : Ya. Belajar matematika dengan model
tersebut membuat saya paham terhadap materi yang
diberikan. Walaupun masih ada sedikit kekeliruan
saat mengerjakan soal.
Siswa 3 : Ya, materi yang disampaikan oleh Ibu
dapat kami pahami dengan baik melalui model
tersebut.
Siswa 4 : Ya, model pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Head Together sangat melatih saya
untuk memahami materi.
Siswa 5 : Ya, karena belajar dalam kelompok itu
enak, bisa tanya-tanya ke teman kalau bingung
dengan soal yang diberikan oleh Ibu, kan sedikit
membantu kami untuk memahami materinya juga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
252
Siswa 6 : Tidak, karena dalam berdiskusi kadang-
kadang teman-teman membicarakan hal yang
kurang penting di dalam kelompok. Saya merasa
sedikit terganggu dan kurang konsen menerima
serta memahami materi yang disampaikan.
Siswa 7 : Ya, memang sangat membantu kami
untuk memahami materi. Model pembelajaran yang
seperti itu memang bagus.
Pertanyaan Jawaban
8. Apakah ada hal atau
pengalaman berharga
yang anda dapatkan
ketika belajar
matematika dengan
model pembelajaran
kooperatif tipe
Numbered Head
Together?
Siswa 1 : Ya bu, ada. Pengalaman berharga yang
saya dapatkan adalah ketika belajar dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Head Together. Ketika kami saling
bertanya ke satu sama lain apabila kurang paham
dengan pertanyaan yang diberikan Ibu. Sebenarnya
model belajar yang seperti itulah yang membuat
kami tidak cepat bosan belajar apalagi belajar
matematika karena mengharuskan saya untuk
berpartisipasi.
Siswa 2 : Ada, bu. Pengalam berharga yang saya
dapat ketika belajar matematika dengan model
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head
Together itu ialah proses di mana saya bisa lebih
mengenal karakter dari teman-teman. Bagaimana
mereka bertanya, berani menggungkapkan
pendapat, dan menjawab pertanyaan. Itu
pengalaman berharga yang dapatkan, Ibu.
Siswa 3 : Ya ada bu. Hal yang saya dapatkan dari
pembelajaran matematika dengan model
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head
Together itu ketika saya berusaha untuk
menghargai pendapat dari teman-teman yang bagi
saya kurang tepat.
Siswa 4 : Iya bu, ada kok. Pengalaman berharga
yang saya dapat itu ketika saya maju ke depan kelas
dan mempu menyelesaikan soal yang diberikan Ibu.
Saya pun bisa menjelaskan jawaban yang saya
kerjakan itu kepada teman-teman walaupun kurang
percaya diri ketika berbicara di depan teman-teman.
Siswa 5 : Hal atau pengalaman yang saya dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
253
ketika belajar matematika adalah ketika saya berani
menjawab pertanyaan yang diberikan kepada saya.
Siswa 6 : Ada bu, pengalaman yang saya dapat itu
ketika saya berani mengemukakan pendapat.
Siswa 7 : Ada hal ataupun pengalaman yang saya
dapat ketika belajar matematika dengan model
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head
Together adalah pada saat saya diberikan
kesempatan untuk maju mengerjakan soal di papan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
254
LAMPIRAN VI FOTO – FOTO
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI