1439952562557.726 Modul K3LH SMK
http://ram196.blogspot.com/ 1/46
10th July 2012
BAHTERAKU YANG MALANGKarya : Rusdi, SP
Bahteraku yang malang….Beribu jama’ah telah kau sucikanRatusan bala telah kau selamatkanBahkan ada puluhan yang telah menjadi kaisar dinegeri seberang
Bahteraku yang malang…. Hari ini engkau kesakitan yang amat nian Hari ini engkau sarat dengan muatan yang hampir tak punya harapan Hari ini engkau sesak dengan muatan yang murahan….. Barang rongsokan yang di poles menjadi intan
Oh….bahteraku yang malang….Sampai kapankah engkau bisa bertahan dengan keadaanNakhodamu sibuk dengan hayalanNakhodamu lalai dengan picisanNakhodamu pongah dengan kekuasaanAcapkali engkau diperas bagaikan budak belianAcakali engkau mendapatkan ilusi gemerlapan Oh….bahteraku yang malang…. Puluhan orang melihatmu dengan sikap apatis Puluhan juga orang melihatmu dengan sikap pesimis Insya Allah badai itu cepat hengkang Masih ada tangantangan keriput yang mau peduli Dengan sisasisa nyali…… Medio, 9 pebruari2012
Diposkan 10th July 2012 oleh Rusdiyusuf09
Bahteraku Yang Malang
0 Tambahkan komentar
1439952562646.726 Modul K3LH SMK
http://ram196.blogspot.com/ 2/46
Keluar
Beri tahu saya
Masukkan komentar Anda...
Beri komentar sebagai: yanto kulo (Google)
Publikasikan Pratinjau
15th May 2012
1.1. Mendeskripsikan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
Deskripsi K3
Dalam rangka memasuki era pasar/ perdagangan bebas tingkat
negara negara Asean yang dikenal dengan istilah Asean Free Trade
Agreement (AFTA) dan perdagangan bebas ting kat asia pasifik (APEC)
serta per dagangan bebas tingkat dunia World Trade Organization (WTO)
yang akan diberlakukan pada tahun 2020, dan dalam perdagangan bebas
ter sebut K3 merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi bagi
industri di Indonesia.
Yang dimaksud dengan pengendalian keselamatan dan kesehatan
kerja (K3) adalah langkah atau tahapan yang dilakukan untuk mengurangi
atau mencegah terjadinya berbagai kecelakaan ditempat kerja. Jenis
kecelakaan yang terjadi antara lain karena faktor pekerja itu sendiri
(kemampuan, pengetahuan dan ketrampilan), faktor salah prosedur
penggunaan alat dan faktor lingkungan sekitar proses kerja berlangsung
serta faktor manajemen kerja.
Bahan ajar SMK
1439952562997.726 Modul K3LH SMK
http://ram196.blogspot.com/ 3/46
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dapat dideskripsikan
sebagai persyaratan untuk meningkatkan produktivitas kerja para pekerja
atau karyawan perusahaan. UndangUndang Republik Indonesia Nomor 1
Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja dijelaskan bahwa ditetapkan syarat
syarat keselamatan kerja yaitu untuk :
a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan;
b. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran;
c. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;
d. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktukebakaran atau kejadiankejadi an lain yang berbahaya;
e. Memberi pertolongan pada kece lakaan;
f. Memberi alatalat perlindungan diri pada para pekerja;
g. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu,kelembaban, debu, kotor an, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca,sinar radiasi, suara dan getaran;
h. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik physikmaupun psychis, pe racunan, infeksi dan penularan.
i. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai;
j. Menyelenggarakan suhu dan kelembaban udara yang baik;
k. Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup;
l. Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban;
m. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara danproses kerja nya;
n. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, bina tang,tanaman atau barang;
o. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan;
1439952563097.726 Modul K3LH SMK
http://ram196.blogspot.com/ 4/46
p. Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuandan penyimpanan barang;
q. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya;
r. Menyesuaikan dan menyempur nakan pengamanan pada peker jaanyang bahaya kecelakaan nya menjadi bertambah tinggi.
Selanjutnya dalam UndangUndang Republik Indonesia Nomor 1
Tahun 1970 dijelaskan bahwa kewajiban dan atau hak tenaga kerja adalah
untuk :
a. Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai pengawasdan atau keselamatan kerja;
b. Memakai alat perlindungan diri yang diwajibkan;
c. Memenuhi dan mentaati semua syaratsyarat keselamatan dan kesehatankerja yang diwajibkan;
d. Meminta pada Pengurus agar dilaksanakan semua syarat ke selamatandan kesehatan kerja yang diwajibkan ; Menyatakan keberatan kerjapada pekerjaan dimana syarat kesehatan dan keselamatan ker jaserta alatalat perlindungan diri yang diwajibkan diragukan oleh nyakecuali dalam halhal khusus ditentukan lain oleh pegawai peng awasdalam batasbatas yang masih dapat dipertanggung jawabkan
Menindaklanjuti upaya untuk menyongsong dan sekaligus
memenang kan era perdagangan bebas, maka pemerintah Indonesia
dalam hal ini Departemen Tenaga Kerja dan Trans migrasi
(Depnakertrans) telah mener bitkan suatu peraturan yang berkait an
dengan manajemen K3. Peratur an tersebut adalah Peraturan Menteri
Tenaga Kerja Per.05/MEN /1996 tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Didalam Permenaker di atas, pada
pasal 2 ayat (1) dinyatakan bahwa setiap perusahaan yang memper
kerjakan tenaga kerja sebanyak se ratus orang atau lebih dan atau
1439952563265.726 Modul K3LH SMK
http://ram196.blogspot.com/ 5/46
mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik proses
bahan produksi yang dapat meng akibatkan kecelakaan kerja seperti
peledakan, kebakaran, pencemaran dan penyakit akibat kerja, wajib me
nerapkan sistem manajemen K3. Ayat (2) sistem manajemen kese
lamatan dan kesehatan kerja wajib dilaksanakan oleh pengurus,
pengusaha dan seluruh tenaga kerja sebagai satu kesatuan.
Okasatria Novyanto (2008) menjelas kan bahwa Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) adalah bagian
dari sistem manajemen keseluruhan yang me liputi struktur organisasi,
perencana an, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan
sumberdaya yang dibutuhkan bagi pengembang an, penerapan,
pencapaian, pengkaji an dan pemeliharaan kebijakan K3 dalam rangka
pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna
terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.
Tujuan dari SMK3 adalah terciptanya sistem K3 di tempat kerja
yang melibatkan segala pihak sehingga dapat mencegah dan mengurangi
kecelakaan dan penyakit akibat kerja dan terciptanya tempat kerja yang
aman, efisien, dan produktif. Sedang kan manfaat yang diperoleh dari
penerapan SMK3 bagi industri atau perusahaan yakni :
a. Mengurangi jam kerja yang hilang akibat kecelakaan kerja.
b. Menghindari kerugian material dan jiwa akibat kecelakaan kerja.
c. Menciptakan tempat kerja yang efisien dan produktif karena tenagakerja merasa aman dalam bekerja.
d. Meningkatkan image pasar ter hadap perusahaan.
e. Menciptakan hubungan yang harmonis antara karyawan danperusahaan.
f. Perawatan terhadap mesin dan peralatan semakin baik, sehingga
1439952563388.726 Modul K3LH SMK
http://ram196.blogspot.com/ 6/46
membuat umur alat semakin lama. Tugas Aplikasi Konsep
Berdasarkan pembahasan tentang deskripsi K3 di atas, lakukan
wawan cara dengan tenaga kerja dan atau pengusaha dari suatu
perusahaan yaitu berkisar tentang :
1. Apakah pekerja dan atau pe ngusaha mengetahui tentang K3 ?
2. Apakah pekerja mengetahui ke untungan bagi pekerja bila K3diterapkan pada suatu perusaha an?
3. Apakah pekerja memperhatikan atau menerapkan K3 pada saatbekerja di tempat kerja?
4. Apakah pengusaha mengetahui peraturan Menteri Tenaga Kerjatentang K3?
5. Apakah pengusaha mengetahui keuntungan bagi perusahaan bila K3diterapkan pada suatu perusa haan?
6. Apakah perusahaan memiliki struk tur organisasi K3?
7. Buatlah catatan dan hitung jumlah orang/ pekerja yang memahami K3dan tidak memahami K3.
8. Buatlah catatan dan hitung jumlah orang/ pekerja yang memperhati kanatau menerapkan K3 pada saat bekerja.
9. Apa yang dapat Anda lakukan bila para pekerja belum mengetahui K3?
10. Apa yang dapat Anda lakukan bila para pekerja tidak menerap kan K3?
A. Persyaratan produksi
B. Keselamatan kerja di tempat kerja
Kesadaran tentang penerapan K3LH dewasa ini semakin
meningkat, ter utama pada organisasi perusahaan yang bergerak di
bidang usaha perta nian atau perkebunan. Kesadaran tentang
Modul K3LH SMK telusuri
1439952563554.726 Modul K3LH SMK
http://ram196.blogspot.com/ 7/46
penerapan K3LH tersebut sejalan dengan penerapan peraturan sistem
manajemen mutu ISO 14000 yaitu bagi organisasi perusahaan yang
memerlukan pe ngakuan standar Internasional. Untuk mempermudah
pelaksanaan penerapan K3 LH tersebut, perlu di ketahui beberapa
pengertian atau istilahistilah umum yang biasa diper gunakan yaitu
sebagai berikut :
a. Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berhubungan erat
dengan mesin, peralatan kerja, bahan dan proses pengolahan, landasan
kerja dan lingkungan serta cara‑cara me lakukan pekerjaan.
b. Sasaran Program K3
Sasaran program K3 adalah segala tempat kerja, baik di darat, di
dalam tanah, di permukaan air, di dalam air maupun di udara. Tempat
tempat kerja tersebar pada segenap kegiatan ekonomi, seperti pertanian/
perkebunan, peternakan, perikanan, industri pengolahan, pertambangan,
perhubungan, jasa dan sebagainya.
c. Tempat Kerja
Tempat kerja adalah setiap ruangan atau lapangan tertutup
maupun terbuka, bergerak atau tetap, dimana tenaga kerja bekerja, atau
yang sering digunakan oleh tenaga kerja untuk keperluan suatu
usaha.Tempat kerja tersebut terdapat sumbersumber bahaya, baik di
darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air, maupun di udara
yang menjadi ke wenangan suatu badan usaha atau perusahaan. Dalam
bidang perkebunan, yang disebut dengan tempat kerja adalah tempat
dimana kegiatan perkebunan biasa dilaksanakan, yaitu areal pembibitan,
areal penanaman, termasuk laboratorium, dan bengkel pertanian.
d. Perusahaan
Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang mempekerjakan
Template Dynamic Views. Diberdayakan oleh Blogger.
Klasik Kartu Lipat Majalah Mozaik Bilah Sisi Cuplikan Kronologis
1439952563754.726 Modul K3LH SMK
http://ram196.blogspot.com/ 8/46
pekerja dengan tujuan untuk mencari laba atau tidak, baik milik
perorangan, kelompok, swasta maupun milik negara.
e. Tenaga Kerja
Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan
pekerjaan, baik di dalam atau di luar hubungan kerja guna menghasilkan
barang atau jasa untuk memenuhi standar kebutuhan masyarakat.
f. Tujuan dan Sasaran Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Tujuan keselamatan kerja adalah untuk menciptakan suatu sistem
keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja dengan melibatkan
semua unsur‑unsur yang terdapat da lam suatu instansi atau perusahaan
dimana dilakukan kegiatan kerja. Sedangkan sasaran keselamatan dan
kesehatan kerja adalah semua personil dan suatu instansi atau
perusahaan termasuk didalamnya adalah pihak manajer, tenaga kerja dan
orang‑orang yang terkait dengan kegiatan perusahaan tersebut.
g. Penerapan Prosedur K3
Setiap organisasi perusahaan wajib melaksanakan
ketentuan‑ketentuan :
Menerapkan kebijakan K3 dan menjamin komitmen terhadap penerapan sistem manajemennya
Merencanakan pemenuhan ke bijakan, tujuan dan sasaran pe nerapanK3
Menerapkan kebijakan K3 secara efektif dengan mengembangkankemampuan dan mekanisme pen dukung yang diperlukan mencapaikebijakan, tujuan dan sasaran K3.
Mengukur, memantau dan mengevaluasi kinerja K3 serta melaku kantindakan perbaikan dan pen cegahan.
Meninjau secara teratur dan meningkatkan pelaksanaan sistem K3secara berkesinambungan de ngan tujuan meningkatkan kinerja.
1439952563913.726 Modul K3LH SMK
http://ram196.blogspot.com/ 9/46
B.1. Instruksi Kerja Pengendalian Resiko
Dalam melaksanakan pekerjaan, kecelakaan dapat terjadi secara
tak terduga. Untuk menghindari dan meminimalkan terjadinya kecelakaan
maka perlu disusun instruksi kerja. Pembuatan instruksi kerja disesuaikan
dengan keadaan peralatan yang dipakai. Ada beberapa hal yang harus
dilakukan atau disiapkan oleh perusahaan untuk menghindari ter jadinya
kecelakaan kerja, antara lain :
Pada setiap laboratorium atau bengkel atau ruangan dibuatkan tatatertib yang harus dipatuhi oleh semua orang yang akan masuk kedalam lab atau ruangan. Didalam tata tertib tersebut perlu dijelaskanhal‑hal yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan serta ancamansanksi yang akan dikenakan jika melanggar tata tertib.
Setiap alat yang dioperasikan dengan menggunakan mesin harusdibuatkan instruksi kerjanya. Instruksi kerja tersebut langsungditempelkan pada alat atau di tempat‑tempat tertentu sedemiki anrupa, sehingga setiap operator alat yang akan menggunakan alatdapat membaca petunjulk peng operasian alat. Hal ini untuk menghindari terjadinya kesalahan prosedur dalam pengoperasian alat.Selain itu, dengan adanya pe tunjuk pengoperasian maka siapa punyang akan mengoperasikan alat tersebut dapat terhindar darikecelakaan yang dapat menyebabkan kecelakaan operator ataukerusakan alat.
Pada setiap ruangan agar dibuat kan poster‑poster keselamatan kerjadan label‑label yang me nunjukkan bahaya kecelakaan yang mungkinsaja terjadi. Pem buatan label dan poster tersebut harus dibuatsedemikian rupa se hingga mudah dibaca bagi setiap orang.
Bahan‑bahan berbahaya seperti bahan kimia, fungisida, bakterisida,rodentisida, herbisida, insektisida, pupuk anorganik dan sebagainya,diberikan label dan tanda dengan menggunakan lambang atau tulisanperingatan pada wadah adalah suatu tindakan pencegahan yangsangat penting.
1439952564133.726 Modul K3LH SMK
http://ram196.blogspot.com/ 10/46
Aneka label dan pemberian tanda, diberikan sesuai dengan sifat bahan yang ada. Beberapa label dan pemberian tanda dapat dipakaidengan menggunakan lambang yang sudah diketahui secara umum.Dengan demikian masya rakat mudah mengenal dan me respon maksud dan tujuan label atau tanda atau lambang yang telahdipasang.
B.2. Dasar‑dasar Keselamatan Kerja dan Resiko
Beberapa ketentuan yang mem bahas dasardasar keselamatan
ker ja dan resiko adalah sebagai berikut :
Persyaratan Keselamatan untuk Perkakas, Mesin dan Bahan Kimia
Berbahaya
Mengingat sangat bervariasinya per kakas, mesin, bahan kimia
berbahaya dan cara kerja yang diguna kan dalam bidang pertanian
(perkebunan), maka tidak semuanya akan dibicarakan, baik dalam kaitan
dengan pemilihan perkakas, mesin dan bahan kimia berbahaya tetapi
prinsip‑prinsip umum akan diuraikan .
a. Syarat‑syarat umum
Semua perkakas, mesin dan bahan kimia berbahaya yang digunakan
dalam pertanian (perkebunan) harus ::
Memenuhi syarat keselamatan dan kesehatan kerja sesuai ke tentuandalam standar internasional atau nasional dan rekomen dari pihakberwenang, apabila tersedia;
Digunakan hanya untuk pekerja an yang telah dirancang ataudikembangkan, kecuali jika suatu penggunaan tambahan yangdiusulkan telah dinilai oleh seorang yang kompeten dan telah dinyatakan aman penggunaannya.
Digunakan atau dioperasikan oleh para pekerja yang telah dinilai berkompeten dan atau memiliki serti fikat keterampilan yang sesuai.
1439952564367.726 Modul K3LH SMK
http://ram196.blogspot.com/ 11/46
Perkakas, mesin dan peralatan harus mempunyai disain dankonstruksi yang baik, dengan mem pertimbangkan prinsip kesehatan,keselamatan dan ergonomik, dan mereka harus dipelihara dengankondisi yang baik.
Setiap perkakas, mesin dan peralatan harus secara rutin diperiksaberdasarkan suatu penilaian yang lengkap dari semua kriteria terkaitharus digunakan saat pemilihan suatu mesin. Hal ini membantu untukmenciptakan suatu Iingkung an kerja yang sehat dan produktif sertamemastikan bahwa mesin tersebut tepat untuk tujuan yangdimaksudkan.
Pengusaha atau produsen alat dan mesin harus menyediakaninstruksi dan informasi K3 yang jelas dan menyeluruh tentangpenggunaan dan pemeliharaan perkakas dan bahan kimia ber bahayabagi operator/ pengguna.
Peralatan harus dirancang agar gampang dan aman dalam pemeliharaan dan sedikit perbaikan di tempat kerja. Para pekerja harusdilatih untuk melakukan pemeli haraan dan perbaikan kecil padamesin dan peralatan mereka. Jika tidak bisa dilakukan, seorang yangkompeten harus mudah dihubungi dari tempat kerja. Fasilitas untukperbaikan dan pemeliharaan pe ralatan dan perkakas harus disediakan. Disarankan penyedia an fasilitas perbaikan dan pemeliharaan peralatan dan perkakas dekat dengan tempat berteduh ataufasilitas perumahan.
Pada tempat perbaikan harus disediakan fasilitas bengkel de nganperkakas dan peralatan pemeliharaan yang sesuai, agar pekerjaanpemeliharaan dan re parasi dilaksanakan dalam kondisi aman, tanpaterganggu oleh kon disi cuaca yang buruk, serta tidak mengganggulingkungan di sekitar bengkel.
b. Peralatan tangan
Penggunaan peralatan tangan banyak digunakan untuk jenis‑jenis
pekerjaan yang ringan dan memerlu kan spesifikasi kerja tertentu. Ada
beberapa hal yang harus diperhati kan dalam penggunaan peralatan
tangan, yaitu :
1439952564513.726 Modul K3LH SMK
http://ram196.blogspot.com/ 12/46
Peralatan tangan untuk memotong dan memisahkan benda harusdibuat dari baja berkualitas baik sehingga menjaga sisi pe motongandan efektivitasnya de ngan pemeliharaan minimum.
Bagian alas dari suatu alat untuk memotong dan memisahkan harusdipasang dengan aman pada tangkai dengan suatu alat efektif,sebagai contoh baji, paku keling atau baut.
Tangkai harus memberikan suatu genggaman yang kuat dan harusterbuat dari kayu berkualitas baik atau bahan lain yang sesuai
Spesifikasi perkakas, seperti ukur an, panjang tangkai dan berat harussesuai untuk memenuhi ke butuhan dari pekerjaan dan keada an fisilkdari pemakai.
Jika tidak digunakan, perkakas bersisi tajam harus diberi sarungdengan alat yang sesuai.
c. Mesin portable
Kendali mesin seperti gergaji rantai, gergaji sikat dan pemotongrumput harus ditempatkan dengan nyaman dan fungsinya ditandaidengan jelas.
Posisi dan dimensi tangkai harus nyaman bagi operator dalam semuasikap kerja normal.
Tingkat kebisingan, getaran dan emisi buangan yang berbahaya harusserendah mungkin sesuai dengan kemajuan teknologi.
Bahan bakar dan minyak pelumas yang digunakan harus da patdihancurkan secara biologis (ramah lingkungan) sehingga mengurangi bahaya polusi gas buang dan tumpahan.
Semua alat pelindung harus pada tempatnya dan secara teraturdiperiksa kerusakan yang timbul.
d. Permesinan otomatis atau mesin konvensional
Mesin harus dilengkapi dengan alat penahan goncangan, tempatduduk dapat disetel sepenuhnya untuk pengemudi dan dipasang
1439952564663.726 Modul K3LH SMK
http://ram196.blogspot.com/ 13/46
sabuk pangaman yang sesuai.
Ruang operator harus dirancang dan ditempatkan sehingga sesuaidengan ukuran badan operator yang kemungkinan besar menggunakan mesin tersebut.
Cara masuk dan keluar dari me sin, seperti anak tangga, tangga danpintu, harus di rancang untuk menyediakan tumpuan tangan dan kakidengan suatu ketinggian dan jarak yang nyaman.
Mesin harus dilengkapi dengan struktur perlindungan berguling, .
Kabin tempat operator bekerja harus memenuhi persyaratan dandilindungi dari obyek yang jatuh.,
Mesin harus dilengkapi suatu alat penyetop yang tidak dapat kem balisendiri, mudah dicapai, dan ditandai dengan jelas dari posisi kerjanormal operator.
Untuk mesin‑mesin yang meng gunakan sistem transmisi atau kopling,maka jika tidak dipakai, persneling harus dalam keadaan tersambung.
Rem parkir harus mampu untuk menjaga mesin dan beban lajunyapada saat dioperasikan pada la han yang miring,
Pipa pembuangan harus dileng kapi dengan penangkap percikan.Mesin yang dilengkapi dengan turbo chargers tidak memerlukanpenangkap percikan.
1. Pakaian dan Peralatan Pelindung Kerja
Penggunaan pakaian dan peralatan pelindung kerja, sangat
dibutuhkan bagi pekerja. Kesadaran tersebut per lu dipelihara dan
ditingkatkan untuk mencapai mutu keselamatan dan ke sehatan kerja
serta lingkungan hidup.
a. Pakaian kerja
Pakaian kerja yang dipakai di lapangan, bagi pekerja bidang
pertanian, harus memenuhi beberapa kriteria, secara umum adalah :
1439952564805.726 Modul K3LH SMK
http://ram196.blogspot.com/ 14/46
Pakaian kerja harus dibuat dari bahan yang menjaga badan pekerjatetap kering dan berada pada temperatur yang nyaman. Untuk bekerjadi daerah yang ber iklim panas dan kering, pakaian yang sesuai harusdigunakan untuk menghindari radiasi panas yang berlebihan danmemudah kan pengeluaran keringat.
Pakaian pelindung yang sesuai harus disediakan jilka ada suatu resikoradiasi UV atau potensi bahaya biologik, seperti tumbuhan beracun,infeksi dan binatang.
Pakaian harus mempunyai warna yang kontras dengan lingkunganpertanian untuk memastikan bah wa para pekerja kelihatan denganjelas.
Penggunaan alat pelindung diri harus dianggap sebagal suatu upayaterakhir, bila pengurangan resiko dengan cara‑cara teknis atauorganisatoris tidak mungkin dilakukan. Hanya dalam keadaan ini alatpelindung diri yang berhubungan dengan resiko spesifik tersebutdigunakan.
Alat pelindung diri untuk pekerjaan bidang pertanian dilapangan harusmemiliki fungsi yang spesifik.
Bila pekerjaan dilakukan dengan menggunakan bahan kimiaberbahaya, alat pelindung diri harus disediakan sesuai keselamatandalam penggunaan bahan kimia ditempat kerja.
Alat pelindung diri harus meme nuhi standar internasional ataunasional.
b. Alat pelindung diri
Ada beberapa jenis alat pelindung dirl untuk bidang pekerjaan
pertanian di lapangan sesuai dengan jenis pekerjaanya antara lain: sarung
tangan, sepatu lapangan, topi pengaman, penutup muka, penutup mata,
penutup telinga, dan penutup mulut .
Sarung tangan dipergunakan untuk berbagai kegiatan bilamenggunakan bahan kimia beracun, seperti mencampur pestisida,mencapur pupuk dan sebagainya. Untuk jenis sarung tangan yang
1439952564948.726 Modul K3LH SMK
http://ram196.blogspot.com/ 15/46
dipakai adalah sarung tangan yang terbuat dari karet tidak tem busbahan cairan. Sedangkan untuk pekerjaan di laboratorium biasanyamenggunakan sarung tangan yang terbuat dari serat asbes tahanpanas.
Sepatu lapangan dipergunakan jika jenis pekerjaan yang diguna kanadalah jenis pekerjaan lapang an. Alat ini digunakan untuk me lindungikaki pada saat bekerja di lapangan dari gigitan serangga ataupekerjaan lain yang berba haya di lapangan. Jenis sepatu yangdigunakan adalah jenis se patu bot, yang terbuat dari karet atau plastik.Lihat Gambar 1.1.
Topi pengaman (Helmet); Jenis alat ini digunakan untuk melin dungikepala dari kemungkinan benda‑benda jatuh di lapangan. Misalnyapada saat memanen buah. Lihat Gambar 1.2
Penutup bagian muka diperguna kan untuk jenis pekerjaan lapang an,jika kondisi lapangan berdebu. Hal ini untuk melindungi muka dari
debu yang berterbangan pada saat bekerja. Contoh penutup ba gianmuka dapat dilihat pada Gambar 1.3
Pelindung atau penutup mata. Janis alat ini dipakai untuk me lindungimata pada saat bekerja di lapangan, baik dari terik matahari maupundari benda‑benda yang berbahaya di lapangan seperti debu, ataupunpada saat bekerja di laboratorium. Alat pelindung mata sesuai kondisilapangan dapat dilihat pada Gambar 1.4.
Alat pelindung mulut (masker). Alat ini berfungsi melindungi mulut danhidung dari bahan berbahaya saat bekerja di lapangan yaknimenggunakan pestisida, gas be racun atau debu. Alat ini dapat dilihatpada Gambar 1.5.
2. Pelaksanaan Kerja Berdasarkan Rekomendasi Aman; Pengujian danSertifikasi Peralatan
Untuk menjamin agar tidak terjadi kecelakaan atau hambatan pada
saat kegiatan dilaksanakan, maka alat alat yang akan dipergunakan harus
terlebih dahulu dilakukan pengecekan yaitu memastikan bahwa alat‑alat
tersebut berfungsi sesuai rancangan dan dibuat memenuhi syarat kese
1439952565096.726 Modul K3LH SMK
http://ram196.blogspot.com/ 16/46
lamatan kerja
Gambar 1.1 Sepatu Lapangan
Gambar 1.2 Pelindung Kepala (Helmet)
Gambar 1.3 Pelindung Muka
Pengujian peralatan tersebut harus dilakukan oleh lembaga atau
institusi yang berwenang menguji dan me miliki sertifikat untuk peralatan
yang menggunakan mesin dan sensitifitas tinggi. Sedangkan untuk
peralatan manual, jika memungkinkan operator dapat melakukannya
sendiri. Pengu jian dilakukan secara reguler, dan hasil pengujian
dilaporkan kepada perusahaan, untuk dilakukan tindak an semestinya.
Peralatan yang me menuhi standar keselamatan kerja diterbitkan
sertifikat. Sedangkan peralatan yang rusak, disarankan untuk diperbaiki
agar dapat berfungsi se bagaimana mestinya.
3. Resiko Pekerjaan Diidentifikasi dan Tindakan Diambil untuk Mengurangi
Resiko
Lingkup kerja bidang pertanian, khususnya perkebunan terbagi
dalam dua kategori, yaitu di laboratorium dan di lapangan. Kedua jenis
resiko kedua pekerajan ini berbeda, karena karakteristiknya. Karena itu
resiko pekerjaan dibedakan menjadi; tanpa oksigen kebakaran tidak akan
1439952565190.726 Modul K3LH SMK
http://ram196.blogspot.com/ 17/46
terjadi, dan tanpa bahan yang mudah ter bakar tak mungkin kebakaran
terjadi dan tanpa panas kebakaran juga tak akan terjadi. Beberapa hal
yang dapat menyebabkan terjadinya ke bakaran yaitu :
a. Nyala api dan bahan pijar
Jika suatu benda padat ditempatkan dalam nyala api, suhunya
akan naik, kemudian terbakar dan menyala terus menerus sampai habis.
Kemung kinan terbakar atau tidak suatu bahan tergantung pada :
Sifat bahan padat; yaitu sangat mudah atau agak mudah atau bersifatsukar terbakar
Ukuran zat; jika suatu zat atau bahan berjumlah sedikit maka tidakcukup menimbulkan panas sehingga kebakaran tidak akan te jadi.
Keadaan zat padat
Cara menyalakan
Gambar 1.4 Pelindung Mata
Gambar 1.5 Masker Pelindung Mulut Saat Menggunakan Pestisida
b. Penyinaran
Terbakarnya bahan‑bahan yang ber sifat mudah terbakar oleh
benda pijar atau nyala api, tidak harus terjadi karena persentuhan. Semua
sumber panas akan memancarkan gelom bang elektromagnetis yaitu
sinar infra merah. Jika gelombang elektromagnetis me ngenai benda,
maka pada benda tersebut akan dilepaskan energi yang berubah menjadi
1439952565333.726 Modul K3LH SMK
http://ram196.blogspot.com/ 18/46
panas. Akibatnya benda yang disinari akan bertambah panas dan bila
panas tersebut sampai pada titik nyala maka benda tersebut akan
terbakar.
c. Peledakan uap atau gas
Setiap campuran gas atau uap yang mudah terbakar dengan udara
akan menyala, jika terkena benda pijar atau nyala api maka kebakaran
akan terjadi. Besar kecilnya kebakaran sangat tergantung pada jumlah
(volume) gas atau uap.
d. Percikan api
Pencikan api yang bertemperatur cukup tinggi menjadi sebab
terbakar nya campuran gas, uap atau debu dan udara dapat menyala.
Biasanya percikan api tidak dapat menyebab kan benda terbakar. Karena
tidak cukup energi dan panas yang ditim bulkan. Percikan api dapat
ditimbul kan oleh hubungan arus pendek, ataupun oleh terjadinya
kelistrikan statis, yaitu akibat pergesekan dua buah benda yang bergerak.
e. Terbakar sendiri
Kebakaran yang terjadi secara sendiri disebabkan karena
seonggok an bahan bakar mineral padat atau zat‑zat organik.
Kebanyakan, minyak mudah terbakar, terutama minyak
tumbuh‑tumbuhah. Banyaknya panas yang tejadi ditentukan oleh luas
permukaan yang bersinggungan de ngan udara. Karena itu perlu diiden
tifikasi bahanbahan yang mudah terbakar untuk ditempatkan pada tempat
yang aman.
f. Reaksi kimia
Reaksi‑reaksi kimia dapat menghasil kan panas yang dapat
menyebabkan terjadinya kebakaran. Fospor kuning teroksidasi sangat
cepat bila bersing gungan dengan udara. Natrium dan kalium akan cepat
1439952565467.726 Modul K3LH SMK
http://ram196.blogspot.com/ 19/46
bereaksi bila tercampur dengan air, dan akan me lepaskan gas hidrogen
yang mudah terbakar jika suhu udara di atas 400 oC. Asam nitrat yang
mengenai bahan‑bahan organik akan menye babkan terjadinya nyala api.
g. Kebakaran karena listrik
Kebanyakan peralatan laboratorium yang digunakan dalam bidang
pertanian khususnya perkebunan ba nyak menggunakan listrik sebagai
sumber tenaganya. Beberapa hal yang harus diperhatikan sehubungan
dengan keselamatan kerja listrik yaitu pedoman keselamatan kerja listrik;
menyangkut tenaga kerja, organisasi dan cara kerja, bahan dan peralatan
listrik, dan pedoman per tolongan terhadap kecelakaan. Perlengkapan
pakaian kerja bagi tenaga kerja yang berkecimpung dengan kelistrikan,
harus memiliki sifat‑sifat sebagai berikut :
Cukup kuat dan tahan gesekan.
Baju kemeja berlengan panjang dan berkancing pada bagian ujunglengan.
Celana panjang.
Ujung kaki celana dapat dilipat dan dikancing.
Sepatu bersol karet, tidak berpaku dan memiliki sifat isolator.
Topi helm terbuat dari plastik, kuat, dan memiliki sifat isolator sesuaidengan tegangan yang dihadapi di lapangan.
Sarung tangan panjang, lemas, kuat, dan memiliki daya isolator yangsesuai.
Sarung tangan untuk bekerja adalah lemas, kuat, dan tahan gesekanterhadap kawat penghantar.
Pedoman instalasi dan syarat‑syarat perlengkapan listrik yaitu sebagai
berikut:
1439952565612.726 Modul K3LH SMK
http://ram196.blogspot.com/ 20/46
1). Pemasangan peralatan listrik
Pemasangan transformator, pa nel, sakelar, motor, dan alat‑alat listriklainnya, di tempat kerja harus dilaksanakan sedemikian se hingga tidakterdapat bahaya kon tak dengan bagian‑bagian yang bertegangan.
Manakala ruangan dan persyarat an pelayanan memungkinkan, alatalat dan pesawat listrik harus di tempatkan dalam ruangan ter pisahyang ukurannya memadai, dan hanya orang‑orang berkom peten bolehmasuk ke dalam ruang tersebut.
Jika alat‑alat atau pesawat listrik terpaksa ditempatkan di tempat kerjadalam ruang produksi, ha rus dibuat pagar pengaman untukmelindungi bagian atau penghan tar yang bertegangan.
Pagar pengaman berfungsi men cegah kecelakaan. Rangka pagardapat terbuat dari kayu, besi pipa, besi siku, kawat baja, besi pelatberlubang atau plastik. Dalam hal ini, kayu kering atau plastik me milikisifat yang lebih bailk, karena zat‑zat tersebut tidak menghantar kanlistrik. Namun, kayu memiliki kerugian karena mudah terbakar. Rangkabesi harus disertai hu bungan ke tanah secara tepat.
Perlu dipasang papan tanda la rangan masuk bagi mereka yang tidakberkepentingan dan disertai peringatan "Awas bahaya listrik". Tandaperingatan di pasang pada tempat masuk ke ruangan, de ngan hurufyang jelas dan mudah dibaca.
Terdapat kesesuaian dalam ba nyak hal mengenai norma‑norma bagipagar pengaman untuk me sin dan pesawat listrik.
Petugas perawatan peralatan lis trik harus tahu benar bahayabahayayang berkaitan dengan instalasi listrik dan peralatan lainnya,
Bahaya akibat listrik harus dipertimbangkan pada perencanaanpembuatan tutup pengaman bagi panel listrik.
Pemasangan instalasi listrik harus memenuhi persyaratan yangditetapkan dalam Peraturan Instalasi Listrik (PULL) dan peraturan‑peraturan lain tentang ke selamatan kerja listrik.
Pemasangan instalasi listrik di perusahaan dan tempat kerja,
1439952565759.726 Modul K3LH SMK
http://ram196.blogspot.com/ 21/46
tergantung dari konstruksi bangunan, ukuran dan pembagian beban,penempatan mesin‑mesin, pesa wat dan alat listrik, keadaan ruangkerja seperti berdebu, panas, lembab, dan lain‑lain
2). Sakelar
Apapun tipe sakelar, yaitu tombol tekan, tuas, putar atau otomatis,harus memenuhi syarat keselamatan. Sakelar untuk keperluan motor,pesawat listrik, instalasi cahaya dan tenaga, harus ditutup.
Tidak boleh dipakai sakelar tuas yang terbuka, karena bagian terbukayang bertegangan akan menimbulkan bahaya tekanan arus listriksehingga dapat meng akibatkan loncatan api, bila sakelar diputuskanarusnya.
Sakelar tuas harus tertutup, tutup dan poros pegangan (handel) harusdihubungkan ke tanah
Sakelar tuas harus di pasang sedemikian rupa sehingga bagian yangdapat digerakkan dalam ke adaan tidak ada hubungan (tidakbertegangan)
Bila dipakai sakelar pemisah untuk tegangan tinggi, sakelar harusdipasang di luar batas jangkauan tangan dan pelayanannya dilakukandengan menggunakan tongkat pengaman.
Bila pemasangan seperti butir 3 dan 4 tidak dimungkinkan, sakelartersebut harus tertutup atau di pagar secara tepat agar tidakmembahayakan, sedangkan pela yanannya tetap dilakukan denganmemakai tongkat pengaman.
Untuk keperluan pemakaian se cara umum, dianjurkan agar di pakaisakelar putar dan tombol tekan, karena bagian yang berteganganberada di tempat tertutup. Sakelar yang dapat me nimbulkan loncatanapi harus di pasang dalam peta penghubung.
Setiap sakelar harus disertai suatu petunjuk untuk posisi tertutup atauterbuka.
3). Sekring dan pengaman otomatis
1439952565904.726 Modul K3LH SMK
http://ram196.blogspot.com/ 22/46
Instalasi atau pesawat listrik di amankan dengan penggunaan se kringatau pengaman otomatis
Sekring dan pengaman otomatis memutuskan arus, manakala ter jadiarus lebih sebagai akibat ke salahan hubungan tanah, hubung anpendek dan beban lebih.
Pengaman arus lebih yang di tempatkan pada setiap bagian ins talasiyang diamankan, harus me miliki jenis dan ukuran yang se suai, yaitumemutus arus apabila arus yang lebih dari batas yang ditentukanmelaluinya.
Pemasangan sekring pada me sin‑mesin dan peralatan listrik ti dakhanya ditentukan oleh kekuatan arus, tetapi juga oleh tenaga listrikyang tersedia dari transformator atau generator, kemung kinanterjadinya hubungan tanah, beban lebih dan hubungan pen dek yangmembahayakan.
Pengaman dengan sekring, melindungi mesin, peralatan, dan tenagakerja.
Penggunaan sekring harus dise suaikan dengan kuat arus yang terterapada sekring.
Sebelum pemasangan, kabel‑ kabel yang bersangkutan harus bebasarus dan tegangan.
Setiap kerusakan pada sekring harus diikuti dengan pemeriksaansegera terhadap faktor penyebab nya seperti adanya hubungan pendekatau beban lebih.
Sekring yang putus harus diganti dengan macam dan ukuran yangsama.
Dilarang menggunakan sekring yang telah rusak dan diperbaiki.
Pengaman otomatis dipakai untuk jaringan instalasi tegangan tinggi,untuk arus yang besar, dan juga untuk instalasi tegangan rendah.
Bekerjanya pengaman otomatis ada yang bersifat sesaat dan ada
pula yang disertai perlengkapan perlam batan waktu. Menurut bekerjanya
1439952566046.726 Modul K3LH SMK
http://ram196.blogspot.com/ 23/46
pengaman otomatis tergantung pada jenis termis dan jenis magnetis.
Pengaman otomatis jenis termis be kerja atas dasar peningkatan suhu,
maka tergantung pada suhu ruang an. Sedangkan pengaman otomatis
jenis magnetis, bekerja atas dasar kuat arus yang melalui jaringan
instalasi.
AIat listrik memiliki ukuran pengaman otomatis untuk dipasang. Perawatan
terhadap pengaman otomatis dilaku kan oleh tenaga ahli yang berpe
ngalaman.
4. Pencegahan Kebakaran
Untuk menghindari terjadinya ke bakaran, beberapa hal yang perlu
dilakukan pencegahan dan per lindungan yaitu :
a). Penyimpanan
Dalam pengorganisasian usaha ke selamatan kerja terhadap
bahaya kebakaran, perhatian yang cermat harus diberikan tehadap lokasi
dan disain gudang. Aneka bahan, khusus nya zat‑zat yang dapat terbakar
merupakan sumber utama terjadinya. Dalam perencanaan gudang atau
tempat penyimpanan bahan, baik sifat maupun bentuk bahan harus
diperhatikan. Zat cair yang memiliki titik nyala lebih kecil dari 320C harus
ditempatkan dalam wadah atau tangki tertutup dan disimpan dalam tangki
dan ditempatkan di tempat yang terpisah atau di luar gudang dan jauh dari
bahan‑bahan lain yang mudah terbakar.
b). Pengolahan
Jika proses produksi memungkinkan penggantian bahan yang
kurang berbahaya ditinjau dari segi kebakaran, maka resiko dapat
dikurangi atau ditiadakan. Jumlah bahan yang mu dah terbakar sedapat
mungkin di kurangi dalam penggunaannya pada proses produksi. Zat
padat yang mudah terbakar harus diletakkan tersusun rapi dan aman,
1439952566165.726 Modul K3LH SMK
http://ram196.blogspot.com/ 24/46
sehingga memudahkan pekerjaan. Bahan cair yang mudah terbakar harus
disalur kan ke tempat kerja melalui pipa‑pipa penyalur atau drum‑drum
yang di lengkapi dengan pompa tangan. Perlu dilakukan pengaturan agar
ba han cair tidak tumpah ke sekitar, misalnya dengan penempatan drum‑
drum pada landasan yang me nampung bahan tertumpah.
c). Meniadakan sumber kebakaran
Pada semua proses pemanasan harus terdapat pemisah yang tepatantara bahan‑bahan yang mu dah terbakar dan alat pemanas.
Pemanasan lebih dari semestinya tanpa disengaja harus dicegahdengan pengendalian proses secara tepat.
Segala kegiatan pengeringan harus dilengkapi dengan ventilasimekanis yang memadai dan sebaiknya disertai dengan sistem kontroldi antara pemanas dan ventilasi.
Bahan‑bahan yang dapat ter ba kar sendiri harus selalu diamati agartidak ada kenaikan suhu.
Semua pemasangan jaringan listrik dan peralatan listrik harusmemenuhi standar atau ketentuan yang berlaku
Perawatan mesin harus dilakukan sedemikian rupa sehingga tidakterjadi panas akibat gesekan.
Pendidikan dan pelatihan harus dilakukan kepada pekerja
5. Resiko Bahan‑bahan Kimia
Bekerja di bidang pertanian atau per kebunan, penggunaan bahan
kimia tidak bisa dihindarkan, terutama da lam pengendalian organisme
peng ganggu tanaman. Untuk menghindari bahaya dari bahan‑bahan
kimia tersebut, ada beberapa hal yang harus diperhati kan, antara lain
bacalah etiket kemasan bahan kimia yang ada. Kenali sifat‑sifat bahan
kimia ter sebut, apakah bahan tersebut dapat menyebabkan gangguan
1439952566307.726 Modul K3LH SMK
http://ram196.blogspot.com/ 25/46
atau iritasi terhadap tubuh atau tidak, dan guna kan alat pelindung, baik
untuk ta ngan, muka ataupun hidung agar terhindar dari bahaya bahan
kimia. Penggunaan bahan kimia berbahaya, jika mungkin harus dikurangi.
Jika penggunaannya tidak dapat dihindar kan, maka harus digunakan
dalam batas‑batas aman, baik terhadap ma nusia, hasil produksi dan
lingkungan.
6. Keracunan Pestisida
Pestisida adalah bahan kimia yang biasa dipergunakan untuk
mengen dalikan hama dan penyakit tanaman. Sifat pestisida tersebut
sangat berbahaya terhadap kesehatan karena dapat menyebabkan sakit
atau ke matian. Berdasarkan cara pengguna annya dikenal insektisida
yang di semprotkan dalam bentuk aerosol maupun pengasapan (fumigan).
Keracunan insektisida cepat terjadi melalui beberapa cara, seperti kulit,
mulut atau hisapan udara melalui hidung. Keracunan melalui kulit mudah
terjadi jika kulit terbuka. Ka rena itu, proses pembuatan larutan dan
penyemprotan pestisida harus dilakukan secara hati‑hati dan meng
gunakan peralatan pelindung agar pestisida tidak terkena tubuh, seperti
penggunaan masker, sarung tangan, pakaian yang tertutup dan lainya.
Beberapa hal penting agar terhindar dari bahaya keracunan pestisida
antara lain :
Semua pestisida adalah racun berbahaya dan harus dihindari. Olehsebab itu harus dijauhkan dari makanan, minuman dan he wan ternak.
Jangan mencampur pestisida me lebihi takaran yang ditentukan pabrikpembuatnya.
Perhatikan tanda‑tanda peringatan pada kaleng kemasan, cara penyimpanan dan cara pencampur annya, dan penggunaan.
1439952566457.726 Modul K3LH SMK
http://ram196.blogspot.com/ 26/46
Alatt pencampur dan penyimpan pestisida harus diletakkan terpisahdari gudang dan dijauhkan dari jangkauan anak anak.
Hindari kontak langsung antara tubuh dengan pestisida. Kontak denganpestisida tidak boleh lebih dari 8 jam setiap harinya, karena dapatterjadi penyerapan melalui kulit.
Hindari makan, minum dan me rokok sewaktu menyemprot insektisida.
Setelah menyemprot dengan pes tisida, cucilah pakaian dan badandengan air yang mengalir dan menggunakan sabun.
Jangan menyemprotkan pestisida berlawanan arah angin
Jika alat penyemprot pestisida tersumbat, jangan sekali‑kali ditiup ataudihisap dengan mulut.
Gunakan pelindung badan, ketika melakukan penyemprotan.
Tugas Aplikasi Konsep
1. Lakukan pengamatan dan catat halhal berkaitan dengan penerapanprosedur K3 di perusahaan pertanian atau perkebunan.
2. Berdasarkan data yang Anda kumpulkan berapa jumlah pekerja yangmenerapkan prosedur K3 dan yang tidak menerapkannya.
3. Kumpulkan keterangan/ alasan tentang pekerja yang tidak me nerapkanprosedur keselamatan kerja
C. Hak dan kewajiban tenaga kerja
Hak Dan Kewajiban Buruh/Pekerja Dalam Pelaksanaan K3 (Pasal 12
Uu 1/1970)
c.1. Kewajiban pekerja :
1. Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawaipengawas dan atau ahli K3.
2. Memakai alat pelindung diri.
1439952566659.726 Modul K3LH SMK
http://ram196.blogspot.com/ 27/46
3. Mentaati syaratsyarat K3 yang diwajibkan.
c,2, Hak pekerja :
1. Meminta kepada pengusaha agar melaksanakan semua syarat K3yang diwajibkan.
2. Menyatakan keberatan untuk bekerja apabila syaratsyarat K3 danalat pelindung diri tidak memenuhi syarat.
C3. Hak Perusahaan :
1. Meminta pekerja untuk mentaati syaratsyarat dan petunjuk
petunjuk K3 Tindakan Pidana Pelanggaran UU No. 1 Tahun 1970
dengan ancaman hukuman maksimum 3 (tiga) bulan penjara atau
denda setinggitingginya Rp 100.000, (Pasal 15 ayat 2 UU No.
1/1970).
D. Sistem manajemen kerja
1.2. Menjalankan pekerjaan sesuai dengan SOP
A. Penerapan SOP K3
Untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja para pekerja
serta dalam upaya peningkatan kualitas terhadap tingkat kepuasan pelang
gan dari suatu organisasi perusaha an yang menghasilkan produk ba rang
atau jasa maka diperlukan ada nya Standard Operating Procedure (SOP)
atau dikenal dengan istilah Prosedur Operasi Standar (POS). Produk
pertanian atau perkebunan memiliki sifat relatif mudah rusak, baik
pengaruh faktor internal maupun eksternal. Akibat pengaruh faktor internal
yaitu bahwa secara alamiah produk pertanian atau perkebunan bersifat
biologis, sehingga pada proses penanganan sejak di kebun/ lahan sampai
dengan dipanen terjadi proses metabolisme secara terus menerus.
Sehingga produk tersebut perlu prosedur penanganan atau operasi kerja
terstandar agar produk tidak rusak atau penurunan kualitas. Demikian
1439952566833.726 Modul K3LH SMK
http://ram196.blogspot.com/ 28/46
pula pengaruh faktor eksternal dapat memicu laju penurunan kualitas
produk. Misal pengaruh kekeringan dapat menimbulkan gangguan fisiologi
tanaman yang diusaha kan sehingga dapat terjadi kematian atau gagal
panen. Demikian pula hasil panen yang tidak ditangani secara baik hingga
suhu dan ke lembaban tinggi dalam suatu ruang pasca panen maka dapat
terjadi kerusakan karena infeksi fungi. Memperhatikan fenomena resiko
yang dapat ditimbulkan akibat cara kerja yang tidak baik maka proses
kegiatan pertanian atau perkebunan memerlukan caracara kerja yang ber
pedoman pada standar. Penanganan proses produksi di kebun harus
memperhatikan dan menerapkan prinsipprinsip budidaya yang baik dan
benar yaitu dikenal dengan istilah Good Agricultural Practices disingkat
GAP. Perusahaan perkebunan besar biasa nya telah memiliki suatu
pedoman kerja dan standar prestasi kerja. Pedoman kerja atau prosedur
ope rasi standar disusun untuk pekerjaan di kebun atau di lahan dan untuk
pekerjaan pengolahan hasil dipabrik. SOP atau POS merupakan uraian
tahapan suatu pekerjaan yang harus diikuti oleh pekerja dalam melakukan
suatu pekerjaan. Sifatnya memberi penjelasan bagaimana suatu proses
pekerjaan yang seharusnya dijalan kan secara konsisten, efektif dan
efisien agar dapat dicapai hasil yang berkualitas. Produk berkualitas ada
lah sesuai harapan pelanggan, har ganya terjangkau dan mudah/cepat
diperoleh.
B. SOP budidaya pertanian dan SOP pasca panen
SOP budidaya tanaman perkebunan secara prinsip mencakup
uraian tahapan pekerjaan dimulai dari pe kerjaan:
a. Proses budidaya tanaman
Penyiapan lahan
Pembibitan tanaman
1439952567010.726 Modul K3LH SMK
http://ram196.blogspot.com/ 29/46
Penanaman tanaman
Pemeliharaan tanaman
Pemanenan
b. Standarisasi
c. Sarana budidaya tanaman
d. Pelestarian lingkungan
e. Pengawasan
Sedangkan SOP pada pekerjaan pasca panen meliputi:
a. Proses penanganan pasca panen
b. Standarisasi
c. Sarana pasca panen
d. Pelestarian Lingkungan
e. Pengawasan
SOP budidaya tanaman perkebunan pada setiap komoditas
berbeda sub stansinya. Demikian pula SOP pasca panen pada setiap
komoditas ber beda substansinya. Berikut ini disaji kan contoh kerangka
SOP pasca panen kakao.
Anonim ( ) menjelaskan kerangka SOP pasca panen kakao yaitu :
I. Pendahuluan
A. Latar belakang
B. Maksud
C. Tujuan
D. Ruang lingkup
II. Pengertian
III. Proses Penanganan pasca panen kakao
A. Diagram alir/alur proses
B. Panen
1439952567126.726 Modul K3LH SMK
http://ram196.blogspot.com/ 30/46
C. Sortasi buah
D. Pemeraman atau penyimpanan buah
E. Pemecahan buah
F. Fermentasi biji
G. Perendaman dan pencucian
H. Pengeringan biji
I.Sortasi dan pengkelasan biji kering
J. Pengemasan dan penyimpanan biji
IV.Standarisasi
V. Prasarana dan Sarana Penanganan pasca panen kakao
VI.Pelestarian Lingkungan
VII. Pengawasan
Tujuan yang ingin dicapai dari pe nerapan SOP Penanganan Pasca
Panen Kakao adalah:
a. Mempertahankan dan meningkat kan mutu biji kakao
b. Menurunkan kehilangan hasil atau susut hasil kakao
c. Memudahkan dalam pengangkut an hasil kakao
d. Meningkatkan efisiensi proses penanganan pasca panen kakao
e. Meningkatkan daya saing hasil kakao
f. Meningkatkan nilai tambah hasil kakao
Tugas Aplikasi Konsep
Setelah menyimak uraian tentang pelaksanaan kerja sesuai dengan SOP
maka jawablah pertanyaan se bagai berikut :
1. Bila suatu perusahaan perkebun an tidak memiliki SOP kegiatanbudidaya tanaman, kesalahan apa saja yang dapat ditimbulkan olehpekerja?
2. Bila suatu perusahaan perkebun an memiliki SOP kegiatan budi daya
1439952567216.726 Modul K3LH SMK
http://ram196.blogspot.com/ 31/46
tanaman, apa manfaat bagi pekerja?
3. Bila suatu perusahaan perkebun an memiliki SOP kegiatan budi dayatanaman, apa manfaat bagi pengusaha?
4. Bila Anda mengamati dua ke lompok pekerja yang satu me ngikuti SOPdan lainya bekerja tanpa SOP. Kelompok manakah yang akanmelakukan proses dan hasil kerja yang berkualitas. Jelaskan!
Bila bekerja sesuai SOP maka akan diperoleh hasil yang ber
kualitas dan waktu yang efisien. Mengapa demikian?Jelaskan !
1.3. Melaksanakan pertolongan pertama pada kecelakaan
Kondisi darurat merupakan keadaan berbahaya, biasanya bersifat
semen tara (relatif singkat). Misalnya ke celakaan, kebakaran, dan
sebagai nya. Dalam kondisi berbahaya dan berlangsung dalam tempo
tidak ter lalu lama, maka sangat diperlukan prosedur untuk mengatasinya
.
A. Penanganan Kondisi Darurat di Lapangan (PertolonganPertama pada Kecelakaan)
Banyak resiko pekerjaan yang akan terjadi di lapangan, yang
dihadapi oleh pekerja dalam bidang pertanian, khususnya di bidang
perkebunan. Resiko tersebut mulai dari hal‑hal yang kecil seperti anggota
tubuh terluka, digigit hewan berbisa, keracunan bahan kimia/ pestisida
dan lain‑lain yang mungkin terjadi. Bila bekerja di lapangan, biasanya
lokasi tempat bekerja jauh dari pemukiman. Jika terjadi kecelakaan maka
kepada setiap pekerja harus dibekali kemampuan untuk memberikan
pertolongan pertama pada kecelakaan. Pertolongan Pertama (PP) adalah
perawatan pertama yang diberikan kepada orang yang mendapat
kecelakaan atau sakit yang tibatiba datang sebelum mendapatkan per
olongan dari tenaga medis. Hal Ini berarti :
a. Pertolongan Pertama harus diberi kan secara cepat walaupun pe
1439952567368.726 Modul K3LH SMK
http://ram196.blogspot.com/ 32/46
rawatan selanjutnya tertunda.
b. Pertolongan Pertama harus tepat sehingga akan meringankan sakitbukan menambah sakit korban.
Umumnya para pekerja bidang pertanian berada di lapangan,
bekerja dalam kelompok kecil di lokasi ter pisah, sehingga setiap pekerja
harus dilatih tentang PP. Beberapa ke trampilan dasar yang perlu dikuasai
adalah bagaimana melakukan resusitasi jantung paru (RJP), bagaimana
mengatasi korban tersedak, bagaimana mengatasi korban per darahan,
bagaimana mengatasi kor ban patah tulang, bagaimana me ngatasi
korban luka bakar dan lain sebagainya. Pelatihan pertolongan pertama
harus dilakukan secara berulang pada interval yang teratur, untuk
memasti kan bahwa ketrampilan dan penge tahuan tidak ketinggalan
jaman atau dilupakan. Ketetapan tentang fasilitas PP dan personil yang
terlatih harus ditetapkan melalui peraturan Alat atau kotak PPPK yang
dirawat dengan baik harus siap tersedia di tempat kerja dan dilindungi
terhadap pencemaran, kelembaban dan ko toran. Wadah ditandai dengan
jelas dan tidak berisi apapun selain peralat an PPPK. Semua operator
harus diberitahu tentang lokasi peralatan PPPK dan prosedur untuk mem
peroleh persediaan. Kotak PPPK
B. Prosedur Penanganan Darurat di ikuti Berdasarkan StandarPe rusahaan dan Persyaratan Kerja
Bagi organisasi perusahaan perke bunan besar, biasanya dalam pe
nanganan kondisi darurat mengguna kan prosedur sesuai standar yang te
lah ditetapkan. Untuk meminimalkan terjadinya kecelakaan di tempat ker
ja, ada beberapa hal yang harus dipahami oleh semua pihak, antara lain :
a. Pengusaha harus menetapkan dan memelihara prosedur untukmengidentifikasi resiko keselamat an dan kesehatan kerja secarasistematis yang mungkin timbul dari pekerjaan di bidang pertanian
1439952567494.726 Modul K3LH SMK
http://ram196.blogspot.com/ 33/46
/perkebunan.
b. Identifikasi meliputi potensi baha ya dan resiko yang nyata dan potensitimbulnya kecelakaan ker ja dan situasi darurat.
c. Untuk masing‑masing kegiatan dan tugas harus dilakukan eva luasiresiko. Setiap resiko harus diidentifikasi dan dicatat.
d. Prosedur harus dipelihara untuk mengevaluasi resiko dan penga ruhdari potensi bahaya yang ter identifikasi, dengan memperhati kanfrekuensi kecelakaan yang sering terjadi.
e. Berdasarkan hasil evaluasi resiko, perusahaan harus menetapkantujuan untuk menurunkan resiko sampai tingkat serendah mungkin, danmelaksanakan tindakan pen cegahan yang sesuai.
f. Para manajer, penyelia dan peker ja harus terlibat dalam identifikasiresiko dan pengaruhnya terhadap keselamatan, kesehatan atau lingkungan kerja.
Pasmajaya (2008) menjelaskan bah wa prinsip dasar penanganan keada
an darurat di antaranya :
a. Pastikan Anda bukan menjadi kor ban berikutnya. Seringkali lengahatau kurang berpikir panjang bila menjumpai suatu kecelakaan.Sebelum menolong korban, pe riksa dulu apakah tempat tersebutsudah aman atau masih dalam bahaya.
b. Pakailah metode atau cara per tolongan yang cepat, mudah danefesien.
c. Pergunakanlah sumber daya yang ada; baik alat, manusia maupunsarana pendukung lainnya. Bila bekerja dalam tim, buatlah perencanaan yang matang dan dipahami oleh seluruh anggota.
d. Buatlah catatan usahausaha per tolongan yang telah dilakukan yaknimemuat identitas korban, tempat dan waktu kejadian. Catatan tersebutberguna bagi penderita untuk mendapat rujukan atau pertolongantambahan oleh pihak lain.
1439952567619.726 Modul K3LH SMK
http://ram196.blogspot.com/ 34/46
Gambar 1.6 Kotak PPPK
Sedangkan tahapan secara umum pertolongan pertama yaitu :
a. Jangan Panik
b. Jauhkan atau hindarkan korban dari kecelakaan berikutnya
c. Perhatikan pernafasan dan denyut jantung korban.
d. Perhatikan tandatanda shock
e. Jangan memindahkan korban secara terburuburu.
f. Segera transportasikan korban ke sentral pengobatan.
Beberapa contoh kasus dan tindakan pertolongan pertama (pasmajaya,
2008) yaitu sebagai berikut:
a. Pingsan (Syncope/collapse) yaitu hilangnya kesadaran sementara
karena otak kekurangan O2, lapar, terlalu banyak mengeluarkan te
naga, dehidrasi (kekurangan cair an tubuh), hiploglikemia, animea.
Gejala Penanganan
Perasaan limbung
Pandangan berkunangkunang
Telinga berdenging
Nafas tidak teratur
Muka pucat
Biji mata melebar
Lemas
Keringat dingin
Baringkan korban dalam posisiterlentang
Tinggikan tungkai melebihi ting gijantung
Longgarkan pakaian yang mengikat dan hilangkan barang yangmenghambat pernafasan
Beri udara segar
Periksa kemungkinan cedera lain
Selimuti korban
Korban diistirahatkan beberapa
1439952567770.726 Modul K3LH SMK
http://ram196.blogspot.com/ 35/46
Menguap berlebihan
Tak respon (beberapamenit)
Denyut nadi lambat
saat
Bila tak segera sadar, periksanafas dan nadi, posisi stabil kemudian rujuk ke instansi kesehatan
b. Dehidrasi yaitu suatu keadaan dimana tubuh mengalami ke kurangan
cairan. Hal ini terjadi apabila cairan yang dikeluarkan tubuh melebihi
cairan yang ma suk. Keluarnya cairan ini biasanya disertai dengan
elektrolit (K, Na, Cl, Ca). Dehidrasi disebabkan ka rena kurang minum
dan disertai kehilangan cairan/banyak keringat karena udara terlalu
panas atau aktivitas yang terlalu berlebihan.
Gejala Penanganan
Gejala dehidrasi ringan
Kekurangan cairan 5% dari beratbadan
Penderita merasa haus
Denyut nadi lebih dari 90 kali permenit
Gejala dehidrasi sedang
Kekurangan cairan antara 5%10%dari berat badan
Denyut nadi lebih dari 90 kali per menit
Nadi lemah
Sangat haus
Gejala dehidrasi berat
Defisit cairan lebih dari 10% dariberat badan
Hipotensi
Mata cekung
Mengganti cairan yanghilang dan mengatasishock
Mengganti elektrolityang le mah
Mengenal danmengatasi kom plikasiyang ada
Memberantaspenyebabnya
Rutinlah minum jangantunggu haus
1439952567917.726 Modul K3LH SMK
http://ram196.blogspot.com/ 36/46
Nadi sangat lemah, sampai tak terasa
Kejangkejang
c. Asma yaitu penyempitan/ gangguan saluran pernafasan
Gejala Penanganan
Sukar bicara tanpa berhenti, untukmenarik nafas
Terdengar suara nafas tambah an
Otot Bantu nafas terlihat menonjol (dileher)
Irama nafas tidak teratur
Terjadinya perubahan warna kulitmerah/pucat/ kebiruan/ sianosis)
Kesadaran menurun(gelisah/meracau)
Tenangkan korban
Bawa ketempat yang luasdan sejuk
Posisikan ½ duduk
Atur nafas
Beri (bantu) oksigen biladiperlukan
d. Memar yaitu pendarahan yang terjadi di lapisan bawah kulit akibat dari
benturan keras
Gejala Penanganan
Warna kebiruan/merah padakulit
Nyeri jika di tekan
Kadang disertai bengkak
Kompres dingin
Balut tekan
Tinggikan bagian luka
e. Luka yaitu suatu keadaan terputus nya kontinuitas jaringan secara tiba
tiba karena kekerasan/injury.
Gejala Penanganan
Terbukanya kulit
Pendarahan
Rasa nyeri
Bersihkan luka dengan antiseptic (alcohol/boorwater)
Tutup luka dengan kasasteril/ plester
Balut tekan (jikapendarahan nya besar)
1439952568106.726 Modul K3LH SMK
http://ram196.blogspot.com/ 37/46
Jika hanya lecet, biarkanter buka untuk prosespengeringan luka
f. Luka bakar yaitu luka yang terjadi akibat sentuhan tubuh dengan benda
benda yang menghasilkan panas (api, air panas, listrik, atau zatzat
yang bersifat membakar).
Gejala Penanganan
Matikan api dengan memutuskansuplai oksigen
Perhatikan keadaan umumpenderita
Pendinginan yaitu dilakukan dengan membuka pakaianpenderita/ korban. Kemudian,merendam dalam air atau airmengalir selama 20 atau 30menit. Untuk daerah wajah,cukup di kompres air.
Luka ditutup dengan perbanatau kain bersih kering yangtak dapat melekat pada luka
Penderita dikerudungi kainpu tih
Luka jangan diberi zat yangtak larut dalam air sepertimentega, kecap
Khusus untuk luka bakar didaerah wajah, posisi kepalaharus lebih tinggi dari tubuh
g. Gigitan binatang; gigitan binatang dan sengatan, biasanya merupa kan
alat dari binatang tersebut untuk mempertahankan diri dari lingkungan
atau sesuatu yang me ngancam keselamatan jiwanya. Gigitan binatang
terbagi menjadi dua jenis; yang berbisa (beracun) dan yang tidak
memiliki bisa. Pada umumnya resiko infeksi pada gigitan binatang lebih
besar dari pada luka biasa.
Gejala Penanganan
Cucilah bagian yang tergigit
dengan air hangat dengansedikit antiseptik.
Bila pendarahan, segera dirawat kemudian dibalut.
h. Gigitan ular; tidak semua ular ber bisa, akan tetapi hidup penderita/
korban tergantung dari ketepatan diagnosa, maka pada keadaan yang
meragukan ambillah sikap menganggap bahwa ular tersebut berbisa.
1439952568253.726 Modul K3LH SMK
http://ram196.blogspot.com/ 38/46
Sifat bisa atau racun ular terbagi menjadi 3, yaitu :
Gejala Penanganan
Hematotoksin (keracunandalam)
Neurotoksin (bisa/racunmenye rang sistem saraf)
Histaminik (bisamenyebabkan alergi padakorban)
Terlentangkan/ baringkan penderita dengan bagian yang ter gigitlebih rendah dari jantung.
Tenangkan penderita, agar penjalaran bisa/racun ular tidak semakin cepat
Cegah penyebaran bisa pende ritadari daerah gigitan yaitu:
Torniquet di bagian proximaldaerah gigitan pembengkak anuntuk membendung se bagianaliran limfa dan vena, tetapitidak menghalangi alir an arteri.Torniquet / toniket dikendorkansetiap 15 menit selama + 30detik
Letakkan daerah gigitan daritubuh
Lakukan kompres es
Usahakan agar penderita setenang mungkin, bila perluberikan petidine 50 mg/im un tukmenghilangkan rasa nyeri.
Perawatan luka
Hindari kontak luka denganlarutan asam KMn04, yo diumatau benda panas
Zat anestetik disuntikkan sekitarluka jangan ke dalam lukanya,bila perlu pengeluar an inidibantu dengan pe ngisapanmelalui breast pump sprit ataudengan isapan mu lut sebabbisa ular tidak ber bahaya biladitelan (selama tidak ada luka dimulut).
Bila memungkinkan, berikan
1439952568409.726 Modul K3LH SMK
http://ram196.blogspot.com/ 39/46
suntikan anti bisa (antifenin)
Perbaikan sirkulasi darah
Kopi pahit pekat
Kafein nabenzoat 0,5 gr im/iv
Bila perlu diberikan pulavasakonstriktor
i. Gigitan lipan
Gejala Penanganan
Ada sepasang luka bekas gigitan
Sekitar luka bengkak, rasa terbakar, pegal dan sakit biasanyahilang dengan sendirinya setelah 45 jam
Kompres dengan air dingindan cuci dengan obatantiseptik
Beri obat pelawan rasasakit, bila gelisah bawa keparamedik
j. Gigitan Lintah dan Pacet
Gejala Penanganan
Pembengkakan, gatal dan kemerahmerahan (lintah)
Lepaskan lintah/pacetdengan bantuan airtembakau/ air garam
Bila ada tandatanda reaksikepekaan, gosok denganobat atau salep anti gatal
Kemudian hal yang perlu diketahui seorang pekerja dalam
memberikan pertolongan kepada pihak lain dapat berupa evakuasi
korban. Bentuk bantuan evakuasi korban yaitu me rupakan salah satu
tahapan dalam pertolongan pertama untuk memin dahkan korban ke
lingkungan yang aman dan nyaman, agar men dapatkan pertolongan
medis lebih lanjut.
Prinsip evakuasi adalah :
a. Dilakukan jika mutlak perlu
1439952568542.726 Modul K3LH SMK
http://ram196.blogspot.com/ 40/46
b. Menggunakan teknik yang baik dan benar
c. Penolong harus memiliki kondisi fisik yang prima dan terlatih sertamemiliki semangat untuk me nyelamatkan korban dari bahaya yanglebih besar atau bahkan kematian.
Alat Pengangkutan
Untuk melaksanakan proses evakusi korban ada beberapa cara
atau alat bantu, namun hal tersebut sangat tergantung pada kondisi yang
dihadapi (medan, kondisi korban ketersediaan alat). Ada dua macam alat
pengangkutan, yaitu:
a. Manusia
Manusia sebagai pengangkutnya langsung. Peranan dan jumlah
pe ngangkut mempengaruhi cara angkut yang dilaksanakan. Bila petugas
penolong satu orang maka korban dapat dievakuasi dengan cara :
Dipondong; untuk korban ringan dan anakanak
Digendong; untuk korban sadar dan tidak terlalu berat serta tidak patah
tulang
Dipapah; untuk korban tanpa luka di bahu atas
Dipanggul/digendong
Merayap posisi miring
Bila petugas penolong dua orang maka korban dapat dievakuasi
dengan memperhatikan yaitu pengangkutannya tergantung cidera
penderita tersebut dan diterapkan bila korban tak perlu diangkut berbaring
dan tidak boleh untuk mengangkut korban patah tulang leher atau tulang
punggung. Karena itu cara evakuasi dapat dilakukan dengan cara:
Dipondong : tangan lepas dan tangan berpegangan
Model membawa balok
Model membawa kereta
b. Alat bantu evakuasi
1439952568666.726 Modul K3LH SMK
http://ram196.blogspot.com/ 41/46
Selain manusia, alat bantu evakuasi dapat digunakan :
Tandu permanen
Tandu darurat
Kain keras/ponco/jaket lengan panjang
Tali/webbing
2. Pelaporan, Pencatatan, Penyelidik an dan Pemberitahuan Penyakit danKecelakaan Kerja.
Pelaporan, pencatatan, pemberitahu an dan penyelidikan tentang
kece lakaan dan penyakit akibat kerja ha rus dilaksanakan untuk :
a. Menyediakan informasi yang da pat dipercaya tentang kecelakaan danpenyakit akibat kerja pada tingkat perusahaan.
b. Mengidentifikasi permasalahan ke selamatan dan kesehatan kerjautama yang timbul dari kegiatan perkebunan.
c. Menentukan prioritas tindakan.
d. Meningkatkan cara efektif yang berkaitan dengan kecelakaan danpenyakit akibat kerja.
e. Memantau keefektifan tingkat ke puasan keselamatan dan kesehat ankerja.
Para pekerja dan wakil mereka harus diberi informasi yang tepat
oleh pengusaha, mengenai pengaturan, pelaporan, pencatatan dan
pemberi tahuan informasi tentang kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Keadaan berikut merupakan hal yang harus dilaporkan dan diberitahukan
:
a. Semua kecelakaan fatal
b. Kecelakaan kerja yang menye babkan hilangnya waktu kerja, dankerugian tidak bermakna.
c. Semua penyakit akibat kerja, yang terjadi pada setiap orang, apakah
1439952568895.726 Modul K3LH SMK
http://ram196.blogspot.com/ 42/46
orang yang dipekerjakan atau usaha mandiri.
Untuk manajemen keselamatan dan kesehatan kerja internal,
pencatatan pada tingkat perusahaan diperluas dari syarat‑syarat yang
ditetapkan di atas, yaitu kecelakaan selama per jalanan pulang pergi,
kecelakaan dan kejadian berbahaya yang tidak me nyebabkan hilangnya
waktu kerja.
Pelaporan, pencatatan, pemberitahu an dan penyelidikan tentang
ke celakaan dan penyakit akibat kerja harus mengikuti prosedur standar.
Semua kecelakaan dan penyakit akibat kerja harus dilaporkan secara
tertulis dengan menggunakan suatu format standar. Informasi mengenai
kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang harus diberitakan dan format
standar pemberitahuan yang disaran kan harus ditetapkan melalui peratur
an secara nasional.
Kecelakaan dan penyakit akibat kerja harus diberitahukan kepada
yang disyaratkan oleh peraturan, antara lain kepada :
a. Keluarga korban kecelakaan, yang harus diberitahukan secepatmungkin:
b. Otoritas yang kompeten;
c. Otoritas ganti‑rugi yang sesuai (sebagai contoh jaminan sosial ataupenjamin asuransi)
d. Badan/ instansi yang menyusun statistik keselamatan dan kesehatankerja nasional.
e. Badan/instansi lain yang terkait.
Tugas Aplikasi Konsep
Jelaskan makna dari P3K !
1. Bila Anda seorang pekerja me mahami tentang K3, persiapan apa saja
1439952569042.726 Modul K3LH SMK
http://ram196.blogspot.com/ 43/46
berkaitan dengan P3K ?
2. Jenis kecelakaan apa saja yang sering terjadi pada kegiatan bu didayatanaman ?
3. Ketrampilan apa saja yang harus Anda miliki agar dapat mengobati dirisendiri atau menolong orang lain yang mendapat suatu ke celakaankerja ?
Tugas Penyelesaian Masalah
1. Para pekerja di perkebunan, biasa nya bekerja secara terpencarsesuai ancak atau blokblok tanaman. Da lam melakukan tugasnya,pekerja sering berhadapan dengan resiko kecelakaan binatang buasdan berbisa. Berkaitan dengan kondisi di atas, perlengkapan apa sajayang perlu dipersiapkan agar Anda selamat dalam bekerja dilapangan ?
2. Tindakan apa sebagai pertolongan pertama yang akan Anda berikankepada teman saudara bila terluka atau terkena gigitan ular ?
1439952569161.726 Modul K3LH SMK
http://ram196.blogspot.com/ 44/46
Daftar Pustaka
Ali A. & Tanzili, 2006, Pedoman Lengkap Menulis Surat, PT Kawan
Pustaka, Depok.
Aviana, 2007, Perbedaan Cara Berkomunikasi Antara Pekerja Jepang dan
Pekerja Indonesia Dalam Penerapan Horenso, tesis S2.Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia. Billy, Betty K.,
2007,Akuntansi,Arya Duta, Depok.Depdiknas, 2004, Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Edisi
2004 Depdiknas, Jakarta.________, 2004, Standar Kompetensi Nasional Indonesia Bidang
Sekretaris/Administrasi Bisnis , Depdiknas, Jakarta.Hamdani D. & Sutisna A., 2002, Surat Niaga & Kearsipan, CV.Yrama
Widya,Bandung.Hendarto H. & Tulusharyono, 2002, Menjadi Sekretaris Profesional,
Penerbit P P M , Jakarta.Katayama T., 2005,Tegami No Kakikata Jiten (Ensiklopedia
Korespondensi), Daiso, Hiroshima Japan.Kitamura, Hiroaki dkk, 1997, Joohoo To Hyoogen (Informasi Dan
Ekspresi), Sobunsha Shuppan, Tokyo Japan.Madiana, Gina, 2004, Pengarsipan Surat Dan Dokumen Kantor,
Cv.Armico,Bandung.Maruyama, Keisuke dkk, 1999, Writing Business Letters in Japanese, The
Japan Times, Tokyo Japan.Mulyana, Deddy, 2004, Komunikasi Efektif, P T Remaja Rosdakarya,
Bandung.Nakamaki H. & Hioki K.,Ed., 1997, Keiei Jinruigaku Koto Hajime
(Antropologi Administrasi), Toho Shuppasn, Osaka Japan.Nugroho, Adi, 1996, Penuntun Teknis Surat Menyurat., Penerbit Indah,
Surabaya. Ooishi, Yutaka,1998, Komyunikeeshon Kenkyu, (SuatuPenelitian Tentang Komunikasi), Keio Gijuku Daigaku Shuppankai,Tokyo Japan.
Puspitasari, Devi, 2007, Menangani penerimaan dan pengiriman Surat/Dokumen, Arya Duta, Depok.
________, 2007, Mengelola dan Menjaga Sistem Kearsipan, AryaDuta,Depok.
________, 2007, Bekerja Sama Dengan Kolega dan Pelanggan, AryaDuta Depok.
Puspitasari D. & Aulia R., 2007, Berkomunikasi Melalui Telepon, AryaDuta,Depok.
________, 2007, Mengaplikasikan Keterampilan Dasar Komunikasi, AryaDuta, Depok. Sato, Rieko, 2006, Sekkyaku No Kihon Ga Omoshiroi
Hodo Mi Ni Tsuku Hon (Buku Pedoman Menarik Tentang Cara MelayaniTamu), Chukei Shuppan, Tokyo Japan.
Sedarmayanti, 2001,Manajemen Perkantoran, Penerbit Mandar Maju,Bandung.
Sukoco, Badri M., 2002, Manajemen Administrasi Perkantoran
1439952569227.726 Modul K3LH SMK
http://ram196.blogspot.com/ 45/46
Modern,Erlangga, Jakarta.Suma’mur, 1987, Kesehatan Kerja dan Pencegahan Kesehatan, CV. Haji
MasAgung, Jakarta 1980, Sumpriana, Euis, 2004,Melakukan Pekerjaan Surat
Menyurat, CV. Armico, Bandung.Sumpriana, Euis, 2004, Melakukan Pekerjaan Surat Menyurat, CV.
Armico, Bandung.Takashi, Ryuzaki, 2002, Giin Hisho (Sekretaris Anggota Parlemen), PHP
Kenkyuujo, Tokyo, Japan.Tim Administrasi Perkantoran, 2005, Administrasi Perkantoran 1 A, PT
Galaxy Puspa Mega, Jakarta.Tsubosaka, Tatsuya, 2005, Seirisuru Gijutsu Ga Omoshiroi Hodo Mi Ni
Tsuku Hon (Buku Pedoman Menarik Tentang Teknik MerapikanBarang), Chukei Shuppan, Tokyo Japan.
UU no.1 Th 1970, Keselamatan dan Kesehatan Kerja.UU no.13 Th 2003,Ketenagakerjaan.Woworuntu, Tony, 1991, Manajemen Untuk Sekretaris, Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.Wuryantari, Sri, 2007, Melakukan Proses Administrasi Transaksi, Arya
Duta Depok.________, 2007, Melakukan Prosedur Administrasi, Arya Duta, Depok.________, 2007, Menggunakan Peralatan Kantor, Arya Duta, Depok.Wuryantari S. & Puspitasari D., 2007, Keamanan, Keselamatan dan
Kesehatan Kerja, Arya Duta, Depok.Yoshihara, Yasuhiko, 2006, Fairingu No Kihon Ga Omoshiroi Hodo Mi Ni
Tsuku Hon (Buku Pedoman Menarik Tentang PengarsipanDokumen), Chukei Shuppan, Tokyo J
Diposkan 15th May 2012 oleh Rusdiyusuf09
Keluar
Beri tahu saya
Masukkan komentar Anda...
Beri komentar sebagai: yanto kulo (Google)
Publikasikan Pratinjau
0 Tambahkan komentar
Recommended