UNIVERSITAS INDONESIA
GAYA KEPEMIMPINAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN)
DAHLAN ISKAN TERHADAP PERUSAHAAN JASA MARGA
(Studi Kasus: Permasalahan KemacetanDi Pintu MasukJalan Tol Semanggi)
Makalah Non Seminar
Andi Nur Shela
NPM : 1106057992
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
Depok
November 2014
Gaya kepemimpinan..., Andi Nur Shela, FISIP UI, 2014
UNIVERSITAS INDONESIA
GAYA KEPEMIMPINAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN)
DAHLAN ISKAN TERHADAP PERUSAHAAN JASA MARGA
(Studi Kasus: Permasalahan KemacetanDi Pintu MasukJalan Tol Semanggi)
Makalah Non Seminar
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi
Andi Nur Shela
NPM : 1106057992
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
Depok
November 2014
Gaya kepemimpinan..., Andi Nur Shela, FISIP UI, 2014
Gaya kepemimpinan..., Andi Nur Shela, FISIP UI, 2014
Gaya kepemimpinan..., Andi Nur Shela, FISIP UI, 2014
Gaya kepemimpinan..., Andi Nur Shela, FISIP UI, 2014
Gaya kepemimpinan..., Andi Nur Shela, FISIP UI, 2014
1
Universitas Indonesia
ABSTRAK
Nama : Andi Nur Shela
Program Studi : Ilmu Komunikasi
Judul :GAYA KEPEMIMPINAN MENTERI BADAN USAHA MILIK
NEGARA (BUMN) DAHLAN ISKANTERHADAP PERUSAHAAN
JASA MARGA
(Studi Kasus: Permasalahan Kemacetan Di Pintu Masuk Jalan Tol Semanggi)
Jurnal ini membahas mengenai gaya kepemimpinan seorang Menteri Badan Usaha Milik
Negara(BUMN) kepada salah satu perusahaan dibawah kepemimpinannya, yaitu Jasa Marga.
Sebagai salah satu perusahaan BUMN, Jasa Marga memerlukan dukungan dan pengarahan
manajemen yang memadai sehingga, seluruh kegiatan perusahaan berorientasi terhadap visi
misi yang telah ditetapkan. Kepemimpinan dalam sebuah perusahaan akan menentukan
bagaimana struktur, sistem ,dan budaya dipelihara serta dikembangkan sehingga terjadi
kebersamaan untuk mencapai visi misi perusahaan tersebut. Gaya seorang pemimpin dapat
mempengaruhi kinerja para anggotanya. Sebagai seorang pemimpin, Dahlan Iskan
menerapkan gaya kepemimpinan situasioanal kepada Jasa Marga. Jenis penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif dengan tujuan untuk membuat deskripsi mengenai gaya
kepemimpinan Dahlan Iskan terhadap perusahaan Jasa Marga.
Kata Kunci : Gaya Kepemimpinan ; Jasa Marga
ABSTRACT
Name : Andi Nur Shela
Study Program : Science Communication
Title :DAHLAN ISKAN'S LEADERSHIP STYLE TO JASA MARGA
(Case Study : Traffic Jam In Front Of Semanggi Toll Entry)
This journal discusses about the leadership style of State-Owned Enterprises Minister
to one of its subordinates, Jasa Marga. As one of the state-owned enterprises, Jasa Marga
needs sufficient support and managerial instructions in order of assuring all of its actions are
in the appointed vision and mission. Leadership in an enterprise will determine how the
structure, system and working culture are developed, in order of creating a togetherness in
achieving its appointed vision and mission. One‟s leadership style can affect its subordinates.
As a leader, dahlan iskan applies situational leadership to Jasa Marga. This is a descriptive
research in order to describe dahlan iskan's leadership style to Jasa Marga.
Keywords : Leadership style; Jasa Marga
Gaya kepemimpinan..., Andi Nur Shela, FISIP UI, 2014
2
Universitas Indonesia
1. PENDAHULUAN
Indonesia sebagai salah satu negara yang sedang berkembang memiliki permasalahan
yang lebih kompleks dibandingkan dengan negara –negara maju. Mulai dari pertumbuhan
penduduk yang tinggi, kesenjangan sosial, pendidikan , hingga kurangnya sarana dan prasana
untuk menunjang pembangunan. Diantara berbagai macam permasalahan tersebut , terdapat
satu masalah yang sudah menjadi kebiasaan rutin dan sulit untuk diatasi, yaitu kemacetan.
Kemacetan adalah situasi atau keadaan dimana tersendatnya atau terhentinya arus lalu lintas
yang disebabkan oleh banyaknya jumlah keadaan yang melebihi luas area jalan. Kemacetan
di Indonesia sering terjadi di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya , Medan
dan Denpasar. Jakarta atau yang lebih dikenal dengan sebutan kota metropolitan merupakan
ibukota Republik Indonesia.
Jakarta menjadi pusat perekonomian dan perkantoran di Indonesia. Sebagai kota yang
besar , Jakarta mempunyai berbagai macam masalah yang dihadapi. Salah satu masalah yang
tidak kunjung selesai adalah kemacetan. Kemacetan di Jakarta menjadi peristiwa rutin yang
dialami oleh masyarakat. Hampir setiap saat kemacetan yang tejadi membuat lalu-lintas di
ibukota terasa begitu tidak nyaman bagi para pengguna jalan. Hal ini terjadi karena
pertumbuhan jalan dengan pertambahan jumlah kendaraan tidak seimbang sehingga membuat
lalu-lintas Jakarta menjadi macet. Laju pertumbuhan kendaraan di Jakarta adalah sebesar
14% per tahun, sementara penambahan luas jalan hanya 4,9% per tahun (Lampiran
Keputusan Menteri Negara Perumahan dan Permukiman Nomor10/KPTS/M/1999).
Hal ini sungguh ironis bagi masyarakat kota Jakarta. Angka tersebut memperlihatkan
kepada kita bahwa laju pertumbuhan kendaraan tiga kali lipat dibandingkan dengan
penambahan luas jalan. Semakin banyaknya jumlah mobil-mobil pribadi dan kurangnya rasa
kedisiplinan para pengendara dalam mengendalikan kendaraannya juga menjadi faktor
timbulnya kemacetan. Sudah bukan menjadi rahasia umum lagi kalau kemacetan di Jakarta
adalah masalah utama yang sulit untuk diatasi. Oleh karena itu, warga Jakarta dan pemerintah
harus memikirkan hal-hal untuk memperbaiki dan mengatasi masalah kemacetan di Jakarta.
Salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi kemacetan adalah dengan membangun jalan
tol atau jalan bebas hambatan.
Gaya kepemimpinan..., Andi Nur Shela, FISIP UI, 2014
3
Universitas Indonesia
Di Indonesia telah terdapat sebuah perusahaan yang menangani jalan tol antar kota
dan luar kota, perusahaan tersebut adalah Jasa Marga. Jasa Marga merupakan salah satu
Badan Usaha Milik Negera ( BUMN ) yang di pemimpin oleh seorang menteri. Sebagai salah
satu perusahaan BUMN, Jasa Marga dituntut untuk memiliki tanggung jawab dan
profesionalitas terhadap visi dan misinya. Akan tetapi, fakta yang terjadi dilapangan masih
terdapat berbagai permasalahan terkait jalan tol dalam kota, salah satunya sering terjadinya
kemacetan di pintu tol dalam kota.
Dalam mewujudkan visi dan misi, disamping kemajuan teknologi perusahaan Jasa
Marga memerlukan tenaga kerja manusia yang profesional dan bertanggung jawab. Tenaga
kerja yang bekerja sesuai dengan fungsinya akan menunjang keberhasilan perusahaan dalam
mencapai visi dan misi. Akan tetapi, disamping tenaga kerja, peran pemimpin tidak kalah
penting didalam sebuah perusahaan. Seorang pemimpin harus mempunyai kemampuan dalam
mengarahkan, mengelola, mempengaruhi, memotivasi ,dan memerintah bawahannya untuk
memperoleh tujuan yang diinginkan perusahaann. Jasa Marga sebagai salah satu perusahaan
BUMN membutuhkan seorang pemimpin untuk mengarahkan para pegawai dalam
melakukan aktivitas agar sesuai dengan visi misi Jasa Marga.
Kepemimpinan yang terdapat dalam sebuah perusahaan memainkan peran dominan
dalam keberhasilan perusahaan.Kepemimpinan berkaitan dengan dua kemampuan yang harus
dimiliki oleh pemimpin yaitu kemampuan individu dan kemampuan teknis. Kemampuan
individu berkaitan erat dengan fitrah manusia yang diciptakan untuk menjadi pemimpin ,
yang membedakan adalah kemampuan teknis, yaitu bagaimana cara pemimpin memilih cara
memimpin yang tepat untuk bawahannya. Setiap lembaga , perusahaan , atau organisasi
membutuhkan pemimpin dengan kemampuan teknis yang khas. Dalam ruang lingkup BUMN
maka seorang menteri dituntut memiliki kemampuan teknis dalam perusahaan yang dibawah
kepemimpinannya.
Sukses atau tidaknya seorang pemimpin dalam menjalankan fungsi kepemimpinannya
ditentukan oleh kemampuan tingkat pemahamannya terhadap situasi perusahaan dan kondisi
para pegawainya. Dalam menjalankan fungsi kepemimpinannya,setiap pemimpin mempunyai
perilaku dan cara yang khas dalam memimpin , yang mana dari perilaku tersebut dapat
menunjukan gaya kepemimpinannya. Gaya kepemimpinan dapat mencerminkan apa yang
dilakukan pemimpin dalam mempengaruhi anak buahnya guna merealisasikan tujuan yang
telah ditetapkan. Dan gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh besar ketika dipergunakan
oleh pimpinan di dalam kepemimpinannya.
Gaya kepemimpinan..., Andi Nur Shela, FISIP UI, 2014
4
Universitas Indonesia
1.1.Masalah Penelitian
Jasa Marga merupakan salah satu perusahaan BUMN yang mempunyai peran penting
dalam menunjang fasilitas jalan tol antar dan luar kota di Indonesia. Oleh karena itu, Jasa
Margasebagai sebuah perusahaan milik negaramemerlukan seorang pemimpin yang memiliki
gaya kepemimpinanyang tepat, sehingga dapat menggerakkan kemampuan tenaga kerja
seoptimal mungkin.Dalam hal ini, menteri BUMN, Dahlan Iskan,merupakan pemimpin dari
salah satu anak perusahaan BUMN yaitu Jasa Marga.Maka dari itu pertanyaan penelitian
yang muncul dalam penelitian ini adalah Bagaimana gaya kepemimpinan Dahlan Iskan
terhadap perusahaan Jasa Marga saat terjadi kemacetan di pintu tol Semanggi?
1.2.Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan gaya kepemimpinan Menteri BUMN ,
Dahlan Iskan, dalam memimpin perusahaan dibawah kepemimpinannya, yaitu Jasa Marga.
2. TINJAUAN TEORITIS
2.1.Profil Perusahaan Jasa Marga
Untuk mendukung gerak pertumbuhan ekonomi, Indonesia membutuhkan jaringan
jalan yang handal. Melalui Peraturan Pemerintah No. 04 Tahun 1978, pada tanggal 01 Maret
1978 Pemerintah mendirikan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Tugas utama Jasa Marga adalah
merencanakan, membangun, mengoperasikan dan memelihara jalan tol serta sarana
kelengkapannya agar jalan tol dapat berfungsi sebagai jalan bebas hambatan yang
memberikan manfaat lebih tinggi daripada jalan umum bukan tol.
Pada awal berdirinya, Perseroan berperan tidak hanya sebagai operator tetapi
memikul tanggung jawab sebagai otoritas jalan tol di Indonesia. Hingga tahun 1987 Jasa
Marga adalah satu-satunya penyelenggara jalan tol di Indonesia yang pengembangannya
dibiayai Pemerintah dengan dana berasal dari pinjaman luar negeri serta penerbitan obligasi
Jasa Marga dan sebagai jalan tol pertama di Indonesia yang dioperasikan oleh Perseroan,
Jalan Tol Jagorawi (Jakarta-Bogor-Ciawi) merupakan tonggak sejarah bagi perkembangan
industri jalan tol di Tanah Air yang mulai dioperasikan sejak tahun 1978.
Gaya kepemimpinan..., Andi Nur Shela, FISIP UI, 2014
5
Universitas Indonesia
Pada akhir dasawarsa tahun 80-an Pemerintah Indonesia mulai mengikutsertakan
pihak swasta untuk berpartisipasi dalam pembangunan jalan tol melalui mekanisme Build,
Operate and Transfer (BOT). Pada dasawarsa tahun 1990-an Perseroan lebih berperan
sebagai lembaga otoritas yang memfasilitasi investor-investor swasta yang sebagian besar
ternyata gagal mewujudkan proyeknya. Beberapa jalan tol yang diambil alih Perseroan antara
lain adalah JORR dan Cipularang.
Dengan terbitnya Undang Undang No. 38 tahun 2004 tentang Jalan yang
menggantikan Undang Undang No. 13 tahun 1980 serta terbitnya Peraturan Pemerintah No.
15 yang mengatur lebih spesifik tentang jalan tol terjadi perubahan mekanisme bisnis jalan
tol diantaranya adalah dibentuknya Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) sebagai regulator
industri jalan tol di Indonesia, serta penetapan tarif tol oleh Menteri Pekerjaan Umum dengan
penyesuaian setiap dua tahun. Dengan demikian peran otorisator dikembalikan dari Perseroan
kepada Pemerintah. Sebagai konsekuensinya, Perseroan menjalankan fungsi sepenuhnya
sebagai sebuah perusahaan pengembang dan operator jalan tol yang akan mendapatkan ijin
penyelenggaraan tol dari Pemerintah.
2.2.Pemimpin
Pemimpin adalah seseorang yang berusaha mempengaruhi para anak buahnya untuk
mewujudkan tujuannya. Pemimpin dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu pemimpin
formal dan informal. Pemimpin formal adalah pemimpin yang menduduki suatu jabatan
formal didalam organisasi karena dipilih oleh publik yang memiliki hak. Sementara
pemimpin informal adalah pemimpin didalam lingkungan masyarakat yang tidak menduduki
jabatan formal tetapi mempunyai pengaruh terhadap keputusan di lingkungan masyarakat.
Menurut Miftha Thoha dalam bukunya Perilaku Organisasi (1983 : 255) Pemimpin
adalah seseorang yang memiliki kemampuan memimpin, artinya memiliki kemampuan untuk
mempengaruhi orang lain atau kelompok tanpa mengindahkan bentuk alasannya. Sementara
itu menurut Kartini Kartono (1994 . 33) Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki
kecakapan dan kelebihan , sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk
bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu, demi pencapaian satu atau beberapa
tujuan. Dari rumusan-rumusan di atas dapat disimpulkan bahwa pemimpin adalah seseorang
yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi dan mengarahkan orang lain demi
pencapaian tujuan tertentu.
Gaya kepemimpinan..., Andi Nur Shela, FISIP UI, 2014
6
Universitas Indonesia
Menurut Keith Davis, ada tiga keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin,
yaitu :
1. Keterampilan teknis yang menunjukan seseorang memiliki pengetahuan dan
kemampuan dalan setiap jenis proses.
2. Keterampilan insani adalah kemampuan untuk bekerja dengan orang lain secara
efektif dan membina kerja sama.
3. Keterampilan konseptual yaitu kemampuan untuk berfikir yang berkaitan dengan
perencanaan jangka panjang. Misalnya kerangka kerja dan model (Onong,1988:95-
96)
Pemimpin dapat dikelompokan sesuai perilaku kepemimpinan dalam implementasi
pekerjaannya. Ada pemimpin yang berhasil dan pemimpin yang efektif. Seorang pemimpin
yang berhasil adalah pemimpin yang mampu membuat orang lain atau bawahannya
berkelakuan seperti yang dikehendaki oleh atasannya. Pekerjaan diselesaikan dan kebutuhan
atasan terpenuhi tetapi kebutuhan orang lain terabaikan. Artinya seseorang dapat berhasil
melalui hasil paksaan, ancaman, rasa takut, dan penipuan. Tipe perilaku pemimpin seperti ini
hanya akan memberikan hasil jangka pendek pada sebuah organisasi atau perusahaan.
Sedangkan pemimpin yang efektif adalah seorang pemimpin yang mampu membuat
orang lain atau bawahannya mau mengerjakan apa yang diperintahkan oleh pemimpin.
Kepatuhan dari bawahan dikarenakan pimpinan memiliki beberapa karateristik yang melekat
dalam dirinya, diantaranya : sangat cakap, kuat, inovatif , berpikir tegas, sangat setia,
melindungi, bermurah hati kepada kelompok, sangat membimbing, ramag, dan lain-lain.
Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang sedikit berbicara tapi banyak menghasilkan dan
menghargai setiap usaha dari para pegawainya.
2.3.Kepemimpinan Dalam Perusahaan
Istilah kepemimpinan berasal dari kata dasar “pimpin” yang artinya bimbing atau
tuntun. Dari kata “pimpin” lahirlah kata kerja “memimpin” yang artinya membimbing atau
menuntun dan kata benda “ pemimpin” yaitu orang yang berfungsi memimpin. Dalam
kehidupan sehari-hari sering terjadi salah pengertian dengan kata “pimpinan”, “kepimpinan”,
dan “kepemimpinan” yang digunakan tidak ada bedanya. Untuk menghindarkan salah
pengertian istilah kepemimpinan memakai istilah leadership dan kata kepimpinan memakai
Gaya kepemimpinan..., Andi Nur Shela, FISIP UI, 2014
7
Universitas Indonesia
istilah management. Meskipun kata kepemimpinan dan manajemen memiliki arti yang
berbeda , namun kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan. Berikut ini akan ditunjukkan
beberapa perbedaan antara kepemimpinan dengan management :
1. Kepemimpinan lebih mengarah kepada kemampuan individu atau seoarang
pemimpin, sedangkanmanagement mengarah kepada sistem dan mekanisme kerja
seorang pemimpin.
2. Kepemimpinan merupakan kualitas hubungan interaksi antara pemimpin dengan
pengikut, sedangkan management merupakan fungsi status atau wewnang di sebuah
instansi.
3. Kepemimpinan lebih diarahkan untuk mewujudkan keinginan pemimpin, sedangkan
management mengarah kepada tercapainya tujuan organisasi secara langsung.
Kepemimpinan merupakan salah aspek terpenting dalam kehidupan perusahaan, serta
merupakan faktor kunci keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuan dan sasaran yang
telah ditetapkan. Menurut Stoner dan Mary Parket Follet yang dikutip T. Hani Handoko
dalam Skripsi Gaya Kepemimpinan Situasional Kepala Perpustakaan Universitas X karya
Muhammad Irsyad Alfatih, sebagai berikut:
“…bahwa kepemimpinan telah didefinisikan : kepemimpinan manajerial dapat didefinisikan
sebagai suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari
sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya”
Kepemimpinan dalam masing-masing organisasi memiliki ciri-ciri khusus , hal
ituterletak pada perbedaan tujuan dan anggota organisasinya. Kepemimpinan menurut Terry
dalam Davis (1985) “Leadership is the relationship in which one person, or the leader,
influences others to work together willingly on related tasks to attain that which the leader
desires”, kepemimpinan adalah proses mendorong dan membantu orang lain untuk bekerja
dengan antusias guna mencapai tujuan.
Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mempengaruhi
orang lain agar bekerja sesuai tujuan dan sasaran perusahaan. Nasution (2004) mengatakan
bahwa seorang pemimpin harus mengembangkan suatu gaya dalam memimpin bawahannya.
Suatu gaya kepemimpinan dapat dirumuskan sebagai suatu pola perilaku yang dibentuk untuk
diselaraskan dengan kepentingan-kepentingan organusasi dan karyawan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
Gaya kepemimpinan..., Andi Nur Shela, FISIP UI, 2014
8
Universitas Indonesia
Thoha (2007) mengemukakan ada beberapa gaya kepemimpinan, diantaranya gaya
kepemimpinan situasional, yaitu gaya yang didasarkan pada hal-hal berikut ini : 1) jumlah
petunjuk dan dan pengarahan yang diberikan oleh pimpinan, 2) jumlah dukungan emosional
yang diberikan oleh pimpinan , 3) tingkat kesiapan atau kematangan para pengikut dalam
melaksanakan tugas khusus, fungsi, atau tujuan tertentu.
Keith Davis mengatakan terdapat 4 ciri utama yang mempunyai pengaruh terhadap
kesuksesan kepemimpinan dalam organisasi , diantaranya yaitu : kecerdasan, kedewasaan
sosial hubungan sosial yang luas, motivasi diri dan dorongan berprestasi dan sikap-sikap
hubungan manusiawi. Pemimpin yang mempunyai ciri-ciri tersebut dalam kepemimpinannya
pasti akan menjadi seorang pemimpin yang efektif.
2.4.Gaya-gaya Kepemimpinan
Istilah gaya kepemimpinan merupakan cara yang dipergunakan pemimpin untuk
mempengaruhi pengikutnya. Gaya kepemimpinan dianggap sebagai modalitas seorang
pemimpin , karena sukses dan gagalnya keberhasilan seseorang dalam memimpin ditentukan
oleh kualitas kepemimpinan yang dimiliknya. Salah satu gaya kepemimpinan adalah , gaya
kepemimpinan situasional.
2.5.Teori Situasional
Teori situasional yang paling dikenal adalah teori Hersey dan Blanchard (1974). Teori ini
menekankan pada gaya kepemimpinan dan kesiapan para bawahan yang harus cocok. Teori
ini juga didasarkan pada tinggi rendahnya perilaku hubungan dan tinggi rendahnya perilaku
tugas menuju efektivitas.
2.6.Gaya Kepemimpinan Situasional
Berkaitan dengan perilaku pemimpin ,terdapat 2 hal yang biasanya dilakukan oleh pemimpin
kepada bawahannya: perilaku mengarahkan dan mendukung. Perilaku mengarahkan lebih
dirumuskan sejauh mana seorang pemimpin melibatkan diri dalam komunikasi satu arah,
sedangkan perilaku mendukung adalah sejauh mana seorang pemimpin melibatkan diri dalam
komunikasi dua arah. Dari kedua norma perilaku tersebut, dapat diketahui empat gaya dasar
kepemimpinan situasional :
Gaya kepemimpinan..., Andi Nur Shela, FISIP UI, 2014
9
Universitas Indonesia
1. Directing, yaitu seorang pemimpin menjelaskan apa yang seharusnya perlu dikerjakan
oleh para pegawainya. Pada saat seperti ini seorang pemimpin dihadapkan pada tugas-
tugas yang rumit sedangkan para pegawai atau staf nya belum siap menerima tugas-
tugas yang diberikan. Dalam hal ini pemimpin berusaha untuk memotivasi para
pegawainya.
2. Coaching, yaitu ketika pegawainya sudah mulai termotivasi sehingga sudah siap
untuk mengerjakan tugas-tugasnya. Pada tahap ini seoarang pemimpin selalu
memberikan penjelasan yang sifatnya rinci dan membangun hubungan yang harmonis
3. Supporting, pada tahap ini para pegawai sudah mengenal teknik dari pemimpin.
Pemimpin akan menciptakan iklim komunikasi yang lebih baik dan mengharapkan
dukungan dari para pegawainya dalam mengambil keputusan.
4. Delegating, yaitu seorang pemimpin dapat mendelegasikan tugas, namun pegawai
yang dipilih harus yang benar-benar kompeten bila ingin berhasil
3. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam jurnal ini adalah penelitian deskriptif. Metode ini
dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian disusul dengan analisis
dan memberikan pemahaman dan penjelasan yang secukupnya. Metode dianggap cukup tepat
untuk melakukan pendekatan terhadap fakta yang akan diteliti yaitu gaya kepemimpinan
seorang pemimpin. Teknik yang dilakukan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini
adalah studi pustaka. Studi pustaka merupakan teknik pengumpulan data yang diarahkan
dengan pencarian data dan informasi melalui dokumen-dokumen , baik dokumen tertulis ,
foto-foto, gambar, maupun dokumen elektronik yang dapat mendukung dalam proses
penulisan. Dokumen tersebut tidak hanya di himpun melainkan di analisis untuk mengetahui
hasil penelitian.
Gaya kepemimpinan..., Andi Nur Shela, FISIP UI, 2014
10
Universitas Indonesia
4. ANALISIS
4.1.Profil Dahlan Iskan
“Banyak yang tidak menyadari bahwa untuk bisa menjadi pemimpin yang baik sebenarnya
harus pernah membuktikan dirinya pernah menjadi orang yang dipimpin.
”
--- Dahlan Iskan
Sepenggal kalimat yang diucapkan oleh Dahlan Iskan , Menteri BUMN Republik Indonesia
tersirat makna bahwa beliau adalah sosok pemimpin yang mengawali karirnya dari bawah.
Kata-kata tersebut mencerminkan perjalanan hidup seorang anak buah yang dipimpin berhasil
menjadi seorang pemimpin.
Lulusan SMA, Penguasa Media, hingga Penguasa BUMN
Dahlan lahir di sebuah desa di Magetan, 17 Agustus 1952. Tanggal 17 agustus adalah
tanggal lahir pilihan Dahlan sendiri, karena orang tua nya tidak ingat tanggal berapa anaknya
dilahirkan. Beliau dibesarkan di lingkungan keluarga yang serba kekurangan. Tanggal 17
Agustus dipilihnya agar sama dengan tanggal lahir Indonesia. Pendidikan tertinggi Dahlan
hanya sampai SMA. Setelah lulus pada tahun 1975, Dahlan mengawali karir menjadi reporter
surat kabal kecil di Samarinda. Setahun kemudian, Dahlan diterima bekerja diTempo sebagai
wartawan. Setelah keluar dari Tempo, ia memimpin surat kabar Jawa Pos , sejak tahun 1982.
Dibawah kepemimpinannya , Jawa Pos menjadi salah satu surat kabar terbesar (Jawa Pos
News Network ).
Pada saat memimpin Jawa Pos, Dahlan terkenal sebagai pemimpin yang sigap dan
bertindak cepat dalam menanggapi masalah. Mungkin hal ini yang menjadi salah satu alasan
SBY memilih Dahlan sebagai Direktur Utama PLN. Dibawah kepemimpinan Dahlan Iskan,
PLN menjadi salah satu perusahaan negara yang berprestasi. Pada tanggal 17 Oktober 2011,
ketika reshuffle kabinet , Dahlan terpilih menjadi Menteri BUMN dan meninggalkan
jabatannya sebagai Dirut di PLN.
Gaya kepemimpinan..., Andi Nur Shela, FISIP UI, 2014
11
Universitas Indonesia
Pembahasan KasusPermasalahan Kemacetan di Pintu Jalan Tol
Dibalik praktik gaya kepemimpinan situasional terdapat suatu filosofi bahwa
pemimpin harus dapat mengubah orang lain, meneladani, serta mengamati kemajuan dari
orang yang dipimpin. Dia harus memiliki rasa sensitivitas untuk mem”baca” siapa yang dia
pimpin sehingga dapat menentukan gaya memimpin yang paling cocok bagi mereka.
Dahlan Iskan merupakan seorang pemimpin dari berbagai perusahaan milik negara
yang memiliki andil dalam kelangsungan hidup rakyat Indonesia. Sejak menjadi Menteri
BUMN, gaya kepemimpinan Dahlan Iskan banyak menjadi sorotan dari berbagai media.
Dahlan membuat suatu terobosan atau gebrakan baru yang tidak umum dilakukan oleh
seorang menteri. Dahlan Iskan sering menjadi trending topic diberbagai media cetak dan
sosial akibat tindakan spontan yang dilakukannya. Salah satu aksi Dahlan yang heboh
diberitakan oleh media sampai menjadi worldwide trending topic twitter ialah aksi
mengamuk Dahlan di loket jalan tol semanggi.
Aksi marah-marah Dahlan merupakan akibat dari ulah perusahaan dibawah
kepemimpinannya yaitu Jasa Marga. Petugas pintu tol Jasa Marga terlambat membuka pintu
tol yang mengakibatkan kemacetan panjang di pintu tol Semanggi. Jalan tol dibangun oleh
pemerintah untuk mengurangi kemacetan ,maka sudah seharusnya loket yang dibuka tidak
hanya satu. Dirut Jasa Marga seharusnya mengontrol para pegawainya untuk bekerja sesuai
dengan tanggung jawabnya, dan menyampaikan instruksi yang diberikan oleh Dahlan Iskan.
Dalam berbagai pemberitaan di media massa maupun di situs online, sering terjadinya
kemacetan di pintu jalan tol akibat para pegawainya sering menutup loket masuk tol dengan
seenaknya, hal ini yang membuat kemacetan lalu lintas di sekitar gerbang tol semakin
bertambah.
Tentu saja hal ini membuat masyarakat merasa dirugikan dan sangat kecewa terhadap
kinerja PT. Jasa Marga. Perkembangan sebuah perusahaan merupakan harapan bagi setiap
individu yang ada di dalam perusahaan tersebut begitupun dengan perusahaan Jasa Marga.
Semua masyarakat sangat berharap adanya perubahan dan kemajuan di dalam PT. Jasa
Marga, hal ini untuk mengurangi kemacetan yang sulit untuk diatasi.
Sebuah perusahaan, baik pemerintah maupun swasta harus mempunyai kinerja
perusahaan, hal ini akan menjadi ukuran sejauh mana perusahaan efisien dan efektif dalam
Gaya kepemimpinan..., Andi Nur Shela, FISIP UI, 2014
12
Universitas Indonesia
penggunaan sumber daya, baik sumber daya keuangan maupun sumber daya manusia.
Tujuannya adalah untuk memenuhi kepuasan publik dan mencapai tujuan perusahaan. Oleh
karena itu, pemimpin dalam sebuah perusahaan harus melakukan sistem pengawasan di
dalam kinerja perusahaan tersubut. Pengawasan adalah proses untuk memastikan bahwa
segala aktivitas yang terlaksana sesuai dengan apa yang telah direncanakan ( Stoner, Freeman
& Gilbert , 1995 ).
Beberapa gejala perusahaan yang membutuhkan pengawasan apabila terdapat
penurunan kualitas pelayanan, tidak terorganisasi setiap pekerjaan dengan baik, dan adanya
penghamburan dan inefisiensi. Salah satu tujuan dari pengawasan adalah untuk
meminimalkan kegagalan di dalam perusahaan. Dalam kasus diatas, Menteri BUMN Dahlan
Iskan telah menunjukan kewajibannya sebagai seorang pemimpin untuk melakukan
pengawasan kepada perusahaan yang dipimpinnya, yaitu Jasa Marga.
Terkait dengan kasus kemacetan di pintu tol Semanggi, lantas aksi apa yang
dilakukan Dahlan Iskan ? beliau membuang kursi penjaga pintu tol, membuka dua
penghalang gerbang pintu tol yang kosong, dan membiarkan mobil-mobil masuk tanpa
membayar, sekita ada 100 mobil diperbolehkan melintas gratis. Berbagai media ramai
memberitakan aksi spontan yang dilakukan Dahlan Iskan. Tengoklah salah satu headline
media : “Dahlan Iskan Ngamuk di Loket Jalan Tol “(Metro TV, 20 Maret 2012)
“Act speaks louder than words”pepatah ini sesuai dengan Dahlan Iskan. Dahlan tidak
hanya mengandalkan kata-kata indah ketika menjadi pemimpin , tetapi ia memberikan aksi
yang menggugah. Sejak menjadi pimpinan di Jawa Pos, Dahlan selalu turun langsung ke
lapangan hingga ke lapis bawah , dan semua itu ia lakukan tanpa perencanaan. Mendampingi
dan mengawal setiap pembangunan pembangkit listrik (Politikana,2010), memilih naik KRL,
menginap di rumah susun, sampai menolak kehadiran media saat pasar murah (Metro TV
News, Desember 2011). Aksi turun langsung Dahlan Iskan memberikan hasil nyata bagi
perusahaan yang di pimpinnya.
Sebelum peristiwa ini terjadi , Dahlan Iskan sering memberikan pesan kepada pihak
Jasa Marga agar tidak ada antrean mobil di sepanjang pintu tol. Dan telah memberikan
instruksi bahwa antrean mobil paling banyak lima di pintu tol. Akan tetapi, pada
kenyataannyahanya satu loket yang difungsikan sedangkan dua loket yang lainnya tutup. Hal
ini yang membuat Dahlan „ngamuk‟karena sudah tiga bulan ia meminta kepada Jasa Marga
Gaya kepemimpinan..., Andi Nur Shela, FISIP UI, 2014
13
Universitas Indonesia
untuk memperbaiki pelayanan jalan tol. Berikut tanggapan Dahlan melalui telepon di
Headline News Metro TV, (Rabu, 21 Maret 2012)
“Hampir setiap minggu saya SMS direksi jasa marga mengingatkan komitmen
kepada masyarakat yang harus kita penuhi. Setiap kali saya masuk gerbang tol yang antre
panjang saya selalu SMS kepada direksi Jasa Marga. Tapi kok tidak ada tindakan nyata,”
tegasnya.
“Saya tidak henti-hentinya mengingatkan itu. Pelayanan itu harus baik. Apalagi ini
melayani orang yang mau membayar. Kalau melayani orang yang mau bayar saja tidak baik,
bagaimana melayani masyarakat kecil yang tidak punya uang?
Menurut pakar komunikasi politik, Effendi Ghazali, gaya kepemimpinan Dahlan
sangat berbeda jika dibandingkan dengan pemimpin-pemimpin yang lain di Indonesia.
Effendi menilai bahwa Dahlan memiliki supportive style,yaitu berani melakukan aksi yang
pasti didukung rakyat (Effendi Ghazali, dalam Tempo.co, 21 Maret 2012). Seperti contohnya
ketika Dahlan membuka dan menggratiskan loket tol. Tindakan Dahlan wajar sebagai
pengguna jalan yang marah, tetapi karena sadar posisinya sebagai pemimpin perusahaan yang
bertanggungjawab, Dahlan berani melakukan terobosan yang patut diapresiasi.
Apabila dilihat dari segi gaya kepemimpinannya, Dahlan Iskan memiliki gaya
kepemimpinan situasional. Salah satu gaya dasar dalam kepemimpinan situasional adalah
Mengarahkan. Gaya kepemimpinan ini memiliki ciri-ciri :
1. Tinggi tugas dan tinggi hubungan.
2. Pemimpin menerangkan keputusan
3. Pemimpin memberikan kesempatan untuk menjelaskan
4. Pemimpin masih banyak melakukan pengarahan atau instruksi
5. Pemimpin mulai melakukan komunikasi dua arah
Selaku menteri BUMN, Dahlan telah melakukan pengarahan atau memberikan instruksi
secara rutin kepada pihak Jasa Marga perihal antrean mobil di setiap gerbang pintu tol. Hal
ini sesuai dengan pernyataan di berita online.
“Kondisi ini bertentangan dengan instruksi Dahlan, yang menginginkan bahwa antrean di
setiap gerbang tol hanya maksimal lima mobil “(Liputan 6.com , selasa 20 maret 2012 )
"Padahal saya sudah bilang Jasa Marga puluhan kali," kata Dahlan."Saya tegur, tidak boleh
ada antrean panjang."( Tempo.Co, Jakarta )
Gaya kepemimpinan..., Andi Nur Shela, FISIP UI, 2014
14
Universitas Indonesia
Sebuah perusahaan akan dikatakan berhasil dalam pencapaian tujuannya apabila dapat
menjawab dan memenuhi semua tuntutan yang ada dilingkungannya. Perusahaan dapat
berkembang jika mendapatkan dukungan dari para pegawainya. Para pegawai yang
berprestasi dan berdedikasi tinggi sangat diperlukan untuk menunjang perkembangan sebuah
perusahaan. Akan tetapi, prestasi seorang pegawai tidak terlepas dari gaya kepemimpinan
dari seorang pemimpin. Dahlan Iskan telah membuktikan bagaimana cara ia mempimpin
sebuah perusahaan melalui gaya kepemimpinannya. Gaya kepemimpinan beliau terbilang
sukses karena telah membawa perkembangan di Jawa Pos dan perubahan PLN.
Di dalam sebuah perusahaan harus tercipta komunikasi dua arah yang baik antara
pimpinan dengan para pegawainya agar dapat memberikan efek positif bagi kemajuan
perusahaan.Hal tersebut akan membuat sebuah perusahaan semakin berkembang dan mampu
bekerjasama untuk memenuhi tuntutan lingkungannya. Komunikasi dapat diartikan sebagai
“sharing information “ antara dua orang atau kelompok untuk mencapai suatu kesamaan
pemahaman atau persepsi tentang beberapa hal. Komunikasi yang baik merupakan aspek
yang esensial di dalam sebuah perusahaan.
Sebagai pemimpin BUMN, Dahlan Iskan memberikan tugas kepada pihak Jasa Marga
untuk memberikan pelayanan yang baik dan memuaskan kepada masyarakat. Ini merupakan
kewajiban dari perusahaan Jasa Marga untuk melayani masyarakat yang mau membayar tol.
Pemberian tugas juga disertai dengan pengawasan serta kontrol secara rutin. Dahlan Iskan
tidak akan ragu untuk mengirimkan sms kepada Dirut Jasa Marga untuk mengingatkan
komitmennya kepada masyarakat yang harus dipenuhi. Sms tersebut dikirimkan hampir
setiap minggu kepada direksi Jasa Marga, terlebih ketika melihat antrean panjang di pintu tol.
Ini merupakan gaya kepemimpinan Dahlan Iskan untuk berkomunikasi dengan direksi Jasa
Marga. Beliau tidak hanya memberikan tugas atau tanggung jawab yang tinggi kepada pihak
Jasa Marga, tetapi juga melakukan kontrol dan pengawasan melalui hubungan komunikasi
yang baik.
Ketika langkah-langkah persuasi dan akomodatif tidak mampu memberikan
perubahan. Dahlan, mengambil tindakan tegas dengan aksinya turun langsung ke jalan tol dan
membuka penghalang pintu tol. Aksi marahnya Dahlan Iskan menjadi cambukan bagi Dirut
Jasa Marga untuk bekerja lebih baik lagi dan meminta maaf secara resmi kepada masyarakat
melalui liputan media. Direktur Utama PT.Jasa Marga merasa malu atas kelalaian
Gaya kepemimpinan..., Andi Nur Shela, FISIP UI, 2014
15
Universitas Indonesia
petugasnya. Pemberitaan kasus ini telah tersebar luas di berbagai macam media dan menjadi
shock therapy bagi Jasa Marga sebagai operator tol.
Sebagai seorang pemimpin, Dahlan memberikan kesempatan kepada Jasa Marga
untuk memperbaiki kinerjanya dan memberikan penjelasan kepada masyarakat perihal
insiden kemacetan tersebut. Hal ini terpapar dalam tanggapannya di media online Tempo.Co,
Jakarta
"Tapi setelah saya ngamuk tadi berubah enggak?" kata Dahlan. "Jika tidak, saya
akan ambil tindakan. Saya masih lihat mereka mampu memperbaiki diri."
Dari sini kita dapat melihat bagaimana gaya kepemimpinan Dahlan Iskan kepada salah
perusahaan BUMN yaitu Jasa Marga. Aksi gaya kepemimpinan Dahlan melalui persuasi dan
mempengaruhi lebih membawa hasil dibanding hanya melalui keindahan kata-kata dan
wacana. Aksi spontan yang dilakukan Dahlan Iskan mampu menampar penjaga tol Jasa
Marga untuk lebih disiplin lagi dalam bekerja.
5. Kesimpulan
Gaya kepemimpinan merupakan model yang digunakan dan dipercaya oleh para
pemimpin dalam memimpin sebuah perusahaan ,pemecahan masalah, dan pengambilan
keputasan yang dalam pelaksanaannya terkait dengan berbagai perilaku karyawan yang ada
dalam perusahaan. Berdasarkan hasil analisis tentang “Gaya Kepemimpinan Menteri BUMN
Dahlan Iskan terhadap Perusahaan Jasa Marga”, maka penulis dapat mengemukakan
kesimpulan sebagai berikut :
Dahlan Iskan menerapkan gaya kepemimpinan situasional dalam memimpin
perusahaan Jasa Marga. Hal ini dapat ditunjukan melalui bagaimana beliau memberikan tugas
kepada pihak Jasa Marga untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,
melakukan pengarahan dalam bekerja , menjalin hubungan dan komunikasi dengan para
bawahannya, menerangkan keputusan, dan memberikan kesempatan kepada pihak Jasa
Marga untuk menjelaskan masalah kemacetan di pintu tol Semanggi kepada masyarakat
melalui media massa serta berkomitmen untuk memperbaiki kinerja.
Dahlan Iskan merupakan sosok pemimpin yang tidak hanya mengandalkan kata-kata
indah, tetapi lebih menerapkan aksi spontan untuk terjun langsung ke lapangan. Gaya
kepemimpinan khas beliau ini mampu membuat dampak perubahan yang besar bagi
Gaya kepemimpinan..., Andi Nur Shela, FISIP UI, 2014
16
Universitas Indonesia
perusahaan yang di pimpinnya. Terkait peristiwa aksi „ngamuk‟-nya di pintu tol Semanggi,
mampu memberikan efek besar kepada direksi Jasa Marga dalam memperbaiki kinerjanya.
Oleh karena itu gaya kepemimpinan dari seorang pemimpin sangat diperlukan untuk
mendukung dan mengarahkan kinerja para bawahannya di dalam perusahaan.
Gaya kepemimpinan..., Andi Nur Shela, FISIP UI, 2014
17
Universitas Indonesia
Daftar Pustaka
Alfatih, M. I. 2009. Gaya Kepemimpinan Situasional Kepala Perpustakaan Universitas
X.Skripsi. Ilmu Perpustakaan. Universitas Indonesia. Depok.
Aliya, Angga. 2012. Dahlan Iskan Ngamuk di Pintu Tol Semanggi .
http://www.tempo.co/read/fokus/2012/03/20/2311/Giliran-Jasa-Marga-Kena-Semprotan-
Dahlan. 21 November 2014 (20:46)
Bartlett Interactive.(n.d.).An internet marketing corporation. Retrieved November 17,
2014,from Bartlett Interactive: http://www.bartlettinteractive.com/services/overview
Five Tool Group. (n.d.). A Transport Event Consultant. Retrieved November 15, 2014, from
Five Tool Group: http://www.fivetoolgroup.com/
Harmathilda. 2005. Analisis Gaya Kepemimpinan Dekan Fakultas X pada Universitas Negeri
(Periode 2004-2005). Skripsi. Ilmu Administrasi Negara. Universitas Indonesia. Depok.
Hutagalung, R. F. 1992 . Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Menengah Atas (Studi Kasus
Perbandingan Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah SMA Negeri IV dan SMA I PSKD
Jakarta Pusat). Skripsi. Universitas Indonesia Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Depok.
Jasa Marga. (n.d.). Info Perusahaan . Retrieved November 22, 2014, from Jasa Marga:
http://www.jasamarga.com/id_/profil-perusahaan/sekilas-jasa-marga.html
Kristanti, Aryani., dkk. 2012. Giliran Jasa Marga kena Semprotan Dahlan
.http://finance.detik.com/read/2012/03/20/073809/1871563/4/dahlan-iskan-ngamuk-di-
pintu-tol-semanggi. 20 November 2014 (15:23)
Nastiti, A.D. Retorika Aksi Ala Dahlan
Iskan.http://www.academia.edu/7185882/Retorika_Aksi_Dahlan_Iskan. 19 November
2014 (19:25)
Nastuti, A, dan Ola, S. 2009. Hubungan gaya kepemimpinan dengan motivasi kerja perawat
di RSIA Jati Sampurna Bekasi. Tugas Akhir .Universitas Indonesia. Fakultas Ilmu
Keperawatan. Depok.
Natsir, S. (2006). Kepemimpinan transformasional dan kharisrratik terhadap perilaku kerja
dan kinerja karyawan: studi kasus. Manajemen Usahawan Indonesia XXXV (1), 36-43.
Mel. 2012. Dahlan Iskan Ngamuk , Jasa Marga Akui Lalai : Liputan 6.com.
https://id.berita.yahoo.com/dahlan-iskan-em-ngamuk-em-jasa-marga-akui071300860.html.
21 November 2014 (21:10)
Riyadi, S. (2011). Pengaruh Kompensasi Finansial, Gaya Kepemimpinan, dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan pada Perusahaan Manufaktur di Jawa Timur. JURNAL
MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN 13 (1), 40-45.
Susanto, E.M., dan Stiawan, B. (2000). Peranan Gaya Kepemimpinan yang Efektif dalam
Upaya Meningkatkan Semangat dan Kegairahan Kerja Karyawan di Toserba Sinar Mas
Sidoarjo. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan 2 (2), 29 – 43.
Gaya kepemimpinan..., Andi Nur Shela, FISIP UI, 2014
18
Universitas Indonesia
WawoRuntu, B. (2003). Determinan Kepemimpinan. Makara, Sosial Humaniora 7(2): 71-81
Wayne Pace, R. & Faules, Don F. (1993). Komunikasi Organisasi. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
Referensi tambahan
Bahan kuliah dosen Dedi Suharudin , Dunamis Foundation
Bahan kuliah Asas-Asas Manajemen
AFA News COMMUNICATION SPECIALIST
Gaya kepemimpinan..., Andi Nur Shela, FISIP UI, 2014
19
Universitas Indonesia
Lampiran Berita
Sumber beritia dikutip dari Tempo.Co, Jakarta.
Dahlan Iskan: Saya Bukan Marah Lagi, Tapi Ngamuk!
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan kembali marah-marah
dengan ulah perusahaan di bawah kepemimpinannya. Tadi pagi, Selasa 20 Maret 2012, ketika
akan berangkat ke Cengkareng untuk menghadiri Rapat Kantor PT Garuda Tbk. pukul 07.00
WIB, Dahlan dihadang antrean kendaraan panjang di pintu tol dekat Semanggi menuju Slipi,
Jakarta Barat. Ia pun mengamuk. Dahlan membenarkan aksinya itu. Ia mengaku bukan lagi
marah, tapi mengamuk. "Saya bukan marah lagi, tapi ngamuk," kata Dahlan, saat dihubungi
wartawan melalui telepon, Selasa 20 Maret 2012.
Menurut Dahlan, ia tak tahan melihat antrean mobil di pintu tol sudah mencapai 30
mobil pada pukul 6.10 WIB. Amarahnya meledak ketika melihat ternyata hanya satu loket
yang difungsikan. Dua loket lainnya mangkrak karena tidak ada petugasnya. "Padahal saya
sudah bilang Jasa Marga puluhan kali," kata Dahlan."Saya tegur, tidak boleh ada antrean
panjang."
Akhirnya, Dahlan segera memutuskan untuk membuka penghalang pintu dan
meminta agar mobil yang antre segera lewat loket untuk memecah antrean, tanpa membayar.
Termasuk diantaranya yang lewat adalah Direktur Utama Garuda, Emirsyah Satar. "Sebanyak
100 mobil adalah. Daripada tidak jalan begitu," kata dia. Dahlan berjanji akan mengevaluasi
manajemen Jasa Marga usai peristiwa ini. "Tapi setelah saya ngamuk tadi berubah enggak?"
kata Dahlan. "Jika tidak, saya akan ambil tindakan. Saya masih lihat mereka mampu
memperbaiki diri."
Gaya kepemimpinan..., Andi Nur Shela, FISIP UI, 2014