METODE PENETAPAN JUMLAH TANGKAPAN YANG DIPERBOLEHKAN (JTB) UNTUK BERBAGAI JENIS
SUMBERDAYA IKAN DI WPP-NRI
PRIYANTO RAHARDJO, HERI TRIYONO, & MEUTHIA AULA JABBARLAB. SDI – SEKOLAH TINGGI PERIKANAN
email : [email protected]
twitter : @labsdi_stp
Lab. SDI-STP Jakarta 1
Pandangan Ilmiah disampaikan pada
Penyusunan Rancangan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan
Direktorat Sumberdaya Ikan - Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap
Bogor, 20–22 Maret 2013.
Total Allowable Catch (TAC) is a measure that directly controls the
catch and, indirectly, the fishing level.
Jumlah Tangkapan Yang Diperbolehkan (JTB) atau TAC menjadi
dasar pengelolaan perikanan diberbagai negara termasuk Indonesia.
Kondisi sumber daya alam perikanan indonesia memerlukan metode baru
dalam penetapan JTB sehingga dapat diterapkan pada masyarakat.
Apakah penetapan JTB di Indonesia dengan Metode 80%
Maximum Sustainable Yield (MSY) masih relevan?
Makalah ini menyajikan metode JTB terbaik bagi Indonesia
dengan berbagai pertimbangan ilmiah.
Lab. SDI-STP Jakarta 2
EXECUTIVE SUMMARY
EPITAPH (REST IN PEACE, read)(Larkin, P.A., 1977. An Epitaph Of The Concept Of Maximum Sustainable Yield)
Here lies the concept, MSY,
It advocated yield too high,
And didn’t spell out how to slice the pie,
We bury it with the best of wishes,
Especially on behalf of fishes,
We don’t know yet what will take its
place,
But hope it’s as good for human race.
Lab. SDI-STP Jakarta 3
Disini telah terbaring konsep MSY,
Peramal hasil yang fantastis,
Dan tak jelaskan mengapa itu terjadi,
Kubur sajalah dan terima kasih diucapkan,
Terkhusus atas nama sumberdaya ikan,
Kita belum tahu konsep penggantinya,
Tapi berharaplah itu berguna bagi
manusia.
OUTLINE PRESENTASI
1. DEFINISI, TUJUAN DAN SUMBER JTB
2. KERANGKA PEMIKIRAN JTB
3. JTB DI BERBAGAI NEGARA
4. METODE PENETAPAN JTB UNTUK BERBAGAI KELOMPOK
SDI DI WPP- NRI
5. KESIMPULAN DAN ALTERNATIF JTB
Lab. SDI-STP Jakarta 4
1. DEFINISI, TUJUAN DAN SUMBER JTB
Jumlah Hasil Tangkapan Yang Dibolehkan (JTB) TIDAK
SAMA DENGAN Nilai Potensi Lestari (MSY)
JTB (TAC) TIDAK SELALU ditetapkan berdasarkan MSY
Lab. SDI-STP Jakarta 5
TAC ≠ MSY
Amanah Konstitusi MEWAJIBKAN kita menetapkan JTB
UU No. 31 Tahun 2OO4 Jo. UU No. 45 Tahun 2009 tentang
Perikanan khususnya pada Pasal 7 ayat (1) huruf C, yang berbunyi
: "Dalam rangka mendukung kebijakan pengelolaan sumberdaya
ikan, Menteri menetapkan : C. Jumlah tangkapan yang
diperbolehkan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik
Lndonesia".
Lab. SDI-STP Jakarta 6
1. DEFINISI, TUJUAN…
Definisi JTB adalah bentuk pengelolaan suatu perairan melalui
penetapan jumlah hasil tangkapan ikan berdasarkan evaluasi dan
pertimbangan teknis, biologis, ekonomis dan sosial (umumnya per
tahun).
Tujuan utama JTB adalah mengatur jumlah penangkapan agar tidak
melebihi daya dukung sumberdaya ikan, sehingga pemanfaatanya
dapat lestari dan berkelanjutan (Disarikan dari
berbagai sumber)
Lab. SDI-STP Jakarta 7
1. DEFINISI, TUJUAN…
Bahan Rujukan Utama TAC
1. Fish Stok Assessment. J.A. Gulland. FAO. 1983 (223 P); Quota
(P.5); TAC (P.18).
2. Fisheries Biology A Study In Population Dynamics. D.H. Cushing.
Univ. Of Wisconsin Press. 1968,1981.(295 P); TAC (P.192);
Quota (P.244).
3. Quantitative Fisheries Stok Assessment. R Hilborn and CJ
Walters. Chapman and Hall USA 1992. (570 P.); TAC (P.453;
P.467- 469; P.517-518); Quotas (P.5,66,116-117, 132, 330,
454, 466, 511, 515, 517, 519, 522, 525, 534, 536, 538)
Lab. SDI-STP Jakarta 8
4. Introduction To Tropical Fish Stock Assessmen. P. Spare and SC
Venema. FAO 1998 (392 P); No Info TAC & Quota
5. Indonesian Marine Capture Fisheries. C Bailey, A. Dwiponggo,
F. Maharudin. ICLARM Manila 1987 (195 P); No Info TAC &
Quota
6. The Fish Resources Of Western Indonesia. D. Pauly and P.
Martosubroto. ICLARM Manila 1996(312 P); No Info TAC &
Quota
Lab. SDI-STP Jakarta 9
Bahan Rujukan…
7. Fish Stock Assessment Manual. By Emygdio L. Cadima, FAO,
Fisheries Technical Paper 393. Rome 2003. (66 P.); TAC (P 9,10,
64)
8. Potensi Dan Penyebaran Sdi Laut Di Indonesia.
KOMNASKAJISKAN 1998 (251 P); No Info TAC & Quota
9. Keanekaragaman Hayati Laut. R. Dahuri . Gramedia 2003
(412 P); TAC (P 197)
Lab. SDI-STP Jakarta 10
Bahan Rujukan…
2. KERANGKA PEMIKIRAN JTB
• Gulland,1983 (P.5), menjelaskan contoh sukses pertemuan yang
mendiskusikan kuota stok paus di Antarctic tahun 1963.
Banyaknya Protes Dari Aktivis Paus, Maka Anggota KOMISI
mengusulkan pengurangan drastis kuota tangkapan Blue Whale
Unit (BWU) dari 15.000 Tahun 1962/1963 menjadi 10.000
BWU. Akhirnya tanpa banyak konflik dan pengawasan ketat
para aktivis total hasil tangkapannya mendekati kuota yang
ditetapkan sebesar 8.429 BWU.
Lab. SDI-STP Jakarta 11
• Selanjutnya Gulland, 1983 (P.18) menjelaskan pentingnya TAC
untuk pengelolaan yang SPESIFIK pada jenis ikan dan alat
tangkap tertentu, contoh TAC 11.200 TON dengan ukuran
terbaik mata jaring 85 mm. Penetapan TAC bisa berbeda-beda
berdasarkan hipotesis yang dibangun, contoh pertimbangan
kematian alamiah , biasanya konsensus dapat tercapai dengan
nilai TAC terendah.
Lab. SDI-STP Jakarta 12
2. KERANGKA…
Lab. SDI-STP Jakarta 13
Fish Stock Assessment Manual By Emygdio L. Cadima, FAO,
Fisheries Technical Paper 393. Rome 2003. (64 P) :
The most common regulation measures to control fishing levels
are:
1. Limitation of the number of fishing licences.
2. Limitation of the total fishing effort each year (limiting fishing
days, number of trips, number of days at sea, etc.).
3. Limitation of Total Allowable Catch (TAC)
2. KERANGKA…
• TAC is a measure that directly controls the catch and, indirectly,
the fishing level.
• It is convenient to combine the TAC with the allocation of quotas
of this total TAC for each component of the fleet. In this way, the
competition between vessels to fish the maximum possible catch,
as quickly as possible, before the TAC is reached, can be
avoided.
Lab. SDI-STP Jakarta 14
2. KERANGKA…
Calculation of TAC from Cohort Analysis (Cushing,1981; P.192)
Hilborn and Waters, 1992: Strategi Pengelolaan adalah
penetapan jumlah tangkapan yang dapat diambil dari besarnya
stok ikan setiap tahun dengan mempertimbangkan kondisi
ekonomi dan sosial nelayan. Beberapa perairan menetapkan
tingkat pemanfaatan secara konstan dari tahun ke tahun. Contoh:
Canadian Atlantic Fishery, Herring di British Colombia, Tasmanian
Abalon Fishery (28 ton/thn). Selain itu ada juga yang
menetapkan TAC tahunan.
Lab. SDI-STP Jakarta 15
2. KERANGKA…
CCSBT menentukan TAC berdasarkan MSY (satu spesies dan
kontrol perdaganganya mudah).
IOTC menentukan TAC berdasarkan Trend CPUE dan Produksi
Pemerintah Indonesia mengatur jumlah tangkapan yang
diperbolehkan (”TOTAL ALLOWABLE CATCH”, TAC) melalui Surat
Keputusan Menteri Pertanian No. 473/KPTS/IK.250/6/1985 untuk
Perikanan di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI).
Lab. SDI-STP jakarta 16
2. KERANGKA…
• Kebijakan ini juga secara tegas tertuang dalam Undang-
undang No. 34 Tahun 2004, Pasal 7 :
Menteri menetapkan penetapan JTB
dilakukan atas dasar hasil penelitian,
survei, evaluasi dan hasil kegiatan
penangkapan ikan
Lab. SDI-STP Jakarta 17
2. KERANGKA…
CONTOHPENETAPAN JTB PERTAMA DI INDONESIA
Lab. SDI-STP Jakarta 18
Lab. SDI-STP Jakarta 19
Lab. SDI-STP Jakarta 20
Lab. SDI-STP Jakarta 21
Lab. SDI-STP Jakarta 22
Lab. SDI-STP Jakarta 23
Berdasarkan Perhitungan Potensi (MSY) dibagidengan JTB (KEPMENTAN 473a Tahun 1985)
ternyata
JTB = 80,182 % MSY
Nilai persentase JTB 80% inilah yang menjadi acuan di Indonesia selama ini.
1. Mengingat kondisi perikanan Tahun 1985 jauh
berbeda dengan Tahun 2013. Apakah untuk
saat ini metode perhitungan JTB 80% masih
relevan?
2. Apakah ini sudah sesuai dengan Kaidah
Ilmiah?
Lab. SDI-STP Jakarta 24
PERTANYAAN MENDASARNYA ADALAH…
3. JTB DIBERBAGAI NEGARA
• Tahun 2003 Komisi Uni Eropa menerbitkan Kebijakan Penghentian
Operasi 7.680 Unit Kapal Ikan (50%) yang berkapasitas 300
GT, karena perairannya mengalami Overfishing.
• Tahun 2005 ICES mengeluarkan Tacs untuk Tahun 2006 15 Persen
Lebih Rendah dari Tahun 2005 untuk Ikan Ekonomis Tinggi seperti
Cod, Haddock, Saithe,Whitting, Plaice, Mackarel, Herring
Lab. SDI-STP Jakarta 25
Lab. SDI-STP Jakarta 26
Species TAC’s 2005 TAC’s 2006
Cod 27.300 23.205
Haddock 66.000 51.850
Saithe 145.000 123.250
Whitting 28.000 23.800
Plaice 59.000 57.441
Mackarel 44.879 47.132
Herring 535.000 454.751
Jumlah TAC’S di Perairan
Uni Eropa Tahun 2006 (ton)
(The European Union Commission, 2005)
3. JTB…
Lab. SDI-STP Jakarta 27
Stardar Penetapan JTB di
Uni-Eropa
Dimulai dari pemantauan stok ikan
tahun terakhir sampai di tetapkannya
JTB berdasarkan kesepakatan
Negara-negara anggota Uni-Eropa
Lab. SDI-STP Jakarta 28
Lab. SDI-STP Jakarta 29
• Spanyol, Polandia, Afrika Selatan dan Soviet melakukan
penangkapan ikan dengan alat Trawl di Perairan Cape Hake.
Pengelolaan perairan ini dilakukan oleh ICSEAF (International
Commision for The Southeast Atlantic Fiheries), terjadi penurunan
dan fluktuasi CPUE 1964-1988. ICSEAF biasanya menggunakan
CPUE Spanyol untuk memonitor Indeks Kelimpahan. Pertemuan
Tahun1989 dilakukan ICSEAF untuk menentukan TAC. Delegasi
Spanyol, Afrika Selatan dan Soviet menggunakan model berbeda
dalam menentukan MSY dan TAC dengan hasil berbeda.
3. JTB…
Lab. SDI-STP Jakarta 30
Method MSY (1000
ton)
E0.1 (1000 day) TAC0.1 (1000 ton)
Afrika Selatan 257 376 255
Spanyol 301 730 408
Soviet 255 409 266
3. JTB…
Masing-masing Negara menggunakan data dan metode yang berbeda sehingga menghasilkan TAC yang berbeda juga.
• Afrika Selatan menggunakan Time-Series Fitting Method berbasiskan
Model Schaefer (Butterworth and Adrew, 1984), Soviet menggunakan
Traformasi berbeda dari Model Schaefer (Babayan and Kizner, 1988),
dan Spanyol mengunakan model berbeda (Leonart et al 1985) dengan
pertimbangan CPUE untuk memodifikasi upaya tangkap.
• Akhirnya diskusi politik dan ilmiah berlangsung ketat, lalu diputuskan
menggunakan Proporsi Data CPUE Spanyol. TAC ditentukan melalui
Trend CPUE oleh ICSEAF
Lab. SDI-STP Jakarta 31
3. JTB…
Sejak Tahun 1970, sistem kuota mulai diterapkan di Atlantik Utara; Dua model yang digunakan adalah MSY Schaefer (1954) dan Cohort Analysis
Kalkulasi JTB dengan menggunakan Cohort Analysis mengacu pada Cushing (1981; P. 192)
C=NT*((S*F/Z) (1-EXP(-Z)) ; Y=YN*WT: NT1-1 = NT EXP (-Z)Note : Hitungan tabel yang tidak ditampilkan adalah :S*F; EXP(-S*F ; Z*Stock of one year old fish estimated from surveys of young fish)
Lab. SDI-STP Jakarta 32
3. JTB…
Lab. SDI-STP Jakarta 33
Stock in
year 1
Nt . 108
Percentage
of max
mortality
Mortality
F= 0,5; M=0,2
Exp –Z
Catch in
Number
C . 108
Mean
weight (kg)
W
Catch in
Weight
(tons)
Stock in
year 2
Nt1 . 108
1 (73)* 0,82
2 180 25 0,72 19 0,18 3.420 60
3 105 50 0,64 21 0,32 6.720 130
4 48 75 0,56 14 0,48 6.720 67
5 26 100 0,50 9 0,63 5.670 27
6 10 100 0,50 4 0,76 3.040 13
7 3 100 0,50 1 0,87 870 5
TAC = 26.440
3. JTB…
Hasil Perhitungan JTB Dengan Cohort Analysis :
Perbandingan Perkiraan Tangkapan Di ZEEI dan TAC dalam Ton/Tahun (Monintja dkk, 1995 dalam Dahuri, 2003; P.197)
Jenis Ikan MSY 1985 TAC 1985 Perkiraan Tangkap
1993
Tuna 87.123 75.915 819.167
Cakalang 100.225 88.884 951.704
Pelagis kecil 1.462.600 1.115.731 365.999
Demersal 653.432 582.731 1.202.729
Udang 21.000 - 99.100
Total 2.323.780 1863.261 3.438.709
141 % 185 %
Lab. SDI-STP Jakarta 34
3. CONTOH JTB…
• At Its Eighteenth Annual Meeting, the CCSBT agreed that a
Management Procedure (MP) would be used to guide the setting
of the SBT Global Total Allowable Catch (TAC) to ensure that The
SBT spawning stock Biomass achieves the interim rebuilding target
of 20% of the original spawning stock Biomass. The CCSBT will
set the TAC from 2012 and beyond based on the outcome of the
MP, unless the CCSBT decides otherwise based on information that
is not otherwise incorporated into the MP.
Lab. SDI-STP Jakarta 35
3. JTB…
Lab. SDI-STP Jakarta 36
Member 2012 2013 2014*
Japan 2,519 2,689 3,366
Australia 4,528 4,698 5,147
Republic of Korea 911 945 1,036
Fishing Entity of Taiwan 911 945 1,036
New Zealand 800 830 909
Indonesia 685 707 750
Non Member 2012 2013 2014
Philippines 45 45 45
South Africa 40 80 150
European Community 10 10 10
3. JTB…
‘’Ternyata CCSBT menentukan TAC 2014 tanpa menghitung MSY 2013’’
HISTORICAL TOTAL ALLOWABLE CATCH AND EFFORTDisclaimer: The content on this page and other AFMA archive pages is provided to assist research and
may contain references to activities or policies that have no current application.
Eastern Tuna and Billfish Fishery
SPECIES
FISHING SEASON
2007/08
TAC (T)
2008/09
TAC (T)
2009/10
TAC (T)
2010/11
TAC (T)
2011/12
TAC (T)
2012/13
TAC (T)
Albacore Tuna N/A N/A N/A N/A 2,500 2,500
Bigeye Tuna N/A N/A N/A N/A 1,056 1,056
Broadbilled Swordfish N/A N/A N/A N/A 1,550 1,396
Striped Marlin N/A N/A N/A N/A 390 370
Yellowfin Tuna N/A N/A N/A N/A 2,200 2,200
Lab. SDI-STP Jakarta 37
4. METODE PENETAPAN JTB UNTUK BERBAGAI JENIS SDI DI WPP-NRI
• Metode penetapan JTB menurut jenis utama berdasarkan stok
dan tingkat pengusahaan.
• Metode penetapan berdasarkan MSY Total sesuai KEPMEN 45
kemudian dialokasikan pada masing-masing WPP secara
proposional.
• Metode Penetapan JTB berdasarkan tingkat produksi sesuai
KEPMEN 45 menurut masing-masing WPP.
Lab. SDI-STP Jakarta 38
6. KESIMPULAN DAN ALTERNATIF JTB
• Relevansi penentuan JTB dengan menggunakan nilai 80% dari
MSY perlu didiskusikan kembali
• Tindakan pengelolaan perikanan (including TAC) harus diambil
tanpa menunggu data dan informasi yang sempurna, jika tidak
ikan dan udang terancam punah.
Lab. SDI-STP Jakarta 39
• Penentuan JTB-NRI secara tahunan sebaiknya dikoordinasi dan
difasilitasi oleh Direktur Sumberdaya Ikan, Direktorat Jenderal
Perikanan Tangkap KKP, dengan anggota 1 (satu) mewakili
KOMNAS KAJISKAN, 5 (lima) orang bijak sebagai Assessor
mewakili dari 45 Perguruan Tinggi yang mengajarkan kelautan
dan perikanan di Indonesia.
Lab. SDI-STP Jakarta 40
6. KESIMPULAN…
• Alternatif JTB 1: penetapan JTB untuk14 species utama yaitu,
tuna: Sirip Biru Selatan, Mata Besar, Madidihang, sesuai kuota
ketentuan IOTC, CCSBT ditambah 30 % untuk Perikanan Rakyat:
Cakalang dan Tongkol mengacu tingkat ekspoitasi KEPMEN 45;
Udang Peneid dan Rajungan sesuai tingkat eksploitasi KEPMEN
45; Layang , Kembung , Lemuru sesuai MSY KEPMEN 45; Kakap,
Kerapu, Bawal Putih, Bawal Hitam sesuai MSY KEPMEN 45.
Selanjutnya (dialokasikan secara proposional terhadap WPP)
Lab. SDI-STP Jakarta 41
6. KESIMPULAN…
• Alternatif JTB 2: Penetapan JTB total berdasarkan MSY Total
selanjutnya dialokasikan pada setiap WPP secara proposional.
• Alternatif JTB 3: Penetapan JTB berdasarkan tingkat produksi
sesuai KEPMEN 45 menurut masing-masing WPP.
Lab. SDI-STP Jakarta 42
6. KESIMPULAN…
Lab. SDI-STP Jakarta 43
TERIMA KASIH