INDUSTRI 19Kontan Kamis, 31 Agustus 2017
JAKARTA. Industri semen da-lam negeri terus membidik pasar ekspor. Langkah terse-but dilakukan sebagai solusi ditengah kelebihan pasokan alias oversupply produksi se-men di tanah air yang menca-pai 40% dari kapasitas terpa-sang.
Asosiasi Semen Indonesia (ASI) mencatat kemampuan
produksi semen nasional saat ini 107 juta ton per tahun. Se-mentara kebutuhan dalam negeri hanya 65 juta ton per tahun. Bahkan, 2020 menda-tang kapasitas produksi se-men akan bertambah lagi menjadi sekitar 117 juta ton.
Corporate Secretary PT In-docement Tunggal Prakarsa Tbk Antonius Marcos menga-takan, ekspor semen dapat menjadi alternatif peningkat-an penjualan saat permintaan lokal lesu. “Ekspor dapat menjadi salah satu strategi untuk mengatasi kondisi over-supply semen di dalam nege-ri,” tegasnya kepada KON-TAN, Rabu (30/8).
Saingan China
Hanya penjualan semen ke ekspor juga bukan perkara mudah. Pasalnya, negara penghasil semen terbesar di dunia yakni China juga sedang oversupply. Walhasil, persa-ingan ekspor juga cukup ke-tat. “Saat ini peluang untuk ekspor cukup ketat karena negara penghasil semen ter-besar, China juga sedang over supply,” ujar Antonius.
Indocement selama ini su-dah ekspor semen ke bebera-pa negara seperti Vietnam, Thailand dan Bangladesh. Antonius percaya, dengan
kualitas dan harga yang kom-petitif, Indocement dapat mencuil pasar penjualan di luar negeri.
Total volume penjualan ekspor yang ditargetkan per-usahaan ini sampai akhir ta-hun ini ialah 501.000 ton. Jum-lah itu naik sekitar 28% bila dibandingkan dengan volume penjualan klinker dan semen tahun 2016 sebanyak 391.000 ton.
Sementara itu, PT Holcim Indonesia Tbk juga meyakini ekspor menjadi satu solusi ditengah stagnansi penjualan semen di dalam negeri. Apala-gi Holcim memiliki jaringan
grup perusahaan yang besar di luar negeri yakni Lafarge-Holcim Group. “Dengan ma-kin banyaknya para pemain baru semen dalam tiga tahun terakhir ini, pasar ekspor menjadi alternatif solusi yang cukup menjanjikan,” ujar Gary Schutz, Chief Executive Officer Holcim Indonesia.
Sekretaris Perusahaan PT Semen Indonesia Tbk Agung Wiharto mengatakan, perusa-haannya tetap optimis terha-dap penjualan semen melalui ekspor. Semen Indonesia mengincar kenaikan ekspor hingga 1 juta ton sampai akhir tahun nanti. n
Pebisnis Semen Terus Menggerojok Pasar EksporDi tengah lesunya permintaan semen dalam negeri, ekspor jadi pilihan penjualan
Agung Hidayat
Ekspor menjadi strategi mengatasi
oversupply semen di dalam negeri.
Antonius Marcos, Corporate Secretary PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
otomotifn
nMANUFAKTUR
JAKARTA. Segmen Mobil ke-luarga masih menjadi idola bagi pangsa pasar otomotif di Indonesia. Tak heran bila per-saingan penjualan di segmen ini kian sengit. Pabrikan mobil pun berlomba-lomba mening-katkan kualitas produknya demi menggaet konsumen ta-nah air.
Mobil keluarga dapat dika-takan sebagai kendaraan yang mampu menampung penum-pang lebih banyak. Memiliki kapasitas tujuh tempat duduk, mobil keluarga dikategorikan dalam segmen Multi Purpose Vehicle (MPV), sport utility vehicle (AUV).
Executive General Mana-ger PT Astra Toyota Motor (ATM) Fransiscus Soerjopra-noto mengatakan, mobil ber-kapasitas tujuh penumpang ini masih memiliki pangsa pa-sar yang besar di dalam nege-ri. "Mobil tujuh tempat duduk memang backbone dari custo-mer automotive di Indonesia," kata Soerjopranoto kepada KONTAN, Selasa (29/8).
Lantaran persaingan yang semakin ketat, Soerjopranoto mengakui bila para Agen Pe-megang Merk (APM) berusa-ha berinovasi untuk lebih mendekatkan diri dengan mi-nat para konsumen. Inovasi yang dimaksud dapat berasal dari sisi interior maupun eks-terior kendaraan.
Bagi Toyota, penjualan mo-bil berkapasitas tujuh penum-pang ini masih menjadi pe-nyokong utama. Meski tidak merinci, Soerjopranoto bilang salah satu brand dari Toyota yang paling laris adalah Avan-za.
Persaingan ketat di segmen mobil keluarga ini juga diuta-rakan oleh Jonfis Fandy, Mar-keting & After Sales Service
Director PT Honda Prospect Motor (HPM). Menurutnya, salah satu merek mobil kelu-aran Honda di segmen ini yang menjadi pendulang pen-jualan ialah Mobilio.
Jonfis optimis dengan pro-duk yang telah dipasarkan ini, pihaknya dapat bersaing de-ngan APM lainnya. "Kami per-caya dengan desain dan tek-nologi yang sudah dimiliki bisa tetap kuat di pasaran MPV," kata Jonfis.
Tak mau ketinggalan, PT Mitsubishi Motors Krama Yu-dha Sales Indonesia (MMKSI) distributor resmi kendaraan penumpang Mitsubishi Mo-tors di Indonesia yakin dapat bersaing di penjualan segmen ini. Apalagi belum lama ini
Mitsubishi Motor merilis mo-bil segmen keluarga yakni Xpander.
Respon masyarakat terha-dap mobil merek ini sangat memuaskan. Dua minggu, se-jak diluncurkan kepada pub-lik secara world premiere di ajang Gaikindo Indonesia In-ternational Auto Show (GII-AS) 2017, MPV berkapasitas tujuh Penumpang ini menca-tat total pemesanan sebanyak 11.521 unit secara nasional. Jumlah ini melebihi target yang ditetapkan yakni 3.000-4.000 unit perbulan.
Eldo Rafael
ANTARA/Prasetyo Utomo
Salah satu brand dari Toyota yang paling laris adalah Avanza.
Mobil Keluarga Tetap Menjadi Idola
Persaingan
penjualan mobil
berpenumpang
tujuh orang
semakin sengit
ANTARA/Audy Alwi
Dirut PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Johan Samudra (kedua kiri), Direktur SDM dan Hukum Agung Yunanto (kiri), Direktur Pemasaran dan Supply Chain Ahyanizzaman (kanan) dan Direktur Utama PT Semen Gresik Gatot Kustyadji, saat peluncuran semen Max Strength Cement, di Jakarta, Rabu (30/8).
Kapasitas Terpasang Pabrk Semen
Juta Metrik
Ton (mt)
Semen Indonesia Grup 35.5
Indocement TP 24.9
Lafarge Holcim Indonesia 14.5
Semen Merah Putih 7.5
Semen Bosowa 7
Semen Anhui Conch 4.5
Semen Baturaja 3.8
Semen Pan Asia 1.9
Siam Cement Group 1.8
Semen Jui Shin 1.5
Semen Serang (Haohan) 1.2
Semen Jakarta 1
Semen Hippo (Sun Fook) 0.6
Semen Kupang 0.3
Semen Puger 0.3
Perkiraan Kondisi Pasar Semen di Indo-
nesia Tahun 2016Kapasitas Terpasang Pabrik 106.3 mt
Kapasitas Produksi 74 mt
Pertumbuhan Penjualan Domestik 5%
Utilisasi domestik 70%
Suplai
(1) Domestik 69 mt
(2) Ekspor 5 mt
(3) Impor 3 mt
Sumber: Presentasi PT Semen Indonesia
Kontan, 31 Agustus 2017