7/26/2019 maraknya vandalisme dikalangan remaja
1/12
1
MARAKNYA VANDALISME DIKALANGAN REMAJA
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas kuliah
Dosen Pengampu: Renie Tri H. M.pd
Di Susun Oleh :
1.
Arni Susanti (1115500013)
2C
BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
2016
7/26/2019 maraknya vandalisme dikalangan remaja
2/12
2
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. Pada masa
ini, remaja mencari jati diri dengan berusaha menguji segenap kemampuannya.
apabila dalam menguji kemampuannya, remaja tidak dapat mengendalikan
tindakan - tindakannya yang timbul malah akan menjerumuskan mereka pada
tindakan kriminal.tidak hanya itu Masa remaja juga sering dikenal dengan istilah
masa pemberontakan. Pada masa - masa ini, seorang anak yang baru mengalami
pubertas seringkali menampilkan beragam gejolak emosi , menarik diri dari
keluarga, serta mengalami banyak masalah, baik di rumah , sekolah,atau
dilingkungan pertemanannya.
Kenakalan remaja di era modern ini sudah melebihi batas yang
sewajarnya. Banyak anak dibawah umur yang sudah mengenal Rokok, Narkoba,
Freesex, dan terlibat banyak tindakan kriminal lainnya. Tak hanya itumaraknya lagi sekarang adalah kejahatan vandalisme oleh kaum remaja dengan
mencoret - coret fasilitas umum yang ada disekitar mereka seperti wc sekolah ,
jembatan ,bangku ,meja, dll. sungguh ironisnya remaja zaman sekarang.
Berbagai perilaku diatas hakikatnya ekspresi dari ketegangan depresi atau setres
berat menghadapi kenyataan yang tidak sesuai dengan harapan. Secara
spikologis, para remaja remaja ini tengah sakit keras . Mereka tidak bisa
menerima kenyataan apa adanya .Akibatnya mereka terdorong untuk mengambil
jalan pintas dengan prinsip asal gue senang sungguh ironis. Sementara para
kriminolog menyebut periode yang kita hadapi sebagai periode eksploratif . lalu
apa yang akan dilakukan oleh pemerintah untuk menangani ini ???? entahlah kita lihat
saja apa yang mereka lakukan untuk generasi banga mereka. Harus kita akui, bahwa
pergaulan remaja zaman modern sekarang ini yang sudah merembet pula pada
remaja islami. Mereka sudah terseret pergaulan yang mereka anggap modern. Maka
dari itu perbaikilah diri kita masingmasing sebelum terlambat.
7/26/2019 maraknya vandalisme dikalangan remaja
3/12
3
b. Rumusan Masalah
1.
Apakah pengertian vandalisme?
2. Apasajakah aspekaspek yang mempengaruhi perkembangan remaja?
3. Apa saja macam-macam vandalisme?
4. Bagaimana cara mengatasi vandalisme?
c.
Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengertian vandalisme .
2.
Mengetahui aspekaspek yang mempengaruhi perkembangan remaja.
3. Mengetahui jenis vandalisme.
4. Mengetahui cara mengatasi vandalisme.
7/26/2019 maraknya vandalisme dikalangan remaja
4/12
4
Bab II
LANDASAN TEORI
1. Pengertian Vandalisme
Vandalisme adalah tindakan pengrusakan terhadap lingkungan atau norma yang
berlaku. Biasanya dilakukan secara sembunyi-sembunyi, pelaku vandal itu sendiri
umumnya tengah mengalami gangguan kejiwaan sebagai akibat kondisi sosial
ekonomi yang tidak kondusif atau dapat juga diakibatkan oleh kurangnya perhatian
orang-orang sekitarnya, terutama keluarga.
Perilaku Vandalisme yang umum kita lihat seperti corat-coret di dinding kelas,
wc ,bangku, meja ,dinding pertokoan, rambu lalu lintas serta tempat-tempatn lainnya .
Anak-anak vandalisme menurut Dr. Ali Qaimi (2002) , lantaran mengalami
kepribadian, memiliki tanda dan ciri khusus. Umumnya ,berupa ketidak seimbangan
dalam perilaku dan kejiwaannya seperti :
Tidak tenang , selalu merasa gelisah dan bingung .
Tidak memperdulikan nilai nilai etika dan aturan sosial ,bahkan cenderung
melakukan perbuatan yang bertentangan dengan undang-undang Kehilangan sensitivitas dan emisi , sehingga cenderung bersikap acuh .ini
daapat terlihat dengan jelas dari mereka.
Adakalanya bersedia mendengar nasehat, namun tidak melaksanakannya. Bagi
mereka , berbohong dan mengingkari janji merupakan hal biasa .
Sebagian , setelah melakukan kejahatan ,menunjukan penyesalan yang
mendalam .
Selalu membuat buat alasan un tuk membenarkan perbuatan dan sepakterjangnya .
Cenderung mencari lingkungan yang dapat memberikan kesenangan . untuk
itu , mereka tidak akan memperdulikan peraturan dan undang undang
yang berlaku .
Sangat menginginkan pemenuhan tuntutan dan kebutuhann pribadi secara
cepat .
7/26/2019 maraknya vandalisme dikalangan remaja
5/12
5
Ditinjau dari sudut psikologi, perilaku mereka dilatar belakangi peniruan dari perilaku
orang - orang barat yang mereka lihat dalam film atau sinetron televisi . mereka
menganggap perilaku vandalisme bagian dari perilaku modern bahkan hak asasi
manusia.
2.Aspekaspek perkembangan remaja
Semua individu khususnya remaja akan mengalami perkembangan fisik maupun psikis yang
meliputi aspek-aspek intelektual, sosial, emosi, bahasa, moral, dan agama.
1) Perkembangan fisik
Dalam perkembangan remaja, perubahan yang tampak jelas adalah perubahan fisik. Tubuh
berkembang pesat sehingga mencapai bentuk tubuh orang dewasa yang disertai dengan
berkembangnya kapasitas reproduktif . dalam perkembangan seksualitas remaja, ditamdai
dengan ciri-ciri seks primer dan ciri-ciri sekunder. secara fisik masa remaja ditandai dengan
matangnya organ-organ seksual dimana remaja pria mengalami pertumbuhan pada organ
testis dan kelenjar prostart, matangnya organ-organ ini memungkinkan remaja pria
mengalami mimpi basah, sementara remaja wanita ditandai dengan tumbuhnya rahim, vaginadan ovarium yang bisa menghasilkan sel telur yang membuat remaja putri mengalami haid.
2) Aspek intlektual (kognitif)
Masa remaja sudah mencapai tahap perkembangan berpikir oprasional formal, tahap ini
ditandai dengan kemampuan berfikir afstrak (seperti memecahkan persamaan aljabar),
idealistik (seperti berpikir tentang ciri-ciri ideal dirinya, orang lain dan masyarakat), dan logis
(seperti menyusun rencana untuk memecahkan masalah).Tipe pemikiran logis ini.oleh plaget
disebut juga pemikiran deduktif hipotatik (hypotatical-deductivereasoning),yaitu kemampuan
koqnitif untuk mengembangkan hipotesis (dugaan-dugaan terbaik) tentang cara-cara
memecahkan masalah dan mengambil kesimpulan. Tahap berpikir oprasional formal ini
ditandai juga dengan ciri-ciri:
Cara berpikir yang tidak sebatas disini dan sekarang
Kemampuan berpikir hipoteti
Kemampuan melakukan eksplorasi dan ekspansi pemikiran, horizon berpikirnya
semangkin luas seperti aspek-aspek sosial, moralitas dan keadilan.
7/26/2019 maraknya vandalisme dikalangan remaja
6/12
6
3) Aspek emosi.
Masa remaja merupakan puncak emosionalitas, pertumbuhan organ-organ seksual
mempengaruhi emosi atau perasaan-perasaan baru yang belum dialami sebelumnya, seperti
rasa cinta, rindu dan keinginan berkenalan lebih dekat dengan lawan jenis. Pada usia remaja
awal, perkembangan emosinya menunjukkan sifat yang sensitif dan kritis yang sangat kuat
terhadap berbagai peristiwa atau situasi sosial ,emosi yang sering bersifat negatif dan mudah
tersinggung, marah dan sedih, kondisi ini terjadi terutama bila remaja itu hidup dilingkungan
yang kurang harmonis.
4)
Aspek sosial.
Pada masa ini berkembang sosial cognition yaitu kemampuan untuk memahami orang lain,
kemampuan ini mendorong remaja untuk menjalin hubungan sosial dengan teman sebaya,
pada masa ini juga ditandai dengan berkembangnya sikapcomformity yaitu kecendrungan
untuk meniru, mengikuti opini, pendapat, nilai, kebiasaan, kegemaran, atau keinginan orang
lain.
Dalam kehidupan sehari-hari sering ditemukan remaja yang nakal, menjadi pecandu NAPZA,
meminum minuman keras, free sek atau berprilaku kriminal, ini disebabka pada saat remaja
itu mencontoh, dia kurang memperhitungkan baik buruknya sesuatu tindakan yang akan
dilakukan, tapi pada saat remaja sudah menanjak dewasa maka kemampuan untuk menirunya
berkurang karena kemampuan untuk berpikir sudah semangkin matang.
5) Aspek kepribadian.
Masa remaja merupakan saat berkembang self identity ( kesadaran akan identitas atau jati
diri), remaja dihadapkan kepada berbagai pertanyaan:
Siapa saya ?
Apa peran saya ?.
Mengapa saya harus melakukan.?
Apa bila remaja memahami dirinya, peran-peranya dalam kehidupan maka dia akan
menemukan jati dirinya, dalam arti lain dia akan memiliki kepribadan yang sehat sebaliknya
7/26/2019 maraknya vandalisme dikalangan remaja
7/12
7
apa bila ia gagal maka ia akan mengalami kebingungan atau kekacauan sehingga ia cendrung
memiliki kepribadian yang kurang sehat. Remaja yang mempunyai kepribadian yang kurang
sehat dia cendrung untuk melakukan tindakan tindakan atau prilaku yang menyimpang
yang keluar dari aturan-aturan norma baik itu norma sosial maupun norma hukum seperti:
remaja pria rambutnya di cat merah, memakai anting-anting, memakai gelang dan kalung,
pakaian compang camping, bertato, merokok narkoba dan minum-minumam keras Prilaku
nakal atau aneh-aneh itu berkembang karena dipicu oleh beberapa faktor, diantaranya orang
tua tidak memberikan ketauladanan dalam berakhlak mulia atau pengamalan ajaran agama,
orang tua bersikap bebas, otoriter, maka anak mengalami pola asuh yang salah.
6) Aspek Kesadaran beragama
Pendapat william kay.yaitu bahwa tugas utama prkembangan remaja adalah memperoleh
kematangan system moral untuk membimbing perilakunya.Kematangan remaja belumlah
sempurna,jika tidak memiliki kode moral yang dapat diterima secara universal. Pendapat ini
menunjukan tentang pentingnya remaja memiliki landasan hidup yang kokoh, yaitu nilai-nlai
moral, terutama yang bersumber dari agama.Terkait dengan kehidupan beragama remaja,
ternyata mengalami proses yang cukup panjang untuk mencapai kesadaran beragama yang
diharapkan. Kualitas kesadaran beragama remaja sangat diperbaharui oleh kualitas
pendidikan atau pengalaman keagamaan yang diterimanya sejak usia dini, terutama di
lingkungan keluarga.Proses kesadaran beragama remaja itu dipaparkan pada uraian berikut.
a. Masa Remaja Awal (usia 13-16 tahun)
Pada masa ini terjadi perubahan jasmani yang cepat,yaitu dengan mulai tumbuhnya ciri-ciri
keremajaan yang terkait dengan matangnya organorgan seks, yaitu:ciri primer (menstruasi
pada anak wanita,dan mimpi pertama pada anak pria), ciri sekunder (tumbuhnya kumis,jakun, dan bulu-bulu disekitar kemaluan pada remaja pria dan membesarnya buah dada/payu
dara, membesarnya pinggul, dan tumbuhnya bulu-bulu disekitar kemaluanpada remaja
wanita).
Pertumbuhan fisik yang terkaitan dengan seksual ini mengakibatkan keguncangan emosi,
kecemasan, dan kehawatiran pada diri remaja.
7/26/2019 maraknya vandalisme dikalangan remaja
8/12
8
Bahkan lebih jauhnya kondisi ini dapat mempengaruhi kesadaran beragamanya, apalagi jika
remaja kurang mendapatkan pengalaman atau pendidikan agama sebelumnya, penghayatan
rohaninya cenderung acuh tak acuh, cuek sehingga muncul keengganan atau kemalasan untuk
melakukan berbagai ibadah ritual, seperti ibadah shalat..Kegoncangan dalam beragama ini
bisamuncul karena adanya faktorfaktor :
A. . Internal
Faktor internal terkait dengan matangnya organ-organ sek ini mendorong remaja untuk memenuhi
kebutuhan tersebut, namun disisi lain dia tahu bahwa perbuatan itu dilarang oleh agama hal inilah
yang membuat konflik didalam diri remaja dimana konflik ini kalau tidak cepat diselesaikan maka
remaja akan jatuh keperbuatan nista. Remaja juga punya keinginan untuk hidup bebas dimana dia
tidak mau terikat dengan norma-norma keluaraga, sekolah ataupun agama, bila orang tua dan guru
tidak memahami dan melakukan pendekatan secara bijak maka sikap atau prilaku itu akan
berdampak negatif terhadap pribadi remaja seperti
membandel, menentang, menyendiri atau acuh tak acuh
B. . Eksternal
Terkait dengan sosial aspek-aspek perkembangan kehidupan sosial budaya dalam masyarakat yang
tidak jarang bertentangan dengan nilai-nilai agama namun sangat menarik minat remaja untuk
mencobanya seperti beredarnya film-film atau foto-foto porno, pemjualan minuman-minuman
keras dan alat-alat kontrasepsi yang bebas, semangkin maraknya peredaran narkoba dan obat-
obatan terlarang lainnya.
b. Masa remaja akhir (usia 17-21)
Secara psikologis pada masa ini emosi remaja sudah mulai stabil dan pemikirannya mulai
matang, dalam kehidupan beragama remaja sudah melibatkan diri kedalam kegiatan-kegiatan
keagamaan . Remaja sudah dapat membedakan agama sebagai ajaran dengan manusia
sebagai penganutnya dimana ada yang taat ada yang tidak taat, Kemampuan ini
memungkinkan remaja untuk tidak terpengaruh oleh orang-orang yang mengaku beragama
namun tidak melaksanakan ajaran agama atau prilakunya bertentangan dengan nilai agama.
Remaja dapat menilai bahwa bukan ajaranya yang salah tapi orangnyalah yang salah.
3. Macam-macam vandalisme
Tiga jenis vandalisme yaitu:
7/26/2019 maraknya vandalisme dikalangan remaja
9/12
9
Perlakuan
Perbuatan ini dilakukan dengan sengaja semata-mata untuk mencari keuntungan dengan
menjual harta benda yang dicuri. Perbuatan ini dilakukan sama ada dengan merosak atau
memecahkan harta benda tersebut. Perbuatan ini dengan sendirinya telah mencacatkan bentuk
harta benda dari yang asalnya. Dari segi perlakuan ini juga menunjukkan perbuatan suka-
suka dan tunjuk berani dengan merosakkan harta benda tersebut dengan tidak mempunyai
perasaan bersalah sekalipun.
Dendam
Berkaitan dengan kerusakkan harta benda yang melibatkan perasaan tidak puas hati,
melepaskan geram atau kemarahan kepada pihak yang tertentu.
Conteng atau Graffiti
Menconteng harta benda awam atau harta peribadi orang awam juga dikatakan pemugut.
Biasanya mereka ini akan menconteng di dinding-dinding bangunan, pagar konkrit, pondok-
pondok berehat dan tempat kemudahan awam, di taman rekreasi dan sebagainya dengan
mesej-mesej tertentu yang ada di antaranya tertulis perkataan berupa suatu pesanan danadakalanya juga contengan tersebut mengandungi perkataan-perkataan yang memalukan.
Perbuatan contengan atau graffiti ini adalah hasil dari keinginan seseorang untuk mengatakan
sesuatu untuk memberi komen, memberitahu, menghibur, meyakinkan, menyakiti ataupun
sekadar untuk ia memberitahu akan kehadiran dan kewujudannya di bumi ini. Kamus Dewan
(2007: 1787)
Cara mengatasi vandalisme
Penguat kuasaan Undang-undang
Penguatkuasaan dan pelaksanaan undang-undang perlu dijalankan oleh pihak berkenaan.
Di bawah Akta Kerajaan Tempatan 9 Undang-Undang Kecil Vandalisme1991), sesiapa
yang didapati merosakkan harta benda awam boleh didenda membabitkan RM 2,000 atau
penjara tidak lebih setahun jika sabit kesalahan.Pelaksanaan undang-undang baru
menetapkan pesalah-pesalah vandalisme menjalankan kerja-kerja khidmat masyarakatdan mereka juga akan menggunakan pakaian seragam pesalah vandalisme.(kerja ini
7/26/2019 maraknya vandalisme dikalangan remaja
10/12
10
dilakukan di tempat awam seperti pusat membeli-belah)Tindakan tegas perlu dikenakan
kepada pesalah agar menjadi teladan kepada rakan-rakan.
. Peranan Orang Tua
Orang tua berperanan memberi arahan kepada remaja tentang falsafah kepentingan harta
benda awam. Orang tua semestinya menerangkan kepada anak-anak tentang pentingnya
menganggap harta benda orang lain sama seperti harta sendiri. Secara tidak langsung
sekiranya anak sudah diingatkan dengan falsafah ini,maka sudah tentu masalah
vandalisme tidak akan menggejolak seperti hari ini. Orang tua perlu mengasihi dan
mendampingi anak-anak mereka supaya tidak berlaku kebosanan dan kekosongan di hati
remaja. Kesedaran perlu diterapkan untuk membentuk jiwa remaja yang sehat dan fikiran
yang matang sebelum melangkah ke alam dewasa.
Peranan Masyarakat dan Pihak Sekolah.
Setiap anggota masyarakat perlu bersikap prihatin dan memberi perhatian kepada anak
mereka agar tidak melakukan perbuatan yang salah ini dan masyarakat perlu peka terhadap
apa yang berlaku di sekeliling mereka. Masyarakat perlu proaktif terhadap gejala vandalisme
yang berlaku di kawasan mereka. Selain itu anggota masyarakat boleh memainkan peranan
penting memberikan kefahaman betapa buruknya akhlak vandalisme. Pihak sekolah patut
memberi nasihat dan bimbingan kepada pelajar mengenai kepentingan harta awam .Generasi
muda perlu diterangkan dengan mendalam tentang tanggungjawab mereka terhadap harta
benda awam. Terangkan kepada pelajar apa perasaan mereka sekiranya beg sekolah mereka
diconteng atau dicorat-coret oleh mereka tidak bertanggungjawab Kesedaran seumpama itu
akan sedikit sebanyak memberi gambaran tentangpentingnya sikap dan tanggungjawab.
Peranan Media Massa
Selain berfungsi sebagai media hiburan dan sumber maklumat terkini, media massa juga
seharusnya bertanggungjawab sosial kepada masyarakat. Media massa memainkan peranan
dan mempunyai pengaruh kuat dari segi menanam kesedaran memperoleh kerjasama dan
menyampai maklumat tentang vandalisme dalam apa bentuk rancaangan yang tersiar atau
yang terdapat dalam media massa. Media massa juga berperananmembantu pihak kerajaan
dari segi mengadakan kempen agar masyarakat faham dan menghayati kempen Harta
Awam Milik Bersama kerana dengan adanya komitmen daripada media massa.
7/26/2019 maraknya vandalisme dikalangan remaja
11/12
11
Bab III
PENUTUP
a) Simpulan
.Tindakan vandalisme merupakan sebuah bentuk ekspresi para pelajar yang
disalurkan secara negatif dengan aksi merusak keindahan lingkungan melalui
corat-coret tembok di pinggir jalan. Penyebab tindakan tersebut adalah ajakan
teman dan pergaulan di sekolah yang secara tradisi telah mempunyai nama
'geng' sekolah. Vandalisme yang dilakukan para pelajar adalah bentuk ke-
egoisan diri agar diakui keberadaannya. Para pelajar yang melakukan aksi
corat-coret tembok bertujuan agar orang lain tau bahwa apa yang
dituliskannya itu merupakan bentuk eksistensi atau menunjukkan kekuasaan
pada geng dan komunitasnya tersebut.
Kreatifitas para pelajar hendaknya bisa disalurkan melalui media yang secara
khusus menyediakan tempat untuk grafiti dan mural. Melalui lomba grafiti
atau mural, seni menggambar bisa disalurkan secara positif menjadi media
grafis yang bermakna.Vandalisme bisa dicegah jika kesadaran akan keindahan
lingkungan bisa terus dijaga. Selain itu diperlukan sosialisasi pada para pelajar
jika tindakan tersebut adalah penyimpangan sosial dan merusak keindahan
lingkungan.
b) Saran
Dalam menyikapi masalah remaja terutama vandalisme ada beberapa saran yang
mungkin dapat di jadikan acuan diantaranya:
Keluarga sebagai awal tempat pendidikan harus mampu membentuk pola fikir yang
baik untuk para remaja.
Masyarakat perlu menyadari akan perannya dalam penciptaan suasana yang kondusif.
Lembaga pendidikan formal sudah semestinya memberikan pelayanan yang baik
untuk membantu remaja mengasah kemampuan dan mengembangkan segala potensi
yang ada dalam dirinya
7/26/2019 maraknya vandalisme dikalangan remaja
12/12
12
DAFTAR PUSTAKA
Adib, Zaenal. (2011).Panduan dan aplikasi Pendidikan karakter. Bandung:Yramawidya
Desmita. (2009). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Kartono, Kartini. (2008). Patologi Sosial II: Kenakalan Remaja. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Syamsu,Yusuf.L.N.(2012).Perkembangan peserta didik,Jakarta,Rajawali pers
Sarlito W.Sarwono ,(2013),Psikologi Remaja,Jakarta,Rajawali pers
Yutinus, Semiun.OFM. (2010). Kesehatan Mental I. Yogyakarta: Penerbit Kanisisus
https://adeyuliakurnia.wordpress.com
https://adeyuliakurnia.wordpress.com/https://adeyuliakurnia.wordpress.com/https://adeyuliakurnia.wordpress.com/Recommended