MAKALAH KIMIA ANORGANIK
OKSIGEN DAN SULFUR
Disusun oleh :
Kelompok 4 : Anis Dwi Lestari
Ari Listyani
Gunawan
Resti Tanjung
Tuti Fitriyani Reno Saputra
Dosen pengampu : Drs. Nofrizal John, M.Si
MAKALAH KIMIA ANORGANIK
OKSIGEN DAN SULFUR
Kelompok 4 : Anis Dwi Lestari Suci Mustika Wirni
Ari Listyani Putri Ajeng Stephani
Gunawan Olivia Stephani
Resti Tanjung Lenny Theresia
Tuti Fitriyani Reno Saputra
Dosen pengampu : Drs. Nofrizal John, M.Si
UNIVERSITAS JAMBI
2012
1
MAKALAH KIMIA ANORGANIK
OKSIGEN DAN SULFUR
Suci Mustika Wirni
Putri Ajeng Stephani
Olivia Stephani
Lenny Theresia
Tuti Fitriyani Reno Saputra
2
Kata Pengantar
Puji Syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,atas berkat serta rahmat
yang diberikan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “
Oksigen Dan Sulfur” dengan tepat waktu.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada Bapak Nofrizal John,M.Si selaku dosen
pengampu yang telah banyak membantu dan membimbing kami dalam penyusunan makalah
ini.
Makalah ini membahas tentang unsur oksigen dan sulfur. Atau lebih spesifik
menengenai sifat fisik dan sifat kimia,pembuatan,persenyawaan serta kegunaan dari unsur
oksigen dan sulfur. Diharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan pembaca.
Kami meyadari makalah ini tidak sempurna,oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang sudah berperan dalam
penyusunan makalah ini.
Jambi, Desember 2012
Penyusun
3
Daftar Isi
I.PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 1
1.3 Tujuan .................................................................................................. 1
1.4 Batasan Masalah ................................................................................... 1
II.PEMBAHASAN ......................................................................................... 2
2.1 Oksigen ................................................................................................. 2
2.1.A Struktur Oksigen ....................................................................... 3
2.1.B Sifat Oksigen ............................................................................. 3
2.1.C Ozon ......................................................................................... 5
2.1.D Oksida ....................................................................................... 6
2.1.E Air ............................................................................................ 8
2.1.F Peroksida .................................................................................. 9
2.2 Sulfur Atau Belerang ............................................................................ 10
2.2.A Sifat Sulfur/Belerang ................................................................. 12
2.2.B Hidrogen Sulfida ....................................................................... 15
2.2.C Asam Sulfat ............................................................................... 17
2.2.D Siklus Sulfur .............................................................................. 20
III. PENUTUP ....................................................................................... ......... 20
3.1 Kesimpulan .......................................................................................... 20
3.2 Saran .......................................................................................... ......... 20
4
DAFTAR PUSTAKA .................................. .................................................... 21
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengetahuan tentang unsur dan senyawanya sudah sedemikian luas dan semuanya
hanya dipelajari dengan menggunakan sistem periodik unsur. Pada saat ini tidak mungkin
lagi untuk mempelajari lagi sifat masing-masing unsur dan se-nyawanya satu demi satu
secara terpisah tetapi berdasarkan golongan unsur. Beberapa aspek tentang unsur, seperti
ukuran atom, potensi elektroda dan sebagainya dapat digunakan untuk memahami sifat
unsur dan senyawanya.
Golongan VIA atau yang biasa disebut dengan golongan kalkogen terdiri dari oksigen,
sulfur, selenium, telerium dan polonium. Unsur-unsur tersebut memiliki beberapa perbedaan
baik itu berdasarkan sifat fisika, sifat kimia, maupun ikatannya. Perbedaan tersebut juga
dapat mempengaruhi sifat kereaktifannya untuk membentuk persenyawaan dengan atom lain,
sehingga dengan demikian terdapat juga perbedaan ikatannya dan kegunaannya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah sifat fisika dan kimia golongan VI A?
2. Bagaimanakah kecenderungan sifat fisika dan kimia golongan VI A?
3. Bagaimanakah persenyawaan oksigen,sulfur dan selenium?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui sifat fisika dan kimia Oksigen dan Sulfur.
2. Mengetahui reaksi-reaksi Oksigen dan Sulfir
3. Mengetahui manfaat Oksigen dan Sulfur dalam kehidupan.
1.4 Batasan Masalah
Membahas sifat-sifat kimia, fisika dan persenyawaan oksigen dan sulfur .
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 OKSIGEN
Oksigen atau zat asam adalah unsur kimia dalam sistem tabel periodik yang
mempunyai lambang O dan nomor atom 8. Ia merupakan unsur golongan kalkogen dan dapat
dengan mudah bereaksi dengan hampir semua unsur lainnya (utamanya menjadi oksida).
Pada temperatur dan tekanan standar, dua atom unsur ini berikatan menjadi dioksigen, yaitu
senyawa gas diatomik dengan rumus O2 yang tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau.
Oksigen merupakan unsur paling melimpah ketiga di alam semesta berdasarkan massa dan
unsur paling melimpah di kerak Bumi. Gas oksigen diatomik mengisi 20,9% volume
atmosfer bumi.
Semua kelompok molekul struktural yang terdapat pada organisme hidup, seperti
protein, karbohidrat, dan lemak, mengandung oksigen. Demikian pula senyawa anorganik
yang terdapat pada cangkang, gigi, dan tulang hewan. Oksigen dalam bentuk O2 dihasilkan
dari air oleh sianobakteri, ganggang, dan tumbuhan selama fotosintesis, dan digunakan pada
respirasi sel oleh hampir semua makhluk hidup. Oksigen beracun bagi organisme anaerob,
yang merupakan bentuk kehidupan paling dominan pada masa-masa awal evolusi kehidupan.
O2 kemudian mulai berakumulasi pada atomsfer sekitar 2,5 miliar tahun yang lalu. Terdapat
pula alotrop oksigen lainnya, yaitu ozon (O3). Lapisan ozon pada atomsfer membantu
melindungi biosfer dari radiasi ultraviolet, namun pada permukaan bumi ia adalah polutan
yang merupakan produk samping dari asbut.
Oksigen secara terpisah ditemukan oleh Carl Wilhelm Scheele di Uppsala pada tahun
1773 dan Joseph Priestley di Wiltshire pada tahun 1774. Temuan Priestley lebih terkenal oleh
karena publikasinya merupakan yang pertama kali dicetak. Istilah oxygen diciptakan oleh
Antoine Lavoisier pada tahun 1777, yang eksperimennya dengan oksigen berhasil
meruntuhkan teori flogiston pembakaran dan korosi yang terkenal. Oksigen secara industri
6
dihasilkan dengan distilasi bertingkat udara cair, dengan munggunakan zeolit untuk
memisahkan karbon dioksida dan nitrogen dari udara, ataupun elektrolisis air, dll.
Oksigen digunakan dalam produksi baja, plastik, dan tekstil, ia juga digunakan
sebagai propelan roket, untuk terapi oksigen, dan sebagai penyokong kehidupan pada
pesawat terbang, kapal selam, penerbangan luar angkasa, dan penyelaman.
2.1.A STRUKTUR OKSIGEN
Pada temperatur dan tekanan standar, oksigen berupa gas tak berwarna dan tak berasa
dengan rumus kimia O2, di mana dua atom oksigen secara kimiawi berikatan dengan
konfigurasi elektron triplet spin. Ikatan ini memiliki orde ikatan dua dan sering dijelaskan
secara sederhana sebagai ikatan ganda ataupun sebagai kombinasi satu ikatan dua elektron
dengan dua ikatan tiga elektron. Oksigen triplet merupakan keadaan dasar molekul O2.
Konfigurasi elektron molekul ini memiliki dua elektron tak berpasangan yang menduduki dua
orbital molekul yang berdegenerasi. Kedua orbital ini dikelompokkan sebagai antiikat
(melemahkan orde ikatan dari tiga menjadi dua), sehingga ikatan oksigen diatomik adalah
lebih lemah daripada ikatan rangkap tiga nitrogen.
Dalam bentuk triplet yang normal, molekul O2 bersifat paramagnetik oleh karena spin
momen magnetik elektron tak berpasangan molekul tersebut dan energi pertukaran negatif
antara molekul O2 yang bersebelahan. Oksigen cair akan tertarik kepada magnet,
sedemikiannya pada percobaan laboratorium, jembatan oksigen cair akan terbentuk di antara
dua kutub magnet kuat.
Oksigen singlet, adalah nama molekul oksigen O2 yang kesemuaan spin elektronnya
berpasangan. Ia lebih reaktif terhadap molekul organik pada umumnya. Secara alami, oksigen
singlet umumnya dihasilkan dari air selama fotosintesis. Ia juga dihasilkan di troposfer
melalui fotolisis ozon oleh sinar berpanjang gelombang pendek, dan oleh sistem kekebalan
tubuh sebagai sumber oksigen aktif. Karotenoid pada organisme yang berfotosintesis
(kemungkinan juga ada pada hewan) memainkan peran yang penting dalam menyerap
oksigen singlet dan mengubahnya menjadi berkeadaan dasar tak tereksitasi sebelum ia
menyebabkan kerusakan pada jaringan.
2.1.B SIFAT OKSIGEN
C.1 Sifat Fisik
7
Warna oksigen cair adalah biru seperti warna biru langit. Fenomena ini tidak
berkaitan; warna biru langit disebabkan oleh penyebaran Rayleigh.
Oksigen lebih larut dalam air daripada nitrogen. Air mengandung sekitar satu molekul
O2 untuk setiap dua molekul N2, bandingkan dengan rasio atmosferik yang sekitar 1:4.
Kelarutan oksigen dalam air bergantung pada suhu. Pada suhu 0°C, konsentrasi oksigen
dalam air adalah 14,6 mg·L−1, manakala pada suhu 20°C oksigen yang larut adalah sekitar
7,6 mg·L−1. Pada suhu 25 °C dan 1 atm udara, air tawar mengandung 6,04 mililiter (mL)
oksigen per liter, manakala dalam air laut mengandung sekitar 4,95 mL per liter. Pada suhu 5
°C, kelarutannya bertambah menjadi 9,0 mL (50% lebih banyak daripada 25 °C) per liter
untuk air murni dan 7,2 mL (45% lebih) per liter untuk air laut.
Oksigen mengembun pada 90,20K (−182,95°C, −297,31°F), dan membeku pada
54.36K (−218,79°C, −361,82°F). Baik oksigen cair dan oksigen padat berwarna biru langit.
Hal ini dikarenakan oleh penyerapan warna merah. Oksigen cair dengan kadar kemurnian
yang tinggi biasanya didapatkan dengan distilasi bertingkat udara cair. Oksigen cair juga
dapat dihasilkan dari pengembunan udara, menggunakan nitrogen cair dengan pendingin.
Oksigen merupakan zat yang sangat reaktif dan harus dipisahkan dari bahan-bahan yang
mudah terbakar.
C.2 Sifat Kimia
Senyawaan oksigen dengan semua unsur kecuali He, Ne dan mungkin Ar dikenal. Molekul
oksigen (dioksigen, O2) bereaksi dengan semua unsur lain kecuali halogen, beberapa logam
mulia, dan gas-gas mulia baik dalam suhu ruangan atau pada pemanasan. Kimia oksigen
menyangkut pemenuhan konfigurasi neon dengan salah satu cara berikut ini (Cotton.2007:
349):
1. Penggabungan elektron membentuk O2-
Ranah sifat fisika yang diperhatikan oleh oksida biner dari unsurnya melengkapi
ranah jenis ikatan mulai yang benar-benar ionik sampai yang benar-benar kovalen.
Pembentukan ion oksida dari molekul oksigen memerlukan banyak energy, kira-kira 1000
Kj/mol:
½ O2 (g) O (g) ∆H= 248 Kj/mol
8
O (g) + 2e O2-(g) ∆H= 752 Kj/mol
Molekul oksigen yang benar-benar kovalen adalah senyawaan seperti CO2, SO2 NO2, dan
sebagainya.
1. Pembentukan dua ikatan kovalen tunggal -O- atau ikatan rangkap dua =O, seperti
dialam (CH3)2C=O atau Cl5Re=O.
2. Pembentukan satu ikatan tunggal dan penggabungan elektron seperti dalam –OH atau –OEt.
3. Pembentukan tiga atau yang kurang umum, empat ikatan kovalen seperti dalam ion
oksonium H3O+, R3O
+ dan Be4(CO2CH3)6.
Pembentukan ion oksonium analog dengan pembentukan ion ammonium;
NH3 + H+ NH4+
OH2 + H + OH3+
2.1.C Ozon
Ozon terdiri dari tiga molekul oksigen dan amat berbahaya pada kesehatan manusia.
Secara alamiah, ozon dihasilkan melalui percampuran cahaya ultraviolet dengan atmosfer
bumi dan membentuk suatu lapisan ozon pada ketinggian 50 kilometer. Ozon di muka bumi
terbentuk oleh sinar ultraviolet yang menguraikan molekul O3 membentuk unsur oksigen.
Unsur oksigen ini bergabung dengan molekul yang tidak terurai dan membentuk O3.
Kadangkala unsur oksigen akan bergabung dengan N2 untuk membentuk nitrogen oksida;
yang apabila bercampur dengan cahaya mampu membentuk ozon.
Ozon yang berada di lapisan stratosfir adalah ozon yang “baik”, walaupun sebenarnya
mempunyai sifat-sifat sama dengan yang di lapisan trofosfir.
9
Ozon ini melindungi bumi dari radiasi sinar ultra violet matahari yang berbahaya
bagi makhluk hidup di bumi. Sebaliknya ozon yang berada di lapisan trofosfir bersifat racun
bagi makhluk hidup, juga termasuk salah satu dari gas-gas rumah kaca, oleh karenanya ozon
di lapisan ini adalah ozon yang “jahat”. Trioksigen (O3), dikenal sebagai ozon, merupakan
alotrop oksigen yang sangat reaktif dan dapat merusak jaringan paru-paru. Ozon diproduksi
di atmosfer bumi ketika O2 bergabung dengan oksigen atomik yang dihasilkan dari
pemisahan O2 oleh radiasi ultraviolet (UV)
D.1 Pembentukan Ozon
Bila sebuah molekul oksigen menyerap photon dari sinar dengan panjang gelombang
lebih pendek dari 200 nm, maka enerjinya dapat memisah satu molekul itu menjadi dua buah
atom oksigen. Selanjutnya satu dari atom ini akan bereaksi dengan molekul oksigen lain
membentuk ozon.
D.2 Peruraian Ozon
Sebuah molekul ozon akan menyerap photon dari sinar dengan panjang gelombang
200-300 nm terurai menjadi sebuah molekul oksigen dan sebuah atom oksigen. Selanjutnya
sebuah ato oksigen ini bereaksi dengan 1 molekul ozon membentuk 2 molekul oksigen.
Gambar pembentukan dan peruraian Ozon
10
2.1.D Oksida
Oksida adalah senyawa kimia yang sedikitnya mengandung sebuah atom oksigen serta
sedikitnya sebuah unsur lain. Sebagian besar kerak bumi terdiri atas oksida. Oksida terbentuk
ketika unsur-unsur dioksidasi oleh oksigen di udara. Pembakaran hidrokarbon menghasilkan
dua oksida utama karbon, karbon monoksida, dan karbon dioksida. Bahkan materi yang
dianggap sebagai unsur murni pun seringkali mengandung selubung oksida. Misalnya
aluminium foil memiliki kulit tipis Al2O3 yang melindungi foil dari korosi.
Oksida-oksida pada barisan pertama dikenal sebagai oksida-oksida tertinggi dari tiap
unsur. Oksida-oksida ini adalah saat di mana unsur-unsur periode 3 berada pada keadaan
oksidasi tertinggi. Pada oksida-oksida ini, semua elektron terluarnya terlibat dalam
pembentukkan ikatan mulai dari natrium yang hanya memiliki satu elektron terluar hingga
klor dengan 7 elektron terluar.
Ada 5 macam oksida, diantaranya:
1. Oksida Basa, adalah suatu oksida logam yang dapat menghasilkan basa atau hidroksida
bila oksida tersebut direaksikan dengan air. Contoh oksida basa atau oksida logam: Na2O,
K2O, CaO,SrO, FeO, Fe2O3, ZnO, dan yang lainnya. Kesimpulan: Oksida Basa + H2O Basa
Meskipun dari semua oksida basa dikenal hidroksidanya yang bersangkutan, namun yang
dapa bereaksi langsung dengan air hanya Na2O, K2O, CaO, SrO, dan BaO.
2. Oksida Asam, adalah oksida non logam yang dapat menghasilkan asam bila direaksikan
dengan air. Contoh oksida asam: CO2, SO2, SO3, P2O3, P2O5, N2O3, N2O5, dan yang lainnya.
Kesimpulan: Oksida Asam + H2O Asam
3. Oksida Amfoter, ialah suatu oksida logam atau oksida metaloida yang dapat bersifat baik
sebagai oksida basa, maupun sebagai oksida asam. Senyawa oksida yang termasuk oksida
amfoter adalah : ZnO, PbO, SnO, SnO2, Al2O3, Cr2O3, As2O3, As2O5, Sb2O3, Sb2O5 . Karena
oksida-oksida tersebut bersifat amfoter maka basa atau asamnya yang bersangkutan juga
bersifat amfoter yaitu hidroksida-hidroksida amfoter dan asam-asam amfoter.
4. Oksida Indifferen, adalah suatu oksida logam atau oksida non logam yang bukan tergolong
oksida basa dan bukan pula oksida asam. Senyawa oksida yang termasuk oksida indifferen
adalah: H2O, CO, N2O, NO, NO2, N2O4, MnO2, PbO2, Pb3O4.
11
5. Oksida Lain
a) Peroksida adalah suatu oksida logam yang dianggap terbentuk dari hidrogen peroksida
(H2O2) jika semua atom H dari hidrogen peroksida itu diganti dengan sejenis atom logam.
Ciri senyawa peroksida yaitu kelebihan satu atom oksigen bila dibandingkan dengan senyawa
oksida biasa. Hal ini menyebabkan biloks O = -1. Contoh senyawa peroksida:
H2O2 = Hydrogen peroksida
Na2O2 = Natrium peroksida
MgO2 = Magnesium peroksida
K2O2 = Kalium peroksida
CaO2 = Kalsium peroksida
BaO2 = Barium peroksida
MnO2 dan PbO2 bukan suatu peroksida, tetapi suatu dioksida.
b) Superoksida adalah duatu oksida logam yang jumlah oksigennya lebih satu dibandingkan
dengan senyawa peroksida. Contoh senyawa superoksida:
NaO2 = Natrium superoksida
KO2 = Kalium superoksida
MgO3 = Magnesium superoksida
CaO3 = Kalsium superoksida
BaO3 = Barium superoksida
c) Oksida campuran adalah suatu oksida logam yang merupakan campuran dua macam
senyawa. contoh:
Fe3O4, campuran FeO dengan Fe2O3
Pb3O4, campuran PbO dengan PbO2
2.1.E Air
Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air tersusun atas
dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Tarikan atom oksigen
pada elektron-elektron ikatan jauh lebih kuat dari pada yang dilakukan oleh atom hidrogen,
meninggalkan jumlah muatan positif pada kedua atom hidrogen, dan jumlah muatan negatif
pada atom oksigen. Adanya muatan pada tiap-tiap atom tersebut membuat molekul air
memiliki sejumlah momen dipol. Gaya tarik-menarik listrik antar molekul-molekul air akibat
adanya dipol ini membuat masing
untuk dipisahkan dan yang pada akhirnya menaikkan titik didih air. Gaya tarik
disebut sebagai ikatan hidrogen
Air sering disebut sebagai
Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase
temperatur standar. Dalam bentuk ion, air d
(H+) yang berasosiasi (berikatan) dengan sebuah ion hidroksida (
Molekul air dapat diuraikan menjadi unsur
Proses ini disebut elektrolisis air. Pada katode, dua molekul air bereaksi dengan menangkap
dua elektron, tereduksi menjadi gas H
dua molekul air lain terurai menjadi gas
elektron ke katode. Ion H+
beberapa molekul air. Reaksi keseluruhan yang setara dari elektrolisis air dapat dituliskan
sebagai berikut.
Gas hidrogen dan oksigen yang dihasilkan dari reaksi ini membentuk gelembung
elektrode dan dapat dikumpulkan. Prinsip ini kemudian dimanfaatkan untuk menghasilkan
hidrogen dan hidrogen peroksida (H
kendaraan hidrogen. Di banyak tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan air. Selain di
Bumi, sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat pada
Mars, serta pada bulan-bulan
(air) dan gas (uap air).
Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan Bumi dalam
ketiga wujudnya tersebut.
2.1.F Peroksida
Dalam ilmu kimia, peroksida
oksigen-oksigen. Dalam percakapan umum "peroksida" juga dapat merujuk pada
hidrogen peroksida. Peroksida
hidrogen peroksida (H2O2) jika semua atom H dari hidrogen peroksida itu diganti dengan
adanya dipol ini membuat masing-masing molekul saling berdekatan, membuatnya su
untuk dipisahkan dan yang pada akhirnya menaikkan titik didih air. Gaya tarik
ikatan hidrogen.
Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak zat kimia.
Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat di bawah tekanan dan
temperatur standar. Dalam bentuk ion, air dapat dideskripsikan sebagai sebuah ion hidrogen
) yang berasosiasi (berikatan) dengan sebuah ion hidroksida (OH-).
Molekul air dapat diuraikan menjadi unsur-unsur asalnya dengan mengalirinya arus
Proses ini disebut elektrolisis air. Pada katode, dua molekul air bereaksi dengan menangkap
, tereduksi menjadi gas H2 dan ion hidrokida (OH-). Sementara itu pada anode,
dua molekul air lain terurai menjadi gas oksigen (O2), melepaskan 4 ion H+
dan OH- mengalami netralisasi sehingga terbentuk kembali
beberapa molekul air. Reaksi keseluruhan yang setara dari elektrolisis air dapat dituliskan
Gas hidrogen dan oksigen yang dihasilkan dari reaksi ini membentuk gelembung
dan dapat dikumpulkan. Prinsip ini kemudian dimanfaatkan untuk menghasilkan
hidrogen dan hidrogen peroksida (H2O2) yang dapat digunakan sebagai bahan bakar
Di banyak tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan air. Selain di
Bumi, sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat pada kutub utara dan selatan planet
lan Europa dan Enceladus. Air dapat berwujud padatan
satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan Bumi dalam
peroksida adalah kelompok senyawa yang memiliki
. Dalam percakapan umum "peroksida" juga dapat merujuk pada
oksida adalah suatu oksida logam yang dianggap terbentuk dari
) jika semua atom H dari hidrogen peroksida itu diganti dengan
12
masing molekul saling berdekatan, membuatnya sulit
untuk dipisahkan dan yang pada akhirnya menaikkan titik didih air. Gaya tarik-menarik ini
karena air melarutkan banyak zat kimia.
di bawah tekanan dan
apat dideskripsikan sebagai sebuah ion hidrogen
unsur asalnya dengan mengalirinya arus listrik.
Proses ini disebut elektrolisis air. Pada katode, dua molekul air bereaksi dengan menangkap
). Sementara itu pada anode, + serta mengalirkan
mengalami netralisasi sehingga terbentuk kembali
beberapa molekul air. Reaksi keseluruhan yang setara dari elektrolisis air dapat dituliskan
Gas hidrogen dan oksigen yang dihasilkan dari reaksi ini membentuk gelembung pada
dan dapat dikumpulkan. Prinsip ini kemudian dimanfaatkan untuk menghasilkan
) yang dapat digunakan sebagai bahan bakar
Di banyak tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan air. Selain di
utara dan selatan planet
padatan (es), cairan
satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan Bumi dalam
yang memiliki ikatan tunggal
. Dalam percakapan umum "peroksida" juga dapat merujuk pada larutan
adalah suatu oksida logam yang dianggap terbentuk dari
) jika semua atom H dari hidrogen peroksida itu diganti dengan
sejenis atom logam. Ciri senyawa peroksida yaitu kelebihan satu atom oksigen bila
dibandingkan dengan senyawa oksida biasa.
Dalam kimia anorganik
tunggal oksigen-oksigen. Ion ini bersifat amat
dalam senyawa-senyawa ion. Peroksida murni yang hanya mengandung kation dan anion
peroksida, biasanya dibentuk melalui pembakaran
udara atau oksigen. Salah satu contohnya adalah
Ion perokida mengandung dua
teori orbital molekul, kedua elektron ini memenuhi dua orbital
mengakibatkan lemahnya kekuatan ikatan
ikatannya: Li2O2 memiliki panjang ikatan 130 pm dan BaO
menyebabkan ion peroksida bersifat
2.2 SULFUR ATAU BELERANG
Belerang atau sulfur adalah
S dan nomor atom 16. Bentuknya adalah non
aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Di alam, belerang dapat ditemukan sebagai
unsur murni atau sebagai mineral
kehidupan dan ditemukan dalam dua
fertilizer namun juga dalam bubuk mesiu
Struktuir molekul H2O
Ciri senyawa peroksida yaitu kelebihan satu atom oksigen bila
dibandingkan dengan senyawa oksida biasa.
kimia anorganik, ion peroksida adalah anion O22−, yang juga memiliki ikatan
oksigen. Ion ini bersifat amat basa, dan sering hadir sebagai ketidakmurnian
. Peroksida murni yang hanya mengandung kation dan anion
peroksida, biasanya dibentuk melalui pembakaran logam alkali atau logam alkali tanah
. Salah satu contohnya adalah natrium peroksida Na2O2.
Ion perokida mengandung dua elektron lebih banyak daripada molekul oksigen. Menurut
, kedua elektron ini memenuhi dua orbital π* (orbital antiikatan). Hal ini
kekuatan ikatan O-O dalam ion peroksida dan peningkatan
memiliki panjang ikatan 130 pm dan BaO2 147 pm. Selain itu, hal ini juga
ida bersifat diamagnetik.
SULFUR ATAU BELERANG
adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang
16. Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa. Belerang, dalam bentuk
aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Di alam, belerang dapat ditemukan sebagai
unsur murni atau sebagai mineral- mineral sulfida dan sulfat. Ia adalah unsur penting untuk
kehidupan dan ditemukan dalam dua asam amino. Penggunaan komersilnya terutama dalam
bubuk mesiu, korek api, insektisida dan fungisida
Struktur molekul H
13
Ciri senyawa peroksida yaitu kelebihan satu atom oksigen bila
, yang juga memiliki ikatan
, dan sering hadir sebagai ketidakmurnian
. Peroksida murni yang hanya mengandung kation dan anion
logam alkali tanah di
.
lebih banyak daripada molekul oksigen. Menurut
* (orbital antiikatan). Hal ini
O dalam ion peroksida dan peningkatan panjang
147 pm. Selain itu, hal ini juga
yang memiliki lambang
tak berasa. Belerang, dalam bentuk
aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Di alam, belerang dapat ditemukan sebagai
. Ia adalah unsur penting untuk
. Penggunaan komersilnya terutama dalam
fungisida.
Struktur molekul H2O2
14
Belerang ditemukan dalam meteorit. R.W. Wood mengusulkan bahwa terdapat
simpanan belerang pada daerah gelap di kawah Aristarchus.Belerang terjadi secara alamiah
di sekitar daerah pegunungan dan hutan tropis. Sulfir tersebar di alam sebagai pirit, galena,
sinabar, stibnite, gipsum, garam epsom, selestit, barit dan lain-lain. Belerang dihasilkan
secara komersial dari sumber mata air hingga endapan garam yang melengkung sepanjang
Lembah Gulf di Amerika Serikat. Menggunakan proses Frasch, air yang dipanaskan masuk
ke dalam sumber mata air untuk mencairkan belerang, yang kemudian terbawa ke
permukaan. Belerang juga terdapat pada gas alam dan minyak mentah, namun belerang harus
dihilangkan dari keduanya. Awalnya hal ini dilakukan secara kimiawi, yang akhinya
membuang belerang. Namun sekarang, proses yang baru memungkinkan untuk mengambil
kembali belerang yang terbuang. Sejumlah besar belerang diambil dari ladang gas Alberta.
Di alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni dan sulfida dan mineral
sulfat. Kristal elemen sulfur biasanya dicari oleh kolektor mineral untuk bentuk cerah mereka
polyhedron berwarna. Menjadi berlimpah dalam bentuk asli, belerang dikenal di zaman
dahulu, disebutkan untuk penggunaan di Yunani kuno, Cina dan Mesir. Asap belerang
digunakan sebagai fumigants, dan belerang yang mengandung campuran obat yang
digunakan sebagai balsem dan antiparasitics. Sulfur dirujuk dalam Alkitab sebagai belerang
dalam bahasa Inggris, dengan nama ini masih digunakan dalam istilah non-ilmiah beberapa
Belerang dianggap cukup penting untuk menerima simbol sendiri alkemis nya.
Hal itu diperlukan untuk membuat kualitas terbaik dari mesiu hitam, dan bubuk
kuning cerah itu dihipotesiskan oleh para alkimiawan yang mengandung beberapa sifat emas,
yang mereka berusaha untuk mensintesis dari itu. Pada 1777, Antoine Lavoisier membantu
meyakinkan masyarakat ilmiah bahwa belerang unsur dasar, bukan senyawa.
Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang S dan
nomor atom 16.
• Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa, tak berbau .
• Belerang, dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning.
• Di alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral- mineral
sulfide dan sulfate .
• belerang ( S) adalah unsur penting untuk kehidupan dan ditemukan dalam bentuk
senyawa asam amino unit kecil dari protein.
15
• Protein ini penting pertumbuhan .
• Tumbuhan mendapat sulfur dari dalam tanah dalam bentuk sulfat an organik (SO4 )
• Dari mekanismemetabolism ditubuhnya dibentuklah sulfat organik entah dalam
protein atau yang lainnya yang kemudian bisa berpindah ke tingkat tropi kehidupan
lainnya.
• Tumbuhan yang mengandung sulfat organik itu jika dimakan hewan sehingga sulfur
berpindah ke hewan lewat rantai makanan begitu seterusnya , jika masih berada di
Tubuh mahkluk hidup maka sulfat masih dalam kondisi Sulfate Organik.
• Jika manusia , hewan dan tumbuhan mati diuraikan menjadi gas H2S atau menjadi
sulfat an organnik lagi.
• Sulfur direduksi oleh bakteri menjadi sulfida dan kadang-kadang terdapat dalam
bentuk sulfur dioksida atau hidrogen sulfida.
• Hidrogen sulfida ini seringkali mematikan mahluk hidup di perairan dan pada
umumnya dihasilkan dari penguraian bahan organik yang mati.
• Tumbuhan menyerap sulfur dalam bentuk sulfat (SO4).
• Perpindahan sulfat terjadi melalui proses rantai makanan, lalu semua mahluk hidup
mati dan akan diuraikan komponen organiknya oleh bakteri.
• Beberapa jenis bakteri terlibat dalam daur sulfur, antara lain Desulfomaculum dan
Desulfibrio yang akan mereduksi sulfat menjadi sulfida dalam bentuk hidrogen
sulfida (H2S). Kemudian H2S digunakan bakteri fotoautotrof anaerob seperti
Chromatium dan melepaskan sulfur dan oksigen.
• Sulfur di oksidasi menjadi sulfat oleh bakteri kemolitotrof seperti Thiobacillus.
• Secara alami, belerang terkandung dalam tanah dalam bentuk mineral tanah.
• Ada juga yang gunung berapi dan sisa pembakaran minyak bumi dan batubara.
2.2.A Sifat Sulfur/belerang
Belerang berwarna kuning pucat, padatan yang rapuh, yang tidak larut dalam air tapi
mudah larut dalam CS2 (karbon disulfida). Dalam berbagai bentuk, baik gas, cair maupun
padat, unsur belerang terjadi dengan bentuk alotrop yang lebih dari satu atau campuran.
Dengan bentuk yang berbeda-beda, akibatnya sifatnya pun berbeda-beda dan keterkaitan
antara sifat dan bentuk alotropnya masih belum dapat dipahami.
Belerang amorf atau belerang plastik diperoleh dengan pendinginan dari kristal secara
mendadak dan cepat. Studi dengan sinar X menunjukkan bahwa belerang amorf memiliki
16
struktur helik dengan delapan atom pada setiap spiralnya. Kristal belerang diduga terdiri dari
bentuk cincin dengan delapan atom belerang, yang saling menguatkan sehingga memberikan
pola sinar X yang normal. Belerang atau sulfur adalah mineral yang dihasilkan oleh proses
vulkanisme, sifat-sifat fisik dan kimia belerang adalah :
• Kristal belerang berwarna kuning kegelapan dan kehitam-hitaman karena pengaruh
unsur pengotornya
• Berat jenis : 2,05 - 2,09
• Kekerasan : 1,5 - 2,5 (skala Mohs)
• Ketahanan : getas/mudah hancur (brittle)
• pecahan :berbentuk konkoidal dan tidak rata
• Kilap : damar Gores : berwarna putih
• tidak larut dalam air, atau H2SO4
• Titik lebur 129°C dan titik didihnya 446°C. Mudah larut dalam CS2, CC14, minyak
bumi, minyak tanah, dan anilin, penghantar panas dan listrik yang buruk
• Apabila dibakar apinya berwarna biru dan menghasilkan gas-gas SO2 yang berbau
busuk
• tidak larut dalam air (bisulfida, tetrachloride)
• Daya hantar listrik buruk
• berbau tidak enak
Teori Terbentuknya Belerang
• Teori Bischof
Sulfur berasal dari H2S, dimana H2S berasal dari proses reduksi terhadap CaSO4 oleh karbon
methan
CaSO4 + C + CaS + 2 CO2
CaSO4 + CH4 + CaS + CO2 + 2 H2O
CaS + CO2 + H2 + CaCO3 + H2S
17
2 H2S + O2 + 2 H2O + 2S
Atau
2 H2S + CaSO4 + 4 S + Ca(OH)2 + H2O
• Belerang berasal dari suatu dome dibentuk dari suatu bakteri De Sulfovibri de
Sulfurcanc. Sulfat diubah oleh bakteri menjadi sulfit dan akhirnya menghasilkan
sulfur
• Belerang terdapat pada gypsum yang diendapkan langsung dari poly sulfit
• Belerang erat kaitannya dengan kegiatan gunung berapi, merupakan hasil sublimasi
sulfatara atau fumarol, juga akibat dari gas-gas/ larutan yang mengandung belerang
dari dalam bumi
• Tipe sublimasi terdapat didekat danau kawah dengan kadar 70-99,9% S
• Tipe Lumpur terdapat dekat kawah dengan kadar 40-60%S
• Tipe kerak terdapat disekitar kawah dengan kadar 20-50% S
18
Sifat atom
Bilangan oksidasi
6, 5, 4, 3, 2, 1, -1, -2
(oksida asam kuat)
Elektronegativitas 2.58 (skala Pauling)
Jari-jari kovalen 105±3 pm
Jari-jari van der Waals 180 pm
Lain-lain
Struktur kristal Orthorhombic
Pembenahan magnetik diamagnetik[1]
Keterhambatan elektris
(20 °C) (amorphous)
2×1015
Ω·m
Konduktivitas termal
(amorphous)
0.205 W·m−1
·K−1
Bulk modulus 7.7 GPa
Kekerasan Mohs 2.0
Nomor CAS 7704-34-9
Sifat fisika
Fase solid
Massa jenis (mendekati suhu
kamar) (alpha) 2.07 g·cm
−3
Massa jenis (mendekati suhu
kamar) (beta) 1.96 g·cm
−3
Massa jenis (mendekati suhu
kamar)
(gamma) 1.92
g·cm−3
Massa jenis cairan pada t.l. 1.819 g·cm−3
Titik lebur
388.36 K115.21
, 239.38 °C, °F
Titik didih
717.8 444.6
K, 832.3 °C, °F
Titik kritis 1314 K, 20.7 MPa
Kalor peleburan
(mono) 1.727
kJ·mol−1
Kalor penguapan (mono) 45 kJ·mol−1
Kapasitas kalor 22.75 J·mol−1
·K−1
19
2.2.B Hidrogen Sulfida
Hidrogen sulfida, H2S, adalah gas yang tidak berwarna, beracun, mudah terbakar dan
berbau seperti telur busuk. Gas ini dapat timbul dari aktivitas biologis ketika bakteri
mengurai bahan organik dalam keadaan tanpa oksigen (aktivitas anaerobik), seperti di rawa,
dan saluran pembuangan kotoran. Gas ini juga muncul pada gas yang timbul dari aktivitas
gunung berapi dan gas alam.
Hidrogen sulfida juga dikenal dengan nama sulfana, sulfur hidrida, gas asam (sour
gas), sulfurated hydrogen, asam hidrosulfurik, dan gas limbah (sewer gas). IUPAC menerima
penamaan "hidrogen sulfida" dan "sulfana"; kata terakhir digunakan lebih eksklusif ketika
menamakan campuran yang lebih kompleks.Hidrogen sulfida merupakan hidrida kovalen
yang secara kimiawi terkait dengan air (H2O) karena oksigen dan sulfur berada dalam
golongan yang sama di tabel periodik.Hidrogen sulfida merupakan asam lemah, terpisah
dalam larutan aqueous (mengandung air) menjadi kation hidrogen H+ dan anion hidrosulfid
HS−:
H2S → HS− + H+
Ka = 1.3×10−7 mol/L; pKa = 6.89.
Ion sulfid, S2−, dikenal dalam bentuk padatan tetapi tidak di dalam larutan aqueous (oksida).
Konstanta disosiasi kedua dari hidrogen sulfida sering dinyatakan sekitar 10−13, tetapi
sekarang disadari bahwa angka ini merupakan error yang disebabkan oleh oksidasi sulfur
dalam larutan alkalin. Estimasi terakhir terbaik untuk pKa2 adalah 19±2[1]. Gas Hydrogen
Sulfide (H2S) sangat beracun dan mematikan, pekerjapekerja pada pemboran minyak dan gas
bumi mempunyai resiko besar atas keluarnya gas H2S Pengetahuan Umum tentang (H2S)
Hidrogen Sulfida (H2S) Adalah gas yang sangat beracun dan dapat melumpuhkan system
pernapasan serta dapat dapat mematikan dalam beberapa menit. dalam jumlah sedikitpun gas
H2S sangat berbahaya untuk kesehatan.
Hidrogen sulfida (H2S) berasal dari penguraian hewan dan tumbuhan yang mati oleh
mikroorganisme seperti bakteri dan jamur. Hidrogen sulfida hasil penguraian sebagian tetap
berada dalam tanah dan sebagian lagi di lepaskan ke udara dalam bentuk gas hidrogen
sulfida. Gasi hidrogen sulfida di udara kemudian bersenyawa dengan oksigen membentuk
20
sulfur dioksida. Sedangkan hidrogen sulfida yang tertinggal didalam tanah dengan bantuan
bekteri akan diubah menjadi ion sulfat dan senyawa sulfur oksida. Ion sulfat akan diserap
kembali oleh tanaman sedangkan sulfur dioksida akan terlepas keudara. Diudara sulfur
dioksida akan bereaksi dengan oksigen dan air membentuk asam sulfat (H2SO4) yang
kemudian jatuh ke bumi dalam bentuk hujan asam. Hujan asam juga dapat disebakan oleh
polusi udara seperti asap-asap pabrik, pembakaran kendaraan bermotor, dll. Hujan asam
dapat menjadi penyebab korosi batu-batuan dan logam. H2SO4 yang jatuh kedalam tanah oleh
bakteri di pecah lagi menjadi ion sulfat yang kembali diserap oleh tumbuhan, tumbuhan di
makan oleh hewan dan manusia, makhluk hidup mati diuraikan oleh bakteri menghasilkan
sulfur kebali. bergitu seterusnya. Siklus sulfur atau daur belerang tidak akan pernah terhenti
selama salah satu komponen penting penting seperti tumbuhan masih ada di permukaan bumi
ini.
Hidrogen Sulfida terbentuk dari proses penguraian bahan-bahan organis oleh bakteri.
Maka dari itu H2S terdapat dalam minyak dan gas bumi, selokan, air yang tergenang.
Misalnya rawa-rawa dan juga terbentuk pada proses-proses industri maupun proses biologi
lain
Kateristik H2S
• Sangat beracun dan mematikan
• Tidak Berwarna
• Lebih Berat Dari udara sehingga cendrung berkumpul dan diam pada daerah yang
rendah
• Dapat terbakar dengan nyala api berwarna biru dan hasil pembakarannya gas sulfur
Dioksida (SO2)yang juga merupakan gas beracun
• Sangat Korosif mengakibatkan berkarat pada logam tertentu
• Pada konsentrasi yang rendah berbau seperti telur busuk dan dapat melumpuhkan
indera penciuman manusia
2.2.C Asam Sulfat
Asam sulfat, H2SO4, merupakan asam mineral (anorganik) yang kuat. Zat ini larut
dalam air pada semua perbandingan. Asam sulfat mempunyai banyak kegunaan dan
merupakan salah satu produk utama industri kimia. Produksi dunia asam sulfat pada tahun
21
2001 adalah 165 juta ton, dengan nilai perdagangan seharga US$ 8 juta. Kegunaan utamanya
termasuk pemrosesan bijih mineral, sintesis kimia, pemrosesan air limbah dan pengilangan
minyak.
Walaupun asam sulfat yang mendekati 100% dapat dibuat, ia akan melepaskan SO3 pada titik
didihnya dan menghasilkan asam 98,3%. Asam sulfat 98% lebih stabil untuk disimpan, dan
merupakan bentuk asam sulfat yang paling umum. Asam sulfat 98% umumnya disebut
sebagai asam sulfat pekat. Terdapat berbagai jenis konsentrasi asam sulfat yang digunakan
untuk berbagai keperluan:
10%, asam sulfat encer untuk kegunaan laboratorium,
33,53%, asam baterai,
62,18%, asam bilik atau asam pupuk,
73,61%, asam menara atau asam glover,
97%, asam pekat.
Terdapat juga asam sulfat dalam berbagai kemurnian. Mutu teknis H2SO4 tidaklah murni dan
seringkali berwarna, namun cocok untuk digunakan untuk membuat pupuk. Mutu murni asam
sulfat digunakan untuk membuat obat-obatan dan zat warna. Apabila SO3(g) dalam
konsentrasi tinggi ditambahkan ke dalam asam sulfat, H2S2O7 akan terbentuk. Senyawa ini
disebut sebagai asam pirosulfat, asam sulfat berasap, ataupun oleum. Konsentrasi oleum
diekspresikan sebagai %SO3 (disebut %oleum) atau %H2SO4 (jumlah asam sulfat yang
dihasilkan apabila H2O ditambahkan); konsentrasi yang umum adalah 40% oleum (109%
H2SO4) dan 65% oleum (114,6% H2SO4). H2S2O7 murni terdapat dalam bentuk padat dengan
titik leleh 36 °C.
Asam sulfat murni berupa cairan bening seperti minyak, dan oleh karenanya pada zaman
dahulu ia dinamakan 'minyak vitriol'. Reaksi hidrasi asam sulfat sangatlah eksotermik. Selalu
tambahkan asam ke dalam air daripada air ke dalam asam. Air memiliki massa jenis yang
lebih rendah daripada asam sulfat dan cenderung mengapung di atasnya, sehingga apabila air
ditambahkan ke dalam asam sulfat pekat, ia akan dapat mendidih dan bereaksi dengan keras.
Reaksi yang terjadi adalah pembentukan ion hidronium:
H2SO4 + H2O → H3O+ + HSO4
-
HSO4- + H2O → H3O
+ + SO42-
Karena hidrasi asam sulfat secara
pendehidrasi yang sangat baik dan digunakan untuk mengeringkan buah
asam sulfat terhadap air cukuplah kuat sede
dan oksigen dari suatu senyawa. Sebagai contoh, mencampurkan
asam sulfat pekat akan menghasilkan
akan mengencerkan asam sulfat):
(C6H12O6)n → 6n C + 6
Efek ini dapat dilihat ketika asam sulfat pekat diteteskan ke permukaan kertas. Selulosa
bereaksi dengan asam sulfat dan menghasilkan karbon yang akan terliha
pembakaran kertas. Reaksi yang lebih dramatis terjadi apabila asam sulfat ditambahkan ke
dalam satu sendok teh gula
berpori-pori yang mengembang dan mengeluarkan aroma seperti
2.2.D Siklus Sulfur
Siklus Sulfur adalah perubahan sulfur dari hidrogen sulfida menjadi sulfur diokasida lalu
menjadi sulfat dan kembali menjadi hidrogen sulfida lagi. Sulfur dialam ditemukan dalam
berbagai bentuk. Dalam tanah sulfur ditemukan dalam bentuk mineral, diudara dalam bentuk
gas sulfur dioksida dan didalam tubuh organisme sebagai penyusun protein.
Siklus sulfur di mulai dari dalam tanah. yaitu ketika ion
metabolisme menjadi penyusun protein dalam tubuh tumbuhan. Ketika hewan dan manusia
memakan tumbuhan, protein tersebut akan berpindah ketubuh manusia. Dari dalam tubuh
manusia senyawa sulfur mengalami metabolisme yang sisa
diuraikan oleh bakteri dalam lambung berupa gas dan dikeluarkan melalui kentut. Salah satu
zat yang terkandung dalam kentut adalah sulfur. Semakin besar kandungan sulfur dalam
kentut maka kentut akan semakin bau.
Karena hidrasi asam sulfat secara termodinamika difavoritkan, asam sulfat adalah zat
pendehidrasi yang sangat baik dan digunakan untuk mengeringkan buah
cukuplah kuat sedemikiannya ia akan memisahkan atom
dari suatu senyawa. Sebagai contoh, mencampurkan pati (C
asam sulfat pekat akan menghasilkan karbon dan air yang terserap dalam asam sulfat (yang
akan mengencerkan asam sulfat):
C + 6n H2O
Efek ini dapat dilihat ketika asam sulfat pekat diteteskan ke permukaan kertas. Selulosa
bereaksi dengan asam sulfat dan menghasilkan karbon yang akan terliha
pembakaran kertas. Reaksi yang lebih dramatis terjadi apabila asam sulfat ditambahkan ke
gula. Seketika ditambahkan, gula tersebut akan menjadi karbon
ri yang mengembang dan mengeluarkan aroma seperti karamel.
Siklus Sulfur adalah perubahan sulfur dari hidrogen sulfida menjadi sulfur diokasida lalu
kembali menjadi hidrogen sulfida lagi. Sulfur dialam ditemukan dalam
berbagai bentuk. Dalam tanah sulfur ditemukan dalam bentuk mineral, diudara dalam bentuk
gas sulfur dioksida dan didalam tubuh organisme sebagai penyusun protein.
dari dalam tanah. yaitu ketika ion-ion sulfat di serap oleh akar dan di
metabolisme menjadi penyusun protein dalam tubuh tumbuhan. Ketika hewan dan manusia
memakan tumbuhan, protein tersebut akan berpindah ketubuh manusia. Dari dalam tubuh
sulfur mengalami metabolisme yang sisa-sisa hasil metabolisme tersebut
diuraikan oleh bakteri dalam lambung berupa gas dan dikeluarkan melalui kentut. Salah satu
zat yang terkandung dalam kentut adalah sulfur. Semakin besar kandungan sulfur dalam
ka kentut akan semakin bau.
22
difavoritkan, asam sulfat adalah zat
pendehidrasi yang sangat baik dan digunakan untuk mengeringkan buah-buahan. Afinitas
mikiannya ia akan memisahkan atom hidrogen
(C6H12O6)n dengan
yang terserap dalam asam sulfat (yang
Efek ini dapat dilihat ketika asam sulfat pekat diteteskan ke permukaan kertas. Selulosa
bereaksi dengan asam sulfat dan menghasilkan karbon yang akan terlihat seperti efek
pembakaran kertas. Reaksi yang lebih dramatis terjadi apabila asam sulfat ditambahkan ke
. Seketika ditambahkan, gula tersebut akan menjadi karbon
Siklus Sulfur adalah perubahan sulfur dari hidrogen sulfida menjadi sulfur diokasida lalu
kembali menjadi hidrogen sulfida lagi. Sulfur dialam ditemukan dalam
berbagai bentuk. Dalam tanah sulfur ditemukan dalam bentuk mineral, diudara dalam bentuk
gas sulfur dioksida dan didalam tubuh organisme sebagai penyusun protein.
ion sulfat di serap oleh akar dan di
metabolisme menjadi penyusun protein dalam tubuh tumbuhan. Ketika hewan dan manusia
memakan tumbuhan, protein tersebut akan berpindah ketubuh manusia. Dari dalam tubuh
sisa hasil metabolisme tersebut
diuraikan oleh bakteri dalam lambung berupa gas dan dikeluarkan melalui kentut. Salah satu
zat yang terkandung dalam kentut adalah sulfur. Semakin besar kandungan sulfur dalam
23
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Oksigen atau zat asam adalah unsur kimia dalam sistem tabel periodik yang
mempunyai lambang O dan nomor atom 8. Ia merupakan unsur golongan kalkogen dan dapat
dengan mudah bereaksi dengan hampir semua unsur lainnya (utamanya menjadi oksida).
Pada temperatur dan tekanan standar, oksigen berupa gas tak berwarna dan tak berasa
dengan rumus kimia O2. Warna oksigen cair adalah biru seperti warna biru langit.
Senyawaan oksigen dengan semua unsur kecuali He, Ne dan mungkin Ar dikenal.
Molekul oksigen (dioksigen, O2) bereaksi dengan semua unsur lain kecuali halogen, beberapa
logam mulia, dan gas-gas mulia baik dalam suhu ruangan atau pada pemanasan.
Belerang berwarna kuning pucat, padatan yang rapuh, yang tidak larut dalam air tapi
mudah larut dalam CS2 (karbon disulfida). Dalam berbagai bentuk, baik gas, cair maupun
padat, unsur belerang terjadi dengan bentuk alotrop yang lebih dari satu atau campuran.
3.2 Kritik Dan Saran
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Diharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca guna menyempurnakan makalah ini.
24
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Hiskia. 1992.Kimia Unsur Dan Radiokimia. Bandung : PT. CitraAditya Bakti
Cotton dan Wilkinson, 1989, Kimia Anorganik Dasar, terjemahan Sahati Suharto, Penerbit
UI Press : Jakarta
id.wikipedia.org/wiki/Belerang
id.wikipedia.org/wiki/Oksigen
http://www.science.uwaterloo.ca/~cchieh/cact/c123/sulfur.html
Miessler, G.L , Tarr, D.A, 1991, Inorganic Chemistry 3rd Edition, Pearson Prentice Hall :
USA
Saito,taro.1996. Buku Teks Online Kimia Anorganik.Tokyo:Iwamani Shoten Publisher
www.chem-is-try.org/tabel_periodik/oksigen/
Recommended