Download docx - Latihan menulis cerpen

Transcript
Page 1: Latihan menulis cerpen

Nama : Shintia Miandar

NIM : 1105113581

Tugas : Latihan Menulis Cerpen

Matakuliah : Menulis Cerita dan Drama

1. Judul : Versus...

Isi : Ada dua orang sahabat, yang satu mengidap penyakit albino dan yang satu

merupakan keturunan Negro. Mulanya mereka adalah sahabat yang klop

meski secara fisik mereka justru “bertabrakan”, namun suatu ketika dalam

matakuliah pancasila, untuk pertama kalinya mereka berdua diketahui

memiliki perbedaan dalam memahami kata “Nasionalisme”. Si Negro

berpendapat bahwa Nasionalisme adalah pemecahbelah manusia, sedangkan si

Albino menganggap bahwa Nasionalisme adalah pemersatu manusia. Sejak

saat itu mereka berdua terlibat perang dingin, saling mendalami pemahaman

masing-masing; mencari bukti untuk memperkuat argumennya dan

menyalahkan argumen yang lain. Anehnya, meski sedang ‘perang’ tidak serta

merta ikatan persahabatan mereka terganggu...awalnya, karena beberapa hari

kemudian, untuk pertamakalinya mereka mendapati bahwa perlahan ikatan

batin mereka mulai pudar, diawali dengan tanda: perbedaan warna pakaian!

Bagi sebagian orang, mungkin warna pakaian bukanlah hal yang penting

untuk dijadikan penanda keadaan seseorang, namun ini tidak berlaku bagi

pasangan ‘nabrak’ ini. Awal mereka menjadi sahabat saja penandanya adalah

warna baju yang selalu sama, misalnya dari 5 hari aktif kuliah, maka 4 hingga

5 harinya mereka memakai baju yang sama, baik warna, model atau

gambarnya! Padahal mereka tidak pernah janjian sebelumnya. Penanda

lainnya seperti waktu menstruasi, makanan kesukaan, cara berpikir, skala

perasaan, lagu kesukaan, hingga game kesukaan! Semuanya sama, meski

masalah warna kesukaan mereka tidaklah sama, bila si Negro suka warna

oren, maka si Albino suka warna abu-abu. Untuk hal yang tidak enaknya, dari

segi sosialita mereka sama-sama orang yang netral di kelasnya, kelas yang

1

Page 2: Latihan menulis cerpen

terkesan ‘berkotak-kotak’ dengan beberapa kubu, mungkin karena keduanya

sama-sama individualis, tak suka keramaian, dan lebih suka ‘kemisteriusan’.

Semua persamaan itulah yang menyebabkan keduanya merasa ‘sehati’ hingga

terjalinlah ikatan persahabatan antarperempuan ‘unik’ ini. Popularitas mereka

dikelas tak begitu dipandang, awalnya, namun sejak adu argumen yang terjadi

dikelas pancasila beberapa waktu lalu, mereka cukup jadi bahan perhatian dan

gosip harian di kelas. Betapa tidak? Sejak lama mereka sahabatan baru kali ini

ditemukan perbedaan yang cukup patut diperhitungkan, sampai kedua sahabat

itu adu mulut. Kubu-kubu dikelaspun akhirnya ‘melihat’ mereka, seakan ada

tanda tanya transparan yang berbunyi: pendapat siapa ya yang benar? Karena

pendapat keduanya sama-sama masuk akal. Lantas pendapat siapa yang paling

mendekati kebenanran?

“bukan yang paling mendekati kebenaran! Tapi siapa yang benar!”

“gag ada pendapat manusia yang benar, yang benar hanyalah Tuhan!”

“kebenaran tak pernah memiliki dua wajah, benar itu 100%, dia adalah

mutlak! Meski sesuatu bernilai 99,9% tetap saja tak bisa dikatakan benar!

“manusia itu tak ada yang sempurna, yang ada hanya bisa m.e.n.u.j.u

kesempurnaan!”

“hwaaaa!!!” keduanya saling berteriak kesal di tengah perjalanan menuju kos

masing-masing.

Ternyata kasus dua sahabat ini sampai ke majelis dosen! Terang saja dosen

KWN merasa bersalah karena mengira telah menggetarkan ikatan sahabat

‘hitam-putih’ itu. Sang dosenpun berniat untuk membuat forum khusus untuk

membahas Nasionalisme di kelasnya besok. Keesokan harinya, forum yang

telah direncanakan dimulai, dibuatlah dua buah kubu di kelas, kubu pro dan

kubu kontra, jumlah anggota masing-masing adalah sama. Peraturannya: dari

masing-masing kubu akan ditunjuk satu utusan sebagai jubir, spontan masing-

masing kubu memilih si Negro dan si Albino, si jubir akan mengemukakan

pendapatnya tentang Nasionalisme dan yang lain menyanggahnya dengan

pendapat yang tentunya lebih kuat. Selama perdebatan antarjubir berlangsung

anggota kedua kubu dibebaskan untuk pindah ke kubu lain jika merasa

2

Page 3: Latihan menulis cerpen

pendapat jubir dari kubu lawan adalah benar. Hal tersebut terus berlanjut

hingga jubir kehabisan waktu, untuk penentuan pemenang akan dilihat dari

banyaknya anggota kubu yang terkumpul di kubunya. Pertarunganpun

dimulai!

Ismi, alias Ismiana si Negro: Nasionalisme adalah pemecahbelah manusia,

seperti adalah masalah yang terjadi antara Indonesia dan Malaysia, masing-

masing negara merasa tanah airnyalah yang terbaik, sementara yang lain tidak.

Indonesia merasa kaya raya, dibanding Malaysia yang tidaklebih dari pencuri

budaya dan pulau. Malaysia merasa lebih pandai dalam mengolah alam yang

diklaimnya sebagai miliknya dibandingkan Indonesia. Indonesia merasa lebih

hebat dan mandiri karena memperoleh kemerdekaan dengan perjuangan mati-

matian melawan penjajah dibanding Malaysia yang kemerdekaannya tidak

lebih dari ‘hadiah’ dari Inggris. Itu baru masalah terdekat yang sudah lumrah,

coba lihat sejarah: bagaimana Amerika dan Jepang yang masing-masing

merasa adalah negara yang terbaik, terkuat, karena apa? Rasa nasionalisme!

Hingga akhirnya terjadilah perang bom nuklir! Hirosima dan Nagasaki hancur,

menyisakan mayat dan bayi-bayi yang cacatnya hingga hari ini!

Beberapa kubu pro nasionalisme pindah ke kubu kontra.

Nasu, alias Nasution si Albino: Nasionalisme adalah pemersatu bangsa ini,

dan bangsa-bangsa lain di seluruh dunia. Kita mendapatkan kemerdekaan

karena Nasionalisme! Kalau kita tak cinta dengan negara kita, mungkin kita

takkan pernah merdeka hingga hari ini, bahkan mungkin kita takkan bertemu

dan menginjak ubin marmer ini karena telah dulu mati ditembak penjajah!

Manusia adalah makhluk yang suka pamer, inilah yang menyebabkan

antarnegara merasa paling berkuasa, paling hebat dibanding yang lain, bukan

karena nasionalisme! Nasionalisme justru membangun semangat kita untuk

terus membangun bangsa ini menjadi makin maju! Negara lain adalah

‘pelecut’ bagi negara ini untuk terus berjuang dan merasa tidakpuas!

Nasionalisme menjadikan kita bersaing untuk terus maju! Persaingan adalah

hal biasa dalam menuju kemajuan! Kalo gak ada saingan kita akan malas

untuk maju!

3

Page 4: Latihan menulis cerpen

Sebagian kecil kubu kontra masuk ke kubu pro. Sementara beberapa kubu pro

yang merasa jawaban itu agak ‘maksa’, pindah ke kubu kontra

Ismi : jangan memandang nasionalisme dari penampakan luarnya saja, yang

saya lihat di sini, Anda melihat nasionalisme secara parsial, Anda harus

melihatnya secara menyeluruh! Itu kesalahan pertama Anda, kesalahan kedua,

dari yang saya dengar Anda menganggap bahwa nasionalisme baik bagi yang

mengembannya, dan buruk bagi yang menjadi lawan tandingnya. Baik bagi

satu sisi dan buruk bagi sisi lain. Ini berarti bukan ikatan yang baik 100%,

sementara yang baik itu nilainya haruslah 100%! Nasionalisme ternyata adalah

sebuah ikatan yang rapuh, ini adalah hasil pengamatan saya terhadap fakta

yang terjadi di negri kita sendiri, bukan menjelek-jelekkan tapi ini fakta yang

Anda sendiri bisa memprosesnya dengan logika Anda, contoh: ketika

pertandingan sepak bola berlangsung, bila yang bermain adalah tim Indonesia

vs tim Malaysia, maka peran ikatan nasionalisme terasa begitu ketat mengikat

suporter tim Indonesia yang pastinya berasal dari berbagai daerah diseluruh

Indonesia, riuh sorak sorai dengan slogan “in-do-ne-sia, prok-prok_prok-

prok_prok!” seketika itu tali persaudaraan bahwa ‘kita’ sebangsa dan setanah

air spontan terasa begitu hebatnya! Namun kemudian, saat permainan

mengerucut menjadi tim Sumatera vs tim Jawa, atau tim solo vs tim jogja?

Atau tim sleman PSS vs tim solo Persis? Yang bentrokan antarsuporternya

awal sepetember lalu memakan korban luka yang gak ringan?? Ketika semua

itu terjadi,,,dimana nasionalisme? Dimana? Kenapa hanya aktif saat melawan

Malaysia? Seakan nasionalisme itu tak pernah ada, contoh lain seperti

tawuran, pelecehan, dsb! Wajah persepakbolaan dalam negri yang katanya

diikat oleh nasionalisme sangat memilukan, bahkan dimata dunia!

Setelah terdiam beberapa detik, berbondong-bondong anggota kubu pro

pindah ke kubu kontra, dan... tiiit!! Waktu habis!

2. Judul : The True Way Of Love

Isi : Megi berjalan dengan malas mengikuti kaki teman-temannya menuju kantin. Ketika sampai dan memesan makanan ketiga temannya langsung membuka forum wajib mereka yang pasti terjadi bila sudah berkumpul, apalagi kalau

4

Page 5: Latihan menulis cerpen

bukan: gosip! Megi yang masih dengan ekspresi malasnya hanya berpangku tangan dan memutar bola mata menyaksikan kebiasaan teman-temannya itu. Aktivitas gosip dengan beragam tema tersebut terus berlanjut hingga pesanan mereka tiba. Megi lebih senang memutar-mutar mi di atas piringnya dengan garpu ketimbang membiarkan mi itu berputar dalam perutnya yang kosong.

“Meg!” suara Yolan mengagetkan Megi.

“Apaan sih!” tanpa melihat wajah Yolan, Megi mendengus.

“Kamu kenapa sih?” Dinda ikut penasaran.

“Makan dong! Kami udah mau kelar nih. Bentar lagi masuk loh?”Rini mengetuk-ngetukkan jam tangannya.

Megi tetap tak bergeming.

“Erga masih cuek ya?”

Mendengar nama kekasihnya disebut, akhirnya Megi bereaksi:

“Udah ah gak usah diBAHAS!”

Seakan menemukan kesadarannya kembali, Megi segera menyantap mi yang telah menggumpal seperti bakso telur di ujung garpunya.

Megi benar-benar kesal menghadapi perubahan sikap pacarnya yang drastis sekali! Padahal usia pacaran mereka masih dua bulan? Seharusnya mereka masih hangat-hangatnya, bukan sedingin ini!

Benar-benar menyebalkan! Rasanya ingiiin sekali mutusin Erga! Tapi tidak mungkin!! aku udah cinta mati sama tuh cowok ‘cool’ ato cowok ‘cold’? Ato cowok ‘cute’? aaarrgghhh ! dan di antara mantan-mantanku yang terdahulu, Erga adalah yang paling sempurna, dari segi fisikly: ok, intelegency: mantap, materi: aman, sifat: sama sekali gak lebay, tapi sifat tersembunyinya yang baru terdeteksi: misterius BeGeTe en dinginnya minta ampun! Dan hal inilah yang membuatku acap kali suuzon padanya.

“ Pasti ni cowok udah punya gebetan baru! Idiiiiihh!”

Padahal setelah diselidiki diem-diem Erga sama sekali gak selingkuh. Lega sih, tapi tetep aja titik titik titk  !!

Megi hanya berkutat sendiri dengan pikirannya, dia ingin sekali curhat untuk menyelesaikan masalahnya, hal apa yang harus ia lakukan untuk merubah Erga. Sharing dengan ketiga sahabatnya? No! Karena Megi sudah sering melakukannya dan solusi yang diberikan kepadanya adalah: Putus!

5

Page 6: Latihan menulis cerpen

No besar! untuk solusi yang bukan solusi itu. Megi terlalu mencintai Erga. Dia merasa bahwa Erga adalah cinta sejatinya dan tidak akan ada seorang pun yang bisa membujuknya atau bahkan memaksanya untuk memutuskan Erga.

Suatu hari di kelas saat matakuliah Pendidikan Pancasila, Megi mendengarkan Wanda mengutarakan pendapat mengenai politik indonesia yang harus dirubah menjadi politik islam untuk kehidupan dunia akhirat yang jauh lebih baik.

Politik? Idih, hari gini ngomongin politik? Politik itu jahat! Dosa! Tikus! En gak ada manfaat baiknya buat kehidupan! Apalagi politik di indonesia?  jangan ngimpi bisa memperbaikinya!

Usai memaparkan pendapatnya panjang lebar yang seperti dongeng ditelinga Megi, Wanda kembali ke tempat duduknya didikuti pandangan mata Megi dari sudut kelas. Tiba-tiba saja bohlam kuning di atas kepalanya menyala! Megi terpikirkan sesuatu:

Wanda anak yang pintar, dia pasti tahu solusi dari masalahku. Ok! Aku akan temui dia usai matakuliah yang membosankan ini!

Dengan menaruh harapan besar pada Wanda- gadis yang menurutnya paling pintar di kelas- , Megi terseyum-senyum sendiri sambil meneruskan seni corat-coret di buku catatannya

Seperti rencananya begitu matakuliah Pendidikan Pancasila selesai, Megi menemui Wanda. Diapun bercerita panjang lebar tentang pacarnya. Wanda mendengarkan Megi dengan baik dan tersenyum setelah Megi selesai bercerita.

“ Jangan seyum-senyum aja, gimana menurut kamu…apa yang harus aku lakuin supaya hatiku ini gak galau lagi, en Erga bisa kembali perhatian lagi kayak awal pacaran..”

“ Baiklah, karna kamu minta pendapatku, jadi dengarkan baik-baik. Apapun yang kamu lakukan untuk membuat Erga perhatian lagi sama kamu dan menjalani hubungan pacaran dengan tenang dan tanpa rasa galau, tidak akan berhasil dan bertahan lama..”

Megi mengernyitkan dahinya

“ Lho? Kenapa?! >:\ ”

“ kamu akan tahu sendiri jawabannya J”

Sambil mengucapkan salam, Wanda buru-buru meninggalkannya.

Megi benar-benar kesal dengan jawaban Wanda yang mematahkan semangatnya itu.

6

Page 7: Latihan menulis cerpen

“Gilak aja! Itu mah bukan solusi namanya! Jawabannya lebih parah dari temen-temenku! Gak bener! Aku yakin, kalo aku mau berusaha pasti akan berhasil! Ya, aku akan tunjukin ke Wanda, kalo omongannya itu gak bener! Liat aja!”

Sejak perbincangan itu, Megi justru semakin berenergi untuk mencari cara agar hubungannya kembali seperti dulu, mulai dari sharing dengan teman-teman lain yang pengalaman pacarannya sudah bertahun-tahun, sampai mencari cara di internet seperti horoskop dan artikel ramalan cinta atau jodoh! Hingga empat bulan berlalu dengan semua usahanya yang bernilai : nol!

Meski sempat ada cara yang ‘ngefek’, tapi tidak berhasil untuk jangka panjang.

Boro-boro berubah? Yang ada justru masalahku ama Erga malah nambah! Sampe adu mulut! Untung aja doi gak minta cere! Eh, putus ding! Kegalauan, kegelisahan, sedih, geram, marah, tertekan, bahkan stress menjadi kata-kata dominan di wall facebook . Apalagi wall di hatiku, aduuh..jauh lebih banyak coretan ketidaktentraman L

Meski begitu Megi tetap saja mempertahankan hubungannya. Hingga saat pengumuman online hasil Indeks Prestasi keluar, kekacauan hati Megi mencapai puncaknya! IP-nya tidak sesuai dengan harapan dan ini pasti hasil dari ketidakseriusannya dan kegelisahannya dalam belajar karena selalu memikirkan Erga.

“ Ampun! Ancuur!! Kalo gini terus, aku bisa gilak!”

Tanpa sadar megi berteriak di antara teman-temannya yang sedang sibuk online melihat IP mereka.

“eh, kenapa kamu Meg?”

“IP kamu jelek ya?”

“teriak-teriak..ijal mah!”

Tanpa memperdulikan reaksi teman-temannya, Megi melagkah keluar kelas.

“jagain NetBook ku! Aku keluar bentar!”

Wanda benar, aku memang gak bisa ngerubah Erga, apalagi menjalani hubungan ini tanpa rasa galau, yang ada aku malah galau terus! Mau gak mau, Wanda harus memberiku jawaban!

Megi nyaris mengelilingi seluruh gedung perkuliahan fakultasnya, dia juga sudah memeriksa kantin dan musola, tapi Wanda tidak ada dimanapun. Dengan nafas tersengal-sengal, Megi menuju sebuah pohon rindang di tepi lapangan sepak bola.

“kemana ya Wanda? Aku lupa bawa Hp lagi!”

7

Page 8: Latihan menulis cerpen

Semilir angin menyejukkan tubuhnya yang berkeringat disiang terik. Kesejukan ini membuat Megi mengantuk, ketika kelopak matanya hampir tertutup sempurna, bayangan Wanda melintas di hadapannya. Megi tersentak dan membuka matanya, ternyata memang Wanda! Gadis berkerudung panjang itu sedang bergerombol dengan teman-teman sepengajiannya.

“Wanda!”

Wanda melihat ke arah suara yang memanggil namanya.

“Megi?”

“ Sini Wan, aku nyariin kamu dari tadi!”

Wandapun memisahkan diri dari rombongannya, wanita-wanita berbaju gammis.

“Assalamualaikum”

“Walaikumsalam, eh, to the point aja! Aku udah gak kuat lama-lama mendem perasaan..”

“eh, ada apa sih?”

“kamu pasti belum lupa kan, beberapa bulan yang lalu aku pernah konsultasi sama kamu tentang cowok aku”

“hmm,,ia,,aku inget..”

“ternyata kamu emang bener! Aku udah ngelakuin semua cara agar Erga berubah dan hatiku tentram. Tapi hasilnya gak seperti yang ku harapkan, justru makin memburuk, gak jelas… dan masalah ini, malah merembes ke IP ku! Aku udah berusaha buat nyari jawabannya, tapi aku gak bisa! Jadi, pliis, kasi tau aku apa yang salah?”

“salah? ia tentu aja ada yang salah”

“apa salahnyaa?”

“karena pacaran itu adalah ‘The False Way Of Love’”

“False Way Of Love? Jalan cinta yang salah?”

“yup!”

“lantas apa yang benar?”

“menikah”

“ha?”

8

Page 9: Latihan menulis cerpen

“menikah adalah ‘The True Way Of Love’”

“begini..kamu tahukan pacaran itu tidak ada dalam agama kita, yaitu islam..”

“ia, gak ada. tapi tunggu dulu, kalo perkara pacaran kamu bawa-bawa ke perkara agama ya mana nyambung?”

“ J Megi, sadarkah kamu, semua perkara di dunia ini tidak boleh dan tidak akan pernah bisa terpisah ato dipisah-pisahkan dengan agama. Sebab, semua tata cara dan penyelesaian perkara apapun yang ada di dunia ini sudah tercantum dalam Al Quran. “

Megi terdiam..

Sebenarnya jauh dalam lubuk hati dan pikirannya dia sudah tahu dan meyakini semua yang Wanda katakan barusan. Tapi entah mengapa semua keyakinan dan pemikirannya itu tenggelam, tertutupi oleh pengaruh lingkungan dalam kehidupannya selama ini. Melihat ekspresi Megi, Wanda seakan mengerti apa yang gadis di depannya ini rasakan, diapun melanjutkan kalimatnya…

“ lihatlah kehidupan sekarang ini… apa menurutmu keadaan sekarang ini aman dan damai? Tidakkan? lalu kamu tahu apa penyebabnya? Hanya satu,,,karena perkara dunia dipisah-pisahkan dari Al Quran… sebagai petunjuk kehidupan yang benar dan sempurna dari Tuhan bagi orang-orang yang mau berfikir L “

“ aku tak mengerti…”

“ aku akan membantumu untuk mengerti, dengarkan baik-baik: ada 3 pertanyaan besar sebagai syarat kesadaran terhadap identitas diri.  Pertama: siapa kamu? Kedua: untuk apa kamu menjalani kehidupan ini(tujuan hidup)? Ketiga: akan kemana kamu setelah kehidupanmu berakhir(mati)? Jawablah semua itu dalam hatimu. Maka kehidupanmu akan jelas, pola pikirmu akan berubah dan bersamaan dengan itu, pola tingkah lakumu juga akan sesuai dengan pola pikirmu…”

Setelah terdiam cukup lama…

“..lalu…”

“ aku yakin kamu cukup pintar untuk memahami maksud perkataanku tadi dan aku yakin kamu sudah tahu apa yang harus kamu lakukan sekarang. Satu lagi pesanku, hanya untuk kamu ingat-ingat saja “ laki-laki pezinah, untuk perempuan pezinah, dan laki-laki yang baik, untuk wanita yang baik pula” itu adalah arti dari salah satu firman Allah dalam alQuran, Allah yang Mahatahu apa yang terbaik untukmu. Apa kamu ragu dengan firman Allah? Yang tidak mungkin salah, apalagi berbohong?”

Deg!

9

Page 10: Latihan menulis cerpen

Kalimat itu, benar-benar membentur hatiku, aku seperti tersibak dari kabut gelap yang selama ini menutup pandanganku. Aku seperti tersadar bahwa kini aku berada di tempat yang gelap, salah! Seakan baru terbangun dari tidur panjang…

Ketika obrolan itu berakhir Wanda memberikan sebuah buku kecil bersampul hijau kepada Megi. Dari buku itu Megi mendapat pemahaman yang luar biasa, dia merasa bodoh karena selama ini ternyata dia tidak mengenal dirinya dan alasan hidupnya sendiri. Kini dia tahu bahwa selama ini dirinya terhanyut dalam tipuan dunia yang bagaikan racun berbalut madu. Sangat melenakan namun sama sekali tidak menentramkan jiwanya yang paling dalam, justru bila diteruskan dia akan ‘sakit’ oleh racunnya. Entah apa yang membuatnya selama ini seperti terhipnotis keadaan dunia yang amat buruk dengan fikiran yang sempit. Namun Megi kini mengerti bahwa dia adalah makhluk ciptaan Allah yang tujuan hidupnya adalah beribadah kepada Allah, lalu akan kembali pada Allah untuk di tempatkan di surga atau neraka. Semua itu jelas dan pasti, karena semuanya ada dalam alQuran. Megi sama sekali tidak ragu dengan firman Allah dalam alQuran, masa ragu sama Tuhan sendiri?

Megi begitu kaget ketika mengetahui fakta bahwa alQuran tidak hanya mengatur ibadah ritual saja, tapi justru 95%  justru mengatur tentang tatacara berkehidupan! Bukan hanya mengatur hubungan individu dengan Allah, tapi juga mengatur hubungan antara individu(laki-laki dan perempuan), bahkan mengatur hubungan bernegara! Subhanallah!

Semua aspek telah tercantum dalam alQuran, seperti aspek pendidikan, ekonomi, politik, sosial dan budaya bahkan sains dan teknologi.

Subhanallah!

Sungguh luar biasa. Megi tak berhenti berdecak kagum sepanjang membaca buku itu. Tidak puas dengan sekedar membaca, Megi membuktikannya dengan menulusuri terjemahan dalam alQuran dan ternyata memang benar! Usai membaca buku itu Megi menangis sedih karena merasa terlambat mengetahui kebenaran ini dia juga menangis karena bahagia sebab Allah masih memberinya kesempatan untuk menyadari semua ini dan memperbaiki diri. Sungguh rugi orang-orang yang tidak berpegang lagi pada alQuran. Ternyata sebab dari banyaknya orang-orang yang berfikiran sempit adalah ketidakmauan mereka mengkaji alQuran! Sungguh merugi…

Sejak itu Megi memutuskan untuk lebih sering sharing bersama Wanda dan ikut mengkaji alQuran bersama-sama. Bahkan Megi memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Erwin. Hal ini sulit, sangat sulit juka tidak punya alasan yang kuat  untuk melakukannya, namun Megi bisa mengatasi hal ini sebab dia memiliki alasan yang kuat dan tak terbantahkan! Yakni, jelas : bahwa pacaran bukanlah jalan yang diridhoi Allah, dan pacaran merupakan aktivitas yang rawan dari kata zinah yang jelas-jelas dilarang! Apapun yang dilakukan pada jalan yang tidak disukai Allah, maka hasilnya pasti tidak baik! Allah juga telah mengatakan bahwa “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji

10

Page 11: Latihan menulis cerpen

(pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)”. (An Nuur : 26)

Cinta dan keyakinanku kepada Allah mengalahkan cintaku padanya. Aku yakin bahwa Allah akan mempertemukanku kembali pada Erga bila dia memang jodohku, yang telah Allah persiapkan untukku. Jadi, untuk apa khawatir? Allah akan mempertemukan kami dalam jalan cinta yang benar “The True Way Of Love”.

3. Judul : Satan Circle

Isi : “Kehidupan ini bagai lingkaran...” Na menghembuskan kalimat pertamanya-

setelah sepuluh menit meneguk coca cola yang kini telah berhasil

dihabiskannya- bak angin kering yang menebarkan duri... dengan tatapan

kosong... memorinya menerawang menembus awan gelap di hadapannya.

4. Judul : Delete!

Isi :

5. Judul : Alien?

Isi :

11