[ PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
MENARA SUARA MERDEKA] LAPORAN MAGANG
2014
DIV TEKNIK PERBAIKAN DAN PERAWATAN GEDUNG |
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebakaran gedung merupakan salah satu permasalahan perkotaan.
Salah satunya pada gedung gedung tinggi yang mempunyai ancaman
besar karena tempat tempat seperti perkantoran, hotel, pusat perbelanjaan,
rumah sakit, apartemen dan lain lain adalah tempat umum yang selalu
ramai dikunjungi banyak orang. Tentu apabila kebakaran terjadi akan
menimbulkan berbagai macam dampak negatif. Oleh karena itu perencanaan
pengelolaan bangunan bertingkat untuk mencegah bahaya kebakaran perlu
direncanakan secara matang. Perencanaan dapat berupa perencanaan tapak,
sarana penyelamatan, sarana proteksi kebakaran aktif dan pasif. Setelah
perencanaan, pelaksanaan dilakukan sesuai perencanaan. Satu tahap lanjutan
yang paling penting adalah perawatan dan pemeliharaan sistem proteksi
kebakaran itu sendiri. Langkah ini dilakukan untuk menjaga sistem proteksi
dapat berjalan sesuai fungsinya.
Pihak pengelola Menara Suara Merdeka sudah melakukan hal tersebut
dengan baik, terbukti adanya Departement Engineering yang menangani
bidang sipil, mekanikal dan elektrikal yang melakukan kegiatan perawatan
dan pemeliharaan. Kegiatan kegiatan preventif dalam rangka
pemeliharaan pun telah terjadwal dengan baik.
1.2 Tujuan Magang
Pelaksanaan Magang ini merupakan sarana bagi mahasiswa Politeknik
Negeri Semarang khususnya mahasiswa jurusan Teknik Sipil untuk
mengenal secara langsung dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan yang
berlangsung pada pengelolaan perbaikan dan perawatan suatu gedung.
Sehingga dapat menambah ilmu pengetahuan selama dilapangan.
Adapun maksud dan tujuan dari Magang ini adalah :
[ PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
MENARA SUARA MERDEKA] LAPORAN MAGANG
2014
DIV TEKNIK PERBAIKAN DAN PERAWATAN GEDUNG |
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 2
1. Membina Pola Pikir dan Sikap Mahasiswa
Dalam suatu pengelolaan gedung akan mempengaruhi pola pikir dan
sikap mahasiswa. Oleh karena itu, secara perlahan mahasiswa dilatih
untuk mampu berpikir secara sistematis dan terpadu guna
mengidentifikasi berbagai masalah yang timbul dilapangan dan
mencari solusi pemecahannya. Selain itu, mahasiswa diharapkan
mampu mengembangkan sikap-sikap yang nantinya akan berguna pada
dirinya pada saat bekerja, antara lain kemandirian, keberanian
mengambil keputusan, tanggung jawab dan kerjasama.
2. Menambah pengetahuan dan pengalaman mahasiswa mengenai
pengetahuan praktis di lapangan yang merupakan aplikasi dari teori
yang didapat dari bangku kuliah.
3. Membandingkan dan menganalisis antara teori dengan praktik. Dalam
kenyataan dilapangan seringkali praktik dilapangan dengan teori itu
terjadi perbedaan. Mahasiswa dalam praktik kerja dituntut untuk dapat
memahami perbedaan tersebut.
4. Merupakan sarana bagi mahasiswa untuk dapat mengenal
keanekaragaman, pemanfaatan, sekaligus perencanaan maupun proses
perawatan dan perbaikan suatu bangunan secara nyata.
1.3 Pembatasan Masalah
Magang yang telah dilakukan tentunya tidak akan mungkin untuk
melakukan pengamatan perawatan Menara Suara Merdeka secara
menyeluruh. Pembahasan dalam laporan ini dibatasi pada kegiatan
kegiatan yang dialami dan diamati selama magang. Batasan batasan
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Tinjauan Umum
Menguraikan tentang gambaran umum gedung Menara Suara
Merdeka, fungsi bangunan, struktur organisasi pengelola gedung
beserta tugasnya.
[ PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
MENARA SUARA MERDEKA] LAPORAN MAGANG
2014
DIV TEKNIK PERBAIKAN DAN PERAWATAN GEDUNG |
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 3
2. Tinjauan Khusus
Menguraikan kegiatan perawatan rutin sistem proteksi kebakaran
gedung Menara Suara Merdeka dan permasalahan yang timbul.
1.4 Metode Pengumpulan Data
Dalam memberikan gambaran yang jelas dalam kajian laporan ini,
kami berusaha mengumpulkan data sebanyak-banyaknya sesuai keperluan.
Laporan ini pada hakekatnya merupakan laporan hasil pelaksanaan kerja di
lapangan selama pelaksanaan program magang. Adapun data-data yang
kami peroleh diambil dari beberapa cara sebagai berikut :
1. Metode Observasi (pengamatan)
Dalam hal ini penulis melakukan pengamatan langsung dilapangan
mengenai pekerjaan perawatan dan perbaikan yang berlangsung.
2. Metode Interview (wawancara langsung)
Dalam hal ini kami melakukan wawancara atau tanya jawab langsung
dengan semua pihak yang terlibat dalam penanganan masalah di
lapangan, terutama wawancara dengan pihak Departement Engineering,
yakni Chief Engineering, supervisor dan para teknisi mengenai hal-hal
yang belum diketahui dan menanyakan berbagai masalah yang dijumpai
di lapangan dengan maksud agar kami mendapatkan masukan - masukan
yang berarti dalam magang ini.
3. Metode Diskriptif
Metode Diskriptif (literatur) didapatkan dari buku-buku yang
mempelajari tentang contoh penanganan berbagai kerusakan dan
perawatan suatu bangunan. Metode literatur digunakan dalam pemecahan
permasalahan yang dihadapi dalam pembuatan laporan magang ini.
4. Metode Instrumen
Metode instrumen dilaksanakan degan menggunakan alat-alat bantu
dalam penelitian seperti kamera, alat tulis, dan alat bantu yang lain.
Metode ini sekaligus digunakan untuk pengambilan data yang didapat
dari proyek pada waktu pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
[ PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
MENARA SUARA MERDEKA] LAPORAN MAGANG
2014
DIV TEKNIK PERBAIKAN DAN PERAWATAN GEDUNG |
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 4
1.5 Sistematika Laporan
Laporan magang ini terdiri dari :
BAB I PENDAHULUAN
Menguraikan tentang latar belakang, ruang lingkup, maksud dan
tujuan magang, pembatasan masalah, dan metode pengumpulan
data.
BAB II TINJAUAN UMUM
Menguraikan tentang gambaran umum gedung Menara Suara
Merdeka, fungsi bangunan, struktur organisasi pengelola gedung
beserta tugasnya.
BAB III TINJAUAN KHUSUS
Menguraikan tentang alur proses bekerjanya sistem proteksi
kebakan gedung Menara Suara Merdeka, kegiatan perawatan rutin
sistem proteksi kebakaran, permasalahan yang timbul, dan
deskripsi pelaksanaan magang (berdasarkan laporan kegiatan
harian dan waktu selama magang).
BAB IV PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan dari uraian bab - bab sebelumnya dan
saran untuk kemajuan pelaksanaan pekerjaan.
[ PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
MENARA SUARA MERDEKA] LAPORAN MAGANG
2014
DIV TEKNIK PERBAIKAN DAN PERAWATAN GEDUNG |
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 5
BAB II
TINJAUAN UMUM
2.1 Profil Perusahaan
Gedung Menara Suara Merdeka dibangun oleh anak perusahaan Suara
Merdeka Group, PT. Merdeka Sandi Surya (MSS) dimana topping off
dilaksanakan pada tanggal 21 April 2012 dan mulai beroperasi pada
Desember 2012.
Gedung Menara Suara Merdeka berkonsep Smart and Green Building.
Smart Building pertama di Kota Semarang dengan teknologi modern,
dilengkapi dengan AC-VRV (Variable Refrigerant Volume) dengan I-
manager, building automation system, penggunaan plape barrier dan access
card untuk mengakses ke dalam gedung, 4 buah lift passenger yang
dioperasikan secara random-otomatis dan memiliki kecepatan yang
kompatibel dengan tinggi Gedung Menara Suara Merdeka.
Gedung Menara Suara Merdeka juga mengusung konsep Green
Building yang berorientasi pada penghematan energi. Hal ini ditunjukan
dengan penggunaan AC-VRV (based on zoning) untuk mencegah
pendinginan berlebih sehingga dapat menghemat pemakaian daya listrik,
saat ruang kerja kosong AC akan mati sendiri sesuai timer yang telah
ditentukan. Melalui penggunaan kaca reflektif juga dapat mereduksi sinar
UV ke dalam ruangan, dengan demikian penggunaan listrik juga dapat
dikurangi, pengolahan limbah dengan teknologi STP (sewage treatment
plan) yaitu penggunaan sistem bioteknologi, mengolah limbah sanitasi
menjadi air yang layak digunakan untuk penyiraman taman dan dapat
dibuang ke saluran kota.
[ PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
MENARA SUARA MERDEKA] LAPORAN MAGANG
2014
DIV TEKNIK PERBAIKAN DAN PERAWATAN GEDUNG |
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 6
Gambar 2.1 Gedung Menara Suara Merdeka
Lokasi Gedung Menara Suara Merdeka :
Gambar 2.2 Denah Lokasi Gedung Menara Suara Merdeka
2.2 Struktur Organisasi Manajemen Gedung
Dalam konteks pemeliharaan gedung, Building Management
melaksanakan perawatan dan perbaikan gedung, fasilitas dan kelengkapan
gedung dengan tujuan tercapainya kehandalan, ketersediaan,
memperpanjang umur bangunan, serta memberikan nilai tambah. Untuk
mencapai hal tersebut maka Building Management harus membuat jadwal
pemeliharaan sesuai spesifikasinya baik fisik gedung maupun mekanikal
[ PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
MENARA SUARA MERDEKA] LAPORAN MAGANG
2014
DIV TEKNIK PERBAIKAN DAN PERAWATAN GEDUNG |
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 7
dan elektrikalnya. Fasilitas dan kelengkapan Gedung Menara Suara
Merdeka antara lain :
Instalasi tata udara (AC, exhaushtfan dan fresh air)
Instalasi air bersih
Instalasi air kotor
Instalasi listrik
Sistem proteksi kebakaran
Instalasi lift
Gondola
Power suplay (PLN dan genset)
Penerangan, telekomunikasi dan CCTV
Sound system
Berikut adalah struktur organisasi Building Management yang dipakai
di Menara Suara Merdeka :
[ PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
MENARA SUARA MERDEKA] LAPORAN MAGANG
2014
DIV TEKNIK PERBAIKAN DAN PERAWATAN GEDUNG |
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 8
[ PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
MENARA SUARA MERDEKA] LAPORAN MAGANG
2014
DIV TEKNIK PERBAIKAN DAN PERAWATAN GEDUNG |
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 9
Pengelola Menara Suara Merdeka dibagi menjadi beberapa bidang dan
memiliki tugas masing-masing, diantaranya yaitu :
1. Building Manager
Menetapakan visi building management dengan berorientasi pada
misi perusahaan / induk;
Membuat planning, budgeting dan program tahunan;
Melakukan supervisi total atas seluruh fungsi organisasi;
Membuat laporan rutin dan insidentil;
Merencanakan, mengkoordinasikan, mengevaluasi, dan mengusulkan
pemecahan masalah dalam melaksanakan pengelolaan Menara Suara
Merdeka;
Menciptakan suasana kerja yang sehat, kompak dan teratur
berdasarkan system dan prosedur kerja yang telah ditetapkan;
Mengendalikan dan mengambil tindakan perbaikan terhadap kinerja
kelancaran keuangan perusahaan sesuai dengan rencana budget yang
di tetapkan;
Menjadi public relation (PR) untuk program yang berhubungan
dengan pihak di luar perusahaan; dan
Merencanakan dan mengevaluasi pencapaian tingkat penyewa
Menara Suara Merdeka setiap bulan.
2. HRD / General Affair (GA)
Bertanggung jawab sebagai koordinator seluruh aktivitas perekrutan
karyawan;
Membuat perencanaan mengenai kebutuhan karyawan perusahaan;
Memberikan motivasi kepada karyawan agar dapat menunjukkan
kinerja yang optimal;
Mengelola mutasi dan rotasi karyawan;
Menyusun program pelatihan karyawan demi memenuhi kebutuhan
bisnis perusahaan;
Bertanggung jawab atas kinerja seluruh karyawan perusahaan; dan
[ PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
MENARA SUARA MERDEKA] LAPORAN MAGANG
2014
DIV TEKNIK PERBAIKAN DAN PERAWATAN GEDUNG |
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 10
Membuat kontrak kerja.
3. Tenant Relation
Mendokumentasikan data-data tenant yang akan serah terima ke
sistem perusahaan;
Bertugas sebagai Humas Perusahaan untuk menginformasikan hal-hal
yang perlu diketahui oleh tenant; dan
Menampung, menjelaskan dan mendistribusikan komplain yang
diterima dari para tenant.
4. Chief Engineering
Membuat perencanaan sistem maintenance dan operasional;
Memastikan penanganan keluhan dari tenant telah diselesaikan
dengan baik dan cepat;
Tindakan perbaikan atas operasional dan maintenance;
Pengawasan kontraktor / subkontraktor, sesuai dengan perjanjian yang
telah ditetapkan;
Mengatur jadwal dan penugasan pelaksana;
Melakukan inspeksi; dan
Memberikan laporan kepada buiding manager secara rutin.
5. Supervisor
Membuat rencana kerja dan pemeliharaan dan penugasan bersama
sama chief;
Mengatur dan mengkoordinir pekerja harian sesuai dengan
bidangnya;
Mengatur penggunaan peralatan dan bahan; dan
Membuat laporan kepada chief secara rutin.
6. Engineering
Melaksanakan pekerjaan pengoperasian, perbaikan dan peraatan alat
dan fisik gedung;
Memberikan masukan perihal jadwal pemeliharaan rutin dan
pemeliharaan perbaikan;
[ PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
MENARA SUARA MERDEKA] LAPORAN MAGANG
2014
DIV TEKNIK PERBAIKAN DAN PERAWATAN GEDUNG |
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 11
Melakukan inspeksi dan pencatatan (checklist harian secara rutin);
dan
Membuat laporan kepada supervisor.
7. House Keeping Manager
Personil organisasi pemeliharaan yang dibawahi House Keeping
Manager, bertanggung jawab atas kegiatan pemeliharaan :
Cleaning Service : kebersihan gedung baik interior maupun eksterior
Lanscape & gardening : kebersihan, keindahan taman dan tapak
Pest Control : pembasmian hama dan serangga
2.3 Fungsi Bangunan
Selain digunakan oleh Suara Merdeka Group, Gedung Menara Suara
Merdeka juga digunakan untuk instansi atau perusahaan swasta lainnya
dengan rental office building.
Technical Data Building :
Lokasi : Jl. Pandanaran No. 30 Semarang, Jawa
Tengah
Luas Tanah : 2.997 m2
Luas Bangunan : 18.560 m2
Jumlah Lantai : 17 Lantai (2 Basement)
Luas Parkir : 9.000 m2
Support Area : 2.250 m2
Typical Floor Ceilling : 2.7 m
Ground Floor Ceilling : 5 m
Data Pengguna per lantai :
Main Building
Lantai Ground : Bank UOB, Bank Mandiri, Bank Jateng
Lantai Mezanine : Bank UOB
Lantai 2 : Bank UOB
Lantai 3 : PT. Solid Gold Berjangka
[ PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
MENARA SUARA MERDEKA] LAPORAN MAGANG
2014
DIV TEKNIK PERBAIKAN DAN PERAWATAN GEDUNG |
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 12
Lantai 5 : -
Lantai 6 : Silk Air, Bank Andara, PT. Ciptadana Securities,
Victory
Lantai 7 : Prudential
Lantai 8 : Mugan Group
Lantai 9 : Suara Merdeka
Lantai 10 : -
Lantai 11 : Dafam Group
Lantai 12 : -
Lantai 15 : Suara Merdeka
Lantai 16 : Sido Muncul
Lantai 17 : Suara Merdeka
Annex Building
B2 : Ruang Engineering dan Parkir kendaraan roda dua
B1, P1-P10 : Parkir kendaraan roda empat
Lantai 9 : PT. Merdeka Sandi Surya
Lantai 10 : -
Lantai 11 : Ruang Pengelola
[ PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
MENARA SUARA MERDEKA] LAPORAN MAGANG
2014
DIV TEKNIK PERBAIKAN DAN PERAWATAN GEDUNG |
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 13
BAB III
TINJAUAN KHUSUS
3.1 Diskripsi Pelaksanaan Magang
Perkembangan pembangunan saat ini telah mendorong munculnya
gedung-gedung bertingkat, seperti gedung perkantoran, hotel, pusat
perbelanjaan, apartemen, dll. Keberadaan gedung dimaksudkan untuk
mendukung tercapainya tujuan-tujuan dan terlaksananya fungsi utama dari
pemakaian gedung secara optimal. Aspek yang perlu mendapat perhatian
selama usia ekonomis bangunan adalah selama pengoperasiannya bangunan
harus mampu memberikan pelayanan secara efektif dan efisien dan dapat
memberikan keuntungan dalam proses pengembalian investasi yang
ditanamkan.
Kegiatan pembangunan fisik yang terus meningkat tanpa dibarengi
dengan peningkatan pemeliharaan akan menyebabkan nilai ekonomi
bangunan menurun. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa kegiatan
pemeliharaan yaitu kegiatan perawatan dan perbaikan, pada umumnya
kurang mendapat perhatian. Ada beberapa hal yang menyebabkan
kurangnya perhatian terhadap kegiatan pemeliharaan, yaitu :
1. Kegiatan pemeliharaan dipandang tidak mendesak dibandingkan dengan
kegiatan pembangunan;
2. Struktur organisasi yang tidak tepat;
3. Pengelola bangunan beranggapan bahwa pemeliharaan bangunan
merupakan masalah teknis yang tidak berhubungan dengan tujuan dan
fungsi sesuai keinginan owner;
4. Tidak adanya strategi yang jelas atas nilai investasi bangunan.
Apabila pengelola bangunan tidak memperhatikan pemeliharaan
bangunan dengan sungguh-sungguh, maka dapat mempengaruhi usia
bangunan yang kemungkinan akan semakin cepat berkurang. Berdasarkan
kenyataan ini, siapapun yang berada di dalam institusi pemerintah maupun
swasta, khususnya bidang penyedia layanan kepada masyarakat, dituntut
[ PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
MENARA SUARA MERDEKA] LAPORAN MAGANG
2014
DIV TEKNIK PERBAIKAN DAN PERAWATAN GEDUNG |
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 14
untuk melihat perkembangan yang terjadi, dan merupakan sebuah
tantangan yang harus diterima serta diberi jawaban secara realistis maupun
praktis. Salah satu dari sekian banyak bentuk pelayanan masyarakat yang
sangat dibutuhkan adalah pelayanan perkantoran, yang dapat berupa
rental office atau bentuk-bentuk yang lain. Pengelolaan bangunan harus
berorientasi pada azas profesional dan manusiawi bagi tenaga ahli, maka
harus ditunjang dengan bangunan yang mumpuni, sarana dan prasarana
yang mendukung, serta manajemen yang baik sehingga pada akhirnya
seluruh pelayanan dapat dipertanggung jawabkan kepada publik (Good
Governance).
Manajemen perawatan dan perbaikan bangunan gedung pada
intinya merupakan bagian dari kegiatan yang mempunyai kontribusi
pada upaya pencapaian tujuan penggunaan bangunan melalui
pemeliharaan bangunan gedung. Hal ini juga berlaku bagi Menara
Suara Merdeka sebagai salah satu penyelenggara jasa rental office.
3.2 Hasil Pelaksanaan Magang
3.2.1. Uraian Umum
Di dalam Bab III bagian tinjauan khusus ini penulis akan
mencoba membahas tentang Pemeliharaan dan Perawatan Sistem
Proteksi Kebakaran Menara Suara Merdeka. Faktor-faktor yang
mempengaruhi kerusakan seringkali menjadi kendala bagi pihak
pengguna bangunan mengenai tindakan apa yang harus dilakukan dan
bagian-bagian mana yang sering mengalami kerusakan. Usaha-usaha
yang dapat dilakukan dalam pemeliharaan perlengkapan sistem
proteksi kebakaran, dengan melakukan perawatan secara teratur dan
mengidentifikasi kerusakan sesuai dengan alat proteksi kebakaran
yang ada.
3.2.2. Proses Terjadinya Kebakaran
Pada laporan magang ini penulis membahas proses terjadinya
suatu kebakaran kaitannya dengan sistem proteksi kebakaran yang ada
[ PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
MENARA SUARA MERDEKA] LAPORAN MAGANG
2014
DIV TEKNIK PERBAIKAN DAN PERAWATAN GEDUNG |
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 15
di gedung Menara Suara Merdeka. Proses ini berawal dari
terdeteksinya titik api kebakaran sampai dengan cara kerja pompa.
Berikut ini adalah flowchart proses bekerjanya sistem proteksi
kebakaran Menara Suara Merdeka.
[ PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
MENARA SUARA MERDEKA] LAPORAN MAGANG
2014
DIV TEKNIK PERBAIKAN DAN PERAWATAN GEDUNG |
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 16
[ PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
MENARA SUARA MERDEKA] LAPORAN MAGANG
2014
DIV TEKNIK PERBAIKAN DAN PERAWATAN GEDUNG |
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 17
Hal yang dapat terjadi setelah nyala api kebakaran ada 3
kemungkinan, yaitu pecahnya sprinkler karena telah mencapai
suhu 70-100, heat detector yang terkena sensor panas, dan
breakglass di hidran yang ditekan oleh seseorang.
Ketiga hal tersebut mengakibatkan MCFA (panel alarm) hidup
dan berbunyi.
Apabila alarm hidup, teknisi mengecek apakah benar terjadi
kebakaran atau hanya trouble pada fire alarm systemnya. Saat
alarm hidup, teknisi standbye di 3 tempat yaitu ruang panel alarm,
ruang announcement dan ruang pompa.
Bila hanya trouble pada fire alarm system, teknisi mematikan
alarm dan memberi pengumuman terjadi troble ke seisi gedung
melalui sistem komunikasi suara darurat yang terletak di dalam
ruang engineering.
Bila kebakaran terjadi, teknisi menghubungi petugas pemadam
melalui sistem telepon petugas pemadam (firemans telephone)
serta memberitahukan agar penghuni gedung segera dievakuasi
tepat pada waktunya.
Teknisi yang berada di ruang pompa segera menghidupkan
pompa.
Jockey pump bekerja pada awal terjadinya kebakaran. Pompa ini
bekerja apabila tekanan turun sampai 8 bar dengan standar 10 bar.
Tahap selanjutnya saat kebakaran terus membesar listrik belum
padam tetapi genset otomatis tidak bekerja. Apabila tekanan
jockey pump mencapai 6 bar, electric pump akan bekerja (standar
12 bar).
Apabila kebakaran hebat terjadi, listrik akan padam dan genset
pun mati, tekanan electric pump mencapai 4 bar, diesel pump
bekerja.
[ PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
MENARA SUARA MERDEKA] LAPORAN MAGANG
2014
DIV TEKNIK PERBAIKAN DAN PERAWATAN GEDUNG |
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 18
Jadi diesel pump di suatu gedung sebenarnya tidak diinginkan
bekerja. Karena apabila diesel pump bekerja, berarti telah terjadi
kebakaran hebat yang tidak dapat dikendalikan lagi.
3.2.3. Fire Alarm System
Fire Alarm System adalah suatu sistem terintregrasi yang
didesain dan dibangun untuk mendeteksi adanya gejala, kebakaran
untuk kemudian memberi peringatan (warning) dalam sistem evakuasi
ditinjaklanjuti secara otomatis atau secara manual dengan sistem
instalasi pemadam kebakaran (Fire Fighting System) yang telah
terinstal.
Tujuan pemasangan atau keuntungan Fire Alarm System ini
adalah untuk mendeteksi seawal mungkin, sehingga tindakan
pengamanan yang di perlukan dapat segera dilakukan dan dapat
meminimalisir dampak buruk dari kebakaran tersebut.
Secara umum ada dua system fire alarm yang lazim digunakan
pada bangunan bangunan komersil yaitu sistem konvensional dan
sistem addressable dimana kedua sistem tersebut bertujuan untuk
memproteksi bangunan dari bahaya kebakaran. Di Menara Suara
Merdeka sendiri sistem proteksi yang digunakan adalah semi
addressable. Berikut definisi dari masing masing sistem.
1. Sistem Konvensional
Pada sistem konvensional, setiap detektor hanya berupa kontak
listrik biasa, yang pengoperasionalnya secara manual tidak
mengirimkan ID alamat yang khusus.
2. Sistem Addressable
Sistem addressable sering digunakan untuk instalasi fire alarm di
gedung bertingkat, semisal hotel, perkantoran, mall dan sejenisnya.
Perbedaan paling mendasar dengan sistem konvensional adalah
dalam hal Address (Alamat). Pada sistem ini setiap detektor
memiliki alamat sendiri-sendiri untuk menyatakan identitas ID
dirinya. Jadi titik kebakaran sudah diketahui dengan pasti, karena
[ PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
MENARA SUARA MERDEKA] LAPORAN MAGANG
2014
DIV TEKNIK PERBAIKAN DAN PERAWATAN GEDUNG |
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 19
panel bisa menginformasikan deteksi berasal dari detektor yang
mana.
3. System Semi Addressable
Sistem semi addressable hanya menginformasikan deteksi berasal
dari zone atau loop, tanpa bisa memastikan detektor mana yang
mendeteksi, sebab 1 loop atau zone bisa terdiri dari 5 bahkan 10
detektor, bahkan terkadang lebih.
3.2.4. Komponen Sistem Proteksi Kebakaran
a. APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
APAR adalah alat perlindungan kebakaran aktif yang
digunakan untuk memadamkan api atau mengendalikan kebakaran
kecil, umumnya dalam situasi darurat. Pemadam api tidak
dirancang untuk digunakan pada kebakaran yang sudah tidak
terkontrol, misalnya ketika api sudah membakar langit-langit.
APAR yang digunakan di Menara Suara Merdeka merupakan
APAR jenis Dry Chemical Powder. Dipilihnya APAR jenis ini
karena dianggap paling efektif untuk bangunan gedung perkantoran
seperti di Menara Suara Merdeka.
Gambar. 3.2 APAR
Spesifikasi :
Merk : GUNNEBO
Media : Dry Chemical Powder
Kapasitas : 4,5 kg
[ PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
MENARA SUARA MERDEKA] LAPORAN MAGANG
2014
DIV TEKNIK PERBAIKAN DAN PERAWATAN GEDUNG |
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 20
Kemungkinan kerusakan yang terjadi :
Tekanan kurang dari 10 bar kemudian dilakukan
penggantian.
b. Hidran Gedung
Hidran adalah sebuah alat perlindungan api aktif yang
disediakan di sebagian wilayah perkotaan, pinggiran kota, dan
perdesaan yang memiliki ketersediaan (pasokan) air yang cukup
yang memungkinkan petugas pemadam kebakaran untuk
menggunakan pasokan air tersebut untuk membantu memadamkan
kebakaran.
Gambar. 3.3 Hidran gedung
Kemungkinan kerusakan yang terjadi :
Selang bocor
Problem kelistrikan
Katup/ valve macet
c. Heat Detector
Detektor kebakaran adalah alat yang berfungsi mendeteksi
secara dini kebakaran, agar kebakaran yang terjadi tidak
berkembang menjadi lebih besar. Dengan terdeteksinya panas dari
Spesifikasi :
Merk : GUNNEBO
Type : B
Material : Mild steel with 1.2mm of thickness
Size : 75x18x125cm
Finishing : red colour
[ PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
MENARA SUARA MERDEKA] LAPORAN MAGANG
2014
DIV TEKNIK PERBAIKAN DAN PERAWATAN GEDUNG |
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 21
kebakaran, maka upaya untuk mematikan api dapat segera
dilakukan, sehingga dapat meminimalisasi kerugian sejak awal.
Gambar. 3.4 Heat detector
Kemungkinan kerusakan yang terjadi :
Korosi akibat rembesan air
Kabel dimakan tikus
Life time kabel habis tergantung jenis
Troubleshooting
d. Sprinkler
Sprinkler adalah suatu sistem yang bekerja secara otomatis
dengan memancarkan air bertekanan ke segala arah untuk
memadamkan kebakaran atau setidak tidaknya mencegah
meluasnya kebakaran. Instalasi sprinkler ini dipasang secara
tetap/permanen di dalam bangunan yang dapat memadamkan
kebakaran secara otomatis dengan menyemprotkan air di tempat
mula terjadinya kebakaran.
Gambar. 3.5 Sprinkler
Heat detector
Spesifikasi :
Model : AH-0933
Type : 2 wire
Material : fireproof plastic
Volt. Range : 12-30V DC
Color : white
Therm. Set : 70C
Alarm current : 30mA
Spesifikasi :
Material : Stainless steel
Bulk temp. : 68C
Size :
[ PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
MENARA SUARA MERDEKA] LAPORAN MAGANG
2014
DIV TEKNIK PERBAIKAN DAN PERAWATAN GEDUNG |
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 22
Kemungkinan kerusakan yang terjadi :
Korosi akibat air tidak mengalir dalam jangka waktu yang
lama
Life time sprinkler habis
e. Jockey Fire Pump
Pompa Jockey juga dapat bekerja secara otomatis maupun
manual. Pompa jockey di beberapa gedung terdiri dari satu buah
pompa sebagai pompa bantu. Bila tekanan air pada instalasi pipa
berkurang maka pompa jockey berfungsi menstabilkan kembali
tekanan tanpa harus mengoperasikan pompa elektrik.
Gambar. 3.6 Jockey Fire Pump
f. Electric Fire Pump
Digunakan sebagai pompa utama, bila tekanan/pressure tank
turun setelah jocky pump tidak sanggup lagi mengatasi (jockey
pump akan mati sesuai dengan setting pressure tank) maka main
pump akan bekerja.
Gambar. 3.7 Electrik Fire Pump
Jockey pump
Spesifikasi :
Merk : Bangpu
Power : Electric
Pressure : High Pressure
Pump Casing : Stainless Steel
Capacity : 0,8-120m3/h
Head : 5,6-330m
Spesifikasi :
Merk : Kaiyuan
Fuel : Electricity
Power : Electric
Fitted motor power : 0,7-160KW
Pressure : high pressure
Flow range of liquid : 5-140L/s
[ PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
MENARA SUARA MERDEKA] LAPORAN MAGANG
2014
DIV TEKNIK PERBAIKAN DAN PERAWATAN GEDUNG |
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 23
g. Diesel Fire Pump
Digunakan bila terjadi kebakaran dan pompa mengalami
kerusakan atau gagal operasional (listrik padam) dan main pump
serta jockey pump berhenti bekerja men-supply air maka diesel fire
pump akan melakukan start secara otomatis berdasarkan pressure
swicth. Bekerjanya diesel fire pump secara otomatis menggunakan
panel diesel stater, panel ini juga melakukan pengisian accu/me-
charger accu dan dapat bekerja secara manual dengan kunci stater
pada diesel tersebut . Untuk perawatan pada diesel fire pump ini
dilakukan pemanasan setiap minggu (1xpemanasan) selama 5 10
menit, sebelum dilakukan pemanasan diesel dilakukan pemeriksaan
pada accu, pendingin air (air radiator) dan pengecekan pada
pelumas mesin (oli mesin).
Gambar. 3.8 Diesel Fire Pump
3.2.5. Pemeliharaan Sistem Proteksi Kebakaran
Pemeliharaan sistem proteksi kebakaran dimaksudkan untuk
menjaga agar kondisi semua sistem proteksi kebakaran tetap dapat
berfungsi dengan baik sesuai dengan tuntutan kegiatan yang
berlangsung, sehingga melalui kegiatan pengoperasian dan
pemeliharaan yang dilakukan secara benar dan berkala akan selalu
terjaga dari faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya
kerusakan-kerusakan, baik alam, manusia ataupun mahluk hidup
lainnya.
Spesifikasi :
Merk : TD
Pressure : High Pressure
Fuel : diesel
Pump Casing : Stainless Steel
[ PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
MENARA SUARA MERDEKA] LAPORAN MAGANG
2014
DIV TEKNIK PERBAIKAN DAN PERAWATAN GEDUNG |
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 24
Jika sedini mungkin kerusakan dan menurunnya tingkat
ketahanan dapat diantisipasi dengan pemeliharaan secara rutin dan
menyeluruh, maka diharapkan semua sistem proteksi kebakaran dapat
difungsikan secara optimal dan tidak akan mengalami penurunan
kualitas secara mendadak ketika terjadi kebakaran pada gedung
tersebut, sehingga dapat dimungkinkan kondisi bangunan serta
fasilitasnya dapat mencapai umur dan tingkat keawetan sesuai dengan
perencanaan. Sebagai usaha dalam perawatan dan pengendalian
operasional pelaksanaannya perlu dibuat schedule yang dapat
mempermudah kontrol dan pelaksanaan dalam sistem proteksi
kebakaran tersebut. Sebelum tahap perawatan, perlu pula ditinjau
faktor-faktor yang menimbulkan kerusakan pada komponen sistem
proteksi kebakaran dan usaha-usaha apa yang perlu dilakukan sesuai
tingkat kerusakan yang terjadi.
Berikut proses pemeliharaan pada sistem proteksi kebakaran
pada gedung Menara Suara Merdeka :
a. Hidran dan Sprinkler
Bulanan
Memeriksa dan memastikan kondisi stop valve dalam kondisi
aman terbuka.
Memeriksa kondisi isolating valve untuk alarm gong dalam
kondisi aman terbuka.
Memeriksa dan memastikan kondisi test valve dalam kondisi
tertutup.
Memeriksa tekanan kerja pompa apakah masih sesuai dengan
kondisi pengoperasiaan standar.
Memeriksa dan memastikan stop valve dari pemadam kota
dalam kondisi terbuka serta dapat ditutup.
Memeriksa dan memastikan beroperasinya alarm aliran.
[ PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
MENARA SUARA MERDEKA] LAPORAN MAGANG
2014
DIV TEKNIK PERBAIKAN DAN PERAWATAN GEDUNG |
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 25
Memeriksa strainer pada alarm gong dan bila perlu dibersihkan
dan memastikan sistem mekanis pada alarm gong bila perlu
dilumasi.
Memeriksa dan mengatur kembali semua saklar batas, saklar
waktu sequence controller.
Memeriksa seal, gland dan pemipaan pada pompa sprinkler
terhadap kebocoran dan bila perlu diperbaiki.
Memeriksa alat-alat pengaman yang terpasang pada motor, bila
perlu dibersihkan dan dilumasi poros-porosnya/bearing dengan
gemuk.
Memeriksa panel kontrol atas semua starter listrik dan
kontaktornya .
Periksa fungsi back up battery.
Memeriksa tekanan pada tangki bertekanan .
Memeriksa kebocoran pada tangki bertekanan.
Tiga Bulanan
Memeriksa semua lampu penunjuk beroprasi dengan baik dan
jika ada yang rusak harus diganti.
Memeriksa beroperasinya semua bel alarm.
Memeriksa kondisi hose rell/ hidran dan rubber hose.
Memeriksa kondisi pompa dan bantalan motor serta dilumasi
dengan oli dan gemuk.
Memeriksa kelurusan kondisi kopling antara pompa dan motor
dan bila perlu diperbaiki.
Memeriksa kondisi semua komponen dan aksesoris peralatan
yang menunjang sistem.
Memeriksa kebersihan dan beroprasinya panel-panel indikator
kebakaran/junction box dan memastikan panel-panel bebas dari
debu.
[ PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
MENARA SUARA MERDEKA] LAPORAN MAGANG
2014
DIV TEKNIK PERBAIKAN DAN PERAWATAN GEDUNG |
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 26
Memeriksa dan mengencangkan semua sambungan bila
diperlukan.
Enam Bulanan
Periksa kondisi kebocoran valve jika ada diperbaiki.
Periksa kondisi hidran luar jika karat dibersihkan dan dicat
kembali.
Periksa kondisi fire brigade breecing inlet.
Periksa fungsi pressurezed fan dan catat cpf level tingkat 5 ke
bawah.
Memeriksa dan membersihkan tiap-tiap detektor baik heat
detector dan manual call point yang tersambung pada panel
indikator untuk merespon terhadap kesalahan alarm. Semua
detektor dan manual call point diuji secara rotasi untuk panel-
panel yang berbeda.
Tahunan
Bersama dengan departemen HSE, membuat simulasi kejadian
kebakaran dengan mengoperasikan sakelar pengujian di semua
grup alarm dan mengatur kembali pada kondisi normal bila
pengujian telah selesai, termasuk seting pompa-pompa. Periksa
juga fungsi integritas dengan lift, AC dimana perangkat tersebut
harus semua off dan pressurize fan harus menyala. Catat daya
sedot fan /Cfm di tingkat 5 ke bawah di area tangga darurat.
Melakukan tes hidran dengan kondisi tekanan air yang keluar
harus sekurang-kurangnya 10 bar dengan aliran air 30 liter/
menit sampai pompa jockey menyala.
Cek pompa jockey, catat tekanan kerja dan tekanan pompa mati
kembali, catat V,A.
Memeriksa komponen komponen seperti resistor, kapasitor,
kabel, fuse, dll. Ganti bagian yang rusak dan catat penggantian
tersebut sebagai laporan perbaikan.
[ PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
MENARA SUARA MERDEKA] LAPORAN MAGANG
2014
DIV TEKNIK PERBAIKAN DAN PERAWATAN GEDUNG |
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 27
Uji fungsi alarm manual dari break glass.
Tes juga flow switch yang terpasang di tiap sprinkler zone
apakah berfungsi baik bila splinkler head lepas / di longgarkan.
Jockey pomp : catat fungsi dan tekanan aktivitas jockey pump
pressure switch baik tekanan menya pompa maupun tekanan
mati pompa.
Srinkler stand by pump : tes simulasi sampai pompa utama
hidup sampai tekanan yang memungkinkan pompa utama
bekerja ,catat tekanan kerja, amper dan voltage motor.
Catat kapan motor pompa utama menyala dan kondisi pompa
sewaktu menyala/ hidup. Catat ampere dan voltage , cek as-as
dan beri gemuk bila kering. Cek juga suhu dengan termometer
infrared.
[ PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
MENARA SUARA MERDEKA] LAPORAN MAGANG
2014
DIV TEKNIK PERBAIKAN DAN PERAWATAN GEDUNG |
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 28
Gambar 3.9 Form ceklis hidran bulanan
CHECKLIST HIDRAN
No. APAR :
Lokasi :
Tahun :
Bulan Tekanan Kondisi TTD
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Mengetahui
SPV
__________
[ PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
MENARA SUARA MERDEKA] LAPORAN MAGANG
2014
DIV TEKNIK PERBAIKAN DAN PERAWATAN GEDUNG |
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 29
b. Electric Fire Pump
Harian
Memeriksa posisi switch control dan valves
Tiga Bulanan
Tes flow
Mencatat ampere dan voltage
Menyalakan fire pump dengan tekanan rendah
c. Diesel Fire Pump
Mingguan
Dipanaskan selama 5s/d 10 menit saja (pemanasan yang terlalu
lama tanpa beban bisa menimbulkan arang pada ruang piston)
Memeriksa baterai
Bulanan
Memeriksa automation operation
Memeriksa valve berfungsi dengan baik, priksa juga shut-off
valve untuk memastikan terbuka setiap saat
Memeriksa pressure gauge berfungsi dengan baik
Memeriksa dan melumasi coupling
Memeriksa kebocoran dan bila memeungkinkan
memperbaikinya
Melakukan pembersihan umum
Tahunan
Test flow
Tes control operasi dan keamanan
Mengganti oli jika diperlukan, juga mengganti filter oli, filter
udara, filter bensin, dan filter air
Memeriksa operasional pemanasan
Mengganti antifreeze
Membersihkan dan tes baterai
[ PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
MENARA SUARA MERDEKA] LAPORAN MAGANG
2014
DIV TEKNIK PERBAIKAN DAN PERAWATAN GEDUNG |
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 30
d. Jockey Pump
Harian
Memeriksa posisi control switch dan valve
Bulanan
Memeriksa automation opration
Memeriksa valve berfungsi dengan baik
Memeriksa kebocoran dan memperbaiki jika memungkinkan
Memeriksa semua coupling.
e. APAR
Bulanan
Memeriksa posisi APAR
Memeriksa tekanan APAR
Membersihkan bagian luar APAR
Mengocok APAR agar powder tercampur rata
[ PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
MENARA SUARA MERDEKA] LAPORAN MAGANG
2014
DIV TEKNIK PERBAIKAN DAN PERAWATAN GEDUNG |
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 31
f. Heat Detector
Gambar 3.10 Form ceklis APAR bulanan
CHECKLIST APAR
No. APAR :
Lokasi :
Tahun :
Bulan Tekanan Kondisi TTD
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Mengetahui
SPV
__________
[ PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
MENARA SUARA MERDEKA] LAPORAN MAGANG
2014
DIV TEKNIK PERBAIKAN DAN PERAWATAN GEDUNG |
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 32
Tiga Bulanan
Membersihkan bagian luar heat detector
Memeriksa mekanikal elektrikal pada heat detector
Melakukan pencatatan jika terjadi kerusakan dan dilakukan
perbaikan sesegera mungkin.
Untuk menunjang pekerjaan perawatan rutin, maka diperlukan
form-form atau checklist, yaitu :
Cek list Fire/ Life Safety (terlampir)
Cek list Sistem Pemadam Kebakaran (terlampir)
Selain kegiatan-kegiatan perawatan rutin di atas, setiap minimal
dua tahun sekali dilakukan kegiatan simulasi kebakaran oleh Dinas
Kebakaran Kota Semarang. Kegiatan ini melibatkan semua pihak
yang tergabung dalam pengelola gedung Menara Suara Merdeka.
Hingga saat ini dari awal beroperasi baru dilakukan sekali simulasi.
Berikut dokumentasi simulasi kebakaran yang telah dilakukan.
Gambar 3.11 Penjelasan oleh Dinas Kebakaran sebelum dilakukannya simulasi
kebakaran
[ PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
MENARA SUARA MERDEKA] LAPORAN MAGANG
2014
DIV TEKNIK PERBAIKAN DAN PERAWATAN GEDUNG |
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 33
Gambar 3.12 Pemadaman api menggunakan APAR oleh petugas Dinas Kebakaran
Gambar 3.13 Pemadaman api menggunakan karung basah oleh pihak MSM
[ PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
MENARA SUARA MERDEKA] LAPORAN MAGANG
2014
DIV TEKNIK PERBAIKAN DAN PERAWATAN GEDUNG |
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 34
Gambar 3.14 Cara memegang nozzle pada hidran gedung
Gambar 3.15 Simulasi kebakaran menggunakan hidran gedung oleh pihak MSM
3.2.6. Permasalahan yang ada di lapangan
a. Heat detector bermasalah
Indikasi Penyelesaian
Trobleshooting kabel pada
komponen heat detector
Mematikan sementara fire
alarm dan member
[ PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
MENARA SUARA MERDEKA] LAPORAN MAGANG
2014
DIV TEKNIK PERBAIKAN DAN PERAWATAN GEDUNG |
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 35
sehingga mengalami
kesalahan dan fire alarm pun
menyala.
pengarahan kepada teknisi,
security, dan house keeping
untuk mengkondisikan
situasi.
Melakukan pengecekan pada
komponen heat detector.
Melakukan preventive
maintenance pada heat
detector di semua lantai
b. Peletakan APAR yang kurang sesuai
Permasalahan Perbaikan
Peletakan APAR sesuai
gambar kerja dinilai kurang
tepat setelah tenant merubah/
memodifikasi ruangan.
Mengatur ulang atau
memindah peletakan APAR
agar mudah dijangkau saat
kebakaran terjadi sesuai
persyaratan. (belum
dilakukan)
c. Penyalahgunaan fungsi hidran halaman
Permasalahan Penyelesaian
Box hidran halaman
digunakan untuk menaruh
gelas minuman. Hal ini tidak
dibenarkan karena bukan
fungsinya.
Harusnya box hidran hanya
berisi komponen berupa
selang dan nozzle serta
kelengkapan lainnya.
Melakukan pengarahan
kepada pihak-pihak terkait
demi kelancaran fungsi
sarana tersebut.
[ PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
MENARA SUARA MERDEKA] LAPORAN MAGANG
2014
DIV TEKNIK PERBAIKAN DAN PERAWATAN GEDUNG |
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 36
d. Pintu jalur evakuasi yang tidak lancar
Permasalahan Perbaikan
Pintu jalur evakuasi yang
tidak lancar bisa
memperlambat proses
evakuasi kebakaran.
Diberi pelicin/ pelumas
berupa WD pada bagian
doorcloser dan engsel pintu.
[ PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
MENARA SUARA MERDEKA] LAPORAN MAGANG
2014
DIV TEKNIK PERBAIKAN DAN PERAWATAN GEDUNG |
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 37
BAB IV
PENUTUP
4. 1 Kesimpulan
Upaya pemeliharaan dan perawatan sistem proteksi kebakaran Menara
Suara Merdeka ini bertujuan untuk menjaga berfungsinya semua
peralatan/perlengkapan pendeteksi api agar berfungsi sedini mungkin serta
peralatan/perlengkapan pencegahan api agar berfungsi secara maksimal
sehingga dapat dilakukan tindakan yang perlu dan tepat dalam
mengatasinya.
Dari hasil pengamatan, data dan informasi yang telah diperoleh, dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Komponen sistem proteksi kebakaran pada gedung Menara Suara
Merdeka lengkap, meliputi : APAR (Alat Pemadam Api Ringan), hidran
gedung, hidran halaman, sprinkler, heat detector, tangga evakuasi dan
pompa pompa (pompa jockey, elektrik dan diesel) dimana semua
komponen tersebut dipelihara dengan sangat baik.
2. Upaya pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan menunjukkan bahwa
hal ini merupakan bagian penting dalam sebuah bangunan, hal ini
dimaksudkan agar umur dan keandalan bangunan dapat bertahan lebih
lama sesuai dengan rencana bangunan.
3. Pemeliharaan sistem proteksi kebakaran secara preventif sudah terjadwal
dengan baik. Namun ada beberapa kegiatan pemeliharaan yang tertera
pada Standar Prosedur Operasional (SOP) Departemen Engineering
masih belum dilakukan.
4. Untuk bangunan rental office seperti gedung menara suara merdeka ini
upaya perbaikan dan perawatan sistem proteksi kebakaran sangat
diperlukan karena bangunan rental office selalu dituntut dalam kondisi
sempurna dalam upaya memberi kenyamanan dan keselamatan
pengunjung maupun tamu tenant / penyewa gedung.
[ PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
MENARA SUARA MERDEKA] LAPORAN MAGANG
2014
DIV TEKNIK PERBAIKAN DAN PERAWATAN GEDUNG |
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 38
4. 2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :
1. Koordinasi dari berbagai pihak pengelola gedung Menara Suara
Merdeka dan tenant tenant sangat diperlukan.
2. Hendaknya ruang engineering tidak dibiarkan kosong tanpa ada teknisi
yang berjaga. Hal ini mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan
misalnya telepon penting, fire alarm system bermasalah, izin barang
masuk yang harus diketahui teknisi, dll.
3. Work Order (WO) permintaan dari tenant hendaknya dilakukan sesuai
birokrasi yang ada yaitu mengisi form Work Order kemudian diproses
lebih lanjut, tidak dengan lisan dan tidak terjadwal.
4. Diperlukan suatu sistem informasi manajemen perawatan dan perbaikan
komponen baik komponen arsitektural, struktur, mekanikal dan
elektrikal, agar riwayat perawatan dan perbaikan komponen tersebut
terdata secara rapi dan sistematis. Site mini berguna untuk memudahkan
dalam pengecekan atau pencarian data yang dibutuhkan.
Demikian kesimpulan dan saran yang dapat penulis ambil dari
penyusunan laporan magang ini. Penulis mengucapkan banyak terima kasih
atas koreksi dan masukan dari pembaca, dan tak lupa penulis memohon
maaf atas keterbatasan dalam pengumpulan data, keterbatasan pengetahuan
serta kesalahan penulisan pada laporan ini.