LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
(LKIP)
TAHUN 2014
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
DINAS PERKEBUNAN Jalan Surapati No. 67 (022) 2506156 - 2504422
Fax.(022) – 2509066 Website : www.disbun.jabarprov.go.id e-mail [email protected] Bandung – 40133
IKHTISAR EKSEKUTIF
Sejalan dengan Visi Pemerintah Provinsi Jawa Barat selama kurun waktu 2013-2018, yaitu “Jawa Barat Maju dan Sejahtera Untuk Semua”, maka Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat telah menetapkan Visi yang dituangkan dalam Renstra Tahun 2013-2018 yaitu “Akselerator Terwujudnya Agribisnis Perkebunan Jawa Barat yang Maju, Sejahtera dan Berdaya Saing”.
Dalam rangka pencapaian Visi Dinas Perkebunan tersebut, telah ditetapkan 3 (tiga)
Misi dengan 3 (tiga) tujuan, 7 (tujuh) Sasaran Strategis dan 9 (sembilan) indikator Sasaran, sebagai berikut: Misi I: Meningkatkan Kapasitas Produksi dan Produktivitas Usaha Perkebunan, dengan tujuan: 1. Meningkatnya Ketersediaan Produk Perkebunan secara optimal dan berkualitas,
dengan sasaran strategis: a. Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Komoditas Perkebunan; dengan indikator
sasaran: 1) Prosentase Peningkatan Produksi rata-rata komoditas strategis perkebunan; 2) Prosentase Peningkatan Produktivitas rata-rata komoditas strategis
perkebunan; b. Meningkatnya Ketersediaan Benih Unggul Bersertifikat, dengan indikator sasaran:
3) Prosentase peningkatan jumlah ketersediaan benih unggul Komoditas Strategis;
4) Prosentase Peningkatan Benih tanaman perkebunan yang Tersertifikasi; Misi II: Meningkatkan Pemberdayaan Sumber Daya Perkebunan Secara Berkelanjutan, dengan tujuan: 2. Meningkatnya Kinerja Sumber Daya Perkebunan secara berkelanjutan, dengan sasaran
strategis: c. Terjaganya Proporsi Luas minimum eksisting Lahan perkebunan, dengan indikator
sasaran: 5) Prosentase Luas minimum eksisting lahan perkebunan terhadap luas Jawa
Barat d. Menurunnya intensitas serangan OPT Perkebunan, dengan indikator sasaran:
6) Prosentasi Peningkatan Indeks Nilai Tukar Petani Perkebunan Rakyat (NTP-R) e. Menurunnya intensitas serangan OPT Perkebunan, dengan indikator sasaran:
7) Prosentase Penurunan Intensitas Serangan OPT Perkebunan Misi III: Meningkatkan Mutu Hasil dan Nilai Tambah Produk Usaha Perkebunan, dengan tujuan: 3. Meningkatnya Daya Saing Produk Usaha Perkebunan, dengan sasaran strategis:
f. Meningkatnya Penerapan Sistem Jaminan Mutu produk perkebunan sesuai SNI; 8) Prosentase Peningkatan jumlah penerapan sistem jaminan mutu sesuai SNI
g. Meningkatnya Volume Ekspor Produk Perkebunan. 9) Prosentase Peningkatan Volume Ekspor Produk Perkebunan
Perwujudan indikator sasaran kinerja tersebut dalam pelaksanaannya difasilitasi
melalui 2 (dua) sumber anggaran, yaitu dari dana APBD Provinsi Jawa Barat sebesar Rp. 15.971.344.078,- yang dijabarkan kedalam 4 (empat) Program dengan 10 (sepuluh) kegiatan, serta dari dana APBN sebesar Rp. 59.292.541.000,- yang dijabarkan kedalam 3
(tiga) Program dan 9 (sembilan) kegiatan, sehingga total anggaran yang tersedia adalah sebesar Rp 75.263.885.078,-. Adapun realisasi anggaran tersebut untuk dana APBD adalah sebesar Rp 14.750.099.307,- atau sekitar 92,35% dan fisiknya sekitar 93,90%, sedangkan realisasi dana APBN adalah sebesar Rp 57.214.694.114,- atau sekitar 96,50% dan fisiknya sekitar 98,67%.
Berdasarkan hasil Pengukuran Pencapaian Sasaran Stratejik, diperoleh gambaran
sebagai berikut: 1. Hasil pengukuran perbandingan antara target dan realisasi indikator kinerja 2014 yang
diperjanjikan, diperoleh nilai rata-rata sebesar 105,61%. 2. Hasil pengukuran perbandingan realisasi indikator kinerja tahun 2014 dengan tahun
2013 dan tahun sebelumnya, diperoleh nilai rata-rata sebesar 111,40%.
3. Hasil pengukuran pencapaian target indikator kinerja Renstra berdasarkan hasil capaian sampai dengan tahun 2014 atau tahun pertama Renstra, diperoleh nilai rata-rata sebesar 65,50%, artinya bahwa target akhir Renstra pada tahun 2018 cukup optimis untuk tercapai secara optimal (>100%).
4. Hasil pengukuran perbandingan capaian kinerja tahun 2014 dengan capaian Nasional, diperoleh gambaran bahwa beberapa capaian indikator provinsi memiliki kesetaraan nilai yang wajar terhadap Nasional, terutama pada peningkatan produksi dan produktivitas, serta NTP-R.
Kendala dan permasalahan dalam pelaksanaan pembangunan sub sektor
perkebunan selama tahun 2014 umumnya bersifat teknis dan non teknis, antara lain berupa: - Masih belum optimalnya pengembangan dan pemanfaatan paket teknologi budidaya
komoditas perkebunan; - Masih terbatasnya kebun sumber benih bina dan nonbina untuk pengembangan
produksi benih berkualitas yang dibutuhkan para pelaku usaha perkebunan di Jawa Barat.
- Masih tingginya alih fungsi lahan dan alih komoditas serta Gangguan Usaha Perkebunan
- Masih belum optimalnya capaian kinerja SDM dan Kelembagaan pelaku usaha perkebunan;
- Masih luasnya wilayah yang terindikasi serangan Organisme Pengganggu Tanaman; - Masih belum optimalnya penerapan sistem jaminan mutu produk perkebunan sesuai
SNI; - Masih rendahnya volume ekspor produk perkebunan Jawa Barat.
Berbagai kendala/permasalahan tersebut solusinya terus diupayakan melalui
peningkatan koordinasi dan konsultasi antar unit kerja terkait, serta peningkatan kualitas pelaksanaan program/kegiatan sesuai dengan ketersediaan dan sumber daya yang dimiliki.
Bandung, Januari 2015
KEPALA DINAS PERKEBUNAN
PROVINSI JAWA BARAT,
H. ARIEF SANTOSA, SE., M.Sc.
Pembina Utama Muda NIP. 19580516 198603 1 003
i
KATA PENGANTAR
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2014 ini disusun berdasarkan
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi Nomor 53
tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu
Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Adapun bahan-bahan yang digunakan adalah
berasal dari Formulir Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK) dan Pengukuran Pencapaian Sasaran
(PPS) dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam Renstra 2013-2018.
LKIP ini pada hakekatnya merupakan dokumen pertanggungjawaban kepala OPD
kepada Gubernur Jawa Barat terkait dengan pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan kewenangan,
berdasarkan tolok ukur kinerja yang telah disepakati bersama dalam dokumen Perjanjian Kinerja
(PK) Tahun 2014. Dengan demikian keberhasilan pelaksanaan program/kegiatan pembangunan
sub sektor perkebunan Jawa Barat selama tahun 2014 dapat dilihat dari hasil pengukuran
kinerja dalam LKIP ini.
Pembangunan Sub Sektor Perkebunan di Jawa Barat pada tahun 2014
diselenggarakan melalui 4 program pokok dengan 10 kegiatan yang difasilitasi dana APBD,
serta 3 program dengan 9 kegiatan yang difasilitasi dana APBN. Adapun dalam pelaksanaannya
seluruh Program/Kegiatan tersebut masih terdapat beberapa kendala yang menghambat
pencapaian indikator kinerja secara optimal, namun demikian upaya perbaikan kinerja terus
dilakukan melalui berbagai pendekatan koordinasi dan konsultasi.
Semoga dokumen ini menjadi acuan perbaikan dalam upaya pencapaian target
indikator kinerja secara optimal pada tahun mendatang.
Bandung, Januari 2015,
KEPALA DINAS PERKEBUNAN
PROVINSI JAWA BARAT,
H. ARIEF SANTOSA, SE., M.Sc. Pembina Utama Muda
NIP. 19580516 198603 1 003
ii
DAFTAR ISI
Hal IKHTISAR EKSEKUTIF
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2. Dasar Hukum ................................................................................ 2
1.3. Tugas Pokok dan Fungsi .............................................................. 5
1.4. Permasalahan Aktual Tahun 2014 ............................................... 6
BAB II PERENCANAAN KINERJA .................................................................... 8
2.1. Perencanaan ................................................................................ 8
2.1.1. Rencana Stratejik Tahun 2013-2018 .............................. 8
1. Visi, Misi dan Tujuan ............................................... 8
2. Sasaran dan Indikator Sasaran .............................. 9
3. Strategi dan Kebijakan ........................................... 12
4. Program dan Kegiatan ........................................... 13
2.1.2. Rencana Kinerja Tahun 2014 ......................................... 19
2.2. Perjanjian Kinerja Tahun 2014 ..................................................... 27
2.3 Program/Kegiatan dan Anggaran ................................................. 31
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ..................................................................... 37
3.1. Capaian Kinerja Organisasi .......................................................... 37
3.1.1. Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja
Tahun 2014 .....................................................................
38
3.1.2. Perbandingan Antara Realisasi Kinerja Tahun 2014
dengan Tahun 2013 ........................................................
42
3.1.3. Perbandingan Realisasi Kinerja dari Tahun Awal
Renstra (2013) Sampai dengan Tahun 2014 terhadap
Target Total Renstra OPD 2013-2018 ...........................
45
3.1.4. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2014 dengan
Capaian Nasional ...........................................................
48
3.1.5. Analisis Kendala Pencapaian Kinerja dan Alternative
Solusinya .......................................................................
51
3.1.6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya .......... 52
3.1.7 Analisis program/kegiatan yang menunjang
keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian
pernyataan kinerja ..........................................................
54
iii
3.2. Realisasi Anggaran ...................................................................... 57
3.2.1 Pagu dan Realisasi Program/Kegiatan APBD ………….. 58
3.2.2 Pagu dan Realisasi Program/Kegiatan APBN ………….. 62
BAB IV PENUTUP ................................................................................................ 66
4.1. Kesimpulan Umum ....................................................................... 66
LAMPIRAN: Lampiran 1 : Formulir Rencana Stratejik
Lampiran 2 : Formulir Rencana Kinerja Tahunan
Lampiran 3 : Perjanjian Kinerja
Lampiran 4 : Hasil Pengukuran Kinerja Kegiatan Tahun 2014
Lampiran 5 : Hasil Pengukuran Pencapaian Sasaran Strategis Tahun 2013-2018
Lampiran 6 : Data-Data Pendukung
iv
DAFTAR TABEL
Hal Tabel 2.1 : Skema Indikator Kinerja Renstra Dinas Perkebunan Provinsi Jawa
Barat Tahun 2013-2018 .........................................................................
17
Tabel 2.2 : Rencana Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikatif Tahun
2014 .......................................................................................................
21
Tabel 2.3 : Perjanjian Kinerja Utama Tahun 2014 Dinas Perkebunan Provinsi
Jawa Barat …………………………………………………………………..
28
Tabel 2.4 : Perjanjian Kinerja Kegiatan Tahun 2014 Dinas Perkebunan Provinsi
Jawa Barat …………………………………………………………………..
29
Tabel 2.5a : Pagu Program/Kegiatan APBD Provinsi Jawa Barat TA. 2014 .............. 31
Tabel 2.5b : Pagu Program/Kegiatan APBD Provinsi Jawa Barat TA. 2014 Yang
Terkait Langsung Upaya Pencapaian Target Kinerja ……………………
33
Tabel 2.6a : Pagu Program/Kegiatan APBN Sub Sektor Perkebunan Jawa Barat
TA. 2014 .................................................................................................
34
Tabel 2.6b : Pagu Program/Kegiatan APBN Sub Sektor Perkebunan Jawa Barat
TA. 2014 Yang Terkait Langsung Upaya Pencapaian Target Kinerja …
35
Tabel 3.1 : Pengukuran Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja 2014 .. 39
Tabel 3.2 : Pengukuran Realisasi Kinerja Tahun 2014 terhadap Tahun 2013 ......... 42
Tabel 3.3 : Pengukuran Pencapaian Kinerja Renstra dari Tahun Awal s.d Tahun
2014 terhadap Target Renstra 2013-2018 .............................................
45
Tabel 3.4 : Pengukuran Pencapaian Kinerja Tahun 2014 terhadap Capaian
Nasional .................................................................................................
48
Tabel 3.5a : SILPA Total APBD dan APBN Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
Tahun Anggaran 2014 ............................................................................
53
Tabel 3.5b
: SILPA APBD dan APBN Yang Terkait Langsung pada Pencapaian
Sasaran Kinerja Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat ......................
54
Tabel 3.6a
: Pagu dan Realisasi Program/Kegiatan APBD Provinsi Jawa Barat TA.
2014 .......................................................................................................
58
Tabel 3.6b : Pagu dan Realisasi Program/Kegiatan APBD Provinsi Jawa Barat TA.
2014 Yang Terkait Langsung Terhadap Capaian Kinerja ......................
61
Tabel 3.7a : Pagu dan Realisasi Program/Kegiatan APBN Sub Sektor Perkebunan
Jawa Barat TA. 2014...............................................................................
62
Tabel 3.7b
: Pagu dan Realisasi Program/Kegiatan APBN Sub Sektor Perkebunan
Jawa Barat TA. 2014 Yang Terkait Langsung Terhadap Pencapaian
Kinerja ....................................................................................................
64
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2014
LKIP Dinas Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Terselenggaranya good governance (kepemerintahan yang baik) merupakan
prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai
tujuan serta cita-cita berbangsa dan bernegara. Adapun prinsip-prinsip kepemerintahan yang
baik sebagaimana yang tertuang didalam Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2000 adalah:
profesionalitas, akuntabilitas, transparansi, pelayanan prima, demokrasi, efisiensi, efektifitas,
supremasi hukum dan dapat diterima oleh seluruh masyarakat. Salah satu upaya konkrit
untuk mewujudkan transparansi dan Akuntabilitas untuk menuju “good governance” adalah
menjalankan pengawasan, supervisi, monitoring dan evaluasi yang efektif dan efisien
terhadap pelaksanaan kebijakan program yang telah ditetapkan, serta menyampaikan
laporan tepat waktu dan akurat yang disusun dengan mengikuti petunjuk yang berlaku,
sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; Peraturan Presiden Republik
Indonesia nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
serta Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Berdasarkan peraturan perundangan tersebut setiap instansi pemerintah sebagai
unsur penyelenggaraan pemerintahan negara diwajibkan untuk memberikan Laporan Kinerja
sebagai wujud pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan
pengelolaan sumberdaya.
Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi
yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran.Hal
terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan
evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap
pengukuran kinerja. Laporan Kinerja ini merupakan perwujudan pertanggungjawaban
instansi pemerintah tentang keberhasilan/kegagalan pelaksanaan Program dan Kegiatan
yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi
organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui
perjanjian kinerja yang disusun secara periodik. Adapun tujuan pelaporan Kinerja adalah: (1)
Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah
dan seharusnya dicapai; (2) Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi
pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya.
Dalam kaitannya dengan hal tersebut, maka Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
(LKIP) Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014 ini merupakan salah satu dari
wujud akuntabilitas instansi pemerintah dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta
kewenangannya.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2014
LKIP Dinas Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 2
Agar suatu laporan pertanggungjawaban tersebut dapat diukur kinerjanya
(performance-nya) secara lebih objektif baik dari aspek keluaran, hasil, manfaat maupun
dampaknya, maka sejak awal pelaksanaan program/kegiatan tersebut perlu ditetapkan suatu
instrumen tolok ukurnya, yakni dengan diterbitkannya dokumen Rencana Stratejik (Renstra),
Rencana Kinerja Tahunan (RKT) serta Perjanjian Kinerja (PK), yang didalamnya terdapat
rincian indikator kinerja untuk diwujudkan selama tahun anggaran berjalan.
Terkait dengan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2014 ini, maka
instrumen dokumen yang digunakan adalah: Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018, Renstra Dinas Perkebunan Tahun
2013-2018, Peraturan Gubernur No. 31 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja Pemerintah
Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2014, RKT Tahun 2014 serta Perjanjian Kinerja Tahun
2014.
Pembangunan Sub Sektor Perkebunan di Jawa Barat pada tahun 2014
diselenggarakan melalui 4 (empat) program pokok dan 7 (tujuh) program penunjang, dengan
10 (sepuluh) kegiatan pokok dan 19 (sembilan belas) kegiatan penunjang yang difasilitasi
dana APBD; serta 3 (tiga) program dengan 9 (sembilan) kegiatan yang difasilitasi dana
APBN. Dalam kaitannya dengan analisis pengukuran kinerja ini, maka yang dijadikan dasar
pengukuran adalah terhadap program dan kegiatan pokok APBD maupun APBN saja.
Sedangkan capaian indikator program dan kegiatan penunjang dijadikan sebagai penjelasan
tambahan terhadap capaian indikator kinerja secara umum.
LKIP ini pada hakekatnya merupakan dokumen pertanggungjawaban kepala OPD
kepada Gubernur Jawa Barat dalam hal pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan kewenangan.
Dengan demikian keberhasilan pelaksanaan program/kegiatan pembangunan sub sektor
perkebunan Jawa Barat selama tahun 2014 dapat dilihat dari hasil pengukuran kinerja dalam
LKIP ini.
1.2. Dasar Hukum
Penyusunan LKIP ini didasarkan pada beberapa ketentuan peraturan perundang-
undangan sebagai berikut:
1. Undang-undang Nomor: 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih
dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Tahun 1999 No. 75,
Tambahan Lembaran Negara No 3851);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4355);
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2014
LKIP Dinas Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 3
4. Undang-undang RI Nomor 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan, yang telah diperbaharui
dengan Undang-undang RI Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan (Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5613);
5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
6. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244);
7. Undang-undang RI Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan (Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5613);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem lnforrnasi Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan
Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4576)
9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun
2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4585);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara, Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4689);
14. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design
Reformasi Birokrasi 2010-2025;
15. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah;
16. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi;
17. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:
Per/O9/M.Pan/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama dl
Lingkungan Instansi Pemerintah;
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,
Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2014
LKIP Dinas Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 4
19. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 11 Tahun 2011 tentang Kriteria dan Ukuran Keberhasilan Reformasi Birokrasi;
20. Peraturan Menteri Negara Penertiban Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan tata
Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
21. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pokok-pokok
Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Jawa Barat (lembaran Daerah Tahun 2008
Nomor 11 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 47);
22. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2009 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Daerah (Sisrenbangda) Provinsi Jawa Barat;
23. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2013 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-
2018;
24. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 38 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok, Fungsi,
Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat (Berita
Daerah Tahun 2009 Nomor 111 Seri D);
25. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Tugas Pokok, Fungsi,
Rincian Tugas Unit Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Di Lingkungan Dinas
Perkebunan Provinsi Jawa Barat;
26. Peraturan Gubernur No. 31 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat Tahun 2014
27. Keputusan Gubernur Jawa Barat No. 45 tahun 2001 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan
Rincian Tugas Unit Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat;
28. Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor: 900/Kep.13-Keu/2014, Tanggal 3 Januari 2014
tentang Penunjukkan Pengelola Keuangan Daerah Pada Dinas Perkebunan Provinsi
Jawa Barat Tahun Anggaran 2014.
29. Surat Pengesahan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
Tahun Anggaran 2014 Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Nomor : 2.01.02.
Tanggal, 13 Januari 2014.
30. Surat Pengesahan Dokumen Pelaksanaan Pergeseran Anggaran Satuan Kerja
Perangkat Daerah Tahun Anggaran 2014 Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Nomor
: 2.01.02. Tanggal 3 April 2014.
31. Surat Pengesahan Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Satuan Kerja
Perangkat Daerah Tahun Anggaran 2014 Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Nomor
: 2.01.02. Tanggal 3 November 2014.
32. Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Satuan Kerja Dinas
Perkebunan Provinsi Jawa Barat (05) Ditjen Bun Tahun Anggaran 2014, Dana
Dekonsentrasi No. DIPA-018.05.3.029101/2014 tanggal 5 Desember 2013.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2014
LKIP Dinas Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 5
33. Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Satuan Kerja Dinas
Perkebunan Provinsi Jawa Barat (05) Ditjen Bun Tahun Anggaran 2014, Dana Tugas
Pembantuan No. DIPA-018.05.4.029161/2014, tanggal 5 Desember 2013.
34. Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Satuan Kerja Dinas
Perkebunan Provinsi Jawa Barat (07) Ditjen PPHP Tahun Anggaran 2014, Dana
Dekonsentrasi No. DIPA-018.07.3.029025/2014 Tanggal 5 Desember 2014.
35. Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Satuan Kerja Dinas
Perkebunan Provinsi Jawa Barat (07) Ditjen PPHP Tahun Anggaran 2014, Dana Tugas
Pembantuan No. DIPA-018.07.4.029164/2014 Tanggal 5 Desember 2013.
36. Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Satuan Kerja Dinas
Perkebunan Provinsi Jawa Barat (08) Ditjen PSP Tahun Anggaran 2014 Dana
Dekonsentrasi No. DIPA-018.08.3.029026/2014 tanggal 5 Desember 2013.
37. Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Satuan Kerja Dinas
Perkebunan Provinsi Jawa Barat (07) Ditjen PSP Tahun Anggaran 2014, Dana Tugas
Pembantuan No. DIPA-018.08.4.029167/2014 tanggal 5 Desember 2013.
1.3 Tugas Pokok dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 21 Tahun 2008, tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat, Dinas Perkebunan Provinsi
Jawa Barat mempunyai tugas pokok merumuskan kebijakan operasional dibidang
perkebunan yang merupakan sebagian kewenangan desentralisasi Provinsi, serta
kewenangan yang dilimpahkan kepada Gubernur berdasarkan azas dekonsentrasi dan tugas
pembantuan. Sedangkan berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 38 Tahun
2009 tentang Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Dinas Perkebunan
Provinsi Jawa Barat, Dinas mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan Pemerintahan
Daerah bidang perkebunan, berdasarkan asas otonomi, dekonsentrasi dan tugas
pembantuan.
Menurut Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 38 Tahun 2009 tentang Tugas
Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat,
bahwa Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat dalam menyelenggarakan tugas pokoknya
mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Merumuskan kebijakan operasional di bidang perkebunan;
2. Penyelenggaraan pelayanan umum di bidang perkebunan;
3. Fasilitasi di bidang perkebunan;
4. Penyelenggaraan ketatausahaan.
Sedangkan dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, Dinas Perkebunan
mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Penyelenggaraan perumusan dan penetapan kebijakan teknis urusan perkebunan
meliputi produksi perkebunan, pengembangan SDM kelembagaan dan permodalan,
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2014
LKIP Dinas Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 6
pengembangan dan pengendalian perkebunan serta pengolahan pemasaran dan usaha
perkebunan.
2. Penyelenggaraan urusan perkebunan meliputi produksi perkebunan, pengembangan
SDM, kelembagaan dan permodalan, pengembangan dan pengendalian perkebunan
serta pengolahan pemasaran dan usaha perkebunan.
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas-tugas perkebunan meliputi produksi perkebunan,
pengembangan SDM, kelembagaan dan permodalan, pengembangan dan pengendalian
perkebunan serta pengolahan pemasaran dan usaha perkebunan.
1.4. Permasalahan Aktual Tahun 2014
Pelaksanaan pembangunan Sub Sektor Perkebunan Jawa Barat selama tahun 2014
dihadapkan kepada beberapa pemasalahan aktual yang bersifat isu strategis sebagai
berikut:
1 Masih rendahnya tingkat produksi dan produktivitas sebagian besar komoditas
perkebunan, yang diperkirakan sebagai akibat dari belum optimalnya pengembangan
dan pemanfaatan paket teknologi budidaya komoditas perkebunan oleh para pelaku
usaha perkebunan, terutama oleh para pelaku usaha perkebunan rakyat yang
mendominasi lebih dari 50% usaha perkebunan secara keseluruhan.
2 Masih rendahnya pemanfaatan benih unggul tanaman perkebunan bersertifikat, yang
diperkirakan sebagai akibat dari terbatasnya kebun sumber benih bina dan nonbina
untuk pengembangan benih berkualitas yang dibutuhkan pelaku usaha perkebunan di
Jawa Barat.
3 Masih tingginya penyusutan lahan perkebunan (-0,416% per-tahun) sebagai akibat dari
tingginya alih fungsi lahan dan alih komoditas serta adanya Gangguan Usaha
Perkebunan terutama okupasi lahan perkebunan oleh pihak-pihak tertentu;
4 Menurunnya indeks Nilai Tukar Petani Perkebunan Rakyat (NTP-R) yang diperkirakan
oleh belum optimalnya pengembangan management usaha tani sebagai akibat dari
belum maksimalnya pembinaan kompetensi SDM dan kemantapan kelembagaan pelaku
usaha perkebunan;
5 Masih luasnya wilayah yang terindikasi serangan Organisme Pengganggu Tanaman;
6 Masih belum optimalnya penerapan sistem jaminan mutu produk perkebunan sesuai
SNI;
7 Masih rendahnya volume ekspor produk perkebunan Jawa Barat.
Permasalahan aktual tersebut selama kurun waktu tahun 2014 telah diupayakan
untuk diatasi melalui berbagai langkah pelaksanaan Program/Kegiatan dari sumber anggaran
APBD dan APBN, yang substansinya merupakan penjabaran dari arah kebijakan
pembangunan sub sektor perkebunan Jawa Barat, sebagaimana telah dikemas di dalam
Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2013-2018, dengan Visi “Akselerator Terwujudnya
Agribisnis Perkebunan Jawa Barat yang Maju Sejahtera dan Berdaya Saing”, serta
dengan 3 (tiga) Misinya yaitu: (1) Meningkatkan Produksi dan Produktivitas Usaha
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2014
LKIP Dinas Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 7
Perkebunan, (2) Meningkatkan Pemberdayaan Sumberdaya Perkebunan secara
Berkelanjutan, dan (3) Meningkatkan Mutu Hasil dan Nilai Tambah Produk Usaha
Perkebunan; yang dijabarkan kedalam 7 (tujuh) sasaran strategis sebagai berikut:
1) Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Komoditas Perkebunan;
2) Meningkatnya Ketersediaan Benih Unggul Bersertifikat;
3) Terjaganya Proporsi Luas Minimum Eksisting Lahan Perkebunan;
4) Meningkatnya Kinerja Usaha Tani Perkebunan;
5) Menurunnya intensitas serangan OPT Perkebunan;
6) Meningkatnya Penerapkan Sistem Jaminan Mutu produk perkebunan sesuai SNI; serta
7) Meningkatnya Volume Ekspor Produk Perkebunan.
Berbagai upaya yang telah dilakukan selama kurun waktu Tahun 2014 tersebut
secara kualitatif telah mampu mendekati penyelesaian persoalan yang dihadapi, meskipun
secara kuantitatif belum semuanya melampaui target indikator kinerja yang disepakati.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2014
LKIP Dinas Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 8
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
2.1. Perencanaan
Perencanaan Pembangunan adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan
kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan pembangunan, guna
pemanfaatan dan pengalokasian sumberdaya yang ada dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan sosial untuk jangka waktu tertentu.
Dalam mekanisme kepemerintahan, perencanaan pembangunan tersebut dijalankan
melalui suatu sistem perencanaan pembangunan yang terkoordinasi dan terintegrasi, untuk
menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah,
dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara pemerintah dan masyarakat.
Sistem perencanaan pembangunan itu sendiri dimaksudkan untuk memberikan
landasan hukum dalam menyusun, menetapkan, melaksanakan perencanaan, dan
mengendalikan serta mengevaluasi pelaksanaan rencana pembangunan Daerah yang
berkelanjutan dan membentuk suatu siklus perencanaan yang utuh.
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) pada hakekatnya terkait
erat, dan merupakan bagian dari sistem perencanaan pembangunan tersebut, dimana hasil
dari evaluasi Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) ini akan menjadi acuan bagi
tahapan siklus perencanaan selanjutnya. Oleh karena itu substansi dari LKIP ini harus
memuat kajian terhadap dokumen perencanaan pembangunannya.
2.1.1 Rencana Stratejik Tahun 2013-2018
Rencana Stratejik (Renstra) Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-
2018 telah dirumuskan pada pertengahan tahun 2013, yang substansinya merupakan
turunan dari Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2013 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018.
Adapun ruang lingkup substansi pokok yang tertuang di dalam dokumen Renstra
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 tersebut, adalah sebagai berikut:
1. Visi, Misi dan Tujuan
Sejalan dengan Visi Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang tertuang dalam RPJMD
Tahun 2013-2018, yaitu “Jawa Barat Maju Dan Sejahtera Untuk Semua”, maka Dinas
Perkebunan Provinsi Jawa Barat telah menetapkan Visi yang dituangkan dalam Renstra
Tahun 2013-2018 yaitu “Akselerator Terwujudnya Agribisnis Perkebunan Jawa Barat
Yang Maju, Sejahtera dan Berdaya Saing”.
Dalam rangka pencapaian Visi Dinas Perkebunan tersebut, telah ditetapkan 3 (tiga)
Misi dengan 3 (tiga) tujuan, sebagai berikut:
Misi I Meningkatkan Kapasitas Produksi dan Produktivitas Usaha Perkebunan,
dengan tujuan :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2014
LKIP Dinas Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 9
1) Meningkatnya Ketersediaan Produk Perkebunan secara optimal dan
berkualitas.
Misi II Meningkatkan Pemberdayaan Sumberdaya Perkebunan secara Berkelanjutan,
dengan tujuan:
2) Meningkatnya Kinerja Sumber Daya Perkebunan secara berkelanjutan.
Misi III Meningkatkan Mutu Hasil dan Nilai Tambah Produk Usaha Perkebunan, dengan
tujuan:
3) Meningkatnya Daya Saing Produk Perkebunan.
2. Sasaran dan Indikator Sasaran
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan secara terukur yang akan dicapai
secara nyata dalam jangka waktu tahunan, semesteran atau bulanan. Sasaran berfokus
pada tindakan dan alokasi sumberdaya dalam kegiatan organisasi dan harus bersifat
spesifik, dapat dinilai dan diukur, berorientasi pada hasil dan dapat dicapai dalam kurun
waktu tertentu.
Dalam Renstra Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 telah
ditetapkan 7 (tujuh) sasaran strategis dengan 9 (sembilan) Indikator Sasaran Strategis
(Benefit) dan 9 (sembilan) Indikator Sasaran Program (Outcome), serta 33 (tiga Puluh Tiga)
Indikator Sasaran Kegiatan (Output), sebagai berikut:
- Sasaran Strategis 1: Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Komoditas
Perkebunan, dengan indikator sasaran Strategis (Benefit):
1. Prosentase Peningkatan Produksi rata-rata komoditas strategis perkebunan
(2,1-2,5% selama 5 tahun), dengan indikator sasaran program (Outcome):
a. Peningkatan Produksi Komoditas Strategis Perkebunan (ton), dengan
indikator sasaran kegiatan (Output):
1) Luas Intensifikasi (Ha)
2) Luas Rehabilitasi (Ha)
3) Luas Peremajaan (Ha)
2. Prosentase Peningkatan Produktivitas rata-rata komoditas strategis
perkebunan (2,1-2,5% selama 5 tahun), dengan indikator sasaran program
(Outcome):
b. Peningkatan Produktivitas Komoditas Strategis Perkebunan (ton/Ha),
dengan indikator kegiatan (Output):
4) Jumlah Demplot/Demfarm/Dem Area Teknologi Budidaya tanaman
perkebunan (lokasi)
5) Jumlah Sarana budidaya perkebunan yang tersalurkan (poktan)
- Sasaran Strategis 2: Meningkatnya Ketersediaan Benih Unggul Bersertifikat ,
dengan indikator sasaran strategis (Benefit):
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2014
LKIP Dinas Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 10
3. Prosentase peningkatan jumlah ketersediaan benih unggul komoditas
strategis (2,1-2,5% selama 5 tahun), dengan indikator sasaran program
(Outcome):
c. Jumlah ketersediaan benih unggul Komoditas Perkebunan di Jawa Barat
(pohon/batang), dengan indikator sasaran kegiatan (Output):
6) Jumlah benih tanaman perkebunan yang disalurkan Balai Benih
(Phn/Btg)
7) Jumlah Pengembangan Teknologi Pembenihan (jenis)
8) Jumlah Penangkar Benih yang terbina (penangkar)
9) Jumlah Penetapan Kebun Sumber Benih (lokasi)
4. Peningkatan Benih tanaman perkebunan yang tersertifikasi (2,1-2,5% selama 5
tahun), dengan indikator sasaran program (Outcome):
d. Jumlah benih tanaman perkebunan yang tersertifikasi (pohon/batang),
dengan indikator sasaran kegiatan (Output)
10) Jumlah Pengembangan Inovasi Pengujian Mutu Benih (jenis)
11) Jumlah Penanganan kasus Peredaran Benih Tanaman Perkebunan
yang tidak bersertifikat (Kasus)
- Sasaran Strategis 3: Terjaganya Proporsi Luas Minimum Eksisting Lahan
Perkebunan, dengan indikator sasaran strategis (Benefit):
5. Prosentase Luas minimum eksisting lahan perkebunan terhadap luas Jawa
Barat (13% selama 5 tahun), dengan indikator sasaran program (Outcome):
e. Luas Minimum Eksisting Lahan Perkebunan yang Terkendalikan (Ha),
dengan indikator sasaran kegiatan (Output):
12) Jumlah dokumen Norma, Standar, Kebijakan, Pedoman (NSKP)
Penataan dan Pelestarian Lahan Perkebunan (Dokumen)
13) Jumlah Demplot/Demfarm penataan dan penerapan teknologi
pelestarian lahan perkebunan (lokasi)
14) Perluasan areal perkebunan (Ha)
15) Jumlah Pengembangan Optimasi Lahan (Ha)
16) Jumlah Pengembangan Konservasi Air dan Anomali Iklim (Unit)
17) Jumlah Pengembangan Sumber Air (unit)
18) Jumlah Penanganan Kasus Gangguan Usaha Perkebunan (Kasus)
- Sasaran Strategis 4: Meningkatnya Kinerja Usaha Tani Perkebunan, dengan
indikator sasaran strategis (Benefit):
6. Prosentasi Peningkatan Indeks Nilai Tukar Petani Perkebunan Rakyat (NTP-R)
(1% selama 5 tahun), dengan indikator sasaran program (Outcome):
f. Capaian Indeks Nilai Tukar Petani Perkebunan Rakyat (NTP-R) rata-rata
tahunan (point), dengan indikator sasaran kegiatan (Output):
19) Jumlah Hasil Pembinaan Kompetensi SDM Pelaku Usaha Perkebunan
(Org)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2014
LKIP Dinas Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 11
20) Jumlah Hasil Pembinaan Kelembagaan Pelaku Usaha Perkebunan
(Kelompok/lembaga)
21) Jumlah Akses Permodalan Usaha Perkebunan (kali)
- Sasaran Strategis 5: Menurunnya intensitas serangan OPT Perkebunan, dengan
indikator sasaran strategis (Benefit):
7. Prosentase Penurunan Intensitas Serangan OPT Perkebunan (-1% selama 5
tahun), dengan indikator sasaran program (Outcome):
g. Luas wilayah Maksimum yang terindikasi serangan OPT Perkebunan
(Ha), dengan indikator sasaran kegiatan (Output):
22) luas penanggulangan OPT melalui penerapan teknologi proteksi
tanaman perkebunan (Ha)
23) Jumlah OPT hasil eksplorasi dan seleksi jenis - jenis agensia hayati
musuh alami untuk PHT perkebunan (jenis)
24) Jumlah pengembangan Bahan dan alat Teknologi PHT:
a) Agens Hayati (ton)
b) Petisida Nabati (kwintal)
c) Musuh Alami (jenis)
25) Jumlah aplikasi pengujian, pengendalian dan penanggulangan OPT
perkebunan (lokasi)
- Sasaran Strategis 6: Meningkatnya Penerapan Sistem Jaminan Mutu produk
perkebunan sesuai SNI, dengan indikator sasaran strategis (Benefit):
8. Prosentase Peningkatan jumlah penerapan sistem jaminan mutu sesuai SNI
(2,1-2,5% selama 5 tahun), dengan indikator sasaran program (Outcome):
h. Jumlah Pelaku Usaha Perkebunan yang menerapkan sistem jaminan
Mutu sesuai SNI (org), dengan indikator sasaran kegiatan (Output):
26) Jumlah Produk yang difasilitasi uji mutu Hasil Perkebunan (jenis)
27) Jumlah Penerapan Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan (jenis)
28) Jumlah Sarana Prasarana Pengolahan Hasil Perkebunan yang
tersalurkan (poktan)
- Sasaran Strategis 7: Meningkatnya Volume Ekspor Produk Perkebunan, dengan
indikator sasaran strategis (Benefit):
9. Prosentase Peningkatan Volume Ekspor Produk Perkebunan (2,1-2,5% selama
5 tahun), dengan indikator sasaran program (Outcome):
i. Jumlah Volume Ekspor Produk Perkebunan Jawa Barat (Kg), dengan
indikator sasaran kegiatan (Output):
29) Jumlah Kab/Kota yang aktif menjalankan Pelayanan Informasi Pasar
(PIP) Produk Perkebunan (Kab/Kota)
30) Jumlah promosi pemasaran hasil perkebunan di dalam dan luar negeri
(kali)
31) Jumlah Pengembangan Agrowisata Perkebunan (lokasi)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2014
LKIP Dinas Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 12
32) Jumlah Pelayanan Rekomendasi Perijinan Usaha Perkebunan (Kali)
33) Jumlah Jalinan Kemitraan Usaha Perkebunan (Poktan)
3. Strategi dan Kebijakan
Untuk mewujudkan 9 (sembilan) indikator sasaran strategis sebagaimana tersebut
diatas, dalam Renstra Dinas Perkebunan Tahun 2013-2018 telah dirumuskan 9 (sembilan)
Strategi sebagai berikut:
1. Optimalisasi pemanfaatan faktor-faktor produksi dan fokus pengembangan komoditas
perkebunan;
2. Optimalisasi pemanfaatan teknologi budidaya adaptif yang ramah lingkungan;
3. Optimalisasi pemanfaatan sumber daya dan kelembagaan perbenihan tanaman
Perkebunan;
4. Optimalisasi Pelayanan Sertifikasi Benih dan Pengawasan Peredaran Benih Tanaman
Perkebunan;
5. Meningkatkan pengawasan alih fungsi lahan dan alih komoditas serta pengendalian
degradasi sumber daya lahan perkebunan secara berkelanjutan;
6. Meningkatkan indeks NTP Perkebunan sebagai refleksi dari peningkatan Kinerja pelaku
dan kelembagaan usaha Perkebunan;
7. Menurunkan luas wilayah perkebunan yang terindikasi serangan OPT;
8. Meningkatkan Jumlah Pelaku penerapan sistem jaminan mutu produk perkebunan
sesuai SNI, dan
9. Meningkatkan penguasaan pasar Ekspor dan pembinaan kemitraan usaha perkebunan.
Adapun kebijakan pembangunan Sub Sektor Perkebunan yang dijalankan sebagai
penjabaran dari strategi tersebut didalam Renstra Dinas Perkebunan Tahun 2013-2018 telah
dirumuskan sebagai berikut:
1. Peningkatan pemanfaatan faktor-faktor produksi melalui intensifikasi, rehabilitasi dan
peremajaan komoditas strategis;
2. Pengembangan kaji terap teknologi budidaya dan peningkatan dukungan sarana
produksi secara berkelanjutan;
3. Peningkatan produktivitas balai benih dan pemberdayaan penangkar benih tanaman
perkebunan;
4. Pengembangan sistem pelayanan sertifikasi yang efektif dan Peningkatan Pengawasan
Jaringan Peredaran Benih;
5. Peningkatan koordinasi penanganan penyusutan lahan perkebunan dan Pengembangan
teknik konservasi sumber daya lahan serta penanganan gangguan usaha perkebunan
secara berkelanjutan;
6. Peningkatan Kompetensi Pekebun, Kelembagaan dan akses Permodalan Usaha
Perkebunan;
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2014
LKIP Dinas Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 13
7. Peningkatan teknologi dan sistem pengendalian hama terpadu yang efektif, efisien serta
ramah lingkungan;
8. Peningkatan kemampuan dalam Penerapan Sistem Jaminan Mutu produk perkebunan
sesuai SNI; dan
9. Peningkatan promosi dan pemasaran serta pembinaan kemitraan usaha perkebunan.
4. Program dan Kegiatan
Dari 9 (sembilan) kebijakan pembangunan perkebunan tersebut di atas, selanjutnya
dijabarkan kedalam Program/Kegiatan pembangunan perkebunan tahun 2014, sebagai
berikut :
1. Program Pokok APBD TA. 2014
a. Program Peningkatan Produksi Pertanian, dengan kegiatan:
1) Kegiatan Pengembangan Teknologi Perbenihan Tanaman Perkebunan;
2) Kegiatan Pengawasan Mutu dan Pengawasan Peredaran Benih Tanaman
Perkebunan;
3) Kegiatan Peningkatan Produksi Tanaman Perkebunan;
4) Kegiatan Pengembangan Budidaya Tanaman Tembakau (DBHCHT);
5) Kegiatan Sertifikasi dan Pengawasan Peredaran Benih Tembakau di Jawa
Barat (DBHCHT).
b. Program Pemberdayaan Sumberdaya Pertanian, dengan kegiatan:
6) Kegiatan Pengembangan SDM dan Penguatan Kelembagaan Petani
Perkebunan;
7) Kegiatan Pengembangan Usaha dan Pengendalian Pemanfaatan Sumber
Daya Perkebunan;
8) Kegiatan Penguatan Kelembagaan Petani Tanaman Tembakau (DBHCHT).
c. Progam Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tanaman, Ternak dan Ikan,
dengan kegiatan:
9) Kegiatan Pengembangan Teknologi Pengendalian Hama Terpadu.
d. Program Pemasaran dan Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, Peternakan ,
Perikanan dan Kehutanan, dengan kegiatan:
10) Kegiatan Pengembangan Usaha, Pengolahan, Pengawasan Mutu dan
Pemasaran Produk Perkebunan
2. Program Penunjang APBD TA. 2014
a. Program Perencanaan, Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan Daerah
1) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Perencanaan di Dinas Perkebunan
b. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
2) Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kualitas Sumber Daya Aparatur
c. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
3) Kegiatan Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2014
LKIP Dinas Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 14
4) Kegiatan Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran UPTD Balai Proteksi
Tanaman Perkebunan (BPTP)
5) Kegiatan Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran UPTD Balai
Pengembangan Benih Tanaman Perkebunan (BPBTP)
6) Kegiatan Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Balai Pengawasan dan
Pengujian Mutu Benih Tanaman Perkebunan (BP2MB)
d. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
7) Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor
8) Kegiatan Revitalisasi Kantor UPTD Balai Pengembangan Benih Tanaman
Perkebunan (BPBTP) (Rev-2)
9) Kegiatan Revitalisasi Kantor UPTD Balai Proteksi Tanaman Perkebunan
(BPTP) (Rev-2)
10) Kegiatan Revitalisasi Kantor UPTD Balai Pengawasan dan Pengujian Mutu
Benih Tanaman Perkebunan (BP2MB) (Rev-2)
11) Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor UPTD Balai Proteksi
Tanaman Perkebunan (BPTP) (DAK)
12) Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana UPTD Balai Pengembangan
Benih Tanaman Perkebunan (BPBTP) (DAK)
13) Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor Balai Pengawasan dan
Pengujian Mutu Benih Tanaman Perkebunan (BP2MB) (DAK)
e. Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur
14) Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor
15) Kegiatan Pemeliharaan Sarana Kantor UPTD Balai Proteksi Tanaman
Perkebunan (BPTP)
16) Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor UPTD Balai
Pengembangan Benih Tanaman Perkebunan (BPBTP)
17) Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor Balai Pengawasan dan
Pengujian Mutu Benih Tanaman Perkebunan
f. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
18) Kegiatan Evaluasi dan Pelaporan Internal Dinas Perkebunan
g. Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah
19) Kegiatan Pengembangan Data dan Informasi Perkebunan
3. Program dan Kegiatan Tugas Pembantuan yang difasilitasi dari APBN:
a. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan
Berkelanjutan
1) Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Rempah
dan Penyegar (TP)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2014
LKIP Dinas Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 15
2) Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Semusim
(TP)
3) Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan
(TP)
4) Kegiatan Pengembangan Penanganan Pascapanen Komoditas Perkebunan
(TP)
5) Kegiatan Dukungan Perlindungan Perkebunan (TP)
6) Kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen
Perkebunan (TP)
b. Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran dan
Ekspor hasil Pertanian
7) Kegiatan Pengembangan Pemasaran Internasional (TP)
8) Kegiatan Pengembangan Pengolahan Hasil Pertanian (TP)
c. Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian
9) Kegiatan Pengelolaan Air Irigasi untuk Pertanian (TP)
10) Kegiatan Perluasan Areal dan Pengelolaan Lahan Pertanian (TP)
11) Kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen
Prasarana dan Sarana Pertanian (TP)
4. Program dan Kegiatan Dekonsentrasi yang difasilitasi dari APBN:
a. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan
Berkelanjutan
1) Kegiatan Dukungan Perlindungan Perkebunan (DK)
2) Kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen
Perkebunan (DK)
b. Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran dan
Ekspor hasil Pertanian
3) Kegiatan Pengembangan Pemasaran Domestik (DK)
4) Kegiatan Pengembangan Pemasaran Internasional (DK)
5) Kegiatan Pengembangan Usaha dan Investasi (DK)
6) Kegiatan Pengembangan Pengolahan Hasil Pertanian (DK)
c. Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian
7) Kegiatan Pengeiolaan Air Irigasi untuk Pertanian (DK)
8) Kegiatan Perluasan Areal dan Pengelolaan Lahan Pertanian (DK)
9) Kegiatan Pengelolaan Sistem Penyediaan dan Pengawasan Alat Mesin
Pertanian (DK)
10) Kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen PSP
(DK)
11) Kegiatan Fasilitasi Pupuk dan Pestisida (DK)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2014
LKIP Dinas Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 16
12) Kegiatan Pelayanan Pembiayaan Pertanian dan Pengembangan Usaha
Agribisnis Pedesaan (PUAP)
Selengkapnya mengenai struktur keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Indikator
Sasaran, Kebijakan serta Program/Kegiatan yang tercantum dalam Rencana Stratejik Dinas
Perkebunan Tahun 2013-2018 dapat dilihat dalam tabel 1 di bawah ini:
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2014
LKIP Dinas Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 17
Tabel 2.1
Skema Indikator Kinerja Renstra Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018
Visi
Akselerator Terwujudnya Agribisnis Perkebunan Jawa Barat yang Maju, sejahtera dan Berdaya Saing
Misi 1
Meningkatkan Kavasitas Produksi dan Produktivitas Usaha Perkebunan
Misi 2
Meningkatkan Pemberdayaan Sumberdaya Perkebunan secara Berkelanjutan
Misi 3
Meningkatkan Mutu Hasil dan Nilai Tambah Produk Usaha Perkebunan
Tujuan 1 Meningkatnya Ketersediaan Produk Perkebunan secara optimal dan berkualitas
Tujuan 2 Meningkatnya Kinerja Sumber Daya Perkebunan secara
berkelanjutan
Tujuan 3 Meningkatnya Daya Saing Produk Perkebunan
Sasaran 1 Meningkatnya Produksi dan Produktivitas
Komoditas Perkebunan
Sasaran 2 Meningkatnya Ketersediaan Benih Unggul
Bersertifikat
Sasaran 3 Terjaganya Proporsi
Luas Minimum Eksisting Lahan
Perkebunan
Sasaran 4 Meningkatnya
Kinerja Usaha Tani Perkebunan
Sasaran 5 Menurunnya
intensitas serangan OPT Perkebunan
Sasaran 6 Meningkatnya
Penerapan Sistem Jaminan Mutu produk perkebunan sesuai SNI
Sasaran 7 Meningkatnya Volume
Ekspor Produk Perkebunan
Indikator 1 Prosentase
Peningkatan Produksi rata-rata
komoditas strategis
perkebunan (2,1-2,5%)
Indikator 2
Prosentase
Peningkatan
Produktivitas rata-
rata komoditas
strategis perkebunan
(2,1-2,5%)
Indikator 3 Prosentase
peningkatan jumlah ketersediaan benih unggul komoditas
strategis (2,1-2,5%)
Indikator 4
Peningkatan Benih
tanaman
perkebunan yang
Tersertifikasi
(2,1-2,5%)
Indikator 5 Prosentase Luas
minimum eksisting lahan perkebunan terhadap luas Jawa
Barat (13%)
Indikator 6 Prosentasi
Peningkatan Indeks Nilai Tukar Petani
Perkebunan Rakyat
(NTP-R) (1%)
Indikator 7 Prosentase
Penurunan Intensitas Serangan
OPT Perkebunan
(-1%)
Indikator 8 Prosentase
Peningkatan jumlah penerapan sistem
jaminan mutu sesuai
SNI (2,1-2,5%)
Indikator 9 Prosentase
Peningkatan Volume Ekspor Produk Perkebunan
(2,1-2,5%)
Strategi 1
Optimalisasi pemanfaatan faktor-faktor produksi dan
fokus
pengembangan komoditas
perkebunan
Strategi 2
Optimalisasi
pemanfaatan
teknologi budidaya
adaptif yang ramah
lingkungan
Strategi 3
Optimalisasi pemanfaatan
sumber daya dan kelembagaan
perbenihan tanaman Perkebunan
Strategi 4
Optimalisasi Pelayanan Sertifikasi
Benih dan Pengawasan
Peredaran Benih Tanaman
Perkebunan
Strategi 5
Meningkatkan pengawasan alih
fungsi lahan dan alih komoditas serta
pengendalian degradasi sumber
daya lahan
perkebunan secara berkelanjutan
Strategi 6
Meningkatkan indeks NTP Perkebunan
sebagai refleksi dari peningkatan Kinerja
pelaku dan kelembagaan usaha
Perkebunan
Strategi 7
Menurunkan luas wilayah perkebunan
yang terindikasi serangan OPT
Strategi 8
Meningkatkan Jumlah Pelaku penerapan
sistem jaminan mutu produk perkebunan
sesuai SNI
Strategi 9
Meningkatkan penguasaan pasar
Ekspor dan pembinaan kemitraan usaha
Perkebunan
Kebijakan 1 Peningkatan
pemanfaatan faktor-
faktor produksi melalui intensifikasi,
rehabilitasi dan peremajaan
komoditas strategis
Kebijakan 2 Pengembangan kaji
terap teknologi
budidaya dan peningkatan
dukungan sarana produksi secara
berkelanjutan
Kebijakan 3 Peningkatan
produktivitas balai
benih dan pemberdayaan
penangkar benih tanaman
perkebunan
Kebijakan 4 Pengembangan
sistem pelayanan
sertifikasi yang efektif dan
Peningkatan Pengawasan
Jaringan Peredaran
Kebijakan 5 Peningkatan koordinasi
penanganan penyusutan lahan perkebunan dan Pengembangan
teknik konservasi
Kebijakan 6 Peningkatan Kompetensi
Pekebun, Kelembagaan dan akses Permodalan Usaha Perkebunan
Kebijakan 7 Peningkatan
teknologi dan sistem
pengendalian hama terpadu yang efektif, efisien serta ramah
lingkungan
Kebijakan 8 Peningkatan
kemampuan dalam
Penerapan Sistem Jaminan Mutu produk perkebunan sesuai SNI
Kebijakan 7 Peningkatan promosi dan pemasaran serta
pembinaan kemitraan usaha perkebunan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2014
LKIP Dinas Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 18
Benih sumber daya lahan serta penanganan
gangguan usaha perkebunan secara
berkelanjutan
Program Program Program Program Program Program Program Program Program
1. Peningkatan Produksi Pertanian (APBD)
2. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan
Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan (APBN)
1. Peningkatan Produksi Pertanian (APBD)
2. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan
Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan (APBN)
1. Peningkatan Produksi Pertanian (APBD)
2. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan
Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan (APBN)
1. Peningkatan Produksi Pertanian (APBD)
2. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan
Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan (APBN)
1. Pemberdayaan Sumber Daya Pertanian (APBD)
2. Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan
Sarana Pertanian (PSP)
3. Program Peningkatan
Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman
Perkebunan Berkelanjutan (APBN)
1. Pemberdayaan Sumber Daya Pertanian (APBD)
2. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan
Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan (APBN)
1. Pencegahan dan Penanggulangan Hama Penyakit
Tanaman, Hewan dan Ikan (APBD)
2. Program Peningkatan
Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan
Berkelanjutan (APBN)
1. Pemasaran dan Pengolahan Hasil Pertanian,
Perkebunan, Peternakan dan Perikanan (APBD)
2. Program
Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir Pemasaran dan
Ekspor Hasil Pertanian (APBN)
3. Program
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman
Perkebunan Berkelanjutan (APBN)
1. Pemasaran dan Pengolahan Hasil Pertanian,
Perkebunan, Peternakan dan Perikanan (APBD
2. Program
Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir Pemasaran dan
Ekspor Hasil Pertanian (APBN)
3. Program
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman
Perkebunan Berkelanjutan (APBN)
Program Penunjang
1. Program Perencanaan, Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan Daerah; 2. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Sumber Daya Aparatur;
3. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;
4. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur; 5. Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur
6. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan; dan
7. Program Pengembangan Data / Informasi / Statistik Daerah.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2014
LKIP Dinas Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 19
2.1.2. Rencana Kinerja Tahun 2014
Di dalam Rencana Strategis Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-
2018, Skema Indikator Kinerja sebagaimana yang tercantum dalam Tabel 2.1 tersebut di
atas telah dijabarkan kedalam Rencana Kinerja Tahunan, yaitu dari Tahun 2013 sampai
dengan Tahun 2018, yang memuat target-target capaian indikator Sasaran Strategis,
Sasaran Program, maupun Sasaran Kegiatan, dengan mempertimbangkan Isu Strategis,
Arah Kebijakan Pembangunan, Tugas Pokok dan Fungsi OPD, serta kemampuan sumber
daya yang dimiliki. Adapun untuk Rencana Kinerja Tahun 2014 sendiri adalah
sebagaimana dijelaskan dalam tabel 2.2. berikut ini:
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2014
LKIP Dinas Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 21
Tabel 2.2.
Rencana Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikatif Tahun 2014
No Misi Tujuan
Sasaran Strategis
Program Indikasi Kegiatan Indikator Sasaran Strategis, Indikator
Program (Outcome) dan Indikator Kegiatan (Output)
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikatif
Narasi Indikator 2014
Volume Rp (juta)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Meningkatkan Kapasitas Produksi dan Produktivitas Usaha Perkebunan
1.1 Meningkatnya Ketersediaan Produk Perkebunan secara optimal dan berkualitas
1.1.1 Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Komoditas Perkebunan
1) Prosentase Peningkatan Produksi rata-rata komoditas strategis perkebunan (%)
1) Program Peningkatan Produksi Pertanian (APBD). 2) Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan (APBN)
1) Kegiatan yang berkaitan dengan Peningkatan Produksi Tanaman Perkebunan
Prosentase Peningkatan Produksi rata-rata komoditas strategis perkebunan (%)
2,10 13.500
Peningkatan Produksi Komoditas Startegis Perkebunan (ton)
373.030
a. Teh 108.000
b. Kopi 17.000
c. Karet 33.660
d. Kakao 2.250
e. Kelapa 105.100
f. Cengkeh 6.120
g. Tebu 92.750
h. Tembakau 8.150
1) Luas Intensifikasi (Ha) 2.400 5.500
2) Luas Rehabilitasi (Ha) 1.500 5.500
3) Luas Peremajaan (Ha) 1.150 2.500
2) Prosentase Peningkatan Produktivitas rata-rata komoditas strategis perkebunan (%)
1) Program Peningkatan Produksi Pertanian (APBD). 2) Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan (APBN)
2) Kegiatan yang berkaitan dengan Pengembangan Teknologi Budidaya dan dukungan sarana produksi tanaman perkebunan
Prosentase Peningkatan Produktivitas rata-rata komoditas strategis perkebunan (%)
2,10 950
Peningkatan Produktivitas Komoditas Strategis Perkebunan (Kg/Ha)
a. Teh 1.455
b. Kopi 800
c. Karet 500
d. Kakao 459
e. Kelapa 791
f. Cengkeh 335
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2014
LKIP Dinas Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 22
No Misi Tujuan
Sasaran Strategis
Program Indikasi Kegiatan Indikator Sasaran Strategis, Indikator
Program (Outcome) dan Indikator Kegiatan (Output)
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikatif
Narasi Indikator 2014
Volume Rp (juta)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
g. Tebu 4.475
h. Tembakau 816
4) Jumlah Demplot/Demfarm/Dem Area Teknologi Budidaya tanaman perkebunan (Lokasi)
69 550
5) Jumlah Sarana budidaya perkebunan yang tersalurkan (poktan)
4 400
1.1.2 Meningkatnya Ketersediaan Benih Unggul Bersertifikat
3) Prosentase peningkatan jumlah ketersediaan benih unggul Komoditas Strategis (%)
1) Program Peningkatan Produksi Pertanian (APBD); 2) Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan (APBN)
3) Kegiatan yang berkaitan dengan Pengembangan Teknologi Perbenihan Tanaman Perkebunan
Prosentase peningkatan jumlah ketersediaan benih unggul Komoditas Strategis (%)
2,10 7.040
Jumlah ketersediaan benih unggul Komoditas Strategis (pohon/batang)
28.500.000
a. The 4.500.000
b. Kopi 3.500.000
c. Karet 300.000
d. Kakao 1.500.000
e. Kelapa 125.000
f. Cengkeh 225.000
g. Tebu 16.500.000
h. Tembakau 1.500.000
i. Komoditas Lainnya 350.000
6) Jumlah benih tanaman perkebunan yang tersalurkan (Phn/Btg)
1. 250.000 4.750
7) Jumlah Pengembangan Teknologi Pembenihan (jenis)
1 1.700
8) Jumlah Penangkar Benih yang terbina (penangkar)
60 240
9) Jumlah Penetapan Kebun Sumber Benih (lokasi)
4 350
4) Prosentase Peningkatan Benih
1) Program Peningkatan
4) Kegiatan yang berkaitan dengan
Prosentase Peningkatan Benih tanaman perkebunan yang Tersertifikasi (%)
2,10 1.400
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2014
LKIP Dinas Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 23
No Misi Tujuan
Sasaran Strategis
Program Indikasi Kegiatan Indikator Sasaran Strategis, Indikator
Program (Outcome) dan Indikator Kegiatan (Output)
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikatif
Narasi Indikator 2014
Volume Rp (juta)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
tanaman perkebunan yang Tersertifikasi (%)
Produksi Pertanian (APBD); 2) Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan (APBN)
sertifikasi dan Pengawasan Peredaran Benih Tanaman Perkebunan
Jumlah benih tanaman perkebunan yang tersertifikasi (pohon/batang)
28.500.000 550
10) Jumlah Pengembangan Inovasi Pengujian Mutu Benih (jenis)
2 150
11) Jumlah Penanganan kasus Peredaran Benih Tanaman Perkebunan yang tdk bersertifikat (Kasus)
2 700
2. Meningkatkan Pemberdayaan Sumber Daya Perkebunan Secara Berkelanjutan
2.1 Meningkatnya Kinerja Sumber Daya Perkebunan secara berkelanjutan
2.1.1 Terjaganya Proporsi Luas eksisting minimum Lahan perkebunan
5) Prosentase Luas minimum eksisting lahan perkebunan terhadap luas Jawa Barat (%)
1) Program Pemberdayaan Sumberdaya Pertanian; 2) Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP); 3) Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan (APBN)
5) Kegiatan yang berkaitan dengan Penataan dan Konservasi Sumber Daya Lahan, Antisipasi Perubahan Iklim, Pengendalian Gangguan Usaha serta Pendukungan Sarana Prasarana Perkebunan,
Prosentase Luas minimum eksisting lahan perkebunan terhadap luas Jawa Barat (%)
13,00 3.700
Luas Minimum Eksisting Lahan Perkebunan yg Terkendalikan (Ha)
482.238
12) Jumlah dokumen Norma, Standar, Kebijakan, Pedoman (NSKP) Penataan dan Pelestarian Lahan Perkebunan (Dokumen)
2
200
13) Jumlah Demplot/Demfarm penataan dan penerapan teknologi pelestarian lahan perkebunan
3
700
14) Perluasan areal perkebunan (Ha)
100 1.000
15) Jumlah Pengembangan Optimasi Lahan (Ha)
100 150
16) Jumlah Pengembangan Konservasi Air dan Anomali Iklim (Unit)
10 150
17) Jumlah Pengembangan Sumber Air (unit)
9 800
18) Jumlah Penanganan Kasus Gangguan Usaha Perkebunan (Kasus)
3
700
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2014
LKIP Dinas Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 24
No Misi Tujuan
Sasaran Strategis
Program Indikasi Kegiatan Indikator Sasaran Strategis, Indikator
Program (Outcome) dan Indikator Kegiatan (Output)
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikatif
Narasi Indikator 2014
Volume Rp (juta)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2.1.2 Meningkatnya Kinerja Usaha Tani Perkebunan
6) Prosentasi Peningkatan Indeks Nilai Tukar Petani Perkebunan Rakyat (NTP-R) (%)
1) Program Pemberdayaan Sumberdaya Pertanian (APBD); 2) Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan (APBN)
6) Kegiatan yang berkaitan dengan Pembinaan Kompetensi SDM, Kelembagaan, dan akses Permodalan Usaha Perkebunan
Prosentasi Peningkatan Indeks Nilai Tukar Petani Perkebunan Rakyat (NTP-R) (%)
1,00 4.550
Capaian Indeks Nilai Tukar Petani Perkebunan Rakyat (NTP-R) rata-rata tahunan (point)
110
19) Jumlah Hasil Pembinaan Kompetensi SDM Pelaku Usaha Perkebunan (Org)
3.225 3.750
20) Jumlah Hasil Pembinaan Kelembagaan Pelaku Usaha Perkebunan (Kelompok/lembaga)
125 700
21) Jumlah Akses Permodalan Usaha Perkebunan (kali)
2 100
2.1.3 Menurunnya intensitas serangan OPT Perkebunan
7) Prosentase Penurunan Intensitas Serangan OPT Perkebunan (%)
1.Program pencegahan dan penanggulangan penyakit tanaman, ternak dan ikan (APBD); 2.Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan (APBN)
7) Kegiatan yg berkaitan dengan Pengembangan sarana teknologi dan Aplikasi Pengendalian Hama Terpadu (PHT)
Prosentase Penurunan Intensitas Serangan OPT Perkebunan (%)
-1,00 3.730
Luas wilayah Maksimum yang terindikasi serangan OPT Perkebunan (Ha)
38.000
22) luas penanggulangan OPT melalui penerapan teknologi proteksi tanaman perkebunan (Ha)
650 1.600
23) Jumlah OPT hasil eksplorasi dan seleksi jenis - jenis agensia hayati musuh alami untuk PHT perkebunan (jenis)
7 120
24) Jumlah pengembangan Bahan dan alat Teknologi PHT
a. Agens Hayati (ton) 7 270
b. Petisida Nabati (kwintal) 5 270
c. Musuh Alami (jenis) 3 270
25) Jumlah aplikasi pengujian, pengendalian dan penanggulangan OPT perkebunan (lokasi)
5 1.200
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2014
LKIP Dinas Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 25
No Misi Tujuan
Sasaran Strategis
Program Indikasi Kegiatan Indikator Sasaran Strategis, Indikator
Program (Outcome) dan Indikator Kegiatan (Output)
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikatif
Narasi Indikator 2014
Volume Rp (juta)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3. Meningkatkan Mutu Hasil dan Nilai Tambah Produk Usaha Perkebunan
3.1 Meningkatnya Daya Saing Produk Perkebunan
3.1.1 Meningkatnya Penerapkan Sistem Jaminan Mutu produk perkebunan sesuai SNI
8) Prosentase Peningkatan jumlah penerapan sistem jaminan mutu sesuai SNI (%)
1) Program Pemasaran dan Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan (APBD); 2) Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir Pemasaran dan Ekspor Hasil Pertanian (APBN)
8) Kegiatan yg berkaitan dengan Peningkatan Mutu dan Pengolahan Produk Perkebunan
Prosentase Peningkatan jumlah penerapan sistem jaminan mutu sesuai SNI (%)
2,10 3.720
Jumlah Pelaku Usaha Perkebunan yang menerapkan sistem jaminan Mutu sesuai SNI (org)
50
26) Jumlah Produk yang difasilitasi uji mutu Hasil Perkebunan (jenis)
8 120
27) Jumlah Penerapan Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan (jenis)
1 1.100
28) Jumlah Sarana Prasarana Pengolahan Hasil Perkebunan yang tersalurkan (poktan)
5 2.500
3.1.2 Meningkatnya Volume Ekspor Produk Perkebunan
9) Prosentase Peningkatan Volume Ekspor Produk Perkebunan (%)
1) Program Pemasaran dan Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan (APBD); 2) Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir Pemasaran dan Ekspor Hasil Pertanian (APBN)
9) Kegiatan yg berkaitan dengan Pemasaran Produk dan Pengembangan Usaha Perkebunan
Prosentase Peningkatan Volume Ekspor Produk Perkebunan (%)
2,10 3.600
Jumlah Volume Ekspor Produk Perkebunan Jawa Barat (Kg)
225.000.000
29) Jumlah Kab/Kota yang aktif menjalankan Pelayanan Informasi Pasar (PIP) Produk Perkebunan (Kab/Kota)
15 500
30) Jumlah promosi pemasaran hasil perkebunan di dalam dan luar negeri (kali)
3 2.000
31) Jumlah Pengembangan Agrowisata Perkebunan (lokasi)
1 150
32) Jumlah Pelayanan Rekomendasi Perijinan Usaha Perkebunan (Kali)
4 700
33) Jumlah Jalinan Kemitraan Usaha Perkebunan (poktan)
1 250
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2014
LKIP Dinas Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 26
No Misi Tujuan
Sasaran Strategis
Program Indikasi Kegiatan Indikator Sasaran Strategis, Indikator
Program (Outcome) dan Indikator Kegiatan (Output)
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikatif
Narasi Indikator 2014
Volume Rp (juta)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jumlah (Rp Juta) 42.190
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014
LKIP Dinas Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 27
2.2. Perjanjian Kinerja Tahun 2014
Menurut PERMENPAN-RB Nomor 53 Tahun 2014 (Lampiran I), bahwa
Perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan
instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk
melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian
kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan
pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang
serta sumber daya yang tersedia. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang
dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang
seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian target
kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-
tahun sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya.
Tujuan Penyusunan Perjanjian Kinerja menurut PERMENPAN-RB Nomor 53
Tahun 2014 (Lampiran I), adalah:
1) Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk
meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur;
2) Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur;
3) Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran
organisasi dan sebagai dasarpemberian penghargaan dan sanksi;
4) Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi dan
supervisi atas perkembangan/kemajuan kinerja penerima amanah;
5) Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.
Dengan mengacu kepada ketentuan tersebut diatas, serta dengan
mempertimbangkan prioritas pembangunan dan arah kebijakan pembangunan
sebagaimana yang tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi
Jawa Barat Tahun 2014, maka target kinerja yang diperjanjikan Dinas Perkebunan
Provinsi Jawa Barat pada tahun 2014, adalah sebagai berikut:
2.2.1. Perjanjian Kinerja Utama
Perjanjian Kinerja Utama adalah perjanjian yang disepakati antara Kepala OPD
dengan Kepala Daerah (Gubernur), dengan target Indikator Kinerja Utama (IKU) yang
merupakan indikator sasaran strategis dan tercantum dalam Renstra Dinas Perkebunan
Tahun 2013-2018. Perjanjian Kinerja Utama ini sebagai dasar pengukuran pencapaian
sasaran strategis.
Untuk Tahun 2014 Perjanjian Kinerja Utama yang dimaksud memuat 7 (tujuh)
sasaran strategis dan 9 (sembilan) indikator strategis berdasarkan IKU, ditambah
beberapa indikator Program (outcome) sebagai penegasan terhadap indikator strategis
tersebut. Adapun struktur serta rincian dari Perjanjian Kinerja Utama tersebut adalah
sebagaimana disajikan dalam Tabel 2.3. berikut ini:
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014
LKIP Dinas Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 28
Tabel: 2.3
Perjanjian Kinerja Utama Tahun 2014
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran Strategis
dan Indikator Kinerja Program Target
1 2 3 4
1. Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Komoditas Perkebunan
1) Prosentase Peningkatan Produksi rata-rata komoditas strategis perkebunan (%)
2,10
Peningkatan Produksi Komoditas Strategis Perkebunan (ton)
a. Teh 108.000
b. Kopi 17.000
c. Karet 33.660
d. Kakao 2.250
e. Kelapa 105.100
f. Cengkeh 6.120
g. Tebu 92.750
h. Tembakau 8.150
2) Prosentase Peningkatan Produktivitas rata-rata komoditas strategis perkebunan (%)
2,10
Peningkatan Produktivitas Komoditas Strategis Perkebunan (Kg/Ha)
a. Teh 1.455
b. Kopi 800
c. Karet 500
d. Kakao 459
e. Kelapa 791
f. Cengkeh 335
g. Tebu 4.475
h. Tembakau 816
2. Meningkatnya Ketersediaan Benih Unggul Bersertifikat
3) Prosentase peningkatan jumlah ketersediaan benih unggul Komoditas Strategis (%)
2,10
Jumlah ketersediaan benih unggul Komoditas Strategis di Jawa Barat (pohon/batang)
28.500.000
a. Teh 4.500.000
b. Kopi 3.500.000
c. Kakao 300.000
d. Karet 1.500.000
e. Kelapa 125.000
f. Cengkeh 225.000
g. Tebu 16.500.000
h. Tembakau 1.500.000
i. Komoditas lainnya 350.000
4) Prosentase Peningkatan Benih tanaman perkebunan yang Tersertifikasi (%)
2,10
Jumlah benih tanaman perkebunan yang tersertifikasi (pohon/batang)
28.500.000
3. Terjaganya Proporsi Luas eksisting minimum Lahan perkebunan
5) Prosentase luas minimum eksisting lahan perkebunan terhadap luas Jawa Barat (%)
13,00
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014
LKIP Dinas Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 29
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran Strategis
dan Indikator Kinerja Program Target
1 2 3 4
Luas Minimum Eksisting Lahan Perkebunan yang Terkendalikan (Ha)
482.238
4. Meningkatnya Kinerja Usaha Tani Perkebunan
6) Prosentasi Peningkatan Indeks Nilai Tukar Petani Perkebunan Rakyat (NTP-R) (%)
1,00
Capaian Indeks Nilai Tukar Petani Perkebunan Rakyat (NTP-R) rata-rata tahunan (point)
110
5. Menurunnya intensitas serangan OPT Perkebunan
7) Prosentase Penurunan Intensitas Serangan OPT Perkebunan (%)
-1,00
Luas wilayah Maksimum yang terindikasi serangan OPT Perkebunan (Ha)
38.000
6. Meningkatnya Penerapkan Sistem Jaminan Mutu produk perkebunan sesuai SNI
8) Prosentase Peningkatan jumlah penerapan sistem jaminan mutu sesuai SNI (%)
2,10
Jumlah Pelaku Usaha Perkebunan yang menerapkan sistem jaminan Mutu sesuai SNI (org)
50
7. Meningkatnya Volume Ekspor Produk Perkebunan
9) Prosentase Peningkatan Volume Ekspor Produk Perkebunan (%)
2,10
Jumlah Volume Ekspor Produk Perkebunan Jawa Barat (Kg)
225.000.000
2.2.2. Perjanjian Kinerja Kegiatan
Perjanjian Kinerja Kegiatan adalah perjanjian yang disepakati antara Kepala
OPD dengan Kepala Unit Kerja Esselon-III, dengan target Indikator kinerja yang
diperjanjikan adalah Indikator Kinerja Kegiatan (Output).
Perjanjian Kinerja Kegiatan ini sebagai dasar pengukuran kinerja kegiatan yang
akan memperkuat hasil analisis dalam pengukuran pencapaian indikator sasaran
strategis. Adapun untuk tahun 2014 ini Perjanjian Kinerja Kegiatan yang dimaksud adalah
sebagaimana disajikan dalam Tabel 2.4 sebagai berikut:
Tabel 2.4. Perjanjian Kinerja Kegiatan Tahun 2014 Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
No Sasaran Startegis Indikator Kinerja Kegiatan (Output) Target 2014
1 2 3 4
1. Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Komoditas Perkebunan
1) Luas Intensifikasi (Ha) 2.400
2) Luas Rehabilitasi (Ha) 1.500
3) Luas Peremajaan (Ha) 1.150
4) Jumlah Demplot/Demfarm/Dem Area Teknologi Budidaya tanaman perkebunan (lokasi)
69
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014
LKIP Dinas Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 30
No Sasaran Startegis Indikator Kinerja Kegiatan (Output) Target 2014
1 2 3 4
5) Jumlah Sarana budidaya perkebunan yang tersalurkan (poktan)
4
2 Meningkatnya Ketersediaan Benih Unggul Bersertifikat
6) Jumlah benih tanaman perkebunan yang disalurkan Balai Benih (Phn/Btg)
1.250.000
7) Jumlah Pengembangan Teknologi Pembenihan (jenis)
1
8) Jumlah Penangkar Benih yang terbina (penangkar)
60
9) Jumlah Penetapan Kebun Sumber Benih (lokasi)
4
10) Jumlah Pengembangan Inovasi Pengujian Mutu Benih (jenis)
2
11) Jumlah Penanganan kasus Peredaran Benih Tanaman Perkebunan yang tdk bersertifikat (Kasus)
2
3 Terjaganya Proporsi Luas eksisting minimum Lahan perkebunan
12) Jumlah dokumen Norma, Standar, Kebijakan, Pedoman (NSKP) Penataan dan Pelestarian Lahan Perkebunan (Dokumen)
2
13) Jumlah Demplot/Demfarm penataan dan penerapan teknologi pelestarian lahan perkebunan (lokasi)
3
14) Perluasan areal perkebunan (Ha) 100
15) Jumlah Pengembangan Optimasi Lahan (Ha)
100
16) Jumlah Pengembangan Konservasi Air dan Anomali Iklim (Unit)
10
17) Jumlah Pengembangan Sumber Air (unit)
9
18) Jumlah Penanganan Kasus Gangguan Usaha Perkebunan (Kasus)
3
4 Meningkatnya Kinerja Usaha Tani Perkebunan
19) Jumlah Hasil Pembinaan Kompetensi SDM Pelaku Usaha Perkebunan (Org)
3.225
20) Jumlah Hasil Pembinaan Kelembagaan Pelaku Usaha Perkebunan (Kelompok/lembaga)
125
21) Jumlah Akses Permodalan Usaha Perkebunan (kali)
2
5 Menurunnya intensitas serangan OPT Perkebunan
22) luas penanggulangan OPT melalui penerapan teknologi proteksi tanaman perkebunan (Ha)
650
23) Jumlah OPT hasil eksplorasi dan seleksi jenis - jenis agensia hayati musuh alami untuk PHT perkebunan (jenis)
7
24) Jumlah pengembangan Bahan dan alat Teknologi PHT
a. Agens Hayati (ton) 7
b. Pestisida Nabati (kwintal) 5
c. Musuh Alami (jenis) 3
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014
LKIP Dinas Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 31
No Sasaran Startegis Indikator Kinerja Kegiatan (Output) Target 2014
1 2 3 4
25) Jumlah aplikasi pengujian, pengendalian dan penanggulangan OPT perkebunan (lokasi)
5
6 Meningkatnya Penerapan Sistem Jaminan Mutu produk perkebunan sesuai SNI
26) Jumlah Produk yang difasilitasi uji mutu Hasil Perkebunan (jenis)
8
27) Jumlah Penerapan Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan (jenis)
1
28) Jumlah Penguatan Sarana Prasarana Pengolahan Hasil Perkebunan (Unit)
5
7 Meningkatnya Volume Ekspor Produk Perkebunan
29) Jumlah Kab/Kota yang aktif menjalankan Pelayanan Informasi Pasar (PIP) Produk Perkebunan (Kab/Kota)
15
30) Jumlah promosi pemasaran hasil perkebunan di dalam dan luar negeri (kali)
3
31) Jumlah Pengembangan Agrowisata Perkebunan (lokasi)
1
32) Jumlah Pelayanan Rekomendasi Perijinan Usaha Perkebunan (Kali)
4
33) Jumlah Jalinan Kemitraan Usaha Perkebunan (Poktan)
1
2.3. Program/Kegiatan dan Anggaran
Dalam Tahun 2014, pembangunan Sub Sektor Perkebunan Jawa Barat secara
keseluruhan difasilitasi oleh 11 Program dan 29 Kegiatan APBD, serta 3 Program dan 23
Kegiatan APBN (Tugas Pembantuan & Dekonsentrasi).
Adapun berdasarkan pertimbangan substansi yang terdapat pada masing-
masing Program/Kegiatan tersebut, maka yang akan menjadi tolok ukur dalam
pencapaian indikator kinerja ini, adalah sebanyak 4 (empat) Program dengan 10
(sepuluh) kegiatan APBD, serta 3 (tiga) Program dan 9 (sembilan) kegiatan APBN, yang
rinciannya dapat dilihat pada tabel 2.5a, 2.5b, 2.6a dan 2.6b, berikut ini:
Tabel 2.5a Pagu Program/Kegiatan
APBD Provinsi Jawa Barat TA. 2014
No Program/ Kegiatan Jml Anggaran (Rp) Program/Kegiatan terpilih (Rp) *)
1 2 3 4
TOTAL APBD 33.065.096.203 15.971.344.078
1 Program Perencanaan Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan Daerah
455.914.800
1. Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Perencanaan di Dinas Perkebunan
455.914.800
2 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
697.623.000
2. Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kualitas Sumber Daya Aparatur
697.623.000
3 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
3.173.210.000
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014
LKIP Dinas Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 32
No Program/ Kegiatan Jml Anggaran (Rp) Program/Kegiatan terpilih (Rp) *)
1 2 3 4
3. Kegiatan Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran
1.899.240.000
4. Kegiatan Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran UPTD BPTP
361.530.000
5. Kegiatan Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran UPTD BPBTP
634.160.000
6. Kegiatan Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran UPTD BP2MB
278.280.000
4 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
8.556.574.325
7. Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor
1.074.970.000
8. Kegiatan Revitalisasi Kantor UPTD BPTP (Rev-2)
1.983.262.000
9. Kegiatan Revitalisasi Kantor UPTD BPBTP (Rev-2)
2.132.768.025
10. Kegiatan Revitalisasi Kantor UPTD BP2MB (Rev-2)
616.378.000
11. Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor UPTD Balai Proteksi Tanaman Perkebunan (DAK)
1.231.654.200
12. Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana kantor UPTD BPBTP (DAK)
911.000.000
13. Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor UPTD BP2MB (DAK)
606.542.100
5 Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur
3.311.630.000
14. Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor
1.079.190.000
15. Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor BPTP
1.086.080.000
16. Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor BPBTP
746.810.000
17. Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor BP2MB
399.550.000
6 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
100,000,000
18. Kegiatan Evaluasi dan Pelaporan Internal Dinas Perkebunan
100,000,000
7 Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah
798.800.000
19. Kegiatan Pengembangan Data Dan Informasi Perkebunan
798.800.000
8 Program Peningkatan Produksi Pertanian 9.427.993.860 9.427.993.860
20. Kegiatan Pengembangan Teknologi Perbenihan Tanaman Perkebunan
4.802.996.200 4.802.996.200
21. Kegiatan Pengawasan Mutu dan Pengawasan Peredaran Benih Tanaman Perkebunan
989.198.000 989.198.000
22. Kegiatan Peningkatan Produksi Tanaman Perkebunan
2.635.799.660 2.635.799.660
23. Kegiatan Pengembangan Budidaya Tanaman Tembakau (DBHCHT)
600.000.000 600.000.000
24. Kegiatan Sertifikasi dan Pengawasan Peredaran Benih Tembakau di Jawa Barat (DBHCHT)
400.000.000 400.000.000
9 Program Pemberdayaan Sumber Daya 2.780.700.000 2.780.700.000
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014
LKIP Dinas Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 33
No Program/ Kegiatan Jml Anggaran (Rp) Program/Kegiatan terpilih (Rp) *)
1 2 3 4
Pertanian
25. Kegiatan Pengembangan SDM dan Penguatan Kelembagaan Petani Perkebunan
750.000.000 750.000.000
26. Kegiatan Pengembangan Usaha dan Pengendalian Pemanfaatan Sumber Daya Perkebunan
1.091.500.000 1.091.500.000
27. Kegiatan Penguatan Kelembagaan Petani Tanaman Tembakau (DBHCHT)
939.200.000 939.200.000
10 Program Pencegahan Penanggulangan Penyakit Tanaman, Ternak dan Ikan
795.356.000 795.356.000
28. Kegiatan Pengembangan Teknologi Pengendalian Hama Terpadu
795.356.000 795.356.000
11 Program Pemasaran dan Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan
2.967.294.218 2.967.294.218
29. Kegiatan Pengembangan Usaha, Pengolahan, Pengawasan Mutu dan Pemasaran Produk Perkebunan
2.967.294.218
2.967.294.218
Keterangan: *) = Program/Kegiatan Terpilih yang akan menjadi tolok ukur dalam pengukuran kinerja
Tabel 2.5b
Pagu Program/Kegiatan APBD Provinsi Jawa Barat TA. 2014
Yang Terkait Langsung Upaya Pencapaian Target Kinerja No Program/ Kegiatan Jml Anggaran
(Rp) Program/Kegiatan
terpilih (Rp) *)
1 2 3 4
TOTAL APBD 15.971.344.078 15.971.344.078
8 Program Peningkatan Produksi Pertanian 9.427.993.860 9.427.993.860
30. Kegiatan Pengembangan Teknologi Perbenihan Tanaman Perkebunan
4.802.996.200 4.802.996.200
31. Kegiatan Pengawasan Mutu dan Pengawasan Peredaran Benih Tanaman Perkebunan
989.198.000 989.198.000
32. Kegiatan Peningkatan Produksi Tanaman Perkebunan
2.635.799.660 2.635.799.660
33. Kegiatan Pengembangan Budidaya Tanaman Tembakau (DBHCHT)
600.000.000 600.000.000
34. Kegiatan Sertifikasi dan Pengawasan Peredaran Benih Tembakau di Jawa Barat (DBHCHT)
400.000.000 400.000.000
9 Program Pemberdayaan Sumber Daya Pertanian
2.780.700.000 2.780.700.000
35. Kegiatan Pengembangan SDM dan Penguatan Kelembagaan Petani Perkebunan
750.000.000 750.000.000
36. Kegiatan Pengembangan Usaha dan Pengendalian Pemanfaatan Sumber Daya Perkebunan
1.091.500.000 1.091.500.000
37. Kegiatan Penguatan Kelembagaan Petani Tanaman Tembakau (DBHCHT)
939.200.000 939.200.000
10 Program Pencegahan Penanggulangan Penyakit Tanaman, Ternak dan Ikan
795.356.000 795.356.000
38. Kegiatan Pengembangan Teknologi Pengendalian Hama Terpadu
795.356.000 795.356.000
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014
LKIP Dinas Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 34
No Program/ Kegiatan Jml Anggaran (Rp)
Program/Kegiatan terpilih (Rp) *)
1 2 3 4
11 Program Pemasaran dan Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan
2.967.294.218 2.967.294.218
39. Kegiatan Pengembangan Usaha, Pengolahan, Pengawasan Mutu dan Pemasaran Produk Perkebunan
2.967.294.218
2.967.294.218
Tabel 2.6a.
Pagu Program/Kegiatan APBN Sub Sektor Perkebunan Jawa Barat TA. 2014
PROGRAM/ KEGIATAN/ URAIAN Jumlah Anggaran
Program/Kegiatan terpilih (Rp) *)
1 2 3 4
TOTAL APBN 63.685.291.000 59.292.541.000
I DANA TUGAS PEMBANTUAN (TP) 59.716.501.000 59.292.541.000
A Satker Dinas Perkebunan Prov. Jawa Barat (05)
54.089.901.000 53.858.541.000
1. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan
54.089.901.000 53.858.541.000
1) Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Rempah dan Penyegar (TP)
33.017.685.000 33.017.685.000
2) Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Semusim (TP)
13.540.005.000 13.540.005.000
3) Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan (TP)
2.788.232.000 2.788.232.000
4) Pengembangan Penanganan Pascapanen Komoditas Perkebunan (TP)
1.794.354.000 1.794.354.000
5) Dukungan Perlindungan Perkebunan (TP)
2.718.265.000 2.718.265.000
6) Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Perkebunan (TP)
231.360.000
B Satker Dinas Perkebunan Prov. Jawa Barat (07)
2.934.000.000 2.934.000.000
2. Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran dan Ekspor Hasil
2.934.000.000 2.934.000.000
7) Pengembangan Pemasaran Internasional (TP)
1.500.000.000 1.500.000.000
8) Pengembangan Pengolahan Hasil Pertanian (TP)
1.434.000.000 1.434.000.000
C Satker Dinas Perkebunan Prov. Jawa Barat (08)
2.692.600.000 2.500.000.000
3. Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian
2.692.600.000 2.500.000.000
9) Pengelolaan Air Irigasi untuk Pertanian (TP)
840.000.000 840.000.000
10) Perluasan Areal dan Pengelolaan Lahan Pertanian (TP)
1.660.000.000 1.660.000.000
11) Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen PSP (TP)
192.600.000
II DANA DEKONSENTRASI 3.968.790.000
A Satker Dinas Perkebunan Prov. Jawa Barat (05)
2.667.790.000
1 Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan
2.667.790.000
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014
LKIP Dinas Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 35
PROGRAM/ KEGIATAN/ URAIAN Jumlah Anggaran
Program/Kegiatan terpilih (Rp) *)
1 2 3 4
12) Dukungan Perlindungan Perkebunan (DK)
446.650.000
13) Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Perkebunan (DK)
2.221.140.000
B Satker Dinas Perkebunan Prov. Jawa Barat (07) Ditjen PPHP
801.000.000
2 Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran dan Ekspor hasil Pertanian
801.000.000
14) Pengembangan Pemasaran Domestik (DK)
218.550.000
15) Pengembangan Pemasaran Internasional (DK)
12.000.000
16) Pengembangan Usaha dan Investasi (DK)
146.150.000
17) Pengembangan Pengolahan hasil Pertanian (DK)
424.300.000
C Satker Dinas Perkebunan Prov. Jawa Barat (08)
500,000,000
3 Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian
500,000,000
18) Pengelolaan Air Irigasi Untuk Pertanian (DK)
65.800.000
19) Perluasan Areal dan Pengelolaan Lahan Pertanian (DK)
73.000.000
20) Pengelolaan Sistem Penyediaan dan Pengawasan Alat Mesin Pertanian (DK)
22.000.000
21) Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (DK)
295.200.000
22) Fasilitas Pupuk dan Pestisida 22.000.000
23) Pelayanan Pembiayaan Pertanian dan Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP)
22.000.000
Keterangan: *) = Program/Kegiatan Terpilih yang akan menjadi tolok ukur dalam pengukuran kinerja
Tabel 2.6b. Pagu Program/Kegiatan APBN
Sub Sektor Perkebunan Jawa Barat TA. 2014 Yang Terkait Langsung Upaya Pencapaian Target Kinerja
PROGRAM/ KEGIATAN/ URAIAN Jumlah Anggaran
Program/Kegiatan terpilih (Rp) *)
1 2 3 4
I DANA TUGAS PEMBANTUAN (TP)
59.292.541.000 59.292.541.000
1. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan
53.858.541.000 53.858.541.000
1) Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Rempah dan Penyegar (TP)
33.017.685.000 33.017.685.000
2) Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Semusim (TP)
13.540.005.000 13.540.005.000
3) Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan (TP)
2.788.232.000 2.788.232.000
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014
LKIP Dinas Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 36
PROGRAM/ KEGIATAN/ URAIAN Jumlah Anggaran
Program/Kegiatan terpilih (Rp) *)
1 2 3 4
4) Pengembangan Penanganan Pascapanen Komoditas Perkebunan (TP)
1.794.354.000 1.794.354.000
5) Dukungan Perlindungan Perkebunan (TP)
2.718.265.000 2.718.265.000
2. Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran dan Ekspor Hasil
2.934.000.000 2.934.000.000
6) Pengembangan Pemasaran Internasional (TP)
1.500.000.000 1.500.000.000
7) Pengembangan Pengolahan Hasil Pertanian (TP)
1.434.000.000 1.434.000.000
3. Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian
2.500.000.000 2.500.000.000
8) Pengelolaan Air Irigasi untuk Pertanian (TP)
840.000.000 840.000.000
9) Perluasan Areal dan Pengelolaan Lahan Pertanian (TP)
1.660.000.000 1.660.000.000
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014
LKIP Dinas Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 37
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
3.1 Capaian Kinerja Organisasi
Untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan digunakan pengukuran kinerja sebagaimana
yang telah diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah.
Menurut peraturan tersebut, bahwa salah satu fondasi utama dalam
menerapkan manajemen kinerja adalah pengukuran kinerja, yang dilakukan dalam
rangka menjamin adanya peningkatan dalam pelayanan publik dan meningkatkan
akuntabilitas dengan melakukan klarifikasi output dan outcome yang akan dan
seharusnya dicapai untuk memudahkan terwujudnya organisasi yang akuntabel.
Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan antara kinerja yang
(seharusnya) terjadi dengan kinerja yang diharapkan. Pengukuran kinerja ini
dilakukan secara berkala (triwulan) dan tahunan. Pengukuran dan pembandingan
kinerja dalam laporan kinerja harus cukup menggambarkan posisi kinerja instansi
pemerintah.
Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja sasaran,
yaitu dengan memanfaatkan data kinerja, baik berupa data internal (dari dalam instansi)
maupun data ekternal (dari luar instansi). Indikator kinerja adalah ukuran keberhasilan
yang menggambarkan tewujudnya kinerja, tercapainya hasil program dan hasil
kegiatan. Indikator kinerja instansi pemerintah harus selaras antar tingkatan unit
organisasi. Indikator kinerja yang digunakan harus memenuhi kriteria spesifik, dapat
diukur, dapat dicapai, relevan, dan sesuai dengan kurun waktu tertentu. Sedangkan
Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan ukuran keberhasilan yang menggambarkan
kinerja utama instansi pemerintah sesuai dengan tugas fungsi serta mandat (core
business) yang diemban. IKU dipilih dari seperangkat indikator kinerja yang berhasil
diidentifikasi dengan memperhatikan proses bisnis organisasi dan kriteria indikator
kinerja yang baik. IKU perlu ditetapkan oleh pimpinan Kementerian/Lembaga/
Pemerintah Daerah sebagai dasar penilaian untuk setiap tingkatan organisasi.
Indikator Kinerja pada tingkat Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah sekurang-
kurangnya adalah indikator hasil (outcome) sesuai dengan kewenangan, tugas dan
fungsinya masing-masing. Indikator kinerja pada unit kerja (setingkat Eselon I) adalah
indikator hasil (outcome) dan atau keluaran (output) yang setingkat lebih tinggi dari
keluaran (output) unit kerja dibawahnya. Indikator kinerja pada unit kerja (setingkat
Eselon II) sekurang-kurangnya adalah indikator keluaran (output).
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014
LKIP Dinas Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 38
Pengukuran kinerja Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat dimaksudkan dalam
laporan kinerja ini, adalah untuk menilai pencapaian setiap indikator kinerja yang telah
ditetapkan dalam Renstra Tahun 2013-2018, guna memberikan gambaran tentang
keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran Rencana Stratejik tersebut.
Dalam kerangka pengukuran kinerja ini terdapat tahapan penetapan, pengumpulan data
kinerja, dan cara pengukuran kinerja. Adapun mengenai rumus yang digunakan untuk
pengukuran kinerja ini adalah sebagai berikut:
Rumus 1:
Persentase Pencapaian Rencana
=
Realisasi Tahun t x 100
Target Rencana Tahun t
.
Rumus 2:
Persentase Peningkatan/Penurunan
capaian Kinerja =
Realisasi Thn t – Realisasi Thn t-1 x 100
Realisasi Tahun t-1
Rumus 3:
Persentase Perbandingan dengan
Tahun Sebelumnya =
Realisasi Thn t x 100
Realisasi Tahun t-1
Rumus 4:
Persentase Perbandingan dengan
Target Jangka Menengah
=
Realisasi Thn Awal Renstra sd Thn t
x 100 Target Akhir Renstra Tahun n
Rumus 5:
Persentase Perbandingan dengan
Nasional =
Realisasi Thn t x 100
Realisasi Nasional Thn t
Untuk memberikan makna terhadap nilai persentase pencapaian kinerja
tersebut, maka ditentukan melalui sebutan sebagai berikut :
1) Nilai diatas 100% dengan sebutan sangat baik (SB)
2) Nilai diatas 80% s/d 100% dengan sebutan baik (B)
3) Nilai diatas 55% s/d 80% dengan sebutan cukup (C)
4) Nilai dibawah 55% dengan sebutan kurang (K)
Adapun klasifikasi hasil pengukuran kinerja Dinas Perkebunan selama tahun 2014 yang
disajikan dalam laporan ini adalah sebagaimana diuraikan berikut ini:
3.1.1 Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2014
Target Kinerja 2014 yang sudah dituangkan dalam Dokumen Perjanjian Kinerja
antara Kepala OPD dengan Gubernur Jawa Barat, selama kurun waktu 2014 telah
dilaksanakan dengan hasil pengukuran realisasi capaian kinerja sebagaimana tercantum
dalam tabel 3.1 berikut ini:
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014
LKIP Dinas Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 39
Tabel 3.1. Pengukuran Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja 2014
No Sasaran Indikator Kinerja Realisasi
Tahun 2014
Target Perjanjian
Kinerja (PK) Tahun 2014
Capaian Kinerja Tahun 2014 Thdp PK
(4/5)*100%
1 2 3 4 5 6
1. 1.1.Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Komoditas Perkebunan
1) Prosentase Peningkatan Produksi rata-rata komoditas strategis perkebunan (%)
1,97 2,10 93,95
Peningkatan Produksi Komoditas Startegis Perkebunan (ton)
a. Teh 107.966 108.000 99,97
b. Kopi 21.405 17.000 125,91
c. Kakao 34.272 33.660 101,82
d. Karet 2.298 2.250 102,13
e. Kelapa 124.063 105.100 118,04
f. Cengkeh 6.293 6.120 102,83
g. Tebu 94.181 92.750 101,54
h. Tembakau 6.877 8.150 84,38
2) Prosentase Peningkatan Produktivitas rata-rata komoditas strategis perkebunan (%)
2,07 2,10 98,39
Peningkatan Produktivitas Komoditas Strategis Perkebunan (Kg/Ha)
a. Teh 1.273 1.455 87,49
b. Kopi 1096 800 137,00
c. Kakao 966 500 193,20
d. Karet 470 459 102,40
e. Kelapa 996 791 125,92
f. Cengkeh 345 335 102,99
g. Tebu 4.290 4.475 95,87
h. Tembakau 673 816 82,48
1.2 Meningkatnya Ketersediaan Benih Unggul Bersertifikat
3) Prosentase peningkatan jumlah ketersediaan benih unggul Komoditas Strategis (%)
2,33 2,10 110,72
Jumlah ketersediaan benih unggul Komoditas Perkebunan di Jawa Barat (pohon/batang)
29.135.021 28.500.000 102,23
a. Teh 4.797.128 4.500.000 106,60
b. Kopi 3.613.777 3.500.000 103,25
c. Kakao 225.000 300.000 75,00
d. Karet 1.761.186 1.500.000 117,41
e. Kelapa 122.300 125.000 97,84
f. Cengkeh 199.650 225.000 88,73
g. Tebu 16.325.280 16.500.000 98,94
h. Tembakau 1.452.000 1.500.000 96,80
i. Komoditas lainnya 638.700 350.000 182,49
4) Prosentase Peningkatan Benih tanaman perkebunan yang Tersertifikasi (%)
2,33 2,10 110,72
Jumlah benih tanaman perkebunan yang tersertifikasi (pohon/batang)
29.135.021 28.500.000 102,23
2. 2.1. Terjaganya Proporsi Luas eksisting minimum Lahan perkebunan (Luas Jabar 3709528,44)
5) Prosentase Luas minimum eksisting lahan perkebunan terhadap luas Jawa Barat (%)
13,17 13,00 101,30
Luas Minimum Eksisting Lahan Perkebunan yg Terkendalikan (Ha)
488.500 482.238 101,30
2.2 Meningkatnya Kinerja Usaha Tani Perkebunan
6) Prosentasi Peningkatan Indeks Nilai Tukar Petani Perkebunan Rakyat (NTP-R) (%)
-0,0895 1,00 91,05
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014
LKIP Dinas Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 40
No Sasaran Indikator Kinerja Realisasi
Tahun 2014
Target Perjanjian
Kinerja (PK) Tahun 2014
Capaian Kinerja Tahun 2014 Thdp PK
(4/5)*100%
1 2 3 4 5 6
Capaian Indeks Nilai Tukar Petani Perkebunan Rakyat (NTP-R) rata-rata tahunan (point)
100,43 110 91,30
2.3 Menurunnya intensitas serangan OPT Perkebunan
7) Prosentase Penurunan Intensitas Serangan OPT Perkebunan (%)
-1,02 -1,00 101,52
Luas wilayah Maksimum yang terindikasi serangan OPT Perkebunan (Ha)
37.545 38.000 98,80
3. 3.1. Meningkatnya Penerapkan Sistem Jaminan Mutu produk perkebunan sesuai SNI
8) Prosentase Peningkatan jumlah penerapan sistem jaminan mutu sesuai SNI (%)
2,04 2,10 97,18
Jumlah Pelaku Usaha Perkebunan yang menerapkan sistem jaminan Mutu sesuai SNI (org)
50 50 100,00
3..2 Meningkatnya Volume Ekspor Produk Perkebunan
9) Prosentase Peningkatan Volume Ekspor Produk Perkebunan (%)
2,06 2,10 98,32
Jumlah Volume Ekspor Produk Perkebunan Jawa Barat (Kg)
224.695.297 225.000.000 99,86
105,61
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja yang disajikan pada tabel 3.1 tersebut di
atas, secara keseluruhan diperoleh hasil rata-rata sebesar 105,61%. Jika dilihat masing-
masing dari ke 9 (sembilan) indikator kinerjanya tersebut, dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Untuk sasaran (1.1) yaitu Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Komoditas
Perkebunan, ternyata indikator (1) yaitu prosentase Peningkatan Produksi rata-rata
komoditas strategis perkebunan, pada tahun 2014 hanya mencapai target kinerja
sebesar 93,95%. Sedangkan untuk indikator (2) yaitu Prosentase Peningkatan
Produktivitas rata-rata komoditas strategis perkebunan juga hanya mencapai target
kinerja sebesar 98,39%. Kondisi tersebut dapat ditafsirkan, bahwa upaya yang
dilakukan OPD dalam mendorong peningkatan produksi dan produktiitas komoditas
perkebunan di Jawa Barat, secara kualitatif sudah dilakukan secara optimal,
meskipun secara kuantitatif belum melampaui target kinerjanya.
2. Untuk sasaran (1.2) yaitu Meningkatnya Ketersediaan Benih Unggul Bersertifikat,
dengan indikator (3) yaitu prosentase peningkatan jumlah ketersediaan benih unggul
Komoditas Strategis mencapai target kinerja sebesar 110,72 %, sama halnya
dengan indikator (4) yaitu prosentase peningkatan benih tanaman perkebunan yang
tersertifikasi mencapai target kinerja sebesar 110,72 %. Kondisi tersebut menunjukan
adanya upaya maksimal yang dilakukan OPD dalam mendorong ketersediaan benih
unggul bersertifikat, baik yang dilakukan UPTD maupun penangkar benih tanaman
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014
LKIP Dinas Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 41
perkebunan se Jawa Barat, serta adanya upaya pengawasan peredaran benih yang
tidak bersertifikat (benih palsu) di lapangan.
3. Untuk Sasaran (2.1) yaitu Terjaganya Proporsi Luas eksisting minimum Lahan
perkebunan, dengan indikator (5) yaitu prosentase luas minimum eksisting lahan
perkebunan terhadap luas Jawa Barat mencapai target kinerja sebesar 101,30%.
Artinya target luas minimal eksisting lahan perkebunan sebesar 13 % dari luas
Provinsi Jawa Barat (3.709.528,44 Ha) atau dengan luas minimal lahan perkebunan
sebesar 482.238 Ha, masih dapat dipertahankan dari adanya kecenderungan alih
fungsi lahan, alih komoditas dan okupasi lahan.
4. Untuk Sasaran (2.2) yaitu Meningkatnya Kinerja Usaha Tani Perkebunan, dengan
indikator (6) yaitu Prosentasi Peningkatan Indeks Nilai Tukar Petani Perkebunan
Rakyat (NTP-R), mencapai target kinerja sebesar 91,05%. Kondisi tersebut
menunjukan adanya upaya maksimal yang dilakukan OPD dalam mendorong
peningkatan kinerja pelaku usaha tani perkebunan dalam mewujudkan keuntungan
usahanya yang tergambar dalam pencapaian indeks NTP perkebunan, meskipun
secara kuantitatif belum melampaui target kinerjanya.
5. Untuk sasaran (2.3) yaitu Menurunnya intensitas serangan OPT Perkebunan,
dengan indikator kinerja (7) yaitu Prosentase Penurunan Intensitas Serangan OPT
Perkebunan mencapai target kinerja sebesar 101,52. Kondisi tersebut menunjukan
adanya upaya maksimal yang dilakukan OPD dalam mengendalikan dan
menurunkan intensitas serangan OPT perkebunan di Jawa Barat.
6. Untuk sasaran (3.1) yaitu Meningkatnya Penerapan Sistem Jaminan Mutu Produk
Perkebunan sesuai SNI, dengan indikator (8) yaitu Prosentase Peningkatan jumlah
penerapan sistem jaminan mutu sesuai SNI, mencapai target kinerja sebesar
97,18%. Kondisi tersebut menunjukan adanya upaya maksimal yang dilakukan OPD
dalam meningkatkan penerapan sistem jaminan mutu produk perkebunan sesuai
SNI, meskipun secara kuantitatif belum melampaui target kinerjanya.
7. Untuk sasaran (3.2) yaitu Meningkatnya Volume Ekspor Produk Perkebunan,
dengan indikator kinerja (9) yaitu Prosentase Peningkatan Volume Ekspor Produk
Perkebunan, mencapai target kinerja sebesar 98,32%. Kondisi tersebut menunjukan
bahwa telah adanya upaya optimal dari OPD untuk mendorong peningkatan volume
ekspor dan pengembangan jaringan pemasaran produk perkebunan, meskipun
secara kuantitatif belum melampaui target kinerjanya.
Dari gambaran hasil pengukuran tahun 2014 tersebut diatas, meskipun secara
keseluruhan telah mencapai kinerja diatas 100%, namun masih diperlukan adanya
pemikiran untuk meningkatkan berbagai upaya yang perlu dilakukan terhadap beberapa
indikator kinerja, terutama terkait dengan indikator yang ke (1), (2), (6), (8) dan (9).
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014
LKIP Dinas Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 42
3.1.2 Perbandingan Antara Realisasi Kinerja Tahun 2014 dengan Tahun 2013
Berdasarkan hasil pengukuran perbandingan antara realisasi kinerja Tahun 2014
dengan capaian kinerja pada Tahun 2013, diperoleh angka rata-rata sebesar 111,40%,
dengan rincian capaian kinerja sebagaimana tercantum dalam tabel 3.2 berikut ini:
Tabel: 3.2.
Pengukuran Realisasi Kinerja Tahun 2014 Terhadap Tahun 2013
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran
Strategis
Realisasi Realisasi 2014 Thdp Thn 2013
(5/4)*100 Tahun 2013 Tahun 2014
1 2 3 4 5 6
1. 1.1.Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Komoditas Perkebunan
1) Prosentase Peningkatan Produksi rata-rata komoditas strategis perkebunan (%)
2,00 1,97 98,65
Peningkatan Produksi Komoditas Strategis Perkebunan (ton)
a. Teh 113.885 107.966 94,80
b. Kopi 16.654 21.405 128,53
c. Kakao 36.137 34.272 94,84
d. Karet 2.223 2.298 103,37
e. Kelapa 102.838 124.063 120,64
f. Cengkeh 6.570 6.293 95,78
g. Tebu 93.896 94.181 100,30
h. Tembakau 8.872 6.877 77,51
2) Prosentase Peningkatan Produktivitas rata-rata komoditas strategis perkebunan (%)
2,00 2,07 103,31
Peningkatan Produktivitas Komoditas Strategis Perkebunan (Kg/Ha)
a. Teh 1.538 1.273 82,77
b. Kopi 854 1096 128,34
c. Kakao 1.078 966 89,61
d. Karet 406 470 115,76
e. Kelapa 817 996 121,91
f. Cengkeh 339 345 101,77
g. Tebu 4.258 4.290 100,75
h. Tembakau 890 673 75,62
1.2 Meningkatnya Ketersediaan Benih Unggul Bersertifikat
3) Prosentase peningkatan jumlah ketersediaan benih unggul Komoditas Strategsis (%)
2,00 2,33 116,25
Jumlah ketersediaan benih unggul Komoditas Perkebunan di Jawa Barat (pohon/batang)
28.472.998 29.135.021 102,33
a. Teh 2.393.000 4.797.128 200,47
b. Kopi 1.860.140 3.613.777 194,27
c. Kakao 414.500 225.000 54,28
d. Karet 552.155 1.761.186 318,97
e. Kelapa 99.627 122.300 122,76
f. Cengkeh 372.950 199.650 53,53
g. Tebu 20.614.176 16.325.280 79,19
h. Tembakau 624.000 1.452.000 232,69
i. Komoditas lainnya 1.542.450 638.700 41,41
4) Prosentase Peningkatan Benih tanaman perkebunan yang Tersertifikasi (%)
2,00 2,33 116,25
Jumlah benih tanaman perkebunan yang tersertifikasi (pohon/batang)
28.472.998 29.135.021 102,33
2. 2.1 Terjaganya Proporsi Luas eksisting minimum
5) Prosentase Luas minimum eksisting lahan perkebunan terhadap luas Jawa Barat (%)
13,32 13,17 98,85
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014
LKIP Dinas Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 43
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran
Strategis
Realisasi Realisasi 2014 Thdp Thn 2013
(5/4)*100 Tahun 2013 Tahun 2014
1 2 3 4 5 6
Lahan perkebunan (Luas Jabar 3709528,44)
Luas Minimum Eksisting Lahan Perkebunan yg Terkendalikan (Ha)
494.166 488.500 98,85
2.2 Meningkatnya Kinerja Usaha Tani Perkebunan
6) Prosentasi Peningkatan Indeks Nilai Tukar Petani Perkebunan Rakyat (NTP-R) (%)
1,00 -0,09 91,05
Capaian Indeks Nilai Tukar Petani Perkebunan Rakyat (NTP-R) rata-rata tahunan (point)
100,52 100,43 99,91
2.3 Menurunnya intensitas serangan OPT Perkebunan
7) Prosentase Penurunan Intensitas Serangan OPT Perkebunan (%)
(1,0) -1,02 101,52
Luas wilayah Maksimum yang terindikasi serangan OPT Perkebunan (Ha)
37.930,54 37.545 98,98
3. 3.1 Meningkatnya Penerapkan Sistem Jaminan Mutu produk perkebunan sesuai SNI
8) Prosentase Peningkatan jumlah penerapan sistem jaminan mutu sesuai SNI (%)
2,00 2,04 102,04
Jumlah Pelaku Usaha Perkebunan yang menerapkan sistem jaminan Mutu sesuai SNI (org)
49 50 102,04
3.2 Meningkatnya Volume Ekspor Produk Perkebunan
9) Prosentase Peningkatan Volume Ekspor Produk Perkebunan (%)
2,00 2,06 103,23
Jumlah Volume Ekspor Produk Perkebunan Jawa Barat (Kg)
220.150.000 224.695.297 102,06
111,40
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja yang disajikan pada tabel 3.2 tersebut di
atas, secara keseluruhan diperoleh hasil rata-rata sebesar 111,40%. Jika dilihat masing-
masing dari ke 9 (sembilan) indikator kinerjanya, dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Untuk sasaran (1.1) yaitu Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Komoditas
Perkebunan, dengan indikator (1) yaitu prosentase Peningkatan Produksi rata-rata
komoditas strategis perkebunan pada tahun 2014 hanya mencapai target kinerja
sebesar 98,65% atau lebih kecil dari realisasi tahun 2013. Sedangkan untuk indikator
(2) yaitu Prosentase Peningkatan Produktivitas rata-rata komoditas strategis
perkebunan, mencapai target kinerja sebesar 103,31%. Kondisi tersebut dapat
ditafsirkan, bahwa dari segi pengembangan teknologi budidaya untuk peningkatan
produktivitas komoditas perkebunan sudah dilakukan secara optimal dan melampaui
target kinerjanya, meskipun peningkatan produktivitas tersebut belum sepenuhnya
dapat meningkatkan volume produksi.
2. Untuk sasaran (1.2) yaitu Meningkatnya Ketersediaan Benih Unggul Bersertifikat,
dengan indikator (3) yaitu prosentase peningkatan jumlah ketersediaan benih unggul
Komoditas Strategis mencapai target kinerja sebesar 116,25 %, sama halnya
dengan indikator (4) yaitu prosentase peningkatan benih tanaman perkebunan yang
tersertifikasi mencapai target kinerja sebesar 116,25 %. Kondisi tersebut menunjukan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014
LKIP Dinas Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 44
adanya upaya maksimal yang dilakukan OPD dari tahun 2013 ke 2014 dalam hal
mendorong ketersediaan benih unggul bersertifikat, baik yang dilakukan UPTD
maupun penangkar benih tanaman perkebunan se Jawa Barat, serta adanya upaya
pengawasan peredaran benih yang tidak bersertifikat (benih palsu) di lapangan.
3. Untuk Sasaran (2.1) yaitu Terjaganya Proporsi Luas eksisting minimum Lahan
perkebunan, dengan indikator (5) yaitu prosentase luas minimum eksisting lahan
perkebunan terhadap luas Jawa Barat mencapai target kinerja sebesar 98,85%.
Artinya dari tahun 2013 sebesar 13,32% ke 2014 menjadi sebesar 13,17% (494.166
Ha) telah terjadi penyusutan lahan perkebunan karena berbagai sebab, baik karena
pengaruh alih fungsi lahan, alih komoditas, maupun degradasi lahan. Namun
demikian capaian kinerja 2014 tersebut masih diatas target luas minimal eksisting
lahan perkebunan sebesar 13 % dari luas Provinsi Jawa Barat (3.709.528,44 Ha)
atau dengan luas minimal lahan perkebunan sebesar 482.238 Ha.
4. Untuk Sasaran (2.2) yaitu Meningkatnya Kinerja Usaha Tani Perkebunan, dengan
indikator (6) yaitu Prosentasi Peningkatan Indeks Nilai Tukar Petani Perkebunan
Rakyat (NTP-R), mencapai target kinerja sebesar 91,05%. Kondisi tersebut
menunjukan telah adanya penurunan NTP-R dari tahun 2013 ke tahun 2014, sebagai
akibat dari melemahnya kondisi perekonomian yang diperkirakan berdampak kurang
menguntungkan bagi pelaku usaha perkebunan.
5. Untuk sasaran (2.3) yaitu Menurunnya intensitas serangan OPT Perkebunan,
dengan indikator kinerja (7) yaitu Prosentase Penurunan Intensitas Serangan OPT
Perkebunan mencapai target kinerja sebesar 101,52. Kondisi tersebut menunjukan
adanya upaya maksimal yang dilakukan OPD dari tahun 2013 ke tahun 2014 dalam
hal mengendalikan dan menurunkan intensitas serangan OPT perkebunan di Jawa
Barat.
6. Untuk sasaran (3.1) yaitu Meningkatnya Penerapan Sistem Jaminan Mutu Produk
Perkebunan sesuai SNI, dengan indikator (8) yaitu Prosentase Peningkatan jumlah
penerapan sistem jaminan mutu sesuai SNI, mencapai target kinerja sebesar
102,04%. Kondisi tersebut menunjukan adanya upaya maksimal yang dilakukan OPD
dari tahun 2013 ke tahun 2014 dalam hal meningkatkan penerapan sistem jaminan
mutu produk perkebunan sesuai SNI.
7. Untuk sasaran (3.2) yaitu Meningkatnya Volume Ekspor Produk Perkebunan,
dengan indikator kinerja (9) yaitu Prosentase Peningkatan Volume Ekspor Produk
Perkebunan, mencapai target kinerja sebesar 103,23%. Kondisi tersebut menunjukan
bahwa telah adanya upaya optimal yang dilakukan OPD dari tahun 2013 ke tahun
2014 untuk mendorong peningkatan volume ekspor dan pengembangan jaringan
pemasaran produk perkebunan.
Dari gambaran hasil pengukuran perbandingan capaian kinerja pada tahun 2013
ke tahun 2014 tersebut diatas, secara keseluruhan telah mencapai kinerja diatas 100%,
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014
LKIP Dinas Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 45
namun masih diperlukan adanya berbagai upaya yang perlu dilakukan terhadap
peningkatan capaian indikator kinerja, terutama terkait dengan indikator yang ke (1), (5),
dan (6).
3.1.3 Perbandingan Realisasi Kinerja dari tahun awal Renstra (2013) sampai
dengan Tahun 2014 terhadap target total Renstra OPD 2013-2018
Dalam Dokumen Renstra Dinas Perkebunan Tahun 2013-2018 telah ditentukan
target kinerja tahunannya, yaitu dari tahun 2013 hingga tahun 2018. Adapun sebagai
tolok ukur perkembangan capaian target kinerja Renstra tersebut maka dilakukan
pengukuran capaian kinerja pada tahun yang sudah berjalan (2013-2014) terhadap total
target Renstra di tahun 2018, sebagaimana disajikan dalam tabel 3.3 berikut ini:
Tabel: 3.3 Pengukuran Pencapaian Kinerja Renstra dari Tahun Awal S.D Tahun 2014
Terhadap Target Renstra 2013-2018
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran
Strategis
Realisasi s.d Tahun 2014 (2013+2014)
Target Renstra sd 2018 (2013-
2018)
Realisasi sd 2014 Thdp
Target Renstra sd 2018
(4/5)*100%
1 2 3 4 5 6
1. 1.1 Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Komoditas Perkebunan
1) Prosentase Peningkatan Produksi rata-rata komoditas strategis perkebunan (%)
1,97 2,50 78,80
Peningkatan Produksi Komoditas Startegis Perkebunan (ton)
a. Teh 221.851 652.500 34,00
b. Kopi 38.059 105.300 36,14
c. Kakao 70.409 208.526 33,77
d. Karet 4.521 13.590 33,27
e. Kelapa 226.901 641.493 35,37
f. Cengkeh 12.863 37.914 33,93
g. Tebu 188.077 561.000 33,53
h. Tembakau 15.749 50.400 31,25
2) Prosentase Peningkatan Produktivitas rata-rata komoditas strategis perkebunan (%)
2,07 2,50 82,65
Peningkatan Produktivitas Komoditas Strategis Perkebunan (Kg/Ha)
a. Teh 1.273 1.475 86,31
b. Kopi 1096 900 121,78
c. Kakao 966 600 161,00
d. Karet 470 495 94,95
e. Kelapa 996 853 116,76
f. Cengkeh 345 355 97,18
g. Tebu 4.290 4.575 93,77
h. Tembakau 673 880 76,48
1.2 Meningkatnya Ketersediaan Benih Unggul Bersertifikat
3) Prosentase peningkatan jumlah ketersediaan benih unggul Komoditas Strategis (%)
2,33 2,50 93,00
Jumlah ketersediaan benih unggul Komoditas Perkebunan di Jawa Barat (pohon/batang)
57.608.019 177.124.046 32,52
a. Teh 7.190.128 27.967.103 25,71
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014
LKIP Dinas Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 46
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran
Strategis
Realisasi s.d Tahun 2014 (2013+2014)
Target Renstra sd 2018 (2013-
2018)
Realisasi sd 2014 Thdp
Target Renstra sd 2018
(4/5)*100%
1 2 3 4 5 6
b. Kopi 5.473.917 21.752.035 25,17
c. Kakao 639.500 1.864.480 34,30
d. Karet 2.313.341 9.322.401 24,81
e. Kelapa 221.927 776.863 28,57
f. Cengkeh 572.600 1.398.350 40,95
g. Tebu 36.939.456 102.545.209 36,02
h. Tembakau 2.076.000 9.322.401 22,27
i. Komoditas lainnya 2.181.150 2.175.204 100,27
4) Prosentase Peningkatan Benih tanaman perkebunan yang Tersertifikasi (%)
2,33 2,50 93,00
Jumlah benih tanaman perkebunan yang tersertifikasi (pohon/batang)
57.608.019 177.124.046 32,52
2. 2.1 Terjaganya Proporsi Luas eksisting minimum Lahan perkebunan (Luas Jabar 3709528,44)
5) Prosentase Luas minimum eksisting lahan perkebunan terhadap luas Jawa Barat (%)
13,17 13,00 101,30
Luas Minimum Eksisting Lahan Perkebunan yg Terkendalikan (Ha)
488.500 482.238 101,30
2.2 Meningkatnya Kinerja Usaha Tani Perkebunan
6) Prosentasi Peningkatan Indeks Nilai Tukar Petani Perkebunan Rakyat (NTP-R) (%)
(0,09) 1,00 91,05
Capaian Indeks Nilai Tukar Petani Perkebunan Rakyat (NTP-R) rata-rata tahunan (point)
100,43 114 88,10
2.3 Menurunnya intensitas serangan OPT Perkebunan
7) Prosentase Penurunan Intensitas Serangan OPT Perkebunan (%)
-1,02 -1,00 101,52
Luas wilayah Maksimum yang terindikasi serangan OPT Perkebunan (Ha)
37.545 36.000 104,29
3. 3.1 Meningkatnya Penerapan Sistem Jaminan Mutu produk perkebunan sesuai SNI
8) Prosentase Peningkatan jumlah penerapan sistem jaminan mutu sesuai SNI (%)
2,04 2,50 81,63
Jumlah Pelaku Usaha Perkebunan yang menerapkan sistem jaminan Mutu sesuai SNI (org)
99 309 32,04
3.2 Meningkatnya Volume Ekspor Produk Perkebunan
9) Prosentase Peningkatan Volume Ekspor Produk Perkebunan (%)
2,06 2,50 82,59
Jumlah Volume Ekspor Produk Perkebunan Jawa Barat (Kg)
444.845.297 1.399.500.000 31,79
65,50
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja yang disajikan pada tabel 3.3 tersebut di
atas, secara keseluruhan diperoleh gambaran bahwa meskipun pelakanaan dari Renstra
Dinas Perkebunan Tahun 2013-2018 tersebut baru memasuki tahun pertama tetapi rata-
rata capaian kinerjanya pada tahun 2014 sudah mencapai 65,50%. Jika dilihat masing-
masing dari ke 9 (sembilan) indikator kinerjanya, dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Untuk sasaran (1.1) yaitu Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Komoditas
Perkebunan, dengan indikator (1) yaitu prosentase Peningkatan Produksi rata-rata
komoditas strategis perkebunan, sampai dengan tahun 2014 sudah mencapai target
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014
LKIP Dinas Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 47
kinerja sebesar 78,80%. Sedangkan untuk indikator (2) yaitu Prosentase
Peningkatan Produktivitas rata-rata komoditas strategis perkebunan, sampai dengan
tahun 2014 sudah mencapai target kinerja sebesar 82,65%. Kondisi tersebut dapat
ditafsirkan, bahwa upaya pencapaian target kinerja Renstra 2013-2018 pada sasaran
kinerja ini optimis bisa tercapai secara optimal pada tahun 2018.
2. Untuk sasaran (1.2) yaitu Meningkatnya Ketersediaan Benih Unggul Bersertifikat,
dengan indikator (3) yaitu jumlah ketersediaan benih unggul Komoditas Strategis
sampai tahun 2014 sudah mencapai target kinerja sebesar 32,52%, sama halnya
dengan indikator (4) yaitu benih tanaman perkebunan yang tersertifikasi mencapai
target kinerja sebesar 32,52%. Kondisi tersebut menunjukan bahwa target Renstra
2013-2018 tentang capaian penyediaan benih yang bersertifikat pada tahun 2018
yaitu sebanyak 177.124.046 pohon/batang optimis tercapai secara optimal, berkat
upaya bersama yang akan dilakukan antara UPTD maupun penangkar benih
tanaman perkebunan se Jawa Barat, serta adanya upaya pengawasan peredaran
benih yang tidak bersertifikat (benih palsu) di lapangan.
3. Untuk Sasaran (2.1) yaitu Terjaganya Proporsi Luas eksisting minimum Lahan
perkebunan, dengan indikator (5) yaitu prosentase luas minimum eksisting lahan
perkebunan terhadap luas Jawa Barat. Jika dilihat dari perkembangan penyusutan
lahan dalam beberapa tahun terakhir diperkirakan indikator ini yang paling sulit
dikendalikan. Akan tetapi jika upaya rehabilitasi, peremajaan dan perluasan lahan
perkebunan terus dilakukan dalam tahun-tahun mendatang maka proporsi
keberadaan luas lahan minimal perkebunan sebesar 13 % dari luas total Jawa Barat
pada tahun 2018 optimis bisa tetap dipertahankan.
4. Untuk Sasaran (2.2) yaitu Meningkatnya Kinerja Usaha Tani Perkebunan, dengan
indikator (6) yaitu Prosentasi Peningkatan Indeks Nilai Tukar Petani Perkebunan
Rakyat (NTP-R) sampai posisi tahun 2014 dibandingkan dengan target NTP-R pada
tahun 2018 (yaitu sebesar 114) baru mencapai target sebesar 88,10%. Jika dilihat
dari perkembangan kondisi ekonomi makro serta pertimbangkan daya saing produk
perkebunan terhadap pasar ekspor, maka target indikator NTP Renstra pada tahun
2018 optimis dapat tercapai.
5. Untuk sasaran (2.3) yaitu Menurunnya intensitas serangan OPT Perkebunan,
dengan indikator kinerja (7) yaitu Prosentase Penurunan Intensitas Serangan OPT
Perkebunan, jika upaya pengendalian luas wilayah yang terkena serangan OPT
perkebunan dilakukan secara konsisten setiap tahun, maka target penurunan
intensitas serangan sebesar -5% pada tahun 2018 optimis tercapai.
6. Untuk sasaran (3.1) yaitu Meningkatnya Penerapan Sistem Jaminan Mutu Produk
Perkebunan sesuai SNI, dengan indikator (8) yaitu Jumlah Pelaku Usaha
Perkebunan yang menerapkan sistem jaminan Mutu sesuai SNI, dimana capaian
kinerja pada tahun 2014 baru mencapai 99 pelaku dibandingkan dengan target
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014
LKIP Dinas Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 48
tahun 2018 yaitu sebanyak 309 baru mencapai sekitar 32,04 %. Dengan
pertimbangan upaya OPD yang dapat terus meningkatkan kinerja pembinaan pelaku
usaha dalam penerapan sistem jaminan mutu hasil sesuai SNI, maka target kinerja
tahun 2018 tersebut optimis dapat tercapai secara optimal.
7. Untuk sasaran (3.2) yaitu Meningkatnya Volume Ekspor Produk Perkebunan,
dengan indikator kinerja (9) yaitu Prosentase Peningkatan Volume Ekspor Produk
Perkebunan, bahwa capaian kinerja sampai dengan tahun 2014 dibandingkan
dengan target kinerja pada tahun 2018 baru mencapai target kinerja sebesar
31,79%. Jika melihat perkembangan kondisi perekonomian serta peluang pasar
ekspor untuk produk perkebunan Jawa Barat, maka target kinerja tahun 2018
tersebut dapat tercapai secara optimal.
Dari gambaran hasil pengukuran perbandingan capaian kinerja pada tahun 2014
ke akhir tahun Renstra yaitu tahun 2018 tersebut diatas, maka diperkirakan bahwa target
kinerja tersebut dapat dicapai secara optimal pada saatnya. Beberapa indikator kinerja
yang diperkirakan mengalami kesulitan untuk mencapa target, sehingga perlu perhatian
khusus untuk melakukan akselerasi, yaitu target kinerja nomor (1), (5), dan (7).
3.1.4 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2014 dengan Capaian Nasional
Kualitas pencapaian target kinerja pembangunan perkebunan Jawa Barat tentu
saja perlu diperbandingkan dengan capaian kinerja di tingkat Nasional. Hal tersebut perlu
dilakukan untuk melihat seberapa besar peran dan prestasi sub sektor perkebunan Jawa
Barat di tingkat Nasional. Adapun berdasarkan hasil pengukuran perbandingan kinerja
Tahun 2014 terhadap kinerja Nasional, adalah sebagaimana yang disajikan dalam tabel
3.4 berikut ini:
Tabel: 3.4
Pengukuran Pencapaian Kinerja Tahun 2014 Terhadap Capaian Nasional
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran
Strategis Realisasi
Tahun 2014
Capaian Kinerja dan
Standar Nasional
Realisasi 2014 Thdp Capaian
kinerja Nasional
(4/5)*100%
1 2 3 4 5 6
1. 1.1 Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Komoditas Perkebunan
1) Prosentase Peningkatan Produksi rata-rata komoditas strategis perkebunan (%)
1,97 0,05
Peningkatan Produksi Komoditas Startegis Perkebunan (ton)
a. Teh 107.966 143.751 75,11
b. Kopi 21.405 685.089 3,12
c. Kakao 34.272 709.331 4,83
d. Karet 2.298 3.153.186 0,07
e. Kelapa 124.063 3.031.310 4,09
f. Cengkeh 6.293 110.579 5,69
g. Tebu 94.181 2.632.424 3,58
h. Tembakau 6.877 166.262 4,14
2) Prosentase Peningkatan Produktivitas rata-rata komoditas strategis perkebunan (%)
2,07 -0,02
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014
LKIP Dinas Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 49
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran
Strategis Realisasi
Tahun 2014
Capaian Kinerja dan
Standar Nasional
Realisasi 2014 Thdp Capaian
kinerja Nasional
(4/5)*100%
1 2 3 4 5 6
Peningkatan Produktivitas Komoditas Strategis Perkebunan (Kg/Ha)
a. Teh 1.273 1.464 86,95
b. Kopi 1.096 741 147,91
c. Kakao 966 817 118,24
d. Karet 470 1.053 44,63
e. Kelapa 996 1.128 88,30
f. Cengkeh 345 353 97,73
g. Tebu 4.290 5.549 77,31
h. Tembakau 673 934 72,06
1.2 Meningkatnya Ketersediaan Benih Unggul Bersertifikat
3) Prosentase peningkatan jumlah ketersediaan benih unggul Komoditas Strategsis (%)
2,33
Jumlah ketersediaan benih unggul Komoditas Perkebunan di Jawa Barat (pohon/batang)
29.135.021 302.491.119
a. Teh 4.797.128 36.252.000 13,23
b. Kopi 3.613.777 79.669.816 4,54
c. Kakao 225.000 121.664.380 0,0002
d. Karet 1.761.186
e. Kelapa 122.300
f. Cengkeh 199.650 5.539.250 0,004
g. Tebu 16.325.280
h. Tembakau 1.452.000
i. Komoditas lainnya 638.700 59.365.673 0,0011
4) Prosentase Peningkatan Benih tanaman perkebunan yang Tersertifikasi (%)
2,33
Jumlah benih tanaman perkebunan yang tersertifikasi (pohon/batang)
29.135.021
2. 2.1 Terjaganya Proporsi Luas eksisting minimum Lahan perkebunan (Luas Jabar 3709528,44)
5) Prosentase Luas minimum eksisting lahan perkebunan terhadap luas Jawa Barat (%)
13,17
Luas Minimum Eksisting Lahan Perkebunan yg Terkendalikan (Ha)
488.500
2.2 Meningkatnya Kinerja Usaha Tani Perkebunan
6) Prosentasi Peningkatan Indeks Nilai Tukar Petani Perkebunan Rakyat (NTP-R) (%)
-0,09 -2,45
Capaian Indeks Nilai Tukar Petani Perkebunan Rakyat (NTP-R) rata-rata tahunan (point)
100,43 101,32 99,12
2.3 Menurunnya intensitas serangan OPT Perkebunan
7) Prosentase Penurunan Intensitas Serangan OPT Perkebunan (%)
-1,02 -1.09
Luas wilayah Maksimum yang terindikasi serangan OPT Perkebunan (Ha)
37.545 1.136.309,63 3,30
3. 3.1 Meningkatnya Penerapkan Sistem Jaminan Mutu produk perkebunan sesuai SNI
8) Prosentase Peningkatan jumlah penerapan sistem jaminan mutu sesuai SNI (%)
2,04
Jumlah Pelaku Usaha Perkebunan yang menerapkan sistem jaminan Mutu sesuai SNI (org)
50 150 33,33
3.2 Meningkatnya Volume Ekspor Produk Perkebunan
9) Prosentase Peningkatan Volume Ekspor Produk Komoditas Strategis Jawa Barat (%)
2,06 13,99
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014
LKIP Dinas Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 50
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran
Strategis Realisasi
Tahun 2014
Capaian Kinerja dan
Standar Nasional
Realisasi 2014 Thdp Capaian
kinerja Nasional
(4/5)*100%
1 2 3 4 5 6
Jumlah Volume Ekspor Produk Komoditas Strategis Jawa Barat (Kg)
224.695.297 4.495.159.161 5,00
Berdasarkan hasil pengukuran perbandingan antara capaian kinerja tahun 2014
terhadap capaian Nasional sebagaimana yang disajikan dalam tabel 3.4 diatas, ternyata
tidak semua indikator sampai saat ini belum memiliki kesetaraan data yang tepat untuk
diperbandingkan. Adapun beberapa hal yang bisa diperbandingkan dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Untuk sasaran (1.1) yaitu Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Komoditas
Perkebunan, dengan indikator (1) yaitu prosentase Peningkatan Produksi rata-rata
komoditas strategis perkebunan, dimana berdasarkan hasil pebandingan tersebut
posisi peningkatan produksi komoditas strategis Jawa Barat pada tahun 2014 lebih
tinggi yaitu 1,97% dibandingkan dengan nasional yaitu 0,05%. Begitu pula dengan
indikator (2) yaitu Prosentase Peningkatan Produktivitas rata-rata komoditas strategis
perkebunan, posisi Jawa Barat pun masih lebih tinggi yaitu sebesar 2,07%
dibandingkan dengan Nasional yang menurun sebesar -0,02%.
2. Untuk sasaran (1.2) yaitu Meningkatnya Ketersediaan Benih Unggul Bersertifikat,
dengan indikator (3) yaitu jumlah ketersediaan benih unggul Komoditas Strategis
serta indikator (4) yaitu benih tanaman perkebunan yang tersertifikasi, ternyata belum
memiliki data perbandingan di tingkat Nasional. Namun secara umum bahwa peran
Jawa Barat dalam penyediaan benih unggul komoditas perkebunan bersertifikat
sudah cukup baik dibandingkan dengan daerah lainnya, hal itu sangat dimungkinkan
oleh karena ketersediaan SDM dan teknologi yang memadai.
3. Untuk Sasaran (2.1) yaitu Terjaganya Proporsi Luas eksisting minimum Lahan
perkebunan, dengan indikator (5) yaitu prosentase luas minimum eksisting lahan
perkebunan terhadap luas Jawa Barat. Dari indikator ini yang dapat diperbandingkan
dengan Nasional adalah perubahan proporsi lahannya, dimana untuk Jawa Barat
berdasarkan perhitungan data Statistik tahun 2008-2013 diperoleh tingkat penurunan
lahan perkebunan sebesar -0,416 % per-tahun, sedangkan untuk tingkat Nasional
perkembangannya masih sekitar 2,21%. Artinya kondisi perubahan lahan
perkebunan di Jawa Barat perlu mendapat perhatian untuk dikendalikan secara
optimal.
4. Untuk Sasaran (2.2) yaitu Meningkatnya Kinerja Usaha Tani Perkebunan, dengan
indikator (6) yaitu Prosentasi Peningkatan Indeks Nilai Tukar Petani Perkebunan
Rakyat (NTP-R), dimana pada posisi tahun 2014 NTP-R Jawa Barat tercapai sebesar
99,12% dibandingkan dengan NTP-R Nasional.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014
LKIP Dinas Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 51
5. Untuk sasaran (2.3) yaitu Menurunnya intensitas serangan OPT Perkebunan,
dengan indikator kinerja (7) yaitu Prosentase Penurunan Intensitas Serangan OPT
Perkebunan. Indikator inipun belum ada data perbandingannya di tingkat Nasional.
6. Untuk sasaran (3.1) yaitu Meningkatnya Penerapan Sistem Jaminan Mutu Produk
Perkebunan sesuai SNI, dengan indikator (8) yaitu Jumlah Pelaku Usaha
Perkebunan yang menerapkan sistem jaminan Mutu sesuai SNI, dimana posisi Jawa
barat pada tahun 2014 tercapai sebesar 33,33 % dibandingkan dengan Nasional.
7. Untuk sasaran (3.2) yaitu Meningkatnya Volume Ekspor Produk Perkebunan,
dengan indikator kinerja (9) yaitu Prosentase Peningkatan Volume Ekspor Produk
Perkebunan, bahwa capaian kinerja sampai dengan tahun 2014 dibandingkan
dengan capaian Nasional pada Tahun 2014 untuk komoditas strategis, hanya
sebesar 5 %.
Dari gambaran hasil pengukuran perbandingan capaian kinerja pada tahun 2014
antara Jawa Barat dengan Nasional secara umum dapat disimpulkan bahwa capaian
kinerja Jawa Barat masih mampu mengimbangi capaian kinerja Nasional.
3.1.5 Analisis Kendala Pencapaian Kinerja dan Alternative Solusinya
Dari 9 (sembilan) indikator kinerja yang telah ditetapkan sebagaimana yang telah
diuraikan tersebut diatas, dalam upaya pencapaiannya memiliki beberapa kendala
sebagaimana penjelasan berikut ini:
1 Dalam pencapaian Indikator (1) yaitu prosentase Peningkatan Produksi rata-rata
komoditas strategis perkebunan, terdapat kendala berupa rendahnya produksi
beberapa komoditas srategis. Adapun alternative solusi yang dilakukan adalah
meningkatkan teknik budidaya melalui intensifikasi, rehabilitasi dan peremajaan
tanaman.
2 Dalam pencapaian indikator (2) yaitu Prosentase Peningkatan Produktivitas rata-rata
komoditas strategis perkebunan, terdapat kendala berupa rendahnya produktivitas
beberapa komoditas strategis. Adapun alternative solusi yang dilakukan adalah
peningkatan pemanfaatan teknologi tepat guna yang dapat mendorong peningkatan
produktivitas tanaman perkebunan.
3 Dalam pencapaian indikator (3) yaitu jumlah ketersediaan benih unggul Komoditas
Strategis, terdapat kendala berupa terbatas sumber benih untuk peningkatan
produksi benih, baik yang dimiliki oleh UPTD maupun masyarakat. Adapun
alternative solusi yang dilakukan adalah meningkatkan penilaian dan penetapan
Kebun Sumber Benih untuk berbagai komoditas perkebunan binaan Jawa Barat.
4 Dalam pencapaian indikator (4) yaitu benih tanaman perkebunan yang tersertifikasi,
terdapat kendala berupa banyaknya peredaran benih palsu atau yang tidak
bersertifikat. Adapun alternative solusi yang dilakukan adalah peningkatan
pengawasan peredaran benih.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014
LKIP Dinas Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 52
5 Dalam pencapaian indikator (5) yaitu prosentase luas minimum eksisting lahan
perkebunan terhadap luas Jawa Barat, terdapat kendala berupa tingginya
penyusutan lahan perkebunan akibat adanya alih fungsi lahan maupun alih
komoditas. Adapun alternative solusi yang dilakukan adalah membuat peraturan
yang lebih ketat terhadap gejala alih fungsi lahan, serta mendorong petani untuk
tidak menjual atau mengalihfungsikan lahannya, dengan cara pemberian insentif bagi
petani yang mematuhi aturan tersebut.
6 Dalam pencapaian indikator kinerja (6) yaitu Prosentasi Peningkatan Indeks Nilai
Tukar Petani Perkebunan Rakyat (NTP-R), terdapat kendala berupa sulitnya
menurunkan Indek yang Dibayarkan Petani (IB) serta menaikan Indek yang Diterima
Petani (IT). Adapun alternative solusi yang dilakukan adalah melakukan pembinaan
peningkatan kompetensi petani/pekebun agar mampu meningkatkan produktivitas
usahanya serta meningkatkan daya saing produknya.
7 Dalam pencapaian Indikator kinerja (7) yaitu Prosentase Penurunan Intensitas
Serangan OPT Perkebunan, terdapat kendala berupa luasnya wilayah yang
terindikasi serangan OPT dibandingkan dengan ketersediaan SDM aparatur
pengendalian OPT. Adapun alternative solusi yang dilakukan adalah melakukan
pembagian peran dengan OPD Kabupaten/Kota yang menangani perkebunan, dalam
hal melakukan pengendalian OPT sesuai dengan perwilayahannya.
8 Dalam pencapaian indikator kinerja (8) yaitu Jumlah Pelaku Usaha Perkebunan yang
menerapkan sistem jaminan mutu sesuai SNI, terdapat kendala berupa sulitnya
membuktikan adanya keterkaitan antara penerapan sistem mutu dengan peningkatan
kualitas produk yang dihasilkan. Adapun alternative solusi yang dilakukan adalah
perlu peningkatan pengawasan mutu produk dari lembaga uji mutu sampai ke tingkat
unit usaha.
9 Dalam pencapaian indikator kinerja (9) yaitu Prosentase Peningkatan Volume Ekspor
Produk Perkebunan, terdapat kendala berupa kurangnya daya serap pasar ekspor
terhadap produk perkebunan Jawa Barat, yang diperkirakan akibat promosi serta
pengembangan jejaring pasar yang efektif dan efien. Adapun alternative solusi yang
dilakukan adalah meningkatkan promosi produk melalui berbagai event strategis,
serta didukung dengan pengembangan sistem informasi pasar.
3.1.6 Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya
Pelaksanaan Program/Kegiatan pembangunan sub sektor perkebunan Jawa
Barat pada hakekatnya memerlukan ketersediaan sumber daya yang tidak sedikit, baik
berupa sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya peralatan maupun
sumber daya keuangan (anggaran pembangunan).
Dari segi pemanfaatan sumber daya alam, seperti sumber daya lahan, air,
tanaman, plasma nutfah dan lain sebagainya, khususnya dalam rangka meningkatkan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014
LKIP Dinas Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 53
produksi dan produktivitas komoditas perkebunan, sejauh ini telah dilakukan secara
efektif dan efisien melalui berbagai upaya, antara lain dengan cara:
- Melakukan pengaturan/penataan pemanfaatan sumberdaya lahan berdasarkan
tingkat kesesuaian lahannya, yaitu melalui pemetaan kesesuaian lahan perkebunan
Jawa Barat;
- Melakukan pengembangan sumber benih melalui eksplorasi, identifikasi, penilaian
dan penetapan kebun induk terpilih, maupun pohon induk terpilih, inventarisasi
kekayaan plasma nutfah tanaman perkebunan, dan lain sebagainya;
- Mengembangkan lahan-lahan yang idle untuk dimanfaatkan sebagai lahan budidaya
tanaman perkebunan, melalui upaya perluasan, peremajaan, rehabilitasi serta
pendukungan prasarana perkebunan, seperti pengembangan sumber daya air,
optimasi lahan dan irigasi;
- Melakukan pengembangan kaji terap teknologi budidaya perkebunan dalam rangka
meningkatkan produksi dan produktivitas usaha perkebunan;
- Peningkatan kompetensi SDM aparatur perkebunan, dalam rangka meningkatkan
kinerja OPD dalam mengembangkan produksi dan produktivitas tanaman
perkebunan, pengembangan benih unggul, pengendalian hama penyakit tanaman
perkebunan, serta pegolahan produk perkebunan.
Dari segi pemanfaatan anggaran pembangunan pada tahun 2014 juga dilakukan
penghematan anggaran terkait dengan adanya Sisa Lebih Penggunaan Anggaran
(SILPA) atas belanja-belanja yang secara teknis maupun administratif harus dilakukan
penghematan. Adapun besarnya SILPA pada tahun anggaran 2014 ini adalah
sebagaimana diuraikan dalam tabel berikut:
Tabel: 3.5a SILPA Total APBD dan APBN
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2014
No Sumber Anggaran Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) SILPA*)
Rp %
1 2 3 4 5 6
Total 96.750.387.203 92.437.104.569 4.313.282.634 4,46
1 APBD 33.065.096.203 31.162.783.420 1.902.312.783 5,75
2 APBN 63.685.291.000 61.274.321.149 2.410.969.851 3,79
a. Tugas Pembantuan 59.716.501.000 57.572.999.714 2.143.501.286 3,59
b. Dekonsentrasi 3.968.790.000 3.701.321.435 267.468.565 6,74
Keterangan: *) SILPA dari selisih pengadaan Barang/Jasa melalui Pihak Ketiga, serta pengembalian anggaran karena tidak cukup waktu pelaksanaan serta adanya pembatalan jadwal kegiatan terkait dengan keputusan pihak lain (pihak penyelenggara) yang tidak bisa dihindari.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014
LKIP Dinas Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 54
Tabel: 3.5b SILPA APBD dan APBN
Yang Terkait Langsung pada Pencapaian Sasaran Kinerja Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
Tahun Anggaran 2014
No Sumber Anggaran Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) SILPA*)
Rp %
1 2 3 4 5 6
Total 75.263.885.078 71.964.793.421 3.299.091.657 4,38
1 APBD 15.971.344.078 14.750.099.307 1.221.244.771 7,65
2 APBN 59.292.541.000 57.214.694.114 2.077.846.886 3,50
a. Tugas Pembantuan 59.292.541.000 57.214.694.114 2.077.846.886 3,50
b. Dekonsentrasi
Keterangan: *) SILPA dari selisih pengadaan Barang/Jasa melalui Pihak Ketiga, serta pengembalian anggaran karena tidak cukup waktu pelaksanaan serta adanya pembatalan jadwal kegiatan terkait dengan keputusan pihak lain
(pihak penyelenggara) yang tidak bisa dihindari.
3.1.7 Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan
pencapaian pernyataan kinerja
Dalam upaya pencapaian target-target kinerja selama tahun 2014 ini, telah
dialokasikan program/kegiatan sebagai berikut:
1 Dalam pencapaian Indikator (1) yaitu prosentase Peningkatan Produksi rata-rata
komoditas strategis perkebunan, pelaksanaannya didukung oleh program/kegiatan
sebagai berikut:
a. Program Peningkatan Produksi Pertanian (APBD), dengan rincian kegiatan:
1) Kegiatan Peningkatan Produksi Tanaman Perkebunan.
2) Kegiatan Pengembangan Budidaya Tanaman Tembakau (DBHCHT)
b. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan
Berkelanjutan (APBN), dengan rincian kegiatan:
1) Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Rempah
dan Penyegar (TP).
2) Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Semusim
(TP).
3) Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan
(TP).
2 Dalam pencapaian indikator (2) yaitu Prosentase Peningkatan Produktivitas rata-rata
komoditas strategis perkebunan, dalam pelaksanaannya didukung oleh
program/kegiatan sebagai berikut:
a. Program Peningkatan Produksi Pertanian (APBD), dengan rincian kegiatan:
1) Kegiatan Peningkatan Produksi Tanaman Perkebunan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014
LKIP Dinas Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 55
b. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan
Berkelanjutan (APBN), dengan rincian kegiatan:
1) Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Rempah
dan Penyegar (TP).
2) Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Semusim
(TP).
3) Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan
(TP).
3 Dalam pencapaian indikator (3) yaitu jumlah ketersediaan benih unggul Komoditas
Strategis, dalam pelaksanaannya didukung oleh program/kegiatan sebagai berikut:
a. Program Peningkatan Produksi Pertanian (APBD), dengan rincian kegiatan:
1) Kegiatan Pengembangan Teknologi Perbenihan Tanaman Perkebunan.
b. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan
Berkelanjutan (APBN), dengan rincian kegiatan:
1) Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Rempah
dan Penyegar (TP).
2) Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Semusim
(TP).
3) Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan
(TP).
4 Dalam pencapaian indikator (4) yaitu benih tanaman perkebunan yang tersertifikasi,
dalam pelaksanaannya didukung oleh program/kegiatan sebagai berikut:
a. Program Peningkatan Produksi Pertanian (APBD), dengan rincian kegiatan:,
dengan rincian kegiatan:
1) Kegiatan Pengawasan Mutu dan Pengawasan Peredaran Benih Tanaman
Perkebunan.
2) Kegiatan Sertifikasi dan Pengawasan Peredaran Benih Tembakau di Jawa
Barat (DBHCHT)
b. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan
Berkelanjutan (APBN), dengan rincian kegiatan.
1) Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Rempah
dan Penyegar (TP).
2) Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Semusim
(TP).
3) Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan
(TP).
5 Dalam pencapaian indikator (5) yaitu prosentase luas minimum eksisting lahan
perkebunan yang terkendalikan, dalam pelaksanaannya didukung oleh
program/kegiatan sebagai berikut:
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014
LKIP Dinas Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 56
a. Program Pemberdayaan Sumber Daya Pertanian (APBD), dengan rincian
kegiatan:
1) Kegiatan Pengembangan Usaha dan Pengendalian Pemanfaatan Sumber
Daya Perkebunan.
b. Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian
(PSP), dengan rincian kegiatan:
1) Kegiatan Pengelolaan Air Irigasi untuk Pertanian (TP).
2) Kegiatan Perluasan Areal dan Pengelolaan Lahan Pertanian (TP)
c. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan
Berkelanjutan (APBN), dengan rincian kegiatan:
1) Kegiatan Dukungan Perlindungan Perkebunan (TP)
6 Dalam pencapaian indikator kinerja (6) yaitu Prosentasi Peningkatan Indeks Nilai
Tukar Petani Perkebunan Rakyat (NTP-R), dalam pelaksanaannya didukung oleh
program/kegiatan sebagai berikut:
a. Program Pemberdayaan Sumber Daya Pertanian (APBD), dengan rincian
kegiatan:
1) Kegiatan Pengembangan SDM dan Penguatan Kelembagaan Petani
Perkebunan.
2) Kegiatan Penguatan Kelembagaan Petani Tanaman Tembakau (DBHCHT).
b. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan
Berkelanjutan (APBN), dengan rincian kegiatan:
1) Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Rempah
dan Penyegar (TP).
2) Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Semusim
(TP).
3) Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan
(TP).
7 Dalam pencapaian Indikator kinerja (7) yaitu Prosentase Penurunan Intensitas
Serangan OPT Perkebunan, dalam pelaksanaannya didukung oleh program/kegiatan
sebagai berikut:
a. Program Pencegahan dan Penanggulangan Hama Penyakit Tanaman, Hewan
dan Ikan (APBD), dengan rincian kegiatan:
1) Kegiatan Pengembangan Teknologi Pengendalian Hama Terpadu.
b. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan
Berkelanjutan (APBN), dengan rincian kegiatan:
1) Kegiatan Dukungan Perlindungan Perkebunan (TP).
8 Dalam pencapaian indikator kinerja (8) yaitu Jumlah Pelaku Usaha Perkebunan yang
menerapkan sistem jaminan mutu sesuai SNI, dalam pelaksanaannya didukung oleh
program/kegiatan sebagai berikut:
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014
LKIP Dinas Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 57
a. Program Pemasaran dan Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, Peternakan
dan Perikanan (APBD), dengan rincian kegiatan:
1) Kegiatan Pengembangan Usaha, Pengolahan, Pengawasan Mutu dan
Pemasaran Produk Perkebunan.
b. Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir Pemasaran dan
Ekspor Hasil Pertanian (APBN), dengan rincian kegiatan:
1) Kegiatan Pengembangan Pengolahan Hasil Pertanian (TP)
c. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan
Berkelanjutan (APBN), dengan rincian kegiatan:
1) Kegiatan Pengembangan Penanganan Pascapanen Komoditas Perkebunan
(TP).
9 Dalam pencapaian indikator kinerja (9) yaitu Prosentase Peningkatan Volume Ekspor
Produk Perkebunan, dalam pelaksanaannya didukung oleh program/kegiatan
sebagai berikut:
a. Program Pemasaran dan Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, Peternakan
dan Perikanan (APBD, dengan rincian kegiatan:
1) Kegiatan Pengembangan Usaha, Pengolahan, Pengawasan Mutu dan
Pemasaran Produk Perkebunan.
b. Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir Pemasaran dan
Ekspor Hasil Pertanian (APBN), dengan rincian kegiatan:
1) Kegiatan Pengembangan Pemasaran Internasional (TP).
c. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan
Berkelanjutan (APBN), dengan rincian kegiatan:
1) Kegiatan Pengembangan Penanganan Pascapanen Komoditas Perkebunan
(TP).
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja tahun 2014, bahwa keseluruhan Program
maupun Kegiatan sebagaimana tersebut diatas, secara umum semuanya memiliki
konstribusi yang baik terhadap upaya pencapaian target kinerja yang sudah ditentukan.
Namun demikian dalam jangka ke depan perlu adanya upaya perbaikan substansi pada
masing-masing kegiatan tersebut, agar lebih mengarah pada upaya pencapaian target
kinerjanya, termasuk dengan ketersediaan anggaran yang memadi sesuai dengan target
kinerja yang harus diwujudkan.
3.2 Realisasi Anggaran
Pelaksanaan Program/Kegiatan pembangunan perkebunan Jawa Barat pada
Tahun 2014 didukung melalui dana APBD maupun APBN. Dalam pelaksanaannya
alokasi anggaran tersebut ada yang terkait langsung dengan upaya pencapaian target
kinerja, ada pula yang berfungsi sebagai penunjang. Adapun uraian anggaran
selengkapnya dijelaskan berikut ini:
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014
LKIP Dinas Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 58
3.2.1 Pagu dan Realisasi Program/Kegiatan APBD
Dalam mewujudkan program/kegiatan pembangunan perkebunan pada tahun
2014 Dinas Perkebunan mendapat Total alokasi APBD sebesar Rp. 49.445.504.614,-
dengan Realisasi keuangan sebesar Rp 46.788.693.910 (94,63%) dan capaian fisiknya
sebesar 98,85%. Data selengkapnya mengenai anggaran dan realisasi APBD 2014
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.6a Pagu dan Realisasi Program/Kegiatan APBD Provinsi Jawa Barat TA. 2014
No
Program/ Kegiatan
Jml Anggaran
Rp
Realisasi Keuangan Realisasi Fisik
Rp % %
BELANJA DAERAH 49.445.504.614 46.788.639.910 94,63 98,85
BELANJA TIDAK LANGSUNG
16.380.408.411 15.625.910.490 95,39 100,00
BELANJA LANGSUNG 33.065.096.203 31.162.783.420 94,25 97,70
1 Perencanaan Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan Daerah
455.914.800 455.744.800 99,96 100,00
1) Fasilitasi dan Koordinasi Perencanaan di Dinas Perkebunan
455.914.800 455.744.800 99,96 100,00
2 Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
697.623.000 623.960.600 89,44 91,49
2) Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kualitas Sumber Daya Aparatur
697.623.000 623.960.600 89,44 91,49
3 Pelayanan Administrasi Perkantoran
3.173.210.000 2.915.072.121 91,87 98,11
3) Kegiatan Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran
1.899.240.000 1.734.929.153 91,35 96,84
4) Kegiatan Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran UPTD BPTP
361.530.000 325.443.371 90,02 100,00
5) Kegiatan Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran UPTD BPBTP
634.160.000 600.592.841 94,71 100,00
6) Kegiatan Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran UPTD BP2MB
278.280.000 254.106.756 91,31 100,00
4 Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
8.556.574.325 8.330.749.550 97,36 100,00
7) Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor
1.074.970.000 1.071.660.000 99,69 100,00
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014
LKIP Dinas Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 59
No
Program/ Kegiatan
Jml Anggaran
Rp
Realisasi Keuangan Realisasi Fisik
Rp % %
8) Kegiatan Revitalisasi Kantor UPTD BPTP (Rev-2)
1.983.262.000 1.930.392.600 97,33 100,00
9) Kegiatan Revitalisasi kantor UPTD BPBTP (Rev-2)
2.132.768.025 2.098.305.650 98,38 100,00
10) Kegiatan Revitalisasi Kantor UPTD BP2MB (Rev-2)
616.378.000 592.724.200 96,16 100.00
11) Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor UPTD Balai Proteksi Tanaman Perkebunan (DAK)
1.231.654.200 1.189.466.700 96,57 100.00
12) Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana kantor UPTD BPBTP (DAK)
911.000.000 878.070.600 96,39 100,00
13) Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor UPTD BP2MB (DAK)
606.542.100 570.129.800 94,00 100,00
5 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur
3.311.630.000 3.195.794.042 96,50 99,77
14) Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor
1.079.190.000 1.051.819.143 97,46 99,29
15) Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor BPTP
1.086.080.000 1.016.602.000 93,60 100,00
16) Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor BPBTP
746.810.000 732.771.899 98,12 100,00
17) Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor BP2MB
399.550.000 394.601.000 98,76 100,00
6 Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
100,000,000 99,900,000 99,00 100,00
18) Kegiatan Evaluasi dan Pelaporan Internal Dinas Perkebunan
100,000,000 99,900,000 99,00 100,00
7 Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah
798.800.000 792.363.000 99,19 100.00
19) Kegiatan Pengembangan Data dan Informasi Perkebunan
798.800.000 792.363.000 99,19 100.00
8 Peningkatan Produksi Pertanian
9.427.993.860 9.036.607.355 95,85 99,08
20) Kegiatan Pengembangan Teknologi Perbenihan Tanaman Perkebunan
4.802.996.200 4.666.613.395 97,16 100.00
21) Kegiatan Pengawasan Mutu dan Pengawasan Peredaran Benih
989.198.000 985.739.900 99,65 100,00
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014
LKIP Dinas Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 60
No
Program/ Kegiatan
Jml Anggaran
Rp
Realisasi Keuangan Realisasi Fisik
Rp % %
Tanaman Perkebunan
22) Kegiatan Peningkatan Produksi Tanaman Perkebunan
2.635.799.660 2.502.377.460 94,94 100,00
23) Kegiatan Pengembangan Budidaya Tanaman Tembakau (DBHCHT)
600.000.000 568.903.600 94,82 100.00
24) Kegiatan Sertifikasi dan Pengawasan Peredaran Benih Tembakau di Jawa Barat (DBHCHT)
400.000.000 312.973.000 78,24 78,28
9 Pemberdayaan Sumber Daya Pertanian
2.780.700.000 2.463.748.400 88,60 89,67
25) Kegiatan Pengembangan SDM dan Penguatan Kelembagaan Petani Perkebunan
750.000.000 728.888.600 97,19 100,00
26) Kegiatan Pengembangan Usaha dan Pengendalian Pemanfaatan Sumber Daya Perkebunan
1.091.500.000 1.082.827.800 99,21 100.00
27) Kegiatan Penguatan Kelembagaan Petani Tembakau (DBHCHT)
939.200.000 652.032.000 69,42 69,42
10 Pencegahan Penanggulangan Penyakit Tanaman, Ternak dan Ikan
795.356.000 782.220.984 98,35 100,00
28) Kegiatan Pengembangan Teknologi Pengendalian Hama Terpadu
795.356.000 782.220.984 98,35 100,00
11 Pemasaran dan Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan
2.967.294.218 2.467.522.568 83,16 91,26
29) Kegiatan Pengembangan Usaha, Pengolahan, Pengawasan Mutu dan Pemasaran Produk Perkebunan
2.967.294.218
2.467.522.568 83,16 91,26
Keterangan:
1. Program APBD yang terkait langsung dengan pengukuran kinerja, adalah program
nomor: 8, 9, 10 dan 11; sedangkan untuk Program 1 sd 7 merupakan program
penunjang.
2. Kegiatan APBD yang terkait langsung dengan pengukuran kinerja, adalah kegiatan
nomor: 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28 dan 29, denga; sedangkan kegiatan nomor 1 sd
19 merupakan kegiatan penunjang.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014
LKIP Dinas Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 61
3. Total anggaran Program/Kegiatan APBD yang secara langsung terkait dengan upaya
pencapaian target kinerja adalah sebesar Rp 15.971.344.078,- dengan Realisasi
keuangan sebesar Rp 14.750.099.307,- (92,25%) dan realisasi fisiknya sebesar
93,90%. Rincian selengkapnya adalah sebagaimana dijelaskan dalam tabel 3.5b
sebagai berikut:
Tabel 3.6.b
Pagu dan Realisasi Program/Kegiatan
APBD Provinsi Jawa Barat TA. 2014 yang terkait langsung terhadap capaian kinerja
No Program/ Kegiatan Jml Anggaran Realisasi Keuangan
Realisasi Fisik
Rp Rp % %
1 2 3 4 5 6
JUMLAH 15.971.344.078 14.750.099.307 92,35 93,90
8 ProgramPeningkatan Produksi Pertanian
9.427.993.860 9.036.607.355 95,85 95,66
20) Kegiatan Pengembangan Teknologi Perbenihan Tanaman Perkebunan
4.802.996.200 4.666.613.395 97,16 100,00
21) Kegiatan Pengawasan Mutu dan Pengawasan Peredaran Benih Tanaman Perkebunan
989.198.000 985.739.900 99,65 100,00
22) Kegiatan Peningkatan Produksi Tanaman Perkebunan
2.635.799.660 2.502.377.460 94,94 100,00
23) Kegiatan Pengembangan Budidaya Tanaman Tembakau (DBHCHT)
600.000.000 568.903.600 94,82 100,00
24) Kegiatan Sertifikasi dan Pengawasan Peredaran Benih Tembakau di Jawa Barat (DBHCHT)
400.000.000 312.973.000 78,24 78,28
9 Pemberdayaan Sumber Daya Pertanian
2.780.700.000 2.463.748.400 88,60 89,81
25) Kegiatan Pengembangan SDM dan Penguatan Kelembagaan Petani Perkebunan
750.000.000 728.888.600 97,19 100,00
26) Kegiatan Pengembangan Usaha dan Pengendalian Pemanfaatan Sumber Daya Perkebunan
1.091.500.000 1.082.827.800 99,21 100,00
27) Kegiatan Penguatan Kelembagaan Petani Tembakau (DBHCHT)
939.200.000 652.032.000 69,42 69,42
10 Pencegahan Penanggulangan Penyakit Tanaman, Ternak dan Ikan
795.356.000 782.220.984 98,35 100,00
28) Kegiatan Pengembangan Teknologi Pengendalian Hama Terpadu
795.356.000 782.220.984 98,35 100,00
11 Pemasaran dan Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan
2.967.294.218 2.467.522.568 83,16 91,26
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014
LKIP Dinas Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 62
No Program/ Kegiatan Jml Anggaran Realisasi Keuangan
Realisasi Fisik
Rp Rp % %
1 2 3 4 5 6
29) Kegiatan Pengembangan Usaha, Pengolahan, Pengawasan Mutu dan Pemasaran Produk Perkebunan
2.967.294.218 2.467.522.568 83,16 91,26
3.2.2. Pagu dan Realisasi Program/Kegiatan APBN
Pada Tahun Anggaran 2014 dana APBN yang diterima Dinas Perkebunan
disalurkan melalui Direktorat Jenderal Perkebunan (Satker 05), Direktorat Jenderal
Pengolahan dan Pemasaran hasil (Satker 07) dan Direktorat Jenderal Sarana Prasarana
(Satker 08), dengan klasifikasi berupa Dana Tugas Pembantuan (TP) dan Dana
Dekonsentrasi (DK).
Dana Tugas Pembantuan APBN yang diterima Dinas Perkebunan adalah
sebesar Rp 59.716.501.000,-, dengan realisasi sebesar Rp 57.572.999.714,- atau sekitar
96,41 % dengan realisasi fisik sebesar 99,71%. Sedangkan Dana Dekonsentrasi (DK)
yang diterima Dinas Perkebunan adalah sebesar Rp 3.968.790.000,-, dengan realisasi
sebesar Rp 3.701.321.435,- atau sekitar 93,26%, dengan realisasi fisik sebesar 100%.
Rekapitulasi Pelaksanaan Anggaran APBN melalui Dana Tugas Pembantuan
(TP) dan Dana Dekonsentrasi (DK) sub sektor perkebunan Jawa Barat Tahun 2014
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.7a Pagu dan Realisasi Program/Kegiatan APBN Sub Sektor Perkebunan Jawa Barat TA. 2014
PROGRAM/ KEGIATAN/ URAIAN Jumlah Anggaran Realisasi Keuangan Realisas
i Fisik (%) (Rp) (%)
1 2 3 4 5
TOTAL APBN 63.685.291.000 61.274.321.149 96,21 99,86
I DANA TUGAS PEMBANTUAN 59.716.501.000 57.572.999.714 96,41 99,71
A Dinas Perkebunan Prov. Jawa Barat (05)
54.089.901.000 52.560.647.214 97,17 100.00
1
Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan
54.089.901.000 52.560.647.214 97,17 100.00
1) Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Rempah dan Penyegar
33.017.685.000 32.741.121.804 99,16 100.00
2) Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Semusim
13.540.005.000 12.840.323.375 94,83 100.00
3) Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan
2.788.232.000 2.746.691.585 98,51 100.00
4) Pengembangan Penanganan Pascapanen Komoditas Perkebunan
1.794.354.000 1.700.609.850 94,78 100.00
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014
LKIP Dinas Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 63
PROGRAM/ KEGIATAN/ URAIAN Jumlah Anggaran Realisasi Keuangan Realisas
i Fisik (%) (Rp) (%)
1 2 3 4 5
5) Dukungan Perlindungan Perkebunan
2.718.265.000 2.365.585.000 87,03 100.00
6) Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Perkebunan
231.360.000 166.315.600 71,89 100.00
B Dinas Perkebunan Prov. Jawa Barat (07)
2.934.000.000 2.320.402.500 79,09 94,13
2 Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran dan Ekspor Hasil
2.934.000.000 2.320.402.500 79,09 94,13
7) Pengembangan Pemasaran Internasional
1.500.000.000 1.324.271.750 88,28 100.00
8) Pengembangan Pengolahan hasil Pertanian
1.434.000.000 996.130.750 69,47 88,00
C Dinas Perkebunan Prov. Jawa Barat (08)
2.692.600.000 2.691.950.000 99,98 100,00
3 Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian
2.692.600.000 2.691.950.000 99,98 100,00
9) Pengelolaan Air Irigasi untuk Pertanian
840.000.000 840.000.000 100,00 100,00
10) Perluasan Areal dan Pengelolaan Lahan Pertanian
1.660.000.000 1.659.960.000 100,00 100,00
11) Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen PSP
192.600.000 191.990.000 99,68 100,00
II DANA DEKONSENTRASI 3.968.790.000 3.701.321.435 93,26 100.00
A
Dinas Perkebunan Prov. Jawa Barat (05)
2.667.790.000 2.557.271.435 95,86 100.00
1 Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan
2.667.790.000 2.557.271.435 95,86 100.00
12) Dukungan Perlindungan Perkebunan
446.650.000 364.250.735 81,55 100,00
13) Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Perkebunan
2.221.140.000 2.193.020.700 98,73 100,00
B
Dinas Perkebunan Prov. Jawa Barat (07) Ditjen PPHP
801.000.000 644.830.000 80,50 100,00
2 Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran dan Ekspor hasil Pertanian
801.000.000 644.830.000 80,50 100,00
14) Pengembangan Pemasaran Domestik
218.550.000 197.890.000 90,55 100,00
15) Pengembangan Pemasaran Internasional
12.000.000 11.470.000 95,58 100,00
16) Pengembangan Usaha dan Investasi
146.150.000 144.060.000 98,57 100,00
17) Pengembangan Pengolahan Hasil Pertanian
424.300.000 291.410.000 68,68 100,00
C Dinas Perkebunan Prov. Jawa Barat (08)
500.000.000 499.220.000 99,84 100,00
3 Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian
500.000.000 499.220.000 99,84 100,00
18) Pengelolaan Air Irigasi Untuk Pertanian
65.800.000 65.735.000 99,90 100,00
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014
LKIP Dinas Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 64
PROGRAM/ KEGIATAN/ URAIAN Jumlah Anggaran Realisasi Keuangan Realisas
i Fisik (%) (Rp) (%)
1 2 3 4 5
19) Perluasan Areal dan Pengelolaan Lahan Pertanian
73.000.000 72.504.400 99,32 100,00
20) Pengelolaan Sistem Penyediaan dan Pengawasan Alat Mesin Pertanian
22.000.000 22.000.000 100,00 100,00
21) Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen PSP
295.200.000 294.980.600 99,93 100,00
22) Fasilitas Pupuk dan Pestisida
22.000.000 22.000.000 100,00 100,00
23) Pelayanan Pembiayaan Pertanian dan Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP)
22.000.000 22.000.000 100,00 100,00
Keterangan:
1. Program/Kegiatan APBN yang terkait langsung dengan pengukuran kinerja, adalah
program/kegiatan yang bersumber dari alokasi Dana Tugas Pembantuan, kecuali
untuk kegiatan nomor (6) dan (11).
2. Program/Kegiatan APBN yang bersumber dari alokasi Dana Dekonsentrasi
merupakan Program/Kegiatan penunjang dalam pencapaian target indikator.
3. Total anggaran Program/Kegiatan APBN yang secara langsung terkait dengan upaya
pencapaian target kinerja adalah sebesar Rp 59.292.541.000,- dengan Realisasi
keuangan sebesar Rp. 57.214.694.114,- (96,50%) dan realisasi fisiknya sebesar
98,67%
Tabel 3.7b
Pagu dan Realisasi Program/Kegiatan APBN Sub Sektor Perkebunan Jawa Barat TA. 2014 yang terkait langsung terhadap
pencapaian kinerja
PROGRAM/ KEGIATAN/ URAIAN Jumlah Anggaran Realisasi Keuangan Realisasi
Fisik (%) (Rp) (%)
1 2 3 4 5
I DANA TUGAS PEMBANTUAN 59.292.541.000 57.214.694.114 96,50 98,67
1 Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan
53.858.541.000 52.394.331.614 97,28 100,00
1) Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Rempah dan Penyegar
33.017.685.000 32.741.121.804 99,16 100,00
2) Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Semusim
13.540.005.000 12.840.323.375 94,83 100,00
3) Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan
2.788.232.000 2.746.691.585 98,51 100,00
4) Pengembangan Penanganan Pascapanen Komoditas Perkebunan
1.794.354.000 1.700.609.850 94,78 100,00
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014
LKIP Dinas Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 65
PROGRAM/ KEGIATAN/ URAIAN Jumlah Anggaran Realisasi Keuangan Realisasi
Fisik (%) (Rp) (%)
1 2 3 4 5
5) Dukungan Perlindungan Perkebunan
2.718.265.000 2.365.585.000 87,03 100,00
2 Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran dan Ekspor Hasil
2.934.000.000 2.320.402.500 79,09 94,13
7) Pengembangan Pemasaran Internasional
1.500.000.000 1.324.271.750 88,28 100,00
8) Pengembangan Pengolahan hasil Pertanian
1.434.000.000 996.130.750 69,47 88,00
3 Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian
2.500.000.000 2.499.960.000 100,00 100,00
9) Pengelolaan Air Irigasi untuk Pertanian
840.000.000 840.000.000 100,00 100,00
10) Perluasan Areal dan Pengelolaan Lahan Pertanian
1.660.000.000 1.659.960.000 100,00 100,00
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014
LKIP Dinas Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 66
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan Umum
Visi Dinas Perkebunan yang dituangkan dalam Renstra Tahun 2013-2018 yaitu
“Akselerator Terwujudnya Agribisnis Perkebunan Jawa Barat yang Maju, Sejahtera
dan Berdaya Saing”, telah dijabarkan kedalam 3 Misi dengan 3 tujuan, 7 Sasaran
Strategis, 9 indikator Sasaran Strategis, 9 Strategi, 9 Kebijakan, 4 Program dan 10
Kegiatan APBD, 3 Program dan 9 Kegiatan APBN, serta 9 indikator Program (Outcome
dan 33 indikator Kegiatan (output).
Misi I: Meningkatkan Kapasitas Produksi dan Produktivitas Usaha Perkebunan,
dengan tujuan:
1. Meningkatnya Ketersediaan Produk Perkebunan secara optimal dan berkualitas,
dengan sasaran strategis:
a. Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Komoditas Perkebunan; dengan
indikator sasaran:
1) Prosentase Peningkatan Produksi rata-rata komoditas strategis perkebunan;
2) Prosentase Peningkatan Produktivitas rata-rata komoditas strategis
perkebunan;
b. Meningkatnya Ketersediaan Benih Unggul Bersertifikat, dengan indikator
sasaran:
3) Prosentase peningkatan jumlah ketersediaan benih unggul Komoditas
Strategis;
4) Prosentase Peningkatan Benih tanaman perkebunan yang Tersertifikasi;
Misi II: Meningkatkan Pemberdayaan Sumber Daya Perkebunan Secara
Berkelanjutan, dengan tujuan:
2. Meningkatnya Kinerja Sumber Daya Perkebunan secara berkelanjutan, dengan
sasaran strategis:
c. Terjaganya Proporsi Luas minimum eksisting Lahan perkebunan, dengan
indikator sasaran:
5) Prosentase Luas minimum eksisting lahan perkebunan terhadap luas Jawa
Barat
d. Menurunnya intensitas serangan OPT Perkebunan, dengan indikator sasaran:
6) Prosentasi Peningkatan Indeks Nilai Tukar Petani Perkebunan Rakyat (NTP-
R)
e. Menurunnya intensitas serangan OPT Perkebunan, dengan indikator sasaran:
7) Prosentase Penurunan Intensitas Serangan OPT Perkebunan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014
LKIP Dinas Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 67
Misi III: Meningkatkan Mutu Hasil dan Nilai Tambah Produk Usaha Perkebunan,
dengan tujuan:
3. Meningkatnya Daya Saing Produk Usaha Perkebunan, dengan sasaran strategis:
f. Meningkatnya Penerapkan Sistem Jaminan Mutu produk perkebunan sesuai
SNI;
8) Prosentase Peningkatan jumlah penerapan sistem jaminan mutu sesuai SNI
g. Meningkatnya Volume Ekspor Produk Perkebunan.
9) Prosentase Peningkatan Volume Ekspor Produk Perkebunan
Perwujudan indikator sasaran kinerja tersebut dalam pelaksanaannya difasilitasi
melalui 2 (dua) sumber anggaran, yaitu dari dana APBD Provinsi Jawa Barat sebesar Rp.
15.971.344.078,- yang dijabarkan kedalam 4 (empat) Program dengan 10 (sepuluh)
kegiatan, serta dari dana APBN sebesar Rp. 59.292.541.000,- yang dijabarkan kedalam 3
(tiga) Program dan 9 (sembilan) kegiatan, sehingga total anggaran yang tersedia adalah
sebesar Rp 75.263.885.000,-. Adapun realisasi anggaran tersebut untuk dana APBD
adalah sebesar Rp 14.750.099.307,- atau sekitar 92,35% dan fisiknya sekitar 93,90%,
sedangkan realisasi dana APBN adalah sebesar Rp 57.214.694.114,- atau sekitar
96,50% dan fisiknya sekitar 98,67%.
Berdasarkan hasil Pengukuran Pencapaian Sasaran Stratejik, diperoleh
gambaran sebagai berikut:
1. Hasil pengukuran perbandingan antara target dan realisasi indikator kinerja 2014
yang diperjanjikan, diperoleh nilai rata-rata sebesar 105,61%.
2. Hasil pengukuran perbandingan realisasi indikator kinerja tahun 2014 dengan tahun
2013 dan tahun sebelumnya, diperoleh nilai rata-rata sebesar 111,40%.
3. Hasil pengukuran pencapaian target indikator kinerja Renstra berdasarkan hasil
capaian sampai dengan tahun 2014 atau tahun pertama Renstra, diperoleh nilai rata-
rata sebesar 65,50%, artinya bahwa target akhir Renstra pada tahun 2018 cukup
optimis untuk tercapai secara optimal (>100%).
4. Hasil pengukuran perbandingan capaian kinerja tahun 2014 dengan capaian
Nasional, diperoleh gambaran bahwa beberapa capaian indikator provinsi memiliki
kesetaraan nilai yang wajar terhadap Nasional, terutama pada peningkatan produksi
dan produktivitas, serta NTP-R.
Kendala dan permasalahan dalam pelaksanaan pembangunan sub sektor
perkebunan selama tahun 2014 umumnya bersifat teknis dan non teknis, antara lain
berupa:
- Masih belum optimalnya pengembangan dan pemanfaatan paket teknologi budidaya
komoditas perkebunan;
- Masih terbatasnya kebun sumber benih bina dan nonbina untuk pengembangan
produksi benih berkualitas yang dibutuhkan para pelaku usaha perkebunan di Jawa
Barat.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014
LKIP Dinas Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 68
- Masih tingginya alih fungsi lahan dan alih komoditas serta Gangguan Usaha
Perkebunan
- Masih belum optimalnya capaian kinerja SDM dan Kelembagaan pelaku usaha
perkebunan;
- Masih luasnya wilayah yang terindikasi serangan Organisme Pengganggu Tanaman;
- Masih belum optimalnya penerapan sistem jaminan mutu produk perkebunan sesuai
SNI;
- Masih rendahnya volume ekspor produk perkebunan Jawa Barat.
Berbagai kendala/permasalahan tersebut solusinya terus diupayakan melalui
peningkatan koordinasi dan konsultasi antar unit kerja terkait, serta peningkatan kualitas
pelaksanaan program/kegiatan sesuai dengan ketersediaan dan sumber daya yang
dimiliki.
Lampiran 1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
Visi : Akselerator Terwujudnya Agribisnis Perkebunan Jawa Barat Yang Maju, Sejahtera Dan Berdaya Saing Misi : 1. Meningkatkan Kapasitas Produksi dan Produktivitas Usaha Perkebunan 2. Meningkatkan Pemberdayaan Sumber Daya Perkebunan Secara Berkelanjutan 3. Meningkatkan Mutu Hasil dan Nilai Tambah Produk Usaha Perkebunan
No Misi Tujuan
Sasaran Strategis
Program Indikasi Kegiatan
Indikator Sasaran Strategis, Indikator Program (Outcome)
dan Indikator Kegiatan (Output)
Kondisi Tahun Dasar Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikatif
Narasi Indikator 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Volume Rp (juta) Volume Rp (juta) Volume Rp (juta) Volume Rp (juta) Volume Rp (juta) Volume Rp (juta) Volume Rp (juta)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1. Meningkatkan Kapasitas Produksi dan Produktivitas Usaha Perkebunan
1.1 Meningkatnya Ketersediaan Produk Perkebunan secara optimal dan berkualitas
1.1.1 Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Komoditas Perkebunan
1) Prosentase Peningkatan Produksi rata-rata komoditas strategis perkebunan (%)
1) Program Peningkatan Produksi Pertanian (APBD). 2) Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan (APBN)
1) Kegiatan yang berkaitan dengan Peningkatan Produksi Tanaman Perkebunan
Prosentase Peningkatan Produksi rata-rata komoditas strategis perkebunan (%)
2,00
6.500
2,00
9.750
2,10
13.500
2,20
14.750
2,30
16.000
2,40
17.250
2,50
18.500
Peningkatan Produksi Komoditas Strategis Perkebunan (ton)
385.347
371.423
373.030
376.370
379.860
383.300
386.740
a. Teh 109.313
107.500
108.000
108.500
109.000
109.500
110.000
b. Kopi 15.567
16.650
17.000
17.350
17.750
18.100
18.450
c. Karet 33.054
33.626
33.660
34.320
34.980
35.640
36.300
d. Kakao 2.596
2.240
2.250
2.260
2.270
2.280
2.290
e. Kelapa 104.408
104.993
105.100
106.200
107.300
108.400
109.500
f. Cengkeh 6.435
6.114
6.120
6.240
6.360
6.480
6.600
g. Tebu 104.779
92.250
92.750
93.250
93.750
94.250
94.750
h. Tembakau 9.195
8.050
8.150
8.250
8.450
8.650
8.850
1) Luas Intensifikasi (Ha)
300
4.500
1.300
5.000
2.400
5.500
2.400
6.000
2.400
6.500
2.400
7.000
2.400
7.500
2) Luas Rehabilitasi (Ha)
-
-
500
2.500
1.500
5.500
1.500
6.000
1.500
6.500
1.500
7.000
1.500
7.500
3) Luas Peremajaan (Ha)
750
2.000
1.050
2.250
1.150
2.500
1.150
2.750
1.150
3.000
1.150
3.250
1.150
3.500
2) Prosentase Peningkatan Produktivitas rata-rata komoditas strategis perkebunan (%)
1) Program Peningkatan Produksi Pertanian (APBD). 2) Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan (APBN)
2) Kegiatan yang berkaitan dengan Pengembangan Teknologi Budidaya dan dukungan sarana produksi tanaman perkebunan
Prosentase Peningkatan Produktivitas rata-rata komoditas strategis perkebunan (%)
2,00
700
2,00
825
2,10
950
2,20
1.075
2,30
1.200
2,40
1.325
2,50
1.400
Peningkatan Produktivitas Komoditas Strategis Perkebunan (Kg/Ha)
a. Teh 1.469
1.450
1.455
1.460
1.465
1.470
1.475
b. Kopi 889
775
800
825
850
875
900
c. Karet 995
475
500
525
550
575
600
No Misi Tujuan
Sasaran Strategis
Program Indikasi Kegiatan
Indikator Sasaran Strategis, Indikator Program (Outcome)
dan Indikator Kegiatan (Output)
Kondisi Tahun Dasar Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikatif
Narasi Indikator 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Volume Rp (juta) Volume Rp (juta) Volume Rp (juta) Volume Rp (juta) Volume Rp (juta) Volume Rp (juta) Volume Rp (juta)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
d. Kakao 481
459
459
468
477
486
495
e. Kelapa 830
790
791
806
822
837
853
f. Cengkeh 337
330
335
340
345
350
355
g. Tebu 4.746
4.450
4.475
4.500
4.525
4.550
4.575
h. Tembakau 891
815
816
832
848
864
880
4) Jumlah Demplot/Demfarm/Dem Area Teknologi Budidaya tanaman perkebunan (lokasi)
65
500
68
525
69
550
70
575
71
600
72
625
73
600
5) Jumlah sarana budidaya perkebunan yang tersalurkan (poktan)
4
200
4
300
4
400
5
500
6
600
7
700
8
800
1.1.2 Meningkatnya Ketersediaan Benih Unggul Bersertifikat
3) Prosentase peningkatan jumlah ketersediaan benih unggul Komoditas Strategis (%)
1) Program Peningkatan Produksi Pertanian (APBD); 2) Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan (APBN)
3) Kegiatan yang berkaitan dengan Pengembangan Teknologi Perbenihan Tanaman Perkebunan
Prosentase peningkatan jumlah ketersediaan benih unggul Komoditas Strategis (%)
2,00
4.100
2,00
5.720
2,10
7.040
2,20
7.360
2,30
7.680
2,40
8.000
2,50
8.320
Jumlah ketersediaan benih unggul Komoditas Strategis (phn/btg)
27.913.23
0
27.913.2
30
28.500.0
00
29.127.0
00
29.796.9
21
30.512.0
47
31.274.8
48
a. The 4.407.500
4.407.50
0
4.500.00
0
4.599.00
0
4.704.77
7
4.817.69
2
4.938.13
4
b. Kopi 3.427.900
3.427.90
0
3.500.00
0
3.577.00
0
3.659.27
1
3.747.09
4
3.840.77
1
c. Karet 293.840
293.840
300.000
306.600
313.652
321.179
329.209
d. Kakao 1.469.200
1.469.20
0
1.500.00
0
1.533.00
0
1.568.25
9
1.605.89
7
1.646.04
5
e. Kelapa 122.430
122.430
125.000
127.750
130.688
133.825
137.170
f. Cengkeh 220.370
220.370
225.000
229.950
235.239
240.885
246.907
g. Tebu 16.160.00
0
16.160.0
00
16.500.0
00
16.863.0
00
17.250.8
49
17.664.8
69
18.106.4
91
h. Tembakau 1.469.200
1.469.20
0
1.500.00
0
1.533.00
0
1.568.25
9
1.605.89
7
1.646.04
5
i. Komoditas Lainnya
342.790
342.790
350.000
357.700
365.927
374.709
384.077
6) Jumlah benih tanaman perkebunan yang tersalurkan (Phn/Btg)
1.200.000
2.100
1.225.00
0
3.575
1.250.00
0
4.750
1.275.00
0
4.925
1.300.00
0
5.100
1.325.00
0
5.275
1.350.00
0
5.450
7) Jumlah Pengembangan Teknologi Pembenihan (jenis)
1
1.500
1
1.600
1
1.700
1
1.800
1
1.900
1
2.000
1
2.100
No Misi Tujuan
Sasaran Strategis
Program Indikasi Kegiatan
Indikator Sasaran Strategis, Indikator Program (Outcome)
dan Indikator Kegiatan (Output)
Kondisi Tahun Dasar Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikatif
Narasi Indikator 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Volume Rp (juta) Volume Rp (juta) Volume Rp (juta) Volume Rp (juta) Volume Rp (juta) Volume Rp (juta) Volume Rp (juta)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
8) Jumlah Penangkar Benih yang terbina (penangkar)
50
200
55
220
60
240
65
260
70
280
75
300
80
320
9) Jumlah Penetapan Kebun Sumber Benih (lokasi)
3
300
3
325
4
350
4
375
5
400
5
425
6
450
4) Prosentase Peningkatan Benih tanaman perkebunan yang Tersertifikasi (%)
1) Program Peningkatan Produksi Pertanian (APBD); 2) Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan (APBN)
4) Kegiatan yang berkaitan dengan sertifikasi dan Pengawasan Peredaran Benih Tanaman Perkebunan
Prosentase Peningkatan Benih tanaman perkebunan yang Tersertifikasi (%)
2,00
1.075
2,00
1.275
2,10
1.400
2,20
1.525
2,30
1.650
2,40
1.775
2,50
1.900
Jumlah benih tanaman perkebunan yang tersertifikasi (phn/btg)
27.913.23
0
500
27.913.2
30
525
28.500.0
00
550
29.127.0
00
575
29.796.9
21
600
30.512.0
47
625
31.274.8
48
650
10) Jumlah Pengembangan Inovasi Pengujian Mutu Benih (jenis)
1
75
2
150
2
150
2
150
2
150
2
150
2
150
11) Jumlah Penanganan kasus Peredaran Benih Tanaman Perkebunan yang tdk bersertifikat (Kasus)
1
500
1
600
2
700
2
800
3
900
3
1.000
4
1.100
2. Meningkatkan Pemberdayaan Sumber Daya Perkebunan Secara Berkelanjutan
2.1 Meningkatnya Kinerja Sumber Daya Perkebunan secara berkelanjutan
2.1.1 Terjaganya Proporsi Luas eksisting minimum Lahan perkebunan
5) Prosentase Luas minimum eksisting lahan perkebunan terhadap luas Jawa Barat (%)
1) Program Pemberdayaan Sumberdaya Pertanian; 2) Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP); 3) Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan (APBN)
5) Kegiatan yang berkaitan dengan Penataan dan Konservasi Sumber Daya Lahan, Antisipasi Perubahan Iklim, Pengendalian Gangguan Usaha serta Pendukungan Sarana Prasarana Perkebunan,
Prosentase Luas minimum eksisting lahan perkebunan terhadap luas Jawa Barat (%)
13,58
2.900
13,00
3.300
13,00
3.700
13,00
4.100
13,00
4.450
13,00
4.850
13,00
5.400
Luas Minimum Eksisting Lahan Perkebunan yg Terkendalikan (Ha)
492.660
482.238
482.238
482.238
482.238
482.238
482.238
12) Jumlah dokumen Norma, Standar, Kebijakan, Pedoman (NSKP) Penataan dan Pelestarian Lahan Perkebunan (Dokumen)
2
150
2
175
2
200
2
225
2
200
2
225
2
300
13) Jumlah Demplot/Demfarm penataan dan penerapan teknologi pelestarian lahan perkebunan (lokasi)
2
500
3
600
3
700
3
800
3
900
3
1.000
3
1.100
No Misi Tujuan
Sasaran Strategis
Program Indikasi Kegiatan
Indikator Sasaran Strategis, Indikator Program (Outcome)
dan Indikator Kegiatan (Output)
Kondisi Tahun Dasar Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikatif
Narasi Indikator 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Volume Rp (juta) Volume Rp (juta) Volume Rp (juta) Volume Rp (juta) Volume Rp (juta) Volume Rp (juta) Volume Rp (juta)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
14) Perluasan areal perkebunan (Ha)
100
800
100
900
100
1.000
100
1.100
100
1.200
100
1.300
100
1.400
15) Jumlah Pengembangan Optimasi Lahan (Ha)
100
100
100
125
100
150
100
175
100
200
100
225
100
300
16) Jumlah Pengembangan Konservasi Air dan Anomali Iklim (Unit)
10
100
10
125
10
150
10
175
10
200
10
225
10
300
17) Jumlah Pengembangan Sumber Air (unit)
9
750
9
775
9
800
9
825
9
850
9
875
9
900
18) Jumlah Penanganan Kasus Gangguan Usaha Perkebunan (Kasus)
3
500
3
600
3
700
4
800
4
900
5
1.000
5
1.100
2.1.2 Meningkatnya Kinerja Usaha Tani Perkebunan
6) Prosentasi Peningkatan Indeks Nilai Tukar Petani Perkebunan Rakyat (NTP-R) (%)
1) Program Pemberdayaan Sumberdaya Pertanian (APBD); 2) Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan (APBN)
6) Kegiatan yang berkaitan dengan Pembinaan Kompetensi SDM, Kelembagaan, dan akses Permodalan Usaha Perkebunan
Prosentasi Peningkatan Indeks Nilai Tukar Petani Perkebunan Rakyat (NTP-R) (%)
3.590
1,00
4.445
1,00
4.550
1,00
4.655
1,00
4.760
1,00
4.865
1,00
4.970
Capaian Indeks Nilai Tukar Petani Perkebunan Rakyat (NTP-R) rata-rata tahunan (point)
108
109
110
111
112
113
114
19) Jumlah Hasil Pembinaan Kompetensi SDM Pelaku Usaha Perkebunan (Org)
1.000
3.000
3.200
3.750
3.225
3.750
3.250
3.750
3.275
3.750
3.300
3.750
3.325
3.750
20) Jumlah Hasil Pembinaan Kelembagaan Pelaku Usaha Perkebunan (Kelompok/lembaga)
56
500
67
600
125
700
130
800
135
900
140
1.000
145
1.100
21) Jumlah Akses Permodalan Usaha Perkebunan (kali)
1
90
1
95
2
100
2
105
3
110
3
115
4
120
2.1.3 Menurunnya intensitas serangan OPT Perkebunan
7) Prosentase Penurunan Intensitas Serangan OPT Perkebunan (%)
1.Program pencegahan dan penanggulangan penyakit tanaman, ternak dan ikan (APBD); 2.Program Peningkata
7) Kegiatan yg berkaitan dengan Pengembangan sarana teknologi dan Aplikasi Pengendalian Hama
Prosentase Penurunan Intensitas Serangan OPT Perkebunan (%)
-1,00 3.230
-1,00 3.480
-1,00 3.730
-1,00 3.980
-1,00 4.230
-1,00 4.480
-1,00 4.730
Luas wilayah Maksimum yang terindikasi serangan OPT Perkebunan (Ha)
38.852
38.500
38.000
37.500
37.000
36.500
36.000
No Misi Tujuan
Sasaran Strategis
Program Indikasi Kegiatan
Indikator Sasaran Strategis, Indikator Program (Outcome)
dan Indikator Kegiatan (Output)
Kondisi Tahun Dasar Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikatif
Narasi Indikator 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Volume Rp (juta) Volume Rp (juta) Volume Rp (juta) Volume Rp (juta) Volume Rp (juta) Volume Rp (juta) Volume Rp (juta)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
n Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan (APBN)
Terpadu (PHT)
22) luas penanggulangan OPT melalui penerapan teknologi proteksi tanaman perkebunan (Ha)
630
1.400
640
1.500
650
1.600
660
1.700
670
1.800
680
1.900
690
2.000
23) Jumlah OPT hasil eksplorasi dan seleksi jenis - jenis agensia hayati musuh alami untuk PHT perkebunan (jenis)
6
80
7
100
7
120
7
140
7
160
7
180
7
200
24) Jumlah pengembangan Bahan dan alat Teknologi PHT
a. Agens Hayati (ton)
6
250
7
260
7
270
7
280
7
290
7
300
7
310
b. Petisida Nabati (kwintal)
5
250
5
260
5
270
5
280
5
290
5
300
5
310
c. Musuh Alami (jenis)
3
250
3
260
3
270
3
280
3
290
3
300
3
310
25) Jumlah aplikasi pengujian, pengendalian dan penanggulangan OPT perkebunan (lokasi)
5
1.000
5
1.100
5
1.200
5
1.300
5
1.400
5
1.500
5
1.600
3. Meningkatkan Mutu Hasil dan Nilai Tambah Produk Usaha Perkebunan
3.1 Meningkatnya Daya Saing Produk Perkebunan
3.1.1 Meningkatnya Penerapan Sistem Jaminan Mutu produk perkebunan sesuai SNI
8) Prosentase Peningkatan jumlah penerapan sistem jaminan mutu sesuai SNI (%)
1) Program Pemasaran dan Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan (APBD); 2) Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir Pemasaran dan Ekspor Hasil Pertanian (APBN)
8) Kegiatan yg berkaitan dengan Peningkatan Mutu dan Pengolahan Produk Perkebunan
Prosentase Peningkatan jumlah penerapan sistem jaminan mutu sesuai SNI (%)
2,00
3.080
2,00
3.350
2,10
3.720
2,20
4.090
2,30
4.460
2,40
4.830
2,50
5.200
Jumlah Pelaku Usaha Perkebunan yang menerapkan sistem jaminan Mutu sesuai SNI (org)
48
49
50
51
52
53
54
26) Jumlah Produk yang difasilitasi uji mutu Hasil Perkebunan (jenis)
7
80
7
100
8
120
8
140
9
160
9
180
10
200
27) Jumlah Penerapan Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan (Jenis)
1
1.000
1
1.000
1
1.100
2
1.200
2
1.300
3
1.400
3
1.500
No Misi Tujuan
Sasaran Strategis
Program Indikasi Kegiatan
Indikator Sasaran Strategis, Indikator Program (Outcome)
dan Indikator Kegiatan (Output)
Kondisi Tahun Dasar Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikatif
Narasi Indikator 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Volume Rp (juta) Volume Rp (juta) Volume Rp (juta) Volume Rp (juta) Volume Rp (juta) Volume Rp (juta) Volume Rp (juta)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
28) Jumlah Sarana Prasarana Pengolahan Hasil Perkebunan yang tersalurkan (Poktan)
4
2.000
5
2.250
5
2.500
5
2.750
5
3.000
5
3.250
5
3.500
3.1.2 Meningkatnya Volume Ekspor Produk Perkebunan
9) Prosentase Peningkatan Volume Ekspor Produk Perkebunan (%)
1) Program Pemasaran dan Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan (APBD); 2) Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir Pemasaran dan Ekspor Hasil Pertanian (APBN)
9) Kegiatan yg berkaitan dengan Pemasaran Produk dan Pengembangan Usaha Perkebunan
Prosentase Peningkatan Volume Ekspor Produk Perkebunan (%)
2,00
2.550
2,00
3.050
2,10
3.600
2,20
4.100
2,30
4.650
2,40
5.150
2,50
5.700
Jumlah Volume Ekspor Produk Perkebunan Jawa Barat (Kg)
220.000.0
00
220.250.
000
225.000.
000
230.000.
000
235.500.
000
241.250.
000
247.500.
000
29) Jumlah Kab/Kota yang aktif menjalankan Pelayanan Informasi Pasar (PIP) Produk Perkebunan (Kab/Kota)
13
250
14
350
15
500
15
600
15
750
16
850
16
1.000
30) Jumlah promosi pemasaran hasil perkebunan di dalam dan luar negeri (kali)
2
1.500
3
1.750
3
2.000
4
2.250
4
2.500
5
2.750
5
3.000
31) Jumlah Pengembangan Agrowisata Perkebunan (lokasi)
1
100
2
125
2
150
2
175
2
200
3
225
3
250
32) Jumlah Pelayanan Rekomendasi Perijinan Usaha Perkebunan (Kali)
3
500
4
600
4
700
4
800
4
900
5
1.000
5
1.100
33) Jumlah Jalinan Kemitraan Usaha Perkebunan (poktan)
1
200
2
225
2
250
3
275
3
300
4
325
4
350
27.725
35.195
42.190
45.635
49.080
52.525
56.120
Lampiran 2 Rencana Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikatif
Tahun 2014
No Misi Tujuan
Sasaran Strategis
Program Indikasi Kegiatan Indikator Sasaran Strategis, Indikator
Program (Outcome) dan Indikator Kegiatan (Output)
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikatif
Narasi Indikator 2014
Volume Rp (juta)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Meningkatkan Kapasitas Produksi dan Produktivitas Usaha Perkebunan
1.1 Meningkatnya Ketersediaan Produk Perkebunan secara optimal dan berkualitas
1.1.1 Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Komoditas Perkebunan
1) Prosentase Peningkatan Produksi rata-rata komoditas strategis perkebunan (%)
1) Program Peningkatan Produksi Pertanian (APBD). 2) Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan (APBN)
1) Kegiatan yang berkaitan dengan Peningkatan Produksi Tanaman Perkebunan
Prosentase Peningkatan Produksi rata-rata komoditas strategis perkebunan (%)
2,10 13.500
Peningkatan Produksi Komoditas Strategis Perkebunan (ton)
373.030
a. Teh 108.000
b. Kopi 17.000
c. Karet 33.660
d. Kakao 2.250
e. Kelapa 105.100
f. Cengkeh 6.120
g. Tebu 92.750
h. Tembakau 8.150
1) Luas Intensifikasi (Ha) 2.400 5.500
2) Luas Rehabilitasi (Ha) 1.500 5.500
3) Luas Peremajaan (Ha) 1.150 2.500
2) Prosentase Peningkatan Produktivitas rata-rata komoditas strategis perkebunan (%)
1) Program Peningkatan Produksi Pertanian (APBD). 2) Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan (APBN)
2) Kegiatan yang berkaitan dengan Pengembangan Teknologi Budidaya dan dukungan sarana produksi tanaman perkebunan
Prosentase Peningkatan Produktivitas rata-rata komoditas strategis perkebunan (%)
2,10 950
Peningkatan Produktivitas Komoditas Strategis Perkebunan (Kg/Ha)
a. Teh 1.455
b. Kopi 800
c. Karet 500
d. Kakao 459
e. Kelapa 791
f. Cengkeh 335
g. Tebu 4.475
h. Tembakau 816
4) Jumlah Demplot/Demfarm/Dem Area Teknologi Budidaya tanaman perkebunan (lokasi)
69 550
5) Jumlah sarana budidaya perkebunan yang tersalurkan (poktan)
4 400
No Misi Tujuan
Sasaran Strategis
Program Indikasi Kegiatan Indikator Sasaran Strategis, Indikator
Program (Outcome) dan Indikator Kegiatan (Output)
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikatif
Narasi Indikator 2014
Volume Rp (juta)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1.1.2 Meningkatnya Ketersediaan Benih Unggul Bersertifikat
3) Prosentase peningkatan jumlah ketersediaan benih unggul Komoditas Strategis (%)
1) Program Peningkatan Produksi Pertanian (APBD); 2) Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan (APBN)
3) Kegiatan yang berkaitan dengan Pengembangan Teknologi Perbenihan Tanaman Perkebunan
Prosentase peningkatan jumlah ketersediaan benih unggul Komoditas Strategis (%)
2,10 7.040
Jumlah ketersediaan benih unggul Komoditas Strategis (pohon/batang)
28.500.000
a. Teh 4.500.000
b. Kopi 3.500.000
c. Karet 300.000
d. Kakao 1.500.000
e. Kelapa 125.000
f. Cengkeh 225.000
g. Tebu 16.500.000
h. Tembakau 1.500.000
i. Komoditas Lainnya 350.000
6) Jumlah benih tanaman perkebunan yang tersalurkan (Phn/Btg)
1. 250.000 4.750
7) Jumlah Pengembangan Teknologi Pembenihan (jenis)
1 1.700
8) Jumlah Penangkar Benih yang terbina (penangkar)
60 240
9) Jumlah Penetapan Kebun Sumber Benih (lokasi)
4 350
4) Prosentase Peningkatan Benih tanaman perkebunan yang Tersertifikasi (%)
1) Program Peningkatan Produksi Pertanian (APBD); 2) Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan (APBN)
4) Kegiatan yang berkaitan dengan sertifikasi dan Pengawasan Peredaran Benih Tanaman Perkebunan
Prosentase Peningkatan Benih tanaman perkebunan yang Tersertifikasi (%)
2,10 1.400
Jumlah benih tanaman perkebunan yang tersertifikasi (pohon/batang)
28.500.000 550
10) Jumlah Pengembangan Inovasi Pengujian Mutu Benih (jenis)
2 150
11) Jumlah Penanganan kasus Peredaran Benih Tanaman Perkebunan yang tdk bersertifikat (Kasus)
2 700
2. Meningkatkan Pemberdayaan Sumber Daya Perkebunan Secara Berkelanjutan
2.1 Meningkatnya Kinerja Sumber Daya Perkebunan secara berkelanjutan
2.1.1 Terjaganya Proporsi Luas eksisting minimum Lahan perkebunan
5) Prosentase Luas minimum eksisting lahan perkebunan terhadap luas Jawa Barat (%)
1) Program Pemberdayaan Sumberdaya Pertanian; 2) Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP); 3) Program
5) Kegiatan yang berkaitan dengan Penataan dan Konservasi Sumber Daya Lahan, Antisipasi Perubahan Iklim, Pengendalian Gangguan Usaha serta Pendukungan Sarana Prasarana
Prosentase Luas minimum eksisting lahan perkebunan terhadap luas Jawa Barat (%)
13,00 3.700
Luas Minimum Eksisting Lahan Perkebunan yg Terkendalikan (Ha)
482.238
12) Jumlah dokumen Norma, Standar, Kebijakan, Pedoman (NSKP) Penataan dan Pelestarian Lahan Perkebunan (Dokumen)
2
200
No Misi Tujuan
Sasaran Strategis
Program Indikasi Kegiatan Indikator Sasaran Strategis, Indikator
Program (Outcome) dan Indikator Kegiatan (Output)
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikatif
Narasi Indikator 2014
Volume Rp (juta)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan (APBN)
Perkebunan, 13) Jumlah Demplot/Demfarm penataan dan penerapan teknologi pelestarian lahan perkebunan (lokasi)
3
700
14) Perluasan areal perkebunan (Ha)
100 1.000
15) Jumlah Pengembangan Optimasi Lahan (Ha)
100 150
16) Jumlah Pengembangan Konservasi Air dan Anomali Iklim (Unit)
10 150
17) Jumlah Pengembangan Sumber Air (unit)
9 800
18) Jumlah Penanganan Kasus Gangguan Usaha Perkebunan (Kasus)
3
700
2.1.2 Meningkatnya Kinerja Usaha Tani Perkebunan
6) Prosentasi Peningkatan Indeks Nilai Tukar Petani Perkebunan Rakyat (NTP-R) (%)
1) Program Pemberdayaan Sumberdaya Pertanian (APBD); 2) Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan (APBN)
6) Kegiatan yang berkaitan dengan Pembinaan Kompetensi SDM, Kelembagaan, dan akses Permodalan Usaha Perkebunan
Prosentasi Peningkatan Indeks Nilai Tukar Petani Perkebunan Rakyat (NTP-R) (%)
1,00 4.550
Capaian Indeks Nilai Tukar Petani Perkebunan Rakyat (NTP-R) rata-rata tahunan (point)
110
19) Jumlah Hasil Pembinaan Kompetensi SDM Pelaku Usaha Perkebunan (Org)
3.225 3.750
20) Jumlah Hasil Pembinaan Kelembagaan Pelaku Usaha Perkebunan (Kelompok/lembaga)
125 700
21) Jumlah Akses Permodalan Usaha Perkebunan (kali)
2 100
2.1.3 Menurunnya intensitas serangan OPT Perkebunan
7) Prosentase Penurunan Intensitas Serangan OPT Perkebunan (%)
1.Program pencegahan dan penanggulangan penyakit tanaman, ternak dan ikan (APBD); 2.Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan (APBN)
7) Kegiatan yg berkaitan dengan Pengembangan sarana teknologi dan Aplikasi Pengendalian Hama Terpadu (PHT)
Prosentase Penurunan Intensitas Serangan OPT Perkebunan (%)
-1,00 3.730
Luas wilayah Maksimum yang terindikasi serangan OPT Perkebunan (Ha)
38.000
22) luas penanggulangan OPT melalui penerapan teknologi proteksi tanaman perkebunan (Ha)
650 1.600
23) Jumlah OPT hasil eksplorasi dan seleksi jenis - jenis agensia hayati musuh alami untuk PHT perkebunan (jenis)
7 120
24) Jumlah pengembangan Bahan dan alat Teknologi PHT
a. Agens Hayati (ton) 7 270
No Misi Tujuan
Sasaran Strategis
Program Indikasi Kegiatan Indikator Sasaran Strategis, Indikator
Program (Outcome) dan Indikator Kegiatan (Output)
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikatif
Narasi Indikator 2014
Volume Rp (juta)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
b. Petisida Nabati (kwintal) 5 270
c. Musuh Alami (jenis) 3 270
25) Jumlah aplikasi pengujian, pengendalian dan penanggulangan OPT perkebunan (lokasi)
5 1.200
3. Meningkatkan Mutu Hasil dan Nilai Tambah Produk Usaha Perkebunan
3.1 Meningkatnya Daya Saing Produk Perkebunan
3.1.1 Meningkatnya Penerapan Sistem Jaminan Mutu produk perkebunan sesuai SNI
8) Prosentase Peningkatan jumlah penerapan sistem jaminan mutu sesuai SNI (%)
1) Program Pemasaran dan Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan (APBD); 2) Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir Pemasaran dan Ekspor Hasil Pertanian (APBN)
8) Kegiatan yg berkaitan dengan Peningkatan Mutu dan Pengolahan Produk Perkebunan
Prosentase Peningkatan jumlah penerapan sistem jaminan mutu sesuai SNI (%)
2,10 3.720
Jumlah Pelaku Usaha Perkebunan yang menerapkan sistem jaminan Mutu sesuai SNI (org)
50
26) Jumlah Produk yang difasilitasi uji mutu Hasil Perkebunan (jenis)
8 120
27) Jumlah Penerapan Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan (jenis)
1 1.100
28) Jumlah Sarana Prasarana Pengolahan Hasil Perkebunan yang tersalurkan (poktan)
5 2.500
3.1.2 Meningkatnya Volume Ekspor Produk Perkebunan
9) Prosentase Peningkatan Volume Ekspor Produk Perkebunan (%)
1) Program Pemasaran dan Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan (APBD); 2) Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir Pemasaran dan Ekspor Hasil Pertanian (APBN)
9) Kegiatan yg berkaitan dengan Pemasaran Produk dan Pengembangan Usaha Perkebunan
Prosentase Peningkatan Volume Ekspor Produk Perkebunan (%)
2,10 3.600
Jumlah Volume Ekspor Produk Perkebunan Jawa Barat (Kg)
225.000.000
29) Jumlah Kab/Kota yang aktif menjalankan Pelayanan Informasi Pasar (PIP) Produk Perkebunan (Kab/Kota)
15 500
30) Jumlah promosi pemasaran hasil perkebunan di dalam dan luar negeri (kali)
3 2.000
31) Jumlah Pengembangan Agrowisata Perkebunan (lokasi)
1 150
32) Jumlah Pelayanan Rekomendasi Perijinan Usaha Perkebunan (Kali)
4 700
33) Jumlah Jalinan Kemitraan Usaha Perkebunan (poktan)
1 250
Jumlah (Rp Juta) 42.190
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2014
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel
serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : H. ARIEF SANTOSA, SE., M.Sc.
Jabatan : KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT
Selanjutnya disebut PIHAK KESATU.
Nama : AHMAD HERYAWAN
Jabatan : GUBERNUR JAWA BARAT
selaku atasan PIHAK KESATU, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
PIHAK KESATU berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran
perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah
ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target
kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.
PIHAK KEDUA akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi
terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam
rangka pemberian penghargaan dan sanksi.
Bandung, 2015
PIHAK KEDUA,
AHMAD HERYAWAN
PIHAK KESATU,
H. ARIEF SANTOSA, SE., M.Sc.
Pembina Utama Muda 19580516 198603 1 003
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2014
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1 2 3 4
1. Meningkatnya Produksi dan
Produktivitas Komoditas
Perkebunan
1) Prosentase Peningkatan Produksi
rata-rata komoditas strategis
perkebunan (%)
2,10
2) Prosentase Peningkatan
Produktivitas rata-rata komoditas
strategis perkebunan (%)
2,10
2. Meningkatnya Ketersediaan
Benih Unggul Bersertifikat
3) Prosentase peningkatan jumlah
ketersediaan benih unggul
Komoditas Strategis (%)
2,10
4) Prosentase Peningkatan Benih
tanaman perkebunan yang
Tersertifikasi (%)
2,10
3. Terjaganya Proporsi Luas
eksisting minimum Lahan
perkebunan
5) Prosentase luas minimum
eksisting lahan perkebunan
terhadap luas Jawa Barat (%)
13,00
4. Meningkatnya Kinerja Usaha
Tani Perkebunan
6) Prosentasi Peningkatan Indeks
Nilai Tukar Petani Perkebunan
Rakyat (NTP-R) (%)
1,00
5. Menurunnya intensitas
serangan OPT Perkebunan
7) Prosentase Penurunan Intensitas
Serangan OPT Perkebunan (%)
-1,00
6. Meningkatnya Penerapkan
Sistem Jaminan Mutu produk
perkebunan sesuai SNI
8) Prosentase Peningkatan jumlah
penerapan sistem jaminan mutu
sesuai SNI (%)
2,10
7. Meningkatnya Volume
Ekspor Produk Perkebunan
9) Prosentase Peningkatan Volume
Ekspor Produk Perkebunan (%)
2,10
No Program Anggaran Keterangan 1 Program Peningkatan Produksi
Perkebunan Rp 9.427.993.860,- APBD
2 Program Pemberdayaan Sumber Daya Perkebunan
Rp 2.780.700.000,- APBD
3 Program Pencegahan dan Penggulangan Penyakit Tanaman Ternak dan Ikan
Rp 795.356.000,- APBD
4 Program Pemasaran dan Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan
Rp 2.967.294.218,- APBD
5 Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan
Rp 53.858.541.000,- APBN (TP)
6 Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Indusri Hilir, Pemasaran dan Ekspor Hasil Pertanian
Rp 2.934.000.000,- APBN (TP)
7 Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian
Rp 2.500.000.000,- APBN (TP)
Bandung, 2015
GUBERNUR JAWA BARAT,
AHMAD HERYAWAN
KEPALA DINAS PERKEBUNAN,
PROVINSI JAWA BARAT
H. ARIEF SANTOSA, SE., M.Sc. Pembina Utama Muda
19580516 198603 1 003
Lampiran 4
Pengukuran Realisasi Kinerja Tahun 2014 Terhadap Tahun 2013
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran
Strategis
Realisasi Realisasi 2014
Thdp Thn 2013
(5/4)*100 Tahun 2013 Tahun 2014
1 2 3 4 5 6
1. 1.1.Meningkatnya
Produksi dan
Produktivitas
Komoditas
Perkebunan
1) Prosentase Peningkatan
Produksi rata-rata komoditas
strategis perkebunan (%)
2,00 1,97 98,65
Peningkatan Produksi
Komoditas Strategis
Perkebunan (ton)
a. Teh 113.885 107.966 94,80
b. Kopi 16.654 21.405 128,53
c. Kakao 36.137 34.272 94,84
d. Karet 2.223 2.298 103,37
e. Kelapa 102.838 124.063 120,64
f. Cengkeh 6.570 6.293 95,78
g. Tebu 93.896 94.181 100,30
h. Tembakau 8.872 6.877 77,51
2) Prosentase Peningkatan
Produktivitas rata-rata
komoditas strategis
perkebunan (%)
2,00 2,07 103,31
Peningkatan
Produktivitas Komoditas
Strategis Perkebunan
(Kg/Ha)
a. Teh 1.538 1.273 82,77
b. Kopi 854 1096 128,34
c. Kakao 1.078 966 89,61
d. Karet 406 470 115,76
e. Kelapa 817 996 121,91
f. Cengkeh 339 345 101,77
g. Tebu 4.258 4.290 100,75
h. Tembakau 890 673 75,62
1.2 Meningkatnya
Ketersediaan Benih
Unggul Bersertifikat
3) Prosentase peningkatan
jumlah ketersediaan benih
unggul Komoditas Strategsis
(%)
2,00 2,33 116,25
Jumlah ketersediaan
benih unggul Komoditas
Perkebunan di Jawa
Barat (pohon/batang)
28.472.998 29.135.021 102,33
a. Teh 2.393.000 4.797.128 200,47
b. Kopi 1.860.140 3.613.777 194,27
c. Kakao 414.500 225.000 54,28
d. Karet 552.155 1.761.186 318,97
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran
Strategis
Realisasi Realisasi 2014
Thdp Thn 2013
(5/4)*100 Tahun 2013 Tahun 2014
1 2 3 4 5 6
e. Kelapa 99.627 122.300 122,76
f. Cengkeh 372.950 199.650 53,53
g. Tebu 20.614.176 16.325.280 79,19
h. Tembakau 624.000 1.452.000 232,69
i. Komoditas lainnya 1.542.450 638.700 41,41
4) Prosentase Peningkatan
Benih tanaman perkebunan
yang Tersertifikasi (%)
2,00 2,33 116,25
Jumlah benih tanaman
perkebunan yang
tersertifikasi
(pohon/batang)
28.472.998 29.135.021 102,33
2. 2.1 Terjaganya
Proporsi Luas
eksisting minimum
Lahan perkebunan
(Luas Jabar
3709528,44)
5) Prosentase Luas minimum
eksisting lahan perkebunan
terhadap luas Jawa Barat (%)
13,32 13,17 98,85
Luas Minimum Eksisting
Lahan Perkebunan yg
Terkendalikan (Ha)
494.166 488.500 98,85
2.2 Meningkatnya
Kinerja Usaha Tani
Perkebunan
6) Prosentasi Peningkatan
Indeks Nilai Tukar Petani
Perkebunan Rakyat (NTP-R)
(%)
1,00 -0,09 91,05
Capaian Indeks Nilai
Tukar Petani
Perkebunan Rakyat
(NTP-R) rata-rata
tahunan (point)
100,52 100,43 99,91
2.3 Menurunnya
intensitas serangan
OPT Perkebunan
7) Prosentase Penurunan
Intensitas Serangan OPT
Perkebunan (%)
(1,0) -1,02 101,52
Luas wilayah Maksimum
yang terindikasi
serangan OPT
Perkebunan (Ha)
37.930,54 37.545 98,98
3. 3.1 Meningkatnya
Penerapaan Sistem
Jaminan Mutu
produk perkebunan
sesuai SNI
8) Prosentase Peningkatan
jumlah penerapan sistem
jaminan mutu sesuai SNI (%)
2,00 2,04 102,04
Jumlah Pelaku Usaha
Perkebunan yang
menerapkan sistem
jaminan Mutu sesuai
SNI (org)
49 50 102,04
3.2 Meningkatnya
Volume Ekspor
Produk Perkebunan
9) Prosentase Peningkatan
Volume Ekspor Produk
Perkebunan (%)
2,00 2,06 103,23
Jumlah Volume Ekspor
Produk Perkebunan
Jawa Barat (Kg)
220.150.000 224.695.297 102,06
111,40
Lampiran 5
Pengukuran Pencapaian Kinerja Renstra dari Tahun Awal S.D Tahun 2014 Terhadap Target Renstra 2013-2018
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran
Strategis
Realisasi s.d
Tahun 2014
(2013+2014)
Target Renstra
sd 2018 (2013-
2018)
Realisasi sd
2014 Thdp
Target Renstra
sd 2018
(4/5)*100%
1 2 3 4 5 6
1. 1.1 Meningkatnya
Produksi dan
Produktivitas
Komoditas
Perkebunan
1) Prosentase Peningkatan
Produksi rata-rata komoditas
strategis perkebunan (%)
1,97 2,50 78,80
Peningkatan Produksi
Komoditas Startegis
Perkebunan (ton)
a. Teh 221.851 652.500 34,00
b. Kopi 38.059 105.300 36,14
c. Kakao 70.409 208.526 33,77
d. Karet 4.521 13.590 33,27
e. Kelapa 226.901 641.493 35,37
f. Cengkeh 12.863 37.914 33,93
g. Tebu 188.077 561.000 33,53
h. Tembakau 15.749 50.400 31,25
2) Prosentase Peningkatan
Produktivitas rata-rata
komoditas strategis
perkebunan (%)
2,07 2,50 82,65
Peningkatan
Produktivitas
Komoditas Strategis
Perkebunan (Kg/Ha)
a. Teh 1.273 1.475 86,31
b. Kopi 1096 900 121,78
c. Kakao 966 600 161,00
d. Karet 470 495 94,95
e. Kelapa 996 853 116,76
f. Cengkeh 345 355 97,18
g. Tebu 4.290 4.575 93,77
h. Tembakau 673 880 76,48
1.2 Meningkatnya
Ketersediaan Benih
Unggul Bersertifikat
3) Prosentase peningkatan
jumlah ketersediaan benih
unggul Komoditas Strategsis
(%)
2,33 2,50 93,00
Jumlah ketersediaan
benih unggul
Komoditas
Perkebunan di Jawa
Barat (pohon/batang)
57.608.019 177.124.046 32,52
a. Teh 7.190.128 27.967.103 25,71
b. Kopi 5.473.917 21.752.035 25,17
c. Kakao 639.500 1.864.480 34,30
d. Karet 2.313.341 9.322.401 24,81
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran
Strategis
Realisasi s.d
Tahun 2014
(2013+2014)
Target Renstra
sd 2018 (2013-
2018)
Realisasi sd
2014 Thdp
Target Renstra
sd 2018
(4/5)*100%
1 2 3 4 5 6
e. Kelapa 221.927 776.863 28,57
f. Cengkeh 572.600 1.398.350 40,95
g. Tebu 36.939.456 102.545.209 36,02
h. Tembakau 2.076.000 9.322.401 22,27
i. Komoditas lainnya 2.181.150 2.175.204 100,27
4) Prosentase Peningkatan
Benih tanaman perkebunan
yang Tersertifikasi (%)
2,33 2,50 93,00
Jumlah benih
tanaman perkebunan
yang tersertifikasi
(pohon/batang)
57.608.019 177.124.046 32,52
2. 2.1 Terjaganya
Proporsi Luas
eksisting minimum
Lahan perkebunan
(Luas Jabar
3709528,44)
5) Prosentase Luas minimum
eksisting lahan perkebunan
terhadap luas Jawa Barat (%)
13,17 13,00 101,30
Luas Minimum
Eksisting Lahan
Perkebunan yg
Terkendalikan (Ha)
488.500 482.238 101,30
2.2 Meningkatnya
Kinerja Usaha Tani
Perkebunan
6) Prosentasi Peningkatan
Indeks Nilai Tukar Petani
Perkebunan Rakyat (NTP-R)
(%)
(0,09) 1,00 91,05
Capaian Indeks Nilai
Tukar Petani
Perkebunan Rakyat
(NTP-R) rata-rata
tahunan (point)
100,43 114 88,10
2.3 Menurunnya
intensitas serangan
OPT Perkebunan
7) Prosentase Penurunan
Intensitas Serangan OPT
Perkebunan (%)
-1,02 -1,00 101,52
Luas wilayah
Maksimum yang
terindikasi serangan
OPT Perkebunan (Ha)
37.545 36.000 104,29
3. 3.1 Meningkatnya
Penerapan Sistem
Jaminan Mutu
produk perkebunan
sesuai SNI
8) Prosentase Peningkatan
jumlah penerapan sistem
jaminan mutu sesuai SNI (%)
2,04 2,50 81,63
Jumlah Pelaku Usaha
Perkebunan yang
menerapkan sistem
jaminan Mutu sesuai
SNI (org)
99 309 32,04
3.2 Meningkatnya
Volume Ekspor
Produk
Perkebunan
9) Prosentase Peningkatan
Volume Ekspor Produk
Perkebunan (%)
2,06 2,50 82,59
Jumlah Volume
Ekspor Produk
Perkebunan Jawa
Barat (Kg)
444.845.297 1.399.500.000 31,79
65,50
Pengukuran Pencapaian Kinerja Tahun 2014 Terhadap Capaian Nasional
No Sasaran
Strategis
Indikator Kinerja Sasaran
Strategis
Realisasi
Tahun 2014
Capaian
Kinerja dan
Standar
Nasional
Realisasi 2014
Thdp Capaian
kinerja
Nasional
(4/5)*100%
1 2 3 4 5 6
1. 1.1 Meningkatnya
Produksi dan
Produktivitas
Komoditas
Perkebunan
1) Prosentase Peningkatan
Produksi rata-rata komoditas
strategis perkebunan (%)
1,97 0,05
Peningkatan Produksi
Komoditas Startegis
Perkebunan (ton)
a. Teh 107.966 143.751 75,11
b. Kopi 21.405 685.089 3,12
c. Kakao 34.272 709.331 4,83
d. Karet 2.298 3.153.186 0,07
e. Kelapa 124.063 3.031.310 4,09
f. Cengkeh 6.293 110.579 5,69
g. Tebu 94.181 2.632.424 3,58
h. Tembakau 6.877 166.262 4,14
2) Prosentase Peningkatan
Produktivitas rata-rata
komoditas strategis
perkebunan (%)
2,07 -0,02
Peningkatan
Produktivitas
Komoditas Strategis
Perkebunan (Kg/Ha)
a. Teh 1.273 1.464 86,95
b. Kopi 1.096 741 147,91
c. Kakao 966 817 118,24
d. Karet 470 1.053 44,63
e. Kelapa 996 1.128 88,30
f. Cengkeh 345 353 97,73
g. Tebu 4.290 5.549 77,31
h. Tembakau 673 934 72,06
1.2 Meningkatnya
Ketersediaan
Benih Unggul
Bersertifikat
3) Prosentase peningkatan
jumlah ketersediaan benih
unggul Komoditas Strategsis
(%)
2,33
Jumlah ketersediaan
benih unggul
Komoditas
Perkebunan di Jawa
Barat (pohon/batang)
29.135.021 302.491.119
a. Teh 4.797.128 36.252.000 13,23
b. Kopi 3.613.777 79.669.816 4,54
c. Kakao 225.000 121.664.380 0,0002
d. Karet 1.761.186
No Sasaran
Strategis
Indikator Kinerja Sasaran
Strategis
Realisasi
Tahun 2014
Capaian
Kinerja dan
Standar
Nasional
Realisasi 2014
Thdp Capaian
kinerja
Nasional
(4/5)*100%
1 2 3 4 5 6
e. Kelapa 122.300
f. Cengkeh 199.650 5.539.250 0,004
g. Tebu 16.325.280
h. Tembakau 1.452.000
i. Komoditas lainnya 638.700 59.365.673 0,0011
4) Prosentase Peningkatan
Benih tanaman perkebunan
yang Tersertifikasi (%)
2,33
Jumlah benih tanaman
perkebunan yang
tersertifikasi
(pohon/batang)
29.135.021
2. 2.1 Terjaganya
Proporsi Luas
eksisting minimum
Lahan perkebunan
(Luas Jabar
3709528,44)
5) Prosentase Luas minimum
eksisting lahan perkebunan
terhadap luas Jawa Barat (%)
13,17
Luas Minimum
Eksisting Lahan
Perkebunan yg
Terkendalikan (Ha)
488.500
2.2 Meningkatnya
Kinerja Usaha
Tani Perkebunan
6) Prosentasi Peningkatan
Indeks Nilai Tukar Petani
Perkebunan Rakyat (NTP-R)
(%)
-0,09 -2,45
Capaian Indeks Nilai
Tukar Petani
Perkebunan Rakyat
(NTP-R) rata-rata
tahunan (point)
100,43 101,32 99,12
2.3 Menurunnya
intensitas
serangan OPT
Perkebunan
7) Prosentase Penurunan
Intensitas Serangan OPT
Perkebunan (%)
-1,02 -1.09
Luas wilayah
Maksimum yang
terindikasi serangan
OPT Perkebunan (Ha)
37.545 1.136.309,63 3,30
3. 3.1 Meningkatnya
Penerapan Sistem
Jaminan Mutu
produk
perkebunan
sesuai SNI
8) Prosentase Peningkatan
jumlah penerapan sistem
jaminan mutu sesuai SNI (%)
2,04
Jumlah Pelaku Usaha
Perkebunan yang
menerapkan sistem
jaminan Mutu sesuai
SNI (org)
50 150 33,33
3.2 Meningkatnya
Volume Ekspor
Produk
Perkebunan
9) Prosentase Peningkatan
Volume Ekspor Produk
Komoditas Strategis Jawa
Barat (%)
2,06 13,99
Jumlah Volume
Ekspor Produk
Komoditas Strategis
Jawa Barat (Kg)
224.695.297 4.495.159.161 5,00
Lampiran 6. Data Pendukung
Misi : 1. Meningkatkan Kapasitas Produksi dan Produktivitas Usaha Perkebunan Sasaran : 1. Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Komoditas Perkebunan Indikator Kinerja
: 1. Prosentase Peningkatan Produksi Rata-Rata Komoditas Strategis Perkebunan
PRODUKSI KOMODITAS STRATEGIS PERKEBUNAN DI JAWA BARAT TAHUN 2013-2014
KOMODITAS PRODUKSI (TON)
% 2013 2014
Teh 113.885 107.966 94,80
Kopi 16.654 21.405 128,53
Kakao 36.137 34.272 94,84
Karet 2.223 2.298 103,37
Kelapa 102.838 124.063 120,64
Cengkeh 6.570 6.293 95,78
Tebu 93.896 94.181 100,30
Tembakau 8.872 6.877 77,51
TOTAL 381.075 397.355 104,27
Misi : 1. Meningkatkan Kapasitas Produksi dan Produktivitas Usaha Perkebunan Sasaran : 1. Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Komoditas Perkebunan Indikator Kinerja
: 2. Prosentase Peningkatan Produktivitas Rata-Rata Komoditas Strategis Perkebunan
PRODUKTIVITAS KOMODITAS STRATEGIS PERKEBUNAN DI JAWA BARAT TAHUN 2013-2014
KOMODITAS PRODUKTIVITAS (TON/HA)
% 2013 2014
Teh 1.538 1.273 82,77
Kopi 854 1096 128,34
Kakao 1.078 966 89,61
Karet 406 470 115,76
Kelapa 817 996 121,91
Cengkeh 339 345 101,77
Tebu 4.258 4.290 100,75
Tembakau 890 673 75,62
Misi : 1. Meningkatkan Kapasitas Produksi dan Produktivitas Usaha Perkebunan Sasaran : 2. Meningkatnya Ketersediaan Benih Unggul Bersertifikat Indikator Kinerja
: 3. Prosentase Peningkatan Jumlah Ketersediaan Benih Unggul Komoditas Strategis
JUMLAH KETERSEDIAAN BENIH UNGGUL KOMODITAS PERKEBUNAN DI JAWA BARAT TAHUN 2013-2014
KOMODITAS BENIH UNGGUL (PHN/BTG)
% 2013 2014
Teh 2.393.000 4.797.128 200,47
Kopi 1.860.140 3.613.777 194,27
Kakao 414.500 225.000 54,28
Karet 552.155 1.761.186 318,97
Kelapa 99.627 122.300 122,76
KOMODITAS BENIH UNGGUL (PHN/BTG)
% 2013 2014
Cengkeh 372.950 199.650 53,53
Tebu 20.614.176 16.325.280 79,19
Tembakau 624.000 1.452.000 232,69
Komoditas Lain 1.542.450 638.700 41,41
TOTAL 28.472.998 29.135.021 102,33
Misi : 1. Meningkatkan Kapasitas Produksi dan Produktivitas Usaha Perkebunan Sasaran : 2. Meningkatnya Ketersediaan Benih Unggul Bersertifikat Indikator Kinerja
: 4. Peningkatan Benih Tanaman Perkebunan yang Tersertifikasi
JUMLAH BENIH KOMODITAS PERKEBUNAN YANG TERSERTIFIKASI DI JAWA BARAT TAHUN 2013-2014
KOMODITAS
BENIH YG TERSERTIFIKASI (BTG/PHN) %
2013 2014
Teh 2.393.000 4.797.128 200,47
Kopi 1.860.140 3.613.777 194,27
Kakao 414.500 225.000 54,28
Karet 552.155 1.761.186 318,97
Kelapa 99.627 122.300 122,76
Cengkeh 372.950 199.650 53,53
Tebu 20.614.176 16.325.280 79,19
Tembakau 624.000 1.452.000 232,69
Komoditas Lain 1.542.450 638.700 41,41
TOTAL 28.472.998 29.135.021 102,33
Misi : 2. Meningkatkan Pemberdayaan Sumber Daya Perkebunan Secara Berkelanjutan
Sasaran : 3. Terjaganya Proporsi Luas Eksisting Minimum Lahan Perkebunan Indikator Kinerja
: 5. Persentase Luas Minimum Eksisting Lahan Perkebunan yang Terkendalikan
LUAS LAHAN PERKEBUNAN DI JAWA BARAT DI JAWA BARAT TAHUN 2013-2014
KOMODITAS LUAS LAHAN (Ha)
% 2013 2014
Aren 14.392 14.215 98,77
Cengkeh 34.018 32.683 96,08
Guttapercha 417 283 67,87
Jambu Mete 234 214 91,45
Jarak 2.513 1.615 64,27
Kakao 8.960 9.330 104,13
Kapok 3.182 2.665 83,75
Karet 57.081 60.503 105,99
Kayu Manis 125 124 99,20
Kelapa Dalam 172.540 169.894 98,47
Kelapa Hibrida 9.305 8.037 86,37
Kelapa Sawit 12.549 13.132 104,65
Kemiri 2.035 1.902 93,46
Kemiri Sunan 1.057 1.057 100,00
Kenanga 118 75 63,56
Kina 1.147 1.155 100,70
Kopi Arabika 16.730 16.355 97,76
KOMODITAS LUAS LAHAN (Ha)
% 2013 2014
Kopi Robusta 15.580 15.766 101,19
Kumis Kucing 260 217 83,46
Lada 2.536 2.501 98,62
Pala 5.332 5.938 111,37
Pandan 608 614 100,99
Panili 1.182 1.084 91,71
Pinang 712 666 93,54
Teh 94.391 84.987 90,04
Akarwangi 2.378 2.348 98,74
Mendong 442 422 95,48
Nilam 1.166 1.042 89,37
Serehwangi 1.153 1.473 127,75
Tebu 22.052 22.002 99,77
Tembakau 9.973 10.155 101,82 TOTAL 494.166 488.653 98,88
Misi : 2. Meningkatkan Pemberdayaan Sumber Daya Perkebunan Secara Berkelanjutan
Sasaran : 4. Meningkatnya Kinerja Usaha Tani Perkebunan Indikator Kinerja
: 6. Persentase Peningkatan Indeks Nilai Tukar Petani Perkebunan Rakyat (NTP-R)
INDEKS HARGA DITERIMA, INDEKS HARGA DIBAYAR DAN NILAI TUKAR PETANI SUB
SEKTOR PERKEBUNAN DI JAWA BARAT TAHUN 2009-2013
No Tahun/ Kelompok
Sub Sektor
Tan
am
an
Pan
gan
Tan
am
an
Ho
rtik
ult
ura
Tan
am
an
Perk
eb
un
an
Rakyat
Pete
rnakan
Peri
kan
an
RA
TA
-RA
TA
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Indeks Harga yang diterima Petani
Tahun 2009, rata-rata 112.55 124.71 132.19 121.82 132.05 119.17
Tahun 2010, rata-rata 121.10 144.70 147.64 129.06 139.33 129.77
Tahun 2011, rata-rata 139.61 154.26 161.98 132.73 150.54 144.18
Tahun 2012, rata-rata 154.72 166.96 169.55 138.50 153.71 156.01
Tahun 2013, rata-rata 167.41 180.86 174.24 147.32 161.49 167.02
Rata-rata (2009-2013) 139.08 154.30 157.12 133.89 147.42 143.23
2 Indeks Harga yang dibayar Petani
Tahun 2009, rata-rata 123.32 122.20 122.66 122.35 120.36 122.58
Tahun 2010, rata-rata 131.87 130.27 131.54 129.89 126.78 130.67
Tahun 2011, rata-rata 139.18 136.80 138.87 135.80 132.03 137.42
Tahun 2012, rata-rata 145.41 142.50 144.50 140.95 136.63 143.20
Tahun 2013, rata-rata 155.76 152.15 154.86 149.72 144.46 152.53
Rata-rata (2009-2013) 139.11 136.78 138.49 135.74 132.05 137.28
3 Nilai Tukar Petani
Tahun 2009, rata-rata 91.27 102.01 107.73 99.55 109.71 97.21
Tahun 2010, rata-rata 91.79 111.04 112.24 99.37 109.88 99.28
Tahun 2011, rata-rata 100.29 112.76 116.63 97.74 114.02 104.90
Tahun 2012, rata-rata 106.38 117.15 117.33 98.26 112.50 108.93
No Tahun/ Kelompok
Sub Sektor
Ta
na
ma
n
Pa
ng
an
Ta
na
ma
n
Ho
rtik
ult
ura
Ta
na
ma
n
Pe
rke
bu
na
n
Ra
ky
at
Pe
tern
ak
an
Pe
rik
an
an
RA
TA
-RA
TA
1 2 3 4 5 6 7 8
Tahun 2013, rata-rata 107.48 118.86 112.60 98.38 111.80 109.51
Rata-rata (2009-2013) 99.44 112.36 113.31 98.66 111.58 103.97
Misi : 2. Meningkatkan Pemberdayaan Sumber Daya Perkebunan Secara Berkelanjutan
Sasaran : 5. Menurunnya Intensitas Serangan OPT Perkebunan Indikator Kinerja
: 7. Persentase Penurunan Intensitas Serangan OPT Perkebunan
LUAS WILAYAH PERKEBUNAN YANG TERINDIKASI SERANGAN OPT DI JAWA BARAT TAHUN 2013-2014
KOMODITAS
LUAS WILAYAH YG TERKENA SERANGAN OPT (Ha) %
2013 2014
Kelapa 2.712,72 3.081,98 113,61
Kakao 121,37 55,14 45,43
Kopi 4.234,41 4.551,84
Tebu 190,66 272,70
Cengkeh 4.352,93 4.001,62
Teh 20.393,79 20.310,41
Tembakau 333,41 105,17
Karet 5.502,72 4.306,70
Panili 20,50 11,50
Lada 88,03 48,41
TOTAL 37.950,54 36.745,47
Misi : 3. Meningkatkan Mutu Hasil dan Nilai Tambah Produk Usaha Perkebunan Sasaran : 6. Meningkatnya Penerapan Sistem Jaminan Mutu Produk Perkebunan Sesuai
SNI Indikator Kinerja
: 8. Prosentase Peningkatan Jumlah Penerapan Sistem Jaminan Mutu Produk Perkebunan sesuai SNI
PELAKU USAHA YANG MENERAPKAN SISTEM JAMINAN MUTU SESUAI SNI DI JAWA BARAT TAHUN 2014
NO NAMA PERUSAHAAN ALAMAT PERUSAHAAN KOMODITAS
1 PT. Fomosa Indah Indonesia Jl. Kol. Masturi No. 48 RT.006/RW 005 Lembang Ds. Cikahuripan Kab. Bandung Barat
Kopi
2 CV. Haur Koneng Kp. Rancasalak RT.01/03 Ds. Rancasalak Kec. Kadungora Kab. Garut
Kopi
3 PT. Sinar Mayang Lestari Kp. Cigendel RT. 02 RW. 12 Ds. Margamulya Pangalengan Kab. Bandung
Kopi
4 CV. Anugrah Jaya Jl. Pahlawan No. 18 RT. 04/04 Kopi
NO NAMA PERUSAHAAN ALAMAT PERUSAHAAN KOMODITAS
Kel. Sukagalih Kec. Tarogong Kidul Kab. Garut
5 PT. Aimfood Manufacturing Indonesia
Kawasan Industri Fajar MM2100 Jl. Selayar Blok B2 No. 7 Kel. Mekarwangi Kec. Cikarang Barat Kab. Bekasi Jawa Barat
Kopi
6 PT. Hap Liong Teknopangan Jl. Gn. Lawu No. 10 RT. 004/016 TMN, Simpruk LC Desa Cibatu Kec. Cikarang Selatan Kab. Bekasi
Kopi
7 CV. Golden Malabar Kp. Pasir Mulya RT.05/14 Ds. Margamulya Kec. Pangalengan
Kopi
8 PT. Panen Indo Pratama Jl. Bukit Dago Utara II No. 34 Kel. Dago Kec. Coblong Kota Bandung
Kopi
Misi : 3. Meningkatkan Mutu Hasil dan Nilai Tambah Produk Usaha Perkebunan Sasaran : 7. Meningkatnya Volume Ekspor dan Pangsa Pasar Produk Perkebunan Indikator Kinerja
: 9. Prosentase Peningkatan Volume Ekspor dan Pangsa Pasar Produk Perkebunan
EKSPOR KOMODITAS PERKEBUNAN JAWA BARAT
TAHUN 2014
KOMODITAS VOLUME NILAI (USD)
Kopi 81.177,30
Teh 24.865.419 50.339.270