PENGOLAHAN
SAMPAH
Drg. Rosani Wiogo
PENGELOLAAN SAMPAH pengumpulan , pengangkutan , pemrosesan, pendaur-ulangan atau pembuangan dari
material sampah. mengacu pada material sampah yg dihasilkan dari kegiatan manusia, dan dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan lingkungan atau keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam
TUJUAN
mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis (Lihat: Pemanfaatan sampah), atau
mengolah sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi lingkungan hidup.
PENGOLAHAN SAMPAHSampah adalah : semua zat/benda yang sudah tidak terpakai lagi, baik berasal dari rumah-rumah maupun proses industri.Sampah dibagi :Berdasar ciri dan karakteristik: Garbage : sisa-sisa pengolahan ataupun sisa - sisa makanan yang mudah membusukRubbish : yang tidak membusuk: mis kayu, kertas yang tidak terbakar: kaleng, kawat dsbBerdasar pada zat kimia yang terkandung:Organik : sisa-sisa makanan daun, sayur, buahAnorganik : logam, pecah belah, abu
Agar tidak membahayakan kesehatan manusia , dari sampah perlu diperhatikan :1. Penyimpanan2. Pengumpulan 3. Pembuangan/pemusnahan
PENYIMPANAN SAMPAH
Dalam rumah jangan ditempatkan dipojok dapur, karena akan merupakan gudang makanan bagi tikus banyak tikus
Tempat sampah sebaiknya:- Terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan
- Harus ditutup sehingga tidak menarik serangga atau binatang lain, mis : tikus, ayam ,kucing dsb
- Ditempatkan diluar rumah Agar pengepul mudah mengambil
PENGUMPULAN SAMPAH:
1. Perorangan: masing-masing2. Pemerintah: truk, gerobak3. Swasta: hanya mengambil sampah-
sampah tertentu sbg bahan baku pada perusahaan, mis pembuatan kertas, karbon, plastik
METODA PEMBUANGAN
- Penimbunan darat sampah
- Pembakaran/pengkremasian
PEMBUANGAN SAMPAH Land fill
sampah dibuang pada tanah dataran rendah ini baik untuk jenis rubbish
Sanitary land fillsampah dibuang pada dataran rendah, kemudian ditutup lagi dengan tanah kira-kira 60 cm
Individual incinerationsampah dikumpulkan kemudian dibakar sendiri
Incineration dengan incinerator khususbiasanya dilakukan pemerintah, sampah yang telah dikumpulkan dibakar dalam incinerator khusus (alat pembakar sampah)
Incinerator mempunyai bagian-bagian:- tempat pembuangan sampah- ruang pengeringan- ruang pembakaran- cerobong asap
Pulverisationsemua sampah digiling halus dan dibuang ke lautDalam bentuk ini sampah tidak disukai lagi oleh
serangga maupan tikus Composting
dibuat pupuk telah banyak digunakan di negara maju
Hogfeedingsebagai pakan ternak, misal sisa sayuran, ampas pembuatan tapioka/tahu
Recyclinguntuk mengurangi jumlah sampah, diambil yang masih bisa dipakai misal gelas-gelas, kertas-kertas, logam-logam dan kemudian dibuat barang baru misal karton, plastik alat-alat dari gelas dsb
Salvagingpemanfaatan sampah yang dapat dipakai kembali misal kertas bekas. Bahayanya menularkan penyakit
Reductionmenghancurkan sampah (garbage) sampai ke bentuk lebih kecil, kemudian diolah untuk menghasilkan lemak
Pembakaran/pengkremasian adalah Pengkremasian dan pengelolaan sampah lain yg melibatkan temperatur tinggi bisa disebut "Perlakuan panas". Kremasi merubah sampah menjadi panas, gas, uap dan abu. Merupakan cara yang praktis untuk membuang bbrp jenis sampah berbahaya, contohnya sampah medis (biologis). kontroversial karena menghasilkan polusi udara.
Dilakukan di (jepang) dimana lahan sempit Sampah menjadi energi (Waste-to-energy=WtE) (sampah yang dibakar dalam tungku dan boiler) guna menghasilkan panas/uap/listrik. Dan tidak selalu sempurna , ada keluhan adanya polusi mikro dari emisi gas yang keluar cerobongnya zat dioxin yang dihasilkan di dalam pembakaran dan mencemari lingkungan sekitar pembakaran, ada yg menganggap positif krn menghslkan listrik , contoh di Indonesia adalah rencana PLTSa Gede Bage di sekitar kota Bandung.
BENCANA SAMPAH YANG TIDAK DIKELOLA DENGAN BAIK
Longsor tumpukan sampah: Longsor sampah Leuwigajah
Sumber penyakit Pencemaran lingkungan
Teknologi Pemanfaatan dan Pembuangan Akhir Sampah
a. Pemanfaatan sampah dengan teknik pengolahan menjadi bahan yang berguna, misal pembuatan kompos dan biogas
b. Pemusnahan atau reduksi sampah dengan incinerator dan metode sanitary lanfill
A. PEMANFAATAN SAMPAH DENGAN TEKNIK PENGOLAHAN
KomposPengolahan sampah garbage dilakukan
secarabiologis dan berlangsung dalam
keadaanaerobik dan anaerobik.. Proses dekomposisi sampah dengan
bantuanbakteri akan menghasilkan
kompos/humusanareobik sangat lambat dan bauaerobik berlangsung relatif cepat
Metode pembuatan kompos1. Alami secara tradisional (anaerobik) meletakantumpukan sampah kedalam lubang tanpaudara, dibiarkan beberapa saat. Waktunyalama dan bau akibat pembentukan gas H2Sdan NH3 secara sederhana dengan mengadukatau dengan menambahkan nutrien(lumpur/kotoran binatang)
2. Mekaniskompos dibuat dalam waktu singkat pabrik. Sampah yang telah dipisahkan (organik) dipotong kecil-kecil dimasukan kedalam digester stabilisator agar terjadi dekomposisi, yang didalamnya dilakukan pengaturan suhu, pengaliran udara dan pengadukan sampah kompos jadi 3 – 5 hari bisa ditambah zat kimia tertentu untuk keperluan tanaman (mis. Karbon, nitrogen, fosfor, sulfur dsb)
Gas Bio
Bahan bakar yg dihasilkan oleh proses fermentasi dan proses pembusukan oleh bakteri anaerobik thdp bahan-bahan organik, (kot.manusia, kot. hewan, sisa-sisa pertanian atau campurannya) pd alat yang dinamakan penghasil gas bio. Proses harus berlangsung dalam kondisi yang baik (tingkat kelembaban yg sesuai, suhu yang tetap dan pH netral)Keuntungan:- memiliki nilai ekonomis tinggi - sumber energi alternatif- mengurangi dampak akibat pembuangan kotoran yg tdk diolah
B. PEMUSNAHAN ATAU REDUKSI SAMPAH
• Incinerator : Adalah alat untukmembakar sampah secara terkendalimelalui pembakaran suhu tinggi.Keuntungan: -Tidak perlu lahan,bisa dikota -Dapat dilakukan untuk semua jenis sampah kecuali batu atau logam
-Tidak dipengaruhi iklim
SANITARY LANDFILLTPA jenis ini menerapkan sistem pengendalian pencemaran akibat sampah yang sangat ketat. Setiap hari sampah harus dipadatkan dan ditutup kembali dg lapisan tanah buldozer. Lapisan dasar TPA menggunakan bahan ttt sehingga lindi tidak meresap ke air tanah, melainkan dialirkan ke instalasi pengolahan lindi. Sanitary Landfill juga dilengkapi dengan jaringan pipa gas untuk mengendalikan gas methana (kebakaran) yang timbul akibat proses biokimia yg terjadi pada sampah di TPA. Yg timbul biaya besar
LINDI ATAU AIR SAMPAHadalah substansi cairan yang dihasilkan dalam proses pembusukan sampah. Sering bercampur air hujan shg terlihat banyak spt srg terjadi pd angkutan truk pengangkut sampah. Lindi mengandung zat berbahaya dan dapat mencemari sumur air tanah, air sungai, hingga air laut dan menyebabkan kematian biota (makhluk hidup) laut
OPEN DUMPINGKarena sanitary landfill membutuhkan biaya tinggi, umumnya TPA yang ada di kota-kota besar di Indonesia menggunakan metoda penimbunan terbuka (open dumping). Sampah yang ditimbun dibiarkan terbuka atau tidak ditutup secara harian dg tanah, dan sistem pengumpulan dan pengolahan lindi tidak optimal. Gas methana yang timbul akibat reaksi biokimia sampah tdk dikendalikan shg sering terjadi kebakaran di TPA. Ini sgt merusak lingkungan dan menjadi sumber berbagai penyakit dan masalah lainnya spt longsor.
Meskipun telah disentralisasi disatu kawasan ttt dengan metode sanitary landfill. kenyataannya permasalahan sampah masih tidak kunjung selesai, artinya masih menjadikan sumber polusi udara krn baunya, dan polusi air yg dikarenakan penanganan air lindinya (leacheate) krg bagus shg meresap kemana - mana, menjadi penyebab terjadinya wabah penyakit dan banjir. Masalah ini timbul bila penanganan terlambat dan tdk sistimatis
KEMUNGKINAN UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN Tempat penumpukan sampah yang
datang, tdk kehujanan, bila sampah datang sdh basah dibuat sistem drainase spy air yg lepas dialirkan ke Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
Sortasi, dipisahkan sampah yang bisa dikompos /tidak bisa dikompos, seperti plastik, karet dan sebagainya untuk dibakar dalam incinerator.
Composting, membuat tempat untuk proses pembuatan kompos dan produksi gas methan yg sistematik serta metoda fermentasi bioenzym shg proses kompos bisa lebih cepat dan bisa mengurangi bau yang tidak sedap
PENGARUH PENGOLAHAN SAMPAH TERHADAP MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN
Pengaruh yang baik:1. Dimanfaatkan untuk menimbun lahan
semacam rawa dan dataran rendah2. Dimanfaatkan untuk pupuk3. Untuk pakan ternak4. Mengurangi tempat untuk berkembang
biak serangga atau binatang mengerat5. Menurunkan insiden kasus penyakit
menular yang erat hubungannya dengan sampah
6. Estetika lingkungan bersih7. Mencerminkan kemajuan budaya8. Dana kesehatan jadi lebih hematJika pengolahannya kurang baik dapat
memberipengaruh negatif: Terhadap kesehatan Tempat perkembang biakan vektor
penyakit, misal : lalat atau tikus Insiden demam berdarah Terjadi kecelakaan luka kena benda
tajam Gangguan spikosomatis, misal sesak
nafas, insomnia, stres
Terhadap lingkungan Estetik kurang Bau busuk krn ada proses
pembusukan Pencemaran udara & bahaya
kebakaran saluran air menjadi dangkal Musim hujan dapat menyebabkan
banjir mengakibatkan kerusakan fasilitas masyarakat
Terhadap sosial ekonomi dan budaya masyarakat
- mencerminkan keadaan sosial budaya masyarakat setempat
Menurunkan minat dan hasrat turis baik dari luar maupun lokal wisata kurang pemasukan daerah menurun
Menyebabkan perselisihan antara penduduk setempat dan pengelola (kasus TPA Bantargebang, Bekasi)
- Angka kesakitan meningkat dan mengurangi hari kerja shg prokduktivitas masyarakat menurun
- Perbaikan lingkungan yg rusak memerlukan dana besar
- Penumpukan sampah menyebabkan kemacetan lalu lintas yang dapat menghambat transportasi barang dan jasa
Penggabungan secara terintegrasi antara Incinerator, Komposting, IPAL, Pengolahan sludge, dan sistem energi supaya operasional pengolahan sampah tidak mahal
KEUNTUNGAN PENGELOLAAN SAMPAH SECARA TERINTERGRASI
Sistem ini mampu memproses sampah padat, sludge, dan cair, misalnya : sampah domestik dan rumah tangga, hotel, pasar, rumah sakit maupun sampah dan limbah industri. Keuntungan dan keistimewaan pengolahan sampah dengan sistem integrasi:
1. Ekonomis Pemrosesan sampah komposting menghasilkan pupuk organik dan biogas yaitu gas methan yang dapat dipakai untuk bahan bakar pada incinerator dan sebagian besar bisa dijual sebagai Gas Alam (LNG)
2. Ramah lingkungan:Dengan incinerator sampah yang non degradable dapat dibakar dengan kemampuan mendestruksi sampah menjadi abu sampai dengan 90 %. Abu nya dapat dimanfaatkan sbg tanah urug /sebagai bahan pencampur pd pembuatan batako. Dengan adanya sistem sanitasi dan IPAL dapat dicegah adanya pencemaran air lindi (leacheate) untuk menghindari beberapa penyakit menular dan bau yang tidak enak.
3. Terjamin dan Aman:Pada saat pengoperasiannya tdk menghasilkan panas yg membahayakan disekelingnya, dan gas buang yang dihasilkan dikendalikan secara maksimal shg emisi gas buangnya aman terhadap lingkungan.
4.Praktis