BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Laporan
Dimasa kemajuan teknologi khususnya Power Supply sudah berkembang sangat pesat. Salah
satunya di bidang teknologi audio, maka hal itulah yang mendasari penulis dalam membuat laoran ini dan
kami menyadari bahwa ini sudah menjadi kewajiban penulis sebagai siswa teknik audio vidio untuk
selalu kreatif, inovatif terhadap segala kemajuan yang terjadi terutama dibidang elektronoka. Selain itu,
siswa siswa elektronika merupakan aset yang paling beharga dan tidak ternilai bagi kemajuan bangsa ini.
1.2. Tujuan Penulisan Laporan
Tujuan umum dari pembuatan laporan ini adalah sebagai syarat dalam mengikuti ujian
kompetensi dan Ujian Nasional (UAN). Dan adapun tujuan khusus dari pembuatan laporan ini adalah
a. Memperluas daya nalar dan pola pikir siswa secara maju
b. Menguji seberapa jauh kemampuan penulis dalam bidang elektronika
c. Dapat lebih mengetahui secara terperinci dalam hal elektonika
d. Dapat mengetahui keunggulan dan kelemahan yang ada pada elektronika
e. Dapat memberikan informasi tentang ilmu elektronika pada orang-orang banyak.
1.3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG)
Dilakukan di “INSTANSI PEMERINTAHAN PROVINSI RIAU”. Sedangkan pembuatan laporan
dilakukan disekolah dan dirumah. Adapun waktu pelaksanaan sesuai dengan tabel dibawah ini:
1
Tabel 1.1 : Waktu Pelaksanaan PSG
NO KEGIATAN WAKTU PELAKSANAN
01 Awal Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) 21 Juli 2010
02 Akhir Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) 30 November 2010
03 Penyusunan laporan Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) 1 Desember 2010
04 Ujian Laporan Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) 18 Desember 2010
Sumber : SMK Multi Teknik Masmur Pekanbaru
1.4. Indentitas Tempat Pendidikan Sistem Ganda (PSG)
1.4.1. Sejarah
Pembentukan Provinsi Riau ditetapkan dengan Undang-undang Darurat Nomor 19 Tahun 1957.
Kemudian diundangkan dalam Undang-undang Nomor 61 tahun 1958. Sama halnya dengan provinsi lain
yang ada di Indonesia, untuk berdirinya Provinsi Riau memakan waktu dan perjuangan yang cukup
panjang, yaitu hampir 6 tahun
Awalnya Kantor BKD bernama BADP yang terletak di Jalan Cut Nyak Dien sampai sekarang
1.4.2. Disiplin Kerja
- Masuk jam 08.00
- Memakai baju kerja
- Memakai sepatu
- Istirahat 12.00. wib 01.00.wib
- Pulang jam 05.00
2
BAB IIPEMBAHASAN
2.1.1. Power Supply Computer
2.1.2. Pengertian
Power supply adalah adalah sebuah piranti elektronika yang berguna sebagai sumber daya untuk
piranti lain, terutama dayalistrik. Pada dasarnya pencatu daya bukanlah sebuah alat yang
menghasilkan energi listrik saja, namun ada beberapa pencatu daya yang menghasilkan energi mekanik,
dan energi yang lain.
Power Supply Komputer merupakan sumber listrik utama yang menyediakan tegangan + 12V, -
12V, + 5V, -5V, dan sinyal POR (Power On Reset) untuk mengaktifkan motherboard. Daya maksimal
yang dapat di konsumsi oleh power supply ini sekitar 200 watt dengan tegangan masuk sebesar 220 V AC
dari PLN. Dengan efisiensi yang sangat tinggi power supply ini sekitar 200 watt dapat menyediakan
tegangan sebesar + 5V dengan arus sekitar 15 - 20 A untuk keperluan peralatan digital motherboard, disk
drive, hard disk, fan prosessor, CD-Rom Drive dan card-card yang dimaksudkan pada slot motherboard.
Bila beban power supply berlebihan, maka komputer akan tidak jalan atau bisa berjalan tetapi
tidak normal terutama pada saat kelistrikan yang di butuhkan meningkat sampai limit. Kerusakan yang
sering terjadi ialah akibat beban berlebihan, tegangan masuk yang tidak stabil, sistem ground yang tidak
baik, dan sebab-sebab lain. Gangguan paling fatal untuk untuk power supply ialah bila tidak
mengeluarkan tegangan sama sekali, walaupun sudah di beri tegangan masuk sesuai dengan kebutuhan.
Cara praktis untuk memperbaiki power supply komputer dapat di lakukan sebagaiberikut :
[1]. Lepaskan kotak power supply dari cassing agar memudahkan memeriksa rangkaian elektronik dan
lepaskan seluruh kabel dari alat-alat lain. Bukalah kotak power supply sambil memeriksa fisik
komponen elektronik, barangkali ada yang terbakar dapat diketahui.
[2]. Periksalah FUSE pada masukkan AC 220V dari sumber listrik luar, lepaskan FUSE tersebut dari
soketnya dan ukur hubungan kawat pengamannya dengan ohm-meter pada posisi X1. Jarum ohm-
meter harus menunjukkan nilai sekitar 0 ohm, yang berarti FUSE tersebut masih baik. Jika ohm-
3
meter menunjukkan angka yang tak terhingga, berarti FUSE sudah putus, harus diganti baru. Jangan
melakukan sambungan kawat pada FUSE yang sudah putus, karena batas arus lelehnya mungkin
akan menjadi lebih besar dan akan menyebabkan kerusakan bagian lain.
[3]. Jika FUSE baik atau sudah diganti baru tetapi masih juga tidak dapat mengeluarkan tegangan DC,
maka lanjutkan dengan memeriksa transistor power switching 2SC3039 (dua buah) yang bertugas
sebagai kendali catu daya secara PWM. Lepaskan dua transisitor 2SC3039 tersebut dari PCB dan
lakukan pemeriksaan kondisi masing-masing dengan multimeter. Bila salah satu transistor rusak
untuk menggantinya sebaiknya keduanya diganti dengan transistor baru, agar karakteristiknya
terjamin dan simetris, ketidakseimbangan karateristik dua transistor ini menyebabkan gangguan
stabilitas tegangan DC yang dikeluarkan power supply.
[4]. Lepaskan diode brigde atau empat buah diode perata yang langsung meratakan arus listrik AC pada
bagian masukkan, periksalah kondisi diode ini dengan multimeter. Kadang sering terjadi salah satu
diode-nya bocor atau hubungan singkat, sehingga arus listrik AC ikut masuk ke rangkaian switching
dan melumpuhkan power supply secara keseluruhan transistor power akan ikut rusak, terbakar.
Bahkan jika tingkat kebocoran diode ini ini sangat besar, maka trafo switching akan meleleh,
kawatnya terkelupas, dan terhubung singkat, kerusakan ini yang paling fatal.
[5]. Periksa juga transistor pembangkit pulsa "power on reset", juga kapasisitor dan resistor yang terdapat
pada rangkaian basis transistor tersebut. Jika rangkaian transistor ini bekerja dengan baik, maka
seluruh hasil regulasi tegangan DC akan di reset oleh pembangkit PWM dan akibatnya power supply
tidak mengeluarkan DC sama sekali. Gantilah transistor baru jika dari pengetesan transistor POR ini
ternyata rusak. Begitu juga apabila kapasitor di test akan kering, nilainya berubah, maka harus di
ganti baru dengan nilai yang persis sama dengan sebelumnya.
[6]. Karena Power Supply komputer umunya bekerja dengan temperatur yang lebih tinggi dari suhu
ruangan, maka ada kemungkinan karena panas yang berlebihan menyebabkan solderan kaki-kaki
komponen atau kabel-kabel ada yang terlepas. Periksalah seluruh solderan pada PCB Power Supply,
lebih bagus lagi pastikan hubungannya di perbaiki dengan jalan di solder ulang dengan timah yang
4
lebih lunak (encer, flux 60/40). Sehingga hubungan kabel atau kaki komponen yang mungkin
longgar dapat di jamin bersambung kembali dan umumnya power supply akan dapat bekerja normal
kembali.
[7]. Komponen aktif yang pengetesannya tidak dapat di lakukan dengan multimeter adalah ICTL494 yang
bertugas sebagai pembangkit (PWM) untuk mengendalikan transistor power switching bekerja. IC
ini hanya di test dengan membandingkan terhadap IC yang normal pada power supply yang lain
yang sejenis. Pergunakan soket IC yang dicurigai rusak dengan IC pembanding yang masih bagus.
[8]. Bila proses pemeriksaan dan pergantian komponen yang rusak sudah dilakukan secara keseluruhan,
maka cobalah power supply dihidupkan dengan memasang beban berupa disk drine saja. Periksalah
apakah kipasnya berputar, ukur tegangan kabel yang berwarna kuning (+12), merah (+5), biru (-5),
biru (-12), orange (POR) terhadap kabel warna hitam (ground). Bila parameter tegangan pada kabel-
kabel tersebut sudah benar, matikan power supply dan gantilah bebannya dengan motherboard atau
beban lengkap seperti semula, cobalah sekali lagi
2.1.2. Gambar
Gambar ex power suplly computer
5
Ini dia - Bagian Dalam Power Supply PC Anda
Merah ( red ) : menunjukkan Voltase + 5 V
Putih ( white ) : Untuk menunjukkan Voltase – 5 V
Hitam ( black ): Ground ( 0 v )
Kuning ( yellow ) : untuk voltase + 12 V
Biru ( blue ) : Untuk – 12 V
Ungu ( purple ) : + 5 V ( stand by )
Oranye (orange ) : untuk + 3 , 3 V
Hijau ( green ) : DC ON
Coklat ( brown ) .
sense ( pemberi tanda ke matherboard komputer ).
fan ( kipas angin ) .
6
2.2. Pembahasan Secara Praktek
2.2.1. Alat-alat dan Bahan
> Obeng mine > Multitester
> Obeng plus > Solder
> Pingset > Timah
> Tiner
2.2.2. Gambar Kerja Dan Uraiaan
Perbaiki Kerusakan POWER SUPPLY pada PC
7
Perhatikan Bagian Kapasitor (ELCO) Bila permukaannya tidak rata lagi, berarti ELCO/ Capacitor
dimaksud sudah tidak sehat.
Power Supply Komputer merupakan sumber listrik utama yang menyediakan tegangan + 12V, -
12V, + 5V, -5V, dan sinyal POR (Power On Reset) untuk mengaktifkan motherboard. Daya maksimal
yang dapat di konsumsi oleh power supply ini sekitar 200 watt dengan tegangan masuk sebesar 220 V AC
dari PLN.
Dengan efisiensi yang sangat tinggi power supply ini sekitar 200 watt dapat menyediakan
tegangan sebesar + 5V dengan arus sekitar 15 – 20 A untuk keperluan peralatan digital motherboard, disk
drive, hard disk, fan prosessor, CD-Rom Drive dan card-card yang dimaksudkan pada slot motherboard.
Bila beban power supply berlebihan, maka komputer akan tidak jalan atau bisa berjalan tetapi
tidak normal terutama pada saat kelistrikan yang di butuhkan meningkat sampai limit. Kerusakan yang
sering terjadi ialah akibat beban berlebihan, tegangan masuk yang tidak stabil, sistem ground yang tidak
baik, dan sebab-sebab lain.
2.2.3. Proses Kerja
A. Langkah Kerja
> Mempersiapkan tempat reparasi > Mempersiapkan komponen kritis
> Mempersiapkan alat-alat
B. Pemeriksaan
- Buka kesing power supply
- Periksa FUSE
- Lepaskan diode brigde
- Periksa juga transistor
C. Cara Perbaiki
Cara praktis untuk memperbaiki power supply komputer dapat di lak ukan sebagai berikut :
8
Lepaskan kotak power supply dari cassing agar memudahkan memeriksa rangkaian elektronik
dan lepaskan seluruh kabel dari alat-alat lain. Bukalah kotak power supply sambil memeriksa
fisik komponen elektronik, barangkali ada yang terbakar dapat diketahui.
Bersihkan Bekas Lem untuk memeriksa koneksi Kabel dengan Board - Adakah kebocoran di sisi ini.
Periksalah FUSE pada masukkan AC 220V dari sumber listrik luar, lepaskan FUSE tersebut dari
soketnya dan ukur hubungan kawat pengamannya dengan ohm-meter pada posisi X1. Jarum
ohm-meter harus menunjukkan nilai sekitar 0 ohm, yang berarti FUSE tersebut masih baik. Jika
ohm-meter menunjukkan angka yang tak terhingga, berarti FUSE sudah putus, harus diganti
baru. Jangan melakukan sambungan kawat pada FUSE yang sudah putus, karena batas arus
lelehnya mungkin akan menjadi lebih besar dan akan menyebabkan kerusakan bagian lain.
Jika FUSE baik atau sudah diganti baru tetapi masih juga tidak dapat mengeluarkan tegangan
DC, maka lanjutkan dengan memeriksa transistor power switching 2SC3039 (dua buah) yang
bertugas sebagai kendali catu daya secara PWM. Lepaskan dua transisitor 2SC3039 tersebut dari
PCB dan lakukan pemeriksaan kondisi masing-masing dengan multimeter. Bila salah satu
transistor rusak untuk menggantinya sebaiknya keduanya diganti dengan transistor baru, agar
9
karakteristiknya terjamin dan simetris, ketidakseimbangan karateristik dua transistor ini
menyebabkan gangguan stabilitas tegangan DC yang dikeluarkan power supply.
Lepaskan diode brigde atau empat buah diode perata yang langsung meratakan arus listrik AC
pada bagian masukkan, periksalah kondisi diode ini dengan multimeter. Kadang sering terjadi
salah satu diode-nya bocor atau hubungan singkat, sehingga arus listrik AC ikut masuk ke
rangkaian switching dan melumpuhkan power supply secara keseluruhan transistor power akan
ikut rusak, terbakar. Bahkan jika tingkat kebocoran diode ini ini sangat besar, maka trafo
switching akan meleleh, kawatnya terkelupas, dan terhubung singkat, kerusakan ini yang paling
fatal.
Periksa juga transistor pembangkit pulsa “power on reset”, juga kapasisitor dan resistor yang
terdapat pada rangkaian basis transistor tersebut. Jika rangkaian transistor ini bekerja dengan
baik, maka seluruh hasil regulasi tegangan DC akan di reset oleh pembangkit PWM dan
akibatnya power supply tidak mengeluarkan DC sama sekali. Gantilah transistor baru jika dari
pengetesan transistor POR ini ternyata rusak. Begitu juga apabila kapasitor di test akan kering,
nilainya berubah, maka harus di ganti baru dengan nilai yang persis sama dengan sebelumnya.
Karena Power Supply komputer umunya bekerja dengan temperatur yang lebih tinggi dari suhu
ruangan, maka ada kemungkinan karena panas yang berlebihan menyebabkan solderan kaki-kaki
komponen atau kabel-kabel ada yang terlepas. Periksalah seluruh solderan pada PCB Power
Supply, lebih bagus lagi pastikan hubungannya di perbaiki dengan jalan di solder ulang dengan
timah yang lebih lunak (encer, flux 60/40). Sehingga hubungan kabel atau kaki komponen yang
mungkin longgar dapat di jamin bersambung kembali dan umumnya power supply akan dapat
bekerja normal kembali.
Komponen aktif yang pengetesannya tidak dapat di lakukan dengan multimeter adalah ICTL494
yang bertugas sebagai pembangkit PWM untuk mengendalikan transistor power switching
bekerja. IC ini hanya di test dengan membandingkan terhadap IC yang normal pada power
10
supply yang lain yang sejenis. Pergunakan soket IC yang dicurigai rusak dengan IC pembanding
yang masih bagus.
Bila proses pemeriksaan dan pergantian komponen yang rusak sudah dilakukan secara
keseluruhan, maka cobalah power supply dihidupkan dengan memasang beban berupa disk drine
saja. Periksalah apakah kipasnya berputar, ukur tegangan kabel yang berwarna kuning (+12),
merah (+5), biru (-5), biru (-12), orange (POR) terhadap kabel warna hitam (ground). Bila
parameter tegangan pada kabel-kabel tersebut sudah benar, matikan power supply dan gantilah
bebannya dengan motherboard atau beban lengkap seperti semula, cobalah sekali lagi.
E. Perawatan dan Pemeliharan
Gangguan paling fatal untuk untuk power supply ialah bila tidak mengeluarkan tegangan
sama sekali, walaupun sudah di beri tegangan masuk sesuai dengan kebutuhan. Jd Untuk menjaga
agar Power supply kita tidak mudah surak sebaikknya kita menggunakan trafo. Agar tegangan
stabil sesuai yg dibutuhkan oleh power supply.
F. Troubleshooting Power Supply Komputer
Troubleshooting khusus pada Casing dan Power Supply. Ada beberapa kasus
troubleshooting Casing dan Power Supply, diantaranya:
Kasus:
UPS tidak bisa mengatasi tegangan dengan baik.
Solusi:
Kemungkinan UPS yang dimiliki, baterainya dalam kondisi yang lemah. Segera isi ulang
baterai tersebut supaya kapasitas dan kekuatannya menjadi penuh kembali. Apabila
baterai sudah dalam keadaan penuh, tetapi permasalahan masih terjadi, maka
kemungkinan besar permasalahan terletak pada UPS.
Kasus:
Kipas yang ada di power supply tidak bekerja atau mengeluarkan suara yang berisik.
11
Solusi:
Perlu melepaskan power supply. Sebelum nantinya akan dipasang kembali, bersihkan
debu yang menempel pada power supply tersebut dengan menggunakan peralatan yang
memang disiapkan untuk membersihkan debu. Dalam kondisi yang bersih, maka power
supply tidak akan mengeluarkan suara yang berisik dan akan bekerja dengan baik.
Kasus:
Power supply mengeluarkan suara yang berderit-derit.
Solusi:
Kemungkinan besar permasalahan tersebut terletak pada kipas prosesor. Bersihkan kipas
prosesor tersebut. Tetapi apabila setelah dibersihkan masih mengalami kondisi yang
sama, maka permasalahan tersebut terletak pada beberapa konrponen elektronik yang ada
di sekitar power supply.
Kasus:
Lampu penerangan suram dan kompufer booting ulang.
Solusi:
Kemungkinan tegangan listrik tidak stabil dan memerlukan UPS untuk menangani
masalah tersebut. Segera beli UPS untuk menangani masalah tersebut, karena apabila
dibiarkan maka PC lama kelamaan akan rusak karena tegangan yang tidak stabil.
Kasus:
Ketika menghidupkan komputer, tidak terjadi apa-apa, tetapi power supply tidak mau
hidup.
12
Solusi:
Pastikan semua komponen terpasang dan terhubung pada power dan mendapatkan daya
dari power supply tersebut. Jika kita menggunakan casing komputer dengan power
supply yang bertipe ATX, Kita harus mengecek konektor dari switch power ke konektor
Power Switch yang ada di motherboard. Sangat sering terjadi, khususnya ketika
memasang case compute dengan sistem ATX, konektor yang dipasang keliru dan terbali
sehingga menyebabkan PC tidak bisa menyala. Jika konektornya sudah terpasang dengan
benar, maka permasalahannya terletak pada power supply yang jelek. Segera ganti power
supply tersebut dengan yang baru.
Kasus:
Mode Power Saving atau Standby yang ada di Windows 98 tidak bekerja dengan baik.
Solusi:
Ada beberapa komponen yang menyebabkan permasalahan diatas, diantaranya adalah
sebagai berikut:
1. Pastikan fasilitas Power Management sedang aktif. Untuk mengaktifkannya, lakukan
langkah-langkah sebagai berikut: Klik Start/Settings/Control panel/klik dua kali icon
Power Management untuk memastikan Power schemes dalam kondisi Always on dan
aturlah waktu yang diinginkan untuk menampilkan aktivitas power Management pada
monitor dan hard disk.
2. Tutup semua aplikasi yang sedang terbuka dan aktif. Ikuti instruksi yang ada pada
Clean Boot untuk menutup semua software atau program yang sedang terbuka dan aktif.
Begitu software tersebut tertutup, otomatis fasilitas Power Saving/Standby akan muncul.
13
3. Screen Savers. Non-aktifkan semua screen saver. Screen saver tersebut misalnya 3D
Flower Box, 3D Flying Objects, 3D Maze and 3D Text. Apabila screen saver ini sudah
hilang maka fitur Power Saving/standby akan muncul.
4. Power Management Aktif/Tidak Aktif pada CMOS. Secara umum, komputer
mempunyai kontrol power management dalam BIOS. Cek CMOS komputer untuk
memastikan bahwa Power Management aktif pada CMOS. Kalau ternyata ada masalah,
maka kemungkinan driver dari APM ada yang rusak atau corrupt.
5. Komponen Hardware dapat menyebabkan mode Power Saving/Standby tidak bekerja
dengan Beberapa perangkat keras, misalnya USB dapat menyebabkan mode Power
Saving/Standby tidak bisa bekerja dengan baik.
2.2.4. Hasil yang di Capai
Sangat memuaskan, dan power supply dapat kembali digunakan.
14
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dalam melakukan reparasi atau perbaikan serta pembuatan laporan akhir Pendidikan Sistem Ganda
ini (PSG) Sangat diperlukan ketelitian dan kedesiplinan yang baik agar berhasil dan mencapai hasil yang
memuaskan, sebagai siswa dan pemula penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan terutama
pengalaman penulis dalam menghasilkan suatu produk.
Akhirnya penulis menyimpulkan bahwa kerja sama yang baik antara teman-teman, ketersediaan dana
yang cukup seta bimbingan yang dilakukan secara rutin antara guru pembimbing dan siswa merupakan
suatuhal yang menentukan keberasilan penulis dalam melakukan reparasi dan pembuatan laporan akhir
Pendidikan Sistem Ganda (PSG) ini.
3.2. Saran
Adapun saran yang dapat penulis kemukakan dalam laporan ini adalah :
1. Diharapkan waktu yang diberikan untuk pembuatan laporan ini diperpanjang agar siswa tidak terjadi
kesalahan dalam pembuatan laporan.
2. Diharapkan dalam pembuatan laporan ini siswa tidak dipersulit dan pembimbing harus penuh perhatian
terhadap siswa.
3. Diharapkan pembimbing dengan guru pembimbing dapat dilakukan lebih sering lagi agar laporan ini
menjadi semakin sempurna.
15