KORELASI ANTARA HAFALAN AL-QUR’AN DENGAN PRESTASI
BELAJAR BAHASA ARAB SISWA MTs NEGERI GUBUKRUBUH
GUNUNGKIDUL TAHUN AJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Pendidikan Islam
Disusun Oleh:
Umi Khusnul Khotimah NIM. 10420107
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2014
vii
MOTTO
�مه القران و�ل مك من تعمل� �ري
Sebaik-baik kamu adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan
mengajarkannya. (HR. Al-Bukhori)0F
1
1 As’ad Humam, Seratus Hadits Tarjamah Lafdziyah, (Yogyakarta: Team Tadarus
“AMM” Yogyakarta, 1995), hal 1.
viii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya sederhana ini kepada,
Jurusan Pendidikan Bahasa Arab
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
ix
ABSTRAK
UMI KHUSNUL KHOTIMAH. Korelasi antara Hafalan Al-Qur’an dengan Prestasi Belajar Bahasa Arab Siswa MTs Negeri Gubukrubuh Gunungkidul Tahun Ajaran 2013/2014. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara hafalan Al-Qur’an dengan prestasi belajar bahasa Arab siswa MTs Negeri Gubukrubuh Gunungkidul. Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran bagi pengelola pendidikan atau guru pada umumnya, sekaligus sebagai bahan evaluasi pembelajaran bahasa Arab, khususnya di MTs Negeri Gubukrubuh Gunungkidul dalam rangka untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan subyek penelitian berjumlah 28 anak. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, dokumentasi dan tes. Analisis data yang digunakan adalah analisis korelasi product moment dengan persyaratan uji normalitas data dan analisis regresi untuk mengetahui seberapa besar pengaruh hafalan Al-Qur’an terhadap prestasi belajar siswa.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa besarnya nilai rata-rata siswa pada variabel hafalan Al-Qur’an adalah 85,32 sedangkan besarnya nilai rata-rata siswa pada variabel prestasi bahasa Arab adalah 83,18. Hal ini berarti bahwa nilai rata-rata bahasa Arab siswa lebih besar dari nilai rata-rata hafalan Al-Qur’an. Dari hasil analisis korelasi product moment diperoleh nilai koefisien korelasi hafalan Al-Qur’an terhadap prestasi belajar bahasa Arab adalah 0,484, dan signifikannya 0,009 yang kurang dari 0,05. Ini berarti bahwa ada korelasi antara hafalan Al-Qur’an dengan prestasi belajar bahasa Arab siswa MTs Negeri Gubukrubuh Gunungkidul. Sedangkan dari hasil Regresi dapat diketahui besarnya koefisien determinasi yaitu 0,454. Hal ini mengandung pengertian bahwa pengaruh hafalan Al-Qur’an terhadap prestasi belajar bahasa Arab adalah 45,4%.
x
التجريد�رتباط بني حفظ القرأن و اجناز تعمل اللغة العربية للطلبة يف أيم حسن اخلامتة.
حبث ال. ٢٠١٤- ٢٠١٣�يدول العام ا�رايس به �ونوݞواملدرسة الثانوية احلكومية �وبوك رالعلمي. يو�يا�ر�: قسم تعلمي الغة العر بية �لكية العلوم الرتبوية و تأهيل املعلمني جبامعة سو�ن
. ٢٠١٤اكلي�ااك االسالمية احلكومية يو�يا�ر�،اجناز تعمل و وهدف هذا البحث هو معرفة وجود �رتباط أو �دمه بني حفظ القرأن
�يدول. به �ونوݞويف املدرسة الثانوية االسالمية احلكومية �وبوك ر اللغة العربية �ى الطلبةو�ر� من هذا االبحث أن �سامه و أن يعطي الفكرية للمد�ر الرتبوية أو املعلمني �امة و أيضا
به �ونوݞو�كون مادة التقيمي ىف تعلمي اللغة العربية �اصة �ملدرسة الثانوية احلكومية �وبوك ر�يدول من أ�ل �رقية اجناز تعمل الطلبة.
فانه. وأما مجع بيا�تهالبا ط28وهذا البحث هو البحث المكى بعدد موضوع البحث �ىل طريقة املقاب� والتوثيق واالختبار. و حتليل البيا�ت املس�ت�دم هو الت�ليل االرتباطي
)product moment) رشط اختبار طبيعية البيا�ت و حتليل �حندار� (analisis regresi .ملعرفة أ�ر حفظ القران الطلبة اىل اجناز تعلمهم (
النتاجئ املعاد� �ى الطلبة ىف متغري حفظ القران وهو �ىلدلت نتي�ة هذا البحث . و يبدو 83, 18 فانه. أما النتاجئ املعاد� �ى الطلبة ىف متغري اجناز تعمل اللغة العربية 85،32
هذا ايل أن النتاجئ املعاد� �ى الطلبة يف اللغة العربية أكرب من النتاجئ املعاد� ىف حفظ القران. )، حتصل �لهيالنتي�ة املعام� االرتباطية ىف product momentو من الت�ليل االرتباطي (
مما أقل من )،0،009)، واملعنوية (0،484حفظ القران ايل نتي�ة تعمل اللغة العربية وهو (). واملراد هذا أن هناك االرتباط بني حفظ القران و تعمل اللغة العربية �ى الطلبة 0،05(
�حندار فيعرف �يدول. و أما من نتي�ة الت�ليل به �ونوݞو�ملدرسة الثانوية احلكومية �وبوك ر). وهذا يفهم �ىل أن أ�ر حفظ القران ايل اجناز تعمل 0،454مهنا أكرب املعام� اجلازمة و يه (
ىف املائة.45،4اللغة العربية وهو
�رتباط، حفظ القرأن ، اجناز تعمل اللغة العربيةاللكامت الرئيس�ية:
xi
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Transliterasi kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan skripsi ini
berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 158/1987 dan
0543b/U/1987. Secara garis besar urutannya sebagai berikut:
1. Huruf Konsonan
Fonem konsonan bahasa Arab yang dalam sistem tulisan Arab
dilambangkan dengan huruf dan sebagian dilambangkan dengan tanda dan
sebagian lain lagi dilambangkan dengan huruf dan tanda sekaligus.
Di bawah ini daftar huruf Arab dan transliterasinya dengan huruf latin.
Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama
Alif tidak اdilambangkan
tidak dilambangkan
Ba b be ب
Ta t te ت
ṡa ṡ es (deng titik diatas) ث
Jim j je ج
ḥa ḥ ha (dengan tutik di bawah) ح
Kha kh ka dan ha خ
Dal d de د
Żal ż zet (dengan titik diatas) ذ
Ra r er ر
Zai z zet ز
Sin s es س
xii
Syin Sy es dan ye ش
ṣad ṣ es (dengan titik di bawah) ص
ḍad ḍ de (dengan titik di bawah) ض
ṭa ṭ te (dengan titik di bawah) ط
ẓa ẓ zet (dengan titik di bawah) ظ
ain ..‘.. koma terbalik di atas‘ ع
Gain g ge غ
Fa f ef ف
Qaf q ki ق
Kaf k ka ك
Lam l el ل
Mim m em م
Nun n en ن
Wau w we و
Ha h ha هى
Hamzah .´.. Apostrof ء
Ya y ye ي
2. Vokal
Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri dari vokal
tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong.
a) Vokal tunggal
Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harkat
transliterasinya sebagai berikut:
xiii
Tanda Nama Huruf Latin Nama Fatḥah a a ـ Kasrah i i ـ ḍammah u u ـ
b) Vokal rangkap
Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara
harakat dan huruf, transliterasinya gabungan huruf, yaitu:
Tanda dan Huruf
Nama Gabungan Huruf
Nama
Fatḥah dan ya ai a dan i ...ي Fatḥah dan wau au a dan u .....و
3. Maddah
Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harakat dan
huruf, transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu:
Harkat dan Huruf
Nama Huruf dan Tanda
Nama
..ي Fatḥah dan alif ....ا ...atau ya
ā a dan garis di atas
يـ Kasrah dan ya ī i dan garis di atas
ḍammah dan ....وwau
ū u dan garis di atas
4. Ta marbuṭah
Taransliterasi untuk ta marbuṭah ada dua, yaitu:
1) Ta marbuṭah hidup
Ta marbuṭah yang hidup atau mendapat harkat fatḥah, kasrah dan
ḍammah, transliterasinya adalah /t/.
xiv
2) Ta marbuṭah mati.
Ta marbuṭah yang mati atau mendapat harkat sukun, transliterasinya
adalah /h/.
Kalau pada suatu kata yang akhir katanya ta marbuṭah diikuti oleh kata
yang menggunakan kata sandang al, serta bacaan kedua kata itu
terpisah maka ta marbuṭah itu ditransliterasikan dengan /h/.
Contoh: روضة األطفال - rauḍah al- aṭfāl / rauḍatul aṭfāl.
5. Syaddah (Tasydid)
Syaddah atau tasydid yang dalam system tulisan Arab dilambangkan
dengan sebuah tanda, tanda syaddah atau tanda tasydid. Dalam transliterasi
ini tanda syaddah tersebut dilambangkan dengan huruf, yaitu huruf yang
sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah itu.
Contoh: ربنا - rabbanā
6. Kata Sandang
Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf,
yaitu : ال . namun, dalam system transliterasinya kata sandang itu dibedakan
antara kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsyiah dengan kata sandang
yang diikuti oleh huruf qomariah.
1) Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiah
Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiah ditransliterasikan
sesuai dengan bunyinya, yaitu huruf /l/ diganti dengan huruf yang sama
dengan huruf yang langsung mengikuti kata sandang itu.
xv
Contoh: جل ar-rajulu - الر
2) Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariah
Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariah ditransliterasikan
sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai dengan
bunyinya.
Contoh: القلم – al-qalamu
Baik diikuti oleh syamsiah maupun qamariah, kata sandang ditulis
terpisah dari kata yang mengikuti dan dihubungkan dengan tanda
sambung/ hubung.
7. Hamzah
Hamzah ditransliterasikan dengan apostrof, itu hanya terletak di tengah
dan di akhir kata. Bila hamzah terletak di awal kata, maka tidak
dilambangkan, karena dalam tulisan Arab beruba alif.
Contoh: اكل – akala
8. Penulisan Kata
Pada dasarnya setiap kata, baik fi’il. Isim maupun huruf, ditulis
terpisah. Bagi kata-kata tertentu yang enulisannya dengan huruf Arab yang
sudah lazim dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau harakat
yang dihilangkan maka dalam transliterasinya ini penulisan kata tersebut bias
dilakukan dengan dua cara: bias dipisah perkata dan bias pula dirangkaikan.
Contoh: ازقين وان هللا لهو خير الر
- Wa innallāha lahuwa khair ar-rāziqīn
xvi
- Wa innallāha lahuwa khairur- rāziqīn
9. Huruf Kapital
Meskipun dalam tulisan Arab huruf kapital tidak dikenal, dalam
transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan huruf capital
seperti apa yang berlaku dalam EYD, diantaranya huruf capital digunakan
untuk menuliskan huruf awal, nama diri dan permulaan kalimat. Bila nama
diri didahului oleh kata sandang, maka yang ditulis dengan huruf kapital
tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya.
Contoh: وما محمد اال رسول
Wa mā Muhammadun illā rasūl
Penggunaan huruf awal capital untuk Allah hanya berlaku bila
dalam tulisan Arabnya memang lengkap demikian dan kalau penulisan itu
disatukan dengan kata lain sehingga ada huruf atau harakat yang
dihilangkan, huruf kapital tidak dipergunakan.
xvii
KATA PENGANTAR
شيئ وهدىورحمة وبشرى للمسلمين اشهد ان االحمدهللا الذى نزاللكتاب تبيبسم اهللا الرحمن الرحيم. نا لك
الاله اال اهللا واشهد ان محمدا رسوالهللا. والصالة والسالم على اله وصحبه اجمعين.
Keberhasilan penulis dalam penyelesaian skripsi ini sudah pasti tidak
terlepas dari bantuan, bimbingan serta pengarahan dari berbagai pihak, oleh
karena itudengan besar hati penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Prof.Dr. H. Hamruni, M.Si selaku Dekam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
2. Drs.H. Ahmad Rodli, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Arab
yang telah membimbing dan memberikan pengarahan selama perkuliahan.
3. R. Umi Baroroh, S. Ag, M. Ag, selaku penasehat akademik yang senantiasa
membimbing serta mendidik penulis selama menjadi mahasiswa.
4. Bapak Nurhadi, MA, selaku pembimbing skripsi yang telah memberikan
banyak ilmu, bimbingan, arahan, dan waktunya dalam penyusunan skripsi ini.
5. Segenap dosen, staf dan karyawan civitas akademika Fakultas Ilmu Tabiyah
dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
6. MTsN Gubukrubuh dan bapak Latif Jauhari, S.Ag, MA, selaku kepala
sekolah yang telah memberikan izin bagi penulis untuk melakukan penelitian.
7. Ibu Suryani, S.Ag, selaku guru bidang studi bahasa Arab yang telah
membantu penulis dalam melaksanakan penelitian.
8. Rumah Tahfizh PPPA Al-Hikmah dan Abah Ali Ichan, S.Pd.I selaku
pengasuh dan ustadz rumah tahfizh.
xviii
9. Teruntuk bapakdan ibuk tercinta serta mas n adek, yang telah memberikan
doa, kasih sayang yang tulus dan motivasi yang tiada henti kepada penulis.
10. Muhamad Novi Vauzi, yang selalu menemani, membantu, dan memberikan
motivasi setiap saat, semoga bisa menjadi teman hidupku, imamku di dunia
dan akhirat. Aamiin.
11. Sahabat-sahabat seperjuangan keluarga besar PBA 2010 (Zamrud Sukijo)
terimakasih atas persahabatannya.
12. Teman-teman Asrama Putri Assalam 1, terimakasih atas kebersamaan dan
kekeluargaannya.
13. Sedulur UKM JQH al-Mizan yang selalu memberikan keceriaan.
14. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini.
Penyusun sangat menyadari bahwa karya sederhana ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka dari itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis
harapkan demi perbaikan karya ini.Namun demikian penulis berharap, semoga
karya ini dapat memberi manfaat bagi dunia pendidikan pada umumnya, dan
khususnya bagi instansi pendidikan bahasa Arab.
احلمدللهربالعاملني
Yogyakarta, 16 Mei 2014 Penyusun
Umi Khusnul Khotimah 10420170
xix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN .............................................. ii
HALAMAN PERNYATAAN BERJILBAB ........................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ................................................. iv
HALAMAN PERBAIKAN SKRIPSI....................................................... v
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. vi
HALAMAN MOTTO ............................................................................. vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................. viii
HALAMAN ABSTRAK .......................................................................... ix
HALAMAN TAJRID ................................................................................ x
PEDOMAN TRANSLITERASI .............................................................. xi
KATA PENGANTAR .......................................................................... xviii
DAFTAR ISI ........................................................................................... xx
DAFTAR TABEL ................................................................................. xxii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................... 6
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................... 6
D. Telaah Pustaka .......................................................................... 7
E. Landasan Teori ......................................................................... 9
F. KerangkaBerpikir ................................................................... 20
G. Hipotesis................................................................................. 20
H. Metode Penelitian ................................................................... 20
I. Sistematika Pembahasan ......................................................... 25
BAB II GAMBARAN UMUMMADRASAH TSANAWIYAH NEGERI
GUBUKRUBUH
A. LetakGeografis ................................................................... 28
xx
B. SejarahSingkat ................................................................... 30
C. VisidanMisi........................................................................ 34
D. StrukturOrganisasi ............................................................. 36
E. Guru danKaryawan ............................................................ 39
F. Siswa ................................................................................. 42
G. Saran danPrasarana ............................................................ 45
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hafalan Al-Qur’an siswa MTs Negeri Guburubuh ........... 47
B. Prestasi Belajar Bahasa Arab Siswa di MTs Negeri
Gubukrubuh Tahun Ajaran 2013/2014 ......................... 49
C. Korelasi antara Hafalan Al-Qur’an dengan Prestasi
Belajar Bahasa Arab siswa MTs Negeri
Gubukrubuh Tahun Ajaran 2013/2014 ......................... 52
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................... 63
B. Saran-Saran .......................................................................... 64
C. Kata Penutup ....................................................................... 64
Daftar Pustaka ....................................................................................... 66
Lampiran-lampiran
xxi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Data Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Dilingkungan MTsN
Gubukrubuh .................................................................................................. 28
Tabel 2. Kepala MTsN Gubukrubuh Sejak Pertama Kali Berdiri ................... 39
Tabel 3. Perincian Tugas Guru MTsN Gubukrubuh Tahun 2013/2014 .......... 40
Tabel 4. Perincian Tugas Lain Bagi Guru MTsN Gubukrubuh2013/2014 ...... 41
Tabel 5. Perincian Tugas Pegawai Tata Usaha MTsN Gubukrubuh Tahun
2013/2014 ..................................................................................................... 41
Tabel 6. Jumlah Siswa .................................................................................. 42
Tabel 7. Prosentase Kelulusan Dan Melanjutkan Siswa 4 Tahun Terkhir ....... 42
Tabel 8. Prosentase kehadiran siswa siswa 4 tahun terkhir............................ 43
Tabel 9. Nilai rata-rata mata pelajaran ujian nasional 4 tahun terakhir .......... 43
Tabel 10. Prestasi Siswa Bidang Akademik 4 Tahun Terakhir ....................... 43
Tabel 11. Pretasi Siswa Bidang Non Akademik 4 Tahun Terakhir ................. 44
Tabel 12. Sarana dan Prasarana ..................................................................... 45
Tabel 13. Koleksi Buku Perpustakaan ........................................................... 45
Tabel 14. Nilai Hafalan Al-Qur’an ................................................................ 47
Tabel 15. Distribusi Frekuensi Hafalan Al-Qur’an ........................................ 48
Tabel 16. Nilai Bahasa Arab siswa MTs Negeri Gubukrubuh ........................ 50
Tabel 17. Distribusi Frekuensi Prestasi Bahasa Arab ..................................... 51
Tabel 18. Hasil Uji Normalitas Data ............................................................. 53
Tabel 19. Hasil Uji Korelasi .......................................................................... 54
Tabel 20. Interpretasi Nilai r ......................................................................... 56
DAFTAR BAGAN
Bagan 1. Struktur Organisasi ......................................................................... 37
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Denah Lokasi MTs Negeri Gubukrubuh....................................... 29
Gambar 2. Histogram Frekuensi Nilai Hafalan .............................................. 49
Gambar 3. Histogram Frekuensi Nilai Bahasa Arab ...................................... 52
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Al-Qur’an adalah kalam Allah yang bernilai mu’jizat yang diturunkan
kepada Rasulullah SAW dengan perantara malaikat Jibril yang diriwayatkan
secara mutawattir, dan membacanya termasuk ibadah.1 Al-Qur’an merupakan
kitab suci terakhir bagi umat manusia dan sesudahnya tidak akan ada lagi
kitab suci yang akan diturunkan oleh Allah SWT, oleh karenanya Al-Qur’an
adalah petunjuk paling lengkap bagi umat manusia sejak turunnya Al-Qur’an
15 abad yang lalu dan akan tetap sesuai dengan perkembangan zaman pada
saat ini maupun masa yang akan datang sampai datangnya hari kiamat nanti.2
Al-Qur’an merupakan sumber utama yang dijadikan sebagai pedoman
hidup umat islam. Al-Qur’an mengandung ilmu dunia dan akhirat, juga
mengandung cerita-cerita kaum terdahulu maupun yang akan datang.
Kemudian Al-Qur’an pula mengandung banyak hakikat ilmiah, natural,
kedokteran serta penciptaan. Selain itu Al-Qur’an juga mengandung setiap
hukum, undang-undang dan syari’at yang mengatur kehidupan seorang
mukmin dan menjadikannya lebih bahagia.
1 Al-Hafidz Ahsin W, Bimbingan Praktis Menghafal al-Qur’an, (Jakarta: Bumi Aksara,
2000), hlm. 1. 2 Wisnu Arya Wardhana, Al-Qur’an dan Energi Nuklir, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Offset, 2004), hlm. 46.
1
2
Nabi Muhammad SAW menganjurkan dan memerintahkan kepada
para sahabat untuk menghafal ayat-ayat Al-Qur’an setiap kali diturunkan
serta memerintahkan para ahli untuk menulisnya. Dengan cara hafalan dan
tulisan para ahli itulah Al-Qur’an dapat senantiasa terpelihara. Usaha-usaha
untuk menghafal Al-Qur’an terus berlanjut, hal ini merupakan upaya untuk
menjaga dan memelihara kemurnian Al-Qur’an. Meskipun Allah SWT telah
menjamin tentang kesucian dan kemurnian Al-Qur’an, sesuai dengan janji
Allah SWT pada Q.S Al-Hijr ayat 9:
Artinya: “Sesungguhnya kamilah yang menurunkan Al-Qur’an dan sesungguhnya kami benar-benar memeliharanya” (Al-Hijr/15: 9) P2F
3
Hukum menghafal adalah fardhu kifayah, hal ini berarti orang yang
menghafal Al-Qur’an tidak boleh kurang dari jumlah mutawattir sehingga
terhindar dari terjadinya pemalsuan dan pengubahan terhadap ayat-ayat suci
Al-Qur’an. P3F
4P Setiap mukmin yakin bahwa menghafal Al-Qur’an adalah
termasuk ibadah yang mulia dan akan mendapatkan pahala. Begitu mulianya
orang menghafal Al-Qur’an, Allah akan memberikan pahala berlipat ganda
bagi orang-orang yang menghafalkan Al-Qur’an dengan memperhatikan
hukum-hukum yang terkandung di dalammnya serta mengamalkannya.
Mengingat pentingya hafalan Al-Qur’an, Nabi Muhammad SAW
menganjurkan pengajaran Al-Qur’an dimulai sejak masa kanak-kanak sebab
masa kanak-kanak adalah masa awal perkembangan manusia sehingga nilai-
3 Q.S. Al-Hijr (15):9 Al-Qur’an, Terjemah dan Tafsir untuk Wanita: Hilal, hlm.262 4 Al-Hafidz Ahsin W, Bimbingan Praktis..., hlm. 24.
3
nilai yang terkandung di dalam Al-Qur’an akan tertanam kuat dalam dirinya
yang akan menjadi tuntunan dan pedoman hidupnya di dunia. Selain itu pada
masa kanak-kanak kemampuan otak anak untuk menyerap informasi sangat
tinggi, sehingga kemampuan otak untuk menyimpan memori sangat luar
biasa. Anak akan sangat peka untuk menangkap sesuatu yang diperintahkan
dan diajarkan sehingga mudah memahami pelajaran yang diberikan. Namun
masalahnya Al-Qur’an disampaikan dalam bahasa Arab dan tidak semua
umat muslim di Indonesia menguasai bahasa tersebut, maka untuk bisa
membaca Al-Qur’an terlebih dahulu harus membaca huruf hijaiyyah dengan
baik dan benar.
Abdullah Abbas Nadwi dalam kata pengantarnya di buku Belajar
Mudah Bahasa Al-Qur’an, beliau mengemukakan bahwa bahasa Al-Qur’an
adalah bahasa Arab, karenanya bahasa Arab adalah sumber utama
pengetahuan tentang Islam. P4F
5P Bahasa Arab diibaratkan sebagai kunci pintu
untuk mempelajari tentang Islam. Bahasa Arab merupakan bahasa Al-Qur’an
dan menjadi salah satu alat komunikasi internasional. Oleh karena itu,
mempelajari bahasa Arab menjadi kebutuhan setiap orang khususnya umat
islam. P5F
6P Sebagaimana dalam firman Allah SWT ;
Artinya: “Sesungguhnya Kami menjadikan Al-Qur’an dalam bahasa Arab supaya kamu memahaminya.” (Q.S Az Zukhruf/43:3) P6F
7
5 Abdullah Abbas Nadwi, Belajar Mudah Bahasa Al-Qur’an, (Bandung: Mizan, 1992),
cetakan ketiga, hlm. 11. 6 Imanuddin Sukamto dan Akhmad Munawari, Tata Bahasa Arab Sistematis (Pendekatan
Baru Mempelajari Tata Bahasa Arab), (Yogyakarta: Nurma Media Idea, 2007), hlm. v. 7 Q.S. Az-Zukhrufr (43):3 Al-Qur’an, Terjemah dan Tafsir untuk Wanita: Hilal, hlm.489
4
Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa asing yang sudah
berkembang dan dipelajari sebagai alat komunikasi selain bahasa Inggris dan
bahasa Jepang oleh orang Indonesia. Masuknya Bahasa Arab di Indonesia
sudah sejak abad ke-12 M.8 Bahasa Arab diakui sebagai bahasa agama Islam
yang diajarkan mulai dari madrasah ibtidaiyyah hingga perguruan tinggi
Islam dan secara kurikuler bahasa Arab menduduki mata pelajaran wajib.
Bahasa Arab dan Al-Qur’an bagaikan dua sisi mata uang yang tak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Begitupun dalam mempelajari keduanya. Mempelajari bahasa Arab adalah syarat wajib untuk menguasai Al-Qur’an, dan mempelajari Al-Qur’an berawal dari mempelajari bahasa Arab. Dengan demikian peranan bahasa Arab disamping sebagai alat komunikasi antar sesama manusia juga sebagai alat komunikasi dalam beriman pada Allah SWT yang terwujud dengan do’a, sholat dan sebagainya.9
Bahasa Arab selain bahasa yang dipakai dalam ritual Islam, juga merupakan bahasa ilmu pengetahuan dan bahasa pergaulan internasional. Sumber-sumber ajaran Islam yang masih ditulis dengan bahasa Arab menyebabkan bahasa itu identik dengan bahasa Islam dan umat itu sendiri. Siapa yang ingin memahami Islam dari sumber yang asli, maka ia harus menguasai bahasa Arab sebagai alat untuk memahaminya. Inilah yang mendorong bahasa Arab diajarkan di sekolah-sekolah muslim di Indonesia.10
Pengembangan ilmu akademik, khusunya yang bernafaskan Islam,
akan berhasil jika dikembangkan di atas kekuatan kultural. Kekuatan kultural
yang dimaksud di sini adalah berbagai komponen yang dapat mendukung
terciptanya budaya kondusif, baik dalam upaya pengembangan spiritual,
akhlak, ilmu dan profesionalitas.
8 Syamsuddin Asyrofi dkk. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Yogyakarta: Pokja
Akademik UIN Sunan Kalijaga, 2006), hlm. 56. 9 Tayar Yusuf dan Syaiful Anwar, 1992, Metodologi Pengajaran Agama dan Bahasa
Arab, (Jakarta: Rajawali Pers), hlm. 187. 10 Abdul Munip, Problematika Penerjemahan Bahasa Arab ke Bahasa Indonesia; Suatu
Pendekatan Error Analysis Al-Arabiyyah, Jurnal Pendidikan Bahasa Arab, (Yogyakarta, 2005), hlm. 2.
5
Profesor psikologi di Universitas Imam Muhammad bin Su’ud al-
Islamiyah di Riyadh, Dr. Abdullah Subaih berpendapat bahwa dengan hafalan
Al-Quran dapat membantu untuk konsentrasi dan merupakan syarat
mendapatkan ilmu. Ia juga menambahkan bahwa semua ilmu pengetahuan,
baik itu ilmu kedokteran, matematika, ilmu syari’ah, ilmu alam dan lain
sebagainya, membutuhkan konsentrasi yang tinggi dalam meraihnya. Dan
bagi orang yang terbiasa menghafal Al-Qur’an, ia akan terlatih dengan
konsentrasi yang tinggi11
Sebagaimana sekolah Islam lain, MTs Negeri Gubukrubuh juga
mengajarkan bahasa Arab sebagai mata pelajaran wajib. Siswa yang belajar di
sekolah tersebut sebagian besar adalah santri yang berada di PPPA (Program
Pembibitan Penghafal Al-Qur’an) Al-Hikmah yaitu rumah tahfizh yang
didalamnya menggunakan beberapa metode menghafal Al-Qur’an. Melihat
hubungan yang besar antara Al-Qur’an dengan bahasa Arab, maka program
menghafal di PPPA Al-Hikmah juga berpotensi dalam mempengaruhi
pemahaman dan prestasi belajar bahasa Arab siswa.
Seperti yang peneliti amati, bahwa prestasi belajar bahasa arab antara
siswa yang tidak menghafal Al-Qur’an siswa berbeda dengan yang menghafal
Al-Qur’an. Maka untuk mengetahui pentingnya pengaruh hafalan Al-Qur’an
terhadap prestasi belajar bahasa Arab diperlukan penelitian. Melihat begitu
pentingnya memelihara Al-Qur’an dan sebagaimana dijelaskan dalam latar
belakang masalah tersebut, maka penulis tertarik untuk mengetahui seberapa
11 http://wadimubarak.com/id/artikel/52-pengaruh-alquran-terhadap-prestasi-belajar
6
besar pengaruh hafalan Al-Qur’an terhadap prestasi belajar bahasa Arab
siswa MTs Negeri Gubukrubuh.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Hafalan Al-Qur’an siswa MTs Negeri Gubukrubuh ?
2. Bagaimana prestasi belajar bahasa Arab siswa di MTs Negeri
Gubukrubuh Tahun Ajaran 2013/2014 ?
3. Apakah hafalan Al-Qur’an berpengaruh terhadap prestasi belajar bahasa
Arab siswa MTs Negeri Gubukrubuh Tahun Ajaran 2013/2014 ?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a) Untuk mengetahui Hafalan Al-Qur’an siswa kelas MTs Negeri
Gubukrubuh.
b) Untuk mengetahui prestasi belajar bahasa Arab siswa di MTs Negeri
Gubukrubuh Tahun Ajaran 2013/2014.
c) Untuk mengetahui pengaruh hafalan Al-Qur’an terhadap prestasi
belajar bahasa Arab pada siswa MTs Negeri Gubukrubuh Tahun
Ajaran 2013/2014.
2. Kegunaan Penelitian
a) Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan
bagi pengembangan ilmu pengetahuan serta sebagai informasi yang
bermanfaat.
b) Sebagai tambahan perluasan wawasan dan ilmu pengetahuan bagi
penulis, pembaca serta pemerhati pendidikan.
7
c) Secara praktis penelitian ini di harapkan dapat menjadi bahan masukan
bagi instansi pendidikan terkait pada umumnya dan MTs Negeri
Gubukrubuh pada khususnya, dalam usaha penyempurnaan peningkatan
prestasi belajar siswa terutama pada pelajaran bahasa Arab.
D. Telaah Pustaka
Setelah melakukan tinjauan pustaka ada beberapa penelitian yang
terkait dengan tema yang akan penulis teliti. Adapun penelitian-penelitian
yang relevan dengan judul pembahasan yang akan ditulis oleh penulis
diantaranya adalah:
Pertama skripsi Selly Candra Primastri, mahasiswi Pendidikan Bahasa
Arab Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, tahun 2012 dengan judul:
Pelaksanaan Program Aplikasi Al-Qur’an sebagai Upaya Peningkatan
Prestasi Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VII di MTs Negeri Ngemplak
Sleman Yogyakarta.12 Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui proses
pelaksanaan Aplikasi Al-Qur’an yang merupakan lahan pengenalan awal
pembelajaran bahasa Arab dan untuk mengetahui bagaimana kontribusi dari
program Aplikasi Al-Qur’an yang digunakan sebagai upaya peningkatan
prestasi belajar bahasa Arab siswa kelas VII di MTs Negeri Ngemplak
Sleman Yogyakarta. Dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa
pelaksanaan program aplikasi Al-Qur’an dapat menjadi lahan pengenalan
awal pembelajaran bahasa Arab dan program tersebut terbukti berkontribusi
12 Selly Candra Primastri, Pelaksanaan Program Aplikasi Al-Qur’an sebagai Upaya
Peningkatan Prestasi Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VII di MTs Negeri Ngemplak Sleman Yogyakarta, Skripsi, Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2012.
8
positif sebagai upaya peningkatan prestasi belajar bahasa Arab siswa kelas
VII di MTs Negeri Ngemplak Sleman Yogyakarta.
Kedua skripsi yang ditulis oleh Dewi Khoiriatul Muslihah, mahasiswi
Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, tahun 2013
dengan judul: Pengaruh Ekstra Baca Tulis Al-Qur’an Terhadap Prestasi
Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VII MTsN Semanu Gunungkidul.13 Dalam
skripsinya disampaikan proses kemampuan membaca dan menulis para siswa
terhadap prestasi belajar bahasa Arab. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah terdapat pengaruh antara Ekstra Baca Tulis Al-Qur’an (X)
terhadap Prestasi Belajar Bahasa Arab (Y) siswa kelas VII MTsN Semanu
Gunungkidul tahun ajaran 2013/2014. Dari penelitian tersebut terdapat
pengaruh yang signifikan antara ekstra baca tulis Al-Qur’an terhadap prestasi
belajar Bahasa Arab siswa kelas VII MTsN Semanu Gunungkidul. Diketahui
dari hasil analisis menggunakan linier sederhana melalui program SPSS 16.00
for windows, yaitu diperoleh t hitung sebesar 2,848 dan hasil tersebut
dikonsultasikan dengan tabel t pada taraf signifikan 5% dengan N = 34, yaitu
2,04. Dengan ketentuan jika t hitung > t tabel atau 2, 848 > 2,04 (5%), maka
Ho ditolak dan Ha diterima.
Ketiga skripsi Fifi Lutfiyah, Mahasiswi Pendidikan Agama Islam UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, tahun 2011 dengan judul: Hubungan antara
Hafalan Al-Qur’an dengan prestasi belajar Al-Qur’an Hadist Siswa MTs
Asy-Syukriyyah Cipondoh Tangerang.14 Penelitian tersebut bertujuan untuk
13 Dewi Khoiriatul Muslihah, Pengaruh Ekstra Baca Tulis Al-Qur’an Terhadap Prestasi
Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VII MTsN Semanu Gunungkidul, Skripsi, Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013.
14http://www.repository.uinjkt.ac.id.
9
mengetahui ada tidaknya korelasi antara hafalan Al-Qur’an dengan prestasi
belajar siswa pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits di MTs Asy-Syukriyyah
Cipondoh Tangerang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prestasi belajar
siswa pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadist setelah melalui kegiatan hafalan
Al-Qur’an berada pada kategori baik dengan prestasi yang tinggi.
Penelitian tersebut mempunyai kemiripan dengan apa yang akan diteliti
oleh penulis. Namun, dalam hal ini peneliti lebih fokus pada hafalan Al-
Qur’an dan prestasi yang diperoleh siswa dalam pelajaran bahasa Arab
dengan subyek yang berbeda yaitu MTs Negeri Gubukrubuh. Dengan
demikian dari penelitian ini diharapkan akan mengetahui seberapa besar
pengaruh antara hafalan Al-Qur’an dengan prestasi belajar bahasa Arab di
MTs Negeri Gubukrubuh.
E. Landasan Teori
1. Hafalan / Tahfizh Al-Qur’an
Menghafal berasal dari kata dasar hafal yang artinya dapat
mengucapkan diluar kepala (tanpa melihat buku dan catatan lain). Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia menghafal adalah berusaha meresapkan
ke dalam pikiran supaya selalu ingat.15
Menurut Zuhairini dan Ghofir, menghafal adalah suatu metode
yang digunakan untuk mengingat kembali sesuatu yang pernah dibaca
secara benar seperti apa adanya. Metode tersebut banyak digunakan
dalam usaha untuk menghafal Al-Qur’an dan Al-Hadits. Ada empat
15 W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia. Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa, (Jakarta: Balai Pustaka, 1997) Edisi Ketiga, hlm. 381.
10
langkah yang perlu dilakukan dalam menggunakan metode ini, antara
lain:
a) Merefleksi, yakni memperhatikan bahan yang sedang dipelajari, baik
dari segi tulisan, tanda bacannya dan syakalnya
b) Mengulang, yaitu membaca dan atau mengikuti berulang-ulang apa
yang diucapkan oleh pengajar
c) Meresitasi, yaitu mengulang secara individual guna menunjukkan
perolehan hasil belajar tentang apa yang telah dipelajari
d) Retensi, yaitu ingatan yang telah dimiliki mengenai apa yang telah
dipelajari yang bersifat permanen.16
Menurut Suryabrata, istilah menghafal disebut juga mencamkan
dengan sengaja dan dikehendaki, artinya dengan sadar dan sungguh-
sungguh mencamkan sesuatu. Dikatakan dengan sadar dan sungguh-
sungguh, karena ada pula mencamkan yang tidak disengaja dalam
memperoleh suatu pengetahuan. menurut beliau, hal-hal yang dapat
membantu menghafal atau mencamkan antara lain:
a) Menyuarakan dalam menghafal. Dalam proses menghafal akan lebih
efektif bila seseorang menyuarakan bacaannya, artinya tidak membaca
dalam hati saja.
b) Pembagian waktu yang tepat dalam menambah hafalan, yaitu
menambah hafalan sedikit demi sedikit akan tetapi dilakukan secara
continue.
c) Menggunakan metode yang tepat dalam menghafal, antara lain:
16Zuhairini dan Abdul Ghofir, Metodologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam,
(Malang: UM PRESS, 2004), hlm 76.
11
i. Metode keseluruhan, yaitu metode menghafal dengan mengulang
berkali-kali dari awal sampai akhir.
ii. Metode bagian, yaitu menghafal bagian demi bagian sesuatu yang
dihafalkan.
iii. Metode campuran, yaitu menghafal bagian-bagian yang sukar
terlebih dahulu selanjutnya dipelajari.17
Dari beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa
menghafal Al-Qur’an merupakan usaha dengan sadar dan sungguh-
sungguh yang dilakukan, untuk mengingat-ingat dan meresapkan bacaan
kitab suci Al-Qur’an yang mengandung mukjizat kedalam fikiran agar
selalu ingat, dengan menggunakan metode dan strategi tertentu. Beberapa
hal yang harus terpenuhi sebelum seseorang memasuki periode
menghafal Al-Qur’an adalah :
a) Mampu mengosongkan benaknya dari pikiran-pikiran dan teori-teori
atau permasalahan-permasalahan yang sekiranya menganggu.
b) Niat yang ikhlas.
c) Memiliki keteguhan dan kesabaran.
d) Istiqomah.
e) Menjauhkan diri dari maksiat dan sifat-sifat tercela.
f) Izin orangtua, wali dan suami.
g) Mampu membaca dengan baik.18
17 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2002), hlm 45. 18 Al-Hafidz Ahsin W, Bimbingan Praktis..., hlm. 48-55.
12
Untuk mengukur keberhasilan dalam menghafal Al-Qur’an
terdapat standar yang dapat dijadikan sebagai acuan dengan kriterianya
sebagai berikut :
a) Bidang kelancaran
Lancar ialah tidak tersangkut-sangkut dan tidak terputus-putus.19
Seseorang dikatakan lancar apabila mampu melafazhkan ayat-ayat Al-
Qur’an yang dihafalkannya dengan baik dan benar tanpa melihat
mushaf Al-Qur’an.
b) Bidang Tajwid
Tajwid yang berasal dari kata jawwada yang dalam bahasa artinya
sama dengan tahsin, yaitu bagus.20 Sedangkan pengertian tajwid
menurut istilah adalah suatu ilmu pengetahuan tentang tata cara
membaca Al-Qur’an dengan baik dan tertib sesuai makhrojnya,
panjang pendeknya, tebal tipisnya, berdengung atau tidaknya, irama
dan nadanya, serta titik komanya yang telah diajarkan Rasulullah
SAW kepada para sahabatnya sehingga menyebar luas dari masa ke
masa.21 Tujuan ilmu Tajwid ialah untuk memelihara ucapan (lisan)
dari kesalahan ketika membaca Al-Qur’an.22
c) Makhorijul Huruf
Ketepatan pada makhraj dapat diukur dari betul atau tidaknya
mengeluarkan huruf-huruf hijaiyyah pada makhrajnya. Setiap huruf
19 Suharso, Ana Retnoningsih, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Semarang: CV. Widya
Karya, 2009), hlm. 283. 20 Ahsin W. Al-hafidz, Kamus Ilmu Al-Qur’an, (Jakarta: Amzah, 2008), hlm. 287. 21 Sei. H. Dt. Tombak alam, Ilmu Tajwid, (Jakarta: Amzah, 2009), hlm. 1. 22 Abd. Rozzaq Zuhdi, Pelajaran Tajwid: Cara Membaca Al-Qur’an dengan Benar,
(Surabaya: Karya Ilmu, tth), hlm. 5.
13
hijaiyyah mempunyai tempat yang berbeda-beda, sehingga apabila
ingin melafalkannya membutuhkan kejelian dan pemahaman sifat-
sifat tersebut. Adapun tempat asal keluarnya huruf itu adal lima
tempat yaitu:
1) Keluar dari lubang mulut
2) Keluar dari tenggorokan
3) Keluar dari lidah
4) Keluar dari bibir
5) Keluar dari pangkal hidung
Untuk lebih jelasnya berikut dijelaskan perinciannya:
1) Huruf wawu, ba, mim keluar dari kedua bibir, kalau wawu bibirnya
terbuka, sedangkan ba dan mim bibirnya rapat.
2) Huruf fa keluar dari bibir sebelah dalam bawah dan ujung gigi
depan.
3) Huruf kaf keluar dari pangkal lidah tetapi dibawah makhraj qaf.
4) Huruf qaf keluar dari pangkal lidah
5) Huruf dhot keluar dari samping lidah dan geraham kanan dan kiri.
6) Huruf jim, syin, ya keluar dari tengahnya lidah dan tengahnya
langit-langit sebelah atas.
7) Huruf tho, dal, ta keluar dari ujung lidah dan pangkal gigi depan
sebelah atas.
8) Huruf tsa’, dzal, zha keluar dari ujung lidah dan ujung gigi depan
sebelah atas serta terbuka.
9) Huruf shod, za, sin keluar dari ujung lidah diatas gigi depan atas
dan bawah.
14
10) Huruf kha, gin keluar dari ujung tenggorokan.
11) Huruf ha, ain keluar dari tengah tenggorokan.
12) Huruf hamzah, ha keluar dari pangkal tenggorokan.
13) Huruf lam keluar dari antara lidah samping kanan atau kiri dan
gusi sebelah atas depan.
14) Huruf nun keluar dari ujung lidah dibawah makhraj lam.
15) Huruf ra keluar dari ujung lidah agak kedepan dan agak masuk ke
punggung lidah.23
d) Tartil
Tartil ialah membaca Al-Qur’an dengan pelan, tenang, dan huruf
keluar tepat pada makhraj dengan memberikan sifat-sifat yang
dimilikinya, baik asli maupun baru datang (hukum-hukumnya), serta
memperhatikan makna ayat.24
2. Prestasi Belajar
a. Pengertian prestasi belajar
Prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari usaha yang telah
dilakukan dan dikerjakan.25 Belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya.26
Prestasi belajar merupakan hasil dari proses pembelajaran. Prestasi
belajar dapat dibedakan menjadi tiga aspek kognitif, afektif,
23 Ahmad Soenarto, Pelajaran Tajwid; Praktis dan Lengkap, hlm. 77. 24 Ahsin W. Al-hafidz, Kamus Ilmu Al-Qur’an..., hlm. 291. 25 W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia. Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa, (Jakarta: Balai Pustaka, 1997) Edisi Ketiga, hlm. 787. 26 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka
Cipta, 1995), hlm. 2.
15
psikomotorik. Dengan demikian prestasi belajar yang dicapai oleh siswa
diukur melalui penguasaan pengetahuan, sikap serta keterampilan yang
dicapai siswa di sekolah. Adapun indikator prestasi belajar diantaranya:
1) Ranah cipta (kognitif) meliputi: pengamatan, ingatan, pemahaman,
penerapan, analisis, sintesis.
2) Ranah rasa (afektif) meliputi: penerimaan, sambutan, apresiasi (sikap
menghargai), internalisasi (pendalaman), karakterisasi (penghayatan).
3) Ranah karsa (psikomotorik) meliputi: keterampilan bergerak dan
bertindak, kecakapan ekspresi verbal dan nonverbal.27
Dengan demikian prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai
dari suatu usaha yang dilakukan oleh siswa sebagai hasil pengalamannya
dalam berlangsungnya proses belajar mengajar, yang dalam hal ini
perwujudannya berupa hasil evaluasi belajar bahasa arab yang sudah
ditunjukkan dengan nilai harian, ulangan atau nilai raport.
Fungsi dari prestasi belajar antara lain:28
1) Sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah
dikuasai anak didik.
2) Sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu.
3) Sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan.
4) Sebagai indikator internal dan eksternal dari suatu institusi
pendidikan.
27 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Rosda
Karya, 2005), hlm. 151-152. 28 Zainal Arifin, Evaluasi Instruksional Prinsip-Teknik Prosedur, (Bandung: Remaja
Rosda Karya, 1991), hlm. 3-4.
16
5) Dapat dijadikan indikator terhadap daya serap (kecerdasan) peserta
didik.
Jika melihat beberapa fungsi prestasi belajar tersebut, maka penting
mengetahui prestasi belajar peserta didik, baik secara perseorangan
maupun kelompok. Hal ini dikarenakan fungsi prestasi belajar bukan
hanya sebagai indikator keberhasilan dalam bidang studi tertentu,
melainkan juga sebagai indikator kualitas institusi pendidikan. Selain itu,
prestasi belajar juga berguna sebagai umpan balik bagi guru dalam
melaksanakan proses belajar mengajar sehingga dapat menentukan
apakah perlu mengadakan diagnosis, bimbingan atau penempatan peserta
didik.29
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, diantaranya
adalah metode mengajar, kemampuan bawaan, kondisi psikis yang dapat
disebabkan oleh keadaan fisik yang tidak baik, cacat, gangguan
lingkungan seperti situasi rumah, keadaan keluarga, ekonomi, dan lain-
lain. Selain kegiatan belajar, siswa juga dipengaruhi oleh kemampuan
belajar, sikap terhadap guru mata pelajaran, pengertian mereka tentang
kemajuan mereka sendiri, umur dan motivasi belajar.
Sumadi Suryabrata menjelaskan lebih terperinci mengenai faktor-
faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, yaitu:
1) Faktor yang berasal dari individu, terdiri dari:
29Ibid., hlm. 4.
17
i. Aspek fisiologis, meliputi kesehatan dan kesegaran jasmani,
keadaan fungsi-fungsi jasmani terutama fungsi panca indera.
ii. Aspek psikologis, meliputi intelegensi, minat, bakat, motivasi, dan
persepsi.
2) Faktor-faktor yang berasal dari luar individu, termasuk di dalamnya
adalah:
i. Aspek sosial, merupakan aspek yang ada kaitannya dengan
kehadiran orang atau orang-orang lain ketika proses belajar sedang
berlangsung. Kehadiran tersebut baik secara langsung maupun
tidak langsung tetap dihubungkan dengan kehadiran seseorang.
ii. Aspek nonsosial, meliputi keadaan gedung, tempat gedung
perpustakaan, waktu dilaksanakannya kegiatan belajar, materi yang
dipelajari, kurikulum, metode mengajar dan sebagainya. P29F
30
Berdasarkan berbagai pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa
prestasi belajar dipengaruhi oleh berbagai kondisi yang berasal dari
dalam individu (internal) maupun yang berasal dari luar diri individu
(eksternal). Berdasarkan uraian diatas dapat pula disimpulkan bahwa dari
beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah kepercayaan
diri, disiplin, kemauan yang kuat dan juga sikap bertanggung jawab. P30F
31
Sedangkan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan nilai UTS
untuk mengukur prestasi belajar bahasa arab. Dengan demikian
rangkaian judul tersebut bermaksud meneliti “seberapa besar pengaruh
hafalan Al-Qur’an terhadap prestasi belajar bahasa Arab”.
30 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (CV. Rajawali, 1987), hlm. 20. 31 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada),
hlm. 2.
18
3. Kemahiran Berbahasa Arab
Tujuan utama pembelajaran bahasa asing adalah pengembangan
kemampuan pelajar dalam menggunakan bahasa itu baik lisan maupun
tulis. Kemampuan menggunakan bahasa dalam dunia pengajaran bahasa
disebut keterampilan berbahasa (maharatul lughoh). Keterampilan tersebut
ada empat, yaitu keterampilan menyimak (maharatul istima’/listening
skill), keterampilan berbicara (maharatul kalam/speaking skill),
keterampilan membaca (maharatul qira’ah/reading skill), keterampilan
menulis (maharatul kitabah/writing skill). Keterampilan menyimak dan
membaca dikategorikan ke dalam keterampilan reseptif (al-maharat al-
intajiyah/productive skills). Keempat keterampilan tersebut pada dasarnya
merupakan suatu kesatuan atau catur tunggal (al-arba’ al-muttahid).32
Empat keterampilan pelajaran bahasa Arab yang harus dikuasai peserta
didik meliputi :
a) Keterampilan Menyimak (maharatul istima’/listening skill)
Menyimak menurut Russel Anderson, bermakna mendengarkan
dengan penuh pemahaman dan perhatian secara apresiasi. Dengan
demikian mendengar atau menyimak merupakan suatu proses
kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh
perhatian, pemahaman, apresiasi serta intrepretasi untuk memperoleh
informasi menangkap isi atau makna pesan serta memahami makna
32 Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offset), hlm. 129.
19
komunikasi yang telah disampaikan oleh pembicara melalui ujaran
atau bahasa lisan.33
Pentingnya menyimak atau istimā’ diantaranya: dapat melatih
pendengaran, dapat berbicara, mendapatkan kosakata, menjaga diri
dari bahaya perkataan (kesalahan berkata). Selain itu dalam hidup
manusia lebih banyak mendengar dibanding kemampuan berbahasa
lainnya. Melalui mendengar atau menyimak kita kenal mufrodat,
bentuk-bentuk jumlah dan tarkib, serta bisa menguasai keterampilan-
keterampilan bahasa lain yaitu kalam, qira’ah dan kitabah.34
b) Keterampilan Berbicara (maharatul kalam/speaking skill)
Keterampilan berbicara (maharatul kalam) adalah kemampuan
mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk
mengekspresikan pikiran berupa ide, pendapat, keinginan, atau
perasaan kepada mitra bicara.35
c) Keterampilan Membaca (maharatul qira’ah/reading skill)
Qira’ah adalah salah satu keterampilan berbahasa yaitu kemahiran
membaca. Kemahiran membaca mengandung aspek dua pengertian.
Pertama, mengubah lambang menjadi bunyi. Kedua, menangkap arti
dari seluruh situasi yang dilambangkan dengan lambang-lambang
tulis dan bunyi.36
33 H G Tarigan, Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung: Angakasa,
1988), hlm. 7. 34 Ahmad Fuad Efendy, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab, (Malang: Misykat, 2005),
hlm. 102. 35 Acep Hermawan, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab (Jogjakarta: Diva Press, 2012),
hlm. 99. 36 Ahmad Fuad Efendy, Metodologi Pengajaran ..., hlm. 127.
20
d) Keterampilan Menulis (maharatul kitabah/writing skill)
Diantara keterampilan-keterampilan berbahasa, keterampilan menulis
adalah keterampilan tertinggi dari empat keterampilan berbahasa.
Menulis merupakan salah satu sarana berkomunikasi dengan bahasa
antara orang dengan orang lainnya yang tidak terbatas oleh tempat
dan waktu.37
F. Kerangka Berpikir
Dalam psikologi belajar dikenal adanya transfer of learning, yaitu
aplikasi atau penyertaan pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, sikap atau
respon lain yang diperoleh dari satu situasi ke situasi lain yang tidak secara
khusus dipelajari. Jika dilihat dari teori tersebut, maka menghafal Al-Qur’an
yang termasuk kegiatan atau keterampilan awal yang diperoleh siswa secara
tidak langsung akan mempengaruhi kemampuan siswa dalam belajar bahasa
Arab di sekolah.
G. Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data-data yang terkumpul.
38 Fungsi dari hipotesis adalah sebagai pedoman dalam tata kerja
penyelidikan, dan memberi arah penyelidikan, sehingga penyelidikan
mempunyai arah tertentu. Dari uraian diatas dapat disusun hipotesis sebgagai
37 Abdul Hamid, dkk, Pembelajaran Bahasa Arab Pendekatan, Metode, Strategi, Materi
dan Media, (Malang: UM Press, 2008), hlm. 49. 38 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : PT.
Rineka Cipta, 2002), hlm. 71.
21
berikut: “Ada Pengaruh Hafalan Al-Qur’an terhadap Prestasi Belajar Bahasa
Arab Siswa MTs Negeri Gubukrubuh Tahun Ajaran 2013/2014.”
H. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan sebuah cara yang dilakukan untuk
menemukan, menggali dan melahirkan ilmu pengetahuan yang kebenarannya
bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Adapun metode yang digunakan
sebagai berikut:
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan jenis
penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research),
yakni suatu penelitian yang dilakukan dengan cara terjun langsung ke
lokasi penelitian.39
2. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.40 Variabel dalam penelitian
dibedakan menjadi dua kategori utama, yaitu variabel bebas dan terikat,
atau variabel independen dan variabel dependen.41
Variabel dalam penelitian adalah sebagai berikut:
39 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian..., hlm. 11. 40 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
(Bandung: Alfabeta), hlm. 60. 41 Nana Sudjana, Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah (Makalah, Skripsi, Disertasi, dan
Tesis), (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2010), hlm. 24
22
a. Variabel Bebas (Independent Variable) adalah Variabel yang
mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini
adalah “Hafalan Al-Qur’an siswa.”
b. Variabel terikat (Dependent Variable) adalah variabel yang
dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel terikat dalam penelitia ini
adalah “Prestasi belajar bahasa Arab pada siswa MTs Negeri
Gubukrubuh.”
3. Subjek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa MTs Negeri Gubukrubuh tahun ajaran
2013/2014, yang menjadi santri di Rumah Tahfizh Program Pembibitan
Penghafal Al-Qur’an (PPPA) Al-Hikmah yang mempunyai program
mengahfal 30 Juz.
4. Instrumen Pengumpulan Data
a. Teknik pengumpulan data
Adapun teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data-data adalah
sebagai berikut :
1) Observasi
Sebagai metode ilmiah, observasi biasa diartikan sebagai
pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena-fenomena
yang diselidiki. Dalam arti yang luas observasi sebenarnya tidak
hanya terbatas kepada pengamatan yang dilakukan baik secara
langsung maupun tidak langsung.42 Metode ini digunakan untuk
42 Sutrisno Hadi, Metodologi Research II, (Yogyakarta :Andi offset, 2002), hlm.136.
cetakan ke XXVII
23
mendapatkan gambaran umum yaitu data tentang keadaan
lingkungan (letak geografis sekolah).
2) Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik yang digunakan untuk mencari data
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan-catatan,
transkip, buku, notulen rapat agenda dan lain-lain.43 Metode ini
digunakan untuk memperoleh data yang berupa nilai mata
pelajaran bahasa arab siswa MTs Negeri Gubukrubuh tahun ajaran
2013/2014. Dan untuk memperoleh nilai hafalan Al-Qur’an santri
rumah tahfizh PPPA Al-Hikmah.
b. Analisis Data
Untuk menganalisis hubungan antara hafalan Al-Qur’an dengan
prestasi belajar bahasa Arab siswa MTs Negeri Gubukrubuh, penulis
menggunakan analisis korelasi product moment yang dalam
perhitungannya penulis akan menggunakan program komputer SPSS.
Peneliti menggunakan rumus ini karena rumus ini digunakan untuk
melukiskan hubungan antara dua variabel yang berjenis interval.
Rumusnya adalah sebagai berikut:
43 Winarto Surahcmad, Pengantar Penelitian Ilmiah (Dasar, Metode, dan Teknik), (Bandung : Tarsito, 1982), hlm. 124.
24
Korelasi product moment dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai
r tidak lebih dari harga (-1≤ r ≤ +1). Apabila nilai r= -1 artinya
korelasinya negatif sempurna, jika r = 0 tidak ada korelasi, dan r=1
berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti harga r akan
dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r sebagai berikut.
Interval Koefesien (besarnya “r” Product Moment) Tingkat Hubungan
0,00 − 0,20 Sangat Rendah 0,20 – 0,40 Rendah 0,40 – 0,70 Cukup Kuat/Sedang 0,70 – 0,90 Kuat 0,90 – 1,00 Sangat Kuat
Sebelum data yang diperoleh dari hasil penelitian di analisis, data
tersebut perlu pengujian hipotesis, uji normalitas dan uji linieritasnya.
Penjelasannya adalah sebagai berikut;
1) Uji Normalitas Data
Uji normalitas data digunakan dalam penelitian untuk memeriksa
apakah data yang terkumpul dari masing-masing variabel
berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas data dalam
penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Sminornov, dengan
kriteria pengambilan keputusan yaitu jika signifikansi > 0,05 maka
berdistribusi normal dan jika signifikansi < 0,05 maka data tidak
berdistribusi normal. Adapun perhitungan dan olah data, penulis
menggunakan bantuan software komputer yaitu SPSS for Windows
versi 16.0.
25
2) Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan setelah melalui uji normalitas. Untuk
menguji hipotesis ini dilakukan uji parametrik dengan
menggunakan rumus korelasi product moment yang merupakan
salah satu teknik untuk mencari korelasi antar dua variabel. Teknik
korelasi ini dikembangkan oleh Karl Pearson yang karenanya
sering dikenal dengan istilah Teknik Korelasi Pearson.
3) Uji linieritas
Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah hubungan antara
variabel bebas dengan variabel terikat berbentuk garis linier.
Pengujian ini menggunakan program komputer SPSS dengan
analisis regresi sederhana.
4) Uji Regresi Linear sederhana
Uji regresi dapat digunakan untuk memprediksi pengaruh variabel
bebas terhadap variabel terikat. Bila skor variabel bebas diketahui
maka skor variabel terikatnya juga dapat diprediksi besarnya.
Analisis regresi juga dapat digunakan untuk mengetahui linieritas
variabel terikat dengan variabel bebasnya, karena dalam
melakukan analisis korelasi terlebih dahulu harus diketahui apakah
variabel-variabel yang dikorelasikan itu merupakan regresi linear
atau regresi nonlinier. Persamaan regresinya adalah :
26
Y = a + bX
Di mana:
Y = Variabel dependen (terikat)
X = Variabel independen (bebas)
a = Konstanta regresi
b = Intersep atau kemiringan garis regresi44
Dengan persamaan tersebut dapat memprediksi nilai Y jika nilai X
diketahui.
I. Sistematika Penulisan
Untuk memberikan gambaran pembahasan yang sistematis, serta mudah
dipahami, maka diperlukan suatu susunan yang baik yang terbagi dalam
beberapa bab dan sub bab. Maka sistematika pembahasan dalam skripsi ini
adalah sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan, yang membahas tetang latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujun penelitian dan kegunaan penelitian, telaah pustaka,
landasan teori, kerangka berpikir, hipotesis, metode penelitian, serta
sistematika penulisan.
Bab II, berisi tentang gambaran umum MTs Negeri Gubukrubuh yang
merupakan obyek dari penelitian. Adapun yang dibahas dalam bab ini
meliputi letak geografis, sejarah singkat berdirinya, visi dan misi sekolah,
struktur organisasi, keadaan guru dan karyawan, keadaan siswa serta sarana
dan prasarana yang ada di MTs Negeri Gubukrubuh.
44 Hartono, SPSS 16.0 (Analisis Statistika dan Penelitian), (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2008), hlm. 93.
27
BAB III, berisi tentang hasil penelitian pengaruh Korelasi hafalan Al-
Qur’an santri rumah tahfizh Al-Hikmah terhadap prestasi belajar bahasa arab
siswa MTs Negeri Gubukrubuh tahun ajaran 2013/2014.
BAB IV Penutup, yang meliputi kesimpulan, saran-saran dan kata
penutup.
Bagian akhir dari skripsi ini terdiri dari daftar pustaka, dan lampiran-
lampiran.
63
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya,
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Besarnya nilai rata-rata pada variabel hafalan Al-Qur’an adalah
85,32%. Siswa yang mendapatkan nilai tinggi sebanyak 10 siswa atau
35% dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa nilai hafalan Al-Qur’an
siswa tinggi, sedangkan siswa yang memperoleh nilai sedang sebanyak
15 siswa atau 53 % dan siswa yang memperoleh nilai rendah ada 3
siswa atau 10%.
2. Besarnya nilai rata-rata pada variabel Prestasi belajar bahasa Arab
adalah 83,18%. Siswa yang memperoleh nilai tinggi sebanyak 7 siswa
atau 25%, siswa yang memperoleh nilai sedang sebanyak 15 siswa atau
53 %, sedangkan yang memperoleh nilai rendah sebanyak 6 siswa atau
21%. Dari perbandingan kedua data tersebut dapat diketahui bahwa
nilai rata-rata variabel bahasa Arab lebih rendah dari skor rata-rata
variabel Hafalan Al-Qur’an, hal ini dikarenakan penyebaran data
variabel Hafalan Al-Qur’an lebih luas.
3. Hasil analisis korelasi Product Moment diperoleh nilai koefisien
korelasi Hafalan Al-Qur’an dengan Prestasi Bahasa Arab adalah
0,484**, dan signifikansinya 0,009 yang kurang dari 0,05. Ini berarti ada
korelasi yang cukup kuat antara Hafalan Al-Qur’an dengan Prestasi
63
64
belajar bahasa Arab siswa MTs Negeri Gubukrubuh tahun ajaran
2013/2014. Sedangkan dari hasil analisis Regresi dapat diketahui
besarnya koefisien determinasi yaitu 0,235. Hal ini mengandung
pengertian bahwa pengaruh Hafalan Al-Qur’an terhadap Prestasi belajar
bahasa Arab sebesar 23,5% sedangkan 76,5% (100% - 23,5%)
dipengaruhi oleh variabel lain selain hafalan Al-Qur’an.
B. Saran-saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, penulis
mengajukan beberapa saran yang dapat menjadi masukan dalam rangka
meningkatkan prestasi belajar bahasa Arab siswa, antara lain;
1. Kepada pihak MTs Negeri Gubukrubuh, memberikan fasilitas yang
menunjang siswa untuk meningkatkan prestasi belajar bahasa Arab.
2. Kepada guru MTs Negeri Gubukrubuh, memberikan motivasi kepada
siswa akan pentingnya menguasai studi bahasa Arab.
3. Kepada siswa MTs Negeri Gubukrubuh, hendaknya lebih rajin dan
bersungguh-sungguh dalam hafalan Al-Qur’an mengingat pentingnya
hafalan Al-Qur’an yang dapat menunjang prestasi belajar bahasa Arab.
C. Kata Penutup
Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji bagi Allah. Dengan
mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
pertolongan sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna oleh karena
65
keterbatasan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini.
Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penyusun
khususnya dan para pembaca pada umumnya. Semoga skripsi ini dapat
menambah khazanah ilmu pengetahuan kita khususnya tentang hubungan
hafalan Al-Qur’an terhadap prestasi belajar bahasa Arab.
66
DAFTAR PUSTAKA
Abbas Nadwi, Abdullah, Belajar Mudah Bahasa Al-Qur’an, Bandung: Mizan, 1992.
Ahsin W, Al-Hafidz, Bimbingan Praktis Menghafal al-Qur’an, Jakarta: Bumi Aksara, 2000..
Arifin Zainal, Evaluasi Instruksional Prinsip-Teknik Prosedur, Bandung: Remaja Rosda Karya, 1991.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2002.
Asyrofi, Syamsuddin, dkk. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, Yogyakarta: Pokja Akademik UIN Sunan Kalijaga, 2006.
Candra Primastri, Selly, Pelaksanaan Program Aplikasi Al-Qur’an sebagai Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VII di MTs Negeri Ngemplak Sleman Yogyakarta, Skripsi, Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, Koleksi Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2012.
Guntur Tarigan, Henri, Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, Bandung: Angakasa, 1988.
Hadi, Sutrisno, Metodologi Research 2, Yogyakarta: Andi Ofset, 1990.
Hamid, Abdul, dkk, Pembelajaran Bahasa Arab Pendekatan, Metode, Strategi, Materi dan Media, Malang: UM Press, 2008.
Hermawan, Acep, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Khoiriatul Muslihah, Dewi, Pengaruh Ekstra Baca Tulis Al-Qur’an Terhadap Prestasi Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VII MTsN Semanu Gunungkidul, Skripsi, Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, Koleksi Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013.
Matsna Moh, Qur’an Hadits Madrasah Aliyah, Jakarta: Thoha Putra, 2004.
Munip Abdul, Problematika Penerjemahan Bahasa Arab ke Bahasa Indonesia; Suatu Pendekatan Error Analysis Al-Arabiyyah, Jurnal Pendidikan Bahasa Arab, Yogyakarta 2005.
Poerwadarminta, W.J.S., Kamus Umum Bahasa Indonesia. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Jakarta: Balai Pustaka, 1997.
Sabari Yunus, Hadi, Metodologi Penelitian Wilayah Kontemporer, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.
Sei. H. Dt. Tombak alam, Ilmu Tajwid, Jakarta: Amzah, 2009.
67
Singarimbun, Masri, Metode Penelitian Survie, Jakarta : LP3ES, 1989.
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 1995.
Sudijono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sudjana, Nana, Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah (Makalah, Skripsi, Disertasi, dan Tesis), Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2010.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2006.
Suharso, Ana Retnoningsih, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Semarang: CV. Widya Karya, 2009.
Sukamto, Imanuddin dan Akhmad Munawari, Tata Bahasa Arab Sistematis (Pendekatan Baru Mempelajari Tata Bahasa Arab), Yogyakarta: Nurma Media Idea, 2007.
Surahcmad, Winarto, Pengantar Penelitian Ilmiah (Dasar, Metode, dan Teknik), Bandung : Tarsito, 1982. Suryabrata, Sumadi, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo, 2002.
Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: Rosda Karya, 2005.
Wardhana, Wisnu Arya, Al-Qur’an dan Energi Nuklir, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar Offset, 2004.
Yusuf, Tayar dan Syaiful Anwar, Metodologi Pengajaran Agama dan Bahasa Arab, (Jakarta: Rajawali Pers, 1992.
Zuhairini dan Abdul Ghofir, Metodologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Malang: UM PRESS, 2004.
Zuhdi, Abd. Rozzaq, Pelajaran Tajwid: Cara Membaca Al-Qur’an dengan Benar,
Surabaya: Karya Ilmu, tth.
CURRICULUM VITAE
A. Identitas Diri Nama : Umi Khusnul Khotimah Tempat Tanggal Lahir : Gunungkidul, 13 Mei 1992 Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Kebangsaan : Indonesia Alamat Asal : Desa Menggoran II, Bleberan, Playen,
Gunungkidul, 55861 Alamat di Yogyakarta : Jl. Rambutan GK I/611, Sapen, Yogyakarta Telepon : 085725728421 Nama Ayah : Sofyan Hadi Nama Ibu : Sujinem Alamat Orang Tua : Desa Menggoran II, Bleberan, Playen,
Gunungkidul, 55861 B. Riwayat Pendidikan
1. RA Masyitoh Menggoran (1996-1998) 2. MIN Playen (1998-2004) 3. MTs Negeri Gubukrubuh (2004-2007) 4. SMK Al-Hikmah Gubukrubuh (2007-2010) 5. UIN Sunan Kalijaga (2010-2014)
C. Pengalaman Organisasi
1. Pengurus TPA Safinaturrahmah periode 2011-2013 2. Sekretaris UKM JQH al-Mizan periode 2013-2014