KONSELING FARMASIFAK 4241
Prof. Dr. RA. Oetari, SU. Apt.
Latar belakang KepMenKes RI No.1027/Menkes/SK/IX/2004
Tentang standar pelayanan kefarmasian di apotek
Farmasis tidak sekedar meracik obat untuk pasien
Interaksi dengan pasien dan profesi kesehatan lain
Farmasis dituntut meningkatkan pengetahuan,ketrampilan dan prilaku
Untuk memberikan pelayanan informasi obat dan konseling
PELAYANAN
Penyerahan obat
Informasi obat
Konseling
SOP FARMASIS DI APOTEK
Kompetensi A: asuhan kefarmasian
Kompetensi B: akuntabilitas praktek farmasi
Kompetensi C: managemen praktis farmasi
Kompetensi D: komunikasi farmasi
Kompetensi E: pendidikan dan pelatihan farmasi
Kompetensi F: penelitian dan pengembangan farmasi
KOMPETENSI D: KOMUNIKASI FARMASI
Memantapkan hubungan profesional antara farmasis dengan pasien dan keluarganya dengan sepenuh hati dalam suasana kemitraan untuk menyelesaikan masalah terapi obatMemantapkan hubungan profesional antara farmasis dengan tenaga kesehatan lain dalam rangka mencapai keluasan terapi yang optimal khususnya dalam aspek obatMemantapkan hubungan dengan semua tingkat/ lapisan managemen dengan bahasa managemen berdasarkan atas semangat asuhan kefarmasianMemantapkan hubungan dengan sesama farmasis berdasarkan saling menghormati dan mengakui kemampuan profesi demi tegaknya martabat profesi.
KEGIATANNYA
Menghormati etika dan kemampuan dari profesi lain sebagai kolegaMemantapkan hubungan antar profesi dengan tujuan tercapainya efektifitas dan keamanan penggunaan obat pasienMendiskusikan masalah obat pasien dalam suatu teamwork tenaga kesehatan dan merancang penyelesaian masalahMembuat protokol bersama denagn tim, tentang terapi obat pasien berdasarkan bukti ilmiah dan klinisMengkomunikasikan proses pengobatan dari waktu ke waktu yang ditunjukkan dengan indikatorMemberikan informasi obat dengan tepat, obyektif dan lengkap dari sumber yang dapat dipertanggungjawabkan, baik secara aktif maupun pasif demi tercapainya pengobatan rasional
PERMASALAHAN YANG DIJUMPAI
Farmasis harus percaya diri
Komunikasi farmasis - dokter
Komunikasi farmasis - farmasis
Komunikasi farmasis - perawat
Berkomunikasi yang baik
FARMASIS HARUS PD
Percaya diri akan pengetahuan yang unik
Farmasis mempunyai kontribusi besar terhadap kesembuhan pasien
Profesional dalam farmakoterapi rasional
KOMUNIKASI FARMASIS-DOKTER
Masing-masing terlalu sibukFarmasis merasa lebih rendah dari dokterDokter sebagai “the captain of the ship”Farmasis mudah terintimidasi oleh dokterFarmasis enggan menghadapi konflikFarmasis lupa visi profesi
KOMUNIKASIFARMASIS-FARMASIS
Tidak saling memberi informasi masalah pasien spesifik
Terlalu mengandalkan catatan medik
Terkotak-kotak pada area tugas
Doing by job
Merasa tidak penting dalam memberikan informasi
KOMUNIKASI FARMASIS- PERAWAT
Cara pemakaian obat ada yang tidak jelas
Persoalan distribusi obat
BERKOMUNIKASI YANG BAIK
Mendengarkan secara baik, telaah informasinya kalau memungkinkan tanyakan tambahan pendukung informasiMateri komunikasi: fakta spesifik, pertanyaan spesifik yang tidak dapat dijawab sumber lainPertanyaan berdasar fakta atau bukti ilmiahTidak menyanyakan hal-hal yang konfrontatif diluar materi informasiDiskusi, debat, pembicaraan pasien tidak ditempat umumMemastikan pertanyaan saat berkomunikasi verbal.
MANFAAT KONSELING BAGI PASIEN
Mengurangi kesalahan dalam penggunaan obatMengurangi ketidak patuhanMengurangi ADRMenjamin bahwa pengobatan aman dan efektifTambahan penjelasan tentang penyakitnyaMembantu dengan merawat diri sendiriMembantu situasi selain obat (KB, masalah emosional)Mengurangi biaya kesehatan baik individu, pemerintah dan masyarakat
MANFAAT KONSELING BAGI FARMASIS
Legal protectionMemelihara status profesional sebagai bagian tim kesehatanMeningkatkan kepuasan pekerjaan Mengurangi stres pekerjaanTambahan pelayanan untuk mengikat pasien dan membantu dalam berkompetisiMeningkatkan pendapatan melalui pembayaran saat pelayanan konseling dan mengurangi kehilangan pasien.
KONSELING DIPERLUKAN1/3 pasien tidak menerima konseling mengenai obatnya dari dokterPengobatan gagal mentaati instruksi---30 – 48%Geriatri --- 55% salah aturan pakaiNonprescriptions --- 15 – 66% drug misuseDengan konseling 85% patuhTanpa konseling 63% patuhMakin tahu pasien masalah kesehatannya, makin taat mengikuti instruksi pengobatanUntuk itu KIE (Komunikasi. Edukasi dan Informasi) akan sangat membantu untuk memperbaiki ketaatan pasien.
KETIDAK PATUHAN DALAM ATURAN PAKAI
Kegagalan memahami tujuan terapiKetidak mampuan instruksi penggunaan obattera[pi polifarmasiFrekuensi penggunaanLama terapiMunculnya efek yang tidak menyenangkanMenghilangkan atau berkurangnya gejala penyakitKetakutan akan ketergantunganRasa obat yang tidak enakPenyakitBiaya, takaran atau takaran obat
SK MENKES 1027/MENKES/SK/IX/2004
PELAYANAN
SK MENKES 1027/MENKES/SK/IX/2004
PELAYANAN
Pelayanan resep
Promosi dan edukasi
Pelayanan residensial (home care)
Pelayanan resep
Promosi dan edukasi
Pelayanan residensial (home care)
PELAYANAN RESEPPELAYANAN RESEP
Skrining resep
Persyaratan administratif: nama, sip, alamat dokter, tanggal penulisan resep, tt/paraf dokter, nama alamat, umur, jenis kelamin, berat badan pasien, nama obat, potensi, dosis, jumlah yang diminta, cara pemakaian yang jelas, informasi laiinnya
Kesesuaian farmasetik: bentuk sediaan, dosis, potensi, stabilitas, inkomp, cara dan lama pemberian
Pertimbangan klinis: adanya alergi, efek samping, interaksi, kesesuaian (dosis, durasi, jumlah obat dll)
Skrining resep
Persyaratan administratif: nama, sip, alamat dokter, tanggal penulisan resep, tt/paraf dokter, nama alamat, umur, jenis kelamin, berat badan pasien, nama obat, potensi, dosis, jumlah yang diminta, cara pemakaian yang jelas, informasi laiinnya
Kesesuaian farmasetik: bentuk sediaan, dosis, potensi, stabilitas, inkomp, cara dan lama pemberian
Pertimbangan klinis: adanya alergi, efek samping, interaksi, kesesuaian (dosis, durasi, jumlah obat dll)
PELAYANAN RESEPPELAYANAN RESEP
Penyiapan obatPeracikan: menyiapkan, menimbang, mencampur, mengemas, memberikan etiket pada wadahEtiket: jelas dan dapat dibacaKemasan obat yang diserahkan: rapi dalam kemasan yang cocok sehingga terjaga kualitasnyaPenyerahan obat: sebelum diserahkan dilakukan pemeriksaan akhir. Penyerahan dilakukan apoteker disertai pemberian informasi dan konseling.
Penyiapan obatPeracikan: menyiapkan, menimbang, mencampur, mengemas, memberikan etiket pada wadahEtiket: jelas dan dapat dibacaKemasan obat yang diserahkan: rapi dalam kemasan yang cocok sehingga terjaga kualitasnyaPenyerahan obat: sebelum diserahkan dilakukan pemeriksaan akhir. Penyerahan dilakukan apoteker disertai pemberian informasi dan konseling.
PELAYANAN RESEPPELAYANAN RESEP
Informasi obat: Apoteker memberi informasi yang benar, jelas, mudah dimengerti, akurat, tidak bias, etis, bijaksana, dan terkini. Informasi meliputi: pemakaian obat, cara penyimpanan, jangka waktu pengobatan, aktivitas serta makanan minuman yang harus dihindari selama terapi.Konseling: tentang sediaan farmasi, pengobatan dan perbekalan kesehatan sehingga memperbaiki kualitas hidup pasien.Monitoring penggunaan obat: terutama pasien DM, kardiovaskuler, TBC, asma, penyakit kronis lainnya.
Informasi obat: Apoteker memberi informasi yang benar, jelas, mudah dimengerti, akurat, tidak bias, etis, bijaksana, dan terkini. Informasi meliputi: pemakaian obat, cara penyimpanan, jangka waktu pengobatan, aktivitas serta makanan minuman yang harus dihindari selama terapi.Konseling: tentang sediaan farmasi, pengobatan dan perbekalan kesehatan sehingga memperbaiki kualitas hidup pasien.Monitoring penggunaan obat: terutama pasien DM, kardiovaskuler, TBC, asma, penyakit kronis lainnya.
DEFINISI KONSELINGKonseling adalah diskusi, nasehat,edukasi tentang penyakit dan pengobatan sehingga pasien memperoleh keuntungan yang optimal dalam meningkatkan kuaitas hidup dan perawatannyaKonseling bukan sekedar pemberian informasiKonseling secara psikologi membantu memecahkan masalah kesehatan pasien, ikut mengusahakan kualitas hidup pasienKonseling memberikan empati, dukungan, membesarkan hati, arahan dan saran kepada pasien
TUJUAN KONSELING
Menciptakan hubungan dengan pasien dan membentuk trust Memperlihatkan perhatian dan asuhan pada pasienMembantu pasien mengatur dan adaptasi pengobatannyaMembantu pasien mengatur dan adaptasi penyakitnyaMencegah atau meminimalkan masalah yang berhubungan dengan efek samping, efek yang tidak dikehendaki dan kepatuhan baik sekarang atau yang akan datangMeningkatkan kapasitas pasien untuk menyelesaikan masalah kesehatan
TUJUAN MENDIDIK PASIEN
Memberi informasi yang tepat kepada perorangan dan masalah tertentu
Memberi ketrampilan dan metoda bahwa pasien dapat mengoptimalkan pemakaian dan efek dari obat
Memberikan informasi dan instruksi menggunakan metode mendidik yang tepat terhadap individu dan situasi tertentu
CARA FARMASIS MENINGKATKAN SIKAP SAAT KONSELING
Menggunakan pesan secara non-verbal
Percaya diri
Belajar terus menerus
Dapat menyakinkan
Dapat membujuk
Tegas
Mengikuti teknologi baru
KOSULTASI DAN INFORMASI SANGAT DIBUTUHKAN
Mempunyai 3 macam diagnosis atau lebihMendapat 5 macam obat atau lebihMendapat obat yag mepunyai index terapi sempit, misal teofilin, digoksin, fenitoinMendapat obat dengan resiko efek samping obat yang tinggi, seperti warfarin, obat antikankerMendapat obat dengan teknik khusus, seperti inhaler, suppositoriaGeriatri dan pediatri
INFORMASI
PerMenKes RI No 244/MenKes/SK/V/1990
Farmasis wajib memberikan informasi kalau ada kesalahan karena tidak adanya informasi maka farmasis yang bertanggung jawab
Pernah terjadi vaginal tablet diminum karena tidak adanya informasi cara pakai
INFORMASI OBAT
Zat aktif dalam sediaan yang diberikanEfek terapiAturan dosis, cara pakai, jumlah, frekuensi, lama pemakianEfek samping obatPantangan dan kontra indikasiAlternatif pengobatan selain obat yang diberikanAnjuran khusus, harus habis, ac, pc, dcCara penyimpananharga
KEMAMPUAN FARMASIS
Dapat memberikan informasi yang betul obyektif, akurat dan netralMenelaah secara kritis berbagai sumber informasi (iklan)Selalu mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya penemuan obat-obat baru, tidak mengenal dapt salh baca; karna itu farmassjga pelu didtailMengenal penyakit dan cara pengobatannya
SUMBER INFORMASI
Package insert
Buku-buku standar
Makalah seminar, buletin profesi, majalah dan lain-lain.
PENELITIAN NgemplakSleman
Godean Sleman
Ngaglik, Sleman
MODAL UTAMA UNTUK MELAKSANAKAN KONSELING
MENGUASAI ILMUKalau kita menguasai ilmu yang akn kita sampaikan, maka kita akan dapat berbicr lacr, meyakinkn sehingga pasen akan puas dan pecaya, ini meupakan kunci utama. Kalu psien sudah percaya maka mereka akan patuh.
KEMAMPUAN BERKOMUNIKASIIni penting, karena teknik berbicara akan sangat berpengruh pada keberhasilan komunikasi
KETRAMPILAN BERKOMUNIKASI DIBUTUHKAN UNTUK BERKOMUNIKASI DENGAN:
Pasien: Konseling obat bebas/ self-medication/ yang diresepkan
Profesi kesehatan lain
Pemerintah
Teman sejawat
Masyarakat luas
TIDAK BOLEH DILAKUKAN SAAT MEMBERIKAN KONSELING
BerargumentasiInterupsiMemberikan pengertian yang tidak dimintaMemberikan pemecahan masalah yang sulitMembebani pasien dengan pengalamanBerbasa-basi bercerita tentang moralBanyak bicaraSok bossyinstruksi
KASUS SELF-MEDICATION
Nyeri gigitan seranggaPegal biang keringatAlergi nyeri ototKonstipasi kegemukanDiare menambah nafsu makanBatuk sunburnPilek ulcerPanas mual-mualPusing jerawatSesak nafas cacinganKB gatal jamurDaya tahan anemiaInsomnia staminaSariawan kutu air
HAMBATAN SAAT KONSELING
Kekurangan waktuHambatan secara fisikPertimbangan ekonomiRendahnya persepsi pasien terhadap farmasisKurang kebiasaan pasien akan kebutuhan konseling dan kepercayaan bahwa konseling itu adaPemahaman yang kurangRendahnya pengetahuanRendahnya kepercayaan diriRendahnya hubungan farmasis dengan dokterRendahnya kemampuan berkomunikasi
CARA FARMASIS MENINGKATKAN SIKAP SAAT KONSELING
Menggunakan pesan secara non-verbal
Percaya diri
Belajar terus menerus
Dapat menyakinkan
Dapat membujuk
Tegas
Mengikuti teknologi baru
KOMPONEN PESAN NONVERBAL
Tatapan mukaEkspresi wajahGerak isyaratCara berdiri/ sikap tubuhPerilauJarakUmur, kelaminLatar belakang budaya, etnikNada suaraNaik turun suaraCara berpkaian
SELF MEDICATIONLINDOCARRF
Location -- lokasiIntensity -- berat ringanNature -- tipe/ macamDuration -- durasi/ lama seranganOccurrence -- kejadian kapanConcomitance -- gejala lain yang menyertaiAggravating -- yang memberatkan keluhanRadiating -- penyebaranRelieving -- yang meringankan keluhanFrequency -- berapa kali per hari/ perjam
INFORMASI OBAT
Obatnya apaKegunaan obat untuk mengobat apaBagaimana cara menggunakanEfek samping yang mungkin timbulInformasi khusus hal yang perlu diperhatikanBila lupa makan obat bagaimana cara mengatasinyaInformasi yang relevan: penggunaan obat tetes, suppo, inhalerKapan hasil pengobatan dapat diharapkanBerapa lama penggunaan obat cara penyimpanan
KASUS
BATUK PILEK
ANAK USIA 2 TAHUN
PEDOMAN PERTANYAAN
Intensity (berat ringan)Apakah batuknya keras sampai melengkingApakah hidungnya tersumbatApakah demam meriang atau panas tinggi sampai mengigil
Nature (ttipe)Batuknya berdahak atau keringRasa sakit di tenggorokan atau didahului rasa gatalPilek dengan ingus jernih, kental, berwarnaApakah demamnya naik turun atau tetap
pertanyaan
Duration (lama serangan)Berapa lama setiap kali serangan
Accurence (kejadian kapan)Sejak kapanmenderita batuk/ pilek/ demam
Concomitant (gejala penyakit lain yang menyertai)
Apakah ada sesak nafasApakah nafas berbunyiApakah cuping hidung kembang kempisApabila batuk berdahak, apakah campur darah atau hijau
pertanyaan
Aggravating (yang memberatkan keluhan)Apakah batuk, pile akan bertambah bila ditempat dingi, kena debu, bangun tidur
FrequencyBatuknya sering apa jarang
Apakah sudah minum obat atau belum
Apakah sudah dibawa ke dikter
INFORMASI YANG DIBERIKAN
Obatnya apaKegunaan obatBagaimana cara menggunakanEfek samping yang mungkin timbulInformasi khusus yang perlu diperhatikanBila lupa makan obat bagaimana cara mengatasinyaInformasi lain yang relevan: oabt tetes mata, suppositoriaKapan hasil pengobatan dapat diharapkanBerapa lama penggunaan obatCara penyimpanan
KASUS: PUSING
LINDOCARRF
LOCATION/ tempat: separo, belakang, semuanyaINTENSITY/ berat ringanNATURE/ tipe: berputar, nggliyer, berkunag-kunagDURATION/ lama tiap kali seranganOCCURRENCE/ kejadian kapan: tadi, kemarin, sudah 2 hariCONCOMITANCE/ gejala yang menyertai: nausea, vomit, lemas, keringat dinginAGGRAVATING/ yang memberatkan keluhan: kurang tidur, kena ACRADIATING/ penyebaranRELIEVING/ yang meringankan keluhan: tidurFREQUENCY/ berapa kali per hari/ per jam: sering, dua kali
KESIMPULANMemahami ilmu dan teknik konseling yang digunakanFarmasis dapat menemukan cara tersendiri untuk setiap saat konseling, the future is yours to createMungkin perlu memperbaiki layout apotekBanyak staff ekstra (apoteker pendamping)Banyak membaca dan belajarPekerjaan farmasis selalu berkembang dan farmasis berkembang menjadi konsultan yang efektif efisienPerubahan tidak terjadi sekejap tetapi peraturan dan profesionalisme yang berkembang dapat membuat perubahan yang lebih baik sekarang daripada yang lalu.