1
KERANGKA ACUAN KERJA
Modul BidangMonitoring dan Evaluasi
2
DAFTAR IS I
3
PENDAHULUAN 4
PEMAHAMAN UMUM 10
RINCIAN KERJA BIDANG 20
K e r a n g k a A c u a n K e r j a B i d a n g M o n i t o r i n g d a n E v a l u a s i4
PENDAHULUAN
Indonesiana merupakan inisiatif baru Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; dihadirkan sehubungan dengan disahkannya UU No. 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan (UU 5/2017). Modul ini memberikan gambaran umum tentang inisiatif baru tersebut, mulai dari latar belakang, maksud, landasan hukum, bentuk kegiatan, tujuan, hingga mekanisme kerja, pola pendanaan dan manfaatnya.
LatarBelakang
Kegiatan budaya mendapat sorotan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, baik kes-ejahteraan ekonomi, kesejahteraan sosial, maupun kesejahteraan psikolo-gis, di mana-mana, baik negara maju maupun negara berkembang. Upaya memajukan kebudayaan mulai diyakini bermanfaat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, bukan hanya lebih sejahtera melainkan juga lebih sejahtera secara berkelanjutan. Dengan kata lain, upaya memajukan kebu-
dayaan mulai dipahami sebagai bagian inti dari pembangunan berkelanjutan.
Indonesia dikaruniai keanekar-agaman budaya. Keanekaragaman tersebut seringkali dipandang sebagai kekayaan. Namun, seringkali pula, kekayaan tersebut dirumuskan sebagai kekayaan daerah, bahkan ada upaya untuk menilainya secara finansial. Dalam kerangka pemban-gunan berkelanjutan, kekayaan ini seharusnya dilihat sebagai kekayaan budaya dan kekayaan budaya selalu terbentuk dalam hubungan yang tidak mengutamakan untung rugi. Ada per-bedaan mendasar antara manfaat dan keuntungan (finansial), seperti yang diperlihatkan banyak studi ekonomi budaya.
Perbedaan ini mempengaruhi kerja budaya, yaitu kegiatan budaya yang dilakukan secara khusus untuk men-ingkatkan kesejahteraan masyarakat. Kerja budaya inilah yang diurus dalam Indonesiana.
w w w . i n d o n e s i a n a . o r . i d 5
LandasanHukum
UU 5/2017 mengelaborasi mandat UUD 1945, khususnya pasal 32 ayat 1: “Negara memajukan kebu-dayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam meme-lihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya.”
UU 5/2017, pasal 1 butir 1, menjelas-kan: “Kebudayaan nasional Indonesia adalah keseluruhan proses dan hasil interaksi antar-Kebudayaan yang hidup dan berkembang di Indonesia.”
Penekanannya ada pada interaksi antar-Kebudayaan. Negara harus hadir dalam interaksi ini, bukan dalam arti mengontrol ataupun hanya memfasilitasi, melainkan betul-betul ada (exist). Karena Negara terdiri atas Pemerintah dan Warga Negara, sementara hubungan antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan warga negara belum ditatakelola dengan standar yang umum dalam bidang kebudayaan, maka agar Negara betul-betul ada diperlukan penguatan hubungan tersebut.
Agar efektif, penguatan hubungan dalam bidang kebudayaan tersebut perlu dilakukan dengan fokus tertentu.
Fokus tersebut dapat dijelaskan dengan memperhatikan UU 5/2017 pasal 5 dan pasal 24. Penjelasannya adalah sebagai berikut:
Pasal 5, merumuskan: “Obyek Pemajuan Kebudayaan meliputi a) tradisi lisan, b) manuskrip, c) adat istiadat, d) ritus, e) pengetahuan tradisional, f) teknologi tradisional, g) seni, h) bahasa, i) permainan rakyat, dan j) olahraga tradisional.”
Pasal 24, ayat 4 butir d, merumuskan: “Pemeliharaan Obyek Pemajuan Kebudayaan dilakukan dengan cara … meng-hidupkan dan menjaga ekosistem Kebudayaan untuk setiap Objek Pemajuan Kebudayaan.”
Dari rumusan kedua pasal ini dapat kita simpulkan fokus penguatan hubu-ngan pemerintah pusat - pemerintah daerah - warga negara adalah eko-sistem Objek Pemajuan Kebudayaan (e-OPK).
K e r a n g k a A c u a n K e r j a B i d a n g M o n i t o r i n g d a n E v a l u a s i6
Ekosistem Obyek Pemajuan Kebudayaan
Menuju peraturan pelaksanaan UU 5/2017, e-OPK dapat dipahami sebagai tata interaksi antar unsur dalam siklus kehidupan sebuah Objek Pemajuan Kebudayaan. Tata interaksi tersebut dapat digambarkan secara sederhana seperti berikut ini:
Siklus kehidupan Objek Pemajuan Kebudayaan terdiri atas fase kreasi, produksi, distribusi, dan kon-sumsi. Masing-masing fase memiliki pemangku kepentingan dan satu pemangku kepentingan dapat hadir di lebih dari satu fase.
Siklus kehidupan ini diperluas men-jadi e-OPK dengan mengelaborasi hubungan antara konsumsi dan kreasi, yaitu dengan menempatkan pengguna sebagai warga negara yang meng-konsumsi dan mengapresiasi Objek
Pemajuan Kebudayaan; apresiasi terse-but mempengaruhi dan dipengaruhi pendidikan; sedangkan pendidikan mempengaruhi dan dipengaruhi kreasi Objek Pemajuan Kebudayaan.
Pemangku kepentingan setiap fase memiliki akses dan dapat memper-kaya Sistem Pendataan Kebudayaan Terpadu.
Penguatan hubungan antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dengan warga negara dalam bidang kebudayaan dikatakan efektif bila mampu menghidupkan dan menjaga ekosistem satu atau lebih dari satu Objek Pemajuan Kebudayaan.
w w w . i n d o n e s i a n a . o r . i d 7
SISTEM PENDATAANKEBUDAYAAN
TERPADU
APRESIASI
PENDIDIKAN
KREASI
PRODUKSI
DISTRIBUSI
KONSUMSI
PENGGUNA
PEMBINAAN
PENGEMBANGAN
PEMANFAATAN
K e r a n g k a A c u a n K e r j a B i d a n g M o n i t o r i n g d a n E v a l u a s i8
PEMAHAMAN UMUM
PengertianMonitoring dan Evaluasi
Monitoring merupakan proses pen-gumpulan data yang dilakukan secara rutin dan secara obyektif digunakan untuk menilai (evaluasi) tingkat kema-juan pada sebuah program/kegiatan kebudayaan. Dengan kegiatan mon-itoring kita dapat memantau setiap perubahan dengan berfokus pada proses dan keluaran. Tentu dengan melibatkan perhitungan-perhitungan terhadap program yang sedang dijalan-kan. Melalui monitoring kualitas setiap program atau kegiatan dapat kita nilai untuk kemudian kita tingkatkan pada program selanjutnya atau program di tempat lain.
Pihak yang dilibatkan dalam mon-itoring adalah individu (internal) yang menjadi bagian dalam pelaksanaan program. Instrumen yang digunakan dalam proses monitoring adalah survei/kuesioner, data internal, laporan. Hasil monitoring merupakan instrumen bagi penyelenggara dan pelaksana program untuk menilai kualitas perencanaan dan pelaksanaan program Indonesiana.
Berbeda dengan monitoring. Evaluasi dilakukan setelah program dilaksanakan dengan mengguna-kan hasil monitoring sebagai sumber rujukan utama. Evaluasi merupakan proses menentukan nilai atau penting-nya program kegiatan. Penilaian harus dilakukan seobyektif dan sesistematik mungkin dengan membandingkan realisasi Rangkaian kegiatan masukan (input), keluaran (output), dan hasil (outcome) terhadap rencana dan stan-dar yang telah ditetapkan.
Dalam konteks Indonesiana, Eval-uasi digunakan untuk menilai tingkat keberhasilan atau capaian dari pelak-sanaan kerangka kerja Indonesiana: kontribusi Indonesiana terhadap peningkatan kualitas penyelengga-raan kegiatan kebudayaan daerah; terciptanya gotong-royong kegiatan kebudayaan yang efektif; dan men-guatnya ekosistem kebudayaan di setiap daerah penyelenggaraan.
Hasil evaluasi tidak hanya digu-nakan oleh internal penyelenggara kegiatan, namun juga pihak lain yang lebih luas. Bagi internal, hasil evaluasi
w w w . i n d o n e s i a n a . o r . i d 9
digunakan untuk mengoreksi pelak-sanaan program; menyempurnakan berbagai kekurangan dalam penye-lenggaraan, membuat strategi baru untuk penyelenggaraan di masa men-datang.
Maksud Monitoring dan Evaluasi
Modul Monitoring dan Evaluasi (Monev) ini dirancang untuk menjadi pedoman dalam program Monitoring dan Evaluasi kerangka kerja Indonesi-ana.
Tujuan Monitoring dan Evaluasi
Tujuan Monitoring: 1. Menjaga agar penyelenggaraan
Indonesiana sesuai dengan tujuan dan sasaran Kerangka kerja Indone-siana;
2. Mengidentifikasi kesalahan sedini mungkin untuk mencegah keke-liruan yang lebih besar dalam penyelenggaraan Kerangka kerja Indonesiana;
3. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data dan informasi seluruh pelaksanaan Kerangka kerja Indonesiana di seluruh daerah penyelenggara.
Tujuan Evaluasi:1. Memberikan penilaian terhadap
pelaksanaan Kerangka kerja Indo-nesiana;
2. Penyempurnaan Kerangka kerja Indonesiana di masa mendatang;
3. Pencegahan keberulangan kesala-han yang sama pada Kerangka kerja Indonesiana di masa mendatang;
4. Menunjukkan kepada seluruh pemangku kepentingan mengenai pentingnya kerangka kerja Indone-siana dalam pemajuan kebudayaan;
5. Menilai dampak Kerangka kerja Indonesiana bagi daerah penye-lenggara Indonesiana;
6. Menilai dampak Kerangka kerja Indonesiana bagi penguatan eko-sistem kebudayaan;
K e r a n g k a A c u a n K e r j a B i d a n g M o n i t o r i n g d a n E v a l u a s i10
Sasaran
Sasaran dari Modul Monitoring dan Evaluasi dalam kerangka kerja Indone-siana adalah:
1. Memberikan panduan Monitoring dan Evaluasi dalam Kerangka kerja Indonesiana;
2. Teridentifikasinya permasalahan dalam pelaksanaan Kerangka kerja Indonesiana;
3. Tersedianya dokumen yang memuat informasi mengenai kegiatan kebudayaan yang berpijak pada Kerangka kerja Indonesiana di seluruh daerah yang penyeleng-gara.
Manfaat
Manfaat dari Modul Monitoring dan Evaluasi ini adalah:
1. Dapat didokumentasikan seluruh proses pelaksanaan Indonesiana di seluruh daerah yang tergabung dalam Kerangka kerja Indonesiana;
2. Adanya dokumen yang menjadi referensi untuk penyusunan kebi-jakan di bidang kebudayaan baik di tingkat daerah maupun tingkat pusat (nasional);
3. Adanya pengetahuan yang dapat menjadi referensi untuk pening-katan kualitas Kerangka kerja Indonesiana di masa yang akan datang;
4. Adanya pengetahuan yang dapat diakses oleh pemerintah daerah dan masyarakat luas guna pening-katan kualitas penyelenggaraan kebudayaan di daerah pada masa mendatang.
w w w . i n d o n e s i a n a . o r . i d 11
K e r a n g k a A c u a n K e r j a B i d a n g M o n i t o r i n g d a n E v a l u a s i12
MEKANISMEMONITORING DAN EVALUASI
Metodologi Pelaksanaan
Dalam mendukung kebutuhan data berkelanjutan untuk perencanaan kebijakan Indonesiana, Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi (Monev) ter-hadap festival yang tergabung dalam kerangka kerja Indonesiana dibagi menjadi 3 jenis sesuai dengan caku-pan waktu penilaian yang akan dicapai:
Monev Jangka PendekMonev ini dilaksanakan pada saat
penyelenggaraan festival. Aspek yang dicakup dalam Monev ini terkait dengan efek jangka pendek dari suatu penyelenggaraan festival, di antaranya tingkat kepuasan dari penerima man-faat festival dari segi teknis pelaksanaan dan manfaat langsung yang dirasakan.
Metode utama yang digunakan dalam Monev Jangka Pendek adalah survei terbuka dan/atau tertutup dengan sasaran utama adalah pen-erima manfaat festival yang meliputi pengunjung dan pengisi acara.
Monev Jangka MenengahMonev ini dilaksanakan dalam
jangka waktu antara 3 hingga 6 bulan setelah penyelenggaraan festival. Pada Monev ini aspek yang dicakup lebih luas dan lebih dalam dibanding Monev Jangka Pendek, antara lain menyang-kut evaluasi proses perencanaan dan pelaksanaan serta dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan yang terjadi setelah penyelenggaraan festival.
Metode utama yang digunakan dalam Monev Jangka Menengah adalah wawancara mendalam dengan sasaran utama adalah penyelenggara dan penerima manfaat festival yang meliputi pengunjung dan pengisi acara.
Monev Jangka PanjangMonev ini dilaksanakan dalam
jangka waktu antara 6 hingga 12 bulan setelah penyelenggaraan festival. Pada Monev ini aspek yang dicakup khusus untuk mengukur dampak festi-val terhadap pembentukan ekosistem kebudayaan di daerah serta evaluasi mendalam untuk perbaikan penyeleng-garaan festival ke depannya.
w w w . i n d o n e s i a n a . o r . i d 13
Metode utama yang digunakan dalam Monev Jangka Panjang adalah forum diskusi terpimpin (Focus Group Discussion/FGD) dengan sasaran utama adalah pemerintah daerah, komunitas budaya di daerah, serta penyelenggara festival.
Ketiga jenis Monev tersebut dihara-pkan dapat terlaksana secara berurutan dan kontinu untuk setiap festival yang tergabung dalam kerangka kerja Indo-nesiana. Hal tersebut penting dilakukan untuk mendapatkan masukan yang komprehensif mengenai perkemban-gan penyelenggaraan festival agar sesuai dengan tujuan yang diharap-kan dari penyelenggaraan Indonesiana secara keseluruhan.
PembagianTugas dan Fungsi
Pelaksanaan Monev terhadap fes-tival yang tergabung dalam kerangka kerja Indonesiana dilaksanakan dengan kerja sama antara Tim Knowledge Man-
agement (KM) Indonesiana dengan pihak yang melaksanakan Monev di daerah, baik dari unsur pemerinta-han (Pemerintah Daerah, Bappeda, dan sebagainya), atau dari unsur mas-yarakat (akademisi, komunitas, dan sebagainya).
Tugas Tim KM Indonesiana dalam pelaksanaan Monev antara lain:
1. Menyusun konsep dan metod-ologi Monev festival agar sesuai dengan tujuan besar yang ingin dicapai dalam kerangka kerja Indonesiana, baik dalam Monev Jangka Pendek, Jangka Menen-gah, maupun Jangka Panjang.
‘2. Mengidentifikasi pihak di daerah
yang dapat diajak untuk bek-erjasama dalam pelaksanaan Monev.
3. Menyusun instrumen yang digu-nakan dalam pelaksanaan Monev.
4. Mensosialisasikan konsep, metodologi, dan instrumen yang
K e r a n g k a A c u a n K e r j a B i d a n g M o n i t o r i n g d a n E v a l u a s i14
digunakan untuk Monev kepada pihak di daerah (terutama melalui lokakarya KM)
5. Jika diperlukan, bekerja sama dengan pihak di daerah untuk teknis pelaksanaan lapangan Monev festi-val di daerah, namun dalam kapasitas sebagai konsultan dan pengawas (supervisor).
6. Memastikan setiap festival di daerah yang tergabung dalam kerangka kerja Indonesiana dapat melaksana-kan Monev.
7. Menyusun konsep pengolahan, ana-lisis data, dan pelaporan hasil Monev festival untuk disosialisasikan kepada pihak di daerah.
8. Mengumpulkan seluruh data, analisis, dan laporan Monev festival di daerah sebagai bahan analisis lanjutan untuk Monev Indonesiana secara umum.
Adapun tugas dari pihak daerah yang bekerjasama dalam pelaksanaan Monev antara lain:
1. Menjaga koordinasi dengan Tim KM Indonesiana berkaitan dengan pelak-sanaan Monev.
2. Membentuk tim pelaksanaan lapan-gan Monev festival di daerah sesuai kebutuhan.
3. Menyusun strategi teknis pelaksa-naan lapangan Monev festival di daerah, dengan bantuan/konsultasi dari Tim KM Indonesiana jika diper-lukan.
4. Melaksanakan teknis pelaksanaan lapangan Monev festival di daerah.
5. Melaksanakan proses pengolahan dan analisis data hasil Monev festival.
6. Menyusun laporan Monev festival di daerah.
7. Mengumpulkan seluruh data, laporan, serta dokumentasi yang ber-kaitan dengan pelaksanaan Monev festival di daerah kepada Tim KM Indonesiana.
w w w . i n d o n e s i a n a . o r . i d 15
Tahapan Pelaksanaan
Pelaksanaan Monev festival yang tergabung dalam kerangka kerja Indonesiana secara umum terbagi atas 3 tahapan yang meliputi tahap persiapan, pelaksanaan lapangan, dan pasca kegiatan. Adapun untuk rincian hal yang perlu dilakukan dalam pelaksanaan dibagi menurut jenis Monev yang telah disebutkan pada bagian sebel-umnya.
Tahapan Pelaksanaan Monev Jangka Pendek1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan dimulai paling lambat 1 bulan sebelum pelaksanaan festival dengan rincian hal yang dilakukan baik dari Tim KM Indonesiana maupun Tim Monev Daerah dijabarkan seperti pada Tabel 1.
Tim KM Indonesiana Tim KM Daerah
1. Memulai koordinasi dengan Tim Monev Daerah
2. Sosialisasi metode dan instrumen pelaksanaan Monev festival kepada Tim Monev Daerah
3. Konsultasi dengan Tim Monev Daerah tentang strategi teknis pelaksanaan lapangan (jika diperlukan)
1. Memulai koordinasi dengan Tim KM Indonesiana
2. Membentuk tim pelaksana lapangan
3. Mempelajari metode dan instrumen pelaksanaan Monev festival
4. Menyiapkan logistik untuk menunjang pelaksanaan Monev.
5. Menyusun strategi teknis pelaksanaan lapangan
Tabel 1. Rincian Kerja pada Tahap Persiapan Monev Jangka Pendek Indonesiana
K e r a n g k a A c u a n K e r j a B i d a n g M o n i t o r i n g d a n E v a l u a s i16
2. Tahap PelaksanaanTahap pelaksanaan lapangan dilaksanakan selama 1 minggu antara sebelum dan
setelah hari pelaksanaan festival dengan rincian hal yang dilakukan baik dari Tim KM Indonesiana maupun Tim Monev dijabarkan seperti pada Tabel 2.
Tim KM Indonesiana
1. Memastikan persiapan Tim Monev Daerah
2. Menjadi pengawas pelaksanaan lapangan Monev (jika diperlukan)
Tim KM Daerah
1. Mengadakan pelatihan/briefing kepada tim pelaksana lapangan (sosialisasi metode, instrumen, dan strategi teknis)
2. Menjalankan teknis pelaksanaan lapangan Monev festival
3. Melakukan dokumentasi dan pengarsipan data hasil pelaksanaan lapangan
Tabel 2. Rincian Kerja pada Tahap Pelaksanaan Monev Jangka Pendek Indonesiana
3. Tahap Pasca KegiatanTahap pasca kegiatan dimulai paling cepat 1 hari hingga maksimal 1 bulan setelah
hari pelaksanaan festival dengan rincian hal yang dilakukan baik dari Tim KM Indone-siana maupun Tim Monev Daerah dijabarkan seperti pada Tabel 3.
Tim KM Indonesiana
1. Sosialisasi dan konsultasi konsep pengolahan, analisis data, dan pelaporan hasil Monev festival kepada Tim Monev Daerah.
2. Menerima data, analisis, dan laporan Monev Pelaksanaan dari Tim Monev Daerah.
Tim KM Daerah
1. Melakukan pengolahan dan analisis data hasil Monev festival.
2. Menyusun laporan Monev festival.
3. Menyerahkan seluruh data, laporan, serta dokumentasi yang berkaitan dengan pelaksanaan festival kepada Tim KM Indonesiana.
Tabel 3. Rincian Kerja pada Tahap Pasca Pelaksanaan Monev Jangka Pendek Indonesiana
w w w . i n d o n e s i a n a . o r . i d 17
Dengan pertimbangan efektivitas dan efisiensi dalam koordinasi, Tim KM Indone-siana hanya diberikan alokasi waktu maksimal selama 10 hari untuk pendampingan pelaksanaan Monev Jangka Pendek di lapangan dalam 3 tahapan tersebut. Oleh karena itu, Tim Monev Daerah dapat melakukan berbagai metode alternatif untuk tetap men-jaga koordinasi dengan Tim KM Indonesiana sehubungan dengan pelaksanaan Monev Jangka Pendek tersebut.
Tim KM Indonesiana
1. Memulai koordinasi dengan Tim Monev Daerah
2. Identifikasi penyelenggara dan penerima manfaat festival yang dapat dijadikan sebagai narasumber wawancara Monev.
3. Menyiapkan instrumen Monev Jangka Menengah
4. Konsultasi dengan Tim Monev Daerah tentang strategi teknis pelaksanaan lapangan (jika diperlukan)
Tim KM Daerah
1. Memulai koordinasi dengan Tim KM Indonesiana
2. Menghubungi narasumber yang telah ditentukan Tim KM Indonesiana untuk kesediaan wawancara Monev.
3. Menyiapkan logistik untuk menunjang pelaksanaan Monev.
4. Menyusun strategi teknis pelaksanaan lapangan
Tabel 4. Rincian Kerja pada Tahap Persiapan Monev Jangka Menengah Indonesiana
Tahapan Pelaksanaan Monev Jangka Menengah1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan dimulai paling lambat 1 minggu sebelum pelaksanaan dengan rincian hal yang dilakukan baik dari Tim KM Indonesiana maupun Tim Monev Daerah dijabarkan seperti pada Tabel 4.
K e r a n g k a A c u a n K e r j a B i d a n g M o n i t o r i n g d a n E v a l u a s i18
2. Tahap PelaksanaanTahap pelaksanaan lapangan dilaksanakan selama 3 – 4 hari dengan rincian hal
yang dilakukan baik dari Tim KM Indonesiana maupun Tim Monev dijabarkan seperti pada Tabel 5.
Tim KM Indonesiana
1. Memastikan persiapan Tim Monev Daerah
2. Ikut serta dalam pelaksanaan lapangan Monev
Tim KM Daerah1. Memulai koordinasi dengan Tim
KM Indonesiana
2. Menghubungi narasumber yang telah ditentukan Tim KM Indonesiana untuk kesediaan wawancara Monev.
3. Menyiapkan logistik untuk menunjang pelaksanaan Monev.
4. Menyusun strategi teknis pelaksanaan lapangan
Tabel 5 Rincian Kerja pada Tahap Pelaksanaan Monev Jangka Menengah Indonesiana
3. Tahap Pasca KegiatanTahap pasca kegiatan berlangsung hingga maksimal 2 minggu setelah pelaksa-
naan dengan rincian hal yang dilakukan baik dari Tim KM Indonesiana maupun Tim Monev Daerah dijabarkan seperti pada Tabel 6.
Tim KM Indonesiana
1. Sosialisasi dan konsultasi konsep pengolahan, analisis data, dan pelaporan hasil Monev festival kepada Tim Monev Daerah.
2. Menerima data, analisis, dan laporan Monev Pelaksanaan dari Tim Monev Daerah.
Tim KM Daerah
1. Melakukan pengolahan dan analisis data hasil Monev festival.
2. Menyusun laporan Monev festival.
3. Menyerahkan seluruh data, laporan, serta dokumentasi yang berkaitan dengan pelaksanaan Monev kepada Tim KM Indonesiana.
Tabel 6 Rincian Kerja pada Tahap Pasca Pelaksanaan Monev Jangka Menengah Indonesiana
w w w . i n d o n e s i a n a . o r . i d 19
Dengan pertimbangan efektivitas dan efisiensi dalam koordinasi, Tim KM Indo-nesiana hanya diberikan alokasi waktu selama 3 – 4 hari untuk pendampingan pelaksanaan Monev Jangka Menengah pada tahap Pelaksanaan. Oleh karena itu, Tim Monev Daerah dapat melakukan berbagai metode alternatif untuk tetap menjaga koordinasi dengan Tim KM Indonesiana sehubungan dengan pelaksanaan Monev Jangka Menengah tersebut.
Tim KM Indonesiana
1. Memulai koordinasi dengan Tim Monev Daerah
2. Menyiapkan instrumen Monev Jangka Panjang.
3. Konsultasi dengan Tim Monev Daerah tentang strategi teknis pelaksanaan lapangan (jika diperlukan)
Tim KM Daerah
1. Memulai koordinasi dengan Tim KM Indonesiana
2. Menyiapkan undangan untuk kesediaan menghadiri Monev Jangka Menengah.
3. Menyiapkan logistik untuk menunjang pelaksanaan Monev.
4. Menyusun strategi teknis pelaksanaan lapangan
Tabel 7 Rincian Kerja pada Tahap Persiapan Monev Jangka Panjang Indonesiana
Tahapan Pelaksanaan Monev Jangka Panjang1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan dimulai paling lambat 1 minggu sebelum pelaksanaan dengan rincian hal yang dilakukan baik dari Tim KM Indonesiana maupun Tim Monev Daerah dijabarkan seperti pada Tabel 7.
K e r a n g k a A c u a n K e r j a B i d a n g M o n i t o r i n g d a n E v a l u a s i20
2. Tahap PelaksanaanTahap pelaksanaan lapangan dilaksanakan selama 3 – 4 hari dengan rincian hal
yang dilakukan baik dari Tim KM Indonesiana maupun Tim Monev dijabarkan seperti pada Tabel 8.
Tim KM Indonesiana
1. Memastikan persiapan Tim Monev Daerah
2. Ikut serta dalam pelaksanaan Monev Jangka Panjang
Tim KM Daerah
1. Menjalankan teknis pelaksanaan Monev Jangka Panjang
2. Melakukan dokumentasi dan pengarsipan data.
Tabel 8 Rincian Kerja pada Tahap Pelaksanaan Monev Jangka Panjang Indonesiana
3. Tahap Pasca KegiatanTahap pasca kegiatan berlangsung hingga maksimal 2 minggu setelah pelaksa-
naan dengan rincian hal yang dilakukan baik dari Tim KM Indonesiana maupun Tim Monev Daerah dijabarkan seperti pada Tabel 9.
Tim KM Indonesiana
1. Bersama Tim Monev Daerah menyusun laporan Monev Jangka Panjang
2. Menerima data, analisis, serta dokumentasi Monev Pelaksanaan dari Tim Monev Daerah.
Tim KM Daerah
1. Bersama Tim KM Indonesiana menyusun laporan Monev Jangka Panjang.
2. Menyerahkan seluruh data dan dokumentasi yang berkaitan dengan pelaksanaan Monev kepada Tim KM Indonesiana.
Tabel 9 Rincian Kerja pada Tahap Pasca Pelaksanaan Monev Jangka Panjang Indonesiana
w w w . i n d o n e s i a n a . o r . i d 21
Dengan pertimbangan efektivitas dan efisiensi dalam koordinasi, Tim KM Indonesi-ana hanya diberikan alokasi waktu selama 3 – 4 hari untuk pendampingan pelaksanaan Monev Jangka Panjang pada tahap Pelaksanaan. Oleh karena itu, Tim Monev Daerah dapat melakukan berbagai metode alternatif untuk tetap menjaga koordinasi dengan Tim KM Indonesiana sehubungan dengan pelaksanaan Monev Jangka Panjang terse-but.
K e r a n g k a A c u a n K e r j a B i d a n g M o n i t o r i n g d a n E v a l u a s i22
Hasil Dan Tindak Lanjut
Dari berbagai laporan Monev ter-hadap festival yang tergabung dalam kerangka kerja Indonesiana, dapat ditindaklanjuti ke dalam pengem-bangan festival ke depannya dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Setiap laporan Monev Jangka Pendek yang masuk dari mas-ing-masing daerah dapat menjadi acuan untuk penilaian keberhasilan dan kebermanfaatan pelaksanaan Indonesiana dalam jangka pendek, serta bahan awal untuk pelaksanaan Monev Jangka Menengah.
2. Setiap laporan Monev Jangka Menengah yang masuk dari mas-ing-masing daerah dapat menjadi acuan untuk penilaian keberhasilan dan kebermanfaatan pelaksanaan Indonesiana dalam jangka menen-gah (terutama dampak ekonomi dan sosial), serta bahan awal untuk pelaksanaan Monev Jangka Pan-jang.
3. Setiap laporan Monev Jangka Panjang yang masuk dari mas-ing-masing daerah, bersama dengan laporan Monev Jangka Pendek dan Menengah dapat men-jadi bahan akhir untuk pengukuran keberhasilan kerangka kerja Indo-nesiana secara keseluruhan.
4. Studi Kasus dan Kisah Sukses yang dibutuhkan untuk kepentingan lanjutan Indonesiana dapat bersum-ber dari ringkasan laporan Monev yang dikumpulkan, baik Monev Jangka Pendek, Jangka Menengah, maupun Jangka Panjang.
Alur Monev sesuai Pembagian Tugas dan Fungsi
Berdasarkan penjelasan pada bagian sebelumnya, maka secara kes-eluruhan alur Monev terhadap festival yang tergabung dalam kerangka kerja Indonesiana dapat digambarkan sep-erti pada Gambar 2.
w w w . i n d o n e s i a n a . o r . i d 23
MA
SUK
AN
PR
OSE
SLU
AR
AN
MONEVJANGKA PENDEK
MONEVJANGKA MENENGAH
MONEVJANGKA PANJANG
PROPOSAL FESTIVAL
LAPORAN AKHIR
PASCA KEGIATAN
PELAKSANAAN
PERSIAPAN
LAPORAN AWAL
LAPORAN AKHIR
PASCA KEGIATAN
PELAKSANAAN
PERSIAPAN
LAPORAN AWAL
LAPORAN AKHIR
PASCA KEGIATAN
PELAKSANAAN
PERSIAPAN
DOKUMENTASISTUDI KASUS
KISAH SUKSES
Gambar 2 Alur Kerja Monev Indonesiana
K e r a n g k a A c u a n K e r j a B i d a n g M o n i t o r i n g d a n E v a l u a s i24
PENUTUP DAN LAMPIRAN
Sebagai bagian akhir dari modul Monev ini, terlampir beberapa contoh instrumen yang dapat digunakan dalam pelaksanaan Monev festival yang tergabung dalam kerangka kerja Indonesiana. Terdapat 3 jenis instru-men yang digunakan berdasarkan jenis Monev yang dilaksanakan, yaitu instru-men untuk Monev Jangka Pendek, Monev Jangka Menengah, dan Monev Jangka Panjang.
Hal yang perlu diperhatikan bahwa instrumen ini sifatnya masih berupa draf rancangan, serta masih dapat diper-baiki sesuai dengan kondisi festival serta tujuan khusus yang ingin dicapai dari Monev masing-masing festival.
Apabila terdapat hal-hal penting yang belum tercantum dalam Modul Monev ini, masih sangat terbuka saran dan masukan dari berbagai pihak untuk menyempurnakan modul ini.
Jakarta, April 2018Tim KM Indonesiana
w w w . i n d o n e s i a n a . o r . i d 25
K e r a n g k a A c u a n K e r j a P e n g e l o l a a n P e n g e t a h u a n26
KUESIONER EVALUASIPELAKSANAAN FESTIVAL INDONESIANA
Nama Festival :
Daerah :
Kuesioner ini diberikan dalam rangka evaluasi jangka pendek atas pelaksanaan festival yang tergabung dalam kerangka kerja INDONESIANA. Oleh karena itu kami berharap Saudara dapat memberikan penilaian seobjektif mungkin.
Pekerjaan :
Domisili [ ] Dalam Kota [ ] Luar Kota: ( ) Jenis Kelamin [ ] Pria [ ] Wanita Usia :
Identitas Responden(Hanya untuk kepentingan analisis)
Jawablah pertanyaan berikut dengan menulis angka 1- 10 sesuai dengan kondisi aktual Saudara
Secara umum, seberapa besar minat Saudara untuk mengikuti berbagai kegiatan yang disajikan dalam festival tersebut? a
Seberapa besar penilaian Saudara bahwa festival tersebut dapat memberikan manfaat untuk perkembangan objek budaya yang diunggulkan?
b
Seberapa besar harapan Saudara bahwa festival tersebut dpat dilaksanakan secara rutin ke depannya?c
Dari mana Saudara mengetahui adanya festival tersebut?(Pilihan jawaban boleh lebih dari satu)
Kebetulan berada di lokasi acara
Organisasi profesional
lainnya
Media Cetak
Undangan atas nama Instansi
Informasi Lisan dari handaitaulan
Lampiran 1
PLATFORM KEBUDAYAAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANREPUBLIK INDONESIA
Terima kasih atas partisipasi Saudara dalam survei ini
Penilaian secara umum terhadap festival yang Saudara ikuti
Persiapan Festivala
Kesiapan SDM Pelaksanad
Materi/Kegiatan yang disajikanb
Keterwakilan Budaya Lokale
Sarana dan Prasaranac
Kolaborasi dengan Budaya Lainf
Setelah mengikuti festival tersebut, apa saja hal yang Saudara dapatkan? Berilah tanda centang (v) pada pernyataan berikut sesuai dengan perasaan Saudara
Saya mengetahui secara keseluruhan materi yang disajikan dari kegiatan tersebut termasuk manfaat yang diperoleh
Acara tersebut membuat saya semakin bersemangat untuk menanamkan dan menerapkan pentingnya toleransi serta keberagaman di lingkungan terdekat saya
Saya mengetahui bahwa acara ini merupakan bagian dari kerangka Indonesianaa
d
d
Saya mengetahui latar belakang/filosofi dari materi yang disajikanb
Acara tersebut membuat saya ingin lebih giat dalam mempromosikan kebudayaan indonesia kepada masyarakat luasb
saya memahami bahwa terdapat nilai toleransi dan keberagaman yang disampaikan dalam acara tersebute
Saya mengetahui sekilas materi yang disajikan dari festival tersebutc
Setelah acara tersebut, saya akan mulai rutin melakukan suatu hal yang lebih positif tentang kebudayaan Indonesiac
Acara tersebut dapat memperluas wawasan saya tentang kebudayaan Indonesiaf
w w w . i n d o n e s i a n a . o r . i d 27
Apabila terdapat kritik dan saran, silakan dituliskan dalam kotakdi bawah ini.
K e r a n g k a A c u a n K e r j a B i d a n g M o n i t o r i n g d a n E v a l u a s i28
KAJIAN MONEV INDONESIANA
Pengantar
Indonesiana adalah platform Pemajuan Kebudayaan. Sesuai UU 5 Tahun 2017, Pemajuan Kebudayaan terdiri atas Pelindungan, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan. Platform Indonesiana merupakan landasan Pengembangan, yaitu upaya menghidupkan ekosistem Kebudayaan serta meningkatkan, memperkaya, dan menyebarluaskan Kebudayaan.
Festival merupakan kegiatan budaya yang paling strategis untuk menghidupkan ekosistem Kebudayaan, sekaligus meningkatkan, memperkaya, dan menyebarluaskan Kebudayaan. Karena itu, festival dipilih sebagai ajang untuk menghidupkan ekosistem Kebudayaan.
Adapun corak festival — tari, tenun, teater, musik, sastra, seni bela diri dan lain sebagainya — merupakan perwujudan obyek Pemajuan Kebudayaan. Sesuai UU 5 Tahun 2017, obyek Pemajuan Kebudayaan ada sepuluh: tradisi lisan, manuskrip, adat istiadat, ritus, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, seni, bahasa, permainan rakyat, dan olahraga tradisional. Festival diyakini meningkatkan, memperkaya, dan menyebarluaskan satu atau lebih obyek Pemajuan Kebudayaan.
Ekosistem Kebudayaan dan Obyek Pemajuan Kebudayaan merupakan dua konsep kunci yang perlu dipahami sedalam-dalamnya oleh para penyelenggara festival agar platform Pemajuan Kebudayaan dimanfaatkan sebaik-baiknya. Karena terbatasnya tempat di sini, keduanya dijelaskan secara lebih panjang lebar dalam lampiran.
Adapun bagian utama Kajian Monev ini menguraikan tujuan, sasaran, pemangku kepentingan, dan dampak festival yang diselenggarakan dalam rangka Indonesiana 2018. Bagian ini dikemas dalam bentuk kuesioner dengan maksud mengajak para penyelenggara festival berpikir dalam kerangka pengembangan sesuai UU 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.
Lampiran 2
PLATFORM KEBUDAYAAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANREPUBLIK INDONESIA
w w w . i n d o n e s i a n a . o r . i d 29
Catatan Pengisian Kuesioner
Informasi yang diperoleh melalui pengisian kuesioner ini berguna untuk menghidupkan ekosistem Kebudayaan dan meningkatkan, memperkaya, dan menyebarluaskan Kebudayaan di masing-masing daerah penyelenggaraan festival. Kuesioner ini wajib diisi oleh petugas MONEV Indonesiana berdasarkan jawaban penyelenggara festival dan sesuai kondisi sebenarnya, dilakukan dua kali, yaitu satu kali dalam satu minggu menjelang festival dan satu kali dalam satu minggu setelah festival.
TENTANG FESTIVAL
Nama Festival :
1 Tujuan Penyelenggaraan Festival(beri tanda di seberapa kotak yang dianggap relevan, kemudian tambahkan penjelasan singkat)
Mengembangkan nilai-nilai luhur bangsa Nilai apa:
Memperkaya keberagaman budaya
Bagaimana:
Memperteguh jati diri bangsa
Bagaimana:
Mencerdaskan kehidupan bangsa
Bagaimana:
Meningkatkan citra bangsa
Bagaimana:
Mewujudkan masyarakat madani
Bagaimana:
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Bagaimana:
K e r a n g k a A c u a n K e r j a B i d a n g M o n i t o r i n g d a n E v a l u a s i30
Melestarikan warisan budaya bangsa
Bagaimana:
Mempengaruhi arah perkembanganperadaban dunia
Bagaimana:
Mempengaruhi arah perkembanganperadaban dunia
Bagaimana:
Meningkatkan toleransi antar unsur-unsur masyarakat setempat
Bagaimana:
Menjaga keberagaman masyarakat setempat
Bagaimana:
Menghargai kelokalan (identitas budaya) masyarakat setempat
Bagaimana:
Memperkuat hubungan lintas wilayah dalam bidang kebudayaan
Bagaimana:
Meningkatkan partisipasi masyarakat setempat dalam kegiatan budaya
Bagaimana:
Memperluas manfaat kegiatan budaya di dalam masyarakat setempat
Bagaimana:
2 Maksud Festival(beri tanda di seberapa kotak yang
dianggap relevan, kemudian tambahkan penjelasan singkat)
w w w . i n d o n e s i a n a . o r . i d 31
menjaga keberlanjutan kegiatan budaya di dalam masyarakat setempat
Bagaimana:
memantapkan kebebasan berekspresi bagi unsur masyarakat setempat
Bagaimana:
menjaga keterpaduan kegiatan budaya dan kegiatan terkait
Bagaimana:
mempertahankan kesederajatan unsur masyarakat setempat
Bagaimana:
meningkatkan sifat gotong royong dalam kegiatan budaya setempat
Bagaimana:
tradisi lisan
Coret salah satu(Langsung) atau (Tidak Langsung)
Bagaimana:
manuskrip
Coret salah satu(Langsung) atau (Tidak Langsung)
Bagaimana:
adat istiadat
Coret salah satu(Langsung) atau (Tidak Langsung)
Bagaimana:
ritus
Coret salah satu(Langsung) atau (Tidak Langsung)
Bagaimana:
3 Obyek Pemajuan Kebudayaan yang terwakili dalam Festival
(beri tanda di seberapa kotak yang dianggap relevan, kemudian tambahkan penjelasan singkat)
K e r a n g k a A c u a n K e r j a B i d a n g M o n i t o r i n g d a n E v a l u a s i32
pengetahuan tradisional
Coret salah satu(Langsung) atau (Tidak Langsung)
Bagaimana:
teknologi tradisional
Coret salah satu(Langsung) atau (Tidak Langsung)
Bagaimana:
seni
Coret salah satu(Langsung) atau (Tidak Langsung)
Bagaimana:
bahasa
Coret salah satu(Langsung) atau (Tidak Langsung)
Bagaimana:
permainan rakyat
Coret salah satu(Langsung) atau (Tidak Langsung)
Bagaimana:
olahraga tradisional
Coret salah satu(Langsung) atau (Tidak Langsung)
Bagaimana:
penyebarluasan
Bagaimana:
pengkajian
Bagaimana:
pengayaan keberagaman
Bagaimana:
4 Cara Pengembangan Obyek Pemajuan Kebudayaan yang terwakili dalam Festival
(beri tanda di seberapa kotak yang dianggap relevan, kemudian tambahkan penjelasan singkat)
w w w . i n d o n e s i a n a . o r . i d 33
TENTANG PENYELENGGARAAN FESTIVAL
1 Tentang Penyelenggara Festival Berikan Penjelasannya
2 Tentang Perencanaan Festival Berikan Penjelasannya
a Apakah penyelenggara ini merupakan tim tersendiri (panitia, organisasi, lainnya)?
b Sudah berapa tahun tim ini bekerja?
c Apakah unsur lain (konsultan, tenaga ahli, lainnya) berperan dalam penyelenggaraan festival?
dApakah unsur penyelenggara mencakup wakil pemangku kepentingan pengembangan Obyek Pemajuan Kebudayaan setempat?
a Apakah keinginan masyarakat setempat diperhitungkan dalam perencanaan?
b Apakah ada asesmen terhadap kebutuhan masyarakat terkait corak festival?
cApakah ada asesmen terhadap ketersediaan sumberdaya lokal terkait keperluan penyelenggaraan festival?
d Apakah masyarakat setempat dilibatkan dalam perencanaan?
e Siapa yang membuat perencanaan festival?
K e r a n g k a A c u a n K e r j a B i d a n g M o n i t o r i n g d a n E v a l u a s i34
2 Tentang Persiapan Organisasi Festival Berikan Penjelasannya
a Lembaga, organisasi, atau komunitas budaya mana saja yang dilibatkan dan dalam peran apa?
b Lembaga, organisasi, atau perusahaan swasta mana saja yang dilibatkan dan dalam peran apa?
cLembaga, organisasi, atau perorangan asing/internasional mana saja yang dilibatkan dan dalam peran apa?
d Otoritas lokal, regional, dan nasional mana saja yang dilibatkan dan dalam peran apa?
e Kerjasama lintas bidang dan wilayah apa saja yang terjadi (termasuk public-private partnership)?
2 Tentang Persiapan Corak Festival Berikan Penjelasannya
aSeperti apa tata panggung (bentuk, suara, pencahayaan, dan lain-lain) dan seberapa jauh “kandungan lokal” dipergunakan?
b Seperti apa tata tempat penonton (termasuk alur lintasan penonton, tempat parkir, dan lain-lain)?
c
Seperti apa tata pengamanan (termasuk perbandingan jumlah penonton dan jumlah tenaga pengamanan, fasilitas pertolongan pertama dan lain-lain)?
dSeperti apa manajemen artis/seniman (termasuk tempat dan waktu berlatih, penginapan, makan-minum, dan lain-lain)?
eSeperti apa manajemen sumberdaya manusia pendukung (termasuk tenaga teknis, volunteer, dan lain-lain)?
w w w . i n d o n e s i a n a . o r . i d 35
TENTANG KEGIATAN FESTIVAL
1Jelaskan dengan rinci, kegiatan apa saja (termasuk kegiatan pokok, kegiatan pendukung,
dan kegiatan tambahan untuk memeriahkan) yang termasuk festival: nama, jenis, kegunaan utama, kelompok sasaran utama, dampak yang diharapkan.
Bagaimana:
Masyarakat
TENTANG PENERIMA MANFAAT FESTIVAL
1
beri tanda di seberapa kotak yang mewakili penerima manfaat langsung; jelaskan dengan rinci: perkiraan jumlah penerima manfaat langsung, perkiraan jumlah perempuan, siapa saja penerima manfaat tidak langsung, perkiraan jumlah penerima manfaat tidak langsung, perkiraan jumlah perempuan.
Masyarakat setempat
Siswa SMP
Mahasiswa
Anak muda (15-24)
Sukubangsa minoritas
Imigran
Pengungsi
Masyarakat Adat
Siswa SD
Siswa SMA
Anak-anak
Orang tua (50+)
K e r a n g k a A c u a n K e r j a B i d a n g M o n i t o r i n g d a n E v a l u a s i36
Sektor Swasta (terutama Lokal dan Regional)
Sektor PemerintahBeri tanda di seberapa kotak yang mewakili lingkungan penerima manfaat dan jelaskan persisnya manfaat apa (langsung dan tidak langsung) yang diperoleh
UKM bidang kebudayaan
Koperasi bidang kebudayaan
Tenaga profesional lepas (freelance)
Pengusaha muda
Pengusaha lintas wilayah
Juga: pakar, akademisi
UKM terkait bidang kebudayaan
Industri budaya (seperti misalnya museum)
Artis, Kreator, Artisan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kementerian Agama
Kementerian Pariwisata
Kementerian Dalam Negeri
Kementerian Sosial
Kementerian Luar Negeri
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Tenaga kerja lintas wilayah
w w w . i n d o n e s i a n a . o r . i d 37
Organisasi Masyarakat MadaniBeri tanda di seberapa kotak yang mewakili lingkungan penerima manfaat dan jelaskan persisnya manfaat apa (langsung dan tidak langsung) yang diperoleh
Yayasan
Pemimpin Kelompok Keagamaan
Organisasi pelatihan
Lain-lain
Pemimpin Komunitas
Organisasi profesional
Lembaga Swadaya Masyarakat
Kementerian Perindustrian
Kementerian Desa, PDT, Transmigrasi
Kementerian Koordinator PMK
Arsip Nasional RI
Kementerian Hukum dan HAM
Kementerian Komunikasi dan Informasi
Badan Ekonomi Kreatif
LPP TVRI
Lembaga Sensor Film
LPP RRI
Komisi Penyiaran Indonesia
K e r a n g k a A c u a n K e r j a B i d a n g M o n i t o r i n g d a n E v a l u a s i38
Siapa Penerima Manfaat Utama?Jelaskan dengan rinci, termasuk apakah keutamaan ini direncanakan atau terjadi begitu saja.
Output (pengembangan kapasitas)
Output (Kajian)
Output (lain-lain)
DAMPAK FESTIVAL(yang direncanakan dan yang sebenarnya terjadi)
1Beri tanda di seberapa kotak yang dipandang relevan dan jelaskan kaitannya dengan:
tujuan festival yang dipilih, obyek pemajuan kebudayaan yang dipilih, dan cara pengembangan Kebudayaan yang diutamakan.
Kebijakan Pemajuan Kebudayaan
Keterampilan artistik/teknis
Ekonomi
Pemrograman dan perencanaan
Lain-lain (sebutkan)
Sosial
Manajemen usaha kebudayaan
Isi (content/corak/kesenian)
Peningkatan infrastruktur kebudayaan
Lain-lain (sebutkan)
w w w . i n d o n e s i a n a . o r . i d 39
Outcome Utama
Outcome Khusus
Peningkatan proses pengembangan kebijakan budaya
Pembuatan statistik sektor Kebudayaan
Pendukungan usaha kebudayaan
Peningkatan layanan kebudayaan
Pengakomodasian aspirasi budaya
Penguatan organisasi budaya(politik, finansial, SDM)
Penciptaan kreasi baru
Pelestarian aset budaya
Ekonomi(misalnya pengembangan lapangan kerja, penghasilan finansial)
Sosial(misalnya penyetaraan gender, kerjasama lintas kelompok)
Kelembagaan(misalnya peningkatan kapasitas)
Jaringan(misalnya peningkatan jumlah pelaku budaya, penguatan aturan main)
Penanganan masalah diskriminasi
Lain-lain (sebutkan)
K e r a n g k a A c u a n K e r j a P e n g e l o l a a n P e n g e t a h u a n40
Peningkatan kerjasama lintas K/L (dinas)
Peningkatan koordinasi pembangunan pariwisata dan pemajuan kebudayaan
Peningkatan partisipasi perempuan dalam kegiatan budaya
Peningkatan kontribusi kebudayaan dalam perlindungan lingkungan hidup
Peningkatan peran teknologi lokal dalam kegiatan budaya
Peningkatan kapasitas pemangku kepentingan pemajuan kebudayaan
Peningkatan kerjasama lintas tingkat pemerintahan
Peningkatan nilai kontribusi kebudayaan dalam industri pariwisata
Peningkatan kontribusi kebudayaan dalam pendidikan dasar dan menengah
Peningkatan peran pengetahuan lokal dalam kegiatan budaya
Peningkatan kesadaran pada pemangku kepentingan pemajuan kebudayaan tentang pentingnya kebudayaan dalam pembangunan
Penguatan industri budaya
Penciptaan lapangan kerja budaya
w w w . i n d o n e s i a n a . o r . i d 41
Terima kasih atas kerjasamanya. Kuesioner ini akan diikuti kajian tentang dampak festival dari segi nilai budaya, kisah sukses/best practices, serta pelajaran yang diperoleh.
PLATFORM KEBUDAYAAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANREPUBLIK INDONESIA
K e r a n g k a A c u a n K e r j a P e n g e l o l a a n P e n g e t a h u a n42
MONITORINGEKOSISTEM KEBUDAYAAN
Lampiran 3
Profil Potensi Budaya Daerah
Provinsi atau Kabupaten/Kota :
Nama Festival :
Satuan Budaya UtamaYang diangkat dalam festival ( Sesuai Proposal terakhir)
Satuan Budaya TurunanJika terdapat lebih dari 3 satuan budaya turunan, dapat ditambahkan baris.
1. Jenis OPK:
2. Jenis OPK:
3. Jenis OPK:
PLATFORM KEBUDAYAAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANREPUBLIK INDONESIA
Identifikasi Ekosistem Kebudayaan Sebagai gambaran sederhana mengacu pada Undang-Undang Pemajuan
Kebudayaan, sebuah objek kebudayaan dikatakan telah memiliki ekosistem kebudayaan yang baik apabila terbentuk struktur seperti yang ditunjukkan pada diagram berikut
Kami ingin mengetahui kondisi awal ekosistem kebudayaan dari satuan budaya utama yang diangkat dalam festival yang Saudara ajukan. Oleh karena itu, kami berharap Saudara dapat menjawab beberapa pertanyaan berikut sedetail dan sejujur mungkin sesuai kondisi di wilayah Saudara saat ini. Jawaban tersebut sangat kami butuhkan untuk dapat menyusun perencanaan ekosistem kebudayaan dalam kerangka “Indonesiana” yang lebih baik.
w w w . i n d o n e s i a n a . o r . i d 43
SISTEM PENDATAANKEBUDAYAAN
TERPADU
APRESIASI
PENDIDIKAN
KREASI
PRODUKSI
DISTRIBUSI
KONSUMSI
PENGGUNA
PEMBINAAN
PENGEMBANGAN
PEMANFAATAN
K e r a n g k a A c u a n K e r j a B i d a n g M o n i t o r i n g d a n E v a l u a s i44
Tahapan 1: Kreasi
Ya Tidak (langsung ke Tahapan 2)
[ ] Kalangan Akademisi Peran:
[ ] Sektor Bisnis Peran:
[ ] Masyarakat / Komunitas Peran:
[ ] Pemerintah Peran:
1.Apakah terdapat Tahapan Kreasi dalam objek satuan budaya utama dalam wilayah Saudara?(pilih salah satu jawaban)
2.
Jika ya, Jelaskan bagaimana Tahapan Kreasi dijalankan terhadap objek tersebut:
3.Pihak mana saja yang terlibat dalam tahapan kreasi tersebut? (Beri tanda centang pada pihak-pihak yang berperan, kemudian jelaskan peran masing-masing dalam tahapan kreasi objek tersebut)
4.
Seberapa besar Tahapan Kreasi yang dijalankan terhadap objek tersebut mempengaruhi Tahapan Produksi?(Lingkari pada skala 1-10 sesuai dengan kondisi yang dianggap paling mendekati, kemudian jelaskan alasan Saudara)
Tidak Berpengaruh Sangat Berpengaruh
1. 5.3. 7. 9.2. 6.4. 8. 10.
Penjelasan:
w w w . i n d o n e s i a n a . o r . i d 45
Tahapan 2 : Produksi
Ya Tidak (langsung ke Tahapan 3)
[ ] Kalangan Akademisi Peran:
[ ] Sektor Bisnis Peran:
[ ] Masyarakat / Komunitas Peran:
[ ] Pemerintah Peran:
1.Apakah terdapat Tahapan Produksi dalam objek satuan budaya utama dalam wilayah Saudara?(pilih salah satu jawaban)
2.
Jika ya, Jelaskan bagaimana Tahapan Produksi dijalankan terhadap objek tersebut:
3.
Seberapa besar tahapan produksi yang dijalankan terhadap objek tersebut mempengaruhi tahapan distribusi?(Lingkari pada skala 1-10 sesuai dengan kondisi yang dianggap paling mendekati, kemudian jelaskan alasan Saudara)
4.
Seberapa besar Tahapan Produksi yang dijalankan terhadap objek tersebut mempengaruhi Tahapan Distribusi?(Lingkari pada skala 1-10 sesuai dengan kondisi yang dianggap paling mendekati, kemudian jelaskan alasan Saudara)
Tidak Berpengaruh Sangat Berpengaruh
1. 5.3. 7. 9.2. 6.4. 8. 10.
Penjelasan:
K e r a n g k a A c u a n K e r j a B i d a n g M o n i t o r i n g d a n E v a l u a s i46
Tahapan 3 : Distribusi
Ya Tidak (langsung ke Tahapan 4)
[ ] Kalangan Akademisi Peran:
[ ] Sektor Bisnis Peran:
[ ] Masyarakat / Komunitas Peran:
[ ] Pemerintah Peran:
1.Apakah terdapat Tahapan Distribusi dalam objek satuan budaya utama dalam wilayah Saudara?(pilih salah satu jawaban)
2.
Jika ya, Jelaskan bagaimana Tahapan Distribusi dijalankan terhadap objek tersebut:
3.Pihak mana saja yang terlibat dalam Tahapan Distribusi tersebut? (Beri tanda centang pada pihak-pihak yang berperan, kemudian jelaskan peran masing-masing dalam tahapan kreasi objek tersebut)
4.
Seberapa besar Tahapan Distribusi yang dijalankan terhadap objek tersebut mempengaruhi Tahapan Konsumsi?(Lingkari pada skala 1-10 sesuai dengan kondisi yang dianggap paling mendekati, kemudian jelaskan alasan Saudara)
Penjelasan:
Tidak Berpengaruh Sangat Berpengaruh
1. 5.3. 7. 9.2. 6.4. 8. 10.
w w w . i n d o n e s i a n a . o r . i d 47
Tahapan 4 : Konsumsi
Ya Tidak (langsung ke Tahapan 5)
[ ] Kalangan Akademisi Peran:
[ ] Sektor Bisnis Peran:
[ ] Masyarakat / Komunitas Peran:
[ ] Pemerintah Peran:
1.Apakah terdapat Tahapan Konsumsi dalam objek satuan budaya utama dalam wilayah Saudara?(pilih salah satu jawaban)
2.
Jika ya, Jelaskan bagaimana Tahapan Konsumsi dijalankan terhadap objek tersebut:
3.Pihak mana saja yang terlibat dalam Tahapan Konsumsi tersebut? (Beri tanda centang pada pihak-pihak yang berperan, kemudian jelaskan peran masing-masing dalam tahapan kreasi objek tersebut)
4.
Seberapa besar tingkat konsumsi objek tersebut di wilayah Saudara? (Lingkari pada skala 1-10 sesuai dengan kondisi yang dianggap paling mendekati, kemudian jelaskan alasan Saudara)
Penjelasan:
Tidak Berpengaruh Sangat Berpengaruh
1. 5.3. 7. 9.2. 6.4. 8. 10.
K e r a n g k a A c u a n K e r j a B i d a n g M o n i t o r i n g d a n E v a l u a s i48
Tahapan 5 : Apresiasi
Ya Tidak (langsung ke Tahapan 6)
[ ] Kalangan Akademisi Peran:
[ ] Sektor Bisnis Peran:
[ ] Masyarakat / Komunitas Peran:
[ ] Pemerintah Peran:
1.Apakah terdapat Tahapan Apresiasi dalam objek satuan budaya utama dalamwilayah Saudara?(pilih salah satu jawaban)
2.
Jika Ya, jelaskan seberapa besar tingkat apresiasi objek tersebut di wilayah Saudara
3.Pihak mana saja yang terlibat dalam Tahapan Apresiasi tersebut? (Beri tanda centang pada pihak-pihak yang berperan, kemudian jelaskan peran masing-masing dalam tahapan kreasi objek tersebut)
4.
Seberapa besar Tahapan Apresiasi yang dijalankan terhadap objek tersebut mempengaruhi Tahapan Pendidikan?(Lingkari pada skala 1-10 sesuai dengan kondisi yang dianggap paling mendekati, kemudian jelaskan alasan Saudara)
Penjelasan:
Tidak Berpengaruh Sangat Berpengaruh
1. 5.3. 7. 9.2. 6.4. 8. 10.
w w w . i n d o n e s i a n a . o r . i d 49
Tahapan 6 : Pendidikan
Ya Tidak (langsung ke Tahapan 7)
[ ] Kalangan Akademisi Peran:
[ ] Sektor Bisnis Peran:
[ ] Masyarakat / Komunitas Peran:
[ ] Pemerintah Peran:
1.Apakah terdapat Tahapan Pendidikan dalam objek satuan budaya utama dalam wilayah Saudara?(pilih salah satu jawaban)
2.
Jika ya, Jelaskan bagaimana Tahapan Pendidikan dijalankan terhadap objek tersebut:
3.Pihak mana saja yang terlibat dalam Tahapan Pendidikan tersebut? (Beri tanda centang pada pihak-pihak yang berperan, kemudian jelaskan peran masing-masing dalam tahapan kreasi objek tersebut)
4.
Seberapa besar Tahapan Pendidikan yang dijalankan terhadap objek tersebut mempengaruhi tahapan kreasi? (Lingkari pada skala 1-10 sesuai dengan kondisi yang dianggap paling mendekati, kemudian jelaskan alasan Saudara)
Penjelasan:
Tidak Berpengaruh Sangat Berpengaruh
1. 5.3. 7. 9.2. 6.4. 8. 10.
K e r a n g k a A c u a n K e r j a P e n g e l o l a a n P e n g e t a h u a n50
Tahapan 7 : Pelindungan
Ya Tidak
1.
Apakah objek satuan budaya utama tersebut telah dicatat dalam Data Pokok Kebudayaan (DAPOBUD)? (Pilih salah satu jawaban)
Ya Tidak
2.
Apakah objek satuan budaya utama tersebut telah didaftarkan sebagai warisan budaya (nasional/internasional)? (Pilih salah satu jawaban)
Ya Tidak (Stop Pengisian)
3.
Apakah telah terdapat dokumentasi/kajian yang menjelaskan keseluruhan tahapan ekosistem kebudayaan untuk objek tersebut? (Pilih salah satu jawaban)
4.
Jika ya, sebutkan sumber-sumber dokumentasi/kajian yang secara khusus menjelaskan tahapan ekosistem kebudayaan untuk objek tersebut.
w w w . i n d o n e s i a n a . o r . i d 51
PLATFORM KEBUDAYAAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANREPUBLIK INDONESIA
K e r a n g k a A c u a n K e r j a B i d a n g M o n i t o r i n g d a n E v a l u a s i52
CATATAN:
w w w . i n d o n e s i a n a . o r . i d 53
K e r a n g k a A c u a n K e r j a B i d a n g M o n i t o r i n g d a n E v a l u a s i54
Kesekretariatan IndonesianaDirektorat Jenderal Kebudayaan
Kompleks Kementerian Pendidikandan Kebudayaan Republik Indonesia
Gedung E Lt. 6
Jl. Jenderal Sudirman, SenayanJakarta, Indonesia 10270
© 2018www.indonesiana.or.id