Transcript

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

1  

2  

 Fokus untuk :  Meningkatkan pemerataan keuangan antardaerah;  Meningkatkan kualitas dan mengurangi ketimpangan layanan publik antardaerah;  Menciptakan lapangan kerja; dan  Mengentaskan kemiskinan.

 Penyaluran berbasis kinerja pelaksanaan, yaitu penyerapan anggaran dan capaian output.

Transfer ke Daerah

701,1 Naik Rp3,4 T dari outlook 2017 706,2

Dana Bagi Hasil 87,7 •  Penggunaan DBH Cukai Hasil Tembakau selain sesuai UU Cukai, juga untuk

infrastruktur sesuai prioritas daerah; •  DBH Dana Reboisasi, selain Rehabilitasi Hutan dan Lahan juga penanganan

kebakaran hutan, penataan batas kawasan, dan pembenihan; dan •  25% untuk belanja infrastruktur.

89,2 Dana Alokasi Umum 398,1

•  Mengurangi ketimpangan fiskal antardaerah •  Pagu bersifat dinamis; •  Bobot wilayah laut naik menjadi 100%; •  Memerhatikan pengalihan urusan antar tingkat pemerintahan; dan •  25% untuk belanja infrastruktur.

401,5

Dana Alokasi Khusus Fisik 62,4 • Mengejar ketertinggalan infrastruktur layanan publik; • Money follow program; • Afirmasi kepada daerah tertinggal, perbatasan, kepulauan, dan transmigrasi;

• Usulan daerah sesuai prioritas nasional; dan • Sinkronisasi dengan belanja K/L.

Dana Alokasi Khusus Nonfisik 123,5 Mengurangi beban masyarakat terhadap pelayanan publik dengan sasaran:

• BOS untuk 47,4 juta siswa; • TPG 1,2 juta guru; • BOK 9.767 Puskesmas; • BOP PAUD untuk 6,1 juta siswa; • Tamsil Guru untuk 265 ribu guru;

• Tunjangan Guru daerah terpencil untuk 50 ribu guru;

• BOKB untuk 6.830 balai; dan • Penguatan Koperasi dan UKM untuk 23 ribu peserta pelatihan.

Dana Insentif Daerah 8,5 •  Memacu perbaikan kinerja pengelolaan keuangan, pelayanan pemerintahan

umum, layanan dasar publik, dan kesejahteraan.

Dana Otsus, DTI, dan Dais DIY 20,9 Untuk percepatan pembangunan infrastruktur Papua & Papua Barat, serta pengentasan kemiskinan pendanaan pendidikan, sosial dan kesehatan di Provinsi Aceh.

21,1

Formula makin fokus untuk mendukung pengentasan kemiskinan dan memperbaiki distribusi Dana Desa per kapita, melalui: • Penurunan porsi alokasi yg dibagi merata ke semua desa & peningkatan alokasi formula;

• Pemberian bobot yang lebih besar kepada jumlah penduduk miskin; dan • Pemberian afirmasi kepada desa tertinggal dan desa sangat tertinggal dengan jumlah penduduk miskin tinggi.

Dana Desa 60,0 Naik Rp1,8 T dari outlook 2017

TRANSFER KE DAERAH & DANA DESA 2018

3  

PENGERTIAN  Dana  yang  bersumber  dari  pendapatan  APBN  yang  dialokasikan  kepada  daerah  tertentu  dengan  tujuan  untuk  membantu  mendanai  kegiatan  khusus  yang  merupakan  urusan  daerah  dan  sesuai  dengan  prioritas  nasional.  

FUNGSI  Membantu  daerah  dalam  mewujudkan  tugas  kepemerintahan  di  bidang  tertentu,  khususnya  dalam  upaya  pemenuhan  kebutuhan  sarana  dan  prasarana  pelayanan  dasar  masyarakat  yang  selaras  dengan  prioritas  nasional.  

PENGALOKASIAN  (FORMULA  BASED)  •  Kriteria  Umum  ditetapkan  dengan  memper>mbangkan  

kemampuan  keuangan  dalam  APBD.  •  Kriteria  Khusus  ditetapkan  dengan  memperha>kan  

peraturan  perundang-­‐undangan  dan  karakteris>k  daerah,  melipu>:  daerah  ter>nggal,  daerah  perbatasan  dengan  negara  lain,  serta  daerah  pesisir  dan  kepulauan.  

•  Kriteria  Teknis  ditetapkan  oleh  Kementerian  Negara/Kementerian  Teknis.  

EVALUASI  PENGALOKASIAN  Pengalokasian  dengan  formula  based  terkadang  >dak  sesuai  dengan  kebutuhan  dan  prioritas  pembangunan  di  daerah.  

Untuk  itu,  sejak  APBN  TA  2016  pengalokasian  DAK  Fisik  disempurnakan  dengan  proposal  based.  

UU  33/2004    tentang  Perimbangan  Keuangan  Pusat  dan  Daerah  

PP  55/2005    tentang  Dana  Perimbangan  

KEBIJAKAN  UMUM  DAK  FISIK  

4  

KEBIJAKAN DAK FISIK 2018

1.  DAK REGULER Membantu mendanai kegiatan untuk penyediaan pelayanan dasar sesuai UU 23/ 2014 dengan target

pemenuhan Standar Pelayanan Minimal dan ketersediaan sarana dan prasarana untuk

pencapaian Program Presiden Ekonomi Berkeadilan

2. DAK PENUGASAN Mendukung pencapaian Prioritas Nasional

Tahun 2018 yang menjadi kewenangan Daerah, lingkup kegiatan spesifik serta

lokasi prioritas tertentu

3. DAK AFFIRMASI Membantu mempercepat pembangunan infrastruktur

dan pelayanan dasar pada Lokasi Prioritas yang termasuk kategori daerah perbatasan, kepulauan,

tertinggal, dan transmigrasi (Area/Spatial Based)

1.  Pendidikan (SMK); 2.  Kesehatan; 3.  Air Minum; 4.  Sanitasi; 5.  Jalan; 6.  Irigasi; 7.  Pasar; 8.  Energi Skala Kecil; dan 9.  Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

1.  Kesehatan; 2.  Perumahan dan

Permukiman; 3.  Transportasi; 4.  Pendidikan; 5.  Air Minum; dan 6.  Sanitasi.

1. Pendidikan 2. Kesehatan dan KB 3. Perumahan dan Permukiman 4. Industri Kecil dan Menengah (IKM) 5. Pertanian 6. Kelautan dan Perikanan 7. Pariwisata 8. Jalan 9. Air Minum 10. Sanitasi; dan 11. Pasar.

Penyempurnaan  jenis  dan  bidang  DAK  Fisik  sesuai  dengan  prinsip  money  follow  program,  berbasis  proposal,  serta  sinkronisasi  DAK  dengan  belanja  K/L  

Memperbaiki  Penyaluran  DAK:  a.  dengan  3  tahap  per  bidang  b. penyaluran  secara  sekaligus  sesuai  rekomendasi  KL  dan  Bidang  yang  alokasi  sd.  1  Miliar  c.  berbasis  kinerja  pelaksanaan  (performance  based).  

Penguatan  peran  Provinsi  dalam  sinkronisasi  usulan  DAK  Fisik  

Mewajibkan  daerah  melaporkan  capaian  output/outcome.  

5  

Prinsip Pengalokasian DAK Berbasis Kinerja

Penyerapan

PRINSIP-PRINSIP PENGALOKASIAN DAK FISIK BERBASIS USULAN DAERAH (PROPOSAL BASED)

Mempercepat pembangunan infrastruktur di daerah yang terkait dengan: 1.  pelayanan dasar

untuk pemenuhan SPM;

2.  pengembangan industri, perdagangan, pariwisata, sektor perekonomian lainnya

Sinkronisasi usulan kegiatan antara: 1.  Bidang yang satu

dengan bidang lainnya;

2.  Daerah yang satu dengan daerah lainnya, termasuk antara kabupaten/kota dengan provinsi; dan

3.  Kegiatan DAK dengan kegiatan yang didanai dari non DAK

Alokasi DAK memperhitungkan tingkat penyerapan anggaran dan capaian output/outcome tahun sebelumnya, dengan tujuan agar: 1.  Daerah punya

komitmen untuk melaksanakan apa yang telah diusulkan;

2.  Daerah melaksanakan DAK sesuai dengan target output dan lokasi kegiatan serta batas waktu yang ditetapkan

Prinsip Percepatan Penyediaan

Infrastruktur di Daerah

Prinsip Sinkronisasi Pendanaan

Pembangunan Daerah

Prinsip Pembangunan Berkelanjutan

Usulan kegiatan harus: 1.  Menjadi

kewenangan daerah;

2.  Bagian dari RPJMD dan RKPD yang telah disinkronisasi dengan prioritas nasional; dan

3.  Kegiatannya harus menghasil-kan output/ outcome yang bermanfaat langsung bagi masyarakat

6  

PENILAIAN DAN HASIL PENILAIAN USULAN DAK DI PUSAT

K/L Teknis Bappenas Kemenkeu Penilaian mengacu pada : a.  data teknis Usulan DAK b.  perbandingan data teknis usulan

daerah dengan data teknis K/L c.  tingkat pencapaian SPM d.  target output dan outcome :

•  jangka menengah • per tahun secara nasional.

Menilai usulan skala prioritas per bidang/subbidang mengacu pada: a.  Data teknis Usulan DAK b.  Lokasi prioritas c.  Sinkronisasi kegiatan sesuai RKPD

dan RPJMD dengan prioritas nasional dalam RKP dan RPJMN.

Menilai satuan biaya: a. Standar Biaya Masukan b. Standar Biaya Keluaran usulan K/L c. Indeks kemahalan konstruksi d. Kinerja penyerapan DAK dan tingkat

capaian output fisik tahun sebelumnya.

Provinsi

a. Rekomendasi atas kegiatan dari usulan DAK Fisik Kabupaten/Kota

b. Sinkronisasi kegiatan antara Kab./Kota dengan Provinsi dan antar Kab./Kota dalam lingkup Provinsi.

Agt  -­‐Sept  

Juni  -­‐  Juli  

Agt  -­‐Sept  

MEKANISME PENGALOKASIAN DAK FISIK

7  

PAGU ALOKASI DAK FISIK TAHUN 2018

(dalam  Miliar  Rupiah)  

URAIAN APBN 2017 APBNP 2017 APBN 2018 Selisih 2017- 2018

(1) (2) (3) (4) (5)=(4)-(3)

DANA ALOKASI KHUSUS FISIK 58,342.21 69,531.50 62,436.26 (7,095.24) a. DAK Reguler 20,396.25 20,396.25 31,350.84 10,954.59

1. Pendidikan 6,107.10 6,107.10 6,629.30 522.20 2. Kesehatan dan KB 10,021.82 10,021.82 10,511.81 489.99 3. Air Minum 500.67 500.67 4. Sanitasi 521.49 521.49 5. Perumahan dan Pemukiman 654.89 654.89 564.96 (89.93) 6. Pasar 863.39 863.39 7. Industri Kecil dan Menengah 531.50 531.50 563.69 32.19 8. Pertanian 1,650.04 1,650.04 1,681.68 31.64 9. Kelautan dan Perikanan 926.50 926.50 879.70 (46.80)

10. Pariwisata 504.40 504.40 631.95 127.55 11. Jalan 8,002.20 8,002.20

b. DAK Penugasan 34,466.76 34,466.76 24,463.66 (10,003.10) 1. Pendidikan SMK 1,951.80 1,951.80 1,713.60 (238.20) 2. Kesehatan 4,831.26 4,831.26 4,241.66 (589.60) 3. Air Minum 1,200.30 1,200.30 1,053.82 (146.48) 4. Sanitasi 1,250.20 1,250.20 1,097.63 (152.57) 5. Jalan 19,690.10 19,690.10 10,200.66 (9,489.44) 6. Pasar 1,035.70 1,035.70 909.30 (126.40) 7. Irigasi 4,005.10 4,005.10 4,246.18 241.08 8. Energi Skala Kecil dan Menengah 502.30 502.30 500.10 (2.20) 9. Lingkungan Hidup dan Kehutanan 500.72 500.72

c. DAK Afirmasi 3,479.20 3,479.20 6,621.77 3,142.57 1. Kesehatan 2,251.80 2,251.80 3,226.24 974.44 2. Perumahan dan Pemukiman 383.30 383.30 464.64 81.34 3. Transportasi 844.10 844.10 1,078.13 234.03 4. Pendidikan 794.61 794.61 5. Air Minum 516.26 516.26 6. Sanitasi 541.88 541.88

d. DAK Tambahan (APBNP 2017) 11,189.29

8  

1. Rehab Ruang Belajar: • SD : 39.220 unit • SMP : 13.402 unit • SMA/K : 5.855 paket

2. Ruang Kelas Baru: • SD : 5.694 unit • SMP : 4.095 unit • SMA/K : 4.466 paket

3. Alat peraga dan Buku: • SD : 19.488 unit • SMP : 10.345 unit • SMA/K : 8.848 paket

1. Prasarana dan Sarana Rumah Sakit dan Puskesmas : 15.716 unit

2. Alat kesehatan: RS dan Puskesmas : 26.387 unit

3. Kefarmasian: 2.273 paket

1. Pembangunan/peningkatan jaringan irigasi seluas 51.000 Ha

2. Rehabilitasi Jaringan Irigasi seluas 771.850 Ha

3. Perbaikan sumber air 8.200 unit

4. Jalan Usaha Tani 600 Km.

1. Pembangunan 127.500 SR untuk SPAL terpusat

2. Pembangunan 1.700 unit SPAL Terpusat

3. Penyediaan 500.000 unit tangki septik

4. Penyediaan 20 unit truk tinja 5. Pembangunan 10 IPLT baru. 6. Penyediaan sarana sanitasi individual perdesaan di desa/kelurahan sebanyak 2.100.000 unit.

Kemantapan Jalan: Provinsi 73,38% Kab/Kota 62,88%

Dengan sasaran penyediaan: 1. Sumber air minum layak bagi

510.412 rumah tangga. 2. Sumber air minum layak bagi

716.352 rumah tangga melalui pembangunan 448 SPAM.

3. Sumber air minum layak bagi 243.170 rumah tangga melalui peningkatan SPAM Bukan Jaringan Perpipaan (BJP)

Fasilitasi stimulan pembangunan baru maupun peningkatan kualitas 225.804 rumah tangga.

PENDIDIKAN

AIR MINUM

PERUMAHAN KESEHATAN JALAN

IRIGASI & PERTANIAN

SANITASI

DAK Fisik 2018 dialokasikan sebesar Rp62,44 T dengan 166 menu kegiatan, dengan afirmasi untuk daerah-daerah perbatasan, daerah tertinggal,

kepulauan dan transmigrasi.

9  

Dalam  jutaan  Rp  

PERKEMBANGAN PAGU ALOKASI DAK FISIK BIDANG AIR MINUM DAN SANITASI

NO   BIDANG   MENU  KEGIATAN   INDIKATOR  OUTPUT  INDIKATOR  OUTCOME   LOKASI  PRIORITAS  

AIR  MINUM  (UIC:  KEMENPUPR)  

DAK  Reguler   Pemanfaatan  idle  capacity  SPAM  terbangun  dari  sistem  IKK/PDAM/Komunal  (satuan  sambungan  rumah  (SR)  

  Tersedianya  akses  ke  sumber  air  minum  yang  layak  bagi  510.412  rumah  tangga  bagi  masyarakat  (bagi  Masyarakat  Berpenghasilan  Rendah  (MBR)  dan  Non-­‐MBR)  di  kab/kota  yang  memiliki  idle  capacity  yang  memadai  untuk  dibangun.  

  Tersedianya  akses  ke  sumber  air  minum  yang  layak  bagi  716.352  rumah  tangga  melalui  pembangunan  baru  448  SPAM  lengkap.  

  Tersedianya  akses  ke  sumber  air  minum  yang  layak  bagi  243.170  rumah  tangga  melalui  peningkatan  SPAM  BJP  menjadi  SPAM  BJP  terlindungi.  

  Peningkatan  jumlah  penduduk  yang  mendapatkan  pelayanan  air  minum  yaitu  sebanyak  5.879.736  jiwa.  

  diprioritaskan  bagi  kabupaten/kota  dengan  akses  air  minum  rendah  (masih  di  bawah  rata-­‐rata  nasional).  

DAK  Afirmasi     Pemanfaatan  idle  capacity  SPAM  terbangun  dari  sistem  IKK/PDAM/Komunal  (satuan  sambungan  rumah  (SR)  dan  jiwa  terlayani)  

  Pembangunan  baru  bagi  daerah  yang  belum  memiliki  layanan  air  minum,  peningkatan  SPAM  BJP  menjadi  SPAM  BJP  terlindungi,  serta  SPAM  BJP  terlindungi  menjadi  SPAM  JP  

  Penambahan  kapasitas  dan/atau  volume  dari  sarana  dan  prasarana  SPAM  terbangun  (satuan  liter/de>k  dan  jiwa  terlayani)  

  Daerah  Ter>nggal    Daerah  Perbatasan    Daerah  Kepulauan    Transmigrasi  

DAK  Penugasan  

  Kawasan  Ekonomi  Khusus  (KEK)  

  Pariwisata    Kabupaten/kota  yang  

memiliki  SPAM  Regional  

  Kota  binaan  Kementerian  PUPR  

  Kawasan  Kumuh  

Menu Kegiatan DAK Bidang Air Minum

NO   BIDANG   MENU  KEGIATAN   INDIKATOR  OUTPUT  INDIKATOR  OUTCOME   LOKASI  PRIORITAS  

SANITASI  (UIC:  KEMENPUPR)  

DAK  Reguler     Pembangunan  baru  SPALD  Terpusat  Skala  Komunal  yang  terdiri  dari  Instalasi  Pengolahan  Air  Limbah  Domes>k  (IPALD)  permukiman,  jaringan  pengumpul  dan  SR  dengan  jumlah  layanan  minimal  50  KK.  

  Pembangunan  baru  SPALD  Terpusat  skala  permukiman  yang  terdiri  dari  IPALD  permukiman  skala  komunal,  jaringan  pengumpul  dan  SR  dengan  jumlah  layanan  minimal  50  KK  serta  parasarana  Mandi  Cuci  Kakus  (MCK).  

  Pembangunan  tangki  sep>k  skala  komunal  (5-­‐10  KK).  

  Terbangunnya  127.500  SR  untuk  SPAL  terpusat  terpasang  (skala  komunal,  kawasan,  dan/atau  kota).  

  Terbangunnya  115.200  SR  melalui  pembangunan  1.700  unit  SPAL  Terpusat  Skala  Komunal  Domes>k  baru  

  Tersedianya  500.000  unit  tangki  sep>k  individu  di  perkotaan.  

  Peningkatan  layanan  sanitasi  (sistem  pengolahan  air  limbah  individual,  komunal  dan  terpusat  (jiwa)  

  Sudah  atau  sedang  menyusun  dokumen  Strategi  Sanitasi  Kabupaten/Kota  (SSK)/Memorandum  Program  Sanitasi  (MPS).    Kabupaten/kota  yang  sudah  atau  sedang  menyusun  dokumen  SSK/MPS.  

  Kegiatan  DAK  Reguler  Sanitasi  Tahun  2018  dilakukan  di  luar  lokasi  kegiatan  DAK  Afirmasi  dan  DAK  Penugasan.  

DAK  Afirmasi     Daerah  Ter>nggal    Daerah  Perbatasan    Daerah  Kepulauan    Transmigrasi    Dokumen  SSK/MMS  

DAK  Penugasan  

  Kawasan  Ekonomi  Khusus  (KEK)    Pariwisata    Kabupaten/kota  yang  memiliki  

SPAM  Regional    Kota  binaan  Kementerian  PUPR    Kawasan  Kumuh  

Menu Kegiatan DAK Bidang Sanitasi

MEKANISME PENYALURAN DAK FISIK PMK 112/PMK.07/2017 Ttg Perubahan PMK 50/PMK.07/2017

Besaran Penyaluran

Syarat: •  Perda APBD •  Laporan Realisasi Output Tahun Anggaran /

Tahapan sebelumnya •  Minimal Penyerapan •  Minimal Output •  Kontrak Kegiatan •  Rencana Kegiatan (RK) yang telah disetujui KL •  Laporan nilai rencana kebutuhan dana

Penyampaian Dokumen Paling Lambat

Penyaluran: •  Paling Cepat •  Paling Lambat

Ketentuan Penyaluran

Catatan: Penyaluran melalui KPPN setempat •  sebesar selisih antara dana yang telah diterima di RKUD dengan nilai rencana kebutuhan dana untuk

penyelesaian kegiatan; ** Nilai rencana kegiatan 100%.

Alokasi Bidang < 1 M = penyaluran sekaligus

100% 1.  Dokumen paling

lambat 21 Juli 2.  Kegiatan tertentu

yang direkomendasikan K/L dan disetujui Kemenkeu

Thp I Thp II Thp III

25% 45% *

Feb Apr

Juli

21 JULI 21 OKT 15 DES

-

-

75%

- -

-

90%

70%**

2018  

-

√ - - - √ - -

Okt

Sep

Des

12  

13  

PENYALURAN DAK FISIK (1)

Paling cepat Februari Paling lambat Juli

25%  

Paling cepat April Paling lambat Oktober

Tahap  I  

Tahap  II  

Paling cepat September Paling lambat Desember

sebesar selisih antara dana yang telah disalurkan dengan nilai rencana kebutuhan

dana untuk penyeluesaian kegiatan

Tahap  III  

45%  

  DAK yang disalurkan (tahap III) sesuai dengan kebutuhan dalam rangka mencapai output 100%;

  Mengurangi/menghilangkan Sisa DAK yang ada di RKUD;   Perencanaan Kas Pemerintah menjadi lebih terukur dan sehat; dan   Mendisplinkan daerah dalam perencanaan kas.

Besaran penyaluran per Tahapan

14  

PENYALURAN DAK FISIK (2)

Meningkatkan pencapaian sasaran target out yang telah ditetapkan pada TA sebelumnya

Meningkatkan kemampuan dan komitmen daerah dalam pelaksanaan DAK Fisik;

Mendorong pencapaian target output yang telah ditetapkan

Tahap I   Perda APBD TA berjalan   laporan realisasi

penyerapan dan capaian output kegiatan TA sebelumnya

  Rencana kerja yang telah disetujui K/L

  Daftar kontrak kegiatan,berupa data kontrak, bukti pemesanan barang, data pelaksanaan kegiatan swakelola dan/atau kegiatan dana penunjang

Tahap II   laporan realisasi

penyerapan dana paling sedikit 75% dari dana yang telah diterima di RKUD dan capaian output TW I

Tahap III   laporan realisasi

penyerapan dana paling sedikit 90% dari dana yang telah diterima di RKUD dan capaian output s.d Tahap II paling sedikit 70%

  nilai rencana penyelesaian kegiatan dalam rangka penyelesaian capaian output 100% (seratus persen) kegiatan DAK Fisik per jenis per bidang

PERSYARATAN:

Desain   Perencanaan,   Biaya   Tender,   Honorarium  fasilitator   kegiatan   DAK   Fisik   yang   dilakukan   secara  swakelola,   Penunjukan   konsultan   pengawas   kegiatan  kontraktual,   Penyelengaraan   rapat   koordinasi,  Perjalanan   dinas   ke/dari   lokasi   kegiatan   dalam   rangka  perencanaan,  pengendalian,  dan  pengawasan  

(MAX  5%)  

15  

paling lambat tanggal 21 Juli  

paling lambat tanggal 15 Desember  

paling lambat tanggal 21

Oktober  

BATAS WAKTU PENYAMPAIAN PERSYARATAN:

Konsekuensi persyaratan terlambat:   DAK Fisik Tahapan berikutnya tidak

disalurkan

Tujuan Penerapan:   Penerapan punishment bagi daerah

yang tidak tertib dan berkomitmen rendah

  Menodorong daerah agar tertib/disiplin anggaran

TAHAP I

TAHAP II

TAHAP III

PENYALURAN DAK FISIK (3)

16  

Penyaluran DAK Fisik bidang tertentu s.d 1 Milyar:   Dapat sekaligus paling cepat April paling lambat Juli sebesar nilai kebutuhan dana

untuk penyelesaian kegiatan DAK Fisik   Persyaratan:

  perda APBD TA berjalan;   laporan realisasi penyerapan dana dan capaian output kegiatan DAK Fisik TA

sebelumnya   Daftar kontrak kegiatan

  Batas penyampaian persyaratan 21 Juli   Laporan paling lambat November TA berjalan

Tujuan Perubahan

Penyaluran berdasarkan nilai kontrak dan mempermudah pelaksanaan DAK Fisik yang relatif sederhana dalam pelaksanaannya

PENYALURAN DAK FISIK (4)

17  

Penyaluran DAK Fisik yang pembayarannya tidak bisa bertahap:   K/L menyampaikan rekomendasi terhadap kegiatan yang pembayarannya tidak bisa

dilakukan pembayaran secara bertahap;   Rekomendasi disampaikan ke DJPK paling lambat Februari;   DJPK menyampaikan ketetapan kegiatan yang pembayarannya tidak bisa dilakukan sekaligus

kepada KPPN melalui koordinator KPA;   Disalurkan sekaligus paling cepat Agustus dan paling lambat Desember;   Penyaluran bidang yang kegiatannya bertahap: sebesar persentase tiap tahapan dari nilai

rencana kebutuhan setelah dikurangi kegiatan yang pembayarannya tidak bisa dilakukan bertahap;

  Daftar kontrak kegiatan dan Laporan Realisasi penyerapan dana dan capaian output DAK Fisik TA sebelumnya disampaikan kepada Kepala KPPN paling lambat 21 Juli

  Keseluruhan BAST dan/atau Pekerjaan yang tidak dapat dilakukan bertahap disampaikan kepada Kepala KPPN paling lambat 15 Desember

Tujuan Perubahan Mengatur lebih rinci terhadap kegiatan yang pembayarannya sebagian/seluruhnya tidak dapat

dilakukan secara bertahap

PENYALURAN DAK FISIK (5)

•  Penyusunan  Petunjuk  Teknis  yang  belum  diatur  dalam  Perpres  123  Tahun  2016    Target  Bulan  Desember  2017  seluruh  petunjuk  teknis  dan  petunjuk  pelaksanaan  sudah  ditetapkan.  

•  Pemerintah  Daerah  menyusun  Usulan  Rencana  Kegiatan  dan  Anggaran  (URK)  untuk  disampaikan  dan  disetujui  oleh  K/L  teknis  dan  Bappenas  menjadi  Rencana  Kegiatan  dan  Anggaran  (RKA)    RKA  menjadi  syarat  penyaluran  Tahap  I.  

•  Informasi  yang  perlu  dimasukkan  dalam  dokumen  RKA:  1)  Menu  Kegiatan  

2)  Rincian  Kegiatan  per  paket  pengadaan  (termasuk  Kegiatan  Penunjang  maks.  5%  dari  pagu  alokasi);  3)  Metode  Pengadaan  Barang  dan  Jasa;  

4)  Lokasi  Kegiatan;  5)  Volume  Output  dan  Satuan  Output  

6)  Kebutuhan  Biaya  per  Paket  Pengadaan;  

7)  Total  Kebutuhan  Dana  (DAK  +  Dana  APBD  *jika  ada);  

•  Pemerintah  Daerah  menetapkan  APBD  dan  memulai  proses  pengadaan  barang/jasa    Kontrak  menjadi  syarat  penyaluran  Tahap  I.  

PERSIAPAN PELAKSANAAN DAK FISIK 2018

18  

No.  Menu  

Kegiatan  Rincian  Kegiatan   Metode  PBJ  

Lokasi  Kegiatan  

Volume  Output  

Satuan  Output  

Kebutuhan  Biaya  

Total  Kebutuhan  Dana    

DAK  Fisik   APBD  

1.  

Rehabilitasi  Jalan  

Perbaikan  Ruas  Jalan  A  (KM  0  –  KM  8)  

Kontraktual   Jalan  A   10   Km   Rp10  M   Rp10  M   -­‐  

2.   Perbaikan  Ruas  Jalan  A  (KM  9  –  Km  10)  

Kontraktual   Jalan  A   2   Km   Rp2  M   -­‐   Rp2  M  

3.   Perbaikan  Ruas  Jalan  B  

Kontraktual   Jalan  B   8   Km   Rp.8  M   Rp.8  M  

4.   Evaluasi  Pekerjan  

Kontraktual   Jalan  A  dan  B   2   Konsultan   Rp900  juta  

19  

CONTOH  FORMAT  RKA  UNTUK  DAK  FISIK  2018  

Nama  Daerah  :  Kabupaten  A  Bidang      :  Jalan  Total  Alokasi    :  Rp.  19.000.000.000,-­‐  

Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan - Kementerian Keuangan

Gedung Radius Prawiro Jalan Dr Wahidin No. 1 Jakarta Pusat 10710

Telp. 021 3509442 Fax. 021 3509443 www.djpk.depkeu.go.id

20  


Recommended