Alvi MardianaEfi Ratna Sari
Ganarsih Ayu SafitriM. Dhani Pratama
KELOMPOK 4
KOMPLEKSO
METRI
PENGERTIAN KOMPLEKSOMETRI
kompleksometri adalah Jenis titrasi berdasarkan pembentukan senyawa kompleks antara kation dengan zat pembentuk kompleks. Salah satu zat pembentuk kompleks yang banyak digunakan dalam titrasi kompleksometri adalah garam dinatrium etilendiamina tetraasetat(dinatrium EDTA)
Apa itu senyawa Kompleks?
SENYAWA KOMPLEKS secara sederhana bisa dibilang senyawa yang memiliki atom pusat, ligan, serta bilangan koordinasinya
Apa itu Atom Pusat, Ligan, dan Bilangan Koordinasi?
Ligan
Atom Pusat
molekul netral yang memiliki sepasang atau lebih elektron sunyi
yang bisa disumbangIn ke atom pusat
letaknya dipusat dikelilingnya ada para ligan yang terikat dengan
cara menyumbangkan sepasang elektron sunyinya
MONODENTAT
BIDENTAT
POLIDENTAT
Apa itu Atom Pusat, Ligan, dan Bilangan Koordinasi?
Bilangan Koordinasi
Bilangan yang menyatakan banyaknya jumlah
pasangan elektron ligan yang digunakan dalam
membentuk ikatan dengan atom pusatnya
adalah ligan heksadentat
mempunyai 6 tempat untuk mengikat ion logam 4 di gugus
karboksilat 2 di gugus amino
EDTA
Faktor – faktor yang membuat EDTA ampuh sebagai pereaksi titrimetri antara lain :
LIGAN
Ion/molekul yg berfungsi sbg donor elektron dalam 1 atau
lbh koordinasi Ligan yang mempunyai atom
elektronegatif, misal: nitrogen, oksigen, halogen
LIGAN1. Ligan unidentat(monodentat)
Ligan yg menyerahkan 1 (satu) pasang elektron utk membentuk ikatan kovalen dgn ion logam contoh NH:
NH3 mempunyai 1 pasang elektron yg tak dipakai bersama jd dpt membentuk 1 ikatan dgn ion logam
2. BidentatLigan yang mempunyai 2 gugus donor pasangan elektron.
• Contoh : anion diamin, difosfin, dieter
3. Ligan polidentat (multidentat)Ligan yg menyerahkan >1 (satu) pasang elektron utk membentuk ikatan kovalen dgn ion logam Contoh NH2CH2CH2NH2
etilendiamin mempunyai 2 pasang elektron yg tak dipakai bersamajd dpt membentuk 2 ikatan dgn ion logam.contoh: EDTA
MASKING DAN DEMASKING
Masking atau penutup adalah suatu proses diamana suatu zat dapat dirubah sedemikian rupa sehingga tidak dapat lagi ikut dalam suatu reaksi. Dimasking adalah suatu peristiwa dimana zat yang dimasking dikembalikan dalam keadaan semula
STABILITASPada titrasi kompleksometri
Stabilitas sangat dipengaruhi oleh harga konstanta senyawa
kompleks.Semakin besar harga konstanta pembentukan senyawa
komplek, maka semakin stabil senyawa komplek tersebut dan sebaliknya.Semakin kecil harga konstanta kestabilan senyawa
komplek, maka senyawa komplek tersebut makin tidak (kurang) stabil
Indikator yang banyak digunakan dalam titrasi kompleksometri adalah:
1. Hitam eriokrom
Pada pH 8 -10 senyawa ini berwarna biru dan
kompleksnya berwarna merah anggur. Pada pH 5
senyawa itu sendiri berwarna merah,
sehingga titik akhir sukar diamati, demikian juga pada pH 12. Umumnya titrasi dengan indikator
ini dilakukan pada pH 10
2. Jingga xilenol
Indikator ini berwarna kuning sitrun dalam suasana asam dan merah dalam suasana alkali. Kompleks logam-jingga xilenol berwarna merah, karena itu digunakan pada titrasi dalam suasana asam
3. Biru Hidroksi Naftol
Indikator ini memberikan warna
merah sampai lembayung pada daerah pH 12 –13 dan menjadi biru jernih jika terjadi kelebihan edetat
Pengaruh pH
1. Suasan terlalu asamjika H+ yang dilepaskan terlalu
tinggi, maka hal tersebut dapat terdisosiasi sehingga kesetimbangan pembentukkan kompleks dapat bergeser ke kiri, karena terganggu oleh suasana system titrasi yang terlalu asam.
Pencegahan : sistem titrasi perlu didapar untuk mempertahankan pH yang diinginkan.
2. Suasana terlalu basaJika pH terlalu basa, maka reaksi kesetimbangan akan bergeser ke kanan, sehingga pada suasana basa yang banyak akan terbentuk endapan.
Jenis – Jenis Titrasi
jenis titrasi
1. Titrasi langsung merupakan metode
yang paling sederhana dan sering dipakai. Larutan ion yang akan ditetapkan ditambah dengan dapar, misalnya dapat pH 10 lalu ditambahkan indikator logam yang sesuai dan dititrasi langsung dengan larutan baku dinatrium edetat.
2. Titrasi kembali cara ini penting untuk logam yang mengendap dengan hidroksida pada pH yang dikehendaki untuk titrasi. Untuk senyawa yang tidak larut misalnya sulfat, kalsium oksalat, untuk senyawa yang membentuk kompleks yang sangat lambat dan ion logam yang membentuk kompleks lebih stabil dengan natrium edetat daripada dengan indikator.
3. Titrasi substitusicara ini dilakukan bila ion
logam tersebut tidak memberikan titik akhir yang jelas apabila dititrasi secara langsung atau dengan titrasi kembali, atau juga jika ion logam tersebut membentuk kompleks dengan dinatrium edetat lebih stabil daripada logam lain seperti magnesium dan kalsium
4. Titrasi tidak langsung cara titrasi tidak langsung dapat digunakan untuk menentukan kadar ion-ion seperti anion yang tidak bereaksi dengan pengkelat. Sebagai contoh barbiturat tidak bereaksi dengan EDTA akan tetapi secara kuantitatif dapat diendapkan dengan ion merkuri dalam keadaan basa sebagai ion kompleks 1:1.
5. Titrasi alkalimetri, pada metode ini proto dari dinatrium edetat (Na2H2Y) dibebaskan oleh logam berat dan dititrasi dengan larutan baku alkali sesuai dengan persamaan reaksi berikut :
Mn+ + H2Y2- ↔ (MY)+n-4 + 2H+
Larutan logam yang ditetapkan dengan metode ini sebelum dititrasi harus dalam suasana netral terhadap indikator yang dipergunakan.Penetapan titik akhir menggunakan indikator asam-basa atau secara potensiometri.
kesadahan
Kesadahan air disebabkan oleh ion-ion Ca2+ dan Mg2+. Jadi air yang mempunyai kesadahan tinggi mengandung banyak garam-garam Ca2+ dan Mg2+. Ada dua macam kesadahan, yaitu :Kesadahan sementara (temporer hardness)Kesadahan tetap (permanent hardness)
Aplikasi komplexometri dalam analisis obat dan bahan obat dan beberapa contohnya :
Recommended