i
2019 I LKJIP I DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKj-IP) Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta
Karya Provinsi Jawa Timur tahun 2018 telah dapat diselesaikan tepat pada
waktunya. Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Dinas Perumahan Rakyat,
Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provinsi Jawa Timur wajib menyusun
dan menyampaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj-IP) paling lambat 2 (dua) bulan setelah tahun
anggaran berakhir. Laporan Kinerja dimaksudkan sebagai pertanggung jawaban Dinas Perumahan Rakyat,
Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provinsi Jawa Timur sesuai dengan tugas dan fungsinya sejak awal
sampai dengan berakhirnya Tahun Anggaran 2018.
Selain itu, laporan akuntabilitas ini juga berperan sebagai alat kendali dan penilaian kualitas
kinerja secara terukur, serta alat untuk mendorong peningkatan kinerja demi terwujudnya pemerintahan
yang akuntabel di lingkungan Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provinsi
Jawa Timur. Ungkapan terimakasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah
bekerja keras melakukan segala daya dan upaya terselesaikannya laporan kinerja ini.
Demikian laporan ini dibuat dengan penuh tanggung jawab, semoga bermanfaat.
Surabaya, 31 Desember 2018
ii
2019 I LKJIP I DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA
IKHTISAR EKSEKUTIF Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provinsi Jawa Timur
adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah di bidang Perumahan, Permukiman, Pekerjaan Umum
dan Tata Ruang yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas dan bertanggung jawab kepada
Gubernur serta mempunyai tugas membantu Gubernur dalam melaksanakan pemerintahan dan
pembangunan di bidang Perumahan, Permukiman, Pekerjaan Umum dan Tata Ruang serta tugas
pembantuan dan dekonsentrasi yang diberikan oleh Pemerintah Pusat. Tugas Pokok dan Fungsi
Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provinsi Jawa Timur mengacu
pada Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Timur Nomor : 82 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Perumahan Rakyat Kawasan
Permukiman dan Cipta Karya Provinsi Jawa Timur, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Gubernur Jawa Timur Nomor 103 tahun 2018 tanggal 16 Oktober 2018 tentang Perubahan Atas
Peraturan Gubernur Jawa Timur nomor 82 tahun 2016 tentang Kedudukan, Struktur Organisasi,
Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan
Cipta Karya Provinsi Jawa Timur.
Laporan Kinerja menggambarkan dinamika Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan
Permukiman dan Cipta Karya Provinsi Jawa Timur sejak awal sampai dengan berakhirnya Tahun
Anggaran 2018 dimaksudkan sebagai pertanggung jawaban terhadap penggunaan seluruh sumber
daya, memuat upaya, dan metode yang dilaksanakan dalam rangka mencapai Tujuan dan Sasaran
Strategis Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provinsi Jawa Timur
sesuai dengan tugas dan fungsinya.Pengukuran Kinerja dilakukan dengan cara membandingkan
KEPALA DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN
PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TIMUR
MOH. RUDY ERMAWAN Y, ST, MMT.
Pembina Tingkat I
NIP. 19700720 199703 1 004
KEPALA DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN
PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TIMUR
MOH. RUDY ERMAWAN Y, ST, MMT.
Pembina Tingkat I
NIP. 19700720 199703 1 004
iii
2019 I LKJIP I DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA
target setiap Indikator Kinerja Sasaran dengan realisasinya. Setelah dilakukan penghitungan akan
diketahui selisih atau celah Kinerja. Selanjutnya berdasarkan selisih Kinerja tersebut dilakukan
evaluasi guna mendapatkan strategi yang tepat untuk peningkatan Kinerja dimasa yang akan
datang (performance improvement).
Hasil pengukuran kinerja beserta evaluasi setiap tujuan dan sasaran Dinas Perumahan
Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provinsi Jawa Timur tahun 2018 disajikan sebagai
berikut:
1. Persentase Kepala Keluarga (KK) yang memiliki rumah dengan Target 78,35% sedangkan Realisasinya
87,46% atau tercapai 111,63% termasuk dalam katagori sangat baik.
2. Persentase rumah layak huni dengan Target 80,94% sedangkan Realisasinya 96,95% terbangun atau
tercapai 119,78% termasuk dalam katagori sangat baik.
3. Persentase penurunan luasan kawasan permukiman kumuh dengan Target 18,13%, realisasi 77,12%
atau tercapai 425,37% maka termasuk dalam kategori sangat baik.
4. Persentase luas kawasan yang peruntukannya sesuai dengan IPR yang telah dikeluarkan dengan Target
90,00%, realisasi 100% atau tercapai 111,11% maka termasuk dalam katagori sangat baik.
iv
2019 I LKJIP I DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .............................................................................................................. i
IKHTISAR EKSEKUTIF ....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ................................................................................................................ vii
DAFTAR GRAFIK ............................................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
1.1. LATAR BELAKANG ................................................................................................. 1
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN .......................................................................................... 4
1.3. LANDASAN HUKUM ............................................................................................... 4
1.4. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN KEWENANGAN .................................. 7
1.4.1. STRUKTUR ORGANISASI .......................................................................... 7
1.4.2. TUGAS DAN FUNGSI ................................................................................. 9
1.4.3. JUMLAH PEGAWAI, KUALIFIKASI PENDIDIKAN, PANGKAT DAN
GOLONGAN, JUMLAH PEJABAT STRUKTURAL DAN FUNGSIONAL ........... 14
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ........................................................ 15
2.1. RENCANA STRATEGIS TAHUN 2014 - 2019 ........................................................ 15
2.1.1. TUJUAN DAN SASARAN........................................................................... 17
2.1.1.1. TUJUAN ...................................................................................... 18
2.1.1.2. SASARAN ................................................................................... 18
v
2019 I LKJIP I DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA
2.1.2. ARAH KEBIJAKAN ................................................................................... 19
2.2. RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) .................................................................. 20
2.3. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018 ................................................................... 21
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ................................................................................. 23
3.1. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2018 ................................................. 24
3.2 EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA .................................................... 24
3.2.1. MENINGKATNYA PEMENUHAN INFRASTRUKTUR DASAR PERUMAHAN
DAN PERMUKIMAN BAGI MASYARAKAT. ................................................ 24
3.2.1.1. INDIKATOR PERSENTASE KEPALA KELUARGA (KK) YANG
MEMILIKI RUMAH ...................................................................... 25
3.2.1.2. INDIKATOR PERSENTASE RUMAH LAYAK HUNI ......................... 29
3.2.1.3. INDIKATOR PERSENTASE PENURUNAN LUASAN PERMUKIMAN
KUMUH ....................................................................................... 35
3.2.1.4. PERMASALAHAN DAN SOLUSI .................................................... 37
3.2.2. MENINGKATNYA LUAS KAWASAN YANG SESUAI DENGAN RENCANA
TATA RUANG WILAYAH .......................................................................... 39
3.2.2.1. PERMASALAHAN DAN SOLUSI .................................................... 42
3.2.3. AKUNTABILITAS KEUANGAN .................................................................. 44
BAB IV PENUTUP ............................................................................................................. 48
vi
2019 I LKJIP I DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Struktur Organisasi Dinas Perumahan Rakyat,Kawasan Permukiman dan Cipta Karya
Provinsi Jawa Timur ......................................................................................... 8
vii
2019 I LKJIP I DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA
DAFTAR TABEL Tabel 1.1. Jumlah Pegawai Menurut Kualifikasi Pendidikan ................................................ 12
Tabel 1.2. Jumlah Pegawai Tenaga Kontrak Menurut Kualifikasi Pendidikan ........................ 14
Tabel 1.3. Jumlah Pegawai Menurut Pangkat dan Golongan .............................................. 14
Tabel 1.4. Jumlah Pejabat Struktural dan Fungsional ....................................................... 14
Tabel 2.1. Matriks Hubungan antara Tujuan dan Sasaran ................................................. 19
Tabel 2.2. Rencana Kinerja Tahun 2018 .......................................................................... 21
Tabel 3.1. Skala Pengukuran Capaian Sasaran Kinerja Tahun 2018 .................................... 24
Tabel 3.2. Pengukuran Kinerja Meningkatnya Pemenuhan Infrastruktur Dasar Perumahan dan
Permukiman Bagi Masyarakat Tahun 2017-2018 ............................................... 25
Tabel 3.3. Rumah Susun Sederhana Sewa (RUSUNAWA) Milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur
.................................................................................................................... 26
Tabel 3.4. Jumlah Perumahan yang Dibantu Pembangunan PSUnya Untuk Mendukung
Terwujudnya Rumah Bersubsidi di Jawa Timur Tahun 2014-2018 ..................... 27
Tabel 3.5. Jumlah Rumah Tangga di Jawa Timur menurut Status Kepemilikan Tempat
Tinggalnya Tahun 2018 .................................................................................. 27
Tabel 3.6. Renovasi Rumah Tidak Layak Huni Tahun 2009-2018 ........................................ 30
Tabel 3.7. Jumlah Desa Rawan Kekeringan di Jawa Timur yang Ditangani Tahun 2014-2018 31
Tabel 3.8. Jumlah Rumah Tangga di Jawa Timur yang Memiliki Akses Air Minum Layak Tahun
2018 ............................................................................................................. 32
Tabel 3.9. Jumlah Rumah Tangga di Jawa Timur yang Memiliki Akses Sanitasi Layak Tahun
2018 ............................................................................................................ 34
Tabel 3.10. Penanganan Kawasan Kumuh Perkotaan di Jawa Timur Hingga Tahun 2018 ....... 36
viii
2019 I LKJIP I DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA
Tabel 3.11. Pengukuran Kinerja Meningkatnya Luas Kawasan yang Sesuai dengan Rencana Tata
Ruang Wilayah Tahun 2017-2018.................................................................. 40
Tabel 3.12. Akuntabilitas Keuangan Tahun 2018 ................................................................ 44
ix
2019 I LKJIP I DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA
DAFTAR GRAFIK Grafik 3.1. Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Rumah tahun 2018 ............................ 28
Grafik 3.2. Persentase Rumah Tangga ynag Memiliki Akses Air Minum Layak Tahun 2018 ... 33
Grafik 3.3. Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Akses Sanitasi Layak Tahun 2018 ........ 35
Grafik 3.4. Jumlah Sisa Luasan Kawasan Kumuh yang Harus Ditangani Hingga Tahun 2018 . 37
1
2019 I LKJIP I DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj-IP) Dinas Perumahan Rakyat,
Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provinsi Jawa Timur 2018, merupakan tindak lanjut atas
ketentuan dalam UU 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang
secara substansi merepresentasikan penjabaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Provinsi Jawa Timur 2014-2019 khususnya pada bidang perumahan, permukiman,
pekerjaan umum dan penataan ruang. Selain itu juga sebagai instrumen untuk melakukan
pengukuran kinerja Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provinsi Jawa
Timur sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 103 tahun
2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 82 tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Perumahan Rakyat,
Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provinsi Jawa Timur. Jumlah penduduk Jawa Timur pada
Tahun 2017 adalah 39.500.851 jiwa dengan laju pertumbuhan rata-rata pertahun sebesar 0,56 %.
Kepadatan Penduduk Provinsi Jawa Timur Tahun 2017 adalah 822,03 jiwa/km2. Sedangkan rata-rata
kepadatan penduduk Indonesia adalah 139,14 jiwa/km2, sehingga kepadatan penduduk Jawa Timur
2
2019 I LKJIP I DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA
6 (enam) kali lipat lebih kepadatan penduduk rata-rata nasional. Hal itu dapat ditinjau pula dengan
membandingkan bahwa luas daratan Provinsi Jawa Timur 2,5 % dari luas wilayah Indonesia
sementara jumlah penduduk Jawa Timur adalah ±20 % dari total penduduk Indonesia.
Berdasarkan data jumlah penduduk dan luas wilayah per Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa
Timur maka dapat dicermati bahwa penyebaran penduduk antar daerah Kabupaten/Kota menurut
kepadatannya menunjukkan adanya pemusatan penduduk terutama di perkotaan, hal ini disebabkan
oleh kondisi geografis dan potensi wilayahnya. Terkait dengan permasalahan tersebut akan
mengandung konsekuensi timbulnya masalah kesehatan, perumahan dan penyediaan berbagai
prasarana pendukung yang diperlukan, sementara sumberdaya alam cenderung semakin berkurang.
Secara garis besar permasalahan pokok bidang perumahan dan permukiman meliputi;
rendahnya tingkat pemenuhan kebutuhan perumahan yang layak dan terjangkau, belum mantapnya
kelembagaan penyelenggaraan perumahan dan permukiman serta sistem pembiayaan perumahan,
terbatasnya lahan murah untuk pembangunan perumahan dan rendahnya efisiensi dalam
pembangunan perumahan, terbatasnya akses Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dalam
memenuhi kebutuhan perumahan yang layak, dan lemahnya akses masyarakat terhadap sumber
daya perumahan.
Adapun permasalahan pokok air bersih dan air limbah meliputi; peningkatan pelayanan air
bersih di perkotaan dan perdesaan khususnya untuk penduduk miskin dan daerah kekeringan yang
berjalan lambat, rendahnya kualitas manajemen pengelolaan air minum yang dilakukan oleh PDAM,
stagnasi dalam penurunan tingkat kebocoran air (teknis maupun non teknis), permasalahan tarif air
minum yang tidak mampu mengimbangi biaya produksi, sehingga tidak dapat mencapai kondisi
pemulihan biaya (cost recovery), pelayanan air bersih non perpipaan (sebagian besar di perdesaan)
belum teridentifikasi secara kuantitatif maupun kualitatif berdasarkan kondisi air yang dikonsumsi
secara mandiri, masih terbatasnya pelayanan pengolahan sistim air limbah terpusat (sistim
sewerage) di perkotaan, pengolahan lumpur tinja belum efektif karena masih rendahnya
pemanfaatan sarana IPLT yang sudah terbangun.
Permasalahan pokok persampahan dan drainase meliputi; masih belum efektifnya
penerapan ’3R’ (Reduce, Reuse, Recycle) dalam upaya pengurangan volume sampah dari sumbernya,
3
2019 I LKJIP I DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA
belum mantapnya sistem pembiayaan dan pengelolaan retribusi sampah, serta belum optimalnya
upaya pengelolaan sampah yang dapat menghasilkan cost recovery, masih lemahnya kelembagaan
institusi pengelola sampah dan belum optimalnya kerjasama antar daerah dalam pengeloaan
sampah terpadu, tidak berfungsinya saluran drainase sebagai pematus air hujan, belum mantapnya
peraturan dan standar pengelolaan drainase, penanganan masalah banjir perkotaan masih secara
parsial dan tidak konseptual karena terbatasnya dokumen perencanaan induk dan perencanaan detail
drainase yang seharusnya dapat dipakai sebagai acuan dalam menyusun rencana tindak, belum
memadainya sistem pemeliharaan drainase.
Dalam hal penataan bangunan terdapat permasalahan mendasar yaitu masih rendahnya
penegakan aturan keselamatan bangunan, serta masih diperlukannya pembinaan teknis dalam
pembangunan gedung negara. Adapun dalam bidang pengembangan perkotaan, permasalahan
pokok meliputi; perkembangan perkotaan yang tidak seimbang antara kota-kota metropolitan/ besar
dengan kota-kota menengah dan kecil, serta memburuknya kualitas fisik kawasan perkotaan, dan
menurunnya kualitas hidup masyarakat perkotaan karena keterbatasan pelayanan kebutuhan dasar
perkotaan yang banyak dipicu oleh adanya tingkat urbanisasi yang tinggi.
Permasalahan pokok dalam bidang penataan ruang adalah; masih belum efektifnya
pengendalian pemanfaatan ruang strategis provinsi, serta masih kurang terpadunya penataan ruang
lintas perbatasan Kabupaten/Kota.
Mengingat permasalahan pokok dalam bidang perumahan, permukiman, pekerjaan umum
dan penataan ruang tersebut yang secara prinsip menyangkut hajat hidup masyarakat luas,
khususnya menunjang terpenuhinya kebutuhan untuk mendapatkan pelayanan hunian dan kualitas
lingkungan hidup yang sehat dan layak, serta termaktub dalam RPJMD Perubahan Provinsi Jawa
Timur 2014-2019 pada :
Misi 1 : “Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat yang berkeadilan”
Tujuan 1 : “Meningkatkan pemerataan dan perluasan akses pendidikan, kesehatan, dan
perluasan lapangan kerja serta Mempercepat dan memperluas penanggulangan
kemiskinan”
Sasaran 8 : “Meningkatnya Capaian Infrastruktur Dasar Perumahan dan Permukiman”
4
2019 I LKJIP I DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA
Misi 3 : “Meningkatkan pembangunan yang berkelanjutan, dan penataan ruang”
Tujuan 1 : “Meningkatkan kualitas dan kelestarian lingkungan hidup serta penataan ruang
wilayah provinsi yang berkelanjutan ”
Sasaran 2 : “Terwujudnya Kepastian Penyelenggaraan Penataan Ruang”
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan penyusunan LKj-IP Tahun 2018 ini adalah sebagai wujud pertanggung
jawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan
Cipta Karya Provinsi Jawa Timur pada tahun 2018 dan sarana untuk mengkomunikasikan dan
menjawab apa yang telah di targetkan dan bagaimana proses pencapaiannya.
1.3. LANDASAN HUKUM
Penyusunan LKj-IP Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provinsi
Jawa Timur merupakan salah satu dokumen pelaporan yang tidak dapat terlepas dari Substansi
dokumen-dokumen peraturan dan perencanaan yang menjadi landasan dan acuan penyusunannya,
yang dijabarkan dalam:
a. Umum
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
Undang-undang Republik Indonesian Nomor : 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
Undang Undang Nomor : 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor : 244, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 2 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Undang-undang Nomor : 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244; Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587);
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional;
5
2019 I LKJIP I DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang Persampahan;
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum;
Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006
Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);
Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 tahun 2016 Seri
C, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 63);
Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional 2015-2019;
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 01/Prt/M/2014 Tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang;
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 13.1/PRT/M/2015 tentang Rencana Strategis
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2015-2019;
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 11 Tahun 2016 Tentang Daerah Organisasi
Dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Timur;
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Timur tahun 2005 – 2025 (Lembaran Daerah Provinsi
Jawa Timur Tahun 2009 Nomor 1);
Peraturan Daerah Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2017 tentang perubahan atas Peraturan
Daerah Jawa Timur Nomor 3 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 – 2019.
b. Penataan Ruang :
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4725);
6
2019 I LKJIP I DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA
Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban serta
Bentuk dan Tata Cara Peran serta Masyarakat dalam Penataan Ruang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3660);
Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4385);
Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional (RTRWN) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48);
Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21).
c. Perumahan & Permukiman
Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 1911 tentang Rumah Susun;
Undang-Undang Nomor : 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Permukiman;
Undang-Undang Nomor : 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup;
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3838);
Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 69 );
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 140 Tambahan Lembaran Negara Nomor
5059);
Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman.
d. Penataan Bangunan & Jasa konstruksi
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 72 Tahun 1957 tentang Rumah Negara;
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun;
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan
Permukiman;
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
7
2019 I LKJIP I DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
UU No 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
Peraturan pemerintah Republik indonesia Nomor 36 tahun 2005 Tentang pelaksanaan
Undang-undang Nomor 28 tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung.
1.4. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN KEWENANGAN
Dinas adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah di bidang Perumahan, Permukiman,
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, berkedudukan
dibawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur. Dinas mempunyai tugas membantu Gubernur
dalam melaksanakan pemerintahan dan pembangunan di bidang Perumahan Permukiman serta tugas
pembantuan dan dekonsentrasi yang diberikan oleh Pemerintah Pusat. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas
Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provinsi Jawa Timur mengacu pada
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor : 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor : 1 tahun 2016 Seri C, Tambahan
Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor : 63), Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor : 82
tahun 2016 tentang Kedudukan, Sususnan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja
Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provisi Jawa Timur, Peraturan
Gubernur Jawa Timur nomor 50 tahun 2018 tentang Nomenklatur, Susunan Organisasi, Uraian Tugas
dan Fungsi Serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman
dan Cipta Karya Provinsi Jawa Timur dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 103 tahun 2018
tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 82 tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan
Permukiman dan Cipta Karya Provinsi Jawa Timur.
1.4.1. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur Organisasi Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya
Provinsi Jawa Timur berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur No. 11 tahun 2016, terdiri
dari :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat;
c. Bidang Penataan Ruang Wilayah;
8
2019 I LKJIP I DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA
d. Bidang Tata Bangunan dan Jasa Konstruksi;
e. Bidang Perumahan;
f. Bidang Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Permukiman;
g. Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Informasi Teknologi Bangunan Perumahan dan Permukiman
h. Kelompok Jabatan Fungsional
Gambar 1.1. Struktur Organisasi Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provinsi Jawa Timur
KEPALA DINAS
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SEKRETARIS
SUB BAGIAN TATA USAHA
SUB BAGIAN PENYUSUNAN PROGRAM DAN
ANGGARAN
SUB BAGIAN
KEUANGAN
BIDANG PENATAAN
RUANG WILAYAH
BIDANG TATA
BANGUNAN DAN JASA
KONSTRUKSI
SEKSI
PERENCANAAN
RUANG WILAYAH
SEKSI
PEMANFAATAN
RUANG WILAYAH
DAN PERTANAHAN
SEKSI
PENGENDALIAN
RUANG WILAYAH
SEKSI
PERENCANAAN
TEKNIS BANGUNAN
GEDUNG
SEKSI
PELAKSANAAN DAN
PEMBINAAN
TEKNIS BANGUNAN
GEDUNG
SEKSI JASA
KONSTRUKSI DAN
PENGELOLAAN
BANGUNAN
GEDUNG
BIDANG PERUMAHAN BIDANG AIR MINUM DAN
PENYEHATAN LINGKUNGAN
PERMUKIMAN
SEKSI
PERENCANAAN
PERUMAHAN
SEKSI
PELAKSANAAN
PERUMAHAN
SEKSI PERENCANAAN AIR
MINUM DAN PENYEHATAN
LINGKUNGAN PERMUKIMAN
SEKSI PEMBANGUNAN AIR
MINUM DAN PENYEHATAN
LINGKUNGAN PERMUKIMAN
SEKSI PENGENDALIAN AIR
MINUM DAN PENYEHATAN
LINGKUNGAN PERMUKIMAN
KEPALA UPT PENGELOLAAN
INFORMASI TEKNOLOGI
BANGUNAN DAN PELAYANAN
PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
SUB BAGIAN TATA
USAHA
SEKSI PENGUJIAN
KONSTRUKSI DAN BAHAN
BANGUNAN
SEKSI PENGEMBANGAN
DAN PELAYANAN
INFORMASI
SEKSI
PENGENDALIAN
DAN
PENGEMBANGAN
RUMAH SUSUN
9
2019 I LKJIP I DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA
1.4.2. TUGAS DAN FUNGSI
Dinas adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah di bidang Perumahan, Permukiman,
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas dan berkedudukan
dibawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur. Dinas mempunyai tugas membantu Gubernur
dalam melaksanakan pemerintahan dan pembangunan di bidang Permukiman serta tugas
pembantuan dan dekonsentrasi yang diberikan oleh Pemerintah Pusat. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas
Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provinsi Jawa Timur mengacu pada
Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Timur No. 82 dan No. 96 Tahun 2016.
A. KEPALA DINAS
Kepala Dinas mempunyai tugas membantu Gubernur melaksanakan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi di Bidang Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman, Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Pertanahan serta tugas Pembantuan,
menyelenggarakan fungsi perumusan dan pelaksana kebijakan, evaluasi dan pelaporan di
bidang Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
serta Pertanahan.
B. SEKRETARIAT
Sekretariat mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan dan
mengendalikan kegiatan administrasi umum, kepegawaian, perlengkapan, penyusunan program
dan keuangan, hubungan masyarakat dan protokol. Sekretariat, mempunyai fungsi:
1. pengelolaan pelayanan administrasi umum dan perizinan;
2. pengelolaan administrasi kepegawaian;
3. pengelolaan administrasi keuangan;
4. pengelolaan administrasi perlengkapan;
5. pengelolaan aset dan barang milik negara/daerah;
6. pengelolaan urusan rumah tangga, hubungan masyarakat dan protokol;
7. pelaksanaan koordinasi penyusunan program, anggaran dan perundang-undangan;
8. pelaksanaan koordinasi penyelesaian masalah hukum (non yustisia) di bidang
kepegawaian;
10
2019 I LKJIP I DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA
9. pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas bidang;
10. pengelolaan kearsipan dan perpustakaan;
11. pelaksanaan monitoring serta evaluasi organisasi dan tatalaksana; dan
12. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
C. BIDANG PENATAAN RUANG
Bidang Penataan Ruang Wilayah mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan,
mengevaluasi dan mengoordinasikan penataan ruang wilayah. Untuk melaksanakan tugas
tersebut, Bidang Penataan Ruang Wilayah mempunyai fungsi :
1. perumusan kebijakan teknis penataan ruang wilayah;
2. pelaksanaan Pembinaan penataan ruang Kabupaten/Kota;
3. pelaksanaan pemanfaatan ruang wilayah;
4. pelaksanaan pengendalian pemanfatan ruang wilayah;
5. pengoordinasian penyelenggaraan penataan ruang wilayah;
6. pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi penataan ruang lintas Kabupaten/Kota;
7. pelaksanaan fasilitasi persetujuan substansi rencana tata ruang Kabupaten/Kota;
8. pelaksanaan urusan pertanahan lintas Kabupaten/Kota;
9. pemberian rekomendasi penerbitan izin lokasi lintas daerah Kabupaten/Kota;
10. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan;
11. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
D. BIDANG TATA BANGUNAN DAN JASA KONSTRUKSI
Bidang Tata Bangunan dan Jasa Konstruksi mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan,
mengevaluasi dan mengoordinasikan kebijakan tata bangunan dan jasa konstruksi. Untuk
melaksanakan tugas tersebut, Bidang Tata Bangunan mempunyai fungsi :
1. perumusan kebijakan teknis Tata Bangunan dan Jasa Konstruksi;
2. pelaksanaan penyusunan rencana dan program penataan bangunan dan lingkungan, serta
penyusunan peraturan dan standarisasi di bidang penataan bangunan dan lingkungan;
11
2019 I LKJIP I DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA
3. pelaksanaan pembinaan teknis dan fasilitasi penyelenggaraan bangunan gedung yang
memenuhi standar pelaksanaan dan keamanan bangunan;
4. pelaksanaan pembinaan teknis penyelenggaraan pembangunan bangunan gedung negara
dan pengelolaan rumah negara;
5. pelaksanaan pembinaan teknis serta fasilitasi penataan kawasan dan lingkungan
pemukiman;
6. pelaksanaan pengembangan jasa konstruksi yang kompetitif;
7. pelaksanaan pembinaan peningkatan kapasitas pemerintah daerah dan masyarakat dalam
penataan bangunan dan lingkungan;
8. pengoordinasian kebijakan teknis tata bangunan dan jasa konstruksi;
9. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan; dan
10. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
E. BIDANG PERUMAHAN
Bidang Perumahan mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan
mengoordinasikan kebijakan di bidang perumahan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bidang
Perumahan mempunyai fungsi :
1. perumusan kebijakan teknis bidang perumahan, kawasan permukiman, perumahan dan
kawasan permukiman kumuh dan Prasarana Sarana dan Utilitas Umum;
2. pelaksanaan kebijakan teknis bidang perumahan, kawasan permukiman, perumahan dan
kawasan permukiman kumuh dan prasarana sarana dan utilitas umum dan pembangunan
rumah susun;
3. pelaksanaan pembinaan, pengendalian, pengawasan, fasilitasi dan bantuan teknis di
bidang perumahan, kawasan permukiman, perumahan dan kawasan permukiman kumuh
dan prasarana sarana dan utilitas umum;
4. pelaksanaan strategi penyediaan dan rehabilitasi rumah korban bencana Provinsi;
5. pemberian rekomendasi penerbitan sertifikasi dan registrasi perancangan dan perencanaan
rumah serta perencanaan prasarana sarana dan utilitas umum kemampuan menengah;
6. pelaksanaan fasilitasi penyediaan rumah umum bagi masyarakat yang terkena relokasi
program Pemerintah Provinsi;
12
2019 I LKJIP I DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA
7. pelaksanaan fasilitasi penyediaan rumah khusus bagi kawasan nelayan, kawasan
perbatasan, dan relokasi bencana;
8. pengoordinasian kebijakan teknis perumahan, kawasan permukiman, perumahan dan
kawasan permukiman kumuh dan prasarana sarana dan utilitas umum;
9. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kebijakan teknis bidang perumahan,
kawasan permukiman, perumahan dan kawasan permukiman kumuh dan prasarana sarana
dan utilitas umum;
10. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan peningkatan kualitas Rumah Tidak Layak
Huni dan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya;
11. pelaksanaan pembangunan dan pengembangan, Rumah Susun Sederhana Sewa; dan
12. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala Dinas.
F. BIDANG AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
Bidang Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Permukiman mempunyai tugas merencanakan,
melaksanakan, mengevaluasi dan mengoordinasikan kebijakan air minum dan penyehatan
lingkungan permukiman. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bidang Air Minum dan
Penyehatan Lingkungan Permukiman mempunyai fungsi :
1. perumusan kebijakan teknis air minum dan penyehatan lingkungan permukiman;
2. pelaksanaan fasilitasi pemberdayaan masyarakat, peningkatan peran serta stakeholder
didalam pengembangan penyediaan air minum dan penyehatan lingkungan permukiman
lintas Kabupaten/Kota, dikawasan permukiman kumuh, kawasan rawan air dan kawasan
strategis Provinsi;
3. pelaksanaan pengembangan sistem persampahan regional, pengelolaan dan
pengembangan sistem penyediaan air minum lintas daerah Kabupaten/Kota, sistem air
limbah domestik regional, sistem drainase yang terhubung langsung dengan sungai lintas
daerah Kabupaten/Kota;
4. pelaksanaan pembangunan penyediaan air minum dan penyehatan lingkungan
permukiman lintas daerah Kabupaten/Kota dikawasan permukiman kumuh, kawasan rawan
air dan kawasan strategis provinsi;
13
2019 I LKJIP I DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA
5. pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian, serta pemberian bantuan teknis
dalam penyediaan prasarana dan sarana air minum dan penyehatan lingkungan
Pemukiman;
6. pengoordinasian kebijakan teknis air minum dan penyehatan lingkungan permukiman;
7. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan air bersih dan penyehatan lingkungan
permukiman; dan
8. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
G. UNIT PELAKSANA TEKNIS PENGELOLAAN INFORMASI TEKNOLOGI BANGUNAN
PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
UPT mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang informasi teknologi
bangunan perumahan permukiman. Untuk melaksanakan tugas dimaksud UPT mempunyai
fungsi :
1. penyusunan perencanaan program dan kegiatan UPT;
2. pengelolaan dokumentasi data dan layanan informasi perumahan dan permukiman;
3. pelayanan informasi teknis konstruksi terkait dengan bahan bangunan;
4. pelayanan informasi perkembangan teknologi bahan bangunan;
5. Pelayanan pengujian konstruksi dan bahan bangunan;
6. Pelayanan dan pemeliharaan Rusunawa yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi;
7. Pelaksanaan ketatausahaan dan pelayanan masyarakat;
8. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan; dan
9. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
14
2019 I LKJIP I DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA
1.4.3. JUMLAH PEGAWAI, KUALIFIKASI PENDIDIKAN, PANGKAT DAN
GOLONGAN, JUMLAH PEJABAT STRUKTURAL DAN FUNGSIONAL
Tabel 1.1. Jumlah Pegawai Menurut Kualifikasi Pendidikan
KUALIFIKASI PENDIDIKAN JUMLAH
SD SLTP SLTA D1/D2 D3 D4/S1 S2 S3
1 1 51 0 2 68 63 1 187
Tabel 1.2. Jumlah Pegawai Tidak Tetap dengan Perjanjian Kerja Menurut Kualifikasi
Pendidikan
KUALIFIKASI PENDIDIKAN JUMLAH
SD SLTP SLTA D1/D2 D3 D4/S1 S2 S3
0 0 16 0 1 15 0 0 32
Tabel 1.3. Jumlah Pegawai Menurut Pangkat dan Golongan
PANGKAT GOLONGAN JUMLAH
GOLONGAN I GOLONGAN II GOLONGAN III GOLONGAN IV
1 35 121 30 187
Tabel 1.4. Jumlah Pejabat Struktural dan Fungsional
JABATAN STRUKTURAL JABATAN FUNGSIONAL JUMLAH
25 1 26
15
2019 I LKJIP I DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA
PERENCANAAN DAN
PERJANJIAN KINERJA
2.1. RENCANA STRATEGIS TAHUN 2014 - 2019
Rencana Strategis Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provinsi
Jawa Timur tahun 2014-2019, merupakan tindak lanjut atas ketentuan dalam UU 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang secara substansi merepersentasekan
penjabaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur tahun
2014-2019 khususnya pada bidang perumahan, permukiman, pekerjaan umum dan penataan ruang.
Selain itu juga sebagai instrumen untuk melakukan pengukuran kinerja Dinas Perumahan Rakyat,
Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provinsi Jawa Timur sesuai dengan Kedudukan, Susunan
Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa
Timur Nomor : 82 Tahun 2016 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur Provinsi Jawa
Timur Nomor : 103 Tahun 2018 tanggal 16 Oktober tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur
Jawa Timur Nomor : 82 tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan
16
2019 I LKJIP I DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA
Fungsi serta Tata Kerja Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provinsi
Jawa Timur.
Secara garis besar permasalahan pokok bidang perumahan dan permukiman meliputi;
rendahnya tingkat pemenuhan kebutuhan perumahan yang layak dan terjangkau, belum mantapnya
kelembagaan penyelenggaraan perumahan dan permukiman serta sistem pembiayaan perumahan,
terbatasnya lahan murah untuk pembangunan perumahan dan rendahnya efisiensi dalam
pembangunan perumahan, terbatasnya akses Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dalam
memenuhi kebutuhan perumahan yang layak, dan lemahnya akses masyarakat terhadap sumberdaya
perumahan.
Adapun permasalahan pokok air bersih dan air limbah meliputi; peningkatan pelayanan air
bersih di perkotaan dan perdesaan khususnya untuk penduduk miskin dan daerah kekeringan
berjalan lambat, rendahnya kualitas manajemen pengelolaan air minum yang dilakukan oleh PDAM,
stagnasi dalam penurunan tingkat kebocoran air (teknis maupun non teknis), permasalahan tarif air
minum yang tidak mampu mengimbangi biaya produksi, sehingga tidak dapat mencapai kondisi
pemulihan biaya (cost recovery), pelayanan air bersih non perpipaan (sebagian besar di perdesaan)
belum teridentifikasi secara kuantitatif maupun kualitatif berdasarkan kondisi air yang dikonsumsi
secara mandiri, masih terbatasnya pelayanan pengolahan sistim air limbah terpusat (sistim sewerage)
di perkotaan, pengolahan lumpur tinja belum efektif karena masih rendahnya pemanfaatan sarana
IPLT yang sudah terbangun.
Permasalahan pokok persampahan dan drainase meliputi; masih belum efektifnya
penerapan ’3R’ (Reduce,Reuse,Recycle) dalam upaya pengurangan volume sampah dari sumbernya,
belum mantapnya sistem pembiayaan dan pengelolaan retribusi sampah, serta belum optimalnya
upaya pengelolaan sampah yang dapat menghasilkan cost recovery, masih lemahnya kelembagaan
insitusi pengelola sampah dan belum optimalnya kerjasama antar daerah dalam pengeloaan
sampah terpadu, kurang berfungsinya saluran drainase sebagai pematus air hujan, belum
mantapnya peraturan dan standar pemanfaatan drainase, penanganan masalah banjir perkotaan
masih secara parsial dan belum terkonseptual karena terbatasnya dokumen perencanaan induk dan
perencanaan detail drainase yang seharusnya dapat dipakai sebagai acuan dalam menyusun rencana
tindak, belum memadainya sistem dan pendanaan untuk pemeliharaan drainase.
17
2019 I LKJIP I DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA
Permasalahan pokok dalam bidang penataan ruang adalah; masih belum efektifnya
pengendalian pemanfaatan ruang, serta masih kurang terpadunya penataan ruang lintas perbatasan
Kabupaten/Kota.
Mengingat permasalahan pokok dalam bidang perumahan, permukiman, pekerjaan umum
dan penataan ruang tersebut yang secara prinsip menyangkut hajat hidup masyarakat luas,
khususnya menunjang terpenuhinya kebutuhan untuk mendapatkan pelayanan hunian dan kualitas
lingkungan hidup yang sehat dan layak, maka pada pelaksanaan pembangunannya disamping harus
dilandasi oleh hasil evaluasi pencapaian sasaran dan permasalahan juga perlu didukung dengan
suatu perencanaan program yang konseptual dan realistis, serta mengacu pada arah dan kebijakan
pembangunan yang tertuang dalam dokumen-dokumen perencanaan formal baik tingkat Nasional
maupun Provinsi. Dengan tersusunnya perencanaan strategis Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan
Permukiman dan Cipta Karya Provinsi Jawa Timur diharapkan lebih lanjut dapat disusun tahapan
pencapaian hasil secara lebih obyektif untuk dapat memberikan komitmen dan orientasi target dan
sasaran pada masa depan pada masing-masing bidang kegiatan.
Renstra Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provinsi Jawa
Timur Tahun 2014–2019 dibuat berdasar pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Perubahan Provinsi Jawa Timur Tahun 2014–2019 yang ditetapkan dengan Peraturan
Daerah Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2017 tentang perubahan atas Peraturan Daerah Jawa Timur
Nomor 3 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Timur
Tahun 2014 – 2019.
2.1.1. TUJUAN DAN SASARAN
Tujuan dan sasaran Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya
Provinsi Jawa Timur merupakan penjabaran dari Visi dan Misi Gubernur yang merupakan dukungan
kinerja Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provinsi Jawa Timur sesuai
dengan urusan yang diampu serta dijabarkan secara spesifik dan terukur dalam pembangunan
jangka menengah. Berdasarkan ruang lingkup serta mengacu pada RPJMD Perubahan Provinsi Jawa
Timur 2014-2019, maka tujuan pembangunan bidang perumahan, permukiman, pekerjaan umum
dan penataan ruang secara garis besar terkait pada 4 program prioritas pembangunan, yaitu :
18
2019 I LKJIP I DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA
1. Meningkatkan penyediaan rumah bagi KK Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR),
2. Penanganan permukiman kumuh perkotaan,
3. Memenuhi hak dasar masyarakat atas air bersih dan sanitasi yang layak,
4. Meningkatkan kualitas perencanaan Tata Ruang yang dilandasi dengan legalitas hukum sehingga
dapat digunakan sebagai acuan pemanfaatan dan pengendalian ruang.
2.1.1.1. TUJUAN
Tujuan yang hendak dicapai Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta
Karya sesuai dengan penjabaran Visi Misi Kepala Daerah Provinsi Jawa Timur adalah :
a. Meningkatnya capaian insfrastruktur dasar perumahan dan permukiman, dengan indikator tujuan :
- Persentase capaian pelayanan infrastruktur dasar perumahan dan permukiman
b. Terwujudnya kepastian penyelenggaraan penataan ruang, dengan indikator tujuan :
- Persentase luas kawasan yang peruntukannya sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW)
2.1.1.2. SASARAN
Sasaran pembangunan yang dilaksanakan oleh Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan
Permukiman dan Cipta Karya guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan adalah :
a. Meningkatnya pemenuhan infrastruktur dasar perumahan dan permukiman bagi masyarakat,
dengan indikator sasaran :
- Persentase kepala keluarga (KK) yang memiliki rumah
- Persentase rumah layak huni
- Persentase penurunan luasan kawasan permukiman kumuh
b. Meningkatnya luas kawasan yang sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), dengan
indikator sasaran :
- Persentase luas kawasan yang peruntukannya sesuai dengan Ijin Pemanfaatan Ruang (IPR)
yang telah dikeluarkan
19
2019 I LKJIP I DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA
Tabel 2.1. Matriks Hubungan antara Tujuan dan Sasaran
TUJUAN SASARAN
TUJUAN INDIKATOR SASARAN INDIKATOR
1 2 3 4
Meningkatnya capaian insfrastruktur dasar perumahan dan permukiman
Persentase capaian pelayanan infrastruktur dasar perumahan dan permukiman
Meningkatnya pemenuhan infrastruktur dasar perumahan dan permukiman bagi masyarakat
Persentase kepala keluarga (KK) yang memiliki rumah
Persentase rumah layak huni
Persentase penurunan luasan kawasan permukiman kumuh
Terwujudnya kepastian penyelenggaraan penataan ruang
Persentase luas kawasan yang peruntukannya sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Meningkatnya luas kawasan yang sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Persentase luas kawasan yang peruntukannya sesuai dengan Ijin Pemanfaatan Ruang (IPR) yang telah dikeluarkan
2.1.2. ARAH KEBIJAKAN
Kebijakan adalah arah yang diambil dalam menentukan bentuk konfigurasi program dan
kegiatan untuk mencapai tujuan. Kebijakan dapat bersifat internal, yaitu kebijakan dalam mengelola
pelaksanaan program-program pembangunan, maupun bersifat eksternal, yaitu kebijakan dalam
rangka mengatur, mendorong dan memfasilitasi kegiatan masyarakat.
A. ARAH KEBIJAKAN PROGRAM PEMBANGUNAN PERUMAHAN
Secara garis besar arah kebijakan program pembangunan perumahan adalah :
1. Peningkatan pemenuhan rumah layak huni bagi seluruh masyarakat khususnya MBR,
2. Bertambahnya pembangunan Rusunawa,
3. Mengurangi permukiman kumuh di perkotaan,
4. Terlaksananya pelatihan kemasyarakatan melalui pembinaan jasa konstruksi,
5. Peningkatan jumlah penelitian dan pengujian serta penyebaran informasi teknologi di bidang
perumahan dan permukiman.
20
2019 I LKJIP I DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA
B. ARAH KEBIJAKAN PROGRAM PENGEMBANGAN KINERJA PENGELOLAAN AIR
MINUM DAN SANITASI
Arah kebijakan program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah meliputi :
1. Pembangunan sarana dan prasarana air bersih,
2. Pembangunan sarana dan prasarana sanitasi,
3. Pembangunan/perbaikan saluran drainase dan sarana persampahan.
C. ARAH KEBIJAKAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
Dalam rangka merealisasikan Strategi penataan ruang dimaksud, diperlukan arah kebijakan
sebagai berikut :
1. Mengoptimalkan peran Tata Ruang sebagai acuan koordinasi dan sinkronisasi pembangunan
antar sektor dan antar wilayah,
2. Fasilitasi penyusunan RTRW dan rencana rinci/detil tata ruang.
2.2. RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) berisikan perencanaan yang global
dengan penjabaran hanya sampai kepada Program hingga perlu dioperasionalisasikan dengan
perencanaan yang lebih mikro sampai penjabaran terakhir pada kegiatan-kegiatan namun masih
dalam satu rangkuman dari seluruh perencanaan pembangunan baik untuk Kementrian/Lembaga di
Pusat dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Daerah, perencanaan yang lebih mikro tadi
disebut dengan Rencana Kerja Perangkat (RKP) di Pusat dan RKPD di Daerah.
Sehingga pada akhirnya RKP yang diamanahkan oleh Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004
dirancang untuk Pemerintah Pusat, dan RKPD yang diamanahkan oleh Undang-undang Nomor 23
tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2014 Nomor
244, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik
Indonesia nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587 yang dirancang untuk Pemerintah
Daerah, di Jawa Timur telah ditetapkan dengan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 28 Tahun
2017 tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2018.
21
2019 I LKJIP I DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA
Penyusunan RKT berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi (PERMENPAN & RB) Nomor : 29 Tahun 2010 Pedoman Penyusunan
Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Adapun Rencana Kinerja Tahun 2018 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan
Cipta Karya Provinsi Jawa Timur adalah sebagai berikut :
Tabel 2.2. Rencana Kinerja Tahun 2018
TUJUAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
UTAMA
TARGET
2018
1 2 3 4
Meningkatnya capaian
insfrastruktur dasar
perumahan dan
permukiman
Meningkatnya pemenuhan infrastruktur dasar perumahan dan permukiman bagi masyarakat
Persentase kepala keluarga (KK) yang memiliki rumah
78,35%
Persentase rumah layak huni
80,94%
Persentase penurunan luasan kawasan permukiman kumuh
18,13%
Terwujudnya kepastian penyelenggaraan penataan ruang
Meningkatnya luas kawasan yang sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Persentase luas kawasan yang peruntukannya sesuai dengan Ijin Pemanfaatan Ruang (IPR) yang telah dikeluarkan
90%
2.3. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018
Rencana Kinerja Tahunan Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya
Provinsi Jawa Timur Tahun 2018 yang telah dibuat untuk melaksanakan kegiatan, program dan
sasaran di tahun 2018 menjadi tumpuan bagi Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan
Cipta Karya Provinsi Jawa Timur untuk mewujudkan kinerja Output ataupun Outcome yang
ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya
Provinsi Jawa Timur Tahun 2018 berdasarkan pada Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang
Percepatan Pemberantasan Korupsi yang ditindaklanjuti dengan surat edaran Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara nomor SE/31/M.PAN/12/2004 tentang Penetapan Kinerja.
22
2019 I LKJIP I DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA
Pada tanggal 31 Desember 2010 muncul Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang menjadikan Penetapan Kinerja sebagai komitmen
kinerja Gubernur Jawa Timur dinyatakan dalam Perjanjian Kinerja, sebagaimana dapat dilihat pada
lampiran Penetapan Kinerja Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun 2018. Penetapan Kinerja
Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun 2018 dijadikan acuan untuk mengukur Kinerja Pemerintah
Provinsi Jawa Timur Tahun 2018 dan melaporkannnya dalam LKj-IP.
23
2019 I LKJIP I DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas Kinerja dalam format Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj-IP) Dinas
Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provinsi Jawa Timur tidak terlepas dari
rangkaian mekanisme fungsi perencanaan yang sudah berjalan mulai dari Perencanaan Strategis
(Renstra) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) ataupun Rencana Kinerja Tahunan (RKT),
dan Penetapan Kinerja (PK) Pemerintah Provinsi Jawa Timur, pun tidak terlepas dari pelaksanaan
pembangunan itu sendiri sebagai fungsi Actuating dari berbagai piranti perencanaan yang sudah
dibuat tersebut, hingga kemudian sampailah pada saat pertanggung jawaban pelaksanaan
pembangunan yang mengerahkan seluruh sumber daya manajemen pendukungnya.
Pertanggungjawaban kinerja pelaksanaan pembangunan sifatnya terukur, terdapat standar
pengukuran antara yang diukur dengan piranti pengukurannya. Pertanggung jawaban pengukuran
yang diukur adalah kegiatan, program, dan sasaran, yang prosesnya adalah sejauh mana kegiatan,
program, dan sasaran dilaksanakan tidak salah arah dengan berbagai piranti perencanaan yang telah
dibuat.
24
2019 I LKJIP I DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA
3.1. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2018
Adapun pengukuran Kinerja dilakukan dengan cara membandingkan target setiap Indokator
Kinerja Sasaran dengan realisasinya. Setelah dilakukan penghitungan akan diketahui selisih atau
celah Kinerja. Selanjutnya berdasarkan selisih Kinerja tersebut dilakukan evaluasi guna mendapatkan
strategi yang tepat untuk peningkatan Kinerja dimasa yang akan datang (performance improvement).
Dalam memberikan penilaian tingkat capaian Kinerja setiap sasaran, menggunakan skala
pengukuran 4 (empat) katagori sebagaimana tabel berikut :
Tabel 3.1. Skala Pengukuran Capaian Sasaran Kinerja Tahun 2018
3.2 EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA
Pengukuran kinerja Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya
Provinsi Jawa Timur tahun 2018 menggunakan metode yang diatur dalam Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor : 29 tahun 2010 tentang Pedoman
Penyusunan Penetapan Kinerja dan pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Hasil
pengukuran kinerja beserta evaluasi setiap tujuan dan sasaran Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan
Permukiman dan Cipta Karya Provinsi Jawa Timur tahun 2018 disajikan sebagai berikut :
3.2.1. MENINGKATNYA PEMENUHAN INFRASTRUKTUR DASAR
PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN BAGI MASYARAKAT
Capaian kinerja sasaran meningkatnya pemenuhan infrastruktur dasar perumahan dan
permukiman bagi masyarakat dapat dijabarkan dalam indikator sasaran sebagai berikut:
NO PERSENTASE CAPAIAN KATEGORI CAPAIAN
1 Lebih dari 100% Sangat Baik
2 75% sampai 100% Baik
3 55% sampai 75% Cukup
4 Kurang dari 55% Kurang
25
2019 I LKJIP I DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA
Tabel 3.2. Pengukuran Kinerja Meningkatnya Pemenuhan Infrastruktur Dasar Perumahan dan Permukiman bagi Masyarakat Tahun 2017-2018
NO INDIKATOR TH. 2017 TH. 2018
REALISASI TARGET REALISASI
1 Persentase kepala keluarga (KK) yang memiliki rumah 87,55% 78,35% 87,46%
2 Persentase rumah layak huni 96,67% 80,94% 96,95%
3 Persentase penurunan luasan kawasan permukiman kumuh 23,70% 18,13% 77,12%
Sumber : Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Prov Jatim
3.2.1.1. INDIKATOR PERSENTASE KEPALA KELUARGA (KK) YANG MEMILIKI
RUMAH
Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat serta angka pernikahan yang juga terus
bertambah menjadikan angka kebutuhan perumahan yang harus tersedia juga makin meningkat
pula. Harga rumah yang setiap tahun makin meningkat, seiring makin terbatas pula lahan yang dapat
dikembangkan sebagai kawasan perumahan juga merupakan fakta yang tidak dapat dihindari.
Jumlah rumah tangga/KK yang belum memiliki rumah setiap tahunnya mengalami peningkatan
karena faktor tersebut. Untuk mengatasinya pemerintah khususnya pemerintah daerah Provinsi Jawa
Timur melalui Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya melaksanakan
program – program prioritas untuk ikut berperan serta dalam memenuhi ketersediaan rumah yang
terjangkau terutama untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Program – program tersebut
diantaranya :
A. Pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa (RUSUNAWA)
Mulai tahun 2010, pemerintah Provinsi Jawa Timur telah melaksanakan pembangunan Rumah
Susun Sederhana Sewa (RUSUNAWA) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan tempat
tinggal yang layak. Hingga tahun 2018 pemerintah Provinsi Jawa Timur telah memiliki dan
sekaligus sebagai pengelola 5 (lima) RUSUNAWA yaitu :
26
2019 I LKJIP I DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA
Tabel 3.3. Rumah Susun Sederhana Sewa (RUSUNAWA) milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur
NO RUSUNAWA TAHUN
PEMBANGUNAN
PENDANAAN JUMLAH PERUNTUKAN
1 Rusunawa Gunungsari
2010 APBD Prov 3 Twin Blok Warga Stren Kali Jagir
2 Rusunawa SIER 2011/2012 APBD Prov 1 Twin Blok Pekerja/Buruh SIER
3 Rusunawa Jemundo (Puspa Agro)
2011/2012 APBD Prov 2 Twin Blok Sementara untuk menampung pengungsi Sampang
4 Rusunawa Sumur Welut
2013/2014 APBN 4 Twin Blok Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)
2015 APBN 1,5 Twin Blok
2016 APBD Prov PSU
5 Rusunawa Gunung Anyar
2015 APBD Prov 0,5 Twin Blok Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)
2015 APBN 2 Twin Blok
2016 APBD Prov 0,5 Twin Blok
Sumber : Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Prov. Jatim
B. Pembangunan Prasarana Sarana Utilitas (PSU) pada perumahan untuk mendukung
tersedianya rumah subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang terjangkau.
Bantuan pembangunan prasarana sarana utilitas (PSU) perumahan yang dilaksanakan oleh Dinas
Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya berupa pembangunan jalan
lingkungan maupun drainase lingkungan perumahan. Pembangunan PSU ini bertujuan
mendukung program penyediaan satu juta rumah yang dicanangkan secara nasional yaitu
dengan membantu terwujudnya penyediaan rumah bersubsidi bagi masyarakat berpenghasilan
rendah. Dalam kurun waktu 2014 hingga 2018, telah terbangun PSU di 53 lokasi perumahan di
seluruh Jawa Timur terdiri dari :
27
2019 I LKJIP I DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA
Tabel 3.4. Jumlah perumahan yang dibantu pembangunan PSU nya untuk mendukung terwujudnya rumah bersubsidi di Jawa Timur Tahun 2014-2018
No Tahun Jumlah Perumahan yang terbangun PSUnya
1 2014 3 perumahan
2 2015 22 perumahan
3 2016 10 perumahan
4 2017 12 perumahan
5 2018 6 perumahan
Jumlah 53 perumahan
Sumber : Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Prov. Jatim
Pencapaian indikator kepala keluarga (KK) yang memiliki rumah selalu bersaing dengan
pertumbuhan jumlah penduduk yang meningkat setiap tahunnya. Angka rumah tangga yang memiliki
rumah menurut Susesnas BPS tahun 2018 dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 3.5. Jumlah rumah tangga di Jawa Timur menurut status kepemilikan tempat tinggalnya Tahun 2018
No Kabupaten/Kota Jumlah Rumah
Tangga Rumah Tangga yang
memiliki rumah Persentase
(%)
1 Kabupaten Bangkalan 231.370 222.248 96,06
2 Kabupaten Banyuwangi 482.833 420.105 87,01
3 Kabupaten Blitar 332.894 312.700 93,93
4 Kabupaten Bojonegoro 344.492 326.914 94,90
5 Kabupaten Bondowoso 254.756 235.117 92,29
6 Kabupaten Gresik 329.603 274.958 83,42
7 Kabupaten Jember 698.772 626.329 89,63
8 Kabupaten Jombang 335.357 285.752 85,21
9 Kabupaten Kediri 423.111 394.853 93,32
10 Kabupaten Lamongan 305.158 281.730 92,32
11 Kabupaten Lumajang 289.800 272.368 93,98
12 Kabupaten Madiun 201.937 175.132 86,73
13 Kabupaten Magetan 175.734 166.037 94,48
14 Kabupaten Malang 705.994 642.321 90,98
15 Kabupaten Mojokerto 296.106 278.574 94,08
16 Kabupaten Nganjuk 292.474 255.969 87,52
17 Kabupaten Ngawi 251.733 231.853 92,10
18 Kabupaten Pacitan 155.871 147.417 94,58
19 Kabupaten Pamekasan 225.811 202.935 89,87
28
2019 I LKJIP I DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA
No Kabupaten/Kota Jumlah Rumah
Tangga Rumah Tangga yang
memiliki rumah Persentase
(%)
20 Kabupaten Pasuruan 441.660 396.026 89,67
21 Kabupaten Ponorogo 246.310 232.603 94,43
22 Kabupaten Probolinggo 328.423 315.254 95,99
23 Kabupaten Sampang 239.198 226.921 94,87
24 Kabupaten Sidoarjo 589.535 468.799 79,52
25 Kabupaten Situbondo 218.208 194.429 89,10
26 Kabupaten Sumenep 328.173 317.771 96,83
27 Kabupaten Trenggalek 199.206 190.036 95,40
28 Kabupaten Tuban 317.304 292.506 92,18
29 Kabupaten Tulungagung 291.990 274.254 93,93
30 Kota Batu 54.049 45.596 84,36
31 Kota Blitar 37.659 27.452 72,90
32 Kota Kediri 74.612 54.188 72,63
33 Kota Madiun 49.645 33.044 66,56
34 Kota Malang 232.757 153.221 65,83
35 Kota Mojokerto 33.784 22.955 67,95
36 Kota Pasuruan 49.917 38.207 76,54
37 Kota Probolinggo 60.200 54.389 90,35
38 Kota Surabaya 789.730 466.333 59,05
JAWA TIMUR 10.916.166 9.547.465 87,46
Sumber : BPS Prov. Jatim, Susesnas Tahun 2018
Grafik 3.1. Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Rumah Tahun 2018
29
2019 I LKJIP I DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA
3.2.1.2. INDIKATOR PERSENTASE RUMAH LAYAK HUNI
Rumah yang layak huni merupakan kebutuhan dasar bagi masyarakat untuk dapat hidup
dengan layak dan sehat. Dalam mewujudkan rumah yang layak huni perlu diperhatian kecukupan
minimal beberapa aspek/indikator pendukungnya, yaitu :
1. Aspek ketahanan bangunan. Bahan material serta struktur bangunan harus menggunakan
material dan struktur yang tahan terhadap gempa dan mampu melindung penghuninya dari
cuaca diluar rumah.
2. Aspek luas bangunan. Luasan bangunan minimal memiliki luasan lebih dari 7,2 m2 / jiwa.
Dengan luasan minimal tersebut diharapkan cukup tersedia ruang bagi penghuninya untuk
beraktifitas didalamnya dengan baik. Kecukupan ruang ini juga diharapkan dapat memberikan
sirkulasi udara dan pencahayaan yang cukup didalam rumah.
3. Aspek ketersediaan air minum layak. Air minum layak merupakan kebutuhan dasar yang harus
tersedia untuk masyarakat. Kebutuhan air minum layak yang digunakan untuk keperluan mandi,
cuci, minum maupun memasak.
4. Aspek ketersediaan sanitasi layak. Sanitasi layak juga merupakan kebutuhan dasar yang harus
tersedia terutama untuk menjamin kesehatan lingkungan masyarakat. Tersedianya MCK yang
memadai serta pengelolaan drainase dan persampahan yang baik harus tersedia.
Dalam mewujudkan ketersediaan rumah yang layak huni bagi masyarakat, pemerintah Provinsi Jawa
Timur salah satunya melalui Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya
melaksanakan program – program prioritas dalam pemenuhan infrastruktur dasar perumahan
permukiman diantaranya :
A. Renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH)
Program renovasi Rumah Layak Huni (RTLH) di Jawa Timur, dilaksanakan melalui kerjasama
pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan Kodam V Brawijaya sejak tahun 2009. Masyarakat yang
menjadi program ini adalah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Realisasi pelaksanaan
program renovasi rumah tidak layak huni dapat dilihat pada tabel berikut ini :
30
2019 I LKJIP I DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA
Tabel 3.6. Renovasi Rumah Tidak Layak Huni Tahun 2009-2018
NO KABUPATEN/
KOTA
KEBUTUHAN RTLH
TA 2009
TA 2010
TA 2011
TA 2012
TA 2013
TA 2014
TA 2015
TA 2016
TA 2017
TA 2018
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Kab. Sumenep 6.811 1.000 - 1.512 1.285 470 - - - - 502
2 Kab. Pamekasan 6.119 1.000 - 1.007 280 470 - - - 500 -
3 Kab. Sampang 6.711 1.000 - 1.010 280 470 - - - 575 -
4 Kab. Bangkalan 3.344 1.000 - 1.007 280 470 - - - - 502
5 Kab. Jember 11.116 1.000 - 505 - - 768 - 1.005 - 706
6 Kab. Bondowoso 10.364 1.000 500 504 - 940 - 1105 776 - 805
7 Kab. Situbondo 3.903 1.000 505 1.007 - - - 1105 - - 301
8 Kab/Kota Probolinggo 12.840 1.000 - 1.007 - 940 - 1104 - 703 -
9 Kab. Trenggalek 6.211 1.000 503 - 1.005 - - 1007 - 550 -
10 Kab. Pacitan 13.565 1.000 500 500 1.005 940 - - 931 703 2010
11 Kab. Banyuwangi 24.447 1.000 - 1.007 - - 769 - - 502 703
12 Kab. Lumajang 3.925 1.000 - 505 - - 770 - 1.005 - -
13 Kab/Kota Pasuruan 17.657 1.000 - 1.007 1.005 - - 1100 - 954 -
14 Kab. Jombang 7.727 1.000 - - 1.004 - - 1098 - 904 -
15 Kab/Kota Madiun 13.730 1.000 1.507 505 1.005 940 - - 306 - 703
16 Kab. Ponorogo 37.000 1.000 - - 1.055 940 - 1000 - 954 804
17 Kab. Magetan 3.770 1.000 1.510 505 - - - 1000 - - 502
18 Kab. Ngawi 11.780 1.000 500 - - - 766 - 1.005 - -
19 Kab. Bojonegoro 9.693 1.000 500 500 - 940 768 - - 1.005 703
20 Kab. Tuban 6.201 1.000 500 500 - 940 770 - 1.005 - 502
21 Kab. Nganjuk 3.201 - 1.005 - 1.005 - - - 573 - -
22 Kab/Kota Kediri 2.575 - 1.000 - 280 - 766 - 556 - -
23 Kab. Tulungagung 2.770 - 1.005 - 1.005 - - - 940 - -
24 Kab/Kota Blitar 5.790 - 1.000 1.011 - - 769 - 670 - -
25 Kab/Kota Malang 4.389 - 1.000 1.007 - 940 - 1100 - - -
26 Kab. Sidoarjo 2.005 - 1.000 - - - 770 - - - -
27 Kab. Gresik 6.017 - 1.000 500 - - 770 - - 704 804
28 Kab/Kota Mojokerto 7.299 - 1.005 - 1.004 - - 1010 - 703 -
29 Kab. Lamongan 2.479 - 1.005 - - - - 1030 - - 502
30 Kota Surabaya - - - - - - - 482 - - -
JUMLAH 253.439 20.000 15.545 15.106 11.498 9.400 7.686 12.141 8.772 8.759 10.049
JUMLAH KOMULATIF 20.000 35.545 50.651 62.149 71.549 79.235 91.335 100.148 108.907 118.956
% 7,89 14,03 19,99 24,52 28,23 31,26 36,04 39,51 42,97 46,93
Sumber : Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Prov Jatim
B. Peningkatan pelayanan Air Minum Layak melalui penanganan Desa Rawan
Kekeringan dan Pengembangan SPAM Regional
Akses terhadap air minum layak sebagai kebutuhan dasar, harus dapat disediakan oleh negara
kepada masyarakat. Pemerintah provinsi Jawa Timur melalui Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan
31
2019 I LKJIP I DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA
Permukiman dan Cipta Karya melaksanakan beberapa kegiatan prioritas yang mendukung
pemenuhan terhadap akses air minum layak pada masyarakat yaitu :
- Penanganan desa rawan kekeringan
Kegiatan ini ditujukan untuk menyediakan akses air minum layak bagi masyarakat yang
berada pada desa-desa rawan kekeringan di Jawa Timur. Pelaksanaan penangan desa rawan
kekeringan mulai tahun 2014 hingga tahun 2018 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.7. Jumlah desa rawan kekeringan Jawa Timur yang ditangani Tahun 2014-2018
No Tahun Jumlah desa rawan kekeringan yang ditangani
1 2014 324 desa
2 2015 83 desa
3 2016 78 desa
4 2017 41 desa
5 2018 223 desa
Jumlah 749 desa
Sumber : Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Prov. Jatim
- Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional
Pengembangan SPAM Regional yang telah di laksanakan oleh pemerintah Provinsi Jawa
Timur melalui Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya diantaranya
adalah :
1. SPAM Regional Umbulan, memiliki sumber mata air umbulan yang berada di Kab.
Pasuruan. SPAM Regional Umbulan ini memiliki kapasitas hingga 4000 L/dt dan
direncanakan akan melayani 5 Kab/Kota di Jawa Timur yaitu : Kab. Pasuruan, Kota
Pasuruan, Kab. Sidoarjo, Kota Surabaya dan Kab. Gresik. Pembangunan SPAM Regional
Umbulan ini dilaksanakan dengan sistem KPBU bekerjasama dengan pihak swasta dan
PDAB sebagai pelaksananya. Hingga tahun 2018 ini, SPAM Regional Umbulan masih
pada tahap pembangunan.
2. SPAM Regional Mojolamong, memanfaatkan sumber air permukaan dari sungai
brantas, SPAM Regional Mojolamong ini direncanakan memiliki kapasitas hingga 300
L/dt. Dapat melayani 4 wilayah Kab/Kota di Jawa Timur yaitu : Kab. Mojokerto, Kota
32
2019 I LKJIP I DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA
Mojokerto, Kab. Lamongan dan Kab. Gresik. Hingga tahun 2018 ini, SPAM Regional
Mojolamong masih pada tahap pembangunan.
Dukungan peran Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam peningkatan akses air minum layak
dapat dilihat dengan peningkatan jumlah rumah tangga yang memiliki akses terhadap air minum
layak tahun 2018 sebagai berikut :
Tabel 3.8. Jumlah rumah tangga di Jawa Timur yang memiliki akses air minum layak Tahun 2018
No Kabupaten/Kota Jumlah Rumah
Tangga
Rumah Tangga
yang memiliki akses air minum layak
Persentase
(%)
1 Kabupaten Bangkalan 231.370 140.071 60,54
2 Kabupaten Banyuwangi 482.833 357.296 74,00
3 Kabupaten Blitar 332.894 226.634 68,08
4 Kabupaten Bojonegoro 344.492 271.839 78,91
5 Kabupaten Bondowoso 254.756 163.069 64,01
6 Kabupaten Gresik 329.603 291.435 88,42
7 Kabupaten Jember 698.772 401.235 57,42
8 Kabupaten Jombang 335.357 240.451 71,70
9 Kabupaten Kediri 423.111 274.768 64,94
10 Kabupaten Lamongan 305.158 230.455 75,52
11 Kabupaten Lumajang 289.800 203.208 70,12
12 Kabupaten Madiun 201.937 165.528 81,97
13 Kabupaten Magetan 175.734 150.551 85,67
14 Kabupaten Malang 705.994 549.546 77,84
15 Kabupaten Mojokerto 296.106 218.704 73,86
16 Kabupaten Nganjuk 292.474 208.417 71,26
17 Kabupaten Ngawi 251.733 199.775 79,36
18 Kabupaten Pacitan 155.871 108.315 69,49
19 Kabupaten Pamekasan 225.811 160.619 71,13
20 Kabupaten Pasuruan 441.660 291.496 66,00
21 Kabupaten Ponorogo 246.310 199.733 81,09
22 Kabupaten Probolinggo 328.423 203.064 61,83
23 Kabupaten Sampang 239.198 194.133 81,16
24 Kabupaten Sidoarjo 589.535 537.243 91,13
25 Kabupaten Situbondo 218.208 135.267 61,99
26 Kabupaten Sumenep 328.173 261.849 79,79
27 Kabupaten Trenggalek 199.206 104.762 52,59
28 Kabupaten Tuban 317.304 260.126 81,98
29 Kabupaten Tulungagung 291.990 204.189 69,93
30 Kota Batu 54.049 47.893 88,61
33
2019 I LKJIP I DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA
No Kabupaten/Kota Jumlah Rumah
Tangga
Rumah Tangga yang memiliki akses
air minum layak
Persentase (%)
31 Kota Blitar 37.659 27.261 72,39
32 Kota Kediri 74.612 51.318 68,78
33 Kota Madiun 49.645 46.478 93,62
34 Kota Malang 232.757 197.192 84,72
35 Kota Mojokerto 33.784 27.132 80,31
36 Kota Pasuruan 49.917 44.481 89,11
37 Kota Probolinggo 60.200 50.074 83,18
38 Kota Surabaya 789.730 760.431 96,29
JAWA TIMUR 10.916.166 8.208.957 75,20
Sumber : BPS Prov. Jatim, Susesnas Tahun 2018
Grafik 3.2. Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Akses Air Minum Layak
Tahun 2018
C. Peningkatan pelayanan Sanitasi Layak
Akses terhadap sanitasi layak juga merupakan kebutuhan dasar masyarakat yang harus
disediakan oleh negara. Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Perumahan
Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya melaksanakan kegiatan pembangunan sarana
prasarana sanitasi sebagai dukungan peningkatan pelayanan akses sanitasi khususnya bagi
masyarakat Jawa Timur. Jumlah rumah tangga di Jawa Timur yang memiliki akses terhadap
sanitasi layak pada tahun 2018 dapat dilihat pada tabel berikut :
34
2019 I LKJIP I DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA
Tabel 3.9. Jumlah rumah tangga di Jawa Timur yang memiliki akses sanitasi layak Tahun 2018
No Kabupaten/Kota Jumlah Rumah
Tangga
Rumah Tangga
yang memiliki akses sanitasi layak
Persentase
(%)
1 Kabupaten Bangkalan 231.370 93.335 40,34
2 Kabupaten Banyuwangi 482.833 328.616 68,06
3 Kabupaten Blitar 332.894 212.919 63,96
4 Kabupaten Bojonegoro 344.492 273.113 79,28
5 Kabupaten Bondowoso 254.756 74.873 29,39
6 Kabupaten Gresik 329.603 311.178 94,41
7 Kabupaten Jember 698.772 365.807 52,35
8 Kabupaten Jombang 335.357 283.712 84,60
9 Kabupaten Kediri 423.111 326.769 77,23
10 Kabupaten Lamongan 305.158 285.811 93,66
11 Kabupaten Lumajang 289.800 177.155 61,13
12 Kabupaten Madiun 201.937 164.680 81,55
13 Kabupaten Magetan 175.734 144.910 82,46
14 Kabupaten Malang 705.994 398.251 56,41
15 Kabupaten Mojokerto 296.106 247.693 83,65
16 Kabupaten Nganjuk 292.474 240.297 82,16
17 Kabupaten Ngawi 251.733 142.707 56,69
18 Kabupaten Pacitan 155.871 80.757 51,81
19 Kabupaten Pamekasan 225.811 37.575 16,64
20 Kabupaten Pasuruan 441.660 285.622 64,67
21 Kabupaten Ponorogo 246.310 198.723 80,68
22 Kabupaten Probolinggo 328.423 130.581 39,76
23 Kabupaten Sampang 239.198 162.368 67,88
24 Kabupaten Sidoarjo 589.535 534.355 90,64
25 Kabupaten Situbondo 218.208 100.005 45,83
26 Kabupaten Sumenep 328.173 58.021 17,68
27 Kabupaten Trenggalek 199.206 140.042 70,30
28 Kabupaten Tuban 317.304 237.153 74,74
29 Kabupaten Tulungagung 291.990 229.563 78,62
30 Kota Batu 54.049 49.104 90,85
31 Kota Blitar 37.659 35.550 94,40
32 Kota Kediri 74.612 70.105 93,96
33 Kota Madiun 49.645 46.919 94,51
34 Kota Malang 232.757 197.518 84,86
35 Kota Mojokerto 33.784 31.541 93,36
36 Kota Pasuruan 49.917 41.451 83,04
37 Kota Probolinggo 60.200 50.261 83,49
38 Kota Surabaya 789.730 688.487 87,18
JAWA TIMUR 10.916.166 7.514.689 68,84
Sumber : BPS Prov. Jatim, Susesnas Tahun 2018
35
2019 I LKJIP I DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA
Grafik 3.3. Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Akses Sanitasi Layak
Tahun 2018
3.2.1.3. INDIKATOR PERSENTASE PENURUNAN LUASAN PERMUKIMAN KUMUH
Tingginya tingkat urbanisasi yang terjadi, menimbulakan permasalahan permukiman di
perkotaan dengan munculnya kawasan – kawasan kumuh terutama pada daerah dengan kepadatan
penduduk yang sangat tinggi. Begitu juga pada kawasan – kawasan yang tidak diperuntukkan untuk
permukiman penduduk, akhirnya muncul permukiman liar yang sangat padat dan tidak tertata
dengan baik seperti di sekitar bantaran sungai atau sepanjang rel kereta api. Pemerintah sangat
memperhatikan penanganan kawasan kumuh, misalnya dalam RPJPN 2005 -2024 ditargetkan pada
tahun 2020 sudah tidak ada lagi permukiman kumuh di perkotaan, bahkan dipertegas lagi pada
konsep RPJMN 2014-2019 bidang cipta karya bahwa pada tahun 2019 seluruh kawasan kumuh harus
sudah tertangani.
Penuntasan kawasan kumuh di kawasan perkotaan ini memang sangat perlu perhatian
yang serius, dengan perkembangan yang cepat dan aglomerasi perkotaan di kawasan ini semakin
tinggi tentu menjadikan kebutuhan akan pemukiman dan tempat tinggal semakin tinggi juga. Dari
hasil indentifikasi kawasan kumuh Provinsi Jawa Timur tahun 2015 terdapat 1.792,59 Ha kawasan
kumuh yang harus ditangani. Hingga Tahun 2018 ini telah dilakukan penanganan kawasan kumuh
sebagai berikut :
36
2019 I LKJIP I DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA
Tabel 3.10. Penanganan Kawasan Kumuh Perkotaan Jawa Timur hingga Tahun 2018
No Kabupaten/Kota Luas Kawasan Kumuh Awal
Penanganan Hingga Tahun 2018 (Ha)
Persentase (%)
1 Kabupaten Bangkalan 10,48 10,48 100
2 Kabupaten Banyuwangi 20,63 20,63 100
3 Kabupaten Blitar 30,20 24,20 80,13
4 Kabupaten Bojonegoro 13,52 11,18 82,69
5 Kabupaten Bondowoso 59,64 37,47 62,83
6 Kabupaten Gresik 102,79 88,60 86,20
7 Kabupaten Jember 4,20 4,20 100
8 Kabupaten Jombang 12,07 12,07 100
9 Kabupaten Kediri 25,98 25,98 100
10 Kabupaten Lamongan 18,22 13,12 72,01
11 Kabupaten Lumajang 15,76 15,76 100
12 Kabupaten Madiun 0,00 0,00 0,00
13 Kabupaten Magetan 0,06 0,06 100
14 Kabupaten Malang 18,87 12,12 64,23
15 Kabupaten Mojokerto 26,37 25,28 95,87
16 Kabupaten Nganjuk 48,38 36,67 75,80
17 Kabupaten Ngawi 0,00 0,00 0,00
18 Kabupaten Pacitan 14,22 6,81 47,89
19 Kabupaten Pamekasan 60,91 50,50 82,91
20 Kabupaten Pasuruan 33,99 19,36 56,96
21 Kabupaten Ponorogo 30,07 30,07 100
22 Kabupaten Probolinggo 4,10 4,10 100
23 Kabupaten Sampang 0,00 0,00 0,00
24 Kabupaten Sidoarjo 24,59 1,50 6,10
25 Kabupaten Situbondo 13,83 13,83 100
26 Kabupaten Sumenep 35,39 28,29 79,94
27 Kabupaten Trenggalek 69,94 67,94 97,14
28 Kabupaten Tuban 46,14 40,08 86,87
29 Kabupaten Tulungagung 127,77 110,93 86,82
30 Kota Batu 0,00 0,00 0,00
31 Kota Blitar 12,58 9,33 74,17
32 Kota Kediri 24,75 24,75 100
33 Kota Madiun 55,34 51,92 93,82
34 Kota Malang 466,03 310,38 66,60
35 Kota Mojokerto 24,23 15,90 65,62
36 Kota Pasuruan 58,87 48,04 81,60
37 Kota Probolinggo 172,81 139,84 80,92
38 Kota Surabaya 109,86 71,03 64,66
JAWA TIMUR 1.792,59 1382,42 77,12
Sumber : Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Prov. Jatim
37
2019 I LKJIP I DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA
Grafik 3.4. Jumlah Sisa Luasan Kawasan Kumuh yang Harus Ditangani Hingga
Tahun 2018
3.2.1.4. PERMASALAHAN DAN SOLUSI
A. PERMASALAHAN YANG DIHADAPI ANTARA LAIN :
- Belum mantapnya kelembagaan penyelenggaraan perumahan dan permukiman.
- Terbatasnya lahan murah untuk pembangunan perumahan.
- Belum mantapnya sistem pembiayaan perumahan.
- Terbatasnya akses Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dalam memenuhi kebutuhan
perumahan yang layak.
- Masih lemahnya komitmen pemerintah daerah dalam pembangunan perumahan.
- Masih rendahnya efisiensi dalam pembangunan perumahan.
- Menurunnya kualitas lingkungan permukiman dan meningkatnya luasan kawasan kumuh.
- Belum memadainya prasarana dan sarana dasar lingkungan perumahan dan permukiman.
- Menurunnya daya dukung lingkungan perumahan dan permukiman.
- Belum terintegrasinya pengembangan kawasan perumahan dengan pembangunan prasarana
dan sarana kawasan.
- Lemahnya pengawasan dan pengendalian alih fungsi lahan untuk pembangunan perumahan
dan permukiman.
38
2019 I LKJIP I DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA
- Masih terbatasnya penyediaan prasarana dan sarana dasar permukiman di kawasan
tertinggal, di kepulauan terpencil dan di kawasan perbatasan.
- Masih belum efektifnya penerapan konsep pengendalian permukiman melalui dukungan
prasarana dan sana dasar permukiman Kasiba/Lisiba.
- Rendahnya peningkatan pelayanan air bersih di perkotaan dan perdesaan serta khususnya
untuk penduduk miskin dan daerah kekeringan.
- Rendahnya kualitas manajemen pengelolaan air minum yang dilakukan oleh PDAM.
- Stagnasi dalam penurunan tingkat kebocoran air (teknis maupun non teknis).
- Permasalahan tarif air minum yang tidak mampu mengimbangi biaya produksi, sehingga tidak
dapat mencapai kondisi pemulihan biaya (cost recovery).
- Pada beberapa daerah terjadi konflik kepentingan dalam pemanfaatan sumber air baku. Hal
ini disebabkan adanya kepentingan peruntukan sumber air tersebut untuk non air bersih,
maupun karena kendala batas administrasi wilayah.
- Pelayanan air bersih non perpipaan (sebagian besar di perdesaan) belum teridentifikasi secara
kuantitatif maupun kualitatif berdasarkan kondisi air yang dikonsumsi secara mandiri.
- Masih terbatasnya pelayanan pengolahan sistim air limbah terpusat (sistim sewerage) di
perkotaan.
- Belum memadainya pelayanan sanitasi yang hal itu akan dapat memberikan kontribusi
pencemaran terhadap air permukaan dan air tanah.
- Pengolahan lumpur tinja belum efektif karena masih rendahnya pemanfaatan sarana IPLT
yang sudah terbangun.
- Tidak berfungsinya saluran drainase sebagai pematus air hujan,hal ini disebabkan antara lain
karena masyarakat membuang sampah ke saluran drainase, akibat dari rendahnya penegakan
hukum khususnya dalam perambahan badan air termasuk saluran drainase di kawasan
perkotaan.
- Belum mantapnya peraturan dan standar pengelolaan drainase.
- Penanganan masalah banjir perkotaan masih secara parsial dan tidak konseptual karena
terbatasnya dokumen perencanaan induk dan perencanaan detail drainase yang seharusnya
dapat dipakai sebagai acuan dalam menyusun rencana tindak.
- Belum memadainya sistem dan pendanaan untuk pemeliharaan drainase.
39
2019 I LKJIP I DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA
- Belum terpadunya kerjasama antar instansi terkait maupun antar pemerintah daerah dalam
penanganan drainase khususnya pengurangan luas daerah genangan atau banjir.
B. SOLUSI TERHADAP PERMASALAHAN DIATAS MELALUI :
- Peningkatan pemenuhan rumah layak huni bagi seluruh masyarakat khususnya MBR.
- Pembangunan Rusunawa.
- Upaya penataan lingkungan dan pemenuhan sarana prasarana di kawasan permukiman.
- Peran serta seluruh stakeholder dalam upaya mencapai sasaran pembangunan air bersih di
perkotaan dan perdesaan.
- Menciptakan iklim yang kondusif bagi dunia usaha (swasta) untuk berperan serta dalam
meningkatkankan pelayanan air bersih untuk masyarakat.
- Mendorong terbentuknya regionalisasi pengelolaan air bersih sebagai upaya meningkatkan
efisiensi pelayanan dan efisiensi pemanfaatan sumber daya alam (air baku).
- Meningkatkan kinerja pengelola air minum melalui restrukturisasi kelembagaan.
- Meningkatkan kualitas SDM pengelola pelayanan air bersih.
- Peran serta seluruh stakeholder dalam upaya mencapai sasaran pembangunan Air Limbah
yang layak di perkotaan dan perdesaan.
- Menciptakan iklim yang kondusif bagi dunia usaha (swasta) untuk berperan serta dalam
meningkatkankan pelayanan Air Limbah yang layak untuk masyarakat.
- Meningkatkan kualitas SDM pengelola pelayanan Air Limbah yang layak.
- Kerjasama antar instansi terkait maupun antar pemerintah daerah dalam penanganan
drainase khususnya pengurangan luas daerah genangan atau banjir.
3.2.2. MENINGKATNYA LUAS KAWASAN YANG SESUAI DENGAN RENCANA
TATA RUANG WILAYAH
Capaian kinerja sasaran meningkatnya luas kawasan yang sesuai dengan rencana tata
ruang wilayah dapat dijabarkan dalam indikator sasaran sebagai berikut :
40
2019 I LKJIP I DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA
Tabel 3.11. Pengukuran Kinerja Meningkatnya Luas Kawasan yang Sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Tahun 2017-2018
NO INDIKATOR TH. 2017 TH. 2018
REALISASI TARGET REALISASI
1 Persentase luas kawasan yang peruntukannya sesuai dengan Ijin Pemanfaatan Ruang (IPR) yang telah dikeluarkan
100% 90,00% 100%
Sumber : Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Prov Jatim
Dalam pencapaian kinerja indikator luas kawasan yang peruntukannya sesuai dengan
rencana tata ruang wilayah, telah dilaksanakan beberapa kegiatan guna mendukung peningkatan
pengawasan terhadap pemanfaatan lahan yang sesuai dengan rencana tata ruang wilayah yang telah
ditetapkan. Kegiatan tersebut diantaranya :
A. Penyusunan Rencana Tata Ruang (RTR) Kawasan Strategis Provinsi
Peraturan Daerah Provinsi Daerah No. 5/Tahun 2012 tentang RTRW Provinsi Tahun 2011-2031
menjelaskan bahwa Kawasan Strategis Provinsi (KSP) Provinsi Jawa Timur berjumlah 39 KSP.
Pada Tahun 2015 Gubernur mengajukan 4 KSP untuk mendapatkan persetujuan substansi dari
Menteri Agraria dan Tata Ruang. Adapun RTR KSP yang diajukan Persetujuan Substansinya
antara lain :
Agropolitan Regional Bromo-Tengger-Semeru
Kaki Jembatan Suramadu Sisi Surabaya (KKJSS), Kaki Jembatan Suramadu Sisi Madura
(KKJSM), dan Kawasan Ekonomi Unggulan (KEU) Tanjung Bulu Pandan
Agroindustri Gresik Lamongan (Gelang)
Segitiga Emas Unggulan Kab. Tuban – Kab. Bojonoero – Kab. Lamongan
Proses evaluasi teknis ke-4 KSP dalam rangka persetujuan substansi telah dilaksanakan terhitung
mulai Bulan Agustus 2015 dengan kegiatan antara lain : Asistensi materi teknis di Kementerian
ATR, Proses memperoleh rekomendasi perpetaan di BIG, Rapat BKPRN, dan Rapat Clearance
House di Kementerian ATR. Proses persetujuan substansi untuk ke-4 KSP masih berlanjut hingga
Tahun 2018.
41
2019 I LKJIP I DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA
Pada Tahun 2018 tidak dilakukan penyusunan rencana KSP baru. Pada tahun tersebut
dilaksanakan updating data melalui kegiatan pemaduserasian Rencana Tata Ruang KSP telah
disusun pada tahun sebelumnya guna mempersiapkan proses persetujuan substansi Peraturan
Daerah KSP. Adapun jumlah kegiatan yang dilakukan updating sejumlah 3 (tiga) KSP dengan
judul, (1) Pemaduserasian Kawasan Strategis Provinsi Brantas, (2) Pemaduserasian Rencana
Tata Ruang (RTR) Kawasan Stretegis Provinsi (KSP) Majapahit Park, (3) Pemaduserasian
Rencana Tata Ruang (RTR) Kawasan Strategis Provinsi (KSP) Kawasan Komersial Lawang.
Sehingga total KSP yang telah disusun hingga Tahun 2018 sebanyak 30 KSP.
B. Pendampingan Peninjauan Kembali/Revisi Perda RTRW Kabupaten/Kota
Hingga akhir tahun 2015 seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur telah memiliki
Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Pada tahun 2018 Kabupaten/
Kota yang melakukan peninjauan kembali /revisi RTRW adalah :
Kabupaten/ Kota yang melakukan peninjauan kembali RTRW terdiri dari 7 kabupaten dan 1
kota. Rinciannya adalah : Kab. Blitar, Kab. Lumajang, Kab. Mojokerto, Kab. Pacitan, Kab.
Pamekasan, Kab. Situbondo, Kab. Tulungagung, Kota Kediri.
Kabupaten/ Kota yang melakukan Revisi RTRW terdiri dari 12 kabupaten dan 3 kota.
Rinciannya adalah : Kab. Bojonegoro, Kab. Bondowoso, Kab. Gresik, Kab. Jombang, Kab.
Kediri, Kab. Lamongan, Kab. Malang, Kab. Nganjuk, Kab. Pasuruan, Kab. Sampang, Kab.
Sidoarjo, Kab. Trenggalek, Kota Batu, Kota Pasuruan, Kota Probolinggo.
C. Pengawasan Terhadap Pemanfaatan Ruang yang Telah Memiliki Izin
Pemanfaatan Ruang
Ijin Pemanfaatan Ruang (IPR) merupakan salah satu instrumen pengendalian pengendalian
pemanfaatan ruang. Saat ini, instrumen pengendalian berupa perizinan yang diatur oleh
pemerintah provinsi Jawa Timur satunya adalah Ijin Pemanfaatan Ruang (IPR) di kawasan
pengendalian ketat. Dalam pelaksanaannya, Izin Pemanfaatan Ruang di kawasan pengendalian
ketat dikeluarkan oleh Gubernur melalui proses telaah oleh Badan Koordinasi Penataan Ruang
Daerah (BKPRD) melalui Pokja Pengendalian Pemanfaatan Ruang. Untuk tindak lanjutnya
42
2019 I LKJIP I DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA
dilakukan pengawasan terhadap pemanfaatan ruang yang telah memiliki Izin Pemanfaatan
Ruang oleh Tim Pengendali. Sejak Tahun 2010 hingga tahun 2018 Pemerintah Provinsi Jawa
Timur telah menerbitkan 318 Ijin Pemanfaatan Ruang. Jumlah IPR yang diterbitkan oleh
Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui kantor P2T (Pusat Pelayan Terpadu) sangat tergantung
pada pengajuan dari pihak investor, sehingga jumlah IPR yang terbit tiap tahunnya sangat
variatif.
3.2.2.1. PERMASALAHAN DAN SOLUSI
A. PERMASALAHAN YANG DIHADAPI ANTARA LAIN :
Bidang Penataan Ruang Wilayah memiliki tugas merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi
dan mengkoordinasikan penataan ruang wilayah di Provinsi Jawa Timur sesuai dengan Perda
Nomor 11 Tahun 2016. Dalam melakukan tugas dan fungsinya ada beberapa permasalahan/
kendala yang dihadapi yaitu :
1. Terkait dengan Jumlah Kawasan Strategis Provinsi Dalam proses tersebut terdapat beberapa
kendala diantaranya :
- Surat Permintaan Direktur Jendral Tata Ruang (Nomor Surat 530/200/V/2016, 6 Juni
2016), terkait sinkronisasi Kawasan inti dalam ke - 4 KSP tersebut dengan status
kepemilikan lahan, untuk menghindari konflik yang timbul setelah peraturan /perda
ditetapkan.
- Munculnya peraturan pemerintah No. 46 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penyusunan
Kajian Lingkungan Hidup Strategis yang mewajibkan adanya validasi terhadap dokumen
Kajian Lingkungan Hidup Strategis.
- Proses persetujuan substansi KSP harus mengikuti aturan Peraturan Menteri ATR No. 8
Tahun 2017 yang menambahkan proses validasi kesesuaian peta hutan di Kementrian
KLHK dan koordinasi dengan DPR Provinsi Jatim.
2. Terkait dengan Kendala yang dialami dalam proses persetujuan RDTR adalah sebagai berikut
:
- Dokumen RDTR/ KSK yang masuk penyusunannnya belum sesuai Permen PU No. 20
Tahun 2012.
43
2019 I LKJIP I DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA
- Peta masih belum sesuai dengan ketentuan BIG
- KLHS belum sesuai dengan ketentutuan di PP 46 Tahun 2016 tentang Penyusunan KLHS.
- Perubahan organisasi Organisasi Perangkat daerah (OPD) Kabupaten/ Kota menyebabkan
perubahan tupoksi dan kewengan penyusunan RDTR dari Bappeda ke Dinas Pekerjaan
Umum.
B. SOLUSI TERHADAP PERMASALAHAN DIATAS MELALUI :
1. Terkait dengan kendala tersebut diatas telah dilakukan upaya perbaikan, antara lain:
- Melaksanakan konsultasi KLHS kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
yang telah ditanggapi dengan surat pada Tanggal 6 September 2016, dengan Nomor :
S.165/PDLKWS/PKLHWS/PLA.3/9/2016 perihal : Tanggapan terhdapa KLHS RTR-KSP
Agropolitan Bromo-Tengger-Semeru, Kawasan Kaki Jempatan Suramadu Sisi Surabaya,
Kawasan Kaki Jempatan Suramadu Sisi Madura, Kawasan Ekonomi Unggulan Tanjung
Bulu Pandang, Agroindustri Gresik-Lamongan, Segitiga Emas Lamongan-Tuban-
Bojonegoro.
- Terkait dengan Surat Permintaaan Dirjen Tata Ruang, Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan
Permukiman dan Cipta Karya Prov Jatim telah melakukan upaya sinkronisasi melalui
overlay peta bidang BPN dengan peta Rencana Pola Ruang Kawasan Strategis Provinsi,
yang kemudian di koordinasikan dengan BPN Provinsi, BPN Kabupaten, serta Bappeda
Kabupaten/kota yang bersangkutan yang telah diselenggarakan pada Tanggal 23
November 2016.
- Setelah diadakan koordinasi sebagaimana dimaksud diatas, Dinas Perumahan Rakyat,
Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Prov Jatim mengirimkan Berita Acara hasil
Sinkronisasi Tata Ruang dan Pertanahan dalam rangka persetujuan substansi Kawasan
Strategis Provinsi beserta perbaikan melalui surat yang ditujukan kepada Menteri Agraria
dan Tata Ruang dengan Nomor Surat 650/495/112/2016 pada Tanggal 25 November
2016.
- Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Prov Jatim melakukan
klarifikasi peta hutan dengan Kementrian KLHK.
2. Terkait dengan percepatan penyusunan RDTR Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan
Permukiman dan Cipta Karya Provinsi Jawa Timur melakukan :
44
2019 I LKJIP I DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA
- Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, Cipta Karya Provinsi Jawa Timur dan
BIG bekerja sama mengadakan kegiatan peta citra resolusi tinggi yang telah
terortorektifikasi pada skala 1 : 5000. Peta ini akan didistribusikan ke Kab/ Kota di Jawa
Timur sebagai sumber peta dasar RDTR.
- Asistensi dan pendampingan peta Rencana Rinci Tata Ruang Kab/ Kota dengan BIG
dilaksanakan di Surabaya untuk mengurangi biaya yang harus dikeluarkan Kab/ Kota.
- Melakukan Bimbingan Teknis Penyususan RDTR yang meliputi penyusunan materi teknis,
penyusunan peta dasar skala 1 : 5000, penyusunan KLHS yang diperuntukkan bagi OPD
yang membidangi penataan ruang dan anggota BKPRD Provinsi Jawa Timur serta
anggota Ikatan Ahli Perencana (IAP).
3.2.3. AKUNTABILITAS KEUANGAN
Pelaksanaan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan oleh Dinas Perumahan Rakyat,
Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provinsi Jawa Timur dalam kurun waktu tahun 2018 yang
tertuang didalam DPA Tahun 2018 dan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P.
APBD) Tahun 2018, Provinsi Jawa Timur dengan perincian kegiatan sebagai berikut :
Tabel 3.12. Akuntabilitas Keuangan Tahun 2018
Kode Uraian
Anggaran Setelah
Perubahan
Realisasi
Rp. % 1 2 3 4 5
1 03 0300 01
Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran
2.711.840.000,00 2.669.677.810,00 98,45
1 03 0300 01 019
Pelaksanaan
Administrasi Perkantoran
2.711.840.000,00 2.669.677.810,00 98,45
1 03 0300 02
Program
Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur
4.432.645.000,00 4.245.301.767,00 95,77
1 03 0300 02 012
Penyediaan Peralatan
dan Kelengkapan Sarana dan
Prasarana
2.567.445.000,00 2.420.683.599,00 94,28
1 03 0300 02 031
Pemeliharaan Peralatan dan
Kelengkapan Sarana dan Prasarana
1.865.200.000,00 1.824.618.168,00 97,82
45
2019 I LKJIP I DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA
Kode
Uraian Anggaran Setelah
Perubahan
Realisasi
Rp. % 1 2 3 4 5
1 03 0300 07
Program Peningkatan
Kapasitas
Kelembagaan Perangkat Daerah
1.453.470.000,00 1.326.214.470,00 91,24
1 03 0300 07 001
Konsultasi
Kelembagaan Perangkat Daerah
950.200.000,00 912.878.370,00 96,07
1 03 0300 07 002 Pembinaan Sumber Daya Aparatur
Perangkat Daerah
503.270.000,00 413.336.100,00 82,13
1 03 0300 08
Program Penyusunan,
Pengendalian dan
Evaluasi Dokumen Penyelenggaraan
Pemerintahan
1.508.677.000,00 1.378.249.738,00 91,35
1 03 0300 08 002
Penyusunan Laporan Hasil Pelaksanaan
Rencana Program dan Anggaran
1.348.337.000,00 1.223.912.138,00 90,77
1 03 0300 08 004
Penyusunan Laporan
Pengelolaan Keuangan
160.340.000,00 154.337.600,00 96,26
1 03 0300 54
Program Penataan
Ruang dan Pertanahan
4.909.670.000,00 4.561.885.619,00 92,92
1 03 0300 54 011 Penyusunan RTR
Kawasan Strategis 1.305.230.000,00 1.197.129.245,00 91,72
1 03 0300 54 012
Penyusunan Peta
Dasar Rencana Rinci
Tata Ruang
872.400.000,00 851.326.484,00 97,58
1 03 0300 54 013
Evaluasi Rencana
Rinci Tata Ruang
Kab./Kota
316.050.000,00 312.174.228,00 98,77
1 03 0300 54 014 Penyusunan Petunjuk
Pemanfaatan Ruang 675.780.000,00 652.320.270,00 96,53
1 03 0300 54 015 Monitoring Evaluasi Atas IPR Yang Telah
Dikeluarkan
1.423.810.000,00 1.240.994.801,00 87,16
1 03 0300 54 016 Penataan Pertanahan
Lintas Kab./Kota 316.400.000,00 307.940.591,00 97,33
1 04 0300 31
Program
Penyelenggaraan
Perumahan dan Kawasan
Permukiman
21.482.560.000,00 19.412.824.022,00 90,37
1 04 0300 31 001
Penyusunan Laporan
Pelaksanaan
Renovasi Rumah Tidak Layak Huni di
Jawa Timur
1.451.070.000,00 1.407.760.230,00 97,02
1 04 0300 31 002
Penyelenggaraan Prasarana Sarana
Utilitas Umum Permukiman
12.163.738.000,00 11.378.539.269,00 93,54
1 04 0300 31 003
Penyelenggaraan
Rumah Susun
7.867.752.000,00 6.626.524.523,00 84,22
46
2019 I LKJIP I DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA
Kode
Uraian Anggaran Setelah
Perubahan
Realisasi
Rp. % 1 2 3 4 5
1 04 0300 32
Program Perencanaan
Pengembangan
Wilayah Strategis, Cepat Tumbuh dan
Perbatasan
2.193.026.000,00 1.706.253.355,00 77,80
1 04 0300 32 001
Penyusunan Perencanaan
Infrastruktur Wilayah Perbatasan
805.251.000,00 697.815.245,00 86,66
1 04 0300 32 002
Penyusunan
Perencanaan Infrastruktur Wilayah
Strategis dan Cepat Tumbuh
978.360.000,00 726.312.375,00 74,24
1 04 0300 32 003 Identifikasi Kawasan
Kumuh Perkotaan 409.415.000,00 282.125.735,00 68,91
1 04 0300 33
Program Pengembangan
Kinerja Pengelolaan Air
Minum dan Sanitasi
77.795.000.000,00 70.941.842.865,00 91,19
1 04 0300 33 001
Penyelenggaraan
Sarana Prasarana Sanitasi
2.161.750.000,00 2.007.265.220,00 92,85
1 04 0300 33 002
Penyelenggaraan
Sarana Prasarana Air Bersih Daerah Rawan
Air
55.322.000.000,00 52.724.580.368,00 95,30
1 04 0300 33 003
Penyelenggaraan Sarana Prasarana Air
Bersih dan Sanitasi Regional
20.111.118.000,00 16.061.275.227,00 79,86
1 04 0300 33 004
Pembinaan Teknis
dan Manajemen Penyelenggaraan Air
Bersih dan Sanitasi
200.132.000,00 148.722.050,00 74,31
1 04 0300 34
Program Pembinaan,
Pembangunan dan Pengembangan
Penataan
Bangunan
97.326.275.500,00 79.446.342.009,00 81,63
1 04 0300 34 001 Penyelenggaraan
Bangunan Gedung 95.656.125.500,00 78.091.667.502,00 81,64
1 04 0300 34 002 Penataan Bangunan Gedung dan
Lingkungan
845.650.000,00 689.934.157,00 81,59
1 04 0300 34 003
Pembinaan Masyarakat Jasa
Konstruksi dan Rumah Negara
824.500.000,00 664.740.350,00 80,62
1 04 0300 35
Program
Pengembangan Informasi dan
Teknologi Perumahan dan
Permukiman
3.677.410.000,00 2.593.571.580,00 70,53
47
2019 I LKJIP I DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA
Kode
Uraian Anggaran Setelah
Perubahan
Realisasi
Rp. % 1 2 3 4 5
1 04 0300 35 001
Pelayanan Data/Informasi
Bidang Perumahan
dan Permukiman
930.000.000,00 837.059.168,00 90,01
1 04 0300 35 002
Pendidikan
Kemasyarakatan
Produktif Melalui Pembinaan Pelaku
Pembangunan Perumahan dan
Permukiman
1.847.410.000,00 1.295.466.765,00 70,12
1 04 0300 35 003
Pelayanan Teknologi dan Pengujian
Bidang Perumahan dan Permukiman
900.000.000,00 461.045.647,00 51,23
JUMLAH BELANJA DAERAH 217.490.573.500,00 188.282.163.235,00 86,57
Sumber : Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Prov Jatim
48
2019 I LKJIP I DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA
PENUTUP Dari uraian permasalahan dan program pembangunan bidang perumahan, permukiman,
pekerjaan umum dan penataan ruang di Jawa Timur, antara lain dapat disimpulkan bahwa capaian
pelayanan (% penduduk terlayani) bidang permukiman (Air Bersih, Air Limbah) sampai dengan
tahun 2018 masih relatif rendah terhadap target sesuai Nasional Action Plan/SDGs.
Untuk memenuhi kebutuhan sesuai capaian pelayanan sampai dengan 2018 sesuai target
ideal berdasarkan SDGs maupun GNPSR diperlukan dana yang sangat besar sedangkan berdasarkan
kemampuan alokasi pendanaan dari APBN, APBD Propinsi dan APBD Kabupaten/Kota secara rata-
rata maksimum hanya ± 15 % dari total kebutuhan dana. Dengan demikian target capaian
pelayanan bidang permukiman sampai dengan akhir periode perencanaan tahun 2018 dijustifikasi
secara realistis hanya 15 % dari target ideal. Selain itu permasalahan perumahan dan permukiman
tidak cukup hanya diselesaikan melalui manajemen pembangunan infrastruktur, namun perlu
didukung dengan manajemen konservasi lingkungan untuk mempertahankan sumber daya alam
melalui penataan ruang secara komprehensif.
Berdasarkan komposisi alokasi dana pemerintah pada 2 tahun terakhir, maka guna
menjamin konsistensi terlaksananya program sesuai dokumen perencanaan pembangunan
Rencana Strategis Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provinsi Jawa
49
2019 I LKJIP I DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA
Timur 2014-2019 perlu didukung dengan komitmen pendanaan pemerintah Pusat, Propinsi dan
Kabupaten/Kota serta juga perlu dipikirkan skema pendanaan oleh swasta dan partisipasi
masyarakat.
Untuk selanjutnya LKj-IP ini juga merupakan sarana evaluasi dan pengendalian yang
sangat efektif agar pelaksanaan pembangunan pada Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan
Permukiman dan Cipta Karya Provinsi Jawa Timur, merupakan landasan dan pedoman guna
penyusunan Rencana Kerja Tahunan Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta
Karya Provinsi Jawa Timur di tahun berikutnya. Dengan demikian perlu dilakukan sinkronisasi
dengan Rencana Strategis bidang permukiman yang disusun oleh dinas terkait pada Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota.
Adapun kesimpulan Capaian Tujuan, Sasaran dan Indikator dari Dinas Perumahan Rakyat,
Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provinsi Jawa Timur Tahun 2018 adalah sebagai berikut :
1. Persentase Kepala Keluarga (KK) yang memiliki rumah dengan Target 78,35% sedangkan Realisasinya
87,46% atau tercapai 111,63% termasuk dalam katagori sangat baik.
2. Persentase rumah layak huni dengan Target 80,94% sedangkan Realisasinya 96,95% terbangun atau
tercapai 119,78% termasuk dalam katagori sangat baik.
3. Persentase penurunan luasan kawasan permukiman kumuh dengan Target 18,13%, realisasi 77,12%
atau tercapai 425,37% maka termasuk dalam kategori sangat baik.
4. Persentase luas kawasan yang peruntukannya sesuai dengan IPR yang telah dikeluarkan dengan Target
90,00%, realisasi 100% atau tercapai 111,11% maka termasuk dalam katagori sangat baik.
Semoga LKj-IP ini dapat memberikan manfaat bagi segenap pelaksanaan pembangunan di
lingkungan Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provinsi Jawa Timur.
Oleh karena itu masukan dan saran terhadap penyusunan LKj-IP ini sangat diharapkan untuk
penyempurnaan pada masa mendatang.
INDIKATOR KINERJA
UTAMA
Instansi :Tugas :Fungsi : 1.2.3.4.5. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYAPROVINSI JAWA TIMURDinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provinsi Jawa TimurMembantu Gubernur melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi di bidang perumahan rakyat dan kawasan pemukiman, penataan ruang, pertanahan serta tugas pembantuan.Perumusan kebijakan di bidang perumahan rakyat dan kawasan pemukiman, penataan ruang serta pertanahan;Pelaksanaan kebijakan di bidang perumahan rakyat dan kawasan pemukiman, penataan ruang serta pertanahan;Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang perumahan rakyat dan kawasan pemukiman, penataan ruang serta pertanahan;Pelaksanaan administrasi Dinas di bidang perumahan rakyat dan kawasan pemukiman, penataan ruang serta pertanahan;Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur terkait dengan tugas dan fungsinya.
PENJELASAN/FORMULA PERHITUNGAN 1. Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provinsi Jawa Timur2. Kabupaten/Kota se Jawa Timur3. REI Bidang Perumahan Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provinsi Jawa Timur1. Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provinsi Jawa Timur2. Kabupaten/Kota se Jawa Timur3. REI Bidang Perumahan Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provinsi Jawa Timur1. Strategi Pengembangan Kota (SPK) Kab/Kota2. Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kabupaten/Kota3. RPIJM Kab/Kota Bidang Perumahan Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provinsi Jawa TimurMeningkatnya pemenuhan Infrastruktur Dasar Perumahan dan Permukiman bagi masyarakat Persentase Kepala Keluarga (KK) yang memiliki rumahPersentase Rumah Layak HuniPersentase penurunan luasan kawasan permukiman kumuh INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)TAHUN 2014-2019SASARAN / OUTCOME / KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA UTAMA SUMBER DATA PENANGGUNG JAWAB Kriteria Rumah Layak Huni :1. Memenuhi Persyaratan keselamatan bangunan 2. Memiliki pencahayaan dan penghawaan yang baik3. Akses sanitasi yang layak4. Akses air bersih yang layak5. Memenuhi kecukupan luas minimum 72 m2/orang sampaidengan 12 m2/orangKriteria Rumah Tidak Layak Huni :1. Luas lantai perkapita kurang 8m2 2. Sumber air tidak sehat, akses memperoleh air bersih terbatas 3. Tidak mempunyai akses MCK 4. Bangunan tidak permanen,kayu berkualitas rendah atau atap/dinding dari bambu/rumbia 5. Tidak memiliki pencahayaan matahari dan ventilasi udara 6. Tidak memiliki pembagian ruangan 7. Lantai dari tanah dan rumah lembab/pengab 8. Letak rumah tidak teratur 9. Kondisi rusak 10. Belum pernah menerima bantuan pembangunan rumah dari berbagai pihak, termasuk bantuan bahan bangunan rumah( Jumlah Luasan Permukiman Kumuh Tahun n-1 ) -(Jumlah Luasan Permukiman Kumuh Tahun n) ( Jumlah Luasan Permukiman Kumuh Tahun n-1 ) X 100 %Kriteria Kawasan Kumuh :1. Kepadatan Bangunan lebih dari 110 bangunan/Ha2. Kondisi Prasarana dasar Buruk (Jalan, Air Bersih, Sanitasi, Drainase, dan Persampahan)3. Kondisi bangunan rumah tidak permanen dan tidak memenuhisyarat minimal untuk tempat tinggal4. Permukiman rawan terhadap banjir, kebakaran, penyakit dan keamanan Jumlah Rumah Layak HuniJumlah Rumah X 100 %Jumlah KK yang memiliki rumahJumlah KK Jawa Timur X 100 %
PENJELASAN/FORMULA PERHITUNGAN Meningkatnya pemenuhan Persentase Kepala Keluarga (KK) yang SASARAN / OUTCOME / KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA UTAMA SUMBER DATA PENANGGUNG JAWAB Meningkatnya luas kawasan yang sesuai dengan RTRW 1. Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Perumahan dan Cipta Karya Provinsi Jawa Timur2. Kabupaten/Kota se Jawa Timur3. Peta Analog Kabupaten/Kota Bidang Penataan Ruang Wilayah Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provinsi Jawa TimurPersentase Luas Kawasan yang peruntukannya sesuai dengan IPR yang telah dikeluarkan Luas Kawasan yang peruntukannya sudah sesuai dengan IPRyang dikeluarkanLuas Kawasan yang telah keluar IPRnya X 100 %Kriteria Peruntukannya :1. Kawasan yang sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)2. Kawasan yang sesuai dengan zona pengendalian ketat (hight controle zona)3. Kawasan Strategis Provinsi (yang sesuai dengan RTRW) KEPALA DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYAPROVINSI JAWA TIMURMOH. RUDY ERMAWAN Y, ST, MMTPembina Tingkat INIP. 19700720 199703 1 004
MATRIKS
TAHUN 2014 - 2019
RENCANA STRATEGIS RENSTRA
Tujuan : 1.2.Sasaran : 1.2.1 2 41 Persentase Kepala Keluarga (KK) yang memiliki rumah 78,57%2 Persentase Rumah Layak Huni 81,17%3 Persentase penurunan luasan kawasan permukiman kumuh 22,15%4 Persentase luas kawasan yang peruntukannya sesuai dengan IPR yang telah dikeluarkan 90,00%3NO INDIKATOR KINERJA UTAMA RENCANA STRATEGISMeningkatnya Capaian Infrastruktur Dasar Perumahan dan PermukimanTerwujudnya kepastian penyelenggaraan penataan ruangMeningkatnya pemenuhan Infrastruktur Dasar Perumahan dan Permukiman bagi masyarakat TARGET 2019DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TIMURPENJELASAN/FORMULA PERHITUNGANMeningkatnya luas kawasan yang sesuai dengan RTRWTAHUN 2014 s/d 2019Luas kawasan yang peruntukannya sudah sesuai dengan IPR yang telah dikeluarkanLuas kawasan yang telah keluar IPR nya x 100%Jumlah KK yang memiliki rumahJumlah KK Jawa Timur x 100%Jumlah Rumah Layak HuniJumlah Rumah x 100%( Jumlah Luasan Permukiman Kumuh Tahun n-1 ) -(Jumlah Luasan Permukiman Kumuh Tahun n) ( Jumlah Luasan Permukiman Kumuh Tahun n-1 ) X 100 %
2015 2016 2017 2018 2019Persentase Kepala Keluarga (KK) yang memiliki rumah 77,69% 77,91% 78,13% 78,35% 78,57%Persentase Rumah Layak Huni 80,14% 80,49% 80,72% 80,94% 81,17%Persentase penurunan luasan kawasan permukiman kumuh 5,70% 13,31% 15,35% 18,13% 22,15%Persentase luas kawasan yang peruntukannya sesuai dengan IPR yang telah dikeluarkan 90,00% 90,00% 90,00% 90,00% 90,00% Program Penataan Ruang Dan Pertanahan RENCANA STRATEGIS DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TIMURTAHUN 2014 s/d 2019SASARAN PROGRAM / KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN/FORMULA PERHITUNGAN TARGET Program Penyelenggaraan Perumahan Dan Kawasan PermukimanProgram Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum Dan SanitasiProgram Pembinaan, Pembangunan Dan Pengembangan Penataan BangunanProgram Pengembangan Informasi Dan Teknologi Perumahan Dan Permukiman( Jumlah Luasan Permukiman Kumuh Tahun n-1 ) -(Jumlah Luasan Permukiman Kumuh Tahun n) ( Jumlah Luasan Permukiman Kumuh Tahun n-1 ) X 100 % KEPALA DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYAPROVINSI JAWA TIMURMOH. RUDY ERMAWAN Y, ST, MMTPembina Tingkat INIP. 19700720 199703 1 004Jumlah KK yang memiliki rumahJumlah KK Jawa Timur x 100%Jumlah Rumah Layak HuniJumlah Rumah x 100%Luas kawasan yang peruntukannya sudah sesuai dengan IPR yang telah dikeluarkanLuas kawasan yang telah keluar IPR nya x 100%
LAPORAN REALISASI PELAKSANAAN
PENETAPAN KINERJA T A H U N 2 0 1 8
CAPAIAN KINERJA(%)Persentase Kepala Keluarga (KK) yang memiliki rumah 78,35% 87,46% 111,63%Persentase Rumah Layak Huni 80,94% 96,95% 119,78%Persentase penurunan luasan kawasan permukiman kumuh 18,13% 77,12% 425,37%2 Meningkatnya luas kawasan yang sesuai dengan RTRW Persentase luas kawasan yang peruntukannya sesuai dengan IPR yang telah dikeluarkan 90,00% 100,00% 111,11%Meningkatnya pemenuhan Infrastruktur Dasar Perumahan dan Permukiman bagi masyarakat1 TARGET PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2018DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TIMURNO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA REALISASI Surabaya, 31 Desember 2018KEPALA DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TIMURRUDY ERMAWAN Y, ST, MMTMOH. Pembina Tingkat INIP. 19700720 199703 1 004
RENCANA KINERJA
TAHUNAN TAHUN 2019
Persentase Kepala Keluarga (KK) yang memiliki rumah 78,57%Persentase Rumah Layak Huni 81,17%Persentase penurunan luasan kawasan permukiman kumuh 22,15%Terwujudnya kepastian penyelenggaraan penataan ruang Meningkatnya luas kawasan yang sesuai dengan RTRW Persentase luas kawasan yang peruntukannya sesuai dengan IPR yang telah dikeluarkan 90,00%Meningkatnya pemenuhan Infrastruktur Dasar Perumahan dan Permukiman bagi masyarakatMeningkatnya Capaian Infrastruktur Dasar Perumahan dan Permukiman RENCANA KINERJA TAHUNANTAHUN ANGGARAN 2019DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TIMURTUJUAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 2019Surabaya, 31 Desember 2018KEPALA DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TIMURRUDY ERMAWAN Y, ST, MMTMOH. Pembina Tingkat INIP. 19700720 199703 1 004