1
PROPOSAL
PENELITIAN DIPA FISIP
UNIVERSITAS LAMPUNG
ANALISIS PENGEMBANGAN BISNIS TAMBAK UDANG
TIM PENGUSUL
Diang Adistya, S.Kom.,M.Si 6685432/0011058704 (Ketua)
Dr.Maulana Agung,S.Sos.,M.AB 6680672/0001037705 (Anggota)
Dr. Jeni Wulandari 6645018/0015018501 (Anggota)
Gita Paramita Djausal 6680509/0016128403 (Anggota)
JURUSAN ILMU ADMNISTRASI BISNIS
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
2
HALAMAN PENGESAHAN
PENELITIAN DIPA FISIP
UNIVERSITAS LAMPUNG
Judul Penelitian : Analisi pengembangan bisnis tambak udang
Manfaat sosial ekonomi: Dapat memberikan keuntungan pelaku industri dari penghematan
modal dan pemasangan serta perawatan lebih cepat dan mudah.
Tim Pengusul : Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap : Diang Adistya,S.Kom.,M.Si
b. NIDN : 0001037705
c. SINTA ID : 6685432
d. Jabatan Fungsional :
e. Program Studi : Ilmu Administrasi Bisnis
f. Nomor HP : 082176230011
g. Alamat surel (e-mail) : [email protected] Anggota Peneliti (1)
a. Nama Lengkap : Dr. Maulana Agung P, S.Sos., M.AB
b. NIDN : 0001037705
c. SINTA ID : 6680672
d. Program Studi : Ilmu Administrasi Bisnis Anggota Peneliti (2)
a. Nama Lengkap : Dr. Jeni Wulandari, S.A.B., M.Si
b. NIDN : 0015018501
c. SINTA ID : 6645018
d. Program Studi : Ilmu Administrasi Bisnis Anggota Peneliti (2)
a. Nama Lengkap : Gita Paramita Djausal
b. NIDN : 0016128403
c. SINTA ID : 6680509
d. Program Studi : Ilmu Administrasi Bisnis Nama mahasiswa yang terlibat : Rahmat Suprayogi
Lokasi kegiatan : Kecamatan Katibung Desa Tarahan Lampung Selatan
Lama kegiatan : 6 Bulan
Biaya Penelitian : Rp.12.500.000 Sumberdana : DIPA FISIP Tahun Anggaran 2021
Bandar Lampung, 15 Maret 2021 Mengetahui,
Ketua Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis, Ketua Peneliti,
Suprihatin Ali, S.Sos., M.Sc Diang Adistya,S.Kom.,M.Si NIP. 197409182001121001 NIK. 231704870511101
Mengetahui,
Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerjasama,
(Dr.Dedy Hermawan, M.Si)
NIP.197507202003121002
3
Lampiran 3
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM
Judul Penelitian : Analisis pengembangan bisnis tambak udang
1. Tim Peneliti
No Nama Jabatan Bida
ng Keahlian
Program Studi
Alokasi
Waktu
(jam/mingg
u) 1. Diang
Adistya,S.Kom.,MSi Ketua SIM Ilmu Adm.Bisnis 56jam
2. Dr.Maulana Agung,S.Sos.,M.A.B
Anggota 1
SIM Ilmu Adm.Bisnis 56jam
3. Dr. Jeni Wulandari, S.A.B., M.Si
Anggota 2
SDM Ilmu Adm.Bisnis 56jam
4. Gita Paramita Djausal Anggota 3
SIM Ilmu Adm.Bisnis 56jam
2. Objek Penelitian (jenis material yang akan diteliti dan segi penelitian):
Penelitian ini akan mengkaji model bisnis pengembangan tambak udang
dengan menggunakan dana yang low secara efektif dan efisien terutama
dalam mengatasi permasalahan kontur tanah pesisir yang biasanya bocor.
3. Masa Pelaksanaan Mulai : bulan Maret tahun 2021
Berakhir : bulan November. Tahun 2021
4. Usulan Biaya : Rp.12.500.000
5. Lokasi Penelitian (lapangan)
6. Instansi lain yang terlibat (Mitra Kelompok Masyarakat/ pengguna hasil
penelitian)
7. Kontribusi mendasar pada suatu bidang ilmu (Tambak udang vaname
saat ini menjanjikan keuntungan yang besar bagi pelaku bisnisnya,
tetapi modal yang diperlukan besar,untuk menggantikan beton dalam
tambak maka memakai plastik,hal ini dapat menjadi inovasi pencegahan
rembesan di dalam kolan selain beton dan lebih murah)
8. Jurnal ilmiah yang menjadi sasaran untuk setiap penerima hibah
(Jurnal Bisnis dan manajemen Islam)
4
RINGKASAN
Para pelaku usaha dan bisnis di dunia saat ini sedang terpukul akibat pandemi Covid19.
Untuk memulai dan tetap melangsungkan bisnisnya maka para pengusaha harus
berinovasi. Salah satu jenis usaha dengan keuntungan besar adalah tambak udang. Tetapi
tambak udang memiliki modal besar juga. Permasalahan umum yang sering terjadi ialah
perbedaan kontur atau jenis tanah dipesisir yang bisa mengakibatkan kolam yang sudah
siap operasional bocor. Dalam penggunaan beton akan sangat mahal ,oleh karena itu perlu
diteliti untuk itu penggunaan plastik Mulsa dalam model bisnis tambak udang dapat
dijadikan sebagai inovasi pengganti beton bagi pengusaha udang khususnya desa Tarahan.
5
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara didunia dengan luas daratan dan lautan terbesar.
Indonesia memiliki garis pantai yang panjang. Salah satu potensi bisnis di pantai
adalah tambak udang. Pemerintah memiliki target untuk revitalisasi tambak udang
82.870 hektar yang tersebar pada 22 Kabupaten di pantai utara Jawa pada tahun
2012. Revitalisasi tambak merupakan bagian dari industrialisasi perikanan
budidaya yang ditargetkan menghasilkan 102.000 ton udang atau senilai Rp 5,89
triliun. Hingga tahun 2014, revitalisasi tambak akan dikembangkan pada semua
sentra produksi di Indonesia seluas 135.213 hektar dengan produksi 210.000 ton
udang. Upaya revitalisasi tambak dilakukan dengan peningkatan sarana dan
prasarana budidaya, seperti saluran irigasi primer, sekunder dan tersier. Selain itu,
tambak udang juga diperdalam 1,5-1,7 meter serta akses permodalan
dikembangkan dengan penjamin dari asuransi Jaminan Kredit Indonesia (Subiakto,
2012). Program Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui revitalisasi tambak
udang pada tahun 2012 diberikan dalam bentuk barang berupa plastik mulsa,
kincir, pompa air, genset, benih udang dan juga pakan. Sedangkan untuk program
revitalisasi tambak 2013, diberikan dalam bentuk plastik mulsa, kincir, pompa air
dan genset. Hal ini untuk lebih meningkatkan rasa memiliki petambak udang
terhadap program revitalisasi tambak dan sekaligus membuka kesempatan kepada
perbankan untuk lebih berperan dalam pemberian bantuan modal kepada petambak
dalam mengelola usaha budidaya udang (Subiakto, 2013).
Para pelaku industri tambak udang di Lampung pada masa pendemi covid 19
memiliki beragam tantangan dalm menjalankan bisnisnya dan memulai bisnis
tambak udangnya. Pengadaan peralatan semua dilakukan dengan modal pribadi
pengusaha. Pemanfaatan plastik mulsa merupakan bagian dari strategi menyiasati
modal pengganti betol. Metode plastik adalah merevitalisasi tambak udang intensif
6
dengan menggunakan plastik mulsa (Subiakto, 2012). Penggunaan plastik mulsa
dapat mengeliminasi porositas dan kebocoran air tambak, kualitas tanah,
pengikisan tanggul dan dasar tambak tanah oleh arus kincir; mencegah terjadinya
air koloid dan memudahkan terkumpulnya limbah tambak sehingga feeding area
lebih bersih. Selain itu, aplikasi Tambak plastik mulsa untuk budidaya udang
vaname ..... (Erfan Andi Hendrajat)
Jenis tanah yang berbeda pada lahan pesisir mengakibatkan permasalahan yang
berbeda pula. Pada umumnya kriteria kesesuaian lahan dapat bervariasi dari satu
tempat ke tempat lain, yang penting didasarkan pada faktor-faktor meteorologi,
tanah, topografi, dan ketersediaan air, di mana kategori penting dari informasi
lingkungan dibutuhkan untuk penilaian kesesuaian lahan (Dennis et al., 2004).
Peningkatan produktivitas tambak yang ramah lingkungan dengan usaha budidaya
berkelanjutan sangat bergantung dan ditentukan oleh sistem pengelolaan yang
diterapkan, serta memperhatikan potensi pengembangan lahan budidaya tambak
yang sesuai dengan peruntukannya.
Sumber : Pengamatan Langsung Lapangan Industri Tambak Udang
Upaya pengembangan bisnis tambak udang dengan inovasi yang baru perlu
dilakukan, pemilihan material dalam kolam tambak udang sehingga dapat menjadi
hal yang perlu di teliti agar pembukaan tambak baru dapat dilakukan dengan
anggaran yang efisien dan efektif dari sebelumnya.
7
1.2 Permasalahan
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan yang dihadapi oleh
industri tambak undang vaname adalah besarnya biaya modal yang harus
dikeluarkan untuk pembukaan tambak baru?”
1.3 Tujuan
Perancangan dan pengimplementasian plastik dapat menjadi solusi pengusaha
tambak udang dengan hasil yang menguntungkan.
8
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
2.1.1 Udang Vaname
Udang vaname mempunyai nama ilmiah Litopenaeus Vannamei adalah udang
yang berasal dari kawasan sub tropis. Udang ini mempunyai daya tahan yang
cukup baik terhadap serangan penyakit. Udang vaname dapat dikembangkan di
daerah tropis seperti Indonesia dengan teknik budidaya yang tepat. Tahapan
budidaya udang vaname adalah sebagai berikut:
1. Persiapan Tambak Pertama dilakukan proses pengeringan tambak selama 7-10
hari sampai tanah terlihat pecah-pecah untuk memutus siklus hidup pathogen dan
mengurai gas beracun H2S. Setelah itu, dilakukan proses pembalikan tanah agar
fitoplankton dapat tumbuh sebagai pakan alami udang vaname. Perlu juga
dilakukan pengukuran pH tanah. Apabila pH kurang dari 6,5, maka perlu dilakukan
proses pengapuran.
2. Pemupukan dan Pengisian Air Pemupukan dilakukan setelah proses pengeringan
dan pengapuran. Pupuk yang digunakan adalah pupuk Urea 150 kg/ha dan pupuk
kandang 2000 kg/ha. Setelah itu, dilakukan pengisian air dengan kedalaman 1 m
atau kurang di petak pembesaran. Biarkan air selama 2-3 minggu sampai siap
untuk proses selanjutnya yaitu penebaran bibit udang vaname.
3. Pemilihan Benih Benih yang digunakan dalam cara budidaya udang vaname ini
adalah benih jenis PL10- PL12 yang mendapatkan sertifikasi SPF (Specific
Pathogen Free). Benih harus tampak bagus tanpa cacat, mempunyai ukuran
seragam, berenang melawan arus, insang sudah berkembang, dan usus terlihat
jelas.
4. Penebaran Benih Sebelum ditebar, benih udang vaname perlu melalui proses
aklimitasi, karena, hal ini sangat berpengaruh pada daya tahan udang ini saat proses
9
pembenihan dan pemeliharaan. Caranya, menyiram kantung tempat benih dengan
air tambak dan diapungkan ditambak selama 15-20 menit. Setelah itu, dibuka dan
dimiringkan pelan-pelan agar benih udang keluar. Tidak seperti cara beternak
udang lainnya, benih udang vaname sebaiknya ditebar pada siang hari. 5
5. Pemberian Pakan Pakan yang biasa dianjurkan pada panduan cara ternak udang
di Indonesia adalah pellet yang mengandung 30% protein. Jumlah pakan yang
diberikan dipengaruhi oleh umur udang atau menggunakan pedoman ABW.
Pemberian pakan dilakukan sebanyak 4-5 kali sehari. Selain umur, banyaknya
pakan dipengaruhi oleh kondisi tanah tambak, kualitas air dan tingkat kesehatan
udang.
6. Pemeliharaan Langkah pemeliharaan pertama adalah kontrol tingkat salinitas.
Salinitas air yang baik adalah 10-25 ppt. Selain itu pemeriksaan pH air dan tanah
secara berkala. Bila kurang dari 7,5, maka perlu dilakukan proses pengapuran
tambahan.Sebelum udang berumur 60 hari, perlu juga diperiksa tinggi air dan
dilakukan pengisian air dengan salinitas yang disebutkan diatas bila air kurang
karena proses penguapan.
7. Pengendalian Hama Hama yang menyerang tambak udang vaname biasanya
adalah hewan-hewan yang hidup disekitar tambak, seperti burung, ketam, ikan liar
dan pengerek. Untuk ketam dan pengerek yang biasanya melubangi pematang
disekitar tambak, kita bisa memasang pagar plastik untuk mencegah hewan ini
masuk. Ikan liar bisa dibasmi dengan saponin. Dan burung, kita perlu mengontrol
tambak sesering mungkin.
8. Pengendalian Penyakit Pengendalian penyakit yang tepat dilakukan bersamaan
dengan proses pembibitan dan pemeliharaan. Bila kita melakukan proses
pemeliharaan dengan baik, maka penyakit tidak akan menyerang udang kita. Selain
itu, kita juga perlu melakukan pemeriksaan fisik udang dan tes Polymerase Chain
Reaction (PCR) dilaboratorium.
9. Pemanenan Proses pemanenan dilakukan setelah udang vaname berumur 120
hari dan mencapai berat 50 ekor/kg. Bila udang sudah mencapai berat tersebut
10
sebelum 120 hari, maka pemanenan bisa dilakukan. Pemanenan dilakukan pada
malam hari untuk mempertahankan kualitas udang. 2-4 hari sebelum pemanenan,
tambak diberi kapur dolomite 80 kg/ha dan mempertahankan ketinggian air untuk
mencegah proses molting. Bila kita melakukan teknik beternak udang vaname
dengan benar, maka hasil yang kita dapatkan akan sangat memuaskan (Budi,
1001budidaya.com). Produksi budidaya udang adalah semua hasil budidaya udang
yang dipanen dari tempat pemeliharaan yang diusahakan oleh rumah tangga dan
perusahaan pembudidaya ikan. Jadi yang dihitung sebagai produksi tidak hanya
jumlah budidaya yang dijual, tetapi 6 juga hasil budidaya yang dikonsumsi sendiri
atau yang diberikan kepada buruh sebagai upah(BPS,2015).
2.2 Efisiensi
Efisiensi adalah ukuran keluaran (output) per satuan waktu, tenaga, dan biaya
dengan memperhatikan faktor input yang digunakan dalam melakukan produksi,
seseorang mungkin bekerja lebih lama daripada orang lain tetapi belum tentu dapat
menghasilkan output yang lebih banyak daripada yang bekerja dengan waktu yang
lebih pendek, makin banyak barang yang dapat dihasilkan per satuan waktu,
tenaga, dan biaya semakin efisien dalam melakukan pekerjaan.
Pengertian efisiensi tidak cukup hanya dikaitkan dengan jumlah barang tanpa
memperhatikan mutu atau nilai barang yang dihasilkan. Dalam kaitannya dengan
industri rumah tangga, dalam melakukan produksi dapat saja menghasilkan barang
dengan jumlah banyak namun mutu atau nilai barang yang dihasilkan relatif lebih
rendah dengan faktor input tertentu yang telah digunakan untuk melakukan
produksi yang efisien perlu adanya pengalaman kerja untuk mengolah faktor input
produksi agar lebih efisien.
Efisiensi adalah kemampuan untuk mencapai suatu hasil yang diharapkan (output)
dengan mengorbankan (input) yang minimal. Suatu kegiatan telah dikerjakan
secara efisien jika pelaksanaan kegiatan telah mencapai sasaran (output) dengan
pengorbanan (input) terendah, sehingga efisiensi dapat diartikan sebagai tidak
adanya pemborosan (Nicholson, 2002).
11
Suatu penggunaan faktor produksi dikatakan efisien secara teknis kalau faktor
produksi yang dipakai menghasilkan produksi yang maksimum. Dikatakan
efisiensi harga kalau nilai dari produk marjinal sama dengan harga faktor produksi
yang bersangkutan dan dikatakan efisiensi ekonomi jika usaha tersebut mencapai
efisiensi teknis dan sekaligus juga mencapai efisiensi harga. Menurut Soekartawi
(1994), pengertian dari efisiensi dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu efisiensi
teknis, efisiensi harga, dan efisiensi ekonomi diantaranya yaitu :
1. Efisiensi teknis
Efisiensi teknis adalah besaran yang menunjukkan perbandingan antara produksi
sebenarnya dengan produksi maksimum. Efisiensi teknis akan tercapai bila petani
mampu mengalokasikan faktor produksi sedemikian rupa sehingga hasil yang
tinggi dapat dicapai (Daniel, 2002).
2. Efisiensi alokatif (efisiensi harga)
Efisien harga atau alokatif menunjukkan hubungan biaya produksi dan output.
Efisiensi alokatif tercapai jika perusahaan tersebutmampu memaksimalkan
keuntungan yaitu menyamakan nilai produk marjinal (NPM) setiap faktor produksi
dengan harganya.
(Nicholson, 2002) mengatakan bahwa efisiensi harga tercapai apabila
perbandingan antara nilai produktivitas marjinal masing-masing input (NPMxi)
dengan harga inputnya (Pxi) sama dengan 1
3. Efisiensi ekonomi
Efisiensi ekonomi terjadi apabila petani meningkatkan hasilnya dengan menekan
harga faktor produksi dan menjual hasilnya dengan harga yang tinggi. Dengan kata
lain, petani melakukan efisiensi ekonomi sekaligus juga melakukan efisiensi teknis
dan efisiensi harga.
12
Efesiensi merupakan suatu hal yang penting yang harus dilakukan oleh perusahaan
untuk mencapai laba yang optimal. Konsep efesiensi berkaitan dengan seberapa
jauh suatu proses mengkonsumsi masukan dibandingkan dengan standar atau
sesuatu yang bisa dijadikan pembanding. Efesiensi biaya produksi adalah
hubungan perbandingan antara anggaran biaya produksi (input) dengan realisasi
biaya produksi ( output ).
2.3 Penelitian Terdahulu
Kristina (2014), melakukan penelitian analisis faktor-faktor yang mempengaruhi
produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di Kecamatan Pasekan
Kabupaten Indaramayu. Berdasarkan hasil penelitian, faktor-faktor produksi yang
signifikan atau perpengaruh secara nyata terhadap produksi budidaya tambak
udang vaname secara tradisional adalah pakan, solar dan lamanya pemeliharaan
udang. Berdasarkan analisis pendapatan R/C ratio, usaha budidaya udang vaname
secara tradisional pembudidaya modal sendiri dan pembudidaya modal pinjaman
dari tengkulak dapat dikatakan menguntungkan untuk dijalankan (R/C ratio > 1).
Pembudidaya modal pinjaman dari tengkulak lebih menguntungkan karena R/C
ratio lebih besar dibandingkan pembudidaya modal sendiri. Pembudidaya udang
vaname yang meminjam modal kepada tengkulak akan menghasilkan produksi
udang lebih tinggi karena tengkulak mengharapkan panen udang vaname dengan
ukuran yang besar agar harga jual udang vaname lebih tinggi, semakin besar
ukuran udang vaname yang dipanen semakin tinggi harga udang vaname per
kilogramnya sehingga produksi udang vaname yang dihasilkan pembudidaya
udang vaname lebih besar.
Penelitian yang dilakukan oleh Zepriani (2010), dengan tujuan penelitian untuk
menganalisis faktor-faktor produksi yang mempengaruhi tingkat produksi budidaya
udang galah dan menganalisis pendapatan usaha budidaya udang galah di
Kabupaten Ciamis. Berdasarkan hasil penelitian, faktor-faktor yang mempengaruhi
produksi dan memenuhi syarat fungsi produksi adalah benih, tenaga kerja, pupuk
13
TSP, pakan buatan dan kapur. Berdasarkan analisis efisiensi usaha (R/C),
menunjukan bahwa nilai rasio R/C atas biaya tunai sebesar 1,18. Usaha budidaya
udang galah efisien dalam penggunaan biaya tunai, akan tetapi nilai rasio atas
biaya total menunjukan nilai rasio R/C sebesar 0,74, sedangkan usaha budidaya
udang galah dalam penggunaan biaya secara total tidak efisien. Tidak efisiennya
usaha menyebabkan banyak masyarakat didaerah penelitian yang kurang tertarik
mengusahakan udang galah, sehingga mempengaruhi rendahnya produksi udang
galah.
Tujuan penelitian yang dilakukan oleh Naqias (2012), adalah menganalisis faktor-
faktor yang mempengaruhi produksi padi varietas ciherang, menganalisis
pendapatan usahatani padi dan menganalisis tingkat efisiensi produksi padi varietas
ciherang di Gapoktan Tani Bersama Desa Situ Udik Kecamatan Cibungbulang.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis penerimaan usahatani,
analisis R/C rasio dan analisi fungsi produksi Cobb-Douglass. Berdasarkan analisis
pendapatan usahatani padi sawah dari sejumlah responden di gapoktan Tani
Bersama dikatakan menguntungkan. Hal ini dapat dilihat pada nilai R/C rasio lebih
dari satu. Nilai R/C rasio atas biaya tunai dan R/C atas biaya total masing- masing
sebesar 3,83 dan 1,89. Variabel-variabel atau faktor-faktor yang berpengaruh nyata
dalam peningkatan produksi padi tersebut belum efisien dalam penggunaannya.
Hal ini karena nilai rasio NPM/BKM lebih besar dari satu (NPM/BKM >1)
sehingga penggunaan aktual dari input tersebut harus ditambah mencapai
penggunaan input optimal.
Ummah (2011), melakukan penelitian analisis efisiensi penggunaan faktor-faktor
produksi pada usahatani cabai merah keriting di Desa Ketep Kecamatan Sawangan
Kabupaten Magelang. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat tiga variabel yang
mempengaruhi efisiensi penggunaan faktorr-faktor produksi pada usahatani cabai
merah keriting di desa Ketep yaitu faktor produksi luas lahan, faktor produksi bibit
dan faktor produksi pupuk. Besarnya efisiensi teknis untuk usahatani cabai merah
keriting di Desa Ketep berdasarkan area dusun dengan klasifikasi luas lahan 1000-
2500 m2 dan 2501-5000 m2 yaitu Ketep sebesar 0,969 dan 0,902, Dadapan 0,947
14
dan 0,942, Gondangsari 0,980 dan 0,970, Gintung 0,932 dan 0,883, Puluhan 0,978
dan 0,883. Dapat disimpulkan bahwa usahatani cabai merah keriting di Desa Ketep
belum efisien secara teknik.
Penelitain ini dilakukan pada bulan November sampai desember 2009 di CV Trias
Farm, Kabupaten Bogor, Jawa Barat oleh Syaffendi (2010). Bertujuan untuk
mengetahui faktor-faktor produksi yang berpengaruh terhadap produksi telur dan
menganalisis tingkat efisiensi peroduksi telur. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis pengukuran penerimaan dan analisis regresi linear
berganda. Berdasarkan analisis diperoleh bahwa faktor-faktor yang berpengaruh
nyata terhadap produksi telur adalah faktor produksi ayam petelur, pakan layer dan
tenaga kerja. Faktor produksi vaksinasi, tidak berpengaruh nyata terhadap produksi
telur. Berdasarkan penganalisisan dengan membandingkan antara rasio NPM dan
BKM diketahui bahwa efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi dalam kegiatan
usahatani di perusahaan Trias Farm belum tercapai, karena tingkat penggunaannya
belum optimal, disebabkan karena tidak terdapat rasio perbandingan yang sama
dengan satu.
Kerangka Pemikiran
Proses penyedotan air laut untuk mengisi kolam melalui jalur paralon 8inc yang
panjang, hal ini membuat daya untuk mendorong air sangat banyak yang
menyebabkan arus listrik yang dibutuhkan besar. Penelitian ini mencoba
mengaplikasikan sistem automatic distribution water dalam proses pengisian air
kolam tambak, sehingga mengurangi biaya listrik yang harus dikeluarkan pelaku
industri tambak udang vaname.
Lahan Tambak
Kondisi Tanah
Solusi Kolam
efisiensi modal
15
III. METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang
bertujuan menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan
data. Pendekatan kualitatif merupakan tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan
sosial yang secara fundamental bergantung dari pengamatan pada manusia, baik
dalam kawasannya maupun dalam peristilahannya. Bogdan dan Taylor (1975)
mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang
dan perilaku yang dapat diamati. Jenis metode kualitatif yang digunakan dalam
penelitian ini adalah studi kasus intrinsik (intrinsic case studies). Menurut
John W. Creswell (2015) studi kasus merupakan strategi penyelidikan, dimana
peneliti mengekplorasi dan memahami secara mendalam terhadap sebagian atau
keseluruhan dari program, acara, aktivitas, maupun proses. Penelitian ini di
lakukan di Kecamatan Katibung Desa Tarahan pada industri pembesaran Udang.
Kulitatif
Fokus penelitian Strategi
Bisnis
subjec dan
object penelitia
n:
Sumber data:prim
er dan sekunder
Teknik Pengumpulan data metode
purposive sampling.
Instrumen
penelitian
:interview guide
Proses pengumpulan data
Teknik pengolah
an dan analisis
data:kualitatif
SWOT,kuantitatif
tahap input
data:analisis
lingkungan
eksternal dan
internal
• Tahap Pencocokan (Matching Stage)
1.Matrix internal
dan eksternal
2.Matrik SWOT
Pengambilan
keputusan?strateg
i bisnis
16
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
4.1 Anggaran Biaya
Uraian
Volume Satuan
Harga
Satuan
Jumlah Total Total
Alat Tulis Kantor
HVS A4
3 RIM
45.000
1
135.000
895.000
Balpoint BoldLiner
3 Lusin
45.000
1
135.000
Block Note
30 Buah
7.500
1
225.000
Map Plastik
75 Pcs
4.000
1
300.000
Paper Clip
5 Kotak
20.000
1
100.000
Bahan Habis Pakai
-
CD RW
15 keping
15.000
1
225.000
975.000
Box CD
20 Buah
5.000
1
100.000
Map Plastik
20 pcs
10.000
1
200.000
Tinta Printer Blue Print
Hitam
5 Buah
45.000
1
225.000
Tinta Printer Blue Print
Colour
5 Buah
45.000
1
225.000
Catridge Canon Black
1 Buah
225.000
1
225.000
800.000
Catridge Canon Colour
1 Buah
275.000
1
275.000
Flasdisk 8 GB
3 OB
100.000
1
300.000
Fotocopy Literatur
4 Buku
100.000
1
400.000
400.000
Cetak Proposal
400
Lembar
200
1
80.000
580.000
Jilid Proposal
20 Paket
25.000
1
500.000
Cetak Laporan
750
Lembar
200
1
150.000
300.000
Jilid Laporan
6 Paket
25.000
1
150.000
17
Transport dan Akomodasi
-
Transport Pengambilan
Data
4 OH
250.000
4
4.000.000
Transport tim Mahasiswa
4 OH
250.000
4
4.000.000
Cetak Kuesioner
Penelitian
40 OK
20.000
1
800.000
800.000
12.500.000
4.2 Jadwal Penelitian
Pelakasanaan kegiatan ini terjadwal selama 4 bulan, dengan perincian sebagai
berikut:
No Kegiatan Minggu
1-2 3-4 5-6 7-8 9-13 14-16
1 Persiapan
2 Pemantauan lokasi
3 Penelitian Pendahuluan
4 Penelitian
5 Pengolahan dan Analisis
Penelitian
6 Penyusunan laporan
7 Pelaporan
18
DAFTAR PUSTAKA
Amri, K., & Kanna, I. (2008). Budidaya Udang Vaname Secara Intensif, Semi Intensif dan Tradisional. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta, 161 hlm.
Anonim. (2015). Cara Memasang Plastik Mulsa di Tambak.
http://www.plastiksupermulsa.ga/2015/01/ cara-memasang-plastik-mulsa-di-tambak.html.
Diakses Tanggal 5 Maret 2015.
Atmomarsono, M., Muliani, Nurbaya, Susianingsih, E., & Nurhidayah. (2014). Petunjuk
teknis. Aplikasi probiotik RICA pada budidaya udang windu di tambak. Balitbang
Kelautan dan Perikanan. Puslitbang Perikanan Budidaya. Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Paau, Maros, 30 hlm.
Edison, D.P. (2009). Pengaruh suhu, pH dan salinitas yang berbeda terhadap aktivitas
biologis imunoglobulin Y anti WSSV (lgY Anti-WSSV). Skripsi. Fakultas Kedokteran
Hewan Institut Pertanian Bogor, 23 hlm.
Mangampa, M., Burhanuddin, Suwoyo, H.S., Hendrajat, E.A., & Tahe, S. (2014). Petunjuk teknis. Budidaya udang vaname (Litopenaeus vannamei) pola ekstensif plus
melalui aplikasi probiotik dan pergiliran pakan. Balitbang Kelautan dan Perikanan.
Puslitbang Perikanan Budidaya. Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Paau, Maros, 37 hlm.
Mustafa, A., Paena, M., Tarunamulia, & Sammut, J. (2008). Hubungan antara faktor
kondisi lingkungan dan produktivitas tambak untuk penajaman kriteria kesesuaian lahan.
2. Kualitas tanah. Jurnal Riset Akuakultur, 3(1), 105-121.
Subiakto, S. (2012). Terapkan metode plastikisasi di tambak udang. http://m.inilah.com/news/detail/ 1861028/kkp-terapkan-metode-plastikisasi-di-tambak-
udang. Diakses Tanggal 5 Maret 2015.
Sammut, J. (1999). Amelioration and management of shrimp ponds in acid sulfate soils:
key researchable issues. In: Smith, P.T. (ed.), Towards Sustainable Shrimp Culture in Thailand and the Region. ACIAR Proceedings No. 90. Australian Centre for International
Agricultural Research, Canberra, p. 102-106.
Subiakto, S. (2013). Revitalisasi tambak, tingkatkan percaya diri produsen udang. http://
satwaspontianak.psdkp.kkp.go.id/index.php/berita/detil/832. Diakses Tanggal 5 Maret 2015.
Suryawinadi, A. (2012). Plastikisasi pacu produksi. http://www.agrina-online.com/
redesign2.php?rid=19&aid=3656. Diakses Tanggal 5 Maret 2015.
CURRICULUM VITAE
A. IdentitasDiri
19
1. Nama Lengkap : DiangAdistya, S.Kom., M.Si
2. JenisKelamin : Laki-Laki
3. Program Studi : IlmuAdministrasiBisnis
4. NIK : 231704870511101
5. Email : [email protected]
6. No Hp : 082176230011
B. Riwayat Pendidikan:
SD :SD Negeri 1 Panjang
SLTP : SLTP Negeri 16 Bandar Lampung
SMA : SMA Negeri 4 Bandar Lampung
Strata 1 : Universitas Lampung
Strata 2 : Universitas Lampung
A. RiwayatPengajaran
1. SistemInformasiBisnis
2. KomputerBisnis
3. Etika dan Kearifan local
4. Kewirausahaan
5. Perencanaan dan pengembanganbisnis
6. Etikabisnis
7. System informasimanajemen
8. Manajemen database
9. Aplikasikomputer
B. RiwayatPenelitian
1. Strategipemasaranlimbahtahuberbasis digital
2. StrategiPengembanganWisataHutan Mangrove Sebagai Unit
BisnisMilikDesa Di DesaTarahanKecamatanKatibung Lampung Selatan
C. RiawayatPengabdian
1. Program PengabdianKepada Masyarakat
DalamBentukPelatihanKewirausahaan Digital Marketing Para Pemuda
Di Kabupaten LAMSEL
DalamRangkaPeningkatanKapasitasPemudaWirausaha
2. PeningkatanKemandirianEkonomi Masyarakat
MelaluiPerintisanProdukUnggulanDalamRangkaMensukseskan
Program One Village One Product (OVOP) Di
DesaPenyandinganKecamatanKelumbayanTanggamus
20
21
A. IdentitasDiri
1 Namalengkap : Maulana Agung P, S.Sos., M.AB.
2 Jenis Kelamin : Laki-laki
3 Jabatanfungsional : Lektor
4 NIP : 197703012008121001
5 NIDN : 0001037705
6 Tempatdantanggallahir : Jakarta, 1Maret 1977
7 e-mail : [email protected]
8 Nomor HP :081333504650
9 Alamatkantor :Jalan Prof. Dr. SumantriBrojonegoro No. 1
Bandar Lampung 35145
10 Nomortelp/fax : (0721) 705173
11 Lulusan yang dihasilkan : S1 = 20 orang
12 Mata Kuliahyang Diampu 1. Sistem Informasi Manajemen
2.
3.
ManajemenDatabase
E-Bisnis
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
S-1
S-2 S-3
NamaPerguruanTinggi Univ. Brawijaya
Malang
Univ. Brawijaya
Malang
BidangIlmu Ilmu Administrasi Ilmu Administrasi
22
Niaga Bisnis
TahunMasuk-Lulus 1995-2001 2001-2004
JudulSkripsi/ Thesis/
Disertasi
Peranan Pengawasan
Produksi
DalamKaitanya
Dengan Pengawasan
Mutu
Pengaruh
Implementasi
Intranet Terhadap
Kualitas Informasi
Perusahaan
NamaPembimbingan/
Promotor
Dra. Fransisca
Yaningwati,M.Si
Drs.
Kertahadi,.M.Com
23
C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Jumlah (Juta Rp) -
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Pengabdian Kepada
Masyarakat Pendanaan
Sumber Jumlah (Juta Rp)
E. Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor/Tahun
1.
2. 3.
Dst.
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir
No. Nama Temu Ilmiah / Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
1 International Conference
Digital Empowerment For SMEs Based On Coorporate Social Responsibility
Gaidar Forum Rusia, 11-13 May, 2017
2 International Conference
Collaboration between Social Values and Information CommunicationTechnology: A Strategy to Empower Start-ups in Indonesia
UMY Yogyakarta 30-31 Juli 2019
3 Dst.