Jurnal Transit Volume 1 Nomer 2 46
ABSTRAK Gigi merupakan salah satu bagian kecil dari tubuh manusia, tetapi bagi
tenaga kesehatan terutama dokter gigi, gigi merupakan bagian yang sangat penting. Penyakit jaringan keras gigi yang paling sering ditemui pada manusia adalah gigi berlubang. Penyakit ini ditandai dengan adanya kerusakan pada jaringan keras gigi itu sendiri (lubang pada gigi).
Dengan adanya sistem pakar ini dapat mewakili seorang dokter gigi dalam mendeteksi penyakit gigi berlubang sehingga pengguna lebih menghemat waktu dan biaya.Dalam sistem pakar ini metode inferensi yang digunakan adalah forward chaining. Forward chaining digunakan untuk menguji faktor-faktor yang dimasukkan pengguna dengan aturan yang disimpan dalam sistem satu demi satu hingga dapat diambil satu kesimpulan.
Untuk membantu dalam pengembangan sistem ini,penulis menggunakan metode waterfall. Tahapan penelitian ini dimulai dari menentukan suatu masalah yang terjadi, kemudian mencari kebutuhan pengguna dan menganalisa kondisi yang ada. Setelah itu, baru dilakukan tahap perancangan guna menentukan spesifikasi detail dari komponen dan produk informasi. Setelah sesuai dengan hasil tahap analisis baru dilakukan pengujian terhadap program yang telah dibuat. Ketika sistem sudah berjalan dilakukan monitoring proses, evaluasi dan perbaikan bila diperlukan. Diharapkan dengan sistem ini,orang awam dapat menyelesaikan masalah tertentu tanpa bantuan para ahli dalam bidang tersebut.
Kata kunci : Sistem pakar, gigi berlubang, forward chaining
Jurnal Transit Volune 1 Nomer 2 47
SISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT GIGI BERLUBANG DENGAN METODE FORWARD CHAINING
PADA KLINIK DOKTER GIGI “ANI SUBEKTI” SEMARANG
Arnaka Sandy Putra, Susanto, Mufadhol 1) Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Semarang
ABSTRACT Teeth are small part of the human body, but for health workers,
especially doctors, tooth is a very important part. Dental hard tissue disease most common in humans is cavities. The disease is characterized by damage to the hard tissues of the tooth itself (holes in the teeth).
With the expert system may represent a dentist in detecting disease cavities so users can save time and money. In this expert system inference using a forward chaining method. Forward chaining is used to examine the factors entered by the user with the rules stored in the system one by one until only one conclusion can be drawn.
To assist in the development of this system, the authors of this study use waterfall. Stages method starts from defining the problem occurs, then search for the user's needs and analyze existing conditions. After that, just do the design stage to determine the detailed specification of components and product information. After corresponding with the results of the new analysis testing phase of the program have been made. When the system is running do the monitoring process, evaluation and repair if necessary. Hopefully with this system, ordinary people can solve specific problems without the help of experts in the field. Keywords: Expert systems, cavities, forward chaining
PENDAHULUAN
Tubuh manusia terdiri dari berbagai macam organ tubuh. Gigi merupakan salah satu bagian kecil dari tubuh manusia, tetapi bagi tenaga kesehatan terutama dokter gigi, gigi merupakan bagian yang sangat penting. Manusia setiap hari memerlukan giginya untuk berbicara, mengunyah, bersiul atau bernyanyi. Gigi adalah bagian keras yang terdapat di dalam mulut manusia. Mereka memiliki struktur yang bervariasi yang
memungkinkan mereka untuk melakukan banyak tugas. Fungsi utama dari gigi adalah untuk merobek dan mengunyah makanan. Senyum dengan deretan gigi yang bagus memberikan suatu penampilan yang menarik serta menambah kepercayaan pada diri sendiri. Tetapi semua orang baru mulai memperhatikan giginya setelah gigi itu mulai sakit (Ghofur, 2012).
Menurut Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, Sri Angky Soekanto,
Jurnal Transit Volune 1 Nomer 2 48
penyakit pada gigi yang paling sering dialami oleh manusia di seluruh dunia dan ditemukan 95 persen jumlah penduduk dunia adalah penyakit gigi berlubang. Gigi berlubang (caries) adalah lubang dalam dua lapisan luar gigi yang disebut enamel dan dentin. Enamel adalah putih terluar permukaan yang keras dan dentin adalah lapisan kuning tepat di bawah enamel. Jika tidak diobati oleh seorang dokter gigi, karies akan terus tumbuh dan pada akhirnya menyebabkan gigi tanggal (Jatmiko, 2012).
Bidang pelayanan dengan menggunakan sistem pakar diharapkan dapat mempercepat dalam mendiagnosis penyakit gigi berlubang tanpa harus berhadapan dengan dokter gigi secara langsung. Melihat hal ini pengembangan sistem pakar dapat bermanfaat untuk membantu peningkatan kinerja dalam bidang kedokteran.
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka perumusan masalah dapat dirumuskan yaitu bagaimana membuat sistem pakar pendeteksi penyakit gigi berlubang sehingga dapat digunakan oleh orang banyak maupun sebagai alat bantu bagi dokter gigi dalam mendeteksi penyakit gigi berlubang.
METODOLOGI PENELITIAN Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah :
a. Metode Observasi Dengan mengamati secara
langsung serta mencatat
sistematis obyek yang dijadikan penelitian.
b. Metode Wawancara Wawancara merupakan
metode pencarian dan pengumpulan informasi data dengan cara melakukan tanya jawab kepada narasumber secara langsung.
c. Metode Pustaka Metode ini digunakan
dengan mengumpulkan referensi-referensi atau literature ilmiah berupa buku, karya tulis, ataupun dari hasil pencarian melalui internet.
Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam pembuatan sistem pakar ini adalah waterfall. Tahapan yang terdapat dalam model waterfall: 1. Perencanaan 2. Analisis 3. Perancangan 4. Implementasi 5. Testing 6. Pemeliharaan
Gambar 1. Metode Waterfall
TINJAUAN PUSTAKA Kecerdasan Buatan
Sub bidang pengetahuan komputer yang khusus ditujukan untuk membuat perangkat lunak dan
Jurnal Transit Volune 1 Nomer 2 49
perangkat keras yang sepenuhnya bisa menirukan beberapa fungsi otak manusia disebut kecerdasan buatan atau artificial intelligence.
Dengan demikian diharapkan komputer dapat membantu manusia dalam memecahkan berbagai masalah yang rumit untuk diselesaikan (Kristanto, 2004).
Sistem Pakar
Sistem pakar adalah suatu set aturan yang menganalisis informasi mengenai suatu kelas masalah yang spesifik serta analisis matematis dari masalah tersebut. Tergantung dari desainnya, sistem pakar juga mampu merekomendasikan suatu rangkaian tindakan pengguna untuk dapat menerapkan koreksi. Sistem ini memanfaatkan kapabilitas penalaran untuk mencapai suatu simpulan (Andi, 2005).
Mesin Inferensi
Mesin inferensi berperan sebagai otak dari sistem pakar. Mesin inferensi berfungsi untuk memandu proses penalaran terhadap suatu kondisi, berdasarkan pada basis pengetahuan yang teredia.
Salah satu teknik inferensi yaitu, forward chaining. Forward chaining merupakan grup dari multiple inference yang melakukan pencarian dari suatu masalah kepada solusinya. Jika klausa premis sesuai dengan situasi (bernilai TRUE) maka proses akan meng-assert konklusi.
Penyakit Gigi Berlubang
Gigi adalah bagian keras yang terdapat di dalam mulut manusia. Mereka memiliki struktur yang bervariasi yang memungkinkan
mereka untuk melakukan banyak tugas. Fungsi utama dari gigi adalah untuk merobek dan mengunyah makanan. Senyum dengan deretan gigi yang bagus memberikan suatu penampilan yang menarik serta menambah kepercayaan pada diri sendiri. Tetapi semua orang baru mulai memperhatikan giginya setelah gigi itu mulai sakit (Ghofur, 2012). Microsoft Visual Basic 2010
Visual Basic 2010 merupakan salah satu bagian dari produk pemrograman yang dikeluarkan oleh Microsoft, yaitu Microsoft Visual Studio 2010. Microsoft Visual Studio 2010 merupakan produk lingkungan pengembangan terintegrasi atau IDE yang dikeluarkan oleh Microsoft (Wahana Komputer, 2010).
Microsoft Access 2010
Microsoft Access 2010 adalah sebuah perangkat lunak pengolah basis data yang berjalan di bawah sistem operasi Windows. Penggunaan Microsoft Access 2010 memungkinkan user untuk merancang, membuat, dan mengelola database secara mudah dan cepat (Wahana Komputer, 2010).
Unified Modeling Language
Unified Modelling Language (UML) adalah sistem notasi yang sudah dibakukan di dunia pengembangan sistem, hasil kerja bersama dari Graddy Booch, James Rumbaugh dan Ivan Jacobson (Munawar, 2005).
Jurnal Transit Volune 1 Nomer 2 50
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisa Kebutuhan Agar sistem pakar dapat
dioperasikan secara maksimal maka ada beberapa hal yang diperlukan, yaitu: a. Tersedianya perangkat lunak
(software) yaitu bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic 2010, Microsoft Office Access, dan sistem operasi Microsoft Windows XP atau versi sesudahnya.
b. Perangkat keras (hardware) sebagai sarana dalam menjalankan program sistem pakar adalah sebagai berikut: 1. Memori minimal 256 Mb 2. Keyboard 3. Mouse 4. Processor minimal Pentium
III 5. Hard disk minimal 40 GB
6. Monitor dengan resolusi warna 800 x 600
c. User (brainware) selaku objek dalam pengembangan sistem pakar pendeteksi penyakit gigi berlubang tersebut, oleh karena itu dibutuhkan user yang memenuhi beberapa kriteria, diantaranya: 1. Mampu mengoperasikan
komputer secara mendasar 2. Memahami tentang
perangkat lunak yang digunakan
3. Mengerti tentang perkembangan teknologi informasi
Perancangan Sistem Pada tahap perancangan ini
sedikit gambaran tentang program sistem pakar yang dibuat yang nantinya akan dikembangkan pada bab selanjutnya.
Unified Modeling Language a. Use Case Diagram
Gambar 2. Use Case Diagram
PakarPasien
perbaharui_item_penyakit
login
perbaharu_item_solusi
konsultasi
lihat_informas i_penyakit
lihat_profil_penyusun
lihat_bantuan
<<extend>>
<<extend>>
<<extend>>
<<extend>>
perbaharui_item_pertanyaan<<extend>>
<<extend>>
<<extend>>
<<extend>>
<<extend>>
<<extend>>
<<extend>>
<<extend>>
ganti_password
<<extend>>
Jurnal Transit Volune 1 Nomer 2 51
b. Activity Diagram
Gambar 3. Activity Diagram Log in
Gambar 4. Activity Diagram
Perbaharui Item Penyakit
Gambar 5. Activity Diagram Perbaharui Item Pertanyaan
Gambar 6. Activity Diagram
Perbaharui Item Solusi
Start
Masukkan Username & password
Login
Tidak
Form Menu utama
Ya
Exit
Finish
SystemPakar
login
memilih menu
tampilan awal
mulai
tampilan menu utama pakar
tidaktampil form perbaharui
i tem penyakit
ya
perbaharui penyakit
stop
perbaharui item penyakit
tidak
ya
tidak
ya
SistemPakar
login
memi lih menu
tampilan awal
mulai
tampilan menu utama pakar
perbaharui i tem pertanyaan
tampil form perbaharui item pertanyaan
perbaharui gejala
stop
tidak
ya
tidak
yatidak
ya
SistemPakar
login
memilih menu
tampilan awal
mulai
tampi lan menu utama pakar
perbaharui i tem solusi
tampi l form perbaharui i tem solusi
perbaharui solusi
stop
tidak
ya
tidak
ya
ya
tidak
SistemPakar
Jurnal Transit Volune 1 Nomer 2 52
Gambar 7. Activity Diagram Ganti
Password
Gambar 8. Activity Diagram
Konsultasi
Gambar 9. Activity Diagram
Informasi Penyakit
Gambar 10. Activity Diagram
Bantuan
login
memilih menu
tampilan awal tidak
mulai
tampilan menu utama pakar
ya
ganti password
tampil form ganti password
perbaharui password
stop
tidak
ya
yatidak
SistemPakar
memilih menu
pilih menu pasien
tampilan awal
mulai
tampil form konsultasi
pilih gejala
tampil hasil konsultasi
stop
tampilan menu utama pasien
tidak
ya
tidak
ya
ya
tidak
SistemPasien
memilih menu
pilih menu pasien
tampilan awal
mulai
tampil form informasi penyakit
pilih penyakittidak
tampil informasi penyakit
ya
tampilan menu utama pasien
tidak
ya
tidak
ya
SistemPasien
memilih menu
pilih menu pasien
tampilan awal
mulai
tampil form bantuan
stop
tampilan menu utama pasien
tidak
ya
tidak
ya
SistemPasien
Jurnal Transit Volune 1 Nomer 2 53
Gambar 11. Activity Diagram Profil
Penyusun
c. Class Diagram
Gambar 12. Class Diagram
Perancangan Database
Tabel 1. Tabel Tlogin Field Name Type Size Description
Username Text 25 Username Pakar
Password Text 25 Password Pakar
Tabel 2. Tabel Tpenyakit
Field Name Type Size Description
Kde Text 5 Kode Penyakit
Nama Text 50 Nama Penyakit
Informasi Text 225 Informasi Penyakit
Saran Text 225 Solusi Peyakit
Tabel 3. Tabel Tpertanyaan
Field Name Type Size Description Kode Text 5 Kode Pertanyaan Kd Text 5 Nama Penyakit Pertanyaan1 Text 225 Pertanyaan 1 Pertanyaan2 Text 225 Pertanyaan 2 Pertanyaan3 Text 225 Pertanyaan 3 Pertanyaan4 Text 225 Pertanyaan 4
IMPLEMENTASI Kebutuhan Hardware dan Software yang Digunakan a. Perangkat keras yang
digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Komputer intel core i3 2. RAM 2 GB 3. Hardisk space 250 GB 4. Monitor 5. Mouse 6. Keyboard
b. Kebutuhan software yang digunakan adalah sebagai berikut:
memilih menu
pilih menu pasien
tampilan awal tidak
mulai
stop
tampilan menu utama pasien
ya
lihat profil penyusun
tidak
ya
SistemPasien
Tloginusernamepassword
log in()batal()kembali()masukkan username & password()
TpertanyaanKodeKdPertanyaan1Pertanyaan2Pertanyaan3Pertanyaan4
simpan()update()hapus()edit()reset()masukan data baru()keluar()
0..*
1
0..*
1
TpenyakitKdeNamaInformasiSaran
simpan()update()hapus()edit()reset()masukkan data baru()keluar()
0..*
1
0..*
1
11..*1..* 1
Jurnal Transit Volune 1 Nomer 2 54
1. Sistem Operasi Windows XP
2. Microsoft Visual Basic 2010
3. Microsoft Office Access 2010
Implementasi Tampilan Awal Saat aplikasi sistem pakar
pertama kali dijalankan akan muncul tampilan awal. Tombol ‘Konsultasi Pasien” untuk pasien menuju ke Menu Utama Pasien, dan tombol “Pakar” untuk pakar menuju ke Menu Utama Pakar.
Gambar 13. Tampilan Awal
Implementasi Tampilan Log In
Saat masuk ke menu log in sebagai pakar harus memasukkan username dan password agar bisa masuk ke Menu Utama Pakar.
Gambar 14. Tampilan log in
Implementasi Tampilan Menu Utama
Menu utama merupakan form yang digunakan untuk
menampung submenu-submenu yang ditawarkan oleh aplikasi sistem pakar ini. Apabila seseorang log in sebagai Pakar akan muncul seperti yang tampak pada gambar berikut ini, namun bila log in sebagai Pasien, pilihan menu Perbaharui tidak akan muncul.
Gambar 15. Tampilan Menu
Utama
Implementasi Tampilan Informasi Penyakit
Form informasi penyakit merupakan form yang berfungsi untuk menampilkan informasi mengenai penyakit yang tersedia.
Gambar 16. Tampilan Informasi
Penyakit Implementasi Tampilan Menu Konsultasi
Form konsultasi merupakan form yang berfungsi untuk
Jurnal Transit Volune 1 Nomer 2 55
mendiagnosa yaitu dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sudah disediakan. Kemudian akan muncul kemungkinan hasil diagnosa sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan yang telah pasien jawab.
Gambar 17. Tampilan Menu
Konsultasi
Implementasi Tampilan Perbaharui Item Penyakit
Menu ini merupakan menu yang digunakan untuk memperbaharui informasi penyakit. Pada form ini, seorang pakar dapat meng-update, menghapus, serta menambah data penyakit.
Gambar 18. Tampilan Perbaharui
Item Penyakit
Implementasi Tampilan Perbaharui Item Pertanyaan
Menu ini merupakan menu yang digunakan untuk memperbaharui pertanyaan-pertanyaan untuk penyakit yang telah ditambahkan pada menu Perbaharui Informasi Penyakit.
Gambar 19. Tampilan Perbaharui
Item Pertanyaan
Implementasi Tampilan Perbaharui Item Penyakit
Menu ini merupakan menu yang digunakan untuk memperbaharui solusi penyakit. Pada form ini, seorang pakar dapat meng-update, menghapus, serta menambah data penyakit.
Gambar 20. Tampilan Perbaharui
Item Solusi
Implementasi Tampilan Menu Bantuan
Form bantuan merupakan form yang berfungsi untuk
Jurnal Transit Volune 1 Nomer 2 56
mengetahui cara penggunaan atau langkah-langkah dari program yang telah dibuat.
Gambar 21. Tampilan Bantuan
Implementasi Tampilan Menu Profil Penyusun
Gambar 22. Tampilan Profil
Penyusun
Metode Pengujian Hasil Pengujian White Box
Untuk pengujian menggunakan metode white box adalah pengujian berbasis path. Dengan menggunakan basis path ini memungkinkan desainer test case mengukur kompleksitas logis dari desain prosedural dan menggunakannya sebagai pedoman untuk menetapakan basis set dari setiap jalur eksekusi.
1. Pengujian Evaluasi a. Bagan Alir
Gambar 23. Bagan Alir
b. Listing Program
Jurnal Transit Volune 1 Nomer 2 57
c. Grafik Alir
1
2
4
6
8
10
3
5
7
9
Gambar 24. Grafik Alir
d. Kompleksitas siklomastis
(pengukuran kuantitatif kompleksitas logis suatu program) dari grafik alir dapat diperoleh dengan perhitungan:
E = Jumlah Edge grafik alir N = Jumlah Simpul grafik alir Jadi kompleksitas Siklomatisnya: V(G) = 13 – 10 + 2 = 5
e. Basis set yang dihasilkan 1-2-4-6-8-10 1-2-3-10 1-2-4-5-10 1-2-4-6-7-10 1-2-4-6-8-9-10
Hasil Pengujian Black Box
Pengujian selanjutnya dilakukan untuk memastikan masukan akan menjalankan proses yang tepat dan menghasilkan output yang sesuai dengan rancangan.
Jurnal Transit Volune 1 Nomer 2 58
Tabel 4. Hasil Pengujian Black Box No. Nama Script Output/Next
State Ket.
1. Menu Informasi Penyakit
Public Class FrmIstilah Private Sub btnkembali_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles btnkembali.Click FrmMenuUtama.Show() Me.Hide() End Sub Private Sub FrmIstilah_Load(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles MyBase.Load Call nama2() End Sub
Tampilan Menu Informasi Penyakit
Sesuai
2. Menu Konsultasi
Public Class FrmKonsultasi Private Sub btnkmb_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles btnkmb.Click Me.Close() FrmMenuUtama.Show() End Sub Private Sub FrmKonsultasi_Load(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles MyBase.Load Call buka koneksi() End Sub End Class
Tampilan konsultasi
Sesuai
3. Menu Bantuan
Public Class FrmPenggunaan Private Sub Button1_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles Button1.Click Me.Hide() FrmMenuUtama.Show() End Sub End Class
Tampilan Menu Bantuan
Sesuai
4. Menu Profil Penyusun
Public Class FrmPembuat Private Sub Button1_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles Button1.Click Me.Hide() FrmMenuUtama.Show() End Sub End Class
Tampilan Menu Profil Penyusun
Sesuai
Jurnal Transit Volune 1 Nomer 2 59
KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan dan uraian pada bab-bab terdahulu, maka penulis dapat mengambil kesimpulan:
1. Penelitian ini menghasilkan suatu
program untuk mendeteksi penyakit gigi berlubang dengan menggunakan pemrograman Visual Basic 2010 yang lebih mudah dalam penggunaannya.
2. Dengan sistem pakar ini dapat mewakili seorang pakar medis agar mampu mendeteksi penyakit gigi berlubang sehingga bagi masyarakat lebih menghemat waktu dan biaya karena dapat diakses secara cepat dan mudah oleh orang biasa tanpa perlu datang ke seorang dokter.
3. Dengan menggunakan metode penelusuran forward chaining, sistem ini mampu melakukan diagnosa penyakit gigi berlubang berdasarkan gejala-gejala yang dipilih oleh pasien.
DAFTAR PUSTAKA Andi, 2005, Pengembangan Sistem
Pakar Menggunakan Visual Basic, Andi Offset, Yogyakarta
Ghofur, Abdul, 2012, Kesehatan Gigi dan Mulut, Mitra Buku, Jakarta
Herman, Pengantar Sistem Pakar, URL: http://tmm999.blogspot.com/2012/06/ diunduh 2 Mei 2012
Jatmiko, Denny Adhi, 2012, Sistem Pakar Diagnosa Gangguan Pada Gigi Menggunakan Metode Forward Chaining, Skripsi, Unisbank, Semarang
Kristanto, Andri, 2004, Kecerdasan Buatan, Graha Ilmu, Yogyakarta
Munawar, 2005, Pemodelan Visual dengan UML, Graha Ilmu, Yogyakarta
Nugroho, 2005, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, Andi Offset, Yogyakarta
Pudjo Widodo, Prabowo dan Herlawati, 2011, Menggunakan UML, Informatika, Bandung
Wahana Komputer, 2010, Praktis Microsoft Office 2010, Andi, Yogyakarta