BAB I
PENDAHULUAN
I. 1. Latar Belakang Masalah
Kegiatan pembelajaran pada umumnya terdiri dari banyak aspek yang
tersusun dan dilaksanakan secara sistematis. Dimulai dari persiapan, seperti
pembuatan silabus dan RPP dan penyiapan materi ajar. Kemudian masuk ke proses
pembelajaran, bagaimana proses penyampaian materi, model pembelajaran yang
digunakan, penggunaan fasilitas dan sarana penunjang. Hingga ke tahapan evaluasi
pembelajaran.
Dalam melakukan evaluasi, ada banyak model yang biasa digunakan
pendidik. Evaluasi sendiri merupakan titik kulminasi dalam proses pembelajaran,
karena dari evaluasi bisa diketahui apakah tujuan proses pembelajaran berhasil dicapai
atau tidak. Evaluasi yang biasa digunakan yaitu, evaluasi tertulis, evaluasi lisan,
maupun berupa presentasi. Presentasi yang digunakan yaitu berbentuk seminar
ataupun pameran tugas.
Hal yang tidak jauh berbeda terjadi di lingkungan Jurusan Pendidikan Teknik
Arsitektur Universitas Pendidikan Indonesia (JPTA UPI). Model presentasi dipilih
oleh para dosen agar mahasiswa memiliki motivasi berlipat dalam mengerjakan
tugasnya. Tugas mahasiswa dipresentasikan dalam bentuk pameran tugas, dengan
model ini tugas atau karya mahasiswa bisa diapresiasi oleh masyarakat luas.
Pelaksanaan pameran tugas biasanya digunakan pada mata kuliah perancangan,
seperti Nirmana, Perancangan Interior atau Studio Perancangan Arsitektur.
Dalam Galeri Nasional dinyatakan bahwa: “Pengertian pameran adalah suatu
kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan sehingga dapat diapresiasi
oleh masyarakat luas.” (http://www.galeri-nasional.or.id). Sementara itu, Soemanto
(1987) secara umum mendefinisikan motivasi sebagai suatu perubahan tenaga yang
ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi pencapaian tujuan. Dengan
mengetahui bahwa tugasnya akan dipamerkan, mahasiswa diharapkan bekerja
semaksimal mungkin, sehingga ketika karyanya dipamerkan bisa menimbulkan
kebanggaan dan tidak mempermalukan dirinya sendiri.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis bermaksud mengadakan
penelitian dengan judul, “PENGARUH PAMERAN TUGAS MAHASISWA
1
TERHADAP MOTIVASI MENGERJAKAN TUGAS MAHASISWA JURUSAN
PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR UPI.”.
I. 2. Rumusan Dan Pembatasan Masalah
I. 2.1. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka persoalan mendasar yang hendak
ditelaah dalam proposal penelitian ini adalah:
a. Bagaimana konsep pameran tugas di JPTA UPI?
b. Bagaimana presepsi mahasiswa tentang pameran tugas mahasiswa JPTA UPI?
c. Bagaimana pengaruh pameran tugas mahasiswa terhadap motivasi
mengerjakan tugas mahasiswa JPTA UPI?
I. 2.2. Batasan Masalah
Pembatasan masalah diperlukan agar penelitian tetap pada permasalahan yang
diteliti dan terarah jelas. Pembatasan masalah yang dilakukan pada penelitian ini
yaitu:
a. Pameran Tugas Mahasiswa
Pameran Tugas Mahasiswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah salah
satu dari bagian dari proses pembelajaran yang meliputi: konsep pameran,
bentuk pameran, waktu pameran, tempat pameran serta skala pameran.
b. Motivasi Mengerjakan Tugas
Motivasi mengerjakan tugas mahasiswa dibatasi pada perilaku dalam proses
pengerjaan tugas yang meliputi: pengumpulan referensi, proses responsi atau
asistensi, waktu pengerjaan tugas, pemanfaatan fasilitas, tujuan yang ingin
dicapai.
I. 3. Definisi Operasional
Judul perlu dijelaskan istilah-istilahya untuk menyamakan presepsi mengenai
arah penulisan agar tidak terjadi salah pengertian.
“PENGARUH PAMERAN TUGAS TERHADAP MOTIVASI
MENGERJAKAN TUGAS MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK
ARSITEKTUR UPI.”.
a. Pameran adalah suatu kegiatan penyajian karya seni rupa untuk
dikomunikasikan sehingga dapat diapresiasi oleh masyarakat luas.
(http://www.galeri-nasional.or.id)
2
b. Tugas adalah sesuatu yang wajib dikerjakan atau yang ditentukan untuk
dikerjakan dan merupakan tanggung jawab seseorang. (Kamus Besar
Bahasa Indonesia)
c. Motivasi Mengerjakan Tugas berarti membangkitkan motif,
membangkitkan daya gerak, atau menggerakkan seseorang atau diri
sendiri untuk berbuat sesuatu dalam rangka mencapai suatu kepuasan atau
tujuan dalam segi pembelajaran di sekolah. (Sobur, 2003:267)
d. Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur UPI. Merupakan jenjang
pendidikan tinggi yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan tenaga
pendidikan dan praktisi dalam budang teknik arsitektur ermasuk di
dalamnya memenuhi kebutuhan akan guru-guru SMK Bangunan.
(Kurikulum UPI 2009)
I. 4. Tujuan Penelitian
Tujuan adalah hal-hal yang ingin dicapai dalam penelitian ini. Tujuan penelitian ini
secara umum adalah :
a. Mendeskripsikan konsep pameran tugas mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik
Arsitektur UPI.
b. Mengetahui presepsi mahasiswa tentang pameran tugas mahasiswa Jurusan
Pendidikan Teknik Arsitektur UPI.
c. Mengetahui pengaruh pameran tugas mahasiswa terhadap motivasi mengerjakan
tugas mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur UPI.
I. 5. Manfaat Penelitian
I. 5.1. Manfaat Teoritis
Diharapkan hasil penelitian ini dapat mengembangkan proses
pembelajaran dalam pemanfaatan pameran tugas dengan konsep yang lebih
inovatif. Selain itu, diharapkan juga agar hasil penelitian ini dapat memancing
pikiran-pikiran kritis sehingga penelitian ini dapat dikembangkan dikemudian
hari dan dapat memberi manfaat yang lebih baik lagi.
I. 5.2 .Manfaat Praktis
- Bagi dosen dan praktisi pendidikan, hasil penelitian ini dapat digunakan
sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan proses pembelajaran dimana
pameran sebagai salah satu komponennya.
3
- Bagi pembaca, diharapkan dapat menambah pengetahuan umum dan wawasan
mereka mengenai pengaruh pameran tugas mahasiswa terhadap motivasi
mengerjakan tugas.
I. 6. Sistematika Penelitian
Sistematika penulisan disusun untuk memudahkan pembaca memahami
keseluruhan isi penelitian secara konseptual. Laporan ini disusun dengan sistematika
sebagai berikut.
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi hal-hal yang paling mendasar dalam penelitian ini yang
terdiri dari latar belakang masalah yang dikaji, rumusan masalah yang akan
menjadi batasan ruang lingkup dalam pembahasan penelitian ini, tujuan
penelitian yang ingin dicapai, manfaat penelitian yang dapat diperoleh, definisi
operasional untuk menyamakan presepsi mengenai arah penulisan, dan
sistematika penilisan yang akan menjadi struktur penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada tinjauan pustaka mencakup teori-teori ilmiah yang berhubungan dengan
anggapan dasar untuk memperkuat teori tentang permasalahan penelitian yaitu
dalam hal desain kelas dan motivasi belajar siswa.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini akan dibahas metode penelitian yang digunakan, instrumen
penelitian yang digunakan serta langkah-langkah dalam penelitian.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II. 1. Pameran Tugas
Dalam Galeri Nasional dinyatakan bahwa: “Pengertian pameran adalah suatu
kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan sehingga dapat diapresiasi
oleh masyarakat luas.” (http://www.galeri-nasional.or.id)
Sementara itu secara khusus, manfaat pameran bagi siswa ditegaskan Rasjoyo
(Cahyono, 1994) bahwa: Penyelenggaraan pameran di sekolah memiliki manfaat, di
antaranya: (1) menumbuhkan dan menambah kemampuan siswa dalam memberi
apresiasi terhadap karya orang lain; (2) menambah wawasan dan kemampuan dalam
memberikan evaluasi karya secara lebih objektif; (3) melatih kerja kelompok
(bekerjasama dengan orang lain); (4) mempertebal pengalaman sosial; (5) melatih
siswa untuk bertanggungjawab dan bersikap mandiri; (6) melatih siswa untuk
membuat suatu perencanaan kerja melaksanakan apa yang telah direncanakan,
(membangkitkan motivasi dalam berkarya seni; dan (8) sebagai sarana untuk
penyegaran bagi siswa dari kejenuhan belajar di kelas, dan sebagainya.
II. 2. Motivasi Mengerjakan Tugas
Soemanto (1987) secara umum mendefinisikan motivasi sebagai suatu
perubahan tenaga yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi pencapaian
tujuan. Karena kelakuan manusia itu selalu bertujuan, kita dapat menyimpulkan
bahwa perubahan tenaga yang memberi kekuatan bagi tingkahlaku mencapai
tujuan,telah terjadi di dalam diri seseorang.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah energi aktif yang
menyebabkan terjadinya suatu perubahan pada diri sesorang yang nampak pada gejala
kejiwaan, perasaan, dan juga emosi, sehingga mendorong individu untuk bertindak
atau melakukan sesuatu dikarenakan adanya tujuan, kebutuhan, atau keinginan yang
harus terpuaskan.
Motivasi seseorang sangat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu :
a. Faktor Internal; faktor yang berasal dari dalam diri individu, terdiri atas:
1. Persepsi individu mengenai diri sendiri;
2. Harga diri dan prestasi;
3. Harapan;
5
4. Kebutuhan;
5. Kepuasan kerja;
b. Faktor Eksternal; faktor yang berasal dari luar diri individu, terdiri atas:
1. Jenis dan sifat pekerjaan;
2. Kelompok kerja dimana individu bergabung;
3. Situasi lingkungan pada umumnya;
4. Sistem imbalan yang diterima;
II. 3. Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur Universitas Pendidikan Indonesia
Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur UPI. Merupakan jenjang pendidikan
tinggi yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan tenaga pendidikan dan praktisi
dalam budang teknik arsitektur ermasuk di dalamnya memenuhi kebutuhan akan
guru-guru SMK Bangunan. (Kurikulum UPI 2009)
II. 4. Kerangka Berpikir
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan sebelumnya, maka kerangka
berpikir dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : “Jika pameran tugas
mahasiswa ada, maka motivasi mahasiswa dalam mengerjakan tugas akan tinggi.”
II. 5. Hipotesis
Suharsimi Arikunto (2006: 71) mengemukakan bahwa ”Hipotesis adalah
suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah penelititan, sampai
terbukti melalui data yang terkumpul”.
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan sebelumnya, maka hipotesis
dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : “Terdapat pengaruh antara
pameran tugas mahasiswa terhadap motivasi mahasiswa dalam mengerjakan tugas.”
6
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
III. 1. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.
Metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan
dan menjawab persoalan-persoalan suatu fenomena atau peristiwa yang terjadi saat
ini, baik tentang fenomena dalam variable tunggal maupun kolerasi dan atau
perbandingan berbagai variable. Penelitian deskriptif berusaha mendeskripsikan suatu
peristiwa atau kejadian yang menjadi pusat perhatian tanpa memberikan perlakuan
khusus terhadap peristiwa tersebut. Tujuan penelitian deskriptig, yakni untuk
menjelaskan secara sistematis, factual, dan akurat mengenai gakta-fakta dan sifat-sifat
populasi tertentu.
Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif, yaitu pendekatan yang dilakukan dituntut dengan menggunakan angka,
mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari
hasilnya. Untuk memperoleh data yang objektif, maka digunakan dua bentuk
penelitian, yaitu:
a. Penelitian Kepustakaan (Library Research), yaitu penelitian yang
dilakukan dengan mengumpulkan, membaca dan menganalisa buku yang ada
relevansinya dengan masalah yang dibahas.
b. Penelitian Lapangan (Field Research), yaitu penelitian untuk memperoleh data-data
lapangan langsung. Dengan cara mendatangi langsung sekolah alam yang akan
diteliti.
III. 2. Tempat dan Waktu Penelitian
- Tempat
Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur Universitas Pendidikan Indonesia
- Waktu
Mei – Juli 2012
III. 3. Variabel Penelitian
Adapun yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah:
a. Variabel pameran tugas JPTA UPI (X)
7
Variabel ini sebagai Variabel Independen (Variabel Bebas), yaitu masukan yang
memberi pengaruh terhadap hasil. Variabel ini diberi simbol dengan huruf X.
b. Variabel motivasi mengerjakan tugas mahasiswa (Y)
Variabel ini sebagia Variabel Dependen (Variabel Terikat), yaitu hasil pengaruh
Variabel Independen. Variabel ini diberi simbol dengan huruf Y.
III. 4. Populasi Dan Sampel
III. 4. 1. Populasi
Menurut Riduwan (2008:130) populasi merupakan objek atau
subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu
berkaitan dengan masalah penelitian, atau dalam pengertian lain seperti
yang dinyatakan oleh Sugiyono (2009: 61) bahwa populasi adalah
generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya.
Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa
Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur UPI.
III. 4. 2. Sampel
Menurut Sugiyono (2009: 62), sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Atau dalam pengertian lain
sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan
tertentu yang akan diteliti (Riduwan, 2008:56).
Sampel dalam penelitian ini, yaitu mahasiswa Jurusan Pendidikan
Teknik Arsitektur UPI yang mengontrak mata kuliah perancangan, seperti
Nirmana, Perancangan Interior dan Studio Perancangan Arsitektur 3.
III. 5. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
III. 5. 1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan jalan
pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif, dan rasional
mengenai berbagai fenomena. Jenis-jenis informasi tertentu
dapatdiperoleh dengan baik melalui pengamatan langsung oleh peneliti.
8
Bila informasinya mengenai aspek objek atau benda mati, maka prosesnya
relative sederhana dan bias jadi hanya terdiri dari langkah
mengklasifikasi, mengukur dan menghitung.
b. Studi Literatur
Studi literatur dilakukan untuk mengkaji teori-teori yang berkaitan dengan
variable-variabel yang dijadikan objek dalam penelitian ini.
c. Wawancara
Wawancara adalah proses Tanya jawab dalam penelitian yang
berlangsung secara lisan dalam mana dua orang atau lebih bertatap muka
mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan-
keterangan.
d. Kuesioner
Kuesioner adalah proses Tanya jawab dalam peneltian secara tidak
langsung melalui tulisan, yaitu dengan cara membagikan angket atau
lembaran yang berisi pertanyaan yang berkaitan dengan penelitian kepada
sampel penelitian.
III. 5. 2. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat untuk mengolah data yang dibutuhkan
dalam proses penelitian. Dan Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya. Teknik pengumpulan data kuesioner digunakan
untuk mencari data dari variabel x (Pameran Tugas) dan y ( Motivasi
Mahasiswa).
III. 6. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data
III. 6. 1. Teknik Pengolahan Data
Langkah langkah yang ditempuh untuk pengolahan data adalah sebagai
berikut:
a. Uji Validitas
Angket diujicobakan untuk diuji validitas dan reliabilitasnya, karena
instrument yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu Valid
dan Reliable.
9
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkan keandalan
alat ukur. Penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang
terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti,
sehingga valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur
apa yang seharusnya diukur (sugiyono,2009).
Untuk menguji tingkat validitas alat ukur, pengukuran dilakukan
dengan analisis factor, yaitu dengan mengkorelasikan antara skor item
instrument dengan rumus Korelasi Product Moment. (Arifin 2011:245).
Keterangan:rxy= koefisien korelasi antara variable x dan yx= (xi-x)y= (yi-y)
b. Uji Realibilitas
Pengujian angket dalam penelitian ini dilakukan degan cara
mencobakan instrument sekali saja, sehingga pengujian realibilitas pada
penelitian ini menggunakan teknik belah dua dari Spearman Brown (split
half).
Keterangan:ri = reabilitas internal seluruh instrumentrb = kolerasi product moment antara belahan pertama dan kedua
Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien yang
ditemukan besar atau kecil, maka ditentukan tingkat interprestasi terhadap
koefisien kolerasi tersebut berdasarkan interval kolerasi sebagai berikut:
10
rxy = Σ xy
√Σ x2
Interpretasi Data
Besarnya .r.
Product Moment (rxy)
Interpretasi
0,00 - 0,20 Antara variabel X dan variabel Y
terdapat korelasi yang sangat rendah
sehingga korelasi itu diabaikan
0,20- 0,40 Antara variabel X dan variabel Y
terdapat korelasi yang lemah atau
rendah.
0,40 - 0,60 Antara variabel X dan variabel Y
terdapat korelasi yang sedang atau
cukup.
0,60-0,80 Antara variabel X dan variabel Y
terdapat korelasi yang kuat atau tinggi
0,80-1,00 Antara variabel X dan veriabel Y
terdapat korelasi yang sangat kuat
c. Uji Normalitas Data
Langkah-langkah yang ditempuh dalam uji normalitas distribusi
frekuensi adalah sebagai berikut:
1) Menentukan rentang skor, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil
2) Menetukan banyaknya kelas interval, dengan rumus:
Dimana BK adalah banyaknya kelas dan n adalah banyak data.
3) Menentukan panjang kelas interval, dengan rumus:
4) Membuat tabel distribusi frekuensi
5) Menghitung mean skor dan simpangan baku
6) Menghitung Chi-kuadrat dengan rumus yang digunakan dalam pengujian
normalitas distribusi.
11
Bk = 1 + log 3,3n
P= RBK
7) Menentukan derajat kebebasan (db) dengan rumus db = k-3
Menentukan normalitas dengan kriteria jika x2 hitung < x2 tabel, maka
data yang diuji berdistribusi normal, sehingga untuk pengolahan data
selanjutnya menggunakan statistic parametric. Sebaliknya jika x2 hitung >
x2 tabel, maka data yang diuji berdistribusi tidak normal dan pengolahan
selanjutnya menggunakan statistik non-parametrik.
III. 6. 2. Analisis Data
a. Mengetahui Gambaran umum Variabel X dan Y
Perhitungan ini digunakan untuk mengetahui gambaran umum
tentang kondisi desain kelas Sekolah Alam Bogor (variabel X) dengan
motivasi belajar siswa (variabel Y). Langkah pertama dengan melakukan
penafsiran rata-rata dan untuk selanjutnya diformulasikan kedalam tabel
perhitungan klasifikasi tertentu. Rumus yang digunakan sebagai berikut:
Keterangan:X : mean/rata-ratatp : nilai yang diperoleh dari siswa dengna dk=n-1S : standar Deviasin : dk= n – 1
Sebelum membandingkan harga perhitungan kedalam skala lima,
terlebih dahulu ketahui Standar Deviasi Ideal dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1) Skor maksimum ideal (smi) : banyak item x kriteria penskoran
Tertinggi
2) Rata-rata ideal : 12
smi
3) Standar deviasi ideal : 13
sdi
Kemudian masukan kedalam rumus Skala Lima yang dijadikan
pada beberapa kategori sebagai berikut
12
Selanjutnya harga tersebut dikoncersikan kedalam skala berikut:
Sangat baik : A
Baik : B < n < A
Kurang : C < n < B
Jelek : < D
Kemudian dihitung persentase per-indikator dalam satu variabel dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1) Membagi rentang menjadi 4 kategori, yaitu: (1) Jelek, (2) Kurang,
(3) Cukup, (4) Baik.
2) Menentukan skor maksimum dan skor minimum dalam satu
indikator
3) Menghitung rentang kategori dengan rumus
4) Menyusun data mentah kedalam kategori dan menyusun jumlah
frekuensi jawaban dalam satu indikator.
5) Menghitung presentase indikator dengan rumus sebagai berikut:
b. Pehitungan kolerasi
Dari hasil penelitian didapat bahwa statistik yang digunakan adalah
metode statistik parametrik dengan rumus Kolerasi Product Moment
Person. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam analisis adalah
sebagai berikut:
13
X + 1,5 (si) = A
X + 1,5 (si) = B
X - 1,5 (si) = C
R=Skor max−skor minjumlahkategori
%=Skor max−skor minjumlah kategori
x100 %
Keterangan:
rxy : Harga Kolerasi Product Moment
n : Jumlah Sampel
X : Variabel X
Y : Variabel Y
c. Menguji Koefisien Kolerasi
Agar dapat memberikan kesimpulan, harga r yang diperoleh dari
perhitungan harus diuji apakah ada artinya atau tidak. Keberartian kolerasi
diuji dengan hipotesis ρ=0 melawan tandingan ρ ≠ 0, untuk mengujinya
menggunakan rumus uji statistik t-student, sebagai berikut:
Keterangan:
t : harga t-student
r : harga korelasi Product Moment
n: jumlah sampel
d. Menghitung Koefisien Determinasi
Teknik analisis data diatas belum mencukupi unuk memperkuat
analisis, terutama teknik statistik tersebut digunakan untuk mencari
pengaruh variabel X terhadap variabel Y, sehingga harus dicari pengaruh
varians dari kedua variabel itu. Oleh karena itu, untuk mencari pengaruh
varians digunakan teknik analisis dengan menghitung besar koefisien
determinasi sebagai berikut:
Keterangan:
Kd : Koefisien Determinasi
R: Harga Koefisien Product Moment
14