4/13/15 1
*ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN DISFUNGSI POLA BERKEMIH
YUNI SUFYANTI ARIEF,S.Kp,M.Kes
4/13/15 2
Isi blader 150-200 ml
Ketegangan pd reseptor
Terasa ingin kencing
Saraf otonom pubosakral (S2-4)
Destruksor berkontraksi
Uretra prostatika membuka Spingter internal menutup
Kontraksi destrusor meningkat
Tekanan ureter menurun
Spingter uretra eksterna membuka
Urin keluar
FISIOLOGI PENGELUARAN URIN
4/13/15 3
*INKONTINENSIA URIN
4/13/15 4
*INKONTINENSIA URIN
Kehilangan kontrol berkemih dan tidak dapat mengkontrol sfingter uretra eksterna
Dapat bersifat sementara atau menetap
4/13/15 5
*INKONTINENSIA URIN
ETIOLOGI - Melemahnya otot dasar panggul
akibat melahirkan berkali-kali, kebiasaan mengejan yang salah,
- Gangguan saluran kemih bagian bawah, efek obat-obatan
- Gangguan metabolik
4/13/15 6
*TIPE INKONTINENSIA URIN
1. Inkontinensia stress
peninggian tekanan intraabdomen yang melebihi tahanan dan tekanan uretra tanpa kontraksi otot destrusor.
Exp saat batuk, bersin, angkat barang dan tertawa
Penanganan: Fisioterapi berupa latihan otot panggul
4/13/15 7
*TIPE INKONTINENSIA URIN
2. Inkontinensia urgensi Keinginan untuk berkemih
begitu mendesak berupa bentuk perintah biasanya terjadi kontraksi dekstrusor yang tak dapat ditekan Penanganan : dilakukan latihan
kandung kemih, terapi bedah
4/13/15 8
*TIPE INKONTINENSIA URIN
3. Inkontinensia fungsional Terjadi adanya hambatan
tertentu gangguan fisik, gangguan kognitif, konsumsi obat-obatan : diuretik, antikolinergik, sedativ, narkotik
4/13/15 9
*TIPE INKONTINENSIA URIN
4. Inkontinensia refleks karena kandung kemih penuh dan melampaui kapasitasnya, maka urin yang dihasilkan ginjal langsung keluar dari kandung kemih yang penuh sehingga terkesan inkontinensia.
4/13/15 10
*PENATALAKSANAAN
*Behavioral Therapi *Farmakologi : -mengurangi kontraksi Bladder tricyclic anJdepresant medicaJon (imipramine, doxepin,desipramine, and nortriptyline)
-Stres inconJnes pseudoefedrin *Estrogen diindikasikan u/ semua Jpe inkonJnensia (Estrogen menurunkan obstruksi aliran urine dg penyimpanan pada dinding mukosa, pembuluh darah, dan otot pada uretra)
4/13/15 11
*NURSING MANAGEMENT
Memberikan dukungan pada pasien yang dilakukan behavioral therapy memberikan health education
Menjelaskan pengobatan yang diberikan
4/13/15 12
* PATIENT EDUCATION Strategies for Managing Urinary InconJnence
Increase your awareness of the amount and timing of all fluid intake. Avoid taking diuretics after 4 PM. Avoid bladder irritants, such as caffeine, alcohol, and aspartame
(NutraSweet). Take steps to avoid constipation: drink adequate fluids, eat a well-
balanced diet high in fiber, exercise regularly, and take stool softeners if recommended.
Void regularly, 5 to 8 times a day (about every 2 to 3 hours): First thing in the morning Before each meal Before retiring to bed Once during night if necessary Perform all pelvic floor muscle exercises as prescribed, every day. Stop smoking (smokers usually cough frequently, which increases
incontinence)
4/13/15 13
*NEUROGENIK BLADDER
4/13/15 14
*NEUROGENIK BLADDER
Disfungsi blader yang disebabkan oleh disfungsi neurologi dengan tanda utama inkontinensia reflek
Etiologi : stroke, injury spinal, diabetes, alkoholik, neuropati, defisiensi vitamin B12, kerusakan akibat pembedahan, syndrom parkinson
4/13/15 15
*NEUROGENIK BLADDER
TANDA & GEJALA Tanda Utama : Inkontinensia reflek dengan blader spastik atau flaksid Urin tertumpuk di blader, menetes konstan Disfungsi ereksi Pada blader spastik terjadi frekuensi, nokturia, urgensy atau paralisis spastik dengan defisit sensori
4/13/15 16
*TIPE NEUROGENIK BLADDER
a. Flaksid (hipotonik) Volume banyak, tekanan rendah, Jdak ada kontraksi penyebab: kerusakan saraf perifer atau korda spinalis pada S2-S4
b. SpasJk Volume normal dan kecil, terjadi kontraksi involunter penyebab kerusakan otak atau korda spinal diatas T12.
4/13/15 17
*NEUROGENIK BLADDER
KOMPLIKASI Infeksi saluran kemih berulang
dan batu urinarius Bisa terjadi hidronefrosis
dengan refluk vesikoureter karena volume urin yang besar meningkatkan tekanan pada percabangan vesikoureter disfungsi dengan refluk
4/13/15 18
*NEUROGENIK BLADDER
* PENATALAKSANAAN 1. Kateterisasi 2. Penatalaksanaan umum : Pengawasan fungsi
renal, mengontrol ISK, asupan cairan adekuat, reduksi diet Ca untuk menghambat pembentukan batu.
3. Pada blader spasJk penanganan tergantung pada kemampuan pasien menahan urin
4. Pembedahan
4/13/15 19
Gangguan saluran kemih (ISK) Efek obat (diuretik, antikolinergik) Produksi urien meningkat (DM,gagal jantung konggestif)
Hambatan /obtuksi uretra Inkoordinasi antara Detrusor uretra Kelamin otot detrusor
Batu ginjal
WOC INKONTINENSI DAN RETENSI URIN
Kegagalan pengisian Disfungsi pola berkemih Kegagalan pengeluaran urien
Inkontinensia urien Kronis Retensi
Sedimen urien menumpuk
hidonefrosis
Urin refluk ke
Gangguan pola eliminasi urien
Gagal ginjal
Batu buli
Stagnasi urin Sedimen menumpuk Ginjal
Penumpukan bakteri
Pk. Infeksi
Distensi UV
Disuria frekuensi
Nyeri akut Cemas
Inkontinesia Overlow/refleks
Genetalia Eksterna basah
Resiko infeksi Iritasi kulit
Gangguan integritas kulit
Kelainan uretra (hipermobilitas uretra, Defisiensi spingter
Kelainan VU (overaktifitas detrusor, Komplians VU menurun)
Inkontenesia urgensi Inkontenesia stres
Takut minum
Resiko kurang volume cairan
Frekuensi/nokturi urgensi
Perubahan Pola seksualitas
Gangguan Pola tidur
Ngompol
Gangguan diri : HDR
4/13/15 20
Lesi otak / supraspinal Kelaunan neurologis UMN Suprapontin: stroke, tumor Otak, parkinson, hidrosepalus, cerebral plasy, sky-drager syndrome
WOC NEUROGENIC BLADDER
Lesi korda spinal Kecelakaan lalulintas, Menyelam, skeosis Multipel
Cidera korda sacral Tumor korda sacral, herniasi Piringan sendi korda sacral, cidera Pelvis, laminektomi lumbal, Histerektomy radikal, reseksi Abdominoperineal
Cidera saraf perifer DM, AIDS
Hiperrefleksia detrusor
Blader spastik
Frekuensi, urgensi, nokturia, Inkontinesia urgensi
Perubahan pola Eliminasi urin
Gangguan pola tidur
Gangguan Citra tubuh
Disinergi spingter detrusor Dengan hiperefleksia Destrusor
Blader & spingter Eksterna spastik
Destrusor arefleksia
Sensasi penuh pada blader
Kontraksi blader (-)
Retensi urin
Retensi urin kronis
Distensi blader tanpa gejala
Inkontinensia overflow
Neuropati saraf perifer
Saraf blader terkena
Sedimen menumpuk
Refluks pada ginjal
Stagnasi urin
Cemas
Batu ginjal
hidronefrosis
Gagal ginjal
Penumpukan bakteri
Pk: infeksi Batu buli
Sedimen menumpik
4/13/15 21
* MASALAH KEPERAWATAN YANG MUNGKIN TERJADI PADA DISFUNGSI POLA BERKEMIH
Kecemasan Gangguan Body Image Defisit pengetahuan Kelemahan Gangguan integritas kulit Gangguan harga diri Gangguan pola eleminasi uri
4/13/15 22