IMPLEMENTASI PROGRAM SERIBU KAMPUNG NELAYAN
MANDIRI, TANGGUH, INDAH, DAN MAJU (SEKAYA MARITIM)
DI DESA MARGASARI KECAMATAN LABUHAN MARINGGAI
KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
(Skripsi)
Oleh
Rahmad Galih Rissadi
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
http://www.kvisoft.com/pdf-merger/
ABSTRAK
IMPLEMENTASI PROGRAM SERIBU KAMPUNG NELAYAN
MANDIRI, TANGGUH, INDAH, DAN MAJU (SEKAYA MARITIM)
DI DESA MARGASARI KECAMATAN LABUHAN MARINGGAI
KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
Oleh
Rahmad Galih Rissadi
Sekaya Maritim merupakan suatu program dari Kementerian Kelautan dan
Perikanan yang dilaksanakan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lampung
Timur sejak tahun 2015 untuk mengatasi berbagai permasalahan kemiskinan yang
bertujuan untuk meningkatkan akses ketersediaan pelayanan dasar yang dapat
meningkatkan kualitas hidup nelayan. kampung Margasari merupakan salah satu
kampung penerima bantuan program Sekaya Maritim, dikarenakan keseluruhan
penduduknya bermata pencaharian nelayan, namun dalam pelaksanaan program
mengalami beberapa kendala yang ditemukan dilokasi. Peneltian ini bertujuan
untuk menganalisis implementasi program seribu kampung nelayan mandiri,
tangguh, indah dan maju (Sekaya Maritim) di Desa Margasari Kecamatan
Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur.
jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini bersifat deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
wawancara, dokumentasi, dan observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
pelaksanaan program kurang berjalan dengan efektif karena pemanfaatan sumber
daya non manusia kurang tepat sasaran dan sasaran kebijakan tidak sesuai dengan
kondisi dan fakta dilapangan. Maka dari itu perlu adanya peningkatan kerjasama
antar pihak terkait.
Kata kunci : Implementasi program, nelayan, kemiskinan, sekaya maritim
ABSTRACT
THE IMPLEMENTATION OF “SEKAYA MARITIM” PROGRAM IN
MARGASARI VILLAGE, LABUHAN MARINGGAI SUB DISTRICT,
EAST LAMPUNG DISTRICT
By
Rahmad Galih Rissadi
“Sekaya Maritim” is a program launched by Ministry of Marine Affairs and
Fisheries which implemented nationwide including in East Lampung since 2015.
This program aims to solve several problems related to poverty which eventually
could improve fisherman’s quality of life. One of villages that got the fund from
“Sekaya Maritim” program is Margasari village which almost all of its residents
are fisherman. However, there are some obstacles in the program’s
implementation.
This research’s objective is to analyze the implementation of “Sekaya Maritim”
program in Margasari Village, Labuhan Maringgai Sub-district, East Lampung
District. This is a descriptive study utilizing a qualitative approach in which data
are collected by interview, documentation, and observation. The result of the
study shows that “Sekaya Maritim” program is not implemented effectively due to
the limitation in accuracy of non-human resource utilization; and the mismatch of
policy’s target and actual condition. Thus, further coordination between all
stakeholders are needed.
Keywords: Program Implementation, Fisherman, Poverty, Sekaya Maritim.
IMPLEMENTASI PROGRAM SERIBU KAMPUNG NELAYAN
MANDIRI, TANGGUH, INDAH, DAN MAJU (SEKAYA MARITIM)
DI DESA MARGASARI KECAMATAN LABUHAN MARINGGAI
KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
Oleh
Rahmad Galih Rissadi
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA ILMU ADMINISTRASI NEGARA
Pada
Jurusan Ilmu Administrasi Negara
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama lengkap Rahmad Galih Rissadi, dilahirkan
pada Tanggal 14 Oktober 1995 di Desa Tulung Pasik
Kecamatan Mataram Baru Kabupaten Lampung Timur.
Merupakan anak pertama dari dua sau dara dari pasangan
Bapak Suhardi dan Ibu Riswati.
Penulis memulai pendidikan di TK Dharma Bakti Tulung Pasik tahun 2000.
Kemudian melanjutkan pendidikan ke Sekolah Dasar Negeri Tulung Pasik tahun
2001 dan menyelesaikan studinya pada tahun 2007. Kemudian penulis
melanjutkan pendidikan ke jenjang Sekolah Menengah Pertama yaitu SMP Negeri
1 Bandar Sribhawano yang di selesaikan pada tahun 2010. Setelah itu, penulis
melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono dan lulus pada
tahun 2013.
Penulis diterima sebagai mahasiswa di Jurusan Ilmu Administrasi Negara FISIP
Universitas Lampung pada tahun 2013 melalui jalur SNMPTN. Pada jenjang
perguruan tinggi penulis tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Administrasi
Negara (HIMAGARA) sebagai anggota bidang minat dan bakat pada periode
kepengurusan 2015/2016. Pada bulan januari hingga maret 2016, penulis
mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Pekon Pasar Pulau Pisang,
Kecamatan Pulau Pisang, Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung.
MOTTO
Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan,
sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.
(QS : Al Insyirah : 5-6)
Jika seseorang berpergian dengan tujuan untuk mencari ilmu, maka
Alloh SWT akan menjadikan perjalanannya bagaikan perjalanan
menuju surga
(Nabi Muhammad SAW)
Kita berdoa kalau kesusahan dan membutuhkan sesuatu, mestinya kita
juga berdoa dalam kegembiraan besar dan saat rezeki melimpah
(Kahlil Gibran)
Perlakukan orang lain sebagaimana kamu ingin diperlakukan
(penulis)
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbil‟alamiin, puji syukur kepada Alloh Subhaanahu wata‟ala
yang maha baik telah meridhoi penyusunan skripsi ini dengan banyak hikmah
yang disertakan olehnya selama proses penyusunan skripsi ini berlangsung.
Terimakasih yang tak terkira kepada kedua orangtuaku:
Bapakku tercinta, Suhardi, S.Pd
Ibuku tercinta, Riswati
Adikku tercinta, Bagus Dwi Rissadi
Segenap keluarga besar yang selalu memberikan dukungan
Teman- teman yang selalu ada dalam perjalanan hidupku
Para dosen dan civitas akademika yang telah memberikan bekal ilmu, dukungan,
dan doa agar bisa sukses kedepanya
Almamater tercinta Universitas Lampung
SANWACANA
Alhamdulillahi robbil „alamiin, puji syukur selalu tercurah kepada Allah
Subhaanahu Wata‟ala Tuhan seluruh alam dan segala isinya, pemilik segala cinta,
pemilik rahmat, yang rohmaan dan rohiim, serta atas maha kuasa Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Implementasi Program
Seribu Kampung Nelayan Mandiri, Tangguh, Indah dan Maju (Sekaya
Maritim) di desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten
Lampung Timur”. Skripsi ini di susun sebagai salah satu syarat untuk mencapai
gelar Sarjana (S1) pada Jurusan Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Lampung.
Selama proses penyusunan skripsi ini, penulis menyadari ada banyak sekali
pihakyang membantu dari berbagai aspek, sehingga penulis mampu
menyelesaikanskripsi ini. Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Allah SWT;
2. Bapak Dr. Noverman Duadji, M.Si selaku Ketua Jurusan Adminstrasi Negara
yang telah banyak membantu dan memberikan kemudahan kepada penulis
selama kuliah.
3. Ibu Intan Fitri Meutia, M.A., P.hD. selaku Sekertaris Jurusan Administrasi
Negara yang telah banyak membantu dan memberikan kemudahan kepada
penulis selama kuliah.
4. Bapak Dr. Dedy Hermawan, S.Sos, M.Si, selaku dosen pembimbing utama
sekaligus ketua Jurusan Ilmu Administrasi Negara. Terimakasih banyak
atasbimbingan, arahan, ilmu, waktu, nasehat, dan tenaga selama ini.
Terimakasih telah menjadi mentor yang baik, yang telah mengajari caraku
berfikir dan berkembang, bukan menyuapi dan memaksakan kehendak.
Terimakasih banyak pak, semoga Alloh menjaga bapak dan keluarga selalu
dalam kebaikan.
5. Bapak Eko Budi Sulistio, Sos., M.AP selaku dosen pembahas yang telah
memberikan saran, kritik dan masukan yang membangun selama ini. Semoga
bapak dan keluarga selalu dirahmati Allah.
6. Ibu Rahayu Sulistowati, Sos., M.Si. selaku dosen pembimbing akademik.
Terimakasihtelah banyak membantu penulis dalam proses penulisan skripsi.
Semoga ibu dan keluarga selalu dirahmati Alloh.
7. Seluruh dosen Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Bapak Dr.Bambang Utoyo,
Ibu Dewie Brima Atika, S.I.P, M.Si.,Ibu Dr.Novita Tresiana,Bapak Nana
Mulyana, S.I.P., M.Si., Ibu Meiliyana, S.I.P., M.A., Ibu Devi Yulianti,
S.A.N., M.A., Ibu Dra.Dian Kagungan, M.H., Bapak Izzul Fatchu Reza,
S.A.N., M.P.A., Bapak Simon Sumanjoyo Hutagalung, S.A.N, M.P.A,
BapakSyamsul Ma‟arif, S.Sos, M.Si, terimakasih banyak atas setiap ilmu
yang diajarkan kepada penulis.
8. Kedua orangtuaku: Bapak dan ibuku terimakasih atas semuanya yang selalu
menjadi kekuatan untuk menjalani semua proses ini serta yang selalu
memberikan doa, dukungan, nasehat, dan kasih sayang yang tiada henti.
Semoga ini menjadi awal yang baik bagi penulis untuk mencapai semua yang
di cita- citakan serta membahagiakan bapak dan ibu lebih dari sekarang serta
menjadi kebanggaan keluarga.
9. Adikku semata wayang Bagus Dwi Rissadi.
10. Staf Jurusan Adminstrasi Negara. Terimakasih telah membantu setiap urusan
administrasi yang dibutuhkan penulis selama ini.
11. Bapak- bapak dari Dinas kelautan dan Perikanan Kabupaten Lampung Timur,
Perangkat Desa Margasari dan para nelayan Desa Margasari, Terimakasih
Pak, telah meluangkan waktu memberikan data dan informasi terkait skripsi,
semoga ilmu yang saya dapat bisa bermanfaat.
12. Teman-teman Seperjuangan Alas Menara, Dhimas (Raksasa dari Kampung
Sawah yang kerjaanya main cewek), Hapis (Ambon Kritinghee bikin bingsal
kalau ketemu), Adi (onwer ngaos murah tole gendatss), Dinda (Wong
palembang selaku ketua jaulak Sumbagsel), Leo (babang tamfan yang jenaka
buruan lek nyusul cewek terus),Sidik (Sesepuh Sekaligus motivator semoga
cepat nyusul dan dipermudah untuk meminang Plat pringsewu), Hasbi
(Psikopat),Okta (Cover boy metro yang kelakuannya teranjay), Zikri (Abah
kite wong serang betung), Arief (enak kamu rip 4 sehat 5 sempurna terus),
Iqbal (Si manis jembatan kali balok), Ari (yang punya wilayah Padangratu),
Ghozie (Si gendatss dari BKP), Revaldo (Model Bandara Raden Intan),
Taufiq (Ketua Ropik), Hendro (Pak Sipir) , Fajar (Kapolsek Metro), Anggi
(Jamet Batanghari), Khaidir (Best friends dari kerajaan Sendang), Sedy(Ketua
kelas yang gampang pundung), Si kembar Yoga Yogi (Suka gonta ganti
pasangan udah lagi boy udah tua), Zulham (Calon Anggota Kewan Way
Kanan, Semoga terpilih boy biar bisa buktiin ke doi), Rico dan Hendriko
(Gerobak), Resgy dan Wahyu (Gapoktan), Terimakasih boy udah bisa nerima
gua jadi sahabatan dengan semua kekurangan gua,
13. Keluarga besar HIMAGARA, terimakasih banyak Aduselon, Anti Mapia,
Ampera, Gelas Antik Atlantik, dan Alaska yang telah membersamai dan
mengajarkan banyak hal kepada penulis selama kuliah di FISIP Unila.
Terimakasih abang-abang dan mbak-mbak dari angkatan lain, telah
meninggalkan jejak yang dapat dijadikan pelajaran bagi penulis.
14. Teman- teman KKN Pasar Pulau Pisang Tiar, Yance, Fadil, Evi , Widya dan
Dhea. Semoga kita sama- sama sukses.
15. Teruntuk Kamu “Sella Yuliantika” yang setiap hari gak pernah lelah untuk
ngingetin, ngasih motivasi untuk segera menyelesaikan skripsi ini,
terimakasih sayang buat waktunya selama ini, semoga hubungan ini akan
tetap terjaga baik. Amin
16. Teman- teman PERSETU FC, Andi lala, Andi kopet,Mas agung (gembul),
bang irvan (belong), bang aik, maman tobing, Semoga tim kesebelasan
persetu semakin maju kedepannya,terimakasih telah memotivasi penulis
untuk menyelesaikan skripsi ini.
17. Semua pihak yang membantu secara langsung atau tidak langsung selama
penulis kuliah sampai dengan penyelesaian skripsi ini.
Skripsi ini ditulis dengan usaha yang maksimal sesuai dengan kemampuan
peneliti. Jika masih terdapat banyak kekurangan, dapat dijadikan evaluasi atau
penelitian lanjutan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang
memerlukan.
Bandar Lampung, 01 Agustus 2018
Penulis
Rahmad Galih Rissadi
i
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ........................................................................................................... i
DAFTAR TABEL ............................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. v
DAFTAR SINGKATAN ...................................................................................... vi
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 7 C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 7 D. Kegunaan Penelitian ..................................................................................... 7
II. TINJAUN PUSTAKA
A. Tinjauan Tentang Kebijakan Publik ............................................................ 8 1. Pengertian Kebijakan Publik .................................................................. 8 2. Komponen- Komponen Kebijakan Publik ............................................. 9 3. Unsur-unsur Kebijakan Publik ............................................................... 9 4. Tahapan- tahapan Kebijakan Publik .................................................... 10 5. Tahap Analisis Kebijakan .................................................................... 11
B. Tinjauan Tentang Implementasi ................................................................. 11 1. Pengertian Implementasi ...................................................................... 11 2. Model- Model Implementasi Kebijakan .............................................. 13
C. Tinjauan Tentang Nelayan ......................................................................... 18 1. Pengertian Nelayan .............................................................................. 18 2. Klarifikasi Nelayan .............................................................................. 19
D. Tinjauan Tentang Program Sekaya Maritim .............................................. 20 1. Konsep Sekaya Maritim ....................................................................... 20 2. Prinsip-prinsip dalam Pelaksanaan Program Sekaya Mairim .............. 21 3. Bentuk Bantuan Program Sekaya Maritim .......................................... 21 4. Kriteria lokasi dan kelompok sasaran .................................................. 22
E. Tinjauan Kajian Tentang Penelitian Sebelumnya ...................................... 22 F. Kerangka Pikir Penelitian .......................................................................... 28
ii
III. METODE PENELITIAN
A. Tipe dan Pendekatan Penelitian ................................................................ 29 B. Fokus Penelitian ......................................................................................... 29 C. Lokasi Penelitian ........................................................................................ 30 D. Jenis dan Sumber Data ............................................................................... 31 E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 32 F. Teknik Analisis Data .................................................................................. 34 G. Teknik Keabsahan Data ............................................................................. 36
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .......................................................... 39 1. Desa Margasari ..................................................................................... 39
1.1. Sejarah Desa Margasari................................................................ 39 1.2. Visi dan Misi Desa Margasari ...................................................... 40 1.3. Letak Geografis ............................................................................ 41 1.4. Kependudukan.............................................................................. 42
2. Gambaran Umum Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lampung Timur .................................................................................... 44
2.1 Kedudukan ................................................................................... 44 2.2 Tugas Pokok ................................................................................. 44 2.3 Fungsi ........................................................................................... 44 2.4 Sasaran ......................................................................................... 44 2.5 Tujuan .......................................................................................... 45 2.6 Visi ............................................................................................... 45 2.7 Misi .............................................................................................. 46
B. Hasil Penelitian ........................................................................................... 46 1. Deskripsi Pelaksanaan Program Seribu Kampung Nelayan Mandiri,
Tangguh, Indah, dan Maju (Sekaya Maritim) di Desa Margasari
Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur. ............ 47
a. Sosialisasi Program ........................................................................ 47 b. Organisasi Pelaksana ...................................................................... 52 c. Kriteria Lokasi dan Kelompok Sasaran .......................................... 55 d. Distribusi Bantuan Sekaya Maritim ............................................... 60 e. Faktor Lingkungan ......................................................................... 65
C. Pembahasan ................................................................................................ 69 1. Implementasi program Sekaya Maritim di Desa Margasari,
Kecamatan Labuan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur............. 69
a. Sosialisasi Program ........................................................................ 70 b. Organisasi Pelaksana ...................................................................... 72 c. Kriteria lokasi dan Kelompok Sasaran ........................................... 73 d. Distribusi Bantuan Sekaya Maritim ............................................... 75 e. Faktor Lingkungan ......................................................................... 77
iii
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................................. 79 B. Saran ........................................................................................................... 80
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 1. Daftar kabupaten/ kota yang mendapatkan bantuan Sekaya Maritim
pada tahun 2015 ........................................................................................ 5
Tabel 2. Tahap Analisis Kebijakan ....................................................................... 11
Tabel 3. Matriks perbandingan penelitian .............................................................. 25
Tabel 4. Daftar informan penelitian ....................................................................... 33
Tabel 5. Data dokumen penelitian ......................................................................... 34
Tabel 6. Jumlah masyarakat perdusun ................................................................. 42
Tabel 7. Tingkat pendidikan masyarakat Desa Margasari .................................... 43
Tabel 8. Penduduk margasari berdasarkan mata pencaharian .............................. 43
Tabel 9. Materi sosialisasi program Sekaya Maritim ........................................... 50
Tabel 10. Organisasi Pelaksana Program Sekaya Maritim
dan Perannya .......................................................................................................... 52
Tabel 11. Daftar KUB Nelayan penerima bantuan Sekaya Maritim Kecamatan
Labuhan Maringgai................................................................................................66
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 1. Proses Implementasi Kebijakan Van Meter dan Van Horn ......................... 16
Gambar 2. Model Implementasi Kebijakan Mazmanian dan Sabatier .......................... 17
Gambar 3. Kerangka Pikir Penelitian..................................................................... 28
Gambar 4. Pertemuan yang dilakukan Dinas Kelautan dan Perikanan dan aparat
Desa Margasari di Aula Dinas kelautan dan perikanan ..................... 48
Gambar 5. Sosialisasi yang dikakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan di
Balai Desa Margasari ......................................................................... 49
Gambar 6. Kegiatan observasi kriteria lokasi penerima bantuan ......................... 56
Gambar 7. Rumah Warsiudin di daerah pinggir sungai Desa Margasari .............. 59
Gambar 8. Daftar calon KUB penerima paket bantuan sekaya maritim ............... 62
Gambar 9. Bangunan MCK dan jalan onderlag di Desa Margasari ...................... 63
vi
DAFTAR SINGKATAN
Sekaya Maritim : Seribu Kampung Nelayan Mandiri, Tangguh, Indah dan Maju
RPJMD : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
RTS : Rumah Tangga Sasaran
PPLS : Pendataan Program Perlindungan Sosial
PEMP : Program Pemberdayaan Masyarakat Pesisir
BLT : Bantuan Langsung Tunai
Raskin : Rakyat miskin
PKN : Peningkatan Kesejahteraan Nelayan
DJPT : Direktorat Jendral Perikanan Tangkap
INPRES : Intruksi Presiden
Keppres : Keputusan Presiden
OJK : Otoritas Jasa Keuangan
TPI : Tempat Pelelangan Ikan
KUB : Kelompok Usaha Bersama
UPTD : Unit Pelaksana Teknis Daerah
KKP : Kementerian Kelautan dan Perikanan
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang mana dua pertiga
wilayahnya adalah perairan laut dengan panjang pantai 95.181 km2, dengan
luas perairan 5,8 juta km2, serta telah diakui dunia memiliki kurang lebih
17.500 pulau. Secara geografis, 70% wilayah Indonesia terdiri dari wilayah
perairan memiliki potensi perikananyang dimana dibidang penangkapan ikan
6,4 juta ton/tahun serta potensi kelautan perikanan umum sebesar 305.650
ton/tahun serta potensi kelautan kurang lebih 4 milyar USD/tahun.
(Kementerian Kelautan dan Perikanan: 2015).
Wilayah perairan yang memiliki banyak sekali potensi yang dapat
memberikan kontribusi signifikan untuk kemakmuran rakyat bangsa
Indonesia. Hal ini diterangkan dalam pasal 33 Undang- Undang Dasar
Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa bumi, air, dan
kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Namun amat
disayangkan, apa yang dimiliki Indonesia ini belum bisa dimanfaatkan
dengan baik bagi kesejahteraan bangsa dan negara, buktinya ada di sektor
kelautan merupakan sektor yang tertinggal. Diperlihatkan dari pemanfaatan
2
sumber daya, teknologi, serta tingkat kemiskinan dan keterbelakangan
nelayan.
Kebijakan pembangunan di era pemerintahan Presiden Joko Widodojuga
telah di tuangkan dalam sembilan program yang di sebut Nawa Cita. Program
ini digagas untuk menunjukkan prioritas jalan perubahan menuju Indonesia
yang berdaulat secara politik, serta mandiri dalam bidang ekonomi dan
berkepribadian dalam kebudayaan. Salah satu dari Nawa Cita presiden Joko
Widodo menunjukkan keberpihakan pada pembanguan di sektor kelautan dan
perikanan. Hal ini tertuang pada Nawa Cita ketiga yaitu membangun
Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerahdan desa dalam
kerangka negara kesatuan. Berdasarkan Nawa Cita inilah pemerintah mulai
memfokuskan pembangunan di daerah dengan memperkuat pembangunan di
mulai dari daerah pinggiran untuk mewujudkan pemerataan pembangunan.
Pelaksanaan pembangunan menjadi urat nadi bagi perekonomian Indonesia,
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-
2019, kemiskinan nelayan tetap mendapatkan perhatian bersama kelompok
masyarakat kurang mampu, kebijakan pengentasan kemiskinan nelayan
menjadi salah satu agenda prioritas yakni mewujudkan kemandirian ekonomi
dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik dengan sub
agenda pembangunan ekonomi maritim dan kelautan. Salah satu arah dan
kebijakan sub agenda pembangunan tersebut adalah meningkatkan harkat dan
taraf hidup nelayan dan masyarakat pesisir melalui peningkatan produktivitas
nelayan.
3
Kemiskinan telah melekat erat kepada masyarakat nelayan,terutama bagi
nelayan kecil yang umumnya bersifat tradisional sering kali mengalami
proses marginalisasi dan menjadi korban dari program pembangunan dan
modernisasi perikanan yang kurang tetap, ruang gerak nelayan tradisional
umumnya sangat terbatas yakni mereka yang beroperasi di sekitar perairan
pantai, berbeda dengan nelayan modern yang seringkali merespon perubahan
dengan cepat dan overfishing.
Dengan melihat pada sumber data statistik perikanan tangkap Indonesia,
nelayan di Indonesia berjumlah2.748.908 orang. Sedangkan untuk individu
Rumah Tangga Sasaran (RTS) nelayan miskin menurut dataPendataan
Program Perlindungan Sosial(PPLS) 2011 berjumlah 1.077.272 orang. Pada
praktek dilapangan telah banyak sekali program yang dibuat oleh Pemerintah
Pusat maupun Daerah dalam penanggulangan kemiskinan di wilayah pesisir
diantaranya Program Pemberdayaan Masyarakat Pesisir (PEMP),Progam
Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan Progam Beras Miskin (Raskin). Untuk
mengurangi jumlah RTS tersebut beberapa kementerian bergabung dalam
program Peningkatan Kesejahteraan Nelayan (PKN) telah mengupayakan
untuk penanggulangan persoalan tersebut. (Kementerian Perikanan dan
Kelautan: 2015).
Dalam melakukan usaha perikanan tangkap, nelayan seringkali dihadapkan
pada berbagai macam kendala yaitu: keterbatasan akses terhadap sumber
permodalan, rendahnya manajemen usaha kelompok nelayan dan rendahnya
penguasaan teknologi serta keterbatasan skala usaha yang dilakukan oleh
nelayan. Masalah- masalah tersebut sangat menghambat upaya peningkatan
4
pendapatan dan kesejahteraan nelayan sehingga diperlukan program
terintegrasi yang bisa menjawab problematika sosial, ekonomi dan
lingkungan nelayan.
Sebagai sebuah upaya yang dilakukan oleh pemerintah pusat untuk mengatasi
persoalan ini, melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui
Direktorat Jendral Perikanan Tangkap (DJPT) meluncurkan sebuah program
berdasarkan Intruksi Presiden(INPRES) 15 Tahun 2011 Tentang
Perlindungan dan Revitalisasi Program Peningkatan Kehidupan Nelayan
(PKN) yang ditetapkan pada Keputusan Presiden(Keppres) No. 10 tahun
2011 tentang tim kordinasi peningkatan dan perluasan program pro-rakyat
yang melibatkan Kementerian dan Lembaga yang terkait dengan nelayan
yang sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing.
Program ini dinamakan Seribu Kampung Nelayan Mandiri Tangguh Indah
dan Maju (Sekaya Maritim) program penanggulangan kemiskinan yang
bertujuan meningkatkan akses ketersediaan pelayanan dasar yang dapat
meningkatkan kualitas hidup nelayan dan memberikan dampak positifbagi
lingkungan sekitarnya. Program ini bekerjasama dengan Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) untuk meningkatkan usaha dibidang perikanan tangkap
skala kecil. Pada tahun 2015, program ini difokuskan pada 31 lokasi pusat
nelayan terpadu dengan jumlah 100 kampung nelayan, program ini
direncanakan hingga tahun 2019 dengan target sebanyak 1000 kampung
nelayan yang mandiri, tangguh, indah, dan maju.
5
Tabel 1. Daftar Kabupaten/Kota yang mendapatkan bantuan Sekaya
Maritim pada tahun 2015
NO LOKASI KAMPUNG
NELAYAN
1 Kota Lhoksuemawe 2
2 Kabupaten Pesisir Selatan 7
3 Kabupaten Tanjung Jabung 4
4 Kabupaten Lampung Timur 4
5 Kabupaten Bayuasin 5
6 Kabupaten Kepulauan Seribu 2
7 Kabupaten Indramayu 2
8 Kabupaten Demak 5
9 Kabupaten Sumenep 2
10 Kabupaten Lamongan 5
11 Kabupaten Mempawah 2
12 Kabupaten Kotawaringin Timur 2
13 Kabupaten Tanah Laut 3
14 Kota Bontang 2
15 Kabupaten Nunukan 2
16 Kabupaten Kepulauan Talaud 4
17 Kabupaten Donggala 2
18 Kabupaten Maros 6
19 Kabupaten Kolaka 2
20 Kabupaten Lombok Timur 3
21 Kabupaten Belu 3
22 Kabupaten Seram Bagian Barat 3
23 Kabupaten Merauke 2
24 Kabupaten Sorong 3
25 Kabupaten Serang 6
26 Kabupaten Lebak 1
27 Kabupaten Belitung Timur 3
28 Kota Batam 3
29 Kabupaten Meranti 4
30 Kabupaten Batubara 4
31 Kabupaten Pangandaran 2
Sumber: (Kementerian Kelautan dan Perikanan: 2015)
Berdasarkan data diatas Kabupaten Lampung Timur merupakan satu satunya
Kabupaten di Provinsi Lampung yang mendapatkan bantuan program Sekaya
Maritim dari Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Dinas Kelautan
dan Perikanan Kabupaten Lampung Timur, yang diberikan yaitu Kecamatan
Labuhan Maringgai yang terkenal dengan wilayah pesisir lautnya dan
perkampungan nelayan hampir semua penduduknya bemata pencaharian
sebagai nelayan,terdapat 4 desa yang mendapat bantuan tersebut yaitu: Desa
6
Margasari, Desa Sriminosari, Desa Sukorahayu,dan Desa Karanganyar.
Bantuan itu berupa pembangunan jalan setapak, MCK, Balai Sekaya Maritim,
Sertifikat rumah nelayan, Perbaikan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan
Bantuan alat tangkap nelayan.
Dari empat desa yang mendapatkan bantuan program Sekaya Maritim dari
Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Lampung Timur, terdapat salah satu desa yang memiliki beberapa
permasalahan dalam hal penyaluran bantuannya, yaitu Desa Margasari.
Beberapa permasalahan yang mengemuka di daerah tersebut yaitu:Pertama,
hingga saat ini belum tersalurkannya bantuan sertifikat rumah nelayan yang
berjumlah 100 lembar.Kedua, belum meratanya pemberian bantuan alat
tangkap kepada 15 Kelompok Usaha Bersama (KUB) yang dicalonkan baru
ada 3 Kelompok Nelayan yang menerima bantuan dari Dinas Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Lampung Timur.
(http://www.antaralampung.com/berita/287358/kelompok-nelayan-lampung-
timur-pertanyakan-bantuan-kkp / diakses 15 oktober 2016)
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, peneliti tertarik dalam mengambil
judul “Implementasi Program Seribu Kampung Nelayan Seribu Kampung
Nelayan Mandiri, Tangguh, Indah, dan Maju(Sekaya Maritim) di Desa
Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur Tahun
2015”.
http://www.antaralampung.com/berita/287358/kelompok-nelayan-lampung-timur-pertanyakan-bantuan-kkp%20/%20diakses%2015%20oktober%202016http://www.antaralampung.com/berita/287358/kelompok-nelayan-lampung-timur-pertanyakan-bantuan-kkp%20/%20diakses%2015%20oktober%202016
7
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang akan dikaji oleh
peneliti dalam penelitian ini adalah bagaimanakah Implementasi program
Seribu Kampung Nelayan Mandiri, Tangguh, Indah, dan Maju (Sekaya
Maritim) di Desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten
Lampung Timur Tahun 2015?
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui dan menganalisis Implementasi program Seribu kampung
Nelayan Mandiri, Tangguh, Indah, dan Maju(Sekaya Maritim) di Desa
Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur Tahun
2015.
D. Kegunaan Penelitian
1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah kajian
pengetahuan tentang ilmu Administrasi Negara khususnya tentang
Implementasi kebijakan publik.
2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi
danpertimbangan serta saran bagi Pemerintah Kabupaten, Kecamatan dan
Kepala Desa sebagai perangkat daerah dalam melaksanakan program-
program bantuan terhadap masyarakat.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Tentang Kebijakan Publik
1. Pengertian Kebijakan Publik
Menurut Lasswell dan Kaplan dalam Waluyo (2007:42), menyatakan bahwa
kebijakan publik sebagai sesuatu program pencapaian tujuan, nilai-nilai
dalam praktek-praktek yang terarah (a projected program of goal, value and
practise).
Menurut Dye dalam Waluyo (2007:42), menyatakan bahwa kebijakan
publik adalah apa saja yang dipilih oleh pemerintah untuk melakukan atau
tidak melakukan sesuatu.
Menurut James E. Anderson dalam Subarsono (2013:2), menyatakan bahwa
kebijakan publik sebagai kebijakan yang ditetapkan oleh badan-badan dan
aparat pemerintah, walaupun disadari bahwa kebijakan publik dapat
dipengaruhi oleh para aktor dan faktor dari luar pemerintah.
Menurut Carl Friedrich dalam Leo agustino(2008:7), menyatakan bahwa
kebijakan publik adalah serangkaian tindakan atau kegiatan yang diusulkan
oleh seseorang, kelompok, atau pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu
9
dimana terdapat hambatan-hambatan dan kemungkinan- kemungkinan
dimana kebijakan tersebut diusulkan agar berguna dalam mengatasinya
untuk mencapai tujuan yang di maksud.
Maka dari itu, kebijakan publik adalah serangkaian keputusan yang
dilakukan oleh sejumlah aktor (baik publik maupun swasta) yang bertujuan
untuk memecahkan masalah-masalah publik.
2. Komponen-Komponen Kebijakan Publik
Menurut Jones dalam Tahir (2015:28), menyakatakan bahwa kebijakan
publik terdiri dari komponen-komponen :
a. Goal atau tujuan yang diinginkan;
b. Plans atau proposal, yaitu pengertian yang spesifik untuk mencapai
tujuan;
c. Programs, yaitu upaya-upaya yang berwenang untuk mencapai tujuan;
d. Decisions atau keputusan, yaitu tindakan-tindakan untuk menentukan
tujuan, membuat rencana, melaksanakan, dan mengevaluasi program;
e. Effect, yaitu akibat-akibat dari program (baik disengaja atau tidak).
3. Unsur-unsur Kebijakan Publik
Unsur-unsur kebijakan publik menurut Kaji dalam Tahir (2015:29), adalah
sebagai berikut:
a. Kebijakan selalu mempunyai tujuan atau berorientasi pada tujuan
tertentu;
b. Kebijakan berisi tindakan atau pola tindakan pejabat-pejabat pemerintah;
10
c. Kebijakan adalah apa yang benar-benar dilakukan oleh pemerintah,
bukan apa yang akan dilakukan;
d. Kebijakan publik bersifat positif (tindakan pemerintah mengenai sesuatu
dalam memecahkan masalah publik tertentu) dan bersifat negatif
(keputusan pejabat pemerintah untuk tidak melakukan sesuatu);
e. Kebijakan publik (positif) selalu berdasarkan pada peraturan perundang-
undangan tertentu yang bersifat memaksa (otoritatif).
4. Tahapan- Tahapan Kebijakan Publik
Proses pembuatan kebijakan publik merupakan proses yang kompleks
karena melibatkan banyak proses maupun variabel yang harus dikaji. Oleh
karena itu, beberapa ahli politik untuk membagi proses penyusunan
kebijakan publik ke dalam beberapa tahap. Tujuan pembagian ini
memudahkan dalam mengkaji kebijakan publik.
Menurut Anderson dalam Subarsono (2006:12), menetapkan proses
kebijakan publik sebagai berikut:
a. Formulasi masalah (Problem Formulation): Apa masalahnya? Apa yang
membuaat hal tersebut menjadi masalah kebijakan? Bagaimana masalah
tersebut dapat masuk dalam agenda pemerintah?
b. Formulasi kebijakan (Formulation): Bagaimana mengembangkan
pilihan-pilihan atau alternative-alternatif untuk memecahkan masalah
tersebut? Siapa saja yang berpartisipasi dalam formulasi kebijakan?
c. Penentuan kebijakan (Adoption): Bagaimana alternatif ditetapkan?
Persyaratan atau kriteria seperti apa yang harus dipenuhi? Siapa yang
11
akan melaksanakan kebijakan? Bagaimana proses atau strategi untuk
melaksanakan kebijakan? Apa isi dari kebijakan yang telah ditetapkan?
d. Implementasi (Implementation): Siapa yang terlibat dalam implementasi
kebijakan? Apa yang mereka kerjakan? Apa dampak dari isi kebijakan?
e. Evaluasi (Evalution): Bagaimana tingkat keberhasilan atau dampak
kebijakan diukur? Siapa yang mengevaluasi kebijakan? Apa konsekuensi
dari adanya evaluasi kebijakan? Adakah tuntutan untuk melakukan
perubahan atau pembatalan?
5. Tahap Analisis Kebijakan
Tabel 2. Tahap Analisis Kebijakan
Tahap Karakteristik
Perumusan
Masalah
Memberikan informasi mengenai kondisi-kondisi yang
menimbulkan masalah
Forecasting
(Peramalan)
Memberikan informasi mengenai konsekuensi di masa
mendatang dari diterapkannya alternatif kebijakan,
termasuk apabila tidak membuat kebijakan
Rekomendasi
Kebijakan
Memberikan informasi mengenai manfaat bersih dari
setiap alternatif dan merekomendasikan alternatif
kebijakan yang memberikan manfaat bersih paling tinggi
Monitoring
Kebijakan
Memberikan informasi mengenai konsekuensi sekarang
dan masa lalu dari diterapkannya alternatif kebijakan
termasuk kendala-kendalanya
Evaluasi
Kebijakan
Memberikan informasi mengenai kinerja atau hasil dari
suatu kebijakan
(Sumber: Subarsono, 2013:10)
B. Tinjauan Tentang Implementasi
1. Pengertian Implementasi
Ripley dan Franklin dalam Winarno (2016:134) menyatakan bahwa
implementasi adalah apa yang terjadi setelah undang-undang ditetapkan
12
yang memberikan otoritas program, kebijakan, keuntungan (benefit) atau
suatu jenis keluaran yang nyata (tangible output).
Grindle dalam Winarno (2016:135) menyatakan bahwa implementasi adalah
pembentukan suatu kaitan (linkage) yang memudahkan tujuan-tujuan
kebijakan bisa direalisasikan sebagai suatu dampak dari kegiatan
pemerintah.
Abdul Wahab dalam Tahir (2015:55) menyatakan bahwa implementasi
kebijakan adalah pelaksanaan keputusan kebijakan dasar, biasanya dalam
bentuk undang-undang, namun dapat pula berbentuk perintah-perintah atau
keputusan-keputusan eksekutif yang penting atau keputusan badan peradilan
lazimnya, keputusan tersebut mengidentifikasikan masalah yang diatasi,
menyebutkan secara tegas tujuan/sasaran yang ingin dicapai, dan berbagai
cara untuk menstruktur/mengatur proses implementasinya.
Van Meter Van Horn dalam Winarno (2016:135) menyatakan bahwa
implementasi adalah pelaksanaan tindakan oleh individu, pejabat, instansi
pemerintah atau kelompok swasta yang bertujuan untuk mencapai tujuan
yang telah digariskan dalam kebijakan tertentu.
Mazmanian dan Sabatier dalam Waluyo (2007:49) menyatakan bahwa
implementasi adalah pelaksanaan keputusan kebijakan dasar, biasanya
dalam bentuk undang- undang, namum dapat pula berbentuk perintah-
perintah atau keputusan-keputusan eksekutif yang penting atau badan
peradilan lainya.
13
Maka dari itu, implementasi adalah serangkaian tindakan yang dilakukan
oleh individu/kelompok publik maupun swasta, yang dalam pelaksanaannya
mempunyai pedoman untuk bertindak berupa undang-undang ataupun
keputusan-keputusan, yang digunakan untuk mencapai tujuan yang
sebelumnya telah ditetapkan.
2. Model-Model Implementasi Kebijakan
a. Model Top-Down Approach (Brian W. Hogwood dan Lewis A. Gunn)
Menurut Hogwood dan Gunn dalam Tahir (2015:82), untuk dapat
mengimplementasikan kebijakan publik secara sempurna diperlukan
beberapa persyaratan tertentu, yaitu :
1) Kondisi eksternal yang dihadapi oleh instansi pelaksana tidak akan
menimbulkan gangguan yang serius, jika berada di luar kendali
implementor (dapat bersifat politik, sosial, ekonomi, dan lain-lain);
2) Untuk pelaksanaan program, tersedianya waktu dan sumber daya yang
cukup memadai;
3) Perpaduan sumber daya yang diperlukan benar-benar tersedia;
4) Kebijakan yang akan diimplementasikan didasari oleh suatu hubungan
kausalitas yang andal;
5) Hubungan kausalitas bersifat langsung dan hanya sedikit mata rantai
penghubungnya;
6) Hubungan ketergantungan harus kecil;
7) Pemahaman yang mendalam dan kesepakatan terhadap tujuan;
8) Tugas-tugas diperinci dan ditempatkan dalam urutan yang tepat;
9) Komunikasi dan koordinasi yang sempurna;
14
10) Pihak-pihak yang memiliki wewenang kekuasaan dapat menuntut
dan mendapatkan kepatuhan yang sempurna.
b. Model George C. Edwards III (1980)
Menurut Edwards (1980) dalam Subarsono (2013:90), implementasi
kebijakan dipengaruhi oleh empat variabel, yakni :
1) Komunikasi, keberhasilan implementasi kebijakan mensyaratkan agar
implementor mengetahui apa yang harus dilakukan. Apa yang menjadi
tujuan dan sasaran kebijakan harus disosialisasikan kepada kelompok
sasaran, sehingga akan mengurangi penyimpangan implementasi;
2) Sumberdaya, walaupun isi kebijakan sudah dikomunikasikan secara
jelas dan konsisten, tetapi apabila implementor kekurangan
sumberdaya untuk melaksanakan, implementasi tidak akan berjalan
efektif. Sumberdaya tersebut dapat berwujud sumber daya manusia
dan sumber daya finansial. Sumberdaya adalah faktor penting untuk
implementasi kebijakan agar efektif. Tanpa sumberdaya, kebijakan
hanya tinggal di kertas menjadi dokumen saja;
3) Disposisi, yaitu watak dan karakteristik yang dimiliki oleh
implementor, seperti komitmen, kejujuran, ataupun sifat demokrtis.
4) Struktur birokrasi, struktur organisasi yang bertugas
mengimplementasikan kebijakan memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap implementasi kebijakan. Salah satu dari aspek struktur yang
penting dari setiap organisasi adalah adanya prosedur operasi yang
standar (standard operating procedures/SOP) yang berguna menjadi
pedoman bagi setiap implementor dalam bertindak.
15
c. Model Proses Implementasi Kebijakan Van Meter Van Horn (1975)
Menurut Van Meter dan Van Horn (1975) dalam Subarsono (2013:99),
ada beberapa variabel yang memengaruhi kinerja implementasi, yaitu :
1) Standar dan sasaran kebijakan. Standar dan sasaran kebijakan harus
jelas dan terukur sehingga dapat direalisasikan. Apabila standar dan
sasaran kebijakan kabur, maka akan terjadi multiinterpretasi dan
mudah menimbulkan konflik di antara para agen implementasi;
2) Sumberdaya. Implementasi kebijakan perlu dukungan sumberdaya,
baik sumberdaya manusia (human resources) maupun sumberdaya
non-manusia (non-human resources);
3) Hubungan antar organisasi. Dalam banyak program, implementasi
sebuah program perlu dukungan dan koordinasi dengan instansi lain.
Untuk itu, diperlukan koordinasi dan kerjasama antar instansi bagi
keberhasilan suatu program;
4) Karakteristik agen pelaksana, yaitu mencakup struktur birokrasi,
norma-norma, dan pola-pola hubungan yang terjadi dalam birokrasi
yang semuanya itu akan memengaruhi implementasi suatu program;
5) Kondisi sosial, politik, dan ekonomi. Variabel ini mencakup
sumberdaya ekonomi lingkungan yang dapat mendukung keberhasilan
implementasi kebijakan; sejauhmana kelompok-kelompok
kepentingan memberikan dukungan bagi implementasi kebijakan;
karakteristik para partisipan, yakni mendukung atau menolak;
bagaimana sifat opini publik yang ada di lingkungan; dan apakah elite
politik mendukung implementasi kebijakan;
16
6) Sikap/disposisi implementor. Disposisi implementor ini mencakup
tiga hal yang penting, yakni : (a) respon implementor terhadap
kebijakan yang akan memengaruhi kemauannya untuk melaksanakan
kebijakan; (b) kognisi, yakni pemahamannya terhadap kebijakan; dan
(c) intensitas disposisi implementor, yakni prioritas nilai yang dimiliki
oleh implementor.
Gambar 1. Proses Implementasi Van meter (Sumber: Winarno,
2007:157)
d. Model Daniel A. Mazmanian dan Paul A. Sabatier (1983)
Menurut Mazmanian dan Sabatier (1983) dalam Tahir(2015:77),
implementasi kebijakan berdasarkan model pendekatan sentralistis akan
menjadi efektif apabila memenuhi enam syarat, yaitu :
1) Adanya tujuan yang jelas dan konsisten;
2) Memiliki teori kausal yang memadai tentang bagaimana cara
melahirkan perubahan;
17
3) Mempunyai struktur implementasi yang disusun secara legal;
4) Para pelaksana implementasi yang memiliki keahlian dan komitmen;
5) Adanya dukungan dari kelompok kepentingan dan penguasa;
6) Adanya perubahan dalam kondisi sosio-ekonomi yang tidak
melemahkan dukungan kelompok dan penguasa.
Gambar 2. Model Implementasi Kebijakan Mazmanian dan
Sabatier(Sumber: Tahir, 2015:79)
e. Model Merilee S. Grindle (1980)
Menurut Grindle (1980) dalam Tahir (2015:74), implementasi kebijakan
publik dipengaruhi oleh :
18
1) Isi Kebijakan, yang mencakup :
a) Kepentingan yang dipengaruhi oleh kebijakan;
b) Jenis manfaat yang dihasilkan;
c) Derajat perubahan yang diinginkan;
d) Kedudukan pembuat kebijakan;
e) Siapa pelaksanan program;
f) Sumberdaya yang dikerahkan.
2) Lingkungan Kebijakan
a) Kekuasaan, kepentingan dan strategi aktor yang terlibat;
b) Karakteristik lembaga dan penguasa;
c) Kepatuhan dan daya tanggap pelaksana.
Berdasarkan model-model implementasi kebijakan dari beberapa ahli di
atas, peneliti menggunakan model implementasi Van Meter dan dan Van
Horn karena dianggap cocok untuk diterapkan dalam dalam penelitian
yang akan diteliti.
C. Tinjauan Tentang Nelayan
1. Pengertian Nelayan
Menurut Undang-Undang No 45 Tahun 2009 tentang Perikanan pasal 1 ayat
10, nelayan adalah orang yang mata pencahariannya melakukan
penangkapan ikan. Menurut data Statistik Perikanan Tangkap Indonesia
(2011), nelayan adalah orang yang secara aktif melakukan pekerjaan dalam
operasi penangkapan ikan atau binatang air atau tanaman air.
19
Menurut Sastrawijaya (2002), nelayan adalah orang yang hidup di pinggir
pesisir laut dan bermata pencaharian hasil laut. Maka dari itu, nelayan
adalah sekumpulan orang yang tinggal di pesisir laut yang bekerja
menangkap ikan atau binatang laut lainnya untuk memenuhi kebutuhannya.
2. Klasifikasi Nelayan
Menurut Imron (2003) Mengklasifikasikan nelayan berdasarkan teknologi,
yaitu:
a. Nelayan tradisonal menggunakan teknologi penangkapan yang
sederhana, umumnya peralatan penangkapan ikan dioperasikan secara
manual dengan tenaga manusia. Kemampuan jelajah operasional terbatas
pada perairan pantai;
b. Nelayan modern menggunakan teknologi penangkapan yang lebih
canggih dibandingkan dengan nelayan tradisional. Ukuran modernitas
bukan semata-mata karena pengunaan motor untuk mengerakkan perahu,
melainkan juga besar kecilnya motor yang digunakan serta tingkat
eksploitasi dari alat tangkap yang digunakan.
Menurut Charles (2001) dalam widodo (2006) mengklasifikasikan nelayan
berdasarkan mata pencaharian, yaitu:
a. Nelayan subsisten adalah nelayan yang menangkap ikan untuk kebutuhan
sendiri;
b. Nelayan asli adalah nelayan yang sedikit banyak memiliki karakter yang
sama dengan kelompok pertama, namun memiliki juga hak untuk
20
melakukan aktivitas secara komersial walaupun dalam skala yang sangat
kecil;
c. Nelayan komersial adalah nelayan yang menangkap ikan untuk tujuan
komersial atau dipasarkan baik untuk pasar domestik maupun pasar
ekspor;
d. Nelayan rekreasi adalah orang-orang yang secara prinsip melakukan
kegiatan penangkapan ikan hanya sekedar untuk kesenangan atau
berolahraga.
Menurut Undang-Undang Nomor 16 tahun1964 tentang bagi hasil perikanan
mengklasifikasikan nelayan berdasarkan kepemilikan sarana penangkapan
ikan, yaitu:
a. Nelayan penggarap adalah orang yang sebagai kesatuan menyediakan
tenaganya turut serta dalam usaha penangkapan ikan laut, bekerja dengan
sarana penangkapan ikan milik orang lain;
b. Juragan/pemilik alat adalah orang atau badan hukum yang dengan hak
apapun berkuasa/memiliki atas sesuatu kapal/perahu dan alat-alat
penangkapan ikan yang dipergunakan dalam usaha penangkapan ikan,
yang dioperasikan oleh orang lain.
D. Tinjauan Tentang Program Sekaya Maritim
1. Konsep Sekaya Maritim
Sesuai dengan Keputusan Direktur Jendral Perikanan Tangkap Nomor
32/KEP-DJPT/2015 tentang pedoman umum pelaksanaan kegiatan seribu
kampung nelayan mandiri tangguh indah dan maju tahun 2015, Sekaya
21
Maritim adalah bentuk fasilitasi pemerintah kepada kelompok nelayan
miskin melalui penyediaan sarana dan prasarana pendukung perikanan
tangkap, peningkatan kapasitas nelayan dan akses terhadap pemasaran hasil
serta pembiayaan usaha perikanan.
2. Prinsip– prinsip Dasar dalam pelaksanaan program sekaya maritim
Prinsip–prinsip dasar dalam pelaksanan program Sekaya Maritim adalah
sebagai berikut :
a. Partisipasi Masyarakat dan berbasis kelompok;
b. Ramah Lingkungan;
c. Berkelanjutan;
d. Keterbukaan dan akuntabel;
e. Kemitraan dan kerjasama;
f. Sinergi dan saling menguatkan;
g. Taat aturan;
h. Berorientasi wirausaha.
3. Bentuk Bantuan Sekaya Maritim
a. Bantuan alat tangkap
b. pembangunan jalan setapak
c. pembangunan MCK beserta sumur bor
d. Kotak sampah
e. Sertifikat rumah nelayan
f. Motor bengkel
g. Rumah bengkel
22
4. Kriteria lokasi dan Kelompok Sasaran
Dalam pelaksanaan Sekaya Maritim, terdapat kriteria dan lokasi dan
kelompok sasaran yang perlu menjadi rujukan agar program dapat tepat
sasaran. Adapun kriteria masing-masing meliputi :
a. Pemilihan kampung nelayan. Pemilihan lokasi kampung nelayan di
dasarkan pada :
1) Adanya dukungan daerah
2) Pelabuhan Perikanan/ Sentra nelayan
3) Memliki Rumah Tangga Sasaran (RTS) nelayan miskin
4) Kelanjutan Program Peningkatan Kehidupan Nelayan(PKN) tahun
2011-2014
5) Mempertimbangkan pemerataan per provinsi
6) Berlokasi di daerah perbatasan dan tertinggal
b. Kriteria Nelayan meliputi 2 aspek yaitu:
1) Nelayan kecil
23
penelitian terkait yang pernah dilakukan sebelumnya.Peneliti mengambil tiga
hasil penelitian terdahulu yang dapat dijadikan perbandingan dalam penelitian
yang dilakukan oleh penulis terkait dengan Implementasi Program Seribu
Kampung Nelayan Mandiri, Tangguh, Indah, dan Maju (Sekaya
Maritim).Terdapat tiga penelitian yang terkait dengan penelitian yang akan
dilakukan peneliti mengenai Implementasi Program Seribu Kampung
Nelayan Mandiri, Tangguh, Indah dan Maju (Sekaya Maritim) yaitu:
1. Penelitian yang pertama yang digunakan penelitian sebagai tinjauan
pustaka adalah skripsi yang ditulis oleh Ni Luh Eka Suryani berjudul:
“Implementasi Program Pengembangan Usaha Mina Perdesaan Perikanan
Tangkap untuk meningkatkan Kesejahteraan Nelayan di Kecamatan
Kubutambahan Tahun 2015”. Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesejahteraan nelayan di
Kecamatan Kubutambahan, pelaksanaan program pengembangan usaha
mina Perdesaan perikanan tangkap di Kecamatan Kubutambahan, dan arah
hubungan antara program pengembangan usaha mina Perdesaan perikanan
tangkap dengan tingkat kesejahteraan nelayan di Kecamatan
Kubutambahan tahun 2015. Hasil penelitian ini simpulan bahwa ada
hubungan yang positif dan signifikan antaraprogram pengembangan usaha
Mina Perdesaan Perikanan Tangkap dengan tingkat kesejahteraan nelayan
di Kecamatan Kubutambahan tahun 2015.
2. Penelitian yang kedua yang digunakan penelitian sebagai tinjauan pustaka
adalah skripsi yang ditulis oleh Razak Miraza berjudul:”Implementasi
24
Program Pemberdayaan Masyarakat Pesisir (PEMP) di Kecamatan
Tanjung Pura Kabupaten Langkat”.Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial,
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara 2009.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme pelaksanaan
program dan hambatan- hambatan yang ditemui dalam Pemberdayaan
Ekonomi Masyarakat Pesisir (PEMP) di KecamatanTanjung Pura
Kabupaten Langkat.Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
implementasi program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir
(PEMP) di Kecamatan Tanjung Pura belum tepat sasaran dan penggunaan
dananya tidak tepat waktu.hal ini disebabkan menurunnya keuntungan,
menurunnya penjualan dagangan serta modal yang menipis dan
menurunnya perputaran uang.
3. Penelitian yang ketiga yang digunakan penelitian sebagai tinjauan pustaka
adalah skripsi yang ditulis oleh Tumpak Manik berjudul: “Sikap Nelayan
Terhadap Program Pengembangan Perikanan Tangkap Khususnya
Pemberian Bantuan Alat Tangkap Ikan di Kecamatan Teluk Mengkudu
Kabupaten Serdang Begadai”.Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian,
Universitas Sumatera Utara 2008. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui perkembangan program pengembangan perikanan tangkap,
mengetahui sikap nelayan terhadap program, mengetahui hubungan
karakteristik sosial ekonomi nelayan dengan sikap nelayan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwaprogram pengembangan perikanan tangkap
tidak mengalami peningkatan dari tahun 2011 sampai tahun 2012 ditinjau
dari segi jumlah pelaksana dan jumlah anggota, ditinjau dari segi jumlah
25
penerima bantuan. Penjelasan diatas dapat digambarkan ke dalam tabel
berikut ini:
Tabel 3. Matriks Perbandingan Penelitian
NAMA
PENELITI JUDUL TUJUAN
HASIL
PENELITIAN
Ni Luh Eka
Suryani
Implementasi
Program
Pengembangan
Usaha Mina
Perdesaan
(PUMP)
Perikanan
Tangkap untuk
meningkatkan
Kesejahteraan
Nelayan di
Kecamatan
Kubutambahan
Tahun 2015.
1. Untuk mengetahui tingkat kesejahteraan
nelayan di Kecamatan
Kubutambahan Tahun
2015
2. Untuk mengetahui pelaksanaan program
Pengembangan Usaha
Mina Perdesaan
(PUMP) perikanan
tangkap di Kecamatan
Kubutambahan Tahun
2015
3. Untuk mengetahui arah hubungan antara
program
Pengembangan Usaha
Mina Perdesaan
(PUMP) perikanan
tangkap dengan
tingkat kesejahteraan
nelayan di Kecamatan
Kubutambahan Tahun
2015
Hasil penelitian
ini diperoleh
simpulan bahwa
ada hubungan
yang positif dan
signifikan antara
program
pengembangan
usaha Mina
Perdesaan
Perikanan
Tangkap dengan
tingkat
kesejahteraan
nelayan di
Kecamatan
Kubutambahan
tahun 2015
Razak Miraza Implementasi
Program
Pemberdayaan
Masyarakat
Pesisir (PEMP) di
Kecamatan
Tanjung Pura
Kabupaten
Langkat.
1. Untuk mengetahui mekanisme
pelaksanaan program
Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir
(PEMP) di
Kecamatan Tanjung
Pura Kabupaten
Langkat.
2. Untuk mengetahui Hambatan- hamabtan
yang di temui saat
pelaksanaan program
Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir
(PEMP) di
bahwa
implementasi
program
Pemberdayaan
Ekonomi
Masyarakat
Pesisir (PEMP)
di Kecamatan
Tanjung Pura
belum tepat
sasaran dan
penggunaan
dananya tidak
dapat tepat
waktu. Hal Hal
ini disebabkan
26
NAMA
PENELITI JUDUL TUJUAN
HASIL
PENELITIAN
Kecamatan Tanjung
Pura Kabupaten
Langkat.
menurunnya
keuntungan,
menurunnya
penjualan
dagangan serta
modal yang
menipis dan
menurunnya
perputaran uang.
Tumpak
Manik
Sikap Nelayan
Terhadap
Program
Pengembangan
Perikanan
Tangkap
Khususnya
Pemberian
Bantuan Alat
Tangkap Ikan di
Kecamatan Teluk
Mengkudu
Kabupaten
Serdang Begadai.
1. Untuk mengetahui perkembangan
program
pengembangan
perikanan tangkap di
daerah penelitian
2. Untuk mengetahui karakteristik nelayan
yang mengikuti
program
pengembangan
perikanan tangkap
3. Untuk mengetahui hubungan
karakteristik nelayan
dengan sikap nelayan
terhadap program
pengembangan
perikanan tangkap.
bahwaprogram
pengembangan
perikanan
tangkap tidak
mengalami
peningkatan dari
tahun 2011
sampai tahun
2012 ditinjau
dari segi jumlah
pelaksana dan
jumlah anggota,
ditinjau dari segi
jumlah penerima
bantuan.
Rahmad
Galih Rissadi
Implementasi
Program Seribu
Kampung
Nelayan Mandiri,
Tangguh, Indah
dan Maju (Sekaya
Maritim) di Desa
Margasari
Kecamatan
Labuhan
Maringgai
Kabupaten
Lampung Timur
Tahun 2015
1. Untuk mengetahui sejauh mana
Implementasi
Program Seribu
Kampung Nelayan
Mandiri, Tangguh,
Indah dan Maju
(Sekaya Maritim) di
Desa Margasari
Kecamatan Labuhan
Maringgai Kabupaten
Lampung Timur
Tahun 2015
-
Sumber: Diolah Oleh Peneliti, 2017
27
Dari tabel diatas terdapat persamaan dan perbedaan antar penelitian,
persamaan yang pertama, penelitian ini memiliki topik yang berkaitan
dengan program pemerintah yang diberikan kepada masyarakat pesisir yaitu
nelayan, yang kedua, dari keempat penelitian memiliki fokus yang
bervariasi tetapi terdapat 1 fokus yang sama yaitu membahas tentang
mekanisme pelaksanaan program masing- masing. Ada beberapa perbedaan
yang terdapat dalam penelitian diatas, yang pertama, untuk metode yang
digunakan keempat penelitian sangat bervariasi, yang kedua, dari keempat
peneltian diatas menggunakan kajian akademis yang berbeda- beda dalam
meneliti. yang ketiga, pada bagian hasil penelitian, ketiga penelitian
terdahulu memiliki hasil penelitian yang bervariasi bisa dilihat di tabel
diatas, yang empat, dari ketiga penelitian terdahulu belum ada satu pun yang
membahas program Sekaya Maritim, Maka dari itu Peneliti tertarik meneliti
tentang program Seribu Kampung Nelayan Mandiri, Tangguh, Indah, dan
Maju (Sekaya Maritim).
28
F. Kerangka Pikir Penelitian
Gambar 3. Kerangka Pikir Penelitian
Sumber: Diolah Oleh Peneliti, 2018
Implementasi Program Seribu Kampung Nelayan Mandiri,
Indah dan Maju (Sekaya Maritim) di Desa Margasari
Kecamatan Labuhan maringgai Kabupaten Lampung Timur
2015
Setelah berjalan 2 tahun dalam
pelaksanaan program Seribu
Kampung Nelayan Mandiri,
Indah dan Maju (Sekaya
Maritim) di Desa Margasari
mengalami beberapa masalah
diantara:
- Belum meratanya bantuan alat tangkap terhadap
nelayan, masih adanya
nelayan yang belum
menerima bantuan
- Belum tersalurkannya bantuan sertifikat rumah
nelayan
Teori Implementasi Kebijakan
Publik Van Meter dan Van Horn
(1975) dalam Subarsono (2013),
ada beberapa variabel yang
mempengaruhi kinerja
implementasi, yaitu:
1. Standar dan sasaran kebijakan
2. Sumberdaya
3. Hubungan antar organisasi
4. Karakteristik agen pelaksana
5. Kondisi sosial, politik dan
ekonomi
Terwujudnya seribu kampung
nelayan Mandiri, Tangguh,
Indah, dan Maju (Sekaya
Maritim)
Keputusan Jenderal Perikanan Tangkap Nomor 32 Tahun 2015
Tentang pedoman pelaksanaan kegiatan Seribu Kampung
Nelayan Mandiri Tangguh Indah dan Maju ( Sekaya Maritim)
III. METODE PENELITIAN
A. Tipe dan Pendekatan Penelitian
Metode penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini adalah metode
penelitian kualitatif. Menurut Bogdan and Taylor (1975) dalam Lexy
J.Moleong mendefinisikan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
orang dan perilaku yang diamati. Dengan demikian, penelitian ini akan
menjelaskan dan menganalisis mengenai implementasi program Seribu
Kampung Nelayan Mandiri, Tangguh, Indah, dan Maju (Sekaya Maritim) di
Desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur
tahun 2015. Sehingga dalam penelitian ini tergolong pada tipe penelitian
deskripsif. Dalam Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar (2006)
penelitian deskriptif bermaksud membuat pemeriaan (penyandaraan) secara
sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi
tertentu.
B. Fokus Penelitian
Fokus penelitian merupakan hal yang sangat penting karena fokus penelitian
ini merupakan bentuk dari pembatasan penelitian agar mempermudah peneliti
dalam melaksanakan penelitian, sehingga dalam pembahasannya nanti tidak
30
melebar kemana-mana. Fokus masalah ini diturunkan dari rumusan masalah
penelitian, dalam penelitian ini terdapat fokus penelitan yaitu:
Pelaksanaan program Seribu Kampung Nelayan Mandiri, Tangguh, Indah,
dan Maju (Sekaya Maritim) di Desa Margasari Kecamatan Labuhan
Maringgai Kabupaten Lampung Timur tahun 2015, meliputi:
(a). Standar dan sasaran kebijakan;
(b). Sumberdaya;
(c). Hubungan antar organisasi;
(d). Karakteristik agen pelaksana;
(e). Kondisi sosial, politik, dan ekonomi;
C. Lokasi Penelitian
Lokasi yang diambil dalam penelitian ini ditentukan dengan sengaja
(purposive). Untuk itu penelitian ini dilakukan di Desa Margasari Kecamatan
Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur. Alasan peneliti memilih
lokasi di Desa Margasari merupakan salah satu daerah yang mendapatkan
bantuan program Sekaya Maritim dan memiliki banyak potensi yang dapat
digali dan dikembangkan, adapun potensi di Desa Margasari Terletak di
sektor kelautan dan perikanan. Selain itu juga Lokasi penelitian di lakukan di
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lampung Timur.
31
D. Jenis dan Sumber Data
Pengertian data sendiri merupakan suatu catatan dari kumpulan fakta yang
ada, yang dapat berbentuk kata, angka, maupun lainnya. Jenis-jenis data yang
dapat digunakan dalam penelitian ini ialah:
1. Data Primer
Data primer adalah sumber data peneliti yang diperoleh secara langsung.
Adapun data primer yang didapat dalam penelitian ini diperoleh dari
lapangan penelitian,baik yang diperoleh dari pengamatan langsung
maupun wawancara kepada informan, wawancara ini dilakukan terhadap
orang-orang yang terlibat langsung dalam implementasi program seribu
kampung nelayan mandiri, tangguh, indah dan maju (Sekaya Maritim) di
Desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung
Timur. Dalam penentuan informasi yang sesuai dengan tujuan dari
penelitian yang dimana infroman tersebut ditentukan dengan
pertimbangan yang ada, serta yang memiliki kedudukan yang terbaik
sehingga dapat memberikan informasi yang akurat sesuai dengan topik
penelitian yang dilakukan oleh peneliti.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data
kepada pengumpul data dan data sekunder juga merupakan data yang
diperlukan dalam penelitian untuk melengkapi informasi yang diperoleh
dari sumber data primer. Data sekunder pada umumnya berupa dokumen-
dokumen tertulis, serta data yang juga didapat dari berbagai macam
media elektronik maupun cetak yang ada hubungannya dengan
32
implementasi program seribu kampung nelayan mandiri, tangguh, indah
dan maju (Sekaya Maritim) Desa Margasari Kecamatan Labuhan
Maringgai Kabupaten Lampung Timur.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.
Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan
mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Untuk itu,
pengumpulan data yang akan dilakukan, yaitu dengan:
1. Observasi
Observasi, yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan
terhadap kegiatan yang di lakukan oleh sumber penelitian di lapangan.
Yaitu dalam kegiatan yang berhubungan dengan implementasi program
Sekaya Maritim di Desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai
Kabupaten Lampung Timur tahun 2015.
2. Wawancara
Dalam penelitian ini, pertama, peneliti akan melakukan wawancara
dengan model pembicaraan informal dimana hal itu bergantung pada
spontanitas dalam mengajukan pertanyaan kepada yang diwawancarai,
sehingga tercipta suasana biasa dan wajar seperti pembicaraan biasa
dalam sehari-hari. Kedua, peneliti akan menggunakan petunjuk umum
wawancara dengan membuat kerangkan dan garis besar pokok-pokok
yang akan ditanyakan nantinya dalam proses wawancara, tujuannya
33
untuk menjaga agar pokok-pokok yang direncanakan dapat tercakup
seluruhnya.
Dari kedua model yang dipilih tersebut, semuanya akan disesuaikan
dilapangan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang ada. Untuk itu
dalam peneliti ini, peneliti melakukan wawancara kepada informan
terkait program Sekaya Maritim di Desa Margasari sebagai berikut:
Tabel 4. Daftar Informan Penelitian
No Nama Jabatan
1 Johan Kepala UPTD Perikanan Tangkap
2 Budianto Kasi Pengembangan Usaha dan Statistik
Perikanan Tangkap
3 Nyoto Suswoyo Kepala Desa Margasari
4 Nanang Suryadi Sekertaris Desa Margasari
5 Ali Imron Ketua KUB nelayan
6 Gatot supriono Ketua KUB nelayan
7 Irwanto Ketua KUB nelayan
8 Paimin Nelayan
9 Warsiudin Nelayan
10 Slamet Sugito Nelayan
Sumber: Diolah Oleh Peneliti, 2017
3. Dokumen
Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi
dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Hasil penelitian dari
observasi atau wawancara, Hasil penelitian juga akan lebih kredibel
apabila didukung oleh foto-foto atau karya tulis akademik dan seni yang
telah ada. Untuk itu, Dokumen yang akan dibutuhkan peneliti untuk
penelitian ini yaitu dokumen yang relevan yang terkait dengan
implementasi program Sekaya Maritim di Desa Margasari Kecamatan
Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur tahun 2015, serta foto-
34
foto kegiatan dan pelaksanaan program Sekaya Maritim di Desa
Margasari serta dokumen-dokumen yang terkait dengan masalah
implementasi program Sekaya Maritim tersebut.
Berikut adalah data dokumentasi yang didapatkan oleh peneliti :
Tabel 5. Data Dokumen Penelitian
No Nama Dokumen Sumber Dokumen
1 Keputusan Direktur Jendral
Perikanan Tangkap
No.32/KEP-DJPT/2015
Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Lampung Timur
2 Keputusan Dinas Kelautan
dan Perikanan No.
800/619/SKTPS/04/2016
Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Lampung Timur
F. Teknik Analisis Data
Dalam proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh
dari hasil wawancara, hasil observasi dan dokumen-dokumen yang
mendukung penelitian ini, sehingga dapat dengan mudah dipahami oleh
pembaca dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Untuk itu,
Analisis data yang akan dilakukan yaitu dengan:
1. Reduksi Data (Data Reduction)
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu
maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Semakin lama peneliti ke
lapangan, maka jumlah data akan semakin banyak, kompleks dan rumit.
Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data.
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya, dan
membuang yang tidak perlu. Untuk itu, peneliti akan menyeleksi dan
35
merangkum data yang diperoleh lalu difokuskan pada hal-hal yang
berkaitan dengan Imlementasi progarm seribu kampung nelayan mandiri,
tangguh, indah dan maju (Sekaya Maritim) di Desa Margasari Kecamatan
Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur.
2. Penyajian Data (Data Display)
Penyajian data berguna untuk memudahkan peneliti melihat gambaran
secara keseluruhan atau bagian tertentu dari penelitian. Batasan yang
diberikan dalam penyajian data adalah sekumpulan informasi yang
tersusun dan memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan
pengambilan tindakan. Dalam penelitian ini, penyajian data diwujudkan
dalam bentuk uraian dengan teks naratif, dan foto atau gambar sejenisnya
terkait dengan Imlementasi progarm seribu kampung nelayan mandiri,
tangguh, indah dan maju (Sekaya Maritim) di Desa Margasari Kecamatan
Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur.
3. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi
Penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal masih bersifat
sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti kuat yang
mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. berdasarkan
kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti
yang valid dan konsisten peneliti kembali kelapangan mengumpulkan
data yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
Verifikasi secara terus- menerus sepanjang proses penelitian berlangsung,
yaitu sejak awal memasuki lokasi penelitian dan selama proses
pengumpulan data. Peneliti berusaha untuk menganalisis dan mencari pola,
36
tema, hubungan persamaan, hal-hal yang sering timbul, hipotesis dan
sebagainya yang dituangkan dalam kesimpulan yang tentatif. Penarikan
kesimpulan akhir penelitian ini berupa teks naratif yang mendeskripsikan
implementasi progarm seribu kampung nelayan mandiri, tangguh, indah
dan maju (Sekaya Maritim) di Desa Margasari Kecamatan Labuhan
Maringgai Kabupaten Lampung Timur.
G. Teknik Keabsahan Data
Untuk menetapkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan.
Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu.
Terdapat empat kriteria yang digunakan, yaitu derajat kepercayaan
(credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan (dependability),
dan kepastian (confirmability). Menurut Moeloeng (2011 : 324) 4 (empat)
kriteria tersebut dijelaskan sebagai berikut:
1. Derajat Kepercayaan (credibility)
Penerapan kriteria derajat kepercayaan (kredibilitas) pada dasarnya
menggantikan konsep validitas internal dari nonkualitatif. Kriteria derajat
kepercayaan ini berfungsi untuk (a) Melaksanakan inkuiri sedemikian
rupa sehingga tingkat kepercayaan penemuannya dapat dicapai; (b)
Mempertunjukan pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang
sedang diteliti.
Teknik pemeriksaan keabsahan data ini antara lain:
a. Perpanjangan Keikutsertaan Peneliti tinggal dilapangan penelitian
sampai kejenuhan pengumpulan data tercapai. Keikutsertaan tersebut
37
tidak hanya dilakukan dalam waktu singkat, tetapi memerlukan
perpanjangan keikutsertaan pada latar penelitian. Perpanjangan
keikutsertaan yang dimaksud yaitu peneliti melakukan penelitian
dilapangan sampai pada kejenuhan pengumpulan data yang
diperoleh dengan membutuhkan waktu yang tidak sedikit dalam
mencapai tujuan dari hasil penelitian yang akan diperoleh.
b. Triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data
yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Diluar data itu untuk
keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.
Denzim dalam Moeloeng (2011 : 330) membedakan empat macam
triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan
penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori. Dalam upaya
memeriksa keabsahan data, peneliti melakukan pengecekan dari
berbagai sumber, yaitu dengan mewawancarai beberapa informan
yang berasal dari kalangan yang berbeda.Teknik pengumpulan data
melalui wawancara, observasi dan dokumentasi juga dilakukan
untuk mendapatkan data yang akurat.
2. Keteralihan (transferability)
Teknik ini berbeda dengan validitas eksternal dari nonkualitatif. Konsep
validitas menyatakan bahwa generalisasi suatu penemuan dapat berlaku
atau diterapkan pada semua konteks dalam populasi yang sama atas dasar
penemuan yang diperoleh pada sampel yang secara representative
mewakili populasi itu. Dengan demikian, pembaca menjadi jelas atas
hasil penelitian tersebut, sehingga dapat memutuskan dan dapat atau
38
tidaknya mengaplikasikan hasil penelitian tersebut ke tempat lain. Untuk
melakukan keteralihan peneliti berusaha mencari dan mengumpulkan
data kejadian empiris dalam konteks yang sama dalam penelitian ini.
3. Kebergantungan (dependability)
Kebergantungan merupakan substitusi istilah reliabilitas dalam penelitian
yang nonkualitatif. Pada cara nonkualitatif, realibilitas ditunjukan dengan
jalan mengadakan replikasi studi. Peneliti dalam melakukan pengulangan
dalam suatu studi dua atau beberapa kali dalam suatu kondisi yang sama
dan hasilnya secara esensial sama, maka dikatakan realibilitasnya
tercapai. Persoalan yang amat sulit dicapai disini ialah bagaimana
mencari kondisi yang benar-benar sama dengan hasil penelitian dan
fenomena yang terjadi dilapangan. Oleh karena itu hasil penelitian ini
benar atau tidak, maka penulis mendiskusikannya dengan pembimbing.
4. Kepastian (comfirmability)
Menguji kepastian (comfirmability) berarti menguji hasil penelitian,
dikaitkan dengan proses yang ada dalam penelitian, jangan sampai proses
tidak ada tetapi hasilnya ada. Derajat ini dapat dicapai melalui audit atau
pemeriksaan yang cermat terhadap seluruh komponen dan proses
penelitian serta hasil penelitiannya. Kepastian yang dimaksud berasal
dari konsep objektivitas, sehingga dengan disepakati hasil penelitian oleh
banyak orang maka hasil tidak lagi subjektif tetapi sudah objektif. Hal ini
dapat terlihat dari apa yang telah dilakukan peneliti dalam menguji
kepastian ini adalah dengan seminar tertutup dan terbuka dengan
mengundang teman sejawat dan pembimbing.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa Implementasi Program Seribu Kampung Nelayan Mandiri, Tangguh,
Indah dan Maju (Sekaya Maritim) di Desa Margasari Kecamatan Labuhan
Maringgai Kabupaten Lampung Timur, jika dilihat dari indikator yang telah
dikemukakan oleh Van Meter dan Van Horn kurang efektif. Kurang
efektifnya implementasi program seribu kampung nelayan mandiri, tangguh,
indah dan maju (Sekaya Maritim) di Desa Margasari, Kecamatan Labuhan
Maringgai, Kabupaten Lampung Timur, dikarenakan sasaran kebijakan dan
distribusi bantuan alat tangkap tidak sesuai dengan pernyataan Van Meter dan
Van Horn. Secara sasaran atau data yang digunakan dalam implementasi
program Sekaya Maritim tidak sesuai dengan kondisi fakta dan kondisi
dilapangan. Dan dari Distribusi bantuan alat tangkap juga kurang tepat karena
ditemukan beberapa permasalahan dilapangan. Namun pada implementasi
program Sekaya Maritim di Desa Margasari secara standar kebijakan sudah
cukup memenuhi kriteria di Desa Margasari, sementara itu hubungan antar
organisasi di Desa Margasari dengan organisasi lainnya dalam
pengimplemtasian program Sekaya Maritim terjalin dengan baik. Sedangkan
untuk karakteristik agen pelaksana yang berhubungan dengan SOP dalam
80
implementasi program Sekaya Maritim di Desa Margasari baik pemerintah
pusat, daerah hingga desa sudah memiliki SOP sehingga mereka sudah
mengetahui tugas masing- masing. Dan untuk kondisi sosial, politik, dan
ekonomi di Desa Margasari, sudah sangat mendukung diimplementasikannya
program Sekaya Maritim.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, saran yang dapat di
peneliti berikan dalam “ Implementasi Program Seribu Kampung Nelayan
Mandiri, Tangguh, Indah, dan Maju (Sekaya Maritim) di Desa Margasari,
Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur” adalah sebagai
berikut:
1. Pemerintah seharusnya menetapkan sasaran penerima bantuan Sekaya
Maritim menggunakan pendatan secara periodik agar sesuai dengan fakta
dan kondisi warga yang ada dilapangan saat ini.
2. Pihak penerima bantuan Sekaya Maritim, seharusnya melaporkan
mengenai ketidaktepat sasaran penerima bantuan Sekaya Maritim, agar
tidak terjadi kecemburuan sosial, serta kesalahpahaman antar warga.
DAFTAR PUSTAKA
Referensi buku :
Imron, Masyuri. 2003 “Kemiskinan dalam masyarakat nelayan”dalam jurnal
masyarakat dan budaya. PMB-LIPI.
Moleong, Lexy J. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Remaja Roasdakaraya.
Bandung
Subarsono, AG. 2013. Analisis Kebijakan Publik (Konsep, Teori, dan Aplikasi).
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif dan R&D. Alfabeta.
Bandung
Winarno, Budi. 2016. Kebijakan Publik Era Globalisasi Yogyakarta: CAPS
(Center of academic publishing service).
Tahir, Arifin. 2015. Kebijakan Publik & Transparansi Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah. Bandung: Alfabeta.
Waluyo. 2007. Manajemen Publik (Konsep, Aplikasi dan Implementasinya Dalam
Pelaksanaan Otonomi Daerah). Bandung: Mandar Maju
Winarno, Budi. 2007. Kebijakan Publik (Teori & Proses). Jakarta: Media
Pressindo.
Agustino, Leo. 2008. Dasar-Dasar Kebijakan Publik. Bandung: Penerbit
Alfabeta.
Referensi Peraturan :
Keputusan Direktur Jendral Perikanan Tangkap No. 32/KEP-DJPT/2015 tentang
pedoman umum pelaksanaan kegiatan seribu kampung nelayan mandiri
tangguh indah dan maju.
Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 10/2011 Tentang Tim Kordinasi
Peningkatan dan Perluasan Program Pro-Rakyat.
Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 15/2011 Tentang Perlindungan
Nelayan
Referensi website :
http://www.pupi.kkp.go.id (diakses pada tanggal 15 oktober 2016)
http://aplikasi pupi.kkp.go.id (diakses pada tanggal 15 oktober 2016)
http://www.antaralampung.com/berita/287358/kelompok-nelayan-lampung-timur-
pertanyakan-bantuan-kkp / (diakses 15 oktober 2016)
http://kkp.go.id/ (diakses pada tanggal 15 oktober 2016)
http://www.pupi.kkp.go.id/http://www.antaralampung.com/berita/287358/kelompok-nelayan-lampung-timur-pertanyakan-bantuan-kkp%20/%20(diakses%2015%20oktober%202016http://www.antaralampung.com/berita/287358/kelompok-nelayan-lampung-timur-pertanyakan-bantuan-kkp%20/%20(diakses%2015%20oktober%202016http://kkp.go.id/Recommended