8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk
1/127
BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA i
BAHAN AJAR
EKONOMI SUMBER DAYA
KETUA
Dr. Ir. Hj. St. ROHANI, M.Si
ANGGOTA
Dr. SITTI NURANI SIRAJUDDIN S.Pt, M.Si
Dr. PALMARUDI MAPPIGAU, SU
Ir. ILHAM RASYID, M.Si
LEMBAGA KAJIAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN
(LKPP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2012
L
K
PP
U
N
S
8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk
2/127
BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA ii
HALAMAN PENGESAHAN
HIBAH PENULISAN BUKU AJAR BAGI TENAGA AKADEMIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN 2012
Judul Buku/Mata Kuliah : Ekonomi Sumber Daya
Nama Lengkap
Penanggung Jawab Penulisan : Dr. Ir. Hj. St. Rohani, M.Si
N I P / N I D N : 19690822 200801 2 015
Pangkat/Golongan : Lektor / IIIcProgram Studi : Sosial Ekonomi Peternakan
Fakultas : Peternakan
Email : [email protected]
Anggota Tim Penulis : 1. Dr. Sitti Nurani Sirajuddin, S.Pt, M.Si
2. Dr. Palmarudi, SU
3. Ir. Ilham Rasyid, M.Si
Biaya : Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah)
Dibiayai oleh dana DIPA BLU Universitas
Hasanuddin tahun 2012 sesuai SK Rektor
Unhas No. 15636/UH4.2/KU.10/1012Tanggal 03 Oktober 2012
Makassar, November 2012
Dekan Fakultas Peternakan Penanggungjawab Penulisan
Prof. Dr. Ir. H. Syamsuddin Hasan, M.Sc Dr. Ir. Hj. St. Rohani, M.Si
NIP. 19520923 197903 1 002 NIP. 19690822 200801 2 015
Mengetahui,
Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Pendidikan
Prof. Dr. Ir. Lellah Rahim, M.Sc.
NIP 19630501 198803 1 004
L
K
PP
U
N
S
8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk
3/127
BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA iii
SURAT PERNYATAAN
Saya atau kami penulis buku ini:
Nama : Dr. Ir. Hj. St. Rohani, M.Si
NIDN : 0022086907
Nama : Dr. Sitti Nurani Sirajuddin, S.Pt, M.Si
NIDN : 0021047102
Nama : Dr. Palmarudi, SU NIDN : 0022126003
Nama : Ir. Ilham Rasyid, M.Si
NIDN : 0012115410
Dengan ini menyatakan bahwa:
1. Buku ini benar saya tulis (atau kami tulis bila penulis lebih dari satu),
bukan karya plagiat. Beberapa pernyataan, gambar, rumus, atau opini dari
orang lain yang termuat dalam buku ini selalu disertai sumbernya yang
jelas.
2. Buku ini saya (kami) serahkan kepada Lembaga Kajian dan
Pengembangan Pendidikan (LKPP) Unhas, untuk selanjutnya dijadikan
koleksi Perpustakaan Pusat Unhas dan dalam bentuk softcopy dipajang di
www.unhas.ac.id yang dapat diakses oleh semua pengguna, khususnya
mahasiswa.
Demikian pernyataan ini kami buat dengan sungguh sunggguh.
Makassar, 30 November 2012
Penulis,
(atas nama Tim penulis)
Dr. Ir. Hj. St. Rohani, M.Si
NIP. 19690822 200801 2 015
L
K
PP
U
N
S
8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk
4/127
BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA iv
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah, penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT karena
rahmat dan hidayahNya jualah sehingga dapat menyelesaikan penyusunan bahan
ajar ini meskipun terdapat halangan dan rintangan yang menantang.
Bahan ajar ini disusun sebagai media pembelajaran bagi mahasiswa
sehingga dapat memperlancar proses pembelajaran terutama untuk mata kuliah
Ekonomi Sumber Daya.
Dalam penyusunan bahan ajar ini, kami banyak mendapat masukan,
bimbingan serta petunjuk dari berbagai pihak. Akhirnya kami sangat menyadari
bahwa bahan ajar ini masih penuh dengan kekurangan dan masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu tegur sapa dan sumbang saran yang bersifat membangun
senantiasa kami harapkan agar terciptanya tulisan yang lebih sempurna. Semoga
apa yang kami paparkan dapat diterima dan berguna bagi kita semua.
Amin…..
Makassar, November 2012
Penulis
L
K
PP
U
N
S
8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk
5/127
BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ ii
SURAT PERNYATAAN................................................................................. iii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iv
DAFTAR ISI................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
BAB II KETERKAITAN SUMBER DAYA DAN EKONOMI............... 16
Klasifikasi Sumber Daya Alam............................................................. 18
Keterkaitan Antara Sumber Daya Alam dan Ekonomi ......................... 20
Pembangunan Ekonomi......................................................................... 22
Sumber Daya Alam dan Pertumbuhan Ekonomi................................... 23
Peranan Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia Terhadap
Pembangunan Ekonomi ....................................................................... 24
BAB III KETERSEDIAAN DAN KELANGKAAN SUMBER DAYA .... 28
Keterbatasan Sumber Daya ................................................................... 30
Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA yang Tidak dapat Diperbaharui 33
Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA yang dapat Diperbaharui....... 35
Indikator Kelangkaan Sumber Daya...................................................... 36
Alternatif Mengatasi Sumber Daya ....................................................... 38
BAB IV EKSTERNALITAS DAN PROBLEMA LINGKUNGAN.......... 42
BAB V PENGELOLAAN SUMBER DAYA PETERNAKAN SERTA
KAITANNYA DENGAN GLOBAL WARMING ....................... 56
BAB VI ANALISIS EKONOMI SUMBERDAYA ALAM SEHUBUNGAN
DENGAN HAK-HAK KEPEMILIKAN, KEGAGALAN PASAR,
DAN EKSTERNALIAS ............................................................... 73
L
K
PP
U
N
S
8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk
6/127
BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA vi
Hak Kepemilikan .................................................................................. 74
Kegagalan Pasar ................................................................................... 80
Eksternalitas........................................................................................... 84
BAB VII EKONOMI EKSTERNAL DAN DISEKONOMI EKSTERNAL 90
Pengertian Eksternalitas ....................................................................... 91
Contoh Eksternalitas di Bidang Peternakan .......................................... 94
Faktor-Faktor Penyebab Eksternalitas .................................................. 97
BAB VIII EFISIENSI SUMBER DAYA DAN KEBIJAKSANAAN
LINGKUNGAN..................................................................................
100
Efesiensi Alokasi Sumber Daya ........................................................... 101
Alternatif Kebijaksanaan Lingkungan ................................................. 103
BAB IX ESTIMASI NILAI EKONOMI DARI KEBIJAKSANAAN....... 106
LINGKUNGAN
BAB X PEMBANGUNAN PETERNAKAN BERWAWASAN................ 115
LINGKUNGAN
L
K
PP
U
N
S
8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk
7/127
BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA vii
DAFTAR GAMBAR
No. Halaman
Teks
1. Keterkaitan antara Sumber Daya Alam dan Aktivitas Ekonomi ...... 21
2. Jeis-jenis Sumber Daya .................................................................... 36
3. Tipologi Eksternalitas ....................................................................... 93
L
K
PP
U
N
S
8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk
8/127
BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 1
BAB I
PENDAHULUAN
Ekonomi Sumber Daya adalah suatu cakupan ilmu yang mempelajari
bagaimana manusia mengalokasikan sumber daya yang langka serta mempelajari
pengalokasian sumber daya alam seperti air, lahan, ternak, hutan, dan secara
eksplisit ilmu ini mencari jawaban seberapa besar sumber daya harus diekstraksi
sehingga menghasilkan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat. Sumber
daya memiliki nilai ekonomi dan merupakan komponen dari ekosistem yang
menyediakan barang dan jasa yang bermanfaat bagi kebutuhan manusia untuk
memenuhi kepuasan dan utilitas manusia yang memiliki kriteria yakni (1) harus
ada pengetahuan, teknologi dan keterampilan (skill) untuk memanfaatkannya, (2)
harus ada permintaan (demand ) terhadap sumber daya tersebut.
Ekonomi sumber daya sangat penting untuk dipelajari dalam
pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam Bidang Peternakan agar kita
dapat memahami bagaimana sumber daya tersebut dimanfaatkan secara optimal
serta bagaimana mengelola secara ekonomis sehingga mampu meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
Mata kuliah Ekonomi Sumber Daya merupakan mata kuliah pilihan yang
disediakan oleh Jurusan Sosial Ekonomi Peternakan pada semester genap yang
sangat penting diberikan kepada mahasiswa dalam pengembangan wawasan dan
pemahaman mahasiswa mengenai ekonomi sumber daya.
Materi yang disajikan dalam matakuliah ini mencakup konsep sumber
daya dan pembangunan ekonomi dan kelangkaan sumber daya alam, konservasi
dan deplesi sumber daya alam, analisa biaya dan manfaat dalam penggunaan
L
K
PP
U
N
S
8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk
9/127
BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 2
sumber daya alam, pengelolaan sumber daya alam, permintaan dan penawaran
sumber daya manusia, produktivitas kerja dan dasar-dasar perencanaan tenaga
kerja.
Proses pembelajaran ekonomi sumber daya bukanlah hal yang mudah. Hal
yang tersulit untuk dicapai adalah sulitnya memberikan pemahaman mengenai
mekanisme ekonomi sumber daya tersebut karena mahasiswa yang tidak memiiki
sarana dan fasilitas pembelajaran untuk mengakses internet mengakibatkan proses
pembelajaran kurang efektif. Salah satunya yaitu tidak memiliki bahan ajar yang
dapat membantu proses pembelajarannya. Adapun rekap nilai mata kuliah
Ekonomi Sumber Daya dapat dilihat pada Tabel 1., yang memperlihatkan rata-rata
nilai mahasiswa 3 semester terakhir.
Tabel 1. Perkembangan Nilai Mahasiswa Peserta Mata Kuliah Metode
Penelitan Sosek Peternakan pada 3 Semester Terakhir
No. Semester Nilai Hasil Jumlah (Orang) Jumlah (%)
1 Awal 2010/2011 A 5
A- 7
B+
B
B-
C+
C
C-
D
E
2 Awal 2009/2010 A
A- 2
B+ 3
B 6
B- 2C+
C
C-
D
E
3 Awal 2008/2009 A 1
L
K
PP
U
N
S
8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk
10/127
BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 3
A-
B+
B 1
B-
C+ 3
CC-
D
E 2
K 6
Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah ini maka perlu dilakukan
penyediaan bahan ajar yang berbasis internet. Dengan bahan ajar tersebut,
diharapkan mahasiswa dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa dan
memberikan dukungan pada mahasiswa untuk mengikuti perkuliahan dengan
baik. Bahan ajar ini akan menjadi tambahan referensi bagi mahasiswa peserta
mata kuliah ekonomi sumber daya yang selama ini masih kurang.
L
K
PP
U
N
S
8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk
11/127
BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 4
GARIS BESAR RANCANGAN PEMBELAJARAN (GBRP)
Mata Kuliah : Ekonomi Sumber Daya
Kode/ Semester : 411313 / Ganjil
KOMPETENSI LULUSAN PROGRAM STUDI PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
KELOMPOK
KOMPETENSI(1
)
NO
(2)
RUMUSAN KOMPETENSI
(3)
ELEMEN
KOMPETENSI(4
)
a b c d e
1. Menguasai dan mampu menerapkan IPTEKS peternakan
2. Mampu menganalisis, menginterpretasi dan memecahkan masalah di bidang peternakan
3. Mampu mengikuti perkembangan IPTEKS
4. Mampu bekerjasama dan beradaptasi dalam lingkungan kerja
L
K
PP
U
N
S
8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk
12/127
BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 5
KOMPETENSI
UTAMA
5. Mampu berkomunikasi secara efektif
6. Mampu mengelola dan memimpin usaha peternakan
7. Mampu memotivasi dan menggerakkan masyarakat dalam pengembangan peternakan
8. Mampu memulai dan mengembangkan bisnis berbasis teknologi
9. Mampu membangun jaringan usaha/ interkoneksitas
KOMPETENSI
PENDUKUNG
10. Berkarakter dan memiliki wawasan kebangsaan
11. Mampu memanfaatkan dan menggunakan Teknologi Informasi dan komunikasi
12. Memahami dan toleransi terhadap budaya lokal
13. Mampu mengevaluasi usaha bisnis
14. Mampu memasarkan hasil usaha
KOMPETENSI
LAINNYA
12. Memiliki kemampuan berbahasa asing
13. Mampu mengorganisasi dan mengembangkan kelembagaan peternakan
14. Memiliki moralitas, etika, akhlak.
15. Mampu mencari pendanaan usaha
L
K
PP
U
N
S
8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk
13/127
BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 6
ELEMEN KOMPETENSI:
a. Landasan kepribadian;
b. Penguasaan ilmu dan keterampilan;c. Kemampuan berkarya;
d. Sikap dan prilaku dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai;e. Pemahaman kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya.
GARIS BESAR RANCANGAN PEMBELAJARAN
MATAKULIAH EKONOMI SUMBER DAYA
Kompetensi Utama : Menguasai dan mampu menerapkan IPTEKS peternakan(1)
Mampu menganalisis,menginterprestasi dan memecahkan masalah di bidang peternakan(2)
Mampu mengikuti perkembangan IPTEKS (3)
Kompetensi Pendukung : Mampu memanfaatkan dan menggunakan Teknologi Informasi dan komunikasi (11)
Memahami dan toleransi terhadap budaya lokal (12)
Kompetensi Lainnya : Memiliki kemampuan berbahasa asing (12)
Memiliki moralitas, etika, akhlak (14)
Sasaran belajar : Mahasiswa mampu menganalisis pemanfaatan sumber daya dan lingkungan peternakan ditinjau dari manfaat dan
biaya
L
K
PP
U
N
S
8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk
14/127
BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 7
Elemen Kompetensi : - Landasan kepribadian
- Penguasaan ilmu dan ketrampilan
- Kemampuan berkarya
- Sikap dan perilaku dalam berkarya
-
Pemahaman kaidah dalam kehidupan bermasyarakat
Minggu
ke
Sasaran Pembelajaran Materi Pembelajaran Strategi
Pembelajaran
Kriteria Penilaian Bobot
Nilai(%)
1 Pendahuluan - Kontrak Kuliah
- Defenisi ekonomisumberdaya
- Ceramah Memahami kontrak
kuliah dan defenisiekonomi sumberdaya
5
2 Keterkaitan Sumber
Daya dan Eonomi
- Klasifikasi Sumber Daya
- Keterkaitan antara Sumber
Daya Alam dan Ekonomi
- Ceramah
- Diskusi
Ketepatan memahami
konsep serta keterkaitan
ekonomi sumber dayadan ekonomi
5
3 Pemahaman
ketersediaan dan
kelangkaan sumberdaya
Ketersediaan dan
Kelangkaan Sumber Daya
- Kuliah interaktif
- Diskusi
Ketepatan memahami
ketersediaan dan
kelangkaan sumberdaya
10
4-5 Penganalisaan jenisekternalitas dari aspek
sosbud dan ekonomiserta problema
lingkungan
Eksternalitas dan ProblemaLingkungan - Kuliah interaktif - Penyelesaian
soal-soal- Presentasi
Ketepatan menganalisa jenis eksternalitas dan
problema lingkungan
10
6-7 Pemahaman pengelolaan
sumberdaya peternakandan kaitannya dengan
Global Warming
Pengelolaan Sumberdaya
Peternakan serta kaitannyadengan Global Warming
- Kuliah interaktif
- Diskusi- Tugas individu
Ketepatan memahami
pengelolaan sumberdaya peternakan dan
kaitannya dengan global
15
L
K
PP
U
N
S
8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk
15/127
BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 8
warming
8-9 Analisis Ekonomi
Sumber Daya Alam
Sehubungan dengan
Hak-Hak Kepemilikan,kegagalan pasar dan
eksternalitas
Hak-Hak Penggunaan
Sumberdaya
- Kuliah Interaktif
- Diskusi
- Tugas individu
Ketepatan memahami
sumber daya alam
berkaitan dengan hak-
hak kepemilikan,kegagalan pasar dan
eksternalitas
10
10-11 Analisis Ekonomi
Lingkungan Hidup
dalam Mengatasi
Eksternalitas
Ekonomi Ekstrenal dan
Disekonomi eksternal
- Kuliah interaktif
- Diskusi
Ketepatan menganalisis
ekonomi
ligkunganhidup dalam
mengatsi eksternalitas
10
12-13 Penganalisaan efisiensi
sumberdaya dan
kebijaksanaanlingkungan
Efisiensi Sumber daya dan
Kebijaksanaan Lingkungan
- Kuliah interaktif
- Diskusi
Ketepatan menganalisa
efisiensi sumberdaya
dan kebijaksanaanlingkungan
15
14-15 Pengaplikasian nilai
ekonomi dari
kebijaksanaan
lingkungan
Estimasi Nilai Ekonomi dari
Kebijaksanaan Lingkungan
- Kuliah interaktif
- diskusi
- praktek
- presentasi
Ketepatan
pengaplikasian nilai
ekonomi dari
kebijaksanaan
lingkungan
15
16 Penganalisaan
pembangunan
peternakan berwawasan
lingkungan
Pembangunan Peternakan
Berwawasan Lingkungan
- kuliah interaktif
- diskusi
- tugas individu
Ketepatan menganalisa
pembangunan
peternakan berwawasan
lingkungan
10
L
K
PP
U
N
S
8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk
16/127
BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 9
KONTRAK PEMBELAJARAN
Nama Mata kuliah : Ekonomi Sumber Daya
Kode Mata kuliah : 411313
Fasilitator : Dr.Sitti Nurani Sirajuddin SPt,Msi
Dr.Hj.St.Rohani,MS
Dr.Palmarudi,SU
Ir.Ilham Rasyid,MS
Semester : Ganjil
Hari Pertemuan/Jam : Kamis/10.00-11.50
Tempat Pertemuan : PB.416
1. MANFAAT MATA KULIAH
Mata kuliah ini bermanfaat dalam pembelajaran hubungan sumber daya peternakan dan dampak perubahan lingkungan terhadap peternakan dan sangat
erat kaitannya dengan mata kuliah perencanaan pembangunan peternakan, dan Pengantar Ilmu Ekonomi
K
PP
U
N
S
8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk
17/127
BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 10
2. DESKRIPSI MATA KULIAH
Mata kuliah ini membahas konsep dan pengertian ekonomi sumber daya, ketersediaan dan kelangkaan sumber daya, jenis eksternalitas serta problema
lingkungan, pengelolaan sumberdaya dan kaitannya dengan global warming, hak-hak kepemilikan dan kegagalan pasar, efisiensi sumberdaya dan
kebijaksanaan lingkungan, nilai ekonomi dari kebijaksanaan lingkungan, pembangunan peternakan berwawasan lingkungan
3. SASARAN PEMBELAJARAN
1. Dapat menjelaskan defenisi ekonomi sumber daya
2. Dapat menjelaskan ketersediaan dan kelangkaan sumberdaya
3. Dapat menjelaskan jenis eksternalitas serta problema lingkungan
4. Dapat menjelaskan pengelolaan sumberdaya dan kaitannya dengan Global Warming
5. Dapat menjelaskan hak-hak kepemilikan dan kegagalan pasar
6. Dapat menjelaskan efisiensi sumberdaya dan kebijaksanaan lingkungan
7. Dapat menjelaskan nilai ekonomi dari kebijaksanaan lingkungan
8. Dapat menjelaskan pembangunan peternakan berwawasan lingkungan
L
K
PP
U
N
S
8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk
18/127
BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 11
4. ORGANISASI MATERI
Pembangunan Peternakan berwawasan lingkungan
↑
Nilai ekonomi dari kebijaksanaan lingkungan
↑
Efisiensi sumberdaya dan kebijaksanaan l ingkungan
↑
Hak-hak kepemilikan dan kegagalan pasar
↑
Pengelolaan sumberdaya dan kaitannya denganGlobal Warming
↑
Eksternalitas serta problema lingkungan
↑
Ketersediaan dan kelangkaan sumberdaya
↑
Defenisi ekonomi sumberdaya
↑
Pengertian dan ruang lingkup sosiologi peternakan
L
K
PP
U
N
S
8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk
19/127
BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 12
5. MATERI BAHAN BACAAN
1. Almasdi Syahza dan Henny Indrawati, 2007, Ekonomi Sumberdaya Manusia dan Alam, Cendekia Insani , Pekanbaru.
2. Fauzi,2010.Ekonomi Sumberdaya Alam dan lingkungan
3. 2. Suparmoko, 1997, Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan, BPFE, Yogyakarta.
4. 3. Otto Soemarwoto, 1994, Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan, Djambatan, Jakarta.
5. 4. Payaman J. Simanhuntak, 1985, Pengantar Ekonomi Sumberdaya Manusia, LPFE-UI, Jakarta.
6. 3. Sri Bintang Pamungkas, 1996, Pokok-pokok Pikiran Demokrasi Ekonomi dan Pembangunan, Yayasan Daulat Rakyat, Jakarta.
7. Soerjani, 1987, Lingkungan: Sumberdaya Alam dan Kependudukan dalam Pembangunan, UI-Press, Jakarta.
8. Todaro, Michael P, 1994, Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga, Jilid 1 dan 2, Erlangga, Jakarta.
6. TUGAS-TUGAS
1. Buku bacaan materi kuliah telah dibaca oleh mahasiswa sebelum mengikuti kuliah..
2. Untuk tugas individu :
Mahasiswa membuat laporan praktek lapang yang pelaksanannya dimulai dari persiapan kelompok, lokasi praktek, penentuan topik praktek
lapang, pelaksanaan praktek lapang, penulisan laporan praktek lapang. Adapun pelaksanaanya diasistensikan langsung dengan dosen.
L
K
PP
U
N
S
8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk
20/127
BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 13
Merangkum materi hasil diskusi dari makalah yang dibuat setelah selesai diskusi kelompok sesuai dengan materi dosen yang bersangkutan.
3. Untuk kepentingan tugas kelompok:
Mahasiswa membuat makalah kelompok yang obyek garapannya sesuai dengan materi yang telah diberikan oleh setiap dosen, kemudian
mendiskusikan dan mempresentasekan di depan kelas.
Melakukan presentase dan diskusi laporan kelompok yang materinya berdasarkan kesepakatan anggota kelompok masing-masing dari laporan
yang dibuat.
4. Mahasiswa diwajibkan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dan dikumpulkan tepat sesuai dengan jadwal yang disepakati.
7. Kriteria Penilaian
Penilaian akan dilakukan oleh dosen dengan menggunakan kriteria sebagai berikut :
NILAI ANGKA RANGE KET/ POINT
A 4,00 >85
A- 3,75 81 – 85
B+ 3,50 76 – 80
B 3,25 71 – 75B- 3,00 66 -70
C+ 2,75 61 -65
C 2,50 51 -60
D 1 45 – 50
E 0
8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk
21/127
BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 14
Dalam menentukan nilai akhir akan digunakan pembobotan sebagai berikut :
Tugas Individu = 30 %
Makalah kelompok = 20 %
Diskusi = 25%
Praktek Lapang = 25 %
8. NORMA AKADEMIK
1. Mahasiswa harus berpakaian rapih dan mengenakan sepatu.
2. Mahasiswa tidak mengganggu jalannya perkuliahan
3. Mahasiswa tidak menerima telepon di dalam kelas selama proses pembelajaran berlangsung.
9. Jadwal Pembelajaran
MINGGU Materi Pembelajaran Strategi Pembelajaran Fasiltator/Dosen
1 Kontrak belajar dan defenisi ekonomi sumberdaya Kuliah interaktif
2 Keterkaitan sumberdaya dan ekonomi Kuliah interaktif
3 Ketersediaan dan kelangkaan sumberdaya Kuliah interaktif
4-5 Jenis eksternalitas serta problema lingkungan Kuliah dan diskusi kelompok
L
K
PP
U
N
S
8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk
22/127
BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 15
6-7 Pengelolaan sumberdaya peternakan dan kaitannya
dengan Global warming
Kuliah dan diskusi kelompok
8-9 Analisis Ekonomi Sumber Daya Alam Sehubungan
dengan Hak-Hak Kepemilikan, kegagalan pasar dan
eksternalitas
Kuliah dan diskusi kelompok
10-11 Analisis Ekonomi Lingkungan Hidup dalam Mengatasi
Eksternalitas
Kuliah, diskusi kelompok,
Praktek lapang dan tugas mandiri
12-13 Penganalisaan efisiensi sumberdaya dan kebijaksanaan
lingkungan
Kuliah dan diskusi kelompok
14-15 Pengaplikasian nilai ekonomi dari kebijaksanaan
lingkungan
Kuliah dan diskusi kelompok
16 Penganalisaan pembangunan peternakan berwawasan
lingkungan
Kuliah, diskusi kelompok dan
tugas mandiri
17 Uji kompetensi Tes dan non tes
17-20 Remedial
L
K
PP
U
N
S
8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk
23/127
BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 16
BAB II
KETERKAITAN SUMBER DAYA DAN EKONOMI
SASARAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa secara tepat memahami konsep serta keterkaitan sumber daya
dan ekonomi.
STRATEGI PEMBELAJARAN
Ceramah
Diskusi
Praktek Lapang
DESKRIPSI MATA KULIAH
Materi ini menjelaskan klasifikasi sumber daya alam dan keterkaitan
antara sumber daya alam dengan ekonomi.
L
K
PP
U
N
S
8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk
24/127
BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 17
PENDAHULUAN
Prinsip umum dalam ilmu ekonomi adalah bagaimana memenuhi
kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan menggunakan sumber daya yang
terbatas atau langka. Kelangkaan sumber daya merupakan salah satu faktor utama
dalam kajian ekonomi dan adanya kelangkaan dibutuhkan pengelolaan sumber
daya alam secara arif dan bijaksana.
Keterkaitan antara sumber daya dengan ekonomi telah dibahas berbagai
literatur ekonomi. Salah satunya adalah variasi dari doktrin kelangkaan yang telah
dikembangkan oleh Thomas Malthus dan David Ricardo pengaruh kelangkaan
sumber daya alam terhadap pertumbuhan ekonomi. Ada dua versi dasar dari
doktrin ini yaitu Malthusian yang mendasarkan asumsinya bahwa stok lahan
pertanian adalah mutlak terbatas; ketika batas itu dicapai, pertumbuhan penduduk
yang terus menerus membutuhkan meningkatnya intensitas bercocok tanam
(cultivation) dan selanjutnya mengakibatkan terjadinya kenaikan hasil yang
semakin berkurang (deminishing return) per kapita dan kedua adalah versi
Ricardian dan lainnya yang memandang bahwa diminishing return adalah suatu
fenomena kini yang menggambarkan penurunan dalam kualitas lahan sebagai
paket (input ) yang berturut-turut diberikan dalam aktivitas bercocok tanam yang
menguntungkan ( profitable cultivation).
Untuk mengkaji bagaimana keterkaitan antara sumber daya dan ekonomi,
maka pada bab ini akan dibahas mengenai klasifikasi sumber daya alam dan
keterkaitan antara sumber daya alam dengan ekonomi.
L
K
PP
U
N
S
8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk
25/127
BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 18
URAIAN MATERI
KLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM
Secara umum sumber daya alam dapat diklasifikasikan ke dalam dua
kelompok. Pertama adalah kelompok yang kita sebut sebagai kelompok stok.
Sumber daya ini dianggap memiliki cadangan yang terbatas sehingga eksploitasi
terhadap sumber daya tersebut akan menghabiskan cadangan sumber daya. Apa
yang kita menfaatkan sekarang mungkin tidak lagi tersedia di masa mendatang.
Dengan demikian, sumber daya stok dikatakan tidak dapat diperbarui (non-
renewable) atau terhabiskan (exhaustible). Termasuk ke dalam kelompok ini
antara lain sumber daya mineral, logam, minyak, dan gas bumi.
Kelompok kedua adalah sumber daya alam yang kita sebut “flows” (alur).
Pada jenis sumber daya ini jumlah kuantitas fisik dari sumber daya berubah
sepanjang waktu. Berapa jumlah yang kita manfaatkan sekarang, bisa
mempengaruhi atau bisa juga tidak mempengaruhi ketersediaan sumber daya di
masa mendatang. Dengan kata lain, sumber daya jenis ini dikatakan dapat
diperbarui (renewable). Dalam kelompok sumber daya ini, untuk regenerasinya
ada yang tergantung pada proses biologi dan ada yang tidak. Ikan, ternak dan
hutan misalnya, termasuk ke dalam kelompok sumber daya yang regenerasinya
tergantung pada proses biologi (reproduksi). Sementara energi surya, gelombang
pasang surut, angin, udara, dan sebagainya termasuk ke dalam kelompok sumber
daya alam yang tidak tergantung pada proses biologi. Namun, perlu pula dicatat
bahwa meskipun ada sumber daya yang bisa melakukan proses regenerasi, jika
titik kritis kapasitas maksimum regenerasinya sudah dilewati, sumber daya ini
akan berubah menjadi sumber daya yang tidak dapat diperbaharui.
L
K
PP
U
N
S
8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk
26/127
BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 19
Pengelompokan jenis sumber daya seperti yang dipaparkan adalah
pengelompokan berdasarkan skala waktu pembentukan sumber daya itu sendiri.
Sumber daya alam dapat diklasifikasikan menurut jenis penggunaan akhir dari
sumber daya tersebut. Hanley et al., (1997), misalnya membedakan antara sumber
daya material dan sumber daya energi. Sumber daya material merupakan sumber
daya yang dimanfaatkan sebagai bagian dari suatu komoditas. Bijih besi,
misalnya, diproses menjadi besi yang kemudian dijadikan bagian atau komponen
mobil. Aluminium dapat digunakan untuk keperluan peralatan rumah tangga dan
sejenisnya. Sumber daya material ini dapat dibagi lagi menjadi material metalik
seperti contoh di atas dan material non-metalik seperti tanah dan pasir.
Sumber daya energi di sisi lain merupakan sumber daya yang digunakan
untuk kebutuhan menggerakkan energi melalui proses transformasi energi
lainnya. Beberapa sumber daya dapat dikategorikan ke dalam keduanya. Sumber
daya minyak misalnya, dapat dimanfaatkan untuk energi pembakaran kendaraan
bermotor atau dapat juga digunakan untuk bahan baku plastik.
Pada dasarnya di dalam sumberdaya alam sendiri, berdasarkan sifat-
sifatnya dapat dibagi lagi ke dalam dua golongan besar, yaitu :
(1) Sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable resource) : seperti
hutan, ikan di laut, air, udara yang membentuk lingkungan hidup biota di
alam dan sekitarnya ; dan
(2) Sumber daya alam yang dapat habis (exhaustable or non-renewable
resources) seperti cadangan minyak, gas, dan mineral lainnya. Sumber
daya alam seperti lahan/tanah dianggap sangat penting bagi keperluan
kegiatan pembangunan, baik yang dipandang sebagai input dalam
L
K
PP
U
N
S
8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk
27/127
BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 20
produksi pertanian ataupun dalam memberikan input dan jasa yang yang
diperlukan untuk kepentingan aktivitas industri atau yang lainnya : seperti
perumahan, lokasi pabrik-pabrik, infrastruktur ekonomi seperti jalan,
jembatan, dan lain-lain, maupun yang dipergunakan sebagai barang yang
dapat dikonsumsi secara langsung untuk memberikan kenikmatan kepada
manusia seperti pemandangan indah yang langka (amenity). Ada
sumberdaya alam seperti lahan/tanah yang ternyata mempunyai sifat
kedua-duanya, yaitu sifat yang dapat pulih kembali (zat hara tanah dan
kelembaban) dan juga sifat yang tidak pulih kembali karena dapat habis
seperti luas permukaannya yang terkena erosi, dimana struktur tanahnya
dan lokasinya dapat hilang. Adanya upaya untuk memperbedakan sifat-
sifat sumberdaya diatas dibutuhkan karena sumberdaya alam yang dapat
pulih dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan (sustainable), sedangkan
sumberdaya yang dapat habis tidak dapat dikelola secara berkelanjutan,
dimana jika sumberdaya ini sekali sudah dipergunakan maka jumlah
cadangannya akan terus berkurang.
KETERKAITAN ANTARA SUMBER DAYA ALAM DAN EKONOMI
Sebagaimana diketemukan terdahulu, sumber daya alam merupakan faktor
input dalam kegiatan ekonomi. Namun demikian, pengertian sumber daya tersebut
tidak terbatas sebagai faktor input saja karena proses produksi juga akan
menghasilkan output (misalnya limbah) yang kemudian menjadi faktor input bagi
kelangsungan dan ketersediaan sumber daya alam. Keterkaitan antara sumber
daya alam dan aktivitas ekonomi dapat dilihat pada Tabel 1.
L
K
PP
U
N
S
8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk
28/127
BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 21
I1 I2
I3
D2 D1
D3
Gambar 1. Keterkaitan antara sumber daya alam dan aktivitas ekonomi
Dari Gambar 1. dapat dilihat bahwa sumber daya alam menghasilkan
barang dan jasa untuk proses industri yang berbasis sumber daya alam (I1)
maupun yang langsung dikonsumsi oleh rumah tangga (I2). Dari proses industri,
dihasilkan barang dan jasa kemudian dapat digunakan oleh rumah tangga untuk
konsumsi (I3). Kegiatan produksi oleh oleh industri dan konsumsi oleh rumah
tangga menghasilkan limbah (waste) yang kemudian dapat didaur ulang (D1 dan
D2). Proses daur ulang ini ada yang langsung kembali ke alam dan lingkungan
(misalnya, proses pemurniankembali air atau udara), juga ada yang kembali ke
industri (D2), seperti pendaurulangan kertas, botol plastik, dan lain sebagainya.
Dari limbah ini sebagian komponen ada yang tidak dapat didaur ulang, dan
menjadi residual (D3) yang akan kembali ke lingkungan tergantung dari
kemampuan kapasitas penyerapan atau asimilasinya.
Sumber daya alam & lingkungan
Produksi Konsumsi
Limbah
Limbah
L
K
PP
U
N
S
8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk
29/127
BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 22
PEMBANGUNAN EKONOMI
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan
pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk
dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara
dan pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara.
Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi
(economic growth); pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi,
dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan
ekonomi.
Yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan
kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan
pendapatan nasional. Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi
apabila terjadi peningkatan GNP riil di negara tersebut. Adanya pertumbuhan
ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
Perbedaan antara keduanya adalah pertumbuhan ekonomi keberhasilannya
lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan
tingkat output produksi yang dihasilkan, sedangkan pembangunan ekonomi lebih
bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat
perubahan-perubahan dalam struktur produksi dan alokasi input pada berbagai
sektor perekonomian seperti dalam lembaga, pengetahuan, sosial dan teknik.
Selanjutnya pembangunan ekonomi diartikan sebagai suatu proses yang
menyebabkan pendapatan perkapita penduduk meningkat dalam jangka panjang.
Di sini terdapat tiga elemen penting yang berkaitan dengan pembangunan
ekonomi.
L
K
PP
U
N
S
8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk
30/127
BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 23
SUMBER DAYA ALAM DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
Semakin cepat pertumbuhan ekonomi akan semakin banyak barang
sumber daya yang diperlukan dalam proses produksi. Pada gilirannya akan
mengurangi tersedianya sumber daya alam yang ada di dalam bumi karena barang
sumber daya itu harus diambil dari tempat persediaan sumber daya alam. Dengan
demikian dapat dikatakan ada hubungan yang positif antara jumlah dan kuantitas
barang sumber daya dan pertumbuhan ekonomi, taetapi sebaliknya ada hubungan
yang negatif antara pertumbuhan ekonomi dan tersedianya sumber daya alam
yang ada di dalam bumi.
Antara pertumbuhan ekonomi dan persediaan sumberdaya mempunyai
hubungan yang negatif artinya semakin cepat pertumbuhan ekonomi suatu
perekonomian akan semakin menipis tersedianya sumberdaya alam di negara
yang bersangkutan. Pembangunan berwawasan lingkungan adalah pembangunan
yang memperlakukan sumberdaya alam dengan melihat hasil positif maupun
negatifnya. Sesungguhnya ada dua pola penting dalam melaksanakan
pembangunan yang didasarkan atas Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) dan pola
pembangunan yang didasarkan atas Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
(AMDAL). Terdapat hubungan yang positif antara pembangunan ekonomi dan
pencemaran lingkungan, semakin giat pembangunan ekonomi maka semakin
tinggi pula derajat pencemaran lingkungan.
L
K
PP
U
N
S
8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk
31/127
BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 24
PERANAN SUMBER DAYA ALAM DAN SUMBER DAYA MANUSIA
TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI
Selain Faktor modal dan kemajuan teknologi adapun faktor sumber daya
alam dan sumber daya manusia yang sangat menentukan keberhasilan
pembangunan ekonomi suatu Negara. Sumber daya alam yang dimiliki oleh suatu
Negara merupakan anugerah yang perlu disyukuri, sebab tidak semua Negara
memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah dan lengkap. Sumber daya
alam seperti hutan dengan segala isinya, hasil pertambangan sudah sewajarnya
digunakan untuk kepentingan dan kemakmuran masyarakatnya.
Dalam konsep pembangunan yang berkelanjutan, sumber daya alam yang
memiliki nilai ekonomis tinggi hendaknya tidak dieksploitasi. Sebab
keberadaannya perlu dipikirkan untuk generasi yang akan datang. Jangan sampai
hasil hutan dijarah habis sehingga mengakibatkan hutan gundul dan pada
gilirannya dapat menyebabkan banjir dan tanah longsor. Oleh karena itu
pengelolaan sumber daya alam haruslah dilakukan secara bertanggung jawab.
Artinya harus dilakukan secara bijaksana untuk melestarikan persediaan sumber
daya alam tersebut, sehingga generasi sekarang dan mendatang dapat
menikmatinya. Pengelolaan sumber daya alam haruslah sedemikian rupa,
sehingga sumber daya alam itu selalu dapat ditingkatkan persediaannya melalui
usaha eksplorasi dan eksploitasi, peningkatan efisiensi proses produksi serta
dengan bantuan teknologi untuk dapat meningkatkan proses daur ulang.
Berdasarkan hal tersebut diatas, dalam pengelolaan sumber daya alam diperlukan
suatu kebijakan yang bertanggung jawab.
8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk
32/127
BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 25
Penduduk, masyarakat atau istilahnya sumber daya manusia merupakan
aset penting dalam pembangunan mengingat penduduk sebagai agent of
development, sehingga tidaklah berlebihan bila dikatakan berhasil tidaknya
pembangunan ditentukan oleh sikap penduduk selama proses pembangunan
berlangsung. Sumber daya manusia sebagai agent of development, pelaksana dan
penentu berhasil tidaknya pembangunan. Sumber daya manusia merupakan faktor
produksi dalam proses pembangunan, sehingga bentuk dan sistem yang ada
merupakan produk dari sumber daya manusia yang dimiliki.
Sumber daya manusia yang handal merupakan asset dalam pembangunan.
Permasalahan muncul apabila sumber daya manusia yang dimiliki sangat terbatas
dengan kualitas yang sangat rendah. Di Negara sedang berkembang pada
umumnya sumber daya manusia yang dimiliki melimpah dengan kualitas yang
rendah. Dengan kondisi seperti ini jelas sangat menghambat proses pembangunan.
Oleh karena itu perlu adanya manajemen sumber daya manusia yang baik.
Manusia merupakan sumber daya yang paling penting bagi suatu organisasi
dalam usaha untuk mencapai tujuannya. Berapun sempurnanya aspek teknologi
dan keuangan, tampa didukung oleh manusianya, maka tujuan organisasi akan
sulit dicapai. Atas dasar itulah maka faktor sumber daya manusia perlu dibina dan
dikembangkan.
Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusianya, maka diperlukan
suatu strategi pembangunan sumber daya manusia. Salah satu strategi
pengembangan sumber daya manusia baik itu perusahaan ataupun pemerintahan
adalah pengembangan sistem pendidikan dan pePerlatihan yang sesuai,
pengembangan sistem penilaian prestasi kerja dan sistem pemberian imbalan,
8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk
33/127
BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 26
mengefektifkan pelaksanaan rekrutmen dan seleksi, perencanaan anggaran untuk
sumber daya manusia serta membina hubungan dan komunikasi karyawan.
Modal manusia dapat menjadi sumber daya manusia yang handal dalam
pembangunan apabila kualitasnya tinggi. Dalam hal ini sumber daya manusia
dalam pembangunan memiliki peranan penting dalam kaitannya untuk
meningkatkan kualitas pembangunan dan menjaga kelangsungan pembangunan
itu sendiri. Era informasi dan teknologi yang berkembang dewasa ini semakin
membuktikan bahwa penguasaan teknologi yang baik akan berdampak pada
kualitas maupun kuantitas pembangunan itu sendiri. Agar teknologi dapat
dikuasai, maka dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Guna mencapai sumber daya manusia yang berkualitas, maka dibutuhkan
beberapa upaya diantaranya adalah dengan melakukan pengembangan sumber
daya manusia. Beberapa upaya untuk mengembangkan sumber daya manusia,
diantaranya adalah terdapatnya pendidikan yang diorganisasikan secara formal
pada tingkat dasar, menengah dan pendidikan pada tingkat tinggi. Mamfaat dari
adanya pendidikan bagi pembangunan ekonomi bagi suatu bangsa secara umum
dapat menciptakan tenaga kerja yang lebih produktif, karena adanya peningkatan
pengetahuan dan keahlian dan tersedianya kesempatan kerja yang lebih luas.
PENUTUP
Soal Perlatihan
1. Jelaskan penggolongan sumber daya alam berdasarkan sifat-sifatnya?
2. Jelaskan keterkaitan antara pertumbuhan ekonomi dan sumber daya alam?
3. Jelaskan peranan sumber daya alam dan sumber daya manusia terhadap
pembangunan ekonomi ?
8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk
34/127
BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 27
Daftar Bacaan
Anonim. 2012. http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/11/sumber-daya-alam-
dan-pertumbuhan-ekonomi/ [diakses 12 Oktober 2012]
Anonim. 2012. http://dodogusmao.wordpress.com/2011/05/26/peranan-sda-dan-sdm-terhadap-pembangunan-ekonomi/. [diakses 12 Oktober 2012]
Anonim. 2012. http://id.wikipedia.org/wiki/Pembangunan_ekonomi. [diakses 12
Oktober 2012]
Anwar, Affendi. 1990. Beberapa Konsep Alokasi Sumber Daya Alam untuk
Pennetuan Kebijaksanaan Ekonomi Ke Arah Pembangunan yang
Berkelanjutan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Dodogusmao. 2011. Peranan SDA dan SDM Terhadap Pembangunan
Ekonomi. http://dodogusmao.wordpress.com/2011/05/26/peranan-sda-
dan-sdm-terhadap-pembangunan-ekonomi/.
Fauzi, Akhmad. 2006. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan. PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Junaidi .2009. Peranan Sumber Daya Ekonomi.http://junaidichaniago.
blogspot.com/2009/05/peranan-sumberdaya-ekonomi-dalam.html
Yakin, Addinul. 2004. Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan TeoriKebijaksanaan Pembangunan Berkelanjutan. Akademika Presindo,
Jakarta.
8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk
35/127
BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 28
BAB III
KETERSEDIAAN DAN KELANGKAAN SUMBER DAYA
SASARAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa dapat mendeskripsikan pemahaman ketersediaan dan kelangkaan
sumber daya
STRATEGI PEMBELAJARAN
Kuliah interaktif
Diskusi
DESKRIPSI MATAKULIAH
Mata kuliah ini menjelaskan ketersediaan dan kelangkaan sumberdaya, sumber
daya yang dapat diperbaharui dan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui.
8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk
36/127
BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 29
PENDAHULUAN
Prinsip umum dalam ilmu ekonomi adalah bagaimana memenuhi
kebutuhan ummat manusia yang cenderung tidak terbatas dengan ketersediaan
sumber daya yang terbatas atau langka. Kelangkaan sumber daya ini merupakan
salah satu faktor utama dalam kajian ekonomi yang berwawasan lingkungan dan
karena faktor kelangkaan itu pula maka dibutuhkan pengelolaan sumber daya
alam secara arif dan bijaksana. Tingkat ketersediaan dam kelangkaan sumberdaya
memberikan indikasi bagaimana seharusnya mengelola sumber daya yang langka
dimaksud agar tidak mengancam kelestariannya dengan tanpa dan atau tidak
meminimalkan terjadinya degradasi lingkungan. Macam dan karakterisasi sumber
daya tidak hanya menggambarkan bagaimana pentingnya sumber daya tersebut
tetapi yang lebih penting adalah bagaimana sebaiknya sumber daya itu dikelola
agar memenuhi kebutuhan ummat manusia tidak hanya masa kini, tapi juga masa
yang akan datang.
Kajian antara keterkaitan antara pertumbuhan ekonomi dan kelangkaan
sumberdaya ini telah banyak dibahas dalam berbagai literatur-literatur ekonomi.
Pandangan-pandangan yang modern yang berkaitan dengan pengaruh kelangkaan
sumber daya alam terhadap pertumbuhan ekonomi adalah variasi dari doktrin
kelangkaan yang telah dikembangkan oleh Thomas Malthus dan David Ricardo
pada serempat pertama abad ke 19 dan kemudian diperjelas kemudian oleh John
Stuart Mill. Ada dua versi dasar dari doktrin ini. Pertama, Malthusian yang
mendasarkan asumsinya bahwa stok lahan pertanian adalah mutlak terbatas;
ketika batas itu dicapai, pertumbuhan penduduk yang terus menerus
membutuhkan meningkatnya intensitas bercocok tanam (cultivation) dan
8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk
37/127
BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 30
selanjutnya mengakibatkan terjadinya kenaikan hasil yang semakin berkurang
(diminishing returns) per kapita kedua adalah versi Ricardian dan lainnya yang
memandang bahwa Diminishing Return adalah suatu fenomena kini yang
menggambarkan penurunan dalam kualitas lahan sebagai paket (input) yang
berturut-turut diberikan dalam aktivitas bercocok tanam yang menguntungkan
(profitable cultivation). Selanjutnya, Mill memberikan dua kontribusi penting.
Beliau menganalisa, menjelaskan dan membenarkan, gagasan-gagasan atau ide-
ide dari Malthus dan Ricardo. Kemudian dia juga memperluas ruang lingkup
kelangkaan sumber daya alam dan pengaruhnya terhadap ruang kehidupan (Living
space) dan kualitas kehidupan.
URAIAN MATERI
KETERBATASAN SUMBER DAYA
Kelangkaan dapat terjadi jika sumber daya yang ada terbatas sedangkan
kebutuhan jumlahnya tidak terbatas. Kebutuhan manusia akan terus bertambah
seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Meskipun manusia berusaha
memperbanyak alat atau barang untuk memenuhi kebutuhan hidup, tetapi sumber
daya dan alat produksi yang ada terbatas jumlahnya.
Sumber Daya Alam
Sumber daya alam adalah sumber daya yang ada di alam dan dapat digunakan
untuk memenuhi kebutuhan manusia. Keberadaan sumber daya alam juga
terbatas. Keterbatasannya dapat dilihat dari beberapa contoh sumber daya berikut
ini.
8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk
38/127
BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 31
1 ) Air
Manusia memanfaatkan air terutama air bersih untuk minum, mandi, cuci
pakaian, cuci piring, dan sebagainya. Di kota-kota besar untuk mendapatkan air
bersih sangat sulit. Mereka harus membeli air bersih dari PAM (perusahaan air
minum). Hal ini menunjukkan bahwa ketersediaan air sangat terbatas.
2 ) Hutan
Hutan merupakan sumber daya alam yang sangat penting keberadaannya.
Dahulu hutan di Indonesia menjadi paru-paru dunia. Selain itu hasil dari hutan
seperti rotan, damar, dan kayu dapat dimanfaatkan manusia untuk memenuhi
kebutuhan. Hutan dapat juga dijadikan sebagai tempat resapan air sehingga dapat
mencegah terjadinya banjir. Namun sekarang keberadaannya sudah sangat
mengkhawatirkan. Hal itu disebabkan banyak orang yang menebangi pohon-
pohon di hutan tanpa memperhatikan pelestariannya sehingga sekarang ini banyak
hutan yang gundul. Kalian tentunya tahu apakah akibat dari hutan gundul? Ya,
salah satunya dapat menyebabkan banjir. Di samping itu, sumber daya hutan yang
dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan semakin berkurang
jumlahnya.
Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia juga terbatas keberadaannya. Maksudnya sumber
daya manusia yang berkualitas dan mempunyai moral yang baik sedikit
jumlahnya. Kualitas sumber daya manusia di Indonesia jika dibandingkan dengan
kualitas sumber daya manusia di negara-negara maju masih jauh tertinggal.
Kemampuan untuk mengolah sumber daya yang ada masih rendah. Sehingga
barang yang dihasilkanpun masih rendah pula baik jumlah dan kualitasnya. Hal
8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk
39/127
BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 32
ini menunjukkan bahwa sumber daya manusia yang berkualitas jumlahnya
terbatas.
Sumber Daya Modal
Sumber daya modal dapat berupa mesin-mesin, bahan baku ataupun peralatan-
peralatan lainnya. Keterbatasan sumber modal dibuktikan dengan alat-alat yang
digunakan dalam produksi masih menggunakan mesin-mesin berteknologi rendah.
Hal ini dapat mempengaruhi kelangsungan dalam proses produksi barang.
Sumber Daya Kewirausahaan
Sumber daya kewirausahaan adalah sumber daya yang mampu
mengkombinasikan antara sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber
daya modal. Orang yang memiliki jiwa kewirausahaan masih sedikit jumlahnya
oleh karena itu sedikitnya orang yang mampu menyatukan sumber daya yang ada
dapat mempengaruhi jumlah hasil produksi. Sehingga hal tersebut dapat
mempengaruhi keberadaan alat pemuas kebutuhan di masyarakat. Keterbatasan-
keterbatasan sumber daya tersebut jika digunakan untuk memenuhi kebutuhan
yang tidak terbatas dapat menyebabkan kelangkaan alat pemuas kebutuhan.
Terjadinya kelangkaan dapat disebabkan karena faktor-faktor berikut ini.
a. Pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang dengan pertumbuhan produksi.
b. Ketersediaan sumber daya alam yang terbatas.
c. Terbatasnya kemampuan manusia.
d. Sifat serakah manusia.
e. Kurangnya tenaga-tenaga ahli.
8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk
40/127
BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 33
PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM (SDA) YANG TIDAK DAPAT
DIPERBAHARUI
Sumber daya alam jenis ini meliputi SDA yang menyuplai energi seperti
minyak, gas alam, uranium, dan batu bara serta mineral yang non energi seperti
misalnya tembaga, aluminium, dan lain-lain. SDA yang berada dalam jumlah
yang tetap berupa deposit mineral (mineral deposits) diberbagai tempat dimuka
bumi, SDA jenis ini bisa habis baik karena mereka tidak bisa diganti oleh proses
alam (tembaga, aluminium) maupun karena proses pergantian alamiahnya bejalan
lebih lambat dari jumlah pemanfaatannya (minyak, batubara). Ketika SDA jenis
ini (terutama berupa sumber energi) digunakan , mereka akan merubah menjadi
bentuk yang kurang bermanfaat seperti panas dan gas dari proses pembakaran.
SDA jenis ini selain secara fisik akan habis, paling tidak akan menjadi tidak
feasibel secara ekonomi karena semakin mahal untuk mengeksploitasi SDA yang
tersisa.
Ketersediaan SDA jenis ini tergantung dari volume ekstraksi atau
eksploitasi. Jika dieksploitasi sedikit demi sedikit, tentunya akan habis dalam
jangka waktu yang relatif panjang, tetapi jika dieksploitasi secara besar-besaran
maka akan habis dalam waktu yang relatif singkat. Sumber daya ini mempunyai
waktu yang relatif singkat. Sumber daya ini mempunyai jumlah yang tetap di
alam, sekali diekstraksi maka tidak bisa diganti. Sumber daya jenis ini bersifat
tidak permanen dan juga tidak bisa diproduksi, sehingga melahirkan problema
tersendiri dalam kaitannya dengan analisa produksinya yang tidak dijumpai pada
jenis SDA yang lain. Oleh karena itu, maka pengelolaan sumber daya jenis ini
harus dilakukan secara bijaksana dan sustainabel.
8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk
41/127
BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 34
Dalam konteks ini, kajian ekonomi lingkungan menitikberatkan pada
seberapa banyak tingkat eksploitasi dan produksi yang optimal sehingga tidak
memberikan efek yang negatif terhadap lingkungan serta kesejahteraan hidup
generasi ummat manusia yang akan datang. Miller (1990) berpendapat bahwa,
kelangkaan SDA ini biasanya terjadi ketika SDA jenis ini telah diekstrak sekitar
80% dari perkiraan total yang tersedia, karena biaya penemuan, ekstraksi dan
prosesnya menjadi lebih mahal dari nilai yang diperoleh, karena sisa suplainya
berada di tempat-tempat terpencil dan sulit terjangkau.
Namun demikian, beberapa SDA jenis ini bisa diolah dan digunakan
kembali seperti kaca, aluminium, besi, dan lain-lain melalui proses daur-ulang
(recycling). Proses daur ulang ini meliputi kegiatan mengumpulkan dan
meleburkan kembali atau memproses kembali suatu sumber daya untuk
menghasilkan produk baru seperti sebelumnya atau produk lain walaupun proses
ini memerlukan biaya yang tidak sedikit tetapi proses tersebut memberi alternatif
bagi penggunaan sumber daya yang lestari. Beberapa SDA jenis ini juga bisa
digunakan berkali-kali dalam bentuk yang sama seperti botol-botol minuman yang
bisa dikumpulkan, dicuci dan digunakan kembali. Namun demikian banyak juga
jenis SDA ini yang tidak bisa di daur ulang dan atau digunakan kembali seperti
batu bara, minyak bumi, dan gas alam. Untuk SDA jenis tersebut diperlukan ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk menemukan sumber daya substitusinya.
8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk
42/127
BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 35
PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM (SDA) YANG DAPAT
DIPERBAHARUI
Sumber daya alam jenis ini adalah sumber daya yang bisa habis dalam
jangka pendek jika digunakan dan dicemari secara cepat tetapi akhirnya diganti
melalui proses alam, misalnya pohon-pohon di hutan, rumput dipadang rumput,
deposit air tanah, udara segar dan lain-lain tapi itu tidak berarti bahwa SDA jenis
ini tidak bisa habis atau pasti bisa diperbaharui, hal ini tergantung dari tingkat
eksploitasi dan pemanfaatannya. Jika pemanfaatannya melampaui kemampuan
teknologi dan alam untuk memproduksi kembali maka SDA jenis ini bisa
berkurang bahkan habis terutama untuk jangka waktu tertentu. SDA jenis ini bisa
dipertahankan ketersediaannya jika proses eksploitasinya atau pemanfaatannya
berada pada titik produksi yang sustainabel (sustainable yield) yaitu pada kondisi
dimana SDA itu bisa dimanfaatkan tampa mengurangi kemampuannya untuk
memproduksi kembali pada suatu wilayah tertentu atau seluruh dunia. Jika
pemanfaatan SDA ini melebihi tingkat sustainabel tersebut, maka suplai atau
penawaran SDA jenis ini akan berkurang atau bahkan habis yang akhirnya
mengakibatkan kepada proses degradasi lingkungan (enviromental degradation)
8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk
43/127
BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 36
Gambar. 2 Jenis-jenis Sumber Daya
INDIKATOR KELANGKAAN SUMBER DAYA
Kelangkaan itu bisa terjadi karena terbatasnya ketersediaan SDA pada
suatu tempat sehingga tidak memenuhi kebutuhan lokal atau wilayah tertentu.
Kelangkaan itu juga terjadi manakala SDA tersebut hanya terkonsentrasi disuatu
tempat tetapi dibutuhkan ditempat lain, karena proses distribusi yang normal tidak
terjadi. Kelangkaan bisa juga terjadi karena digunakan secara terus menerus dari
waktu-kewaktu sehingga stok menjadi berkurang dan bahkan habis. Dari
pemahaman seperti ini maka kelangkaan sumber daya bisa diklasifikasikan dalam
dua tipe yaitu tipe kelangkaan absolut ( Absolute scarcity) dan tipe kelangkaan
relatif (relative scarcity). Keberadaan kedua tipe kelangkaan ini bisa
mengakibatkan meningkatnya harga-harga bahan-bahan mentah, barang-barang
Sumber Daya Alam (SDA)
(Natural Resources)
SDA yang tidak bisa diperbaharui
(Non renewable resources) bahan
bakar alam, logam dan non logam
mineral besi, tembaga, mangan dan
aluminium dsb.
SDA yang tak habis-habis
(perpectual resources)
sumber daya matahari, angin,
gelombang dsb
SDA potensial untuk diperbaharui(potentially renewable resources)
udara segar, air bersih, dam segar
tanah subur, tanaman dan hewan
8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk
44/127
BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 37
dan jasa serta menimbulkan gangguan ekonomi (economic distruption) dan
akhirnya harus mencari sumber daya subtitusi untuk mengganti sumber daya yang
langka tadi.
Kelangkaan sumber daya absolut (absolute resource scarcity or
Malthusian scarcity) didefenisikan sebagai fenomena kelangkaan sumber daya
alam secara fisik. Sistem ekonomi sering tergantung pada satu sumber daya
essensial yang memiliki batas tertentu dalam ketersediaannya secara fisik. Sumber
daya jenis ini bisa habis. Ini bisa menentukan batas-batas fisik pada proses
ekonomi baik produksi maupun konsumsi. Keadaan ini terjadi ketika tidak
cukupnya suplai dari SDA yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan masa kini
dan masa datang. Periode kelangkaan absolut ini mulai terjadi ketika permintaan
(demand) akan suatu sumberdaya melebihi penawaran (supply) yang akhirnya
menguras habis SDA itu.
Sedangkaan kelangkaan sumber daya relatif (relative resource scarcity-
Ricardian Scarcity) berangkat dari asumsi ekonomi bahwa kebutuhan manusia
yang tidak terbatas sehingga sumber daya menjadi terbatas dan langka (Velded,
1994). Kelangkaan SDA relatif juga terjadi ketika suatu sumber sumber daya
masih cukup tersedia untuk memenuhi kebutuhan tetapi distribusinya tidak merata
seimbang.
Namun demikian, untuk menentukan apakah suatu sumber daya itu bisa
dikategorikan langkah atau tidak adalah tidaklah mudah Tietenberg (1992)
berpendapat bahwa suatu indikator yang ideal untuk menilai kelangkaan sumber
daya harus memiliki tiga ciri penting.
8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk
45/127
BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 38
1. Mengacu ke masa depan (fore depan (foresight). Indikator yang ideal
harus mempunyai pandangan kedepan dengan pengertian bahwa harus
mempertimbangkan pola permintaan masa depan, sumber-sumber
alternatif bagi sumber daya, perubahan dalam biaya ekstraksi dan
sebagainya.
2. Comparabilitas-bisa diperbandingkan (comparability) indikator yang
ideal harus dimungkinkan adanya perbandingan langsung diantara sumber
daya alternatif untuk mengidentifikasi mana yang merupakan maslah yang
paling serius.
3. Computabilitas-bisa dihitung (Computability) indikator yang ideal harus
mempertimbangkan bahwa kelangkaan sumberdaya harus bisa
diperhitungkan dan dianalisa berdasarkan informasi yang tersedia atau
informasi yang bisa diperoleh secara terbuka.
ALTERNATIF MENGATASI KELANGKAAN SUMBERDAYA
Meningkatnya kebutuhan manusia akibat pertumbuhan penduduk dan
meningkatnya kesejahteraan masyarakat merupakan salah satu faktor penting
kenapa usaha-usaha untuk mengatasi kelangkaan sumberdaya menjadi sangat
penting. Kemampuan dalam mengatasi kelangkaan sumberdaya ini merupakan
salah satu upaya penting dan strategis menuju ke pembangunan berkelanjutan.
Kelangkaan sumberdaya sesungguhnya bisa diatasi jika diupayakan
dengan sungguh-sungguh. Paling tidak ada empat cara utama yang bisa
diupayakan untuk mengatasi kelangkaan sumberdaya yaitu (1) eksplorasi dan
8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk
46/127
BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 39
penemuan; (2) kemajuan teknologi; (3) penggunaan sumberdaya subtitusi; dan (4)
pemanfaatan kembali dan daur ulang.
Eksplorasi dan Penemuan
Cara eksplorasi ini dilakukan untuk memperoleh sumber daya baru yang
belum diketahui dan atau digali sebelumnnya. Penemuan baru sumber daya baru
memungkinkan ketersediaan sumber daya relatif tersebut meningkat. Namun
demikian, pada dasarnya terjadi pula proses berkurangnya stok atau deposit yang
tersedia di alam. Metode untuk mengatasi kelangkaan sumber daya seperti ini
tidaklah merupakan cara terbaik, karena hal ini hanyalah untuk mengatasi
kelangkaan sumber daya pada jangka pendek, karena pada dasarnya ini proses
menuju kelangkaan yang lebih serius. Dengan kata lain dengan habisnya sumber-
sumber daya yang tidak bisa diperbaharui.
Kemajuan Teknologi
Kemajuan teknologi (technological progress) memungkinkan untuk bisa
mengurangi biaya ekstraksi sumber daya dengan menemukan cara –cara baru
yang lebih efisien dalam mengestrak, mengelolah, memproses, dan menggunakan
sumber daya. Dengan sendirinya tingkat dan jenis atau tipe teknologi yang
dikembangkan harus disesuaikan dengan tingkat kelangkaan sumber daya dengan
kemungkinan menekan biaya eksplorasinya.
Penggunaan Sumberdaya Subtitusi
Cara penting untuk mengatasi kelangkaan sumber daya yaitu dengan cara
substitusi. Dalam hal ini sumber daya yang berlimpah dimanfaatkan untuk
substitusi sumber daya yang langka. Semakin mudah proses substitusi
8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk
47/127
BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 40
sumberdaya yang bisa diperbaharui atau sumberdaya yang tidak bisa diperbaharui
yang melimpah, maka semakin kecil dampaknya terhadap proses terjadinya
kelangkaan atau berkurangnya ketersediaan sumber daya serta kenaikan biaya.
Pemanfaatan Kembali dan Daur Ulang
Penerapan dua metode ini sedikitnya dapat mengatasi tingkat ekstraksi
sumber daya yang bisa merupakan salah satu alternatif dalam mengatasi masalah
kelangkaan sumber daya dalam jangka panjang. Dua alternatif ini telah
berkembang sebagai suatu cara tidak hanya untuk mengurangi tingkat kehilangan
sumber daya (depletion) dan konsumsi energi sekarang ini tetapi juga mengurangi
tingkat limbah atau residu yang kembali ke alam yang selanjutnya menjadi
masalah lingkungan tersendiri.
Pemanfaatan kembali (reuse) adalah penggunaan kembali barang-barang
yang tidak dipakai lagi oleh produsen atau konsumen tertentu, tetapi karena masih
layak dan berfungsi, masih bisa dipergunakan lagi oleh produsen atau konsumen
lainnya. Secara praktis, penggunaan kembali ini tidak mempunyai kendala serius
karena selama sumber daya sisa itu masih bisa dipakai, maka permintaannya
masih akan tetap ada. Daur ulang (recycling) dapat didefenisikan sebagai
perubahan (conversion) dan proses kembali dari bahan limbah atau residu
(residual-waste materials) dari sektor produksi dan konsumsi dari suatu sistem
ekonomi ke dalam barang-barang sekunder. Lalu produk sekunder ini masuk ke
proses produksi sebagai input dalam pabrik untuk barang perantara (intermediate
goods) atau barang akhir (final goods).
8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk
48/127
BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 41
PENUTUP
Soal Perlatihan
1. Sebutkan indikator yang ideal untuk menilai kelangkaan sumber daya ?
2. Bagaimana alternatif mengatasi kelangkaan sumberdaya ?
3. Jelaskan perbedaan sumberdaya alam yang dapat diperbaharui dan yang
tidak dapat diperbaharui
Daftar Bacaan
Fattah, S., 2008. Kelangkaan Sumber Daya dan Kebutuhan Maanusia
http://www.crayonpedia.org/mw/Kelangkaan_sumber_daya_dan_kebutuhan_maanusi_8.1_sanusi_fatTAH#1._Pengertian_Kelangkaan.
Kompas 2008
Yakin, A., 2004. Ekonomi Sumber Daya dan Lingkungan (Teori dan
Kebijaksanaan Pembangunan Berkelanjutan). Akademika Presindo.
Jakarta.
8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk
49/127
BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 42
BAB IVEKSTERNALITAS DAN PROBLEMA LINGKUNGAN
SASARAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa dapat memahami dan menganalisis jenis eksternalitas dari aspek sosial
budaya dan ekonomi serta problema lingkungan.
STRATEGI PEMBELAJARAN
Kuliah interaktif
Penyelesaian soal-soal
Presentasi
DESKRIPSI MATERI
Materi ini menjelaskan jenis eksternalitas dan problema lingkungan.
8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk
50/127
BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 43
PENDAHULUAN
Manusia sebagai makhluk hidup yang berakal akan selalu berusaha
meningkatkan kualitas hidupnya, terutama sejak mengenal peradaban ribuan
tahun yang lalu. Peningkatan kualitas hidup ini terutama berkaitan dengan
masalah kesejahteraan manusia yang akan diperjuangkan terus sampai akhir
zaman nanti. Usaha peningkatan kualitas hidup manusia merupakan persoalan
semua bangsa di dunia ini. Akan tetapi, dalam usaha meningkatkan kualitas hidup
ini tidak semua bangsa memiliki modal dan kesempatan yang sama untuk
memulai dan mencapai tingkat kualitas hidup yang diinginkan.
Masalah modal dan kesempatan yang dimaksud adalah faktor utama dalam
usaha untuk mendapatkan kualitas hidup atau singkat kesejahteraan manusia,
yaitu masalah Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia yang dimiliki oleh
setiap bangsa. Modal dan kesempatan yang tidak sama inilah yang menjadikan
adanya ketidakseimbangan kualitas hidup antara satu bangsa dengan bangsa
lainnya. Ketidakseimbangan ini juga yang menjadi penyebab kerusakan bumi,
melalui penjarahan, eksplorasi dan eksploitasi Sumber Daya Alam yang tak
terkendali dan juga melalui peperangan. Masalah yang sering muncul dalam
pengelolaan sumber daya alam adalah berbagai dampak negatif yang
mengakibatkan manfaat yang diperoleh dari sumber daya sering tidak seimbang
dengan biaya sosial yang harus ditanggung. Pada dasarnya masalah ini timbul
karena beberapa sumber daya alam dikategorikan sebagai barang publik ( public
goods) di mana timbulnya konsumsi yang berlebihan (over consumption) akan
terjadi. Untuk itu pemahaman terhadap sifat-sifat barang publik perlu diketehui
terlebih dahulu.
8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk
51/127
BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 44
Masalah lingkungan timbul dari hasil interaksi antara aktivitas ekonomi
manusia dan sumber daya alam, atau secara lebih tepat adalah adanya mekanisme
permintaan akan lingkungan dan suplai atau penawaran lingkungan. Interaksi
yang tidak seimbang dan harmonis antara kedua aspek tersebut bisa menyebabkan
terjadinya problema lingkungan. Tingginya permintaan sumber daya lingkungan
yang tidak bisa didukung oleh ketersediaan dan suplai sumber daya lingkungan
akan menyebabkan terjadinya eksploitasi terhadap lingkungan yang berlebihan
yang akhirnya bisa mengakibatkan terjadinya degradasi lingkungan.
Masalah lingkungan berawal dari adanya permintaan penduduk akan
barang dan jasa, selanjutnya mengakibatkan meningkatnya permintaan SDA.
Permintaan manusia terhadap alam adalah beragam seperti energi, makanan,
mineral, rekreasi, ruang yang nyaman, ruang pengembangan tanaman dan hewan,
ruang udara dan air serta ruang kehidupan yang seimbang. Melalui kegiatan
ekonomi, sumber daya alam tersebut dieksploitasi untuk menghasilkan barang dan
jasa. Meningkatnya kesejahteraan ekonomi diikuti pula oleh meningkatnya daya
beli masyarakat mengakibatkan meningkatnya permintaan atas jumlah dan
kualitas barang dan jasa, yang akhirnya meningkat pula permintaan akan SDA.
Kalau eksploitasi sumber daya tersebut terus meningkat dari waktu ke waktu, tapi
diikuti oleh usaha lain untuk melestarikannya maka daya dukung alam (suplai
lingkungan) akan menjadi berkurang. Untuk melakukan alokasi sumber daya yang
efisien dan berwawasan lingkungan perlu didukung oleh mekanisme pasar dan
kebijakan atau kehendak politik pemerintah. Jika dua mekanisme ini tidak
berpijak pada pembangunan yang berwawasan lingkungan akan mengakibatkan
timbulnya masalah lingkungan baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial.
8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk
52/127
BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 45
Dalam ilmu ekonomi terjadinya kerusakan lingkungan yang disebabkan
oleh kegiatan manusia secara spesifik disebut sebagai eksternalitas. Makalah ini
bertujuan membahas eksternalitas lingkungan dari sudut pandang teori ekonomi,
mulai dari konsep dasar, dampaknya bagi masyarakat dan perekonomian, serta
kebijakan untuk mengurangi eksternalitas lingkungan. Dalam bab ini akan
membahas mengenai eksternalitas dan problema lingkungan.
URAIAN MATERI
Problema lingkungan adalah sangat kompleks karena menyangkut dimensi
ruang dan waktu. Masalah lingkungan bisa berdampak lokal atau setempat,
wilayah tertentu, daerah, negara, internasional bahkan global. Masalah lingkungan
juga ada yang berdampak dini atau jangka pendek, jangka menengah maupun
dalam jangka panjang. Kompleksnya masalah lingkungan ini ditambah lagi
dengan karakteristik masalah lingkungan yang spesifik, misalnya adanya masalah
lingkungan yang tidak bisa dideteksi dengan jelas sumber dan kontribusinya
“polusi tidak jelas tuannya”. Keberadaan masalah lingkungan yang kompleks ini
menjadikan penanganan masalah lingkungan membutuhkan pendekatan yang
integratif dan komprehensif atau holistic baik antar disiplin ilmu maupun antar
pihak-pihak (institusi) terkait (pemerintah dan pelaku ekonomi) serta partisipasi
masyarakat luas.
Masalah lingkungan muncul dari aktivitas ekonomi yang mempunyai
dampak eksternal yang negatif atau merugikan. Masalah lingkungan tersebut
umumnya merupakan barang publik. Oleh karena itu, keberadaan eksternalitas itu
menjadi penting untuk dikaji serta keterkaitannya dengan barang publik ini.
8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk
53/127
BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 46
Konsep eksternalitas ini pertama muncul sebagai ekonomi eksternal dari
prinsip-prinsip ekonomi yang dikemukakan oleh Alfred Marshall kurva
penawaran yang menurun (downward sloping supply curve) dari industri
kompetitif. Secara praktis, dampak lingkungan atau eksternalitas timbul ketika
satu variabel yang dikontrol oleh suatu agen ekonomi tertentu mengganggu fungsi
utilitas (fungsi kegunaan) agen ekonomi yang lain. Dalam pengertian lain, efek
samping atau eksternalitas terjadi ketika kegiatan konsumsi atau produksi dari
suatu individu atau perusahaan mempunyai dampak yang tidak diinginkan
terhadap utilitas atau fungsi produksi individu atau perusahaan lain. Eksternalitas
itu bisa juga merupakan dampak yang dirasakan oleh pihak ketiga yang
diakibatkan oleh dari suatu kegiatan transaksi atau kegiatan ekonomi tertentu.
Namun, dalam pembahasan ekonomi berwawasan lingkungan lebih terfokus pada
dampak yang negatif.
Sedangkan menurut (Sankar, 2008). Eksternalitas timbul ketika beberapa
kegiatan dari produsen dan konsumen memiliki pengaruh yang tidak diharapkan
(tidak langsung) terhadap produsen dan atau konsumen lain. Eksternalitas bisa positif
atau negative. Eksternalitas positif terjadi saat kegiatan yang dilakukan oleh
seseorang atau kelompok memberikan manfaat pada individu atau kelompok lainnya.
Perbaikan pengetahuan di berbagai bidang, misalnya ekonomi, kesehatan, kimia,
fisika memberikan eksternalitas positif bagi masyarakat. Eksternalitas positif terjadi
ketika penemuan para ilmuwan tersebut tidak hanya memberikan manfaat pada
mereka, tapi juga terhadap ilmu pengetahuan dan lingkungan secara keseluruhan.
Adapun eksternalitas negatif terjadi saat kegiatan oleh individu atau kelompok
menghasilkan dampak yang membahayakan bagi orang lain. Polusi adalah contoh
eskternalitas negatif. Terjadinya proses pabrikan di sebuah lokasi akan memberikan
8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk
54/127
BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 47
eksternalitas negatif pada saat perusahaan tersebut membuang limbahnya ke sungai
yang berada di sekitar perusahaan. Penduduk sekitar sungai akan menanggung biaya
eksternal dari kegiatan ekonomi tersebut berupa masalah kesehatan dan berkurangnya
ketersediaan air bersih. Polusi air tidak saja ditimbulkan oleh pembuangan limbah
pabrik, tapi juga bisa berasal dari penggunaan pestisida, dan pupuk dalam proses
produksi pertanian.
Secara umum eksternalitas didefenisikan sebagai dampak (positif atau
negatif), atau dalam bahasa formal ekonomi sebagai net cost atau benefit , dari
tindakan satu pihak terhadap pihak lain. Lebih spesifik lagi eksternalitas terjadi
jika kegiatan produksi atau konsumsi dari satu pihak mempengaruhi utilitas
(kegunaan) dari pihak lain secara tidak diinginkan, dan pihak pembuat
eksternalitas tidak menyediakan kompensasi terhadap pihak yang terkena dampak.
Eksternalitas merupakan fenomena yang kita hadapi sehari-hari, yang tidak hanya
terbatas pada pengelolaan sumber daya alam. Pidato yang terlalu lama, jalan yang
macet, musik yang terlalu keras, asap rokok yang kita hirup dari orang lain yang
merokok, adalah beberapa contoh dari eksternalitas yang kita alami sehari-hari.
Eksternalitas lingkungan sendiri didefinisikan sebagai manfaat dan biaya
yang ditunjukkan oleh perubahan lingkungan secara fisik hayati (Owen, 2004).
Polusi air yang telah dijelaskan di atas termasuk ke dalam eksternalitas
lingkungan, dimana polusi tersebut telah merubah baik secara fisik maupun hayati
sungai yang ada di sekitar perusahaan tersebut. Selain polusi air perubahan
lingkungan lain dapat dilihat dari definisi lingkungan dalam The Environment
(Protection) Act, 1986 sebagai berikut.
8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk
55/127
BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 48
The Environment (Protection) Act, 1986 defines environment to include
‘water, air and land and the interrelationship which exists among and between
water, air and land, and human beings, other living creatures, plants,
microorganisms and property’. (Sankar, 2008)
Adapun polusi atau pencemaran itu sendiri berdasarkan UU No. 23 Tahun
1997 : Pengelolaan Lingkungan Hidup pasal 1 ayat 12, adalah sebagai berikut.
Pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukkannya
makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup
oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan
peruntukannya;
Berdasarkan pengertian lingkungan di atas, selain air, udara, dan juga tanah,
serta hubungan timbal balik di antara air, udara, dan tanah dapat berpotensi
mengalami eksternalitas lingkungan. Adanya asap dan konsentrasi bahan-bahan
beracun serta global warming merupakan contoh dari polusi udara. Adapun
sampah tidak berbahaya dan limbah beracun merupakan contoh dari polusi tanah.
Polusi limbah beracun jelas berbahaya dan merupakan masalah serius, sedangkan
sampah rumah tangga merupakan masalah polusi juga, apalagi jika sampah
tersebut dibuang ke sungai atau ke tempat yang tidak semestinya. Emisi gas
rumah kaca menyebabkan global warming, yang dihasilkan dari emisi karbon
dioksida, methane, nitrus oxida, dan gas lainnya.
Hubungan antara eksternalitas dengan barang publik adalah dua cara
pandang yang berbeda dalam melihat masalah yang sama. Eksternalitas yang
positif melahirkan barang publik “positif”, sementara eksternalitas negatif
8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk
56/127
BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 49
melahirkan barang publik “negatif”. Artinya, jika eksternalitas negatif tidak
diproduksi, maka akan menghasilkan barang publik. Sebagai contoh, jika anda
semua berhenti merokok (merokok akan menghasilkan eksternalitas negatif), akan
dihasilkan udara bersih yang merupakan barang publik. Jika pemerintah membuat
jalan yang bagus, menjaga lingkungan atau membuat negara ini aman, yang
semuanya termasuk kategori eksternalitas positif, akan dihasilkan barang publik di
mana kita semua bisa menikmatinya. Karena eksternalitas menyangkut kedua
belah pihak, yakni produsen dan konsumen, maka eksternalitas bisa terjadi dari
konsumsi ke konsumsi, ke produksi dan juga sebaliknya. Tipe eksternalitas ini
disebut sebagai eksternalitas teknologi (technological externalities) karena adanya
perubahan konsumsi atau produksi oleh suatu pihak terhadap pihak lain yang
lebih bersifat teknis.
Tipe eksternalitas lainnya adalah apa yang disebut sebagai eksternalitas
pecuniary ( pecuniary ekternalities). Eksternalitas ini terjadi karena adanya
perubahan harga dari beberapa input maupun output . Dengan kata lain,
eksternalitas ini terjadi manakala aktivitas ekonomi seseorang mempengaruhi
kondisi finansial pihak lain. Sebagai contoh, meningkatnya penjualan furnitur
akan menyebabkan meningkatnya harga kayu yang akan mempengaruhi
kemampuan daya beli maupun kesejahteraan (welfare). Dari konsumen bahan
bangunan ataupun konsumen lain yang memanfaatkan kayu. Eksternalitas ini
biasanya tidak menyebabkan perubahan teknologi produksi dan tidak harus
menimbulkan alokasi sumber daya yang salah.
8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk
57/127
BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 50
Harwick dan Olewiler menggunakan terminologi lain untuk
menggambarkan eksternalitas. Keduanya membedakan eksternalitas privat dan
eksternalitas publik. Eksternalitas privat melibatkan hanya beberapa individu,
bahkan bisa bersifat bilateral dan tidak menimbulkan spill over (limpahan) kepada
pihak lain. Sementara itu, eksternalitas publik terjadi manakala barang publik
dikonsumsi tanpa pembayaran yang tepat. Karena sifat barang publik
sebagaimana yang telah disebut, pemanfaatan oleh satu pihak meskipun tidak
mengurangi kuantitas untuk dimanfaatkan oleh pihak lain, namun bisa saja
kualitas barang publik tersebut berkurang. Misalnya, jalan raya adalah barang
publik. Pemanfaatan oleh semua pihak tidak mengurangi jumlah jalan yang
digunakan, namun kemacetan yang ditimbulkan merupakan gambaran penurunan
kualitas dari barang publik tersebut. Dan kemacetan inilah yang kemudian dikenal
sebagai eksternalitas publik.
Semua konsep eksternalitas yang telah kita bicarakan di atas merupakan
konsep eksternalitas statis karena tidak adanya keterlibatan variabel waktu di
dalamnya. Eksternalitas juga bisa dilihat dari sisi dinamik dengan melihat aspek
inter temporal dari dampak yang ditimbulkan. Pemahaman eksternalitas erat
kaitannya dengan efisiensi alokasi sumber daya. Efisiensi alokasi sendiri terkait
dengan pengaturan kelembagaan (institutional arrangement ). Sumber daya bisa
saja dialokasikan melalui berbagai pengaturan kelembagaan seperti kediktatoran
(dictatorship
), perencanaan terpusat (central planning
), atau melalui mekanisme
pasar ( free market ). Teori ekonomi standar mengatakan bahwa meskipun
pengaturan kelembagaan selain free market bisa saja menghasilkan alokasi yang
efisien, namun hanya mekanisme pasar ( free market ) yang menghasilkan alokasi
8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk
58/127
BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 51
yang efisien dan optimal (sering juga disebut sebagai Pareto Optimal). Dengan
kata lain, jika pasar tidak eksis, alokasi sumber daya tidak akan terjadi secara
efisien dan optimal.
Sumber daya alam, dalam beberapa hal tidak ditransaksikan dalam
mekanisme pasar atau mekanisme pasar bekerja secara tidak sempurna
(incomplete). Pencemaran udara misalnya, adalah contoh bagaimana transaksi
pasar tidak terjadi, karena jika mekanisme pasar bekerja secara sempurna, pelaku
penyebab pencemaran udara tersebut seharusnya membayar konpensasi terhadap
masyarakat yang terkena pencemaran. Dengan kata lain, kegagalan pasar adalah
cerminan sifat sumber daya alam yang dalam beberapa hal menjadi barang publik.
Jadi, barang publik, eksternalitas,, dan kegagalan pasar (market failure), adalah
satu mata rantai yang sering timbul dalam pengelolaan sumber daya alam.
Efisiensi alokasi sumber daya dan distribusi konsumsi dalam ekonomi
pasar dengan kompetisi bebas dan sempurna bisa terganggu, jika aktivitas dan
tindakan individu pelaku ekonomi baik produsen maupun konsumen mmepunyai
dampak baik terhadap mereka sendiri maupun terhadap pihak lain. Dampak
lingkungan atas eksternalitas itu dapat terjadi dari empat interaksi agen ekonomi
yaitu :
1. Efek atau dampak satu produsen kepada produsen lain (effect of producers
on other producers)
2. Dampak atau efek samping kegiatan produksi terhadap konsumen (effects
of producers on consumers)
3. Dampak dari suatu konsumen terhadap konsumen lain (effects of
consumers on consumers)
8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk
59/127
BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 52
4. Dampak atau efek konsumen terhadap produsen (effects of consumers on
producers).
Eksternalitas terkait dengan hak kepemilikan, maka solusi terhadap
eksternalitas juga terkait dengan pengukuhan hak pemilikan. Secara umum ada
beberapa tindakan untuk mencegah dan mengurangi terjadinya eksternalitas, yakni
memberikan hak pemilikan (assingning property rights), internalisasi, dan
pemberlakuan pajak (Pigouvian tax).
Pengendalian eksternalitas dengan pemberian hak pemilikan akan sangat
tergantung pada biaya transaksi. Sebagaimana dijelaskan oleh teori Coase, jika
biaya transaksi positif maka :
a. Pemberian hak pemilikan akan mengurangi masalah eksternalitas namun tidak
akan menghilangkannya.
b. Pemberian hak pemilikan untuk mengurangi eksternalitas akan efektif apabila
pihak-pihak yang terlibat saling mengetahui benar satu sama lain.
c. Pemberian hak pemilikan akan meningkatkan kesejahteraan pemilik sehingga
mengurangi kemungkinan terjadinya eksternalitas.
Jadi perlu diperhatikan bahwa pemberian hak pemilikan tidak sepenuhnya
menghilangkan eksternalitas, hanya meningkatkan manfaat dari pertukaran (gains
from trade) atas eksternalitas. Pemberian hak pemilikan merupakan salah satu
langkah efektif untuk mengurangi eksternalitas jika kita tahu persis siapa yang
melakukan eksternalitas. Dengan demikian, kerusakan bisa dihitung dan tawar-
menawar (bargaining) bisa dilakukan sehingga eksternalitas bisa dikurangi,
karena pemberian hak akan meningkatkan gains (manfaat ekonomi) dari salah
satu pihak dengan menurunkan gains dari pihak lain.
8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk
60/127
BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 53
Salah satu tipologi eksternalitas yang sering menjadi perhatian dalam ilmu
ekonomi adalah eksternalitas teknologi yang melibatkan konsumsi dan produksi.
Meski kedua jenis eksternalitas ini bisa menimbulkan eksternalitas positif maupun
negatif, namun demikian dalam pembahasan ekonomi sumber daya sering kali
menjadi perhatian serius adalah eksternalitas negatif. Untuk mengetahui bagaimana
respons terhadap eksternalittas negatif ini, berikut adalah contohnya. Misalkan ada
dua kegiatan, yang satu adalah perusahaan penambangan emas tradisional yang
berbasis di hulu dan yang lain adalah perikanan (misalnya karamba) yang berbasis di
hilir. Keduanya menggunakan satu sumber daya alam (sungai) sebagai faktor yang
menghubungkan kedua kegiatan ekonomi tersebut. Perusahaan penambang
tradisional, kita sebut saja G memproduksi emas (g) dan bahan pencemar mercuri (x)
yang dibuang ke sungai. Usaha perikanan F menghasilkan ikan (f), namun dalam
produksinya tergantung dari adanya polutan yang dibuang oleh industri G. Dengan
demikian dapat kita asumsikan bahwa fungsi biaya dari usaha perikanan sebagai Cf (f,
x), artinya biaya produksi dari usaha perikanan akan tergantung dari banyaknya ikan
dan banyaknya bahan pencemar. Diasumsikan bahwa kedua kegiatan tersebut
bertujuan memaksimumkan keuntungan.
EKSTERNALITAS DALAM AGRIBISNIS SAPI PERAH
Dari seluruh rangkaian aktivitas agribisnis yang berpotensi menimbulkan
dampak negatif (external cost) terhadap pihak lain adalah tata laksana
pemeliharaan khususnya aktivitas yang terkait dengan penanganan limbah ternak.
Hampir seluruh peternak tidak melakukan upaya-upaya penanganan dan
perlakuan secara biologi. Limbah ternak (berupa faeces, urine, air sisa pencucian
ternak atau lantai kandang, dan sisa sisa pakan, pada umumnya dibuang, kalaupun
8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk
61/127
BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 54
dimanfaatkan tidak melalui proses komposting, melainkan langsung ditebar di
lahan kebun yang dekat dengan kandang.
Beberapa peternakan yang dekat dengan saluran air, pada umumnya
memanfaatkan saluran air ini sebagai tempat pembuangan limbah kandang.
Tabel 5. Identitikasi Sektor terkena Dampak (External Cost) Keberadaan
Peternakan Sapi Pera