LUKLUK PURBANINGRUM
20070310087
FKIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
RSUD SALATIGA
RADIOLOGI DIAGNOSTIK PADA KARSINOMA HEPATOSELULER
DEFINISIMenurut National Cancer Institute
karsinoma hepatoseluler adalah sebuah jenis adenokarsinoma, dan merupakan tipe yang paling umum dari tumor hati.
ETIOLOGI
PATOFISIOLOGI
KLASIFIKASI
PENEGAKAN DIAGNOSISPemeriksaan Fisik
HepatomegaliAsitesSplenomegaliIkterikEritema palmardll
PENEGAKAN DIAGNOSISKriteria diagnosa HCC menurut PPHI Perhimpunan Peneliti Hati
Indonesia), yaitu:
Hati membesar berbenjol-benjol dengan/tanpa disertai bising arteri.
AFP (Alphafetoprotein) yang meningkat lebih dari 500 mg per ml. Ultrasonography (USG), Nuclear Medicine, Computed
TomographyScann (CT Scann), Magnetic Resonance Imaging (MRI), Angiography, ataupun Positron Emission Tomography (PET) yang menunjukkan adanya HCC.
Peritoneoscopy dan biopsi menunjukkan adanya HCC. Hasil biopsi atau aspirasi biopsi jarum halus menunjukkan HCC. Diagnosa HCC didapatkan bila ada dua atau lebih dari lima
kriteria atau hanya satu yaitu kriteria empat atau lima.
GAMBARAN PENCITRAAN TERHADAP HCC
USG CT
MRI
TERAPI
PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nam C. Yu dkk
(2011) dengan judul CT dan MRI meningkatkan deteksi karsinoma hepatoselular, dibandingkan dengan ultrasonografi pada pasien sirosis bahwa US, CT dan MRI tidak dapat mendeteksi lesi HCC kecil dengan tingkat sensitifitas yang tinggi, meskipun CT dan MRI memberikan perbaikan substansial lebih dibandingkan US pada pasien sirosis yang menerima transplantasi hati.
PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian lain oleh Giuseppe Brancatelli dkk yang
berjudul “Cirrhosis: CT and MR imaging” juga mendukung penelitian diatas bahwa CT dan MRI akurat dijadikan alat penunjang diagnosis sebagai karsinoma hepatoselular jika diameter nodul ≥ 2 cm.
. Pada pasien karsinoma hepatoselular, seorang expertise dari Europion Association for the Study of the Liver (EASL) membedakan antara ukuran lesi <2 cm dengan diameter yang lebih besar. Berdasarkan guideline, deteksi dengan pencitraan dari nodul liver 2 cm atau lebih kecil selalu dikonfirmasi dengan needle biopsy atau aspirasi jarum halus, dan pada kasus dengan hasil negative, sebaiknya dilakukan peningkatan frekwensi US. Untuk masa yang diameternya lebih dari 2 cm, dapat ditemukan vaskularisasi arteri yang khas yang dapat dilihat pada multiphasic CT dan MRI, atau hipervaskularisasi pada satu jenis pemeriksaan yang berhubungan dengan wash out pada vena porta.
KESIMPULAN
USG, CT dan MRI sulit mendiagnosis hepatocelular carcinoma dengan lesi ≤ 2 cm. sekalipun pemeriksaan
CT dan MRI lebih baik daripada USG.
Penentuan diagnosis HCC juga membutuhkan
pemeriksaan tumor marker yaitu
pemeriksaan Alfa Feto Protein.
DAFTAR PUSTAKA Nam c. Yu, dkk. CT and MRI Improve Detection of
Hepatocellular Carcinoma, Compared With Ultrasound Alone, in Patients With Cirrhosis. Clinical gastroenterology and hepatology 2011;9:161–167
Giuseppe Brancatelli. Cirrhosis: CT and MR imaging evaluation. European Journal of Radiology 61 (2007) 57–69. www.elsevier.com/locate/ejrad
B. Saar and F. Kellner-Weldon. Rad i ol og i cal d iag nosis of h epato cellular carci noma. Review article. Liver International (2008), The Authors. Journal compilation, 2008 Blackwell Munksgaard
Atom. 2010. Karsinoma Hepatoseluler. referensikedokteran.blogspot.com
Anwar. 2010. Karsinoma hepatoseluler. http://www.scribd.com/doc/17035194/Karsinoma-Hepatoseluler