Gambaran Kebutuhan Tenaga Analis Kesehatan Berdasarkan Beban Kerja di Unit Laboratorium Rumah Sakit Awal Bros Bekasi Tahun 2015
Oktavia Tri Hapsari, Wahyu Sulistiadi
Sarjana Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia
Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kebutuhan tenaga analis kesehatan berdasarkan beban kerja di Unit Laboratorium Rumah Sakit Awal Bros Bekasi. Untuk menilai kinerja berdasarkan metode Ilyas adalah menghitung beban kerja yang harus dikerjakan atas dasar permintaan yang akan menghasilkan produksi atau jasa dalam waktu yang dibutuhkan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan teknik time and motion study, dengan pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara mendalam. Hasil penelitian didapatkan waktu kegiatan produktif selama 6 jam dan kegiatan non produktif selama 1 jam, serta beban kerja yang didapatkan sebesar 5968 menit. Berdasarkan perhitungan didapatkan jumlah tenaga yang ada saat ini 20 analis kesehatan dan hasil perhitungan sebesar 24 analis kesehatan. Sehingga masih membutuhkan 4 tenaga analis kesehatan. Dari hasil penelitian ini disarankan untuk menambah jumlah karyawan atau meningkatkan jumlah lemburan agar lebih efektif.
Kata kunci :Beban kerja, Penilaian Kinerja, Time and Motion Study, Laboratorium
Picture Power Requirements Analyst Workload Based Health Unit Hospital Laboratory Awal Bros Bekasi 2015
Abstract
This study was conducted to analyze the manpower needs medical analysts based on the workload at the Laboratory Unit of the Hospital Awal Bros Bekasi. To assess performance based on Ilyas method is to calculate
the workload to be done on the basis of demand that will result in the production or services in the time required. The research is a qualitative research with engineering time and motion study, by collecting data through observation and interview. The result showed a productive activity for 6 hours and non-productive
activities for 1 hour, as well as the work load is obtained for 5968 minutes. Based on the calculation, the amount of energy that is currently 20 analysts of health and the results of calculations by 24 healthcare analysts. So it
still requires 4 workers health analysts. From these results it is advisable to increase the number of employees or increasing the amount of overtime to be more effective.
Gambaran kebutuhan ..., Oktavia Tri Hapsari, FKM UI, 2015
Keyword: Workload, Performance Appraisal, Time and Motion Study, Laboratory
Pendahuluan
Pelaksanaan pengelolaan Laboratorium di Rumah Sakit Awal Bros Bekasi belum berjalan
secara optimal. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara mendalam terhadap Koordinator
Laboratorium saat melakukan kegiatan magang sebelumnya dapat dilihat adanya beberapa
kendala yang terjadi di unit Laboratorium saat menjalani pelayanan terhadap pasien.
Menurut standar pelayanan yang diterapkan di rumah Sakit Awal Bros Bekasi, pelayanan
pemeriksaan laboratorium maksimal 2 jam, dan pemeriksaan cito maksimal 30 menit. Hal ini
dikarenakan beban kerja yang tinggi dengan semakin meningkatnya jumlah pelayanan,
sehingga perlu dilakukan observasi terhadap transaksi dan waktu kerjanya di unit
laboratorium tersebut. Dengan adanya diketahui jenis transaksi dan waktu transaksi maka
akan terlihat beban kerja yang ada. Menghitung beban kerja secara sederhana dapat
ditanyakan langsung kepada yang bertugas tentang beban kerja yang dipangku saat ini. Untuk
itu harus diketahui waktu dan jumlah transaksi yang dilakukan dan dihasilkan unit atau
personel. Salah satu metode yang digunakan untuk perhitungan beban kerja adalah Metode
Ilyas dengan pendekatan Demand. Artinya, merode ini menghitung beban kerja yang harus
dikerjakan atas dasar permintaan untuk menghasilkan unit produk atau jasa per waktu yang
dibutuhkan (Ilyas, 2013).
Tinjauan Teoritis
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu bidang manajemen khusus mempelajari
hubungan dan peranan manusia dalam organisasi perusahaan. Unsur manajemen sumber daya
manusia adalah manusia yang merupakan tenaga kerja pada perusahaan, sehingga masalah
manajemen sumber daya manusia hanya berfokus pada masalah yang berhubungan dengan
tenaga kerja manusia (Hasibuan, 2010).
Gambaran kebutuhan ..., Oktavia Tri Hapsari, FKM UI, 2015
Perencanaan sumber daya manusia menurut (Robbins, 2013) adalah proses dimana para
manajer menjamin bahwa mereka memiliki jumlah dan jenis orang yang tepat di tempat-
tempat yang pas, dan pada saat-saat yang tepat, yang mampu menyelesaikan tugas-tugas yang
akan mendorong organisasi tersebut mencapai sasaran-sasaran keseluruhannya secara efektif
dan efisien. Menurut (Ilyas, 2011) perencanaan sumber daya manusia adalah proses estimasi
terhadap jumalh SDM berdasarkan posisi, ketrerampilan, dan perilaku yang dibutuhkan untuk
memberikan pelayanan kesehatan. Perencanaan SDM rumah sakit harusnya berdasarkan
fungsi dan beban kerja pelayanan kesehatan yang akan dihadapi di masa depan.
Beban kerja adalah banyak jenis pekerjaan yang harus diselesaikan oleh tenaga kesehatan
profesional dalam satu tahun sarana pelayanan kesehatan (Depkes RI, 2004).Menurut
Kepmenkes Nomor 81/MENKES/SK/I/2004, beban kerja adalah banyaknya jenis pekerjaan
yang harus diselesaikan oleh tenaga kesehatan profesioanl dalam satu tahun dalam satu
sarana pelayanan kesehatan. Menurut Ilyas (2013) untuk menghitung beban kerja personel
ada tiga cara yang dapat digunakan yaitu :
a. Work sampling
Work sampling adalah teknik pembuatan serangakaian pengamatan pada interval
yang acak, berdasarkan prinsip statistika bahwa observasi yang dilakukan secara acak
memberikan informasi yang sama lengkapnya denagn informasi yang diberikan
denagn pengamatan secara kontinyu. Teknik work sampling mengamati beberapa hal
yang spesifik tentang pekerjaan seperti aktivitas personel pada waktu jam kerja,
aktivitas personel yang berkaitan dengan fungsi dan tugasnya saat jam kerja, proporsi
waktu kerja untuk kegiatan produktif dan non produktif, serta pola beban kerja yang
dikaitkan dengan waktu dan jadwal jam kerja. Beberapa tahap yang harus
dilaksanakan dalam melakukan survey pekerjaan dengan teknik work sampling adalah
sebagai berikut :
1. Menentukan jenis personel yang ingin kita teliti.
2. Perlu pemilihan sampel sebagai subjrk personel yang akan diamati.
3. Membuat formulir daftar kegiatan perawat yang dapat diklasifikasikan
sebagai kegiatan produktif dan non produktif.
4. Melatih pelaksana peneliti tentang cara pengamatan kerja dengan
menggunakan work sampling.
5. Pengamatan kegiatan perawat dilakukan dengan interval 2 sampai dengan
15 menit tergantung karakteristik pekerjaan.
Gambaran kebutuhan ..., Oktavia Tri Hapsari, FKM UI, 2015
b. Time and motion study
Teknik ini pelaksana penelitian mengamati dan mengikuti dengan cermat tentang
kegiatan yang dilakukan oleh personel yang sedang diamati. teknik time and motion
study yang dapat digunakan untuk mengevaluasi tingkat kualitas suatu pendidikan
yang bersertifikat keahlian.Pelaksana peneliti umumnya dipilih yang memiliki
kompetensi yang sama dan benar- benar mengerti bagaimana cara menjalankan tugas
yang akan diamati dengan baik, benar dan kompeten agar dapat memberikan penilaian
dan pengawasan dilakukan selama 24 jam. Adapun perbedaan work sampling dengan
time and motion study adalah sebagai berikut :
Tabel 2.2 Perbedaan Work Sampling dan Time and Motion Study
Work sampling Time and motion study
- Yang disampling adalah
kegiatannya
- Karyawan yang diamati lebih
banyak
- Kualitas kerja tidak terdeteksi
- Lebih sederhana
- Lebih murah
- Kegiatan diamati keseluruhannya
- Karyawan umumnya disampling
- Kualitas kerja merupakan tujuan
- Lebih melelahkan
- Sangat mahal
c. Daily log
Menurut Ilyas (2013) daily log merupakan bentuk sederhana dari work sampling, dimana
orang yang diteliti menuliskan sendiri kegiatan dan waktu yang digunakan untuk kegiatan
tersebut. Penggunaan teknik ini sangat bergantung terhadap kerja sama dan kejujuran dari
personel yang sedang diteliti. Pendekatan ini relative murah dan sederhana. Daily log
mencatat semua kegiatan informan, mulai masuk kerja sampai pulang, pencatatan dilakukan
oleh informan sendiri. Hasil analisa daily log akan dapat menunjukkan kapan beban kerja
tinggi serta apa jenis pekerjaan yang membutuhkan banyak waktu.
Gambaran kebutuhan ..., Oktavia Tri Hapsari, FKM UI, 2015
Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang menggunakan analisa data
kualitatif dengan design studi kasus. Peneliti ingin menggunakan teknik time and motion
study untuk dapat memahami lebih mendalam tentang beban kerja dari personel, tetapi yang
lebih penting adalah untuk mengetahui dengan baik kualitas kerja personel. Penelitian ini
menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer yang diperoleh oleh peneliti
berasal dari hasil observasi atau pengamatan, dan wawancara mendalam. Data sekunder yang
diperoleh berdasarkan telaah dokumen.
Penelitian ini dilakukan di Unit Laboratorium Rumah Sakit Awal Bros Bekasi. Target untuk
penelitian ini adalah tenaga analis di Laboratorium tersebut. Objek penelitian ini adalah
gambaran beban kerja dari seorang tenaga analis saat melakukan pekerjaan di Unit
Laboratorium. Observasi dilakukan pada 3 shif kerja. Penelitian ini merupakan penelitian
kualitatif dimana dengan analisis data kualitatif. Data kualitatif dilakukan dengan cara
observasi dengan metode berdasarkan Pedoman Analisis Beban Kerja Metode Ilyas Tahun
2013. Data ini untuk mengetahui rata-rata waktu yang dibutuhkan saat melaksanakan tugas di
Unit Laboratorium untuk mengetahui seberapa besar beban kerja di Unit Laboratorium
Rumah Sakit Awal Bros Bekasi yang dilihat dari kegiatan produktif dan non produktif selama
bekerja. Data mengenai beban kerja tersebut digunakan untuk mengetahui seberapa besar
jumlah kebutuhan tenaga di Unit Laboratorium. Data kualitatif sekunder diperoleh melalui
telaah dokumen untuk mengetahui hasil kerja di Unit Laboratorium.
Menghitung jumlah tenaga dapat dilakukan dengan meninjau beban kerja pegawai. Salah satu
metode perhitungan kebutuhan SDM adalah Metode Ilyas (2013) dengan teknik time and
motion study yang dapat digunakan untuk mengevaluasi tingkat kualitas suatu pendidikan
yang bersertifikat keahlian. Dalam penelitian beban kerja dengan teknik time motion study
dapat dikelompokkan kegiatan personel sesuai dengan tujuan yang akan dilakukan penelitian
itu sendiri, adapun jenis kegiatan yang biasa dikelompokkan sebagai berikut :
1. kegiatan produktif dan non produktif.
2. kegiatan langsung, tak langsung, pribadi.
3. kegiatan medis, medis administrative, non- medis dan non medis administrative.
4. Pembagian kegiatan bisa dikombinasikan dan disesuaikan dengan tujuan.
5. Adapun kerangka konsep yang dibuat oleh peneliti adalah sebagai berikut :
Gambaran kebutuhan ..., Oktavia Tri Hapsari, FKM UI, 2015
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian
Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan data yang diperoleh dari Unit Laboratorium Rumah Sakit Awal Bros Bekasi
dijelaskan lama waktu pemeriksaan di Laboratorium sudah dibuat rerata waktu (menit) sesuai
dengan jenis kegiatan selama pemeriksaan berlangsung hingga dikeluarkan hasil. Adapun
matriks kegiatan dan rerata waktu hasil pengamatan dari petugas Laboratorium pada shif pagi
dan sore bahwa matriks kegiatan pokok yang dilakukan sama dan terperinci sebagai berikut :
Tabel 6.3 Tabel Kegiatan Pokok Tenaga Analis Kesehatan Laboratorium
Rumah Sakit Awal Bros Bekasi
No. Kegiatan Waktu Standar
Laboratorium
Waktu
Pengamatan
1. Penerimaan pasien 5 menit 3 menit
2. Pengambilan dan
pengumpulan spesimen
10 menit 15 menit
3. Hematologi 25 menit 15 menit
4. Kimia 27 menit 45 menit
5. Serologi 60 menit 60 menit
INPUT
- Uraian Tugas
- Hari dan Waktu Kerja
- Sarana dan prasarana
PROSES
- Kegiatan produktif
- Kegiatan Non Produktif
- Waktu Kegiatan
- Volume Kegiatan
- Jam Kerja Efektif SDM/hari
- Jumlah Hari Kerja Per Tahun
- Beban Kerja/hari
OUTPUT
Jumlah tenaga yang
dibutuhkan di tahun 2015
Gambaran kebutuhan ..., Oktavia Tri Hapsari, FKM UI, 2015
6. Imunologi 65 menit 90 menit
7. Urine lengkap 30 menit 30 menit
8. Pencatatan dan pelaporan 12 menit 15 menit
9. Kontrol alat 60 menit 60 menit
10. Faeces lengkap 20 menit 30 menit
11. Cairan tubuh 90 menit 120 menit
12. Parasitologi 60 menit 75 menit
13. Pertanda hormone 20 menit 35 menit
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa Laboratorium Rumah Sakit Awal Bros Bekasi sudah
memiliki standar waktu yang sudah dijadikan sebagai Standar Pelayanan Minimal agar lebih
efisien dalam bekerja. Disini peneliti ingin mengetahui apakah jenis kegiatan dan waktu
kegiatan dapat mempengaruhi beban kerja di unit Laboratorium, oleh karena itu selain
wawancara juga melakukan observasi secara langsung selama proses pemeriksaan
berlangsung sampai pemberian hasil hasil apakah sudah sesuai dengan standar pelayanan
minimal yang sudah dibuat dan disepakati oleh Unit Laboratorium Rumah Sakit Awal Bros
Bekasi. Pengamatan dilakukan dalam beberapa sampel yang dianggap sudah mewakili dari
proses observasi tersebut. Pengamatan yang dilakukan oleh peneliti hanya pada shif pagi,
shif sore dan shif malam.
Waktu dan hari kerja efektif disini sudah termasuk hari libur, cuti dan libur nasional,
sehingga didapatkan seperti pada tabel dibawah ini :
Tabel 6.4 Waktu dan Jam Kerja Efektif unit Laboratorium
Rumah Sakit Awal Bros Bekasi
No. Faktor Waktu Kerja
1. Hari kerja 365 hari per tahun
2. Libur mingguan 52 hari per tahun
3. Cuti tahunan 12 hari per tahun
4. Hari libur nasional 14 hari per tahun
5. Pendidikan dan latihan 4 hari per tahun
Gambaran kebutuhan ..., Oktavia Tri Hapsari, FKM UI, 2015
6. Ketidakhadiran kerja 3 hari per tahun
Jumlah Waktu Kerja 280 hari per tahun
7. Jam kerja 8 jam per hari
Jumlah Jam Kerja
2.240 jam per
tahun(13.340 menit per
menit) Sumber : Daftar Hari Kerja Efektif Kegiatan Unit Laboratorium Rumah Sakit Awal Bros Bekasi
Berdasarkan pengamatan oleh peneliti tehadap kegiatan tenaga analis di Laboratorium
Rumah Sakit Awal Bros Bekasi pada kegiatan sehari-hari dengan metode time and motion
study adalah sebagai berikut :
Tabel 6.5 Perhitungan Waktu dan Jumlah Transaksi per Hari
No Kegiatan P.L P.T.L N.P Waktu (menit)
Rata-rata
waktu
(Pagi)
(Siang)
(Malam)
1. Absensi datang √ 3 3 3 3 menit 2 Jalan menuju lab √ 3 4 4 3.6
menit 3 Ganti baju √ 5 5 5 5 menit 4 Make up √ 10 10 10 10 menit 5 Jalan ke ruang operan √ 1 1 1 1 menit 6 Operan √ 10 5 5 6.6
menit 7 Penerimaan pasien √ 4 4 - 4 menit 8 Input data √ 6 3 3 4 menit 9 Sampling √ 3 3 3 3 menit 10 Distribusi sampel √ 3 3 3 3 menit 11 Centrifuge √ 15 15 15 15 menit 12 Jalan ke ruang hema √ 1 1 1 1 menit 13 Hematologi √ 15 15 15 15 menit 14 Jalan ke alat kimia √ 1 1 1 1 menit 15 Pemipetan sampel √ 3 3 3 3 menit 16 Memasukkan sampel
ke alat kimia √ 2 2 2 2 menit
17 Kimia √ 45 45 45 45 menit 18 Serologi √ 60 - - 60 menit 19 Imunologi √ 90 - - 90 menit
Gambaran kebutuhan ..., Oktavia Tri Hapsari, FKM UI, 2015
20 Jalan ke ruang urinalisa
√ 1 - - 1 menit
21 Urine lengkap √ 30 - - 30 menit 22 Pengetikan hasil √ 10 20 10 4 menit 23 Toilet √ 10 10 10 10 menit 24 Solat √ 10 10 10 10 menit 25 Makan √ 15 20 15 16.6
menit 26 Mainan HP √ 10 10 22 14 menit 27 Diskusi random √ 10 15 10 11.6
menit 28 Menerima telepon √ - 3 3 3 menit 29 Main komputer √ - 10 10 10 menit 30 Mempersiapkan
reagen kontrol alat √ - - 15 15 menit
31 Kontrol alat √ - - 60 60 menit 32 Mencatat hasil
kontrol alat di buku √ - - 20 20 menit
33 Jalan ke ruang penempatan hasil
√ 1 1 1 1 menit
34 Absensi pulang √ 3 3 3 3 menit Waktu transaksi 330 43 104
.8
Jumlah transaksi 11 5 18
Keterangan :
P.L : Produktif Langsung
P.T.L : Produktif Tak Langsung
N.P : Non Produktif
Dari tabel diatas diperoleh waktu transaksi produktif langsung sebesar 330 menit, yang
produktif tak langsung 43 menit dan non produktif 104.8 menit dalam sehari. Maka beban
kerja yang ada adalah :
Beban kerja : B.K = J.T x W.T
• B.Ki-j = Jenis Beban Kerja
• J.T = Jumlah Transaksi/ hari
• W.T = Waktu yang dibutuhkan untuk setiap jenis Transaksi
Gambaran kebutuhan ..., Oktavia Tri Hapsari, FKM UI, 2015
Beban kerja = (jumlah transaksi produktif langsung + tak langsung) x (waktu produktif
langsung + tak langsung)
Beban kerja = (11+5) x (330+43)
Beban kerja = 16 x 373
Beban kerja = 5968 menit
Beban kerja yang ada saat ini telah dibebankan pada jumlah tenaga analis keshatan di unit
Laboratorium sebesar 20 orang. Untuk meringankan beban kerja yang ada saat ini maka
membutuhkan jumlah tenaga yang cukup dalam bekerja.
Kegiatan produktif sebesar 373 menit dan non produktif 105 menit jika dipersentase maka
kegiatan produktif dan non produktifnya :
Total kegiatan : produktif + non produktif
Total kegiatan : 373 + 105 = 478 menit
% Produktif : 373/ 478 x 100% = 78% dan % Non produktif : 105/ 478 x 100% = 22 %.
Dari perhitungan diatas diperoleh persentase kegiatan produktif sebesar 78% dan yang non
produktif 22 %.
Berdasarkan metode Ilyas 2013 maka jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk tahun
2015 di unit Laboratorium Rumah Sakit Awal Bros Bekasi adalah sebagai berikut :
Tabel 6.6 Perhitungan Jumlah Tenaga Yang Dibutuhkan dengan Formula Ilyas 2013
∑ Tenaga / hari Beban kerja : waktu kerja/hari ( 6 jam= 320
menit) dengan jumlah tenaga analis 5 orang
∑ Tenaga/ hari 5968 menit : 320 menit/hari = 18.6 orang/hari
∑ Tenaga yang dibutuhkan (18.9) + (85/280 x 18.9 ) = 24,2 orang/hari
(24 orang/hari)
Gambaran kebutuhan ..., Oktavia Tri Hapsari, FKM UI, 2015
§ Dari perhitungan beban kerja diatas maka disimpulkan :
- Tenaga analis yang ada sekarang : 20 orang.
- Tenaga yang dibutuhkan sesuai dengan beban kerja yang ada : 24 orang.
- Maka pihak rumah sakit harus menambah 4 orang tenaga analis kesehatan untuk
meringankan beban kerja tenaga analis.
Metode yang digunakan peneliti adalah dengan pendekatan demand yang artinya menghitung
beban kerja yang harus dikerjakan atas dasar permintaan untuk menghasilkan unit produk
atau jasa per waktu yang dibutuhkan. Dengan demikian, beban kerja tergantung juga volume
transaksi bisnis yang harus dilakukan oleh setiap tenaga kerja atau unit organisasi.
Uraian Tugas
Betapa pentingnya dalam hal pembuatan uraian tugas ini maka tentu uraian tugas ini harus
gambaran yang tepat sesuai dengan keadaan dari pekerjaan tersebut. Sehingga dalam
pembuatan uraian tugas untuk dapat mencapai sasaran maka harus dibuat oleh orang yang
ada pada lingkup pekerjaan, dengan demikian dapat memberikan hasil rincian tugas dengan
baik. Uraian tugas dapat dijadikan sebagai alat ukur pencapian kinerja pegawai sehingga
sangat penting dibuat di setiap organisasi. Disamping itu uraian tugas juga dapat membagi
habis tugas pokok dan fungsi yang sudah ada.
Sarana dan Prasarana
Untuk mengurangi beban kerja yang ada maka setiap rumah sakit diharapkan
memiliki kualitas SDM yang baik serta sarana dan prasarana yang mendukung. Peneliti juga
sempat melakukan wawancara pada salah satu karyawan di unit Laboratorium mengenai
fasilitas yang ada seperti apa. Berdasarkan hasil wawancara bahwa untuk uraian tugas sudah
disesuaikan berdasarkan keahlian di bidang masing-masing dalam kegiatan pelayanan di
laboratorium tersebut. Untuk meningkatkan kinerja para tenaga analis di unit Laboratorium
selain diadakan pendidikan dan pelatihan khusus analis kesehatan yang selalu diadakan setiap
tahunnya.
Untuk mengetahui perkembangan kualitas dan keahlian para tenaga analis maka dari
pihak unit Laboratorium mengadakan rolling tugas setiap 3 bulan sekali. Untuk sarana dan
prasarana yang ada di unit Laboratorium berdasarkan hasil wawancara alat-alat yang ada
Gambaran kebutuhan ..., Oktavia Tri Hapsari, FKM UI, 2015
selalu dikalibrasi oleh pihak vendor setiap tahunnya. Sedangkan untuk menjaga stabilitas alat
yang digunakan para tenaga analis juga dapat melakukan kalibrasi mandiri dan dilakukan
pengontrolan alat setiap harinya, agar hasil pemeriksaan yang dilakukan hasilnya valid. Jika
hasil pemeriksaan yang dikerjakan valid, maka akan meningkatkan pelayanan di unit
Laboratorium, yang dapat dilihat dengan pemberian hasil pemeriksaan tepat waktu,
pembacaan hasil oleh dokter yang benar serta hasil yang valid dan bisa
dipertanggungjawabkan.
Kegiatan Produktif dan Non Produktif
Kegiatan produktif dan non produktif sangat mempengaruhi beban kerja yang ada di suatu
organisasi. Kegiatan produktif merupakan kegiatan dimana dapat menghasilkan suatu produk
unit atau jasa. Dimana kegiatan produktif sangat disesuaikan dengan uraian tugas yang sudah
ada. Sedangkan kegiatan non produktif merupakan kegiatan diluar kategori dalam
menghasilkan produk atau jasa selama proses berlangsung. Jika terdapat beban kerja dengan
kegiatan produktif 80% dan non produktif 20% maka pihak manajemen rumah sakit harus
melakukan evaluasi terhadap kinerja karyawan. Bisa saja dengan menambah jumlah
karyawan atau meningkatkan jumlah lembur kerja sesuai dengan beban kerja yang ada pada
saat itu (Ilyas,2013). Dari hasil penelitian diperoleh kegiatan produktif sebesar 78% dan non
produktif 22% sehingga rumah sakit wajib mempertimbangkan dalam penambahan jumlah
tenaga yang ada saat ini atau bisa saja dengan meningkatkan kualitas kinerja karyawan yang
sudah ada saat ini.
7.2.6 Kebutuhan SDM
Dalam penelitian ini didapatkan jumlah kebutuhan tenaga analis kesehatan Unit
Laboratorium sebanyak 4 orang analis kesehatan. Kekurangan jumlah tenaga kerja itu sangat
mempengaruhi kualitas pelayanan di Rumah Sakit, sehingga diperlukan standar waktu
pelayanan yang akan digunakan juga dalam menentukan jumlah tenaga. Untuk saat ini
berdasarkan penelitian (Ilyas, 2013) belum ada standar yang dapat menjadi rujukan waktu
pelayanan. Sehingga setiap rumah sakit disarankan untuk melakukan penelitian mencakup
varian rumah sakit yang ada, oleh sebab itu setiap instansi rumah sakit memiliki standar
waktu pelayanan yang berbeda-beda sesuai dengan varian rumah sakit yang ada. Saat ini
banyak sekali unit-unit di rumah sakit mengeluh dengan kurangnya jumlah tenaga, sehingga
Gambaran kebutuhan ..., Oktavia Tri Hapsari, FKM UI, 2015
beban kerja sangat tinggi dalam bekerja, padahal itu semua belum tentu dari kurangnya
jumlah tenaga.
Kesimpulan
1. Uraian tugas di unit Laboratorium sudah berjalan dengan baik sesuai dengan bagian
masing-masing.
2. Hari dan waktu kerja sudah sesuai dengan pola perhitungan kebutuhan tenaga
laboratorium.
3. Sarana dan prasarana yang ada di Laboratorium sudah memadai, seperti stok reagen
yang selalu ready, dan kalibrasi serta kontrol alat yang rutin sehingga hasil yang
dikeluarkan oleh alat terjamin kevalidannya.
4. Jumlah transaksi dan waktu transaksi yang digunakan di unit Laboratorium sudah
sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Awal Bros Bekasi, walaupun
terkadang tidak sesuai yang disebabkan oleh banyaknya pasien dan menumpuknya
sampel di ruang sampel karena terhambatnya proses distribusi sampel akibat
kekurangan tenaga kerja.
5. Kegiatan produktif yang ada berkisar 78% dan kegiatan non produktif yang ada
berkisar 22% sehingga perlu dipertimbangkan dan diperhatikan bahwa unit tersebut
benar-benar memerlukan tenaga baru tidak hanya berdasarkan keluhan personel.
6. Beban kerja yang ada di unit Laboratorium Rumah Sakit Awal Bros Bekasi yang
sangat tinggi untuk jumlah tenaga yang ada sekarang 20 orang, sedangkan
berdasarkan pengamatan beban kerja karyawan yang harus dikerjakan sebesar 5968
menit.
7. Jumlah tenaga kerja di unit Laboratorium Rumah Sakit Awal Bros Bekasi saat ini
berdasarkan beban kerja yang ada masih dibutuhkan jumlah karyawan sebanyak 4
orang karyawan untuk membantu meringankan beban kerja di unit Laboratorium.
Saran
Gambaran kebutuhan ..., Oktavia Tri Hapsari, FKM UI, 2015
1. Meningkatkan pendidikan dan pelatihan karyawan yang bekerja di Rumah Sakit Awal
Bros Bekasi terutama di Unit Laboratorium untuk meningkatkan kualitas kinerja
karyawan.
2. Melakukan penambahan karyawan untuk Unit Laboratorium Rumah Sakit Awal Bros
Bekasi agar beban kerja menjadi ringan.
3. Menambah jumlah lemburan karyawan akan lebih efisien karena hanya waktu tertentu
saja untuk lembur, sehingga tidak perlu menambah karyawan yang menyebabkan
mengeluarkan cost yang lebih besar.
4. Meningkatkan keterampilan phlebotomy perawat sehingga pengambilan darah di
ruangan tidak lagi menjadi beban kerja analis kesehatan.
5. Mengadakan pra karyawan yang bertugas dalam penyerahan dan pengambilan hasil
sehingga mengurangi beban kerja di unit Laboratorium.
6. Memperbaiki SIM RS yang sering error ketika digunakan untuk transaksi kegiatan di
Laboratorium yang bersifat computerized.
Daftar Referensi
Adawiyah, Sukmawati. (2013). “Analisis Beban Kerja Sumber Daya Manusia dalam
Aktivitas Produksi Komoditi Sayuran (Studi Kasus : CV. Spirit Wira Utama) tahun
2013”. Tesis. Bogor : Institut Pertanian Bogor.
Bruce, J and Myron. Human Resources in Health Care Third Edition : Managing for Succes.
Chicago,2008.
Hasibuan.(2010). Manajemen Sumber Daya Manusia,Edisi Revisi. Jakarta : PT. Bumi
Aksara.
Ilyas, Y. (2011). Perencanaan SDM Rumah Sakit. Teori, Metoda dan Formula. Badan
Penerbit FKMUI. Depok.
Ilyas, Y. (2013). Perencanaan SDM Rumah Sakit. Teori, Metoda dan Formula. Badan
Penerbit FKMUI. Depok.
Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Volume 1, No.2 Juni 2009.
Gambaran kebutuhan ..., Oktavia Tri Hapsari, FKM UI, 2015
Karina, N. (2012). “Gambaran Beban Kerja Pegawai di Instalasi Farmasi Rumah Sakit
Hasanah Graha Afiah tahun 2012”. Skripsi. Depok : Universitas Indonesia
Kementerian Kesehatan RI Badan PPSDM Kesehatan Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan
Tahun 2010 tentang Standar Lboratorium Analis Kesehatan.
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 364/Menkes/SK/III/2003 tentang Laboratorium
Kesehatan.
Keputusan Menteri Kesehatan nomor 81/ MENKES/SK/I/2004 Tentang Pedomaan
Penyususnan Perencanaan Smber Daya Manusia Kesehatan di Tingkat Propinsi,
Kabupaten/Kota serta Rumah Sakit.
Diunduh http://bppsdmk.depkes.go.id/web/filesa/peraturan/6.pdf, diakses 27 Januari
2015 (21:20)
Laporan Tahunan Rumah Sakit Awal Bros Bekasi. 2014.
Laporan Ketenagaan Unit Laboratorium Rumah Sakit Awal Bros Tahun 2015.
Mardiani, Eva. 2013. “Gambaran Beban Kerja Perawat di Ruang Rawat Inap Cempaka
RSUD Pasar Rebo Tahun 2013”. Skripsi. Depok : Universitas Indonesia.
Marwansyah. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Kedua. Bandung (ID):
Alfabeta.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2004). Keputusan Menteri RI Nomor
81/MENKES/SK/II/2004 Tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan Sumber Daya
Manusia Kesehatan di Tingkat Propinsi, Kabupaten/ Kota, serta Rumah Sakit. Jakarta
: Departemen Kesehatan RI.
Persi, Fadly. 2000. Analisis Kebutuhan Tenaga Analis Berdasarkan Beban Kerja di Unit
Laboratorium Klinik Rumah Sakit Santo Borromeus Bandung. Tesis. Depok :
Universitas Indonesia.
Robbin, S. P. dan Coulter, M. (2013). Dasar-dasar Perencanaan Chapter 7. England :
Pearson Education Limited.
Gambaran kebutuhan ..., Oktavia Tri Hapsari, FKM UI, 2015
Gambaran kebutuhan ..., Oktavia Tri Hapsari, FKM UI, 2015