Currency War Bank Sentral G7
Mark Douglas Skenario Bearish pada Major Currencies Masih Konsisten 2807
04Highlight Indonesia................... 30
Trading Strategy........................ 32 Automated Trading................... 34 Investment Clinic...................... 36
Editor FocusMemudarnya Animo terhadap Emas 16Gold Outlook
Famous PersonForex Market Outlook
Pasang Surut Bursa Asia 11Stock Index Market Outlook
87th Edition June 2014
18CSRAksi Kemanusiaan Donor Darah HUT Monex ke-14
Pengantar Redaksi
Dear Pembaca Futures Monthly yang budiman, Istilah ‘perang’ bukan hanya valid untuk menggambarkan konflik antara sesama manusia. Tetapi maknanya juga bisa mencerminkan benturan yang terjadi di pasar uang internasional. Perang mata uang atau dikenal dengan istilah ‘currency wars’, meski dianggap tidak fair oleh negara-negara maju, faktanya benar-benar ada. Kebijakan negara maju dan berkembang untuk memperbaiki perekonomian mereka dengan menggelontorkan stimulus, sontak ikut memicu pelemahan mata uangnya masing-masing. Hanya Amerika Serikat yang mulai membuka wacana penghentian stimulus seiring pemulihan di berbagai sektor perekonomiannya. Sementara negara-negara seperti Jepang, Inggris Kanada dan bahkan Uni Eropa melalui bank sentralnya justru berencana menambah stimulus. Kemudian apa alasan mereka untuk mempertahakan stimulus dan bagaimana dampaknya terhadap mata uang? Simak ulasannya di Editor Focus dengan tema ‘Perang Mata Uang Bank Sentral G7’.
Bagaimana prospek major currencies terkait faktor fundamental dan geopolitik? Dan bagaimana prospek harga emas yang harganya belakangan ini tidak kunjung naik? Apa yang akan terjadi dengan Rupiah menjelang pemilu presiden? Semua pertanyaan tersebut akan terjawab di Futures Monthly edisi Juni 2014.
Selamat membaca dan semoga bermanfaat.
Salam Inspire,Johannes GintingPemimpin Redaksi
PENDIRIMONEX INVESTINDO FUTURES
PENASEHATSamuel Semarun
PEMIMPIN UMUMFerhad Annas
PEMIMPIN REDAKSIJohannes Ginting
EDITORAriston Tjendra
KOORD PROMOSIEvi Pane
KONTRIBUTORTim Research & Analyst
Tim Education
COPYWRITERDimas Reza
MEDIA RELASIOmegawati
DESIGN GRAFIS & LAYOUTPooja Bahirwani
DESIGN GRAFIS & IKLAN Reza Agusta
Creasionbrand
SEKRETARIAT REDAKSI & SIRKULASILanny BlankersSelviyani Putri
ALAMAT REDAKSIMenara Ravindo, Lt.8, Jl. Kebon Sirih Kav.75
Jakarta 10340, Phone : 021 - 315 0607
PERCETAKANTempPrint Jakarta
Futures Monthly adalah majalah majalah edukasi yang membahas industri bursa berjangka. Media bulanan ini diterbitkan secara mandiri oleh Monex Investindo Futures yang mengulas perkembangan terkini pasar komoditi, indeks saham, valuta asing dan saham CFD serta artikel
menarik lainnya disertai analisa yang tajam dan akurat.
FUTURES MONTHLY 87 Edition June 2014th
Kantor Cabang Monex :
Jakarta Bogor Bandung Cirebon Purwokerto Tegal Yogyakarta Solo
Semarang Surabaya Denpasar Pontianak Medan Batam Pekanbaru
Untuk Alamat lengkap dapat dilihat
pada website Monex:www.mifx.com
Isi Artikel ditulis hanya untuk kepentingan edukasi, Setiap transaksi yang dilakukan untuk membeli, menjual, ataupun menahan posisi dan lainnya atas suatu jenis kontrak perdagangan apapun berdasarkan isi dari
artikel di majalah ini adalah atas pertimbangan dan keputusan pembuat transaksi.
DISCLAIMER
What’s inside?
11 Stock Index Market Outlook Pasang Surut Bursa Asia
16 Gold Outlook Memudarnya Animo terhadap Emas
21 Commodity Focus Menanti Momentum Kebangkitan Negara Maju
34 Trading Strategy Naked Trading Dengan Candlestick (Bagian 3)
36 Investment Clinic 3 Langkah Sederhana Menyusun Sistem Trading
38 Fundamental Analysis ADP Non-Farm
Employment Change
40 Trading Fact & Public Holiday
41 Central Bank Interest Outlook
42 Global Economic Calendar
23 Multilateral Product Fundamental Berpihak ke CPO
25 CFD Strategy Saham Undervalued: Walt Disney
28 Famous Person Mark Douglas Kualitas Mental Tentukan Kesuksesan Trading
30 Highlight Indonesia Rupiah Terbawa Arus Dinamika Politik
32 Trading Strategy Peluang Divergence Trading
Editor FocusCurrency War Bank Sentral G7 04
18 Forex Market OutlookSkenario Bearish pada Major Currencies Masih Konsisten
07
CSRAksi Kemanusiaan Donor Darah
Futures Monthly Edisi Juni 2014Ariston Tjendra - Head of Research and Analysis Monex
“Di awal tahun 2014 lalu, Bank Sentral Amerika Serikat (Fed), Inggris (BoE), Kanada (BoC) memberi kesan untuk lebih condong mengubah kebijakan moneternya ke arah pengetatan. Namun di pertengahan kuartal II ini, ketiga bank sentral justru berusaha meredam ekspektasi pasar akan hal itu. Sementara Bank Sentral Jepang (BoJ) dan Eropa (ECB) memang masih mendukung pelonggaran moneter yang mereka rilis sejak tahun lalu. Jelas bahwa kelima bank sentral G7 ini lebih nyaman dengan retorika kebijakan pelonggaran moneter.”
Currency War Bank Sentral G7
4 Futures Monthly www.mifx.com
EDITOR FOCUS
Fed sudah memutuskan pengurangan stimulus (tapering) di akhir 2013 dan kebijakan ini efektif berlanjut di 2014. Jika sebelumnya program pembelian aset adalah sebesar $85 miliar per bulan, maka kini jumlahnya tinggal $45 miliar. Bahkan Fed berancang-ancang untuk meniadakan stimulus di akhir tahun ini dan kemungkinan memulai kenaikan suku bunga pada pertengahan 2015. Namun dalam beberapa waktu terakhir, melalui Janet Yellen (Gubernur Fed), Fed menyatakan masih perlunya dukungan kebijakan pelonggaran
moneter untuk perekonomian Amerika Serikat (AS). Fed beranggapan bahwa pasar tenaga kerja saat ini memang lebih baik dibanding pasca krisis 2008, tapi belum cukup baik untuk pemulihan ekonomi AS. Pertumbuhan GDP kuartal I 2014 yang hanya 0,1% seakan ikut mengkonfirmasi masih diperlukannya kebijakan pelonggaran moneter di AS.
Adapun Bank Sentral Inggris sejak akhir tahun lalu sudah dipandang sebagai bank sentral G7 pertama yang akan menaikkan suku bunga. Prediksi ini mengacu pada data-data ekonomi
Inggris yang cukup memuaskan. Terutama tingkat pengangguran, yang pernah dijadikan acuan target oleh BoE, sudah turun menjadi 6,9% atau di bawah ambang batas 7% yang ditetapkan BoE sebagai syarat untuk mengubah kebijakan moneter menjadi lebih ketat. Dan di kuartal II tahun 2015, BoE diperkirakan akan menaikkan suku bunga. Namun para pejabat BoE secara verbal menegaskan bahwa Inggris masih memerlukan kebijakan pelonggaran moneter hingga pemulihan ekonomi berangsur stabil. BoE juga belum akan menghilangkan program pembelian aset sebesar 375 miliar Poundsterling hingga tingkat suku bunga acuan mulai dinaikkan. Apalagi kini telah diproyeksikan bahwa tingkat inflasi Inggris masih akan berada di bawah target 2% untuk tahun 2014 dan 2015 sehingga tidak ada tekanan bagi BoE untuk menaikkan suku bunga.
Adapun Bank Sentral Inggris sejak akhir tahun lalu sudah dipandang sebagai bank sentral G7 pertama yang akan menaikkan suku bunga.
EDITOR FOCUSFutures Monthly Edisi Juni 2014
Ariston Tjendra - Head of Research and Analysis Monex
www.mifx.com Futures Monthly 5
Kanada, dengan pertumbuhan GDP dan tingkat inflasi yang sedang dalam tren positif, membangun ekspektasi pasar ihwal kebijakan pengetatan moneter oleh BoC. Namun BoC menegaskan bahwa kebijakan pengetatan moneter belum akan
terjadi dalam waktu dekat meskipun
pertumbuhan ekonomi lebih tinggi
dibandingkan ekspektasi semula.
Selain itu, BoC memandang bahwa
tingkat inflasi masih akan di bawah
target paling tidak hingga 2016.
Bank Sentral Jepang (BoJ) masih
menunjukkan komitmennya untuk
mempertahankan stimulus, dan
mungkin saja meningkatkannya
lagi guna mencapai target inflasi
2% di tahun 2015. Tingkat inflasi
Jepang saat ini baru berkisar
1,6%. Apalagi setelah kenaikan
pajak penjualan dari 5% menjadi
8% oleh pemerintah Shinzo Abe,
pasar masih yakin BoJ akan bersiap
menambah program stimulusnya
untuk mengeliminasi dampak
buruk kenaikan pajak penjualan
terhadap perekonomian Jepang.
Sumber: tradingeconomics.com, Biro Statistik Tenaga Kerja AS
Komitmen pada pelonggaran moneter tentu saja berimplikasi pada pelemahan nilai tukar masing-masing. Nah, dengan kelima bank sentral menyatakan dukungannya terhadap kebijakan pelonggaran moneter, menimbulkan kesan seakan-akan mereka lebih senang mata uangnya melemah dan diam-diam sedang memulai perang mata uang (currency war). Nilai tukar yang lemah memang dibutuhkan oleh negara-negara G7 yang sedang dilanda tingkat inflasi yang rendah dan bahkan berpotensi menuju deflasi. Bila sama-sama mengusung kebijakan pelonggaran moneter, mana mata uang yang lebih lemah?
Data-data ekonomi akan mengkonfirmasi potensi kebijakan moneter ke depannya. Salah satunya adalah tren tingkat inflasi. Tingkat inflasi yang rendah atau terus menurun sering diasosiasikan dengan kebijakan pelonggaran moneter. Kebijakan pelonggaran moneter diharapkan dapat menambah jumlah uang yang beredar di masyarakat sehingga bisa meningkatkan konsumsi, dan pada akhirnya akan menaikkan tingkat inflasi. Dan sebaliknya, tingkat inflasi yang terus menguat sering dihubungkan dengan kebijakan pengetatan moneter, di mana kebijakan pengetatan ini bisa mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat dan menekan konsumsi sehingga pada akhirnya menekan turun tingkat inflasi.
Grafik Tingkat Inflasi Zona Euro, Inggris, AS, Kanada dan Jepang
Sumber: www.tradingeconomics.com
Komitmen pada pelonggaran moneter tentu saja berimplikasi pada pelemahan nilai tukar masing-masing. Nah, dengan kelima bank sentral menyatakan dukungannya terhadap kebijakan pelonggaran moneter, menimbulkan kesan seakan-akan mereka lebih senang mata uangnya melemah dan diam-diam sedang memulai perang mata uang (currency war). Nilai tukar yang lemah memang dibutuhkan oleh negara-negara G7 yang sedang dilanda tingkat inflasi yang rendah dan bahkan berpotensi menuju deflasi. Bila sama-sama mengusung kebijakan pelonggaran moneter, mana mata uang yang lebih lemah?
Data-data ekonomi akan mengkonfirmasi potensi kebijakan moneter ke depannya. Salah satunya adalah tren tingkat inflasi. Tingkat inflasi yang rendah atau terus menurun sering diasosiasikan dengan kebijakan pelonggaran moneter. Kebijakan pelonggaran moneter diharapkan dapat menambah jumlah uang yang beredar di masyarakat sehingga bisa meningkatkan konsumsi, dan pada akhirnya akan menaikkan tingkat inflasi. Dan sebaliknya, tingkat inflasi yang terus menguat sering dihubungkan dengan kebijakan pengetatan moneter, di mana kebijakan pengetatan ini bisa mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat dan menekan konsumsi sehingga pada akhirnya menekan turun tingkat inflasi.
Grafik Tingkat Inflasi Zona Euro, Inggris, AS, Kanada dan Jepang
Sumber: www.tradingeconomics.com
Sementara Bank Sentral Eropa (ECB) di luar dugaan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 0,25% pada November tahun lalu. Tindakan ini dilakukan untuk meredam tren penurunan tingkat inflasi, yang pada waktu itu sudah berada di bawah 1% atau jauh dari target 2%. Saat ini pun tingkat inflasi Zona Euro masih di bawah kisaran 1% sehingga membuka peluang pemangkasan suku bunga lanjutan. Apalagi nilai tukar Euro saat ini dianggap terlalu kuat oleh ECB sehingga menambah spekulasi bahwa ECB sudah bersiap dengan pelonggaran moneter.
Komitmen pada pelonggaran moneter tentu saja berimplikasi pada pelemahan nilai tukar masing-masing. Nah, dengan kelima bank sentral menyatakan dukungannya terhadap kebijakan pelonggaran moneter, menimbulkan kesan seakan-akan mereka lebih senang mata uangnya melemah dan diam-diam sedang memulai perang mata uang (currency war). Nilai tukar yang lemah memang dibutuhkan oleh negara-negara G7 yang sedang dilanda tingkat inflasi yang rendah dan bahkan berpotensi menuju deflasi. Bila sama-sama mengusung kebijakan pelonggaran moneter, mana mata uang yang lebih lemah?
Data-data ekonomi akan mengkonfirmasi potensi kebijakan moneter ke depannya. Salah satunya adalah tren tingkat inflasi. Tingkat inflasi yang rendah atau terus menurun
sering diasosiasikan dengan kebijakan pelonggaran moneter. Kebijakan pelonggaran moneter diharapkan dapat menambah jumlah uang yang beredar di masyarakat sehingga bisa meningkatkan konsumsi, dan pada akhirnya akan menaikkan tingkat inflasi. Dan sebaliknya, tingkat inflasi yang terus menguat sering dihubungkan dengan kebijakan pengetatan moneter, di mana kebijakan pengetatan ini bisa mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat dan menekan konsumsi sehingga pada akhirnya menekan turun tingkat inflasi.
Apabila membandingkan dengan tingkat inflasi Zona Euro dan Inggris, yang sedang dalam pola penurunan, tingkat inflasi AS masih tergolong sideways atau stabil. Sementara tingkat inflasi Kanada dan Jepang mengarah ke atas. Kebetulan semua bank sentral G7 ini mengadopsi target inflasi 2%. Tingkat inflasi Zona Euro adalah yang paling mengkhawatirkan karena lajunya kini sudah di bawah 1%. Jika nanti inflasi kembali turun mendekati level nol, maka kemungkinan besar ECB akan merealisasikan keinginannya untuk memperlonggar kebijakan moneter. Langkah ini tentu hanya akan mendorong pelemahan lanjutan nilai tukar Euro.
Tingkat inflasi Inggris memang menurun, tapi angkanya masih tidak jauh dari level target 2% sehingga kebijakan pelonggaran moneter masih sekedar lip-sync belaka. Demikian pula halnya dengan AS, yang tingkat inflasinya masih stabil di 1-1,5%.
Adapun tingkat inflasi Kanada sama dengan tingkat inflasi AS, yakni di kisaran 1,5% tetapi tren-nya mengarah naik sehingga nilai tukar Dollar Kanada tetap dalam tren penguatan meski bank sentralnya masih mempertahankan kebijakan moneter longgar. Sementara tingkat inflasi Jepang memang dalam tren penguatan sejak pemberlakuan kebijakan Abenomics dan konsistensi BoJ dalam memberlakukan kebijakan pelonggaran kuantitatif mirip Fed. Tingkat inflasi Jepang saat ini di kisaran 1,6%, dan BoJ masih berkomitmen untuk meneruskan atau bahkan menambah kebijakan stimulus hingga tingkat inflasi mencapai target 2% di tahun 2015. Komitmen tersebut membuat nilai tukar Yen terhadap Dollar AS tetap berada di atas kisaran 100 yen per dollar.
Jadi, meskipun para pejabat bank sentral beramai-ramai menyuarakan pelonggaran moneter, pasar akan mengkonfirmasi hal tersebut dengan data-data ekonomi yang akan dirilis. Bila memang sesuai, maka pasar akan mengeksekusi dengan melepas mata uang yang bersangkutan dan mengoleksi mata uang yang lainnya. Dan sebaliknya, bila ternyata data-data tersebut menunjukkan ke arah perbaikan, nilai tukar mata uang negara bersangkutan bisa menguat kembali.
6 Futures Monthly www.mifx.com
EDITOR FOCUSFutures Monthly Edisi Juni 2014
Ariston Tjendra - Head of Research and Analysis Monex
Tingkat inflasi yang rendah atau terus menurun sering diasosiasikan dengan kebijakan pelonggaran moneter.
Faktor fundamental dan geopolitik
akan menentukan volatilitas maupun
arah pergerakan nilai tukar di bulan
Juni ini. Seiring dengan kebangkitan
perekonomiannya, ketergantungan
China pada jalur pengiriman laut untuk
impor energi dan barang-barang lain
juga semakin besar. Alasan inilah yang
mendorong pemerintahnya untuk
memobilisasi kekuatan di wilayah
perairan. Sayangnya, sikap antisipatif
tersebut dianggap sebagai aksi agresif
oleh negara tetangga dan Amerika
Serikat (AS). Di sisi lain, pembangunan
fasilitas militer oleh AS dan sekutu
Asia-nya juga dipandang sebagai
respon agresif oleh China. Sejarah
memang membuktikan bahwa konflik
militer tidak bisa dihindari apabila
ada kekuatan super power baru yang
berani melawan super power lama
yang lebih dulu eksis. Hal ini terjadi
saat Jerman memicu dua Perang Dunia
dan kasus konfrontasi antara Jepang
dan negara super power di Asia Pasifik.
Tidak ada yang bisa menjamin upaya
perdamaian antara China dan negara
tetangganya bisa berlangsung mudah.
Mengingat raksasa ekonomi dan
politik Asia kini dipimpin oleh sosok-
sosok nasionalis semacam Shinzo
Abe (Jepang), Park Geun-Hye (Korea
Selatan) dan Narendra Modi (India).
Dari sisi ekonomi, perlambatan laju
GDP dunia selama kuartal I 2014 juga
mengkhawatirkan meski sektor tenaga
kerja AS sukses mencatat pertumbuhan
288.000 lapangan kerja baru pada bulan
April kemarin. Selain memberikan
optimisme, angka payrolls yang positif
juga akan menjamin Bank Sentral
AS (Fed) untuk terus mengurangi
porsi pembelian obligasi yang telah
diluncurkan sejak tahun 2012.
Kalaupun ada hal yang patut diwaspadai
tak lain adalah penurunan jumlah
pekerja usia produktif sebesar 806.000
orang sehingga angka partisipasi
tenaga kerja anjlok lagi ke 62,8% dari
63,2%. Oleh karena itulah, penurunan
tingkat pengangguran ke 6,3% justru
mengecewakan karena perbaikan
kondisi ekonomi seharusnya diimbangi
oleh kenaikan tenaga kerja usia
produktif. Apabila situasi di lapangan
kerja terus berlanjut maka bukan tidak
mungkin angka pengangguran akan
mencapai 6,0% di kuartal IV 2014,
dengan asumsi rata-rata pertumbuhan
Non-farm Payrolls sebesar 200.000
per bulan. Sejak bulan Desember
2012 hingga Maret kemarin, Fed telah
menjamin tidak akan menaikkan suku
bunga selama angka pengangguran
di atas 6,5%. Namun semenjak bulan
Maret, tingkat pengangguran tersebut
telah turun ke bawah 6,5% dan Fed tidak
melakukan apapun sehingga semakin
banyak investor bersikap skeptis
menyikapi wacana kenaikan suku
bunga. Fed akan menghadapi masalah
jika menunda kenaikan bunga di saat
tingkat pengangguran sudah menyentuh
6% atau lebih rendah paling lambat di
kuartal IV 2014. Sangat penting bagi
Fed untuk segera mengubah forward
guidance dan memberikan klarifikasi
tentang kebijakan suku bunga
setelah pengurangan stimulus usai.
Futures Monthly Edisi Juni 2014Albertus Christian K - Senior Researcher dan Analyst Monex
“Skenario koreksi bearish mencuat di pasar uang seiring risiko perang sipil di Ukraina, kudeta Thailand, perlambatan ekonomi global dan sikap anti-Dollar di tengah ketegangan antara Rusia dan AS. Major currencies juga masih harus menghadapi risiko geopolitik besar yang timbul dari sengketa wilayah maritim antara China dan Jepang serta beberapa negara ekonomi Asia.”
Skenario Bearish pada Major Currencies Masih Konsisten
www.mifx.com Futures Monthly 7
FOREX MARKET OUTLOOK
8 Futures Monthly www.mifx.com
FOREX MARKET OUTLOOKFutures Monthly Edisi Juni 2014
Albertus Christian K - Senior Researcher dan Analyst Monex
Pelaku pasar masih kecewa atas sikap Bank of Japan (BOJ) yang berniat menunda penambahan stimulus hingga tahun 2015 sembari menunggu efek kenaikan pajak konsumsi April lalu.
USD/JPY: Kekecewaan terhadap
Abenomics Berisiko Lanjutkan
Apresiasi Yen
Pelaku pasar masih kecewa atas
sikap Bank of Japan (BOJ) yang berniat
menunda penambahan stimulus
hingga tahun 2015 sembari menunggu
efek kenaikan pajak konsumsi
April lalu. Saat ini bahkan muncul
kekhawatiran atas gagalnya panah
ketiga Abenomics, yang seharusnya
mencegah kejatuhan perekonomian
Jepang pasca kenaikan pajak konsumsi.
Gambaran terburuk pernah terjadi
pada tahun 1998, ketika PM Ryutaro
Hashimoto menaikkan pajak dari 3%
ke 5% dan memicu krisis finansial Asia.
Di sisi lain, deal Trans-Pacific
Partnership (TPP) masih sulit untuk
tercapai karena adanya kendala
reformasi di sektor agrikultur dan
penurunan tarif di Jepang. Apabila
pemerintah Abe memaksakan deal
TPP, maka justru akan mengurangi
popularitasnya jelang pemilu mendatang
karena sebagian besar pendukung
Abe berasal dari warga petani.
Pejabat BoJ menyatakan siap
menambah stimulus jika kondisi
ekonomi memburuk, terutama bila
inflasi tidak juga naik dalam 2-3 bulan
ke depan dari kisaran 1-1,5%. Terlebih
lagi, ada begitu banyak katalis negatif
yang menghadang mulai dari efek
kenaikan pajak konsumsi, perlambatan
ekonomi di negara berkembang,
lambatnya pemulihan Eropa hingga
sengketa dengan China. Di tengah
banyaknya risiko itu, mata uang
Jepang justru berpeluang menguat
karena posisinya sebagai safe haven.
Studi Teknikal: USD/JPY mengalami
konsolidasi bulan lalu dan membentuk
bearish channel minor. Hal ini
mengindikasikan kecenderungan
wave atau gelombang koreksi minor
4, sebelum reli berlanjut. Di jangka
pendek, kisaran harga kemungkinan
terbatas di kisaran 100.75 – 104.10.
Tembus lagi di atas area 104.10,
momentum bullish akan menguji area
105.45, sekaligus mengindikasikan
berakhirnya wave koreksi IV untuk
mengincar final wave V di 107.90.
Hanya penembusan ke bawah
100.75 pada fase ini akan mengancam
skenario bullish dan memberikan sinyal
reversal lebih dini untuk menguji level
support kunci 99.40 & 98.00, yang
sekaligus akan menjadi bottom atau level
rendah pola koreksi wave IV sebelum
melanjutkan final wave 5 ke atas.
GBP/USD: Volatilitas Semakin
Menyusut
Selama beberapa bulan terakhir,
volatilitas major currencies mulai
berkurang ditandai dengan pergerakan
dalam kisaran sempit yang kerap
terjadi (intraday). Selain pergerakan
spot forex yang menyempit, volatilitas
pada pasar options forex juga anjlok
ke bawah rata-rata jangka panjang,
dimana volatilitas untuk GBPUSD
jatuh ke 4,93% atau di bawah rata-
rata volatilitasnya selama 5-tahun
di level 9,15%. Sementara volatilitas
EURUSD juga turun ke 5,8% dibanding
rata-rata 5-tahunnya di angka 10%.
Bahkan data Tier-1 seperti laporan
inflasi kuartalan Bank of England (BOE)
bulan Mei lalu hanya berpengaruh
sekitar 100-170 pip terhadap nilai
tukar. Berdasarkan komentar Presiden
Fed Dallas, Richard Fisher bulan lalu,
volatilitas di pasar nyaris tidak ada.
Penurunan volatilitas ini kemungkinan
disebabkan oleh belum jelasnya
arah kebijakan moneter, yield atau
imbal hasil yang rendah sehingga
mengurangi return investasi. Dan
penurunan yield obligasi AS yang di
luar dugaan memicu stop loss order di
pasar Treasury sehingga menambah
kontraksi pada valuta yang berimbal
hasil tinggi seperti Poundsterling.
Serupa dengan Fed, BOE juga akan
mengakhiri QE (pelonggaran kuantitatif)
meskipun tidak menyediakan panduan
spesifik soal kenaikan suku bunga.
Data ekonomi Inggris yang akan dirilis
bulan ini akan mendorong BOE untuk
menyediakan panduan nihil mengenai
pengetatan moneter. Sebaliknya, data
indeks PMI zona Euro yang lemah
akan menekan cross rate EURGBP
seiring dengan potensi pemangkasan
suku bunga ECB di bulan Juni.
Studi Teknikal: Reli wave 5 GBPUSD
dari area 1.5850 ke target bullish 1.7070
mulai kehilangan momentumnya di
kisaran 1.6995. Selanjutnya, dibutuhkan
konfirmasi penembusan di bawah
area 1.6730 untuk mengkonfirmasi
pembentukan wave koreksi A ke
1.6465, dan mungkin diikuti rebound
pendek ke wave B namun tidak lebih
dari area 1.6900 untuk melanjutkan
skenario koreksi bearish mengincar
Fibonacci 38.2% di area 1.6170.
Tembus lagi diatas area 1.6900
– 1.6915, dapat membawa harga ke
zona netral kemungkinan menguji
area 1.6995. Namun skenario
bearish masih utuh selama harga
bertahan di bawah area 1.7070.
www.mifx.com Futures Monthly 9
FOREX MARKET OUTLOOKFutures Monthly Edisi Juni 2014
Albertus Christian K - Senior Researcher dan Analyst Monex
Grafik 2. Pergerakan GBP/USD
Grafik 1. Pergerakan USD/JPY
Sumber: MonexTrader
Sumber: MonexTrader
Penurunan volatilitas ini kemungkinan disebabkan oleh belum jelasnya arah kebijakan moneter
EUR/USD: Skenario Bearish Masih Dominan Jelang Pengumuman ECB
Pertumbuhan ekonomi di zona
Euro terbukti tidak cukup kuat untuk
menurunkan jumlah pengangguran
dari level 11,9%. Dari sisi kebijakan
moneter, Bank Sentral Eropa (ECB)
semakin dekat dengan program
stimulus QE ala the Fed. Terlebih
jika menyimak konferensi pers
terakhir Presiden ECB, Mario Draghi,
di mana ia melontarkan komentar
yang lebih dovish dibandingkan
biasanya. Ia juga menyiratkan ECB
sudah siap memangkas bunga
dan mengucurkan stimulus jika
proyeksi inflasi dari staf ECB masih
jauh di bawah target bank sentral.
Pelonggaran moneter ini akan
berdampak positif terhadap bursa
saham Eurozone. Namun kombinasi
antara pelonggaran moneter ECB
dan pengurangan stimulus Fed akan
berdampak negatif untuk nilai tukar
Euro. Euro akan terus melemah hingga
pengumuman ECB di bulan Juni,
apalagi jika mempertimbangkan opini
pasar yang meyakini penurunan suku
bunga acuan akan dimulai bersamaan
dengan pemangkasan suku bunga
deposit, usainya sterilisasi SMP dan
dimulainya program LTRO yang baru.
Normalnya ketiga langkah tersebut
akan menyebabkan EURUSD semakin
rapuh khususnya jika terdapat indikasi
kuat kenaikan GDP AS di kuartal II 2014.
Studi Teknikal: Pola wedge dalam
format double Zig Zag (diberi label
W-X-Y) telah berakhir pada level
1.3992. Level ini menjadi level top
atau level atas, dan diikuti penurunan
dalam 5 wave ke 1.3630. Skenario
koreksi bearish berpotensi untuk
berlanjut hingga Juni. Namun di
jangka pendek masih terbuka peluang
adanya rebound untuk membentuk
wave II ke kisaran 1.3830, dimana
rebound seharusnya tidak melampaui
area 1.3985 dan dapat dijadikan
peluang untuk menambah posisi jual.
Di sisi bawahnya, penembusan
secara konsisten di bawah area
1.3630 akan melanjutkan momentum
bearish mengincar area 1.3520
(Fibonacci 38.2%) dari format double
Zig Zag, sebelum menuju target
bearish-nya di 1.3450 dan 1.3295.
10 Futures Monthly www.mifx.com
FOREX MARKET OUTLOOKFutures Monthly Edisi Juni 2014
Albertus Christian K - Senior Researcher dan Analyst Monex
Grafik 3. Pergerakan EUR/USD
Sumber: MonexTrader
Namun kombinasi antara pelonggaran moneter ECB dan pengurangan stimulus Fed akan berdampak negatif untuk nilai tukar Euro.
Wall Street sebenarnya telah
mendapat lampu hijau untuk memulai
tren penguatan sejak bulan lalu
setelah Federal Reserve Bank atau Fed
memberi sinyal akan mempertahankan
suku bunga di kisaran terendah untuk
‘waktu yang lama’. Gubernur Janet
Yellen juga kembali menegaskan dirinya
berkomitmen mendukung pemulihan
ekonomi nasional. Sayangnya fase
penguatan harga saham terkendala oleh
rapor merah pada aspek fundamental
ekonomi. Neraca perdagangan AS
mengalami defisit $40,38 miliar di
bulan Maret lalu atau hanya turun
sedikit dibandingkan defisit Februari
yang sebesar $41,87 miliar. Sementara
angka GDP triwulan pertama tahun
ini hanya tumbuh 0,1% dibandingkan
catatan kuartal sebelumnya, yakni
di 2,6%. Data penjualan ritel, hasil
produksi industri dan indeks harga
rumah NAB juga muncul di bawah
ekspektasi. Namun begitu, investor
masih yakin kalau kinerja ekonomi AS
akan membaik setelah sentimen bisnis
usaha kecil naik ke level tertinggi
dalam 6½ tahun terakhir. Bagusnya
keyakinan investor tercermin dari
rekor penutupan tertinggi indeks
Dow Jones sepanjang sejarah yaitu
di level 16715.44 tanggal 13 Mei lalu. Sedangkan dari ranah geopolitik,
ancaman terhadap stabilitas pasar keuangan masih berasal dari konflik Rusia-Ukraina. Isu kedaulatan di Eropa Timur ini bisa sewaktu-waktu menggerus minat investor terhadap aset berisiko seperti saham, dan justru akan membuat aset aman seperti valuta Yen, Franc Swiss maupun logam mulia emas jadi lebih disukai.
Studi Teknikal: Setelah berhasil mencatat rekor tertinggi tahun ini, indeks berpeluang rally ke level 17000. Mengacu pada indikasi bullish moving average (MA-50 dan MA-100) dan MACD, Dow Jones memiliki ruang penguatan ke resisten 16800, 17000 dan 17400. Namun begitu, indikator Stochastic saat ini cenderung bearish. Mengacu pada pengamatan retracement Fibonacci, maka support penting terletak di 16400, 16215 (23,6%) dan 15910 (38,2%).
Futures Monthly Edisi Juni 2014
Daru Wibisono - Senior Researcher and Analyst Monex
“Memasuki penghujung semester I 2014, performa saham regional masih ditentukan oleh pergerakan harga di bursa Wall Street. Sejauh ini, pemulihan ekonomi di Amerika Serikat (AS) tergolong rapuh dan belum terlalu memuaskan. Sementara campur tangan Gedung Putih AS dalam konflik Rusia-Ukraina turut mengganggu suasana kondusif di pasar keuangan regional. Di saat indeks negeri ginseng dan Paman Sam menikmati momentumnya, kinerja dua bursa Asia lainnya masih jauh dari kata konsisten.“
Pasang Surut Bursa Asia
www.mifx.com Futures Monthly 11
STOCK INDEX MARKET OUTLOOK
Sumber: MonexTrader
Grafik 1. Pergerakan Indeks Dow Jones
Nikkei: Kehilangan Momentum
Penguatan nilai tukar Yen ke bawah 103 per Dollar sejak April lalu telah melemahkan kinerja Nikkei. Kelesuan bursa Jepang juga dipengaruhi oleh rilis data ekonomi yang kurang memuaskan belakangan ini. Selain indeks manufaktur PMI, construction orders dan housing starts, salah satu laporan yang dirilis negatif adalah current account surplus, yang jumlahnya turun dari 612,7 miliar Yen menjadi 116,4 miliar Yen di bulan Maret. Sedangkan data leading indicator, yang merupakan panduan proyeksi ekonomi bulanan, merosot untuk bulan ke-2 secara beruntun dari 108.7 (Februari) ke 106.5. Bank of Japan sendiri memang belum mengeluarkan kebijakan apapun untuk mengimbangi
efek kenaikan pajak 1 April kemarin. Namun otoritas berjanji tidak tinggal diam jika nantinya kenaikan pajak benar-benar mengancam ekonomi nasional. Pasca pertemuan terakhir, muncul wacana penambahan porsi pembelian obligasi sebanyak dua kali lipat hingga bulan Juli mendatang.
Tidak berhenti sampai di situ, fase
penguatan Yen kemungkinan berlanjut setelah Fed berniat mempertahankan suku bunganya di level rendah. Di sisi lain, permintaan Yen sebagai aset safe-haven kerap meningkat saat eskalasi konflik Ukraina bertambah tinggi. Hal ini mempersulit kinerja perusahaan berbasis ekspor Jepang yang mengandalkan depresiasi kurs sebagai media pendulang laba.
Studi Teknikal: Terhitung sejak memulai rally pada Maret 2013 hingga mencetak rekor tertingginya di bulan Desember 2013, Nikkei kini sudah mengalami koreksi 50%. Gambaran bearish pada indikator MACD dan konsolidasi pada Stochastic akan membatasi manuver kenaikan indeks. Apabila terkoreksi, Nikkei akan mengarah ke support 14080 (retracement Fibonacci 50%), 13545 (61,8%) atau bahkan hingga 13000. Penguatan yang terbatas akan menggiring indeks ke resisten kunci 14615, 15300 dan 15800.
Penguatan nilai tukar Yen ke bawah 103 per Dollar sejak April lalu telah melemahkan kinerja Nikkei.
12 Futures Monthly www.mifx.com
STOCK INDEX MARKET OUTLOOKFutures Monthly Edisi Juni 2014
Daru Wibisono - Senior Researcher and Analyst Monex
Grafik 2. Pergerakan Indeks Nikkei
Sumber: MonexTrader
Hang Seng: Menunggu Efek Kebijakan China
Prospek pergerakan bursa saham
Hong Kong berbalik positif pasca
dikeluarkannya cetak biru reformasi
pasar modal oleh dewan kabinet negara
China (State Council). Komponen
pelonggaran regulasi tersebut meliputi
sistem penerbitan obligasi langsung
oleh pemda, kemudahan administrasi
penawaran saham perdana (IPO) dan
dihapusnya sejumlah aturan tentang
perdagangan derivatif. Intinya, cetak biru
pasar keuangan dibuat untuk menarik
lebih banyak calon emiten untuk masuk
ke bursa sekaligus mempermudah
penanaman modal asing di perusahaan
lokal. Sedangkan untuk mengatasi
gejolak likuiditas di pasar, People’s
Bank of China (PBOC) terlibat langsung
menyerap dana dari pasar uang.
Pun demikian, kinerja Hang Seng
masih akan terganjal perlambatan
ekonomi China. Indikasi ini mencuat
setelah data manufaktur final HSBC
untuk bulan April merosot ke level
48.1 atau lebih buruk dari estimasi
awal di angka 48.3. Laporan inflasi
harga konsumen, industrial output
dan retail sales di luar dugaan juga
ikut menurun. Buruknya data ekonomi
terbaru menegaskan bahwa pemerintah
China kesulitan mencapai target
pertumbuhan ekonomi 7,5% di tahun
2014. Presiden Xi Jinping berdalih kalau
warganya hanya butuh beradaptasi
dengan tren ekonomi yang lebih rendah
dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Studi Teknikal: Mengacu pada
moving average (MA-100 & MA-50)
yang cenderung konsolidasi, rally
Hang Seng akan tumpul. Stochastic
terpantau bearish dan MACD tampak
sideways, mengindikasikan bahwa
Hang Seng rawan melemah ke support
22345 (retracement Fibonacci
38,2%), kemudian ke 21775 (50%)
dan 21210 (61,.8%). Sedangkan
kenaikan akan terbatas pada resisten
23040 (23,6%), 23640 dan 24165.
Sumber: Thomson Reuters
www.mifx.com Futures Monthly 13
Grafik 3. Pergerakan Indeks Hang Seng – Hong Kong
STOCK INDEX MARKET OUTLOOKFutures Monthly Edisi Juni 2014
Daru Wibisono - Senior Researcher and Analyst Monex
Pun demikian, kinerja Hang Seng masih akan terganjal perlambatan ekonomi China.
Kospi: Puas dengan kinerja bursa
Setelah bulan lalu sempat tumbang ke titik terendah dalam 5 tahun terakhir, indeks KOSPI akhirnya berhasil bangkit berkat dukungan Wall Street. Aliran dana asing ke pasar efek Korea Selatan tergolong tinggi sepanjang bulan lalu yang membantu penguatan indeks KOSPI. Terlebih lagi, pemerintah pusat sudah menyatakan niatnya untuk terus memperkuat pertumbuhan berbasis belanja modal guna mengimbangi efek negatif dari apresiasi nilai tukar Won dan penurunan konsumsi masyarakat. Atas dasar itu pula Bank of Korea (BOK) kembali mempertahankan suku bunga di level 2,5% pada pertemuan terakhirnya.
Di samping kinerja ekspor yang apik, pos cadangan devisa Korsel
juga naik dari $354,34 miliar menjadi $355,85 miliar di bulan April. Inflasi konsumen memang ikut terkerek ke level tertingginya dalam 8 bulan terakhir di level 1,5%, namun laju inflasi masih berada di bawah target 2,5-3,5% yang ditetapkan oleh bank sentral. Perkembangan makroekonomi tersebut mendorong dewan gubernur bank sentral untuk merevisi naik proyeksi pertumbuhan untuk periode 2014 dari estimasi awal 3,8% (Januari) menjadi 4%. Sementara untuk tahun depan, estimasi pertumbuhan juga dinaikkan dari 4% ke 4,2%. Sebagai catatan, pada tahun 2013 lalu negeri ginseng sukses menorehkan rekor GDP terbaik sejak periode 2010 yaitu sebesar 4%. Pemerintah pusat kini berencana mengalokasikan 57% anggaran tahun ini untuk modal belanja di semester pertama pada sektor konsumsi,
keuangan dan beberapa pos lainnya.
Studi Teknikal: Kebangkitan KOSPI terganjal oleh gambaran bearish pada beberapa indikator. Sementara MACD menunjukkan konsolidasi di tengah moving average (MA-100) yang downtrend. Rally indeks kemungkinan terbatas pada resisten 263.50 (retracement Fibonacci 23,6%), 268.00 dan 273.95 (level tertinggi 2013). Sementara jika koreksi, indeks berpeluang menuju support 257.65 (38,2%), 252.65 (50%) dan 247.50 (61,8%).
Sumber : Monex Trader
Aliran dana asing ke pasar efek Korea Selatan tergolong tinggi sepanjang bulan lalu yang membantu penguatan indeks KOSPI.
14 Futures Monthly www.mifx.com
Grafik 4. Pergerakan Indeks KOSPI
STOCK INDEX MARKET OUTLOOKFutures Monthly Edisi Juni 2014
Daru Wibisono - Senior Researcher and Analyst Monex
Sentimen positif berasal dari
ketegangan yang terjadi di wilayah
Ukraina. Pergolakan di salah satu negara
Eropa Timur itu mendorong pelaku
pasar untuk mencari aset safe haven,
termasuk emas. Namun demikian, aksi
beli di tengah eskalasi konflik Ukraina-
Rusia kerap mereda saat harga berada di
atas level $1,300. Sementara sentimen
negatif tentunya masih bermuara pada
dinamika kebijakan Bank Sentral AS
atau the Fed, yang fokus utamanya
masih seputar tapering stimulus.
Tarik ulur antara sentimen
positif dan negatif kemungkinan
akan berlangsung dalam beberapa
bulan ke depan karena situasi
Ukraina belum sepenuhnya kondusif.
Sementara tapering the Fed dan
langkah European Central Bank
(ECB) dengan menyuntikkan dana
ke sistem perekonomian juga terus
menjadi perhatian pelaku pasar.
Selain dua headline utama tadi,
masih ada faktor lain yang perlu dicermati
oleh pelaku pasar sehubungan dengan
harga emas untuk beberapa waktu
mendatang, yaitu volume permintaan.
Berikut ini adalah data dan fakta
tentang dinamika permintaan emas:
1. World Gold Council
melaporkan bahwa permintaan dari
India, konsumen emas terbesar ke-dua
dunia, turun drastis sebanyak 52%
menjadi 129 metrik ton di kuartal
I dibandingkan periode yang sama
tahun lalu. Pembatasan impor menjadi
penyebab utama dari penurunan
jumlah permintaan dari negara ini.
2. Nilai aset kelolaan di SPDR
Gold Trust, bursa yang menawarkan
produk investasi berbasis emas,
merosot sebesar 780.19 metrik ton pada
20 Mei 2014. Jumlah tersebut menandai
penurunan aset terbesar sejak 2008.
3. Volume permintaan dari
konsumen emas terbesar sejagad, China,
juga mengalami penurunan dengan
persentase sebanyak 18% menjadi 263
metrik ton. Khusus untuk permintaan
emas dalam bentuk batangan (bar)
dan koin, rasio penurunannya bahkan
mencapai 55% di kuartal pertama.
4. Untuk konsumsi sektor
teknologi, permintaan emas juga ikut
turun meski persentasenya tidak terlalu
besar yakni hanya sekitar 4% karena
substitusi metal lainnya tersedia di pasar.
Futures Monthly Edisi Juni 2014Johannes Ginting – Head of Education Monex
“Sepanjang bulan lalu, harga emas tidak beranjak jauh dari level-level sebelumnya. Sejak gagal memecah level psikologis $1,400 per ons, emas bergerak dalam rentang $1,335 hingga $1,268 antara periode Maret dan Mei 2014. Manuver logam mulia ini cenderung stagnan karena pasar terkena pengaruh beragam sentimen positif maupun negatif.”
Memudarnya Animo terhadap Emas
16 Futures Monthly www.mifx.com
GOLD OUTLOOK
Dalam laporannya, World Gold Council menyatakan terjadi penurunan jumlah permintaan dunia untuk emas batangan dan koin sebanyak 39% sepanjang bulan Januari hingga Maret tahun ini ke angka 283 ton. Namun demikian, pembelian emas oleh bank sentral masih cukup kuat untuk diversifikasi kepemilikan dalam situasi yang tidak menentu. Sementara permintaan untuk perhiasan juga bertumbuh 3% per tahunnya.
Minat investor terhadap emas sejak tahun 2013 sampai dengan saat ini cenderung dalam trend bearish, terutama setelah harga sukses menembus level $1,500. Potensi berakhirnya stimulus Bank Sentral Amerika menjadi biang penurunan
daya tarik emas di mata investor.
Jadi, berdasarkan informasi di atas, emas kelihatannya masih sulit untuk keluar dari trend bearish meski posisinya sebagai safe haven belum tergantikan di saat situasi sedang tidak pasti. Dengan melihat pada perkembangan harga beberapa bulan terakhir, maka emas akan cenderung stagnan di range tertentu. Terbuka peluang untuk melakukan aksi beli dan jual dalam rentang resistance dan support yang tidak terlalu jauh.
Studi Teknikal: emas dalam trend
sideways atau stagnan di range tertentu. Chart menunjukkan resistance di area 1,330, yang juga merupakan level EMA 50. Sementara support berada
di area 1,270. Harga berada di bawah tekanan karena posisinya berada di bawah EMA 200 dan 50. Berdasarkan indikator ADX, jelas terlihat bahwa belum ada trend yang terbentuk karena DI+ dan D- belum berpotongan atau bersinggungan. Jika garis merah D- memotong ke atas D+, maka harga dalam trend turun. Sebaliknya jika garis hijau D+ memotong atau bersinggunan ke atas D- , maka harga dalam trend naik. Trend akan cukup kuat jika garis D+ dan D- berada di atas angka 20.
GOLD OUTLOOKFutures Monthly Edisi Juni 2014
Johannes Ginting – Head of Education Monex
www.mifx.com Futures Monthly 17
Dengan melihat pada perkembangan harga beberapa bulan terakhir, maka emas akan cenderung stagnan di range tertentu.
Sumber : Monex Trader
Grafik Pergerakan Harga Emas
Futures Monthly Edisi Juni 2014
18 Futures Monthly www.mifx.com
CSR
Menginjak usianya yang ke-14
tahun, Monex Investindo Futures terus
menunjukan eksistensinya sebagai
Perusahaan Pialang Berjangka No.1
di Indonesia . Berbagai penghargaan
yang telah di raih di selaraskan dengan
komitmen untuk terus melakukan
aktivitas sosial melalui divisi corporate
social responsibility, Monex Makes
A Difference (m.a.d). Tepat di hari
ulang tahunnya yang ke-14, Monex
Investindo Futures mengadakan aksi
sosial Donor Darah dengan mengusung
tema ‘Give blood, Save lives’. Acara yang
bertepatan dengan Hari Donor Se-dunia
ini dilaksanakan serentak di 19 kantor
Cabang pada hari Kamis, 8 Mei 2014
dengan mengundang para karyawan,
relasi, dan juga masyarakat sekitar.
Puncak peringatan HUT ke-14
diselenggarakan di kantor pusat Monex
Investindo Futures yang berlokasi di
Menara Ravindo Lantai 8, Jalan Kebon
Sirih Kav. 75, Jakarta Pusat. Karyawan
Monex dari cabang Thamrin, Ravindo
Hayam Wuruk, Salemba, Kelapa
Gading, dan Bogor berkumpul untuk
menyumbangkan darahnya dan makan
siang bersama. Dengan dibantu tim PMI
DKI Jakarta yang dipimpin oleh Dr. Sari,
karyawan Monex kompak melakukan
transfusi darah sejak pukul 09.00 hingga
pukul 11.30 WIB. Dalam waktu yang
relatif singkat, terkumpul sebanyak
83 kantong darah dari para pendonor.
Adapun peserta yang tidak bisa
mendonorkan darahnya karena tidak
lolos tes kesehatan, dimana penyebabnya
sangat bervariasi mulai dari kadar
HB yang tidak memadai, sedang
mengkonsumsi obat-obatan, dalam masa
pemulihan penyakit dan berbagai alasan
medis lainnya. Meski demikian, sebagian
besar dari mereka sangat berharap
bisa ikut menyumbangkan darahnya di
kesempatan yang akan datang.
Aksi Kemanusiaan Donor Darah HUT Monex Investindo Futures ke-14
www.mifx.com Futures Monthly 19
Futures Monthly Edisi Juni 2014
Kegiatan donor darah tak kalah
meriah juga dilaksanakan di seluruh
Kantor Monex di luar wilayah
Jabodetabek. Dari hasil kegiatan di 13
kantor cabang, terkumpul sebanyak
403 kantong darah. Partisipan donor
terbanyak ada di Monex cabang
Bandung, yang berhasil mengumpulkan
sebanyak 70 kantong darah. Kegiatan
donor darah di seluruh kantor cabang
dilakukan kurang lebih dalam waktu
2,5 jam. Seluruh karyawan berharap
kegiatan positif seperti ini senantiasa
dilaksanakan terus menerus sebagai
bentuk kepedulian kita terhadap sesama.
Seluruh Kegiatan donor darah
baik di kantor pusat maupun di kantor
cabang berjalan dengan lancar dan
sukses. Dr. Sari, sebagai perwakilan dari
PMI DKI Jakarta, mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya atas aksi
kemanusiaan yang dilakukan oleh
rekan-rekan Monex Investindo Futures.
Semoga di usianya yang ke-14 ini,
Monex semakin maju dan berkembang,
dan tetap menjadi yang terdepan
sebagai Your No.1 Financial Partner.
CSR
20 Futures Monthly www.mifx.com
Birthday Greetings from Media PartnersKusnan M. Djawahir, Redaktur Eksekutif Majalah SWA
Kami mengucapkan selamat dan sukses kepada seluruh jajaran manajemen dan karyawan Monex, yang telah berkiprah selama 14 tahun di industri berjangka dan komoditi Indonesia. Sebagai pelaku dalam industri yang kurang dikenal oleh masyarakat, tentu saja tidak mudah untuk bisa survive dan terus berkembang. Namun dengan ketekunan, konsistensi dan kerja keras, Monex berhasil menjadi salah satu pemain papan atas di industri berjangka dan komoditi. Hal ini adalah kontribusi sangat positif, tidak saja bagi industri berjangka dan komiditi, tetapi juga ekonomi secara keseluruhan.
Keberhasilan membesarkan Monex tentunya tak lepas dari upaya dari manajemen Monex sendiri dalam memperkenalkan industri ini kepada masyarakat, terutama para calon investor. Program-program sosialisasi yang dilakukan telah menunjukkan hasilnya. Namun yang lebih penting dari itu, Monex berhasil membangun kepercayaan (trust) investor, sehingga mereka merasa yakin dan aman berhubungan dengan Monex ketika berinvestasi di produk-produk berjangka dan komoditi. Ini yang membuat Monex bisa terus berkembang.
Market size industri berjangka dan komoditi di Indonesia belum begitu besar, dibandingkan dengan industri pasar modal misalnya. Masih banyak masyarakat Indonesia yang belum mengerti seluk beluk berinvestasi di bursa berjangka dan komoditi. Ini merupakan peluang besar bagi Monex untuk bertumbuh lebih besar lagi jika berhasil memperluas basis pasarnya.
Arif Budisusilo, Pimpinan Redaksi Bisnis Indonesia
Kiprah Monex di industri berjangka dan komoditas Indonesia patut diapresiasi karena selain menyediakan pilihan investasi yang lebih beragam, Monex turut mengedukasi investor untuk mengambil keputusan investasi dengan pertimbangan yang komprehensif. Perkembangan Monex cukup agresif sebagai salah satu pemain di industri berjangka Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Di tengah berbagai pandangan yang kadang 'minor' terhadap industri berjangka, Monex dengan percaya diri tampil untuk terus mengedukasi masyarakat dan calon investor dan melakukan pengembangan produk.
Semoga Monex tetap konsisten di industri ini dengan governance yang benar. Saya kira, potensi industri berjangka cukup besar, terlebih dengan pertumbuhan kelas menengah di Indonesia yang mencapai 7 juta orang setiap tahun (sama atau bahkan lebih besar dari jumlah penduduk Singapura). Saya berharap Monex semakin maju, dan menjadi bagian penting dalam perkembangan industri berjangka di Indonesia. Kerjasama yang baik dengan Bisnis Indonesia terus dapat dilanjutkan dan dapat ditingkatkan untuk mendukung industri berjangka sebagai salah satu pilar ekonomi yang patut diperhitungkan di masa yang akan datang.
Futures Monthly Edisi Juni 2014
WHAT THEY SAID ABOUT MONEX
Ralat dari Futures Monthly edisi Mei 2014. Pada artikel tertulis Claudius Boekan - Pimpinan Redaksi Beritasatu, seharusnya tertulis Claudius Boekan – Wakil Pimpinan Redaksi Beritasatu TV. Dengan demikian, kesalahan tulisan telah diperbaiki.
Pewawancara : Omegawati
Setelah menjalani rapat kebijakan selama dua hari pada tanggal 1 Mei lalu, Fed memutuskan untuk tidak mengubah kebijakan moneternya. Suku bunga masih dipatok pada rekor rendah 0,25% dan program pengurangan stimulus sebesar $10 miliar per bulan tetap dilanjutkan. Tujuannya tak lain adalah untuk mendukung upaya percepatan ekonomi Amerika Serikat (AS). Sehari kemudian, pelaku pasar keuangan mendapat kabar baik dari laporan Non-farm Payrolls bulan April, di mana sektor perekonomian AS sukses membuka 288.000 lapangan kerja baru sehingga tingkat pengangguran berkurang dari 6,7% menjadi 6,3%. Membaiknya kondisi pasar tenaga kerja merupakan sentimen yang positif bagi komoditi berbasis industri seperti minyak mentah.
Dari sisi suplai, data dari Energy Information Administration (EIA) tanggal 14 Mei menunjukkan bahwa stok minyak mentah naik 900.000 barel untuk pekan yang berakhir 9 Mei 2014. Fakta itu berlawanan dengan ekspektasi analis, yang sebelumnya memprediksi penurunan volume persediaan sebanyak 1,5 juta barel. Sementara hasil produksi minyak mentah dalam negeri menyentuh angka 8,43 juta barel
per hari (bph) pada pekan yang sama atau rekor tertingginya sejak Oktober 1986. Melimpahnya pasokan tidak terlalu membebani harga ‘emas hitam’ karena pelaku pasar sedang menantikan musim berkendara musim panas.
Kenaikan Volume Permintaan China
Alih-alih membaik, sejumlah data terbaru China justru semakin jelas memperlihatkan fakta perlambatan ekonomi. Menurut hasil survei HSBC dan Markit, aktivitas manufaktur China berkontraksi untuk bulan ke-4 secara berturut-turut di bulan April pada angka 48,1. Pertumbuhan hasil industri juga lebih lemah dari estimasi, yakni hanya sebesar 8,7% dibandingkan bulan April tahun lalu. Gejala serupa juga diperlihatkan oleh data harga konsumen dan produsen, di mana keduanya juga dirilis negatif.
International Energy Agency (IEA) menuding China telah menimbun cadangan minyak mentah strategis dalam jumlah besar. Konsumen energi terbesar ke-2 di dunia itu mengimpor minyak sebanyak 6,81 juta bph di bulan April seiring meningkatnya ketegangan di Laut China Selatan. Sejumlah analis menilai pemerintah
pusat tengah berupaya menyimpan stok energi guna mengantisipasi lonjakan harga dan gangguan pasokan sewaktu-waktu. Setiap peningkatan tajam dalam cadangan minyak strategis negeri tirai bambu ini akan memperketat pasokan global dan mendorong kenaikan harga spot di pasar komoditi.
Ketegangan Geopolitik Berkepanjangan
Faktor politik telah berkontribusi besar terhadap penguatan harga minyak mentah di bulan Mei. Kekhawatiran atas tersendatnya produksi minyak Libya kembali muncul setelah ibukota Tripoli diguncang aksi kekerasan. Serbuan gerombolan bersenjata ke parlemen Libya pada pertengahan bulan lalu semakin mengacaukan situasi sosial politik di salah satu negara anggota Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) ini. Setelah sempat dibuka, beberapa ladang minyak terpaksa ditutup lagi karena adanya bentrokan antara pasukan pemerintah dan milisi Islam. Terhentinya operasional ladang minyak El Feel dan El Sharara membuat produksi minyak Libya berkurang dari 300.000 bph menjadi menjadi 200.000 bph pada bulan lalu atau jauh di bawah pencapaian Mei 2013, yang sebesar 1,4 juta bph.
Futures Monthly Edisi Juni 2014
www.mifx.com Futures Monthly 21
Menanti Momentum Kebangkitan Negara Maju“Sempat tergelincir ke kisaran $98 per barel, harga minyak mentah mampu berbalik ke atas $100 di awal bulan Mei. Lonjakan tersebut dipengaruhi oleh meningkatnya eskalasi konflik politik di Ukraina dan Libya. Pola kebijakan Federal Reserve Bank (Fed) yang cenderung dovish dan pelonggaran moneter European Central Bank (ECB) sejauh ini masih mampu meredam efek perlambatan ekonomi China dan mendukung prospek pasar komoditas. Terbuka ruang bagi minyak mentah untuk menguat lagi di tengah iklim pemulihan ekonomi di negara-negara konsumen..”
Vidi Yuliansyah – Researcher and Analyst Monex
COMMODITY FOCUS
COMMODITY FOCUSFutures Monthly Edisi Juni 2014
22 Futures Monthly www.mifx.com
Di Iran, proses diplomasi terkait
program nuklir masih terus berlanjut.
Pihak Teheran dan 6 kekuatan utama
dunia gagal menghasilkan resolusi
konkrit sehingga memicu keraguan
soal masa depan industri minyak.
Pun demikian, pihak barat dan Iran
masih memiliki waktu sampai dengan
20 Juli untuk mencari titik temu
yang bisa diterima oleh kedua pihak.
Proyeksi Lembaga Perminyakan
Dalam laporan pasar minyak
bulanan terbarunya, OPEC menyebut
kondisi pasar minyak relatif masih
akan berimbang pada tahun 2014.
Gangguan volume pasokan di negara
anggota, termasuk penundaan aktivasi
ladang minyak raksasa Kashagan di
Kazakhstan, terjadi di saat surplus
pasokan sudah terlampau banyak. Kartel
minyak menargetkan jumlah persediaan
sebanyak 29,8 juta bph tahun ini atau
100.000 bph lebih banyak dari proyeksi
sebelumnya. Sedangkan pertumbuhan
output minyak non-OPEC diprediksi
terbatas di angka 1,38 juta bph
menyusul turunnya volume produksi
di Laut Utara dan kebocoran gas di
Kashagan. OPEC juga mempertahankan
proyeksi pertumbuhan jumlah
permintaan minyak dunia untuk tahun
2014 dan konsumsi minyak dunia
diprediksi meningkat 1,1 juta bph atau
sekitar 1,3% menjadi 91,15 juta bph.
Sementara IEA mendesak OPEC
untuk menggenjot produksinya secara
signifikan pada paruh ke-2 tahun ini
guna memenuhi kebutuhan minyak
dunia yang diperkirakan semakin
meningkat. IEA meng-upgrade estimasi
permintaan untuk minyak OPEC
sebesar 140.000 bph menjadi 30,7 juta
bph, sembari memperingatkan tentang
terhambatnya aktivitas produksi di
beberapa negara anggota seperti Libya,
Nigeria dan juga Iran. Dalam kesempatan
yang sama, IEA juga menaikkan proyeksi
pertumbuhan jumlah permintaan
minyak global sebesar 65.000 untuk
tahun 2014, yang sebagian besar dipicu
oleh menguatnya konsumsi di AS. IEA
memperkirakan konsumsi minyak dunia
akan berkisar di 92,8 juta bph tahun ini.
Studi Teknikal: Sebuah clear
break ke atas area 100.70 telah
mengembalikan momentum bullish
pada harga untuk menguji ulang area
105.20, seiring indikator Stochastic dan
RSI juga mengarah naik. Keberhasilan
menembus area tersebut berpotensi
mengantarkan harga beranjak lebih
tinggi menuju target berikutnya di
area 108.70. Sebaliknya, kejatuhan
kembali di bawah area 100.70 akan
mengembalikan tekanan bearish pada
harga untuk menuju area 97.35 atau
bahkan MA-100 di sekitar 96.40.
Vidi Yuliansyah – Researcher and Analyst Monex
Grafik Pergerakan Harga Minyak Mentah
Faktor politik telah berkontribusi besar terhadap penguatan harga minyak mentah di bulan Mei.
Our Official Partners. J A K A R T A
Cheese & Caviar, Plaza Indonesia | Klub Golf Senayan, Senayan | Warung Tekko, Jl Batu Tulis Raya no.36 | Front Page, Plaza Gani Jemat | Golf Bandar Kemayoran
PICK UP POINT JAKARTA SPOT
JAKARTA PUSAT
JAKARTA UTARA
JAKARTA SELATAN
JAKARTA BARAT
DEPOK
The Park Residence, Jl. Bukit gading Raya Kav.1, Kelapa Gading | Astrido Toyota Kelapa Gading, Jl. Bukit Mediterania No.1 | Ramen Nagi, Jl Boulevard Raya Blok DF no 6-6A, Kelapa Gading
Cork & Screw, Wisma Kodel | Cafe Gran Via, Tien Chao El Bombon, Yhi Spa & Lobby Lounge, Gran Melia Hotel | Pertamina | Senayan Golf Driving Range, Komp. Gelora Bung Karno | Rustique, Plaza Senayan | Anatolia, Kemang | Maroush, Crowne Plaza Hotel | Ratu Prabu Energy, GD. Ratu Praby 1, TB. Simatupang Kav.20 | Bale Soto, Jl. Daksa 1 no.11
Emeralda Golf Club, Cimanggis Depok.
ADS Auto Gallery, Jl.Panjang No.71 | GK AUTO, Jl. Raya Tanjung Duren No.11 A.
De Koffie Pot, Jl. Salak No.6, Bogor Aston Bogor Hotel & Resort, The Jungle-Bogor Nirwana Residence, Jl. Dreded Pahlawan-Bogor 16132
BiLGym, Jl. Pekiringan no. 33 Cirebon,
Godiva Coffee, BCS Mall Lantai 1 - Batam Island Warung Tekko, Komplek Mobilindo No. 1-4, Jodoh - Batam
Graha Kardopa Hotel & Convention Hall, Jl. Sultan Hasanuddin No. 7E
Asiatic, Jl.Bunyamin No.375
Beurawe Aceh Coffee, Jl. Setia Budi Ujung No. 15-16 Neon Box Nest & Coffee, Jl. Gatot Subroto No. 82 Posh Cafe & Resto, Komp. Multa Tuki Blok BB No. 18-19Apollo Bakmi Guangzhou Roland’s German Restaurant, Jl. Setia Budi No. 262 Grand Kanaya Hotel, Jl. Darusallam No. 12 Medan, 20112 Santika Premiere Dyandra Hotel & Convention, Jl. Kapten Maulana Lubis No. 7 Medan - 20112
Rumah Makan Riung Panyaungan, Jl. Merdeka No. 10, Purwokerto
Alan Lim, Analis Kenanga Investment Bank, mengatakan bahwa kenaikan harga minyak sawit bulan lalu terkait erat dengan hasil laporan ekspor yang bagus untuk 10 hari pertama di bulan Mei. Selain itu, Lim memperkirakan proses restocking sudah mulai terjadi di India dan Pakistan menjelang bulan puasa. Pasca penutupan sesi perdagangan di hari Senin, 12 Mei 2014, badan survei kargo Societe Generale de Surveillance menyatakan ekspor produk CPO meningkat sebesar 25.9% untuk periode 1-10 Mei. Sementara
badan survei lainnya, yaitu Intertek Testing Services, menyebut sudah terjadi kenaikan ekspor sebesar 28% dibandingkan satu bulan sebelumnya yakni pada angka 391.856 ton. Lonjakan ini sangat dipengaruhi oleh tingginya permintaan dari India, China dan Eropa.
Untuk pertama kalinya sejak Desember tahun lalu, ekspor minyak sawit ke India bertambah di bulan April berkat tingginya aksi beli jelang Ramadhan yang akan jatuh pada bulan Juni ini. Solvent Extractors’ Association of India dalam
e-mailnya kepada Bloomberg menyebut
adanya kenaikan volume ekspor ke
India sebesar 6.5% dibandingkan
satu tahun sebelumnya yaitu di angka
519.22 metrik ton atau lebih tinggi dari
estimasi survei Bloomberg. Organisasi
itu mencatat total impor CPO India,
termasuk untuk penggunaan industri,
naik sebanyak 27% ke 832.760 ton.
Kembali pada faktor musiman, aksi
beli jelang bulan Ramadhan diyakini akan
terjadi di saat jumlah persediaan minyak
sawit mentah dan produk turunannya
sedang menurun. Hal ini tentu akan
mengangkat harga CPO, yang beberapa
waktu lalu sempat anjlok 11% dari posisi
tertingginya dalam 18 bulan terakhir.
“Impor sudah naik menyambut bulan
Ramadhan, tetapi persediaan sedang
sedikit,” kilah Faiyaz Hudani, Associate
Vice President Kotak Commodity
Services Ltd. Bulan Mei sendiri
merupakan musim impor bagi pelaku
bisnis CPO di negara-negara konsumen.
Futures Monthly Edisi Juni 2014
www.mifx.com Futures Monthly 23
Ariana Nur Akbar – Educator Monex
“Kontrak minyak sawit atau crude palm oil (CPO) sempat melonjak ke posisi tertingginya dalam dua pekan terakhir pada pertengahan Mei kemarin. Kombinasi antara data ekspor yang positif dan ekspektasi permintaan jelang bulan puasa sukses mengerek harga ke level ideal. Jika semua sesuai skenario pasar, maka CPO akan menemukan momentumnya lagi di bulan Juni 2014.”
Fundamental Berpihak ke CPO
MULTILATERAL PRODUCT
Apabila pengetatan regulasi di India dan China benar-benar terjadi, maka harga CPO berpeluang naik lebih tinggi lagi.
MULTILATERAL PRODUCTFutures Monthly Edisi Juni 2014
24 Futures Monthly www.mifx.com
Ariana Nur Akbar – Educator Monex
Hal yang patut diwaspadai sekarang
adalah bagaimana pasar merespon
fenomena ini. Mengingat sebelumnya
sempat muncul kekhawatiran bahwa
impor India akan turun drastis
pasca keluarnya larangan impor
sawit berkualitas rendah. Sementara
kecemasan lainnya adalah soal
perlambatan ekonomi dan aktivitas
usaha di China. Pemerintah China
membuka wacana pemberlakuan suku
bunga yang lebih tinggi guna meredam
lonjakan harga properti dan nilai aset.
Apabila pengetatan regulasi di India dan
China benar-benar terjadi, maka harga
CPO berpeluang naik lebih tinggi lagi.
Penjelasan Teknikal: harga CPO
dalam beberapa pekan ke depan akan
cenderung melemah. Indikasi ini terlihat
dari pergerakan candlestick, di mana
harga terpantau turun (dilihat dari
ukuran candlestick setelah bergerak
di atas, kemudian mulai mengecil di
pertengahan kuartal I dan II). Sedangkan
jika dilihat dari garis horizontal SMA 50
(bulanan), harga terpantau sideways atau
mencari arah (trend). Indikator SMA-
100 justru memperlihatkan kenaikan,
walau manuvernya masih lemah. Apabila
keduanya bertemu, trend baru akan
terbentuk. Kisaran harga berada di antara
Fibonacci Retracement 38.2 (2959) dan
Fibonacci Retracement 61.8 (2338).
Di sisi lain, 3 indikator pendukung oscillator, yaitu MACD, Stochastic dan RSI menunjukkan trend yang berbeda-beda. MACD bergerak nyaris sideways, di mana posisi indikator harga di atas nol (0). Hal ini menandakan bahwa meskipun harga masih di level tinggi, belum ada trend yang cukup jelas. Sementara Stochastic mengindikasikan penurunan trend secara tajam karena harga menjauh dari area 80. Peluang penurunan kembali terbuka saat harga menyentuh area 60. Konfirmasi turun juga diperlihatkan oleh RSI, yang polanya mulai bergerak menjauhi area 70. Support penting berada pada level 2338 (Fibo 61.8), 2048 (Fibo 72.8) dan 1333 (Fibo 100). Resistance terletak di 2959 (Fibo 38.2),
3343 (Fibo 23.6) dan 3963 (Fibo 0).
Grafik Pergerakan Harga CPO (Mei 2014)
Profil Perusahaan:
Walt Disney Company adalah
perusahaan hiburan yang bisnis
utamanya meliputi jaringan media,
studio film, wahana bermain dan
resort serta produk konsumen,
internet dan penjualan produk
secara langsung. Selain memproduksi
film layar lebar, program televisi
dan rekaman musik, perusahaan
ini juga menerbitkan buku dan
majalah. Disney turut mengelola
stasiun televisi dan radio ABC serta
bisnis taman bermain keluarga.
5 Alasan Utama untuk Beli Saham Disney:
1. Portofolio bisnis yang
kuat dan merk dagang yang mapan
Model bisnis Walt Disney sudah
ter-diversifikasi (eksposur ke
wahana bermain). Hal ini membuat
perusahaan tidak menghadapi
kendala yang sama seperti
perusahaan industri media lain,
yang pola bisnisnya lebih tradisional.
Disney memang masih mengandalkan
trend belanja konsumen sebagai
sumber pemasukan, namun langkah
akuisisi juga telah memperkuat merk
dagang dan portofolio franchise-
nya. Faktor ini memberi keuntungan
bagi perusahaan untuk menyediakan
produk dan layanan berkualitas bagi
konsumen. Disney bahkan baru saja
mengambilalih salah satu channel
Youtube bernama ‘Maker Studios’
dengan nilai transaksi US$500 juta.
2. Nilai pendapatan dan potensi
pertumbuhan marjin yang besar
Saham Disney sekarang
diperdagangkan pada estimasi rasio
P/E 2014 sebesar 19.6. Harga ini
lebih murah dibandingkan dengan
P/E rata-rata perusahaan satu
industri yang mencapai 29.5, belum
dihitung dengan hasil pendapatan
dari Studio Entertainment, penerbit
film-film populer di tahun 2014 serta
kekuatan bisnis taman bermain dan
resort. Harga fair untuk saham Disney
berada di level $90 per unit, dan
masih berpeluang naik lebih tinggi.
Futures Monthly Edisi Juni 2014
www.mifx.com Futures Monthly 25
Vicky Amarnani – Market Strategist Monex
Saham Undervalued: Walt Disney
CFD STRATEGY
Sumber : shutterstock
3. Suntikan laba kuartal II yang kuat dari Studio Entertainment
Disney mencatat jumlah Earnings Per Share (EPS) sebesar $1.11 atau lebih tinggi dibandingkan estimasi awal, $0.95 berkat kesuksesan ‘Frozen’, yaitu film animasi dengan rekor pemasukan terbesar dalam sejarah. Angka penjualan tumbuh 10% Year on Year (YOY), di mana porsi kenaikan terbesar berasal dari bisnis studio (+35%) kemudian diikuti dengan produk konsumen (+16%). Angka penjualan juga meningkat berkat sumbangsih bisnis distribusi di wilayah Amerika Utara, penjualan retail yang lebih bagus di Jepang, penjualan online yang cukup tinggi serta kecilnya dampak akuisisi terhadap neraca keuangan.
Tabel 1 di bawah ini menunjukkan proyeksi Credit Suisse terhadap bunga dividen per saham Disney, yang diprediksi akan naik bertahap sejak periode 2013 hingga 2015. Sementara Earnings Per Shares (EPS)
juga diperkirakan tumbuh dari $3.38 per saham di 2013 menjadi $4.66 per saham di 2016 (kenaikan 38%).
4. Pendapatan ekstra dari trend sekuler di bisnis wahana bermain dan resort
Bisnis wahana bermain dan resort akan mempunyai sumber pendapatan baru yakni dari Cars Land dan Fantasy Land, serta potensi pemasukan dari kenaikan belanja per kapita. Sebagai tambahan, peluncuran Disneyland di Orlando dan Shanghai juga akan menambah angka pendapatan. Belum lagi jika ditambah dengan laba dari pemutaran film, penjualan merchandise, peluncuran kapal pesiar dan perbaikan trend di Media Networks. Analis Credit Suisse India, Anahita Thukral, memperkirakan Compounded Annualized Growth Rate (CAGR) Disney mencapai 6.7% sejak 2014 hingga tahun 2017 mendatang.
5. Harga jual yang bersaing dan peluncuran layanan baru
akan meningkatkan marjin usaha
Perluasan bisnis ke industri konten media digital (seperti Maker Studios) dan pertumbuhan jumlah pelanggan channel Disney di seluruh dunia akan mengerek marjin keuntungan dan menutup beban biaya pembuatan program. Sebagai tambahan, peluncuran kapal pesiar baru (marjin lebih besar), harga hotel yang lebih bersaing dan inisiatif penghematan biaya akan menciptakan kas yang stabil untuk jangka panjang. Disney diprediksi mampu mencetak marjin laba rata-rata 28.6% secara konsisten sejak 2014 hingga 2017.
Kami rekomendasikan untuk selalu mencari peluang pada saham-saham perusahaan yang menjadi pemimpin di industrinya. Neraca keuangannya juga harus kuat, memiliki pertumbuhan yang solid serta punya kemampuan untuk mencetak laba dan menghasilkan bunga dividen. Disney mempunyai tolok ukur kredit yang solid, kemampuan untuk melaba tanpa leverage dan beban hutang. Sahamnya diperdagangkan pada harga diskon dibandingkan rival satu industrinya (Disney 2014 P/E 19.6x versus rata-rata perusahaan sejenis 29.5x), sedangkan bunga dividennya lebih dari 1% (non-leveraged disertai fasilitas leverage hingga 10 kali pada produk CFD saham). Selain itu, Disney juga telah membeli kembali 25 juta sahamnya senilai $1.7 miliar pada kuartal I 2014 dari total pembelian sekitar $6.9 miliar untuk tahun buku 2014.
CFD STRATEGYFutures Monthly Edisi Juni 2014
26 Futures Monthly www.mifx.com
Vicky Amarnani – Market Strategist Monex
Tabel 1: Valuasi Harga Saham dan EPS Disney
Sumber: Credit Suisse Research Report 9th May, 2014
www.mifx.com Futures Monthly 27
CFD STRATEGYFutures Monthly Edisi Juni 2014
Vicky Amarnani – Market Strategist Monex
Strategi Trading: pada grafik
harian (gambar 1), saham Disney
berada di bawah sebuah rally harga
di atas Simple Moving Average (SMA)
100 selama lebih dari 6 bulan dan
perusahaan mampu mencetak laba
yang solid di setiap kuartalnya.
Ketika indeks utama Amerika
Serikat bertengger di dekat rekor
tertingginya, strategi yang paling
ampuh adalah dengan membeli
saham dengan pertumbuhan yang
solid di saat harganya melemah
dengan disertai dua titik beli. Untuk
Disney (digambarkan pada gambar
1 di bawah), investor dapat mencari
posisi masuk pertama (sebesar 50%
dari total posisi) di support kuat
pertama di $77 dengan target harga
konservatif $90 untuk jangka waktu
di bawah 3 sampai 6 bulan. Apabila
harganya turun lebih lanjut sebelum
menyentuh target $90, posisi masuk
ke-dua ada di level $74.00. Pastikan
stop loss ditempatkan pada dua posisi
di level $70 dan tetap mencari rasio
risk to reward yang atraktif dengan
target $90 per saham. Investor juga
bisa memasukkan RSI 6 ke chart
harian Disney dan mencari peluang
masuk saat RSI jenuh jual (oversold)
< 30 dan strategi exit saat RSI 6
diperdagangkan di atas 70 (area
overbought). Semoga berhasil!
Gambar 1: Daily Chart Saham Walt Disney
Sumber: Monex Trader
Futures Monthly Edisi Juni 2014
“Untuk menjadi seorang trader hebat, yang dibutuhkan bukan hanya skill analisis fundamental maupun teknikal namun juga meliputi kemampuan analisis mental atau psikologi. Prinsip itulah yang melatarbelakangi penerbitan buku best seller karangan Mark Douglas yakni ‘The Disciplined Trader’ dan ‘Trading in the Zone’. Sang penulisnya meyakini bahwa trader era modern harus memiliki mental yang kuat untuk bisa meraih kesuksesan.”
Mark Douglas Kualitas Mental Tentukan Kesuksesan Trading
Mark Douglas berpendapat bahwa telah terjadi pergeseran cara pandang di dunia trading. Kalau pada tiga dasawarsa lalu trader hanya memakai analisis fundamental sebagai bahan pertimbangan, maka di zaman sekarang kondisinya sangat berbeda. Hampir semua trader menggunakan berbagai metode analisis teknikal dan bagi beberapa orang, peranannya justru lebih superior dibandingkan
pengamatan fundamental. Namun tetap saja, sedikit sekali trader yang mampu meminimalisasi kerugian dan menghasilkan profit secara konsisten meski telah mengaplikasikan beragam indikator teknikal. Lebarnya gap antara pemahaman trader tentang pasar dan kemampuan mereka dalam menghasilkan profit, menjadi sumber pergeseran dari analisis fundamental dan teknikal ke analisis berbasis mental.
Rasa takut adalah salah satu kendala yang harus dikalahkan oleh seorang trader. Ketakutan utamanya tentu adalah kerugian. Ketakutan berpengaruh terhadap kekuatan fisik dan mental. Ketika seorang trader merasa takut, maka secara fisik ia tidak akan bisa melakukan apa-apa. Sedangkan dari sisi mental, rasa takut hanya mempersempit fokus trader kepada hal-hal yang ia takuti, sehingga semua strategi dan informasi yang diperolehnya menjadi lenyap. Menurut Mark Douglas, belajar untuk menerima risiko adalah trading skill yang paling harus dipelajari untuk menghilangkan rasa takut. Kebanyakan trader berpikir kalau kerugian dapat dihindari jika mengerti lebih banyak tentang karakteristik pasar. Namun Douglas justru menganggap pemahaman itu sebagai perangkap dan paradoks semata. Semakin kita mempelajari pasar, maka semakin banyak pula pertentangan variabel yang akan ditemukan. Demikian pula halnya dengan analisis teknikal, yang kerap memberikan sinyal berbeda-beda kepada penggunanya.
28 Futures Monthly www.mifx.com
Putu Agus Pransuamitra - Researcher and Analyst Monex
FAMOUS PERSON
FAMOUS PERSONFutures Monthly Edisi Juni 2014
Putu Agus Pransuamitra - Researcher and Analyst Monex
Trader yang baik memiliki keunikan pola pikir, struktur mental yang memungkinkannya untuk trading tanpa rasa takut dan di saat bersamaan juga tidak berlaku cerobah atau terlampau percaya diri. Ia bertanggung jawab atas hasil keputusannya sendiri, yang dihasilkan dari interpretasi-mya terhadap kondisi pasar. Douglas menyebut bahwa rasa tanggung jawab adalah sikap seorang pemenang.
Mark Douglas memakai
istilah ‘paradoks mental’ untuk
menggambarkan perilaku trader dalam
merespon berbagai informasi dan
pola-pola harga yang ditunjukkan oleh
grafik analisis teknikal. Pakar psikologi
trading ini berpendapat bahwa pola-
pola tersebut adalah buatan trader.
Merekalah yang menggerakkannya
hingga membentuk suatu pola dari
pola yang ada sebelumnya. Dengan
begitu banyaknya trader yang terlibat,
tidak ada jaminan pola yang terbentuk
bisa menyerupai pola terdahulu.
Ketika trader berada di ‘zona
trading’, pikirannya harus seimbang
dengan pasar. Kebanyakan trader
percaya bahwa analisis pasar yang
baik adalah kunci dari kesuksesan
trading, sedangkan Mark Douglas
menilai hal itu bukanlah yang paling
krusial. Untuk berhasil, dibutuhkan
juga pola pikir probabilistik atau
kesiapan dalam menerima berbagai
kemungkinan. Dengan memegang
pola pikir seperti itu, seorang trader
tidak akan mengalami tekanan mental
apabila realita tidak sesuai harapannya.
Dengan kata lain, semuanya berasal
dari diri sendiri. Pola pikir probabilistik
versi Mark Douglas terdiri dari lima
prinsip kebenaran mendasar yaitu:
1. Apapun bisa terjadi
2. Tidak perlu tahu apa
yang akan terjadi selanjutnya
untuk menghasilkan keuntungan
3. Terdapat distribusi acak
antara menang dan kalah dalam setiap
variabel yang menentukan keunggulan
4. Keunggulan strategi
trading hanya merupakan indikasi
probabilitas yang lebih tinggi dari
satu hal dibandingkan yang lainnya
5. Setiap momen
di pasar adalah unik
Ketika seorang trader mampu
menerima lima kebenaran
tersebut maka ekspektasinya akan
menyesuaikan dengan realita psikologi
di pasar. Dengan menanamkan
ekspektasi yang berimbang, seorang
trader tidak akan menganggap suatu
informasi sebagai ancaman, dan lebih
mampu menghindari trading secara
emosional. Lima kebenaran tadi harus
ditanamkan ke benak setiap trader.
Mark Douglas mengelompokkan
fase perkembangan mental trader ke
dalam tiga tahap yaitu mechanical stage,
subjective stage dan intuitive stage.
Dalam mechanical stage, seorang trader
dituntut untuk mampu membangun kepercayaan diri, belajar membuat sistem trading yang sempurna, melatih kemampuan berpikir dalam probabilitas (berkaitan dengan lima kebenaran mendasar) dan membentuk keyakinan yang kuat sebagai seorang trader. Jika mechanical stage telah dikuasai, maka tahapan selanjutnya adalah subjective stage. Di sini seorang trader dapat menggunakan apa saja untuk memahami pergerakan pasar. Kebebasan berpikir diberikan seluas-luasnya untuk mengembangkan pola pikir yang mandiri. Kemudian yang terakhir adalah intuitive stage atau tahap yang paling sulit karena tidak berasal dari pemahaman rasional. Cara untuk menjadi intuitif adalah dengan selalu mencoba dan bertindak sesuai dengan intuisi.
Diperlukan perubahan pola pikir
untuk membebaskan pemikiran seraya
tetap mengendalikannya. Jangan ragu
membuka posisi ketika kita merasa
memiliki keunggulan dalam pola pikir
karena pada akhirnya, kesempatan,
probabilitas dan kontrol risiko yang
baik akan memberikan hasil. Dan jangan
lupakan hal yang paling penting: setiap
posisi yang diambil merupakan suatu
bagian dari pola posisi berikutnya.
www.mifx.com Futures Monthly 29
Untuk berhasil, dibutuhkan juga pola pikir probabilistik atau kesiapan dalam menerima berbagai kemungkinan.
Rupiah berhasil menuai penguatan kecil di tengah tingginya keyakinan pelaku pasar atas kesuksesan Joko Widodo dalam pemilihan presiden 9 Juli 2014. Hasil survei terakhir menunjukkan bahwa calon presiden dari PDI Perjuangan tersebut tidak akan kesulitan untuk mengalahkan capres dari partai Gerindra, Prabowo Subianto. ‘Jokowi’ memang kandidat RI-1 favorit investor karena rekam jejaknya selama menjabat walikota Solo dan Gubernur DKI Jakarta cukup mengesankan. Investor
percaya bahwa pria berusia 52 tahun ini mampu menuntaskan reformasi struktural yang dibutuhkan oleh perekonomian Indonesia. Janji Jokowi untuk mengurangi subsidi bahan bakar minyak (BBM) adalah suatu poin plus di mata pelaku ekonomi. Jika komitmen itu ditepati, maka dana belanja yang tadinya dipakai untuk subsidi bisa dialihkan untuk membangun infrastruktur seperti jalan raya, pelabuhan dan jaringan listrik. Alokasi belanja modal secara tepat pada akhirnya akan mendorong investasi
dan menciptakan lapangan kerja baru.
Euforia pencalonan Jokowi memang menjadi sentimen positif untuk Rupiah. Terakhir Rupiah menguat ke kisaran Rp. 11.340 per USD saat pasar mengetahui Jusuf Kalla akhirnya terpilih sebagai pendamping Jokowi. Namun sayangnya hal ini belum cukup untuk mendorong apresiasi kurs secara berkelanjutan. Hasil survei calon presiden RI hanyalah sebuah prediksi yang masih harus dibuktikan validitas-nya. Prospek pergerakan Rupiah untuk jangka panjang masih harus ditentukan oleh hasil final pemilihan presiden dan formasi kabinet baru. Bukan hanya soal sosok, komposisi partai pendukung pemerintah yang akan datang juga sangat menentukan sejauh mana sang presiden terpilih mampu menunaikan janji-janjinya. Lebih dari itu, investor tidak boleh lupa bahwa Prabowo Subianto masih memiliki peluang untuk jadi Presiden Indonesia berikutnya walaupun menurut survei namanya masih kalah populer dibandingkan Jokowi.
Futures Monthly Edisi Juni 2014Zulfirman Basir - Senior Researcher and Analyst Monex
30 Futures Monthly www.mifx.com
Rupiah Terbawa Arus Dinamika Politik“Nilai tukar Rupiah tidak banyak berubah di bulan Mei karena investor masih mencermati perkembangan politik Indonesia jelang pemilu presiden. Besarnya peluang kemenangan Joko Widodo sebagai RI-1 memang berhasil menjaga kinerja valuta domestik. Namun di saat yang sama, investor belum bisa lepas dari bayang-bayang defisit neraca transaksi berjalan dan indikasi pengetatan moneter Federal Reserve.”
HIGHLIGHT INDONESIA
Rupiah akan bergerak di kisaran 11.000-11.725 per US Dollar di tengah isu pilpres RI
HIGHLIGHT INDONESIAFutures Monthly Edisi Juni 2014
Zulfirman Basir - Senior Researcher and Analyst Monex
www.mifx.com Futures Monthly 31
Rupiah akan bergerak di kisaran 11.000-11.725 per US Dollar di tengah isu pilpres RI, perbaikan kondisi ekonomi Indonesia dan dinamika kebijakan moneter Federal Reserve Bank, Amerika Serikat. Sementara di samping iklim positif sepanjang periode pemilu, tingginya imbal hasil investasi jangka pendek di Indonesia diyakini mampu menarik lebih banyak modal asing dan memperkuat sentimen positif untuk Rupiah. Risiko keluarnya modal asing dari Indonesia semakin berkurang seiring dengan meredanya risiko politik dan ancaman inflasi. Pemodal dari luar negeri mulai optimis dalam memandang prospek investasi keuangan di tanah air, sebagaimana tercermin dari jumlah cadangan devisa RI yang naik dari $102,6 miliar menjadi $105,6 miliar pada akhir April 2014.
Sayangnya di sisi lain, fundamental ekonomi dalam negeri belum sepenuhnya mendukung prospek penguatan kurs untuk jangka panjang. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (GDP) Indonesia hanya mencapai 5,21% di kuartal pertama 2014 atau lebih rendah dibandingkan GDP triwulan sebelumnya yang sebesar 5,72%. Perlambatan ekonomi kemungkinan berlanjut di kuartal II, khususnya di tengah inflasi tinggi dan kenaikan bunga kredit usaha. Berkurangnya surplus neraca perdagangan di bulan Maret juga menjadi penanda betapa sulitnya mengurangi defisit current account yang terlanjur membengkak. Padahal prospek ekspor RI sangat terganggu oleh tren perlambatan ekonomi di zona Euro, India dan China. Adapun volume impor dikhawatirkan kembali meningkat
jelang perayaan Idul Fitri pada akhir bulan Juli. Sehingga bisa dikatakan Indonesia masih akan mengalami defisit neraca perdagangan dan defisit current account sepanjang tahun 2014.
Secara eksternal, Rupiah juga berada di bawah bayang-bayang kebijakan moneter Federal Reserve Bank, yang cenderung hawkish di tengah iklim perbaikan ekonomi Amerika Serikat. Tingkat pengangguran sudah turun ke level 6,3% dan laju inflasi meningkat 2% sampai dengan April lalu. Kombinasi antara perbaikan sektor tenaga kerja dan kenaikan inflasi dapat memaksa bank sentral untuk mengakhiri program pembelian obligasi di akhir 2014 dan mulai menaikkan suku bunganya pada pertengahan 2015 mendatang. Daya tarik Dollar akan meningkat karena Bank Sentral Eropa (ECB) sedang siap-siap menjalankan program Quantitative Easing dan Bank of Japan kemungkinan menambah porsi stimulusnya dalam
beberapa bulan ke depan. Penguatan Dollar terhadap mata uang utama dunia turut berpengaruh terhadap performa Rupiah di masa depan.
Studi Teknikal: Pada grafik
mingguan, indikator MACD masih berada di zona negatif dan memberi sinyal tersedianya ruang penguatan lebih lanjut bagi Rupiah. Namun demikian, potensi penguatan bersifat terbatas. Di lain pihak, USD/IDR yang masih terperangkap di dalam bullish channel dan di atas Moving Average 50-100-200 memberi pertanda adanya gejala pelemahan. Penguatan yang berkelanjutan hanya tercapai jika Rupiah berhasil menembus batas bawah bullish channel. Level 11725 dan 12000 (harga tertinggi 6 September 2013 dan level psikologis) merupakan resisten utama. Sedangkan level 11000 dan 10760 (level psikologis dan harga terendah 23 Oktober 2013) akan menjadi support penting.
Sumber: Monex Trader
Grafik Pergerakan Rupiah
Divergence bermanfaat untuk mengidentifikasi pelemahan tren (pembalikan momentum) atau sebagai sinyal dari kelanjutan tren. Pada prinsipnya, divergence trading (pada time frame berapapun) berguna untuk mengidentifikasi sampai kapan sebuah tren akan berlangsung, apakah melambat atau justru berbalik arah. Kemampuan untuk mengidentifikasi kelanjutan atau pembalikan tren sangat diperlukan agar kita tidak sampai masuk posisi sell di lembah atau buy di puncak.
Divergence merupakan alat yang
bagus untuk mengkonfirmasi sinyal
masuk. Dengan kata lain, divergence
trading membantu pencarian posisi
masuk pada level harga yang paling
baik, seperti sell dekat harga paling
atas atau buy dekat harga paling
bawah. Beberapa indikator yang biasa
digunakan untuk divergence analysis
antara lain Momentum, Commodity
Channel Index (CCI), Relative Strength
Index (RSI), MACD (Moving Average
Convergence Divergence), dan
Stochastic Oscillator. Adapun 2 tipe
divergence yang perlu dipahami yaitu:
1. Regular Divergence, digunakan sebagai tanda adanya trend reversal/pembalikan tren.
2. Hidden Divergence, digunakan untuk melihat adanya trend continuation/keberlanjutan tren.
Contoh Regular Divergence dengan Indikator RSI
1. Bearish Regular Divergence:
harga membentuk higher high (HH) atau level tinggi yang lebih tinggi dari sebelumnya dan indikator menunjukkan lower high (LH) atau level tinggi yang lebih rendah dari sebelumnya. Kesimpulannya, harga akan turun setelah terjadi divergence.
TRADING STRATEGYFutures Monthly Edisi Juni 2014
Kuswanto - Research and Education Monex Ravindo 12
32 Futures Monthly www.mifx.com
Peluang Divergence Trading“Pada dasarnya, ‘Divergence Trading’ adalah tipe analisa yang prinsipnya berdasarkan ‘perbedaan’ antara pergerakan harga pada grafik (candle stick/bar/line) dan harga pada oscillator. Indikator oscillator sendiri dapat dikombinasikan dengan MACD, RSI, stochastic dan sebagainya.”
Harga = HH, Indikator = LH
Harga = LL, Indikator = HL
2. Bullish Regular Divergence:
harga membentuk lower low (LL)
atau level rendah yang lebih rendah
dari sebelumnya dan indikator
menunjukkan higher low (LH)
atau level rendah yang lebih tinggi
dari sebelumnya. Kesimpulannya,
harga akan naik setelah divergence.
Contoh Hidden Divergence dengan
Indikator Stochastic Oscillator
1. Bearish Hidden Divergence:
indikator membentuk higher high (HH)
atau level tinggi yang lebih tinggi dari
sebelumnya dan pergerakan harga
membentuk lower high (LH) atau
level tinggi yang lebih rendah dari
sebelumnya. Kesimpulannya, harga
akan berlanjut turun setelah divergence.
2. Bullish Hidden Divergence:
indikator membentuk lower low
(LL) atau level rendah yang lebih
rendah dari sebelumnya dan harga
membentuk higher low (LH) atau
level rendah yang lebih tinggi dari
sebelumnya. Kesimpulannya, harga
akan berlanjut naik setelah divergence.
Sistem trading ini terkadang juga
disebut sebagai ‘high probability trade
setup’ karena memang membuka ruang
untuk mendapat profit dengan risiko
yang tidak terlalu besar. Mengingat posisi
stop loss-nya tidak terlalu jauh dan sesuai
dengan aturan gelombang pergerakan
harga dalam tren. Divergence trading memberikan konfirmasi lebih awal
tanpa menunggu konfirmasi lebih lanjut.
Patut diingat bahwa kunci
kesuksesan trading adalah fleksibilitas
dalam membaca pergerakan pasar. Anda
bisa mengaplikasikan strategi ini sebagai
bagian dari sistem trading anda.
TRADING STRATEGYFutures Monthly Edisi Juni 2014
Kuswanto - Research and Education Monex Ravindo 12
www.mifx.com Futures Monthly 33
Divergence merupakan alat yang bagus untuk mengkonfirmasi sinyal masuk.
Harga = LH, Indikator = HH
Harga = HL, Indikator = LL
Naked trading dengan candlestick
menuntut seorang trader untuk
mengamati terlebih dahulu sebelum
melakukan eksekusi. Pengamatan inilah
yang nantinya akan menjadi dasar dalam
pembuatan rencana trading. Berikut
ini adalah beberapa hal yang perlu
dicermati, untuk kemudian dijadikan
bagian dari sebuah rencana trading:
1. Tren
Kita harus bisa mendefinisikan
kondisi tren apa yang sedang terjadi:
apakah naik, turun atau tren sedang
dalam fase pelemahan. Dalam hal
ini, fokus perhatian bisa ditujukan
kepada warna candlestick yang
sedang dominan. Misalnya jika
warna candlestick bullish lebih
mendominasi, maka kemungkinan
besar kondisi tren sedang naik.
Pada grafik di atas, terlihat di
awal kalau tren Poundsterling sedang
turun. Kemudian di penghujung
periode, mulai tampak gejala
melemahnya tren turun tersebut.
2. Target Profit dan Loss
Tentukan berapa target keuntungan
maupun kerugian yang akan dihasilkan
dari posisi trading anda. Dalam hal ini,
kita dapat memusatkan perhatian pada
shadow high dan shadow low terdekat.
Misalnya kita lebih tertarik untuk
mengambil posisi buy dengan mengacu
pada grafik di sebelah. Target profit
terdekat jika masuk dengan posisi
buy adalah sekitar 290 pip, sedangkan
target paling jauh yaitu sekitar 690
pip dan target loss terdekat sekitar
360 pip. Angka tersebut bisa kita
konversikan ke dalam bentuk dollar
dengan asumsi bahwa ukuran yang
digunakan adalah 1 lot. Dengan
demikian, peluang profit apabila masuk
dengan posisi buy adalah sekitar $290
dan peluang loss-nya sebesar $360.
Futures Monthly Edisi Juni 2014Sanitera Darma - Researcher and Educator Monex Pontianak
34 Futures Monthly www.mifx.com
Naked Trading Dengan Candlestick (Bagian 3)
TRADING STRATEGY
“Pada beberapa artikel di berbagai media, kita kerap kali menemukan istilah ‘plan your trade and trade your plan’ atau ‘rencanakan trading anda dan lakukan trading dengan mengikuti rencana tersebut’. Prinsip ini dibuat sebagai panduan bagi trader agar mematuhi perencanaan yang dibuatnya.”
TRADING STRATEGYFutures Monthly Edisi Juni 2014
Sanitera Darma - Researcher and Educator Monex Pontianak
www.mifx.com Futures Monthly 35
3. Pilihan Time Frame
Dalam platform Monex Trader,
terdapat toolbar ‘periodicity’ yang
terdiri dari M1, M5, M15, M30, H1, H4,
D1, W1 dan Mn. Huruf ‘M’ merupakan
singkatan dari ‘minute’ atau menit,
huruf ‘H’ untuk ‘hours’ atau jam,
huruf ‘D’ untuk ‘daily’ atau hari,
huruf ‘W’ untuk ‘week’ atau pekan
dan ‘Mn’ untuk ‘month’ atau bulan.
Secara umum, periodicity toolbar
digunakan untuk mengidentifikasi
pergerakan candlestick dan tren
berdasarkan jangka waktu. Semakin
panjang bingkai waktu yang
digunakan, maka validitas tren-nya
juga semakin akurat. Atau dengan
kata lain, trend pada grafik daily
akan lebih valid dibandingkan tren
yang terlihat pada bingkai waktu
yang lebih singkat, misalnya M15.
Selain itu, periodicity juga bisa
dimanfaatkan oleh trader untuk
membatasi waktu saat menahan suatu
posisi. Misalnya bingkai waktu yang
digunakan pada grafik adalah M15,
maka posisi transaksi idealnya kita
tahan sekitar 30 menit. Kemudian
andai bingkai waktu yang digunakan
pada grafik adalah H1, maka posisi
transaksi idealnya kita tahan sekitar
4 jam. Seandainya bingkai waktu yang
digunakan pada grafik adalah D1,
maka posisi transaksi idealnya kita
tahan sekitar 1 pekan. Dalam hal ini
penahanan posisi dilakukan, terutama
bila posisi tersebut sedang mengalami
kerugian mengambang (floating loss).
Pada gambar, saya menggunakan
bingkai waktu H1 (1 jam). Oleh
karena itu, jika saya sudah memiliki
posisi transaksi beli, maka saya
dapat merencanakan untuk menahan
posisi tersebut sekitar 4 jam. Apabila
selama hampir 4 jam posisi tersebut
belum menghasilkan keuntungan
sesuai harapan (atau justru
mendekati target loss) maka saya
akan menutup posisi sehingga tingkat
kerugian bisa di-minimalisasi.
Selain itu, periodicity juga bisa dimanfaatkan oleh trader untuk membatasi waktu saat menahan suatu posisi.
Futures Monthly Edisi Juni 2014
36 Futures Monthly www.mifx.com
3 Langkah Sederhana Menyusun Sistem TradingSama halnya dengan substansi
sistem trading, langkah-langkah penyusunan sistem tersebut juga harus mudah dipahami penggunanya. Pada klinik investasi edisi kali ini, penulis akan mengulas 3 langkah mudah dalam menyusun sistem trading, dimulai dari masa penyusunan, kemudian dilanjutkan dengan tahap pengujian dan diakhiri dengan evaluasi.
1. Penyusunan konsep dan aturan
Mulailah dengan mengamati pergerakan harga melalui grafik dan temukan petunjuk-petunjuk yang membedakan antara pergerakan besar dan kecil. Jika perlu, gunakan bantuan indikator dan terapkan caranya pada
beberapa instrumen agar pencarian konsep ide lebih mengalir. Setelah konsep sistem trading ditemukan melalui pengamatan tadi, temukan ciri-ciri yang membedakan pergerakan tersebut dan berapa besar peluang keberhasilan dibanding kegagalannya. Sebaiknya anda fokus pada kegagalan yang terjadi pada konsep sistem dan mencari penyebabnya.
Susunlah kriteria-kriteria yang telah anda temukan sejelas mungkin hingga anda dapat memutuskan kondisi yang tepat untuk mengambil posisi dan melikuidasinya. Perhatian sebaiknya tertuju pada kondisi-kondisi yang harus terpenuhi untuk melikuidasi posisi, karena keberadaannya akan sangat menentukan hasil akhir. Hal tersebut
harus dapat menjawab pertanyaan; pada keuntungan berapa anda akan melikuidasi posisi (target)? Kemudian pada kerugian berapa anda harus berhenti (stop loss)? Dan pada kondisi bagaimana posisi harus secepatnya dilikuidasi?
Setelah penyusunan konsep benar-benar matang, maka anda perlu mengubahnya menjadi seperangkat aturan yang lebih spesifik dan rinci sehingga dapat dipahami dan diterapkan bahkan oleh trader awam sekalipun. Langkah ini merupakan bagian tersulit dari penyusunan sistem trading namun sangat diperlukan agar sistem dapat bekerja dengan baik dan memudahkan evaluasi serta pengembangan selanjutnya.
INVESTMENT CLINIC
Iswardi Lingga - Senior Educator Monex
2. Pengujian
Setelah memiliki aturan yang jelas dan spesifik, artinya anda sudah mempunyai sebuah sistem trading. Langkah selanjutnya adalah menguji sistem tersebut untuk memastikan apakah kinerjanya memang sesuai harapan. Pengujian ini dapat dilakukan dengan 2 tahap; yang pertama adalah pengujian secara visual melalui pengamatan mata terhadap sejarah pergerakan harga (grafik) sebelumnya. Apakah anda dapat mengikuti sistem tersebut langkah demi langkah dan tetap menghasilkan keuntungan? Jika ditemukan perbedaan antara konsep dan aturan, maka anda dapat kembali untuk menyusun ulang aturan-aturan pada sistem tersebut. Apabila hasil pengujian secara visual tidak berbeda dengan tujuan konsep awalnya dan tetap menguntungkan, maka tibalah saatnya untuk melakukan test secara formal untuk membangun record transaksi yang dapat membuktikan kinerja sistem.
Jika memungkinkan, ubah sistem anda ke dalam bahasa program komputer, karena transaksi dapat dilaksanakan secara otomatis. Dengan begitu, anda akan lebih mudah melakukan back test dan forward test, baik dari sisi waktu maupun tenaga. Namun jika hal tersebut sulit dilakukan, anda tidak perlu kecewa karena dengan mengamati setiap pergerakan dan melaksanakannya sendiri, anda akan lebih up-to-date terhadap kondisi dan perkembangan di pasar. Anda juga lebih mudah melakukan proses evaluasi dan mengalirkan ide-
ide baru untuk penyusunan selanjutnya.
Selain penerapannya pada beberapa instrument, faktor lain yang perlu diperhatikan hanyalah penentuan bingkai dan durasi waktu. Setting-an yang tepat akan sangat menentukan validitas sistem anda.
3. Evaluasi hasil
Langkah ini merupakan tahap akhir dari penyusunan sistem trading. Setelah pengujian informal dan formal selesai, maka anda perlu mengevaluasi sistem tersebut melalui tiga elemen penting keberhasilan di bawah ini;
Profit factor: perbandingan antara keuntungan dalam bentuk mata uang yang diperoleh dari winning trade dan kerugian (dalam bentuk mata uang) dari losing trade. Statistik ini menunjukkan seberapa besar sistem anda menghasilkan keuntungan per 1 Dollar kerugian. Dengan kata lain, data ini dapat dijadikan sebagai pengukur risiko berbanding return atau risk to reward ratio.
Jika anda lebih memilih orientasi trading jangka panjang, maka sistem anda sebaiknya memiliki profit factor di atas 2. Di bawah angka ini, sebaiknya hanya gunakan sistem untuk orientasi jangka pendek.
Average trade (win & loss): ekspektasi sistem secara matematis. Berapa rata-rata keuntungan per transaksi dan berapa rata-rata kerugiannya. Dari sini juga dapat diperoleh data lain, misalnya ukuran win loss ratio atau berapa kali sistem menghasilkan keuntungan
berbanding berapa kali menghasilkan kesalahan. Data ini bermanfaat untuk mengukur akurasi sistem anda. Semakin tinggi angka pada kedua data tersebut, maka semakin baik pula kinerjanya. Dengan demikian anda dapat menjamin kemampuan rekening untuk membayar komisi dan biaya-biaya lain yang diperlukan untuk setiap transaksi.
Maximum Drawdown: kerugian terbesar (dalam Dollar) yang dihasilkan oleh sistem. Dihitung dari jumlah ekuiti tertinggi dibandingkan jumlah ekuiti terendah. Angka ini akan membantu anda untuk menentukan seberapa besar peluang kerugian yang dihasilkan oleh sistem dan menentukan berapa modal awal yang perlu dilibatkan. Misalnya maximum drawdown adalah sebesar $5,000, maka modal yang harus anda miliki untuk menggunakan sistem tersebut harus lebih besar dari $5,000. Karena drawdown bisa saja terjadi di awal transaksi, padahal anda belum mengalami masa di mana sistem bekerja dalam kondisi terbaik.
Sebagai contoh, jika dari 100 transaksi yang dilakukan oleh sistem anda menghasilkan data sebagai berikut: 50 posisi profit = $3,000 (take profit @$60)
50 posisi loss = $1,500 (stop loss @$30)
Maka profit factor sistem anda adalah 2, average trade $15, win loss ratio 50:50 dan maksimum drawdown $1,500.
Kirimkan pertanyaan dan saran anda ke: [email protected].
INVESTMENT CLINICFutures Monthly Edisi Juni 2014
www.mifx.com Futures Monthly 37
Iswardi Lingga - Senior Educator Monex
Futures Monthly Edisi Juni 2014Azhar Fauzi Noor - Researcher and Educator Monex Medan
38 Futures Monthly www.mifx.com
ADP Non-Farm Employment Change
FUNDAMENTAL ANALYSIS
Bagaimana pengaruhnya terhadap
pasar keuangan terutama Forex? Untuk
mengukur pengaruh suatu data ekonomi
terhadap kinerja mata uang, anda bisa
menggunakan tools bernama Skala
Olsen. ‘Alat’ ini ditemukan oleh seorang
profesor fisika dari Zurich, Swiss pada
tahun 1996 dan namanya terinspirasi
oleh satuan pengukur gempa, yakti Skala
Richter. Prinsip kerjanya juga relatif
sama, di mana Skala Olsen menghitung
‘kejutan’ di pasar Forex pasca terjadinya
peristiwa-peristiwa penting seperti
pemilu atau rilis berita ekonomi. Skala
Olsen disimbolkan dengan notasi
SMQ (Scale of Market Quakes), dan
angka 0 sampai 6 mencerminkan
skala dampak suatu event.
Tools ini juga bisa mendeteksi
reaksi pasar forex secara dini karena
kemampuannya dalam membaca
pergerakan harga ketika terjadi lonjakan
di atas skala 0.5 (volatilitas cukup
tinggi). Contoh: pada saat data ADP
dirilis tanggal 30 april 2014, pergerakan
di pasar forex adalah sebagai berikut:
Ketika data ADP NFP diumumkan,
SMQ mendeteksi skala getaran
meningkat jadi 0.7. Artinya, pasar
mengalami reaksi dan perubahan
intensitas. Garis pada grafik adalah
pergerakan indeks Dollar yang
menurun dan di bagina bawah terlihat
volume getaran SMQ yang meningkat.
*Rilis Data 04-30-2014 (Apr)
Actual : 220 K; Consensus
: 210K Previous : 209K
“ADP National Employment Change (ADP NFP) adalah laporan yang mengukur perubahan jumlah tenaga kerja swasta non-pertanian di Amerika Serikat (AS) yang disurvei oleh ADP. Angka pada data ini didapat dari perhitungan rekapitulasi gaji riil dari sekitar 24 juta karyawan dan 400 ribu pelaku bisnis. ADP sendiri merupakan singkatan dari Automatic Data Processing Inc, lembaga penyedia layanan sistem penggajian untuk perusahaan-perusahaan di AS. Dalam aktivitas bisnisnya, ADP menganalisa data pelanggannya untuk mendapatkan estimasi pertumbuhan lapangan kerja. Data ini mampu memberikan preview awal sekitar 2 hari sebelum data resmi Non-farm Payrolls dirilis oleh pemerintah. Pergerakan harga produk keuangan kerap terpengaruh oleh angka perubahan tenaga kerja yang diumumkan oleh ADP. “
Korelasi antara data ADP NFP dan
performa indeks dollar AS secara umum
terlihat dinamis dan memiliki pola negatif
pada periode tertentu. Perhatikan grafik
pada periode 2002 – 2008. Indeks dollar
AS pada periode ini terus mengalami
pelemahan sedangkan tingkat
pertumbuhan ADP menuju ke arah yang
positif dan baru mulai menurun di awal
tahun 2008. Sebaliknya pada tahun
2009 sampai sekarang, Indeks dollar
AS cenderung lebih stabil dan tingkat
pertumbuhan ADP juga meningkat.
Sedikit pengangguran artinya
baik terhadap kondisi makroekonomi.
Iklim investasi juga mulai tumbuh dan
berkembang sesuai dengan pertumbuhan
jumlah orang yang memiliki kemampuan
berinvestasi. Di sini terlihat bahwa ada
korelasi positif antara grafik ADP NFP
dan perkembangan pasar saham AS.
FUNDAMENTAL ANALYSISFutures Monthly Edisi Juni 2014
Azhar Fauzi Noor - Researcher and Educator Monex Medan
www.mifx.com Futures Monthly 39
Grafik Korelasi 1: ADP Non-Farm Employment Change & Performa Indeks Dollar AS
Grafik Korelasi 1: ADP Non-Farm Employment Change & Performa Indeks Dollar AS
Futures Monthly Edisi Juni 2014
40 Futures Monthly www.mifx.com
Fix Rate 1 US$ = Rp. 10.000
Contoh transaksi
Seorang Nasabah membeli Indeks Dow Jones (CJCO5)) 10 lot pada harga 16100
1. Jika Indeks Dow naik ke harga 16400 dan Nasabah berhasil melikuidasi posisinya di harga tersebut. Perhitungan transaksi: P/L = ( Harga Jual-harga Beli ) x kontrak x lot = (16400 – 16100) x $5 x 10 lot = $15,000Maka keuntungan Nasabah tersebut dari transaksi di atas sebesar Rp.150.000.000
2. Jika ternyata Indeks Dow (CJCO5) mengalami penurunan dan Nasabah menempatkan stop loss di level 15995 Perhitungan transaksi: P/L = (Harga Jual-Harga Beli) x kontrak x lot = (15995 – 16100) x $5 x 10 lot = - $5,250Maka kerugian nasabah tersebut dari transaksi di atas sebesar Rp. 52.500.000.
*Perhitungan di atas tidak termasuk komisi.
National Public/Market Holiday June 2014
2 Tuen Ng Festival Country: Hong Kong2 Queen’s Birthday Country: New Zealand4 Regional Election Day Country: South Korea6 Memorial Day Country: South Korea9 Queen’s Birthday Country: Australia 9 Whit Monday Country: Germany9 Pentecost Monday Country: Swiss
Product Dow Jones SpecificationContract Size $5 X indexMinimum Fluctuation 1 point
MARGINSNecessary Margin $1,000/Lot
Fee $5 / Lot / Side
Minimum Lot 0,1 lot
Spread 10 pips (Normal Market)
Gap N/A
Trading Hours Monday 05.00 AM – Saturday 03.15 AM – Summer. Winter (1 hour)
TRADING FACT
www.mifx.com Futures Monthly 41
Futures Monthly Edisi Juni 2014
Central Bank Last Meeting Next Meeting Outlook
8 Mei 2014/TetapPerubahan terakhir:
kenaikan 25 basis poin pada 12 November 2013
1 Mei 2014/ TetapPerubahan terakhir:
pemangkasan 75 basis poin pada 16 Desember 2008
8 Mei 2014/ TetapPerubahan terakhir:
pemangkasan 25 basis poin pada 7 November 2013
8 Mei 2014/ TetapPerubahan terakhir:
pemangkasan 50 basis poin pada 5 Maret 2009
20 Maret 2014/ TetapPerubahan terakhir:
pemangkasan 50 basis poin pada 11 Desember 2008
6 Mei 2014/ TetapPerubahan terakhir:
pemangkasan 25 basis poin pada 6 Agustus 2013
30 April 2014/ Tetap Perubahan terakhir:
pemangkasan 20 basis poin pada 19 Desember 2008
16 April 2014/ TetapPerubahan terakhir:
kenaikan 25 basis poin pada 8 September 2010
24 April 2014/NaikPerubahan terakhir:
kenaikan 25 basis poin pada 24 April 2014
12 Juni 2014
19 Juni 2014
5 Juni 2014
5 Juni 2014
19 Juni 2014
3 Juni 2014
13 Juni 2014
4 juni 2014
12 Juni 2014
Suku bunga yang berlaku saat ini dipandang masih relevan, setidaknya sampai muncul pelonggaran moneter dari Federal Reserve Bank. Bank sentral sudah mengantisipasi potensi aliran dana keluar dan mempersiapkan kebijakan lain untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional.
Federal Reserve Bank masih fokus menurunkan stimulus sebesar $10 miliar per bulan. Perubahan suku bunga acuan diprediksi mulai berlaku pada akhir tahun ini.
Bank-bank komersial memperkirakan European Central Bank mulai memangkas suku bunga acuannya pada bulan Juni ini.
Suku bunga acuan kemungkinan mulai naik pada kuartal II 2015. Pertumbuhan inflasi sebesar 1,4% masih terlalu jauh dari target inflasi utama di level 2%.
Suku bunga akan dipertahankan hingga tahun depan mengingat iklim inflasi rendah di Eropa belum mengancam pertumbuhan ekonomi Swiss. Bank sentral menganggap level suku bunga terkini masih suportif.
RBA menyatakan suku bunga akan tetap rendah untuk sementara waktu. Kenaikan jumlah tenaga kerja belum stabil dan angka pengangguran diprediksi baru turun secara konsisten mulai pertengahan 2015. RBA memperkirakan inflasi pertengahan tahun ini adalah sebesar 2.75% dan kemudian menjadi 2.5% di akhir 2014. Sedangkan inflasi 2015 diperkirakan sekitar 2% hingga 3%.
Bank of Japan mempertahankan suku bunga di level rendah dan tidak mengubah kebijakan moneter pada pertemuan terakhirnya. Langkah otoritas sejalan dengan perkiraan analis di pasar keuangan.
Laju inflasi menurun hingga ke bawah 2% akibat perlambatan ekonomi dunia. Apabila harga energi naik dan nilai tukar mata uang tetap rendah, maka inflasi akan terdorong mendekati 2% pada kuartal mendatang. Hal ini turut membantu kinerja ekspor Kanada.
Menurut lembaga keuangan Westpac, suku bunga acuan akan naik secara bertahap pada bulan Juni, September dan Desember yakni masing-masing sebesar 0,25%.
Bank Indonesia (BI) 7.50%
Federal Reserve (The Fed)
0.0%-0.25%
European Central Bank (ECB)
0.25%
Bank of England (BOE)0.50%
Swiss National Bank (SNB)0.25%
Reserve Bank of Australia (RBA)
2.50%
Bank of Japan (BOJ)0.10%
Bank of Canada (BOC)1.00%
Reserve Bank of New Zealand3.00%
CENTRAL BANKS INTEREST RATE OUTLOOKDwi Aviono Pamudji - Senior Researcher and Educator Monex Bandung
42 Futures Monthly www.mifx.com
Futures Monthly Edisi Juni 2014Faisyal - Researcher and Analyst Monex
DATE TIME (WIB) CURRENCY ECONOMIC DATA PREVIOUS
GLOBAL ECONOMIC CALENDAR
Kalender Ekonomi mingguan bisa dilihat di http://www.monexnews.com/calendar/homeCalendar.htm
01 8:00 CNY Manufacturing PMI 50.402 8:45 CNY HSBC Final Manufacturing PMI 48.1 15:30 GBP Manufacturing PMI 57.3 21:00 USD ISM Manufacturing PMI 54.903 8:30 AUD Retail Sales m/m 0.1% 11:30 Cash Rate 2.50% 15:30 GBP Construction PMI 60.8 16:00 EUR CPI Flash Estimate y/y 0.7%04 8:30 AUD GDP q/q 0.8% Trade Balance 0.73B 15:30 GBP Services PMI 58.7 19:15 USD ADP Non-Farm Employment Change 220K 19:30 Trade Balance -40.4B 21:00 ISM Non-Manufacturing PMI 55.2 21:00 CAD BoC Rate Statement N/A 21:30 USD Crude Oil Inventories N/A05 18:00 GBP Official Bank Rate 0.50% 18:45 EUR Minimum Bid Rate 0.25% 19:30 USD Unemployment Claims N/A 19:30 EUR ECB Press Conference N/A06 13:00 EUR German Trade Balance 14.8B 19:30 USD Non Farm Payrolls 288 K Unemployment Rate 6.3%08 8:30 CNY CPI y/y 1.8% 12:30 Industrial Production y/y N/A09 6:50 JPY Current Account -0.78T10 6:50 JPY Final GDP q/q 0.2% 8:30 AUD Employment Change 14.2K 15:30 GBP Manufacturing Production m/m 0.5%11 15:30 GBP Claimant Count Change N/A 21:30 USD Crude Oil Inventories N/A12 1:00 USD Beige Book N/A 19:30 Core Retail Sales m/m N/A Unemployment Claims N/A13 Tentative JPY BOJ Press Conference N/A 19:30 USD PPI m/m N/A 20:55 Prelim UoM Consumer Sentiment N/A16 16:00 EUR CPI y/y N/A 20:15 USD Industrial Production m/m N/A17 8:30 AUD Monetary Policy Meeting Minutes N/A 15:30 GBP CPI y/y N/A Day 1 ALL G7 Meetings N/A 19:30 USD Core CPI m/m N/A18 6:50 JPY Monetary Policy Meeting Minutes N/A 15:30 GBP MPC Asset Purchase Facility Votes N/A Day 2 ALL G7 Meetings N/A 19:30 USD Current Account -81B 21:30 Crude Oil Inventories N/A19 1:00 USD FOMC Economic Projections N/A Federal Funds Rate <0.25% 15:30 GBP Retail Sales m/m N/A 19:30 USD Unemployment Claims N/A 21:00 Philadelphia Fed Manufacturing Index N/A20 13:00 EUR German PPI m/m N/A 15:00 Current Account N/A23 7:00 AUD CB Leading Index m/m N/A 21:00 USD Existing Home Sales N/A24 8:45 CNY HSBC Flash Manufacturing PMI N/A 15:00 EUR German Ifo Business Climate N/A 21:00 USD New Home Sales N/A25 19:30 USD Core Durable Goods Orders m/m N/A Final GDP q/q 2.6% 21:30 Crude Oil Inventories N/A26 15:30 GBP Final GDP q/q 0.7% 19:30 USD Unemployment Claims N/A27 5:45 NZD Trade Balance N/A 6:50 JPY Prelim Industrial Production m/m N/A30 16:00 EUR CPI Flash Estimate y/y N/A 21:00 USD Pending Home Sales m/m N/A