2 + 3 = XBerapakah X ?
A p a k e s i m p u l a n y a ?
Bentuk Respon Emosional terhadap apa yang kitapersepsikan tidak adil, yang terjadi di masa lampauatau bentuk protes atas kekurangan diriBisa dalam wujud kebencian, kemarahan, sakit hati, ataupun dendam
STIMULUS RESPON
RESPONWINDOW(JENDELA)
STIMULUS
Setiap orang punyaUnmet Emotional Need
yang berbeda.Setiap orang mempunyai
Emotional Threshold yang berbeda.
Manusia memilikiKEHENDAK BEBAS untuk menentukan
respon Emosionalnya.
Dendam
Marah
Ego
STIMULUS RESPON
Senang Sedih
Dendam Membuat Otot-otot anda menjadi tegang tanpa anda
sadari
Membuat anda lelah (Chronic Fatique Syndrome)
Membuat anda tidak bahagia (Tidak Dapat Menikmatihidup)
Skema-skema Ego(Marshal G. Stamp, Phd, 2008)
• Membuat kita spesial
• Membuat kita selalu ingin diperhatikan
• Mendorong kita untuk membangkang
• Memenangkan, mendominasi, menguasai
• Berusaha untuk membalas dendam
• Berusaha menyerang diri kita, orang lain dan Tuhan
• Bersaing dengan menghancurkan orang lain
• Menolak perubahan (staus quo)
• Menunjukkan superiotitas atau inferioritas kita
Pernyataan Skala
1. Aku akan membuatnya dihukumkarena itu
1 2 3 4 5
2. Aku berusaha menjaga jarakdarinya
sejauh mungkin
1 2 3 4 5
3. Kuharap dia ditimpa sesuatu yang tidak enak agar jera
1 2 3 4 5
4. Kuanggap dia tidak ada 1 2 3 4 5
5. Aku tidak percaya kepadanya 1 2 3 4 5
6.Aku ingin dia mendapat balasanyang setimpal
1 2 3 4 5
Pernyataan Skala
7. Sulit bagi saya bersikap hangatpadanya
1 2 3 4 5
8. Aku akan menghindari dia 1 2 3 4 5
9. Aku akan membalasnya 1 2 3 4 5
10. Aku memutuskan hubungandenganya
1 2 3 4 5
11. Aku ingin melihatnya tersakiti 1 2 3 4 5
12. Aku menarik diri darinya 1 2 3 4 5
Interpretasi Jumlahkan pernyataan nomer Ganjil
Jumlahkan pernyataan no Genap
Jumlah nomer ganjil = ……
Jumlah nomer genap = ……
Motivasi Melawan (No Ganjil)
18 atau lebih : Tipe Pendendam
Motivasi Menghindar (No Genap)
18 atau lebih : Tipe Depresi
“Orang yang bertaqwa adalah orang
yang menginfakkan hartanya di kala
lapang dan sempit, orang yang dapat
mengendalikan amarahnya, serta orang
yang gemar memaafkan manusia”
(Ali Imron :
134)