MANUSIA DAN ETIKA
ETIKA BISNIS ISLAM (I)Dr.Ir. Gunawan Budiyanto
MANUSIAManusia (insan) terdiri dua unsur pokok yaitu jasmani (badan/tubuh) dan rokhani (ruh).
Tubuh tersusun dari darah, daging, tulang dan organ-organ lain (jantung, paru-paru, ginjal, otak, dll.) yang memiliki peran dan fungsi khusus. Semuanya ini berproses, teratur dan terkoordinasi oleh otak manusia.
OTAK adalah organ paling vital dalam kehidupan manusia, dalam otak ini terdiri atas milyaran syaraf yang terkoordinasi mengendalikan cipta, karya dan karsa manusia. Berpikir merupakan salah satu hasil kinerja otak atas memori yang dimiliki otak
RENUNGAN : Bagaimanakah manusia dapat melihat, mendengar, merasa, senang, susah, gembira, marah, benci, terjaga, tertidur, berani, takut…
RUH (nyawa) adalah sesuatu yang berasal dari luar tubuh manusia. Ruh berada dalam tubuh manusia menurut waktu yang telah ditentukan. Jika pada saatnya ruh keluar dari tubuh manusia, maka tubuh mengalami kematian (bandingkan dengan pengertian mati menurut kriteria medis dan pengertian umum).
Tubuh manusia berasal dari tanah, sedangkan menurut Al-Ghazali dalam kitab-nya Ihza Ulumiddin, Ruh diciptakan Allah dari cahaya. Ruh adalah sessuatu yang berdiri sendiri dan tidak terbagi karena berujud rokhani bukan materi.
Ruh selalu sadar kepada Allah (penciptanya), ruh diciptakan hidup dan hidupnya kekal. Banyak para pakar mencoba mencari hakekat ruh dengan berbagai latar belakang pengetahuan. Dalam ajaran Islam, sebaiknya manusia tidak mempersoalkan hakekat ruh, karena pengetahuan dan akal manusia tidak mampu mengungkapnya sebagaimana surat Al-Isra” 85 :
“dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh”. Katakanlah :” Ruh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit”.
Ruh memasuki ke seluruh organ tubuh sehingga bersatu dengan tubuh, memberikan daya bergerak dan hidup. Descrates dan Malebranche menyatakan bahwa ruh dan tubuh masing-masing berdiri sendiri secara sempurna. Ruh berpikir dan tubuh melaksanakan. Filsuf lain, Spinoza beranggapan lain. Ruh dan tubuh merupakan dua proses yang berlangsung stimultan. Ruh berproses ke dalam dan tubuh berproses ke luar.
KINERJA OTAK
Dari sejak lahir hingga akhir hayatnya, dia tidak pernah berhenti berpikir. homo sapiens
BERPIKIR MENCIRIKAN HAKEKAT MANUSIA KARENA BERPIKIR MAKA DIA MENJADI MANUSIA.
BERPIKIR PADA DASARNYA SEBUAH PROSES UNTUK MEMBUAHKAN PENGETAHUAN
APA YANG INGIN KITA KETAHUI,
BAGAIMANA CARA KITA MEMPEROLEH PENGETAHUAN,
APAKAH NILAI PENGETAHUAN TERSEBUT BAGI KITA.
PENGETAHUANSEBAGAI PEMBEDA MANUSIA DENGAN HEWAN
CARA MEMPEROLEH PENGETAHUAN;
1. PRASANGKA2. INTUISI3. COBA-COBA4. PENALARAN
PRASANGKA
INTUISI
PENGETAHUAN DAN DIDAPATKAN MELALUI PROSES COBA-COBA (TRIAL AND ERROR)
BERAPA PELUANG (PROBABILITAS) PASANGAN DADU YANG SEPERTI ANDA INGINKAN ?
PENALARAN
Penalaran merupakan proses berpikir yang selalu mengaitkan SEBAB-AKIBAT dan memiliki ARAH YANG JELAS
MANUSIA BERKEHIDUPAN
MASALAH
PROSES BERPIKIR DALAM MENDAPATKAN PENGETAHUAN
MANUSIA BERPIKIR MASALAH
MANUSIA
APAKAPAN
DIMANAMENGAPA
SIAPABAGAIMANA
PERSOALAN
TEORI
(Hukum/Dalil)
FAKTA
(Observasi)HIPOTESIS
Penalaran deduktif
Pena
laran
indu
ktif
Gener
alisa
si
empr
ikPenjelasan
peramalan
METODE BERPIKIR (PENALARAN) UNTUK MEMPEROLEH PENGETAHUAN
TAKSONOMI BERPIKIR MANUSIA
KOMPARASIDESKRIPSI
EKSPLANASI
CIPTA, KARSA DAN KARYA MANUSIA
VALUE/SIKAP
ETIKA
MANUSIA SEBAGAI MAHLUK SOSIAL
KAJIAN ETIKA
Kajian etika dapat dilakukan secara :
NORMATIF (Teoritis) :
Kajian yang dilakukan untuk memperoleh standar moral yang dapat digunakan sebagai landasan bertindak dalam proses rekayasa tertentu. Dengan demikian setiap rekayasawan memiliki kewajiban moral.
KONSEPTUAL (Makna) :
Kajian yang dilakukan untuk mengkaji ulang (review) serta melaksanakan pemurnian (revitalisasi) konsep konsep yang berhubungan dengan isu moral yang berkaitan dengan proses rekayasa.
DESKRIPTIF (Fakta):
Kajian yang dilakukan untuk mencari akar masalah yang timbul akibat adanya proses perekayasaan.
Etika berasal dari dari kata Yunani ‘Ethos’ (jamak – ta etha), berarti adat istiadat
Etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun pada suatu masyarakat
Etika berkaitan dengan nilai-nilai, tatacara hidup yg baik, aturan hidup yg baik dan segala kebiasaan yg dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang yang lain atau dari satu generasi ke generasi yg lain.
Etika dapat dirumuskan sebagai refleksi kritis dan rasional mengenai
a. Nilai dan norma yang menyangkut bagaimana manusia harus hidup baik sebagai manusia
b. Masalah kehidupan manusia dengan mendasarkan diri pada nilai dan norma moral yang umum diterima
19
ETIKA adalah pengetahuan yang membahas perbuatan baik dan buruk manusia berdasarkan KONSEP dan PIKIRAN manusia dalam ruang dan waktu tertentu.
Sesuatu dikatakan BAIK apabila mendatangkan kesenangan, kepuasan, perasaan senang atau bahagia dalam ruang dan waktu tertentu.
Sesuatu dikatakan BURUK apabila bertentangan dengan norma-norma atau value (nilai) sosial yang berlaku dalam ruang dan waktu tertentu.
DASAR PENILAIAN BAIK DAN BURUK
AJARAN AGAMA
ADAT ISTIADAT/KEBIASAAN
INTUISI
NATURALISM
HEDONISM
EUDAEMONISME
PRAGMATISM
VITALISM
MULAILAHDENGAN
TUJUAN AKHIR
DAHULUKAN YANG UTAMA
The 7 habits as base of ethics
Islam sebagai dasar etika
ALLAH
AS SUNNAHAL KITABALAM
AKAL MANUSIA
AYAT KAULIYAH
AYAT KAUNIYAH
WAHYU IPTEK, SENI
KESATUAN ILMU
Islam Akidah
Syariah
Akhlak
Idiologi
Politik
EkonomiSosial
Budaya
OPERASIONALISASI AJARAN ISLAM SEBAGAI DASAR ETIKA SELURUH BIDANG ILMU.
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (Al-Baqarah 30)
“Dan bila dikatakan kepada mereka:"Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi[". mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan." (Al Baqarah 11).
“Ingatlah, Sesungguhnya mereka Itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar. (Al Baqarah 12)
“Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung jawaban)? (Al-Qiyamah 36)
TANGGUNGJAWAB MANUSIA SEBAGAI KALIFATULLAH DI BUMI
PRIBADI
SOSIAL
LINGKUNGAN
-MELEKAT PADA DIRI SETIAP INSAN AKADEMIS
-PROSES AKADEMIK BERPENGARUH PADA SIKAP DAN PERILAKU PROFESI
-DARI PERSPEKTIF ISLAM, APAPUN PROFESINYA, MANUSIA DICIPTAKAN ADALAH UNTUK BERIBADAH
-MANUSIA ADALAH MAHLUK SOSIAL YANG MEMBUTUHKAN INTERAKSI DENGAN SESAMA (MASYARAKAT/KOMUNITAS).
-PROSES INTERAKSI ANTAR MANUSIA MENCIPTAKAN TATA NILAI YANG MENJADI DASAR MUNCULNYA ETIKA.
-DALAM HIDUPNYA MANUSIA MEMBUTUHKAN WAHANA UNTUK BERKREASI (HABITAT).
-MANUSIA MERUPAKAN BAGIAN DARI SISTEM LINGKUNGAN.YANG ADA DI ALAM.
-MANUSIA ADALAH “MAHLUK PEMANFAAT” DAN BUKAN “MAHLUK PENYEDIA” KOMPONEN ALAM.