Epidemiologi Malaria
Dr. E. Garianto, M.Kes
Epidemiologi malaria
Mempelajari penyebaran penyakit malaria dan faktor-faktor yg mempengaruhinya dimasyarakat.
Ada 3 faktor:1. Host (Manusia dan Nyamuk Anopheles)
2. Agent (Plasmodium)
3. Environment (lingkungan)
HOST
Host (Inang) penyakit malaria ada 2, yaitu:1. Manusia (Host intermediate) merupakantempat berlangsungnya siklus aseksual parasitplasmodium
2. Nyamuk Anopheles (Host definitive) merupakan tempat berlangsungnya siklusseksual parasit plasmodium
HOST
Faktor-faktor yg berpengaruh pd manusia:
1. Ras
di Afrika yg prevalensi Hemoglogin S cukuptinggi ternyata lbh tahan thd akibat dr infeksiP. falciparum. HbS menghambatperkembangbiakan P. falciparum baiksewaktu invasi eritrosit maupunpertumbuhannnya.
HOST
2. Defisiensi enzym G6PD
Orang yg menderita defisiensi enzym G6PD terlindung dr infeksi P. falciparum yg berat.
Tetapi kerugiannya orang dgn defisiensi G6PD tidak boleh diberi obat anti malaria golonganSulfonamida dan Primaquin karena dpt tjdhemolisis darah.
HOST
3. ImunitasKekebalan thd malaria ada 2 macam:1. Kekebalan alamiah (natural immunity)
imunitas yg timbul tanpa perlu infeksi lbh dulu. Manusia kebal thdinfeksi dr spesies plasmodium yg menginfeksi burung ataubinatang mengerat.
2. Kekebalan yg didapat (acquired immunity)a. Kekebalan aktif (active immunity)kekebalan yg diperoleh setelah mengalami infeksi atauakibat dr imunisasi
b. kekebalan pasif (passive immunity)kekebalan yg didapat melalui pemindahan antibodi dariibu kepada janin atau melalui pemberian serum
HOST
Imunitas (cont) Kekebalan thd malaria bersifat humoral dan selular Kekebalan humoral oleh antibodi berupa opsonin, presipitin dan aglutinin
Kekebalan seluler oleh makrofag dan sel-sel dalamsistem RES, kekebalan seluler memegang perananlebih besar dari pada humoral
Sifat Imunitas thd malaria:
Hanya aktif pd bentuk eritrositer plasmodium Spesifik thd spesies ttt, tdk ada cross immunity Makin kuat dg adanya infeksi berulang Akan segera menurun dan kemudian menghilangsetelah tdk ada parasit dlm tubuh manusia
Umumnya lbh efektif, lbh cepat dan lbh bertahanlama pd P. vivax drpd P. falciparum
4. Umur dan Jenis kelamin
Perbedaan angka kesakitan malaria pd laki-laki dan wanita atau pd kelompok umursebenarnya disebabkan faktor-faktorpekerjaan, pendidikan, perumahan, migrasipenduduk, kekebalan dan lain-lain
HOST DEFINITIVE
Host definitive malaria adalah nyamuk Anopheles betina, hanya nyamuk betina saja yg menghisapdarah untuk pertumbuhan telurnya.
Ada 17 spesies nyamuk Anopheles dari berbagaihabitat terbukti sebagai vektor malaria
Salah satu cara untuk menghindari penularanmalaria adalah dgn pemberantasan nyamuk ataumencegah gigitan nyamuk.
Yang harus diketahui tentang nyamuk
1. Daur hidup nyamuk Nyamukmengalami metamorfosa sempurna mulai dr
telurjentikkepompong/pupanyamuk dewasa. Jentik dan pupa hidup di air, sedang nyamuk dewasa
hidup di darat. Nyamuk betina menghasilkan telur 100-300 butir
sekali bertelur. Dlm 1-2 hari telur akan menetasmenjadi jentik, setelah 8-10 hari jentik akan mjdkepompong, dan butuh waktu 1-2 hari darikepompong menjadi nyamuk dewasa.
Umur nyamuk jantan kurang dr seminggu, sedangumur nyamuk betina 1-2 bulan
2. Tempat perindukan nyamuk
Tempat perindukan nyamuk anopheles adalahgenangan-genangan air baik air tawar ataupunair payau. Air tdk boleh tercemar dan harusselalu berhubungan dgn tanah.
AGENT
Penyebab penyakit malaria adalah Plasmodium, ada 4 macam spesies:
1. Plasmodium falciparummalaria tropika2. Plasmodium vivaxmalaria tertiana3. Plasmodium malariaemalaria quartana4. Plasmodium ovale (jarang dijumpai, umumnya
di daerah Afrika) Seseorang dapat terinfeksi lebih dari satu jenisPlasmodium (mixed infection)
SITUASI MALARIA DI INDONESIA
STRATIFIKASI ENDEMISITAS MALARIADI INDONESIA TAHUN 2009
Pengendalian malaria mjd komitmen global dlmMDGs (Milleniun Development Goals)
Indonesia merupakan daerah endemis malaria Wilayah endemis pd umumnya desa-desaterpencil dg kondisi lingkungan yg tdk baik, sarana transportasi dan komunikasi yang sulit, akses pelayanan kesehatan kurang, tingkat pendidikan dan sosial ekonomi masyarakat yang rendah, serta buruknya perilaku masyarakatterhadap kebiasaan hidup sehat.
Pada tahun 2007 di Indonesia terdapat 396 Kabupaten endemis dari 495 Kabupaten yang ada, dengan perkiraansekitar 45% penduduk berdomisili di daerah yang berisiko tertular malaria.
Jumlah kasus pada tahun 2006 sebanyak 2.000.000 dan pada tahun 2007 menurun menjadi 1.774.845.
Menurut perhitungan para ahli berdasarkan teoriekonomi kesehatan, dengan jumlah kasus malaria sebesar tersebut diatas dapat menimbulkan kerugianekonomi yang sangat besar mencapai sekitar 3 triliun rupiah lebih.
Ditjen PP&PL Kementerian Kesehatan-stratifikasiendemisitas malaria ada 4 strata yaitu : 1. Endemis Tinggi bila API > 5 per 1.000 penduduk.2. Endemis Sedang bila API berkisar antara 1 < 5 per 1.000 penduduk.
3. Endemis Rendah bila API 0 - 1 per 1.000 penduduk.
4. Non Endemis adalah daerah yang tidak terdapatpenularan malaria (Daerah pembebasan malaria) atau API = 0.
API (Annual Parasite Incidence) Angka kesakitan dgn sediaan darah positif per 1000
penduduk yg berisiko dalam satu tahun. Untuk wilayah yg ada kegiatan ACD yg didukung
pemeriksaan Lab. Untuk Jawa-Bali dan Barelang Binkar
AMI (Annual Malaria Incidence) Angka kesakitan malaria Klinis per 1000 penduduk dalam
satu tahun dan dlm satu wilayah yg sama
Penilaian Situasi Malaria
PENGAMATAN RUTIN Keadaan penyakit malaria di suatu daerah ditentukan
melalui survailans epidemiologi (pengamatan yg terusmenerus atas distribusi dan kecenderungan suatupenyakit melalui pengumpulan data yg sistematis danrelevan.
Angka kesakitan. Angka kesakitan malaria hanyadigunakan untuk Jawa dan Bali. Insidensi dinyatakandalam jumlah penderita malaria per 1000 pendudukpertahun, diperoleh dari PCV (passive case detection) dan ACD (active case detection)
Penilaian Situasi Malaria
ABER (annual Blood Examination Rate)Jumlah sediaan darah (SD) yg diperiksa daripenduduk dlm satu tahun (dinyatakan dalampersen).
SPR (slide Positivity Rate)SPR adalah persentase dari sediaan darah ygpositif dr seluruh sediaan darah yg diperiksa. Misal dr 1000 SD yg diperiksa ada 20 yg positifmaka SPR-nya adalah 2%.
Penilaian Situasi Malaria
Parasi formula (PF)Parasit formula adalah proporsi dari tiap-tiap spesiesparasit di suatu daerah.
Contoh: dari 100 SD (sediaan darah) yg positif, 55 adalah P. falciparum, 36 P. vivax, 4 P. falciparum dan P.vivax (infeksicampuran) dan sisanya 5 % adalah P.malariae.PFp.f: 59/100 = 59%, infeksi campuran dg P.falciparumdihitung sebagai infeksi P.falciparum, PFp.v= 36% dan PFp.m = 5 %
Pada contoh di atas dikatakan bahwa P.falciparum dominan
Penilaian Situasi Malaria
Penderita Demam/Klinis malariaunit-unit kesehatan yg belum mempunyaifasilitas laboratorium dan mikroskopis ygmemadai dpt dilakukan pengamatan thdpenderita demam dan atau penderita ygmenunjukkan gejala klinis malaria sbgpengganti jenis-jenis pengamatan di atas.
Penilaian Situasi Malaria
1. Survai Malariometrika. Parasit Rate
parasit rate menggambarkan persentasependuduk yg darahnya mengandung parasitmalaria pd suatu saat. Kelompok umur ygdicakup biasanya golongan 0-1 tahun dan 2-9 tahun.
Contoh: dr 100 anak 2-9 tahun yg diambil SDnya pd survai malariometrik, 15 anak yg positif malaria, maka PRnya adalah 15%.
Penilaian Situasi Malaria
b. Spleen Rate
SR menggambarkan persentase penduduk yglimpanya membesar dari seluruh penduduk ygdiperiksa. Dalam penghitungan SR bayi tdkdiikut sertakan (dlm kondisi normal limpa bayimmg masih besar)
Penilaian Situasi Malaria
2. Survai Darah Masal (Mass Blood Survey=MBS)
Dilaksanakan pd daerah yg terbatas yg dicurigaiangka kesakitannya tinggi berdasarkan data ygdiperoleh dari pengamatan rutin. Pada MBS semua penduduk diperiksa darahnya, hasil MBS adalah parasit rate (PR) dan parasit formula (PF)
Penilaian Situasi Malaria
3. Survai DemamMasalsurvai ini hampir sama dgn MBS, hanya sajapenduduk yg diambil darahnya adalah merekayg menunjukkan gejala demam atau pernahdemam dlm waktu satu bulan sebelum survai.Hasilnya lbh baik MBS oleh krn adanyakemungkinan penduduk dgn parasitemiatetapi tanpa demam, terutama di daerah ygtinggi endemisitasnya.
Penilaian Situasi Malaria
4. Survai vektor
beberapa indikator penting dari survai vektorini antara lain, Man Biting Rate, SporosoitRate, Parous Rate, Human Blood Index, danKerentanan vektor terhadap insektisida ygdigunakan.
Penilaian Situasi Malaria
5. Survai Lingkungan
Beberapa data penting seperti curah hujan, kelembaban udara dan mobilitas pendudukdapat diperoleh dari instansi lain. Yg pentingdiketahui oleh petugas kesehatan adalahtempat-tempat perindukan nyamuk yg ada diwilayahnya baik yg alamiah maupun buatanmanusia
Malaria di Masyarakat
1. Daerah Endemik Malaria
Malaria di suatu daerah dikatakan endemikapabila kesakitannya yg disebabkan olehinfeksi alamiah, kurang lebih konstan selamabeberapa tahun berturut-turut.
berdasarkan hasil Spleen rate pd kelompokumur 2 9 tahun, suatu daerah dapatdiklasifikasikan menjadi 4 tingkat endemisitas.
Malaria di Masyarakat
Endemisitas SR Usia 2 - 9
1 Hipoendemik < 10 %
2 Mesoendemik 11 50 %
3 Hiperendemik> 50 % (SR dewasa tinggi
>25%)
4 Holoendemik > 75 % (SR dewasa rendah)
Malaria di Masyarakat
Di daerah Holoendemik SR pada orang dewasarendah oleh karena telah timbul imunitasdiantara mereka disebabkan oleh transmisi ygtinggi sepanjang tahun
Malaria di Masyarakat
2. EpidemiMalaria Epidemi malaria adalah terjadinya peningkatanjumlah penderita atau kematian malaria ygbermakna bila dibandingkan dg periode waktu ygsama sebelumnya.Faktor-faktor yg menyebabkan wabah/epidemimalaria:a. meningkatnya kerentanan penduduk. Hal inidisebabkan oleh masuknya penduduk yg tidak imunke suatu daerah endemik (contoh transmigrasi)
Malaria di Masyarakat
b. Meningkatnya jumlah reservoir (penderitainfektif) hal ini disebabkan oleh masuknyapenduduk dg spesies yg baru atau yg tdkbegitu dikenal di daerah tsb. Kelompok inimungkin tanpa gejala klinis tetapi dlmdarahnya beredar gametosit yg siap ditularkankpd penduduk setempat.
Malaria di Masyarakat
c. Meningkatnya jumlah vektor dan umur dari vektorpenular. Hal ini disebabkan oleh perubahan iklimatau penurunan jumlah hewan ternak sehingganyamuk yg tadinya zoofilik berubah menjadiantropofilik.
d. Meningkatnya efektifitas dari anopheles setempatdalammenularkan malaria
e. Adanya kematian dgn gejala malariaf. Meningkatnya penderita malaria baik secara klinisatau laboratoris
Macam Kasus Malaria
Kasus impor adalah kasus yang berasal dari luarwilayah.
Kasus indigenous adalah kasus yang berasal daripenularan di wilayah setempat.
Kasus induced adalah kasus yang penularannyamelalui transfusi darah, atau melalui plasenta ibunya, dan bukan penularan melalui vektor.
Kasus introduced adalah kasus penularan setempatgenerasi pertama yang berasal dari kasus impor.