Pendekatan Deskriptif Gangguan Jiwa
dan Evaluasi Multiaksial
Victor EliezerDepartemen Psikiatri FK Unja
Gangguan Jiwa – ICD-10/PPDGJ-III
Definisi:– Suatu sindroma/pola perilaku/psikologik
yang secara klinis bermakna dan berkaitan dengan suatu penderitaan (distress) atau hendaya dalam fungsi manusia (fungsi pekerjaan dan sosial)
Klasifikasi– Pendekatan deskriptif, ateoretik.
Hierarki
Hierarki yang lebih tinggi mencakup sifat dari hierarki yang di bawahnya, atau ‘lebih penting’ dari hierarki di bawahnya– Mis. Jenderal pasti prajurit, prajurit belum tentu
jenderal. Dx dari hierarki yang lebih rendah baru
dipikirkan setelah dx dari hierarki yang lebih tinggi disingkirkan karena dapat membahayakan nyawa atau terapinya tidak tepat/adekuat
Gg.Jiwa
F0. GMOF1. GM&P Akibat Zat
F2:• Skizofrenia• Gg. Waham Menetap
F3: Gg. Mood (dg. Ciri Psikotik)
Dan Lain-lain
F0. GMOF1. GM&P Akibat ZatF3. Gg. Mood (tanpa ciri psikotik)F4. Gg. Neurotik Reaksi thd Stres:
• Reaksi Akut• Gg Stres Pasca Trauma• Gg. Penyesuaian
F5. Sindroma Perilakugg fisio- logik & faktor fisik F6. Gg KepribadianF7. Retardasi MentalF8. Gg. PerkembanganF9. Gg. Perilaku & Emosional pd Anak
Psikotik Non-psikotik
Gejala Psikotik
Gangguan berat dalam menilai realita ditandai dengan adanya: waham, halusinasi, katatonik (stupor/furor), disorganisasi perilaku, afek, atau pikiran
Tanpa tilikan akan gangguannya Biasanya datang dibawa orang lain
Gangguan Mental Organik (F0)
Gangguan jiwa yang dasarnya adalah adanya penyakit atau trauma otak yang mengakibatkan DISFUNGSI OTAK primer (yang langsung mengenai otak) atau sekunder (akibat penyakit sistemik yang a.l mempengaruhi fungsi otak)
Delirium (F05,F1x.03,F1x.40/1)
Gangguan kesadaran (kesadaran berkabut-koma) dan perhatian (tidak mampu memusatkan, mempertahankan, dan mengalihkan perhatian)
Plus: gangguan persepsi, proses pikir, daya ingat, perilaku psikomotor, emosi dan siklus tidur-bangun
Onset cepat, perjalanan penyakitnya hilang-timbul sepanjang hari.
Dapat bertumpang-tindih dengan demensia.
Demensia (F00, F01, F02, F03, F1x.73)
Gangguan dalam fungsi kognitif yang mencakup gangguan daya ingat (dimulai dengan daya ingat segera dan jangka pendek)
Dapat disertai: gejala psikotik, depresi, perubahan kepribadian
Penyebab: peny. Alzheimer, vaskular, dll.
Bukan sekedar proses penuaan biasa
Intoksikasi (F1x.0)
Kondisi peralihan yang timbul akibat menggunakan zat psikoaktif sehingga terjadi gangguan kesadaran, fungsi kognitif, persepsi, afek, perilaku, atau fungsi dan respons psikofisiologis lainnya
Intensitas intoksikasi akan berkurang dengan berlalunya waktu - - - > hilang bila tidak menggunakan lagi
Gejala tidak selalu mencerminkan aksi primer zat
Sindrom ketergantungan (F1x.2) Keinginan yang amat sangat kuat
(kompulsif) untuk menggunakan zat Sulit untuk tidak menggunakan,
menghentikan, atau mengendalikan tingkat penggunaannya, meskipun tahu akibatnya merugikan
Keadaan putus zat Toleransi Mengabaikan kenikmatan karena zat lain Meningkatnya waktu yang dipakai untuk
mendapatkan, menggunakan, atau pulih dari pengaruhnya
Keadaan putus zat (F1x.3)
Sekelompok gejala dengan aneka bentuk dan keparahan yang terjadi pada penghentian zat sesudah penggunaan zat yang terus-menerus dan dalam jangka panjang dan/atau dosis tinggi
Pasien akan melaporkan bahwa gejala ini akan mereda bila meneruskan pemakaian
Onset dan perjalanannya terbatas (waktunya), terkait dengan jenis zat
Dapat dengan komplikasi kejang
Skizofrenia (F20)
Gejala psikotik + kesadaran jernih Halusinasi auditorik (commenting,
commanding) Waham bizarre:
– Waham dikendalikan, dipengaruhi, passivity– Thought echo, broadcasting, insertion,
withdrawal– Waham kejar, rujukan, kebesaran yang
mustahil Asosiasi longgar, inkoherensi, neologisme Perilaku katatonik Gejala-gejala negatif: menarik diri, malas,
afek tumpul, hilang minat
Skizofrenia (F20)
Gejala positif berlangsung minimal 1 bulan
Biasanya ada fase prodromal Perjalanan penyakit bisa:
– Berkelanjutan– Episodik dengan kemunduran
progresif/stabil– Episodik berulang– Remisi tak sempurna– Remisi sempurna
Jenis Skizofrenia (F20)
Berdasarkan gejala yang menonjol Skizofrenia paranoid (F20.0)
– Waham (biasanya: paranoid) + halusinasi
Skizofrenia hebefrenik (F20.1)– Disorganisasi afek, perilaku dan
psikomotor Skizofrenia Katatonik (F20.2)
– Gangguan psikomotor: stupor, gelisah, rigiditas, negativisme, dll
Gangguan Mood (F30-39)
Perubahan suasana perasaan (mood), biasanya disertai perubahan tingkat aktivitas dan proses pikir
Cenderung berulang dan bersifat episodik:– Manik : meningkat– Depresi : menurun– Gangguan Bipolar dapat dengan ciri psikotik atau tidak
Gangguan Mood Menetap: tanpa gej.psikotik!– Siklotimia– Distimia
Kelompok Gg. Neurotik (F40)
Gangguan dalam perasaan, perilaku atau proses pikir yang irasional, egodistonik, namun tidak dapat dikendalikan oleh pasien
Tilikan (walau terganggu sampai tertentu) namun masih baik
Pasien biasanya datang berobat atas keinginan sendiri
Gg. Neurotik, tdd:
Gg. Anxietas Menyeluruh Gg. Panik Gg. Anxietas Fobik Gg. Obsesif-Kompulsif Gg. Somatoform Gg. Disosiatif
Sindrom Tingkahlaku yang berhub dg Gg Fisiologis dan Faktor Fisik (F50-59)
Termasuk dalam kelompok ini: Gg Makan (F50)
– Anoreksia Nervosa, Bulimia Nervosa Gg Tidur Non-organik (F51)
– Insomnia, hipersomnia, somnabulisme, night terror, nightmare
Disfungsi Seksual non-organik (F52)– Kurang/hilangnya nafsu seksual, kegagalan
respons genital, eyakulasi dini, vaginismus, dorongan seksual berlebihan, dll.
Gangguan Kepribadian (F60)
Pola perilaku yang tertanam dalam, berlangsung lama, yang muncul sebagai respons yang KAKU bila individu dihadapkan kepada situasi sosial atau personal.
Pola ini menunjukkan deviasi bermakna dibandingkan dengan umumnya orang
Seringkali berkaitan dengan penderitaan dan masalah dalam fungsi sosial
Gangguan Kepribadian (F60)
GK Paranoid GK Skizoid
GK Dissosial GK Emosional tak stabil GK Histrionik
GK Anankastik GK Menghindar GK Dependen
Retardasi Mental (F7)
Perkembangan mental yang terhenti atau tidak lengkap
Ditandai oleh hendaya ketrampilan selama masa perkembangan
Mempengaruhi semua tingkat intelegensi, yi. kemampuan kognitif, bahasa, motorik, dan sosial
Dapat terjadi dengan/tanpa gg.jiwa atau gg.fisik lain
Retardasi Mental (F7)
RM Ringan (F70)– IQ 50-69– Educable, dapat mandiri
RM Sedang (F71)– IQ 35-49– Lazim ditemui disabilitas fisik– Trainable, dapat melakukan fungsi
sehari-hari namun memerlukan pengawasan
Retardasi Mental (F7)
RM Berat (F72)– IQ 20-34– Disabilitas motorik mencolok
RM Sangat Berat (F73)– IQ <20– Vegetatif– Senantiasa memerlukan bantuan
Gangguan Perkembangan (F80-90)
Umumnya mempunyai gambaran sbb:a) Onset bervariasi selama masa bayi/anakb) Hendaya/kelambatan perkembangan
fungsi yang berhubungan erat dengan kematangan SSP
c) Berlangsung terus-menerus tanpa remisi & kekambuhan yg khas untuk banyak gangguan jiwa
Gangguannya tidak mempengaruhi seluruh aspek intelegensi
Hendayanya berkurang secara progresif dg bertambahnya usia anak
Gangguan Perkembangan (F80-90)
GP khas berbicara dan berbahasa (F80) GP belajar khas (F81):
– Membaca, mengeja, berhitung GP motorik khas (F82)
GP pervasif (F84):– Abnormalitas kualitatif dalam interaksi sosial
& pola komunikasi, minat & gerakan yang stereotipik, berulang dan terbatas
– Tdd. Autisme, Sindrom Rett, Sindrom Asperger, dll
GPE masa Kanak & Remaja (F90-98)
Gg Hiperkinetik (F90)– Kurangnya perhatian serta ketekunan
dalam suatu kegiatan yang menuntut keterlibatan kognitif
– Aktivitas berlebih: ber-pindah2 kegiatan tanpa menyelesaikan satu tugas pun, aktivitas tidak beraturan dan berlebihan
– Harus nyata dalam lebih dari satu situasi (mis. di rumah, di sekolah, di klinik)
– Onset dini (dalam 5 tahun pertama)
Diagnosis Multiaksial
Aksis I: Gangguan klinis Kondisi lain yg mungkin merupakan
fokus perhatian klinis Aksis II: Gg.Kepribadian Retardasi mental Aksis III: Kondisi medik umum Aksis IV: Problem psikososial dan lingkungan dlm 1 thn terakhir Aksis V: Penilaian fungsi secara global (GAF) (1) Saat ini; (2) Tertinggi dlm 1 th
terakhir
INGAT!
Melihat pasien secara holistik Dalam mengevaluasi pasien selalu nilai:
– Apakah ada penyebab organik?– Apakah psikotik?– Apakah gejala-gejalanya merupakan satu
sindroma/gangguan atau terpisah?– Bagaimana fungsinya sehari-hari?
Jangan lupa bahwa lingkungan mempengaruhi timbulnya, kambuhnya, atau membaiknya suatu gangguan