DELAYED SPEECH
Koas THT
PENDAHULUAN
Keterlambatan bicara adalah salah satu penyebab gangguan perkembangan yang paling sering ditemukan pada anak. Gangguan ini semakin hari tampak semakin meningkat pesat. Beberapa laporan menyebutkan angka kejadian gangguan bicara dan bahasa berkisar 5 – 10% pada anak sekolah. Penyebab gangguan bicara dan bahasa sangat luas dan banyak, terdapat beberapa resiko yang harus diwaspadai untuk lebih mudah terjadi gangguan ini.
PERKEMBANGAN BICARA PADA ANAKUsia Kemampuan
a. Neonatus
b. 2-3 bulanc. 4-6 bulan
d. 7-11 bulan
e. 12-18 bulan
- Menangis (refleks vocalization)
- Mengeluarkan suara mendengkur seperti suara burung (cooing)
- Suara seperti berkumur (gugrles)
- Tertawa dan mengoceh tanpa arti
- Mengeluarkan suara yang merupakan kombinasi huruf hidup (vowel) dan huruf mati (konsonan)
- Suara berupa ocehan yang bermakna ( true babbling atau lalling ) seperti “ pa..pa...da...da”
- Dapat menggabungkan katayang mengandung arti, terdengar seperti bahasa asing (jargon)
- Usia 10bulan mampu meniru suara sendiri (echolallia)
- Memahami arti “tidak”, mengucapkan salam
- Mulai memberi perhatian terhadap nanyian dan musik
- Mampu menggabungkan kata atau kalimat pendek
- Mulai mengucapkan kata pertamayang mempunyai arti (true speech)
- Usia 12-14 bulan mengerti instruksi sederhana, menunjukan bagian tubuh dan nama namanya
- Usia 18 bulan mampu mengucapkan 6-10 kata
DEFINISI Keterlambatan bicara (speech delay) pada anak yaitu apabila tingkat
perkembangan bicara berada di bawah tingkat kualitas perkembangan bicara anak yang umurnya sama yang dapat diketahui dari ketepatan penggunaan kata.Keterlambatan bicara sering dialami anak dengan berbagai penyebab, dan keterlambatan bicara sangat mempengaruhi tumbuh kembang dan kognitif anak.
ETIOLOGI Penyebab gangguan bicara dan bahasa sangat banyak dan luas, semua
gangguan mulai dari proses pendengaran, penerus impuls ke otak, otak, otot atau organ pembuat suara. Adapun beberapa penyebab gangguan atau keterlambatan bicara adalah sebagai berikut:1. Gangguan Pendengaran (pre, peri, post natal)
2. Kelainan Organ Bicara
3. Retardasi mental
4. Genetik Herediter dan Kelainan Kromosom
5. Kelainan Sentral
6. Autisme
7. Mutisme Selektif
8. Gangguan Emosi dan Perilaku Lainnya
9. Alergi makanan
10. Deprivasi lingkungan
Berbagai macam keadaan lingkungan yang mengakibatkan keterlambatan bicara
o Lingkungan yang sepio Status Ekonomi Sosialo Teknik pengajaran yang salaho Sikap orang Sekitar tidak menyenangkano Harapan orang tua yang berlebihan terhadap anako Anak kembaro Bilingual (2 bahasa)
KLASIFIKASI Secara umum jenis dan penyebab keterlambatan bicara pada anak
dibedakan menjadi :
I . Keterlambatan bicara ringan dan II. Keterlambatan bicara organik atau
tidak berbahaya (sering disebut nonfungsional yang harus diwaspadai.
keterlambatan bicara fungsional).
KETERLAMBATAN BICARA FUNGSIONAL
Keterlambatan bicara ini biasanya disebabkan karena keterlambatan gangguan koordinasi oral motor atau gerakan mulut atau ketidakmatangan fungsi organ otak tetapi tanpa disebabkan karena kelainan di otak.
Untuk memastikan status keterlambatan fungsional harus dengan cermat menyingkirkan gejala keterlambatan nonfungsional.
Gejala umum keterlambatan bicara nonfungsional adalah adanya gangguan bahasa reseptif, gangguan kemampuan pemecahan masalah visuo-motor dan keterlambatan perkembangan,
KETERLAMBATAN BICARA NON FUNGSIONAL
Keterlambatan bicara jenis yang harus diwaspadai ini adalah keterlambatan bicara yang disebabkan karena gangguan organ tubuh terutama adanya kelainan di otak.
Dicurigai keterlambatan bicara nonfungsional bila disertai :- Kelainan neurologis bawaan atau didapat (wajah dismorfik, perawakan
pendek, mikrosefali, cerebral palsi dan gangguan neurologis lainnya).- Gangguan pendengaran- Gangguan kecerdasan- Autis
Ciri lain keterlambatan bicara nonfungsional biasanya termasuk keterlambatan yang berat.
Ciri ketelambatan Bicara Berat- Bayi tidak mau tersenyum sosial sampai 10 minggu- Tidak mengeluarkan suara sebagai jawaban pada usia 3 bulan.- Tanda lainnya tidak ada perhatian terhadap sekitar sampai usia 8 bulan,- Tidak bicara sampai usia 15 bulan- Tidak mengucapkan 3-4 kata sampai usia 20 bulan
Faktor Resiko Bayi prematur terutama dengan kompolikasi sepsis, perdarahan otak dan
komplikasi lainnya Bayi berat badan lahir rendah Bayi dengan riwayat sering muntah (GER, diserta riwayat alergi dan
hipersensitifitas makanan. Bayi saat paska kelahiran dirawat di NICU dengan kuning sangat tinggi,
terapi tranfusi tukar, gangguan kejang, peradarahan otak, lahir tidak menangis (asfiksia), harus lebih diwaspadai beresiko mengalami gangguan keterlambatan bicara
Saudara mengalami gangguan pendengaran Infeksi kehamilan TORCH pada ibu hamil
DETEKSI DINI Mendeteksi gangguan perkembangan bicara sesuai tahapan, tetapi secara
umum dapat dilihat dari saat pertambahan usia kemampuan bicaranya menurun (1) Bila sebelumnya sering mengoceh kemudian mengocehnya menghilang atau(2) Sebelumnya bisa mengucapkan kata mama dan papa kemudian menghilang harus dicermati ada masalah dalam perkembangan bicara.
DETEKSI DINI (lanjutan)
Deteksi dini lain adalah keterlambatan sesuai dengan tahapan usia sebagai berikut :
4 – 6 BULAN
Tidak menirukan suara yang dikeluarkan orang tuanya;Pada usia 6 bulan belum tertawa atau berceloteh
8 – 10 BULAN
Usia 8 bulan tidak mengeluarkan suara yang menarik perhatian;Usia 10 bulan, belum bereaksi ketika dipanggil namanya;9-10 bln, tidak memperlihatkan emosi seperti tertawa atau menangis
12 – 15 BULAN
12 bulan, belum menunjukkan mimik;12 bulan, belum mampu mengeluarkan suara;12 bulan, tidak menunjukkan usaha berkomunikasi bila membutuhkan sesuatu;15 bulan, belum mampu memahami arti “tidak boleh” atau “daag”;15 bulan, tidak memperlihatkan 6 mimik yang berbeda;15 bulan, belum dapat mengucapkan 1-3 kata;
18 – 24 BULAN18 bulan, belum dapat menucapkan 6-10 kata; tidak menunjukkan ke sesuatu yang menarik perhatian;18-20 bulan, tidak dapat menatap mata orang lain dengan baik21 bulan, belum dapat mengikuti perintah sederhana;24 bulan, belum mampu merangkai 2 kata menjadi kalimat;24 bulan, tidak memahami fungsi alat rumah tangga seperti sikat gigi dan telepon;24 bulan, belum dapat meniru tingkah laku atau kata-kata orang lain;24 bulan, tidak mampu meunjukkan anggota tubuhnya bila ditanya
30 – 36 BULAN30 bulan, tidak dapat dipahami oleh anggota keluarga;36 bulan, tidak menggunakan kalimat sederhana, pertanyaan dan tidak dapat dipahami oleh orang lain selain anggota keluarga;
3 – 4 TAHUN
3 tahun, tidak mengucapkan kalimat, tidak mengerti perintah verbal dan tidak memiliki minat bermain dengan sesamanya;3,5 tahun, tidak dapat menyelesaikan kata seperti “ayah” diucapkan “aya”;4 tahun, masih gagap dan tidak dapat dimengerti secara lengkap
Karakteristik Berbagai Keterlambatan Bicara :
Diagnosis Bahasa reseptif Bahasa ekspresif
Kemampuan pemecahan masalah visuo-motor
Pola perkembangan
Keterlambatan fungsional
Normal Kurang normal NormalHanya ekspresif yang terganggu
Gangguan pendengaran
Kurang normal Kurang normal normal Disosiasi
Redartasi mental Kurang normal Kurang normal Kurang normal Keterlambatan global
Gangguan komunikasi sentral
Kurang normal Kurang normal normal Disosiasi, deviansi
Kesulitan belajarnormal,kurang normal
Normalnormal,kurang normal
Disosiasi
Autis Kurang normalnormal,kurang normal
Tampaknya normal, normal, selalu lebih baik dari bahasa
Deviansi, disosiasi
Mutisme elektif Normal Normalnormal,kurang normal
PEMERIKSAAN pada KETERLAMBATAN BICARA Jika orang tua mencurigai anaknya mengalami hambatan bicara, atau adanya faktor-
faktor resiko, maka hal ini haruslah diteliti dan diperiksa oleh ahli yang berkompeten dibidangnya
1. Fisiologis dan neurologis
2. Psikologis
3. Pemeriksaan pendengaran : Usia kurang 6 bulan (reaksi terkejut/kaget, mengejapkankan mata) Usia lebih dari 6 bulan (reaksi yang terjadi dapat berupa menggerakkan bola mata
atau menoleh ke arah sumber bunyi) Pemeriksaan Otoacoustic Emissions (OAE)
Pemeriksaan OAE bermaksud menentukan keadaan koklea yang terletak di telinga dalam.
Pemeriksaan Brainstem Evoked Response Audiometry (BERA) Pemeriksaan Auditory Steady State Response (ASSR) Pemeriksaan Timpanometri
TATALAKSANA Fungsional
Biasanya gangguan bicara fungsional merupakan kelompok yang ringan dan dengan pertambahan usia atau setelah usia 2 tahun membaik dengan cepat. Biasanya gangguan ini bukan masalah karena kurang stimulasi, terlalu banyak melihat televisi karena yang terjadi adalah gangguan ekspresi atau gangguan koordinasi gerakan mulut. Gangguan kelompok ini sering terjadi pada penderita yang mengalami alergi dan hipersenitifitas makanan.
Non fungsionalPada kelainan non fungsional atau gangguan organik di organ Susunan saraf pusat tampaknya harus segeradilakukan intervensi sejak dini lebih agresif
Perlukan Terapi Wicara? Meski stimulasi dan intervensi sejak dini paling baik tetapi pada anak
dengan gangguan keterlambatan bicara fungsional biasanya terapi bicara secara khusus belum diperlukan. Intervensi dan stimulasi untuk gerakan oral motor dapat dilakukan di rumah dengan penanganan dalam segi neuromotorik dapat melalui pencapaian tingkat kesadaran yang optimal dengan contoh menyikat gigi.
Bila setelah usi 2-3 tahun perkembangan bicara masih belum optimal maka terapi bicara dan terapi sensori integration dapat segera dilakukan.
Terapi bicara dan terapi sensori integration harus segera dan agresif dilakukan pada gangguan keterlambatan bicara non fungsional.
KESIMPULAN
Kesimpulannya, orangtua seharusnya peka terhadap perkembangan tumbuh kembang anak-anak mereka terutamanya yang dari sudut bicara dan pendengaran. Karena dua hal ini saling berkaitan dan sangat mempengaruhi kehidupan anak-anak pada masa depan nanti.
Penyebab keterlambatan bicara sangat banyak dan bervariasi. Semakin dini mendeteksi keterlambatan bicara, maka semakin baik kemungkinan pemulihan gangguan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA1. Soepardi E., Iskandar N. Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher. Edisi ke
Enam. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta: 2007.2. Adams G., Boies L., Higler P. Buku Ajar Penyakit THT. Edisi ke enam.
Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta: 1997.3. Bailey B, Johnson J, Newlands S. Head & Neck Surgery – Otolaryngology.
Edisi ke empat. Lippincott Williams & Wilkins. 20064. Speech and Language Delay. Written by Sarah Bauer M.D . Available at:
http://pediatrics.uchicago.edu/chiefs/ClinicCurriculum/documents/BauerSpeechDelay.pdf
5. Evaluation and Management of the Child with Speech Delay. Written by ALEXANDER K.C. LEUNG, M.B.B.S. Available at: http://www.aafp.org/afp/1999/0601/p3121.html