I
Modul Agroimillstri 1
AGROINDUSTRI PERAN PROSPEK DAN
PERKElVIBANGANNYA DI IN DON ESIA
bull bull
DJUMALI MANGUNWIDJAJA
SUPRIHATlN
MUSLICH
~t~ e
JURUSAN TEKNOLOGIINDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOI
2001
KATA PENGANTAR
Modul Agroindustri 1 Agroind ustri peran prmpek dan
perkembangannya di Indonesia ini adalah merupakan bahan pengltlltlran ymg
digunakan untuk sebagai bahan Bantu ltljar matakuliah Pengantar Teknologi
Industri Pertanian jUlUsan Teknologi Industri Pertanian semester 3
Modul ini disusun sebagai pelengkap bagi kelas atau kelompok yang mengikvti
pengajaran bermodul pada semester bersangkutan dan 1ahun pengajaran yang
ditentukan yang penyelenggaraannya dilakukan secara parallel dengan Luliah
tatap muka biasa
Bagi mahasiswa yang akan menggunakan modul ini perhatikan baik baik
Petunjuk yang disertakan pada setiap modul dan selalu konsullasi kepada Dosen
atau Asisten pengajaran modul ini
Modul ini diharapkan dari tahun ke tahun akan dilakukan perbaikan dan
penyempumaan sesuai dengan kemajuan iptek dan industri serta kaitan dengan
kurikulum yang diberlakukan
Segala kritik dan masukan bagi perbaikan modul ini sangat dinantikan
Bogor 2g Oktober 2001
Penyusun
DAFTAR lSI
Halaman
KATA PENGANTAR
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL II
TUJUAN INSTRUKSIONAL
PENDAHULUAN L
PENGERTIAN DAN LATAR BELAKANG
POTENSI DAN PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI
PERAN TEKNOLOGI UNTUK PENGEMBANGAN
PERKEMBANGAN AGROINDUSTRI 2
- Pengertian dan Lingkup Agroindustri 2
- Penman Agroindustri dalam Perekonomian Indonesia 3
GLOBALISASI EKONOMI DUNIA 4
DI INDONESIA 5
- Perkembangan Agroindustri Prakrismon 5
- Perkembangan selama Krisis 6
- Perkembangan Agroindustri PltSca Krisis 6
AGROINDUSTRl 7
UJI KEMAMPUAN DIRI 10
PUST AKA ACUAN I I
I
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
1 Tujuan penyusunan modul ajar ini adalah membanlu mahaslswa
dalam mengikuti kuliah FTP 2000 Pengantar Teknologi Pert anian
2 (2- 0) pada semester 3 untuk kelas alau kelompok bermodul
2 Setiap modul bersifat lepas kecuali Modul Agroindustri 1 yang harus
dipelajari paling awal Setelah Modul Agroindustri I modul modul
berikutnya dapat diikuti secara bebas dan mandiri
3 Setiap modul terdiri atas empat bagian utama (i) tujuan instruksional
(ii) tubuh modul umumnya meliputi pendahuluan alau lalar belakang
bahasan ulama kesimpuJan alau rangkuman (iii) uji l-emampuu1l Jlfi
(self assessment) dan (iv) pustaka acuan
4 Pustaka acuan atau bahan bacaan dimaksudkan untuk penelusllfan
lebih lanjut alas suatu bahasan yang diungkap dalam tubuh modul
5 Mahasiswa berkewajiban menjawab atau mengerjakan uji
kemarnpuan diri dan diserahkan pada waktu yang telah ditentukan
Setiap uji kemarnpuan din mempunyai nilai 0 - 100 Untuk dapat
mengikuti modul benkutnyn mahasiswa harus meraih nilai minimum
setiap modul 56
6 Mahasiswa yang mendapat nilai dibawah 56 untuk suatu moduJ lak
diperkenankan melanjutkan modul selanjutnya sarnpai perolehan nilai
nya mencapai sebagaimana dicantumkan pada butir (5)
7 Nilai keseluruhan modul akan dinyalakan dalarn ralaan nilai dan
selanjutnya diubah ke nilai akademik sebagaimana berlaku di IPB
I
8 Bagi mahasisva yang menyelesaikan seluruh modul akan diberikan
sertifikat
9 Yakinkan bahwa modill yang diambil adaJah modill yang sah dan
berlaku karena setiap tahun modul tersebut selalu dilakukan perbaikan
danatau penyesuaian
10 Apabila ada hal-hal yang kurang jelas atau kurang difahami silahkan
menghubungi dosen png bersangkultUlbull
11 SELAMA T BELAJAR DENGAN MODUL DAN SllKSES
I
TUJUAN SAUDARA DALAM MEMPELAJARI MODUL INI ADALAH AGAR SUPAYA DAPAT
1 Menyebutkan pengertian dan lingkup agloindustli 2 Menjelaskan pelanan strategis agroindushi bagi pengembangan industri dan
perekonomian Indonesia 3 Mtmjelaskan tantangan dan perfvnan agroindustri Indonesia pada globalisasi
ekonomi bull 4 Menyebutkan produk produk pertanian yang mempunyai prospek untuk
dapat diunggulkan 5 Menerangkan peranan teknologi proses dalam peningkatan nilai tambah
agroindustri 6 Menyebutkan contoh pen~rapan teknologi ploses untuk meningkatkan hasil
pertanian menjadi produk unggulan 7 Menyebutkan kendala dan hambatan yang dihadapi dalam pengembangan
agroindustri di Indonesia
PENDAHULUAN
Kita sepantasnya bersyukur pada Tuhan atas karunianNya yang dilimpahkan kepada bangsa Indonesia berupa daratan yang membentang dari Sabang sampai Meruk~ dengan luas 1900 juta Ha dan terdiri atas 17800 pulau danlebih dari 5700 Ha berupa hamparan lautan nan biru Keanekaragaman hayati berupa tanaman hewan dan r1ikroba yang tak ada tandingannya didunia selayaknya menjadi modal dasar untuk dilestarikan dan dikembangkan menjadi komoditas atau produk yang bersaing diperdagangan global serta memberi kesejahteraan bagi rakyat Indonesia Selain itu kurang lebih 70 penduduk Indonesia bergerak dalam usaha pertanian Kondisi ini merupakan alasan kuat atau pemacu (driver) serta modal kuat bagi tumbuh industri yang berbasis pertanian atau agroindustri
Dengan lokasi yang terdiri at as pulau besar dan keeil terse but serta di katulistiwadan jumlah penduduk yang besar yang dapat merupakan pasar potensial merupakan modal untuk tumbuhnya industri perhubungan dan industri teknologi informasi dan komunikasi Gambaran singkat tersebut menyiratkan bahwa untuk pembangunan dan pengembangan industri Indonesia memiliki modal dasar sangal mendukung Perkembangan industri tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan warganya Ketiga industri yang harus dipilih Indonesia yaitu agroindustri industri perhubungan ibarat tiang bangunan rumah dengan fondasi indu$tri perSolahan (manufacturing base industry) Sebagai atap bangunan adalah industri teknologi infonnasi dan komunikasi Secara terkait masing masing industri tersebut akan berperan sebagai gerikut Industri pengolahan akan memasok segal a kebutuhan scktor ekonnomi
I
2
termasuk agroindustri dan industri perhubungan sehingga berfungsi dalam meinperkuat ketahanan negara Mesin pertumbuhan ekonomi (engine of growth) bertumpu pampda agroindustri dan industri perhubungan sedangkan industri informasi dan komunikasi akan memayungi dan memberikan informasi (pasar komoditas teknologi dll) Industri ini diharapkan mempakan pemacu pertumbuhan
l3erdasarkan tamsil bangunan tersebut konsep pengembanganindustridengan visi pertumlJuhan tinggi (high growth vision) dapat dirancang untuk memajukan Indonesia dengan Iaju pertumbuhan tertentL untuk jangka pendek dan jangka panjang
Dalam kaitan dengan pengikut kuliah dalam makalah ini bagian agroindustri akan dibahas lebih laniut Bahasan abn dimulai dengan pengertian agroindustri serta sedikit ilustrasi sejarah dan lingkupnya Beran dan arti strategis agroindustli akan menjadi bahasan berikutnya dengan didahului tentang globalisasi ekonomi dunia Arti pentig teknologi dalam peningkatan nilai tambah produk agroindustri merupakan penutup bahasan pertama Seri- seri bahasan berikutnya akan difokuskan lebih khusus hitan agroindustri dengan aspek lain Sebagai gambaran Seri Agroindustri 2 akan mempertelakan tentang penerapan bioteknologi pada agroindustri dan Seri Agroindustri 3 akan membahas tentallg agroindustri pedesaan serta arti penting kemitraan bagi usaha kecil menengah
PENGERTIAN DAN LATAR BELAKANG PERKEMBANGAN bull f
AGROINDUSTRI
Fakta sejarah telah membuktikan bahwa Belanda yang menjajah Indonesia sclama hampir 350 tahun mampu mengaduk hasil bumi Nusantara menjadi komoditas andala1 yang dapat memasok devisa untuk menopang perkenonoian yang dipimpin oleh ratu Wilhelmina di tanah rendah Netherlands Karet kopi teh kina tembakau gula serta minyak atsiri dan rempah-rempah adalah contoh produk van Oos Indie yang kala itu sangat terkenal didunia
Pengertian dan Lingkup Agroindustri Meskipun baru dipopulerkan di Indonesia pada tahun 1980-an agroindustri yang
antara lain diartikan sebagai industri yang mengolah hasil pertanian- seperti contoh diatas telah lama dikenal dan diterapkan di Indonesia semenjak zaman penjajahan Belanda abad ke 16 Secara eksplisit pengertian agroindustri pertama kali diungkapkan oleh Austin (1971) yaitu perusahaan yang memroses bahan Iiabati (berasal dari tanarran ) atau hewani (berasal atau dihasilkan oleh hewan) Proses yang diterapkan mencakup pengubahan dan pengawetan melalui perakukan fisik atau kimiawi penyimpanan pengemasan dan distribusi Produk agroindustri ini dapat mempakan produk yang merupakan p-oduk akhir yang siap dikonsumsi atau digunakan oleh manusia ataupun sehagai rroduk yang merupakan bahan baku induSlri lain
Pengertian lebih Iuas dicetuskan dalam Simposium Nasional Agroindustri I yang diselenggarakan oleh Jurusan Tekologi Industri Pertanian IPB yaitu sebagai berikut Agroind~stri adalah kegiatan yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan baku merancang dan menyediakan peralatan serta jasa untuk kegiatan tersebut Agroindustri dengan demikian mencakup Industri Pengolahan Hasil Pertanian (lPHP) Industri
3
Peralatan dan Mesin Pertanian (lPMP) dan InJustri Jasa Sektor Pertanian (IJSP) Industri Pengolahan Hasil Pertanian (IPHP) dapat dipilah menjadi 1 IPHP - Tanaman Pangan termasuk didalamnya adalah bahan pangan kay a
karbopidrat palawija dan hasil tanaman hortikultura 2 IPint Tanaman Perkebunan yaI~g meliputi tebu kopi teh karet kelapa kelapa
sawit tembakau cengkeh kakao vmili kayu manis dan lan lain 3 IPHP - Hasil Hutan yang mencakup produk kayu olahan dan non kayu seperti damar
rotan tengkawang dan hasil ikutan lain 4 IPHP-Perikanan yang meliputi pengolahan dan penyimpanan ikan dan hasil Jaut
segarpengalengan dan pengolahan serta hasil samping kuat 5 IPHP~ Peternakan yang mencakup tJengolahan daging segar susu kulit dan hasil
samping lainnya Industri Peralatan dan Mesin Pertanian dibagi menjadi dua kegiatan yaitu 1 IPMP- Budidaya Pertanian yang mencakup alat dan mesin pengolah lahan ( cangkul
traktor dam sebagainya )dan 2 IPMP - Pengolahan yang meliputi alat dan mesin pengoiahan berbagai komoditas
pertanian misalnya mesin penggiling padi medin perontok gabah mesin pengering unit pengolah gula dan sebagainya
Industri Jast Sektor Pertanian terdiri at as 1 IJSP - Perdagangan yang mencakup kegiatan pengankutan pengemasan serU
penyimpanan baik bahan baku maupun produk hasil industri terutama dari industri pengolahan hasil pertanian
2 IJSP Konsultasi kegiatannya meliputi segi perencanaan pengelolaan sampai pad a pengawasan mutu serta evaluasi dan penilaian proyek
3 dan IJSP- Komunikasi menyangkut teknologi perangkat lunak yang melibatkan penggunaan komputer serta alat komunikasi modern lainnya
Pada perkembangan dan wacana lebih lanjut agroindustri lebih banyak digunalltan dalam arti sempit yaitu industri yang mendayagunakan hasil pertanian sebagai bahan dasarnya
Simposium tersebut dapat dianggap sebagai cikalbakal wacana diskusi serta pengembangan agroindustri di Indonesia sampai akhirnya dapat dirumusknn selJagai strategi pembangunan nasional dalam GBHN 1993 (Anonim 1993) Definisi lain diberikan oleh Dominguez dan Andriano (1994) yang merupakan kegiatan yang salinghubung (interelasi) produksi pengolahan pengangkutan penyimpanan pendanaan pemasaran dan distribusi produk pertanian Dari pandangan para pakar sosial-ekonomi agroindustri ( pengolahan hasil pertanian ) merupakan bagian dari enam suo-sistem agribisnis)ang disepakati yaitu sub-sistem penyediaan sarana produksi tlan peralatan usaha tani pengolahan hasil pemasaran sarana dan pembinaan (Anonim 1995)
Peranan Agroindustri dalam Perekonomian Indonesia
Berdasarkan pengertian serta lingkup agroindustri diatas serta latarbelakang sosial ekonomi dan geogratis Indonesia agroindustri dapat diharapkan mcnjatli sub-scktor industri yang strategis Pengembangan agroindustri dihrapkanterjadi peningkatan nilai tambah hasil pertanian yang secara komparatif Indonesia merupakan penghasil utama komoditas pertanian penting
I
4
Nilai strategis agroindustri juga terletak pada poslsmya sebagai jembaian yang menghubungkan antara sektor pertanian pada kegiatan huJu dan sektor industri pada sektor hilirDengan pengembangan agroindustri secara tepat dan baik diharapkan dapat ditingkatkan (a)jumlah tenaga kerja (b) pendapatan petani(c) volume ekspor dan devisa yang diperoleh (dO pangsa pasar baik domestik maupun internasional (e) niJai tukar produk hasil pertanian dan (t) penyediaan bahan baku industri Penduduk Indonesia yang bekerja di sektor pertanian mencapai sekitar 60 dari tenaga kerja yang ada sedangkan di sektor industri pengolahan 10 sektor perdagangan 146 sektor jasa 120 dan lain lain 74 Dengan demikian dari aspek sosial ekonomi perkembangan agroindustri dan agribisnis diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan sebagian besar penduduk tersebut Dalam pembangunan dan pengembangan agroindustri memasuki abad 21 ini tidak dapat dilepaskan dari globalisasi ekonomi dan perdagagan yang sedang melanda di Indonesia Paragraf berikut mengungkap globalisasi ekoncmi dan pengaruhnya terhadap peran dan prospek agroindustri Indonesia
GLOBALISASI EKONOlVlI DUNIA
Proses transfonnasi global yang dewasa ini sedang berlansung pada dasarnya digerakkan oleh tiga kekuatan besar yaitu perdagangan investasi dan produksi Dengan kata lain pengertian globalisasi bukan hanya menyangkut arus perdagangan bebas memasuki pasar di eluruh dunia sebagai akibat dari penurunanan dan penghapusan tarif tetapi juga tennasuk globalisasi di bidanh investasi dan produksi maupun teknologi Ketiga faktor diatas mempunyai kaitan yang erat dan saling menunjang Selamjutnya meningkatnya arus perdagangan akan mendorong peningkatan dan mobilitas investasi Peningkatan investasi tidak hanya akan mendorong penggunaan teknologi tetapi juga mendorong inovasi dan invensi ( penemuan ) proses dan atau produk baru (Porter 1992)
Peningkatan investasi dan produksi akan berdampak pada peningkatan kesempatan kerja yang pada gilirannya akan mendorong meningkatnya pendapatan masyarakat Sehingga secara kcseluruhan diharapkan tCljadi pcningkatan pula kesejahteraan masyarakat
Dalam salah satu kajian yang dilakukan oleh Sekretariat GATT ( Anonim 1(96) diprakirakan bahwa pada tahun 2005 perdagangan dunia akan meningbt sebesar 12 atau senilai US$ 745 milyar Dalam kaitan dengan ekspor Indonesia ketaikan terbesar akan teIjadi pada produk pakaian jadi (60) tekstil (34) pertanian (20) dan prvdul olahan agroindustri (19 )
Sedangkan Bank Dunia juga memprakirakan bahwa pada tahun 2010 sekitar 8 pertumbuhan produksi dunia akan dihasilkan oteh negara- negara sedang berkembang Dalam kurun tersebut diduga pertumbuhan produksi dunia meningkat dari 21 menjadi 27 dan perkembangan paling pesat akan terjadi dikawasan Asia Pasitik terutama Asia Timur dan Tenggara (Anonim 1997)
Dengan dasar anggapan bahwa kajian kajian tersebut diatas tak jauh menyimpang maka Indonesia yang tennasuk dalam negara Asia Pasifik dan saat sebelum krisis pernah mencapai tingkat pertumbuhan yang cukup bagus (7-10) dan diharapkan terjadi perbaikan kinerja pemerintahan baru (baca setelah era Reformasi ) - harus dapat
I
menempatkan tantangan dan persaingan global tersebut menjadi pemieu untuk memajukan perekonomian nasional
Globalisasi produksi dan industri adalah kemampuan menempatkan alur proses produksi d~ri pembu~tan kmponen atau bahan baku ke perakitan ~tau pengolah~n produk akhlr ke lokasl lokasl atau negara yang paling menguntungkan dl kawasan duma Proses produksi yang semula dilakukan secara terpadu di suatu tempat atau negara dalam eragiobalisasi dapat dan mungkin dipecah dan disebar ke seluruh penjujru dunia menurut pola yang secara keseluruhan mampu memberikan tingkat efisiensi paling optimal
Globalisasi produksi akan semakin mempercapat proses pengalihan ( transformasi ) strukturai melalui pengembangan teknologi baru dan tingkat penyebaran pemanfaatannya (rate of diffusion ) Melalui proses keterkaitan dengan perdagangan dan investasi pengembangan teknologi akan mampu menciptakan produk-produk dan pross barn serta berpengaruh terhadap perubahan di bidang kelembagaan organisasi dan sistem manajemen (Raillon 1996)
Apalagi biladilihat bahwa hampir sebagian besar dari laju pertumbuhan prcduksi global- akan dipasok dari negara berkembang Panga pasar hasil pertanian dan produk agroindustri masih amat sangat besar Tentu saja Indonesia dituntut untuk mampu mengembangkan sumberdaya pertanian lokal - keunggulan komparatif - agar dapat dihasilkan produk agroindustri yang kompetitif di pasar global Dalam pengertian kompetitif tidak hanya menyangkit jumlah dan mutu tetapi juga harga serta waktu penyampaian dan kelembagaan perdagangan internasional yang praktis ( Mangunwidjaja 1998) Dalam kaitan dengan strategi penciptaan keunggulan kompetitif pada sumberdaya komparatif pengembangan agroindustri melalui penerapan teknologi proses mempunyai arti penting Dalam penerapan dan pengembangannya harus dilakukan pemilihan secara nasionaL Berdasarkan proses pemilihan ini akan diperoleh sejumlah komoditas unggulan Indonesia Komoditas inilah yang harus di kembangkan secara tepat sasarap antara lain dengan penerapan proses baik secara sederhana maupun canggih seperti proses bioteknologis
POTENSI DAN PENGEMBANGAN AGROINDIJSTRI DI INDONESIA
Sumberdaya pertanian di Indonesia merupakan salah satu keunggulan yang secara sadar telah dijadikan salah satu pilar pemgangunan dalam bentuk agroindustri haik pada era orde baru reformasi dan saat ini Dalam GBHN 1999- 2004 pun ditegaskan bahwa salah satu strategi pembagunan industri adalah industri yang berbasis sumberd~ya lokal Salah satu diantaranya adalah agroindustri ( Anonirn 1999 ) Perkembangan agroindustri dapat diJihat dari tiga peri ode yaitu sebelum kri~is moneter tabun 1997 selama krisis dan pasca krisis (1999 - sekarang)
Perkembangan agroindustri pra krismon Sebelum terjadi krisis moneter tahun 1997 perkembangan agroindustri di berbagai cabang industri cukup menggembirakan lumlah perusahaan agroindustri dan penyerapan tenaga kerja selama Pelita VI terus meningkat masing-masing dengan rataan 641 dan
6
9 44 per tahun Demikian pula kinerja ekspor produk agrQindustri meningkat tajam s~lama tiga tahun terakhir sebelum krisis yaitu dari USD 165 miiyar (1995) menjadi 239 milyar (1997) atau dengan rataan pertumbuhan 22 4 per tahun Ekspor tersebut didominasi oleh kelompok produk olahan kelapa dan kelapa sawit hasil perkebunan (kakao biji jambu mete) hasil tanaman pangan serta produk peternakan dan perikanan
Perkembangan selama krisis Selama masa krisis walaupun sektor lain mengalami kemunduran atau pertumbuhan negatif agroindustri mampu bertahan daJam jumlah unit usaha yang beroperasi meskipun dari aspek tenaga kerja dan nilai ekspor terjadi penurui1an yaitu masingshymasing - 3016 dan - 1717 Kelompok agroindustri yang tetap mengalami pertumbuhan antara lain yang berbasi kelapa sawit pengolahan ubi kayu industri pengolahan ikan Kelompok agroindustri ini dapat berkembang dalam keadaa1 krisis karena tidak tidak tergantung pada bahan baku dan bahan tambahan impor serta pe)uang pasar ekspornya juga tetap besar Sedangkan kelompok agroindustri yang tetap dapat bertahan pada masa krisis adalah industri mie pengolahan susu dan industri tembakau yang disebabkan oleh peningkatan permintaan da)am negeri dan sifat industrinya yang padat karya Kelompok agroindustri yang mengalami penurunan antara lain industri pakan ternak dan makanan ringan Penurunan industri pakan ternak disebabkan keter~antungan impor bahan baku (bungkil kedelai tepung ikan premix dan obat-obatan) yang mencapai 71 Sedangkan penurunan pada industri makanan ringan lebih disebabkan oleh penunman daya beli masyarakt sebagai akibat krisis ekonomi
Perkembangan agroindustri pasca krisis Berdaslrkar data perkembangan ekspor tiga tahun terakhir terdapat
kecenderungan beberapa komoditas mengaJami pertumbuhan yang positif Produk tersebut middotadalah minyak sawit dan turunannya karet alami produk hasil laut bahan penyegar terutama kakao dan teh hortikultura dan makanan ringan kering ( Anonim 2000) Berdasarkan potensi yang dimiliki bebrapa komoditas dan produk agroindustri dapat
dikembangkan pada masa mendatang Kelompok produk ini memerlukan perbaikan teknologi proses agar mampu bersaing di pasar internasionaI Produk tersebut adalah produk berbasis pati hasil hutan non kayu kelapa dan turunanya minyak atisri dan flavor alamiah bahan polimer non karet hasillaut non ikan ( Mangunwidjaja 1993)
Dari kelompok produk agroindustri potensial tersebut Indonesia tak usah kawatir ersaing dengan negara lain dalam hal ketersediaan sumberdaya hayatinya baik dalam Jumlah atau jenisnya Sebagai contoh ragam jenis tanaman dan hewan yang merupakan sumber aroma dan flavor Indonesia mempunyai kekayaan yang tak tertandingi di dunia Selama ini kita hanya memanfaatkan tak lebih 10 jenis antra lain nilam akarwangi cengkeh sereh menta Sumber lain semisal dari bunga-bungan yang nilainya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan produk yang disebut belum banyak atau bahkan samasekali didayagunakan Yang terlebih penting dalam contoh minyak atsiri ini selama ini Indonesia hanya mampu menjual dalam bentuk produk minyak atsiri ( hasil penyulingan ekstraksi atau enflerasi ) padahal didalam minyak atsiri terkandung komponen utama penyusun wangi-wangian Komponen utama inilah yang merupakan bahan baku indLstri
I
7
parfum dan fragrance- dan tentunya mempunyai nilai tambah yang jauh amat tinggi dibandingkan harga minyak atsiri ( Mangunwid j aj a et aI 1996 ) Sebagai contbh perbandingan nilai 1 kg minyak cengkeh dibandingkan eugenol (komponen dalam minyak cengkeh) adalah US$ 2 dibanding US$ 5000- Gamberan serupa dapat diambil untuk semua jenis min yak atsiri Perancis sebagai negara yang tidak mempunyai bahan baku minyak atsiri justru berkembang pesat di dunia dalam industri hilir minyak atsiri ( parfum fragran dan isolat atsiri )
PERAN TEKNOLOGI UNTUK PENGEIVIBANGAN AGROINDUSTRI
Dalam pengembangan agroindusn di tingkat perusahaan skala besar atau BUMN sebagaimana dicanamgkan oleh Pemerintah penting artinya dijalin kemitraan dengan usaha dan kegiatan yang dilakukan industri kecil at au pedesaan Industri kecil ini dapat berperan dalam penyediaan atau penanganan serta pengolahan awal dari bah an baku yang akan diolah oleh industri besar ( Mangunwidjaja 1998 ) Sehingga dapat kasus minyak atsiri misalnya maka penyediaan baku sampai pengolahan minyak atsiri dikerjakan oleh industri keciL Minyak atsiri dari industri keeil atau pedesaan inilah yang kcmudian diolah oleh perusahaan besar (BUMN swasta ) dcngan tcknologi yang lebih clisien unluk dihasilkan produk hilir bernilai tambah tinggi Contoh serupa dapat diYembangkan untuk produk kimia-oleo (oleoehemicals ) baik dengan bahan dasar kelapa atau kelapa sawit
Bahwa pengembangan agroindustri di Indonesia selama ini banyak dililit oleh kendala hal ini tak dapat dipungkiri Salah satu kendala teknis adaJah kemampuan mengolah kita yang masih rendah Hal itu ditunjukkan dengan sebagian besar k1moditas pertanian yang diekspor merupakan bahan mentah dengan nilai indeks retensi pengolahan sebesar 071 - 075 Angka tersebut menunjukkan bahwa hanya 25 - 29 produk pertanian Indonesia yang diekspor dalam bentuk olahan Kondisi ini tentllsaja memperkecil nilai tambah yang diperoleh dari ekspor produk pertanian sehingga pengolahan lebih lanjut menjadi tuntutan bagi perkembangan agroindustri di era global m
Dalam lingkup pcrdagangan pengolahan hasil perlanian mcnjadi produk agroindustri ditujukan untuk meningkatkan nilai tam bah komoditas tersebut Semakin tinggi nilai produk olahan (seperti dicontohkan diatas) diharapkan devisa yang diterima oleh negara juga meningkat serta keuntungan yang diperoleh oleh para pelaku agroindustri juga relatif tinggi Konsepsi peningkatan nilai tambah agroindustri ini menjadi tema utama Simposium Nasional Agroindustri 111 tahun 1997 (Anonim 1997) Teknologi proses yang dapat diterapkan untuk agroindustri sangat beragam dan yang sederhana (fisik mekanik seperti pengEringan ) teknologi sedang (reaksi hidrolisis ) sampai ke teknologi tinggi (proses bioteknologis) Dengan ragam teknologi yang demikian luas maka diperlukan strategi pemilihan teknologi yang tepat untuk pengembangan agroindustri Strategi ini bertumpu pada prinsip dasar pendayagunaan sumberdaya pertanian yang merupakan keunggulan komparatif menjadi pf(lduk agroindustri unggulan yang mampu bersaing dipasaran dunia (keunggulan kompetitif)(Bagi fang tertarik untuk memahami strategi pemilihan tekn(logi dipersilahkan untuk membaca buku atau makalah bertaj uk tersebut )
Perkembangan iptek dan penerapannya di industri menyebabkan batasan suatu ranah (domain) iptek mengalami pembaharuan dari masa ke masa Demikian pula
8
dengan teknoiogi proses yang pada awal tahun 1940-an senantiasa dihubungkan dengan proses kimiawi (Austin1984) Dalam konteks tersebut teknologi proses diberi pengertian tentang tatacara berlandaskan ilmu pengetahuan untuk mengubah bahan secara kimiawi menjadi produk yang nilai ekonominya lebih tinggi Oleh karena selain proses kimiawi perlakuan fisik juga mampu meningkatkan nilai tambah suatu bahan cakupan ini kemudian dipilahkan menjadi Satuan Operasi (Unit operation) Dengan demikian teknologi proses diberi batasan tentang tatacara berlandaskan ilmu pengetahuan untuk mengubah secara kimiawi danatau fisik secara komersial suatu bahan menjadi produk (Gambar 1)
BAHAN MENTAH ----gt PENGUBAHAN(KONVERSIO------gt PRODUK - tkimiawil biokimiawi
fisiko mekanik
Gambar 1 Teknologi Proses
Berdasarkan batasan tersebut teknologi (proses) untuk agroindustri merupakan penerapan pengubahan (kimiawLbiokimiawi danat au fisik ) pad a hasil pertarian menjadi produk dengan nilai ekonomi yang lebih tinggi Produk agroindustri ini dapat merupakCln produk akhir yang siap dikonsumsi atau digunakan oleh manusia ataupun procuk yang merupakan bahan baku industri lain Dalam tahapan proses termasuk tahapan perlakuanproses hulu (pasca panen) penyiapan pengondisian pemilihan (sorta-i) dan lain lain serta proses hilir berupa pemisahan dan pemurnian produk (GalTbar 2)
BASIL ----gtPENyIAPAN---gt PENGUBAHAN---gt PEMISAHANIPERTANIAN PASCAPANEN - kimiawi ~ - biokimiawi PRODUK
fisiklmekanikmiddot PEMURNJAN
proses hulu proses utama proses hilir
Gambar 2 Teknologi Proses untuk Agroindustri
Sampai tahun 1980-an perguruan tinggi teknologi (kimia lingkungan pertanian farmasi) dalam kurikulum pendidikanya mengacu pada pemilahan tersebut yaitu satuan operasi (pengelompokan berdasarkan pengubahan fisik) dan satuan proses (pengelompokan berdasarkan pengubahan kimiawi) Dalam pendekatan ini tinjauan dtau telaahan teknologi proses menjadi lebih bersifat analisis Sehabis Perang Dunia II pendidikan rekayasa (teknik engineering) kimia terutama di Eropa berkembang pesat dengan pusatnya di Jerman dan Perancis dan pendekatan analisis parsial tersebut mulai ditinggalkan dan mengubahnya dengan pendekatan kearah lebih sintesis Dalam pendekatan ini teknologi proses dilihat sebagai sistem proses dan dicakup dalarn ranah rekayasa proses (process engineering) Dalam perkembangan berikutnya diparuh tahun 1970 dasar rekayasa proses itu diterapkan untuk konversi biokimiawi (enzimatik maupun mikrobial ) dan memunculkan ranah bam bioproses Dalam pendekatan rekayasa proses fokus lebih diarahkan pada tatacara untuk mencari atau merealisasikan langkah proses
I I
9
yang diperlukan untuk mengubah bahan menjadi prduk secara optirhal dan mengendalikan sistem pemroses beroperasl secara optImal (SoerawldJaJa 1992) Berdasarkan perkembangan tersebut bahasan dalam teknologi proses meliput sintesis optimasi pemodelan dan simulasi serta pengendalian proses (Rudd dan Watson 1988 Seider et aI 1999 Suryani dan Mangunwidjaja 2000)
Berikut disajikan contoh penerapan teknologi untuk produk produk agroindusui dari bertaraf sederhana sampai tinggi (Tabel I) Berdasarkan prospek yang baik penerapan bioteknologi untuk pengemabngan agroindustri akan dibahas tersendiri dalam Seri Agroindustri 2
Tabel 1 Penerapan Teknologi untuk Agroindllstri
Bahan TeknoJogi proses yang diterapkan
Padi penggilingan Ubikayu
Buah kelapa
Tebu
Daun teh Daun nilam Getah karet
Minyak nabati Minyak nabati
Minyak nilam Ubikayu
Onggok
Tetes tebu
Biji kakao
Tulang hewan Kulit udang
Limbah cair susu (Whey) Kayu
Pemilihan pemarutan ekstraksi pengayakan pengeringan Pengeringan pengempaan hidrolisis penyabunanpemucatan (bleaching) deodorisasi(penghilangan bau) Pemerasan evaporasi penjernihan (karbonasi sulfitasi) kristalisasi Pelayuan fermentasi pengeringan Penyulingan (distilasi ) Penggumpalan (koaguJasi) pengepresan pembentukan pengasapan Netralisasi esterifikasi Hidrolisis distilasi penyabunan (saponifi kasi)penambahan bahan bantu Isolasi ekstraksi pemurnian Pemarutan likuifaksi sakarifikasi isomerisasi pemisahan (kromatografi) Fermentasi kalsifikasi asidifikasi kristalisasi Fermentasi penggaraman kristalisasi
Fermentasi pengeringan penggilingan pengempaan formulasi Pemanasan pemisahan pengendapam Pengeringan penggilingan penghilangan protein (deproteinasi) penghilangan mine ral (demineral isasi) deasetilasi Ultrafiltrasi pengeringan
Penghancuran pemasakan (pulping) - dengan soda atau sui fit atau termo-
Produk
Beras Tapioka
Minyak goreng (kelapl)
Gula p8sir
Teh hitam Minyak nilam RSS (Rubber Smoked Sheet) Oleokimia (ester) Sabun
Isolat ( fragrance) Gula cair fruktosa
Asam sitrat
MSG (mono sodiu In g glutamat) Cokelat (chocolat)
Gelatin Khitin
Khitosan Konsentrat protein Konsentrat galaktosa Pulp
10
mekanis Penghancuran (beating) penghalusan KertasPulp (refining) penambahan bahan pengisi
Keterangan Minyak nabati adalah minyak yang diperoleh dari bahan yang berasal dari tanaman untuk membedakan dengan istilah minyaklemak hewani yang dibuat dari bahan berasal dari hewanJikan
UJI KEMAMPUAN-DIRI (Self- Assessment TestO
01 Jelaskan mengapa pengenbangan industri berbasis hasH pertanian mempunyli
arti penting dan strategis bagi Indonesia 02 Sebutkan beberapa pengertian tentang agroindustri Dari berbagai pengertia
tersebut sebutkan inti kesamaannya Pada pendekatan lain dalam pembangunan pertanian juga dikenal istilab agribisnis DapMkah SauJara menerangkan dimana pcsisi agroilldustri pada pendekatan agribisnis tersebut
03 lVleskipun pembangunan agroindustri diyakini sebagai salah satu program nasional yang prospektif tetapi pertumbuhannya masih banyak menghadapi kendala Dapatkah Saudara merinci kendala-kendala yang dihadapi oleh agroindustri
04 Dalam golbalisasi ekonomi dunia ini bagi Indonesia agroindustri masih tetap diyakini sebagai subsektor yang dapat dijadikan unggulan Bagaimana menu rut pendapat Saudara tentang hal tersebut
05 Dalam perkembangan ekspor produk agroindustri selama ini perolehan devisa dari produk agroindustri relatif kecil Jelaskan mengapa hal tersebut dapat terjadi
06 Dalam kaHan dengan butir 05 usaha apakah yang dapal dilakukan untuk meningkatkan niiai tam bah produk agroindustri
07 Berdasarkan contoh yang disajikan pada Tabel 1 sebutkan paling sedikit tiga contoh hasil pertanian yang dapat diproses menjadi produk agroindustri yang bernilai tam bah tinggi serta sebutkan teknologi proses yang dapat diterapka1
08 Dari makalahl bahan bacaan diatas adakah istilah yang Saudara baca dail tidak dimengerti artinya Bila ada tuliskan istilah tersebut pada kolom yang disediakan dibawah ini (Bila dirasa kurang Saudara dapat menggunakan lembar lain )
I I
11
PUSTAKA ACUAN
Anonim 1983 Simposium Nasional Agroindustri I Jurusan Teknologi Industri Pertanian
Fateta IPH Bogor
Anonim 1993 Garis Besar Haluan Negara Sekeetaris IvlPR Jakarta
Anonim 1995 Sistem strategi dan pengembangan agroindustri Badan Agribisis Deptan Jakarta
Anonim 1997 Simposium NasionalAgroindustri III Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fateta IPB Bogor
Anonim 1999 Butir-butir Garis Besar Haluan Negara 1999- 2004 Sekretariat MPR Jakarta
Anonim 2000 Perkembangan ekspor produk industri kimia hutan dan agro Direktorat Jendral Industri Kimia Hutan dan Agro Depperindag Jakarta
Austin lE 1981 Agroindustrial Project Analysis The John Hopkins University Press London
Austi GT 1984 Shreves Chemical Process Industries Fifth Editionlv1c Graw Hill Book CONew York
DominguezPG and Adriono LS 1994 BIMP-EAGA Agroindustrial COJperation A proposed frame work and plan of action USM (Mimeograph)
Mangunwidjaja D1993 State of the Art Pengembangan teknologi proses untuk agroindustri Makalah pada Forum Teknologi Dikti Depdikbud Cisarua 12 Nopember
Mangunwidjaja 0 Eriyatno and Boley F 1996 Feasibility study on the development of essential oil industry in Indonesia Business Innovation Center- Indonesia Jakarta (unpublisehed)
Mangunwidjaja D 1998 Agroindustri pedesaan untuk pemberdayaan ekonomi rakyat Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fateta IPB Bogor
Porter ME 1992 Competitive Strategy Techniques for Analysing Industries and Competitors The Free Press New York
Rudd DE and Watson CC1988 Strategy of Process Engineering Wiley International Edition
SeiderWD Seader JD and LewisDR 1999 Process Design Principles - Synthesis Analysis and Evaluation John Wiley and Sons Inc New York
I
12
bull
perawidjaja TH1992 Ruang lingkup penelitian dan pengembangan teknoogi proses lakalah pada Forum Komunikasi antar Peneliti Bidang Teknologi Proses Puslitbang imia Terapan LIPI Bandung
uryani A dan Mangunwidjaja D2000 Dasar Rekayasa Proses Direktorat Pembinaan enelitian dan Pengabdian pad a Masyarakat Dikti Depdiknas Jakarta (in press)
r I
I 1 I
KATA PENGANTAR
Modul Agroindustri 1 Agroind ustri peran prmpek dan
perkembangannya di Indonesia ini adalah merupakan bahan pengltlltlran ymg
digunakan untuk sebagai bahan Bantu ltljar matakuliah Pengantar Teknologi
Industri Pertanian jUlUsan Teknologi Industri Pertanian semester 3
Modul ini disusun sebagai pelengkap bagi kelas atau kelompok yang mengikvti
pengajaran bermodul pada semester bersangkutan dan 1ahun pengajaran yang
ditentukan yang penyelenggaraannya dilakukan secara parallel dengan Luliah
tatap muka biasa
Bagi mahasiswa yang akan menggunakan modul ini perhatikan baik baik
Petunjuk yang disertakan pada setiap modul dan selalu konsullasi kepada Dosen
atau Asisten pengajaran modul ini
Modul ini diharapkan dari tahun ke tahun akan dilakukan perbaikan dan
penyempumaan sesuai dengan kemajuan iptek dan industri serta kaitan dengan
kurikulum yang diberlakukan
Segala kritik dan masukan bagi perbaikan modul ini sangat dinantikan
Bogor 2g Oktober 2001
Penyusun
DAFTAR lSI
Halaman
KATA PENGANTAR
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL II
TUJUAN INSTRUKSIONAL
PENDAHULUAN L
PENGERTIAN DAN LATAR BELAKANG
POTENSI DAN PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI
PERAN TEKNOLOGI UNTUK PENGEMBANGAN
PERKEMBANGAN AGROINDUSTRI 2
- Pengertian dan Lingkup Agroindustri 2
- Penman Agroindustri dalam Perekonomian Indonesia 3
GLOBALISASI EKONOMI DUNIA 4
DI INDONESIA 5
- Perkembangan Agroindustri Prakrismon 5
- Perkembangan selama Krisis 6
- Perkembangan Agroindustri PltSca Krisis 6
AGROINDUSTRl 7
UJI KEMAMPUAN DIRI 10
PUST AKA ACUAN I I
I
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
1 Tujuan penyusunan modul ajar ini adalah membanlu mahaslswa
dalam mengikuti kuliah FTP 2000 Pengantar Teknologi Pert anian
2 (2- 0) pada semester 3 untuk kelas alau kelompok bermodul
2 Setiap modul bersifat lepas kecuali Modul Agroindustri 1 yang harus
dipelajari paling awal Setelah Modul Agroindustri I modul modul
berikutnya dapat diikuti secara bebas dan mandiri
3 Setiap modul terdiri atas empat bagian utama (i) tujuan instruksional
(ii) tubuh modul umumnya meliputi pendahuluan alau lalar belakang
bahasan ulama kesimpuJan alau rangkuman (iii) uji l-emampuu1l Jlfi
(self assessment) dan (iv) pustaka acuan
4 Pustaka acuan atau bahan bacaan dimaksudkan untuk penelusllfan
lebih lanjut alas suatu bahasan yang diungkap dalam tubuh modul
5 Mahasiswa berkewajiban menjawab atau mengerjakan uji
kemarnpuan diri dan diserahkan pada waktu yang telah ditentukan
Setiap uji kemarnpuan din mempunyai nilai 0 - 100 Untuk dapat
mengikuti modul benkutnyn mahasiswa harus meraih nilai minimum
setiap modul 56
6 Mahasiswa yang mendapat nilai dibawah 56 untuk suatu moduJ lak
diperkenankan melanjutkan modul selanjutnya sarnpai perolehan nilai
nya mencapai sebagaimana dicantumkan pada butir (5)
7 Nilai keseluruhan modul akan dinyalakan dalarn ralaan nilai dan
selanjutnya diubah ke nilai akademik sebagaimana berlaku di IPB
I
8 Bagi mahasisva yang menyelesaikan seluruh modul akan diberikan
sertifikat
9 Yakinkan bahwa modill yang diambil adaJah modill yang sah dan
berlaku karena setiap tahun modul tersebut selalu dilakukan perbaikan
danatau penyesuaian
10 Apabila ada hal-hal yang kurang jelas atau kurang difahami silahkan
menghubungi dosen png bersangkultUlbull
11 SELAMA T BELAJAR DENGAN MODUL DAN SllKSES
I
TUJUAN SAUDARA DALAM MEMPELAJARI MODUL INI ADALAH AGAR SUPAYA DAPAT
1 Menyebutkan pengertian dan lingkup agloindustli 2 Menjelaskan pelanan strategis agroindushi bagi pengembangan industri dan
perekonomian Indonesia 3 Mtmjelaskan tantangan dan perfvnan agroindustri Indonesia pada globalisasi
ekonomi bull 4 Menyebutkan produk produk pertanian yang mempunyai prospek untuk
dapat diunggulkan 5 Menerangkan peranan teknologi proses dalam peningkatan nilai tambah
agroindustri 6 Menyebutkan contoh pen~rapan teknologi ploses untuk meningkatkan hasil
pertanian menjadi produk unggulan 7 Menyebutkan kendala dan hambatan yang dihadapi dalam pengembangan
agroindustri di Indonesia
PENDAHULUAN
Kita sepantasnya bersyukur pada Tuhan atas karunianNya yang dilimpahkan kepada bangsa Indonesia berupa daratan yang membentang dari Sabang sampai Meruk~ dengan luas 1900 juta Ha dan terdiri atas 17800 pulau danlebih dari 5700 Ha berupa hamparan lautan nan biru Keanekaragaman hayati berupa tanaman hewan dan r1ikroba yang tak ada tandingannya didunia selayaknya menjadi modal dasar untuk dilestarikan dan dikembangkan menjadi komoditas atau produk yang bersaing diperdagangan global serta memberi kesejahteraan bagi rakyat Indonesia Selain itu kurang lebih 70 penduduk Indonesia bergerak dalam usaha pertanian Kondisi ini merupakan alasan kuat atau pemacu (driver) serta modal kuat bagi tumbuh industri yang berbasis pertanian atau agroindustri
Dengan lokasi yang terdiri at as pulau besar dan keeil terse but serta di katulistiwadan jumlah penduduk yang besar yang dapat merupakan pasar potensial merupakan modal untuk tumbuhnya industri perhubungan dan industri teknologi informasi dan komunikasi Gambaran singkat tersebut menyiratkan bahwa untuk pembangunan dan pengembangan industri Indonesia memiliki modal dasar sangal mendukung Perkembangan industri tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan warganya Ketiga industri yang harus dipilih Indonesia yaitu agroindustri industri perhubungan ibarat tiang bangunan rumah dengan fondasi indu$tri perSolahan (manufacturing base industry) Sebagai atap bangunan adalah industri teknologi infonnasi dan komunikasi Secara terkait masing masing industri tersebut akan berperan sebagai gerikut Industri pengolahan akan memasok segal a kebutuhan scktor ekonnomi
I
2
termasuk agroindustri dan industri perhubungan sehingga berfungsi dalam meinperkuat ketahanan negara Mesin pertumbuhan ekonomi (engine of growth) bertumpu pampda agroindustri dan industri perhubungan sedangkan industri informasi dan komunikasi akan memayungi dan memberikan informasi (pasar komoditas teknologi dll) Industri ini diharapkan mempakan pemacu pertumbuhan
l3erdasarkan tamsil bangunan tersebut konsep pengembanganindustridengan visi pertumlJuhan tinggi (high growth vision) dapat dirancang untuk memajukan Indonesia dengan Iaju pertumbuhan tertentL untuk jangka pendek dan jangka panjang
Dalam kaitan dengan pengikut kuliah dalam makalah ini bagian agroindustri akan dibahas lebih laniut Bahasan abn dimulai dengan pengertian agroindustri serta sedikit ilustrasi sejarah dan lingkupnya Beran dan arti strategis agroindustli akan menjadi bahasan berikutnya dengan didahului tentang globalisasi ekonomi dunia Arti pentig teknologi dalam peningkatan nilai tambah produk agroindustri merupakan penutup bahasan pertama Seri- seri bahasan berikutnya akan difokuskan lebih khusus hitan agroindustri dengan aspek lain Sebagai gambaran Seri Agroindustri 2 akan mempertelakan tentang penerapan bioteknologi pada agroindustri dan Seri Agroindustri 3 akan membahas tentallg agroindustri pedesaan serta arti penting kemitraan bagi usaha kecil menengah
PENGERTIAN DAN LATAR BELAKANG PERKEMBANGAN bull f
AGROINDUSTRI
Fakta sejarah telah membuktikan bahwa Belanda yang menjajah Indonesia sclama hampir 350 tahun mampu mengaduk hasil bumi Nusantara menjadi komoditas andala1 yang dapat memasok devisa untuk menopang perkenonoian yang dipimpin oleh ratu Wilhelmina di tanah rendah Netherlands Karet kopi teh kina tembakau gula serta minyak atsiri dan rempah-rempah adalah contoh produk van Oos Indie yang kala itu sangat terkenal didunia
Pengertian dan Lingkup Agroindustri Meskipun baru dipopulerkan di Indonesia pada tahun 1980-an agroindustri yang
antara lain diartikan sebagai industri yang mengolah hasil pertanian- seperti contoh diatas telah lama dikenal dan diterapkan di Indonesia semenjak zaman penjajahan Belanda abad ke 16 Secara eksplisit pengertian agroindustri pertama kali diungkapkan oleh Austin (1971) yaitu perusahaan yang memroses bahan Iiabati (berasal dari tanarran ) atau hewani (berasal atau dihasilkan oleh hewan) Proses yang diterapkan mencakup pengubahan dan pengawetan melalui perakukan fisik atau kimiawi penyimpanan pengemasan dan distribusi Produk agroindustri ini dapat mempakan produk yang merupakan p-oduk akhir yang siap dikonsumsi atau digunakan oleh manusia ataupun sehagai rroduk yang merupakan bahan baku induSlri lain
Pengertian lebih Iuas dicetuskan dalam Simposium Nasional Agroindustri I yang diselenggarakan oleh Jurusan Tekologi Industri Pertanian IPB yaitu sebagai berikut Agroind~stri adalah kegiatan yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan baku merancang dan menyediakan peralatan serta jasa untuk kegiatan tersebut Agroindustri dengan demikian mencakup Industri Pengolahan Hasil Pertanian (lPHP) Industri
3
Peralatan dan Mesin Pertanian (lPMP) dan InJustri Jasa Sektor Pertanian (IJSP) Industri Pengolahan Hasil Pertanian (IPHP) dapat dipilah menjadi 1 IPHP - Tanaman Pangan termasuk didalamnya adalah bahan pangan kay a
karbopidrat palawija dan hasil tanaman hortikultura 2 IPint Tanaman Perkebunan yaI~g meliputi tebu kopi teh karet kelapa kelapa
sawit tembakau cengkeh kakao vmili kayu manis dan lan lain 3 IPHP - Hasil Hutan yang mencakup produk kayu olahan dan non kayu seperti damar
rotan tengkawang dan hasil ikutan lain 4 IPHP-Perikanan yang meliputi pengolahan dan penyimpanan ikan dan hasil Jaut
segarpengalengan dan pengolahan serta hasil samping kuat 5 IPHP~ Peternakan yang mencakup tJengolahan daging segar susu kulit dan hasil
samping lainnya Industri Peralatan dan Mesin Pertanian dibagi menjadi dua kegiatan yaitu 1 IPMP- Budidaya Pertanian yang mencakup alat dan mesin pengolah lahan ( cangkul
traktor dam sebagainya )dan 2 IPMP - Pengolahan yang meliputi alat dan mesin pengoiahan berbagai komoditas
pertanian misalnya mesin penggiling padi medin perontok gabah mesin pengering unit pengolah gula dan sebagainya
Industri Jast Sektor Pertanian terdiri at as 1 IJSP - Perdagangan yang mencakup kegiatan pengankutan pengemasan serU
penyimpanan baik bahan baku maupun produk hasil industri terutama dari industri pengolahan hasil pertanian
2 IJSP Konsultasi kegiatannya meliputi segi perencanaan pengelolaan sampai pad a pengawasan mutu serta evaluasi dan penilaian proyek
3 dan IJSP- Komunikasi menyangkut teknologi perangkat lunak yang melibatkan penggunaan komputer serta alat komunikasi modern lainnya
Pada perkembangan dan wacana lebih lanjut agroindustri lebih banyak digunalltan dalam arti sempit yaitu industri yang mendayagunakan hasil pertanian sebagai bahan dasarnya
Simposium tersebut dapat dianggap sebagai cikalbakal wacana diskusi serta pengembangan agroindustri di Indonesia sampai akhirnya dapat dirumusknn selJagai strategi pembangunan nasional dalam GBHN 1993 (Anonim 1993) Definisi lain diberikan oleh Dominguez dan Andriano (1994) yang merupakan kegiatan yang salinghubung (interelasi) produksi pengolahan pengangkutan penyimpanan pendanaan pemasaran dan distribusi produk pertanian Dari pandangan para pakar sosial-ekonomi agroindustri ( pengolahan hasil pertanian ) merupakan bagian dari enam suo-sistem agribisnis)ang disepakati yaitu sub-sistem penyediaan sarana produksi tlan peralatan usaha tani pengolahan hasil pemasaran sarana dan pembinaan (Anonim 1995)
Peranan Agroindustri dalam Perekonomian Indonesia
Berdasarkan pengertian serta lingkup agroindustri diatas serta latarbelakang sosial ekonomi dan geogratis Indonesia agroindustri dapat diharapkan mcnjatli sub-scktor industri yang strategis Pengembangan agroindustri dihrapkanterjadi peningkatan nilai tambah hasil pertanian yang secara komparatif Indonesia merupakan penghasil utama komoditas pertanian penting
I
4
Nilai strategis agroindustri juga terletak pada poslsmya sebagai jembaian yang menghubungkan antara sektor pertanian pada kegiatan huJu dan sektor industri pada sektor hilirDengan pengembangan agroindustri secara tepat dan baik diharapkan dapat ditingkatkan (a)jumlah tenaga kerja (b) pendapatan petani(c) volume ekspor dan devisa yang diperoleh (dO pangsa pasar baik domestik maupun internasional (e) niJai tukar produk hasil pertanian dan (t) penyediaan bahan baku industri Penduduk Indonesia yang bekerja di sektor pertanian mencapai sekitar 60 dari tenaga kerja yang ada sedangkan di sektor industri pengolahan 10 sektor perdagangan 146 sektor jasa 120 dan lain lain 74 Dengan demikian dari aspek sosial ekonomi perkembangan agroindustri dan agribisnis diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan sebagian besar penduduk tersebut Dalam pembangunan dan pengembangan agroindustri memasuki abad 21 ini tidak dapat dilepaskan dari globalisasi ekonomi dan perdagagan yang sedang melanda di Indonesia Paragraf berikut mengungkap globalisasi ekoncmi dan pengaruhnya terhadap peran dan prospek agroindustri Indonesia
GLOBALISASI EKONOlVlI DUNIA
Proses transfonnasi global yang dewasa ini sedang berlansung pada dasarnya digerakkan oleh tiga kekuatan besar yaitu perdagangan investasi dan produksi Dengan kata lain pengertian globalisasi bukan hanya menyangkut arus perdagangan bebas memasuki pasar di eluruh dunia sebagai akibat dari penurunanan dan penghapusan tarif tetapi juga tennasuk globalisasi di bidanh investasi dan produksi maupun teknologi Ketiga faktor diatas mempunyai kaitan yang erat dan saling menunjang Selamjutnya meningkatnya arus perdagangan akan mendorong peningkatan dan mobilitas investasi Peningkatan investasi tidak hanya akan mendorong penggunaan teknologi tetapi juga mendorong inovasi dan invensi ( penemuan ) proses dan atau produk baru (Porter 1992)
Peningkatan investasi dan produksi akan berdampak pada peningkatan kesempatan kerja yang pada gilirannya akan mendorong meningkatnya pendapatan masyarakat Sehingga secara kcseluruhan diharapkan tCljadi pcningkatan pula kesejahteraan masyarakat
Dalam salah satu kajian yang dilakukan oleh Sekretariat GATT ( Anonim 1(96) diprakirakan bahwa pada tahun 2005 perdagangan dunia akan meningbt sebesar 12 atau senilai US$ 745 milyar Dalam kaitan dengan ekspor Indonesia ketaikan terbesar akan teIjadi pada produk pakaian jadi (60) tekstil (34) pertanian (20) dan prvdul olahan agroindustri (19 )
Sedangkan Bank Dunia juga memprakirakan bahwa pada tahun 2010 sekitar 8 pertumbuhan produksi dunia akan dihasilkan oteh negara- negara sedang berkembang Dalam kurun tersebut diduga pertumbuhan produksi dunia meningkat dari 21 menjadi 27 dan perkembangan paling pesat akan terjadi dikawasan Asia Pasitik terutama Asia Timur dan Tenggara (Anonim 1997)
Dengan dasar anggapan bahwa kajian kajian tersebut diatas tak jauh menyimpang maka Indonesia yang tennasuk dalam negara Asia Pasifik dan saat sebelum krisis pernah mencapai tingkat pertumbuhan yang cukup bagus (7-10) dan diharapkan terjadi perbaikan kinerja pemerintahan baru (baca setelah era Reformasi ) - harus dapat
I
menempatkan tantangan dan persaingan global tersebut menjadi pemieu untuk memajukan perekonomian nasional
Globalisasi produksi dan industri adalah kemampuan menempatkan alur proses produksi d~ri pembu~tan kmponen atau bahan baku ke perakitan ~tau pengolah~n produk akhlr ke lokasl lokasl atau negara yang paling menguntungkan dl kawasan duma Proses produksi yang semula dilakukan secara terpadu di suatu tempat atau negara dalam eragiobalisasi dapat dan mungkin dipecah dan disebar ke seluruh penjujru dunia menurut pola yang secara keseluruhan mampu memberikan tingkat efisiensi paling optimal
Globalisasi produksi akan semakin mempercapat proses pengalihan ( transformasi ) strukturai melalui pengembangan teknologi baru dan tingkat penyebaran pemanfaatannya (rate of diffusion ) Melalui proses keterkaitan dengan perdagangan dan investasi pengembangan teknologi akan mampu menciptakan produk-produk dan pross barn serta berpengaruh terhadap perubahan di bidang kelembagaan organisasi dan sistem manajemen (Raillon 1996)
Apalagi biladilihat bahwa hampir sebagian besar dari laju pertumbuhan prcduksi global- akan dipasok dari negara berkembang Panga pasar hasil pertanian dan produk agroindustri masih amat sangat besar Tentu saja Indonesia dituntut untuk mampu mengembangkan sumberdaya pertanian lokal - keunggulan komparatif - agar dapat dihasilkan produk agroindustri yang kompetitif di pasar global Dalam pengertian kompetitif tidak hanya menyangkit jumlah dan mutu tetapi juga harga serta waktu penyampaian dan kelembagaan perdagangan internasional yang praktis ( Mangunwidjaja 1998) Dalam kaitan dengan strategi penciptaan keunggulan kompetitif pada sumberdaya komparatif pengembangan agroindustri melalui penerapan teknologi proses mempunyai arti penting Dalam penerapan dan pengembangannya harus dilakukan pemilihan secara nasionaL Berdasarkan proses pemilihan ini akan diperoleh sejumlah komoditas unggulan Indonesia Komoditas inilah yang harus di kembangkan secara tepat sasarap antara lain dengan penerapan proses baik secara sederhana maupun canggih seperti proses bioteknologis
POTENSI DAN PENGEMBANGAN AGROINDIJSTRI DI INDONESIA
Sumberdaya pertanian di Indonesia merupakan salah satu keunggulan yang secara sadar telah dijadikan salah satu pilar pemgangunan dalam bentuk agroindustri haik pada era orde baru reformasi dan saat ini Dalam GBHN 1999- 2004 pun ditegaskan bahwa salah satu strategi pembagunan industri adalah industri yang berbasis sumberd~ya lokal Salah satu diantaranya adalah agroindustri ( Anonirn 1999 ) Perkembangan agroindustri dapat diJihat dari tiga peri ode yaitu sebelum kri~is moneter tabun 1997 selama krisis dan pasca krisis (1999 - sekarang)
Perkembangan agroindustri pra krismon Sebelum terjadi krisis moneter tahun 1997 perkembangan agroindustri di berbagai cabang industri cukup menggembirakan lumlah perusahaan agroindustri dan penyerapan tenaga kerja selama Pelita VI terus meningkat masing-masing dengan rataan 641 dan
6
9 44 per tahun Demikian pula kinerja ekspor produk agrQindustri meningkat tajam s~lama tiga tahun terakhir sebelum krisis yaitu dari USD 165 miiyar (1995) menjadi 239 milyar (1997) atau dengan rataan pertumbuhan 22 4 per tahun Ekspor tersebut didominasi oleh kelompok produk olahan kelapa dan kelapa sawit hasil perkebunan (kakao biji jambu mete) hasil tanaman pangan serta produk peternakan dan perikanan
Perkembangan selama krisis Selama masa krisis walaupun sektor lain mengalami kemunduran atau pertumbuhan negatif agroindustri mampu bertahan daJam jumlah unit usaha yang beroperasi meskipun dari aspek tenaga kerja dan nilai ekspor terjadi penurui1an yaitu masingshymasing - 3016 dan - 1717 Kelompok agroindustri yang tetap mengalami pertumbuhan antara lain yang berbasi kelapa sawit pengolahan ubi kayu industri pengolahan ikan Kelompok agroindustri ini dapat berkembang dalam keadaa1 krisis karena tidak tidak tergantung pada bahan baku dan bahan tambahan impor serta pe)uang pasar ekspornya juga tetap besar Sedangkan kelompok agroindustri yang tetap dapat bertahan pada masa krisis adalah industri mie pengolahan susu dan industri tembakau yang disebabkan oleh peningkatan permintaan da)am negeri dan sifat industrinya yang padat karya Kelompok agroindustri yang mengalami penurunan antara lain industri pakan ternak dan makanan ringan Penurunan industri pakan ternak disebabkan keter~antungan impor bahan baku (bungkil kedelai tepung ikan premix dan obat-obatan) yang mencapai 71 Sedangkan penurunan pada industri makanan ringan lebih disebabkan oleh penunman daya beli masyarakt sebagai akibat krisis ekonomi
Perkembangan agroindustri pasca krisis Berdaslrkar data perkembangan ekspor tiga tahun terakhir terdapat
kecenderungan beberapa komoditas mengaJami pertumbuhan yang positif Produk tersebut middotadalah minyak sawit dan turunannya karet alami produk hasil laut bahan penyegar terutama kakao dan teh hortikultura dan makanan ringan kering ( Anonim 2000) Berdasarkan potensi yang dimiliki bebrapa komoditas dan produk agroindustri dapat
dikembangkan pada masa mendatang Kelompok produk ini memerlukan perbaikan teknologi proses agar mampu bersaing di pasar internasionaI Produk tersebut adalah produk berbasis pati hasil hutan non kayu kelapa dan turunanya minyak atisri dan flavor alamiah bahan polimer non karet hasillaut non ikan ( Mangunwidjaja 1993)
Dari kelompok produk agroindustri potensial tersebut Indonesia tak usah kawatir ersaing dengan negara lain dalam hal ketersediaan sumberdaya hayatinya baik dalam Jumlah atau jenisnya Sebagai contoh ragam jenis tanaman dan hewan yang merupakan sumber aroma dan flavor Indonesia mempunyai kekayaan yang tak tertandingi di dunia Selama ini kita hanya memanfaatkan tak lebih 10 jenis antra lain nilam akarwangi cengkeh sereh menta Sumber lain semisal dari bunga-bungan yang nilainya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan produk yang disebut belum banyak atau bahkan samasekali didayagunakan Yang terlebih penting dalam contoh minyak atsiri ini selama ini Indonesia hanya mampu menjual dalam bentuk produk minyak atsiri ( hasil penyulingan ekstraksi atau enflerasi ) padahal didalam minyak atsiri terkandung komponen utama penyusun wangi-wangian Komponen utama inilah yang merupakan bahan baku indLstri
I
7
parfum dan fragrance- dan tentunya mempunyai nilai tambah yang jauh amat tinggi dibandingkan harga minyak atsiri ( Mangunwid j aj a et aI 1996 ) Sebagai contbh perbandingan nilai 1 kg minyak cengkeh dibandingkan eugenol (komponen dalam minyak cengkeh) adalah US$ 2 dibanding US$ 5000- Gamberan serupa dapat diambil untuk semua jenis min yak atsiri Perancis sebagai negara yang tidak mempunyai bahan baku minyak atsiri justru berkembang pesat di dunia dalam industri hilir minyak atsiri ( parfum fragran dan isolat atsiri )
PERAN TEKNOLOGI UNTUK PENGEIVIBANGAN AGROINDUSTRI
Dalam pengembangan agroindusn di tingkat perusahaan skala besar atau BUMN sebagaimana dicanamgkan oleh Pemerintah penting artinya dijalin kemitraan dengan usaha dan kegiatan yang dilakukan industri kecil at au pedesaan Industri kecil ini dapat berperan dalam penyediaan atau penanganan serta pengolahan awal dari bah an baku yang akan diolah oleh industri besar ( Mangunwidjaja 1998 ) Sehingga dapat kasus minyak atsiri misalnya maka penyediaan baku sampai pengolahan minyak atsiri dikerjakan oleh industri keciL Minyak atsiri dari industri keeil atau pedesaan inilah yang kcmudian diolah oleh perusahaan besar (BUMN swasta ) dcngan tcknologi yang lebih clisien unluk dihasilkan produk hilir bernilai tambah tinggi Contoh serupa dapat diYembangkan untuk produk kimia-oleo (oleoehemicals ) baik dengan bahan dasar kelapa atau kelapa sawit
Bahwa pengembangan agroindustri di Indonesia selama ini banyak dililit oleh kendala hal ini tak dapat dipungkiri Salah satu kendala teknis adaJah kemampuan mengolah kita yang masih rendah Hal itu ditunjukkan dengan sebagian besar k1moditas pertanian yang diekspor merupakan bahan mentah dengan nilai indeks retensi pengolahan sebesar 071 - 075 Angka tersebut menunjukkan bahwa hanya 25 - 29 produk pertanian Indonesia yang diekspor dalam bentuk olahan Kondisi ini tentllsaja memperkecil nilai tambah yang diperoleh dari ekspor produk pertanian sehingga pengolahan lebih lanjut menjadi tuntutan bagi perkembangan agroindustri di era global m
Dalam lingkup pcrdagangan pengolahan hasil perlanian mcnjadi produk agroindustri ditujukan untuk meningkatkan nilai tam bah komoditas tersebut Semakin tinggi nilai produk olahan (seperti dicontohkan diatas) diharapkan devisa yang diterima oleh negara juga meningkat serta keuntungan yang diperoleh oleh para pelaku agroindustri juga relatif tinggi Konsepsi peningkatan nilai tambah agroindustri ini menjadi tema utama Simposium Nasional Agroindustri 111 tahun 1997 (Anonim 1997) Teknologi proses yang dapat diterapkan untuk agroindustri sangat beragam dan yang sederhana (fisik mekanik seperti pengEringan ) teknologi sedang (reaksi hidrolisis ) sampai ke teknologi tinggi (proses bioteknologis) Dengan ragam teknologi yang demikian luas maka diperlukan strategi pemilihan teknologi yang tepat untuk pengembangan agroindustri Strategi ini bertumpu pada prinsip dasar pendayagunaan sumberdaya pertanian yang merupakan keunggulan komparatif menjadi pf(lduk agroindustri unggulan yang mampu bersaing dipasaran dunia (keunggulan kompetitif)(Bagi fang tertarik untuk memahami strategi pemilihan tekn(logi dipersilahkan untuk membaca buku atau makalah bertaj uk tersebut )
Perkembangan iptek dan penerapannya di industri menyebabkan batasan suatu ranah (domain) iptek mengalami pembaharuan dari masa ke masa Demikian pula
8
dengan teknoiogi proses yang pada awal tahun 1940-an senantiasa dihubungkan dengan proses kimiawi (Austin1984) Dalam konteks tersebut teknologi proses diberi pengertian tentang tatacara berlandaskan ilmu pengetahuan untuk mengubah bahan secara kimiawi menjadi produk yang nilai ekonominya lebih tinggi Oleh karena selain proses kimiawi perlakuan fisik juga mampu meningkatkan nilai tambah suatu bahan cakupan ini kemudian dipilahkan menjadi Satuan Operasi (Unit operation) Dengan demikian teknologi proses diberi batasan tentang tatacara berlandaskan ilmu pengetahuan untuk mengubah secara kimiawi danatau fisik secara komersial suatu bahan menjadi produk (Gambar 1)
BAHAN MENTAH ----gt PENGUBAHAN(KONVERSIO------gt PRODUK - tkimiawil biokimiawi
fisiko mekanik
Gambar 1 Teknologi Proses
Berdasarkan batasan tersebut teknologi (proses) untuk agroindustri merupakan penerapan pengubahan (kimiawLbiokimiawi danat au fisik ) pad a hasil pertarian menjadi produk dengan nilai ekonomi yang lebih tinggi Produk agroindustri ini dapat merupakCln produk akhir yang siap dikonsumsi atau digunakan oleh manusia ataupun procuk yang merupakan bahan baku industri lain Dalam tahapan proses termasuk tahapan perlakuanproses hulu (pasca panen) penyiapan pengondisian pemilihan (sorta-i) dan lain lain serta proses hilir berupa pemisahan dan pemurnian produk (GalTbar 2)
BASIL ----gtPENyIAPAN---gt PENGUBAHAN---gt PEMISAHANIPERTANIAN PASCAPANEN - kimiawi ~ - biokimiawi PRODUK
fisiklmekanikmiddot PEMURNJAN
proses hulu proses utama proses hilir
Gambar 2 Teknologi Proses untuk Agroindustri
Sampai tahun 1980-an perguruan tinggi teknologi (kimia lingkungan pertanian farmasi) dalam kurikulum pendidikanya mengacu pada pemilahan tersebut yaitu satuan operasi (pengelompokan berdasarkan pengubahan fisik) dan satuan proses (pengelompokan berdasarkan pengubahan kimiawi) Dalam pendekatan ini tinjauan dtau telaahan teknologi proses menjadi lebih bersifat analisis Sehabis Perang Dunia II pendidikan rekayasa (teknik engineering) kimia terutama di Eropa berkembang pesat dengan pusatnya di Jerman dan Perancis dan pendekatan analisis parsial tersebut mulai ditinggalkan dan mengubahnya dengan pendekatan kearah lebih sintesis Dalam pendekatan ini teknologi proses dilihat sebagai sistem proses dan dicakup dalarn ranah rekayasa proses (process engineering) Dalam perkembangan berikutnya diparuh tahun 1970 dasar rekayasa proses itu diterapkan untuk konversi biokimiawi (enzimatik maupun mikrobial ) dan memunculkan ranah bam bioproses Dalam pendekatan rekayasa proses fokus lebih diarahkan pada tatacara untuk mencari atau merealisasikan langkah proses
I I
9
yang diperlukan untuk mengubah bahan menjadi prduk secara optirhal dan mengendalikan sistem pemroses beroperasl secara optImal (SoerawldJaJa 1992) Berdasarkan perkembangan tersebut bahasan dalam teknologi proses meliput sintesis optimasi pemodelan dan simulasi serta pengendalian proses (Rudd dan Watson 1988 Seider et aI 1999 Suryani dan Mangunwidjaja 2000)
Berikut disajikan contoh penerapan teknologi untuk produk produk agroindusui dari bertaraf sederhana sampai tinggi (Tabel I) Berdasarkan prospek yang baik penerapan bioteknologi untuk pengemabngan agroindustri akan dibahas tersendiri dalam Seri Agroindustri 2
Tabel 1 Penerapan Teknologi untuk Agroindllstri
Bahan TeknoJogi proses yang diterapkan
Padi penggilingan Ubikayu
Buah kelapa
Tebu
Daun teh Daun nilam Getah karet
Minyak nabati Minyak nabati
Minyak nilam Ubikayu
Onggok
Tetes tebu
Biji kakao
Tulang hewan Kulit udang
Limbah cair susu (Whey) Kayu
Pemilihan pemarutan ekstraksi pengayakan pengeringan Pengeringan pengempaan hidrolisis penyabunanpemucatan (bleaching) deodorisasi(penghilangan bau) Pemerasan evaporasi penjernihan (karbonasi sulfitasi) kristalisasi Pelayuan fermentasi pengeringan Penyulingan (distilasi ) Penggumpalan (koaguJasi) pengepresan pembentukan pengasapan Netralisasi esterifikasi Hidrolisis distilasi penyabunan (saponifi kasi)penambahan bahan bantu Isolasi ekstraksi pemurnian Pemarutan likuifaksi sakarifikasi isomerisasi pemisahan (kromatografi) Fermentasi kalsifikasi asidifikasi kristalisasi Fermentasi penggaraman kristalisasi
Fermentasi pengeringan penggilingan pengempaan formulasi Pemanasan pemisahan pengendapam Pengeringan penggilingan penghilangan protein (deproteinasi) penghilangan mine ral (demineral isasi) deasetilasi Ultrafiltrasi pengeringan
Penghancuran pemasakan (pulping) - dengan soda atau sui fit atau termo-
Produk
Beras Tapioka
Minyak goreng (kelapl)
Gula p8sir
Teh hitam Minyak nilam RSS (Rubber Smoked Sheet) Oleokimia (ester) Sabun
Isolat ( fragrance) Gula cair fruktosa
Asam sitrat
MSG (mono sodiu In g glutamat) Cokelat (chocolat)
Gelatin Khitin
Khitosan Konsentrat protein Konsentrat galaktosa Pulp
10
mekanis Penghancuran (beating) penghalusan KertasPulp (refining) penambahan bahan pengisi
Keterangan Minyak nabati adalah minyak yang diperoleh dari bahan yang berasal dari tanaman untuk membedakan dengan istilah minyaklemak hewani yang dibuat dari bahan berasal dari hewanJikan
UJI KEMAMPUAN-DIRI (Self- Assessment TestO
01 Jelaskan mengapa pengenbangan industri berbasis hasH pertanian mempunyli
arti penting dan strategis bagi Indonesia 02 Sebutkan beberapa pengertian tentang agroindustri Dari berbagai pengertia
tersebut sebutkan inti kesamaannya Pada pendekatan lain dalam pembangunan pertanian juga dikenal istilab agribisnis DapMkah SauJara menerangkan dimana pcsisi agroilldustri pada pendekatan agribisnis tersebut
03 lVleskipun pembangunan agroindustri diyakini sebagai salah satu program nasional yang prospektif tetapi pertumbuhannya masih banyak menghadapi kendala Dapatkah Saudara merinci kendala-kendala yang dihadapi oleh agroindustri
04 Dalam golbalisasi ekonomi dunia ini bagi Indonesia agroindustri masih tetap diyakini sebagai subsektor yang dapat dijadikan unggulan Bagaimana menu rut pendapat Saudara tentang hal tersebut
05 Dalam perkembangan ekspor produk agroindustri selama ini perolehan devisa dari produk agroindustri relatif kecil Jelaskan mengapa hal tersebut dapat terjadi
06 Dalam kaHan dengan butir 05 usaha apakah yang dapal dilakukan untuk meningkatkan niiai tam bah produk agroindustri
07 Berdasarkan contoh yang disajikan pada Tabel 1 sebutkan paling sedikit tiga contoh hasil pertanian yang dapat diproses menjadi produk agroindustri yang bernilai tam bah tinggi serta sebutkan teknologi proses yang dapat diterapka1
08 Dari makalahl bahan bacaan diatas adakah istilah yang Saudara baca dail tidak dimengerti artinya Bila ada tuliskan istilah tersebut pada kolom yang disediakan dibawah ini (Bila dirasa kurang Saudara dapat menggunakan lembar lain )
I I
11
PUSTAKA ACUAN
Anonim 1983 Simposium Nasional Agroindustri I Jurusan Teknologi Industri Pertanian
Fateta IPH Bogor
Anonim 1993 Garis Besar Haluan Negara Sekeetaris IvlPR Jakarta
Anonim 1995 Sistem strategi dan pengembangan agroindustri Badan Agribisis Deptan Jakarta
Anonim 1997 Simposium NasionalAgroindustri III Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fateta IPB Bogor
Anonim 1999 Butir-butir Garis Besar Haluan Negara 1999- 2004 Sekretariat MPR Jakarta
Anonim 2000 Perkembangan ekspor produk industri kimia hutan dan agro Direktorat Jendral Industri Kimia Hutan dan Agro Depperindag Jakarta
Austin lE 1981 Agroindustrial Project Analysis The John Hopkins University Press London
Austi GT 1984 Shreves Chemical Process Industries Fifth Editionlv1c Graw Hill Book CONew York
DominguezPG and Adriono LS 1994 BIMP-EAGA Agroindustrial COJperation A proposed frame work and plan of action USM (Mimeograph)
Mangunwidjaja D1993 State of the Art Pengembangan teknologi proses untuk agroindustri Makalah pada Forum Teknologi Dikti Depdikbud Cisarua 12 Nopember
Mangunwidjaja 0 Eriyatno and Boley F 1996 Feasibility study on the development of essential oil industry in Indonesia Business Innovation Center- Indonesia Jakarta (unpublisehed)
Mangunwidjaja D 1998 Agroindustri pedesaan untuk pemberdayaan ekonomi rakyat Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fateta IPB Bogor
Porter ME 1992 Competitive Strategy Techniques for Analysing Industries and Competitors The Free Press New York
Rudd DE and Watson CC1988 Strategy of Process Engineering Wiley International Edition
SeiderWD Seader JD and LewisDR 1999 Process Design Principles - Synthesis Analysis and Evaluation John Wiley and Sons Inc New York
I
12
bull
perawidjaja TH1992 Ruang lingkup penelitian dan pengembangan teknoogi proses lakalah pada Forum Komunikasi antar Peneliti Bidang Teknologi Proses Puslitbang imia Terapan LIPI Bandung
uryani A dan Mangunwidjaja D2000 Dasar Rekayasa Proses Direktorat Pembinaan enelitian dan Pengabdian pad a Masyarakat Dikti Depdiknas Jakarta (in press)
r I
I 1 I
DAFTAR lSI
Halaman
KATA PENGANTAR
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL II
TUJUAN INSTRUKSIONAL
PENDAHULUAN L
PENGERTIAN DAN LATAR BELAKANG
POTENSI DAN PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI
PERAN TEKNOLOGI UNTUK PENGEMBANGAN
PERKEMBANGAN AGROINDUSTRI 2
- Pengertian dan Lingkup Agroindustri 2
- Penman Agroindustri dalam Perekonomian Indonesia 3
GLOBALISASI EKONOMI DUNIA 4
DI INDONESIA 5
- Perkembangan Agroindustri Prakrismon 5
- Perkembangan selama Krisis 6
- Perkembangan Agroindustri PltSca Krisis 6
AGROINDUSTRl 7
UJI KEMAMPUAN DIRI 10
PUST AKA ACUAN I I
I
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
1 Tujuan penyusunan modul ajar ini adalah membanlu mahaslswa
dalam mengikuti kuliah FTP 2000 Pengantar Teknologi Pert anian
2 (2- 0) pada semester 3 untuk kelas alau kelompok bermodul
2 Setiap modul bersifat lepas kecuali Modul Agroindustri 1 yang harus
dipelajari paling awal Setelah Modul Agroindustri I modul modul
berikutnya dapat diikuti secara bebas dan mandiri
3 Setiap modul terdiri atas empat bagian utama (i) tujuan instruksional
(ii) tubuh modul umumnya meliputi pendahuluan alau lalar belakang
bahasan ulama kesimpuJan alau rangkuman (iii) uji l-emampuu1l Jlfi
(self assessment) dan (iv) pustaka acuan
4 Pustaka acuan atau bahan bacaan dimaksudkan untuk penelusllfan
lebih lanjut alas suatu bahasan yang diungkap dalam tubuh modul
5 Mahasiswa berkewajiban menjawab atau mengerjakan uji
kemarnpuan diri dan diserahkan pada waktu yang telah ditentukan
Setiap uji kemarnpuan din mempunyai nilai 0 - 100 Untuk dapat
mengikuti modul benkutnyn mahasiswa harus meraih nilai minimum
setiap modul 56
6 Mahasiswa yang mendapat nilai dibawah 56 untuk suatu moduJ lak
diperkenankan melanjutkan modul selanjutnya sarnpai perolehan nilai
nya mencapai sebagaimana dicantumkan pada butir (5)
7 Nilai keseluruhan modul akan dinyalakan dalarn ralaan nilai dan
selanjutnya diubah ke nilai akademik sebagaimana berlaku di IPB
I
8 Bagi mahasisva yang menyelesaikan seluruh modul akan diberikan
sertifikat
9 Yakinkan bahwa modill yang diambil adaJah modill yang sah dan
berlaku karena setiap tahun modul tersebut selalu dilakukan perbaikan
danatau penyesuaian
10 Apabila ada hal-hal yang kurang jelas atau kurang difahami silahkan
menghubungi dosen png bersangkultUlbull
11 SELAMA T BELAJAR DENGAN MODUL DAN SllKSES
I
TUJUAN SAUDARA DALAM MEMPELAJARI MODUL INI ADALAH AGAR SUPAYA DAPAT
1 Menyebutkan pengertian dan lingkup agloindustli 2 Menjelaskan pelanan strategis agroindushi bagi pengembangan industri dan
perekonomian Indonesia 3 Mtmjelaskan tantangan dan perfvnan agroindustri Indonesia pada globalisasi
ekonomi bull 4 Menyebutkan produk produk pertanian yang mempunyai prospek untuk
dapat diunggulkan 5 Menerangkan peranan teknologi proses dalam peningkatan nilai tambah
agroindustri 6 Menyebutkan contoh pen~rapan teknologi ploses untuk meningkatkan hasil
pertanian menjadi produk unggulan 7 Menyebutkan kendala dan hambatan yang dihadapi dalam pengembangan
agroindustri di Indonesia
PENDAHULUAN
Kita sepantasnya bersyukur pada Tuhan atas karunianNya yang dilimpahkan kepada bangsa Indonesia berupa daratan yang membentang dari Sabang sampai Meruk~ dengan luas 1900 juta Ha dan terdiri atas 17800 pulau danlebih dari 5700 Ha berupa hamparan lautan nan biru Keanekaragaman hayati berupa tanaman hewan dan r1ikroba yang tak ada tandingannya didunia selayaknya menjadi modal dasar untuk dilestarikan dan dikembangkan menjadi komoditas atau produk yang bersaing diperdagangan global serta memberi kesejahteraan bagi rakyat Indonesia Selain itu kurang lebih 70 penduduk Indonesia bergerak dalam usaha pertanian Kondisi ini merupakan alasan kuat atau pemacu (driver) serta modal kuat bagi tumbuh industri yang berbasis pertanian atau agroindustri
Dengan lokasi yang terdiri at as pulau besar dan keeil terse but serta di katulistiwadan jumlah penduduk yang besar yang dapat merupakan pasar potensial merupakan modal untuk tumbuhnya industri perhubungan dan industri teknologi informasi dan komunikasi Gambaran singkat tersebut menyiratkan bahwa untuk pembangunan dan pengembangan industri Indonesia memiliki modal dasar sangal mendukung Perkembangan industri tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan warganya Ketiga industri yang harus dipilih Indonesia yaitu agroindustri industri perhubungan ibarat tiang bangunan rumah dengan fondasi indu$tri perSolahan (manufacturing base industry) Sebagai atap bangunan adalah industri teknologi infonnasi dan komunikasi Secara terkait masing masing industri tersebut akan berperan sebagai gerikut Industri pengolahan akan memasok segal a kebutuhan scktor ekonnomi
I
2
termasuk agroindustri dan industri perhubungan sehingga berfungsi dalam meinperkuat ketahanan negara Mesin pertumbuhan ekonomi (engine of growth) bertumpu pampda agroindustri dan industri perhubungan sedangkan industri informasi dan komunikasi akan memayungi dan memberikan informasi (pasar komoditas teknologi dll) Industri ini diharapkan mempakan pemacu pertumbuhan
l3erdasarkan tamsil bangunan tersebut konsep pengembanganindustridengan visi pertumlJuhan tinggi (high growth vision) dapat dirancang untuk memajukan Indonesia dengan Iaju pertumbuhan tertentL untuk jangka pendek dan jangka panjang
Dalam kaitan dengan pengikut kuliah dalam makalah ini bagian agroindustri akan dibahas lebih laniut Bahasan abn dimulai dengan pengertian agroindustri serta sedikit ilustrasi sejarah dan lingkupnya Beran dan arti strategis agroindustli akan menjadi bahasan berikutnya dengan didahului tentang globalisasi ekonomi dunia Arti pentig teknologi dalam peningkatan nilai tambah produk agroindustri merupakan penutup bahasan pertama Seri- seri bahasan berikutnya akan difokuskan lebih khusus hitan agroindustri dengan aspek lain Sebagai gambaran Seri Agroindustri 2 akan mempertelakan tentang penerapan bioteknologi pada agroindustri dan Seri Agroindustri 3 akan membahas tentallg agroindustri pedesaan serta arti penting kemitraan bagi usaha kecil menengah
PENGERTIAN DAN LATAR BELAKANG PERKEMBANGAN bull f
AGROINDUSTRI
Fakta sejarah telah membuktikan bahwa Belanda yang menjajah Indonesia sclama hampir 350 tahun mampu mengaduk hasil bumi Nusantara menjadi komoditas andala1 yang dapat memasok devisa untuk menopang perkenonoian yang dipimpin oleh ratu Wilhelmina di tanah rendah Netherlands Karet kopi teh kina tembakau gula serta minyak atsiri dan rempah-rempah adalah contoh produk van Oos Indie yang kala itu sangat terkenal didunia
Pengertian dan Lingkup Agroindustri Meskipun baru dipopulerkan di Indonesia pada tahun 1980-an agroindustri yang
antara lain diartikan sebagai industri yang mengolah hasil pertanian- seperti contoh diatas telah lama dikenal dan diterapkan di Indonesia semenjak zaman penjajahan Belanda abad ke 16 Secara eksplisit pengertian agroindustri pertama kali diungkapkan oleh Austin (1971) yaitu perusahaan yang memroses bahan Iiabati (berasal dari tanarran ) atau hewani (berasal atau dihasilkan oleh hewan) Proses yang diterapkan mencakup pengubahan dan pengawetan melalui perakukan fisik atau kimiawi penyimpanan pengemasan dan distribusi Produk agroindustri ini dapat mempakan produk yang merupakan p-oduk akhir yang siap dikonsumsi atau digunakan oleh manusia ataupun sehagai rroduk yang merupakan bahan baku induSlri lain
Pengertian lebih Iuas dicetuskan dalam Simposium Nasional Agroindustri I yang diselenggarakan oleh Jurusan Tekologi Industri Pertanian IPB yaitu sebagai berikut Agroind~stri adalah kegiatan yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan baku merancang dan menyediakan peralatan serta jasa untuk kegiatan tersebut Agroindustri dengan demikian mencakup Industri Pengolahan Hasil Pertanian (lPHP) Industri
3
Peralatan dan Mesin Pertanian (lPMP) dan InJustri Jasa Sektor Pertanian (IJSP) Industri Pengolahan Hasil Pertanian (IPHP) dapat dipilah menjadi 1 IPHP - Tanaman Pangan termasuk didalamnya adalah bahan pangan kay a
karbopidrat palawija dan hasil tanaman hortikultura 2 IPint Tanaman Perkebunan yaI~g meliputi tebu kopi teh karet kelapa kelapa
sawit tembakau cengkeh kakao vmili kayu manis dan lan lain 3 IPHP - Hasil Hutan yang mencakup produk kayu olahan dan non kayu seperti damar
rotan tengkawang dan hasil ikutan lain 4 IPHP-Perikanan yang meliputi pengolahan dan penyimpanan ikan dan hasil Jaut
segarpengalengan dan pengolahan serta hasil samping kuat 5 IPHP~ Peternakan yang mencakup tJengolahan daging segar susu kulit dan hasil
samping lainnya Industri Peralatan dan Mesin Pertanian dibagi menjadi dua kegiatan yaitu 1 IPMP- Budidaya Pertanian yang mencakup alat dan mesin pengolah lahan ( cangkul
traktor dam sebagainya )dan 2 IPMP - Pengolahan yang meliputi alat dan mesin pengoiahan berbagai komoditas
pertanian misalnya mesin penggiling padi medin perontok gabah mesin pengering unit pengolah gula dan sebagainya
Industri Jast Sektor Pertanian terdiri at as 1 IJSP - Perdagangan yang mencakup kegiatan pengankutan pengemasan serU
penyimpanan baik bahan baku maupun produk hasil industri terutama dari industri pengolahan hasil pertanian
2 IJSP Konsultasi kegiatannya meliputi segi perencanaan pengelolaan sampai pad a pengawasan mutu serta evaluasi dan penilaian proyek
3 dan IJSP- Komunikasi menyangkut teknologi perangkat lunak yang melibatkan penggunaan komputer serta alat komunikasi modern lainnya
Pada perkembangan dan wacana lebih lanjut agroindustri lebih banyak digunalltan dalam arti sempit yaitu industri yang mendayagunakan hasil pertanian sebagai bahan dasarnya
Simposium tersebut dapat dianggap sebagai cikalbakal wacana diskusi serta pengembangan agroindustri di Indonesia sampai akhirnya dapat dirumusknn selJagai strategi pembangunan nasional dalam GBHN 1993 (Anonim 1993) Definisi lain diberikan oleh Dominguez dan Andriano (1994) yang merupakan kegiatan yang salinghubung (interelasi) produksi pengolahan pengangkutan penyimpanan pendanaan pemasaran dan distribusi produk pertanian Dari pandangan para pakar sosial-ekonomi agroindustri ( pengolahan hasil pertanian ) merupakan bagian dari enam suo-sistem agribisnis)ang disepakati yaitu sub-sistem penyediaan sarana produksi tlan peralatan usaha tani pengolahan hasil pemasaran sarana dan pembinaan (Anonim 1995)
Peranan Agroindustri dalam Perekonomian Indonesia
Berdasarkan pengertian serta lingkup agroindustri diatas serta latarbelakang sosial ekonomi dan geogratis Indonesia agroindustri dapat diharapkan mcnjatli sub-scktor industri yang strategis Pengembangan agroindustri dihrapkanterjadi peningkatan nilai tambah hasil pertanian yang secara komparatif Indonesia merupakan penghasil utama komoditas pertanian penting
I
4
Nilai strategis agroindustri juga terletak pada poslsmya sebagai jembaian yang menghubungkan antara sektor pertanian pada kegiatan huJu dan sektor industri pada sektor hilirDengan pengembangan agroindustri secara tepat dan baik diharapkan dapat ditingkatkan (a)jumlah tenaga kerja (b) pendapatan petani(c) volume ekspor dan devisa yang diperoleh (dO pangsa pasar baik domestik maupun internasional (e) niJai tukar produk hasil pertanian dan (t) penyediaan bahan baku industri Penduduk Indonesia yang bekerja di sektor pertanian mencapai sekitar 60 dari tenaga kerja yang ada sedangkan di sektor industri pengolahan 10 sektor perdagangan 146 sektor jasa 120 dan lain lain 74 Dengan demikian dari aspek sosial ekonomi perkembangan agroindustri dan agribisnis diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan sebagian besar penduduk tersebut Dalam pembangunan dan pengembangan agroindustri memasuki abad 21 ini tidak dapat dilepaskan dari globalisasi ekonomi dan perdagagan yang sedang melanda di Indonesia Paragraf berikut mengungkap globalisasi ekoncmi dan pengaruhnya terhadap peran dan prospek agroindustri Indonesia
GLOBALISASI EKONOlVlI DUNIA
Proses transfonnasi global yang dewasa ini sedang berlansung pada dasarnya digerakkan oleh tiga kekuatan besar yaitu perdagangan investasi dan produksi Dengan kata lain pengertian globalisasi bukan hanya menyangkut arus perdagangan bebas memasuki pasar di eluruh dunia sebagai akibat dari penurunanan dan penghapusan tarif tetapi juga tennasuk globalisasi di bidanh investasi dan produksi maupun teknologi Ketiga faktor diatas mempunyai kaitan yang erat dan saling menunjang Selamjutnya meningkatnya arus perdagangan akan mendorong peningkatan dan mobilitas investasi Peningkatan investasi tidak hanya akan mendorong penggunaan teknologi tetapi juga mendorong inovasi dan invensi ( penemuan ) proses dan atau produk baru (Porter 1992)
Peningkatan investasi dan produksi akan berdampak pada peningkatan kesempatan kerja yang pada gilirannya akan mendorong meningkatnya pendapatan masyarakat Sehingga secara kcseluruhan diharapkan tCljadi pcningkatan pula kesejahteraan masyarakat
Dalam salah satu kajian yang dilakukan oleh Sekretariat GATT ( Anonim 1(96) diprakirakan bahwa pada tahun 2005 perdagangan dunia akan meningbt sebesar 12 atau senilai US$ 745 milyar Dalam kaitan dengan ekspor Indonesia ketaikan terbesar akan teIjadi pada produk pakaian jadi (60) tekstil (34) pertanian (20) dan prvdul olahan agroindustri (19 )
Sedangkan Bank Dunia juga memprakirakan bahwa pada tahun 2010 sekitar 8 pertumbuhan produksi dunia akan dihasilkan oteh negara- negara sedang berkembang Dalam kurun tersebut diduga pertumbuhan produksi dunia meningkat dari 21 menjadi 27 dan perkembangan paling pesat akan terjadi dikawasan Asia Pasitik terutama Asia Timur dan Tenggara (Anonim 1997)
Dengan dasar anggapan bahwa kajian kajian tersebut diatas tak jauh menyimpang maka Indonesia yang tennasuk dalam negara Asia Pasifik dan saat sebelum krisis pernah mencapai tingkat pertumbuhan yang cukup bagus (7-10) dan diharapkan terjadi perbaikan kinerja pemerintahan baru (baca setelah era Reformasi ) - harus dapat
I
menempatkan tantangan dan persaingan global tersebut menjadi pemieu untuk memajukan perekonomian nasional
Globalisasi produksi dan industri adalah kemampuan menempatkan alur proses produksi d~ri pembu~tan kmponen atau bahan baku ke perakitan ~tau pengolah~n produk akhlr ke lokasl lokasl atau negara yang paling menguntungkan dl kawasan duma Proses produksi yang semula dilakukan secara terpadu di suatu tempat atau negara dalam eragiobalisasi dapat dan mungkin dipecah dan disebar ke seluruh penjujru dunia menurut pola yang secara keseluruhan mampu memberikan tingkat efisiensi paling optimal
Globalisasi produksi akan semakin mempercapat proses pengalihan ( transformasi ) strukturai melalui pengembangan teknologi baru dan tingkat penyebaran pemanfaatannya (rate of diffusion ) Melalui proses keterkaitan dengan perdagangan dan investasi pengembangan teknologi akan mampu menciptakan produk-produk dan pross barn serta berpengaruh terhadap perubahan di bidang kelembagaan organisasi dan sistem manajemen (Raillon 1996)
Apalagi biladilihat bahwa hampir sebagian besar dari laju pertumbuhan prcduksi global- akan dipasok dari negara berkembang Panga pasar hasil pertanian dan produk agroindustri masih amat sangat besar Tentu saja Indonesia dituntut untuk mampu mengembangkan sumberdaya pertanian lokal - keunggulan komparatif - agar dapat dihasilkan produk agroindustri yang kompetitif di pasar global Dalam pengertian kompetitif tidak hanya menyangkit jumlah dan mutu tetapi juga harga serta waktu penyampaian dan kelembagaan perdagangan internasional yang praktis ( Mangunwidjaja 1998) Dalam kaitan dengan strategi penciptaan keunggulan kompetitif pada sumberdaya komparatif pengembangan agroindustri melalui penerapan teknologi proses mempunyai arti penting Dalam penerapan dan pengembangannya harus dilakukan pemilihan secara nasionaL Berdasarkan proses pemilihan ini akan diperoleh sejumlah komoditas unggulan Indonesia Komoditas inilah yang harus di kembangkan secara tepat sasarap antara lain dengan penerapan proses baik secara sederhana maupun canggih seperti proses bioteknologis
POTENSI DAN PENGEMBANGAN AGROINDIJSTRI DI INDONESIA
Sumberdaya pertanian di Indonesia merupakan salah satu keunggulan yang secara sadar telah dijadikan salah satu pilar pemgangunan dalam bentuk agroindustri haik pada era orde baru reformasi dan saat ini Dalam GBHN 1999- 2004 pun ditegaskan bahwa salah satu strategi pembagunan industri adalah industri yang berbasis sumberd~ya lokal Salah satu diantaranya adalah agroindustri ( Anonirn 1999 ) Perkembangan agroindustri dapat diJihat dari tiga peri ode yaitu sebelum kri~is moneter tabun 1997 selama krisis dan pasca krisis (1999 - sekarang)
Perkembangan agroindustri pra krismon Sebelum terjadi krisis moneter tahun 1997 perkembangan agroindustri di berbagai cabang industri cukup menggembirakan lumlah perusahaan agroindustri dan penyerapan tenaga kerja selama Pelita VI terus meningkat masing-masing dengan rataan 641 dan
6
9 44 per tahun Demikian pula kinerja ekspor produk agrQindustri meningkat tajam s~lama tiga tahun terakhir sebelum krisis yaitu dari USD 165 miiyar (1995) menjadi 239 milyar (1997) atau dengan rataan pertumbuhan 22 4 per tahun Ekspor tersebut didominasi oleh kelompok produk olahan kelapa dan kelapa sawit hasil perkebunan (kakao biji jambu mete) hasil tanaman pangan serta produk peternakan dan perikanan
Perkembangan selama krisis Selama masa krisis walaupun sektor lain mengalami kemunduran atau pertumbuhan negatif agroindustri mampu bertahan daJam jumlah unit usaha yang beroperasi meskipun dari aspek tenaga kerja dan nilai ekspor terjadi penurui1an yaitu masingshymasing - 3016 dan - 1717 Kelompok agroindustri yang tetap mengalami pertumbuhan antara lain yang berbasi kelapa sawit pengolahan ubi kayu industri pengolahan ikan Kelompok agroindustri ini dapat berkembang dalam keadaa1 krisis karena tidak tidak tergantung pada bahan baku dan bahan tambahan impor serta pe)uang pasar ekspornya juga tetap besar Sedangkan kelompok agroindustri yang tetap dapat bertahan pada masa krisis adalah industri mie pengolahan susu dan industri tembakau yang disebabkan oleh peningkatan permintaan da)am negeri dan sifat industrinya yang padat karya Kelompok agroindustri yang mengalami penurunan antara lain industri pakan ternak dan makanan ringan Penurunan industri pakan ternak disebabkan keter~antungan impor bahan baku (bungkil kedelai tepung ikan premix dan obat-obatan) yang mencapai 71 Sedangkan penurunan pada industri makanan ringan lebih disebabkan oleh penunman daya beli masyarakt sebagai akibat krisis ekonomi
Perkembangan agroindustri pasca krisis Berdaslrkar data perkembangan ekspor tiga tahun terakhir terdapat
kecenderungan beberapa komoditas mengaJami pertumbuhan yang positif Produk tersebut middotadalah minyak sawit dan turunannya karet alami produk hasil laut bahan penyegar terutama kakao dan teh hortikultura dan makanan ringan kering ( Anonim 2000) Berdasarkan potensi yang dimiliki bebrapa komoditas dan produk agroindustri dapat
dikembangkan pada masa mendatang Kelompok produk ini memerlukan perbaikan teknologi proses agar mampu bersaing di pasar internasionaI Produk tersebut adalah produk berbasis pati hasil hutan non kayu kelapa dan turunanya minyak atisri dan flavor alamiah bahan polimer non karet hasillaut non ikan ( Mangunwidjaja 1993)
Dari kelompok produk agroindustri potensial tersebut Indonesia tak usah kawatir ersaing dengan negara lain dalam hal ketersediaan sumberdaya hayatinya baik dalam Jumlah atau jenisnya Sebagai contoh ragam jenis tanaman dan hewan yang merupakan sumber aroma dan flavor Indonesia mempunyai kekayaan yang tak tertandingi di dunia Selama ini kita hanya memanfaatkan tak lebih 10 jenis antra lain nilam akarwangi cengkeh sereh menta Sumber lain semisal dari bunga-bungan yang nilainya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan produk yang disebut belum banyak atau bahkan samasekali didayagunakan Yang terlebih penting dalam contoh minyak atsiri ini selama ini Indonesia hanya mampu menjual dalam bentuk produk minyak atsiri ( hasil penyulingan ekstraksi atau enflerasi ) padahal didalam minyak atsiri terkandung komponen utama penyusun wangi-wangian Komponen utama inilah yang merupakan bahan baku indLstri
I
7
parfum dan fragrance- dan tentunya mempunyai nilai tambah yang jauh amat tinggi dibandingkan harga minyak atsiri ( Mangunwid j aj a et aI 1996 ) Sebagai contbh perbandingan nilai 1 kg minyak cengkeh dibandingkan eugenol (komponen dalam minyak cengkeh) adalah US$ 2 dibanding US$ 5000- Gamberan serupa dapat diambil untuk semua jenis min yak atsiri Perancis sebagai negara yang tidak mempunyai bahan baku minyak atsiri justru berkembang pesat di dunia dalam industri hilir minyak atsiri ( parfum fragran dan isolat atsiri )
PERAN TEKNOLOGI UNTUK PENGEIVIBANGAN AGROINDUSTRI
Dalam pengembangan agroindusn di tingkat perusahaan skala besar atau BUMN sebagaimana dicanamgkan oleh Pemerintah penting artinya dijalin kemitraan dengan usaha dan kegiatan yang dilakukan industri kecil at au pedesaan Industri kecil ini dapat berperan dalam penyediaan atau penanganan serta pengolahan awal dari bah an baku yang akan diolah oleh industri besar ( Mangunwidjaja 1998 ) Sehingga dapat kasus minyak atsiri misalnya maka penyediaan baku sampai pengolahan minyak atsiri dikerjakan oleh industri keciL Minyak atsiri dari industri keeil atau pedesaan inilah yang kcmudian diolah oleh perusahaan besar (BUMN swasta ) dcngan tcknologi yang lebih clisien unluk dihasilkan produk hilir bernilai tambah tinggi Contoh serupa dapat diYembangkan untuk produk kimia-oleo (oleoehemicals ) baik dengan bahan dasar kelapa atau kelapa sawit
Bahwa pengembangan agroindustri di Indonesia selama ini banyak dililit oleh kendala hal ini tak dapat dipungkiri Salah satu kendala teknis adaJah kemampuan mengolah kita yang masih rendah Hal itu ditunjukkan dengan sebagian besar k1moditas pertanian yang diekspor merupakan bahan mentah dengan nilai indeks retensi pengolahan sebesar 071 - 075 Angka tersebut menunjukkan bahwa hanya 25 - 29 produk pertanian Indonesia yang diekspor dalam bentuk olahan Kondisi ini tentllsaja memperkecil nilai tambah yang diperoleh dari ekspor produk pertanian sehingga pengolahan lebih lanjut menjadi tuntutan bagi perkembangan agroindustri di era global m
Dalam lingkup pcrdagangan pengolahan hasil perlanian mcnjadi produk agroindustri ditujukan untuk meningkatkan nilai tam bah komoditas tersebut Semakin tinggi nilai produk olahan (seperti dicontohkan diatas) diharapkan devisa yang diterima oleh negara juga meningkat serta keuntungan yang diperoleh oleh para pelaku agroindustri juga relatif tinggi Konsepsi peningkatan nilai tambah agroindustri ini menjadi tema utama Simposium Nasional Agroindustri 111 tahun 1997 (Anonim 1997) Teknologi proses yang dapat diterapkan untuk agroindustri sangat beragam dan yang sederhana (fisik mekanik seperti pengEringan ) teknologi sedang (reaksi hidrolisis ) sampai ke teknologi tinggi (proses bioteknologis) Dengan ragam teknologi yang demikian luas maka diperlukan strategi pemilihan teknologi yang tepat untuk pengembangan agroindustri Strategi ini bertumpu pada prinsip dasar pendayagunaan sumberdaya pertanian yang merupakan keunggulan komparatif menjadi pf(lduk agroindustri unggulan yang mampu bersaing dipasaran dunia (keunggulan kompetitif)(Bagi fang tertarik untuk memahami strategi pemilihan tekn(logi dipersilahkan untuk membaca buku atau makalah bertaj uk tersebut )
Perkembangan iptek dan penerapannya di industri menyebabkan batasan suatu ranah (domain) iptek mengalami pembaharuan dari masa ke masa Demikian pula
8
dengan teknoiogi proses yang pada awal tahun 1940-an senantiasa dihubungkan dengan proses kimiawi (Austin1984) Dalam konteks tersebut teknologi proses diberi pengertian tentang tatacara berlandaskan ilmu pengetahuan untuk mengubah bahan secara kimiawi menjadi produk yang nilai ekonominya lebih tinggi Oleh karena selain proses kimiawi perlakuan fisik juga mampu meningkatkan nilai tambah suatu bahan cakupan ini kemudian dipilahkan menjadi Satuan Operasi (Unit operation) Dengan demikian teknologi proses diberi batasan tentang tatacara berlandaskan ilmu pengetahuan untuk mengubah secara kimiawi danatau fisik secara komersial suatu bahan menjadi produk (Gambar 1)
BAHAN MENTAH ----gt PENGUBAHAN(KONVERSIO------gt PRODUK - tkimiawil biokimiawi
fisiko mekanik
Gambar 1 Teknologi Proses
Berdasarkan batasan tersebut teknologi (proses) untuk agroindustri merupakan penerapan pengubahan (kimiawLbiokimiawi danat au fisik ) pad a hasil pertarian menjadi produk dengan nilai ekonomi yang lebih tinggi Produk agroindustri ini dapat merupakCln produk akhir yang siap dikonsumsi atau digunakan oleh manusia ataupun procuk yang merupakan bahan baku industri lain Dalam tahapan proses termasuk tahapan perlakuanproses hulu (pasca panen) penyiapan pengondisian pemilihan (sorta-i) dan lain lain serta proses hilir berupa pemisahan dan pemurnian produk (GalTbar 2)
BASIL ----gtPENyIAPAN---gt PENGUBAHAN---gt PEMISAHANIPERTANIAN PASCAPANEN - kimiawi ~ - biokimiawi PRODUK
fisiklmekanikmiddot PEMURNJAN
proses hulu proses utama proses hilir
Gambar 2 Teknologi Proses untuk Agroindustri
Sampai tahun 1980-an perguruan tinggi teknologi (kimia lingkungan pertanian farmasi) dalam kurikulum pendidikanya mengacu pada pemilahan tersebut yaitu satuan operasi (pengelompokan berdasarkan pengubahan fisik) dan satuan proses (pengelompokan berdasarkan pengubahan kimiawi) Dalam pendekatan ini tinjauan dtau telaahan teknologi proses menjadi lebih bersifat analisis Sehabis Perang Dunia II pendidikan rekayasa (teknik engineering) kimia terutama di Eropa berkembang pesat dengan pusatnya di Jerman dan Perancis dan pendekatan analisis parsial tersebut mulai ditinggalkan dan mengubahnya dengan pendekatan kearah lebih sintesis Dalam pendekatan ini teknologi proses dilihat sebagai sistem proses dan dicakup dalarn ranah rekayasa proses (process engineering) Dalam perkembangan berikutnya diparuh tahun 1970 dasar rekayasa proses itu diterapkan untuk konversi biokimiawi (enzimatik maupun mikrobial ) dan memunculkan ranah bam bioproses Dalam pendekatan rekayasa proses fokus lebih diarahkan pada tatacara untuk mencari atau merealisasikan langkah proses
I I
9
yang diperlukan untuk mengubah bahan menjadi prduk secara optirhal dan mengendalikan sistem pemroses beroperasl secara optImal (SoerawldJaJa 1992) Berdasarkan perkembangan tersebut bahasan dalam teknologi proses meliput sintesis optimasi pemodelan dan simulasi serta pengendalian proses (Rudd dan Watson 1988 Seider et aI 1999 Suryani dan Mangunwidjaja 2000)
Berikut disajikan contoh penerapan teknologi untuk produk produk agroindusui dari bertaraf sederhana sampai tinggi (Tabel I) Berdasarkan prospek yang baik penerapan bioteknologi untuk pengemabngan agroindustri akan dibahas tersendiri dalam Seri Agroindustri 2
Tabel 1 Penerapan Teknologi untuk Agroindllstri
Bahan TeknoJogi proses yang diterapkan
Padi penggilingan Ubikayu
Buah kelapa
Tebu
Daun teh Daun nilam Getah karet
Minyak nabati Minyak nabati
Minyak nilam Ubikayu
Onggok
Tetes tebu
Biji kakao
Tulang hewan Kulit udang
Limbah cair susu (Whey) Kayu
Pemilihan pemarutan ekstraksi pengayakan pengeringan Pengeringan pengempaan hidrolisis penyabunanpemucatan (bleaching) deodorisasi(penghilangan bau) Pemerasan evaporasi penjernihan (karbonasi sulfitasi) kristalisasi Pelayuan fermentasi pengeringan Penyulingan (distilasi ) Penggumpalan (koaguJasi) pengepresan pembentukan pengasapan Netralisasi esterifikasi Hidrolisis distilasi penyabunan (saponifi kasi)penambahan bahan bantu Isolasi ekstraksi pemurnian Pemarutan likuifaksi sakarifikasi isomerisasi pemisahan (kromatografi) Fermentasi kalsifikasi asidifikasi kristalisasi Fermentasi penggaraman kristalisasi
Fermentasi pengeringan penggilingan pengempaan formulasi Pemanasan pemisahan pengendapam Pengeringan penggilingan penghilangan protein (deproteinasi) penghilangan mine ral (demineral isasi) deasetilasi Ultrafiltrasi pengeringan
Penghancuran pemasakan (pulping) - dengan soda atau sui fit atau termo-
Produk
Beras Tapioka
Minyak goreng (kelapl)
Gula p8sir
Teh hitam Minyak nilam RSS (Rubber Smoked Sheet) Oleokimia (ester) Sabun
Isolat ( fragrance) Gula cair fruktosa
Asam sitrat
MSG (mono sodiu In g glutamat) Cokelat (chocolat)
Gelatin Khitin
Khitosan Konsentrat protein Konsentrat galaktosa Pulp
10
mekanis Penghancuran (beating) penghalusan KertasPulp (refining) penambahan bahan pengisi
Keterangan Minyak nabati adalah minyak yang diperoleh dari bahan yang berasal dari tanaman untuk membedakan dengan istilah minyaklemak hewani yang dibuat dari bahan berasal dari hewanJikan
UJI KEMAMPUAN-DIRI (Self- Assessment TestO
01 Jelaskan mengapa pengenbangan industri berbasis hasH pertanian mempunyli
arti penting dan strategis bagi Indonesia 02 Sebutkan beberapa pengertian tentang agroindustri Dari berbagai pengertia
tersebut sebutkan inti kesamaannya Pada pendekatan lain dalam pembangunan pertanian juga dikenal istilab agribisnis DapMkah SauJara menerangkan dimana pcsisi agroilldustri pada pendekatan agribisnis tersebut
03 lVleskipun pembangunan agroindustri diyakini sebagai salah satu program nasional yang prospektif tetapi pertumbuhannya masih banyak menghadapi kendala Dapatkah Saudara merinci kendala-kendala yang dihadapi oleh agroindustri
04 Dalam golbalisasi ekonomi dunia ini bagi Indonesia agroindustri masih tetap diyakini sebagai subsektor yang dapat dijadikan unggulan Bagaimana menu rut pendapat Saudara tentang hal tersebut
05 Dalam perkembangan ekspor produk agroindustri selama ini perolehan devisa dari produk agroindustri relatif kecil Jelaskan mengapa hal tersebut dapat terjadi
06 Dalam kaHan dengan butir 05 usaha apakah yang dapal dilakukan untuk meningkatkan niiai tam bah produk agroindustri
07 Berdasarkan contoh yang disajikan pada Tabel 1 sebutkan paling sedikit tiga contoh hasil pertanian yang dapat diproses menjadi produk agroindustri yang bernilai tam bah tinggi serta sebutkan teknologi proses yang dapat diterapka1
08 Dari makalahl bahan bacaan diatas adakah istilah yang Saudara baca dail tidak dimengerti artinya Bila ada tuliskan istilah tersebut pada kolom yang disediakan dibawah ini (Bila dirasa kurang Saudara dapat menggunakan lembar lain )
I I
11
PUSTAKA ACUAN
Anonim 1983 Simposium Nasional Agroindustri I Jurusan Teknologi Industri Pertanian
Fateta IPH Bogor
Anonim 1993 Garis Besar Haluan Negara Sekeetaris IvlPR Jakarta
Anonim 1995 Sistem strategi dan pengembangan agroindustri Badan Agribisis Deptan Jakarta
Anonim 1997 Simposium NasionalAgroindustri III Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fateta IPB Bogor
Anonim 1999 Butir-butir Garis Besar Haluan Negara 1999- 2004 Sekretariat MPR Jakarta
Anonim 2000 Perkembangan ekspor produk industri kimia hutan dan agro Direktorat Jendral Industri Kimia Hutan dan Agro Depperindag Jakarta
Austin lE 1981 Agroindustrial Project Analysis The John Hopkins University Press London
Austi GT 1984 Shreves Chemical Process Industries Fifth Editionlv1c Graw Hill Book CONew York
DominguezPG and Adriono LS 1994 BIMP-EAGA Agroindustrial COJperation A proposed frame work and plan of action USM (Mimeograph)
Mangunwidjaja D1993 State of the Art Pengembangan teknologi proses untuk agroindustri Makalah pada Forum Teknologi Dikti Depdikbud Cisarua 12 Nopember
Mangunwidjaja 0 Eriyatno and Boley F 1996 Feasibility study on the development of essential oil industry in Indonesia Business Innovation Center- Indonesia Jakarta (unpublisehed)
Mangunwidjaja D 1998 Agroindustri pedesaan untuk pemberdayaan ekonomi rakyat Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fateta IPB Bogor
Porter ME 1992 Competitive Strategy Techniques for Analysing Industries and Competitors The Free Press New York
Rudd DE and Watson CC1988 Strategy of Process Engineering Wiley International Edition
SeiderWD Seader JD and LewisDR 1999 Process Design Principles - Synthesis Analysis and Evaluation John Wiley and Sons Inc New York
I
12
bull
perawidjaja TH1992 Ruang lingkup penelitian dan pengembangan teknoogi proses lakalah pada Forum Komunikasi antar Peneliti Bidang Teknologi Proses Puslitbang imia Terapan LIPI Bandung
uryani A dan Mangunwidjaja D2000 Dasar Rekayasa Proses Direktorat Pembinaan enelitian dan Pengabdian pad a Masyarakat Dikti Depdiknas Jakarta (in press)
r I
I 1 I
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
1 Tujuan penyusunan modul ajar ini adalah membanlu mahaslswa
dalam mengikuti kuliah FTP 2000 Pengantar Teknologi Pert anian
2 (2- 0) pada semester 3 untuk kelas alau kelompok bermodul
2 Setiap modul bersifat lepas kecuali Modul Agroindustri 1 yang harus
dipelajari paling awal Setelah Modul Agroindustri I modul modul
berikutnya dapat diikuti secara bebas dan mandiri
3 Setiap modul terdiri atas empat bagian utama (i) tujuan instruksional
(ii) tubuh modul umumnya meliputi pendahuluan alau lalar belakang
bahasan ulama kesimpuJan alau rangkuman (iii) uji l-emampuu1l Jlfi
(self assessment) dan (iv) pustaka acuan
4 Pustaka acuan atau bahan bacaan dimaksudkan untuk penelusllfan
lebih lanjut alas suatu bahasan yang diungkap dalam tubuh modul
5 Mahasiswa berkewajiban menjawab atau mengerjakan uji
kemarnpuan diri dan diserahkan pada waktu yang telah ditentukan
Setiap uji kemarnpuan din mempunyai nilai 0 - 100 Untuk dapat
mengikuti modul benkutnyn mahasiswa harus meraih nilai minimum
setiap modul 56
6 Mahasiswa yang mendapat nilai dibawah 56 untuk suatu moduJ lak
diperkenankan melanjutkan modul selanjutnya sarnpai perolehan nilai
nya mencapai sebagaimana dicantumkan pada butir (5)
7 Nilai keseluruhan modul akan dinyalakan dalarn ralaan nilai dan
selanjutnya diubah ke nilai akademik sebagaimana berlaku di IPB
I
8 Bagi mahasisva yang menyelesaikan seluruh modul akan diberikan
sertifikat
9 Yakinkan bahwa modill yang diambil adaJah modill yang sah dan
berlaku karena setiap tahun modul tersebut selalu dilakukan perbaikan
danatau penyesuaian
10 Apabila ada hal-hal yang kurang jelas atau kurang difahami silahkan
menghubungi dosen png bersangkultUlbull
11 SELAMA T BELAJAR DENGAN MODUL DAN SllKSES
I
TUJUAN SAUDARA DALAM MEMPELAJARI MODUL INI ADALAH AGAR SUPAYA DAPAT
1 Menyebutkan pengertian dan lingkup agloindustli 2 Menjelaskan pelanan strategis agroindushi bagi pengembangan industri dan
perekonomian Indonesia 3 Mtmjelaskan tantangan dan perfvnan agroindustri Indonesia pada globalisasi
ekonomi bull 4 Menyebutkan produk produk pertanian yang mempunyai prospek untuk
dapat diunggulkan 5 Menerangkan peranan teknologi proses dalam peningkatan nilai tambah
agroindustri 6 Menyebutkan contoh pen~rapan teknologi ploses untuk meningkatkan hasil
pertanian menjadi produk unggulan 7 Menyebutkan kendala dan hambatan yang dihadapi dalam pengembangan
agroindustri di Indonesia
PENDAHULUAN
Kita sepantasnya bersyukur pada Tuhan atas karunianNya yang dilimpahkan kepada bangsa Indonesia berupa daratan yang membentang dari Sabang sampai Meruk~ dengan luas 1900 juta Ha dan terdiri atas 17800 pulau danlebih dari 5700 Ha berupa hamparan lautan nan biru Keanekaragaman hayati berupa tanaman hewan dan r1ikroba yang tak ada tandingannya didunia selayaknya menjadi modal dasar untuk dilestarikan dan dikembangkan menjadi komoditas atau produk yang bersaing diperdagangan global serta memberi kesejahteraan bagi rakyat Indonesia Selain itu kurang lebih 70 penduduk Indonesia bergerak dalam usaha pertanian Kondisi ini merupakan alasan kuat atau pemacu (driver) serta modal kuat bagi tumbuh industri yang berbasis pertanian atau agroindustri
Dengan lokasi yang terdiri at as pulau besar dan keeil terse but serta di katulistiwadan jumlah penduduk yang besar yang dapat merupakan pasar potensial merupakan modal untuk tumbuhnya industri perhubungan dan industri teknologi informasi dan komunikasi Gambaran singkat tersebut menyiratkan bahwa untuk pembangunan dan pengembangan industri Indonesia memiliki modal dasar sangal mendukung Perkembangan industri tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan warganya Ketiga industri yang harus dipilih Indonesia yaitu agroindustri industri perhubungan ibarat tiang bangunan rumah dengan fondasi indu$tri perSolahan (manufacturing base industry) Sebagai atap bangunan adalah industri teknologi infonnasi dan komunikasi Secara terkait masing masing industri tersebut akan berperan sebagai gerikut Industri pengolahan akan memasok segal a kebutuhan scktor ekonnomi
I
2
termasuk agroindustri dan industri perhubungan sehingga berfungsi dalam meinperkuat ketahanan negara Mesin pertumbuhan ekonomi (engine of growth) bertumpu pampda agroindustri dan industri perhubungan sedangkan industri informasi dan komunikasi akan memayungi dan memberikan informasi (pasar komoditas teknologi dll) Industri ini diharapkan mempakan pemacu pertumbuhan
l3erdasarkan tamsil bangunan tersebut konsep pengembanganindustridengan visi pertumlJuhan tinggi (high growth vision) dapat dirancang untuk memajukan Indonesia dengan Iaju pertumbuhan tertentL untuk jangka pendek dan jangka panjang
Dalam kaitan dengan pengikut kuliah dalam makalah ini bagian agroindustri akan dibahas lebih laniut Bahasan abn dimulai dengan pengertian agroindustri serta sedikit ilustrasi sejarah dan lingkupnya Beran dan arti strategis agroindustli akan menjadi bahasan berikutnya dengan didahului tentang globalisasi ekonomi dunia Arti pentig teknologi dalam peningkatan nilai tambah produk agroindustri merupakan penutup bahasan pertama Seri- seri bahasan berikutnya akan difokuskan lebih khusus hitan agroindustri dengan aspek lain Sebagai gambaran Seri Agroindustri 2 akan mempertelakan tentang penerapan bioteknologi pada agroindustri dan Seri Agroindustri 3 akan membahas tentallg agroindustri pedesaan serta arti penting kemitraan bagi usaha kecil menengah
PENGERTIAN DAN LATAR BELAKANG PERKEMBANGAN bull f
AGROINDUSTRI
Fakta sejarah telah membuktikan bahwa Belanda yang menjajah Indonesia sclama hampir 350 tahun mampu mengaduk hasil bumi Nusantara menjadi komoditas andala1 yang dapat memasok devisa untuk menopang perkenonoian yang dipimpin oleh ratu Wilhelmina di tanah rendah Netherlands Karet kopi teh kina tembakau gula serta minyak atsiri dan rempah-rempah adalah contoh produk van Oos Indie yang kala itu sangat terkenal didunia
Pengertian dan Lingkup Agroindustri Meskipun baru dipopulerkan di Indonesia pada tahun 1980-an agroindustri yang
antara lain diartikan sebagai industri yang mengolah hasil pertanian- seperti contoh diatas telah lama dikenal dan diterapkan di Indonesia semenjak zaman penjajahan Belanda abad ke 16 Secara eksplisit pengertian agroindustri pertama kali diungkapkan oleh Austin (1971) yaitu perusahaan yang memroses bahan Iiabati (berasal dari tanarran ) atau hewani (berasal atau dihasilkan oleh hewan) Proses yang diterapkan mencakup pengubahan dan pengawetan melalui perakukan fisik atau kimiawi penyimpanan pengemasan dan distribusi Produk agroindustri ini dapat mempakan produk yang merupakan p-oduk akhir yang siap dikonsumsi atau digunakan oleh manusia ataupun sehagai rroduk yang merupakan bahan baku induSlri lain
Pengertian lebih Iuas dicetuskan dalam Simposium Nasional Agroindustri I yang diselenggarakan oleh Jurusan Tekologi Industri Pertanian IPB yaitu sebagai berikut Agroind~stri adalah kegiatan yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan baku merancang dan menyediakan peralatan serta jasa untuk kegiatan tersebut Agroindustri dengan demikian mencakup Industri Pengolahan Hasil Pertanian (lPHP) Industri
3
Peralatan dan Mesin Pertanian (lPMP) dan InJustri Jasa Sektor Pertanian (IJSP) Industri Pengolahan Hasil Pertanian (IPHP) dapat dipilah menjadi 1 IPHP - Tanaman Pangan termasuk didalamnya adalah bahan pangan kay a
karbopidrat palawija dan hasil tanaman hortikultura 2 IPint Tanaman Perkebunan yaI~g meliputi tebu kopi teh karet kelapa kelapa
sawit tembakau cengkeh kakao vmili kayu manis dan lan lain 3 IPHP - Hasil Hutan yang mencakup produk kayu olahan dan non kayu seperti damar
rotan tengkawang dan hasil ikutan lain 4 IPHP-Perikanan yang meliputi pengolahan dan penyimpanan ikan dan hasil Jaut
segarpengalengan dan pengolahan serta hasil samping kuat 5 IPHP~ Peternakan yang mencakup tJengolahan daging segar susu kulit dan hasil
samping lainnya Industri Peralatan dan Mesin Pertanian dibagi menjadi dua kegiatan yaitu 1 IPMP- Budidaya Pertanian yang mencakup alat dan mesin pengolah lahan ( cangkul
traktor dam sebagainya )dan 2 IPMP - Pengolahan yang meliputi alat dan mesin pengoiahan berbagai komoditas
pertanian misalnya mesin penggiling padi medin perontok gabah mesin pengering unit pengolah gula dan sebagainya
Industri Jast Sektor Pertanian terdiri at as 1 IJSP - Perdagangan yang mencakup kegiatan pengankutan pengemasan serU
penyimpanan baik bahan baku maupun produk hasil industri terutama dari industri pengolahan hasil pertanian
2 IJSP Konsultasi kegiatannya meliputi segi perencanaan pengelolaan sampai pad a pengawasan mutu serta evaluasi dan penilaian proyek
3 dan IJSP- Komunikasi menyangkut teknologi perangkat lunak yang melibatkan penggunaan komputer serta alat komunikasi modern lainnya
Pada perkembangan dan wacana lebih lanjut agroindustri lebih banyak digunalltan dalam arti sempit yaitu industri yang mendayagunakan hasil pertanian sebagai bahan dasarnya
Simposium tersebut dapat dianggap sebagai cikalbakal wacana diskusi serta pengembangan agroindustri di Indonesia sampai akhirnya dapat dirumusknn selJagai strategi pembangunan nasional dalam GBHN 1993 (Anonim 1993) Definisi lain diberikan oleh Dominguez dan Andriano (1994) yang merupakan kegiatan yang salinghubung (interelasi) produksi pengolahan pengangkutan penyimpanan pendanaan pemasaran dan distribusi produk pertanian Dari pandangan para pakar sosial-ekonomi agroindustri ( pengolahan hasil pertanian ) merupakan bagian dari enam suo-sistem agribisnis)ang disepakati yaitu sub-sistem penyediaan sarana produksi tlan peralatan usaha tani pengolahan hasil pemasaran sarana dan pembinaan (Anonim 1995)
Peranan Agroindustri dalam Perekonomian Indonesia
Berdasarkan pengertian serta lingkup agroindustri diatas serta latarbelakang sosial ekonomi dan geogratis Indonesia agroindustri dapat diharapkan mcnjatli sub-scktor industri yang strategis Pengembangan agroindustri dihrapkanterjadi peningkatan nilai tambah hasil pertanian yang secara komparatif Indonesia merupakan penghasil utama komoditas pertanian penting
I
4
Nilai strategis agroindustri juga terletak pada poslsmya sebagai jembaian yang menghubungkan antara sektor pertanian pada kegiatan huJu dan sektor industri pada sektor hilirDengan pengembangan agroindustri secara tepat dan baik diharapkan dapat ditingkatkan (a)jumlah tenaga kerja (b) pendapatan petani(c) volume ekspor dan devisa yang diperoleh (dO pangsa pasar baik domestik maupun internasional (e) niJai tukar produk hasil pertanian dan (t) penyediaan bahan baku industri Penduduk Indonesia yang bekerja di sektor pertanian mencapai sekitar 60 dari tenaga kerja yang ada sedangkan di sektor industri pengolahan 10 sektor perdagangan 146 sektor jasa 120 dan lain lain 74 Dengan demikian dari aspek sosial ekonomi perkembangan agroindustri dan agribisnis diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan sebagian besar penduduk tersebut Dalam pembangunan dan pengembangan agroindustri memasuki abad 21 ini tidak dapat dilepaskan dari globalisasi ekonomi dan perdagagan yang sedang melanda di Indonesia Paragraf berikut mengungkap globalisasi ekoncmi dan pengaruhnya terhadap peran dan prospek agroindustri Indonesia
GLOBALISASI EKONOlVlI DUNIA
Proses transfonnasi global yang dewasa ini sedang berlansung pada dasarnya digerakkan oleh tiga kekuatan besar yaitu perdagangan investasi dan produksi Dengan kata lain pengertian globalisasi bukan hanya menyangkut arus perdagangan bebas memasuki pasar di eluruh dunia sebagai akibat dari penurunanan dan penghapusan tarif tetapi juga tennasuk globalisasi di bidanh investasi dan produksi maupun teknologi Ketiga faktor diatas mempunyai kaitan yang erat dan saling menunjang Selamjutnya meningkatnya arus perdagangan akan mendorong peningkatan dan mobilitas investasi Peningkatan investasi tidak hanya akan mendorong penggunaan teknologi tetapi juga mendorong inovasi dan invensi ( penemuan ) proses dan atau produk baru (Porter 1992)
Peningkatan investasi dan produksi akan berdampak pada peningkatan kesempatan kerja yang pada gilirannya akan mendorong meningkatnya pendapatan masyarakat Sehingga secara kcseluruhan diharapkan tCljadi pcningkatan pula kesejahteraan masyarakat
Dalam salah satu kajian yang dilakukan oleh Sekretariat GATT ( Anonim 1(96) diprakirakan bahwa pada tahun 2005 perdagangan dunia akan meningbt sebesar 12 atau senilai US$ 745 milyar Dalam kaitan dengan ekspor Indonesia ketaikan terbesar akan teIjadi pada produk pakaian jadi (60) tekstil (34) pertanian (20) dan prvdul olahan agroindustri (19 )
Sedangkan Bank Dunia juga memprakirakan bahwa pada tahun 2010 sekitar 8 pertumbuhan produksi dunia akan dihasilkan oteh negara- negara sedang berkembang Dalam kurun tersebut diduga pertumbuhan produksi dunia meningkat dari 21 menjadi 27 dan perkembangan paling pesat akan terjadi dikawasan Asia Pasitik terutama Asia Timur dan Tenggara (Anonim 1997)
Dengan dasar anggapan bahwa kajian kajian tersebut diatas tak jauh menyimpang maka Indonesia yang tennasuk dalam negara Asia Pasifik dan saat sebelum krisis pernah mencapai tingkat pertumbuhan yang cukup bagus (7-10) dan diharapkan terjadi perbaikan kinerja pemerintahan baru (baca setelah era Reformasi ) - harus dapat
I
menempatkan tantangan dan persaingan global tersebut menjadi pemieu untuk memajukan perekonomian nasional
Globalisasi produksi dan industri adalah kemampuan menempatkan alur proses produksi d~ri pembu~tan kmponen atau bahan baku ke perakitan ~tau pengolah~n produk akhlr ke lokasl lokasl atau negara yang paling menguntungkan dl kawasan duma Proses produksi yang semula dilakukan secara terpadu di suatu tempat atau negara dalam eragiobalisasi dapat dan mungkin dipecah dan disebar ke seluruh penjujru dunia menurut pola yang secara keseluruhan mampu memberikan tingkat efisiensi paling optimal
Globalisasi produksi akan semakin mempercapat proses pengalihan ( transformasi ) strukturai melalui pengembangan teknologi baru dan tingkat penyebaran pemanfaatannya (rate of diffusion ) Melalui proses keterkaitan dengan perdagangan dan investasi pengembangan teknologi akan mampu menciptakan produk-produk dan pross barn serta berpengaruh terhadap perubahan di bidang kelembagaan organisasi dan sistem manajemen (Raillon 1996)
Apalagi biladilihat bahwa hampir sebagian besar dari laju pertumbuhan prcduksi global- akan dipasok dari negara berkembang Panga pasar hasil pertanian dan produk agroindustri masih amat sangat besar Tentu saja Indonesia dituntut untuk mampu mengembangkan sumberdaya pertanian lokal - keunggulan komparatif - agar dapat dihasilkan produk agroindustri yang kompetitif di pasar global Dalam pengertian kompetitif tidak hanya menyangkit jumlah dan mutu tetapi juga harga serta waktu penyampaian dan kelembagaan perdagangan internasional yang praktis ( Mangunwidjaja 1998) Dalam kaitan dengan strategi penciptaan keunggulan kompetitif pada sumberdaya komparatif pengembangan agroindustri melalui penerapan teknologi proses mempunyai arti penting Dalam penerapan dan pengembangannya harus dilakukan pemilihan secara nasionaL Berdasarkan proses pemilihan ini akan diperoleh sejumlah komoditas unggulan Indonesia Komoditas inilah yang harus di kembangkan secara tepat sasarap antara lain dengan penerapan proses baik secara sederhana maupun canggih seperti proses bioteknologis
POTENSI DAN PENGEMBANGAN AGROINDIJSTRI DI INDONESIA
Sumberdaya pertanian di Indonesia merupakan salah satu keunggulan yang secara sadar telah dijadikan salah satu pilar pemgangunan dalam bentuk agroindustri haik pada era orde baru reformasi dan saat ini Dalam GBHN 1999- 2004 pun ditegaskan bahwa salah satu strategi pembagunan industri adalah industri yang berbasis sumberd~ya lokal Salah satu diantaranya adalah agroindustri ( Anonirn 1999 ) Perkembangan agroindustri dapat diJihat dari tiga peri ode yaitu sebelum kri~is moneter tabun 1997 selama krisis dan pasca krisis (1999 - sekarang)
Perkembangan agroindustri pra krismon Sebelum terjadi krisis moneter tahun 1997 perkembangan agroindustri di berbagai cabang industri cukup menggembirakan lumlah perusahaan agroindustri dan penyerapan tenaga kerja selama Pelita VI terus meningkat masing-masing dengan rataan 641 dan
6
9 44 per tahun Demikian pula kinerja ekspor produk agrQindustri meningkat tajam s~lama tiga tahun terakhir sebelum krisis yaitu dari USD 165 miiyar (1995) menjadi 239 milyar (1997) atau dengan rataan pertumbuhan 22 4 per tahun Ekspor tersebut didominasi oleh kelompok produk olahan kelapa dan kelapa sawit hasil perkebunan (kakao biji jambu mete) hasil tanaman pangan serta produk peternakan dan perikanan
Perkembangan selama krisis Selama masa krisis walaupun sektor lain mengalami kemunduran atau pertumbuhan negatif agroindustri mampu bertahan daJam jumlah unit usaha yang beroperasi meskipun dari aspek tenaga kerja dan nilai ekspor terjadi penurui1an yaitu masingshymasing - 3016 dan - 1717 Kelompok agroindustri yang tetap mengalami pertumbuhan antara lain yang berbasi kelapa sawit pengolahan ubi kayu industri pengolahan ikan Kelompok agroindustri ini dapat berkembang dalam keadaa1 krisis karena tidak tidak tergantung pada bahan baku dan bahan tambahan impor serta pe)uang pasar ekspornya juga tetap besar Sedangkan kelompok agroindustri yang tetap dapat bertahan pada masa krisis adalah industri mie pengolahan susu dan industri tembakau yang disebabkan oleh peningkatan permintaan da)am negeri dan sifat industrinya yang padat karya Kelompok agroindustri yang mengalami penurunan antara lain industri pakan ternak dan makanan ringan Penurunan industri pakan ternak disebabkan keter~antungan impor bahan baku (bungkil kedelai tepung ikan premix dan obat-obatan) yang mencapai 71 Sedangkan penurunan pada industri makanan ringan lebih disebabkan oleh penunman daya beli masyarakt sebagai akibat krisis ekonomi
Perkembangan agroindustri pasca krisis Berdaslrkar data perkembangan ekspor tiga tahun terakhir terdapat
kecenderungan beberapa komoditas mengaJami pertumbuhan yang positif Produk tersebut middotadalah minyak sawit dan turunannya karet alami produk hasil laut bahan penyegar terutama kakao dan teh hortikultura dan makanan ringan kering ( Anonim 2000) Berdasarkan potensi yang dimiliki bebrapa komoditas dan produk agroindustri dapat
dikembangkan pada masa mendatang Kelompok produk ini memerlukan perbaikan teknologi proses agar mampu bersaing di pasar internasionaI Produk tersebut adalah produk berbasis pati hasil hutan non kayu kelapa dan turunanya minyak atisri dan flavor alamiah bahan polimer non karet hasillaut non ikan ( Mangunwidjaja 1993)
Dari kelompok produk agroindustri potensial tersebut Indonesia tak usah kawatir ersaing dengan negara lain dalam hal ketersediaan sumberdaya hayatinya baik dalam Jumlah atau jenisnya Sebagai contoh ragam jenis tanaman dan hewan yang merupakan sumber aroma dan flavor Indonesia mempunyai kekayaan yang tak tertandingi di dunia Selama ini kita hanya memanfaatkan tak lebih 10 jenis antra lain nilam akarwangi cengkeh sereh menta Sumber lain semisal dari bunga-bungan yang nilainya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan produk yang disebut belum banyak atau bahkan samasekali didayagunakan Yang terlebih penting dalam contoh minyak atsiri ini selama ini Indonesia hanya mampu menjual dalam bentuk produk minyak atsiri ( hasil penyulingan ekstraksi atau enflerasi ) padahal didalam minyak atsiri terkandung komponen utama penyusun wangi-wangian Komponen utama inilah yang merupakan bahan baku indLstri
I
7
parfum dan fragrance- dan tentunya mempunyai nilai tambah yang jauh amat tinggi dibandingkan harga minyak atsiri ( Mangunwid j aj a et aI 1996 ) Sebagai contbh perbandingan nilai 1 kg minyak cengkeh dibandingkan eugenol (komponen dalam minyak cengkeh) adalah US$ 2 dibanding US$ 5000- Gamberan serupa dapat diambil untuk semua jenis min yak atsiri Perancis sebagai negara yang tidak mempunyai bahan baku minyak atsiri justru berkembang pesat di dunia dalam industri hilir minyak atsiri ( parfum fragran dan isolat atsiri )
PERAN TEKNOLOGI UNTUK PENGEIVIBANGAN AGROINDUSTRI
Dalam pengembangan agroindusn di tingkat perusahaan skala besar atau BUMN sebagaimana dicanamgkan oleh Pemerintah penting artinya dijalin kemitraan dengan usaha dan kegiatan yang dilakukan industri kecil at au pedesaan Industri kecil ini dapat berperan dalam penyediaan atau penanganan serta pengolahan awal dari bah an baku yang akan diolah oleh industri besar ( Mangunwidjaja 1998 ) Sehingga dapat kasus minyak atsiri misalnya maka penyediaan baku sampai pengolahan minyak atsiri dikerjakan oleh industri keciL Minyak atsiri dari industri keeil atau pedesaan inilah yang kcmudian diolah oleh perusahaan besar (BUMN swasta ) dcngan tcknologi yang lebih clisien unluk dihasilkan produk hilir bernilai tambah tinggi Contoh serupa dapat diYembangkan untuk produk kimia-oleo (oleoehemicals ) baik dengan bahan dasar kelapa atau kelapa sawit
Bahwa pengembangan agroindustri di Indonesia selama ini banyak dililit oleh kendala hal ini tak dapat dipungkiri Salah satu kendala teknis adaJah kemampuan mengolah kita yang masih rendah Hal itu ditunjukkan dengan sebagian besar k1moditas pertanian yang diekspor merupakan bahan mentah dengan nilai indeks retensi pengolahan sebesar 071 - 075 Angka tersebut menunjukkan bahwa hanya 25 - 29 produk pertanian Indonesia yang diekspor dalam bentuk olahan Kondisi ini tentllsaja memperkecil nilai tambah yang diperoleh dari ekspor produk pertanian sehingga pengolahan lebih lanjut menjadi tuntutan bagi perkembangan agroindustri di era global m
Dalam lingkup pcrdagangan pengolahan hasil perlanian mcnjadi produk agroindustri ditujukan untuk meningkatkan nilai tam bah komoditas tersebut Semakin tinggi nilai produk olahan (seperti dicontohkan diatas) diharapkan devisa yang diterima oleh negara juga meningkat serta keuntungan yang diperoleh oleh para pelaku agroindustri juga relatif tinggi Konsepsi peningkatan nilai tambah agroindustri ini menjadi tema utama Simposium Nasional Agroindustri 111 tahun 1997 (Anonim 1997) Teknologi proses yang dapat diterapkan untuk agroindustri sangat beragam dan yang sederhana (fisik mekanik seperti pengEringan ) teknologi sedang (reaksi hidrolisis ) sampai ke teknologi tinggi (proses bioteknologis) Dengan ragam teknologi yang demikian luas maka diperlukan strategi pemilihan teknologi yang tepat untuk pengembangan agroindustri Strategi ini bertumpu pada prinsip dasar pendayagunaan sumberdaya pertanian yang merupakan keunggulan komparatif menjadi pf(lduk agroindustri unggulan yang mampu bersaing dipasaran dunia (keunggulan kompetitif)(Bagi fang tertarik untuk memahami strategi pemilihan tekn(logi dipersilahkan untuk membaca buku atau makalah bertaj uk tersebut )
Perkembangan iptek dan penerapannya di industri menyebabkan batasan suatu ranah (domain) iptek mengalami pembaharuan dari masa ke masa Demikian pula
8
dengan teknoiogi proses yang pada awal tahun 1940-an senantiasa dihubungkan dengan proses kimiawi (Austin1984) Dalam konteks tersebut teknologi proses diberi pengertian tentang tatacara berlandaskan ilmu pengetahuan untuk mengubah bahan secara kimiawi menjadi produk yang nilai ekonominya lebih tinggi Oleh karena selain proses kimiawi perlakuan fisik juga mampu meningkatkan nilai tambah suatu bahan cakupan ini kemudian dipilahkan menjadi Satuan Operasi (Unit operation) Dengan demikian teknologi proses diberi batasan tentang tatacara berlandaskan ilmu pengetahuan untuk mengubah secara kimiawi danatau fisik secara komersial suatu bahan menjadi produk (Gambar 1)
BAHAN MENTAH ----gt PENGUBAHAN(KONVERSIO------gt PRODUK - tkimiawil biokimiawi
fisiko mekanik
Gambar 1 Teknologi Proses
Berdasarkan batasan tersebut teknologi (proses) untuk agroindustri merupakan penerapan pengubahan (kimiawLbiokimiawi danat au fisik ) pad a hasil pertarian menjadi produk dengan nilai ekonomi yang lebih tinggi Produk agroindustri ini dapat merupakCln produk akhir yang siap dikonsumsi atau digunakan oleh manusia ataupun procuk yang merupakan bahan baku industri lain Dalam tahapan proses termasuk tahapan perlakuanproses hulu (pasca panen) penyiapan pengondisian pemilihan (sorta-i) dan lain lain serta proses hilir berupa pemisahan dan pemurnian produk (GalTbar 2)
BASIL ----gtPENyIAPAN---gt PENGUBAHAN---gt PEMISAHANIPERTANIAN PASCAPANEN - kimiawi ~ - biokimiawi PRODUK
fisiklmekanikmiddot PEMURNJAN
proses hulu proses utama proses hilir
Gambar 2 Teknologi Proses untuk Agroindustri
Sampai tahun 1980-an perguruan tinggi teknologi (kimia lingkungan pertanian farmasi) dalam kurikulum pendidikanya mengacu pada pemilahan tersebut yaitu satuan operasi (pengelompokan berdasarkan pengubahan fisik) dan satuan proses (pengelompokan berdasarkan pengubahan kimiawi) Dalam pendekatan ini tinjauan dtau telaahan teknologi proses menjadi lebih bersifat analisis Sehabis Perang Dunia II pendidikan rekayasa (teknik engineering) kimia terutama di Eropa berkembang pesat dengan pusatnya di Jerman dan Perancis dan pendekatan analisis parsial tersebut mulai ditinggalkan dan mengubahnya dengan pendekatan kearah lebih sintesis Dalam pendekatan ini teknologi proses dilihat sebagai sistem proses dan dicakup dalarn ranah rekayasa proses (process engineering) Dalam perkembangan berikutnya diparuh tahun 1970 dasar rekayasa proses itu diterapkan untuk konversi biokimiawi (enzimatik maupun mikrobial ) dan memunculkan ranah bam bioproses Dalam pendekatan rekayasa proses fokus lebih diarahkan pada tatacara untuk mencari atau merealisasikan langkah proses
I I
9
yang diperlukan untuk mengubah bahan menjadi prduk secara optirhal dan mengendalikan sistem pemroses beroperasl secara optImal (SoerawldJaJa 1992) Berdasarkan perkembangan tersebut bahasan dalam teknologi proses meliput sintesis optimasi pemodelan dan simulasi serta pengendalian proses (Rudd dan Watson 1988 Seider et aI 1999 Suryani dan Mangunwidjaja 2000)
Berikut disajikan contoh penerapan teknologi untuk produk produk agroindusui dari bertaraf sederhana sampai tinggi (Tabel I) Berdasarkan prospek yang baik penerapan bioteknologi untuk pengemabngan agroindustri akan dibahas tersendiri dalam Seri Agroindustri 2
Tabel 1 Penerapan Teknologi untuk Agroindllstri
Bahan TeknoJogi proses yang diterapkan
Padi penggilingan Ubikayu
Buah kelapa
Tebu
Daun teh Daun nilam Getah karet
Minyak nabati Minyak nabati
Minyak nilam Ubikayu
Onggok
Tetes tebu
Biji kakao
Tulang hewan Kulit udang
Limbah cair susu (Whey) Kayu
Pemilihan pemarutan ekstraksi pengayakan pengeringan Pengeringan pengempaan hidrolisis penyabunanpemucatan (bleaching) deodorisasi(penghilangan bau) Pemerasan evaporasi penjernihan (karbonasi sulfitasi) kristalisasi Pelayuan fermentasi pengeringan Penyulingan (distilasi ) Penggumpalan (koaguJasi) pengepresan pembentukan pengasapan Netralisasi esterifikasi Hidrolisis distilasi penyabunan (saponifi kasi)penambahan bahan bantu Isolasi ekstraksi pemurnian Pemarutan likuifaksi sakarifikasi isomerisasi pemisahan (kromatografi) Fermentasi kalsifikasi asidifikasi kristalisasi Fermentasi penggaraman kristalisasi
Fermentasi pengeringan penggilingan pengempaan formulasi Pemanasan pemisahan pengendapam Pengeringan penggilingan penghilangan protein (deproteinasi) penghilangan mine ral (demineral isasi) deasetilasi Ultrafiltrasi pengeringan
Penghancuran pemasakan (pulping) - dengan soda atau sui fit atau termo-
Produk
Beras Tapioka
Minyak goreng (kelapl)
Gula p8sir
Teh hitam Minyak nilam RSS (Rubber Smoked Sheet) Oleokimia (ester) Sabun
Isolat ( fragrance) Gula cair fruktosa
Asam sitrat
MSG (mono sodiu In g glutamat) Cokelat (chocolat)
Gelatin Khitin
Khitosan Konsentrat protein Konsentrat galaktosa Pulp
10
mekanis Penghancuran (beating) penghalusan KertasPulp (refining) penambahan bahan pengisi
Keterangan Minyak nabati adalah minyak yang diperoleh dari bahan yang berasal dari tanaman untuk membedakan dengan istilah minyaklemak hewani yang dibuat dari bahan berasal dari hewanJikan
UJI KEMAMPUAN-DIRI (Self- Assessment TestO
01 Jelaskan mengapa pengenbangan industri berbasis hasH pertanian mempunyli
arti penting dan strategis bagi Indonesia 02 Sebutkan beberapa pengertian tentang agroindustri Dari berbagai pengertia
tersebut sebutkan inti kesamaannya Pada pendekatan lain dalam pembangunan pertanian juga dikenal istilab agribisnis DapMkah SauJara menerangkan dimana pcsisi agroilldustri pada pendekatan agribisnis tersebut
03 lVleskipun pembangunan agroindustri diyakini sebagai salah satu program nasional yang prospektif tetapi pertumbuhannya masih banyak menghadapi kendala Dapatkah Saudara merinci kendala-kendala yang dihadapi oleh agroindustri
04 Dalam golbalisasi ekonomi dunia ini bagi Indonesia agroindustri masih tetap diyakini sebagai subsektor yang dapat dijadikan unggulan Bagaimana menu rut pendapat Saudara tentang hal tersebut
05 Dalam perkembangan ekspor produk agroindustri selama ini perolehan devisa dari produk agroindustri relatif kecil Jelaskan mengapa hal tersebut dapat terjadi
06 Dalam kaHan dengan butir 05 usaha apakah yang dapal dilakukan untuk meningkatkan niiai tam bah produk agroindustri
07 Berdasarkan contoh yang disajikan pada Tabel 1 sebutkan paling sedikit tiga contoh hasil pertanian yang dapat diproses menjadi produk agroindustri yang bernilai tam bah tinggi serta sebutkan teknologi proses yang dapat diterapka1
08 Dari makalahl bahan bacaan diatas adakah istilah yang Saudara baca dail tidak dimengerti artinya Bila ada tuliskan istilah tersebut pada kolom yang disediakan dibawah ini (Bila dirasa kurang Saudara dapat menggunakan lembar lain )
I I
11
PUSTAKA ACUAN
Anonim 1983 Simposium Nasional Agroindustri I Jurusan Teknologi Industri Pertanian
Fateta IPH Bogor
Anonim 1993 Garis Besar Haluan Negara Sekeetaris IvlPR Jakarta
Anonim 1995 Sistem strategi dan pengembangan agroindustri Badan Agribisis Deptan Jakarta
Anonim 1997 Simposium NasionalAgroindustri III Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fateta IPB Bogor
Anonim 1999 Butir-butir Garis Besar Haluan Negara 1999- 2004 Sekretariat MPR Jakarta
Anonim 2000 Perkembangan ekspor produk industri kimia hutan dan agro Direktorat Jendral Industri Kimia Hutan dan Agro Depperindag Jakarta
Austin lE 1981 Agroindustrial Project Analysis The John Hopkins University Press London
Austi GT 1984 Shreves Chemical Process Industries Fifth Editionlv1c Graw Hill Book CONew York
DominguezPG and Adriono LS 1994 BIMP-EAGA Agroindustrial COJperation A proposed frame work and plan of action USM (Mimeograph)
Mangunwidjaja D1993 State of the Art Pengembangan teknologi proses untuk agroindustri Makalah pada Forum Teknologi Dikti Depdikbud Cisarua 12 Nopember
Mangunwidjaja 0 Eriyatno and Boley F 1996 Feasibility study on the development of essential oil industry in Indonesia Business Innovation Center- Indonesia Jakarta (unpublisehed)
Mangunwidjaja D 1998 Agroindustri pedesaan untuk pemberdayaan ekonomi rakyat Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fateta IPB Bogor
Porter ME 1992 Competitive Strategy Techniques for Analysing Industries and Competitors The Free Press New York
Rudd DE and Watson CC1988 Strategy of Process Engineering Wiley International Edition
SeiderWD Seader JD and LewisDR 1999 Process Design Principles - Synthesis Analysis and Evaluation John Wiley and Sons Inc New York
I
12
bull
perawidjaja TH1992 Ruang lingkup penelitian dan pengembangan teknoogi proses lakalah pada Forum Komunikasi antar Peneliti Bidang Teknologi Proses Puslitbang imia Terapan LIPI Bandung
uryani A dan Mangunwidjaja D2000 Dasar Rekayasa Proses Direktorat Pembinaan enelitian dan Pengabdian pad a Masyarakat Dikti Depdiknas Jakarta (in press)
r I
I 1 I
8 Bagi mahasisva yang menyelesaikan seluruh modul akan diberikan
sertifikat
9 Yakinkan bahwa modill yang diambil adaJah modill yang sah dan
berlaku karena setiap tahun modul tersebut selalu dilakukan perbaikan
danatau penyesuaian
10 Apabila ada hal-hal yang kurang jelas atau kurang difahami silahkan
menghubungi dosen png bersangkultUlbull
11 SELAMA T BELAJAR DENGAN MODUL DAN SllKSES
I
TUJUAN SAUDARA DALAM MEMPELAJARI MODUL INI ADALAH AGAR SUPAYA DAPAT
1 Menyebutkan pengertian dan lingkup agloindustli 2 Menjelaskan pelanan strategis agroindushi bagi pengembangan industri dan
perekonomian Indonesia 3 Mtmjelaskan tantangan dan perfvnan agroindustri Indonesia pada globalisasi
ekonomi bull 4 Menyebutkan produk produk pertanian yang mempunyai prospek untuk
dapat diunggulkan 5 Menerangkan peranan teknologi proses dalam peningkatan nilai tambah
agroindustri 6 Menyebutkan contoh pen~rapan teknologi ploses untuk meningkatkan hasil
pertanian menjadi produk unggulan 7 Menyebutkan kendala dan hambatan yang dihadapi dalam pengembangan
agroindustri di Indonesia
PENDAHULUAN
Kita sepantasnya bersyukur pada Tuhan atas karunianNya yang dilimpahkan kepada bangsa Indonesia berupa daratan yang membentang dari Sabang sampai Meruk~ dengan luas 1900 juta Ha dan terdiri atas 17800 pulau danlebih dari 5700 Ha berupa hamparan lautan nan biru Keanekaragaman hayati berupa tanaman hewan dan r1ikroba yang tak ada tandingannya didunia selayaknya menjadi modal dasar untuk dilestarikan dan dikembangkan menjadi komoditas atau produk yang bersaing diperdagangan global serta memberi kesejahteraan bagi rakyat Indonesia Selain itu kurang lebih 70 penduduk Indonesia bergerak dalam usaha pertanian Kondisi ini merupakan alasan kuat atau pemacu (driver) serta modal kuat bagi tumbuh industri yang berbasis pertanian atau agroindustri
Dengan lokasi yang terdiri at as pulau besar dan keeil terse but serta di katulistiwadan jumlah penduduk yang besar yang dapat merupakan pasar potensial merupakan modal untuk tumbuhnya industri perhubungan dan industri teknologi informasi dan komunikasi Gambaran singkat tersebut menyiratkan bahwa untuk pembangunan dan pengembangan industri Indonesia memiliki modal dasar sangal mendukung Perkembangan industri tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan warganya Ketiga industri yang harus dipilih Indonesia yaitu agroindustri industri perhubungan ibarat tiang bangunan rumah dengan fondasi indu$tri perSolahan (manufacturing base industry) Sebagai atap bangunan adalah industri teknologi infonnasi dan komunikasi Secara terkait masing masing industri tersebut akan berperan sebagai gerikut Industri pengolahan akan memasok segal a kebutuhan scktor ekonnomi
I
2
termasuk agroindustri dan industri perhubungan sehingga berfungsi dalam meinperkuat ketahanan negara Mesin pertumbuhan ekonomi (engine of growth) bertumpu pampda agroindustri dan industri perhubungan sedangkan industri informasi dan komunikasi akan memayungi dan memberikan informasi (pasar komoditas teknologi dll) Industri ini diharapkan mempakan pemacu pertumbuhan
l3erdasarkan tamsil bangunan tersebut konsep pengembanganindustridengan visi pertumlJuhan tinggi (high growth vision) dapat dirancang untuk memajukan Indonesia dengan Iaju pertumbuhan tertentL untuk jangka pendek dan jangka panjang
Dalam kaitan dengan pengikut kuliah dalam makalah ini bagian agroindustri akan dibahas lebih laniut Bahasan abn dimulai dengan pengertian agroindustri serta sedikit ilustrasi sejarah dan lingkupnya Beran dan arti strategis agroindustli akan menjadi bahasan berikutnya dengan didahului tentang globalisasi ekonomi dunia Arti pentig teknologi dalam peningkatan nilai tambah produk agroindustri merupakan penutup bahasan pertama Seri- seri bahasan berikutnya akan difokuskan lebih khusus hitan agroindustri dengan aspek lain Sebagai gambaran Seri Agroindustri 2 akan mempertelakan tentang penerapan bioteknologi pada agroindustri dan Seri Agroindustri 3 akan membahas tentallg agroindustri pedesaan serta arti penting kemitraan bagi usaha kecil menengah
PENGERTIAN DAN LATAR BELAKANG PERKEMBANGAN bull f
AGROINDUSTRI
Fakta sejarah telah membuktikan bahwa Belanda yang menjajah Indonesia sclama hampir 350 tahun mampu mengaduk hasil bumi Nusantara menjadi komoditas andala1 yang dapat memasok devisa untuk menopang perkenonoian yang dipimpin oleh ratu Wilhelmina di tanah rendah Netherlands Karet kopi teh kina tembakau gula serta minyak atsiri dan rempah-rempah adalah contoh produk van Oos Indie yang kala itu sangat terkenal didunia
Pengertian dan Lingkup Agroindustri Meskipun baru dipopulerkan di Indonesia pada tahun 1980-an agroindustri yang
antara lain diartikan sebagai industri yang mengolah hasil pertanian- seperti contoh diatas telah lama dikenal dan diterapkan di Indonesia semenjak zaman penjajahan Belanda abad ke 16 Secara eksplisit pengertian agroindustri pertama kali diungkapkan oleh Austin (1971) yaitu perusahaan yang memroses bahan Iiabati (berasal dari tanarran ) atau hewani (berasal atau dihasilkan oleh hewan) Proses yang diterapkan mencakup pengubahan dan pengawetan melalui perakukan fisik atau kimiawi penyimpanan pengemasan dan distribusi Produk agroindustri ini dapat mempakan produk yang merupakan p-oduk akhir yang siap dikonsumsi atau digunakan oleh manusia ataupun sehagai rroduk yang merupakan bahan baku induSlri lain
Pengertian lebih Iuas dicetuskan dalam Simposium Nasional Agroindustri I yang diselenggarakan oleh Jurusan Tekologi Industri Pertanian IPB yaitu sebagai berikut Agroind~stri adalah kegiatan yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan baku merancang dan menyediakan peralatan serta jasa untuk kegiatan tersebut Agroindustri dengan demikian mencakup Industri Pengolahan Hasil Pertanian (lPHP) Industri
3
Peralatan dan Mesin Pertanian (lPMP) dan InJustri Jasa Sektor Pertanian (IJSP) Industri Pengolahan Hasil Pertanian (IPHP) dapat dipilah menjadi 1 IPHP - Tanaman Pangan termasuk didalamnya adalah bahan pangan kay a
karbopidrat palawija dan hasil tanaman hortikultura 2 IPint Tanaman Perkebunan yaI~g meliputi tebu kopi teh karet kelapa kelapa
sawit tembakau cengkeh kakao vmili kayu manis dan lan lain 3 IPHP - Hasil Hutan yang mencakup produk kayu olahan dan non kayu seperti damar
rotan tengkawang dan hasil ikutan lain 4 IPHP-Perikanan yang meliputi pengolahan dan penyimpanan ikan dan hasil Jaut
segarpengalengan dan pengolahan serta hasil samping kuat 5 IPHP~ Peternakan yang mencakup tJengolahan daging segar susu kulit dan hasil
samping lainnya Industri Peralatan dan Mesin Pertanian dibagi menjadi dua kegiatan yaitu 1 IPMP- Budidaya Pertanian yang mencakup alat dan mesin pengolah lahan ( cangkul
traktor dam sebagainya )dan 2 IPMP - Pengolahan yang meliputi alat dan mesin pengoiahan berbagai komoditas
pertanian misalnya mesin penggiling padi medin perontok gabah mesin pengering unit pengolah gula dan sebagainya
Industri Jast Sektor Pertanian terdiri at as 1 IJSP - Perdagangan yang mencakup kegiatan pengankutan pengemasan serU
penyimpanan baik bahan baku maupun produk hasil industri terutama dari industri pengolahan hasil pertanian
2 IJSP Konsultasi kegiatannya meliputi segi perencanaan pengelolaan sampai pad a pengawasan mutu serta evaluasi dan penilaian proyek
3 dan IJSP- Komunikasi menyangkut teknologi perangkat lunak yang melibatkan penggunaan komputer serta alat komunikasi modern lainnya
Pada perkembangan dan wacana lebih lanjut agroindustri lebih banyak digunalltan dalam arti sempit yaitu industri yang mendayagunakan hasil pertanian sebagai bahan dasarnya
Simposium tersebut dapat dianggap sebagai cikalbakal wacana diskusi serta pengembangan agroindustri di Indonesia sampai akhirnya dapat dirumusknn selJagai strategi pembangunan nasional dalam GBHN 1993 (Anonim 1993) Definisi lain diberikan oleh Dominguez dan Andriano (1994) yang merupakan kegiatan yang salinghubung (interelasi) produksi pengolahan pengangkutan penyimpanan pendanaan pemasaran dan distribusi produk pertanian Dari pandangan para pakar sosial-ekonomi agroindustri ( pengolahan hasil pertanian ) merupakan bagian dari enam suo-sistem agribisnis)ang disepakati yaitu sub-sistem penyediaan sarana produksi tlan peralatan usaha tani pengolahan hasil pemasaran sarana dan pembinaan (Anonim 1995)
Peranan Agroindustri dalam Perekonomian Indonesia
Berdasarkan pengertian serta lingkup agroindustri diatas serta latarbelakang sosial ekonomi dan geogratis Indonesia agroindustri dapat diharapkan mcnjatli sub-scktor industri yang strategis Pengembangan agroindustri dihrapkanterjadi peningkatan nilai tambah hasil pertanian yang secara komparatif Indonesia merupakan penghasil utama komoditas pertanian penting
I
4
Nilai strategis agroindustri juga terletak pada poslsmya sebagai jembaian yang menghubungkan antara sektor pertanian pada kegiatan huJu dan sektor industri pada sektor hilirDengan pengembangan agroindustri secara tepat dan baik diharapkan dapat ditingkatkan (a)jumlah tenaga kerja (b) pendapatan petani(c) volume ekspor dan devisa yang diperoleh (dO pangsa pasar baik domestik maupun internasional (e) niJai tukar produk hasil pertanian dan (t) penyediaan bahan baku industri Penduduk Indonesia yang bekerja di sektor pertanian mencapai sekitar 60 dari tenaga kerja yang ada sedangkan di sektor industri pengolahan 10 sektor perdagangan 146 sektor jasa 120 dan lain lain 74 Dengan demikian dari aspek sosial ekonomi perkembangan agroindustri dan agribisnis diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan sebagian besar penduduk tersebut Dalam pembangunan dan pengembangan agroindustri memasuki abad 21 ini tidak dapat dilepaskan dari globalisasi ekonomi dan perdagagan yang sedang melanda di Indonesia Paragraf berikut mengungkap globalisasi ekoncmi dan pengaruhnya terhadap peran dan prospek agroindustri Indonesia
GLOBALISASI EKONOlVlI DUNIA
Proses transfonnasi global yang dewasa ini sedang berlansung pada dasarnya digerakkan oleh tiga kekuatan besar yaitu perdagangan investasi dan produksi Dengan kata lain pengertian globalisasi bukan hanya menyangkut arus perdagangan bebas memasuki pasar di eluruh dunia sebagai akibat dari penurunanan dan penghapusan tarif tetapi juga tennasuk globalisasi di bidanh investasi dan produksi maupun teknologi Ketiga faktor diatas mempunyai kaitan yang erat dan saling menunjang Selamjutnya meningkatnya arus perdagangan akan mendorong peningkatan dan mobilitas investasi Peningkatan investasi tidak hanya akan mendorong penggunaan teknologi tetapi juga mendorong inovasi dan invensi ( penemuan ) proses dan atau produk baru (Porter 1992)
Peningkatan investasi dan produksi akan berdampak pada peningkatan kesempatan kerja yang pada gilirannya akan mendorong meningkatnya pendapatan masyarakat Sehingga secara kcseluruhan diharapkan tCljadi pcningkatan pula kesejahteraan masyarakat
Dalam salah satu kajian yang dilakukan oleh Sekretariat GATT ( Anonim 1(96) diprakirakan bahwa pada tahun 2005 perdagangan dunia akan meningbt sebesar 12 atau senilai US$ 745 milyar Dalam kaitan dengan ekspor Indonesia ketaikan terbesar akan teIjadi pada produk pakaian jadi (60) tekstil (34) pertanian (20) dan prvdul olahan agroindustri (19 )
Sedangkan Bank Dunia juga memprakirakan bahwa pada tahun 2010 sekitar 8 pertumbuhan produksi dunia akan dihasilkan oteh negara- negara sedang berkembang Dalam kurun tersebut diduga pertumbuhan produksi dunia meningkat dari 21 menjadi 27 dan perkembangan paling pesat akan terjadi dikawasan Asia Pasitik terutama Asia Timur dan Tenggara (Anonim 1997)
Dengan dasar anggapan bahwa kajian kajian tersebut diatas tak jauh menyimpang maka Indonesia yang tennasuk dalam negara Asia Pasifik dan saat sebelum krisis pernah mencapai tingkat pertumbuhan yang cukup bagus (7-10) dan diharapkan terjadi perbaikan kinerja pemerintahan baru (baca setelah era Reformasi ) - harus dapat
I
menempatkan tantangan dan persaingan global tersebut menjadi pemieu untuk memajukan perekonomian nasional
Globalisasi produksi dan industri adalah kemampuan menempatkan alur proses produksi d~ri pembu~tan kmponen atau bahan baku ke perakitan ~tau pengolah~n produk akhlr ke lokasl lokasl atau negara yang paling menguntungkan dl kawasan duma Proses produksi yang semula dilakukan secara terpadu di suatu tempat atau negara dalam eragiobalisasi dapat dan mungkin dipecah dan disebar ke seluruh penjujru dunia menurut pola yang secara keseluruhan mampu memberikan tingkat efisiensi paling optimal
Globalisasi produksi akan semakin mempercapat proses pengalihan ( transformasi ) strukturai melalui pengembangan teknologi baru dan tingkat penyebaran pemanfaatannya (rate of diffusion ) Melalui proses keterkaitan dengan perdagangan dan investasi pengembangan teknologi akan mampu menciptakan produk-produk dan pross barn serta berpengaruh terhadap perubahan di bidang kelembagaan organisasi dan sistem manajemen (Raillon 1996)
Apalagi biladilihat bahwa hampir sebagian besar dari laju pertumbuhan prcduksi global- akan dipasok dari negara berkembang Panga pasar hasil pertanian dan produk agroindustri masih amat sangat besar Tentu saja Indonesia dituntut untuk mampu mengembangkan sumberdaya pertanian lokal - keunggulan komparatif - agar dapat dihasilkan produk agroindustri yang kompetitif di pasar global Dalam pengertian kompetitif tidak hanya menyangkit jumlah dan mutu tetapi juga harga serta waktu penyampaian dan kelembagaan perdagangan internasional yang praktis ( Mangunwidjaja 1998) Dalam kaitan dengan strategi penciptaan keunggulan kompetitif pada sumberdaya komparatif pengembangan agroindustri melalui penerapan teknologi proses mempunyai arti penting Dalam penerapan dan pengembangannya harus dilakukan pemilihan secara nasionaL Berdasarkan proses pemilihan ini akan diperoleh sejumlah komoditas unggulan Indonesia Komoditas inilah yang harus di kembangkan secara tepat sasarap antara lain dengan penerapan proses baik secara sederhana maupun canggih seperti proses bioteknologis
POTENSI DAN PENGEMBANGAN AGROINDIJSTRI DI INDONESIA
Sumberdaya pertanian di Indonesia merupakan salah satu keunggulan yang secara sadar telah dijadikan salah satu pilar pemgangunan dalam bentuk agroindustri haik pada era orde baru reformasi dan saat ini Dalam GBHN 1999- 2004 pun ditegaskan bahwa salah satu strategi pembagunan industri adalah industri yang berbasis sumberd~ya lokal Salah satu diantaranya adalah agroindustri ( Anonirn 1999 ) Perkembangan agroindustri dapat diJihat dari tiga peri ode yaitu sebelum kri~is moneter tabun 1997 selama krisis dan pasca krisis (1999 - sekarang)
Perkembangan agroindustri pra krismon Sebelum terjadi krisis moneter tahun 1997 perkembangan agroindustri di berbagai cabang industri cukup menggembirakan lumlah perusahaan agroindustri dan penyerapan tenaga kerja selama Pelita VI terus meningkat masing-masing dengan rataan 641 dan
6
9 44 per tahun Demikian pula kinerja ekspor produk agrQindustri meningkat tajam s~lama tiga tahun terakhir sebelum krisis yaitu dari USD 165 miiyar (1995) menjadi 239 milyar (1997) atau dengan rataan pertumbuhan 22 4 per tahun Ekspor tersebut didominasi oleh kelompok produk olahan kelapa dan kelapa sawit hasil perkebunan (kakao biji jambu mete) hasil tanaman pangan serta produk peternakan dan perikanan
Perkembangan selama krisis Selama masa krisis walaupun sektor lain mengalami kemunduran atau pertumbuhan negatif agroindustri mampu bertahan daJam jumlah unit usaha yang beroperasi meskipun dari aspek tenaga kerja dan nilai ekspor terjadi penurui1an yaitu masingshymasing - 3016 dan - 1717 Kelompok agroindustri yang tetap mengalami pertumbuhan antara lain yang berbasi kelapa sawit pengolahan ubi kayu industri pengolahan ikan Kelompok agroindustri ini dapat berkembang dalam keadaa1 krisis karena tidak tidak tergantung pada bahan baku dan bahan tambahan impor serta pe)uang pasar ekspornya juga tetap besar Sedangkan kelompok agroindustri yang tetap dapat bertahan pada masa krisis adalah industri mie pengolahan susu dan industri tembakau yang disebabkan oleh peningkatan permintaan da)am negeri dan sifat industrinya yang padat karya Kelompok agroindustri yang mengalami penurunan antara lain industri pakan ternak dan makanan ringan Penurunan industri pakan ternak disebabkan keter~antungan impor bahan baku (bungkil kedelai tepung ikan premix dan obat-obatan) yang mencapai 71 Sedangkan penurunan pada industri makanan ringan lebih disebabkan oleh penunman daya beli masyarakt sebagai akibat krisis ekonomi
Perkembangan agroindustri pasca krisis Berdaslrkar data perkembangan ekspor tiga tahun terakhir terdapat
kecenderungan beberapa komoditas mengaJami pertumbuhan yang positif Produk tersebut middotadalah minyak sawit dan turunannya karet alami produk hasil laut bahan penyegar terutama kakao dan teh hortikultura dan makanan ringan kering ( Anonim 2000) Berdasarkan potensi yang dimiliki bebrapa komoditas dan produk agroindustri dapat
dikembangkan pada masa mendatang Kelompok produk ini memerlukan perbaikan teknologi proses agar mampu bersaing di pasar internasionaI Produk tersebut adalah produk berbasis pati hasil hutan non kayu kelapa dan turunanya minyak atisri dan flavor alamiah bahan polimer non karet hasillaut non ikan ( Mangunwidjaja 1993)
Dari kelompok produk agroindustri potensial tersebut Indonesia tak usah kawatir ersaing dengan negara lain dalam hal ketersediaan sumberdaya hayatinya baik dalam Jumlah atau jenisnya Sebagai contoh ragam jenis tanaman dan hewan yang merupakan sumber aroma dan flavor Indonesia mempunyai kekayaan yang tak tertandingi di dunia Selama ini kita hanya memanfaatkan tak lebih 10 jenis antra lain nilam akarwangi cengkeh sereh menta Sumber lain semisal dari bunga-bungan yang nilainya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan produk yang disebut belum banyak atau bahkan samasekali didayagunakan Yang terlebih penting dalam contoh minyak atsiri ini selama ini Indonesia hanya mampu menjual dalam bentuk produk minyak atsiri ( hasil penyulingan ekstraksi atau enflerasi ) padahal didalam minyak atsiri terkandung komponen utama penyusun wangi-wangian Komponen utama inilah yang merupakan bahan baku indLstri
I
7
parfum dan fragrance- dan tentunya mempunyai nilai tambah yang jauh amat tinggi dibandingkan harga minyak atsiri ( Mangunwid j aj a et aI 1996 ) Sebagai contbh perbandingan nilai 1 kg minyak cengkeh dibandingkan eugenol (komponen dalam minyak cengkeh) adalah US$ 2 dibanding US$ 5000- Gamberan serupa dapat diambil untuk semua jenis min yak atsiri Perancis sebagai negara yang tidak mempunyai bahan baku minyak atsiri justru berkembang pesat di dunia dalam industri hilir minyak atsiri ( parfum fragran dan isolat atsiri )
PERAN TEKNOLOGI UNTUK PENGEIVIBANGAN AGROINDUSTRI
Dalam pengembangan agroindusn di tingkat perusahaan skala besar atau BUMN sebagaimana dicanamgkan oleh Pemerintah penting artinya dijalin kemitraan dengan usaha dan kegiatan yang dilakukan industri kecil at au pedesaan Industri kecil ini dapat berperan dalam penyediaan atau penanganan serta pengolahan awal dari bah an baku yang akan diolah oleh industri besar ( Mangunwidjaja 1998 ) Sehingga dapat kasus minyak atsiri misalnya maka penyediaan baku sampai pengolahan minyak atsiri dikerjakan oleh industri keciL Minyak atsiri dari industri keeil atau pedesaan inilah yang kcmudian diolah oleh perusahaan besar (BUMN swasta ) dcngan tcknologi yang lebih clisien unluk dihasilkan produk hilir bernilai tambah tinggi Contoh serupa dapat diYembangkan untuk produk kimia-oleo (oleoehemicals ) baik dengan bahan dasar kelapa atau kelapa sawit
Bahwa pengembangan agroindustri di Indonesia selama ini banyak dililit oleh kendala hal ini tak dapat dipungkiri Salah satu kendala teknis adaJah kemampuan mengolah kita yang masih rendah Hal itu ditunjukkan dengan sebagian besar k1moditas pertanian yang diekspor merupakan bahan mentah dengan nilai indeks retensi pengolahan sebesar 071 - 075 Angka tersebut menunjukkan bahwa hanya 25 - 29 produk pertanian Indonesia yang diekspor dalam bentuk olahan Kondisi ini tentllsaja memperkecil nilai tambah yang diperoleh dari ekspor produk pertanian sehingga pengolahan lebih lanjut menjadi tuntutan bagi perkembangan agroindustri di era global m
Dalam lingkup pcrdagangan pengolahan hasil perlanian mcnjadi produk agroindustri ditujukan untuk meningkatkan nilai tam bah komoditas tersebut Semakin tinggi nilai produk olahan (seperti dicontohkan diatas) diharapkan devisa yang diterima oleh negara juga meningkat serta keuntungan yang diperoleh oleh para pelaku agroindustri juga relatif tinggi Konsepsi peningkatan nilai tambah agroindustri ini menjadi tema utama Simposium Nasional Agroindustri 111 tahun 1997 (Anonim 1997) Teknologi proses yang dapat diterapkan untuk agroindustri sangat beragam dan yang sederhana (fisik mekanik seperti pengEringan ) teknologi sedang (reaksi hidrolisis ) sampai ke teknologi tinggi (proses bioteknologis) Dengan ragam teknologi yang demikian luas maka diperlukan strategi pemilihan teknologi yang tepat untuk pengembangan agroindustri Strategi ini bertumpu pada prinsip dasar pendayagunaan sumberdaya pertanian yang merupakan keunggulan komparatif menjadi pf(lduk agroindustri unggulan yang mampu bersaing dipasaran dunia (keunggulan kompetitif)(Bagi fang tertarik untuk memahami strategi pemilihan tekn(logi dipersilahkan untuk membaca buku atau makalah bertaj uk tersebut )
Perkembangan iptek dan penerapannya di industri menyebabkan batasan suatu ranah (domain) iptek mengalami pembaharuan dari masa ke masa Demikian pula
8
dengan teknoiogi proses yang pada awal tahun 1940-an senantiasa dihubungkan dengan proses kimiawi (Austin1984) Dalam konteks tersebut teknologi proses diberi pengertian tentang tatacara berlandaskan ilmu pengetahuan untuk mengubah bahan secara kimiawi menjadi produk yang nilai ekonominya lebih tinggi Oleh karena selain proses kimiawi perlakuan fisik juga mampu meningkatkan nilai tambah suatu bahan cakupan ini kemudian dipilahkan menjadi Satuan Operasi (Unit operation) Dengan demikian teknologi proses diberi batasan tentang tatacara berlandaskan ilmu pengetahuan untuk mengubah secara kimiawi danatau fisik secara komersial suatu bahan menjadi produk (Gambar 1)
BAHAN MENTAH ----gt PENGUBAHAN(KONVERSIO------gt PRODUK - tkimiawil biokimiawi
fisiko mekanik
Gambar 1 Teknologi Proses
Berdasarkan batasan tersebut teknologi (proses) untuk agroindustri merupakan penerapan pengubahan (kimiawLbiokimiawi danat au fisik ) pad a hasil pertarian menjadi produk dengan nilai ekonomi yang lebih tinggi Produk agroindustri ini dapat merupakCln produk akhir yang siap dikonsumsi atau digunakan oleh manusia ataupun procuk yang merupakan bahan baku industri lain Dalam tahapan proses termasuk tahapan perlakuanproses hulu (pasca panen) penyiapan pengondisian pemilihan (sorta-i) dan lain lain serta proses hilir berupa pemisahan dan pemurnian produk (GalTbar 2)
BASIL ----gtPENyIAPAN---gt PENGUBAHAN---gt PEMISAHANIPERTANIAN PASCAPANEN - kimiawi ~ - biokimiawi PRODUK
fisiklmekanikmiddot PEMURNJAN
proses hulu proses utama proses hilir
Gambar 2 Teknologi Proses untuk Agroindustri
Sampai tahun 1980-an perguruan tinggi teknologi (kimia lingkungan pertanian farmasi) dalam kurikulum pendidikanya mengacu pada pemilahan tersebut yaitu satuan operasi (pengelompokan berdasarkan pengubahan fisik) dan satuan proses (pengelompokan berdasarkan pengubahan kimiawi) Dalam pendekatan ini tinjauan dtau telaahan teknologi proses menjadi lebih bersifat analisis Sehabis Perang Dunia II pendidikan rekayasa (teknik engineering) kimia terutama di Eropa berkembang pesat dengan pusatnya di Jerman dan Perancis dan pendekatan analisis parsial tersebut mulai ditinggalkan dan mengubahnya dengan pendekatan kearah lebih sintesis Dalam pendekatan ini teknologi proses dilihat sebagai sistem proses dan dicakup dalarn ranah rekayasa proses (process engineering) Dalam perkembangan berikutnya diparuh tahun 1970 dasar rekayasa proses itu diterapkan untuk konversi biokimiawi (enzimatik maupun mikrobial ) dan memunculkan ranah bam bioproses Dalam pendekatan rekayasa proses fokus lebih diarahkan pada tatacara untuk mencari atau merealisasikan langkah proses
I I
9
yang diperlukan untuk mengubah bahan menjadi prduk secara optirhal dan mengendalikan sistem pemroses beroperasl secara optImal (SoerawldJaJa 1992) Berdasarkan perkembangan tersebut bahasan dalam teknologi proses meliput sintesis optimasi pemodelan dan simulasi serta pengendalian proses (Rudd dan Watson 1988 Seider et aI 1999 Suryani dan Mangunwidjaja 2000)
Berikut disajikan contoh penerapan teknologi untuk produk produk agroindusui dari bertaraf sederhana sampai tinggi (Tabel I) Berdasarkan prospek yang baik penerapan bioteknologi untuk pengemabngan agroindustri akan dibahas tersendiri dalam Seri Agroindustri 2
Tabel 1 Penerapan Teknologi untuk Agroindllstri
Bahan TeknoJogi proses yang diterapkan
Padi penggilingan Ubikayu
Buah kelapa
Tebu
Daun teh Daun nilam Getah karet
Minyak nabati Minyak nabati
Minyak nilam Ubikayu
Onggok
Tetes tebu
Biji kakao
Tulang hewan Kulit udang
Limbah cair susu (Whey) Kayu
Pemilihan pemarutan ekstraksi pengayakan pengeringan Pengeringan pengempaan hidrolisis penyabunanpemucatan (bleaching) deodorisasi(penghilangan bau) Pemerasan evaporasi penjernihan (karbonasi sulfitasi) kristalisasi Pelayuan fermentasi pengeringan Penyulingan (distilasi ) Penggumpalan (koaguJasi) pengepresan pembentukan pengasapan Netralisasi esterifikasi Hidrolisis distilasi penyabunan (saponifi kasi)penambahan bahan bantu Isolasi ekstraksi pemurnian Pemarutan likuifaksi sakarifikasi isomerisasi pemisahan (kromatografi) Fermentasi kalsifikasi asidifikasi kristalisasi Fermentasi penggaraman kristalisasi
Fermentasi pengeringan penggilingan pengempaan formulasi Pemanasan pemisahan pengendapam Pengeringan penggilingan penghilangan protein (deproteinasi) penghilangan mine ral (demineral isasi) deasetilasi Ultrafiltrasi pengeringan
Penghancuran pemasakan (pulping) - dengan soda atau sui fit atau termo-
Produk
Beras Tapioka
Minyak goreng (kelapl)
Gula p8sir
Teh hitam Minyak nilam RSS (Rubber Smoked Sheet) Oleokimia (ester) Sabun
Isolat ( fragrance) Gula cair fruktosa
Asam sitrat
MSG (mono sodiu In g glutamat) Cokelat (chocolat)
Gelatin Khitin
Khitosan Konsentrat protein Konsentrat galaktosa Pulp
10
mekanis Penghancuran (beating) penghalusan KertasPulp (refining) penambahan bahan pengisi
Keterangan Minyak nabati adalah minyak yang diperoleh dari bahan yang berasal dari tanaman untuk membedakan dengan istilah minyaklemak hewani yang dibuat dari bahan berasal dari hewanJikan
UJI KEMAMPUAN-DIRI (Self- Assessment TestO
01 Jelaskan mengapa pengenbangan industri berbasis hasH pertanian mempunyli
arti penting dan strategis bagi Indonesia 02 Sebutkan beberapa pengertian tentang agroindustri Dari berbagai pengertia
tersebut sebutkan inti kesamaannya Pada pendekatan lain dalam pembangunan pertanian juga dikenal istilab agribisnis DapMkah SauJara menerangkan dimana pcsisi agroilldustri pada pendekatan agribisnis tersebut
03 lVleskipun pembangunan agroindustri diyakini sebagai salah satu program nasional yang prospektif tetapi pertumbuhannya masih banyak menghadapi kendala Dapatkah Saudara merinci kendala-kendala yang dihadapi oleh agroindustri
04 Dalam golbalisasi ekonomi dunia ini bagi Indonesia agroindustri masih tetap diyakini sebagai subsektor yang dapat dijadikan unggulan Bagaimana menu rut pendapat Saudara tentang hal tersebut
05 Dalam perkembangan ekspor produk agroindustri selama ini perolehan devisa dari produk agroindustri relatif kecil Jelaskan mengapa hal tersebut dapat terjadi
06 Dalam kaHan dengan butir 05 usaha apakah yang dapal dilakukan untuk meningkatkan niiai tam bah produk agroindustri
07 Berdasarkan contoh yang disajikan pada Tabel 1 sebutkan paling sedikit tiga contoh hasil pertanian yang dapat diproses menjadi produk agroindustri yang bernilai tam bah tinggi serta sebutkan teknologi proses yang dapat diterapka1
08 Dari makalahl bahan bacaan diatas adakah istilah yang Saudara baca dail tidak dimengerti artinya Bila ada tuliskan istilah tersebut pada kolom yang disediakan dibawah ini (Bila dirasa kurang Saudara dapat menggunakan lembar lain )
I I
11
PUSTAKA ACUAN
Anonim 1983 Simposium Nasional Agroindustri I Jurusan Teknologi Industri Pertanian
Fateta IPH Bogor
Anonim 1993 Garis Besar Haluan Negara Sekeetaris IvlPR Jakarta
Anonim 1995 Sistem strategi dan pengembangan agroindustri Badan Agribisis Deptan Jakarta
Anonim 1997 Simposium NasionalAgroindustri III Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fateta IPB Bogor
Anonim 1999 Butir-butir Garis Besar Haluan Negara 1999- 2004 Sekretariat MPR Jakarta
Anonim 2000 Perkembangan ekspor produk industri kimia hutan dan agro Direktorat Jendral Industri Kimia Hutan dan Agro Depperindag Jakarta
Austin lE 1981 Agroindustrial Project Analysis The John Hopkins University Press London
Austi GT 1984 Shreves Chemical Process Industries Fifth Editionlv1c Graw Hill Book CONew York
DominguezPG and Adriono LS 1994 BIMP-EAGA Agroindustrial COJperation A proposed frame work and plan of action USM (Mimeograph)
Mangunwidjaja D1993 State of the Art Pengembangan teknologi proses untuk agroindustri Makalah pada Forum Teknologi Dikti Depdikbud Cisarua 12 Nopember
Mangunwidjaja 0 Eriyatno and Boley F 1996 Feasibility study on the development of essential oil industry in Indonesia Business Innovation Center- Indonesia Jakarta (unpublisehed)
Mangunwidjaja D 1998 Agroindustri pedesaan untuk pemberdayaan ekonomi rakyat Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fateta IPB Bogor
Porter ME 1992 Competitive Strategy Techniques for Analysing Industries and Competitors The Free Press New York
Rudd DE and Watson CC1988 Strategy of Process Engineering Wiley International Edition
SeiderWD Seader JD and LewisDR 1999 Process Design Principles - Synthesis Analysis and Evaluation John Wiley and Sons Inc New York
I
12
bull
perawidjaja TH1992 Ruang lingkup penelitian dan pengembangan teknoogi proses lakalah pada Forum Komunikasi antar Peneliti Bidang Teknologi Proses Puslitbang imia Terapan LIPI Bandung
uryani A dan Mangunwidjaja D2000 Dasar Rekayasa Proses Direktorat Pembinaan enelitian dan Pengabdian pad a Masyarakat Dikti Depdiknas Jakarta (in press)
r I
I 1 I
TUJUAN SAUDARA DALAM MEMPELAJARI MODUL INI ADALAH AGAR SUPAYA DAPAT
1 Menyebutkan pengertian dan lingkup agloindustli 2 Menjelaskan pelanan strategis agroindushi bagi pengembangan industri dan
perekonomian Indonesia 3 Mtmjelaskan tantangan dan perfvnan agroindustri Indonesia pada globalisasi
ekonomi bull 4 Menyebutkan produk produk pertanian yang mempunyai prospek untuk
dapat diunggulkan 5 Menerangkan peranan teknologi proses dalam peningkatan nilai tambah
agroindustri 6 Menyebutkan contoh pen~rapan teknologi ploses untuk meningkatkan hasil
pertanian menjadi produk unggulan 7 Menyebutkan kendala dan hambatan yang dihadapi dalam pengembangan
agroindustri di Indonesia
PENDAHULUAN
Kita sepantasnya bersyukur pada Tuhan atas karunianNya yang dilimpahkan kepada bangsa Indonesia berupa daratan yang membentang dari Sabang sampai Meruk~ dengan luas 1900 juta Ha dan terdiri atas 17800 pulau danlebih dari 5700 Ha berupa hamparan lautan nan biru Keanekaragaman hayati berupa tanaman hewan dan r1ikroba yang tak ada tandingannya didunia selayaknya menjadi modal dasar untuk dilestarikan dan dikembangkan menjadi komoditas atau produk yang bersaing diperdagangan global serta memberi kesejahteraan bagi rakyat Indonesia Selain itu kurang lebih 70 penduduk Indonesia bergerak dalam usaha pertanian Kondisi ini merupakan alasan kuat atau pemacu (driver) serta modal kuat bagi tumbuh industri yang berbasis pertanian atau agroindustri
Dengan lokasi yang terdiri at as pulau besar dan keeil terse but serta di katulistiwadan jumlah penduduk yang besar yang dapat merupakan pasar potensial merupakan modal untuk tumbuhnya industri perhubungan dan industri teknologi informasi dan komunikasi Gambaran singkat tersebut menyiratkan bahwa untuk pembangunan dan pengembangan industri Indonesia memiliki modal dasar sangal mendukung Perkembangan industri tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan warganya Ketiga industri yang harus dipilih Indonesia yaitu agroindustri industri perhubungan ibarat tiang bangunan rumah dengan fondasi indu$tri perSolahan (manufacturing base industry) Sebagai atap bangunan adalah industri teknologi infonnasi dan komunikasi Secara terkait masing masing industri tersebut akan berperan sebagai gerikut Industri pengolahan akan memasok segal a kebutuhan scktor ekonnomi
I
2
termasuk agroindustri dan industri perhubungan sehingga berfungsi dalam meinperkuat ketahanan negara Mesin pertumbuhan ekonomi (engine of growth) bertumpu pampda agroindustri dan industri perhubungan sedangkan industri informasi dan komunikasi akan memayungi dan memberikan informasi (pasar komoditas teknologi dll) Industri ini diharapkan mempakan pemacu pertumbuhan
l3erdasarkan tamsil bangunan tersebut konsep pengembanganindustridengan visi pertumlJuhan tinggi (high growth vision) dapat dirancang untuk memajukan Indonesia dengan Iaju pertumbuhan tertentL untuk jangka pendek dan jangka panjang
Dalam kaitan dengan pengikut kuliah dalam makalah ini bagian agroindustri akan dibahas lebih laniut Bahasan abn dimulai dengan pengertian agroindustri serta sedikit ilustrasi sejarah dan lingkupnya Beran dan arti strategis agroindustli akan menjadi bahasan berikutnya dengan didahului tentang globalisasi ekonomi dunia Arti pentig teknologi dalam peningkatan nilai tambah produk agroindustri merupakan penutup bahasan pertama Seri- seri bahasan berikutnya akan difokuskan lebih khusus hitan agroindustri dengan aspek lain Sebagai gambaran Seri Agroindustri 2 akan mempertelakan tentang penerapan bioteknologi pada agroindustri dan Seri Agroindustri 3 akan membahas tentallg agroindustri pedesaan serta arti penting kemitraan bagi usaha kecil menengah
PENGERTIAN DAN LATAR BELAKANG PERKEMBANGAN bull f
AGROINDUSTRI
Fakta sejarah telah membuktikan bahwa Belanda yang menjajah Indonesia sclama hampir 350 tahun mampu mengaduk hasil bumi Nusantara menjadi komoditas andala1 yang dapat memasok devisa untuk menopang perkenonoian yang dipimpin oleh ratu Wilhelmina di tanah rendah Netherlands Karet kopi teh kina tembakau gula serta minyak atsiri dan rempah-rempah adalah contoh produk van Oos Indie yang kala itu sangat terkenal didunia
Pengertian dan Lingkup Agroindustri Meskipun baru dipopulerkan di Indonesia pada tahun 1980-an agroindustri yang
antara lain diartikan sebagai industri yang mengolah hasil pertanian- seperti contoh diatas telah lama dikenal dan diterapkan di Indonesia semenjak zaman penjajahan Belanda abad ke 16 Secara eksplisit pengertian agroindustri pertama kali diungkapkan oleh Austin (1971) yaitu perusahaan yang memroses bahan Iiabati (berasal dari tanarran ) atau hewani (berasal atau dihasilkan oleh hewan) Proses yang diterapkan mencakup pengubahan dan pengawetan melalui perakukan fisik atau kimiawi penyimpanan pengemasan dan distribusi Produk agroindustri ini dapat mempakan produk yang merupakan p-oduk akhir yang siap dikonsumsi atau digunakan oleh manusia ataupun sehagai rroduk yang merupakan bahan baku induSlri lain
Pengertian lebih Iuas dicetuskan dalam Simposium Nasional Agroindustri I yang diselenggarakan oleh Jurusan Tekologi Industri Pertanian IPB yaitu sebagai berikut Agroind~stri adalah kegiatan yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan baku merancang dan menyediakan peralatan serta jasa untuk kegiatan tersebut Agroindustri dengan demikian mencakup Industri Pengolahan Hasil Pertanian (lPHP) Industri
3
Peralatan dan Mesin Pertanian (lPMP) dan InJustri Jasa Sektor Pertanian (IJSP) Industri Pengolahan Hasil Pertanian (IPHP) dapat dipilah menjadi 1 IPHP - Tanaman Pangan termasuk didalamnya adalah bahan pangan kay a
karbopidrat palawija dan hasil tanaman hortikultura 2 IPint Tanaman Perkebunan yaI~g meliputi tebu kopi teh karet kelapa kelapa
sawit tembakau cengkeh kakao vmili kayu manis dan lan lain 3 IPHP - Hasil Hutan yang mencakup produk kayu olahan dan non kayu seperti damar
rotan tengkawang dan hasil ikutan lain 4 IPHP-Perikanan yang meliputi pengolahan dan penyimpanan ikan dan hasil Jaut
segarpengalengan dan pengolahan serta hasil samping kuat 5 IPHP~ Peternakan yang mencakup tJengolahan daging segar susu kulit dan hasil
samping lainnya Industri Peralatan dan Mesin Pertanian dibagi menjadi dua kegiatan yaitu 1 IPMP- Budidaya Pertanian yang mencakup alat dan mesin pengolah lahan ( cangkul
traktor dam sebagainya )dan 2 IPMP - Pengolahan yang meliputi alat dan mesin pengoiahan berbagai komoditas
pertanian misalnya mesin penggiling padi medin perontok gabah mesin pengering unit pengolah gula dan sebagainya
Industri Jast Sektor Pertanian terdiri at as 1 IJSP - Perdagangan yang mencakup kegiatan pengankutan pengemasan serU
penyimpanan baik bahan baku maupun produk hasil industri terutama dari industri pengolahan hasil pertanian
2 IJSP Konsultasi kegiatannya meliputi segi perencanaan pengelolaan sampai pad a pengawasan mutu serta evaluasi dan penilaian proyek
3 dan IJSP- Komunikasi menyangkut teknologi perangkat lunak yang melibatkan penggunaan komputer serta alat komunikasi modern lainnya
Pada perkembangan dan wacana lebih lanjut agroindustri lebih banyak digunalltan dalam arti sempit yaitu industri yang mendayagunakan hasil pertanian sebagai bahan dasarnya
Simposium tersebut dapat dianggap sebagai cikalbakal wacana diskusi serta pengembangan agroindustri di Indonesia sampai akhirnya dapat dirumusknn selJagai strategi pembangunan nasional dalam GBHN 1993 (Anonim 1993) Definisi lain diberikan oleh Dominguez dan Andriano (1994) yang merupakan kegiatan yang salinghubung (interelasi) produksi pengolahan pengangkutan penyimpanan pendanaan pemasaran dan distribusi produk pertanian Dari pandangan para pakar sosial-ekonomi agroindustri ( pengolahan hasil pertanian ) merupakan bagian dari enam suo-sistem agribisnis)ang disepakati yaitu sub-sistem penyediaan sarana produksi tlan peralatan usaha tani pengolahan hasil pemasaran sarana dan pembinaan (Anonim 1995)
Peranan Agroindustri dalam Perekonomian Indonesia
Berdasarkan pengertian serta lingkup agroindustri diatas serta latarbelakang sosial ekonomi dan geogratis Indonesia agroindustri dapat diharapkan mcnjatli sub-scktor industri yang strategis Pengembangan agroindustri dihrapkanterjadi peningkatan nilai tambah hasil pertanian yang secara komparatif Indonesia merupakan penghasil utama komoditas pertanian penting
I
4
Nilai strategis agroindustri juga terletak pada poslsmya sebagai jembaian yang menghubungkan antara sektor pertanian pada kegiatan huJu dan sektor industri pada sektor hilirDengan pengembangan agroindustri secara tepat dan baik diharapkan dapat ditingkatkan (a)jumlah tenaga kerja (b) pendapatan petani(c) volume ekspor dan devisa yang diperoleh (dO pangsa pasar baik domestik maupun internasional (e) niJai tukar produk hasil pertanian dan (t) penyediaan bahan baku industri Penduduk Indonesia yang bekerja di sektor pertanian mencapai sekitar 60 dari tenaga kerja yang ada sedangkan di sektor industri pengolahan 10 sektor perdagangan 146 sektor jasa 120 dan lain lain 74 Dengan demikian dari aspek sosial ekonomi perkembangan agroindustri dan agribisnis diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan sebagian besar penduduk tersebut Dalam pembangunan dan pengembangan agroindustri memasuki abad 21 ini tidak dapat dilepaskan dari globalisasi ekonomi dan perdagagan yang sedang melanda di Indonesia Paragraf berikut mengungkap globalisasi ekoncmi dan pengaruhnya terhadap peran dan prospek agroindustri Indonesia
GLOBALISASI EKONOlVlI DUNIA
Proses transfonnasi global yang dewasa ini sedang berlansung pada dasarnya digerakkan oleh tiga kekuatan besar yaitu perdagangan investasi dan produksi Dengan kata lain pengertian globalisasi bukan hanya menyangkut arus perdagangan bebas memasuki pasar di eluruh dunia sebagai akibat dari penurunanan dan penghapusan tarif tetapi juga tennasuk globalisasi di bidanh investasi dan produksi maupun teknologi Ketiga faktor diatas mempunyai kaitan yang erat dan saling menunjang Selamjutnya meningkatnya arus perdagangan akan mendorong peningkatan dan mobilitas investasi Peningkatan investasi tidak hanya akan mendorong penggunaan teknologi tetapi juga mendorong inovasi dan invensi ( penemuan ) proses dan atau produk baru (Porter 1992)
Peningkatan investasi dan produksi akan berdampak pada peningkatan kesempatan kerja yang pada gilirannya akan mendorong meningkatnya pendapatan masyarakat Sehingga secara kcseluruhan diharapkan tCljadi pcningkatan pula kesejahteraan masyarakat
Dalam salah satu kajian yang dilakukan oleh Sekretariat GATT ( Anonim 1(96) diprakirakan bahwa pada tahun 2005 perdagangan dunia akan meningbt sebesar 12 atau senilai US$ 745 milyar Dalam kaitan dengan ekspor Indonesia ketaikan terbesar akan teIjadi pada produk pakaian jadi (60) tekstil (34) pertanian (20) dan prvdul olahan agroindustri (19 )
Sedangkan Bank Dunia juga memprakirakan bahwa pada tahun 2010 sekitar 8 pertumbuhan produksi dunia akan dihasilkan oteh negara- negara sedang berkembang Dalam kurun tersebut diduga pertumbuhan produksi dunia meningkat dari 21 menjadi 27 dan perkembangan paling pesat akan terjadi dikawasan Asia Pasitik terutama Asia Timur dan Tenggara (Anonim 1997)
Dengan dasar anggapan bahwa kajian kajian tersebut diatas tak jauh menyimpang maka Indonesia yang tennasuk dalam negara Asia Pasifik dan saat sebelum krisis pernah mencapai tingkat pertumbuhan yang cukup bagus (7-10) dan diharapkan terjadi perbaikan kinerja pemerintahan baru (baca setelah era Reformasi ) - harus dapat
I
menempatkan tantangan dan persaingan global tersebut menjadi pemieu untuk memajukan perekonomian nasional
Globalisasi produksi dan industri adalah kemampuan menempatkan alur proses produksi d~ri pembu~tan kmponen atau bahan baku ke perakitan ~tau pengolah~n produk akhlr ke lokasl lokasl atau negara yang paling menguntungkan dl kawasan duma Proses produksi yang semula dilakukan secara terpadu di suatu tempat atau negara dalam eragiobalisasi dapat dan mungkin dipecah dan disebar ke seluruh penjujru dunia menurut pola yang secara keseluruhan mampu memberikan tingkat efisiensi paling optimal
Globalisasi produksi akan semakin mempercapat proses pengalihan ( transformasi ) strukturai melalui pengembangan teknologi baru dan tingkat penyebaran pemanfaatannya (rate of diffusion ) Melalui proses keterkaitan dengan perdagangan dan investasi pengembangan teknologi akan mampu menciptakan produk-produk dan pross barn serta berpengaruh terhadap perubahan di bidang kelembagaan organisasi dan sistem manajemen (Raillon 1996)
Apalagi biladilihat bahwa hampir sebagian besar dari laju pertumbuhan prcduksi global- akan dipasok dari negara berkembang Panga pasar hasil pertanian dan produk agroindustri masih amat sangat besar Tentu saja Indonesia dituntut untuk mampu mengembangkan sumberdaya pertanian lokal - keunggulan komparatif - agar dapat dihasilkan produk agroindustri yang kompetitif di pasar global Dalam pengertian kompetitif tidak hanya menyangkit jumlah dan mutu tetapi juga harga serta waktu penyampaian dan kelembagaan perdagangan internasional yang praktis ( Mangunwidjaja 1998) Dalam kaitan dengan strategi penciptaan keunggulan kompetitif pada sumberdaya komparatif pengembangan agroindustri melalui penerapan teknologi proses mempunyai arti penting Dalam penerapan dan pengembangannya harus dilakukan pemilihan secara nasionaL Berdasarkan proses pemilihan ini akan diperoleh sejumlah komoditas unggulan Indonesia Komoditas inilah yang harus di kembangkan secara tepat sasarap antara lain dengan penerapan proses baik secara sederhana maupun canggih seperti proses bioteknologis
POTENSI DAN PENGEMBANGAN AGROINDIJSTRI DI INDONESIA
Sumberdaya pertanian di Indonesia merupakan salah satu keunggulan yang secara sadar telah dijadikan salah satu pilar pemgangunan dalam bentuk agroindustri haik pada era orde baru reformasi dan saat ini Dalam GBHN 1999- 2004 pun ditegaskan bahwa salah satu strategi pembagunan industri adalah industri yang berbasis sumberd~ya lokal Salah satu diantaranya adalah agroindustri ( Anonirn 1999 ) Perkembangan agroindustri dapat diJihat dari tiga peri ode yaitu sebelum kri~is moneter tabun 1997 selama krisis dan pasca krisis (1999 - sekarang)
Perkembangan agroindustri pra krismon Sebelum terjadi krisis moneter tahun 1997 perkembangan agroindustri di berbagai cabang industri cukup menggembirakan lumlah perusahaan agroindustri dan penyerapan tenaga kerja selama Pelita VI terus meningkat masing-masing dengan rataan 641 dan
6
9 44 per tahun Demikian pula kinerja ekspor produk agrQindustri meningkat tajam s~lama tiga tahun terakhir sebelum krisis yaitu dari USD 165 miiyar (1995) menjadi 239 milyar (1997) atau dengan rataan pertumbuhan 22 4 per tahun Ekspor tersebut didominasi oleh kelompok produk olahan kelapa dan kelapa sawit hasil perkebunan (kakao biji jambu mete) hasil tanaman pangan serta produk peternakan dan perikanan
Perkembangan selama krisis Selama masa krisis walaupun sektor lain mengalami kemunduran atau pertumbuhan negatif agroindustri mampu bertahan daJam jumlah unit usaha yang beroperasi meskipun dari aspek tenaga kerja dan nilai ekspor terjadi penurui1an yaitu masingshymasing - 3016 dan - 1717 Kelompok agroindustri yang tetap mengalami pertumbuhan antara lain yang berbasi kelapa sawit pengolahan ubi kayu industri pengolahan ikan Kelompok agroindustri ini dapat berkembang dalam keadaa1 krisis karena tidak tidak tergantung pada bahan baku dan bahan tambahan impor serta pe)uang pasar ekspornya juga tetap besar Sedangkan kelompok agroindustri yang tetap dapat bertahan pada masa krisis adalah industri mie pengolahan susu dan industri tembakau yang disebabkan oleh peningkatan permintaan da)am negeri dan sifat industrinya yang padat karya Kelompok agroindustri yang mengalami penurunan antara lain industri pakan ternak dan makanan ringan Penurunan industri pakan ternak disebabkan keter~antungan impor bahan baku (bungkil kedelai tepung ikan premix dan obat-obatan) yang mencapai 71 Sedangkan penurunan pada industri makanan ringan lebih disebabkan oleh penunman daya beli masyarakt sebagai akibat krisis ekonomi
Perkembangan agroindustri pasca krisis Berdaslrkar data perkembangan ekspor tiga tahun terakhir terdapat
kecenderungan beberapa komoditas mengaJami pertumbuhan yang positif Produk tersebut middotadalah minyak sawit dan turunannya karet alami produk hasil laut bahan penyegar terutama kakao dan teh hortikultura dan makanan ringan kering ( Anonim 2000) Berdasarkan potensi yang dimiliki bebrapa komoditas dan produk agroindustri dapat
dikembangkan pada masa mendatang Kelompok produk ini memerlukan perbaikan teknologi proses agar mampu bersaing di pasar internasionaI Produk tersebut adalah produk berbasis pati hasil hutan non kayu kelapa dan turunanya minyak atisri dan flavor alamiah bahan polimer non karet hasillaut non ikan ( Mangunwidjaja 1993)
Dari kelompok produk agroindustri potensial tersebut Indonesia tak usah kawatir ersaing dengan negara lain dalam hal ketersediaan sumberdaya hayatinya baik dalam Jumlah atau jenisnya Sebagai contoh ragam jenis tanaman dan hewan yang merupakan sumber aroma dan flavor Indonesia mempunyai kekayaan yang tak tertandingi di dunia Selama ini kita hanya memanfaatkan tak lebih 10 jenis antra lain nilam akarwangi cengkeh sereh menta Sumber lain semisal dari bunga-bungan yang nilainya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan produk yang disebut belum banyak atau bahkan samasekali didayagunakan Yang terlebih penting dalam contoh minyak atsiri ini selama ini Indonesia hanya mampu menjual dalam bentuk produk minyak atsiri ( hasil penyulingan ekstraksi atau enflerasi ) padahal didalam minyak atsiri terkandung komponen utama penyusun wangi-wangian Komponen utama inilah yang merupakan bahan baku indLstri
I
7
parfum dan fragrance- dan tentunya mempunyai nilai tambah yang jauh amat tinggi dibandingkan harga minyak atsiri ( Mangunwid j aj a et aI 1996 ) Sebagai contbh perbandingan nilai 1 kg minyak cengkeh dibandingkan eugenol (komponen dalam minyak cengkeh) adalah US$ 2 dibanding US$ 5000- Gamberan serupa dapat diambil untuk semua jenis min yak atsiri Perancis sebagai negara yang tidak mempunyai bahan baku minyak atsiri justru berkembang pesat di dunia dalam industri hilir minyak atsiri ( parfum fragran dan isolat atsiri )
PERAN TEKNOLOGI UNTUK PENGEIVIBANGAN AGROINDUSTRI
Dalam pengembangan agroindusn di tingkat perusahaan skala besar atau BUMN sebagaimana dicanamgkan oleh Pemerintah penting artinya dijalin kemitraan dengan usaha dan kegiatan yang dilakukan industri kecil at au pedesaan Industri kecil ini dapat berperan dalam penyediaan atau penanganan serta pengolahan awal dari bah an baku yang akan diolah oleh industri besar ( Mangunwidjaja 1998 ) Sehingga dapat kasus minyak atsiri misalnya maka penyediaan baku sampai pengolahan minyak atsiri dikerjakan oleh industri keciL Minyak atsiri dari industri keeil atau pedesaan inilah yang kcmudian diolah oleh perusahaan besar (BUMN swasta ) dcngan tcknologi yang lebih clisien unluk dihasilkan produk hilir bernilai tambah tinggi Contoh serupa dapat diYembangkan untuk produk kimia-oleo (oleoehemicals ) baik dengan bahan dasar kelapa atau kelapa sawit
Bahwa pengembangan agroindustri di Indonesia selama ini banyak dililit oleh kendala hal ini tak dapat dipungkiri Salah satu kendala teknis adaJah kemampuan mengolah kita yang masih rendah Hal itu ditunjukkan dengan sebagian besar k1moditas pertanian yang diekspor merupakan bahan mentah dengan nilai indeks retensi pengolahan sebesar 071 - 075 Angka tersebut menunjukkan bahwa hanya 25 - 29 produk pertanian Indonesia yang diekspor dalam bentuk olahan Kondisi ini tentllsaja memperkecil nilai tambah yang diperoleh dari ekspor produk pertanian sehingga pengolahan lebih lanjut menjadi tuntutan bagi perkembangan agroindustri di era global m
Dalam lingkup pcrdagangan pengolahan hasil perlanian mcnjadi produk agroindustri ditujukan untuk meningkatkan nilai tam bah komoditas tersebut Semakin tinggi nilai produk olahan (seperti dicontohkan diatas) diharapkan devisa yang diterima oleh negara juga meningkat serta keuntungan yang diperoleh oleh para pelaku agroindustri juga relatif tinggi Konsepsi peningkatan nilai tambah agroindustri ini menjadi tema utama Simposium Nasional Agroindustri 111 tahun 1997 (Anonim 1997) Teknologi proses yang dapat diterapkan untuk agroindustri sangat beragam dan yang sederhana (fisik mekanik seperti pengEringan ) teknologi sedang (reaksi hidrolisis ) sampai ke teknologi tinggi (proses bioteknologis) Dengan ragam teknologi yang demikian luas maka diperlukan strategi pemilihan teknologi yang tepat untuk pengembangan agroindustri Strategi ini bertumpu pada prinsip dasar pendayagunaan sumberdaya pertanian yang merupakan keunggulan komparatif menjadi pf(lduk agroindustri unggulan yang mampu bersaing dipasaran dunia (keunggulan kompetitif)(Bagi fang tertarik untuk memahami strategi pemilihan tekn(logi dipersilahkan untuk membaca buku atau makalah bertaj uk tersebut )
Perkembangan iptek dan penerapannya di industri menyebabkan batasan suatu ranah (domain) iptek mengalami pembaharuan dari masa ke masa Demikian pula
8
dengan teknoiogi proses yang pada awal tahun 1940-an senantiasa dihubungkan dengan proses kimiawi (Austin1984) Dalam konteks tersebut teknologi proses diberi pengertian tentang tatacara berlandaskan ilmu pengetahuan untuk mengubah bahan secara kimiawi menjadi produk yang nilai ekonominya lebih tinggi Oleh karena selain proses kimiawi perlakuan fisik juga mampu meningkatkan nilai tambah suatu bahan cakupan ini kemudian dipilahkan menjadi Satuan Operasi (Unit operation) Dengan demikian teknologi proses diberi batasan tentang tatacara berlandaskan ilmu pengetahuan untuk mengubah secara kimiawi danatau fisik secara komersial suatu bahan menjadi produk (Gambar 1)
BAHAN MENTAH ----gt PENGUBAHAN(KONVERSIO------gt PRODUK - tkimiawil biokimiawi
fisiko mekanik
Gambar 1 Teknologi Proses
Berdasarkan batasan tersebut teknologi (proses) untuk agroindustri merupakan penerapan pengubahan (kimiawLbiokimiawi danat au fisik ) pad a hasil pertarian menjadi produk dengan nilai ekonomi yang lebih tinggi Produk agroindustri ini dapat merupakCln produk akhir yang siap dikonsumsi atau digunakan oleh manusia ataupun procuk yang merupakan bahan baku industri lain Dalam tahapan proses termasuk tahapan perlakuanproses hulu (pasca panen) penyiapan pengondisian pemilihan (sorta-i) dan lain lain serta proses hilir berupa pemisahan dan pemurnian produk (GalTbar 2)
BASIL ----gtPENyIAPAN---gt PENGUBAHAN---gt PEMISAHANIPERTANIAN PASCAPANEN - kimiawi ~ - biokimiawi PRODUK
fisiklmekanikmiddot PEMURNJAN
proses hulu proses utama proses hilir
Gambar 2 Teknologi Proses untuk Agroindustri
Sampai tahun 1980-an perguruan tinggi teknologi (kimia lingkungan pertanian farmasi) dalam kurikulum pendidikanya mengacu pada pemilahan tersebut yaitu satuan operasi (pengelompokan berdasarkan pengubahan fisik) dan satuan proses (pengelompokan berdasarkan pengubahan kimiawi) Dalam pendekatan ini tinjauan dtau telaahan teknologi proses menjadi lebih bersifat analisis Sehabis Perang Dunia II pendidikan rekayasa (teknik engineering) kimia terutama di Eropa berkembang pesat dengan pusatnya di Jerman dan Perancis dan pendekatan analisis parsial tersebut mulai ditinggalkan dan mengubahnya dengan pendekatan kearah lebih sintesis Dalam pendekatan ini teknologi proses dilihat sebagai sistem proses dan dicakup dalarn ranah rekayasa proses (process engineering) Dalam perkembangan berikutnya diparuh tahun 1970 dasar rekayasa proses itu diterapkan untuk konversi biokimiawi (enzimatik maupun mikrobial ) dan memunculkan ranah bam bioproses Dalam pendekatan rekayasa proses fokus lebih diarahkan pada tatacara untuk mencari atau merealisasikan langkah proses
I I
9
yang diperlukan untuk mengubah bahan menjadi prduk secara optirhal dan mengendalikan sistem pemroses beroperasl secara optImal (SoerawldJaJa 1992) Berdasarkan perkembangan tersebut bahasan dalam teknologi proses meliput sintesis optimasi pemodelan dan simulasi serta pengendalian proses (Rudd dan Watson 1988 Seider et aI 1999 Suryani dan Mangunwidjaja 2000)
Berikut disajikan contoh penerapan teknologi untuk produk produk agroindusui dari bertaraf sederhana sampai tinggi (Tabel I) Berdasarkan prospek yang baik penerapan bioteknologi untuk pengemabngan agroindustri akan dibahas tersendiri dalam Seri Agroindustri 2
Tabel 1 Penerapan Teknologi untuk Agroindllstri
Bahan TeknoJogi proses yang diterapkan
Padi penggilingan Ubikayu
Buah kelapa
Tebu
Daun teh Daun nilam Getah karet
Minyak nabati Minyak nabati
Minyak nilam Ubikayu
Onggok
Tetes tebu
Biji kakao
Tulang hewan Kulit udang
Limbah cair susu (Whey) Kayu
Pemilihan pemarutan ekstraksi pengayakan pengeringan Pengeringan pengempaan hidrolisis penyabunanpemucatan (bleaching) deodorisasi(penghilangan bau) Pemerasan evaporasi penjernihan (karbonasi sulfitasi) kristalisasi Pelayuan fermentasi pengeringan Penyulingan (distilasi ) Penggumpalan (koaguJasi) pengepresan pembentukan pengasapan Netralisasi esterifikasi Hidrolisis distilasi penyabunan (saponifi kasi)penambahan bahan bantu Isolasi ekstraksi pemurnian Pemarutan likuifaksi sakarifikasi isomerisasi pemisahan (kromatografi) Fermentasi kalsifikasi asidifikasi kristalisasi Fermentasi penggaraman kristalisasi
Fermentasi pengeringan penggilingan pengempaan formulasi Pemanasan pemisahan pengendapam Pengeringan penggilingan penghilangan protein (deproteinasi) penghilangan mine ral (demineral isasi) deasetilasi Ultrafiltrasi pengeringan
Penghancuran pemasakan (pulping) - dengan soda atau sui fit atau termo-
Produk
Beras Tapioka
Minyak goreng (kelapl)
Gula p8sir
Teh hitam Minyak nilam RSS (Rubber Smoked Sheet) Oleokimia (ester) Sabun
Isolat ( fragrance) Gula cair fruktosa
Asam sitrat
MSG (mono sodiu In g glutamat) Cokelat (chocolat)
Gelatin Khitin
Khitosan Konsentrat protein Konsentrat galaktosa Pulp
10
mekanis Penghancuran (beating) penghalusan KertasPulp (refining) penambahan bahan pengisi
Keterangan Minyak nabati adalah minyak yang diperoleh dari bahan yang berasal dari tanaman untuk membedakan dengan istilah minyaklemak hewani yang dibuat dari bahan berasal dari hewanJikan
UJI KEMAMPUAN-DIRI (Self- Assessment TestO
01 Jelaskan mengapa pengenbangan industri berbasis hasH pertanian mempunyli
arti penting dan strategis bagi Indonesia 02 Sebutkan beberapa pengertian tentang agroindustri Dari berbagai pengertia
tersebut sebutkan inti kesamaannya Pada pendekatan lain dalam pembangunan pertanian juga dikenal istilab agribisnis DapMkah SauJara menerangkan dimana pcsisi agroilldustri pada pendekatan agribisnis tersebut
03 lVleskipun pembangunan agroindustri diyakini sebagai salah satu program nasional yang prospektif tetapi pertumbuhannya masih banyak menghadapi kendala Dapatkah Saudara merinci kendala-kendala yang dihadapi oleh agroindustri
04 Dalam golbalisasi ekonomi dunia ini bagi Indonesia agroindustri masih tetap diyakini sebagai subsektor yang dapat dijadikan unggulan Bagaimana menu rut pendapat Saudara tentang hal tersebut
05 Dalam perkembangan ekspor produk agroindustri selama ini perolehan devisa dari produk agroindustri relatif kecil Jelaskan mengapa hal tersebut dapat terjadi
06 Dalam kaHan dengan butir 05 usaha apakah yang dapal dilakukan untuk meningkatkan niiai tam bah produk agroindustri
07 Berdasarkan contoh yang disajikan pada Tabel 1 sebutkan paling sedikit tiga contoh hasil pertanian yang dapat diproses menjadi produk agroindustri yang bernilai tam bah tinggi serta sebutkan teknologi proses yang dapat diterapka1
08 Dari makalahl bahan bacaan diatas adakah istilah yang Saudara baca dail tidak dimengerti artinya Bila ada tuliskan istilah tersebut pada kolom yang disediakan dibawah ini (Bila dirasa kurang Saudara dapat menggunakan lembar lain )
I I
11
PUSTAKA ACUAN
Anonim 1983 Simposium Nasional Agroindustri I Jurusan Teknologi Industri Pertanian
Fateta IPH Bogor
Anonim 1993 Garis Besar Haluan Negara Sekeetaris IvlPR Jakarta
Anonim 1995 Sistem strategi dan pengembangan agroindustri Badan Agribisis Deptan Jakarta
Anonim 1997 Simposium NasionalAgroindustri III Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fateta IPB Bogor
Anonim 1999 Butir-butir Garis Besar Haluan Negara 1999- 2004 Sekretariat MPR Jakarta
Anonim 2000 Perkembangan ekspor produk industri kimia hutan dan agro Direktorat Jendral Industri Kimia Hutan dan Agro Depperindag Jakarta
Austin lE 1981 Agroindustrial Project Analysis The John Hopkins University Press London
Austi GT 1984 Shreves Chemical Process Industries Fifth Editionlv1c Graw Hill Book CONew York
DominguezPG and Adriono LS 1994 BIMP-EAGA Agroindustrial COJperation A proposed frame work and plan of action USM (Mimeograph)
Mangunwidjaja D1993 State of the Art Pengembangan teknologi proses untuk agroindustri Makalah pada Forum Teknologi Dikti Depdikbud Cisarua 12 Nopember
Mangunwidjaja 0 Eriyatno and Boley F 1996 Feasibility study on the development of essential oil industry in Indonesia Business Innovation Center- Indonesia Jakarta (unpublisehed)
Mangunwidjaja D 1998 Agroindustri pedesaan untuk pemberdayaan ekonomi rakyat Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fateta IPB Bogor
Porter ME 1992 Competitive Strategy Techniques for Analysing Industries and Competitors The Free Press New York
Rudd DE and Watson CC1988 Strategy of Process Engineering Wiley International Edition
SeiderWD Seader JD and LewisDR 1999 Process Design Principles - Synthesis Analysis and Evaluation John Wiley and Sons Inc New York
I
12
bull
perawidjaja TH1992 Ruang lingkup penelitian dan pengembangan teknoogi proses lakalah pada Forum Komunikasi antar Peneliti Bidang Teknologi Proses Puslitbang imia Terapan LIPI Bandung
uryani A dan Mangunwidjaja D2000 Dasar Rekayasa Proses Direktorat Pembinaan enelitian dan Pengabdian pad a Masyarakat Dikti Depdiknas Jakarta (in press)
r I
I 1 I
2
termasuk agroindustri dan industri perhubungan sehingga berfungsi dalam meinperkuat ketahanan negara Mesin pertumbuhan ekonomi (engine of growth) bertumpu pampda agroindustri dan industri perhubungan sedangkan industri informasi dan komunikasi akan memayungi dan memberikan informasi (pasar komoditas teknologi dll) Industri ini diharapkan mempakan pemacu pertumbuhan
l3erdasarkan tamsil bangunan tersebut konsep pengembanganindustridengan visi pertumlJuhan tinggi (high growth vision) dapat dirancang untuk memajukan Indonesia dengan Iaju pertumbuhan tertentL untuk jangka pendek dan jangka panjang
Dalam kaitan dengan pengikut kuliah dalam makalah ini bagian agroindustri akan dibahas lebih laniut Bahasan abn dimulai dengan pengertian agroindustri serta sedikit ilustrasi sejarah dan lingkupnya Beran dan arti strategis agroindustli akan menjadi bahasan berikutnya dengan didahului tentang globalisasi ekonomi dunia Arti pentig teknologi dalam peningkatan nilai tambah produk agroindustri merupakan penutup bahasan pertama Seri- seri bahasan berikutnya akan difokuskan lebih khusus hitan agroindustri dengan aspek lain Sebagai gambaran Seri Agroindustri 2 akan mempertelakan tentang penerapan bioteknologi pada agroindustri dan Seri Agroindustri 3 akan membahas tentallg agroindustri pedesaan serta arti penting kemitraan bagi usaha kecil menengah
PENGERTIAN DAN LATAR BELAKANG PERKEMBANGAN bull f
AGROINDUSTRI
Fakta sejarah telah membuktikan bahwa Belanda yang menjajah Indonesia sclama hampir 350 tahun mampu mengaduk hasil bumi Nusantara menjadi komoditas andala1 yang dapat memasok devisa untuk menopang perkenonoian yang dipimpin oleh ratu Wilhelmina di tanah rendah Netherlands Karet kopi teh kina tembakau gula serta minyak atsiri dan rempah-rempah adalah contoh produk van Oos Indie yang kala itu sangat terkenal didunia
Pengertian dan Lingkup Agroindustri Meskipun baru dipopulerkan di Indonesia pada tahun 1980-an agroindustri yang
antara lain diartikan sebagai industri yang mengolah hasil pertanian- seperti contoh diatas telah lama dikenal dan diterapkan di Indonesia semenjak zaman penjajahan Belanda abad ke 16 Secara eksplisit pengertian agroindustri pertama kali diungkapkan oleh Austin (1971) yaitu perusahaan yang memroses bahan Iiabati (berasal dari tanarran ) atau hewani (berasal atau dihasilkan oleh hewan) Proses yang diterapkan mencakup pengubahan dan pengawetan melalui perakukan fisik atau kimiawi penyimpanan pengemasan dan distribusi Produk agroindustri ini dapat mempakan produk yang merupakan p-oduk akhir yang siap dikonsumsi atau digunakan oleh manusia ataupun sehagai rroduk yang merupakan bahan baku induSlri lain
Pengertian lebih Iuas dicetuskan dalam Simposium Nasional Agroindustri I yang diselenggarakan oleh Jurusan Tekologi Industri Pertanian IPB yaitu sebagai berikut Agroind~stri adalah kegiatan yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan baku merancang dan menyediakan peralatan serta jasa untuk kegiatan tersebut Agroindustri dengan demikian mencakup Industri Pengolahan Hasil Pertanian (lPHP) Industri
3
Peralatan dan Mesin Pertanian (lPMP) dan InJustri Jasa Sektor Pertanian (IJSP) Industri Pengolahan Hasil Pertanian (IPHP) dapat dipilah menjadi 1 IPHP - Tanaman Pangan termasuk didalamnya adalah bahan pangan kay a
karbopidrat palawija dan hasil tanaman hortikultura 2 IPint Tanaman Perkebunan yaI~g meliputi tebu kopi teh karet kelapa kelapa
sawit tembakau cengkeh kakao vmili kayu manis dan lan lain 3 IPHP - Hasil Hutan yang mencakup produk kayu olahan dan non kayu seperti damar
rotan tengkawang dan hasil ikutan lain 4 IPHP-Perikanan yang meliputi pengolahan dan penyimpanan ikan dan hasil Jaut
segarpengalengan dan pengolahan serta hasil samping kuat 5 IPHP~ Peternakan yang mencakup tJengolahan daging segar susu kulit dan hasil
samping lainnya Industri Peralatan dan Mesin Pertanian dibagi menjadi dua kegiatan yaitu 1 IPMP- Budidaya Pertanian yang mencakup alat dan mesin pengolah lahan ( cangkul
traktor dam sebagainya )dan 2 IPMP - Pengolahan yang meliputi alat dan mesin pengoiahan berbagai komoditas
pertanian misalnya mesin penggiling padi medin perontok gabah mesin pengering unit pengolah gula dan sebagainya
Industri Jast Sektor Pertanian terdiri at as 1 IJSP - Perdagangan yang mencakup kegiatan pengankutan pengemasan serU
penyimpanan baik bahan baku maupun produk hasil industri terutama dari industri pengolahan hasil pertanian
2 IJSP Konsultasi kegiatannya meliputi segi perencanaan pengelolaan sampai pad a pengawasan mutu serta evaluasi dan penilaian proyek
3 dan IJSP- Komunikasi menyangkut teknologi perangkat lunak yang melibatkan penggunaan komputer serta alat komunikasi modern lainnya
Pada perkembangan dan wacana lebih lanjut agroindustri lebih banyak digunalltan dalam arti sempit yaitu industri yang mendayagunakan hasil pertanian sebagai bahan dasarnya
Simposium tersebut dapat dianggap sebagai cikalbakal wacana diskusi serta pengembangan agroindustri di Indonesia sampai akhirnya dapat dirumusknn selJagai strategi pembangunan nasional dalam GBHN 1993 (Anonim 1993) Definisi lain diberikan oleh Dominguez dan Andriano (1994) yang merupakan kegiatan yang salinghubung (interelasi) produksi pengolahan pengangkutan penyimpanan pendanaan pemasaran dan distribusi produk pertanian Dari pandangan para pakar sosial-ekonomi agroindustri ( pengolahan hasil pertanian ) merupakan bagian dari enam suo-sistem agribisnis)ang disepakati yaitu sub-sistem penyediaan sarana produksi tlan peralatan usaha tani pengolahan hasil pemasaran sarana dan pembinaan (Anonim 1995)
Peranan Agroindustri dalam Perekonomian Indonesia
Berdasarkan pengertian serta lingkup agroindustri diatas serta latarbelakang sosial ekonomi dan geogratis Indonesia agroindustri dapat diharapkan mcnjatli sub-scktor industri yang strategis Pengembangan agroindustri dihrapkanterjadi peningkatan nilai tambah hasil pertanian yang secara komparatif Indonesia merupakan penghasil utama komoditas pertanian penting
I
4
Nilai strategis agroindustri juga terletak pada poslsmya sebagai jembaian yang menghubungkan antara sektor pertanian pada kegiatan huJu dan sektor industri pada sektor hilirDengan pengembangan agroindustri secara tepat dan baik diharapkan dapat ditingkatkan (a)jumlah tenaga kerja (b) pendapatan petani(c) volume ekspor dan devisa yang diperoleh (dO pangsa pasar baik domestik maupun internasional (e) niJai tukar produk hasil pertanian dan (t) penyediaan bahan baku industri Penduduk Indonesia yang bekerja di sektor pertanian mencapai sekitar 60 dari tenaga kerja yang ada sedangkan di sektor industri pengolahan 10 sektor perdagangan 146 sektor jasa 120 dan lain lain 74 Dengan demikian dari aspek sosial ekonomi perkembangan agroindustri dan agribisnis diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan sebagian besar penduduk tersebut Dalam pembangunan dan pengembangan agroindustri memasuki abad 21 ini tidak dapat dilepaskan dari globalisasi ekonomi dan perdagagan yang sedang melanda di Indonesia Paragraf berikut mengungkap globalisasi ekoncmi dan pengaruhnya terhadap peran dan prospek agroindustri Indonesia
GLOBALISASI EKONOlVlI DUNIA
Proses transfonnasi global yang dewasa ini sedang berlansung pada dasarnya digerakkan oleh tiga kekuatan besar yaitu perdagangan investasi dan produksi Dengan kata lain pengertian globalisasi bukan hanya menyangkut arus perdagangan bebas memasuki pasar di eluruh dunia sebagai akibat dari penurunanan dan penghapusan tarif tetapi juga tennasuk globalisasi di bidanh investasi dan produksi maupun teknologi Ketiga faktor diatas mempunyai kaitan yang erat dan saling menunjang Selamjutnya meningkatnya arus perdagangan akan mendorong peningkatan dan mobilitas investasi Peningkatan investasi tidak hanya akan mendorong penggunaan teknologi tetapi juga mendorong inovasi dan invensi ( penemuan ) proses dan atau produk baru (Porter 1992)
Peningkatan investasi dan produksi akan berdampak pada peningkatan kesempatan kerja yang pada gilirannya akan mendorong meningkatnya pendapatan masyarakat Sehingga secara kcseluruhan diharapkan tCljadi pcningkatan pula kesejahteraan masyarakat
Dalam salah satu kajian yang dilakukan oleh Sekretariat GATT ( Anonim 1(96) diprakirakan bahwa pada tahun 2005 perdagangan dunia akan meningbt sebesar 12 atau senilai US$ 745 milyar Dalam kaitan dengan ekspor Indonesia ketaikan terbesar akan teIjadi pada produk pakaian jadi (60) tekstil (34) pertanian (20) dan prvdul olahan agroindustri (19 )
Sedangkan Bank Dunia juga memprakirakan bahwa pada tahun 2010 sekitar 8 pertumbuhan produksi dunia akan dihasilkan oteh negara- negara sedang berkembang Dalam kurun tersebut diduga pertumbuhan produksi dunia meningkat dari 21 menjadi 27 dan perkembangan paling pesat akan terjadi dikawasan Asia Pasitik terutama Asia Timur dan Tenggara (Anonim 1997)
Dengan dasar anggapan bahwa kajian kajian tersebut diatas tak jauh menyimpang maka Indonesia yang tennasuk dalam negara Asia Pasifik dan saat sebelum krisis pernah mencapai tingkat pertumbuhan yang cukup bagus (7-10) dan diharapkan terjadi perbaikan kinerja pemerintahan baru (baca setelah era Reformasi ) - harus dapat
I
menempatkan tantangan dan persaingan global tersebut menjadi pemieu untuk memajukan perekonomian nasional
Globalisasi produksi dan industri adalah kemampuan menempatkan alur proses produksi d~ri pembu~tan kmponen atau bahan baku ke perakitan ~tau pengolah~n produk akhlr ke lokasl lokasl atau negara yang paling menguntungkan dl kawasan duma Proses produksi yang semula dilakukan secara terpadu di suatu tempat atau negara dalam eragiobalisasi dapat dan mungkin dipecah dan disebar ke seluruh penjujru dunia menurut pola yang secara keseluruhan mampu memberikan tingkat efisiensi paling optimal
Globalisasi produksi akan semakin mempercapat proses pengalihan ( transformasi ) strukturai melalui pengembangan teknologi baru dan tingkat penyebaran pemanfaatannya (rate of diffusion ) Melalui proses keterkaitan dengan perdagangan dan investasi pengembangan teknologi akan mampu menciptakan produk-produk dan pross barn serta berpengaruh terhadap perubahan di bidang kelembagaan organisasi dan sistem manajemen (Raillon 1996)
Apalagi biladilihat bahwa hampir sebagian besar dari laju pertumbuhan prcduksi global- akan dipasok dari negara berkembang Panga pasar hasil pertanian dan produk agroindustri masih amat sangat besar Tentu saja Indonesia dituntut untuk mampu mengembangkan sumberdaya pertanian lokal - keunggulan komparatif - agar dapat dihasilkan produk agroindustri yang kompetitif di pasar global Dalam pengertian kompetitif tidak hanya menyangkit jumlah dan mutu tetapi juga harga serta waktu penyampaian dan kelembagaan perdagangan internasional yang praktis ( Mangunwidjaja 1998) Dalam kaitan dengan strategi penciptaan keunggulan kompetitif pada sumberdaya komparatif pengembangan agroindustri melalui penerapan teknologi proses mempunyai arti penting Dalam penerapan dan pengembangannya harus dilakukan pemilihan secara nasionaL Berdasarkan proses pemilihan ini akan diperoleh sejumlah komoditas unggulan Indonesia Komoditas inilah yang harus di kembangkan secara tepat sasarap antara lain dengan penerapan proses baik secara sederhana maupun canggih seperti proses bioteknologis
POTENSI DAN PENGEMBANGAN AGROINDIJSTRI DI INDONESIA
Sumberdaya pertanian di Indonesia merupakan salah satu keunggulan yang secara sadar telah dijadikan salah satu pilar pemgangunan dalam bentuk agroindustri haik pada era orde baru reformasi dan saat ini Dalam GBHN 1999- 2004 pun ditegaskan bahwa salah satu strategi pembagunan industri adalah industri yang berbasis sumberd~ya lokal Salah satu diantaranya adalah agroindustri ( Anonirn 1999 ) Perkembangan agroindustri dapat diJihat dari tiga peri ode yaitu sebelum kri~is moneter tabun 1997 selama krisis dan pasca krisis (1999 - sekarang)
Perkembangan agroindustri pra krismon Sebelum terjadi krisis moneter tahun 1997 perkembangan agroindustri di berbagai cabang industri cukup menggembirakan lumlah perusahaan agroindustri dan penyerapan tenaga kerja selama Pelita VI terus meningkat masing-masing dengan rataan 641 dan
6
9 44 per tahun Demikian pula kinerja ekspor produk agrQindustri meningkat tajam s~lama tiga tahun terakhir sebelum krisis yaitu dari USD 165 miiyar (1995) menjadi 239 milyar (1997) atau dengan rataan pertumbuhan 22 4 per tahun Ekspor tersebut didominasi oleh kelompok produk olahan kelapa dan kelapa sawit hasil perkebunan (kakao biji jambu mete) hasil tanaman pangan serta produk peternakan dan perikanan
Perkembangan selama krisis Selama masa krisis walaupun sektor lain mengalami kemunduran atau pertumbuhan negatif agroindustri mampu bertahan daJam jumlah unit usaha yang beroperasi meskipun dari aspek tenaga kerja dan nilai ekspor terjadi penurui1an yaitu masingshymasing - 3016 dan - 1717 Kelompok agroindustri yang tetap mengalami pertumbuhan antara lain yang berbasi kelapa sawit pengolahan ubi kayu industri pengolahan ikan Kelompok agroindustri ini dapat berkembang dalam keadaa1 krisis karena tidak tidak tergantung pada bahan baku dan bahan tambahan impor serta pe)uang pasar ekspornya juga tetap besar Sedangkan kelompok agroindustri yang tetap dapat bertahan pada masa krisis adalah industri mie pengolahan susu dan industri tembakau yang disebabkan oleh peningkatan permintaan da)am negeri dan sifat industrinya yang padat karya Kelompok agroindustri yang mengalami penurunan antara lain industri pakan ternak dan makanan ringan Penurunan industri pakan ternak disebabkan keter~antungan impor bahan baku (bungkil kedelai tepung ikan premix dan obat-obatan) yang mencapai 71 Sedangkan penurunan pada industri makanan ringan lebih disebabkan oleh penunman daya beli masyarakt sebagai akibat krisis ekonomi
Perkembangan agroindustri pasca krisis Berdaslrkar data perkembangan ekspor tiga tahun terakhir terdapat
kecenderungan beberapa komoditas mengaJami pertumbuhan yang positif Produk tersebut middotadalah minyak sawit dan turunannya karet alami produk hasil laut bahan penyegar terutama kakao dan teh hortikultura dan makanan ringan kering ( Anonim 2000) Berdasarkan potensi yang dimiliki bebrapa komoditas dan produk agroindustri dapat
dikembangkan pada masa mendatang Kelompok produk ini memerlukan perbaikan teknologi proses agar mampu bersaing di pasar internasionaI Produk tersebut adalah produk berbasis pati hasil hutan non kayu kelapa dan turunanya minyak atisri dan flavor alamiah bahan polimer non karet hasillaut non ikan ( Mangunwidjaja 1993)
Dari kelompok produk agroindustri potensial tersebut Indonesia tak usah kawatir ersaing dengan negara lain dalam hal ketersediaan sumberdaya hayatinya baik dalam Jumlah atau jenisnya Sebagai contoh ragam jenis tanaman dan hewan yang merupakan sumber aroma dan flavor Indonesia mempunyai kekayaan yang tak tertandingi di dunia Selama ini kita hanya memanfaatkan tak lebih 10 jenis antra lain nilam akarwangi cengkeh sereh menta Sumber lain semisal dari bunga-bungan yang nilainya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan produk yang disebut belum banyak atau bahkan samasekali didayagunakan Yang terlebih penting dalam contoh minyak atsiri ini selama ini Indonesia hanya mampu menjual dalam bentuk produk minyak atsiri ( hasil penyulingan ekstraksi atau enflerasi ) padahal didalam minyak atsiri terkandung komponen utama penyusun wangi-wangian Komponen utama inilah yang merupakan bahan baku indLstri
I
7
parfum dan fragrance- dan tentunya mempunyai nilai tambah yang jauh amat tinggi dibandingkan harga minyak atsiri ( Mangunwid j aj a et aI 1996 ) Sebagai contbh perbandingan nilai 1 kg minyak cengkeh dibandingkan eugenol (komponen dalam minyak cengkeh) adalah US$ 2 dibanding US$ 5000- Gamberan serupa dapat diambil untuk semua jenis min yak atsiri Perancis sebagai negara yang tidak mempunyai bahan baku minyak atsiri justru berkembang pesat di dunia dalam industri hilir minyak atsiri ( parfum fragran dan isolat atsiri )
PERAN TEKNOLOGI UNTUK PENGEIVIBANGAN AGROINDUSTRI
Dalam pengembangan agroindusn di tingkat perusahaan skala besar atau BUMN sebagaimana dicanamgkan oleh Pemerintah penting artinya dijalin kemitraan dengan usaha dan kegiatan yang dilakukan industri kecil at au pedesaan Industri kecil ini dapat berperan dalam penyediaan atau penanganan serta pengolahan awal dari bah an baku yang akan diolah oleh industri besar ( Mangunwidjaja 1998 ) Sehingga dapat kasus minyak atsiri misalnya maka penyediaan baku sampai pengolahan minyak atsiri dikerjakan oleh industri keciL Minyak atsiri dari industri keeil atau pedesaan inilah yang kcmudian diolah oleh perusahaan besar (BUMN swasta ) dcngan tcknologi yang lebih clisien unluk dihasilkan produk hilir bernilai tambah tinggi Contoh serupa dapat diYembangkan untuk produk kimia-oleo (oleoehemicals ) baik dengan bahan dasar kelapa atau kelapa sawit
Bahwa pengembangan agroindustri di Indonesia selama ini banyak dililit oleh kendala hal ini tak dapat dipungkiri Salah satu kendala teknis adaJah kemampuan mengolah kita yang masih rendah Hal itu ditunjukkan dengan sebagian besar k1moditas pertanian yang diekspor merupakan bahan mentah dengan nilai indeks retensi pengolahan sebesar 071 - 075 Angka tersebut menunjukkan bahwa hanya 25 - 29 produk pertanian Indonesia yang diekspor dalam bentuk olahan Kondisi ini tentllsaja memperkecil nilai tambah yang diperoleh dari ekspor produk pertanian sehingga pengolahan lebih lanjut menjadi tuntutan bagi perkembangan agroindustri di era global m
Dalam lingkup pcrdagangan pengolahan hasil perlanian mcnjadi produk agroindustri ditujukan untuk meningkatkan nilai tam bah komoditas tersebut Semakin tinggi nilai produk olahan (seperti dicontohkan diatas) diharapkan devisa yang diterima oleh negara juga meningkat serta keuntungan yang diperoleh oleh para pelaku agroindustri juga relatif tinggi Konsepsi peningkatan nilai tambah agroindustri ini menjadi tema utama Simposium Nasional Agroindustri 111 tahun 1997 (Anonim 1997) Teknologi proses yang dapat diterapkan untuk agroindustri sangat beragam dan yang sederhana (fisik mekanik seperti pengEringan ) teknologi sedang (reaksi hidrolisis ) sampai ke teknologi tinggi (proses bioteknologis) Dengan ragam teknologi yang demikian luas maka diperlukan strategi pemilihan teknologi yang tepat untuk pengembangan agroindustri Strategi ini bertumpu pada prinsip dasar pendayagunaan sumberdaya pertanian yang merupakan keunggulan komparatif menjadi pf(lduk agroindustri unggulan yang mampu bersaing dipasaran dunia (keunggulan kompetitif)(Bagi fang tertarik untuk memahami strategi pemilihan tekn(logi dipersilahkan untuk membaca buku atau makalah bertaj uk tersebut )
Perkembangan iptek dan penerapannya di industri menyebabkan batasan suatu ranah (domain) iptek mengalami pembaharuan dari masa ke masa Demikian pula
8
dengan teknoiogi proses yang pada awal tahun 1940-an senantiasa dihubungkan dengan proses kimiawi (Austin1984) Dalam konteks tersebut teknologi proses diberi pengertian tentang tatacara berlandaskan ilmu pengetahuan untuk mengubah bahan secara kimiawi menjadi produk yang nilai ekonominya lebih tinggi Oleh karena selain proses kimiawi perlakuan fisik juga mampu meningkatkan nilai tambah suatu bahan cakupan ini kemudian dipilahkan menjadi Satuan Operasi (Unit operation) Dengan demikian teknologi proses diberi batasan tentang tatacara berlandaskan ilmu pengetahuan untuk mengubah secara kimiawi danatau fisik secara komersial suatu bahan menjadi produk (Gambar 1)
BAHAN MENTAH ----gt PENGUBAHAN(KONVERSIO------gt PRODUK - tkimiawil biokimiawi
fisiko mekanik
Gambar 1 Teknologi Proses
Berdasarkan batasan tersebut teknologi (proses) untuk agroindustri merupakan penerapan pengubahan (kimiawLbiokimiawi danat au fisik ) pad a hasil pertarian menjadi produk dengan nilai ekonomi yang lebih tinggi Produk agroindustri ini dapat merupakCln produk akhir yang siap dikonsumsi atau digunakan oleh manusia ataupun procuk yang merupakan bahan baku industri lain Dalam tahapan proses termasuk tahapan perlakuanproses hulu (pasca panen) penyiapan pengondisian pemilihan (sorta-i) dan lain lain serta proses hilir berupa pemisahan dan pemurnian produk (GalTbar 2)
BASIL ----gtPENyIAPAN---gt PENGUBAHAN---gt PEMISAHANIPERTANIAN PASCAPANEN - kimiawi ~ - biokimiawi PRODUK
fisiklmekanikmiddot PEMURNJAN
proses hulu proses utama proses hilir
Gambar 2 Teknologi Proses untuk Agroindustri
Sampai tahun 1980-an perguruan tinggi teknologi (kimia lingkungan pertanian farmasi) dalam kurikulum pendidikanya mengacu pada pemilahan tersebut yaitu satuan operasi (pengelompokan berdasarkan pengubahan fisik) dan satuan proses (pengelompokan berdasarkan pengubahan kimiawi) Dalam pendekatan ini tinjauan dtau telaahan teknologi proses menjadi lebih bersifat analisis Sehabis Perang Dunia II pendidikan rekayasa (teknik engineering) kimia terutama di Eropa berkembang pesat dengan pusatnya di Jerman dan Perancis dan pendekatan analisis parsial tersebut mulai ditinggalkan dan mengubahnya dengan pendekatan kearah lebih sintesis Dalam pendekatan ini teknologi proses dilihat sebagai sistem proses dan dicakup dalarn ranah rekayasa proses (process engineering) Dalam perkembangan berikutnya diparuh tahun 1970 dasar rekayasa proses itu diterapkan untuk konversi biokimiawi (enzimatik maupun mikrobial ) dan memunculkan ranah bam bioproses Dalam pendekatan rekayasa proses fokus lebih diarahkan pada tatacara untuk mencari atau merealisasikan langkah proses
I I
9
yang diperlukan untuk mengubah bahan menjadi prduk secara optirhal dan mengendalikan sistem pemroses beroperasl secara optImal (SoerawldJaJa 1992) Berdasarkan perkembangan tersebut bahasan dalam teknologi proses meliput sintesis optimasi pemodelan dan simulasi serta pengendalian proses (Rudd dan Watson 1988 Seider et aI 1999 Suryani dan Mangunwidjaja 2000)
Berikut disajikan contoh penerapan teknologi untuk produk produk agroindusui dari bertaraf sederhana sampai tinggi (Tabel I) Berdasarkan prospek yang baik penerapan bioteknologi untuk pengemabngan agroindustri akan dibahas tersendiri dalam Seri Agroindustri 2
Tabel 1 Penerapan Teknologi untuk Agroindllstri
Bahan TeknoJogi proses yang diterapkan
Padi penggilingan Ubikayu
Buah kelapa
Tebu
Daun teh Daun nilam Getah karet
Minyak nabati Minyak nabati
Minyak nilam Ubikayu
Onggok
Tetes tebu
Biji kakao
Tulang hewan Kulit udang
Limbah cair susu (Whey) Kayu
Pemilihan pemarutan ekstraksi pengayakan pengeringan Pengeringan pengempaan hidrolisis penyabunanpemucatan (bleaching) deodorisasi(penghilangan bau) Pemerasan evaporasi penjernihan (karbonasi sulfitasi) kristalisasi Pelayuan fermentasi pengeringan Penyulingan (distilasi ) Penggumpalan (koaguJasi) pengepresan pembentukan pengasapan Netralisasi esterifikasi Hidrolisis distilasi penyabunan (saponifi kasi)penambahan bahan bantu Isolasi ekstraksi pemurnian Pemarutan likuifaksi sakarifikasi isomerisasi pemisahan (kromatografi) Fermentasi kalsifikasi asidifikasi kristalisasi Fermentasi penggaraman kristalisasi
Fermentasi pengeringan penggilingan pengempaan formulasi Pemanasan pemisahan pengendapam Pengeringan penggilingan penghilangan protein (deproteinasi) penghilangan mine ral (demineral isasi) deasetilasi Ultrafiltrasi pengeringan
Penghancuran pemasakan (pulping) - dengan soda atau sui fit atau termo-
Produk
Beras Tapioka
Minyak goreng (kelapl)
Gula p8sir
Teh hitam Minyak nilam RSS (Rubber Smoked Sheet) Oleokimia (ester) Sabun
Isolat ( fragrance) Gula cair fruktosa
Asam sitrat
MSG (mono sodiu In g glutamat) Cokelat (chocolat)
Gelatin Khitin
Khitosan Konsentrat protein Konsentrat galaktosa Pulp
10
mekanis Penghancuran (beating) penghalusan KertasPulp (refining) penambahan bahan pengisi
Keterangan Minyak nabati adalah minyak yang diperoleh dari bahan yang berasal dari tanaman untuk membedakan dengan istilah minyaklemak hewani yang dibuat dari bahan berasal dari hewanJikan
UJI KEMAMPUAN-DIRI (Self- Assessment TestO
01 Jelaskan mengapa pengenbangan industri berbasis hasH pertanian mempunyli
arti penting dan strategis bagi Indonesia 02 Sebutkan beberapa pengertian tentang agroindustri Dari berbagai pengertia
tersebut sebutkan inti kesamaannya Pada pendekatan lain dalam pembangunan pertanian juga dikenal istilab agribisnis DapMkah SauJara menerangkan dimana pcsisi agroilldustri pada pendekatan agribisnis tersebut
03 lVleskipun pembangunan agroindustri diyakini sebagai salah satu program nasional yang prospektif tetapi pertumbuhannya masih banyak menghadapi kendala Dapatkah Saudara merinci kendala-kendala yang dihadapi oleh agroindustri
04 Dalam golbalisasi ekonomi dunia ini bagi Indonesia agroindustri masih tetap diyakini sebagai subsektor yang dapat dijadikan unggulan Bagaimana menu rut pendapat Saudara tentang hal tersebut
05 Dalam perkembangan ekspor produk agroindustri selama ini perolehan devisa dari produk agroindustri relatif kecil Jelaskan mengapa hal tersebut dapat terjadi
06 Dalam kaHan dengan butir 05 usaha apakah yang dapal dilakukan untuk meningkatkan niiai tam bah produk agroindustri
07 Berdasarkan contoh yang disajikan pada Tabel 1 sebutkan paling sedikit tiga contoh hasil pertanian yang dapat diproses menjadi produk agroindustri yang bernilai tam bah tinggi serta sebutkan teknologi proses yang dapat diterapka1
08 Dari makalahl bahan bacaan diatas adakah istilah yang Saudara baca dail tidak dimengerti artinya Bila ada tuliskan istilah tersebut pada kolom yang disediakan dibawah ini (Bila dirasa kurang Saudara dapat menggunakan lembar lain )
I I
11
PUSTAKA ACUAN
Anonim 1983 Simposium Nasional Agroindustri I Jurusan Teknologi Industri Pertanian
Fateta IPH Bogor
Anonim 1993 Garis Besar Haluan Negara Sekeetaris IvlPR Jakarta
Anonim 1995 Sistem strategi dan pengembangan agroindustri Badan Agribisis Deptan Jakarta
Anonim 1997 Simposium NasionalAgroindustri III Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fateta IPB Bogor
Anonim 1999 Butir-butir Garis Besar Haluan Negara 1999- 2004 Sekretariat MPR Jakarta
Anonim 2000 Perkembangan ekspor produk industri kimia hutan dan agro Direktorat Jendral Industri Kimia Hutan dan Agro Depperindag Jakarta
Austin lE 1981 Agroindustrial Project Analysis The John Hopkins University Press London
Austi GT 1984 Shreves Chemical Process Industries Fifth Editionlv1c Graw Hill Book CONew York
DominguezPG and Adriono LS 1994 BIMP-EAGA Agroindustrial COJperation A proposed frame work and plan of action USM (Mimeograph)
Mangunwidjaja D1993 State of the Art Pengembangan teknologi proses untuk agroindustri Makalah pada Forum Teknologi Dikti Depdikbud Cisarua 12 Nopember
Mangunwidjaja 0 Eriyatno and Boley F 1996 Feasibility study on the development of essential oil industry in Indonesia Business Innovation Center- Indonesia Jakarta (unpublisehed)
Mangunwidjaja D 1998 Agroindustri pedesaan untuk pemberdayaan ekonomi rakyat Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fateta IPB Bogor
Porter ME 1992 Competitive Strategy Techniques for Analysing Industries and Competitors The Free Press New York
Rudd DE and Watson CC1988 Strategy of Process Engineering Wiley International Edition
SeiderWD Seader JD and LewisDR 1999 Process Design Principles - Synthesis Analysis and Evaluation John Wiley and Sons Inc New York
I
12
bull
perawidjaja TH1992 Ruang lingkup penelitian dan pengembangan teknoogi proses lakalah pada Forum Komunikasi antar Peneliti Bidang Teknologi Proses Puslitbang imia Terapan LIPI Bandung
uryani A dan Mangunwidjaja D2000 Dasar Rekayasa Proses Direktorat Pembinaan enelitian dan Pengabdian pad a Masyarakat Dikti Depdiknas Jakarta (in press)
r I
I 1 I
3
Peralatan dan Mesin Pertanian (lPMP) dan InJustri Jasa Sektor Pertanian (IJSP) Industri Pengolahan Hasil Pertanian (IPHP) dapat dipilah menjadi 1 IPHP - Tanaman Pangan termasuk didalamnya adalah bahan pangan kay a
karbopidrat palawija dan hasil tanaman hortikultura 2 IPint Tanaman Perkebunan yaI~g meliputi tebu kopi teh karet kelapa kelapa
sawit tembakau cengkeh kakao vmili kayu manis dan lan lain 3 IPHP - Hasil Hutan yang mencakup produk kayu olahan dan non kayu seperti damar
rotan tengkawang dan hasil ikutan lain 4 IPHP-Perikanan yang meliputi pengolahan dan penyimpanan ikan dan hasil Jaut
segarpengalengan dan pengolahan serta hasil samping kuat 5 IPHP~ Peternakan yang mencakup tJengolahan daging segar susu kulit dan hasil
samping lainnya Industri Peralatan dan Mesin Pertanian dibagi menjadi dua kegiatan yaitu 1 IPMP- Budidaya Pertanian yang mencakup alat dan mesin pengolah lahan ( cangkul
traktor dam sebagainya )dan 2 IPMP - Pengolahan yang meliputi alat dan mesin pengoiahan berbagai komoditas
pertanian misalnya mesin penggiling padi medin perontok gabah mesin pengering unit pengolah gula dan sebagainya
Industri Jast Sektor Pertanian terdiri at as 1 IJSP - Perdagangan yang mencakup kegiatan pengankutan pengemasan serU
penyimpanan baik bahan baku maupun produk hasil industri terutama dari industri pengolahan hasil pertanian
2 IJSP Konsultasi kegiatannya meliputi segi perencanaan pengelolaan sampai pad a pengawasan mutu serta evaluasi dan penilaian proyek
3 dan IJSP- Komunikasi menyangkut teknologi perangkat lunak yang melibatkan penggunaan komputer serta alat komunikasi modern lainnya
Pada perkembangan dan wacana lebih lanjut agroindustri lebih banyak digunalltan dalam arti sempit yaitu industri yang mendayagunakan hasil pertanian sebagai bahan dasarnya
Simposium tersebut dapat dianggap sebagai cikalbakal wacana diskusi serta pengembangan agroindustri di Indonesia sampai akhirnya dapat dirumusknn selJagai strategi pembangunan nasional dalam GBHN 1993 (Anonim 1993) Definisi lain diberikan oleh Dominguez dan Andriano (1994) yang merupakan kegiatan yang salinghubung (interelasi) produksi pengolahan pengangkutan penyimpanan pendanaan pemasaran dan distribusi produk pertanian Dari pandangan para pakar sosial-ekonomi agroindustri ( pengolahan hasil pertanian ) merupakan bagian dari enam suo-sistem agribisnis)ang disepakati yaitu sub-sistem penyediaan sarana produksi tlan peralatan usaha tani pengolahan hasil pemasaran sarana dan pembinaan (Anonim 1995)
Peranan Agroindustri dalam Perekonomian Indonesia
Berdasarkan pengertian serta lingkup agroindustri diatas serta latarbelakang sosial ekonomi dan geogratis Indonesia agroindustri dapat diharapkan mcnjatli sub-scktor industri yang strategis Pengembangan agroindustri dihrapkanterjadi peningkatan nilai tambah hasil pertanian yang secara komparatif Indonesia merupakan penghasil utama komoditas pertanian penting
I
4
Nilai strategis agroindustri juga terletak pada poslsmya sebagai jembaian yang menghubungkan antara sektor pertanian pada kegiatan huJu dan sektor industri pada sektor hilirDengan pengembangan agroindustri secara tepat dan baik diharapkan dapat ditingkatkan (a)jumlah tenaga kerja (b) pendapatan petani(c) volume ekspor dan devisa yang diperoleh (dO pangsa pasar baik domestik maupun internasional (e) niJai tukar produk hasil pertanian dan (t) penyediaan bahan baku industri Penduduk Indonesia yang bekerja di sektor pertanian mencapai sekitar 60 dari tenaga kerja yang ada sedangkan di sektor industri pengolahan 10 sektor perdagangan 146 sektor jasa 120 dan lain lain 74 Dengan demikian dari aspek sosial ekonomi perkembangan agroindustri dan agribisnis diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan sebagian besar penduduk tersebut Dalam pembangunan dan pengembangan agroindustri memasuki abad 21 ini tidak dapat dilepaskan dari globalisasi ekonomi dan perdagagan yang sedang melanda di Indonesia Paragraf berikut mengungkap globalisasi ekoncmi dan pengaruhnya terhadap peran dan prospek agroindustri Indonesia
GLOBALISASI EKONOlVlI DUNIA
Proses transfonnasi global yang dewasa ini sedang berlansung pada dasarnya digerakkan oleh tiga kekuatan besar yaitu perdagangan investasi dan produksi Dengan kata lain pengertian globalisasi bukan hanya menyangkut arus perdagangan bebas memasuki pasar di eluruh dunia sebagai akibat dari penurunanan dan penghapusan tarif tetapi juga tennasuk globalisasi di bidanh investasi dan produksi maupun teknologi Ketiga faktor diatas mempunyai kaitan yang erat dan saling menunjang Selamjutnya meningkatnya arus perdagangan akan mendorong peningkatan dan mobilitas investasi Peningkatan investasi tidak hanya akan mendorong penggunaan teknologi tetapi juga mendorong inovasi dan invensi ( penemuan ) proses dan atau produk baru (Porter 1992)
Peningkatan investasi dan produksi akan berdampak pada peningkatan kesempatan kerja yang pada gilirannya akan mendorong meningkatnya pendapatan masyarakat Sehingga secara kcseluruhan diharapkan tCljadi pcningkatan pula kesejahteraan masyarakat
Dalam salah satu kajian yang dilakukan oleh Sekretariat GATT ( Anonim 1(96) diprakirakan bahwa pada tahun 2005 perdagangan dunia akan meningbt sebesar 12 atau senilai US$ 745 milyar Dalam kaitan dengan ekspor Indonesia ketaikan terbesar akan teIjadi pada produk pakaian jadi (60) tekstil (34) pertanian (20) dan prvdul olahan agroindustri (19 )
Sedangkan Bank Dunia juga memprakirakan bahwa pada tahun 2010 sekitar 8 pertumbuhan produksi dunia akan dihasilkan oteh negara- negara sedang berkembang Dalam kurun tersebut diduga pertumbuhan produksi dunia meningkat dari 21 menjadi 27 dan perkembangan paling pesat akan terjadi dikawasan Asia Pasitik terutama Asia Timur dan Tenggara (Anonim 1997)
Dengan dasar anggapan bahwa kajian kajian tersebut diatas tak jauh menyimpang maka Indonesia yang tennasuk dalam negara Asia Pasifik dan saat sebelum krisis pernah mencapai tingkat pertumbuhan yang cukup bagus (7-10) dan diharapkan terjadi perbaikan kinerja pemerintahan baru (baca setelah era Reformasi ) - harus dapat
I
menempatkan tantangan dan persaingan global tersebut menjadi pemieu untuk memajukan perekonomian nasional
Globalisasi produksi dan industri adalah kemampuan menempatkan alur proses produksi d~ri pembu~tan kmponen atau bahan baku ke perakitan ~tau pengolah~n produk akhlr ke lokasl lokasl atau negara yang paling menguntungkan dl kawasan duma Proses produksi yang semula dilakukan secara terpadu di suatu tempat atau negara dalam eragiobalisasi dapat dan mungkin dipecah dan disebar ke seluruh penjujru dunia menurut pola yang secara keseluruhan mampu memberikan tingkat efisiensi paling optimal
Globalisasi produksi akan semakin mempercapat proses pengalihan ( transformasi ) strukturai melalui pengembangan teknologi baru dan tingkat penyebaran pemanfaatannya (rate of diffusion ) Melalui proses keterkaitan dengan perdagangan dan investasi pengembangan teknologi akan mampu menciptakan produk-produk dan pross barn serta berpengaruh terhadap perubahan di bidang kelembagaan organisasi dan sistem manajemen (Raillon 1996)
Apalagi biladilihat bahwa hampir sebagian besar dari laju pertumbuhan prcduksi global- akan dipasok dari negara berkembang Panga pasar hasil pertanian dan produk agroindustri masih amat sangat besar Tentu saja Indonesia dituntut untuk mampu mengembangkan sumberdaya pertanian lokal - keunggulan komparatif - agar dapat dihasilkan produk agroindustri yang kompetitif di pasar global Dalam pengertian kompetitif tidak hanya menyangkit jumlah dan mutu tetapi juga harga serta waktu penyampaian dan kelembagaan perdagangan internasional yang praktis ( Mangunwidjaja 1998) Dalam kaitan dengan strategi penciptaan keunggulan kompetitif pada sumberdaya komparatif pengembangan agroindustri melalui penerapan teknologi proses mempunyai arti penting Dalam penerapan dan pengembangannya harus dilakukan pemilihan secara nasionaL Berdasarkan proses pemilihan ini akan diperoleh sejumlah komoditas unggulan Indonesia Komoditas inilah yang harus di kembangkan secara tepat sasarap antara lain dengan penerapan proses baik secara sederhana maupun canggih seperti proses bioteknologis
POTENSI DAN PENGEMBANGAN AGROINDIJSTRI DI INDONESIA
Sumberdaya pertanian di Indonesia merupakan salah satu keunggulan yang secara sadar telah dijadikan salah satu pilar pemgangunan dalam bentuk agroindustri haik pada era orde baru reformasi dan saat ini Dalam GBHN 1999- 2004 pun ditegaskan bahwa salah satu strategi pembagunan industri adalah industri yang berbasis sumberd~ya lokal Salah satu diantaranya adalah agroindustri ( Anonirn 1999 ) Perkembangan agroindustri dapat diJihat dari tiga peri ode yaitu sebelum kri~is moneter tabun 1997 selama krisis dan pasca krisis (1999 - sekarang)
Perkembangan agroindustri pra krismon Sebelum terjadi krisis moneter tahun 1997 perkembangan agroindustri di berbagai cabang industri cukup menggembirakan lumlah perusahaan agroindustri dan penyerapan tenaga kerja selama Pelita VI terus meningkat masing-masing dengan rataan 641 dan
6
9 44 per tahun Demikian pula kinerja ekspor produk agrQindustri meningkat tajam s~lama tiga tahun terakhir sebelum krisis yaitu dari USD 165 miiyar (1995) menjadi 239 milyar (1997) atau dengan rataan pertumbuhan 22 4 per tahun Ekspor tersebut didominasi oleh kelompok produk olahan kelapa dan kelapa sawit hasil perkebunan (kakao biji jambu mete) hasil tanaman pangan serta produk peternakan dan perikanan
Perkembangan selama krisis Selama masa krisis walaupun sektor lain mengalami kemunduran atau pertumbuhan negatif agroindustri mampu bertahan daJam jumlah unit usaha yang beroperasi meskipun dari aspek tenaga kerja dan nilai ekspor terjadi penurui1an yaitu masingshymasing - 3016 dan - 1717 Kelompok agroindustri yang tetap mengalami pertumbuhan antara lain yang berbasi kelapa sawit pengolahan ubi kayu industri pengolahan ikan Kelompok agroindustri ini dapat berkembang dalam keadaa1 krisis karena tidak tidak tergantung pada bahan baku dan bahan tambahan impor serta pe)uang pasar ekspornya juga tetap besar Sedangkan kelompok agroindustri yang tetap dapat bertahan pada masa krisis adalah industri mie pengolahan susu dan industri tembakau yang disebabkan oleh peningkatan permintaan da)am negeri dan sifat industrinya yang padat karya Kelompok agroindustri yang mengalami penurunan antara lain industri pakan ternak dan makanan ringan Penurunan industri pakan ternak disebabkan keter~antungan impor bahan baku (bungkil kedelai tepung ikan premix dan obat-obatan) yang mencapai 71 Sedangkan penurunan pada industri makanan ringan lebih disebabkan oleh penunman daya beli masyarakt sebagai akibat krisis ekonomi
Perkembangan agroindustri pasca krisis Berdaslrkar data perkembangan ekspor tiga tahun terakhir terdapat
kecenderungan beberapa komoditas mengaJami pertumbuhan yang positif Produk tersebut middotadalah minyak sawit dan turunannya karet alami produk hasil laut bahan penyegar terutama kakao dan teh hortikultura dan makanan ringan kering ( Anonim 2000) Berdasarkan potensi yang dimiliki bebrapa komoditas dan produk agroindustri dapat
dikembangkan pada masa mendatang Kelompok produk ini memerlukan perbaikan teknologi proses agar mampu bersaing di pasar internasionaI Produk tersebut adalah produk berbasis pati hasil hutan non kayu kelapa dan turunanya minyak atisri dan flavor alamiah bahan polimer non karet hasillaut non ikan ( Mangunwidjaja 1993)
Dari kelompok produk agroindustri potensial tersebut Indonesia tak usah kawatir ersaing dengan negara lain dalam hal ketersediaan sumberdaya hayatinya baik dalam Jumlah atau jenisnya Sebagai contoh ragam jenis tanaman dan hewan yang merupakan sumber aroma dan flavor Indonesia mempunyai kekayaan yang tak tertandingi di dunia Selama ini kita hanya memanfaatkan tak lebih 10 jenis antra lain nilam akarwangi cengkeh sereh menta Sumber lain semisal dari bunga-bungan yang nilainya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan produk yang disebut belum banyak atau bahkan samasekali didayagunakan Yang terlebih penting dalam contoh minyak atsiri ini selama ini Indonesia hanya mampu menjual dalam bentuk produk minyak atsiri ( hasil penyulingan ekstraksi atau enflerasi ) padahal didalam minyak atsiri terkandung komponen utama penyusun wangi-wangian Komponen utama inilah yang merupakan bahan baku indLstri
I
7
parfum dan fragrance- dan tentunya mempunyai nilai tambah yang jauh amat tinggi dibandingkan harga minyak atsiri ( Mangunwid j aj a et aI 1996 ) Sebagai contbh perbandingan nilai 1 kg minyak cengkeh dibandingkan eugenol (komponen dalam minyak cengkeh) adalah US$ 2 dibanding US$ 5000- Gamberan serupa dapat diambil untuk semua jenis min yak atsiri Perancis sebagai negara yang tidak mempunyai bahan baku minyak atsiri justru berkembang pesat di dunia dalam industri hilir minyak atsiri ( parfum fragran dan isolat atsiri )
PERAN TEKNOLOGI UNTUK PENGEIVIBANGAN AGROINDUSTRI
Dalam pengembangan agroindusn di tingkat perusahaan skala besar atau BUMN sebagaimana dicanamgkan oleh Pemerintah penting artinya dijalin kemitraan dengan usaha dan kegiatan yang dilakukan industri kecil at au pedesaan Industri kecil ini dapat berperan dalam penyediaan atau penanganan serta pengolahan awal dari bah an baku yang akan diolah oleh industri besar ( Mangunwidjaja 1998 ) Sehingga dapat kasus minyak atsiri misalnya maka penyediaan baku sampai pengolahan minyak atsiri dikerjakan oleh industri keciL Minyak atsiri dari industri keeil atau pedesaan inilah yang kcmudian diolah oleh perusahaan besar (BUMN swasta ) dcngan tcknologi yang lebih clisien unluk dihasilkan produk hilir bernilai tambah tinggi Contoh serupa dapat diYembangkan untuk produk kimia-oleo (oleoehemicals ) baik dengan bahan dasar kelapa atau kelapa sawit
Bahwa pengembangan agroindustri di Indonesia selama ini banyak dililit oleh kendala hal ini tak dapat dipungkiri Salah satu kendala teknis adaJah kemampuan mengolah kita yang masih rendah Hal itu ditunjukkan dengan sebagian besar k1moditas pertanian yang diekspor merupakan bahan mentah dengan nilai indeks retensi pengolahan sebesar 071 - 075 Angka tersebut menunjukkan bahwa hanya 25 - 29 produk pertanian Indonesia yang diekspor dalam bentuk olahan Kondisi ini tentllsaja memperkecil nilai tambah yang diperoleh dari ekspor produk pertanian sehingga pengolahan lebih lanjut menjadi tuntutan bagi perkembangan agroindustri di era global m
Dalam lingkup pcrdagangan pengolahan hasil perlanian mcnjadi produk agroindustri ditujukan untuk meningkatkan nilai tam bah komoditas tersebut Semakin tinggi nilai produk olahan (seperti dicontohkan diatas) diharapkan devisa yang diterima oleh negara juga meningkat serta keuntungan yang diperoleh oleh para pelaku agroindustri juga relatif tinggi Konsepsi peningkatan nilai tambah agroindustri ini menjadi tema utama Simposium Nasional Agroindustri 111 tahun 1997 (Anonim 1997) Teknologi proses yang dapat diterapkan untuk agroindustri sangat beragam dan yang sederhana (fisik mekanik seperti pengEringan ) teknologi sedang (reaksi hidrolisis ) sampai ke teknologi tinggi (proses bioteknologis) Dengan ragam teknologi yang demikian luas maka diperlukan strategi pemilihan teknologi yang tepat untuk pengembangan agroindustri Strategi ini bertumpu pada prinsip dasar pendayagunaan sumberdaya pertanian yang merupakan keunggulan komparatif menjadi pf(lduk agroindustri unggulan yang mampu bersaing dipasaran dunia (keunggulan kompetitif)(Bagi fang tertarik untuk memahami strategi pemilihan tekn(logi dipersilahkan untuk membaca buku atau makalah bertaj uk tersebut )
Perkembangan iptek dan penerapannya di industri menyebabkan batasan suatu ranah (domain) iptek mengalami pembaharuan dari masa ke masa Demikian pula
8
dengan teknoiogi proses yang pada awal tahun 1940-an senantiasa dihubungkan dengan proses kimiawi (Austin1984) Dalam konteks tersebut teknologi proses diberi pengertian tentang tatacara berlandaskan ilmu pengetahuan untuk mengubah bahan secara kimiawi menjadi produk yang nilai ekonominya lebih tinggi Oleh karena selain proses kimiawi perlakuan fisik juga mampu meningkatkan nilai tambah suatu bahan cakupan ini kemudian dipilahkan menjadi Satuan Operasi (Unit operation) Dengan demikian teknologi proses diberi batasan tentang tatacara berlandaskan ilmu pengetahuan untuk mengubah secara kimiawi danatau fisik secara komersial suatu bahan menjadi produk (Gambar 1)
BAHAN MENTAH ----gt PENGUBAHAN(KONVERSIO------gt PRODUK - tkimiawil biokimiawi
fisiko mekanik
Gambar 1 Teknologi Proses
Berdasarkan batasan tersebut teknologi (proses) untuk agroindustri merupakan penerapan pengubahan (kimiawLbiokimiawi danat au fisik ) pad a hasil pertarian menjadi produk dengan nilai ekonomi yang lebih tinggi Produk agroindustri ini dapat merupakCln produk akhir yang siap dikonsumsi atau digunakan oleh manusia ataupun procuk yang merupakan bahan baku industri lain Dalam tahapan proses termasuk tahapan perlakuanproses hulu (pasca panen) penyiapan pengondisian pemilihan (sorta-i) dan lain lain serta proses hilir berupa pemisahan dan pemurnian produk (GalTbar 2)
BASIL ----gtPENyIAPAN---gt PENGUBAHAN---gt PEMISAHANIPERTANIAN PASCAPANEN - kimiawi ~ - biokimiawi PRODUK
fisiklmekanikmiddot PEMURNJAN
proses hulu proses utama proses hilir
Gambar 2 Teknologi Proses untuk Agroindustri
Sampai tahun 1980-an perguruan tinggi teknologi (kimia lingkungan pertanian farmasi) dalam kurikulum pendidikanya mengacu pada pemilahan tersebut yaitu satuan operasi (pengelompokan berdasarkan pengubahan fisik) dan satuan proses (pengelompokan berdasarkan pengubahan kimiawi) Dalam pendekatan ini tinjauan dtau telaahan teknologi proses menjadi lebih bersifat analisis Sehabis Perang Dunia II pendidikan rekayasa (teknik engineering) kimia terutama di Eropa berkembang pesat dengan pusatnya di Jerman dan Perancis dan pendekatan analisis parsial tersebut mulai ditinggalkan dan mengubahnya dengan pendekatan kearah lebih sintesis Dalam pendekatan ini teknologi proses dilihat sebagai sistem proses dan dicakup dalarn ranah rekayasa proses (process engineering) Dalam perkembangan berikutnya diparuh tahun 1970 dasar rekayasa proses itu diterapkan untuk konversi biokimiawi (enzimatik maupun mikrobial ) dan memunculkan ranah bam bioproses Dalam pendekatan rekayasa proses fokus lebih diarahkan pada tatacara untuk mencari atau merealisasikan langkah proses
I I
9
yang diperlukan untuk mengubah bahan menjadi prduk secara optirhal dan mengendalikan sistem pemroses beroperasl secara optImal (SoerawldJaJa 1992) Berdasarkan perkembangan tersebut bahasan dalam teknologi proses meliput sintesis optimasi pemodelan dan simulasi serta pengendalian proses (Rudd dan Watson 1988 Seider et aI 1999 Suryani dan Mangunwidjaja 2000)
Berikut disajikan contoh penerapan teknologi untuk produk produk agroindusui dari bertaraf sederhana sampai tinggi (Tabel I) Berdasarkan prospek yang baik penerapan bioteknologi untuk pengemabngan agroindustri akan dibahas tersendiri dalam Seri Agroindustri 2
Tabel 1 Penerapan Teknologi untuk Agroindllstri
Bahan TeknoJogi proses yang diterapkan
Padi penggilingan Ubikayu
Buah kelapa
Tebu
Daun teh Daun nilam Getah karet
Minyak nabati Minyak nabati
Minyak nilam Ubikayu
Onggok
Tetes tebu
Biji kakao
Tulang hewan Kulit udang
Limbah cair susu (Whey) Kayu
Pemilihan pemarutan ekstraksi pengayakan pengeringan Pengeringan pengempaan hidrolisis penyabunanpemucatan (bleaching) deodorisasi(penghilangan bau) Pemerasan evaporasi penjernihan (karbonasi sulfitasi) kristalisasi Pelayuan fermentasi pengeringan Penyulingan (distilasi ) Penggumpalan (koaguJasi) pengepresan pembentukan pengasapan Netralisasi esterifikasi Hidrolisis distilasi penyabunan (saponifi kasi)penambahan bahan bantu Isolasi ekstraksi pemurnian Pemarutan likuifaksi sakarifikasi isomerisasi pemisahan (kromatografi) Fermentasi kalsifikasi asidifikasi kristalisasi Fermentasi penggaraman kristalisasi
Fermentasi pengeringan penggilingan pengempaan formulasi Pemanasan pemisahan pengendapam Pengeringan penggilingan penghilangan protein (deproteinasi) penghilangan mine ral (demineral isasi) deasetilasi Ultrafiltrasi pengeringan
Penghancuran pemasakan (pulping) - dengan soda atau sui fit atau termo-
Produk
Beras Tapioka
Minyak goreng (kelapl)
Gula p8sir
Teh hitam Minyak nilam RSS (Rubber Smoked Sheet) Oleokimia (ester) Sabun
Isolat ( fragrance) Gula cair fruktosa
Asam sitrat
MSG (mono sodiu In g glutamat) Cokelat (chocolat)
Gelatin Khitin
Khitosan Konsentrat protein Konsentrat galaktosa Pulp
10
mekanis Penghancuran (beating) penghalusan KertasPulp (refining) penambahan bahan pengisi
Keterangan Minyak nabati adalah minyak yang diperoleh dari bahan yang berasal dari tanaman untuk membedakan dengan istilah minyaklemak hewani yang dibuat dari bahan berasal dari hewanJikan
UJI KEMAMPUAN-DIRI (Self- Assessment TestO
01 Jelaskan mengapa pengenbangan industri berbasis hasH pertanian mempunyli
arti penting dan strategis bagi Indonesia 02 Sebutkan beberapa pengertian tentang agroindustri Dari berbagai pengertia
tersebut sebutkan inti kesamaannya Pada pendekatan lain dalam pembangunan pertanian juga dikenal istilab agribisnis DapMkah SauJara menerangkan dimana pcsisi agroilldustri pada pendekatan agribisnis tersebut
03 lVleskipun pembangunan agroindustri diyakini sebagai salah satu program nasional yang prospektif tetapi pertumbuhannya masih banyak menghadapi kendala Dapatkah Saudara merinci kendala-kendala yang dihadapi oleh agroindustri
04 Dalam golbalisasi ekonomi dunia ini bagi Indonesia agroindustri masih tetap diyakini sebagai subsektor yang dapat dijadikan unggulan Bagaimana menu rut pendapat Saudara tentang hal tersebut
05 Dalam perkembangan ekspor produk agroindustri selama ini perolehan devisa dari produk agroindustri relatif kecil Jelaskan mengapa hal tersebut dapat terjadi
06 Dalam kaHan dengan butir 05 usaha apakah yang dapal dilakukan untuk meningkatkan niiai tam bah produk agroindustri
07 Berdasarkan contoh yang disajikan pada Tabel 1 sebutkan paling sedikit tiga contoh hasil pertanian yang dapat diproses menjadi produk agroindustri yang bernilai tam bah tinggi serta sebutkan teknologi proses yang dapat diterapka1
08 Dari makalahl bahan bacaan diatas adakah istilah yang Saudara baca dail tidak dimengerti artinya Bila ada tuliskan istilah tersebut pada kolom yang disediakan dibawah ini (Bila dirasa kurang Saudara dapat menggunakan lembar lain )
I I
11
PUSTAKA ACUAN
Anonim 1983 Simposium Nasional Agroindustri I Jurusan Teknologi Industri Pertanian
Fateta IPH Bogor
Anonim 1993 Garis Besar Haluan Negara Sekeetaris IvlPR Jakarta
Anonim 1995 Sistem strategi dan pengembangan agroindustri Badan Agribisis Deptan Jakarta
Anonim 1997 Simposium NasionalAgroindustri III Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fateta IPB Bogor
Anonim 1999 Butir-butir Garis Besar Haluan Negara 1999- 2004 Sekretariat MPR Jakarta
Anonim 2000 Perkembangan ekspor produk industri kimia hutan dan agro Direktorat Jendral Industri Kimia Hutan dan Agro Depperindag Jakarta
Austin lE 1981 Agroindustrial Project Analysis The John Hopkins University Press London
Austi GT 1984 Shreves Chemical Process Industries Fifth Editionlv1c Graw Hill Book CONew York
DominguezPG and Adriono LS 1994 BIMP-EAGA Agroindustrial COJperation A proposed frame work and plan of action USM (Mimeograph)
Mangunwidjaja D1993 State of the Art Pengembangan teknologi proses untuk agroindustri Makalah pada Forum Teknologi Dikti Depdikbud Cisarua 12 Nopember
Mangunwidjaja 0 Eriyatno and Boley F 1996 Feasibility study on the development of essential oil industry in Indonesia Business Innovation Center- Indonesia Jakarta (unpublisehed)
Mangunwidjaja D 1998 Agroindustri pedesaan untuk pemberdayaan ekonomi rakyat Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fateta IPB Bogor
Porter ME 1992 Competitive Strategy Techniques for Analysing Industries and Competitors The Free Press New York
Rudd DE and Watson CC1988 Strategy of Process Engineering Wiley International Edition
SeiderWD Seader JD and LewisDR 1999 Process Design Principles - Synthesis Analysis and Evaluation John Wiley and Sons Inc New York
I
12
bull
perawidjaja TH1992 Ruang lingkup penelitian dan pengembangan teknoogi proses lakalah pada Forum Komunikasi antar Peneliti Bidang Teknologi Proses Puslitbang imia Terapan LIPI Bandung
uryani A dan Mangunwidjaja D2000 Dasar Rekayasa Proses Direktorat Pembinaan enelitian dan Pengabdian pad a Masyarakat Dikti Depdiknas Jakarta (in press)
r I
I 1 I
4
Nilai strategis agroindustri juga terletak pada poslsmya sebagai jembaian yang menghubungkan antara sektor pertanian pada kegiatan huJu dan sektor industri pada sektor hilirDengan pengembangan agroindustri secara tepat dan baik diharapkan dapat ditingkatkan (a)jumlah tenaga kerja (b) pendapatan petani(c) volume ekspor dan devisa yang diperoleh (dO pangsa pasar baik domestik maupun internasional (e) niJai tukar produk hasil pertanian dan (t) penyediaan bahan baku industri Penduduk Indonesia yang bekerja di sektor pertanian mencapai sekitar 60 dari tenaga kerja yang ada sedangkan di sektor industri pengolahan 10 sektor perdagangan 146 sektor jasa 120 dan lain lain 74 Dengan demikian dari aspek sosial ekonomi perkembangan agroindustri dan agribisnis diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan sebagian besar penduduk tersebut Dalam pembangunan dan pengembangan agroindustri memasuki abad 21 ini tidak dapat dilepaskan dari globalisasi ekonomi dan perdagagan yang sedang melanda di Indonesia Paragraf berikut mengungkap globalisasi ekoncmi dan pengaruhnya terhadap peran dan prospek agroindustri Indonesia
GLOBALISASI EKONOlVlI DUNIA
Proses transfonnasi global yang dewasa ini sedang berlansung pada dasarnya digerakkan oleh tiga kekuatan besar yaitu perdagangan investasi dan produksi Dengan kata lain pengertian globalisasi bukan hanya menyangkut arus perdagangan bebas memasuki pasar di eluruh dunia sebagai akibat dari penurunanan dan penghapusan tarif tetapi juga tennasuk globalisasi di bidanh investasi dan produksi maupun teknologi Ketiga faktor diatas mempunyai kaitan yang erat dan saling menunjang Selamjutnya meningkatnya arus perdagangan akan mendorong peningkatan dan mobilitas investasi Peningkatan investasi tidak hanya akan mendorong penggunaan teknologi tetapi juga mendorong inovasi dan invensi ( penemuan ) proses dan atau produk baru (Porter 1992)
Peningkatan investasi dan produksi akan berdampak pada peningkatan kesempatan kerja yang pada gilirannya akan mendorong meningkatnya pendapatan masyarakat Sehingga secara kcseluruhan diharapkan tCljadi pcningkatan pula kesejahteraan masyarakat
Dalam salah satu kajian yang dilakukan oleh Sekretariat GATT ( Anonim 1(96) diprakirakan bahwa pada tahun 2005 perdagangan dunia akan meningbt sebesar 12 atau senilai US$ 745 milyar Dalam kaitan dengan ekspor Indonesia ketaikan terbesar akan teIjadi pada produk pakaian jadi (60) tekstil (34) pertanian (20) dan prvdul olahan agroindustri (19 )
Sedangkan Bank Dunia juga memprakirakan bahwa pada tahun 2010 sekitar 8 pertumbuhan produksi dunia akan dihasilkan oteh negara- negara sedang berkembang Dalam kurun tersebut diduga pertumbuhan produksi dunia meningkat dari 21 menjadi 27 dan perkembangan paling pesat akan terjadi dikawasan Asia Pasitik terutama Asia Timur dan Tenggara (Anonim 1997)
Dengan dasar anggapan bahwa kajian kajian tersebut diatas tak jauh menyimpang maka Indonesia yang tennasuk dalam negara Asia Pasifik dan saat sebelum krisis pernah mencapai tingkat pertumbuhan yang cukup bagus (7-10) dan diharapkan terjadi perbaikan kinerja pemerintahan baru (baca setelah era Reformasi ) - harus dapat
I
menempatkan tantangan dan persaingan global tersebut menjadi pemieu untuk memajukan perekonomian nasional
Globalisasi produksi dan industri adalah kemampuan menempatkan alur proses produksi d~ri pembu~tan kmponen atau bahan baku ke perakitan ~tau pengolah~n produk akhlr ke lokasl lokasl atau negara yang paling menguntungkan dl kawasan duma Proses produksi yang semula dilakukan secara terpadu di suatu tempat atau negara dalam eragiobalisasi dapat dan mungkin dipecah dan disebar ke seluruh penjujru dunia menurut pola yang secara keseluruhan mampu memberikan tingkat efisiensi paling optimal
Globalisasi produksi akan semakin mempercapat proses pengalihan ( transformasi ) strukturai melalui pengembangan teknologi baru dan tingkat penyebaran pemanfaatannya (rate of diffusion ) Melalui proses keterkaitan dengan perdagangan dan investasi pengembangan teknologi akan mampu menciptakan produk-produk dan pross barn serta berpengaruh terhadap perubahan di bidang kelembagaan organisasi dan sistem manajemen (Raillon 1996)
Apalagi biladilihat bahwa hampir sebagian besar dari laju pertumbuhan prcduksi global- akan dipasok dari negara berkembang Panga pasar hasil pertanian dan produk agroindustri masih amat sangat besar Tentu saja Indonesia dituntut untuk mampu mengembangkan sumberdaya pertanian lokal - keunggulan komparatif - agar dapat dihasilkan produk agroindustri yang kompetitif di pasar global Dalam pengertian kompetitif tidak hanya menyangkit jumlah dan mutu tetapi juga harga serta waktu penyampaian dan kelembagaan perdagangan internasional yang praktis ( Mangunwidjaja 1998) Dalam kaitan dengan strategi penciptaan keunggulan kompetitif pada sumberdaya komparatif pengembangan agroindustri melalui penerapan teknologi proses mempunyai arti penting Dalam penerapan dan pengembangannya harus dilakukan pemilihan secara nasionaL Berdasarkan proses pemilihan ini akan diperoleh sejumlah komoditas unggulan Indonesia Komoditas inilah yang harus di kembangkan secara tepat sasarap antara lain dengan penerapan proses baik secara sederhana maupun canggih seperti proses bioteknologis
POTENSI DAN PENGEMBANGAN AGROINDIJSTRI DI INDONESIA
Sumberdaya pertanian di Indonesia merupakan salah satu keunggulan yang secara sadar telah dijadikan salah satu pilar pemgangunan dalam bentuk agroindustri haik pada era orde baru reformasi dan saat ini Dalam GBHN 1999- 2004 pun ditegaskan bahwa salah satu strategi pembagunan industri adalah industri yang berbasis sumberd~ya lokal Salah satu diantaranya adalah agroindustri ( Anonirn 1999 ) Perkembangan agroindustri dapat diJihat dari tiga peri ode yaitu sebelum kri~is moneter tabun 1997 selama krisis dan pasca krisis (1999 - sekarang)
Perkembangan agroindustri pra krismon Sebelum terjadi krisis moneter tahun 1997 perkembangan agroindustri di berbagai cabang industri cukup menggembirakan lumlah perusahaan agroindustri dan penyerapan tenaga kerja selama Pelita VI terus meningkat masing-masing dengan rataan 641 dan
6
9 44 per tahun Demikian pula kinerja ekspor produk agrQindustri meningkat tajam s~lama tiga tahun terakhir sebelum krisis yaitu dari USD 165 miiyar (1995) menjadi 239 milyar (1997) atau dengan rataan pertumbuhan 22 4 per tahun Ekspor tersebut didominasi oleh kelompok produk olahan kelapa dan kelapa sawit hasil perkebunan (kakao biji jambu mete) hasil tanaman pangan serta produk peternakan dan perikanan
Perkembangan selama krisis Selama masa krisis walaupun sektor lain mengalami kemunduran atau pertumbuhan negatif agroindustri mampu bertahan daJam jumlah unit usaha yang beroperasi meskipun dari aspek tenaga kerja dan nilai ekspor terjadi penurui1an yaitu masingshymasing - 3016 dan - 1717 Kelompok agroindustri yang tetap mengalami pertumbuhan antara lain yang berbasi kelapa sawit pengolahan ubi kayu industri pengolahan ikan Kelompok agroindustri ini dapat berkembang dalam keadaa1 krisis karena tidak tidak tergantung pada bahan baku dan bahan tambahan impor serta pe)uang pasar ekspornya juga tetap besar Sedangkan kelompok agroindustri yang tetap dapat bertahan pada masa krisis adalah industri mie pengolahan susu dan industri tembakau yang disebabkan oleh peningkatan permintaan da)am negeri dan sifat industrinya yang padat karya Kelompok agroindustri yang mengalami penurunan antara lain industri pakan ternak dan makanan ringan Penurunan industri pakan ternak disebabkan keter~antungan impor bahan baku (bungkil kedelai tepung ikan premix dan obat-obatan) yang mencapai 71 Sedangkan penurunan pada industri makanan ringan lebih disebabkan oleh penunman daya beli masyarakt sebagai akibat krisis ekonomi
Perkembangan agroindustri pasca krisis Berdaslrkar data perkembangan ekspor tiga tahun terakhir terdapat
kecenderungan beberapa komoditas mengaJami pertumbuhan yang positif Produk tersebut middotadalah minyak sawit dan turunannya karet alami produk hasil laut bahan penyegar terutama kakao dan teh hortikultura dan makanan ringan kering ( Anonim 2000) Berdasarkan potensi yang dimiliki bebrapa komoditas dan produk agroindustri dapat
dikembangkan pada masa mendatang Kelompok produk ini memerlukan perbaikan teknologi proses agar mampu bersaing di pasar internasionaI Produk tersebut adalah produk berbasis pati hasil hutan non kayu kelapa dan turunanya minyak atisri dan flavor alamiah bahan polimer non karet hasillaut non ikan ( Mangunwidjaja 1993)
Dari kelompok produk agroindustri potensial tersebut Indonesia tak usah kawatir ersaing dengan negara lain dalam hal ketersediaan sumberdaya hayatinya baik dalam Jumlah atau jenisnya Sebagai contoh ragam jenis tanaman dan hewan yang merupakan sumber aroma dan flavor Indonesia mempunyai kekayaan yang tak tertandingi di dunia Selama ini kita hanya memanfaatkan tak lebih 10 jenis antra lain nilam akarwangi cengkeh sereh menta Sumber lain semisal dari bunga-bungan yang nilainya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan produk yang disebut belum banyak atau bahkan samasekali didayagunakan Yang terlebih penting dalam contoh minyak atsiri ini selama ini Indonesia hanya mampu menjual dalam bentuk produk minyak atsiri ( hasil penyulingan ekstraksi atau enflerasi ) padahal didalam minyak atsiri terkandung komponen utama penyusun wangi-wangian Komponen utama inilah yang merupakan bahan baku indLstri
I
7
parfum dan fragrance- dan tentunya mempunyai nilai tambah yang jauh amat tinggi dibandingkan harga minyak atsiri ( Mangunwid j aj a et aI 1996 ) Sebagai contbh perbandingan nilai 1 kg minyak cengkeh dibandingkan eugenol (komponen dalam minyak cengkeh) adalah US$ 2 dibanding US$ 5000- Gamberan serupa dapat diambil untuk semua jenis min yak atsiri Perancis sebagai negara yang tidak mempunyai bahan baku minyak atsiri justru berkembang pesat di dunia dalam industri hilir minyak atsiri ( parfum fragran dan isolat atsiri )
PERAN TEKNOLOGI UNTUK PENGEIVIBANGAN AGROINDUSTRI
Dalam pengembangan agroindusn di tingkat perusahaan skala besar atau BUMN sebagaimana dicanamgkan oleh Pemerintah penting artinya dijalin kemitraan dengan usaha dan kegiatan yang dilakukan industri kecil at au pedesaan Industri kecil ini dapat berperan dalam penyediaan atau penanganan serta pengolahan awal dari bah an baku yang akan diolah oleh industri besar ( Mangunwidjaja 1998 ) Sehingga dapat kasus minyak atsiri misalnya maka penyediaan baku sampai pengolahan minyak atsiri dikerjakan oleh industri keciL Minyak atsiri dari industri keeil atau pedesaan inilah yang kcmudian diolah oleh perusahaan besar (BUMN swasta ) dcngan tcknologi yang lebih clisien unluk dihasilkan produk hilir bernilai tambah tinggi Contoh serupa dapat diYembangkan untuk produk kimia-oleo (oleoehemicals ) baik dengan bahan dasar kelapa atau kelapa sawit
Bahwa pengembangan agroindustri di Indonesia selama ini banyak dililit oleh kendala hal ini tak dapat dipungkiri Salah satu kendala teknis adaJah kemampuan mengolah kita yang masih rendah Hal itu ditunjukkan dengan sebagian besar k1moditas pertanian yang diekspor merupakan bahan mentah dengan nilai indeks retensi pengolahan sebesar 071 - 075 Angka tersebut menunjukkan bahwa hanya 25 - 29 produk pertanian Indonesia yang diekspor dalam bentuk olahan Kondisi ini tentllsaja memperkecil nilai tambah yang diperoleh dari ekspor produk pertanian sehingga pengolahan lebih lanjut menjadi tuntutan bagi perkembangan agroindustri di era global m
Dalam lingkup pcrdagangan pengolahan hasil perlanian mcnjadi produk agroindustri ditujukan untuk meningkatkan nilai tam bah komoditas tersebut Semakin tinggi nilai produk olahan (seperti dicontohkan diatas) diharapkan devisa yang diterima oleh negara juga meningkat serta keuntungan yang diperoleh oleh para pelaku agroindustri juga relatif tinggi Konsepsi peningkatan nilai tambah agroindustri ini menjadi tema utama Simposium Nasional Agroindustri 111 tahun 1997 (Anonim 1997) Teknologi proses yang dapat diterapkan untuk agroindustri sangat beragam dan yang sederhana (fisik mekanik seperti pengEringan ) teknologi sedang (reaksi hidrolisis ) sampai ke teknologi tinggi (proses bioteknologis) Dengan ragam teknologi yang demikian luas maka diperlukan strategi pemilihan teknologi yang tepat untuk pengembangan agroindustri Strategi ini bertumpu pada prinsip dasar pendayagunaan sumberdaya pertanian yang merupakan keunggulan komparatif menjadi pf(lduk agroindustri unggulan yang mampu bersaing dipasaran dunia (keunggulan kompetitif)(Bagi fang tertarik untuk memahami strategi pemilihan tekn(logi dipersilahkan untuk membaca buku atau makalah bertaj uk tersebut )
Perkembangan iptek dan penerapannya di industri menyebabkan batasan suatu ranah (domain) iptek mengalami pembaharuan dari masa ke masa Demikian pula
8
dengan teknoiogi proses yang pada awal tahun 1940-an senantiasa dihubungkan dengan proses kimiawi (Austin1984) Dalam konteks tersebut teknologi proses diberi pengertian tentang tatacara berlandaskan ilmu pengetahuan untuk mengubah bahan secara kimiawi menjadi produk yang nilai ekonominya lebih tinggi Oleh karena selain proses kimiawi perlakuan fisik juga mampu meningkatkan nilai tambah suatu bahan cakupan ini kemudian dipilahkan menjadi Satuan Operasi (Unit operation) Dengan demikian teknologi proses diberi batasan tentang tatacara berlandaskan ilmu pengetahuan untuk mengubah secara kimiawi danatau fisik secara komersial suatu bahan menjadi produk (Gambar 1)
BAHAN MENTAH ----gt PENGUBAHAN(KONVERSIO------gt PRODUK - tkimiawil biokimiawi
fisiko mekanik
Gambar 1 Teknologi Proses
Berdasarkan batasan tersebut teknologi (proses) untuk agroindustri merupakan penerapan pengubahan (kimiawLbiokimiawi danat au fisik ) pad a hasil pertarian menjadi produk dengan nilai ekonomi yang lebih tinggi Produk agroindustri ini dapat merupakCln produk akhir yang siap dikonsumsi atau digunakan oleh manusia ataupun procuk yang merupakan bahan baku industri lain Dalam tahapan proses termasuk tahapan perlakuanproses hulu (pasca panen) penyiapan pengondisian pemilihan (sorta-i) dan lain lain serta proses hilir berupa pemisahan dan pemurnian produk (GalTbar 2)
BASIL ----gtPENyIAPAN---gt PENGUBAHAN---gt PEMISAHANIPERTANIAN PASCAPANEN - kimiawi ~ - biokimiawi PRODUK
fisiklmekanikmiddot PEMURNJAN
proses hulu proses utama proses hilir
Gambar 2 Teknologi Proses untuk Agroindustri
Sampai tahun 1980-an perguruan tinggi teknologi (kimia lingkungan pertanian farmasi) dalam kurikulum pendidikanya mengacu pada pemilahan tersebut yaitu satuan operasi (pengelompokan berdasarkan pengubahan fisik) dan satuan proses (pengelompokan berdasarkan pengubahan kimiawi) Dalam pendekatan ini tinjauan dtau telaahan teknologi proses menjadi lebih bersifat analisis Sehabis Perang Dunia II pendidikan rekayasa (teknik engineering) kimia terutama di Eropa berkembang pesat dengan pusatnya di Jerman dan Perancis dan pendekatan analisis parsial tersebut mulai ditinggalkan dan mengubahnya dengan pendekatan kearah lebih sintesis Dalam pendekatan ini teknologi proses dilihat sebagai sistem proses dan dicakup dalarn ranah rekayasa proses (process engineering) Dalam perkembangan berikutnya diparuh tahun 1970 dasar rekayasa proses itu diterapkan untuk konversi biokimiawi (enzimatik maupun mikrobial ) dan memunculkan ranah bam bioproses Dalam pendekatan rekayasa proses fokus lebih diarahkan pada tatacara untuk mencari atau merealisasikan langkah proses
I I
9
yang diperlukan untuk mengubah bahan menjadi prduk secara optirhal dan mengendalikan sistem pemroses beroperasl secara optImal (SoerawldJaJa 1992) Berdasarkan perkembangan tersebut bahasan dalam teknologi proses meliput sintesis optimasi pemodelan dan simulasi serta pengendalian proses (Rudd dan Watson 1988 Seider et aI 1999 Suryani dan Mangunwidjaja 2000)
Berikut disajikan contoh penerapan teknologi untuk produk produk agroindusui dari bertaraf sederhana sampai tinggi (Tabel I) Berdasarkan prospek yang baik penerapan bioteknologi untuk pengemabngan agroindustri akan dibahas tersendiri dalam Seri Agroindustri 2
Tabel 1 Penerapan Teknologi untuk Agroindllstri
Bahan TeknoJogi proses yang diterapkan
Padi penggilingan Ubikayu
Buah kelapa
Tebu
Daun teh Daun nilam Getah karet
Minyak nabati Minyak nabati
Minyak nilam Ubikayu
Onggok
Tetes tebu
Biji kakao
Tulang hewan Kulit udang
Limbah cair susu (Whey) Kayu
Pemilihan pemarutan ekstraksi pengayakan pengeringan Pengeringan pengempaan hidrolisis penyabunanpemucatan (bleaching) deodorisasi(penghilangan bau) Pemerasan evaporasi penjernihan (karbonasi sulfitasi) kristalisasi Pelayuan fermentasi pengeringan Penyulingan (distilasi ) Penggumpalan (koaguJasi) pengepresan pembentukan pengasapan Netralisasi esterifikasi Hidrolisis distilasi penyabunan (saponifi kasi)penambahan bahan bantu Isolasi ekstraksi pemurnian Pemarutan likuifaksi sakarifikasi isomerisasi pemisahan (kromatografi) Fermentasi kalsifikasi asidifikasi kristalisasi Fermentasi penggaraman kristalisasi
Fermentasi pengeringan penggilingan pengempaan formulasi Pemanasan pemisahan pengendapam Pengeringan penggilingan penghilangan protein (deproteinasi) penghilangan mine ral (demineral isasi) deasetilasi Ultrafiltrasi pengeringan
Penghancuran pemasakan (pulping) - dengan soda atau sui fit atau termo-
Produk
Beras Tapioka
Minyak goreng (kelapl)
Gula p8sir
Teh hitam Minyak nilam RSS (Rubber Smoked Sheet) Oleokimia (ester) Sabun
Isolat ( fragrance) Gula cair fruktosa
Asam sitrat
MSG (mono sodiu In g glutamat) Cokelat (chocolat)
Gelatin Khitin
Khitosan Konsentrat protein Konsentrat galaktosa Pulp
10
mekanis Penghancuran (beating) penghalusan KertasPulp (refining) penambahan bahan pengisi
Keterangan Minyak nabati adalah minyak yang diperoleh dari bahan yang berasal dari tanaman untuk membedakan dengan istilah minyaklemak hewani yang dibuat dari bahan berasal dari hewanJikan
UJI KEMAMPUAN-DIRI (Self- Assessment TestO
01 Jelaskan mengapa pengenbangan industri berbasis hasH pertanian mempunyli
arti penting dan strategis bagi Indonesia 02 Sebutkan beberapa pengertian tentang agroindustri Dari berbagai pengertia
tersebut sebutkan inti kesamaannya Pada pendekatan lain dalam pembangunan pertanian juga dikenal istilab agribisnis DapMkah SauJara menerangkan dimana pcsisi agroilldustri pada pendekatan agribisnis tersebut
03 lVleskipun pembangunan agroindustri diyakini sebagai salah satu program nasional yang prospektif tetapi pertumbuhannya masih banyak menghadapi kendala Dapatkah Saudara merinci kendala-kendala yang dihadapi oleh agroindustri
04 Dalam golbalisasi ekonomi dunia ini bagi Indonesia agroindustri masih tetap diyakini sebagai subsektor yang dapat dijadikan unggulan Bagaimana menu rut pendapat Saudara tentang hal tersebut
05 Dalam perkembangan ekspor produk agroindustri selama ini perolehan devisa dari produk agroindustri relatif kecil Jelaskan mengapa hal tersebut dapat terjadi
06 Dalam kaHan dengan butir 05 usaha apakah yang dapal dilakukan untuk meningkatkan niiai tam bah produk agroindustri
07 Berdasarkan contoh yang disajikan pada Tabel 1 sebutkan paling sedikit tiga contoh hasil pertanian yang dapat diproses menjadi produk agroindustri yang bernilai tam bah tinggi serta sebutkan teknologi proses yang dapat diterapka1
08 Dari makalahl bahan bacaan diatas adakah istilah yang Saudara baca dail tidak dimengerti artinya Bila ada tuliskan istilah tersebut pada kolom yang disediakan dibawah ini (Bila dirasa kurang Saudara dapat menggunakan lembar lain )
I I
11
PUSTAKA ACUAN
Anonim 1983 Simposium Nasional Agroindustri I Jurusan Teknologi Industri Pertanian
Fateta IPH Bogor
Anonim 1993 Garis Besar Haluan Negara Sekeetaris IvlPR Jakarta
Anonim 1995 Sistem strategi dan pengembangan agroindustri Badan Agribisis Deptan Jakarta
Anonim 1997 Simposium NasionalAgroindustri III Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fateta IPB Bogor
Anonim 1999 Butir-butir Garis Besar Haluan Negara 1999- 2004 Sekretariat MPR Jakarta
Anonim 2000 Perkembangan ekspor produk industri kimia hutan dan agro Direktorat Jendral Industri Kimia Hutan dan Agro Depperindag Jakarta
Austin lE 1981 Agroindustrial Project Analysis The John Hopkins University Press London
Austi GT 1984 Shreves Chemical Process Industries Fifth Editionlv1c Graw Hill Book CONew York
DominguezPG and Adriono LS 1994 BIMP-EAGA Agroindustrial COJperation A proposed frame work and plan of action USM (Mimeograph)
Mangunwidjaja D1993 State of the Art Pengembangan teknologi proses untuk agroindustri Makalah pada Forum Teknologi Dikti Depdikbud Cisarua 12 Nopember
Mangunwidjaja 0 Eriyatno and Boley F 1996 Feasibility study on the development of essential oil industry in Indonesia Business Innovation Center- Indonesia Jakarta (unpublisehed)
Mangunwidjaja D 1998 Agroindustri pedesaan untuk pemberdayaan ekonomi rakyat Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fateta IPB Bogor
Porter ME 1992 Competitive Strategy Techniques for Analysing Industries and Competitors The Free Press New York
Rudd DE and Watson CC1988 Strategy of Process Engineering Wiley International Edition
SeiderWD Seader JD and LewisDR 1999 Process Design Principles - Synthesis Analysis and Evaluation John Wiley and Sons Inc New York
I
12
bull
perawidjaja TH1992 Ruang lingkup penelitian dan pengembangan teknoogi proses lakalah pada Forum Komunikasi antar Peneliti Bidang Teknologi Proses Puslitbang imia Terapan LIPI Bandung
uryani A dan Mangunwidjaja D2000 Dasar Rekayasa Proses Direktorat Pembinaan enelitian dan Pengabdian pad a Masyarakat Dikti Depdiknas Jakarta (in press)
r I
I 1 I
menempatkan tantangan dan persaingan global tersebut menjadi pemieu untuk memajukan perekonomian nasional
Globalisasi produksi dan industri adalah kemampuan menempatkan alur proses produksi d~ri pembu~tan kmponen atau bahan baku ke perakitan ~tau pengolah~n produk akhlr ke lokasl lokasl atau negara yang paling menguntungkan dl kawasan duma Proses produksi yang semula dilakukan secara terpadu di suatu tempat atau negara dalam eragiobalisasi dapat dan mungkin dipecah dan disebar ke seluruh penjujru dunia menurut pola yang secara keseluruhan mampu memberikan tingkat efisiensi paling optimal
Globalisasi produksi akan semakin mempercapat proses pengalihan ( transformasi ) strukturai melalui pengembangan teknologi baru dan tingkat penyebaran pemanfaatannya (rate of diffusion ) Melalui proses keterkaitan dengan perdagangan dan investasi pengembangan teknologi akan mampu menciptakan produk-produk dan pross barn serta berpengaruh terhadap perubahan di bidang kelembagaan organisasi dan sistem manajemen (Raillon 1996)
Apalagi biladilihat bahwa hampir sebagian besar dari laju pertumbuhan prcduksi global- akan dipasok dari negara berkembang Panga pasar hasil pertanian dan produk agroindustri masih amat sangat besar Tentu saja Indonesia dituntut untuk mampu mengembangkan sumberdaya pertanian lokal - keunggulan komparatif - agar dapat dihasilkan produk agroindustri yang kompetitif di pasar global Dalam pengertian kompetitif tidak hanya menyangkit jumlah dan mutu tetapi juga harga serta waktu penyampaian dan kelembagaan perdagangan internasional yang praktis ( Mangunwidjaja 1998) Dalam kaitan dengan strategi penciptaan keunggulan kompetitif pada sumberdaya komparatif pengembangan agroindustri melalui penerapan teknologi proses mempunyai arti penting Dalam penerapan dan pengembangannya harus dilakukan pemilihan secara nasionaL Berdasarkan proses pemilihan ini akan diperoleh sejumlah komoditas unggulan Indonesia Komoditas inilah yang harus di kembangkan secara tepat sasarap antara lain dengan penerapan proses baik secara sederhana maupun canggih seperti proses bioteknologis
POTENSI DAN PENGEMBANGAN AGROINDIJSTRI DI INDONESIA
Sumberdaya pertanian di Indonesia merupakan salah satu keunggulan yang secara sadar telah dijadikan salah satu pilar pemgangunan dalam bentuk agroindustri haik pada era orde baru reformasi dan saat ini Dalam GBHN 1999- 2004 pun ditegaskan bahwa salah satu strategi pembagunan industri adalah industri yang berbasis sumberd~ya lokal Salah satu diantaranya adalah agroindustri ( Anonirn 1999 ) Perkembangan agroindustri dapat diJihat dari tiga peri ode yaitu sebelum kri~is moneter tabun 1997 selama krisis dan pasca krisis (1999 - sekarang)
Perkembangan agroindustri pra krismon Sebelum terjadi krisis moneter tahun 1997 perkembangan agroindustri di berbagai cabang industri cukup menggembirakan lumlah perusahaan agroindustri dan penyerapan tenaga kerja selama Pelita VI terus meningkat masing-masing dengan rataan 641 dan
6
9 44 per tahun Demikian pula kinerja ekspor produk agrQindustri meningkat tajam s~lama tiga tahun terakhir sebelum krisis yaitu dari USD 165 miiyar (1995) menjadi 239 milyar (1997) atau dengan rataan pertumbuhan 22 4 per tahun Ekspor tersebut didominasi oleh kelompok produk olahan kelapa dan kelapa sawit hasil perkebunan (kakao biji jambu mete) hasil tanaman pangan serta produk peternakan dan perikanan
Perkembangan selama krisis Selama masa krisis walaupun sektor lain mengalami kemunduran atau pertumbuhan negatif agroindustri mampu bertahan daJam jumlah unit usaha yang beroperasi meskipun dari aspek tenaga kerja dan nilai ekspor terjadi penurui1an yaitu masingshymasing - 3016 dan - 1717 Kelompok agroindustri yang tetap mengalami pertumbuhan antara lain yang berbasi kelapa sawit pengolahan ubi kayu industri pengolahan ikan Kelompok agroindustri ini dapat berkembang dalam keadaa1 krisis karena tidak tidak tergantung pada bahan baku dan bahan tambahan impor serta pe)uang pasar ekspornya juga tetap besar Sedangkan kelompok agroindustri yang tetap dapat bertahan pada masa krisis adalah industri mie pengolahan susu dan industri tembakau yang disebabkan oleh peningkatan permintaan da)am negeri dan sifat industrinya yang padat karya Kelompok agroindustri yang mengalami penurunan antara lain industri pakan ternak dan makanan ringan Penurunan industri pakan ternak disebabkan keter~antungan impor bahan baku (bungkil kedelai tepung ikan premix dan obat-obatan) yang mencapai 71 Sedangkan penurunan pada industri makanan ringan lebih disebabkan oleh penunman daya beli masyarakt sebagai akibat krisis ekonomi
Perkembangan agroindustri pasca krisis Berdaslrkar data perkembangan ekspor tiga tahun terakhir terdapat
kecenderungan beberapa komoditas mengaJami pertumbuhan yang positif Produk tersebut middotadalah minyak sawit dan turunannya karet alami produk hasil laut bahan penyegar terutama kakao dan teh hortikultura dan makanan ringan kering ( Anonim 2000) Berdasarkan potensi yang dimiliki bebrapa komoditas dan produk agroindustri dapat
dikembangkan pada masa mendatang Kelompok produk ini memerlukan perbaikan teknologi proses agar mampu bersaing di pasar internasionaI Produk tersebut adalah produk berbasis pati hasil hutan non kayu kelapa dan turunanya minyak atisri dan flavor alamiah bahan polimer non karet hasillaut non ikan ( Mangunwidjaja 1993)
Dari kelompok produk agroindustri potensial tersebut Indonesia tak usah kawatir ersaing dengan negara lain dalam hal ketersediaan sumberdaya hayatinya baik dalam Jumlah atau jenisnya Sebagai contoh ragam jenis tanaman dan hewan yang merupakan sumber aroma dan flavor Indonesia mempunyai kekayaan yang tak tertandingi di dunia Selama ini kita hanya memanfaatkan tak lebih 10 jenis antra lain nilam akarwangi cengkeh sereh menta Sumber lain semisal dari bunga-bungan yang nilainya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan produk yang disebut belum banyak atau bahkan samasekali didayagunakan Yang terlebih penting dalam contoh minyak atsiri ini selama ini Indonesia hanya mampu menjual dalam bentuk produk minyak atsiri ( hasil penyulingan ekstraksi atau enflerasi ) padahal didalam minyak atsiri terkandung komponen utama penyusun wangi-wangian Komponen utama inilah yang merupakan bahan baku indLstri
I
7
parfum dan fragrance- dan tentunya mempunyai nilai tambah yang jauh amat tinggi dibandingkan harga minyak atsiri ( Mangunwid j aj a et aI 1996 ) Sebagai contbh perbandingan nilai 1 kg minyak cengkeh dibandingkan eugenol (komponen dalam minyak cengkeh) adalah US$ 2 dibanding US$ 5000- Gamberan serupa dapat diambil untuk semua jenis min yak atsiri Perancis sebagai negara yang tidak mempunyai bahan baku minyak atsiri justru berkembang pesat di dunia dalam industri hilir minyak atsiri ( parfum fragran dan isolat atsiri )
PERAN TEKNOLOGI UNTUK PENGEIVIBANGAN AGROINDUSTRI
Dalam pengembangan agroindusn di tingkat perusahaan skala besar atau BUMN sebagaimana dicanamgkan oleh Pemerintah penting artinya dijalin kemitraan dengan usaha dan kegiatan yang dilakukan industri kecil at au pedesaan Industri kecil ini dapat berperan dalam penyediaan atau penanganan serta pengolahan awal dari bah an baku yang akan diolah oleh industri besar ( Mangunwidjaja 1998 ) Sehingga dapat kasus minyak atsiri misalnya maka penyediaan baku sampai pengolahan minyak atsiri dikerjakan oleh industri keciL Minyak atsiri dari industri keeil atau pedesaan inilah yang kcmudian diolah oleh perusahaan besar (BUMN swasta ) dcngan tcknologi yang lebih clisien unluk dihasilkan produk hilir bernilai tambah tinggi Contoh serupa dapat diYembangkan untuk produk kimia-oleo (oleoehemicals ) baik dengan bahan dasar kelapa atau kelapa sawit
Bahwa pengembangan agroindustri di Indonesia selama ini banyak dililit oleh kendala hal ini tak dapat dipungkiri Salah satu kendala teknis adaJah kemampuan mengolah kita yang masih rendah Hal itu ditunjukkan dengan sebagian besar k1moditas pertanian yang diekspor merupakan bahan mentah dengan nilai indeks retensi pengolahan sebesar 071 - 075 Angka tersebut menunjukkan bahwa hanya 25 - 29 produk pertanian Indonesia yang diekspor dalam bentuk olahan Kondisi ini tentllsaja memperkecil nilai tambah yang diperoleh dari ekspor produk pertanian sehingga pengolahan lebih lanjut menjadi tuntutan bagi perkembangan agroindustri di era global m
Dalam lingkup pcrdagangan pengolahan hasil perlanian mcnjadi produk agroindustri ditujukan untuk meningkatkan nilai tam bah komoditas tersebut Semakin tinggi nilai produk olahan (seperti dicontohkan diatas) diharapkan devisa yang diterima oleh negara juga meningkat serta keuntungan yang diperoleh oleh para pelaku agroindustri juga relatif tinggi Konsepsi peningkatan nilai tambah agroindustri ini menjadi tema utama Simposium Nasional Agroindustri 111 tahun 1997 (Anonim 1997) Teknologi proses yang dapat diterapkan untuk agroindustri sangat beragam dan yang sederhana (fisik mekanik seperti pengEringan ) teknologi sedang (reaksi hidrolisis ) sampai ke teknologi tinggi (proses bioteknologis) Dengan ragam teknologi yang demikian luas maka diperlukan strategi pemilihan teknologi yang tepat untuk pengembangan agroindustri Strategi ini bertumpu pada prinsip dasar pendayagunaan sumberdaya pertanian yang merupakan keunggulan komparatif menjadi pf(lduk agroindustri unggulan yang mampu bersaing dipasaran dunia (keunggulan kompetitif)(Bagi fang tertarik untuk memahami strategi pemilihan tekn(logi dipersilahkan untuk membaca buku atau makalah bertaj uk tersebut )
Perkembangan iptek dan penerapannya di industri menyebabkan batasan suatu ranah (domain) iptek mengalami pembaharuan dari masa ke masa Demikian pula
8
dengan teknoiogi proses yang pada awal tahun 1940-an senantiasa dihubungkan dengan proses kimiawi (Austin1984) Dalam konteks tersebut teknologi proses diberi pengertian tentang tatacara berlandaskan ilmu pengetahuan untuk mengubah bahan secara kimiawi menjadi produk yang nilai ekonominya lebih tinggi Oleh karena selain proses kimiawi perlakuan fisik juga mampu meningkatkan nilai tambah suatu bahan cakupan ini kemudian dipilahkan menjadi Satuan Operasi (Unit operation) Dengan demikian teknologi proses diberi batasan tentang tatacara berlandaskan ilmu pengetahuan untuk mengubah secara kimiawi danatau fisik secara komersial suatu bahan menjadi produk (Gambar 1)
BAHAN MENTAH ----gt PENGUBAHAN(KONVERSIO------gt PRODUK - tkimiawil biokimiawi
fisiko mekanik
Gambar 1 Teknologi Proses
Berdasarkan batasan tersebut teknologi (proses) untuk agroindustri merupakan penerapan pengubahan (kimiawLbiokimiawi danat au fisik ) pad a hasil pertarian menjadi produk dengan nilai ekonomi yang lebih tinggi Produk agroindustri ini dapat merupakCln produk akhir yang siap dikonsumsi atau digunakan oleh manusia ataupun procuk yang merupakan bahan baku industri lain Dalam tahapan proses termasuk tahapan perlakuanproses hulu (pasca panen) penyiapan pengondisian pemilihan (sorta-i) dan lain lain serta proses hilir berupa pemisahan dan pemurnian produk (GalTbar 2)
BASIL ----gtPENyIAPAN---gt PENGUBAHAN---gt PEMISAHANIPERTANIAN PASCAPANEN - kimiawi ~ - biokimiawi PRODUK
fisiklmekanikmiddot PEMURNJAN
proses hulu proses utama proses hilir
Gambar 2 Teknologi Proses untuk Agroindustri
Sampai tahun 1980-an perguruan tinggi teknologi (kimia lingkungan pertanian farmasi) dalam kurikulum pendidikanya mengacu pada pemilahan tersebut yaitu satuan operasi (pengelompokan berdasarkan pengubahan fisik) dan satuan proses (pengelompokan berdasarkan pengubahan kimiawi) Dalam pendekatan ini tinjauan dtau telaahan teknologi proses menjadi lebih bersifat analisis Sehabis Perang Dunia II pendidikan rekayasa (teknik engineering) kimia terutama di Eropa berkembang pesat dengan pusatnya di Jerman dan Perancis dan pendekatan analisis parsial tersebut mulai ditinggalkan dan mengubahnya dengan pendekatan kearah lebih sintesis Dalam pendekatan ini teknologi proses dilihat sebagai sistem proses dan dicakup dalarn ranah rekayasa proses (process engineering) Dalam perkembangan berikutnya diparuh tahun 1970 dasar rekayasa proses itu diterapkan untuk konversi biokimiawi (enzimatik maupun mikrobial ) dan memunculkan ranah bam bioproses Dalam pendekatan rekayasa proses fokus lebih diarahkan pada tatacara untuk mencari atau merealisasikan langkah proses
I I
9
yang diperlukan untuk mengubah bahan menjadi prduk secara optirhal dan mengendalikan sistem pemroses beroperasl secara optImal (SoerawldJaJa 1992) Berdasarkan perkembangan tersebut bahasan dalam teknologi proses meliput sintesis optimasi pemodelan dan simulasi serta pengendalian proses (Rudd dan Watson 1988 Seider et aI 1999 Suryani dan Mangunwidjaja 2000)
Berikut disajikan contoh penerapan teknologi untuk produk produk agroindusui dari bertaraf sederhana sampai tinggi (Tabel I) Berdasarkan prospek yang baik penerapan bioteknologi untuk pengemabngan agroindustri akan dibahas tersendiri dalam Seri Agroindustri 2
Tabel 1 Penerapan Teknologi untuk Agroindllstri
Bahan TeknoJogi proses yang diterapkan
Padi penggilingan Ubikayu
Buah kelapa
Tebu
Daun teh Daun nilam Getah karet
Minyak nabati Minyak nabati
Minyak nilam Ubikayu
Onggok
Tetes tebu
Biji kakao
Tulang hewan Kulit udang
Limbah cair susu (Whey) Kayu
Pemilihan pemarutan ekstraksi pengayakan pengeringan Pengeringan pengempaan hidrolisis penyabunanpemucatan (bleaching) deodorisasi(penghilangan bau) Pemerasan evaporasi penjernihan (karbonasi sulfitasi) kristalisasi Pelayuan fermentasi pengeringan Penyulingan (distilasi ) Penggumpalan (koaguJasi) pengepresan pembentukan pengasapan Netralisasi esterifikasi Hidrolisis distilasi penyabunan (saponifi kasi)penambahan bahan bantu Isolasi ekstraksi pemurnian Pemarutan likuifaksi sakarifikasi isomerisasi pemisahan (kromatografi) Fermentasi kalsifikasi asidifikasi kristalisasi Fermentasi penggaraman kristalisasi
Fermentasi pengeringan penggilingan pengempaan formulasi Pemanasan pemisahan pengendapam Pengeringan penggilingan penghilangan protein (deproteinasi) penghilangan mine ral (demineral isasi) deasetilasi Ultrafiltrasi pengeringan
Penghancuran pemasakan (pulping) - dengan soda atau sui fit atau termo-
Produk
Beras Tapioka
Minyak goreng (kelapl)
Gula p8sir
Teh hitam Minyak nilam RSS (Rubber Smoked Sheet) Oleokimia (ester) Sabun
Isolat ( fragrance) Gula cair fruktosa
Asam sitrat
MSG (mono sodiu In g glutamat) Cokelat (chocolat)
Gelatin Khitin
Khitosan Konsentrat protein Konsentrat galaktosa Pulp
10
mekanis Penghancuran (beating) penghalusan KertasPulp (refining) penambahan bahan pengisi
Keterangan Minyak nabati adalah minyak yang diperoleh dari bahan yang berasal dari tanaman untuk membedakan dengan istilah minyaklemak hewani yang dibuat dari bahan berasal dari hewanJikan
UJI KEMAMPUAN-DIRI (Self- Assessment TestO
01 Jelaskan mengapa pengenbangan industri berbasis hasH pertanian mempunyli
arti penting dan strategis bagi Indonesia 02 Sebutkan beberapa pengertian tentang agroindustri Dari berbagai pengertia
tersebut sebutkan inti kesamaannya Pada pendekatan lain dalam pembangunan pertanian juga dikenal istilab agribisnis DapMkah SauJara menerangkan dimana pcsisi agroilldustri pada pendekatan agribisnis tersebut
03 lVleskipun pembangunan agroindustri diyakini sebagai salah satu program nasional yang prospektif tetapi pertumbuhannya masih banyak menghadapi kendala Dapatkah Saudara merinci kendala-kendala yang dihadapi oleh agroindustri
04 Dalam golbalisasi ekonomi dunia ini bagi Indonesia agroindustri masih tetap diyakini sebagai subsektor yang dapat dijadikan unggulan Bagaimana menu rut pendapat Saudara tentang hal tersebut
05 Dalam perkembangan ekspor produk agroindustri selama ini perolehan devisa dari produk agroindustri relatif kecil Jelaskan mengapa hal tersebut dapat terjadi
06 Dalam kaHan dengan butir 05 usaha apakah yang dapal dilakukan untuk meningkatkan niiai tam bah produk agroindustri
07 Berdasarkan contoh yang disajikan pada Tabel 1 sebutkan paling sedikit tiga contoh hasil pertanian yang dapat diproses menjadi produk agroindustri yang bernilai tam bah tinggi serta sebutkan teknologi proses yang dapat diterapka1
08 Dari makalahl bahan bacaan diatas adakah istilah yang Saudara baca dail tidak dimengerti artinya Bila ada tuliskan istilah tersebut pada kolom yang disediakan dibawah ini (Bila dirasa kurang Saudara dapat menggunakan lembar lain )
I I
11
PUSTAKA ACUAN
Anonim 1983 Simposium Nasional Agroindustri I Jurusan Teknologi Industri Pertanian
Fateta IPH Bogor
Anonim 1993 Garis Besar Haluan Negara Sekeetaris IvlPR Jakarta
Anonim 1995 Sistem strategi dan pengembangan agroindustri Badan Agribisis Deptan Jakarta
Anonim 1997 Simposium NasionalAgroindustri III Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fateta IPB Bogor
Anonim 1999 Butir-butir Garis Besar Haluan Negara 1999- 2004 Sekretariat MPR Jakarta
Anonim 2000 Perkembangan ekspor produk industri kimia hutan dan agro Direktorat Jendral Industri Kimia Hutan dan Agro Depperindag Jakarta
Austin lE 1981 Agroindustrial Project Analysis The John Hopkins University Press London
Austi GT 1984 Shreves Chemical Process Industries Fifth Editionlv1c Graw Hill Book CONew York
DominguezPG and Adriono LS 1994 BIMP-EAGA Agroindustrial COJperation A proposed frame work and plan of action USM (Mimeograph)
Mangunwidjaja D1993 State of the Art Pengembangan teknologi proses untuk agroindustri Makalah pada Forum Teknologi Dikti Depdikbud Cisarua 12 Nopember
Mangunwidjaja 0 Eriyatno and Boley F 1996 Feasibility study on the development of essential oil industry in Indonesia Business Innovation Center- Indonesia Jakarta (unpublisehed)
Mangunwidjaja D 1998 Agroindustri pedesaan untuk pemberdayaan ekonomi rakyat Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fateta IPB Bogor
Porter ME 1992 Competitive Strategy Techniques for Analysing Industries and Competitors The Free Press New York
Rudd DE and Watson CC1988 Strategy of Process Engineering Wiley International Edition
SeiderWD Seader JD and LewisDR 1999 Process Design Principles - Synthesis Analysis and Evaluation John Wiley and Sons Inc New York
I
12
bull
perawidjaja TH1992 Ruang lingkup penelitian dan pengembangan teknoogi proses lakalah pada Forum Komunikasi antar Peneliti Bidang Teknologi Proses Puslitbang imia Terapan LIPI Bandung
uryani A dan Mangunwidjaja D2000 Dasar Rekayasa Proses Direktorat Pembinaan enelitian dan Pengabdian pad a Masyarakat Dikti Depdiknas Jakarta (in press)
r I
I 1 I
6
9 44 per tahun Demikian pula kinerja ekspor produk agrQindustri meningkat tajam s~lama tiga tahun terakhir sebelum krisis yaitu dari USD 165 miiyar (1995) menjadi 239 milyar (1997) atau dengan rataan pertumbuhan 22 4 per tahun Ekspor tersebut didominasi oleh kelompok produk olahan kelapa dan kelapa sawit hasil perkebunan (kakao biji jambu mete) hasil tanaman pangan serta produk peternakan dan perikanan
Perkembangan selama krisis Selama masa krisis walaupun sektor lain mengalami kemunduran atau pertumbuhan negatif agroindustri mampu bertahan daJam jumlah unit usaha yang beroperasi meskipun dari aspek tenaga kerja dan nilai ekspor terjadi penurui1an yaitu masingshymasing - 3016 dan - 1717 Kelompok agroindustri yang tetap mengalami pertumbuhan antara lain yang berbasi kelapa sawit pengolahan ubi kayu industri pengolahan ikan Kelompok agroindustri ini dapat berkembang dalam keadaa1 krisis karena tidak tidak tergantung pada bahan baku dan bahan tambahan impor serta pe)uang pasar ekspornya juga tetap besar Sedangkan kelompok agroindustri yang tetap dapat bertahan pada masa krisis adalah industri mie pengolahan susu dan industri tembakau yang disebabkan oleh peningkatan permintaan da)am negeri dan sifat industrinya yang padat karya Kelompok agroindustri yang mengalami penurunan antara lain industri pakan ternak dan makanan ringan Penurunan industri pakan ternak disebabkan keter~antungan impor bahan baku (bungkil kedelai tepung ikan premix dan obat-obatan) yang mencapai 71 Sedangkan penurunan pada industri makanan ringan lebih disebabkan oleh penunman daya beli masyarakt sebagai akibat krisis ekonomi
Perkembangan agroindustri pasca krisis Berdaslrkar data perkembangan ekspor tiga tahun terakhir terdapat
kecenderungan beberapa komoditas mengaJami pertumbuhan yang positif Produk tersebut middotadalah minyak sawit dan turunannya karet alami produk hasil laut bahan penyegar terutama kakao dan teh hortikultura dan makanan ringan kering ( Anonim 2000) Berdasarkan potensi yang dimiliki bebrapa komoditas dan produk agroindustri dapat
dikembangkan pada masa mendatang Kelompok produk ini memerlukan perbaikan teknologi proses agar mampu bersaing di pasar internasionaI Produk tersebut adalah produk berbasis pati hasil hutan non kayu kelapa dan turunanya minyak atisri dan flavor alamiah bahan polimer non karet hasillaut non ikan ( Mangunwidjaja 1993)
Dari kelompok produk agroindustri potensial tersebut Indonesia tak usah kawatir ersaing dengan negara lain dalam hal ketersediaan sumberdaya hayatinya baik dalam Jumlah atau jenisnya Sebagai contoh ragam jenis tanaman dan hewan yang merupakan sumber aroma dan flavor Indonesia mempunyai kekayaan yang tak tertandingi di dunia Selama ini kita hanya memanfaatkan tak lebih 10 jenis antra lain nilam akarwangi cengkeh sereh menta Sumber lain semisal dari bunga-bungan yang nilainya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan produk yang disebut belum banyak atau bahkan samasekali didayagunakan Yang terlebih penting dalam contoh minyak atsiri ini selama ini Indonesia hanya mampu menjual dalam bentuk produk minyak atsiri ( hasil penyulingan ekstraksi atau enflerasi ) padahal didalam minyak atsiri terkandung komponen utama penyusun wangi-wangian Komponen utama inilah yang merupakan bahan baku indLstri
I
7
parfum dan fragrance- dan tentunya mempunyai nilai tambah yang jauh amat tinggi dibandingkan harga minyak atsiri ( Mangunwid j aj a et aI 1996 ) Sebagai contbh perbandingan nilai 1 kg minyak cengkeh dibandingkan eugenol (komponen dalam minyak cengkeh) adalah US$ 2 dibanding US$ 5000- Gamberan serupa dapat diambil untuk semua jenis min yak atsiri Perancis sebagai negara yang tidak mempunyai bahan baku minyak atsiri justru berkembang pesat di dunia dalam industri hilir minyak atsiri ( parfum fragran dan isolat atsiri )
PERAN TEKNOLOGI UNTUK PENGEIVIBANGAN AGROINDUSTRI
Dalam pengembangan agroindusn di tingkat perusahaan skala besar atau BUMN sebagaimana dicanamgkan oleh Pemerintah penting artinya dijalin kemitraan dengan usaha dan kegiatan yang dilakukan industri kecil at au pedesaan Industri kecil ini dapat berperan dalam penyediaan atau penanganan serta pengolahan awal dari bah an baku yang akan diolah oleh industri besar ( Mangunwidjaja 1998 ) Sehingga dapat kasus minyak atsiri misalnya maka penyediaan baku sampai pengolahan minyak atsiri dikerjakan oleh industri keciL Minyak atsiri dari industri keeil atau pedesaan inilah yang kcmudian diolah oleh perusahaan besar (BUMN swasta ) dcngan tcknologi yang lebih clisien unluk dihasilkan produk hilir bernilai tambah tinggi Contoh serupa dapat diYembangkan untuk produk kimia-oleo (oleoehemicals ) baik dengan bahan dasar kelapa atau kelapa sawit
Bahwa pengembangan agroindustri di Indonesia selama ini banyak dililit oleh kendala hal ini tak dapat dipungkiri Salah satu kendala teknis adaJah kemampuan mengolah kita yang masih rendah Hal itu ditunjukkan dengan sebagian besar k1moditas pertanian yang diekspor merupakan bahan mentah dengan nilai indeks retensi pengolahan sebesar 071 - 075 Angka tersebut menunjukkan bahwa hanya 25 - 29 produk pertanian Indonesia yang diekspor dalam bentuk olahan Kondisi ini tentllsaja memperkecil nilai tambah yang diperoleh dari ekspor produk pertanian sehingga pengolahan lebih lanjut menjadi tuntutan bagi perkembangan agroindustri di era global m
Dalam lingkup pcrdagangan pengolahan hasil perlanian mcnjadi produk agroindustri ditujukan untuk meningkatkan nilai tam bah komoditas tersebut Semakin tinggi nilai produk olahan (seperti dicontohkan diatas) diharapkan devisa yang diterima oleh negara juga meningkat serta keuntungan yang diperoleh oleh para pelaku agroindustri juga relatif tinggi Konsepsi peningkatan nilai tambah agroindustri ini menjadi tema utama Simposium Nasional Agroindustri 111 tahun 1997 (Anonim 1997) Teknologi proses yang dapat diterapkan untuk agroindustri sangat beragam dan yang sederhana (fisik mekanik seperti pengEringan ) teknologi sedang (reaksi hidrolisis ) sampai ke teknologi tinggi (proses bioteknologis) Dengan ragam teknologi yang demikian luas maka diperlukan strategi pemilihan teknologi yang tepat untuk pengembangan agroindustri Strategi ini bertumpu pada prinsip dasar pendayagunaan sumberdaya pertanian yang merupakan keunggulan komparatif menjadi pf(lduk agroindustri unggulan yang mampu bersaing dipasaran dunia (keunggulan kompetitif)(Bagi fang tertarik untuk memahami strategi pemilihan tekn(logi dipersilahkan untuk membaca buku atau makalah bertaj uk tersebut )
Perkembangan iptek dan penerapannya di industri menyebabkan batasan suatu ranah (domain) iptek mengalami pembaharuan dari masa ke masa Demikian pula
8
dengan teknoiogi proses yang pada awal tahun 1940-an senantiasa dihubungkan dengan proses kimiawi (Austin1984) Dalam konteks tersebut teknologi proses diberi pengertian tentang tatacara berlandaskan ilmu pengetahuan untuk mengubah bahan secara kimiawi menjadi produk yang nilai ekonominya lebih tinggi Oleh karena selain proses kimiawi perlakuan fisik juga mampu meningkatkan nilai tambah suatu bahan cakupan ini kemudian dipilahkan menjadi Satuan Operasi (Unit operation) Dengan demikian teknologi proses diberi batasan tentang tatacara berlandaskan ilmu pengetahuan untuk mengubah secara kimiawi danatau fisik secara komersial suatu bahan menjadi produk (Gambar 1)
BAHAN MENTAH ----gt PENGUBAHAN(KONVERSIO------gt PRODUK - tkimiawil biokimiawi
fisiko mekanik
Gambar 1 Teknologi Proses
Berdasarkan batasan tersebut teknologi (proses) untuk agroindustri merupakan penerapan pengubahan (kimiawLbiokimiawi danat au fisik ) pad a hasil pertarian menjadi produk dengan nilai ekonomi yang lebih tinggi Produk agroindustri ini dapat merupakCln produk akhir yang siap dikonsumsi atau digunakan oleh manusia ataupun procuk yang merupakan bahan baku industri lain Dalam tahapan proses termasuk tahapan perlakuanproses hulu (pasca panen) penyiapan pengondisian pemilihan (sorta-i) dan lain lain serta proses hilir berupa pemisahan dan pemurnian produk (GalTbar 2)
BASIL ----gtPENyIAPAN---gt PENGUBAHAN---gt PEMISAHANIPERTANIAN PASCAPANEN - kimiawi ~ - biokimiawi PRODUK
fisiklmekanikmiddot PEMURNJAN
proses hulu proses utama proses hilir
Gambar 2 Teknologi Proses untuk Agroindustri
Sampai tahun 1980-an perguruan tinggi teknologi (kimia lingkungan pertanian farmasi) dalam kurikulum pendidikanya mengacu pada pemilahan tersebut yaitu satuan operasi (pengelompokan berdasarkan pengubahan fisik) dan satuan proses (pengelompokan berdasarkan pengubahan kimiawi) Dalam pendekatan ini tinjauan dtau telaahan teknologi proses menjadi lebih bersifat analisis Sehabis Perang Dunia II pendidikan rekayasa (teknik engineering) kimia terutama di Eropa berkembang pesat dengan pusatnya di Jerman dan Perancis dan pendekatan analisis parsial tersebut mulai ditinggalkan dan mengubahnya dengan pendekatan kearah lebih sintesis Dalam pendekatan ini teknologi proses dilihat sebagai sistem proses dan dicakup dalarn ranah rekayasa proses (process engineering) Dalam perkembangan berikutnya diparuh tahun 1970 dasar rekayasa proses itu diterapkan untuk konversi biokimiawi (enzimatik maupun mikrobial ) dan memunculkan ranah bam bioproses Dalam pendekatan rekayasa proses fokus lebih diarahkan pada tatacara untuk mencari atau merealisasikan langkah proses
I I
9
yang diperlukan untuk mengubah bahan menjadi prduk secara optirhal dan mengendalikan sistem pemroses beroperasl secara optImal (SoerawldJaJa 1992) Berdasarkan perkembangan tersebut bahasan dalam teknologi proses meliput sintesis optimasi pemodelan dan simulasi serta pengendalian proses (Rudd dan Watson 1988 Seider et aI 1999 Suryani dan Mangunwidjaja 2000)
Berikut disajikan contoh penerapan teknologi untuk produk produk agroindusui dari bertaraf sederhana sampai tinggi (Tabel I) Berdasarkan prospek yang baik penerapan bioteknologi untuk pengemabngan agroindustri akan dibahas tersendiri dalam Seri Agroindustri 2
Tabel 1 Penerapan Teknologi untuk Agroindllstri
Bahan TeknoJogi proses yang diterapkan
Padi penggilingan Ubikayu
Buah kelapa
Tebu
Daun teh Daun nilam Getah karet
Minyak nabati Minyak nabati
Minyak nilam Ubikayu
Onggok
Tetes tebu
Biji kakao
Tulang hewan Kulit udang
Limbah cair susu (Whey) Kayu
Pemilihan pemarutan ekstraksi pengayakan pengeringan Pengeringan pengempaan hidrolisis penyabunanpemucatan (bleaching) deodorisasi(penghilangan bau) Pemerasan evaporasi penjernihan (karbonasi sulfitasi) kristalisasi Pelayuan fermentasi pengeringan Penyulingan (distilasi ) Penggumpalan (koaguJasi) pengepresan pembentukan pengasapan Netralisasi esterifikasi Hidrolisis distilasi penyabunan (saponifi kasi)penambahan bahan bantu Isolasi ekstraksi pemurnian Pemarutan likuifaksi sakarifikasi isomerisasi pemisahan (kromatografi) Fermentasi kalsifikasi asidifikasi kristalisasi Fermentasi penggaraman kristalisasi
Fermentasi pengeringan penggilingan pengempaan formulasi Pemanasan pemisahan pengendapam Pengeringan penggilingan penghilangan protein (deproteinasi) penghilangan mine ral (demineral isasi) deasetilasi Ultrafiltrasi pengeringan
Penghancuran pemasakan (pulping) - dengan soda atau sui fit atau termo-
Produk
Beras Tapioka
Minyak goreng (kelapl)
Gula p8sir
Teh hitam Minyak nilam RSS (Rubber Smoked Sheet) Oleokimia (ester) Sabun
Isolat ( fragrance) Gula cair fruktosa
Asam sitrat
MSG (mono sodiu In g glutamat) Cokelat (chocolat)
Gelatin Khitin
Khitosan Konsentrat protein Konsentrat galaktosa Pulp
10
mekanis Penghancuran (beating) penghalusan KertasPulp (refining) penambahan bahan pengisi
Keterangan Minyak nabati adalah minyak yang diperoleh dari bahan yang berasal dari tanaman untuk membedakan dengan istilah minyaklemak hewani yang dibuat dari bahan berasal dari hewanJikan
UJI KEMAMPUAN-DIRI (Self- Assessment TestO
01 Jelaskan mengapa pengenbangan industri berbasis hasH pertanian mempunyli
arti penting dan strategis bagi Indonesia 02 Sebutkan beberapa pengertian tentang agroindustri Dari berbagai pengertia
tersebut sebutkan inti kesamaannya Pada pendekatan lain dalam pembangunan pertanian juga dikenal istilab agribisnis DapMkah SauJara menerangkan dimana pcsisi agroilldustri pada pendekatan agribisnis tersebut
03 lVleskipun pembangunan agroindustri diyakini sebagai salah satu program nasional yang prospektif tetapi pertumbuhannya masih banyak menghadapi kendala Dapatkah Saudara merinci kendala-kendala yang dihadapi oleh agroindustri
04 Dalam golbalisasi ekonomi dunia ini bagi Indonesia agroindustri masih tetap diyakini sebagai subsektor yang dapat dijadikan unggulan Bagaimana menu rut pendapat Saudara tentang hal tersebut
05 Dalam perkembangan ekspor produk agroindustri selama ini perolehan devisa dari produk agroindustri relatif kecil Jelaskan mengapa hal tersebut dapat terjadi
06 Dalam kaHan dengan butir 05 usaha apakah yang dapal dilakukan untuk meningkatkan niiai tam bah produk agroindustri
07 Berdasarkan contoh yang disajikan pada Tabel 1 sebutkan paling sedikit tiga contoh hasil pertanian yang dapat diproses menjadi produk agroindustri yang bernilai tam bah tinggi serta sebutkan teknologi proses yang dapat diterapka1
08 Dari makalahl bahan bacaan diatas adakah istilah yang Saudara baca dail tidak dimengerti artinya Bila ada tuliskan istilah tersebut pada kolom yang disediakan dibawah ini (Bila dirasa kurang Saudara dapat menggunakan lembar lain )
I I
11
PUSTAKA ACUAN
Anonim 1983 Simposium Nasional Agroindustri I Jurusan Teknologi Industri Pertanian
Fateta IPH Bogor
Anonim 1993 Garis Besar Haluan Negara Sekeetaris IvlPR Jakarta
Anonim 1995 Sistem strategi dan pengembangan agroindustri Badan Agribisis Deptan Jakarta
Anonim 1997 Simposium NasionalAgroindustri III Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fateta IPB Bogor
Anonim 1999 Butir-butir Garis Besar Haluan Negara 1999- 2004 Sekretariat MPR Jakarta
Anonim 2000 Perkembangan ekspor produk industri kimia hutan dan agro Direktorat Jendral Industri Kimia Hutan dan Agro Depperindag Jakarta
Austin lE 1981 Agroindustrial Project Analysis The John Hopkins University Press London
Austi GT 1984 Shreves Chemical Process Industries Fifth Editionlv1c Graw Hill Book CONew York
DominguezPG and Adriono LS 1994 BIMP-EAGA Agroindustrial COJperation A proposed frame work and plan of action USM (Mimeograph)
Mangunwidjaja D1993 State of the Art Pengembangan teknologi proses untuk agroindustri Makalah pada Forum Teknologi Dikti Depdikbud Cisarua 12 Nopember
Mangunwidjaja 0 Eriyatno and Boley F 1996 Feasibility study on the development of essential oil industry in Indonesia Business Innovation Center- Indonesia Jakarta (unpublisehed)
Mangunwidjaja D 1998 Agroindustri pedesaan untuk pemberdayaan ekonomi rakyat Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fateta IPB Bogor
Porter ME 1992 Competitive Strategy Techniques for Analysing Industries and Competitors The Free Press New York
Rudd DE and Watson CC1988 Strategy of Process Engineering Wiley International Edition
SeiderWD Seader JD and LewisDR 1999 Process Design Principles - Synthesis Analysis and Evaluation John Wiley and Sons Inc New York
I
12
bull
perawidjaja TH1992 Ruang lingkup penelitian dan pengembangan teknoogi proses lakalah pada Forum Komunikasi antar Peneliti Bidang Teknologi Proses Puslitbang imia Terapan LIPI Bandung
uryani A dan Mangunwidjaja D2000 Dasar Rekayasa Proses Direktorat Pembinaan enelitian dan Pengabdian pad a Masyarakat Dikti Depdiknas Jakarta (in press)
r I
I 1 I
7
parfum dan fragrance- dan tentunya mempunyai nilai tambah yang jauh amat tinggi dibandingkan harga minyak atsiri ( Mangunwid j aj a et aI 1996 ) Sebagai contbh perbandingan nilai 1 kg minyak cengkeh dibandingkan eugenol (komponen dalam minyak cengkeh) adalah US$ 2 dibanding US$ 5000- Gamberan serupa dapat diambil untuk semua jenis min yak atsiri Perancis sebagai negara yang tidak mempunyai bahan baku minyak atsiri justru berkembang pesat di dunia dalam industri hilir minyak atsiri ( parfum fragran dan isolat atsiri )
PERAN TEKNOLOGI UNTUK PENGEIVIBANGAN AGROINDUSTRI
Dalam pengembangan agroindusn di tingkat perusahaan skala besar atau BUMN sebagaimana dicanamgkan oleh Pemerintah penting artinya dijalin kemitraan dengan usaha dan kegiatan yang dilakukan industri kecil at au pedesaan Industri kecil ini dapat berperan dalam penyediaan atau penanganan serta pengolahan awal dari bah an baku yang akan diolah oleh industri besar ( Mangunwidjaja 1998 ) Sehingga dapat kasus minyak atsiri misalnya maka penyediaan baku sampai pengolahan minyak atsiri dikerjakan oleh industri keciL Minyak atsiri dari industri keeil atau pedesaan inilah yang kcmudian diolah oleh perusahaan besar (BUMN swasta ) dcngan tcknologi yang lebih clisien unluk dihasilkan produk hilir bernilai tambah tinggi Contoh serupa dapat diYembangkan untuk produk kimia-oleo (oleoehemicals ) baik dengan bahan dasar kelapa atau kelapa sawit
Bahwa pengembangan agroindustri di Indonesia selama ini banyak dililit oleh kendala hal ini tak dapat dipungkiri Salah satu kendala teknis adaJah kemampuan mengolah kita yang masih rendah Hal itu ditunjukkan dengan sebagian besar k1moditas pertanian yang diekspor merupakan bahan mentah dengan nilai indeks retensi pengolahan sebesar 071 - 075 Angka tersebut menunjukkan bahwa hanya 25 - 29 produk pertanian Indonesia yang diekspor dalam bentuk olahan Kondisi ini tentllsaja memperkecil nilai tambah yang diperoleh dari ekspor produk pertanian sehingga pengolahan lebih lanjut menjadi tuntutan bagi perkembangan agroindustri di era global m
Dalam lingkup pcrdagangan pengolahan hasil perlanian mcnjadi produk agroindustri ditujukan untuk meningkatkan nilai tam bah komoditas tersebut Semakin tinggi nilai produk olahan (seperti dicontohkan diatas) diharapkan devisa yang diterima oleh negara juga meningkat serta keuntungan yang diperoleh oleh para pelaku agroindustri juga relatif tinggi Konsepsi peningkatan nilai tambah agroindustri ini menjadi tema utama Simposium Nasional Agroindustri 111 tahun 1997 (Anonim 1997) Teknologi proses yang dapat diterapkan untuk agroindustri sangat beragam dan yang sederhana (fisik mekanik seperti pengEringan ) teknologi sedang (reaksi hidrolisis ) sampai ke teknologi tinggi (proses bioteknologis) Dengan ragam teknologi yang demikian luas maka diperlukan strategi pemilihan teknologi yang tepat untuk pengembangan agroindustri Strategi ini bertumpu pada prinsip dasar pendayagunaan sumberdaya pertanian yang merupakan keunggulan komparatif menjadi pf(lduk agroindustri unggulan yang mampu bersaing dipasaran dunia (keunggulan kompetitif)(Bagi fang tertarik untuk memahami strategi pemilihan tekn(logi dipersilahkan untuk membaca buku atau makalah bertaj uk tersebut )
Perkembangan iptek dan penerapannya di industri menyebabkan batasan suatu ranah (domain) iptek mengalami pembaharuan dari masa ke masa Demikian pula
8
dengan teknoiogi proses yang pada awal tahun 1940-an senantiasa dihubungkan dengan proses kimiawi (Austin1984) Dalam konteks tersebut teknologi proses diberi pengertian tentang tatacara berlandaskan ilmu pengetahuan untuk mengubah bahan secara kimiawi menjadi produk yang nilai ekonominya lebih tinggi Oleh karena selain proses kimiawi perlakuan fisik juga mampu meningkatkan nilai tambah suatu bahan cakupan ini kemudian dipilahkan menjadi Satuan Operasi (Unit operation) Dengan demikian teknologi proses diberi batasan tentang tatacara berlandaskan ilmu pengetahuan untuk mengubah secara kimiawi danatau fisik secara komersial suatu bahan menjadi produk (Gambar 1)
BAHAN MENTAH ----gt PENGUBAHAN(KONVERSIO------gt PRODUK - tkimiawil biokimiawi
fisiko mekanik
Gambar 1 Teknologi Proses
Berdasarkan batasan tersebut teknologi (proses) untuk agroindustri merupakan penerapan pengubahan (kimiawLbiokimiawi danat au fisik ) pad a hasil pertarian menjadi produk dengan nilai ekonomi yang lebih tinggi Produk agroindustri ini dapat merupakCln produk akhir yang siap dikonsumsi atau digunakan oleh manusia ataupun procuk yang merupakan bahan baku industri lain Dalam tahapan proses termasuk tahapan perlakuanproses hulu (pasca panen) penyiapan pengondisian pemilihan (sorta-i) dan lain lain serta proses hilir berupa pemisahan dan pemurnian produk (GalTbar 2)
BASIL ----gtPENyIAPAN---gt PENGUBAHAN---gt PEMISAHANIPERTANIAN PASCAPANEN - kimiawi ~ - biokimiawi PRODUK
fisiklmekanikmiddot PEMURNJAN
proses hulu proses utama proses hilir
Gambar 2 Teknologi Proses untuk Agroindustri
Sampai tahun 1980-an perguruan tinggi teknologi (kimia lingkungan pertanian farmasi) dalam kurikulum pendidikanya mengacu pada pemilahan tersebut yaitu satuan operasi (pengelompokan berdasarkan pengubahan fisik) dan satuan proses (pengelompokan berdasarkan pengubahan kimiawi) Dalam pendekatan ini tinjauan dtau telaahan teknologi proses menjadi lebih bersifat analisis Sehabis Perang Dunia II pendidikan rekayasa (teknik engineering) kimia terutama di Eropa berkembang pesat dengan pusatnya di Jerman dan Perancis dan pendekatan analisis parsial tersebut mulai ditinggalkan dan mengubahnya dengan pendekatan kearah lebih sintesis Dalam pendekatan ini teknologi proses dilihat sebagai sistem proses dan dicakup dalarn ranah rekayasa proses (process engineering) Dalam perkembangan berikutnya diparuh tahun 1970 dasar rekayasa proses itu diterapkan untuk konversi biokimiawi (enzimatik maupun mikrobial ) dan memunculkan ranah bam bioproses Dalam pendekatan rekayasa proses fokus lebih diarahkan pada tatacara untuk mencari atau merealisasikan langkah proses
I I
9
yang diperlukan untuk mengubah bahan menjadi prduk secara optirhal dan mengendalikan sistem pemroses beroperasl secara optImal (SoerawldJaJa 1992) Berdasarkan perkembangan tersebut bahasan dalam teknologi proses meliput sintesis optimasi pemodelan dan simulasi serta pengendalian proses (Rudd dan Watson 1988 Seider et aI 1999 Suryani dan Mangunwidjaja 2000)
Berikut disajikan contoh penerapan teknologi untuk produk produk agroindusui dari bertaraf sederhana sampai tinggi (Tabel I) Berdasarkan prospek yang baik penerapan bioteknologi untuk pengemabngan agroindustri akan dibahas tersendiri dalam Seri Agroindustri 2
Tabel 1 Penerapan Teknologi untuk Agroindllstri
Bahan TeknoJogi proses yang diterapkan
Padi penggilingan Ubikayu
Buah kelapa
Tebu
Daun teh Daun nilam Getah karet
Minyak nabati Minyak nabati
Minyak nilam Ubikayu
Onggok
Tetes tebu
Biji kakao
Tulang hewan Kulit udang
Limbah cair susu (Whey) Kayu
Pemilihan pemarutan ekstraksi pengayakan pengeringan Pengeringan pengempaan hidrolisis penyabunanpemucatan (bleaching) deodorisasi(penghilangan bau) Pemerasan evaporasi penjernihan (karbonasi sulfitasi) kristalisasi Pelayuan fermentasi pengeringan Penyulingan (distilasi ) Penggumpalan (koaguJasi) pengepresan pembentukan pengasapan Netralisasi esterifikasi Hidrolisis distilasi penyabunan (saponifi kasi)penambahan bahan bantu Isolasi ekstraksi pemurnian Pemarutan likuifaksi sakarifikasi isomerisasi pemisahan (kromatografi) Fermentasi kalsifikasi asidifikasi kristalisasi Fermentasi penggaraman kristalisasi
Fermentasi pengeringan penggilingan pengempaan formulasi Pemanasan pemisahan pengendapam Pengeringan penggilingan penghilangan protein (deproteinasi) penghilangan mine ral (demineral isasi) deasetilasi Ultrafiltrasi pengeringan
Penghancuran pemasakan (pulping) - dengan soda atau sui fit atau termo-
Produk
Beras Tapioka
Minyak goreng (kelapl)
Gula p8sir
Teh hitam Minyak nilam RSS (Rubber Smoked Sheet) Oleokimia (ester) Sabun
Isolat ( fragrance) Gula cair fruktosa
Asam sitrat
MSG (mono sodiu In g glutamat) Cokelat (chocolat)
Gelatin Khitin
Khitosan Konsentrat protein Konsentrat galaktosa Pulp
10
mekanis Penghancuran (beating) penghalusan KertasPulp (refining) penambahan bahan pengisi
Keterangan Minyak nabati adalah minyak yang diperoleh dari bahan yang berasal dari tanaman untuk membedakan dengan istilah minyaklemak hewani yang dibuat dari bahan berasal dari hewanJikan
UJI KEMAMPUAN-DIRI (Self- Assessment TestO
01 Jelaskan mengapa pengenbangan industri berbasis hasH pertanian mempunyli
arti penting dan strategis bagi Indonesia 02 Sebutkan beberapa pengertian tentang agroindustri Dari berbagai pengertia
tersebut sebutkan inti kesamaannya Pada pendekatan lain dalam pembangunan pertanian juga dikenal istilab agribisnis DapMkah SauJara menerangkan dimana pcsisi agroilldustri pada pendekatan agribisnis tersebut
03 lVleskipun pembangunan agroindustri diyakini sebagai salah satu program nasional yang prospektif tetapi pertumbuhannya masih banyak menghadapi kendala Dapatkah Saudara merinci kendala-kendala yang dihadapi oleh agroindustri
04 Dalam golbalisasi ekonomi dunia ini bagi Indonesia agroindustri masih tetap diyakini sebagai subsektor yang dapat dijadikan unggulan Bagaimana menu rut pendapat Saudara tentang hal tersebut
05 Dalam perkembangan ekspor produk agroindustri selama ini perolehan devisa dari produk agroindustri relatif kecil Jelaskan mengapa hal tersebut dapat terjadi
06 Dalam kaHan dengan butir 05 usaha apakah yang dapal dilakukan untuk meningkatkan niiai tam bah produk agroindustri
07 Berdasarkan contoh yang disajikan pada Tabel 1 sebutkan paling sedikit tiga contoh hasil pertanian yang dapat diproses menjadi produk agroindustri yang bernilai tam bah tinggi serta sebutkan teknologi proses yang dapat diterapka1
08 Dari makalahl bahan bacaan diatas adakah istilah yang Saudara baca dail tidak dimengerti artinya Bila ada tuliskan istilah tersebut pada kolom yang disediakan dibawah ini (Bila dirasa kurang Saudara dapat menggunakan lembar lain )
I I
11
PUSTAKA ACUAN
Anonim 1983 Simposium Nasional Agroindustri I Jurusan Teknologi Industri Pertanian
Fateta IPH Bogor
Anonim 1993 Garis Besar Haluan Negara Sekeetaris IvlPR Jakarta
Anonim 1995 Sistem strategi dan pengembangan agroindustri Badan Agribisis Deptan Jakarta
Anonim 1997 Simposium NasionalAgroindustri III Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fateta IPB Bogor
Anonim 1999 Butir-butir Garis Besar Haluan Negara 1999- 2004 Sekretariat MPR Jakarta
Anonim 2000 Perkembangan ekspor produk industri kimia hutan dan agro Direktorat Jendral Industri Kimia Hutan dan Agro Depperindag Jakarta
Austin lE 1981 Agroindustrial Project Analysis The John Hopkins University Press London
Austi GT 1984 Shreves Chemical Process Industries Fifth Editionlv1c Graw Hill Book CONew York
DominguezPG and Adriono LS 1994 BIMP-EAGA Agroindustrial COJperation A proposed frame work and plan of action USM (Mimeograph)
Mangunwidjaja D1993 State of the Art Pengembangan teknologi proses untuk agroindustri Makalah pada Forum Teknologi Dikti Depdikbud Cisarua 12 Nopember
Mangunwidjaja 0 Eriyatno and Boley F 1996 Feasibility study on the development of essential oil industry in Indonesia Business Innovation Center- Indonesia Jakarta (unpublisehed)
Mangunwidjaja D 1998 Agroindustri pedesaan untuk pemberdayaan ekonomi rakyat Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fateta IPB Bogor
Porter ME 1992 Competitive Strategy Techniques for Analysing Industries and Competitors The Free Press New York
Rudd DE and Watson CC1988 Strategy of Process Engineering Wiley International Edition
SeiderWD Seader JD and LewisDR 1999 Process Design Principles - Synthesis Analysis and Evaluation John Wiley and Sons Inc New York
I
12
bull
perawidjaja TH1992 Ruang lingkup penelitian dan pengembangan teknoogi proses lakalah pada Forum Komunikasi antar Peneliti Bidang Teknologi Proses Puslitbang imia Terapan LIPI Bandung
uryani A dan Mangunwidjaja D2000 Dasar Rekayasa Proses Direktorat Pembinaan enelitian dan Pengabdian pad a Masyarakat Dikti Depdiknas Jakarta (in press)
r I
I 1 I
8
dengan teknoiogi proses yang pada awal tahun 1940-an senantiasa dihubungkan dengan proses kimiawi (Austin1984) Dalam konteks tersebut teknologi proses diberi pengertian tentang tatacara berlandaskan ilmu pengetahuan untuk mengubah bahan secara kimiawi menjadi produk yang nilai ekonominya lebih tinggi Oleh karena selain proses kimiawi perlakuan fisik juga mampu meningkatkan nilai tambah suatu bahan cakupan ini kemudian dipilahkan menjadi Satuan Operasi (Unit operation) Dengan demikian teknologi proses diberi batasan tentang tatacara berlandaskan ilmu pengetahuan untuk mengubah secara kimiawi danatau fisik secara komersial suatu bahan menjadi produk (Gambar 1)
BAHAN MENTAH ----gt PENGUBAHAN(KONVERSIO------gt PRODUK - tkimiawil biokimiawi
fisiko mekanik
Gambar 1 Teknologi Proses
Berdasarkan batasan tersebut teknologi (proses) untuk agroindustri merupakan penerapan pengubahan (kimiawLbiokimiawi danat au fisik ) pad a hasil pertarian menjadi produk dengan nilai ekonomi yang lebih tinggi Produk agroindustri ini dapat merupakCln produk akhir yang siap dikonsumsi atau digunakan oleh manusia ataupun procuk yang merupakan bahan baku industri lain Dalam tahapan proses termasuk tahapan perlakuanproses hulu (pasca panen) penyiapan pengondisian pemilihan (sorta-i) dan lain lain serta proses hilir berupa pemisahan dan pemurnian produk (GalTbar 2)
BASIL ----gtPENyIAPAN---gt PENGUBAHAN---gt PEMISAHANIPERTANIAN PASCAPANEN - kimiawi ~ - biokimiawi PRODUK
fisiklmekanikmiddot PEMURNJAN
proses hulu proses utama proses hilir
Gambar 2 Teknologi Proses untuk Agroindustri
Sampai tahun 1980-an perguruan tinggi teknologi (kimia lingkungan pertanian farmasi) dalam kurikulum pendidikanya mengacu pada pemilahan tersebut yaitu satuan operasi (pengelompokan berdasarkan pengubahan fisik) dan satuan proses (pengelompokan berdasarkan pengubahan kimiawi) Dalam pendekatan ini tinjauan dtau telaahan teknologi proses menjadi lebih bersifat analisis Sehabis Perang Dunia II pendidikan rekayasa (teknik engineering) kimia terutama di Eropa berkembang pesat dengan pusatnya di Jerman dan Perancis dan pendekatan analisis parsial tersebut mulai ditinggalkan dan mengubahnya dengan pendekatan kearah lebih sintesis Dalam pendekatan ini teknologi proses dilihat sebagai sistem proses dan dicakup dalarn ranah rekayasa proses (process engineering) Dalam perkembangan berikutnya diparuh tahun 1970 dasar rekayasa proses itu diterapkan untuk konversi biokimiawi (enzimatik maupun mikrobial ) dan memunculkan ranah bam bioproses Dalam pendekatan rekayasa proses fokus lebih diarahkan pada tatacara untuk mencari atau merealisasikan langkah proses
I I
9
yang diperlukan untuk mengubah bahan menjadi prduk secara optirhal dan mengendalikan sistem pemroses beroperasl secara optImal (SoerawldJaJa 1992) Berdasarkan perkembangan tersebut bahasan dalam teknologi proses meliput sintesis optimasi pemodelan dan simulasi serta pengendalian proses (Rudd dan Watson 1988 Seider et aI 1999 Suryani dan Mangunwidjaja 2000)
Berikut disajikan contoh penerapan teknologi untuk produk produk agroindusui dari bertaraf sederhana sampai tinggi (Tabel I) Berdasarkan prospek yang baik penerapan bioteknologi untuk pengemabngan agroindustri akan dibahas tersendiri dalam Seri Agroindustri 2
Tabel 1 Penerapan Teknologi untuk Agroindllstri
Bahan TeknoJogi proses yang diterapkan
Padi penggilingan Ubikayu
Buah kelapa
Tebu
Daun teh Daun nilam Getah karet
Minyak nabati Minyak nabati
Minyak nilam Ubikayu
Onggok
Tetes tebu
Biji kakao
Tulang hewan Kulit udang
Limbah cair susu (Whey) Kayu
Pemilihan pemarutan ekstraksi pengayakan pengeringan Pengeringan pengempaan hidrolisis penyabunanpemucatan (bleaching) deodorisasi(penghilangan bau) Pemerasan evaporasi penjernihan (karbonasi sulfitasi) kristalisasi Pelayuan fermentasi pengeringan Penyulingan (distilasi ) Penggumpalan (koaguJasi) pengepresan pembentukan pengasapan Netralisasi esterifikasi Hidrolisis distilasi penyabunan (saponifi kasi)penambahan bahan bantu Isolasi ekstraksi pemurnian Pemarutan likuifaksi sakarifikasi isomerisasi pemisahan (kromatografi) Fermentasi kalsifikasi asidifikasi kristalisasi Fermentasi penggaraman kristalisasi
Fermentasi pengeringan penggilingan pengempaan formulasi Pemanasan pemisahan pengendapam Pengeringan penggilingan penghilangan protein (deproteinasi) penghilangan mine ral (demineral isasi) deasetilasi Ultrafiltrasi pengeringan
Penghancuran pemasakan (pulping) - dengan soda atau sui fit atau termo-
Produk
Beras Tapioka
Minyak goreng (kelapl)
Gula p8sir
Teh hitam Minyak nilam RSS (Rubber Smoked Sheet) Oleokimia (ester) Sabun
Isolat ( fragrance) Gula cair fruktosa
Asam sitrat
MSG (mono sodiu In g glutamat) Cokelat (chocolat)
Gelatin Khitin
Khitosan Konsentrat protein Konsentrat galaktosa Pulp
10
mekanis Penghancuran (beating) penghalusan KertasPulp (refining) penambahan bahan pengisi
Keterangan Minyak nabati adalah minyak yang diperoleh dari bahan yang berasal dari tanaman untuk membedakan dengan istilah minyaklemak hewani yang dibuat dari bahan berasal dari hewanJikan
UJI KEMAMPUAN-DIRI (Self- Assessment TestO
01 Jelaskan mengapa pengenbangan industri berbasis hasH pertanian mempunyli
arti penting dan strategis bagi Indonesia 02 Sebutkan beberapa pengertian tentang agroindustri Dari berbagai pengertia
tersebut sebutkan inti kesamaannya Pada pendekatan lain dalam pembangunan pertanian juga dikenal istilab agribisnis DapMkah SauJara menerangkan dimana pcsisi agroilldustri pada pendekatan agribisnis tersebut
03 lVleskipun pembangunan agroindustri diyakini sebagai salah satu program nasional yang prospektif tetapi pertumbuhannya masih banyak menghadapi kendala Dapatkah Saudara merinci kendala-kendala yang dihadapi oleh agroindustri
04 Dalam golbalisasi ekonomi dunia ini bagi Indonesia agroindustri masih tetap diyakini sebagai subsektor yang dapat dijadikan unggulan Bagaimana menu rut pendapat Saudara tentang hal tersebut
05 Dalam perkembangan ekspor produk agroindustri selama ini perolehan devisa dari produk agroindustri relatif kecil Jelaskan mengapa hal tersebut dapat terjadi
06 Dalam kaHan dengan butir 05 usaha apakah yang dapal dilakukan untuk meningkatkan niiai tam bah produk agroindustri
07 Berdasarkan contoh yang disajikan pada Tabel 1 sebutkan paling sedikit tiga contoh hasil pertanian yang dapat diproses menjadi produk agroindustri yang bernilai tam bah tinggi serta sebutkan teknologi proses yang dapat diterapka1
08 Dari makalahl bahan bacaan diatas adakah istilah yang Saudara baca dail tidak dimengerti artinya Bila ada tuliskan istilah tersebut pada kolom yang disediakan dibawah ini (Bila dirasa kurang Saudara dapat menggunakan lembar lain )
I I
11
PUSTAKA ACUAN
Anonim 1983 Simposium Nasional Agroindustri I Jurusan Teknologi Industri Pertanian
Fateta IPH Bogor
Anonim 1993 Garis Besar Haluan Negara Sekeetaris IvlPR Jakarta
Anonim 1995 Sistem strategi dan pengembangan agroindustri Badan Agribisis Deptan Jakarta
Anonim 1997 Simposium NasionalAgroindustri III Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fateta IPB Bogor
Anonim 1999 Butir-butir Garis Besar Haluan Negara 1999- 2004 Sekretariat MPR Jakarta
Anonim 2000 Perkembangan ekspor produk industri kimia hutan dan agro Direktorat Jendral Industri Kimia Hutan dan Agro Depperindag Jakarta
Austin lE 1981 Agroindustrial Project Analysis The John Hopkins University Press London
Austi GT 1984 Shreves Chemical Process Industries Fifth Editionlv1c Graw Hill Book CONew York
DominguezPG and Adriono LS 1994 BIMP-EAGA Agroindustrial COJperation A proposed frame work and plan of action USM (Mimeograph)
Mangunwidjaja D1993 State of the Art Pengembangan teknologi proses untuk agroindustri Makalah pada Forum Teknologi Dikti Depdikbud Cisarua 12 Nopember
Mangunwidjaja 0 Eriyatno and Boley F 1996 Feasibility study on the development of essential oil industry in Indonesia Business Innovation Center- Indonesia Jakarta (unpublisehed)
Mangunwidjaja D 1998 Agroindustri pedesaan untuk pemberdayaan ekonomi rakyat Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fateta IPB Bogor
Porter ME 1992 Competitive Strategy Techniques for Analysing Industries and Competitors The Free Press New York
Rudd DE and Watson CC1988 Strategy of Process Engineering Wiley International Edition
SeiderWD Seader JD and LewisDR 1999 Process Design Principles - Synthesis Analysis and Evaluation John Wiley and Sons Inc New York
I
12
bull
perawidjaja TH1992 Ruang lingkup penelitian dan pengembangan teknoogi proses lakalah pada Forum Komunikasi antar Peneliti Bidang Teknologi Proses Puslitbang imia Terapan LIPI Bandung
uryani A dan Mangunwidjaja D2000 Dasar Rekayasa Proses Direktorat Pembinaan enelitian dan Pengabdian pad a Masyarakat Dikti Depdiknas Jakarta (in press)
r I
I 1 I
9
yang diperlukan untuk mengubah bahan menjadi prduk secara optirhal dan mengendalikan sistem pemroses beroperasl secara optImal (SoerawldJaJa 1992) Berdasarkan perkembangan tersebut bahasan dalam teknologi proses meliput sintesis optimasi pemodelan dan simulasi serta pengendalian proses (Rudd dan Watson 1988 Seider et aI 1999 Suryani dan Mangunwidjaja 2000)
Berikut disajikan contoh penerapan teknologi untuk produk produk agroindusui dari bertaraf sederhana sampai tinggi (Tabel I) Berdasarkan prospek yang baik penerapan bioteknologi untuk pengemabngan agroindustri akan dibahas tersendiri dalam Seri Agroindustri 2
Tabel 1 Penerapan Teknologi untuk Agroindllstri
Bahan TeknoJogi proses yang diterapkan
Padi penggilingan Ubikayu
Buah kelapa
Tebu
Daun teh Daun nilam Getah karet
Minyak nabati Minyak nabati
Minyak nilam Ubikayu
Onggok
Tetes tebu
Biji kakao
Tulang hewan Kulit udang
Limbah cair susu (Whey) Kayu
Pemilihan pemarutan ekstraksi pengayakan pengeringan Pengeringan pengempaan hidrolisis penyabunanpemucatan (bleaching) deodorisasi(penghilangan bau) Pemerasan evaporasi penjernihan (karbonasi sulfitasi) kristalisasi Pelayuan fermentasi pengeringan Penyulingan (distilasi ) Penggumpalan (koaguJasi) pengepresan pembentukan pengasapan Netralisasi esterifikasi Hidrolisis distilasi penyabunan (saponifi kasi)penambahan bahan bantu Isolasi ekstraksi pemurnian Pemarutan likuifaksi sakarifikasi isomerisasi pemisahan (kromatografi) Fermentasi kalsifikasi asidifikasi kristalisasi Fermentasi penggaraman kristalisasi
Fermentasi pengeringan penggilingan pengempaan formulasi Pemanasan pemisahan pengendapam Pengeringan penggilingan penghilangan protein (deproteinasi) penghilangan mine ral (demineral isasi) deasetilasi Ultrafiltrasi pengeringan
Penghancuran pemasakan (pulping) - dengan soda atau sui fit atau termo-
Produk
Beras Tapioka
Minyak goreng (kelapl)
Gula p8sir
Teh hitam Minyak nilam RSS (Rubber Smoked Sheet) Oleokimia (ester) Sabun
Isolat ( fragrance) Gula cair fruktosa
Asam sitrat
MSG (mono sodiu In g glutamat) Cokelat (chocolat)
Gelatin Khitin
Khitosan Konsentrat protein Konsentrat galaktosa Pulp
10
mekanis Penghancuran (beating) penghalusan KertasPulp (refining) penambahan bahan pengisi
Keterangan Minyak nabati adalah minyak yang diperoleh dari bahan yang berasal dari tanaman untuk membedakan dengan istilah minyaklemak hewani yang dibuat dari bahan berasal dari hewanJikan
UJI KEMAMPUAN-DIRI (Self- Assessment TestO
01 Jelaskan mengapa pengenbangan industri berbasis hasH pertanian mempunyli
arti penting dan strategis bagi Indonesia 02 Sebutkan beberapa pengertian tentang agroindustri Dari berbagai pengertia
tersebut sebutkan inti kesamaannya Pada pendekatan lain dalam pembangunan pertanian juga dikenal istilab agribisnis DapMkah SauJara menerangkan dimana pcsisi agroilldustri pada pendekatan agribisnis tersebut
03 lVleskipun pembangunan agroindustri diyakini sebagai salah satu program nasional yang prospektif tetapi pertumbuhannya masih banyak menghadapi kendala Dapatkah Saudara merinci kendala-kendala yang dihadapi oleh agroindustri
04 Dalam golbalisasi ekonomi dunia ini bagi Indonesia agroindustri masih tetap diyakini sebagai subsektor yang dapat dijadikan unggulan Bagaimana menu rut pendapat Saudara tentang hal tersebut
05 Dalam perkembangan ekspor produk agroindustri selama ini perolehan devisa dari produk agroindustri relatif kecil Jelaskan mengapa hal tersebut dapat terjadi
06 Dalam kaHan dengan butir 05 usaha apakah yang dapal dilakukan untuk meningkatkan niiai tam bah produk agroindustri
07 Berdasarkan contoh yang disajikan pada Tabel 1 sebutkan paling sedikit tiga contoh hasil pertanian yang dapat diproses menjadi produk agroindustri yang bernilai tam bah tinggi serta sebutkan teknologi proses yang dapat diterapka1
08 Dari makalahl bahan bacaan diatas adakah istilah yang Saudara baca dail tidak dimengerti artinya Bila ada tuliskan istilah tersebut pada kolom yang disediakan dibawah ini (Bila dirasa kurang Saudara dapat menggunakan lembar lain )
I I
11
PUSTAKA ACUAN
Anonim 1983 Simposium Nasional Agroindustri I Jurusan Teknologi Industri Pertanian
Fateta IPH Bogor
Anonim 1993 Garis Besar Haluan Negara Sekeetaris IvlPR Jakarta
Anonim 1995 Sistem strategi dan pengembangan agroindustri Badan Agribisis Deptan Jakarta
Anonim 1997 Simposium NasionalAgroindustri III Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fateta IPB Bogor
Anonim 1999 Butir-butir Garis Besar Haluan Negara 1999- 2004 Sekretariat MPR Jakarta
Anonim 2000 Perkembangan ekspor produk industri kimia hutan dan agro Direktorat Jendral Industri Kimia Hutan dan Agro Depperindag Jakarta
Austin lE 1981 Agroindustrial Project Analysis The John Hopkins University Press London
Austi GT 1984 Shreves Chemical Process Industries Fifth Editionlv1c Graw Hill Book CONew York
DominguezPG and Adriono LS 1994 BIMP-EAGA Agroindustrial COJperation A proposed frame work and plan of action USM (Mimeograph)
Mangunwidjaja D1993 State of the Art Pengembangan teknologi proses untuk agroindustri Makalah pada Forum Teknologi Dikti Depdikbud Cisarua 12 Nopember
Mangunwidjaja 0 Eriyatno and Boley F 1996 Feasibility study on the development of essential oil industry in Indonesia Business Innovation Center- Indonesia Jakarta (unpublisehed)
Mangunwidjaja D 1998 Agroindustri pedesaan untuk pemberdayaan ekonomi rakyat Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fateta IPB Bogor
Porter ME 1992 Competitive Strategy Techniques for Analysing Industries and Competitors The Free Press New York
Rudd DE and Watson CC1988 Strategy of Process Engineering Wiley International Edition
SeiderWD Seader JD and LewisDR 1999 Process Design Principles - Synthesis Analysis and Evaluation John Wiley and Sons Inc New York
I
12
bull
perawidjaja TH1992 Ruang lingkup penelitian dan pengembangan teknoogi proses lakalah pada Forum Komunikasi antar Peneliti Bidang Teknologi Proses Puslitbang imia Terapan LIPI Bandung
uryani A dan Mangunwidjaja D2000 Dasar Rekayasa Proses Direktorat Pembinaan enelitian dan Pengabdian pad a Masyarakat Dikti Depdiknas Jakarta (in press)
r I
I 1 I
10
mekanis Penghancuran (beating) penghalusan KertasPulp (refining) penambahan bahan pengisi
Keterangan Minyak nabati adalah minyak yang diperoleh dari bahan yang berasal dari tanaman untuk membedakan dengan istilah minyaklemak hewani yang dibuat dari bahan berasal dari hewanJikan
UJI KEMAMPUAN-DIRI (Self- Assessment TestO
01 Jelaskan mengapa pengenbangan industri berbasis hasH pertanian mempunyli
arti penting dan strategis bagi Indonesia 02 Sebutkan beberapa pengertian tentang agroindustri Dari berbagai pengertia
tersebut sebutkan inti kesamaannya Pada pendekatan lain dalam pembangunan pertanian juga dikenal istilab agribisnis DapMkah SauJara menerangkan dimana pcsisi agroilldustri pada pendekatan agribisnis tersebut
03 lVleskipun pembangunan agroindustri diyakini sebagai salah satu program nasional yang prospektif tetapi pertumbuhannya masih banyak menghadapi kendala Dapatkah Saudara merinci kendala-kendala yang dihadapi oleh agroindustri
04 Dalam golbalisasi ekonomi dunia ini bagi Indonesia agroindustri masih tetap diyakini sebagai subsektor yang dapat dijadikan unggulan Bagaimana menu rut pendapat Saudara tentang hal tersebut
05 Dalam perkembangan ekspor produk agroindustri selama ini perolehan devisa dari produk agroindustri relatif kecil Jelaskan mengapa hal tersebut dapat terjadi
06 Dalam kaHan dengan butir 05 usaha apakah yang dapal dilakukan untuk meningkatkan niiai tam bah produk agroindustri
07 Berdasarkan contoh yang disajikan pada Tabel 1 sebutkan paling sedikit tiga contoh hasil pertanian yang dapat diproses menjadi produk agroindustri yang bernilai tam bah tinggi serta sebutkan teknologi proses yang dapat diterapka1
08 Dari makalahl bahan bacaan diatas adakah istilah yang Saudara baca dail tidak dimengerti artinya Bila ada tuliskan istilah tersebut pada kolom yang disediakan dibawah ini (Bila dirasa kurang Saudara dapat menggunakan lembar lain )
I I
11
PUSTAKA ACUAN
Anonim 1983 Simposium Nasional Agroindustri I Jurusan Teknologi Industri Pertanian
Fateta IPH Bogor
Anonim 1993 Garis Besar Haluan Negara Sekeetaris IvlPR Jakarta
Anonim 1995 Sistem strategi dan pengembangan agroindustri Badan Agribisis Deptan Jakarta
Anonim 1997 Simposium NasionalAgroindustri III Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fateta IPB Bogor
Anonim 1999 Butir-butir Garis Besar Haluan Negara 1999- 2004 Sekretariat MPR Jakarta
Anonim 2000 Perkembangan ekspor produk industri kimia hutan dan agro Direktorat Jendral Industri Kimia Hutan dan Agro Depperindag Jakarta
Austin lE 1981 Agroindustrial Project Analysis The John Hopkins University Press London
Austi GT 1984 Shreves Chemical Process Industries Fifth Editionlv1c Graw Hill Book CONew York
DominguezPG and Adriono LS 1994 BIMP-EAGA Agroindustrial COJperation A proposed frame work and plan of action USM (Mimeograph)
Mangunwidjaja D1993 State of the Art Pengembangan teknologi proses untuk agroindustri Makalah pada Forum Teknologi Dikti Depdikbud Cisarua 12 Nopember
Mangunwidjaja 0 Eriyatno and Boley F 1996 Feasibility study on the development of essential oil industry in Indonesia Business Innovation Center- Indonesia Jakarta (unpublisehed)
Mangunwidjaja D 1998 Agroindustri pedesaan untuk pemberdayaan ekonomi rakyat Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fateta IPB Bogor
Porter ME 1992 Competitive Strategy Techniques for Analysing Industries and Competitors The Free Press New York
Rudd DE and Watson CC1988 Strategy of Process Engineering Wiley International Edition
SeiderWD Seader JD and LewisDR 1999 Process Design Principles - Synthesis Analysis and Evaluation John Wiley and Sons Inc New York
I
12
bull
perawidjaja TH1992 Ruang lingkup penelitian dan pengembangan teknoogi proses lakalah pada Forum Komunikasi antar Peneliti Bidang Teknologi Proses Puslitbang imia Terapan LIPI Bandung
uryani A dan Mangunwidjaja D2000 Dasar Rekayasa Proses Direktorat Pembinaan enelitian dan Pengabdian pad a Masyarakat Dikti Depdiknas Jakarta (in press)
r I
I 1 I
11
PUSTAKA ACUAN
Anonim 1983 Simposium Nasional Agroindustri I Jurusan Teknologi Industri Pertanian
Fateta IPH Bogor
Anonim 1993 Garis Besar Haluan Negara Sekeetaris IvlPR Jakarta
Anonim 1995 Sistem strategi dan pengembangan agroindustri Badan Agribisis Deptan Jakarta
Anonim 1997 Simposium NasionalAgroindustri III Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fateta IPB Bogor
Anonim 1999 Butir-butir Garis Besar Haluan Negara 1999- 2004 Sekretariat MPR Jakarta
Anonim 2000 Perkembangan ekspor produk industri kimia hutan dan agro Direktorat Jendral Industri Kimia Hutan dan Agro Depperindag Jakarta
Austin lE 1981 Agroindustrial Project Analysis The John Hopkins University Press London
Austi GT 1984 Shreves Chemical Process Industries Fifth Editionlv1c Graw Hill Book CONew York
DominguezPG and Adriono LS 1994 BIMP-EAGA Agroindustrial COJperation A proposed frame work and plan of action USM (Mimeograph)
Mangunwidjaja D1993 State of the Art Pengembangan teknologi proses untuk agroindustri Makalah pada Forum Teknologi Dikti Depdikbud Cisarua 12 Nopember
Mangunwidjaja 0 Eriyatno and Boley F 1996 Feasibility study on the development of essential oil industry in Indonesia Business Innovation Center- Indonesia Jakarta (unpublisehed)
Mangunwidjaja D 1998 Agroindustri pedesaan untuk pemberdayaan ekonomi rakyat Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fateta IPB Bogor
Porter ME 1992 Competitive Strategy Techniques for Analysing Industries and Competitors The Free Press New York
Rudd DE and Watson CC1988 Strategy of Process Engineering Wiley International Edition
SeiderWD Seader JD and LewisDR 1999 Process Design Principles - Synthesis Analysis and Evaluation John Wiley and Sons Inc New York
I
12
bull
perawidjaja TH1992 Ruang lingkup penelitian dan pengembangan teknoogi proses lakalah pada Forum Komunikasi antar Peneliti Bidang Teknologi Proses Puslitbang imia Terapan LIPI Bandung
uryani A dan Mangunwidjaja D2000 Dasar Rekayasa Proses Direktorat Pembinaan enelitian dan Pengabdian pad a Masyarakat Dikti Depdiknas Jakarta (in press)
r I
I 1 I
12
bull
perawidjaja TH1992 Ruang lingkup penelitian dan pengembangan teknoogi proses lakalah pada Forum Komunikasi antar Peneliti Bidang Teknologi Proses Puslitbang imia Terapan LIPI Bandung
uryani A dan Mangunwidjaja D2000 Dasar Rekayasa Proses Direktorat Pembinaan enelitian dan Pengabdian pad a Masyarakat Dikti Depdiknas Jakarta (in press)
r I
I 1 I