MIOPIA
Mustakiran P.
030.07.306
CASE
Pembimbing:Dr. Daisy Akbar D SpM
IDENTITAS
Nama Tn. M
Usia 21 tahun
Jenis kelamin Laki-laki
Suku bangsa Jawa
Status perkahwinan
Belum menikah
Perkerjaan Mahasiswa
Alamat Jl. KP Sumur No 2. Rt 02/10 Kl. endormDuren Sawit Jakarta
No RM 348491
ANAMNESIS ( dilakukan autoanamnesis pada tanggal 5/2/2013 jam 12.00 di poliklinik mata RSUD Budhi Asih)
Keluhan Utama
• Penglihatan kedua mata kurang jelas saat melihat jarak jauh sejak 3 minggu SMRS
Keluhan Tambahan
• Mata cepat lelah dan berair.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke poliklinik mata RSUD Budhi Asih dengan keluhan penglihatan kedua mata kurang jelas saat melihat jarak jauh sejak 3 minggu SMRS. Pasien merasa penglihatan kedua matanya kurang jelas saat melihat tulisan, benda atau orang dari kejauhan, sehingga pasien sering memicingkan mata supaya dapat melihat jelas. Pasien mengaku lebih nyaman apabila melihat sesuatu dari jarak dekat. Pasien mengaku telah memakai kacamata sejak 6 tahun yang lalu. Pertama kali memakai kacamata, kekuatan lensa pasien adalah sferis -5.00 D. Pasien belum pernah menukar kacamata. Keluhan disertai dengan mata menjadi cepat lelah dan cepat berair. Mata lelah dan berair dirasakan terutama setelah pasien membaca buku lama.
Keluhan mata merah disangkal. Keluhan seperti melihat benang-benang, melihat kilatan cahaya, dan penglihatan semakin menggelap dari samping disangkal.
Keluhan seperti penglihatan berkabut, melihat pelangi di sekitar cahaya lampu, nyeri di sekitar mata disangkal.
Riwayat Penyakit Dahulu rabun sejak dari kecil DM ( - ) Ht (- )
Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat keluarga memakai kacamata
disangkal Riwayat Kebiasaan
Merokok ( - ) Minum alkohol ( - ) Membaca di tempat gelap ( + ) Menonton TV jarak dekat ( + )
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : tampak sakit ringan Kesadaran : compos mentis
Tanda vital
TD: 130/80
Nadi: 88x/menit
Suhu: 36.7oC
RR: 20x/menit
Status generalis : dalam batas normal Status oftalmologik :
Visus VOD : 2/60 cc S – 8.00 D (6/6) VOS : 2/60 cc S – 8.00 D (6/6) PD : 60mm /62 mm
OD Bola mata OS
Orthoforia Kedudukan bola mata Orthoforia
Baik ke segala arah Pergerakan bola mata Baik ke segala arah
Tidak ditemukan kelainan
Palpebra superior Tidak ditemukan kelainan
Tidak ditemukan kelainan
Konjugtiva tarsalis superior
Tidak ditemukan kelainan
Tidak ditemukan kelainan
Konjungtiva bulbi Tidak ditemukan kelainan
Tidak ditemukan kelainana
Konjungtiva tarsalis inferior
Tidak ditemukan kelainan
Jernih Kornea Jernih
Dalam COA Dalam
Kripti baik Iris Kripti baik
Bulat, isokor RCL +, RCTL +
Pupil Bulat, isokor RCL +, RCTL +
18.80 mmHg TIO 19.30 mmHg
OD Funduskopi OS
Jernih Lensa Jernih
Jernih Vireus Jernih
Refleks fundus ( + ) Fundus Refleks fundus ( + )
Bulat, batas tegas, jingga
Papil Bulat, batas tegas, jingga
0,3 CDR 0,3
2:3 A:V 2:3
Refleks ( + ) Makula Refleks ( + )
RESUME
Seorang laki-laki, 21 tahun, datang dengan keluhan utama penglihatan kurang jelas saat melihat jauh, keluhan dirasakan sejak 3 minggu SMRS. Penglihatan menurun dirasakan apabila melihat tulisan, benda ataupun orang dari kejauhan sehingga penderita sering memicingkan mata agar dapat melihat lebih jelas. Pasien merasa lebih nyaman melihat sesuatu dari dekat. Pasien mengaku mata menjadi cepat lelah dan berair. Riwayat memakai kacamata diakui pasien sudah sejak ± 6 tahun sampai saat ini. Ukuran kacamata pasien mulanya adalah S -5.00 D. Adanya kebiasaan membaca ditempat yang gelap dan menonton TV dari jarak dekat diakui pasien.
Pada pemeriksaan visus didapatkan visus ODS 2/60. Dikoreksi dengan lensa S -8.00 didapatkan perbaikan visus menjadi 6/6.
DIAGNOSIS MIOPIA TINGGI ODS
PEMERIKSAAN ANJURAN
Refraktometer
PENATALAKSANAAN
Non Medikamentosa Koreksi dengan menggunakan lensa negatif
sferis -8.00 ODS
Operatif Laser-Assisted in Situ Keratomileusis
(LASIK)
PROGNOSIS
ODS Ad vitam : Ad Bonam Ad fungsionam : Dubia Ad Bonam Ad sanasionam : Dubia Ad Bonam
ANALISA KASUS
Anamnesis Penglihatan kedua mata kurang jelas saat
melihat jarak jauh sejak 3 minggu, penglihatan kedua mata kurang jelas saat melihat tulisan, benda atau orang dari kejauhan
Merupakan gejala utama pasien dengan miopia. Miopia adalah suatu keadaan mata yang mempunyai kekuatan pembiasan sinar yang berlebihan sehingga sinar sejajar yang datang dibiaskan di depan retina.Ini karena diameter bola mata anteroposterior yang terlalu panjang atau kelengkungan kornea yang berlebihan.
Sering memicingkan mata supaya dapat melihat jelas Pada pasien dengan miopia, memicingkan mata adalah untuk
mencegah aberasi sferis atau untuk mendapatkan efek pinhole Pasien mengaku telah memakai kacamata sejak 6 tahun yang
lalu. Pertama kali memakai kacamata, kekuatan lensa pasien adalah sferis -5.00 D.
Menunjukkan pasien menderita miopia yang progresif. Menurut perjalannannya, miopia dikenal dalam bentuk : Miopia stasioner/simpleks, miopia yang menetap setelah
dewasa. Dimana tidak terlihat adanya kelainan patologik dalam mata. Tajam penglihatan dapat mencapai normal dengan adanya berat kelainan refraksi kurang dari -6 D.
Miopia progresif, miopia yang bertambah terus pada usia dewasa akibat bertambah panjangnya bola mata.
Miopia maligna, miopia yang berjalan progresif, yang dapat mengakibatka ablasi retina dan kebutaan
Mata menjadi cepat lelah dan cepat berair. Mata lelah dan berair dirasakan terutama setelah pasien membaca buku lamaMerupakan gejala astenopia. Astenopia adalah gejala-gejala yang diakibatkan adanya upaya berlebihan untuk memperoleh ketajaman binokuler yang sebaik-baiknya dari sistem penglihatan yang berada dalam keadaan kurang sempurna. Astenopia terjadi akibat kelelahan otot siliaris, contohnya pada penggunaan kacamata yang tidak sesuai ukurannya yang melemahkan akomodasi dan konvergensi.
Keluhan seperti melihat benang-benang, melihat kilatan cahaya, dan penglihatan semakin menggelap dari samping disangkalKomplikasi utama pada miopia tinggi adalah ablasio retina. Ablasio retina terjadi akibat pemanjangan diameter anteroposterior bola mata yang berlebihan sehingga terlepasnya vitreus dari dinding retina, ini akan menyebabkan terlepasnya lapisan sensori retina dan sel epitel pigmen retina. Gejala utama pada ablasio retina adalah fotopsia yang terjadi akibat stimulasi mekanik pada retina yang diinduksi oleh gerakan bola mata dan lebih jelas pada keadaan gelap. Gejala lain seperti floaters yang terjadi akibat masuknya darah dan sel epitel retina ke badan vitreus. Selain itu dapat terjadi black curtain di mana terdapatnya defek lapang pandang yang mulai dari perifer dan progresif kea rah sentral. Pada pasien ini keluhan kearah komplikasi ablasio retina disangkal.
Keluhan seperti penglihatan berkabut, melihat pelangi di sekitar cahaya lampu, nyeri di sekitar mata disangkalUntuk menyingkirkan diagnosis banding katarak dan glaukoma. Pada katarak dan glaukoma, penglihatan menurun secara perlahan kerana proses yang progresif. Pasien dengan kartarak sering mengeluh penglihatan berkabut akibat terjadinya kekeruhan lensa. Pasien dengan glaukoma sering mengleuh nyeri kepala dan nyeri di sekitar mata, ini disebabkan peningkatan tekanan bola mata. Selain itu, pasien dengan glaukoma juga mengeluh melihat pelangi di sekitar cahaya lampu.
Pasien mengaku rabun sejak dari kecil.Menunjukkan miopia pada pasien ini miopia yang progresif
Riwayat kencing manis dan darah tinggi disangkal.Diagnosis banding retinopati hipertensi dan retinopati diabetikum disingkirkan. Pada retinopati hipertensi dan retinopati diabetikum penglihatan menurun secara perlahan kerana proses yang progresif
Status oftalmologik Pemeriksaan visus Didapatkan visus ODS 2/60 dan dikoreksi
dengan lensasferis -8.00 D member perbaikan visus
mencapai 6/6.Pada penderita dengan miopia, bisa dikoreksi
denganlensa sferis negatif terlemah yang
menhasilkan tajampenglihatan terbaik
Lensa Didapatkan lensa pada kedua mata jernih.
Ini dapat menyingkirkan katarak dimana pada katarak didapatkan lensa keruh.
Tekanan intaokuler Didapatkan tekanan intraokuler dextra dan
sinistra kurang dari 20 mmHg. Ini dapat menyingkirkan glaukoma dimana penderita dengan glaukoma sering didapatkan peningkatan tekanan intraokuler. Tekanan intraokuler normal adalah 10 – 20 mmHg.
Pemeriksaan oftalmoskopi Pada pemeriksaan oftalmoskop tidak
didapatkan kelainan. Ini menunjukkan tidak ditemukan komplikasi pada pada pasien ini.