a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n
Fu
n |
Re
lax
| L
ow
Bu
dg
et
Ag
us
tus
-Se
pte
mb
er
20
12
Ada 7 Mbaru Niang kerucut, dibalut dengan ijuk dan alang-alang, menjadi tempat berteduh. Tempat itu dikenal dengan nama Wae Rebo.
NEKAHEMONGWAE REBO
BULOKMBARu NiANg NAN KOKOH
KOMUNITAS COFERONEPROFILNugiE “THE DANCE COMPANY”
EDISI 17Free Magazine
b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 21
CATPER15 MENCECAP KEHANGATAN WAE REBO
GALERI25 FOTO WAE REBO
PENGANAN43 TIMPHAN
AKSESORIS46 GADGET SUPPORTING TOOLS
TIPS47 MANFAATKAN COLOKAN LISTRIK
RESENSI49 PESAN DARI WAE REBO
JEDA51 SOLO BACKPACKIN? KENAPA TIDAK?
INTERAKSI53 HA..HA..HANTU!!
KONTRIBUTOR56 BM EDISI 17
EDISI DEPAN57 BUKITTINGGI
Daftar Isi
KOMUNITAS33 COFERONE
PROFIL37 NUGIE “THE DANCE COMPANY”
BULOK27 MBARU NIANG
NAN KOKOH
3 ORDINATNEKA HEMONG WAE REBOtersebutlah sebuah lembah di pulau Flores, Nusa tenggara timur, Indonesia. tepatnya di Kecamatan satar mese barat, kabupaten manggarai.
11 PANDUMENUJU WAE REBOsampai di Dintor umumnya sudah sore atau malam hari, sehingga perlu menginap lagi semalam di sini.
a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n
CATPER15 MENCECAP KEHANGATAN WAE REBO
GALERI25 FOTO WAE REBO
PENGANAN43 TIMPHAN
AKSESORIS46 GADGET SUPPORTING TOOLS
TIPS47 MANFAATKAN COLOKAN LISTRIK
RESENSI49 PESAN DARI WAE REBO
JEDA51 SOLO BACKPACKIN? KENAPA TIDAK?
INTERAKSI53 HA..HA..HANTU!!
KONTRIBUTOR56 BM EDISI 17
EDISI DEPAN57 BUKITTINGGI
PROFIL37 NUGIE “THE DANCE COMPANY”
WEBSITEwww.backpackinmagazine.com
FACEBOOKbackpackin magz
backpackin’ e-magazine
TWEET@backpackin_magz
Salam Ransel,
WAE REBO DESTINASI LUAR biasa. Di sini ada peman-
dangan indah, kearifan lokal, tradisi yang kuat, serta kesederha-
naan dan keramahan penduduknya.
tentu ada pelajaran hidup yang dapat dipetik dalam
setiap perjalanan, terlebih di Wae rebo ini. persiapkan dirimu
untuk jatuh cinta dengan Wae rebo!
selamat ulang tahun Indonesiaku ke 67!! semoga alammu
tetap terjaga dan dapat dinikmati hingga generasi setelah kami.
tak lupa kami mengucapkan selamat Hari raya Idul
Fitri, maaf Lahir batin bagi bm readers yang merayakannya.
sempatkan liburan di libur lebaran ya. selamat makan ketupat!
REDAKSI
DariRedaksi PIMPINAN UMUM/REDAKSI
ambar arum
PIMPINAN PERUSAHAANmuhammad Iqbal
TIM REDAKSI annisa m.F. Harahap
TIM ARTISTIKgalih permadi
Kibar Desain salman
WEBMASTERKurniawan aji saputra
redaksi menerima saran, kritik,
dan artikel dari bm readers
yang bisa dikirim melalui
alamat email kami.
FOtO COVer : IKa sOeWaDJI
b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2
nEKa HEMOnGW a E R E b O
ORDINAT
TERSEBUTLAH SEBUAH LEMBAH di pulau Flores, Nusa tenggara timur, Indonesia.
tepatnya di Kecamatan satar mese barat, Kabupaten manggarai. terdapat tujuh
rumah adat mbaru Niang berbentuk kerucut besar, dibalut ijuk dan alang-alang, men-
jadi tempat berteduh para penghuninya. tempat itu dikenal dengan nama Wae rebo.OLeH: AMBAR ARUM | FOtO: IKA SOEWADJI, FLORES EXOTIC TOURS, MARTINUS ANGGO
3 b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2
a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n 4a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n
b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 25
tidak banyak yang mengenal Wae
rebo, penduduk yang ada dalam satu kabu-
paten pun belum tentu tahu tentang Wae
rebo, apalagi berkunjung ke sini. sementara
itu, sudah banyak sekali orang dari negara
asing keluar masuk kampung ini.
Ketenangan, kesederhanaan, dan ke-
hangatan penduduk, serta keindahan alamnya
menjadi daya tarik utama yang menjadikan Wae
rebo populer, sementara bagi wisatawan asing.
mayoritas penduduk Wae rebo beragama Kato-
lik, namun mereka masih memegang teguh adat
dan tradisi kepercayaan leluhur.
LINGKARAN BERPUSAT sawah di Waerebo berbentuk ling-
karan, dengan banyak garis yang sama-sama
menuju pusat lingkaran, mirip seperti sarang
laba-laba. pola lingkaran berpusat seperti itu
juga tampak di tujuh rumah mbaru Niang,
dengan batu besar di tengah-tengahnya
sebagai titik pusat.
bangunan mbaru Niang pun berben-
tuk kerucut, yang apabila dilihat dari atas, juga
a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n 6
membentuk lingkaran, dengan satu titik pusat
di tengahnya. pegunungan dan hutan berdiri
gagah melingkar, membentuk lembah, semen-
tara di tengah-tengahnya terdapat Wae rebo.
Lagi-lagi lingkaran berpusat.
Lingkaran berpusat menjadi semacam
ciri khas Wae rebo. titik tengah atau pusat
dianggap begitu sakral. Di tiang utama mbaru
Niang (bongkok) misalnya, diletakkan sesajen
untuk leluhur. sementara batu di tengah-te-
ngah bangunan mbaru Niang yang melingkar
merupakan tempat untuk melakukan upacara
adat. Lingkaran berpusat dapat diumpamakan
seperti persaudaraan yang tidak terputus di
Wae rebo, dan semua itu berpusat ke tengah,
yaitu kepada leluhur. pada kenyataannya me-
mang setiap warga Wae rebo tidak melupakan
tanah leluhurnya. semangat itu tertuang dalam
ungkapan “neka hemong kuni agu kalo”, yang
artinya “jangan lupakan tanah kelahiran”.
MUSANG MENJADI SAHABAT masyarakat Wae rebo menganggap
musang sebagai hewan yang sangat berjasa,
sehingga tidak boleh dimakan. Konon menu-
rut kisah yang dituturkan secara lisan dan
turun-menurun, beratus tahun silam seekor
musang pernah menyelamatkan leluhur Wae
rebo dari bahaya.
Di manapun masyarakat Wae rebo
hidup dan berpijak, meski bukan di ta-
nah Wae rebo, dipercaya akan kedapatan
sial apabila memakan musang, baik sen-
gaja maupun tidak. sial itu baru bisa hilang
setelah dilakukan upacara adat.
saat ini keturunan Wae rebo su-
dah mencapai generasi ke-18. Di usia yang
sudah sangat tua itu, tanpa adanya budaya
tulis-menulis, sangat sulit mendapatkan
cerita atau informasi yang akurat mengenai
leluhur mereka. para tetua yang mengetahui
kisah leluhur sudah banyak yang meninggal,
sementara yang masih hidup sebagian lupa.
Kebiasaan menurunkan kisah tentang leluhur
melalui budaya tutur alias lisan berpotensi
menimbulkan pergeseran cerita atau makna,
sehingga orisinalitasnya luntur.
saWaH berbeNtuKLINgKaraN, baNYaK garIsmeNuJu pusat LINgKaraN
b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2
a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n 8
BERKEMBANGNYA EKOTURISME sebelum ramai pengunjung seperti
beberapa tahun terakhir ini, Wae rebo sem-
pat mengalami kondisi perekonomian yang
terpuruk. posisi Wae rebo yang terisolasi
membuat akses pembangunan serta bahan
pokok menjadi sulit. angin kencang pun
telah merobohkan beberapa rumah mbaru
Niang sehingga tersisa hanya empat rumah.
martinus anggo, warga Wae rebo
generasi ke-18 bercerita bahwa saat itu
masyarakat Wae rebo nyaris putus asa
dan ingin membangun rumah biasa (bukan
mbaru Niang) yang biayanya lebih murah.
Namun martin bersama beberapa warga lain
berusaha bersabar sambil terus berdoa agar
keadaan menjadi lebih baik.
b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2
Lama waktu berselang, secara ber-
gantian muncul beberapa wisatawan yang
jatuh cinta kepada Wae rebo dan bertekad
memberi bantuan. tidak main-main, seba-
gian dari mereka menjabat posisi penting di
organisasi ternama, baik lokal maupun inter-
nasional, antara lain uNesCO dan Kedutaan
besar spanyol. mereka membantu dengan
beragam cara, salah satunya adalah mem-
berikan pendidikan pariwisata dan bahasa
asing.
bantuan lain baik dari yayasan, kor-
porasi, ataupun individu terus berdatangan
dalam berbagai bentuk, termasuk bantuan
pembangunan rumah mbaru Niang. Dari
empat rumah yang tersisa, dua di antaranya
sudah dalam kondisi rusak parah sehingga
harus diganti baru. secara bertahap Wae
rebo mendapat bantuan pembangunan lima
rumah mbaru Niang. Dua rumah dari Yayas-
an tirto, sisanya dari aqua Danone, arifin
panigoro, dan Laksamana sukardi.
Kini mbaru Niang di Wae rebo
sudah kembali berjumlah tujuh buah, sama
seperti yang diwariskan oleh leluhur. Jum-
lah ini akan terus dipertahankan, artinya
mereka tidak akan membangun mbaru
Niang lebih dari tujuh buah, agar sesuai
dengan peninggalan leluhur.
sementara itu, penduduk Wae rebo
terus bertambah, dan tidak semuanya dapat
ditampung dalam tujuh mbaru Niang. untuk
itu sebagian penduduk, terutama yang berusia
sekolah, tinggal beberapa kilometer dari Wae
9
a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n
rebo, yaitu di Kombo. mereka bersekolah di
sana. Orang tua mereka ada yang ikut ting-
gal di Kombo, ada juga yang menitipkan anak
mereka ke kakak atau adiknya yang tinggal di
Kombo. Namun minimal sebulan sekali, setiap
penduduk Wae rebo pasti kembali ke kam-
pung halaman mereka barang sehari-dua hari,
ini mencerminkan persaudaraan masyarakat
Wae rebo yang begitu erat.
seiring meningkatnya bantuan dan
kunjungan wisatawan, perekonomian Wae
rebo pun berangsur membaik. “sekarang
sudah lebih baik, kalau dulu makan beras
hanya bisa seminggu dua kali, sekarang
syukurlah bisa setiap hari makan beras,”
kata martinus anggo.
Wae rebo membuat semua wisa-
tawan termenung oleh keteguhan warganya
menjaga tradisi dan alamnya. semua itu
membuat Wae rebo mendapat tempat di
hati setiap wisatawan, yang tidak akan bisa
terlupakan. Neka hemong Wae Rebo!*
*Jangan Lupakan Wae Rebo
Artikel ini disarikan dari cerita perjalanan
Lathiful Amri dan Ika Soewadji, buku Pesan dari
Wae Rebo (Editor: Yori Antar), serta wawan-
cara dengan Martinus Anggo.
meNINgKatNYa baNtuaNDaN KuNJuNgaN WIsatapereKONOmIaN membaIK
10
b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2
PANDU
11 b a c K p a c K i n I J u N I - J u L I 2 0 1 2
a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n 12J u N I - J u L I 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n
MASYARAKAT MANGGARAI (FLORES)
termasuk Wae rebo memiliki kalender sendiri.
Hitungannya sama, 12 bulan, namun dimulai
dari bulan November. Di tanggal itulah diadakan
upacara awal tahun yang disebut penti. umum-
nya tanggal pelaksanaan dipilih di tengah bulan
dengan pertimbangan di tanggal itu cuaca
sedang baik-baiknya.
Caci adalah tradisi pertarungan dari
tanah manggarai, termasuk Wae rebo, di mana
dua orang pemuda yang saling mencambuk,
diiringi dengan tabuhan gendang dan nyanyi-
nyanyian. Dua orang tersebut tidak boleh saling
mengenal, apalagi sedarah. tradisi ini juga tidak
sembarang dilakukan, hanya boleh diadakan
dalam 4 upacara adat yaitu: randang (pembu-
kaan wilayah kebun), syukuran seusai mem-
bangun rumah gendang, pernikahan adat, dan
upacara penti (ritual tahun baru). masyarakat
Wae rebo tidak tergerus komersialisasi. Dibayar
berapapun, mereka tidak mau mengadakan caci
di luar 4 upacara adat yang disebutkan di atas.
SISI LAIN WAE REBOPENTI & CACI
a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n 12
b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 213
PANDU
bisa menggunakan otokol, yaitu truk bak
terbuka dengan tempat duduk yang berfungsi
sebagai kendaraan umum di Flores. Dari Labuan
bajo naik otokol transit di ruteng terlebih dahulu
untuk menginap semalam di sana karena perjala-
nan memakan waktu lama.
Keesokan harinya dilanjutkan dengan kem-
bali naik otokol menuju Dintor. Di ruteng ada pe-
nginapan hotel atau rumah-rumah biara dengan
tarif rata-rata 200.000 per malam per kamar.
MENuJu DiNTOR
b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2
Jalur udara
update hingga agustus 2012 hanya
ada maskapai Lion air dan merpati
1. LION aIr
Jakarta-Denpasar pukul 0620-0910
Denpasar-Labuanbajo (pakai Wings air)
pukul 1020-1140
Jakarta-Denpasar pukul 0935-1225
Denpasar-Labuanbajo (pakaiWings air)
pukul 1335-1455
2. merpatI
Jakarta-Denpasar pukul 0530-0810
Denpasar-Labuanbajo pukul 0840-1015
MENuJu LABuAN BAJO
Foto
: Fl
ores
Exo
tic
Tour
s
a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n
1. untuk pesan penginapan, biasakan dari jauh-
jauh hari via sms atau e-mail, karena sinyal
ponsel di Dintor suka terganggu.
2. siapkan minuman, makanan dan cemilan cu-
kup untuk perjalanan Dintor – Wae rebo.
3. banyak pacet sepanjang trekking Dintor – Wae
rebo, maka sebaiknya memakai celana panjang,
kaos kaki dan sepatu atau sandal gunung.
4. terdapat peraturan lisan (yang biasanya dis-
ampaikan kepada tamu asing), yaitu tidak me-
makai baju minim dan tidak berkata dan ber-
perilaku kasar atau senonoh.
5. ada baiknya membawa sesuatu yang ber-
manfaat untuk penduduk Wae rebo, seperti
buku, atau lainnya. bisa ditanyakan kepada
pemandu untuk mengetahui barang apa yang
sedang dibutuhkan atau disukai oleh mereka.
TiPS
1. Martinus Anggo
0852 3934 4046
2. Leonardus Nyoman (Flores Exotic Tours)
08123662110
CONTACT PERSON
14
Waktu terbaik mengunjungi Wae rebo
umumnya di bulan mei – Oktober karena cuaca
sedang cerah-cerahnya, namun sekarang cua-
ca memang tidak menentu. rajin-rajinlah me-
ngontak penduduk Waerebo untuk mengetahui
perkembangan cuaca di sana.
WAKTu TERBAiK
a g u s t u s _ s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n
sampai di Dintor umumnya sudah sore
atau malam hari, sehingga perlu menginap lagi
semalam di sini. biaya penginapan rata-rata
200.000 per orang sudah termasuk makan
malam dan makan pagi.
besoknya dilanjutkan dengan trekking ke
Wae rebo dengan lama perjalanan sekitar 4-5
jam. Jalur memasuki hutan sehingga tidak panas,
dan menanjak hingga kemiringan 45 derajat.
MENuJu WAE REBO
b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2
CATPER
15
a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n
Mencecap Kehangatan
W A E R E B OMENUJU WAEREBO MENJADI perjalanan panjang buat saya. berawal dari ruteng, saya
naik truk selama lima jam dengan jalan berkelok-kelok, penumpang tak henti bergoyang
selama perjalanan. penuh cerita di dalam truk yang sesak itu. bercanda sama para mama
yang akan berjualan ke pasar, hingga akhirnya sampai di Desa Dintor.OLeH: IKA SOEWADJI | FOtO: IKA SOEWADJI
16a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n
b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2
perjalanan dilanjutkan menuju rumah
pak martin yang kemudian menjadi tempat
saya menginap. Hanya kata syukur yang saya
teriakan ketika sampai di sana. rumah pak
martin adalah rumah panggung, menghadap
ke pematang sawah, dikelilingi pegunungan di
sebelah kanan, serta laut biru dan pemandan-
gan pulau mules di sebelah kiri. Subhanallah.
malam itu saya dijamu kopi Flores
plus singkong rebus. tidak ketinggalan menu
makan malam yang nikmat: ikan tongkol
bakar, nasi merah, tumis bayam dengan
kembang pepaya, kerupuk, dan lombok de-
ngan garam. saya baru tahu bahwa ternyata
orang manggarai tidak suka makan pedas,
sehingga lombok di sini diberi garam. Oh ya,
di Dintor tidak ada listrik sehingga masyara-
kat mengunakan genset yang dinyalakan
dari jam 6 sore hingga jam 4 pagi. Hmm …
benar-benar damai, jauh dari hiruk-pikuk
keramaian perkotaan. suasana begitu tenang
dan hangat. alam dan manusia hidup ber-
dampingan secara harmonis. akhirnya saya
tertidur karena harus bangun subuh untuk
siap-siap berangkat trekking menuju Wae
rebo.
Ketika pagi menjelang, dengan
ditemani pak marsel sang pemandu, kami
17
a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n 18
siap berangkat menuju Way rebo. perjalan-
an dimulai dengan naik ojek dahulu sampai
ke Desa Denge. Dari Denge, tepatnya di
sebuah sekolah sD, langkah kami mulai di-
hentakkan memasuki hutan kecil, kemudian
melewati sungai Wae Lomba.
tidak jauh dari situ, saya bertemu
dengan ame allex dan Ine Veronica yang
kebetulan habis membeli kebutuhan pokok
di desa. sepanjang perjalanan saya ngobrol
dengan mereka sambil menikmati alam yang
indah dan berudara sejuk ini. sesekali kami
istirahat. Oh ya, di sini banyak sekali pacet,
jadi sebaiknya mengunakan sepatu.
b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 219
tidak terasa sudah tiga jam berjalan
kaki, akhirnya kami tiba di ponto Nao. Di
sini ada jembatan untuk mencari sinyal jika
ingin berkomunikasi dan melepas rindu
dengan keluarga atau sahabat. selepas
jembatan ini, sinyal tidak lagi dapat dite-
mui. ah, lagipula siapa yang butuh sinyal,
kalau suasana di Wae rebo sudah cukup
menentramkan hati.
menuju Wae rebo membutuhkan
waktu satu jam lagi dari jembatan ini.
terlihat dari sini lansekap pemandang-
an Wae rebo, sebuah dusun sederhana
yang memperlihatkan asap yang menge-
pul dari kerucut-kerucut rumah yang ber-
kumpul melingkar dalam sebuah tanah
lapang hijau di balik-balik bukit. Itulah
sisa-sisa bangunan mbaru Niang yang
hampir punah.
akhirnya setelah perjalanan pan-
jang, tibalah kami di dusun Wae rebo.
spontan saya langsung berlari dan me-
nyapa anak-anak yang sedang bermain.
“Halooo!” mereka menjawab dengan lam-
a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n 20
baian tangan dan langsung memeluk saya
saat itu juga. Subhanallah, senangnya saya.
Dusun ini sangat jauh dari keramaian dan
dikelilingi pegunungan hujan tropis dan
lembah hijau yang mendekap hangat tujuh
rumah kerucut Mbaru Niang. Inilah Wae
rebo, salah satu tempat yang masih mem-
pertahankan sisa arsitektur adat budaya
manggarai yang terancam ditinggalkan,
tergerus dengan modernitas.
sesampainya di sana, saya disambut
hangat oleh kepala suku tetua pak rafael dan
warga Wae rebo yang lain. suguhan khas
di sini adalah kopi, teh sumang ditambah
ubi, talas, dan daging ayam. rasanya saya
seperti mimpi berhari-hari bisa sampai juga
ke sini. perjalanan yang begitu panjang tidak
melelahkan bagi saya, karena saya memang
menikmati itu semua dan benar-benar
ingin sampai di sini. ada kesan khusus buat
saya yang tidak tergantikan oleh perjalanan
apapun, karena hanya satu kali pengalaman
seperti ini terjadi di Wae rebo.
saya menyempatkan diri ngobrol
dengan pak Yosh yang merupakan generasi
ke-18 suku Wae rebo. Dari beliau saya me-
ngetahui bahwa mata pencarian warga Wae
rebo adalah bertani kopi, sementara wanita-
nya menenun kain tradisional.
Letak Wae rebo yang terpencil serta
jauh terpisah oleh lembah dan bukit-bukit
membuat banyak orang tidak mengenal
desa ini. Namun tidak untuk wisatawan asal
Jerman, belanda, brazilia, perancis, amerika,
dan beberapa negara asia. mereka sudah
sering ke sini dan sangat terkesan sekali
dengan kampung yang rumahnya seperti
payung berbahan daun lontar atau rumbia
yang disebut sebagai mbaru Niang.
rumah kerucut ini terdiri dari 5
tingkat yang terdiri dari: pertama lutur atau
tenda untuk tempat tinggal penghuninya,
kedua Lobo atau loteng tempat menyimpan
bahan makanan dan barang, ketiga lentar
untuk menyimpan benih jagung dll, ke empat
lempa rae untuk menyimpan cadangan
makanan jika suatu saat mengalami gagal
panen, kelima hekang kode tempat untuk
menyimpan sajian leluhur.
WIsataWaN asaL JermaNbeLaNDa, braZIL, amerIKaterKesaN KetIKa DataNg
b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2
CATPER
21
Di sini ada pantangan untuk tidak
makan satu binatang bernama musang.
Dari penuturan yang saya dapat, hewan
ini dipercaya suatu kali pernah berhasil
menyelamatkan suku Wae rebo dari se-
rangan musuh, sehingga musang hingga
kini dianggap bagian dari leluhur mereka.
memakan musang, baik disengaja mau-
pun tidak, dipercaya akan mendapat sial,
yang baru bisa hilang setelah diadakan
upacara adat.
masyarakat Wae rebo yakin bahwa
tanah, air, dan hutan mempunyai perasaan
yang tidak boleh disakiti, sehingga suku
Wae rebo memandang tanah sebagai
bagian dari mereka yang patut dihormati
seperti manusia.
para orang tua membebaskan
anak-anaknya di usia sekolah untuk
keluar Wae rebo untuk memperoleh
pendidikan sD, smp, sma, ataupun
perguruan tinggi, hingga bekerja ke-
a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n 22
aDa paNtaNgaN maKaNmusaNg YaNg DIaNggappeNYeLamat DarI musuH
luar wilayah. tidak heran karena itulah,
kebanyakan warga Wae rebo yang ting-
gal di kampungnya ini berusia sangat
muda (anak-anak) atau sudah tua (orang
tua), sementara para anak muda yang
ada di usia produktif umumnya sedang
tinggal di luar untuk menuntut ilmu atau
bekerja. Ke manapun mereka melancong,
mereka tidak pernah melupakan tanah
leluhurnya, dan akan kembali tinggal di
dusun Wae rebo ini.
b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2
CATPER
23
a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n
banyak pengalaman yang saya petik
dari perjalanan kali ini tentang arti sebuah
kebersamaan, kekeluargaan, dan pemeli-
haraan adat budaya leluhur yang banyak
terbuang karena kemajuan teknologi. terima
kasih saya ucapkan untuk seluruh keluarga
besar Wae rebo atas sambutan yang luar
biasa, kalian akan selalu saya ingat.
SELAMAT HARI RAYAIDUL FITRI 1433 HMOHON MAAF LAHIR DAN BATIN
b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2
FaJar DI Wae rebOFOTO : IKA SEOWADJI
25
Kirimkan foto koleksi kamu ke redaksi backpackin magazine melalui email kami [email protected]
GALERI
b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 225
a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n
geNerasI Wae rebOFOTO : FLORES EXOTIC TOURS
aLat musIKFOTO :FLORES EXOTIC TOURS
26
Kirimkan foto koleksi kamu ke redaksi backpackin magazine melalui email kami [email protected]
tam
paK
Da
Lam
FOT
O : F
LOR
ES
EX
OT
IC T
OU
RS
a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n 26
b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2
BULOK
R u M a H T u a n a n K O K O H
ADA TUJUH RUMAH adat yang disebut mbaru
Niang. salah satu di antaranya berukuran lebih
besar, disebut mbaru tembong, merupakan
tempat tinggal kepala adat keturunan langsung
dari leluhur. tidak banyak perbedaan antara
mbaru tembong dan mbaru Niang selain
ukuran dan fungsi adatnya..
OLeH: AMBAR ARUM | FOtO: IKA SOEWADJI, FLORES EXOTIC TOURS, MARTINUS ANGGO
27 b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2
a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n 28a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n
b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 229
BULOK
satu rumah mbaru tembong me-
nampung hingga 8 keluarga sekaligus,
sementara mbaru Niang hanya menam-
pung 6-7 keluarga.
rumah ini diwariskan dari le-
luhur mereka, dan sudah berusia 18
generasi. Walau sudah berdiri ratusan
tahun, tetapi masih bisa berdiri kokoh.
rasanya kita harus bilang “wow” untuk
fakta yang satu ini.
bangunan ini memiliki lima lantai
dengan fungsi masing-masing:
LANTAI PERTAMA DISEBUT TENDA
merupakan tempat istirahat para
penghuni. Lantai ini terbagi menjadi dua
bagian yaitu nolang dan lutur. Nolang
(area privat) adalah tempat masyarakat
beraktivitas, termasuk memasak. se-
mentara lutur (area publik) merupakan
tempat tetamu beraktivitas dan istira-
hat. pembagian ini menunjukkan budaya
saling menghormati antara penduduk
setempat dan pendatang. meski ada pe-
misahan, namun mereka tinggal di satu
lantai, alias sederajat.
LANTAI KEDUA, LOBO (LOTENG)
berfungsi menyimpan makanan
dan segala macam barang kebutuhan
sehari-hari penduduk Wae rebo.
LANTAI KETIGA MERUPAKAN LENTAR
Yaitu area menyimpan benih-
benih untuk kebutuhan berladang dan
bertani, seperti benih padi, jagung, dan
kacang-kacangan.
LANTAI KEEMPAT, YAITU LEMPA RAE
merupakan tempat penyimpanan
cadangan makanan sebagai antisipasi
apabila terjadi bencana atau kekeringan.
a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i na g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n 30
LANTAI KELIMA, HEKANG KODE
Yaitu tempat untuk menyimpan sajian
leluhur.
terdapat 26 tahapan dalam mem-
bangun mbaru Niang. berikut ini adalah
tahapan pembangunan rumah adat mbaru
Niang yang disadur dari buku pesan dari
Wae rebo (editor Yori antar)
1. MENGGALI TANAH
untuk pondasi hiri ngaung
sedalam 80 cm, sementara untuk hiri
mehe sedalam 1 meter.
2. MELETAKAN HIRI NGAUNG
terdiri dari 42 kayu worok, disu-
sun tersebar ke beberapa titik memben-
tuk lingkaran.
3. MELETAKKAN TANGGANG, sejum-
lah 7 kayu dengan panjang disesuaikan
posisinya masing-masing.
4. MELETAKKAN ELAR untuk tenda
(lantai 1). terdiri dari minimal 40 kayu
dengan panjang beragam, disusun berla-
wanan arah dengan tanggang.
5. MELETAKKAN HIRI MEHE
adalah pondasi sembilan tiang,
titik tengah hiri mehe selanjutnya akan
menjadi bongkok alias pondasi utama
mbaru Niang.
6. MELETAKKAN LEBA di atas hiri mehe
dengan menggunakan kayu rukus dan
kayu moak.
7. MELETAKKAN DOROT (LANTAI 2)
Yaitu kayu dengan panjang bera-
gam sebanyak sekitar 20 buah, diletakan
di atas leba untuk pondasi lantai.
8. MEMASANG WOO
untuk mengurangi gaya tekan di
dorot, terdiri dari sekitar 4 buah kayu
wojong yang disematkan di bawah dorot.
9. MELETAKKAN WAHE LELES UNTUK
TENDA
Digunakan batang kayu kenti yang
diikat rotan kemudian mengelilingi tenda
sepanjang lebih dari 30 meter.
b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2
BULOK
1-5 6-9
10-13 14-18
19-24 25-26
a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i na g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n 32
10. MENDIRIKAN NGANDO
satu batang kayu besar yang
melanjutkan pondasi pusat hiri mehe.
11. MEMASANG PENGA NGANDO
terdiri dari empat kayu panjang
yang dipasang ke empat sudut untuk
menyeimbangkan ngando, terbuat dari
kayu ntorang.
12. MEMASANG TANGGANG dan elar
dan hiri lentar (lantai 3). pondasi pendu-
kung untuk membangun lantai baru, dipa-
sang tanggang dan elar (tahap 3 dan 4).
13. MEMASANG HIRI LELES
Yaitu kayu yang dipasang miring
di bawah wahe leles, untuk menahan
beban wahe leles.
14. MEMBANGUN LEMPA RAE (lantai 4),
dipasang tanggang dan elar (tahap 3 dan 4).
15. MEMBANGUN HEKANG KODE (lantai 5),
dipasang tanggang dan elar (tahap 3 dan 4).
16. MEMASANG WAHE LENTAR, wahe
lempa rae, wahe hekang kode, dan wahe
kili kiang. mengulangi tahapan 9 de-
ngan menyesuaikan diameter tiap lantai,
menggunakan kayu kenti, kecuali wahe
kili liang menggunakan rotan.
17. MEMASANG HAPO Yaitu tungku
yang berada di belakang tiang bongkok,
di lantai satu.
18. MEMASANG PENGA LANTAI. taha-
pan ke-11 dilakukan di setiap lantai den-
gan memasang kayu dalam posisi miring
dengan maksud untuk mengantisipasi
angin kencang.
19. MEMASANG BUKU
Yaitu rangka terluar yang menau-
ngi bangunan mbaru Niang, terbuat dari
bambu utuh.
20. MEMASANG HANGKONG dan para
(pintu masuk), terletak di depan bongkok.
21. MEMASANG SENGGE, membentuk
ruang tambahan di depan pintu.
22. MEMASANG KONGKONg dan tetep,
yaitu tudung atap di depan pintu masuk.
23. MEMASANG PAPAN LANTAI, meng-
gunakan kayu dari pohon ajang.
24. MEMASANG TANGGA dan dinding
di depan pintu masuk.
25. MEMASANG WEHANg atau penu-
tup atap mbaru Niang menggunakan
alang-alang dan ijuk sepanjang 9 meter.
26. MEMASANG WOLET NGANDO
Yaitu atap paling ujung atas dari
mbaru Niang, terbuat dari ijuk.
b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2
PENGANAN
33
LEBARAN IDUL FITRI menjadi hari keluarnya
hampir seluruh makanan khas Indonesia.
Yang tidak biasa keluar juga ikut-ikutan
keluar. salah satu yang begitu khas dari aceh
adalah timphan.
OLeH : FAISAL SYAHPUTRA | FOtO: FAISAL SYAHPUTRA
bentuk timphan dari luar seperti
lemper mini, sama-sama lonjong dan
berbungkus daun. pembungkus timphan
adalah pucuk daun pisang alias daun pi-
sang muda. Kenapa pucuk daun pisang?
Karena akan lebih lemas ketika dilipat
nantinya dan warnanya akan lebih me-
narik ketimbang menggunakan daun tua.
mencari pucuk daun pisang itu
bukan perkara mudah, terutama di
kota-kota besar. apalagi harus berasal
dari pohon pisang kepok/pisang batu.
proses berikutnya tidak kalah rumit.
Isi timphan pada umumnya adalah
srikaya, atau terkadang kelapa. Isi ini
akan digulung/dibalut dengan adonan
berbahan utama tepung beras ketan
TimphanBIKINNYA SUSAH,MAKANNYASEKALI HAP
33
a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n 34
dan pisang, yang kemudian dibungkus
dengan pucuk daun pisang.
untuk memastikan supaya adonan
tidak lengket dengan pucuk daun pisang
yang membungkusnya, maka daun di-
lumuri dengan minyak kelapa/minyak
makan. pelumuran minyak harus hati-
hati. Kalau kebanyakan bisa kelewat
berminyak dan kalau kurang bisa lengket
sehingga timphan sulit dibuka.
Jam terbang pembuat timphan bisa
dilihat dari ketepatan dia melumurkan
minyak. agak rumit memang. Jadi timphan
ini bikinnya susah, makannya sekali hap
langsung habis. Daya tahannya pun tidak
panjang, dalam seminggu bisa sudah basi
kalau tidak di-lemari es-kan.
Di aceh, timphan mudah ditemui
saat lebaran atau di hari-hari besar se-
perti pesta pernikahan dan sunatan. bisa
kita temui juga di warung-warung kopi
dengan harga rp. 1.000-rp. 2.000. Kalau
di luar aceh, terkadang bisa kita dapati
timphan di warung mie aceh. Kalau tidak
dapat, bisa kunjungi rumah orang-orang
aceh terdekat. semoga berhasil :)
Jam terbaNg pembuat tImpHaNDILIHat DarI KetepataNmeLumurKaN mINYaK
b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2
PROFIL
35
a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i na g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n
pINgIN JaDI meNterI parIWIsata
36
nugie“The Dance company”
OLeH: AMBAR ARUM | FOtO: AMBAR ARUM
NUGIE SEJATINYA BERNAMA agustinus
gusti Nugroho. selain sibuk di dunia hiburan,
pria yang tergabung dalam grup band “the
Dance Company” ini juga aktif kegiatan so-
sial yang berhubungan dengan penyelamatan
lingkungan. Nugie didapuk sebagai duta dari
WWF dan Walhi.
Di sela-sela kesibukannya, rupanya
Nugie suka jalan-jalan juga. backpackin’
mendapat kesempatan berbincang dengan
Nugie di salah satu kafe di Jakarta. berikut
beberapa petikannya:
Gimana menurut Mas Nugie tentang fakta
bahwa orang Indonesia saja tidak semuanya
tahu tentang negerinya sendiri?
betul betul. salah satu kendalanya
sebenernya akomodasi ya. banyak orang
yang anggap kalau wisata Indonesia itu
mahal. pemerintah harusnya mensubsidi
kegiatan-kegiatan pariwisata. akhirnya kan
orang milih ke singapura misalnya.
b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2b a c K p a c K i n I F e b r u a r I _ m a r e t 2 0 1 237
PROFIL
suDaH saatNYa KItastOp eKspLOItasI, tapIterus eKspLOrasI parIWIsata
Mas Nugie pernah jalan-jalan hemat ala back-
packer belum? Kemana?
aku pernah lho, dengan 100 ribu aku
harus sampai bali. aku seminggu lebih loh di
bali, pas zaman kuliah. Naik kereta barang, ke
rumah sodara, numpang makan. Hehe.
aku suka diving. seluruh Indonesia
yang bisa di-diving-in, aku diving-in. aku nggak
pernah nolak diajak kemana aja. Karena aku
pengen banget punya ensiklopedi di kepala
tentang tempat-tempat di Indonesia.
a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i na g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n 38
Ngajak orang Indonesia untuk jalan-
jalan keliling Indonesia daripada ke luar negeri
itu memang harus. aku pengen banget. salah
satu yang aku incar kalau jadi menteri ya itu,
menteri pariwisata dan ekonomi Kreatif.
Mas Nugie, tahu gak, kalau kita googling, ada
beberapa yang anggap Miangas itu masuk ke
Filipina loh.
sekarang gak usah jauh-jauh deh, Karimun
Jawa, itu deket loh. sekarang orang perancis yang
ambil. Kan nyebelin. Itulah makanya aku bilang,
kalau kita serahin ke pemerintahan, akhirnya kayak
gitu. mereka hanya mikirin yang menguntungkan
untuk jangka waktu mereka lima tahun ke depan.
Kayak ngurusin miangas ini, mereka mana mau.
Kalau tentang pariwisata di Indonesia sendiri,
menurut Mas Nugie gimana?
sudah saatnya kita stop eksploitasi,
tapi terus eksplorasi pariwisata. stop eksploi-
tasi alam misalnya pertambangan itu sudah
harusnya di-stop. sudah cukup. Kebutuhan
kita sudah cukup sebenernya dengan apa yang
kita punya sekarang, mulai dari pertambangan,
perkebunan, dll. untuk menghidupi kita sendiri
ya, jangan berpikir ekspor dulu.
Lima pulau besar di Indonesia kalau
bisa aku pengen angkat ke arah pariwisata
yang khusus. Jawa, kalau mau eksplor soal ar-
tefak budaya. Di papua, ada kesukuan (tribes)
yang sangat kental. Kalimantan, untuk hutan.
sulawesi, kelautan. Jadi masing-masing desti-
nasi kepulauan harus dijabarin kekhususannya.
Juga harus ada infrastruktur yang baik, kalau
enggak orang mana mau.
saya pernah berdebat sama teman-
teman yang kiprahnya ke konservasi. mereka
bilang, “Jangan dibuka tempat-tempat itu
(untuk wisata, red), ntar bisa hancur.” Kenapa
bisa hancur, karena orang gak tahu gimana
cara jaganya.
semakin ditutup, semakin eksklusif.
Ketika ada orang masuk, mereka jadi lupa
daratan, mau vandalisme lah, buang sampah
sembarangan, rusak terumbu karang, misalnya
begitu. Nah itu, bukan cuma dibuka, tapi harus
ada pengaturan yang tepat supaya hal yang
sifatnya konservasi tadi itu bisa dinikmati ma-
syarakat dunia. Insentif silangnya harus kuat.
Sekarang temen-temen Mas Nugie kalau mau
jalan-jalan, ke luar negeri apa dalam negeri?
tetep luar negeri. Karena gak ada
endorsement. Itu yang aku sayangin. makanya
jujur kalau aku punya kesempatan, tanpa harus
masuk partai politik, aku mau jadi menteri itu
(pariwisata dan ekonomi Kreatif, red). aku
mau bikin regulasi, moga-moga berdampak
banyak.
bagus lho kamu bikin majalah ini. aku
ikut deh meng-endorse apa yang kalian ker-
jakan. aku sangat support. Karena itu tadi, hal
kecintaan sama Indonesia akan mulai muncul
pada saat orang bisa diajak ke tempat yang
seperti itu ya harusnya. trip yang pada saat
sampai sana kita omongin soal kearifan lokal-
nya, kita bahas dengan ringan lah.
Okelah Mas Nugie, siap!! Tinggal atur waktu aja.
Mas Nugie kan super sibuk.hehe
b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 239 b a c K p a c K i n I m a r e t - a p r I L 2 0 1 1
AdventureFACEBOOK.TWITTER.ISSUU
LiveLoveAdventure
a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i nF e b r u a r I - m a r e t 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n 40
J O I N U S .
Let’s CLICK tHe BUTTON
b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 243 b a c K p a c K i n I F e b r u a r I - m a r e t 2 0 1 2
KOMUNITAS
a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i nF e b r u a r I - m a r e t 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n 44
MembidikMomenLewat ponsel
FOTOGRAFER PROFESIONAL, ARBAIN rambey
mengatakan, “Kamera terbaik adalah kamera yang
kamu miliki saat ini.” Nggak punya kamera pro, ka-
mera handphone pun bisa jadi alat hunting. Dan be-
lum semua orang tahu: hasil motret dengan kamera
handphone bisa sebagus (atau malah lebih bagus)
daripada kamera profesional!OLeH : AMBAR ARUM | FOtO: COFERONE.DOC
b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2
KOMUNITAS
pertanyaannya, bagaimana caranya agar
bisa menghasilkan foto sebagus kamera mahal?
Kata kunci pertama adalah latihan dan coba
terus. Kata kunci kedua, gabung di komunitas
CoferONe!
CoferONe adalah komunitas fotografi
ponsel di Indonesia. terbentuk pada 6 November
2011 atas inisiatif marken Nainggolan. awalnya
komunitas ini tumbuh di Kaskus, kemudian Face-
book, lalu merambah ke twitter. Nama lengkap
komunitas ini adalah Community photographer
Camera phone. biar ringkas dan terlihat keren,
disingkat menjadi CoferONe.
berbagi ilmu tentang dunia fotografi ponsel,
unggah hasil foto dan saling memberi masukan
merupakan aktivitas inti dari CoferONe. sesekali ko-
munitas ini juga melakukan kopi darat untuk hunting
foto dan belajar foto langsung di lapangan. apabila
semua itu konsisten dilakukan, bukan tidak mungkin
visi CoferONe tercapai, yaitu menjadi komunitas
fotografi ponsel terbaik di Indonesia yang mampu
bersaing di dunia internasional.
CoferONe juga berbagi tips bagaimana
cara membuat lensa macro, sehingga tidak perlu
membeli lensa tambahan. selain itu, juga bagaima-
berbagI FOtOgraFI pONseL,uNggaH HasIL FOtODaN saLINg memberI masuKaN
43
PRESTASI COFERONE PENGHARGAAN
terpilih di ‘Weekly showcase mobile photography awards’.
http://the-mpas.com/the-mpa-weekly-showcase-for-april-11-18/#respond
‘Weekly showcase mobile photography awards’, 10-19 mei 2012.
http://the-mpas.com/the-mpa-weekly-showcase-for-may-10-19/
Juara 1 fuelyourphotography June 2012 photography Contest – tema ‘Friend’.
http://www.fuelyourphotography.com/fyp-july-2012-photography-contest/
43
a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n
na caranya membuat studio foto mini, sebagai
sarana penunjang untuk melakukan pengambilan
objek yang sesuai dengan kebutuhan.
Komunitas CoferONe terbuka bagi siapa
saja yang mau belajar dan berbagi apapun menge-
nai fotografi ponsel. beberapa anggota aktif malah
telah membentuk kepengurusan di daerahnya
masing-masing, salah satunya adalah di semarang.
PRESTASI COFERONE PENGHARGAAN
terpilih di ‘Weekly showcase mobile photography awards’.
http://the-mpas.com/the-mpa-weekly-showcase-for-april-11-18/#respond
‘Weekly showcase mobile photography awards’, 10-19 mei 2012.
http://the-mpas.com/the-mpa-weekly-showcase-for-may-10-19/
Juara 1 fuelyourphotography June 2012 photography Contest – tema ‘Friend’.
http://www.fuelyourphotography.com/fyp-july-2012-photography-contest/
1
2
3
4
fotografikamera phone
44
Won Featured store on June, 2012.
http://www.viewbug.com/photo/1902731
http://coferone.comhttp://coferone.blogspot.com
CARAGABUNG
Jadi, sekarang sudah tidak ada alasan lagi
mengeluh hasil foto jelek karena hanya mempun-
yai kamera ponsel. Kalau mau belajar dan berba-
gi, tentu kemampuan bisa diasah. CoferONe bisa
menjadi salah satu media untuk memaksimalkan
fungsi kamera ponsel.
b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2
GadgetSupportingTools
45
AKSESORIS
45
a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n
COLOKaN “t”
CHargerpunya lebih dari satu Hp, atau pergi bersama banyak orang, berarti butuh banyak charger. siasati
hal itu dengan charger multi gadget yang dapat mengisi baterai ke lebih dari satu jenis Hp sekaligus.
ringkas dan praktis. bentuknya pun bervariasi. pilihlah yang tidak terlalu besar agar tidak makan
tempat. bisa didapat di toko-toko elektronik terdekat.
saat bepergian, ketersediaan tempat untuk menyolok listrik seringkali sulit ditemukan. Kalaupun
ada, jumlahnya terbatas. Karena itu, bawalah colokan t ke mana-mana. sekali colok, dua-tiga
gadget terisi baterainya.
pOrtabLe CHargerpunya uang lebih dan suka bepergian keluar masuk hutan atau ke tempat yang sulit listrik? maka
portable charger alias power bank alias traveler charger bisa menjadi solusi. bentuk dan jenisnya
beragam, ada yang memanfaatkan sinar matahari atau air sebagai sumber listriknya, ada juga
yang harus diisi penuh sebelum bepergian dengan listrik seperti biasa. pilihlah portable charger yang
dapat mengisi baterai lebih dari satu gadget.
GADGET UMUMNYA TIDAK bisa dipisahkan dari sebuah perjala-
nan, baik sekadar untuk mengabadikan momen, atau untuk janjian
dengan teman seperjalanan. berikut seperangkat aksesori pendu-
kung keberlangsungan gadget yang perlu kamu bawa (atau kamu
minta teman seperjalanan kamu untuk bawa):
masukkan semua perangkat di atas dalam satu tas kecil agar tidak terpisah-pisah dan tidak kesulitan
mencarinya ketika dibutuhkan. Lalu masukkan diam-diam tas kecil tersebut ke dalam tas teman kamu,
supaya bawaan kamu lebih ringan.
46
b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2
TIPS & TRIK
47 b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2
a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n 48
DALAM DUNIA PELANCONG, akses terha-
dap listrik menjadi hal yang mewah. Warung di stasiun,
terminal, atau tempat umum lainnya kesempatan tidak
ragu mematok harga untuk sekali colok.
untuk itulah, diperlukan keterampilan me-
manfaatkan colokan listrik saat bepergian. berikut
beberapa tips dari backpackin’:
1. BAWALAH COLOKAN T KE MANA-MANA.
Ini sepele, namun sering luput dari per-
hatian pelancong. bepergian dalam jumlah banyak,
lebih baik bawa colokan t lebih banyak lagi.
2. CARI COLOKAN GRATIS
manfaatkan semaksimal mungkin colo-
kan gratis yang ada di beberapa stasiun kereta api
dan pelabuhan.
3. PILIH TEMPAT
Hindari warung makan atau toko pulsa,
baik di dalam stasiun maupun terminal, kecuali
kepepet. selain harus bayar, di sini colokan t tidak
berlaku karena biayanya sesuai dengan jumlah
gadget yang dicolok.
4. OBSERVASI
Colokan gratis bisa didapat di ruang
petugas stasiun atau terminal, bisa juga ke warung
makan di luar stasiun. biasanya mereka lebih ikhlas
memberikan keleluasaan bagi para fakir listrik untuk
memperpanjang usia alat elektroniknya.
5. JANGAN LUPA
setelah selesai nyolok, jangan terbiasa
mencabut hanya charger-nya, karena, itu kan colo-
kan t kamu! masak lupa?
7. NABUNG
menabunglah untuk membeli ‘sumber listrik’
yang bisa dibawa ke mana-mana, seperti solar charger.
8. MODE PESAWAT
untuk menghemat baterai, alihkan mode tele-
pon ke mode peerai Hp, ketika berada di tempat yang tidak
ada sinyal tapi ingin menyetel musik atau menggunakan
kamera, alihkan mode telepon ke mode pesawat agar
baterai tidak terbuang untuk mencari sinyal.
MANFAATKANCOLOKAN LISTRIKSAAT TRAVELLING
a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n
FOtO: HERMAN G. ANUGRAH
b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2
RESENSI
a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n 5050
BEBERAPA ARSITEK MUDA, merayakan
ulang tahun kemerdekaan rI yang ke-53 (2008)
di bumi Flores. mereka menyimpan sebuah foto
kampung Wae rebo dan hendak ke sana. tapi
sayang, sulit sekali mencari orang yang tahu apa
atau di mana Wae rebo itu. sampai di sebuah
rumah makan di ruteng mereka melihat foto
kampung Wae rebo. Harapan muncul kembali
untuk bisa sampai ke kampung yang masih
memiliki rumah tradisional berbentuk bundar
tersebut.
Hari itu juga mereka mencari, dan betul-
betul sampai setelah melewati track yang
cukup melelahkan, hujan-hujanan pula.
melihat tetamunya yang basah kuyup be-
gitu, masyarakat Wae rebo meminjami
mereka baju, celana, dan kain tenun
manggarai. sungguh penyambutan
yang sangat hangat. sejak saat itu
para arsitek muda tersebut jatuh
cinta pada Wae rebo, juga warga
dan kain tenunnya.
sekembalinya mereka ke Jakarta, ide lama
untuk membuat program rumah asuh seperti
bergelora kembali. Konsep segera disusun untuk
membangun kembali dua buah rumah adat Wae
rebo. buku pesan Dari Wae rebo yang terbitan
gramedia ini menjadi semacam dokumenter peker-
jaan besar tersebut. bagaimana mereka menyusun
konsep, sampai mengaplikasikannya bersama war-
ga Wae rebo. termaktub catatan harian personal
beberapa orang yang terlibat dalam pembangunan
rumah adat tersebut.
Yang membuat buku ini sangat menarik
adalah koleksi foto di dalamnya. Kelihatannya malah
lebih banyak foto daripada tulisan. setiap tahapan,
ada fotonya. termasuk juga foto-foto adat budaya
masyarakat Wae rebo, bahkan sampai foto flora-
fauna yang ada di sana. buku ini agak sulit dicari
di toko-toko buku saat ini. akan lebih efektif jika
mencari ke penerbitnya langsung atau ke toko-toko
online. sangat cocok dibaca oleh para arsitek dan
pecinta budaya lokal.
a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n
OLeH : MUHAMMAD IQBAL | FOtO: GALIH PERMADI
b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2
51
Solo Backpacking?Kenapa Tidak?!Oleh : Noor Aufa Shiddiq
memang banyak orang jahat di muka
bumi ini, tapi juga jangan lupa kalau ba-
nyak juga orang baik di dunia ini. Intinya sih,
tetap waspada saja dengan orang yang baru
dikenal di daerah asing, tapi jangan menutup
pintu buat berteman dengan orang baru.
menjalin pertemanan atau sekadar ngobrol
basa-basi dengan kernet bus, penjual nasi
di terminal, atau satpam itu malah penting.
apalagi jika kita di tanah orang dan tidak
kenal siapapun. Kepada siapa lagi kita berte-
man kalau bukan dengan mereka?
Jalan-jalan sendirian bukan berarti kita
menjadi anti sosial. sendiri tidak berarti kese-
pian. teman itu ada di mana-mana. Jalan-jalan
sendiri justru membuat kita harus bisa lebih
berempati dengan orang lain. belajar toleransi
dengan orang yang baru kita kenal.
Di mana bumi dipijak di situ langit
dijunjung. berbaurlah dengan masyarakat
sekitar, jangan malah sibuk dengan Hp sen-
diri. banyak solo backpacker dari Indonesia
yang sudah keliling dunia sendirian, malah
beberapa di antaranya perempuan lho, sebut
saja trinity, Claudia Kaunang, dan Deedee
Chaniago.
Intinya, mau jalan ramai-ramai atau
jalan sendirian itu tidak masalah. tapi jangan
sampai kamu tidak jadi jalan-jalan hanya
gara-gara takut jalan sendirian.
selamat melancong!
JaLaN-JaLaN seNDIrIaNbuKaN berartI KItameNJaDI aNtI sOsIaL
51
JEDA
b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2
PERNAH ADA YANG tanya, “Dik, gimana sih biar bisa berani jalan-jalan sendirian kayak
kamu? gak takut ketemu penjahat?” Wah, saya rasa, kalau sebelum pergi sudah takut ini
takut itu, ya gak bakal pernah bisa pergi kemana-mana deh.
a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n
52
Solo Backpacking?Kenapa Tidak?!
F O t O : I s t I m e W a
b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 253
INTERAKSI
HA..HA..HANTU!!!Siapa sangka bisa ketemu hantu pas travelling. Buat yang biasa ngelihat seh, ya pastinya
bakal biasa aja. Tapi buat yang penakut, tentu bisa bikin bulu kuduk merinding...hiiiiii!!!
b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2
YELLY MOMO @Yellymomo
@backpackin_magz spt ‘kera’ tp hitam,matanya
bkilat2 gtu.. ;( tampak cma 2dtk
@backpackin_magz yg it g mau kenalan,tp d
gn.rinjani ada wanita serba putih dg chaya putih
mau kenalan ;)
@backpackin_magz ktmu d gn.agung-bali jm4
subuh, lg istirahat malah ada yg lwat..jelas bgt!
@backpackin_magz temen malah dgr nyanyian
wanita it,kt org sna it b’arti kami dsmbt baik d
rinjani ;)
@backpackin_magz wkt mendaki gn.merapi lwt
jln alternatif ad yg siul2 ddasar jurang wkt dsorot
senter g ad sapa2 :(
VIENAOCTA @dtravelerz
@backpackin_magz waktu jalan dari ranu pane ke
ranu kumbolo banyak banget berseliweran bayan-
gan hitam,tp ttp positive tkg aja #hantu
CIKA FRISKA CIKO @cikafriskaciko
Ketemu waktu kemaren ngetrip ke
pantai papuma
DESSY TAN
Hantu itu menakutkan seperti
kamu yang membuat aku takut
kehilangan kamu #eaaa. punya
pengalaman ketemu hantu pas
travelling? sharing yuk!
a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n
KLIKBACKPACKINMAGAZINE.COM
b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2
GAPAI KEINGINAN
BUTUH PERJUANGAN...
a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n
IKAsoewadji
Mau jadi kontributor? Kirim tulisan kamu sesuai dengan rubrik ke [email protected]
gadis mungil yang gak bisa diam. Ka-mera adalah pacar pertamanya, se-mentara ransel jadi pacar keduanya.
akrab dipanggil simon. pe-kerjaan utama: jalan-jalan. pekerjaan sambilan: pNs.
NOORa.sidiq
LATHIFULamri
mendambakan boleh cuti hamil dari kantor supaya bisa jalan-
jalan 3 bulan.
LEONARDUSnyoman
Nyoman yang satu ini bukan asli bali, tapi dari
Flores. Kini mengembang-kan ekoturisme di Flores.
FAISALsyahputra
Harusnya namanya Faswan (Faisal buday-
awan). Lulusan kelautan, tapi hobinya motret burung, bukan ikan.
MARTINUSanggo
penduduk asli Wae rebo generasi ke-18. punya peran besar
dalam merintis eko-turisme di Wae rebo.
THANKS TO OUR CONTRIBUTORS
b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 257
BMEDiSi
DEPAN!
B U K I T T I N G G IBACKPACKIN MAGAZINE
SIMAK!EDISI 18
a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n 58
F O t O : e r I s O N J . K a m b e r I
b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2
HAVE FUNWITH
BACKPACKINMAGAZINE
di ISSUU.C MbaCa spOt baCKpaCKIN magaZINe LaINNYa