5/26/2018 Ballast Dimmer Running Led
1/14
Ballast
Lampu fluorescent lebih dikenal sebagai lampu TL. Lampu penerangan jenis ini lebih
banyak dipakai karena daya yang dipakai relatif lebih kecil jika dibandingkan dengan
lampu bolam. Selain itu lampu TL juga lebih dingin daripada lampu bolam dengan
pemakain daya yang sama.
Penggunaan lampu fluorescent, dan selanjutnya disebut lampu TL ini penggunaannya
sudah sangat luas dan sangat umum baik untuk penerangan rumah ataupun penerangan
pada industri-industri. Keuntungan dari lmapu TL ini, seperti yang telah disebutkan di
atas adalah menghasilkan cahaya output per watt daya yang digunakan lebih tinggidaripada lampu bolam biasa (incandescent lamp.
!ebagai contoh, sebuah penelitian menunjukkan bahwa "# watt lampu TL akan
mengjasilkan cahaya sebesar $%&& lumens pada jarak $ meter sedangkan %' watt lampu
bolam biasa (lampu bolam dengan filamen tungsten menghasilkan $#&& lumens. tau
dengan kata lain perbandingan effisiensi lampu TL dan lampu bolam adalah '" ) $*.
+fisiensi disini didefinisikan sebagai intensitas cahaya yang dihasilkan dibagi dengan
daya listrik yang digunakan.
alaupun lampu TL mempunyai keuntungan yang besar yaitu pada penghematan daya,
lampu TL juga mempunyai kerugian. Kerugian lampu TL adalah )
esarnya biaya pembelian satu set lampu TL
Tempat yang digunakan oleh satu set lampu TL lebih besar.
leh karena lampu TL standard measih mempunyai kelemahan seperti yang disebutkan
di atas maka dengan electronic ballast tempat yang digunakan oleh sebuah lampu TL
standar dapat diperkecil sehingga menyamai tempat yang digunakan oleh sebuah lampu
bolam. !elain itu dengan electronic ballast dapat mengatasi adanya flicker yang
disebabkan karena turunnya frekuensi tegangan supply.
Gambar 1Blok Diagram Lampu TL Standar
http://elektronika-elektronika.blogspot.com/2007/06/ballast.htmlhttp://bp2.blogger.com/_YF5WDLLK2nA/RmlTOEU32FI/AAAAAAAAB8M/8eiYjVQJP5A/s1600-h/IMAGE002.GIFhttp://elektronika-elektronika.blogspot.com/2007/06/ballast.html5/26/2018 Ballast Dimmer Running Led
2/14
perasi lampu TL standar hanya membuthkan komponen yang sangat sedikit yaitu )
allast (berupa induktor, starter, dan sebuah kapasitor (pada umumnya tidak digunakan
dan sebuah tabung lampu TL. Konstruksi ini dapat dilihat pada gambar $.
Tabung lampu TL ini diisi oleh semacam gas yang pada saat elektrodanya mendapat
tegangan tinggi gas ini akan terionisasi sehingga menyebabkan elektron-elektron pada
gas tersebut bergerak dan memendarkan lapisan fluorescent pada lapisan tabung lampu
TL.
!tarter merupakan komponen penting pada sistem lampu TL ini karena starter akan
menghasilkan suatu pulsa trigger agar ballast dapat menghasilkan spike tegangan tinggi.
!tarter merupakan komponen bimetal yang dibangun di dalam sebuah tabung /acuum
yang biasanya diisi dengan gas neon.
Operasi Lampu TL Standar
Ketika tegangan 0 ##& /olt di hubungkan ke satu set lampu TL maka tegangan diujung-
ujung starter sudah cukup utuk menyebabkan gas neon didalam tabung starter untuk
panas (terionisasi sehingga menyebabkan starter yang kondisi normalnya adalah
normally open ini akan 1closedsehingga gas neon di dalamnya dingin (deionisasi dan
dalam kondisi starter 1closed2 ini terdapat aliran arus yang memanaskan filamen tabung
lampu TL sehingga gas yang terdapat didalam tabung lampu TL ini terionisasi.
Pada saat gas neon di dalam tabung starter sudah cukup dingin maka bimetal di dalam
tabung starter tersebut akan 1open2 kembali sehingga ballast akan menghasilkan spike
tegangan tinggi yang akan menyebabkan terdapat lompatan elektron dari kedua elektroda
dan memendarkan lapisan fluorescent pada tabung lampu TL tersebut..
Perstiwa ini akan berulang ketika gas di dalam tabung lampu TL tidak terionisasi penuh
sehingga tidak terdapat cukup arus yang melewati filamen lampu neon tersebut. Lampu
neon akan tampak berkedip.
!elain itu jika tegangang induksi dari ballast tidak cukup besar maka walaupun tabung
neon TL tersebut sudah terionisasi penuh tetap tidak akan menyebabkan lompatan
elektron dari salah satu elektroda tersebut.
esarnya tegangan spike yang dihasilkan oleh trafo ballast dapat ditentukan oleh rumus
berikut )
3ika proses 1starting up2 yang pertama tidak berhasil maka tegangan diujung-ujung starter
akan cukup untuk menyebabkan gas neon di dalamnya untuk terionisasi (panas sehingga
starter 1closed2. 4an seterusnya sampai lampu TL ini masuk pada kondisi steady state
yaitu pada saat impedansinya turun menjadi ratusan ohm . 5mpedansi dari tabung akan
http://bp2.blogger.com/_YF5WDLLK2nA/RmlS_EU32EI/AAAAAAAAB8E/yzw12wMFPpo/s1600-h/IMAGE004.GIF5/26/2018 Ballast Dimmer Running Led
3/14
turun dari dari ratusan megaohm menjadi ratusan ohm saja pada saat kondisi 1steady
state2. rus yang ditarik oleh lampu TL tergantung dari impedansi trafo ballast seri
dengan impedansi tabung lampu TL.
!elain itu karena tidak ada sinkronisasi dengan tegangan input maka ada kemungkinan
pada saat starter berubah kondisi dari 1closed2 ke 1open2 terjadi pada saat tegangan 0
turun mendekati nol sehingga tegangan yang dihasilkan oleh ballast tidak cukup untuk
menyebabkan lompatan elektron pada tabung lampu TL.
Electronic Ballast
Pada prinsipnya kontroller lampu TL (sering disebut sebagai ballast elektronic terdiri
dari komponen yang memberikan arus dengan frekuensi tinggi di atas $6K78. 9rekuensi
yang biasa dipakai adalah frekuensi #&K78 sampai *&K78.
plikasi ini mempunyai beberapa keuntungan yaitu )
:eningkatkan rasio perbandingan kon/ersi daya listrik ke cahaya yang dihasilkan.
Tidak terdeteksinya kedipan oleh mata karena kedipannya terjadi pada frekuensi
yang sangat tinggi sehingga tidak dapat diikuti oleh kecepatan mata.
allast elektronik ringan.
Tetapi dari keuntungannya tersebut ditebus dengan kerumitan rangkaian jika
dibandingkan dengan ballast kon/ensional. Pada elektronik ballast terdapat " macam tipe
yang sering digunakan yaitu )
9lyback in/erter
;angkaian 0urrent source ;esonant
;angkaian
5/26/2018 Ballast Dimmer Running Led
4/14
Gambar 2
Blok Diagram Ballast Elektronik
Flyback Inerter
Tipe ini tidak terlalu populer karena adanya pendekatan transien tegangan tinggi sehingga
berdampak langsung dengan penggunaan tegangan rangkaian tegangan tinggi begitu pula
dengan penggunaan komponen-komponen transistor untuk tegangan tinggi.
!elain itu rangkaian flyback akan menurunkan efisiensi transistor karena kerugian pada
saat switching . Kerugian yang utama yaitu flyback in/erter akan menghasilkan tegangan
berbentuk kotak dan arus berbentuk segitiga. Tegangan dengan bentuk gelombang seperti
ini tidak cukup baik untuk lampu TL. gar rangkaian ini dapat menghasilkan sinyal
berbentuk sinus maka perlu ditambahkan komponen induktor dan kapasitor.
Gambar !
Blok Diagram Flyback Inerter
"angkaian #urrent Source "esonant
=ntuk rangkaian dengan menggunakan teknik ini membutuhkan komponen tambahan
induktor yang dinamakanfeed choke. Komponen ini juga harus menggunakan transistor
tegangan tinggi. leh karena itu rangkaian ballast elektronik ini membutuhkan biaya
yang lebih tinggi. Komponen transistor yang digunakan harus mempunyai karakteristik
tegangan breakdown ( /olt dan harus mampu mengalirkan
arus kolektor sebesar $ sampai #.
http://bp0.blogger.com/_YF5WDLLK2nA/RmlSRkU32BI/AAAAAAAAB7s/ZWa6G72M3cs/s1600-h/IMAGE010.JPGhttp://bp3.blogger.com/_YF5WDLLK2nA/RmlSeUU32CI/AAAAAAAAB70/D1cpwL__LiU/s1600-h/IMAGE008.GIF5/26/2018 Ballast Dimmer Running Led
5/14
Gambar $
Blok Diagram "angkaian #urrent Source "esonant
"angkaian %oltage Source "esonant
;angkaian ini paling banyak dipakai oleh berbagai industri ballast elektronik saat ini.
Tegangan 0 sebagai tegangan supply disearahkan dengan mengggunakan bridge 4;
dan akan mengisi kapasistor bank 0$. 0$ akan menjadi sumber tegangan 40 untuk
tabung lampu TL. Kemudian sebuah input filter dibentuk untuk mencegah rangkaian dari
tegangan transien dari tegangan supply PL? dan melemahkan berbagai sumber noise
+:5 (+lectro :agnetic 5nterferrence yang dihasilkan oleh frekuensi tinggi dari tabung
lampu TL. 9ilter input ini dibentuk dengan rangkaian induktor dan kapasitor. lok
diagram rangkaian dapat dilihat pada gambar '.
Gambar &
Blok Diagram "angkaian %oltage Source "esonant
5nput filter ini harus mempunyai spesifikasi yang baik karena harus dapat mencegah
interferensi gelombang radio sehingga di merika input filter ini harus mempunyai
sertifikat 900.
9rekuensi resonansi yang dihasilkan dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan )
Pada saat rangkaian dihidupkan maka tabung TL akan mempunyai impedansi yang
sangat besar sehingga 0> seakan-akan seri dengan L dan 0" sehingga didapatkanpersamaan di atas.
;esonansi yang dihasilkan ini mempunyai tegangan yang cukup besar agar dapat
mengionisasi gas yang berada di dalam tabung lampu TL tersebut. Kondisi ini akan
menyebabkan kondisi strating yang tiba-tiba sehingga dapat memperpendek umur dari
filamen karena filamen belum mendapatkan pemanasan yang cukup untuk mengemisikan
elektron. Kondisi ini ditentukan oleh keadaan osilatornya.
http://bp3.blogger.com/_YF5WDLLK2nA/RmlR3UU31_I/AAAAAAAAB7c/WrKX4J8cGLA/s1600-h/IMAGE014.GIFhttp://bp3.blogger.com/_YF5WDLLK2nA/RmlSJUU32AI/AAAAAAAAB7k/uCJs_Um4Sao/s1600-h/IMAGE012.JPG5/26/2018 Ballast Dimmer Running Led
6/14
Pada saat starting up ini pula terdapat arus peak yang sangat besar, sebesar > kali arus
steady state. leh karena itu harus dipilih transistor yang mempunyai karakterisktik arus
kolektor sebesar > @ arus steady yaitu sekitar #.%'. rus steady besarnya sekita &.%'.
!ehingga A$ dan A# harus mampu melewatkan arus sebesar #.%'.
Ketika tabung TL telah terionisasi dengan penuh maka impedansinya akan turun menjadi
ratusan ohm saja sehingga akan membuang muatan pada 0>. Kondisi ini akan menggeser
frekuensi resonansi ke nilai yang ditentukan oleh 0" dan L. +nergi yang sedang
digunakan tersebut sekarang lebih kecil begitu pula dengan tegangan di antara elektroda-
elektrodanya menjadi kecil pula. Kondisi ini mengakhiri kondisi startup dari lampu TL
ini.
4ibawah ini merupakan contoh aplikasi untuk elektronik ballast dengan menggunakan
transistor power =L>'.
Gambar '
Skematik Ballast Elektronik
Bang perlu diperhatikan dalam pengontrollan pada ballast elektronik adalah parameter
dari transistor power yang digunakan yang mampu menggaransi terjadinya keadaan
steady state dari lampu TL tersebut.
leh !usanto w.k
http://bp1.blogger.com/_YF5WDLLK2nA/RmlRt0U31-I/AAAAAAAAB7U/ligl0Bb2wCs/s1600-h/IMAGE016.JPG5/26/2018 Ballast Dimmer Running Led
7/14
Dimmer $ (anal
Rangkaian dimmer merupakan rangkaian yang sudah umum digunakan antara lain
untuk mengatur terang-redup lampu bolam. Pada kesempatan kali ini akan dijabarkan
mengenai cara kerja rangkaian dimmer. Rangkaian dimmer ini mampu mengatur beban
pada tegangan 22!"# dengan daya sampai $% tiap kanal dengan beban yang mulai
dari lampu bolam sampai ke beban induktif seperti motor "#.
Triac
5nti dari rangkaian ini adalah penggunaan Triac K*#>". Triac tipe ini mempunyai > kanal
keluaran sehingga dapat mengatur > beban sekaligus. Triac tipe ini jarang dijumpai di
pasar komponen di !urabaya. Komponen alternatifnya dapat digunakan Triac tipe
#?*">*. =ntuk tipe triac ini mampu melewatkan arus $# dengan karekateristik
tegangan block-nya sampai 6&& kanal maka dibutuhkan > buah triac tipe #?*">*.
Triac merupakan komponen " elektroda) :T$, :T#, dan gate. Triac biasanya digunakan
pada rangkaian pengendali, penyakelaran, dan rangkian pemicuCtrigger. leh karena
aplikasi triac yang demikian luas maka komponen triac biasanya mempunyai dimensi
yang besar dan mampu diaplikasikan pada tegangan $&&< sampai 6&&< dengan arus
beban dari &.' sampai >&.
Gambar 1
Triac
3ika terminal :T$ dan :T# diberi tegangan jala-jala PL? dan gate dalam kondisi
mengambang maka tidak ada arus yang dilewatkan oleh triac (kondisi idel sampai pada
tegangan 1break o&er2 triac tercapai. Kondisi ini dinamakan kondisi off triac. pabila
gate diberi arus positif atau negatif maka tegangan 1break o&er2 ini akan turun. !emakin
besar nilai arus yang masuk ke gate maka semakin rendah pula tegangan 1break o&er2nya.
http://elektronika-elektronika.blogspot.com/2007/06/dimmer-4-kanal.htmlhttp://bp2.blogger.com/_YF5WDLLK2nA/RmgeiUU319I/AAAAAAAAB7M/X1b5WG4k3-c/s1600-h/image002.jpghttp://elektronika-elektronika.blogspot.com/2007/06/dimmer-4-kanal.html5/26/2018 Ballast Dimmer Running Led
8/14
Kondisi ini dinamakan sebagai kondisi on triac. pabila triac sudah 1on2 maka triac akan
dalam kondisi on selama tegangan pada :T$ dan :T# di atas nol /olt. pabila tegangan
pada :T$ dan :T# sudah mencapai nol /olt maka kondisi kerja triac akan berubah dari
on ke off. pabila triac sudah menjadi off kembali, triac akan selamanya off sampai ada
arus trigger ke gate dan tegangan :T$ dan :T# melebihi tegangan 1break o&er2nya.
Gambar 2
Daera) (er*a Triac
+rinsip (er*a Dimmer
;angkaian 4immer disajikan dalam > bagian utama. agian ;amp Denerator, agian
Pulse 0ontrol, agian Power !upply Triac, dan agian Triac. agian ;amp Denerator
berfungsi untuk menghasilkan pulsa-pulsa gigi gergaji (sinyal ramp dengan frekuensi
$#&78 dan sinkron dengan fasa tegangan jala-jala PL?.
Gambar !
Sinyal "amp yang Sinkron Dengan Fasa ,ala-,ala +L.
!inkronisasi mutlak diperlukan karena untuk memicuCmen-trigger triac harus pada saat
triac dalam kondisi off dan tegangan PL? mulai tidak sama dengan nol buah komparator. Pada proyek
ini digunakan L:"#> yang memiliki > komparator dalam $ kemasan. ;angkaian ;amp
http://bp0.blogger.com/_YF5WDLLK2nA/Rma6XUU315I/AAAAAAAAB6s/-a6yYZbXydo/s1600-h/image006.jpghttp://bp1.blogger.com/_YF5WDLLK2nA/RmgeUEU318I/AAAAAAAAB7E/uOcZC87mjFw/s1600-h/image004.jpg5/26/2018 Ballast Dimmer Running Led
9/14
Denerator ini sangat sederhana yang dibangun dari komponen diskrit. Konstanta waktu
ditentukan oleh waktu pembuangan muatan pada rangkaian ;' dan kapasitor 0$ yang
akan menswitch-onCoff transistor A#. ;angkaian bagian ramp generator dapat dilihat
pada gambar >.
Gambar $
"angkaian "amp Generator Sinkron dengan ,ala-,ala +L.
agian yang juga memegang peranan penting dalam rangkaian dimmer ini adalah bagian
komparator yang menghasilkan pulsa-pulsa yang lebarnya ber/ariasi terhadap tegangan &
F $& /olt 40.
Gambar &
"angkaian (omparator L/!2$
4engan menggunakan komparator L:"#> maka tegangan sinyal ramp yang dihasilkan
oleh rangkaian ramp generator akan dibandingkan dengan tegangan dari potensiometer.
Tegangan potensiometer tersebut ber/ariasi antara & /olt sampai $& /olt40.
Pada saat tegangan ramp berada dibawah tegangan potensiometer maka output darikomparator L:"#> adalah G$&< sehingga terdapat arus yang mengalir pada ;% (>%&.
pabila tegangan ramp lebih tinggi daripada tegangan potensiometer maka output dari
L:"#> adalah & /olt. 4alam kondisi ini tidak ada arus yang mengalir pada ;%. rus ini
merupakan arus akti/asi optocoupler pada bagian triac. ;angkaian pada bagian triac
dapat dilihat pada gambar *.
http://bp1.blogger.com/_YF5WDLLK2nA/Rma5ikU313I/AAAAAAAAB6c/E1ITFGnQNyk/s1600-h/image010.jpghttp://bp3.blogger.com/_YF5WDLLK2nA/Rma51EU314I/AAAAAAAAB6k/30IBvHBSdl8/s1600-h/image008.jpg5/26/2018 Ballast Dimmer Running Led
10/14
Gambar '
"angkaian Triac dan Beban
Pada saat output dari komparator L:"#> E G$&< maka terdapat arus yang mangalir ke
optocoupler sehingga pada saat ini optocoupler aktif sehingga akan meng-on-kan
transistor A# dan menyebabkan gate triac mengalirkan arus dari :T$ ke gate. 4engan
kata lain gate mendapatkan arus akti/asi sehingga triac akan dalam kondisi ?.
Gambar 0
Sinyal ktiasi Triac
Pada saat tegangan output komparator E nol /olt maka optocoupler tidak aktif sehingga
transistro A# juga dalam kondisi 99. Kondisi ini menyebabkan tidak ada arus yang
mengalir dari :T$ ke gate sehingga triac tidak mendapatkan arus picu. Triac dalam
kondisi 99.
Karena sinyal ramp dimulai pada saat setiap keadaan 8ero crossing terjadi pada saat
setiap setengah siklus tegangan PL? maka dapat dikatakan bahwa triac akan ditrigger
setiap setelah terjadi 8ero crossing tegangan PL?. Triac ditrigger harus ditrigger setelah
8ero crossing agar tegangan :T$ dan :T# cukup untuk merubah kondisi kerja triac
ketika ada arus gate.
utput dari komparator dapat dikatakan sebagai P: kontrol. 7al ini disebabkan karena
lebar dari pulsa output komparator tergantung dari pada tegangan potensiometer.
Perubahan P: ini akan terjadi setelah terjadinya 8ero crossing pada tegangan jala-jala
PL?.
Pada rangkaian pada gambar * dapat dilihat bahwa untuk rangkaian tersebut masih
dibutuhkan power supply H /olt untuk pemicu triac. Power supplay ini harus terpisah dari
http://bp3.blogger.com/_YF5WDLLK2nA/Rma5KEU311I/AAAAAAAAB6M/fGlUDWCOD3o/s1600-h/image014.jpghttp://bp2.blogger.com/_YF5WDLLK2nA/Rma5Y0U312I/AAAAAAAAB6U/2VAX7F3_8PI/s1600-h/image012.jpg5/26/2018 Ballast Dimmer Running Led
11/14
power supplay yang lain karena output power supplay H /olt ini dihubungkan langsun ke
#"& pada gambar * merupakan rangkaian snubber yang digunakan
untuk mengkompensasi beban induktif seperti motor. Triac yang digunakan (tipe K#*">
tidak perlu penambahan heat sinktetapi jika diperlukan maka body heat sinktidak bolehbersentuhan dengan komponen yang lain atau dengan body heat sink yang lain karena
body heat sink tersambung dengan terminal :T$ yang disambungkan ke #"&%n9
'&&
5/26/2018 Ballast Dimmer Running Led
12/14
"unning LED
"nimasi lampu yang bergerak tentunya akan menambah semaraknya suasana suatu
acara atau dapat pula memberikan kesan kreatif. Salah satu animasi lampu yang mudah
dibuat dan tidak terlalu membutuhkan biaya yang banyak adalah running led.
nimasi lampu atau hiasan lampu yang bergerak tidaklah selalu mahal dan sukar dalam
pembuatannya. Proyek ini sangat mudah dibuat hanya dengan menggunakan tiga buah 50
0:!. ;angkaiannya pun sangat sederhana dan mudah untuk dipahami dan dibuat
sendiri.
Ide "unning LED
;unning led ini dibuat dengan menggunakan dua buah 50 0:! :0$>&$% sebagai
decade counter. 50 0:! ini mempunyai karakteristik untuk mengaktifkan salah satu bit
outputnya saja dan mampu memberikan arus sampai $&m. rus output ini sudah cukup
untuk menyalakan sebuah led dengan kecerahan yang cukup.
50 0:! ini cukup baik kerjanya terutama dengan tegangan suplai yang daerah kerjanya
sangat lebar yaitu mulai ".&
5/26/2018 Ballast Dimmer Running Led
13/14
;angkaian 0$ dan ;$ merupakan rangkaian yang mereset :0$>&$% pada saat
po'er-up. Pada saat pertama kali dihidupkan kapasitor 0$ akan mengisi muatannya
sehingga muncul tegangan di ;$ sehingga :0$>&$% reset. !etelah beberapa saat maka
kapasitor 0$ akan penuh dan tegangan pada ;$ akan turun menuju & /olt. 4alam kondisi
seperti ini maka :0$>&$% akan mulai dari kondisi awal dimana A& akan aktif kemudian
diikuti oleh A$ setelah :0$>&$% mendapatkan pulsa clock. !etelah mendapatkan $& kali
pulsa clock maka secara otomatis :0$>&$% akan reset dan kembali pada kondisi awal
yaitu pada A& aktif kembali.
!aklar !$ dan !# digunakan untuk menentukan operasi kerja dari running led
ini. 3ika kedua saklar ini terbuka maka tidak ada led yang bergerak. !emua led akan diam
pada posisi terakhirnya. 3ika saklar !$ ditutup maka hanya led 4$$ sampai 4#& sajayang bergerak sedangkan jika hanya saklar !# saja yang ditutup maka hanya led 4$-
4$& saja yang bergerak. Tetapi jika kedua saklar ini ditutup maka semua led akan
bergerak.
Gambar 2
"angkaian Lengkap "unning LED
Pengembangan Rangkaian
Tetapi jika diperlukan arus yang lebih besar maka perlu ditambahkan transistor
switching yang nantinya dibebani oleh led. 4engan menggunakan transistor switching
maka arus yang menuju led dapat diatur sedemikian hingga lebih dari $&m. rah
gerakan led dapat dimodifikasi sesuai keinginan. 0aranya adalah dengan meletakkan
urutan led disesuaikan dengan urutak keaktifannya. =rutan keaktifan dari output >&$%
http://bp0.blogger.com/_YF5WDLLK2nA/RmaiQUU31vI/AAAAAAAAB5c/GMObcKr19RA/s1600-h/IMAGE004.JPG5/26/2018 Ballast Dimmer Running Led
14/14
adalah sesuai dengan urutan output A&, A$, I, A$&. 3ika kecerahan led dirasa kurang
maka dapat nilai resistor ;> dapat diganti menjadi ##& ohm.
leh !usanto .K
Sumber 5 http)CCelektronika-elektronika.blogspot.comC
http://elektronika-elektronika.blogspot.com/http://elektronika-elektronika.blogspot.com/