25
BAB II
DINAMIKA KEBIJAKAN UNI EROPA
Uni Eropa menjelma menjadi satu kekuatan baru yang tangguh dan
disegani masyarakat internasional karena dianggap sebagai satu-satunya
organisasi regional yang berhasil secara penuh mengintegrasikan anggota-
anggotanya dalam satu wadah kebijakan bersama dan menjadi organisasi yang
selalu dicermati kebijakannya, karena dapat dipastikan membawa dampak
internasional lantaran kebijakan tersebut merupakan suara bersama yang ditaati
oleh semua negara anggotanya. Kebijakan bersama Uni Eropa sangat terlihat
pengaruhnya di bidang ekonomi, meskipun dalam beberapa kasus, keputusan-
keputusan Uni Eropa masih memberikan pengecualian untuk tidak ditaati karena
kondisi-kondisi khusus yang dialami negara anggota.16
2.1 Transformasi Kelembagaan Uni Eropa
Berakhirnya Perang Dunia II menjadikan Eropa terpecah-pecah menjadi
beberapa bagian yaitu Eropa yang Komunis, Eropa yang didominasi oleh Soviet,
Blok Timur, dan berkembangnya Negara-negara Eropa yang demokrat.17 Keadaan
Eropa yang pada saat itu terpuruk membuat beberapa Negara-negara Eropa Barat
mencari penedekatan ekonomi, social, dan politik untuk mencapai pertumbuhan
16E-Library UNIKOM, Peran Uni Eropa Dalam Mengatasi Krisis Yunani, diakses dalam
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/711/jbptunikompp-gdl-herdiharja-35513-6-babi.pdf (9/2/2018,
12:30 WIB) 17 Robert Wilde, The History of The European Union, diakses dalam
https://www.thoughtco.com/the-history-of-the-european-union-1221595 (15/2/2018, 9:10 WIB)
26
ekonomi dan keamanan militer.18 Lalu, pada tahun 1950 terdapat rancangan
bagaimana Eropa akan berkembang dan pulih dari keterpurukan yang di mana
rancangan ini disebut dengan Schuman Plan yang dikemukakan oleh Robert
Schuman.
Rancangan ini mengajak seluruh Negara-negara Eropa untuk bergabung
dengan Perancis dan Jerman untuk menggabungkan produksi Batubara dan Baja,
Kemudian sebagai langkah awal untuk menjadikan Eropa yang terintergasi, pada
Tahun 1951 para pemimpin dari Negara-negara Eropa Barat (Belgia, Perancis,
Italia, Luxembourg, Belanda, dan Jerman Barat) menandatangani Perjanjian Paris
(Treaty of Paris) yang kemudian berdampak pada terbentuknya ECSC (European
Coal and Steel Community), pada saat itu Inggris sebenarnya sudah diundang
untuk bergabung dan pada tahun 1955 sudah dikirim representatif dari ECSC
untuk mendiskusikan perkembangannya, akan tetapi ditolak oleh Perdana Menteri
Inggris dari Partai Buruh Clement Attlee dengan alasan Inggris ingin mandiri
secara ekonomi.19
ECSC kemudian membentuk badan-badan eksekutif tinggi atau dikenal
sebagai High Authority yang meliputi Majelis Parlemen (Parliamentary
Assembly), Dewan Menteri (Council of Ministers), Pengadilan Keadilan (Council
of Justice), dan Komiter Konsulatif (Connsulative Committee).20 Selain itu, ECSC
juga bertugas untuk mengembangkan Eropa dari sektor batu bara dan baja. Dana
18 Matthew J. Gabel, European Union: European Organization, diakses dalam
https://www.britannica.com/topic/European-Union (15/2/2018, 12:40 WIB) 19 Ibid. 20 European Parliament, The First Treaties, diakses dalam
http://www.europarl.europa.eu/ftu/pdf/en/FTU_1.1.1.pdf, (10/12/2018, 10:58 WIB)
27
yang terkumpul ketika ECSC ini dibubarkan digunakan untuk membiayai
penelitian dan pengembangan di sektor batu bara dan baja.21
Pada 25 Maret 1957, para anggota ECSC menandatangani Traktat Roma
yang berlanjut pada pembentukan dua komunitas Eropa yaitu EURATOM
European Atomic Energy Community) dan EEC (European Economic
Community.22EURATOM ini dibentuk guna memfasilitasi dan mengembangkan
riset, penemuan dan lainnya tentang Atomic Energy (Energi Nuklir).23 Sementara
itu, EEC membentuk Pasar Bersama (Common Market) yang bertujuan untuk
menghapuskan sebagian besar penghambat pergerakan barang, jasa, modal, tenaga
kerja, larangan sebagian besar kebijakan publik atau perjanjian pribadi yang
menghambat persaingan pasar, kebijakan CAP (Common Agricultural Policy)),
dan common external trade policy.24
CAP merupakan kebijakan Uni Eropa yang diperkenalkan pada Tahun
1962 untuk menjalin hubungan antara agrikutur dan masyarakat, dan atara eropa
dan petani. 25Tujuan utama dari kebijakan ini antara lain adalah untuk:
- Membantu petani dan meningkatkan hasil produktivitas pertanian, dengan
begitu para konsumen mempunyai persediaan makanan yang terjangkau dan
stabil
- Memastikan bahwa petani-petani UE dapat hidup dengan wajar (sejahtera)
21 Ibid 22 Matthew J. Gabel, Op., Cit. 23 Encyclopaedia Britanica, European Atomic Energy Community, diakses dalam
https://www.britannica.com/topic/European-Atomic-Energy-Community (15/2/2018, 15:15 WIB) 24 Robert Wilde, Loc. Cit. 25 European Commission, The Common Agricultural Policy at a Glance, diakses dalam
https://ec.europa.eu/info/food-farming-fisheries/key-policies/common-agricultural-policy/cap-
glance, (10/12/2018, 12:26 WIB)
28
- Membantu mengatasi perubahan iklim dan pengolahan sumber daya alam
yang berkelanjutan
- Menjaga daerah pedesaan dan lanscapes di seluruh UE
- Menjaga ekonomi pedesaan untuk mempromosikan pekerjaan di bidang
pertanian, industri agribisnis, dan sektor terkait lainnya.
Pendanaan CAP sendiri bersumber dari budget UE yang didapat dari iuran
Negara anggota dan lannya. Dana yang didapat pun nantinya akan dibagi menjadi
2 dana yaitu EAGF (European Agricultural Fund) yang nantinya diberikan
kepada Negara anggota untuk membantu dan mendanai pasar, dan EAFRD
(European Agricultural Fund for Rural Develompment) untuk membiayai
pengembangan daerah pedesaan di Uni Eropa.26
Kemudian pada Tanggal 8 April 1965 Brussels Treaty (Merger Treaty)
ditandatangani oleh representatif dari enam Negara anggota pada saat itu di
Brussels, Belgia.27 Traktat ini disebut-sebut sebagai langkah awal pembentukan
Uni Eropa. Tujuan dari ditandatanganinya traktat ini adalah untuk menghapuskan
3 badan eksekutif dari tiga komunitas yang sudah ada yaitu EEC, ECSC, dan
Euroatom yang digabung menjadi satu dan mempunyai satu Dewan dan satu
Komisi.28
Adapun badan-badan eksekutif yang di maksud adalah Council and
Commission of the Euroatom dan Council and High Authority of the ECSC,
kemudian digantikan menjadi Commission of the European Economic Community
26 Ibid. 27 European Parliament, Merger Treaty, diakses dalam http://www.europarl.europa.eu/about-
parliament/en/in-the-past/the-parliament-and-the-treaties/merger-treaty, (10/12/2018, 14:32 WIB) 28 Learneurope, From The ECSC to The Treaty of Lisbon, diakses dalam
http://www.learneurope.eu/index.php?cID=310 (18/4/2018, 10:20 WIB)
29
(sekarang menjadi European Commission) yang menjadi badan eksekutif untuk
tiga komunitas yang secara hukum masih berdiri secara mandiri.29 Traktat ini juga
menciptakan European Community atau Komunitas Eropa yang merupakan
gabungan antara 3 komunitas yang ada yaitu ECSC, Euroatom, dan EEC.
Terdapat pula SEA (Single European Act) yang ditantadangani pada Bulan
Februari Tahun 1986 dan mulai efektif pada Bulan Juli 1987.30 Berawal dari
pendapat yang diutarakan oleh Jaques Delors yang saat itu menjabat sebagai
President of Commission pada Tahun 1985 bahwa Single Market akan dapat
menghidupkan kembali Intergrasi Eropa dengan menumpahkan faktor ekonomi ke
dalam arena politik, kemudian SEA diusulkan sebagai perbaikan dari Traktat
Roma untuk merevitalisasi atau menghidupkan kembali intergrasi Eropa.31
SEA mulai diberlakukan pada Tanggal 1 Juli 1987, dimana EEC melalui
perjanjian ini berkomitmen untuk menyatukan ekonomi Negara anggota,
membentuk mata uang tunggal, membuat kebijakan-kebijakan dalam luar dan
dalam negeri.32 Tujuan utama SEA sebenarnya tidak berbeda dengan tujuan dari
EEC atau bisa dibilang SEA merupakan lanjutan yang lebih matang dari tujuan
EEC yaitu membentuk Common Market (Single Market) dan menghapus semua
hambatan untuk menuju Pasar Bebas.
29 Gordon L. Weil, The Merger of The Institutions of the European Communities, diakses dalam
https://www.jstor.org/stable/2196831?read-now=1&seq=1#page_scan_tab_contents, (10/12/2018,
14:49 WIB) 30 Wil James, Single European Act, diakses dalam
http://www.civitas.org.uk/content/files/TR.2.SEA_.pdf (18/4/2018, 11:00 WIB) 31 Anna Sonny, Timeline of European Intergration, diakses dalam
http://www.civitas.org.uk/content/files/OS.15.TimelineEUIntegration.pdf, (10/12/2018, 19:46
WIB) 32 Peter Madsen, Single European Act 1987, diakses dalam
https://www.britannica.com/topic/Single-European-Act, (10/12/2018, 20:32 WIB)
30
SEA merupakan landasan bagi program jangka enam tahun Komunitas
Eropa yang bertujuan untuk memilah masalah-masalah arus bebas pada
perdagangan antara anggota, juga membentuk “Single Market”.33 Tahun 1992
merupakan batas akhir pencapaian Single Market. SEA juga menghapus National
Vetoes untuk area yang berhubungan dengan Single Market di Dewan Menteri dan
sebagai gantinya Komunitas Eropa memperkenalkan QMV (Qualified Majority
Voting), SEA juga memberikan kekuatan kepada legislatif Parlemen Eropa di
domesik Negara anggota meningkat yang menjadikan dasar bagi Kebijakan Luar
Negeri Eropa diletakan.34
Pada Tanggal 7 Februari 1992 para representatif dari 12 negara (Belgia,
Denmark, Prancis, Jerman, Irlandia, Italia, Luksemburg, Belanda, Portugal,
Spanyol, dan UK) menandatangani Treaty of Maastricht di Belanda.35 Secara
keseluruhan, traktat ini membentuk badan-badan Komunitas Eropa yang semakin
dekat dengan kesatuan Eropa dimana pada traktat sebelumnya yaitu Treaty of
Brussels (Merger Treaty) menyatukan badan-badan eksekutif dari 3 komunitas
(ECSC, Euroatom, dan EEC) yang dihasilkan dari Traktat Paris 1951 dan Traktat
Roma 1957 menjadi satu komisi yaitu Komisi Eropa namun secara hukum 3
komunitas tersebut masih berdiri secara mandiri dan menjadi Komunitas Eropa.
Kemudian, pada Traktat ini Komunitas dirubah menjadi Uni Eropa.
33 European Union,The History of The European Union, diakses dalam https://europa.eu/european-
union/about-eu/history_en (18/4/2018, 14:00 WIB) 34 Anna Sonny, Op., Cit. 35 European Central Bank, Five Things You Need to Know About Maastricht Treaty, diakses dalam
https://www.ecb.europa.eu/explainers/tell-me-more/html/25_years_maastricht.en.html (19/4/2018,
10:40 WIB)
31
Penandatanganan Traktat Maastricth akan menjadikan integrasi Eropa
semakin terlihat dengan dibentuknya Uni Eropa yang berlandaskan 3 pilar yaitu
EC (European Community, CFSP (Common Foreign and Security Policy), dan
kerjasama di bidang peradilan dan urusan dalam negeri.36. Pembentukan Uni
Eropa didukung oleh kebijakan dan bentuk-bentuk kerjasama yang ada untuk Uni
Eropa. Selain itu, Uni Eropa juga nantinya akan memiliki satu struktur institusi
yang sudah mencakup Dewan, Parlemen Eropa, Komisi Eropa, Pengadilan
hukum, dan juga Mahkamah Auditor yang menjalankan Power Eropa agar tetap
sesuai dengan Traktat. Traktat ini membentuk Komite Sosial dan Ekonomi
(Ecomonic and Social Committee), dan Komite Regional (Committee of the
Regions) yang keduanya memiliki penasehat Power.37 Selain itu, Traktat
Maastritch juga menjadi cikal bakal Economic and Monetary Union yang di
dalamnya termasuk Single Currency (Euro).38
Selanjutnya Traktat Amsterdam yang ditandatangani pada Tanggal 02
Oktober 1997 di Amsterdam, Belanda dan disetujui oleh Dewan Eropa dan
dihadiri oleh Menteri Luar Negeri dari kelima belas Negara anggota Uni Eropa.39
Traktat ini juga semakin memperkuat perkembangan dan mekanisme serta
memantapkan tugas dan intsrumen untuk Uni Eropa. Ada beberapa aspek utama
36 Petr Novak, The Maastricht and Amsterdam Treaty, diakses dalam
http://www.europarl.europa.eu/atyourservice/en/displayFtu.html?ftuId=FTU_1.1.3.html
(24/4/2018, 10:00 WIB) 37 Ina Sokolska, The Maastricth and Amsterdam Treaties, European Parliament, diakses dalam
http://www.europarl.europa.eu/factsheets/en/sheet/3/the-maastricht-and-amsterdam-treaties,
(12/12/2018, 11:46 WIB) 38 Ibid. 39 Roger J. Goebel, The Treaty of Amsterdam in Historical Perspective: Introducing to the
Symposium, diakses dalam https://ir.lawnet.fordham.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1650&context=ilj (24/4/2018, 11:10
WIB)
32
Uni Eropa yang ditekankan dalam Traktat tersebut yaitu freedom, security, justice,
the union and the citizen, common foreign policy, dan the reform of the union
institutions.40
Tepat 3,5 Tahun setelah Traktat Amsterdam ditandatangani, terdapat
Traktat baru yaitu Traktat Nice yang ditandatangani pada Tanggal 26 Februari
2001 di Nice, Prancis.41 Traktat ini secara garis besar dibuat untuk memperluas
integrasi Uni Eropa di Kawasan Eropa Timur dan mengevaluasi Traktat
sebelumnya yang dirasa belum memberikan efek besar bagi Uni Eropa, serta
membangun institusi-institusi baru di sepuluh anggota baru Uni Eropa.42 Traktat
ini juga memiliki nama lain yaitu Traktat Konstitusi.
Perluasan integrasi Eropa ini ditunjukan dengan diperluasnya jangkauan
QMV di dalam Dewan Eropa, memberi kuasa untuk memilih Presiden Komisi ke
Parlemen Eropa.43 Selain itu, CFSP (Common Foreign and Security Policy) juga
diperkuat dengan dibentuknya representative khusus dan dewan juga nantinya bisa
bernegosiasi terhadap kepentingan semua anggota di pertemuan internasional.
Terakhir terdapat Traktat Lisbon, merupakan perjanjian yang bisa
dikatakan paling mendekati sempurna dari traktat yang dikeluarkan sebelumya
yaitu Traktat Paris (1952), Traktat Roma (1957), Schengen Agreement (1985),
Single Act Brussels (1987), Traktat Maastritcht (1992), Traktat Amsterdam
40 Juan Carlos Ocaña, The History of the European Union, The European Citizenship: The Treaty
of Amsterdam (1997), diakses dalam http://www.historiasiglo20.org/europe/amsterdam.htm
(24/4/2018, 12:30 WIB) 41 Wil James, Treaty of Nice, diakses dalam
http://www.civitas.org.uk/content/files/TR.5.Nice_.pdf (24/4/2018, 12:30 WIB) 42 Nicholas Moussis, Acces to the European Union: The Threaty of Nice, diakses dalam
http://www.europedia.moussis.eu/books/Book_2/2/2/4/?all=1 (24/4/2018, 14:00 WIB) 43 Wil James, Op., Cit.
33
(1997), dan Traktat Nice (2001). Berdasarkan pengamatan Penulis, dari sekian
banyak pertemuan dan Traktat yang Uni Eropa, mereka mereformasi dan
membahas kekurangan serta kelebihan dari traktat sebelumnya kemudian diganti
dengan traktat yang baru tanpa mengubah keseluruhan isi dari traktat yang ada.
Traktat Lisbon ditandatangani pada tanggal 13 Desember 2007, yang
menjadikan Integrasi Uni Eropa terhadap negara-negara anggotanya semakin erat.
Traktat ini sebenarnya merupakan pelengkap dari traktat sebelumnya yaitu Traktat
Konstitusi (Traktat Nice) yang gagal karena banyak negara-negara anggota yang
menolak meratifikasinya. Konstitusi UE lebih mempertegas posisi dan
kewenangan antara pemerintah nasional dengan kewenangan UE. Secara tidak
langsung Konstitusi UE yang baru ini lebih memiliki kewenangan layaknya
sebuah negara pada umumnya. Selain itu, konstitusi juga memberikan UE
exclusive legal power untuk menentukan setiap keputusan kebijakan diantaranya
kewenangan di dalam menentukan kebijakan moneter, kuota perdagangan, tarif,
aturan berkompetisi dan perjanjian perdagangan dengan negara lain.
Traktat Lisbon sempat terkendala dalam penerapannya, pada awalnya
traktat ini diterapkan oleh mayoritas anggota pada Tahun 2008 namun Irlandia,
Polandia, dan Republik Ceko menolak untuk meratifikasinya karena bertolak
belakang dengan konstitusi Negara masing-masing namun akhirnya mereka setuju
untuk meratifikasinya dengan alasan sudah meninjau ulang dan tidak betentangan
34
dengan konstitusi Negara, hingga pada Tanggal 1 Desember 2009 Traktat Lisbon
diratifikasi oleh seluruh anggota Uni Eropa.44
Traktat Lisbon juga memperbarui regulasi yang ada dari traktat
sebelumnya secara lebih terpusat baik dari segi kepemimpinan dan kebijakan luar
negeri, proses yang tepat bagi Negara yang ingin meninggalkan Uni Eropa, dan
proses yang lebih efisien untuk memberlakukan kebijakan baru.45 Traktat ini juga
mendirikan High Representative of the Union for Foreign Affairs and Security
Policy yang nantinya akan bertanggungjawab di Dewan untuk kebijakan luar
negeri dan keamanan Uni Eropa.46
High Representative juga akan menjadi Wakil Presiden Uni Eropa serta
bertanggungjawab terhadap koordinasi tindakan eksternal Komisi Eropa untuk
memastikan konsistensi dan koherensi antara semua tindakan eksternal Uni Eropa
yang dibawahi oleh Dewan maupun Komisi.47 Traktat Lisbon juga mengubah
sistem presidensi Dewan Eropa dari rotasi enam bulan menjadi dua setengah
tahun.48
2.1.1 Kebijakan Single Market
Berawal dari tahun 1950 yang pada saat itu ekonomi Eropa berada dalam
ujung tanduk karena Dunia seakan hanya milik Amerika Serikat dan Uni Soviet
sehingga siklus perdagangan dan pasar Eropa pun menurun meski di wilayah
44 Michael Ray, Treaty of Lisbon, diakses dalam https://www.britannica.com/event/Lisbon-Treaty,
(19/12/2018, 18:29 WIB) 45 Will Kentot, Lisbon Treaty, diakses dalam https://www.investopedia.com/terms/l/lisbon-
treaty.asp, (19/12/2018, 19:21 WIB) 46 Lisbon Treaty Org., The Lisbon Treaty, diakses dalam http://www.lisbon-treaty.org/wcm/the-
lisbon-treaty.html, (19/12/2018, 21:16 WIB) 47 Ibid 48 Ibid
35
Eropa sendiri. Hal tersebut terjadi karena Pasar Nasional Eropa yang terisolasi
antara satu sama lain karena peraturan dagang yang ada dan semakin besarnya
pasar Amerika Serikat di Eropa, serta adanya perintah dari Pemimpin Uni Soviet
yang akan memperluas wilayah perekonomiannya di Eropa Timur yang dikuasai
oleh Uni Soviet.49
Banyak dari pemimpin-pemimpin di Eropa merasa harus bertindak untuk
mempertahankan ekonominya. Kemudian, dibentuklah ESCS (European Coal
and Steel Community) pada tahun 1951 sebagai langkah awal dan integrasi
Industri Batu Bara dan Baja mereka. Pada Tahun 1957 melalui Traktat Roma,
terbentuklah Euratom (European Atomic Energy Community) yang ditujukan
untuk perkembangan Energi Nuklir mereka, dan terbentuk EEC (European
Economic Community) yang di dalamnya terdapat Common Market.
EEC atau Common Market sendiri mulai berjalan pada Bulan Januari 1958
yang dimana hal ini merupakan pijakan utama UE untuk bergerak menuju
perkembangan ekonomi dan politik.50 Common Market juga sedikit demi sedikit
menghapus semua tarif pasar lintas batas antara Negara anggota. Visi dari EEC
sendiri adalah untuk mempersatukan Orang-orang Eropa, dan memastikan
kemajuan ekonomi dan sosial dari masing-masing Negara anggota dengan
menghapuskan hambatan pasar seperti kebebasan bergerak untuk barang, jasa,
orang, dan modal.51
49 History, This Day in History: 1957 Common Market Founded, diakses dalam
https://www.history.com/this-day-in-history/common-market-founded (30/4/2018, 21:30 WIB) 50 Ibid. 51 Telegraph, What is The EU Single Market dan Why is It So Central to Brexit, diakses dalam
http://www.telegraph.co.uk/business/0/what-is-the-eu-single-market/ (30/4/2018, 22:00 WIB)
36
Perkembangan Common Market sempat mengalami masa-masa yang
kelam dikarenakan pada Tahun 1965 De Gaulle mundur dari jabatannya sebagai
Presiden dan menarik semua peran Perancis dari Dewan Kementrian di EEC yang
mengakibatkan krisis.52 Pasalnya, penarikan tersebut dilakukan ketika Costum
Union yang sudah komplit pada 1968 namun tersendat perkembangannya karena
hal tersebut serta menjadi hambatan perkembangan juga untuk traktat-traktat yang
lain. Krisis tersebut sedikit demi sedikit sudah mulai membaik semenjak
Pompidou menjabat sebagai Presiden baru Prancis. Selain itu, terdapat hambatan-
hambatan yang dihadapi Common Market untuk mewujudkan cita-citanya
tersebut, seperti Stagflasi53 yang dialami Eropa pada Tahun 70an mengakibatkan
“free Internal Market” tidak mungkin diwujudkan.54
Pada Bulan Januari 1985, Jacques Delors selaku Komisi Presiden, dengan
paksa medeklarasikan bahwa seluruh perbatasan internal Eropa harus dihapuskan
pada akhir Tahun 1992.55 Lord Cockfield (Komisaris Inggris di bidang Industri)
kemudian menciptakan “White Paper” yang bertujuan untuk menghilangkan
hambatan fisik, fiskal, dan teknik untuk lancarnya prinsip-prinsip dari Common
Market atau Single Market ini.56 Sebuah Tulisan yang berjudul The EU Single
Market: Impact on Member States oleh AmCham EU (American Chamber of
52 Ian Bache dan Stephen George, 2006, Politics in The European Union (ed. 2), New York:
Oxford University Press, hal. 404 53 Stagflasi adalah keadaan inflasi dan meningkatnya pengangguran di suatu Negara atau wilayah. 54 Hodges, M. dan Wallace, W., 1981, Economic Divergence in the European Community,
London: Butterworth, dalam Ian Bache dan Stephen George, 2006, Politics in The European
Union (ed. 2), New York: Oxford University Press, hal. 404 55 Europedia, Completion of the Internal Market of the EC/EU, diakses dalam
http://www.europedia.moussis.eu/books/Book_2/3/6/01/?all=1 (11/05/2018, 00:48 WIB) 56 Ian Bache dan Stephen George, Op. Cit., Hal. 408
37
Commerce to the EU)57 menjelaskan bahwa terdapat empat prinsip Pasar
Bersama, yaitu:
1. Freedom of movement of goods: Tidak ada batasan dalam perdagangan
barang antara Negara anggota seperti subsidi Negara, diskriminatif
pajak atas barang impor, atau perlakuan pajak preferensial untuk
ekspor.
2. Freedom of movement of people: Semua warga Negara Uni Eropa
berhak bekerja dan tinggal di Negara Anggota lain tanpa diskriminasi
karena kebangsaan, saling mengakui dari segi pendidikan, serta
kualifikasi kejuruan.
3. Freedom of movement of services: Penyedia layanan bisa melakukan
semua bisnis mereka di semua Negara Anggota tanpa harus
berdomisili di sana dan konsumen UE dapat memilih penyedia layanan
dari Negara Anggota manapun.
4. Freedom of movement of capital: Tidak ada control modal atau
pembatasan pada jumlah mata uang yang mungkin diimpor atau
diekspor dan lebih mudah memanfaatkan penawaran penyedia layanan
keuangan asing.
Pasar tunggal ini sebernarnya baru akan disahkan pada akhir Tahun 1992,
namun, sudah digagas sebelum EEC terbentuk dan menjadi pijakan utama
terbentuknya EEC sampai menjadi Uni Eropa. Awalnya bernama Common
Market, dan bisa dikatakan bahwa motivasi diciptakannya Common Market ini
57 American Chamber of Commerce to the EU, The EU Single Market: Impact on Member States,
diakses dalam http://www.amchameu.eu/sites/default/files/amcham_eu_single_market_web.pdf
(1/5/2018, 10:00 WIB)
38
adalah untuk melindungi kembali ekonomi Eropa yang sempat hancur pasca
perang, dan memajukan perluasan ekonomi dengan cara membentuk Internal
Market untuk Prosuden Eropa yang akan menyaingi pasar Amerika Serikat.58
Pasar Tunggal (Single Market) Uni Eropa merupakan pencapaian Uni
Eropa yang besar sejak awal mula didirikannya Komunitas ini.59Acuan utama dari
Kebijakan ini adalah untuk menghapus adanya hambatan-hambatan pergerakan
barang dan jasa secara bebas sepeti batas internal suatu wilayah serta peraturan
yang ada di dalamnya, serta harapan setelah disahkannya Kebijakan ini adalah
agar merangsang persaingan dan perdagangan, mendorong pertumbuhan ekonomi,
meningkatkan efisiensi dan kualitas, menjadikan kehidupan bisnis sehari-hari
konsumen Eropa lebih mudah, serta membantu memangkas harga pasar.60
Pada perkembangan selanjutnya di Tahun 1992-2006, Common Market
atau yang sekarang lebih dikenal sebagai Single Market diharapkan akan
menghasilkan 2,75 juta pekerjaan dan 2,15% pertumbuhan ekstra untuk ekonomi
Eropa.61 Kemudian, untuk mememnuhi ekspetasi tersebut terdapat strategi-strategi
yang dibuat dan juga langkah dilakukan pada Tahun 1992-2006. Strategi yang
dimaksud antara lain yang pertama adalah Action Plan of June 1992 yang
bertujuan untuk menghilangkan hambatan guna meningkatkan kinerja Internal
Market. Adapun strateginya yaitu penerapan peraturan Internal Market yang lebih
ketat, berurusan dengan kunci pasar (penerapan control bantuan Negara yang
58 Ian Bache dan Stephen George, Op. Cit., Hal.407 59 European Commission, The European Single Market, diakses dalam
https://ec.europa.eu/growth/single-market_en (1/5/2018, 10:00 WIB) 60 Ibid. 61 European Commission, Single Market Act – Frequently Asked Question, diakses dalam
http://europa.eu/rapid/press-release_MEMO-10-528_en.htm?locale=en (12/5/2018, 19:15 WIB)
39
ketat), penghapusan hambatan sektoral terhadap integrasu pasar terutama dalam
pelayanan, menyampaikan Internal Market untuk semua warga Negara.62
Kedua adalah New Strategy for the Internal Market of 1999 yang memiliki
4 strategi objektif yaitu untuk meningkatkan kualitas hidup warga Negara, untuk
meningkatkan efisiensi produk komunitas dan pasar modal, untuk meningkatkan
lingkungan bisnis, dan untuk mengeksploitasi pencapaian Internal Market di
dunia yang terus berubah.63 Ketiga adalah Strategy for Internal Market: Priorities
2003-2006 yang mempunya langkah-langkah sebagai berikut: memfasilitasisi
pergerakan barang secara bebas, mengintergrasi layanan pasar, memastikan
industry jaringan berkualitas tinggi, mengurangi dampak hambatan pajak,
memperluas peluang pengadaan, memperbaiki kondisi bisnis, memenuhi
tantangan demografi, menyederhanakan regulasi lingkungan, menegakkan aturan,
memberikan informasi yang lebih banyak dan lebih baik.64
Kontribusi yang dilakukan untuk mensukseskan pengimplementasian
Single Market ini bukan saja dilakukan oleh Uni Eropa. Para anggota juga
melakukan upaya besar selama arahan Pasar Internal ini dilaksanakan. Kepada
Negara-negara Anggota menurunkan target trasposisi dari 1,5% hingga 1% pada
KTT Dewan Eropa pada Tanggal 8-9 Maret 2007 dan target tersebut harus dicapai
pada akhir tahun 2009.65 Langkah tersebut memiliki efek positif yang dimana
menurut laporan Komisi Eropa bahwa pada Bulan November 2007 defisit
62 Fabienne Ilzkovitz, Adriaan Dierx, et. al., Steps Towards a Deeper Economic Integration: The
Internal Market in the 21st Century, Economics Paper No.271, January 2007, European
Commission, hal.20 63 Ibid. 64 Ibid. 65 Bence Soltesz, Past, Present, and Future of the Single Market of the EU, Working Paper,
November 2009, University of Economics Prague, hal.8
40
transposisi rata-rata menurun menjadi 1,2% dari 1,6% dan berlanjut pada Tahun
2008-2009 defisit berlanjut hingga 1%.66
2.1.2 Kebijakan Common Immigration Uni Eropa
Pada bulan Desember 2007 melalui komisi komunikasi Uni Eropa
mengumumkan visinya tentang pengembangan baru di bidang imigrasi yaitu
imigrasi bersama (Common Immigration).67 Kebijakan ini dibuat guna untuk
menekan arus imigrasi yang semakin tahun bertambah terutama imigran dari
Negara-negara dari Afrika dan Negara yang terdekat dengan Eropa seperti Turki
dan lainnya.
Berawal dari Schengen Agreement yang merupakan perjanjian yang telah
dipionirkan oleh lima Negara-negara anggota Uni Eropa yaitu Belgia, Prancis,
Jerman, Luxemburg, dan Belanda pada Tahun 1985, lalu diikuti oleh 23 anggota
Uni Eropa dan 3 bukan anggota Uni Eropa.68 Secara umum perjanjian ini
merupakan kesepakatan antara Negara-negara yang menyepakati untuk
menghapus batas wilayah Negara (Teritori Negara hanya ada dan berlaku di Peta).
Jadi, penghapusan batas wilayah ini bukan dalam arti yang sebenarnya yaitu
ditiadakannya wilayah teritori pada masing-masing Negara yang sepakat, tapi
mempermudah warga Negara yang telah menandatangani perjanjian tersebut
untuk bermigrasi ke Negara yang menandatangani lainnya dalam hal administrasi
keimigrasian, juga memastikan keamanan wilayah kepada Uni Eropa, dan lainnya.
66 Ibid. 67 Commission of the European Communities, A Common Immigrtion Policy for Europe, diakses
dalam europa.eu/rapid/press-release_MEMO-08-402_en.pdf (26/4/2018, 21:00 WIB) 68 European Commission, Europe Without Borders: The Schengen Area, diakses dalam
https://ec.europa.eu/home-affairs/sites/homeaffairs/files/e-
library/docs/schengen_brochure/schengen_brochure_dr3111126_en.pdf (30/4/2018, 20:00 WIB)
41
Dengan kata lain, inti dari Schengen Agreement ini adalah Free Movement
(Freedom of Movement) yaitu hak warga Uni Eropa untuk pindah, tinggal, dan
mencari suaka ke sesama Negara anggota Uni Eropa dan hak tersebut dilindungi
Uni Eropa.69
Pada Tanggal 19 Juni 1990 setelah Schengen Agreement berhasil
ditandatangani dan disepakati oleh 26 Negara, terdapat konvensi yang bertujuan
untuk menandatangani dan berkonsentrasi terhadap pengimplementasian
Schengen Agreement yang berlandaskan dari beberapa isu yaitu Penghapusan
control perbatasan secara internal, definisi dan prosedur untuk menyeragamkan
visa bersama, pengoprasian single database atau SIS (Schengen Information
System), dan juga bekerjasama dengan kantor-kantor imigrasi pada tiap-tiap
Negara.70
Namun seiring berjalannya waktu dan penerapannya, muncul isu-isu baru
seputar keimigrasian seperti adanya sindikat perdagangan manusia, munculnya
imigran gelap, membeludaknya imigran legal, dan lainnya. Awal mula kebijakan
ini ada karena hadirnya keluhan yang dikemukakan oleh Presiden Prancis Nicolas
Sarkozy mengenai Imigrasi Ilegal kepada UNHCR (United Nations High
Commissioner for Refugees) di Jenewa.71
Keluhan Sarkozy bukan tanpa alasan, jumlah imigran yang semakin
bertambah tidak boleh dibiarkan karena akan memberikan dampak kerugian bagi
69 Open Society Foundations, What is “Freedom of Movement”in The European Union, diakses
dalam https://www.opensocietyfoundations.org/explainers/what-eu-freedom-movement
(30/4/2018, 20:00 WIB) 70 Schengen Visa Info, Schengen Agreement, diakses dalam
https://www.schengenvisainfo.com/schengen-agreement/ (30/4/2018, 20:00 WIB) 71 DW, Kebijakan Imigrasi Baru untuk Eropa?, diakses (30/4/2018, 16:00 WIB)
42
Negara-negar penerima seperti Prancis dan lainnya. Sarkozy juga menambahkan
bahwa “terdapat 450 juta pemuda Afrika yang usianya lebih muda dari 17 tahun
dan Afrika terletak di selat Gibraltar, jaraknya hanya 13 kilometer dari Eropa.
Baik Prancis maupun Eropa tak dapat mengatasi semua permasalahan yang ada di
bumi ini. Bila mencobanya juga, maka negara sosial kami akan meledak”72
Imigrasi di Eropa tidak hanya akan merugikan bagi Prancis namun juga akan
merugikan bagi seluruh Negara-negara anggota di Uni Eropa. Menurut keterangan
Komisi Uni Eropa setiap tahunnya 220 ribu orang mengajukan permohonan
suaka. Sekitar satu setengah hingga dua juta orang bermigrasi secara legal dan
diperkirakan ada sekitar satu setengah juta orang juga yang tanpa ijin menetap di
Uni Eropa.73
Semua itu terjadi karena adanya Free Movement dan mudahnya para
imigran masuk ke Negara-negara Uni Eropa. Hal tersebut kemudian menjadikan
Presiden Prancis Nicolas Sarkozy dengan tegas mengusulkan perlu adanya
peraturan imigrasi baru di Uni Eropa. Lalu, muncul sebuah kebijakan baru yaitu
Common Immigration of European Union yang di mana kebijakan ini berharap
akan menjawab keluhan-keluhan yang disampaikan oleh Prancis dan Negara
anggota lainnya juga tetap manusiawi, terbuka, dan ramah terhadap imigran.
Kebijakan ini berpondasi dari legal framework tentang keimigrasian dan
suaka dan telah ditetapkan berdasarkan keputusan dari badan yang dari keputusan
Badan Uni Eropa di Tampere pada Bulan Oktober 1999, The Hague Programe of
2004, dan telah ditetapkan bahwa kebijakan tersebut berdasarkan perkembangan
72 Ibid. 73 Ibid.
43
kemitraan dengan Negara asal dan transit (pendekatan global), Sistem suaka yang
sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan pada Konvensi Jenewa dan
obligasi Negara-negara anggota dibawah perjanjian internasional, Perlakuan yang
adil untuk Negara ketiga yang bertujuan untuk memberi mereka hak dan
kewajiban yang sebanding dengan warga negara anggota di mana mereka tinggal,
Pendekatan yang komprehensif terhadap pengelolaan arus migrasi.74
Pada Tanggal 5 Desember 2007 melalui Komisi di bidang komunikasinya
UE menumumkan bahwa terdapat visi baru bagi Kebijakan Imigrasi Eropa
Bersama yang bertujuan untuk mengkoordinasi dan mengintegrasi pendekatan
Imigrasi terpadu bagi semua pihak (Orang Eropa, Nasional, dan Regional), yang
berarti perbedaan yang terdapat di keimigrasian akan ‘berkiblat’ pada kebijakan
Uni Eropa yaitu prosperity, solidarity, dan security.75
Merangkum dari Legal Draft Commission of the European Communities:
principles, actions, and rules of Common Immigration Policy for Europe,76 bahwa
yang dimaksud dengan prosperity, solidarity, dan security adalah:
a. Prosperity (Kemakmuran)
- Kebijakan ini harus mempromosikan imigrasi legal, yang berarti harus diatur
oleh peraturan yang jelas, transparan, dan adil. Warga Negara pihak ketiga
harus dilengkapi dengan informasi yang diperlukan untuk memahami
persyaratan dan prosedur untuk masuk secara legal dan tinggal di UE. Warga
74 Op. Cit. 75 Commission of The European Communities, Communication from the Commission to th
European Parliament, The Council, The European Economic and Social Committee and The
Committee of The Regions: A Common Immigration Policy for Europe: Principles, Actions and
Tools, diakses dalam http://eur-lex..eu/legal-content/EN/TXT/?uri=celex:52008DC0359
(30/4/2018, 21:00 WIB) 76 Ibid.
44
Negara ketiga yang sudah tinggal secara legal di wilayah anggota juga harus
diperlakukan secara adil.
- Merujuk pada strategi pada Traktat Lisbon, imigrasi untuk tujuan ekonomi
seharusnya ditanggapi secara penilaian yang berbasis kebutuhan umum dari
pasar tenaga kerja UE yang ditangani semua tingkat keterampilan dan sektor
dalam rangka meningkatkan ekonomi Eropa berbasis pengetahuan, untuk
memajukan pertumbuhan ekonomi dan memenuhi kebutuhan pasar tenaga
kerja.
- Integrasi imigran legal harus ditingkatkan dengan upaya dari Negara anggota
(host) dan kontribusi dari imigran sendiri (Twoway-process).
b. Solidarity (Solidaritas)
Kebijakan ini harus didasarkan pada tingkat politik yang tinggi dan
oprasional yang solid, saling percaya, transparansi, tanggungg jawab dan usaha
bersama dari UE dan Negara Anggota. Meskipun kita tahu bahwa semua Negara
anggota UE mempunyai latar belakang sejarah, ekonomi, dan demografi yang
berbeda. Penentuan kebijakan keimigrasian yang ada di masing-masing Negara
anggota pasti berbeda dan hal tersebut akan menghambat masyarakat UE yang
bersinergi dan terkoordinir, Maka dari itu, kebijakan ini dapat mengatasi hal
tersebut.
c. Security (Keamanan)
Pencegahan dan pengurangan imigrasi illegal dalam semua dimensi sangat
penting untuk kredibilitas dan penerimaan public terhadap imigrasi legal.
Pegadilan akses ke wilayah UE harus diperkuat untuk mempromosikan
45
pengelolaan perbatasan yang benar-benar terintegrasi, sembari memastikan akses
mudah bagi imigran yang bonafide dan orang-orang yang membutuhkan
perlindungan dan menjaga agar Eropa tetap terbuka terhadap dunia. Meskipun
menjadi fenomena yang juga melibatkan banyak warga Negara UE, pekerjaan
yang ilegal dapat bertindak sebagai faktor penarik imigrasi ilegal dan karenanya
harus ditangani.
Berjuang melawan penyelundupan migran dan semua aspek perdagangan
manusia merupakan prioritas utama UE dan anggotanya. Kebijakan pengembalian
yang berkelanjutan dan efektif berdasarkan peraturan yang jelas, transparan, dan
adil harus mendukung Negara-negara anggota yang perlu memulangkan warga
Negara ketiga yang tidak, atau siapa yang tidak lagi, memenuhi persyaratan untuk
tinggal di UE. Orisinalitas massa skala besar tanpa pandang bulu dari imigran
dalam situasi ilegal bukan merupakan alat manajemen migrasi yang langgeng dan
efektif, maka harus dicegah semua kebijakan dan pengukuran ini harus
sepenuhnya menghormati martabat, hak asasi dan kebebasan orang-orang yang
bersangkutan.
2.2 Iuran Keanggotaan Uni Eropa
Iuran (Contribution fund) keanggotaan merupakan suatu hal yang pasti ada
di setiap komunitas demi keberlangsungan dan perkembangan komunitas tersebut.
Di Uni Eropa sendiri dana yang ada berasal dari setiap anggota dan dana yang
harus dibayarkan pun berbeda setiap anggotannya. Kemudian, dana tersebut
digunakan UE untuk mendanai pertumbuhan dan terciptanya lapangan kerja baru,
dana tersebut juga digunakan untuk menutupi celah ekonomi antar anggota atau
46
pun secara regional, serta membantu mengembangkan daerah pedalaman di
Negara Anggota UE.77 Pendapatan utama UE sendiri didapat dari pajak, yang
dimana pajak ini nantinya sebagai sumber dana Uni Eropa. Sumber dana Uni
Eropa sendiri terbagi menajdi 3 yaitu traditional, VAT (Value Added Tax), dan
GNI (Gross National Income) negara anggota 78
a. Traditional own resources
Pendapatan ini berasal dari pajak yang dikenakan oleh Uni Eropa dan
diratifikasi oleh seluruh negara anggota yang mana biasanya berupa bea barang
yang masuk ke wilayah Uni Eropa, lalu nantinya dikumpulkan oleh masing-
masing negara anggota sebagai tempat impor terjadi dan kemudian hasilnya
diserahkan ke Uni Eropa. Terdapat sistem pengawasan yang ketat diberlakukan
Uni Eropa guna untuk mengawasi dan menyelidiki apakah pegumpulan dana
pajak berjalan sesuai dengan aturan dan apakah negara anggota mematuhinya.
Namun, apabila terdapat negara yang gagal memungut pajak maka negara lain
harus bersiap menutupinya.79
b. VAT-based own resources
VAT (Vaue Added Tax) yang merupakan pajak umum yang diberlakukan
untuk konsumsi barang dan jasa. Setiap negara berbeda dalam penerapannya, Uni
Eropa memberlakukan pajak pada setiap barang dan jasa yang dijual dan dibeli
77 European Union, How the EU is Funded, Uni Eropa, diakses dalam https://europa.eu/european-
union/about-eu/money/revenue-income_en, (22/11/2018, 15:35 WIB) 78 European Commission, BUDGET: Where does the money come from? How is the Budget
Financed?, Uni Eropa, diakses dalam
http://ec.europa.eu/budget/explained/budg_system/financing/fin_en.cfm#compensation,
(22/11/2018, 15:49 WIB) 79 European Commission, European Union Public Finance 5th edition, diakses dalam
https://publications.europa.eu/en/publication-detail/-/publication/8bc08dd0-f1ed-4f45-bab4-
75ac2a63d048, (17/01/2019, 17:49 WIB)
47
untuk digunakan atau dikonsumsi di Uni Eropa saja, sementara untuk barang yang
dijual untuk ekspor atau jasa yang dijual kepada pelanggan di luar negeri biasanya
tidak dikenakan pajak, namun untuk impor dikenakan pajak.80 Hal tersebut
diberlakukan untuk menjaga sistem yang adil bagi produsen Uni Eropa sehingga
mereka dapat bersaing dengan persyaratan yang sama di pasar Eropa dengan
pemasok yang ada di luar Uni Eropa.
c. GNI-babsed own resouces
GNI (Gross National Income adalah jmlah pendapatan ekonomi
penduduk dalam periode tertentu. Hal tersebut sama dengan GDP dikurangi
pendapatan primer yang dibayarkan oleh unit penduduk ke unit non penduduk,
ditambah piutang pendatapan dari seluruh dunia (non-residen ke residen).81
Nantinya, Uni Eropa akan mengenakan persentase standar yang kemudian
dikenan pada GNI dari masing-masing negara anggota untuk pengeluaran yang
tidak ditanggung oleh Uni Eropa.82
Selanjutnya, anggaran keuangan yang didapat oleh Uni Eropa digunakan
untuk penyediaan pelayanan umum, mensubsidi sistem keamanan sosial, anggaran
investasi Uni Eropa, dan membantu pengimplementasian kebijakan bersama.
Selain itu, terdapat rencana jangka panjang yang dibuat untuk pegalokasian
anggaran Uni Eropa. Tercatat bahwa rencana pengalokasian anggaran Uni Eropa
80 European Commission, What is VAT?, diakses dalam
https://ec.europa.eu/taxation_customs/business/vat/what-is-vat_en, (17/01/2019, 22:34 WIB) 81 Eurostat, Glossary: Gross National Income (GNI), diakses dalam
https://ec.europa.eu/eurostat/statistics-
explained/index.php?title=Glossary:Gross_national_income_(GNI), (17/01/2019, 22:57 WIB) 82 European Council, Oen Resources: the EU revenue, diakses dalam
https://www.consilium.europa.eu/en/policies/eu-revenue-own-resources/, (17/01/2019, 23:03
WIB)
48
untuk Tahun 2014 – 2020 berinvestasi sekitar €1 triliun yang terbagi pada
Sustainable growth, natural resources €420, Economic, social, and territorial
cohesion €371.4, Competitiveness for growth and jobs €142.1, Global Europe
€66.3, Administration €69.6, Security and citizenship €17.7.83
2.3 Mata Uang Tunggal Uni Eropa (Euro)
Terciptanya mata uang tunggal Euro berawal dari traktat Maastritch pada
Tahun 1992 yang mana pada traktat tersebut membentuk EMU yang sebenarnya
sudah ada sejak ditandatanganinya traktat Roma Tahun 1957. The Warner Report
merupakan penyebab adanya EMU yang mana terdapat laporan ancaman terhadap
mata uang pada Tahun 1968 dan 1969 yang nantinya akan berdampak pada sistem
harga bersama dan CAP yang kemudian laporan tersebut mengusulkan
pembentukan EMU yang seharusnya sudah ada sebelum Tahun 1980.84 Kemudi,
the Warner group ini mengatur 3 tingkatan proses yang nantinya akan
menciptakan pembentukan EMU dalam kurun waktu 10 tahun.
Pada Tahun 1979 terciptalah EMS (European Monetary System) yang
dibangun berdasarkan nilai tukar yang ditentukan dengan mengacu pada ECU
(European Currency Unit) yang nantinya sebagai benih untuk menciptakan euro.
Terdapat pula ERM (Exchange Rate Mechanism) yang dimana mekanisme ini
digunakan untuk menjaga mata uang yang berpartisipasi.
83 European Commission, EU Budget for the Future, diakses dalam
https://ec.europa.eu/commission/sites/beta-political/files/where-does-the-money-go_en.pdf,
(17/01/2019, 01:50 WIB) 84 European Commission, the History if the Euro, diakses dalam https://ec.europa.eu/info/about-
european-commission/euro/history-euro/history-euro_en, (17/01/2019, 03:43 WIB)
49
EMS ini kemudian mewakli koordinasi kebijakan moneter yang secara
tidak terduga berhasil dan sukses beroperasi selama lebih dari satu dekade. Hal
tersebut memberikan dorongan untuk diskusi lebih lanjut tentang pencapaian
EMU kedepannya. Lalu, Jacques Delors dan Gubernur Bank Pusat UE
mengeluarkan ´Delors Report’ tentang bagaimana EMU dapat dicapai.85
Laporan ini kemudian merancang 3 tingkat persiapan penciptaan EMU,
persiapan tersebut meliputi:
- Completing the internal market (1990-1994)
- Preparing for the European Central Bank (ECB) and the European
System of Banks (ECSB), and achieving economic convergence (1994-
199)
- Fixing exchange rates and launching the euro (1999-onward)
Pada Tahun 1992 terdapat penandatanganan Traktat Maastricht yang
dimana traktar tersebut sebagai awal mula Uni Eropa tercipta menggantikan
Komunitas Eropa bukan menghilangkannya. Selain itu, traktat tersebut juga
sebagai langkah awal pembentukan EMU yang sudah dirancang sejak dulu.
Traktat tersebut menyerukan sebuah unit pertukaran umum, euro, dan menetapkan
keriteria yang ketat untuk nantinya akan dikonversi ke euro, dan juga menyerukan
seluruh negara anggota agar berpartisipasi dalam EMU.86
Pada Bab ini dapat disimpulkan bahwa seiring berkembangnya waktu
Schuman plan pun berubah menjadi Uni Eropa setelah bertransformasi dari
Traktat Paris (1952), Traktat Roma (1957), Schengen Agreement (1985), Single
85 Ibid 86 Encyclopedia Britannica, Euro: Currency Unit, diakses dalam
https://www.britannica.com/topic/euro
50
Act Brussels (1987), Traktat Maastritcht (1992), Traktat Amsterdam (1997),
Traktat Nice (2001), hingga Traktat Lisbon (2007).
Uni Eropa juga mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang menuntungkan
bagi Negara anggota termasuk Inggris namun juga terdapat konsekuensi yang
harus dihadapi oleh Negara anggota. Kebijakan yang dimaksud adalah Single
Market yang di mana di dalamnya mencakup Freedom of Goods yang
menguntungkan Inggris dari segi ekonomi dan bisnis, serta Freedom of People
dan Freedom of Capital yang justru merugikan Inggris karena Imigrasi dan
Kedaulatan. Selain itu, kebijakan yang dikeluarkan Uni Eropa berdampak pada
kondisi domestik Inggris juga menimbulkan sikap Skeptis terhadap
keberlangsungan keanggotaan Inggris di Uni Eropa dan menjadi cikal bakal
Inggris mengadakan Referendum. Pada bab selanjutnya akan membahas analisa
respon domestik Inggris terhadap kebijakan yang dimaksud hingga kebijakan
Referendum dikeluarkan.