Prarancangan Pabrik Margarin dari RBDPO (Refined, Bleached, Deodorized Palm Oil)
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun
Putri Utami Rahmania (09/281463/TK/35008) Anis Rostika Sari (09/284537/TK/35364) 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan industri merupakan bagian dari usaha pembangunan
ekonomi jangka panjang, yang diarahkan untuk menciptakan struktur
ekonomi yang lebih kokoh dan seimbang. Struktur ekonomi dengan titik
berat industri yang maju didukung oleh pertanian yang tangguh. Untuk itu
proses industri lebih dimantapkan guna mendukung berkembangnya industri
sebagai penggerak utama peningkatan laju pertumbuhan ekonomi dan
perluasan lapangan kerja.
Perkembangan industri juga diupayakan untuk meningkatkan nilai
tambah yang ditujukan untuk menyediakan barang dan jasa yang bermutu,
meningkatkan ekspor dan menghemat devisa, menunjang pembangunan
daerah dan sektor-sektor pembangunan lainnya, serta sekaligus
mengembangkan penguasaan teknologi. Untuk itu perlu didayagunakan
dengan sebaik-baiknya sumber daya manusia, sumber daya energi, sumber
daya termasuk devisa, serta teknologi yang tepat dengan tetap
memperhatikan kelestarian kemampuan lingkungan.
Di antara subsektor industri yang pembangunannya berkembang dengan
pesat adalah subsektor industri pangan. Hal ini terjadi karena kebutuhan akan
barang-barang hasil industri pangan terus meningkat sejalan dengan
perkembangan pembangunan itu sendiri. Salah satu jenis produksi industri
pangan yang dibutuhkan dan pemakainya terus meningkat akibat permintaan
semakin banyak adalah industri margarin.
Maraknya pembangunan pabrik-pabrik pengolahan kelapa sawit
menjadi Crude Palm Oil (CPO) di Indonesia merupakan salah satu aset besar
untuk mengimbangi peningkatan margarin di Indonesia. Untuk mengimbangi
konsumsi tersebut, maka perlu didirikan pabrik margarin. Untuk itu
dilakukan kelayakan dari pabrik margarin. Pra rancangan pabrik margarin
dari RBDPO didasarkan pada pertimbangan sebagai berikut:
Prarancangan Pabrik Margarin dari RBDPO (Refined, Bleached, Deodorized Palm Oil)
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun
Putri Utami Rahmania (09/281463/TK/35008) Anis Rostika Sari (09/284537/TK/35364) 2
1. Untuk memenuhi kebutuhan akan margarin di dalam negeri yang terus
meningkat.
2. Tersedianya bahan baku yang diperlukan di dalam negeri, sehingga bahan
baku ini dapat dipenuhi dengan harga relatif murah.
3. Turut serta dalam usaha pemerintah membuka kesempatan kerja,
khususnya bagi masyarakat setempat.
Selama ini Indonesia masih mengimpor margarin dari berbagai negara,
karena produksi dalam negeri belum mencukupi. Berdasarkan data statistik,
negara-negara pengimpor adalah Amerika Serikat, Australia, Belanda,
Jerman, Belgia, Korea Selatan dan Singapura. Pada tahun 2001-2006 impor
margarin mengalami peningkatan dan pada tahun 2007 mengalami
penurunan. Kuantitas impor margarin selama tahun 2001-2007 terlihat pada
tabel I.1.
Tabel I.1 Data Impor Margarin di Indonesia
Tahun Volume Impor (kg)
2001 2.202.490
2002 2.302.700
2003 2.863.986
2004 3.226.603
2005 3.500.842
2006 3.780.921
2007 4.315.142
2008 5.446.277
2009 5.943.822
Sumber : BPS (Badan Pusat Statistik) 2008
Berdasarkan tabel diatas, maka dapat dibuat suatu persamaan linier
agar dapat diprediksikan kebutuhan margarin di masa yang akan datang.
Adapun grafik kebutuhan impor margarin di Indonesia dapat dilihat pada
gambar dibawah ini :
Prarancangan Pabrik Margarin dari RBDPO (Refined, Bleached, Deodorized Palm Oil)
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun
Putri Utami Rahmania (09/281463/TK/35008) Anis Rostika Sari (09/284537/TK/35364) 3
Gambar I.1. Grafik Tahun versus Volume Impor Margarin di
Indonesia
Berdasarkan gambar di atas, dapat diperkirakan import margarin di
Indonesia pada tahun 2017 sebesar 9.301.958,133 kg atau 9.302 ton.
Untuk mengatasi hal ini perlu dibangun pabrik margarin dengan kapasitas
produksi sebesar 10.000 ton/tahun yang akan memenuhi 107,5 %
kebutuhan dalam negeri. Pemilihan kapasitas sebesar 10.000 ton/tahun ini
dimasudkan untuk menekan volume impor margarin di Indonesia sehingga
semua kebutuhan konsumsi akan margarin bisa terpenuhi semua.
Pemilihan lokasi pabrik didasarkan atas berbagai pertimbangan
yang secara keseluruhan akan menguntungkan pabrik, baik dari segi teknis
maupun ekonomis. Lokasi pabrik dalam perencanaannya akan didirikan di
Kecamatan Kualatungkal, Kabupaten Tanjungjabung Barat, Propinsi
Jambi. Pada lokasi pabrik tersebut berdekatan dengan sumber bahan baku
(pabrik pengolahan buah sawit), terdapat juga industri makanan (margarin
digunakan sebagai bahan pendukung produk mereka), berdekatan dengan
sumber air dan sarana transportasi, dan didukung dengan infrastruktur dan
sumber daya manusia yang cukup baik.
y = 46421x - 9E+08R² = 0.949
0
1000000
2000000
3000000
4000000
5000000
6000000
7000000
2000 2002 2004 2006 2008 2010
Vo
lum
e Im
po
r M
arg
ari
n,
kg
Tahun
Prarancangan Pabrik Margarin dari RBDPO (Refined, Bleached, Deodorized Palm Oil)
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun
Putri Utami Rahmania (09/281463/TK/35008) Anis Rostika Sari (09/284537/TK/35364) 4
B. TINJAUAN PUSTAKA
1. Proses – Proses Pembuatan Margarin
Proses pembuatan margarin dapat dilakukan melalui 2 tipe bahan
baku, yakni:
a. RBDST (Refined, Bleached, Deodorized Stearin)
RBDST merupakan produk turunan CPO (Crude palm oil)
merupakan hasil fraksinasi RBDPO (Refined, Bleached, Deodorized
Palm Oil) di samping RBDOL (Refined, Bleached, Deodorized Olein).
RBDST cenderung berbentuk padat dan keras pada suhu kamar dan
memilki ikatan jenuh yang lebih tinggi dibandingkan RBDOL.
b. RBDPO (Refined, Bleached, Deodorized Palm Oil)
RBDPO adalah produk turunan CPO yang dihasilkan dari CPO
yang mengalami proses operasi pemucatan, pemurnian, dan
penghilangan bau tanpa mengalami operasi fraksinasi. Bila RBDPO ini
kemudian difraksinasi maka akan dihasilkan produk turunan CPO yang
dinamakan RBDOL dan RBDST.
Dalam prarancangan pabrik margarin ini dipilih bahan baku utama
adalah RBDPO karena berdasarkan pertimbangan sifat fisis dan sifat kimia
baik fraksi padat (stearin) maupun fraksi cair (olein) dapat diolah sebagai
margarin meskipun proses penyimpanan lebih sulit dibandingkan
menggunakan bahan baku berupa stearin (RBDST).
Proses pembuatan margarin dari RBDPO dapat melalui proses
blending, hidrogenasi, dan interesterifikasi.
a. Blending
Blending merupakan metode dalam memodifikasi minyak dan
lemak yang murah dan ekonomis, karena dapat dilakukan dengan
mencampur secara fisik dua jenis minyak atau lebih. Dengan cara
blending, tujuan peningkatan titik cair dapat tercapai dengan
menambahkan minyak yang mempunyai titik cair tinggi ke dalam
campuran minyak (Maussata dan Akoh, 1998). Namun demikian,
Prarancangan Pabrik Margarin dari RBDPO (Refined, Bleached, Deodorized Palm Oil)
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun
Putri Utami Rahmania (09/281463/TK/35008) Anis Rostika Sari (09/284537/TK/35364) 5
menurut Maussata dan Akoh (1998), metode blending banyak memilki
kelemahan. Karena perbedaan molekuler, dua jenis minyak ada
kemungkinan tidak kompatibel satu sama lainnya dan dapat
membentuk campuran eutektik.
b. Proses Hidrogenasi
Proses hidrogenasi merupakan suatu proses yang bertujuan untuk
menjenuhkan ikatan rangkap dari rantai asam lemak pada minyak
(Ketaren, 1986). Hidrogenasi mampu mereduksi ikatan rangkap
menjadi ikatan tunggal sehingga menaikkan titik cair lemak. reaksi
hidrogenasi menggunakan katalis kimia seperti Ni, Pt, atau Cu, tetapi
yang paling umum digunakan adalah Ni.
Proses hidrogenasi dapat dengan mudah dikontrol dan dihentikan
pada saat yang diinginkan. Proses ini umumnya digunakan untuk
meningkatkan titik cair lemak atau minyak. Proses hidrogenasi
menghasilkan shortening dan margarin dengan stabilitas yang lebih
baik.
c. Proses Interesterifikasi
Interesterifikasi adalah suatu reaksi dimana ester trigliserida atau
ester asam lemak diubah menjadi ester lain melalui reaksi dengan
suatu alkohol (alkoholisis), asam lemak (asidolisis) dan
transesterifikasi. (Sreenivasan, B. 1978, JAOCS. Soc. 55,11 : 796-
805).
Interesterifikasi merupakan reaksi suatu ester dengan ester
lainnya atau ester interchange. Pengaruh interesterifikasi terhadap
minyak dan lemak sangat tergantung kapada komposisi dan distribusi
asam lemak. Campuran lemak yang memiliki kandungan asam lemak
jenuh yang tinggi dengan minyak cair akan menurunkan titik lebur
melalui penataan ulang secara acak karena asam-asam lemak dari
lemak jenuh menjadi terdistribusi secara luas. (Silalahi, 2002). Metode
ini merupakan salah satu alternatif proses yang dapat digunakan untuk
menghindari terbentuknya asam lemak trans, bahkan menghasilkan
Prarancangan Pabrik Margarin dari RBDPO (Refined, Bleached, Deodorized Palm Oil)
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun
Putri Utami Rahmania (09/281463/TK/35008) Anis Rostika Sari (09/284537/TK/35364) 6
lemak zero trans (bebas isomer trans) (Petrauskate, et.al.,1998 ;
Berger and Idris, 2005; Indris and Mat Dian , 2005).
Reaksi interesterifikasi dalam trigliserida dapat berlangsung baik
secara intramolekuler maupun intermolekuler. Relokasi gugus asil dari
asam lemak dalam molekul trigliserida yang sama disebut
intraesterifikasi ,sedangkan perpindahan secara acak dan pertukaran
gugus asil diantara molekul-molekul trigliserida hingga tercapai
keseimbangan dengan semua kombinasi yang mungkin disebut dengan
interesterifikasi (Davidek,et,al, 1990).
Interesterifikasi tidak mempengaruhi derajat kejenuhan asam
lemak atau menyebabkan terjadinya isomerisasi asam lemak yang
memiliki ikatan ganda. Jadi dapat dikatakan bahwa reaksi
interesterifikasi tidak akan mengubah sifat dan profil asam lemak yang
ada , tetapi mengubah lemak atau minyak karena memiliki susunan
trigliserida yang berbeda.
Interesterifikasi dapat terjadi dengan adanya katalis kimia
(interesterifikasi kimia atau dengan adanya biokatalis enzim
(interesterifikasi enzimatik).
Prarancangan Pabrik Margarin dari RBDPO (Refined, Bleached, Deodorized Palm Oil)
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun
Putri Utami Rahmania (09/281463/TK/35008) Anis Rostika Sari (09/284537/TK/35364) 7
Tabel I.2. Pertimbangan Proses
Proses yang ada
Pertimbangan-pertimbangan
Economic aspect SHE aspect
Stabilitas
Produk Peralatan
Kondisi
operasi
Toksisitas
material
Hidrogenasi
Lebih stabil
pada suhu
ruang
Reakor
hidrogenasi
dengan 3
fase (suhu
tidak terlalu
tinggi)
Mudah
terkontrol,
cepat
Menggunkan
katalis Ni
Blending
Kurang
stabil pada
suhu ruang
Tangki
pencampur
(suhu ruang)
Dapat
dilakukan
dengan
mencampur
secara fisik
dua jenis
minyak atau
lebih
Tidak ada
Interesterifikasi
Kurang
stabil pada
suhu ruang
Reakor
hidrogenasi
dengan 3
fase (suhu
tidak terlalu
tinggi)
membutuhkan
temperatur
yang sangat
tinggi, untuk
tercapainya
keseimbangan
sangat lamban
Menggunakan
katalis
Prarancangan Pabrik Margarin dari RBDPO (Refined, Bleached, Deodorized Palm Oil)
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun
Putri Utami Rahmania (09/281463/TK/35008) Anis Rostika Sari (09/284537/TK/35364) 8
2. Pemilihan Proses
Berdasarkan ketiga proses tersebut, maka dalam pembuatan margarin
dari minyak sawit ini dipilih proses hidrogenasi untuk memodifikasi
minyak sawit agar dapat digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan
margarin.
Alasan pemilihan proses hidrogenasi adalah sebagai berikut :
a. Proses hidrogenasi dapat mengurangi ketidak jenuhan minyak atau
lemak dan membuat lemak menjadi bersifat plastis, sehingga dapat
digunakan sebagai bahan baku pembuatan margarin.
b. Margarin yang dihasilkan dari proses hidrogenasi memiliki stabilitas
yang baik.
c. Proses hidrogenasi mudah dikontrol dan dapat dihentikan pada saat
yang diinginkan.
d. Pada proses hidrogenasi digunakan katalis Ni untuk mempercepat
jalannya reaksi serta ketersediaan (availability) dan lebih murah bila
dibandingkan katalis lain.
Sedangkan kelemahan dari proses hidrogenasi pada umumnya ialah
terbentuk trans fatty acid (TFA) yang tidak diinginkan. Asam lemak trans
cenderung meningkatkan kadar kolesterol total dalam darah yang dapat
menyebabkan timbulnya penyakit kardiovaskuler (jantung koroner),
sehingga asam lemak trans perlu dihilangkan atau diminimalkan.
Asam lemak tidak jenuh (memiliki ikatan rangkap) yang terdapat di
minyak dapat berada dalam dua bentuk yakni cis dan trans. Asam lemak
tak jenuh yang terdapat di alam biasanya berada sebagai asam lemak cis,
hanya sedikit bentuk trans. Jumlah asam lemak trans dapat meningkat
akibat pengolahan seperti hidrogenasi , pemanasan pada suhu tinggi.
(Sebedio and Chardigny, 1996, Marti et al, 1998, Silalahi, 2002).
Prarancangan Pabrik Margarin dari RBDPO (Refined, Bleached, Deodorized Palm Oil)
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun
Putri Utami Rahmania (09/281463/TK/35008) Anis Rostika Sari (09/284537/TK/35364) 9
3. Kegunaan Produk
Dalam bidang pangan penggunaan margarin telah dikenal secara luas
terutama dalam pemanggangan roti (baking) dan pembuatan kue kering
(cooking) yang bertujuan memperbaiki tekstur dan menambah cita rasa
pangan. Margarin juga digunakan sebagai bahan pelapis misalnya pada
roti yang bersifat plastis dan akan segera mencair di dalam mulut
(Winarno, 1991 Dan Faridah, dkk, 2008).