BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menelaah apakah terdapat perbedaan
kemampuan dan peningkatan pemahaman konsep dan pemecahan masalah
matematis antara siswa yang mendapatkan pembelajaran matematika melalui
pendekatan keterampilan metakognitif dan siswa yang mendapatkan pembelajaran
matematika melalui pendekatan konvensional, sehingga penelitian ini merupakan
penelitian eksperimen. Sejalan hal tersebut, Russefendi (1998) mengemukakan
bahwa penelitian eksperimen adalah penelitian yang benar-benar untuk melihat
hubungan sebab akibat.
Penelitian dilakukan terhadap dua kelompok yaitu kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen adalah kelompok siswa yang
mendapatkan pembelajaran matematika melalui pendekatan keterampilan
metakognitif sedangkan kelompok kontrol adalah kelompok siswa yang diajarkan
dengan pembelajaran konvensional.
Desain penelitian berbentuk Pre-test Post-test Control Group Design
(Ruseffendi, 1994) sebagai berikut:
01 X 01
02 02
Keterangan
X : Perlakuan pembelajaran matematika melalui pendekatan keterampilan
metakognitif dengan menggunakan model advance organizer.
Ol: Pretes
O2: Postes
B. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Menurut Sugiyono (2008)
bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI
jurusan IPA SMA Negeri 4 Kendari tahun ajaran 2013-2014 yang terdiri dari 8 kelas.
Alasan pemilihan siswa kelas XI, karena siswa kelas VII tidak disibukkan oleh
persiapan ujian akhir (Ujian Nasional) seperti kelas XI , dan juga Kelas X telah
mendapatkan materi yang cukup sebagai siswa dalam kategori Sekolah Menengah
Atas dibandingkan dengan siswa kelas X yang masih baru masuk.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi
(Sugiyono, 2008). Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan teknik purporsive sampling. Teknik purposive sampling pada
penelitian ini adalah teknik pengambilan sampel secara sengaja dengan pertimbangan
peneliti adalah guru matematika di tempat penelitian yang kemampuan siswanya
dinyatakan homogen,
C. Variabel Penelitian
Data yang akan dikumpulkan berupa data mengenai skor tes kemampuan
matematika yang meliputi aspek-aspek pemahaman konsep matematika dan
pemecahan masalah matematis siswa, melalui pendekatan keterampilan metakognitif
. Oleh karena itu, variabel-variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan
variabel terikat. Adapun yang menjadi variabel bebas dari penelitian ini adalah
pembelajaran melalui pendekatan keterampilan metakognitif dan pembelajaran
konvensional, sedangkan variabel terikat (dependent variable) adalah kemampuan
pemahaman konsep dan kemampuan pemecahan masalah matematis.
D. Instrumen Penelitian
Untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep dan pemecahan masalah
matematis yang dimaksud diperlukan instrumen yang valid dan reliabel. Untuk itu
sebelum digunakan, diperlukan instrumen yang valid dan reliabel untuk menjaring
informasi yang diharapkan. Instrumen dalam penelitian ini terdiri dari tes dan non-tes.
Instrumen jenis tes adalah instrumen kemampuan pemahaman konsep dan
kemampuan pemecahan masalah matematis sedangkan instrumen jenis non-tes
adalah skala sikap siswa dan lembar observasi. Masing-masing jenis instrumen
tersebut diuraikan sebagai berikut:
1. Tes Kemampuan Pemahaman Konsep dan Pemecahan Masalah
Matematis
Tes untuk melihat kemampuan pemahaman konsep dan pemecahan masalah
matematis diberikan kepada siswa sebelum dan sesudah perlakuan terhadap dua
kelompok yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pemilihan bentuk soalnya berupa
tes uraian yang bentuk soalnya memuat aspek-aspek pemahaman konsep dan
pemecahan masalah matematis. Dipilihnya tes berbentuk uraian dimaksudkan agar
kemampuan siswa dalam menganalisis argumen serta kemampuan melakukan dan
mempertimbangkan induksi dalam proses menjawab soal-soal yang diberikan terlihat.
Penyusunannya diawali dengan pembuatan kisi-kisi soal yang mencakup sub pokok
bahasan, kemampuan yang diukur serta jumlah butir soal dan kemudian dilanjutkan
dengan pembuatan soal-soal beserta kunci jawaban dan aturan pemberian skor untuk
masing-masing butir soal. Dalam penelitian ini, tes tulis yang diberikan sebanyak
enam soal terdiri dari tiga soal pemahaman konsep dan tiga soal pemecahan masalah
matematis.
Pemberian skor terhadap jawaban dari kedua kemampuan ini berpedoman
pada:
a. Pemahaman konsep
Kriteria penilaian untuk aspek kemampuan pemahaman konsep dapat dilihat
pada tabel 3.1 berikut ini.
Tabel 3.1
Kriteria Penilaian Pemahaman Konsep (sumber )
No soal
IndikatorReaksi siswa terhadap soal Skor
1-5 Menyatakan ulang sebuah konsep
Salah mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui, ditanyakan
1
Dapat mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui, ditanyakan untuk memperoleh
2
bagian dari penyelesaianMengkalsifikasi objek-objek
Memilih strategi yang tidak relevan 1Memilih strategi pemecahan sesuai dengan prosedur tetapi jawaban masih salah
2
Memilih strategi pemecahan sesuai dengan prosedur dan jawaban masih benar
3
Member contoh dan non contoh
Tidak dapat menghubungkan antara fakta, data dan konsep yang didapat
1
Dapat menghubungkan antara fakta, data dan konsep yang didapat tetapi jawaban masih salah.
2
Dapat menghubungkan antara fakta, data dan konsep yang didapat jawaban dan jawaban benar.
3
Menyajikan contoh dalam berbagai representasi
Menyelesaikan masalah tetapi tidak menjelaskan dan memeriksa kebenaran jawaban
1
Menyelesaikan masalah serta dapat menjelaskan dan memeriksa kebenaran jawaban
2
Mengembangkan syarat perlu atau srat cukup
Menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur
Mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah
b. Pemecahan masalah
Kriteria penilaian untuk aspek kemampuan pemecahan masalah dapat dilihat
pada tabel 3.2 berikut.
Tabel 3.2
Kriteria penilaian pemecahan masalah Konsep (sumber ………..)
No soal
IndikatorReaksi siswa terhadap soal Skor
1-5
Pemahaman konsep
Salah mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui, ditanyakan
1
Dapat mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui, ditanyakan untuk memperoleh bagian dari penyelesaian
2
Pemilihan strategi pemecahan
Memilih strategi yang tidak relevan 1Memilih strategi pemecahan sesuai dengan prosedur tetapi jawaban masih salah
2
Memilih strategi pemecahan sesuai dengan prosedur dan jawaban masih benar
3
Keterkaitan antar konsep
Tidak dapat menghubungkan antara fakta, data dan konsep yang didapat
1
Dapat menghubungkan antara fakta, data dan konsep yang didapat tetapi jawaban masih salah.
2
Dapat menghubungkan antara fakta, data dan konsep yang didapat jawaban dan jawaban benar.
3
Kemampuan dalam menyelesaikan masalah
Menyelesaikan masalah tetapi tidak menjelaskan dan memeriksa kebenaran jawaban
1
Menyelesaikan masalah serta dapat menjelaskan dan memeriksa kebenaran jawaban
2
2. Analisis Reliabilitas Tes
Sesuai dengan bentuk soal tesnya yaitu tes bentuk uraian, maka untuk
menghitung koefisien reliabilitasnya menggunakan rurnus Alpha (Russefendi, 2005).
Rumusnya adalah :
r11=( k
k−1 )(1−∑ σ b2
σ t2 )
Keterangan :
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyak butir soal
∑ σb2
= jumlah variansi butir soal
σ t2
= variansi total
Tingkat reliabilitas dari soal uji coba kemampuan pemahaman dan penalaran
didasarkan pada klasifikasi Guilford (Ruseffendi, 1991) sebagai berikut:
Tabel 3,3
Klasifikasi Tingkat Reliabilitas
Besarnya r Tingkat Reliabilitas0,00 < r11 ≤ 0,20 Kecil
0,20 < r11 ≤ 0,40 Rendah
0,40 < r11 ≤ 0,60 Sedang
0,60 < r11 ≤ 0,80 Tinggi
0,80 < r11 ≤ 1,00 Sangat tinggi
3. Analisis Validitas Butir Soal
Suatu instrumen dikatakan valid bila suatu instrumen itu, untuk maksud dan •
kelompok tertentu, mengukur apa yang semestinya diukur, derajat ketetapannya
besar, validitasnya tinggi (Russefendi, 1998). Validitas suatu instrumen berkaitan
dengan untuk apa instrumen itu dibuat.
Untuk mengetahui tingkat validitas suatu instrumen (dalam hal ini validitas isi), dapat
digunakan koefisien korelasi dengan menggunakan rumus Product Moment dari
Pearson dengan rumus sebagai berikut:
r =
n∑ xy−(∑ x )(∑ y )√¿¿¿ ¿¿
Dengan :
r = koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y
n = banyaknya sampel
x = skor item
y = skor total
Interpretasi mengenai besarnya koefisien validitas seperti'pada tabel berikut:
Tabel 3.4
Interpretasi Koefisien Validitas
Koefisien Interpretasi
0,80< rxy ≤ 1,00 Sangat Tinggi
0,60< rxy ≤ 1,80 Tinggi
0,40< rxy ≤ 1,60 Cukup
0,20< rxy ≤ 1,40 Rendah
0,00< rxy ≤ 1,20 Kurang
E. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh adalah data yang berasal dari pretes dan postes aspek
pemahaman dan pemecahan masalah , setelah data terkumpul, kemudian data tersebut
dianalisis sebagai berikut:
1. Analisis Data Kuantitatif
Data kuantitatif berasal dari basil pretes dan postes dan gain ternormalisasi.
Dalam melakukan penskoran hasil pretes dan postes, jawaban diperiksa berdasarkan
strategi penyelesaian soal, langkah-langkah jawaban, serta, alasan-alasannya. Setelah
selesai penskoran, dilakukan analisis data gain.
a. Analisis Data Gain
Untuk mengetahui besarnya peningkatan kemampuan pemahaman konsep dan
pemecahan masalah matematis siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, maka
dilakukan analisis terhadap hasil pretes dan postes. Analisis dilakukan dengan
menggunakan gain ternormalisasi. Adapun rumus untuk gain ternormalisasi
menggunakan rata-rata (average normalized gain) oleh Hake (2007) yang dianggap
lebih efektif sebagai berikut:
<g> =
<%post>-<%pre>100%-<%pre>¿
¿
Keterangan:
<g> : gain temormalisasi rata-rata
<%pre> : persentase skor pretes rata-rata
<%post> : persentase skor postes rata-rata.
100% : Skor maksimum yang mungkin
Kriteria tingkat gain adalah:
g > 0,7 : tinggi
0,3 < g < 0,7 : sedang
g <- 0,3 : rendah
Data hasil pretes dan postes dan gain pada penelitian ini dianalisis dengan melakukan
pengujian menggunakan beberapa analisis statistik berikut:
b. Uji MANOVA (Multivariate Analysis of Variance)
MANOVA adalah salah satu analisis multivariat dan juga merupakan perluasan
Bari univariat yang dapat digunakan untuk memeriksa secara simultan hubungan
antara beberapa variabel bebas dengan skala pengukuran nominal atau ordinal dan
dinyatakan sebagai perlakuan dengan dua atau lebih variabel tak bebas yang
mempunyai skala pengukuran interval atau rasio dan dinyatakan sebagai variabel
independen.
Jika pada ANOVA akan diuji apakah terdapat perbedaan yang nyata pada satu
variabel dependen terhadap beberapa variabel independen, maka pada MANOVA
akan diuji apakah terdapat perbedaan yang nyata pada beberapa variabel dependen
terhadap lebih dari satu variabel independen (Hair, LE., Anderson, R.E., Tatham,
R.L., Black, W.C., 1998)..a
1). Asumsi-asumsi MANOVA
a). Uji Normalitas Multivariat
Pada analisis multivariat data harus berasal dari populasi yang berdistribusi
normal multivariat. Tujuan dari pengukuran normalitas adalah ingin mengetahui
apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Oleh
karena pada MANOVA jumlah variat lebih dari satu variat, maka pengukuran
normalitas adalah untuk multivariat. Namun, pada semua teknik analisis multivariat
tidak ada uji langsung untuk menguji kenormalan dari data multivariat. Untuk
menguji normal multivariat, dapat dilakukan dengan menggunakan uji normal' as dari
masing-masing variat secara terpisah. Jika masing-masing variat sudah berdistribusi
normal atau mendekati normal, maka gabungan dari semua variat dalam multivariat
akan berdistribusi normal. Dalam penelitian ini akan digunakan plot chi-square dari
distribusi chi-square dan jarak Mahalanobis yang merupakan pendekatan dari normal
univariat untuk memperlihatkan normal multivatiat pada data. Plot chi-square
tersebut dibuat dengan menggunakan software SPSS ver 17.0.
Langkah-langkah uji normal multivariat sebagai berikut:
a. Dari setiap data pengamatan hitung jarak Mahalanobis
Dt2 = ( X i−X )S−1 (X i−X ) ;i = 1 , 2 , . . .. , n
b. Jarak Mahalanobis (Di) disort (diturutkan) dari nilai yang terkecil ke
terbesar Di2 ¿ D2
2≤D32≤. ..≤Dn
2
c. Dari masing-masing jarak Mahalanobis Dt2, akan dihitung persentil
λ2( j−0,5) /n , dimana j merupakan nilai dari observasi 1,2,3…,n
d. Memplot jarak mahalanobis denganλ2 yang diperhatikan pada plot chi-
square :
Di2 ¿ D2
2≤D32≤. ..≤Dn
2
χ p2 ( 1−1
2n ) , χ p
2 ( 2−12
n ) , χ p2 ( 3−1
2n ) , .. .. χ p
2 ( n−12
n )Dimana secara berurutan mendekati garis lurus (Johnson, R.A, R.A dan
Wichern, D.W)
Secara individu (masing-masing), untuk menguji normalitas data skor tes
kemampun pemahaman konsep dan pemecahan masalah matematis menggunakan uji
normalitas Lilliefors (uji kecocokan Kolmogorov-Smirnov) yang diolah dengan
software SPSS 17.0 Statistics.
Langkah-langkah melakukan pengujian:
a. Tentukan nilai α (nilai α yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0,05)
b. Mengolah data yang diperoleh dengan menggunakan software SPSS 17.0
Statistics.
c. Perhatikan hasil "output" sebagai berikut:
Pendekatan Pembelajaran
Kolmogorov-Smirnov
Statistic Df Sig
………………………………….. ….. ….. …..
………………………………….. ….. ….. …..
d. Jika pada kolom sig. nilainya lebih dari 0,05 maka Ha diterima
b). Uji Homogenitas Multivariat
Statistik uji yang digunakan untuk mengetahui kehomogenan matriks varian-
kovarians dalam analisis multivariat adalah uji statistik Box-s M.
Langkah-langkah melakukan pengujian:
a. Menentukan hipotesis statistik kesa aan matriks varians-kovarians multivariat:
Ho : Σ1=Σ2
H1 : Σ1≠Σ2
(Timm, N. H, 1975)
Keterangan:
Σ1 : matriks varians-kovarians kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah
matematis kelompok eksperimen
Σ2 : matriks varians-kovarians kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah
matematis kelompok kontrol
b. Menentukan nilai α
Pada penelitian ini ditentukan nilai a sebesar 0,05 dengan kriteria uji terima Ho
jika nilai sig. > 0,05
c. Memilih statistik uji
Statistik uji yang digunakan adalah statistik uji Box-s M yang diolah dengan
software SPSS 17.0 Statistics.
Perhatikan hasil "output software SPSS 17.0 Statistics." sebagai berikut:
Box’s M
F
dfl
df2
Sig
…..
…..
…..
…..
…..
d. Perhatikan kolom sig
e. Jika nilai pada kolom sig > 0,05 maka H0 diterima
Untuk menguji homogenitas varians tes kemampuan pemahaman dan penalaran
matematis secara individu menggunakan uji statistik Levene’t Test.
Langkah-langkah melakukan pengujian:
a. Tentukan nilai α (nilai α yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0,05)
b. Mengolah data yang diperoleh dengan menggunakan software SPSS 17.0
Statistics.
c. Perhatikan basil "output" sebagai berikut:
Levene statistic df1 df2 Sig
….. Based on Mean ….. ….. ….. …..
….. Based on Mean ….. ….. ….. …..
d. Perhatikan kolom sig dan baris based on mean
e. Jika nilai pada kolom sig > 0,05 maka H0 diterima
2) Langkah-langkah Uji MANOVA
a) Menentukan hipotesis
Hipotesis 1
Ho : Tidak terdapat perbedaan antara kemampuan pemahaman konsep dan
pemecahan masalah matematis siswa secara bersama-sama pada pembelajaran
matematika melalui pendekatan keterampilan metakognitif dan pembelajaran
secara konvensional.
Hl : Terdapat perbedaan antara kemampuan pemahaman konsep dan
pemecahan masalah matematis siswa secara bersama-sama pada pembelajaran
matematika melalui pendekatan keterampilan metakognitif dan pembelajaran
secara konvensional.
Hipotesis 2
Ho : Tidak terdapat perbedaan antara peningkatan kemampuan pemahaman
konsep dan pemecahan masalah matematis siswa secara bersama-sama pada
pembelajaran matematika melalui pendekatan ketrampilan metakognitif dan
pembelajaran secara konvensional.
Hl : Terdapat perbedaan antara peningkatan kemampuan pemahaman konsep
dan pemecahan masalah matematis siswa secara bersama-sama pada
pembelajaran matematika melalui pendekatan ketrampilan metakognitif dan
pembelajaran secara konvensional.
Hipotesis statistik adalah:
H0 = (¿ μ21
μ11 )=(¿ μ22
μ12)
H1 = (¿ μ21
μ11 )#(¿ μ22
μ12)(Hair, J.E, Anderson, R.E Tatham, R.L, Black, W.C, 1998)
Keterangan:
(¿ μ21
μ11 ) = rata-rata kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah
matematis kelompok eksperimen
(¿ μ22
μ12) = rata-rata kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah matematis
kelompok kontrol
b) Menentukan nilai α
Pada penelitian ini ditentukan nilai α sebesar 0,05 dengan kriteria uji tolak
Ho jika nilai sig. < 0,05
c) Statistik uji yang digunakan yaitu uji Wilks, uji Roy, uji Lawley-Hotelling dan
uji Pillai yang diolah dengan software SPSS 17.0 Statistics. Perhatikan hasil
"output software SPSS 17.0 Statistics." sebagai berikut:
Multivariate Tests '
Kelas Pillars Trace ....
....
....
....
....
....
....
....
....
....Hotelling's Trace .... .... .... .... ....
Roy's Largest Root .... .... .... .... ....
d) Memilih statistik uji
e) Perhatikan kolom sig.
f) Jika nilai pada sig. < 0,05 maka Ho ditolak.
3). Uji Korelasi
Uji korelasi digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara kemampuan
pemahaman konsep dengan kemampuan pemecahan masasalah matematika
a). Langkah-langkah Uji Korelasi
1). Menentukan hipotesis
Hipotesis penelitian yang digunakan:
Hipotesis 3
H0 :
Tidak terdapat hubungan antara kemampuan pemahaman konsep dengan
kemampuan pemecahan masalah matematis pada siswa yang memperoleh
pembelajaran matematika melalui pendekatan ketrampilan metakognitif dan
pembelajaran secara konvensional.
Hl:
Terdapat hubungan antara kemampuan pemahaman konsep dengan
kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memperoleh
pembelajaran matematika melalui pendekatan ketrampilan metakognitif dan
pembelajaran secara konvensional.
Hipotesis yang akan diuji adalah:
Ho: ρ = 0
H1:ρ≠¿ ¿0
b) Menentukan nilai α
Pada penelitian ini ditentukan nilai α sebesar 0,05 dengan kriteria uji tolak
Ho jika thitung > - t1−1/2 α atau thitung,> t1−1/2 α )
c), Memilih statistik uji
Statistik uji yang digunakan yaitu statistik uji korelasi product moment
Pearson. Perhatikan hasil "output software SPSS 17.0 Statistics." sebagai
berikut:
Correlations
Kemampuan
Pemahaman
Kemampuan
Penalaran
Kemampuan Pemahaman Pearson Correlation
Konsep Sig. (2-tailed)
….. …..
…..
Kemampuan Penalaran Pearson Correlation
Matematis Sig. (2-tailed)
…..
…..
…..
…..
d), Perhatikan nilai Pearson Correlation
Nilai Pearson Correlation menunjukkan korelasi antara kemampuan
pemahaman konsep dan pemecahan masalah matematis.
Selanjutnya, melakukan pengujian statistik uji-t dengan menggunakan rumus:
t=r √ n−21−r2
e). Tolak H0 jika thitung > - thitung > - t1−1/2 α atau thitung,> t1−1/2 α (Ruseffendi, 1998)
2. Analisis Data Kualitatif
Data kualitatif adalah lembar observasi yang digunakan untuk
mengumpulkan semua data tentang aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran
matematika melalui pendekatan keterampilan metakognitif.
Lembar observasi digunakan untuk mengumpulkan semua data tentang
aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran matematika melalui pendekatan
ketrampilan metakognitif. Lembar observasi merupakan suatu alat pengamatan yang
digunakan untuk melihat dan mengukur aktivitas siswa dan guru dalam proses belajar
mengajar. Sejalan dengan hal tersebut, Maulana (Putri, 2006) menyatakan bahwa
observasi adalah suatu cara pengumpulan data yang menginventarisasikan data
tentang sikap siswa dalam belajarnya, sikap guru, serta interaksi antara guru dengan
siswa dan siswa dengan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Data yang
diperoleh diharapkan dapat menemukan hal-hal yang tidak teramati oleh peneliti
selama pembelajaran berlangsung. Data yang diperoleh diharapkan dapat menemukan
hal-hal yang tidak teramati oleh peneliti selama pembelajaran berlangsung. Adapun
yang menjadi observer pada penelitian ini adalah guru di SMA Negeri 4 Kendari.
E. Prosedur Penelitian
Prosedur yang akan ditempuh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Langkah-langkah Persiapan
a. Melakukan kajian kepustakaan terhadap teori-teori yang berkaitan dengan
pendekatan keterampilan metakognitif serta penerapannya dalam
pembelajaran matematika.
b. Menyiapkan rencana pembelajaran dan instrumen penelitian.
c. Memvalidasi instrumen dan merevisinya
2. Langkah-langkah Pelaksanaan Eksperimen
Memberikan pretes pemahaman konsep dan pemecahan masalah matematis
untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum diberikan pembelajaran
melalui pendekatan ketrampilan metakognitif dan pembelajaran konvensional
dilaksanakan.
a. Kedua kelas diberikan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
ketrampilan metakognitif pada kelas eksperimen dan pembelajaran
konvensional pada kelas kontrol.
b. Memberikan postes pada kedua kelas setelah pembelajaran berakhir. Hal ini
dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pemahaman konsep dan
pemecahan masalah matematis siswa.
c. Mengolah dan menganalisis data yang diperoleh setelah penelitian berakhir.