APLIKASI ONLINE BIDDING SYSTEM
SECARA REALTIME MENGGUNAKAN FIREBASE
BERBASIS WEBSITE
LAPORAN SKRIPSI
MUHAMMAD RIZKY PRATAMA SETIAWAN 4616010051
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2020
APLIKASI ONLINE BIDDING SYSTEM
SECARA REALTIME MENGGUNAKAN FIREBASE
BERBASIS WEBSITE
LAPORAN SKRIPSI
Dibuat untuk Melengkapi Syarat-Syarat yang Diperlukan untuk
Memperoleh Diploma Empat Politeknik
MUHAMMAD RIZKY PRATAMA SETIAWAN
4616010051
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2020
ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Skripsi/Tesis/Disertasi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber
baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
Nama : Muhammad Rizky Pratama Setiawan
NIM : 4616010051
Tanggal : 4 Juli 2020
Tanda Tangan :
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi diajukan oleh :
Nama : Muhammad Rizky Pratama Setiawan
NIM : 4616010051
Program Studi : Teknik Informatika
Judul Skripsi : Aplikasi Online Bidding System Secara Realtime
Menggunakan Firebase Berbasis Website
Telah diuji oleh tim penguji dalam Sidang Skripsi pada hari Selasa, Tanggal 21,
Bulan Juli, Tahun 2020 dan dinyatakan LULUS.
Disahkan oleh
Pembimbing I : Iklima Ermis Ismail, S.Kom, M.Kom. ( )
Penguji I : Euis Oktavianti, S.Si, M.Ti. ( )
Penguji II : Mauldy Laya , S.Kom, M.Kom. ( )
Penguji III : Anggi Mardiyono, S.Kom, M.Kom. ( )
iv
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT, karena atas berkat dan
rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Jual Beli dan
Lelang Online: Aplikasi Online Bidding System Secara Realtime Menggunakan
Firebase Berbasis Website. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu terutama kepada.
1. Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan nikmat sehat dan
akal agar penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik.
2. Orang tua dan keluarga penulis, yang telah memberikan bantuan dukungan
moral maupun material.
3. Iklima Ermis Ismail, S.Kom, M.Kom., selaku dosen pembimbing yang telah
menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan dan membimbing
penulis dengan sangat baik.
4. Bapak Biem Hadiedy, selaku narasumber dari pihak bersangkutan, yang
telah memberikan data-data terkait penelitian penulis dan memberikan
masukkan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat banyak
kekurangan, untuk itu penulis meminta kritik dan saran untuk menyempurnakan
laporan ini. Akhir kata, penulis berharap semoga hasil penelitian ini dapat
membawa manfaat baik bagi penulis maupun orang lain.
Tangerang Selatan, 4 Juli 2020
Muhammad Rizky Pratama Setiawan
v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
SKRIPSI UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademik Politeknik Negeri Jakarta, saya yang bertanda tangan di
bawah ini :
Nama : Muhammad Rizky Pratama Setiawan
NIM : 4616010051
Program Studi : Teknik Informatika
Jurusan : Teknik Informatika dan Komputer
Jenis Karya : Skripsi/Tesis/Disertasi/Karya Ilmiah
Lainnya*:……………
demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Politeknik Negeri Jakarta Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive
Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :
Jual Beli dan Lelang Online
Aplikasi Online Bidding System Secara Realtime Menggunakan Firebase Berbasis
Website
beserta perangkat yang (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif
ini Politeknik Negeri Jakarta berhak menyimpan, mengalihmedia/format-kan,
mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan memublikasikan
skripsi saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan
sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Ciputat, Tangerang Selatan Pada tanggal : 4 Juli 2020
Yang menyatakan
(Muhammad Rizky Pratama Setiawan)
*Karya ilmiah: karya akhir
vi Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Aplikasi Online Bidding System
Secara Realtime Menggunakan Firebase Berbasis Website
ABSTRAK
Jual beli merupakan salah satu bentuk interaksi sosial antar masyarakat. Dengan adanya
aktivitas jual beli, seseorang dapat memenuhi kebutuhan dalam beraktivitas sehari-hari,
Lelang sendiri tercipta untuk memaksimalkan tujuan dari aktivitas jual beli, dengan
adanya sistem lelang barang yang ingin diperjualbelikan memiliki peluang lebih besar
untuk dipergunakan manfaatnya. Saat ini, kebanyakan kendaraan merupakan kebutuhan
pokok sebagai alat transportasi memudahkan kegiatan sehari-hari. Mobil adalah contoh
kendaraan yang sangat dibutuhkan, kendaraan yang sangat berguna dengan kapasitas
penumpang lebih dari satu. Dalam penelitian ini dilakukan pembuatan aplikasi sebagai
platform antara orang yang ingin melakukan lelang mobil dengan cara memfasilitasi user
untuk mengikuti proses lelang yang dilakukan oleh balai lelang. User dapat memantau
proses lelang secara realtime dari manapun dan kapanpun ketika lelang sedang
berlangsung. Dengan adanya interaksi antara user dan balai lelang dengan aplikasi ini,
maka diharapkan tujuan yang hendak tercapai oleh user dapat diperoleh dengan mudah.
Oleh karena itu diperlukan wadah digital yang dapat menampung dan memfasilitasi
kebutuhan dari berbagai pihak terkait dengan proses transaksi pelelangan agar dapat
digunakan kapanpun dan dimanapun.
Kata kunci: jual beli, lelang, mobil, realtime
vii Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
DAFTAR ISI
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ..................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................iii
KATA PENGANTAR ............................................................................................ iv
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................................................... v
ABSTRAK .............................................................................................................. vi
DAFTAR ISI .......................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ........................................................................................... 2
1.3 Batasan Masalah................................................................................................. 3
1.4 Tujuan dan Manfaat ........................................................................................... 3
1.5 Metode Penyelesaian Masalah ........................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 5
2.1. Lelang ................................................................................................................ 5
2.2. Balai Lelang ...................................................................................................... 6
2.3. Website .............................................................................................................. 8
2.4. PHP .................................................................................................................. 8
2.5. Database ............................................................................................................ 8
2.6. MySQL .............................................................................................................. 9
2.7. Framework Laravel ........................................................................................... 9
2.8. REST (Representational State Transfer) ........................................................... 9
2.9. JSON ............................................................................................................... 10
2.10. Realtime ........................................................................................................ 10
2.11. Firebase ......................................................................................................... 10
2.12. Waterfall ........................................................................................................ 11
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI .................................................... 13
3.1 Perancangan Sistem ......................................................................................... 13
3.1.1 Deskripsi Program Aplikasi .......................................................................... 13
viii Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
3.1.2 Cara Kerja Program Aplikasi ........................................................................ 14
3.1.3 Rancangan Program Aplikasi ........................................................................ 15
3.2 Realisasi ........................................................................................................... 31
3.2.1 Service SendResponse.php ............................................................................ 31
3.2.2 Halaman Login .............................................................................................. 32
3.2.3 Halaman Utama ............................................................................................. 35
3.2.4 Halaman E-auction........................................................................................ 40
3.2.5 Halaman Konduktor (Controlling E-auction) ............................................... 46
BAB IV PEMBAHASAN ...................................................................................... 52
4.1 Pengujian .......................................................................................................... 52
4.2 Deskripsi Pengujian ......................................................................................... 52
4.3 Prosedur Pengujian .......................................................................................... 52
4.4 Data Hasil Pengujian ........................................................................................ 55
4.5 Evaluasi Hasil Pengujian.................................................................................. 68
BAB V PENUTUP................................................................................................. 70
5.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 70
5.2 Saran ................................................................................................................. 70
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 71
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................... 72
ix Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kendala Aplikasi E-auction yang Sudah Ada ............................................ 2
Tabel 2. Deskripsi Requirement dan Aktor............................................................ 15
Tabel 3. Rencana Pengujian ................................................................................... 52
Tabel 4. Hasil Pengujian Authentikasi ................................................................... 55
Tabel 5. Hasil Pengujian Page Car pada Dashboard .............................................. 57
Tabel 6. Hasil Pengujian Page Auction pada Dashboard ....................................... 58
Tabel 7. Hasil Pengujian Page Customer pada Dashboard .................................... 60
Tabel 8. Hasil Pengujian Halaman Utama ............................................................. 61
Tabel 9. Hasil Pengujian Halaman Profile ............................................................. 63
Tabel 10. Hasil Pengujian Halaman E-auction ...................................................... 63
Tabel 11. Hasil Pengujian Halaman Konduktor .................................................... 64
Tabel 12 Hasil Pengujian Execution Time Aplikasi Menggunakan Firebase dan
Socket ..................................................................................................................... 68
x Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. 1 Metode Waterfall................................................................................. 4
Gambar 3. 1 Flow Chart Aplikasi .......................................................................... 14
Gambar 3. 2 Use Case Aplikasi E-auction ............................................................ 17
Gambar 3. 3 Activity Diagram Login ..................................................................... 19
Gambar 3. 4 Activity Diagram Register ................................................................. 19
Gambar 3. 5 Activity Diagram Register Balai Lelang ........................................... 20
Gambar 3. 6 Activity Diagram List Unit / Auction Schedule ................................. 20
Gambar 3. 7 Activity Diagram Create Unit / Auction Schedule ............................ 21
Gambar 3. 8 Activity Diagram View Detail Data Unit / Auction Schedule ........... 22
Gambar 3. 9 Edit Data Unit / Auction Schedule..................................................... 22
Gambar 3. 10 Delete Data Unit / Auction Schedule ............................................... 23
Gambar 3. 11 Activity Diagram Topup Deposit .................................................... 24
Gambar 3. 12 Unggah Bukti Pembayaran.............................................................. 25
Gambar 3. 13 Join E-auction ................................................................................. 26
Gambar 3. 14 Activity Diagram Bidding ............................................................... 27
Gambar 3. 15 Activity Diagram Controlling E-auction ......................................... 29
Gambar 3. 16 Class Diagram E-auction ................................................................ 30
Gambar 3. 17 Struktur Collection Firebase ........................................................... 30
Gambar 3. 18 Source Code Service SendResponse Success ................................. 31
Gambar 3. 19 Source Code Service SendResponse Fail ........................................ 32
Gambar 3. 20 Source Code Service SendResponse StandardResponse ................. 32
Gambar 3. 21 Halaman login ................................................................................. 32
Gambar 3. 22 Source Code Function Login pada Backend ................................... 33
Gambar 3. 23 Source Code Function Login pada Frontend .................................. 34
Gambar 3. 24 Halaman Utama ............................................................................... 35
Gambar 3. 25 Inisialisasi Value Variable .............................................................. 36
Gambar 3. 26 Source Code Get Auction Next List ................................................. 36
Gambar 3. 27 Source Code API Get Lelang Selanjutnya List ............................... 36
Gambar 3. 28 Function isEmpty pada EmptyChecker .......................................... 37
Gambar 3. 29 Source Code Get Auction Today List .............................................. 37
Gambar 3. 30 Source Code API Get Auction Today List ....................................... 38
Gambar 3. 31 Function isDataEmpty pada EmptyChecker ................................... 38
Gambar 3. 32 Popup Modal Daftar Lelang ............................................................ 38
Gambar 3. 33 Source Code Add Auction Participant ............................................ 39
Gambar 3. 34 Source Code API Add Auction Participant ..................................... 39
Gambar 3. 35 Added Auction Schedule .................................................................. 40
Gambar 3. 36 Halaman Proses E-auction Sebelum Dimulai ................................. 40
xi Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3. 37 Halaman Proses E-auction Setelah Dimulai ................................... 41
Gambar 3. 38 Proses Bidding ................................................................................. 41
Gambar 3. 39 Proses Bidding (Floor Lead) ........................................................... 42
Gambar 3. 40 Inisialisasi Variable Firebase Data .................................................. 42
Gambar 3. 41 Source Code Get Active Auction ..................................................... 43
Gambar 3. 42 Source Code Store Auction Schedule ID ......................................... 43
Gambar 3. 43 Source Code Get Active Lot Information ........................................ 44
Gambar 3. 44 Source Code Get Firebase Collection by Auction Schedule ID ...... 44
Gambar 3. 45 Source Code Store Bid to Firebase .................................................. 45
Gambar 3. 46 Source Code Store Bid Log to Firebase .......................................... 45
Gambar 3. 47 Source Code API Load Lot ............................................................. 46
Gambar 3. 48 Halaman Konduktor ........................................................................ 46
Gambar 3. 49 Source Code API Auction Lot List .................................................. 47
Gambar 3. 50 Source Code Start Lot ..................................................................... 47
Gambar 3. 51 Source Code API Start Lot ............................................................. 48
Gambar 3. 52 Source Code Inisialisasi Collection Firebase .................................. 48
Gambar 3. 53 Proses E-auction .............................................................................. 49
Gambar 3. 54 Source Code API Finish Lot ........................................................... 50
Gambar 3. 55 Tampilan Ketika Mengakhiri Lelang .............................................. 50
Gambar 3. 56 Source Code API Auction Finish .................................................... 51
Gambar 3. 57 Source Code Return User Deposit .................................................. 51
Gambar 4. 1 Grafik Performa Firebase .................................................................. 66
Gambar 4. 2 Peta Persebaran User ......................................................................... 67
Gambar 4. 3 Execution Time Bidding Process ...................................................... 67
Gambar 4. 4 Execution Time Retrieve Active Unit ............................................... 68
xii Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Naskah Wawancara ............................................................................ 70
Lampiran 2 Surat Keterangan Wawancara ............................................................ 72
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sistem lelang merupakan salah satu aktivitas jual beli. Sistem ini memuat kegiatan
dimana pihak penjual ingin memindahtangankan barang kepemilikan kepada calon-
calon pembeli dengan tidak mematok harga pas untuk barang tersebut, melainkan
pihak penjual hanya akan menaruh harga awal dan proses lelang tersebut yang
menentukan pihak yang layak untuk menjadi pembeli dengan harga yang telah
disepakati.
Proses lelang yang banyak dilakukan pada saat ini secara konvensional, masih
banyak ditemukan beberapa kendala dalam penyelenggaraannya. Kendala tersebut
bagi pihak calon pembeli adalah seperti kurang tepatnya kesesuaian waktu lelang
yang diselenggarakan dengan kesanggupan waktu yang dimiliki olehnya sendiri.
Cara lelang konvensional juga membutuhkan usaha yang cukup besar bagi pihak
penyelenggara atau dalam hal ini balai lelang terkait tempat, waktu, dan teknis
pelaksanaan berjalannya proses lelang. Kendala diperoleh dari hasil wawancara
dengan narasumber yang terdapat pada lampiran 1.
E-auction adalah proses kegiatan lelang yang terjadi secara virtual, yang berarti
dapat diakses oleh para calon pembeli dan pihak penyelenggara lelang tanpa
membutuhkan tempat tertentu seperti halnya lelang konvensional. Hasil wawancara
penulis dengan narasumber yang sudah berpengalaman dengan dunia perlelangan
khususnya e-auction dengan unit berupa mobil menunjukkan bahwa sistem yang
sudah ada saat ini belum dapat memenuhi kebutuhan user yang terlibat atas kegiatan
e-auction tersebut.
Hasil analisis dan wawancara yang dilakukan dengan narasumber serta dengan
melakukan observasi pada website lelang yang sudah ada membuahkan beberapa
informasi kendala yang ditemukan pada aplikasi yang sudah ada yaitu Online Bid
JBA (https://www.jba.co.id/), iBid Astra (https://www.ibid.astra.co.id/), dan
Legoas (https://www.legoas.co.id/) tercantum pada tabel 1.
2
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Tabel 1. Kendala Aplikasi E-auction yang Sudah Ada
Kategori JBA iBid Legoas
Data Data unit lelang
masih terdapat
banyak yang belum
memiliki grade
Data unit lelang
masih terdapat
banyak yang belum
memiliki grade
Parameter grading
kendaraan minim
(hanya 1 aspek), detail
kendaraan kurang
jelas
Proses Live
Auction
Menggunakan
Socket, memiliki
delay untuk user
online sebesar 3-4
detik
Delay berkisar 3-5
detik saat e-auction
Alur proses e-auction
tidak jelas, tidak ada
panduan serta tata
cara mengikuti e-
auction
Dapat dilihat bahwa masih banyak terdapat kendala dari sistem yang sudah ada
ketika melakukan proses e-auction menggunakan Socket, sehingga menimbulkan
delay berkisar antara 3-5 detik dan mengganggu experience user saat mengikuti
lelang. Firebase dapat digunakan sebagai alternatif pengganti dari Socket yang juga
dapat meng-handle realtime processing dan transfering data. Firebase memiliki
kelebihan ketimbang Socket dalam penggunaannya karena menggunakan konsep
tree tidak seperti Socket yang masih menggunakan konsep row and column pada
tabel.
Dari permasalahan dan data yang didapat maka penulis memiliki konsep untuk
menyempurnakan sistem e-auction dengan data mobil yang masuk ke jadwal lelang
harus memiliki grading untuk meyakinkan pihak calon pembeli, dan proses e-
auction secara realtime menggunakan Firebase sehingga meningkatkan
responsibility system kepada user dan meningkatkan pengalaman bertransaksi.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka perumusan masalah
dalam pembuatan sistem ini adalah “Bagaimana membangun aplikasi lelang online
(e-auction) menggunakan Firebase?”.
3
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam pengerjaan skripsi ini antara lain:
a. Unit yang terlibat dalam proses lelang adalah mobil.
b. Proses lelang yang dapat diikuti user dalam satu waktu dibatasi sebanyak dua
proses lelang.
c. Sistem menyediakan deksripsi dari unit mobil sebagai pertimbangan bagi
pihak calon pembeli.
d. Bahasa yang digunakan dalam aplikasi adalah Bahasa Indonesia.
e. Zona waktu yang digunakan adalah Waktu Indonesia Barat (WIB) atau
GMT+7.
f. Sistem tidak menangani proses distribusi hasil lelang.
1.4 Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari skripsi ini adalah membangun aplikasi lelang online (e-auction)
menggunakan Firebase. Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari pembuatan
sistem ini tersebut antara lain:
a. Mempermudah user calon pembeli dapat melakukan lelang secara online,
tanpa harus datang ke tempat pelelanang.
b. Unit mobil memiliki probabilitas lebih tinggi untuk berpindahtangan karena
data yang lengkap.
c. Unit mobil yang tersedia pada proses pelelangan telah melewati tahap
penilaian (grading).
d. User balai lelang lebih tertib mengikuti jalannya proses lelang sesuai
prosedur.
1.5 Metode Penyelesaian Masalah
Metode penelitian yang digunakan dalam pengerjaan Proyek Akhir ini adalah
metodologi Software Development Life Cycle (SDLC). Dan model yang digunakan
menggunakan model Waterfall karena model ini bersifat sistematis dan berurutan.
Sehingga akan lebih memudahkan proses pengerjaan. Metode penguimpulan data
diperoleh dari hasil wawancara dengan narasumber yang telah menguasai
bidangnya dan memahami sistematik dari proses e-auction yang sudah berjalan.
4
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Dari data wawancara maka dapat diperoleh kebutuhan-kebutuhan akan sistem akan
terbentuknya aplikasi e-auction yang lebih baik.
Gambar 1. 1 Metode Waterfall
(Sumber: Tristianto, 2018)
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Lelang
Pengertian lelang menurut ketentuan Pasal 1 Peraturan Lelang 1908 No. 189 adalah
setiap penjualan barang di muka umum dengan cara penawaran harga secara lisan
dan atau tertulis melalui usaha mengumpulkan peminat/peserta lelang dan Pasal 1a
menentukan Penjualan Umum atau Lelang harus dilakukan oleh atau dihadapan
seorang Pejabat Lelang (Prasetyo, 2015).
Sedangkan menurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 93/PMK.06/2010 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Lelang, pengertian lelang adalah penjualan barang yang
terbuka untuk umum dengan penawaran harga secara tertulis dan/atau lisan yang
semakin meningkat atau menurun untuk mencapai harga tertinggi yang didahului
dengan pengumuman lelang. Dari kedua pengertian lelang tersebut di atas, terdapat
beberapa unsur dalam lelang (Prasetyo, 2015) :
a. Penjualan barang kepada umum yang dilakukan di muka umum;
b. Di dahului dengan pengumuman lelang/mengumpulkan peminat/peserta
lelang;
c. Dilaksanakan oleh dan atau dihadapan Pejabat Lelang dan olehnya dibuatkan
Risalah Lelang;
d. Dilakukan dengan penawaran atau pembentukan harga yang khas dan bersifat
kompetitif.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, dapat dikemukakan 5 (lima) unsur yang
harus dipenuhi di dalam pengertian lelang, antara lain (Prasetyo, 2015) :
a. Lelang adalah suatu sarana dalam melakukan bentuk penjualan atas sesuatu
barang;
b. Harga yang diperoleh bersifat kompetitif karena cara penawaran harga
dilakukan secara khusus, yaitu dengan cara penawaran harga secara lisan dan
naik-naik atau turun-turun dan/atau secara tertulis dan tertutup tanpa memberi
prioritas pada pihak manapun untuk membeli.;
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
c. Pembeli tidak dapat ditunjuk sebelumnya, kecuali kepada calon peminat
pembeli lelang dengan penawaran tertinggi yang telah melampaui harga limit
dapat ditunjuk sebagai pemenang/pembeli.;
d. Memenuhi unsur publisitas, karena lelang adalah penjualan yang bersifat
transparan;
e. Dilaksanakan pada suatu saat dan tempat tertentu sehingga bersifat cepat,
efisien, dan efektif.
2.2. Balai Lelang
Balai lelang adalah badan hukum indonesia berbentuk perseroan terbatas (PT) yang
khusus didirikan untuk melakukan kegiatan usaha di bidang lelang. Balai lelang
dapat didirikan oleh swasta nasional, patungan swasta nasional dengan swasta
asing, atau patungan BUMN/D dengan swasta nasional atau swasta asing. Wilayah
kerja balai lelang sesuai dengan tempat kedudukannya dimana Balai Lelang
tersebut didirikan. Dalam melakukan kegiatan usahanya, balai lelang dilarang
(Shofiya, 2015) :
a. Memungut biaya apapun dari pembeli dan pemilik barang diluar ketentuan
peraturan perundang-perundangan;
b. Menjual selain dengan cara lelang terhadap barang yang di kuasakan
kepadanya untuk dijual secara lelang;
c. Melaksanakan lelang tidak di hadapan pejabat lelang;
d. Melaksanakan lelang eksekusi dan/atau lelang non eksekusi wajib;
e. Membeli sendiri baik secara langsung maupun tidak langsung barang yang
dikuasakan kepadanya yang dijual secara lelang.
Selain itu, balai lelang juga mempunyai hak dan kewajiban. Dalam melakukan
kegiatan usahanya, balai lelang berhak (Shofiya, 2015) :
a. Mengadakan perjanjian dengan pemilik barang untuk melaksanakan jasa
pralelang;
b. Mengadakan kesepakatan dengan pembeli barang untuk melaksanakan jasa
pascalelang;
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
c. Menerima imbalan jasa pralelang dan/atau pascalelang yang diperjanjikan
atau disepakati;
d. Mengadakan perjanjian perdata dengan Pejabat Lelang Kelas II untuk
melaksanakan jasa pelaksanaan lelang;
e. Menentukan cara penawaran lelang;
f. Menerima salinan risalah lelang dari Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan
Lelang (KPKNL)/ Pejabat Lelang Kelas II;
g. Mengusulkan pemandu lelang.
Sedangkan dalam melakukan kegiatan usahanya, balai lelang juga mempunyai
kewajiban, yaitu (Shofiya, 2015) :
a. Membayar imbalan jasa Pejabat Lelang Kelas II sesuai ketentuan (besaran
upah persepsi sebesar 1% dari harga lelang atau paling sedikit
Rp.1.000.000,00 (satu juta rupiah);
b. Menyerahkan bukti pembayaran uang jaminan penawaran lelang dari peserta
lelang dan salinan rekening koran balai lelang kepada pejabat lelang yang
melaksanakan lelang;
c. Mengembalikan uang jaminan penawaran lelang tanpa potongan kepada
peserta lelang yang tidak disahkan sebagai pembeli;
d. Menyetorkan bea lelang ke kas negara paling lama satu hari kerja setelah
harga lelang dibayar oleh pembeli;
e. Menyetorkan uang jaminan penawaran lelang dari pembeli yang wanprestasi
kepada yang berhak sesuai dengan perjanjian, dalam hal lelang dilaksanakan
oleh pejabat lelang kelas II;
f. Menyetorkan uang jaminan penawaran lelang dari pembeli yang wanprestasi
sebesar 50% (lima puluh persen) ke kas negara dalam waktu 1 (satu) hari kerja
setelah pembatalan penunjukan pembeli oleh pejabat lelang dan sebesar 50%
(lima puluh persen) kepada yang berhak sesuai dengan perjanjian, dalam hal
lelang dilaksanakan oleh pejabat lelang kelas I;
g. Menyerahkan bukti pelunasan harga lelang berupa kuitansi, bukti
setor/transfer, salinan rekening koran balai lelang yang mencantumkan data
pelunasan harga lelang, bukti setor bea lelang, PPh final atas pengalihan hak
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
atas tanah dan/atau bangunan, kepada pejabat lelang pada saat meminta
salinan risalah lelang;
h. Menyerahkan kutipan risalah lelang dan kuitansi pembayaran lelang kepada
pembeli setelah kewajiban pembeli dipenuhi;
i. Menyerahkan barang dan dokumen kepemilikan objek lelang kepada pembeli
setelah kewajiban pembeli dipenuhi;
j. Menyerahkan hasil bersih lelang kepada pemilik barang paling lama 3 (tiga)
hari kerja setelah pembayaran diterima.
2.3. Website
Website atau situs memiliki arti kumpulan halaman yang menampilkan informasi
data berupa teks, gambar diam atau gerak, animasi suara, video dan/atau gabungan
dari semuanya. Website dapat bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu
rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing–masing dihubungkan
dengan jaringan–jaringan halaman (Farizi, 2017).
2.4. PHP
PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk
membuat halaman web yang dinamis. Maksud dari server-side scripting adalah
sintaks dan perintah-perintah yang diberikan akan sepenuhnya akan dijalankan
diserver tetapi disertakan pada dokumen HTML. Pembuatan web ini merupakan
kombinasi antara PHP sendiri sebagai bahasa pemrograman dan HTML sebagai
pembangun halaman web (Farizi, 2017).
2.5. Database
Database sering didefinisikan sebagai kumpulan data yang terkait. Secara teknis,
yang berada dalam sebuah database adalah kumpulan table. Tujuan utama
pembuatan database adalah untuk memudahkan dalam mengakses data. Data dapat
ditambahkan, dihapus, atau dibaca dengan relatif mudah dan cepat. Saat ini tersedia
banyak perangkat lunak yang ditujukan untuk mengelola database (Farizi, 2017).
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
2.6. MySQL
MySQL adalah multiuser database yang menggunakan bahasa Structured Query
Language (SQL). MySQL dalam operasi client server melibatkan server daemon
MySQL disisi server dan berbagai macam program serta library yang berjalan disisi
client.MySQL mampu mengangani data yang cukup besar. Perusahaan yang
mengembangkan MySQL yaitu TEX, mengaku mampu menyimpan data lebih dari
40 database, 10.000 tabel, dan sekitar 7.000.000 baristotalnya kurang lebih 100
Gigabyte data (Farizi, 2017).
2.7. Framework Laravel
Laravel adalah kerangka kerja PHP yang dirilis dibawah lisensi MIT, memiliki
konsep MVC (Model View Controller). Laravel dirancang untuk meningkatkan
kualitas perangkat lunak dengan mengurangi biaya pengembangan awal dan biaya
maintenance, dan untuk meningkatkan pengalaman bekerja dengan aplikasi dengan
menyediakan sintaks yang ekspresif, jelas dan menghemat waktu. Laravel
merupakan framework yang menekankan pada kesederhanaan dan fleksibilitas pada
desainnya. Laravel dilengkapi command line tool yang bernama “artisan” yang bisa
digunakan untuk packaging bundle dan instalasi bundle (Rohman, 2018).
2.8. REST (Representational State Transfer)
Menurut Fielding (2000), REST adalah arsitektur standar web yang menggunakan
protokol HTTP dalam komunikasi data. Arsitektur tersebut didirikan berdasarkan
sumber data dimana masing-masing komponen merupakan sumber data. Sumber
data diakses oleh antarmuka yang sama dengan menggunakan metode standar
HTTP.
REST menggunakan protokol HTTP yang bersifat stateless. Perintah HTTP yang
bisa digunakan adalah fungsi GET, POST, PUT atau DELETE. Hasil yang
dikirimkan dari server biasanya dalam bentuk format XML atau JSON sederhana
tanpa ada protokol pemaketan data, sehingga informasi yang diterima lebih mudah
dibaca dan diparsing pada sisi client (Boonchuay, 2017).
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
2.9. JSON
Javascript Object Notation (JSON) adalah sebuah general-purpose data encoding
format yang populer. Penerapan JSON telah banyak digunakan pada database dan
web service. Struktur dokumen JSON secara opsional dapat dibatasi berdasarkan
skema yang terdiri atas dua hal yakni map (pemetaan struktur nilai berdasarkan
klasifikasi jenisnya) dan list (pengelompokan nilai berdasarkan klasifikasi jenisnya)
(Kleppmann dan Alastair, 2017).
2.10. Realtime
Realtime system dapat didefinisikan sebagai sebuah sistem yang tidak hanya
berorientasi terhadap hasil (output) yang dikeluarkan tapi di sana juga sistem
dituntut untuk dapat bekerja dengan baik dalam kebutuhan waktu tertentu. Di dalam
realtime system, waktu merupakan faktor yang sangat penting untuk diperhatikan.
Faktor waktu menjadi sesuatu yang sangat kritis dan sebagai tolak ukur baik-
tidaknya kinerja keseluruhan sistem tersebut. Akan tetapi, ada satu hal yang perlu
diingat, realtime system tidak sama dengan fast-system (Winarno Sugeng,Jazi Eko
Istiyanto,Khabib Mustofa, 2015).
Fast-system adalah sistem yang bekerja dalam waktu yang sesingkat-singkatnya
yang dalam artian semakin cepat output yang dihasilkan oleh sistem tersebut berarti
semakin baik kinerjanya. Berbeda dengan fast-system, realtime system bekerja
dalam periode dan waktu deadline tertentu sehingga belum tentu semakin cepat
output yang dihasilkan berarti menunjukkan sistem tersebut bekerja dengan baik.
Adapun contoh dari realtime system adalah sistem perbankan, sistem pengontrol
pesawat udara, sistem otomasi pabrik, dan sebagainya (Winarno Sugeng,Jazi Eko
Istiyanto,Khabib Mustofa, 2015).
2.11. Firebase
Firebase memiliki produk utama, yaitu menyediakan database realtime dan
backend sebagai layanan (Backend as a Service). Layanan ini menyediakan
pengembang aplikasi API yang memungkinkan aplikasi data yang akan
disinkronisasi di klien dan disimpan di cloud Firebase ini. Firebase menyediakan
library untuk berbagai client platform yang memungkinkan integrasi dengan
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Android, iOS, JavaScript, Java, Objective-C dan Node aplikasi Js dan dapat juga
disebut sebagai layanan DbaaS (Database as a Service) dengan konsep realtime.
Firebase digunakan untuk mempermudah dalam penambahan fitur-fitur yang akan
dibangun oleh developer (Wahyujati, 2017).
Semua data Firebase Realtime Database disimpan sebagai objek JSON. Bisa
dianggap basis data sebagai JSON tree yang di-host di awan. Tidak seperti basis
data SQL, tidak ada tabel atau rekaman. Ketika ditambahkan ke JSON tree, data
akan menjadi simpul dalam struktur JSON yang ada. Meskipun basis data
menggunakan JSON tree, data yang tersimpan dalam basis data bisa diwakili
sebagai tipe bawaan tertentu yang sesuai dengan tipe JSON yang tersedia untuk
membantu anda menulis lebih banyak kode yang bisa dipertahankan (Wahyujati,
2017).
2.12. Waterfall
Metode Waterfall adalah suatu proses pengembangan perangkat lunak berurutan, di
mana kemajuan dipandang sebagai terus mengalir ke bawah (seperti air terjun)
melewati fase-fase perencanaan, pemodelan, implementasi (konstruksi), dan
pengujian. Dalam pengembangannya metode waterfall memiliki beberapa tahapan
yang runtut: requirement (analisis kebutuhan), desain sistem (system design),
Coding & Testing, Penerapan Program, pemeliharaan (Tristianto, 2018).
a. Requirement (analisis kebutuhan).
Dalam langakah ini merupakan analisa terhadap kebutuhan sistem. Pengumpulan
data dalam tahap ini bisa melakukan sebuah penelitian, wawancara atau studi
literatur. Seseorang sistem analisis akan menggali informasi sebanyak-banyaknya
dari user sehingga akan tercipta sebuah sistem komputer yang bisa melakukan
tugas-tugas yang diinginkan oleh user tersebut. Tahapan ini akan menghasilkan
dokumen user requirement atau bisa dikatakan sebagai data yang berhubungan
dengan keinginan user dalam pembuatan sistem. Jurnal Teknologi Informasi ESIT,
dokumen inilah yang akan menjadi acuan sistem analis untuk menterjemahkan
kedalam bahasa pemrograman.
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
b. Desain Sistem
Proses design akan menterjemahkan syarat kebutuhan kesebuah perancangan
perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat koding. Proses ini
berfokus pada : struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan
detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang
disebut software requirement. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer
untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya.
c. Coding & Testing (penulisan sinkode program / implemention)
Coding merupakan penerjemahan design dalam bahasa yang bisa dikenali oleh
komputer.Dilakukan oleh programmer yang akan meterjemahkan transaksi yang
diminta oleh user. Tahapan inilah yang merupakan tahapan secara nyata dalam
mengerjakan suatu sistem.Dalam artian penggunaan komputer akan dimaksimalkan
dalam tahapan ini. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing
terhadap sistem yang telah dibuat tadi. Tujuan testing adalah menemukan
kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut dan kemudian bisa diperbaiki.
d. Penerapan / Pengujian Program (Integration & Testing)
Tahapan ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah sistem. Setelah
melakukan analisa, design dan pengkodean maka sistem yang sudah jadikan
digunakan oleh user.
e. Pemeliharaan (Operation & Maintenance)
Perangkat lunak yang susah disampaikan kepada pelanggan pasti akan mengalami
perubahan. Perubahan tersebut bisa karena mengalami kesalahan karena perangkat
lunak harus menyesuaikan dengan lingkungan (periperal atau sistem operasi baru)
baru, atau karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional.
13
BAB III
PERANCANGAN DAN REALISASI
3.1 Perancangan Sistem
Proses perancangan sistem dan realisasi dari aplikasi e-auction ini menggunakan
framework Nuxt.js untuk aplikasi proses pelelangan dan tampilan bagi segi user
biasa, menggunakan framework Laravel untuk dashboard admin balai lelang serta
server-side, serta menggunakan Firebase untuk melakukan transfer data secara
realtime. Sistem ini dikembangan dengan metode air terjun atau lebih dikenal
dengan metode Waterfall. Metode Waterfall ini memiliki beberapa pendekatan
terstruktur mulai dari analisis kebutuhan, desain sistem, pengkodean, dan
pengujian. Bab ini akan menjelaskan tentang deskripsi aplikasi, cara kerja aplikasi,
dan penjabaran dari pendekatan metode waterfall.
3.1.1 Deskripsi Program Aplikasi
Aplikasi ini memfasilitasi user calon pembeli dapat mengikuti kegiatan lelang
secara realtime dimanapun sesuai dengan jadwal lelang yang telah dikelola
sebelumnya oleh balai lelang, unit mobil yang dilelangkan akan tercantum pada tiap
jadwal lelang dan telah disaring sehingga hanya unit mobil yang telah melewati
tahap penilaian (grading) terlebih dahulu lah yang dapat masuk menjadi unit yang
dilelangkan. Rangkaian proses utama untuk aplikasi diperoleh dari requirement
bisnis berdasar pada hasil wawancara.
Berikut proses utama dari aplikasi :
a. Balai lelang dapat mengelola jadwal dan unit mobil.
b. User dapat mengikuti lelang sesuai jadwal dan unit mobil yang tersedia.
c. Petugas lelang akan menentukan pemenang lelang berdasar hasil penawaran
tertinggi dengan batas waktu yang telah ditentukan.
d. User harus melakukan upload bukti pembayaran bila terpilih menjadi
pemenang suatu unit mobil lelang.
14
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
3.1.2 Cara Kerja Program Aplikasi
Gambar 3. 1 Flow Chart Aplikasi
Flowchart diatas menjelaskan bahwa proses pertama yang harus dilalui user calon
pembeli untuk mengikuti kegiatan e-auction adalah login dengan akun yang sudah
terdaftar sebelumnya pada aplikasi. Login dilakukan dengan memasukkan
credentials user berupa email dan password. Apabila akun cocok maka user dapat
meneruskan proses untuk mengikuti kegiatan e-auction.
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Langkah berikutnya adalah memilih menu car auction yang dimana terdapat list
unit-unit mobil yang telah terdaftar pada jadwal tertentu yang disediakan oleh balai
lelang. User calon pembeli kemudian dapat memilih jadwal yang terdapat unit yang
diminati atau langsung memilih jadwal tersedia pada menu di beranda aplikasi.
Saat mendaftar untuk mengikuti sebuah jadwal lelang, user calon pembeli diminta
untuk menyetorkan saldo deposit sebagai jaminan dalam mengikuti kegiatan lelang,
jika saldo tidak cukup maka akan ditawarkan untuk melakukan deposit, dan jika
cukup maka user akan didaftarkan pada jadwal lelang tersebut. User kemudian
dapat mengakses proses e-auction jika waktu telah sesuai dengan jadwal dan pihak
balai lelang memulai kegiatan lelang, setelah kegiatan lelang berlangsung data dari
tiap unit akan disimpan di database sistem.
3.1.3 Rancangan Program Aplikasi
a. Analisis Kebutuhan Sistem
Tahap requirement ini berfungsi untuk penggalian informasi untuk mentukan fitur
apa saja yang terdapat pada sistem untuk berusaha memenuhi kebutuhan seluruh
pihak user yang terkait. Pengumpulan data diperoleh dari proses wawancara dan
dengan studi langsung ke tempat balai lelang mobil yang bertempat di Meruya,
Jakarta. Setelah proses selesai diperoleh requirement antara lain sebagai berikut:
- Membuat rancangan database dari aplikasi e-auction baik dari field-field dari
tiap tabel dan juga relasi antar tabel.
- Balai lelang dapat mengelola data-data terkait dengan unit mobil yang dimiliki
dan ingin dijadikan barang lelang pada aplikasi e-auction.
- Balai lelang dapat mengelola data-data terkait jadwal lelang beserta dengan unit
yang dapat dimasukkan ke dalam jadwal.
- Memastikan bahwa e-auction berjalan dengan delay yang minim dan dapat
meningkatkan experience user ketika mengikutinya.
Tabel 2. Deskripsi Requirement dan Aktor
Aktor Deskripsi
User - Melihat list unit mobil dan
jadwal lelang
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
- Topup dan menggunakan
deposit
- Mengikuti proses e-auction
Admin Balai Lelang - Mengelola data unit mobil
lelang
- Mengelola data jadwal
lelang
- Mengelola data customer
offline
- Controlling proses e-
auction
Master Web - Register balai lelang
Requirement yang terkumpul dari proses pengambilan data dengan cara wawancara
dimuat dada tabel 2, dan diperoleh 3 aktor utama yang mempengaruhi proses
terjadinya e-auction. User sendiri mewakili para calon pembeli unit lelang yang
tersedia. Mereka dapat melakukan kegiatan transaksi pada aktivitas e-auction,
untuk mengikuti kegiatan e-auction diharuskan menyetorkan jaminan yang berupa
deposit, user calon pembeli juga dapat melihat jadwal maupun unit lelang yang
tersedia pada aplikasi. Terdapat aktor lain pada aplikasi yaitu admin balai lelang
yang dapat mengelola jadwal dan unit mobil lelang yang dimiliki, mengelola
customer offline atau calon pembeli yang datang langsung ke tempat pelelangan,
serta mengawasi proses jalannya e-auction. Role terakhir actor pada aplikasi ini
adalah sebagai master web yang berfungsi mendaftarkan akun balai lelang.
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
b. Desain Sistem
Use Case Diagram
Gambar 3. 2 Use Case Aplikasi E-auction
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Kegiatan dari masing-masing user yang terlibat pada aplikasi ini dapat dilihat pada
gambar 3.2. Sistem e-auction sendiri memiliki 3 user yang berperan antara lain
master web, balai lelang, dan user yang akan mengikuti lelang.
Master web berperan untuk melakukan registrasi balai lelang yang ingin melakukan
transaksi pada aplikasi. Balai lelang dapat melakukan login dengan akun yang telah
didaftarkan sebelumnya oleh master, sedangkan user melakukan registrasi sendiri.
Balai lelang dapat mengelola unit mobil dan jadwal yang dimiliki pada aplikasi ini,
serta mengontrol kegiatan lelang yang sedang berlangsung. User memiliki peran
untuk mengikuti kegiatan lelang yang tersedia, dimana didalamnya user dapat
melakukan bidding untuk menawar unit mobil yang sedang berlangsung untuk
menjadi miliknya.
User dapat melakukan upload bukti pembayaran atas harga yang telah ditetapkan
berdasar proses lelang jika user berhasil memenangkan sebuah unit aktif, user juga
dapat melakukan topup deposito untuk mendaftar pada jadwal lelang yang tersedia.
Activity Diagram
1) Login
Aktivitas ini dilakukan oleh semua jenis user. Pada saat user tertentu mengakses
halaman login, maka sistem akan menampilkan halaman login. Credentials yang
diperlukan untuk melanjutkan adalah email dan password yang sebelumnya telah
terdaftar pada sistem. Gambar 3.3 merupakan activity diagram dari proses login.
Setelah memasukkan email dan password, sistem akan melakukan pengecekan
terhadap data di database, jika valid maka akan di teruskan ke halaman utama
aplikasi atau dashboard bergantung pada role user yang dimiliki.
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3. 3 Activity Diagram Login
2) Register
Gambar 3.4 menunjukkan alur kegiatan ketika user akan melakukan register pada
aplikasi e-auction. Sistem akan melakukan validasi terhadap email yang telah
terdaftar pada sistem ataupun belum. Jika belum terdaftar maka data akan disimpan
dan akan diarahkan ke halaman sukses pembuatan akun.
Gambar 3. 4 Activity Diagram Register
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
3) Register Balai Lelang
Pada gambar 3.5 dilakukan proses register balai lelang, hal ini hanya dapat
dilakukan oleh master web selaku pengembang aplikasi. Data diinputkan melalui
form yang muncul pada halaman Auction Company.
Gambar 3. 5 Activity Diagram Register Balai Lelang
4) List Unit / Auction Schedule
Aktivitas untuk memuat list data unit mobil dan jadwal lelang terdapat pada menu
car untuk unit mobil, dan auction untuk list jadwal lelang. User yang dapat
melakukan hal ini adalah admin balai lelang. Proses ini dimuat pada gambar 3.6.
Gambar 3. 6 Activity Diagram List Unit / Auction Schedule
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
5) Create Unit / Auction Schedule
Gambar 3.7 adalah diagram aktivitas dari kegiatan create unit maupun create
auction schedule. Aktivitas ini hanya dapat dilakukan user dengan privilege sebagai
admin balai lelang.
Gambar 3. 7 Activity Diagram Create Unit / Auction Schedule
6) View Detail Data Unit / Auction Schedule Pada gambar 3.8 adalah diagram aktivitas admin balai lelang untuk melihat detail
dari unit mobil atau jadwal lelang berdasarkan id tertentu.
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3. 8 Activity Diagram View Detail Data Unit / Auction Schedule
7) Edit Data Unit / Auction Schedule
Gambar 3.9 menunjukkan aktivitas admin balai lelang untuk melakukan edit data
pada unit mobil ataupun jadwal lelang dengan menggunakan parameter id tertentu.
Gambar 3. 9 Edit Data Unit / Auction Schedule
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
8) Delete Data Unit / Auction Schedule
Gambar 3.10 adalah activity diagram dari fungsi print, fungsi ini menggunakan
parameter id pada item tertentu. Sebelum dihapus, akan muncul alert box yang
berfungsi untuk meyakinkan user ketika ingin menghapus data. Jika user
melakukan konfirmasi terhadap penghapusan data, maka data akan dihapus oleh
sistem. Sedangkan jika tidak, maka alert box akan menutup dan kembali
menampilkan list dari data yang terdapat pada page tersebut.
Gambar 3. 10 Delete Data Unit / Auction Schedule
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
9) Topup Deposit
Pada gambar 3.11 ditampilkan kegiatan user saat melakukan topup deposit. Dimulai
dengan membuka halaman profile dari halaman utama aplikasi, kemudian menekan
tab deposit yang tertera pada halaman profile. Setelah itu user dapat menekan
tombol tambah deposit yang terdapat pada halaman tersebut. Sistem akan
memunculkan popup modal untuk melakukan transaksi, user dapat memilih
nominal yang tertera (kelipatan Rp. 5.000.000,-). Dan bila telah yakin user dapat
menekan tombol bayar, kemudian sistem akan membuat data transaksi baru dan
mengarahkan user ke halaman konfirmasi pembayaran.
Gambar 3. 11 Activity Diagram Topup Deposit
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
10) Unggah Bukti Pembayaran Pada gambar 3.12 ditampilkan kegiatan user saat melakukan unggah bukti
pembayaran. Pada halaman profile terdapat tab pembayaran, user dapat melakukan
aktivitas ini pada tab tersebut. Dengan menekan tombol unggah bukti pembayaran,
user akan diarahkan ke halaman konfirmasi pembayaran. Kemudian user diarahkan
untuk menekan tombol untuk mengunggah bukti pada halaman tersebut, lalu dapat
melakukan upload file dengan format yang ditentukan. Setelah user mengunggah
bukti data akan diupdate dan tersimpan pada sistem.
Gambar 3. 12 Unggah Bukti Pembayaran
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
11) Join E-auction Gambar 3.13 menunjukkan aktivitas ketika user hendak join terhadap suatu jadwal
lelang yang tersedia. Jadwal lelang terdapat pada halaman utama aplikasi, jika ada
jadwal yang ingin user ikuti maka dapat dilakukan pendaftaran dengan menekan
tombol pada box jadwal. Selanjutnya sistem akan menunjukkan modal untuk
mengikuti lelang. Jika user menekan tombol daftar lelang pada modal maka sistem
akan melakukan pengecekan terhadap saldo deposit user, jika cukup maka user
akan terdaftar pada lelang terpilih sedangkan jika tidak maka sistem akan
menampilkan modal agar user melakukan topup deposit.
Gambar 3. 13 Join E-auction
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
12) Bidding
Gambar 3. 14 Activity Diagram Bidding
Gambar 3.14 menunjukkan diagram aktivitas dari kegiatan bidding yang dilakukan
oleh user. Pertama user akan memilih daftar lelang yang sedang berlangsung dan
telah terdaftar sebelumnya pada akun yang bersangkutan. Kemudian akan tampil
halaman proses lelang itu sendiri yang memuat lelang aktif pada hari tersebut.
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Ketika lelang aktif, maka halaman akan memuat data unit yang sedang diaktifkan
oleh pihak admin balai lelang. Pada saat proses lelang berjalan, user dapat menekan
tombol bid untuk memberikan penawaran tertinggi pada unit aktif. Jika user
merupakan user dengan bid tertinggi, maka user tidak dapat melakukan bid dan
menunggu giliran sedangkan bila user lain menjadi bidder tertinggi, user dapat
melakukan bid kembali untuk bersaing memperebutkan unit.
Tiap bid user akan dicatat sebagai log pada sistem. Jika unit telah selesai maka data
akan disimpan hasil pemenangnya dan harga akhirnya. Jika akun user yang dipakai
menjadi bidder tertinggi maka akan menampilkan pesan bahwa telah memenangkan
unit mobil pada lot aktif, kemudian sistem melakukan pengecekan apakah lelang
telah diselesaikan oleh admin ataukah tidak. Jika tidak maka sistem akan melakukan
load data kembali unit yang diaktifkan oleh admin, sedangkan jika lelang
diselesaikan oleh admin maka seluruh hasil data unit tersimpan dan proses lelang
pada user pun selesai.
13) Controlling E-auction
Pada Gambar 3.15 merupakan aktivitas admin balai lelang dalam mengawasi
kegiatan e-auction yang sedang berlangsung.
Admin dapat memilih unit yang akan diaktifkan pada proses pelelangan. Admin
juga dapat mengikuti proses bidding, hal ini diperuntukkan bagi customer yang
datang langsung ke tempat pelelangan atau mengikuti lelang secara konvensional.
Jika unit dirasa admin telah selesai maka admin akan melakukan set terhadap hasil
dari unit yang berlangsung, baik terjual maupun tidak. Admin juga dapat
memasukkan data pembeli konvensional jika pemenang unit adalah customer
offline.
Kemudian jika terdapat unit lainnya, maka admin dapat memulai unit yang masih
tersedia untuk dilakukan proses pelelangan. Jika dirasa semua unit telah selesai,
admin akan mengakhiri proses lelang pada jadwal yang sedang berjalan. Seluruh
data unit dan jadwal lelang akan tersimpan pada sistem.
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3. 15 Activity Diagram Controlling E-auction
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Class Diagram
Gambar 3.16 merupakan class diagram dari proses e-acution. Pada bagian ini,
diagram yang dijelaskan berkaitan dengan tabel-tabel yang bersangkutan juga
diantaranya adalah mengenai unit lelang, mobil, balai lelang.
Gambar 3. 16 Class Diagram E-auction
Struktur Collection Firebase
Pada gambar 3.17 memuat struktur dari collection Firebase yang digunakan dalam
pelaksanaan proses e-auction.
Gambar 3. 17 Struktur Collection Firebase
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
3.2 Realisasi
Bagian ini akan dijelaskan realisasi dari perancangan sistem yang dibangun.
Pembahasan pada bagian ini difokuskan pada implementasi proses e-auction yang
memfasilitasi pihak user dan balai lelang dalam berinteraksi dan melakukan
kegiatan transaksi.
3.2.1 Service SendResponse.php
Gambar 3.18 memuat fungsi yang menjadi service sebagai jalur untuk digunakan
secara berulang dengan berdasar parameter yang dikirimkan.
Gambar 3. 18 Source Code Service SendResponse Success
Parameter data yang dikirimkan dapat berupa teks, maupun array, ataupun object
tergantung dengan data yang dikirimkan. Index “Error” disamakan menjadi “false”
dan Index “Message” disamakan menjadi “success” agar menjadi penanda bahwa
fungsi berjalan dengan semestinya. Parameter code sendiri dapat dikirimkan
berdasarkan dengan kondisi dari status HTTP server.
Service ini juga terdapat fungsi lain yaitu untuk menyatakan error atau kegagalan
terhadap request atau pun terhadap server yang sedang berjalan. Index “Error”
disamakan menjadi “true” agar menjadi penanda bahwa fungsi tidak berjalan
dengan semestinya. Index “Message” menggunakan parameter yang dikirim dan
berupa teks, dan parameter code sama seperti yang telah disebutkan sebelumnya
bergantung pada status HTTP server. Source code dapat dilihat pada gambar 3.19.
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3. 19 Source Code Service SendResponse Fail
Service SendResponse juga disediakan fungsi untuk melakukan custom terhadap
data-data yang dikembalikan, fungsi tersebut dapat dilihat pada gambar 3.20.
Gambar 3. 20 Source Code Service SendResponse StandardResponse
3.2.2 Halaman Login
Gambar 3.21 menampilkan tampilan aplikasi ketika ingin melakukan login.
Credential yang dibutuhkan untuk melakukan login ke dalam sistem adalah email
dan password yang telah terdaftar pada sistem.
Gambar 3. 21 Halaman login
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3.22 memuat source code function proses login yang terdapat pada project
backend dari aplikasi.
Gambar 3. 22 Source Code Function Login pada Backend
Fungsi login melakukan pengecekan terhadap request yang dikirimkan dari
frontend aplikasi berupa email dan password, bila salah satu request tidak diisi
maka akan didapatkan pesan error. Terdapat kondisi lain untuk menghandle kondisi
error seperti email yang tidak ditemukan pada sistem dan juga handle terhadap
password yang tidak cocok dengan email yang dimasukkan. Terdapat juga handle
exception bila terjadi error yang tidak dikenali sistem dan terjadi masalah pada
server yang digunakan.
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3.23 merupakan source code dari fungsi login pada aplikasi frontend
dengan menembakkan request yang diterima dari form sebelumnya ke endpoint
yang telah dibuat pada backend.
Gambar 3. 23 Source Code Function Login pada Frontend
Dicantumkan juga handler exception yang berfungsi memberikan informasi yang
dapat diterima baik oleh user bila terjadi kesalahan pada sistem pada fungsi yang
tertera. Terjadi pengecekan terhadap status code yang dikembalikan dari backend
dan mengirimkan pesan ke user berdasar status code yang diterima.
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
3.2.3 Halaman Utama
Halaman utama aplikasi memuat list daftar lelang yang telah user ikuti pada hari
pengaksesan web dan list jadwal lelang yang akan berlangsung selanjutnya. Gambar
3.24 merupakan tampilan dari halaman utama aplikasi.
Gambar 3. 24 Halaman Utama
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3.25 memuat inisialisasi value dari sebuah variable yang nantinya akan
dipakai pada layout, kemudian pada gambar 3.26 menunjukkan source code untuk
mengambil data list yang didapat dari fungsi yang terdapat pada backend aplikasi
dengan cara mengakses endpoint yang dituju.
Gambar 3. 25 Inisialisasi Value Variable
Gambar 3. 26 Source Code Get Auction Next List
Gambar 3.27 menjelaskan proses pengambilan data list lelang yang selanjutnya
akan berlangsung dan diurutkan berdasar waktu mulai jadwal pelelangan. Data yang
diambil dari server dibatasi sebanyak 8 data.
Gambar 3. 27 Source Code API Get Lelang Selanjutnya List
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Fungsi yang terdapat pada gambar tersebut menunjukkan dilakukannya pengecekan
apakah data yang diambil memiliki jumlah 0 atau tidak dengan cara menembak ke
fungsi yang terdapat pada service EmptyChecker. Source code fungsi pada service
tersebut dicantumkan pada gambar 3.28.
Gambar 3. 28 Function isEmpty pada EmptyChecker
Gambar 3.29 menunjukkan source code untuk mengambil data list jadwal lelang
anda hari ini yang didapat dari fungsi yang terdapat pada backend. Dilakukan
pengecekan terhadap index “Message” yang didapat dari response API dari
backend aplikasi.
Gambar 3. 29 Source Code Get Auction Today List
Gambar 3.30 menjelaskan proses pengambilan data list lelang yang telah akun
daftarkan dan akan berlangsung pada hari dimana web diakses. Dilakukan
pengecekan menggunakan service EmptyChecker untuk memastikan ketersediaan
data. Source code fungsi pada service terdapat pada gambar 3.31.
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3. 30 Source Code API Get Auction Today List
Gambar 3. 31 Function isDataEmpty pada EmptyChecker
Gambar 3.32 menampilkan popup modal untuk mengikuti jadwal lelang yang
tersedia pada jadwal lelang selanjutnya. User diwajibkan memiliki deposit sebesar
Rp.5.000.000,- sebagai jaminan untuk mengikuti suatu jadwal lelang.
Gambar 3. 32 Popup Modal Daftar Lelang
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Akan dijalankan fungsi untuk mendaftarkan akun pada lelang tersebut apabila user
menekan tombol “Daftar Lelang” pada modal tersebut. Gambar 3.33 memuat fungsi
apabila tombol “Daftar Lelang” ditekan.
Gambar 3. 33 Source Code Add Auction Participant
Fungsi tersebut berfungsi untuk mengirimkan request berupa id jadwal lelang yang
ingin diikuti dan token user yang login untuk mendaftarkan user sebagai peserta di
jadwal lelang. Gambar 3.34 memuat fungsi pada backend untuk mendaftarkan user
sebagai peserta pada jadwal tertentu.
Gambar 3. 34 Source Code API Add Auction Participant
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Terdapat beberapa pengecekan pada fungsi tersebut seperti pengecekan role user
yang ingin mengikuti lelang, pencarian jadwal lelang berdasarkan id, data user telah
terdaftar sebelumnya, dan jumlah jadwal lelang yang telah diikuti user pada tanggal
yang bersangkutan. Gambar 3.35 menunjukkan jadwal lelang setelah ditambahkan
ke dalam akun yang sedang login.
Gambar 3. 35 Added Auction Schedule
3.2.4 Halaman E-auction
User akan diarahkan ke halaman baru yang mewadahi proses e-auction berlangsung
ketika tombol “Buka Lelang” pada halaman utama ditekan oleh user. Gambar 3.36
menampilkan halaman proses e-auction ketika jadwal lelang yang diikuti belum
dimulai oleh admin balai lelang, sedangkan gambar 3.37 adalah ketika lelang telah
dimulai oleh admin dan terdapat unit aktif.
Gambar 3. 36 Halaman Proses E-auction Sebelum Dimulai
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3. 37 Halaman Proses E-auction Setelah Dimulai
Tiap user terdaftar dapat melakukan bid untuk memberikan penawaran tertinggi
pada unit yang berlangsung setelah lelang dimulai, jika user merupakan bidder
dengan penawaran tertinggi maka tombol “Bid” akan menjadi disabled dan
menunggu giliran bagi user lain untuk melakukan bid terhadap unit aktif. Pada
gambar 3.38 menampilkan contoh user yang telah melakukan bid dan menjadi
bidder dengan penawaran tertinggi terhadap unit. Kata “You Lead !!” juga
mempertegas bahwa user saat ini sedang berada di posisi teratas dalam proses
pelelangan unit yang sedang aktif.
Gambar 3. 38 Proses Bidding
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3.39 adalah lanjutan dari proses bidding ketika ada costumer offline
(konvensional) yang melakukan bid. Admin balai lelang lah yang melakukan bid
dengan akun yang digunakan untuk mengawasi berjalannya proses lelang. Kata
“Floor” merepresentasikan bahwa terjadi bid pada aplikasi yang dilakukan oleh
admin balai lelang.
Gambar 3. 39 Proses Bidding (Floor Lead)
Gambar 3.40 merupakan insialisasi variable yang akan diisi dengan data yang akan
didapat dari Firebase.
Gambar 3. 40 Inisialisasi Variable Firebase Data
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3.41 memuat source code yang berfungsi mengambil data jadwal lelang
yang sedang aktif dengan cara mengakses endpoint pada API. halaman akan
menampilkan bahwa tidak ada jadwal yang tersedia apabila tidak ditemukan adanya
jadwal aktif.
Gambar 3. 41 Source Code Get Active Auction
Akan dijalankan fungsi storeAuctionId() yang berfungsi menyampaikan id jadwal
lelang yang telah didapat sebelumnya dari API jika ditemukan adanya data jadwal
lelang aktif pada hari tersebut. Gambar 3.42 menunjukkan fungsi storeAuctionId().
Gambar 3. 42 Source Code Store Auction Schedule ID
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Fungsi getLoadAuction() dan getDataFromFirestore() dengan mengirimkan id
jadwal lelang yang sudah diterima sebelumnya akan dijalankan setelah menjalankan
fungsi storeAuctionId(). Gambar 3.43 memuat source code fungsi
getLoadAuction() dan pada gambar 3.44 memuat source code fungsi
getDataFromFirestore().
Gambar 3. 43 Source Code Get Active Lot Information
Gambar 3.43 fungsi tersebut digunakan untuk menerima informasi data lot yang
sedang aktif berdasarkan id jadwal lelang dengan cara mengakses endpoint pada
API.
Gambar 3. 44 Source Code Get Firebase Collection by Auction Schedule ID
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3.44 menunjukkan proses pengambilan data yang tersimpan pada Firebase
mengenai collection dan status_hit terhadap unit aktif.
Gambar 3.45 memuat fungsi yang bertujuan untuk menyetorkan data ke Firebase
data dikirim saat tombol “Bid” ditekan user. Data yang dikirimkan antara lain id
user dan nominal bidding dimana nilai nya akan naik Rp.500.000,- tiap kali terjadi
bid masuk ke sistem.
Gambar 3. 45 Source Code Store Bid to Firebase
Setiap kali ada data yang masuk, id user akan dicatat sebagai log bid yang akan
ditampilkan pada aplikasi. Untuk fungsi pencatatan log bid user ditampilkan pada
gambar 3.46.
Gambar 3. 46 Source Code Store Bid Log to Firebase
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3.47 memuat fungsi pada backend yang berfungsi untuk menampilkan
data unit lelang yang sedang aktif pada saat ini.
Gambar 3. 47 Source Code API Load Lot
3.2.5 Halaman Konduktor (Controlling E-auction)
Halaman konduktor dapat diakses melalui proses login yang terdapat pada halaman
yang sama dengan login user biasa. Sistem akan mendeteksi role yang dimiliki user,
jika role berupa user maka akan diarahkan ke halaman utama aplikasi sedangkan
jika role nya adalah admin balai lelang maka akan diarahkan ke halaman untuk
mengontrol kegiatan lelang yang aktif pada hari tersebut. Gambar 3.48 merupakan
tampilan dari halaman konduktor ketika memiliki jadwal lelang aktif pada hari
ketika ia login.
Gambar 3. 48 Halaman Konduktor
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Halaman konduktor akan langsung melakukan load data mengenai list dari lot yang
terdapat pada jadwal lelang yang akan aktif setelah login. List lot didapat dengan
cara mengakses endpoint dari backend yang akan mengembalikan data yang didapat
lewat fungsi yang dijalankan. Gambar 3.49 menunjukkan fungsi yang dijalankan
ketika endpoint diakses dari aplikasi.
Gambar 3. 49 Source Code API Auction Lot List
Konduktor dapat menekan tombol “Mulai Lelang”untuk memulai lelang, ketika
konduktor ingin mengganti lot dan memulai lot lain dapat dilakukan dengan
menakan tombol “Start” dan memilih unit yang akan dimulai. Keduanya
menggunakan fungsi untuk menjalankan endpoint yang sama pada backend. Fungsi
yang digunakan pada saat memulai sebuah unit dapat dilihat pada gambar 3.50.
Gambar 3. 50 Source Code Start Lot
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Fungsi berikut adalah endpoint yang diakses pada saat sebuah lot dimulai, data pada
database akan tersimpan dan mengubah status dari unit yang telah dimulai. Source
code tercantum pada gambar 3.51.
Gambar 3. 51 Source Code API Start Lot
Fungsi tersebut juga memuat inisialisasi collection pada Firebase yang terdapat
pada fungsi lain dengan mengirimkan parameter unit lot yang dimulai. Gambar 3.52
memuat fungsi untuk menginisialisasikan collection tersebut.
Gambar 3. 52 Source Code Inisialisasi Collection Firebase
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Tampilan aplikasi pada halaman konduktor ketika sebuah unit dimulai dapat dilihat
pada gambar 3.53, ketika unit telah selesai maka konduktor dapat menghentikan
unit dan beralih pada unit lainnya. Untuk mengakhiri sebuah unit, konduktor dapat
menekan tombol “Sold” untuk mengkonfirmasi hasil bahwa unit telah terjual, lalu
menekan tombol “Lot Selesai” untuk mengakhiri lot tersebut.
Gambar 3. 53 Proses E-auction
Sistem akan menjalankan fungsi untuk mengirimkan data hasil dari unit terkait
mengenai data pemenang dan harga akhir atau dapat juga menyimpan data bahwa
unit tersebut tidak ada yang memberikan penawaran ketika konduktor
menyelesaikan unit. Fungsi yang diakses melakukan update pada collection
Firebase menjadikan permission untuk melakukan bid “false” atau yang berarti
tidak dapat melakukan bid lagi, kemudian log bid pada Firebase akan disimpan
sebagai log pada database serta hasil dari unit yang diselesaikan akan dicatat juga
pada database. Gambar 3.54 memuat proses pencatatan setelah unit diselesaikan
oleh konduktor.
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3. 54 Source Code API Finish Lot
Konduktor dapat mengakhiri proses lelang yang berlangsung dengan cara menekan
tombol “Akhiri Lelang” ketika setelah semua unit dirasa telah selesai dalam
mengikuti kegiatan lelang, bila yakin maka seluruh unit yang terdapat didalam
jadwal tersebut dianggap telah selesai melalui proses pelelangan. Gambar 3.55
menunjukkan tampilan ketika konduktor akan mengakhiri lelang.
Gambar 3. 55 Tampilan Ketika Mengakhiri Lelang
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Akan dijalankan fungsi untuk mencatat status bahwa jadwal lelang telah selesai
ketika proses lelang diselesaikan. Fungsi yang dijalankan tercantum pada gambar
3.56.
Gambar 3. 56 Source Code API Auction Finish
Deposit yang telah disetorkan pada awal pendaftaran akan dikembalikan ke akun
masing-masing jika user yang mengikuti lelang tidak memenangkan unit dari
jadwal tersebut. Gambar 3.57 memuat fungsi yang bertujuan mengembalikan saldo
deposit user yang disetorkan pada awal pendaftaran.
Gambar 3. 57 Source Code Return User Deposit
52
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pengujian
Bagian ini akan menjelaskan tentang pengujian aplikasi, dimulai dari deskripsi
pengujian, prosedur pengujian, dan data hasil dari pengujian. Setelah diperoleh hasil
pengujian, kemudian data tersebut akan di evaluasi.
4.2 Deskripsi Pengujian
Tahap ini merupakan tahap yang sangat penting sebelum aplikasi digunakan, tahap
pengujian dapat dilakukan setelah tahap sebelum-sebelumnya selesai. Tujuan dari
pengujian ini adalah untuk meminimalisir terjadinya kesalahan pada sistem dan
memastikan hasil program sesuai dengan desain yang sudah direncanakan dan
berjalan dengan semestinya.
4.3 Prosedur Pengujian
Pengujian sistem ini dilakukan dengan menggunakan alpha testing. Alpha testing
merupakan pengujian yang dilakukan oleh pihak pengembang itu sendiri dan
orang-orang yang terkait dengan aplikasi tersebut. Pengujian sistem dilakukan
dengan metode black box testing dengan target fungsionalitas pada tiap fungsi yang
dijalankan pada aplikasi. Penelitian ini juga diuji oleh suatu balai lelang dengan
menjalankan simulasi proses e-auction. Terdapat tambahan fitur setelah dilakukan
testing pada balai lelang seperti fungsional tombol “Pause” pada proses e-auction
user. Tabel 3 merupakan rencana pengujian pada aplikasi. Kemudian monitoring
alur data yang keluar dan masuk pada Firebase tercantum pada gambar pada hasil
pengujian.
Tabel 3. Rencana Pengujian
Item Uji Detail Pengujian Jenis Pengujian
Authentikasi Melakukan login sebagai user Black Box
Melakukan register sebagai user Black Box
53
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Melakukan login sebagai admin balai
lelang (konduktor)
Black Box
Melakukan login dashboard balai lelang Black Box
Melakukan register admin balai lelang Black Box
Melakukan logout pada aplikasi Black Box
Melakukan logout pada dashboard Black Box
Page Car -
Dashboard
Membuat data mobil Black Box
Menampilkan list data mobil Black Box
Menampilkan detail data mobil Black Box
Memperbarui data mobil Black Box
Menghapus data mobil Black Box
Mencari data mobil Black Box
Menyaring data mobil berdasar merk Black Box
Menyaring data mobil berdasar model Black Box
Menyaring data mobil berdasar kategori Black Box
Page Auction -
Dashboard
Membuat data jadwal lelang Black Box
Menampilkan list data jadwal lelang Black Box
Menampilkan detail data jadwal lelang Black Box
Memperbarui data jadwal lelang Black Box
Menghapus data jadwal lelang Black Box
Mencari data jadwal lelang Black Box
54
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Menyaring data jadwal lelang berdasar
waktu
Black Box
Menambah unit ke jadwal lelang Black Box
Menghapus unit dari jadwal lelang Black Box
Export daftar lot dari jadwal lelang Black Box
Page Customer
- Dashboard
Membuat data customer Black Box
Menampilkan list data customer Black Box
Menampilkan detail data customer Black Box
Memperbarui data customer Black Box
Menghapus data customer Black Box
Mencari data customer Black Box
Menyaring data customer berdasar status Black Box
Home – Apps List jadwal lelang yang akan datang Black Box
List jadwal lelang anda hari ini Black Box
Mendaftar menjadi peserta jadwal lelang Black Box
Profile – Apps Topup Deposit Black Box
Melihat History Deposit Black Box
E-auction
( User ) – Apps
Memuat halaman e-auction aktif Black Box
Memuat data lot aktif Black Box
Melakukan bid Black Box
Memenangkan unit lelang Black Box
Meninggalkan halaman e-auction Black Box
55
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Melakukan pause terhadap proses
bidding untuk pribadi
Black Box
Halaman
Konduktor
Memuat halaman e-auction aktif Black Box
Memulai proses e-auction Black Box
Memuat data lot aktif Black Box
Melakukan bid Black Box
Mengganti lot aktif Black Box
Mengirim hasil lot Black Box
Mengakhiri proses e-auction Black Box
4.4 Data Hasil Pengujian
Tahap ini dilakukan dengan pengujian alpha testing. Alpha testing dilakukan
secara berkali-kali dalam masa pengembangan, pengujian ini dilakukan dengan
teknik black box testing untuk melihat hasil kesesuaian output sistem dengan yang
diharapkan oleh pengguna. Pengujian kali ini dilakukan dengan menggunakan
server hosting dengan spesifikasi yaitu:
1. CPU : 1 Core
2. Sistem operasi : Debian 9 Stretch
3. Kapasitas penyimpanan : 25 GB
4. RAM : 4.5 GB
Simbol √ menunjukkan hasil pengujian sesuai dengan yang diharapkan sedangkan
simbol X menunjukkan hasil pengujian tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Tabel 4. Hasil Pengujian Authentikasi
No Skenario Pengujian Pengamatan Hasil Pengujian
A.1 Login menggunakan
username atau
password yang salah
Menampilkan
pesan error
√
56
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
atau tidak terdaftar di
database pada aplikasi
A.2 Login menggunakan
username atau
password yang
terdaftar di database
sebagai user pada
aplikasi
Mengarahkan ke
halaman utama
√
A.3 Melakukan registrasi
sebagai user pada
aplikasi
Membuat akun
baru,
mengarahkan ke
halaman sukses
√
A.4 Login menggunakan
username atau
password yang
terdaftar di database
sebagai admin balai
lelang pada aplikasi
Menampilkan
halaman
konduktor
√
A.5 Menekan tombol
“Logout” pada aplikasi
Menghapus
session user
√
A.6 Registrasi akun admin
balai lelang
Membuat akun
baru, reload page
√
A.7 Login menggunakan
username atau
password yang tidak
terdaftar sebagai admin
balai lelang di database
pada dashboard
Menampilkan
pesan error
√
57
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
A.8 Login menggunakan
username atau
password yang
terdaftar di database
sebagai admin balai
lelang pada dashboard
Menampilkan
dashboard
√
A.9 Menekan tombol
“Logout” pada
dashboard
Mengarahkan ke
halaman login
√
Tabel 5. Hasil Pengujian Page Car pada Dashboard
No Skenario Pengujian Pengamatan Hasil Pengujian
B.1 Masuk ke halaman Car Menampilkan
halaman car dan
list mobil yang
telah terdaftar
dengan datatable
√
B.2 Membuat data mobil
pada form yang
disediakan
Membuat data
mobil pada
database
√
B.3 Menekan tombol
“Detail” pada item
tertentu di tabel
Menampilkan
halaman detail
mobil
√
B.4 Menekan tombol
“Edit” pada item
tertentu di tabel
Menampilkan
form pada
halaman untuk
mengubah data
mobil
√
58
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
B.5 Menekan tombol
“Delete” pada item
tertentu di tabel
Menghapus data
mobil pada
database
√
B.6 Mengetik data pada
kolom search pada
datatable
Datatable
menampilkan data
sesuai dengan
yang diinput pada
kolom
√
B.7 Memilih merk tertentu
pada dropdown “Select
Merk Mobil” ,
menekan tombol
“Filter”
Datatable
menampilkan data
mobil dengan
merk terpilih
√
B.8 Memilih model tertentu
pada dropdown “Select
Model Mobil” ,
menekan tombol
“Filter”
Datatable
menampilkan data
mobil dengan
model terpilih
√
B.9 Memilih kategori
tertentu pada dropdown
“Select a Category”,
menekan tombol
“Filter”
Datatable
menampilkan data
mobil dengan
kategori terpilih
√
Tabel 6. Hasil Pengujian Page Auction pada Dashboard
No Skenario Pengujian Pengamatan Hasil Pengujian
C.1 Masuk ke halaman
Auction
Menampilkan
halaman auction
dan list jadwal
√
59
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
lelang yang telah
terdaftar dengan
datatable
C.2 Membuat data jadwal
lelang pada form yang
disediakan
Membuat data
jadwal lelang pada
database
√
C.3 Menekan tombol
“Detail” pada item
tertentu di tabel
Menampilkan
halaman detail
jadwal lelang
√
C.4 Menekan tombol
“Edit” pada item
tertentu di tabel
Menampilkan
modal form pada
untuk mengubah
data jadwal lelang
√
C.5 Menekan tombol
“Delete” pada item
tertentu di tabel
Menghapus data
jadwal lelang pada
database
√
C.6 Mengetik data pada
kolom search pada
datatable
Datatable
menampilkan data
sesuai dengan
yang diinput pada
kolom
√
C.7 Memilih rentang waktu
tertentu pada dropdown
“From” dan/atau “To”,
menekan tombol
“Filter”
Datatable
menampilkan data
mobil dengan
merk terpilih
√
C.8 Memilih detail item
jadwal tertentu,
Menambah unit
terpilih ke dalam
√
60
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
menekan tombol “Add
Unit”, pilih unit yang
diinginkan lalu tekan
tombol “Add”
jadwal lelang
menjadi lot
C.9 Memilih detail item
jadwal tertentu, pilih
unit yang ingin
dihilangkan dari
jadwal, menekan
tombol “Delete
Selected”
Menghapus unit
terpilih dari dalam
jadwal lelang
√
C.10 Memilih detail item
jadwal tertentu,
menekan tombol
“Excel”
Mengexport list
lot pada jadwal
lelang terpilih
menjadi file excel
√
Tabel 7. Hasil Pengujian Page Customer pada Dashboard
No Skenario Pengujian Pengamatan Hasil Pengujian
D.1 Masuk ke halaman
Customer
Menampilkan
halaman customer
dan list customer
yang telah
terdaftar dengan
datatable
√
D.2 Membuat data
customer pada form
yang disediakan
Membuat data
customer pada
database
√
61
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
D.3 Menekan tombol
“Detail” pada item
tertentu di tabel
Menampilkan
halaman detail
customer
√
D.4 Menekan tombol
“Edit” pada item
tertentu di tabel
Menampilkan
form pada
halaman untuk
mengubah data
customer
√
D.5 Menekan tombol
“Delete” pada item
tertentu di tabel
Menghapus data
customer pada
database
√
D.6 Mengetik data pada
kolom search pada
datatable
Datatable
menampilkan data
sesuai dengan
yang diinput pada
kolom
√
D.7 Memilih status tertentu
pada dropdown yang
tersedia
Datatable
menampilkan data
customer dengan
status terpilih
√
Tabel 8. Hasil Pengujian Halaman Utama
No Skenario Pengujian Pengamatan Hasil Pengujian
E.1 Membuka halaman
utama aplikasi, dengan
terdapat jadwal tersedia
Menampilkan list
jadwal lelang yang
akan datang
√
E.2 Membuka halaman
utama aplikasi, dengan
Menampilkan
handle dan pesan
√
62
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
tidak ada jadwal
tersedia
pada section
lelang akan datang
agar dimengerti
user
E.3 Login kemudian
membuka halaman
utama aplikasi, dengan
terdapat jadwal aktif
Menampilkan list
jadwal lelang yang
telah didaftarkan
√
E.4 Login kemudian
membuka halaman
utama aplikasi, tidak
terdapat jadwal aktif
Menampilkan
handle dan pesan
pada section
lelang anda har ini
agar dimengerti
user
√
E.5 Mendaftar lelang yang
tersedia, jumlah deposit
cukup
Mendaftarkan
akun sebagai
peserta lelang
√
E.6 Mendaftar lelang yang
tersedia, jumlah deposit
tidak cukup
Menampilkan
pesan error
√
E.7 Mendaftar lelang yang
tersedia, yang
sebelumnya sudah
didaftarkan
Menampilkan
pesan error
√
E.8 Mendaftar lelang yang
tersedia, telah
mendaftar 2 jadwal
Menampilkan
pesan error
√
63
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
lelang lain pada hari
yang sama
Tabel 9. Hasil Pengujian Halaman Profile
No Skenario Pengujian Pengamatan Hasil Pengujian
F.1 Membuka halaman
profile, kemudian tab
deposit lalu menekan
tombol “Tambah
Deposit”. Masukkan
nilai deposit
Membuat data
transaksi baru
dengan deadline
waktu pembayaran
√
F.2 Membuka halaman
profile, kemudian tab
deposit
Menampilkan
history masuk dan
keluarnya saldo
deposit
√
Tabel 10. Hasil Pengujian Halaman E-auction
No Skenario Pengujian Pengamatan Hasil Pengujian
G.1 Memasuki halaman e-
auction, proses lelang
belum dimulai
Menunjukkan
tampilan
menunggu
konduktor
memulai lelang
√
G.2 Memasuki halaman e-
auction, proses lelang
sudah dimulai
Menampilkan unit
yang sedang aktif
dilelangkan
√
64
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
G.3 Memasuki halaman e-
auction, menekan
tombol “Bid”
Memasukkan data
bid pada unit aktif
√
G.4 Menekan tombol “Bid”
setelah menjadi bidder
tertinggi
Menjadikan
tombol “Bid”
disabled
√
G.5 Menjadi bidder
tertinggi saat unit
diselesaikan
Menampilkan
informasi pada
box lelang
√
G.6 Meninggalkan halaman
ketika lelang
berlangsung, bid pasif
Mengarahkan ke
halaman utama
√
G.7 Meninggalkan halaman
ketika lelang menjadi
bidder tertinggi
Menampilkan
pesan error
√
G.8 Menekan tombol
“Pause” atau “Jeda”
ketika lelang sedang
berlangsung
Menyembunyikan
section untuk
melakukan bid
pada unit yang
sedang aktif
√
Tabel 11. Hasil Pengujian Halaman Konduktor
No Skenario Pengujian Pengamatan Hasil Pengujian
H.1 Login pada saat tidak
ada jadwal aktif pada
hari tersebut
Menampilkan
handle data
kosong
√
65
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
H.2 Login pada saat ada
jadwal aktif pada hari
tersebut
Menampilkan list
lot unit yang
dilelangkan
√
H.3 Memulai lelang dengan
menekan tombol yang
disediakan
Membuat
collection
firebase,
memunculkan
respon pada
tampilan user
bahwa lelang telah
dimulai
√
H.4 Memasuki halaman
konduktor yang telah
memulai proses lelang
Menampilkan lot
aktif beserta bid
log
√
H.5 Memasuki halaman
konduktor, menekan
tombol “Bid”
Memasukkan data
bid pada unit aktif
√
H.6 Memilih lot setelah
menyelesaikan unit dan
menekan tombol
“Start”
Mengganti lot
aktif menjadi unit
lain
√
H.7 Memilih lot sebelum
menyelesaikan unit dan
menekan tombol
“Start”
Memunculkan
pesan error
√
H.8 Mengirim data lot
selesai ketika
Menyimpan data
unit tersebut dan
√
66
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
pemenang adalah user
online
mengubah status
bid
H.9 Mengirim data lot
selesai ketika
pemenang adalah
customer offline tanpa
mengisi bidder tag dan
id
Menampilkan
pesan error
√
H.10 Menekan tombol
“Akhiri Lelang” lalu
mengonfirmasi modal
peringatan
Menyelesaikan
jadwal lelang dan
memberi respon
pada user bahwa
lelang selesai
√
Gambar 4.1 didapat hasil monitoring yang dilakukan pada dashboard yang
terdapat pada console Firebase. Data yang ditampilkan adalah nilai tengah dari
data-data yang masuk maupun keluar pada sistem.
Gambar 4. 1 Grafik Performa Firebase
Gambar 4.2 menampilkan data persebaran user pengguna pada seluruh dunia,
dimana pada hal ini hanya terdapat data pada wilayah Indonesia.
67
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 4. 2 Peta Persebaran User
Gambar berikut merupakan contoh melakukan testing pada aplikasi sama jika
menggunakan teknologi Socket, waktu eksekusi pada proses melakukan bidding
dapat dilihat pada gambar 4.3. Data dimasukkan kedalam database dengan cara
mengakses endpoint dari API yang telah dibuat sebelumnya pada project backend
aplikasi.
Gambar 4. 3 Execution Time Bidding Process
Waktu yang diperlukan jika sistem e-auction dibangun menggunakan Socket, tidak
hanya ketika menyetorkan data penawaran user terkait kedalam database namun
juga waktu untuk melakukan trigger data baru yang telah masuk terhadap unit aktif
agar informasi dapat diterima user lain dalam waktu singkat. Waktu dari eksekusi
pengambilan data terhadap unit aktif menggunakan endpoint dilampirkan pada
gambar 4.4.
68
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 4. 4 Execution Time Retrieve Active Unit
Dapat dilakukan kalkulasi dan perbandingan dari sistem yang menggunakan
Firebase dan Socket dalam penerapannya dari data hasil pengujian waktu yang
diperlukan sistem e-auction. Tabel 12 memuat hasil perhitungan dari execution
time.
Tabel 12 Hasil Pengujian Execution Time Aplikasi Menggunakan Firebase dan Socket
Write Time (ms) Read Time (ms) Total Time (ms)
Firebase ± 297 ms ± 297 ms ± 594ms
Socket ± 1871 ms ± 1723 ms ± 3594ms
Diff ± 3000ms
Diperoleh data perbandingan penggunaan Firebase dengan Socket memiliki kisaran
angka 3000 ms yang berarti memiliki kelebihan sekitar 3 detik lebih baik. Data ini
juga bergantung pada kecepatan akses internet serta traffic yang terjadi pada server
yang digunakan.
4.5 Evaluasi Hasil Pengujian
Tahap berikutnya setelah melakukan pengujian adalah melakukan evaluasi dari
hasil pengujian, yang akan dilakukan pada bagian ini adalah menghitung jumlah
persentase keberhasilan dari pengujian dengan rumus sebagai berikut:
69
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑘𝑒𝑏𝑒𝑟ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙𝑎𝑛 =Jumlah item uji berhasil
Jumlah seluruh item uji× 100%
Pengujian alpha memiliki 17 skenario, berikut adalah jumlah persentase dari hasil
pengujian alpha:
𝑎𝑙𝑝ℎ𝑎 =62
62× 100% = 100%
Disimpulkan bahwa dari hasil pengujian alpha telah berjalan dengan baik, semua
fungsi dapat berjalan seperti yang diharapkan, 62 item uji berhasil dan pengujian
dengan alpha testing telah berjalan sesuai dengan semua skenario yang ada.
Pengujian dapat berhasil dilakukan disebabkan juga karena koneksi internet yang
stabil, jika koneksi internet tidak stabil maka server akan mengembalikan pesan
error pada browser yang digunakan
70
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil analisa, perancangan, dan implementasi yang telah dilakukan
pada penelitian dengan judul “Aplikasi Online Bidding System Secara Realtime
Menggungakan Firebase Berbasis Website”, dapat disimpulkan bahwa aplikasi
dapat diselesaikan dengan baik. Dimana dapat memfasilitasi fitur sebagai berikut:
1. User dapat mengikuti kegiatan e-auction dimanapun secara online.
2. Mewadahi transaksi lelang yang berlangsung antara balai lelang dengan user
calon pembeli unit lelang.
3. Mewadahi balai lelang dalam mengelola unit serta jadwal yang dimiliki, serta
penyebaran info unit lelang via export file untuk dibagikan kepada customer
offline.
5.2 Saran
Berdasarkan pelaksanaan dan pengerjaan yang dilakukan pada penulisan yang
telah dilakukan, terdapat saran untuk pengembangan aplikasi e-auction berbasis
website ini, yaitu:
1. Mengembangkan proses development sesuai dokumentasi Firebase yang
langsung terintegrasikan pada Nuxt.js.
2. Menambah fitur untuk mengelola proses distribusi unit lelang pada user.
3. Mengembangkan proses pembayaran pada kegiatan topup dengan
menggunakan payment gateway untuk menambah experience user.
71
DAFTAR PUSTAKA
Boonchuay, K., Intasorn, Y. & Rattanaopas, K., 2017. Design and Implementation
a REST API for Association Rule Mining.
Farizi, M. A., 2017. APLIKASI PENILAIAN KINERJA GURU BERDASARKAN
BUKU PEDOMAN PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA GURU.
http://eprints.umm.ac.id/36087/3/jiptummpp-gdl-mohammadal-50027-3-
babii.pdf
[26 Oktober 2019].
Prasetyo, H., 2015. PELAKSANAAN LELANG OLEH KANTOR PELAYANAN
KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG (KPKNL) DI KOTA BANDAR
LAMPUNG. http://digilib.unila.ac.id/12826/12/BAB%20II.pdf
Rohman, A., 2018. Mengenal Framework Laravel.
http://ilmuti.org/2014/03/19/mengenal-framework-laravel
[26 Oktober 2019].
Shofiya, R., 2015. TANGGUNG JAWAB PEJABAT LELANG KELAS II DALAM
PELAKSANAAN LELANG NON-EKSEKUSISUKARELA DI KOTA
PEKANBARU. http://repository.uin-suska.ac.id/7063/4/BAB%20III.pdf
Tristianto, C., 2018. Jurnal STMIK Eresha. http://jurnal-
eresha.ac.id/index.php/esit/article/download/51/28
[1 Februari 2020].
Wahyujati, D. M., 2017. IMPLEMENTASI TEKNOLOGI FIREBASE PADA
APLIKASI PENCARIAN LOKASI SERVICE KAMERA BERDASARKAN
RATING BERBASIS ANDROID.
http://eprints.akakom.ac.id/3916/3/3_125410303_BAB_II.docs.pdf
Winarno Sugeng,Jazi Eko Istiyanto,Khabib Mustofa, 2015. Arsitektur Real-Time
System sebagai Pemantauan Jaminan QoS.
http://khabib.staff.ugm.ac.id/data/papers/JURNALINFORMATIKA%20-
%20paper.pdf
[15 Januari 2020].
72
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Muhammad Rizky Pratama Setiawan
Lahir di Tangerang, 23 April 1998. Lulus
dari SDS Taruna Bangsa pada tahun 2010,
SMPS Taruna Bangsa pada tahun 2013,
dan SMAN 3 Tangerang Selatan pada
tahun 2016. Saat ini sedang menempuh
pendidikan Diploma IV Program Studi
Teknik Informatika Jurusan Teknik
Informatika dan Komputer di Politeknik
Negeri Jakarta.
73
Lampiran 1 Naskah Wawancara
Wawancara dengan pihak narasumber, seseorang yang sudah bekerja dalam
bidang otomotif dalam waktu yang lama dan mengerti berjalannya sistem e-
auction yang telah ada.
Data Narasumber :
Nama :Biem H.
Alamat: Meruya, Jakarta Barat.
*Note : (N) = Narasumber; (P) = Penulis
1. P : Apa saja yang perlu dipersiapkan pihak balai lelang untuk mengadakan
suatu kegiatan lelang khususnya e-auction?
N : Banyak hal yang harus dipersiapkan oleh balai lelang saat mengadakan
lelang, lelang yang digelar secara konvensional memerlukan beberapa persiapan
antara lain adalah waktu, tempat, dan biaya untuk pelaksanaannya seperti biaya
operasional dan konsumsi. Sedangkan pada pelaksanaan e-auction, diperlukan
platform untuk mewadahi aktivitas balai lelang dalam mengontrol situasi
berjalannya lelang, baik dalam segi jadwal dan juga unit mobil yang dilelangkan.
2. P : Bagaimana caranya balai lelang memonitor dan melakukan kontrol
terhadap aktivitas lelang yang terjadi pada e-auction?
N : Balai lelang memiliki akun yang dapat mengakses dan mengontrol kegiatan
lelang yang berlangsung. Pihak balai lelang akan mengutus suatu petugas yang
lazim disebut konduktor lelang. Konduktor ini juga yang baisa melakukan
monitoring dan kontrol terhadap situasi yang berlangsung pada lelang
konvensional. Konduktor pula yang nantinya menentukan pihak yang berhak
memenangkan lelang setelah ketentuan yang disepakati terpenuhi.
3. P : Apakah ada kentuan untuk calon peserta lelang mengikuti kegiatan e-
auction?
N : Tidak, ada beberapa ketentuan yang harus dipahami terlebih dahulu oleh para
peserta dalam mengikuti kegiatan e-auction. Ketentuannya diantara lain peserta
harus memiliki akun yang telah terverifikasi pada aplikasi e-auction yang
disediakan. Lalu peserta diharuskan memiliki saldo yang cukup untuk mengikuti
lelang yang akan dijadikan sebagai jaminan awal, sehingga pada
penyelenggaraan e-auction pihak yang tidak dapat memenuhi kriteria tersebut
tidak dapat mengakses secara sembarangan kegiatan e-auction.
74
Lampiran 1 Naskah Wawancara (lanjutan)
4. P : Apa yang menjamin bahwa peserta e-auction akan bertanggung jawab
atas unit mobil jika terpilih sebagai pemenang?
N : Seluruh kegiatan terkait pelelangan baik konvensional maupun e-auction
telah memiliki hukum yang melindungi pelaksanaannya, sehingga unit mobil
yang telah berhasil dipindahtangankan ke pihak pemenang harus segera ditebus
nominal kesepakatannya saat proses lelang. Jika pemenang menolak hal tersebut
maka pihak balai lelang dapat mengajukan tuntutan terhadap pihak yang tidak
bertanggung jawab tersebut. Maka dari itu diperlukan data yang cukup lengkap
dan bersifat pribadi seperti data KTP dalam akun yang digunakan untuk
mengikuti kegiatan e-auction.
5. P : Apakah ada kendala dalam pelaksanaan e-auction yang telah berjalan?
Tolong jelaskan.
N : Dalam berjalannya sistem e-auction yang sudah ada masih terdapat kendala
yaitu pada proses pelaksanaannya masih terdapat delay yang dibutuhkan oleh
sistem untuk mengolah data yang dikirim dari user ke server. Delay yang terjadi
sering kali sebanyak 3-4 detik, bahkan ketika koneksi yang dimiliki tidak cukup
baik maka data dapat diolah setelah 6 bahkan sampai 10 detik. Hal ini tentu akan
mempengaruhi pengalaman user dalam bertransaksi. Dan juga masih terdapat
data yang tidak cukup lengkap mengenai detail kendaraan yang masuk sebagai
unit lelang. Hal ini dapat disebabkan karena kondisi kendaraan yang sudah sangat
buruk dan sehingga data yang dibutuhkan untuk mengikuti proses inspeksi tidak
lengkap.
75
Lampiran 2 Surat Keterangan Wawancara
SURAT KETERANGAN
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Biem Hadiedy
Pekerjaan : CEO Auxo.id
Menerangkan bahwa:
Nama : Muhammad Rizky Pratama Setiawan
NIM : 4616010051
Jurusan : Teknik Informatika dan Komputer
Program Studi : Teknik Informatika
Mahasiswa yang bersangkutan telah melakukan riset, wawancara, dan pengecekan
data mengenai perhitungang kompen mulai tanggal 1 Januari 2020 s/d 1 Maret 2020
dalam rangka penyusunan skripsi sebagai penelitian dalam melaksanakan tugas
akhir kuliah dengan judul “Aplikasi Online Bidding System Secara Realtime
Menggunakan Firebase Berbasis Website”.
Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan semestinya.
Jakarta, 1 Maret 2020
( Biem Hadiedy )