ANALISIS USER INTERFACE (UI) DAN USER
EXPERIENCE (UX) PADA AIS UIN JAKARTA
MENGGUNAKAN METODE HEURISTIC EVALUATION
DAN WEBUSE DENGAN STANDAR ISO 13407
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S. Kom)
Oleh :
MUMTAZ HAYA WARALALO
1113091000059
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019 M / 1440 H
i
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
ANALISIS USER INTERFACE (UI) DAN USER
EXPERIENCE (UX) PADA AIS UIN JAKARTA
MENGGUNAKAN METODE HEURISTIC EVALUATION
DAN WEBUSE DENGAN STANDAR ISO 13407
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S. Kom)
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh :
Mumtaz Haya Waralalo
1113091000059
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019 M / 1440 H
LEMBAR PERSETUJUAN
ANALISIS USER INTERFACE (UI) DAN USER EXPERIENCE (UX) PADA
AIS DIN JAKARTA MENGGUNAKAN METODE HEURISTIC
EVALUATIONDAN WEBUSEDENGAN STANDAR ISO 13407
Skripsi
0leh:
Mumtaz Haya Waralalo
1113091000059
Menyetujui,
,J4sen ~rnbimbing II, I . I I
l)J/ ,.~,
DR. Husni . Su ana S.T. M.Sc. Luh Kesuma ~hani, S.T., M.T. NIP. 197710302001121003 NIP. 19780424200801 2022
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Infonnatika
Arini, M NIP. 19760131200901 2001
LEMBARPENGESAHAN
Skripsi berjudul "Analisis User Interface (UI) dan User Experience (UX) pada
AIS UIN Jakarta Menggunakan Metode Heuristic Evaluation dan Webuse
dengan Standar ISO 13407" yang ditulis oleh Mumtaz Haya Waralalo, NIM
1113091000059 telah diujikan dalam sidang Fakultas Sains dan Teknologi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta pada 4 Februari 2019. Skripsi ini telah diterima
sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) pada
Program Studi Teknik Infonnatika.
Jakarta, 4 Februari 2019
Tim Penguji Penguji I, Penguji II,
nty Eka M, M.Kom AnifHanifa Setyanigrum, M.Si NIP. 197608052009122003 NIDN.072802034038997
Tim Pembimbing
Luh Kesuma Wardhani, S.T., M.T. NIP. 19780424200801 2022
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Infonnatika
Arini, T NIP. 19760131200901 2001
ii i
Em '5zsmrz (1."".' .1Ii taW'" .-!D'
PERNYATAAN ORISINALITAS
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk
memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelas Strata 1 di UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
3. Apabila di kemudian hari terbukti karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakall hasil jiplakan karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di UIN SyarifHidayatullah Jakarta
1113091000059
tV
v
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI
Sebagai civitas akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, saya yang bertanda
tangan di bawah ini:
Nama : Mumtaz Haya Waralalo
NIM : 1113091000059
Program Studi : Teknik Informatika
Fakultas : Sains dan Teknologi
Jenis Karya : Skripsi
demi pembuatan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive
Royalti Free Right) atas karya ilmiah yang berjudul:
ANALISIS USER INTERFACE (UI) DAN USER EXPERIENCE (UX)
PADA AIS UIN JAKARTA MENGGUNAKAN METODE HEURISTIC
EVALUATION DAN WEBUSE DENGAN STANDAR ISO 13407
beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berhak menyimpan,
mengalihmedia/ formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data
(database), merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/ pencipta dan sebagai pemilik Hak
Cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Jakarta, 4 Februari 2019
Mumtaz Haya Waralalo
(…………………………………………..)
vi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Proses penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari
bantuan, dukungan, saran, serta kritik dari berbagai pihak, oleh karena itu
penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan nikmat, rahmat, dan karunia-Nya
kepada penulis.
2. Ibu Arini, M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika dan
Bapak Feri Fahrianto, M.Sc. selaku Sekretaris Program Studi Teknik
Informatika.
3. Bapak DR. Husni Teja Sukmana, S.T., M.Sc, selaku Dosen Pembimbing
I dan Ibu Luh Kesuma Wardhani, S.T., M.T., selaku Dosen Pembimbing
II yang telah memberikan bimbingan, masukan, serta saran sehingga
skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
4. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Teknik Informatika Fakultas Sains
dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan
ilmu kepada penulis di dalam maupun di luar kelas.
5. Kedua orang tua penulis, DR. Sya’ban Muhammad, MA. Dan DRA.
Gefarina Djohan, MA. yang senantiasa memberikan doa, dukungan, dan
motivasi kepada penulis.
6. Bariaty Satria, Tamara Yoandianissa, Fansi Lantara, Iwana Asmarani,
dan Latifa Ayu Lestari, sahabat-sahabat terbaik sejak di bangku sekolah.
Terima kasih telah menemani penulis hingga saat ini. Terima kasih atas
doa, dukungan, dan semangatnya.
7. Kepada Nadya, Rizka, Amanda, Syifa, Wafira, Wanti, dan Alia, dan
BAYTI STUDIO, terima kasih telah menemani penulis selama lima
tahun masa kuliah.
8. Teman-teman grup #Wisuda2019 (Dimas Octaviano, S.Kom, Rizka,
Arya, Muchtar, Febrian, Aqin, Abdur, dkk) yang selalu menyemangati
vii
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dan mendoakan agar bisa segera wisuda di tahun 2019 ini. Semoga do’a
ini juga berbalik kepada kalian, Aamiinn!
9. Sahabat-sahabat HMI Komisariat Fakultas Sains dan Teknologi,
terkhusus Apriliyanto Pambudi dan Subarkah Nur Hidayat. Abangda
Zainuddin Asri, Abangda Ridho Anhar, Kakanda Sabfauzi, dan
Kakanda Adi Prayoga yang telah banyak membantu penulis selama
beberapa tahun sebagai mahasiswa dan juga aktivis.
10. Kawan-kawan Rekan Pengurus HMI Cabang Ciputat 2018-2019, Ketum
Tharlis Dian Syah Lubis beserta Jajaran, Ketum BPL Agustina
Permatasari beserta Jajaran. Terima kasih atas dukungannya kepada
penulis sehingga dapat menyelesaikan perkuliahan dengan tenang dan
bahagia.
11. Kawan-kawan Rekan Pengurus KOHATI HMI Cabang Ciputat 2018-
2019. Karlina, Vanya, Quro, Maw, Barid, Tira, Onet, Fairuz, Masnia,
dan semua yang sangat penting mendukung penulis selama satu periode
yang sangat berdinamika dan menyenangkan ini.
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu yang telah
membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.
Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis menyadari masih
banyak terdapat kekurangan-kekurangan, sehingga penulis mengharapkan
adanya saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan
skripsi ini.
Jakarta, 4 Februari 2019
Mumtaz Haya Waralalo
1113091000059
viii
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Nama : Mumtaz Haya Waralalo
Program Studi : Teknik Informatika
Judul : Analisis User Interface (UI) dan User Experience (UX) pada
AIS UIN Jakarta Menggunakan Metode Heuristic Evaluation
dan Webuse dengan Standar ISO 13407
ABSTRAK
Pada saat ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan sangat pesat
dalam memudahkan kita melakukan aktivitas di berbagai kegiatan keseharian.
Hampir semua organisasi, perusahaan, hingga pemerintahan melakukan seluruh
kegiatannya menggunakan sistem digital dalam setiap pelayanannya. Dalam
berbagai sektor, ada bagian penting yang memerlukan sistem akademik dengan
data yang terstruktur, yakni sistem pada perguruan tinggi negeri di Indonesia,
salah satunya ialah Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Berdasarkan kuesioner yang dilakukan terhadap 35 responden yang diambil dari
berbagai mahasiswa di 11 fakultas yang ada di UIN Jakarta, dan dengan
pengukuran menggunakan metode heuristic evaluation dan web usability tool
evaluation (webuse) sesuai standar ISO 13407, maka didapatkan hasil yang
menunjukkan bahwa AIS UIN Jakarta masih memiliki tampilan yang biasa saja,
kurang menarik hingga tidak menarik dengan total nilai interface dan usability
46,33%. Untuk itu, penulis membuat rekomendasi AIS UIN Jakarta dengan
kembali menggunakan metode dan standar yang sama dengan evaluasi pada
AIS sebelumnya untuk meningkatkan nilai interface dan usability AIS pada
aspek penilaian Flexibility and efficiency of use, Aesthetic and minimalist
design, dan Help users recognize, diagnose, and recover from errors dan juga
pada aspek standar Causality, Visible Constraints, Mapping, Transfer Effects
dan Population Stereotypes. Setelah dilakukan parameter pengukuran pada
rekomendasi AIS UIN Jakarta, didapatkan hasil bahwa responden menilai
sistem informasi akademik AIS tersebut memiliki skala sangat menarik, yakni
dengan nilai interface dan usability sebesar 96%.
Kata Kunci : Interface, Usability, Heuristic, Webuse, UIN Syarif
Hidayatullah
Jumlah Pustaka : 10 Buku + 5 Jurnal + 2 Website
Jumlah Halaman : VI Bab + XV Halaman + 111 Halaman
ix
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Author : Mumtaz Haya Waralalo
Major : Informatics Engineering
Title : User Interface (UI) and User Experience (UX) Analysis on
AIS UIN Jakarta Using The Heuristic Evaluation and
Webuse Method With ISO 13407 Standard
ABSTRACT
At this time science and technology are developing very rapidly in facilitating
us to carry out activities in various daily activities. Almost all organizations,
companies, and governments carry out all activities using a digital system in
every service. In various sectors, there is an important part that requires an
academic system with structured data, namely the system at state universities in
Indonesia, one of which is the Syarif Hidayatullah State Islamic University
(UIN) Jakarta. Based on the questionnaire conducted on 35 respondents taken
from various students in 11 faculties in UIN Jakarta, and by measuring using the
Heuristic Evaluation Method and Web Usability Tool Evaluation (WEBUSE)
according to ISO 13407 standard, the results showed that AIS UIN Jakarta still
has an ordinary look, less attractive to unattractive with a total value of interface
and usability of 46.33%. To that end, the authors made a recommendation for
the AIS UIN Jakarta by re-using the same methods and standards with
evaluations in previous AIS to improve the interface value and usability of AIS
in aspects of assessment of Flexibility and efficiency of use, Aesthetic and
minimalist design, and Help users recognize, diagnose and recover from errors
and also on standard aspects Causality, Visible Constraints, Mapping, Transfer
Effects and Population Stereotypes. After measuring parameters on the
recommendations of the AIS UIN Jakarta, it was found that respondents
considered the academic information system to have a very interesting scale,
namely with an interface and usability value of 96%.
Keywords : Interface, Usability, Heuristic, Webuse, UIN Syarif
Hidayatullah
Number of library : 10 Books + 5 Journal + 2 Website
Number of Pages : VI Chapters + XV Pages + 111 Pages
x
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... ii
PERNYATAAN ORISINALITAS ...................................................................... iii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI .............................. iv
ABSTRAK ............................................................................................................. v
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. ix
BAB I ...................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 6
1.3 Batasan Masalah ............................................................................................ 6
1.4 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 7
1.5 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 8
1.6 Metodologi Penelitian .................................................................................... 8
1.6.1 Metodologi Pengumpulan Data .................................................................. 8
1.6.2 Metodologi Evaluasi Desain Interface Sistem ........................................... 9
1.7 Sistematika Penulisan .................................................................................. 10
BAB II .................................................................................................................. 12
2.1 Pengertian Evaluasi Desain ......................................................................... 12
2.1.1 Pengertian Evaluasi................................................................................... 12
2.1.2 Pengertian Desain ..................................................................................... 12
2.2 Human Computer Interaction (HCI) ............................................................ 13
2.3 ISO 13407 ................................................................................................... 14
2.3.1 Definisi ISO 13407:2000 .......................................................................... 14
2.3.2 Karakter Kualitas ISO 13407 ................................................................... 17
2.3.3 Prinsip-prinsip ISO 13407 ........................................................................ 18
2.4 Pengertian User Interface ................................................................................ 19
2.4.1 Konsep User Interface .............................................................................. 20
xi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.4.2 Jenis-jenis User Interface ......................................................................... 20
2.4.3 Prinsip User Interface............................................................................... 21
2.4.4 Penerapan User Interface .......................................................................... 22
2.5 Pengertian User Experience ......................................................................... 23
2.5.1 Penerapan User Experience ...................................................................... 24
2.5.2 Pembagian Fungsi Penerapan User Experience ........................................ 25
2.6 Pengertian Sistem Informasi ........................................................................ 27
2.6.1 Fungsi Sistem Informasi ........................................................................... 28
2.6.2 Tujuan Sistem Informasi ........................................................................... 29
2.6.3 Komponen Sistem Informasi .................................................................... 30
2.7 Heuristic Evaluation .................................................................................... 30
2.7.1 Pengertian Heuristic Evaluation ............................................................... 30
2.7.2 Kriteria Heuristic Evaluation .................................................................... 31
2.7.3 Rating Heuristic Evaluation ..................................................................... 32
2.8 Web Usability Evaluation Tool (Webuse) ....................................................... 33
2.8.1 Pengertian Webuse .................................................................................... 33
2.8.2 Tahap dan Pengujian Webuse ................................................................... 34
2.9 Testing (Pengujian) Interface Design System ................................................ 36
2.9.1 Pengertian Testing (Pengujian) ................................................................. 36
2.9.2 Pengertian Alpha Testing .......................................................................... 36
2.9.3 Pengertian Beta Testing ............................................................................ 38
BAB III ................................................................................................................. 41
3.1 Objek Penelitian ........................................................................................... 41
3.2 Pengumpulan Data ....................................................................................... 41
3.2.1 Metode Observasi ..................................................................................... 42
3.2.2 Metode Wawancara .................................................................................. 42
3.2.3 Kuesioner .................................................................................................. 43
3.2.4 Studi Pustaka................................................................................................. 43
3.3 Metode Pengembangan Sistem .................................................................... 45
3.3.1 Tahapan Perencanaan Kebutuhan ............................................................ 45
3.3.2 Tahapan Evaluasi .................................................................................... 46
3.3.3 Tahapan Implementasi ............................................................................ 47
3.4 Kerangka Penelitian ..................................................................................... 48
xii
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB IV ...................................................................................................................... 52
4.1 Tahap Desain Interface ................................................................................ 52
4.2 Implementasi ................................................................................................ 53
4.2.1 Source Code ............................................................................................ 53
4.2.2 Pembangunan Interface AIS ................................................................... 53
4.2.3 Rekomendasi Berdasarkan Flexibility and Efficiency of Use .................. 56
4.2.4 Rekomendasi Berdasarkan Aesthetic and Minimalist Design ................. 60
4.2.5 Rekomendasi Berdasarkan Help Users Recover from Error .................. 61
BAB V ........................................................................................................................ 64
5.1 Gambaran Umum .......................................................................................... 64
5.1.1 Profil Pustipanda ..................................................................................... 64
5.1.2 Visi dan Misi ............................................................................................... 64
5.1.3 Sasaran Mutu .............................................................................................. 65
5.1.4 Struktur Organisasi .................................................................................. 65
5.1.5 Produk-Produk Pustipanda ...................................................................... 66
5.2 Perancangan Tahap Pre-user Testing .......................................................... 67
5.2.1 Definisi Tujuan Pengujian ...................................................................... 67
5.2.2 Aspek User Interface yang akan dievaluasi ............................................. 68
5.3 Analisis Desain Interface AIS ...................................................................... 70
5.4 Perancangan Pengumpulan Data ................................................................. 73
5.4.1 Perancangan Kuisioner ........................................................................... 73
5.4.2 Penyebaran Kuisioner ................................................................................ 79
5.5 Analisis Kebutuhan ...................................................................................... 79
5.5.1 Analisis Parameter Heuristic Evaluation ................................................... 79
5.5.2 Analisis Parameter Webuse ..................................................................... 90
5.5.3 Analisis Parameter Rating Scale ............................................................. 90
5.6 Analisis Hasil dengan Standar ISO 13407 ................................................... 92
5.7 Desain Interface Usulan ................................................................................ 98
5.8 Test and Refine ............................................................................................. 99
5.8.1 Test and Refine dengan Alpha Testing .................................................... 99
5.8.2 Test and Refine dengan Beta Testing .................................................... 100
BAB VI ............................................................................................................... 106
6.1. Kesimpulan ................................................................................................ 106
xiii
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
6.2. Saran .......................................................................................................... 110
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiv
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Alur Proses ISO 13407 ........................................................................ 15
Gambar 2.2 Proses Evaluasi Metode Webuse (Chiew dan Salim 2003) .................... 34
Gambar 2.3 Proses Alpha test dalam siklus pengembangan software ................... 38
Gambar 2.4 Pengujian Beta ................................................................................... 39
Gambar 3.1 Kerangka Penelitian ........................................................................... 48
Gambar 4.1 Mockup Rancangan Desain Interface AIS (Halaman 1) ........................ 52
Gambar 4.2 Mockup Rancangan Desain Interface AIS (Halaman 2) ........................ 53
Gambar 4.3 Rekomendasi Desain Interface AIS (Halaman 1) ................................. 56
Gambar 4.4 Rekomendasi Desain Interface AIS (Halaman 2) ................................. 56
Gambar 4.5 Rekomendasi Flexibility and Efficiency of Use (1) ............................. 57
Gambar 4.6 Rekomendasi Flexibility and Efficiency of Use (2) ............................. 57
Gambar 4.7 Rekomendasi Flexibility and Efficiency of Use (3) ............................. 58
Gambar 4.8 Rekomendasi Flexibility and Efficiency of Use (4) ............................. 58
Gambar 4.9 Rekomendasi Flexibility and Efficiency of Use (5) ............................. 59
Gambar 4.10 Rekomendasi Flexibility and Efficiency of Use (6) ........................... 59
Gambar 4.11 Rekomendasi Aesthetic and Minimalist Design (1) .......................... 60
Gambar 4.12 Rekomendasi Aesthetic and Minimalist Design (2) .......................... 60
Gambar 4.13 Rekomendasi Aesthetic and Minimalist Design (3) .......................... 61
Gambar 4.14 Rekomendasi Aesthetic and Minimalist Design (4) .......................... 61
Gambar 4.15 Rekomendasi Help Users from error (1) .......................................... 62
Gambar 4.16 Rekomendasi Help Users from error (2) .......................................... 62
Gambar 4.17 Rekomendasi Help Users from error (3) .......................................... 63
Gambar 4.18 Rekomendasi Help Users from error (4) .......................................... 63
Gambar 5.1 Struktur Organisasi Pustipanda ......................................................... 66
Gambar 5.2 Halaman Login AIS ........................................................................... 70
Gambar 5.3 Halaman Utama AIS Mahasiswa ....................................................... 71
Gambar 5.4 Halaman Utama AIS Mahasiswa - Menu ............................................. 72
Gambar 5.5 Identitas Responden pada Kuesioner .................................................... 75
Gambar 5.6 Responden Jenis Kelamin .................................................................. 82
xv
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 5.7 Responden - Fakultas ......................................................................... 83
Gambar 5.8 Responden - Jurusan .......................................................................... 83
Gambar 5.9 Responden - Semester ........................................................................ 84
Gambar 5.10 Hasil Kuesioner (Flexibility and efficiency of use) .......................... 84
Gambar 5.11 Hasil Kuesioner (Aesthetic and minimalist design) .......................... 87
Gambar 5.12 Hasil Kuesioner (Help user recover from error) ............................. 88
Gambar 5.13 Hasil Kuesioner Causality ................................................................. 94
Gambar 5.14 Hasil Kuesioner Visible Constraints ................................................... 94
Gambar 5.15 Hasil Kuesioner Mapping .................................................................. 95
Gambar 5.16 Hasil Kuesioner Transfer Effects ....................................................... 95
Gambar 5.17 Hasil Kuesioner Population Stereotypes ............................................ 96
Gambar 5.18 Desain Interface Usulan (Halaman 1) ................................................ 99
Gambar 5.19 Desain Interface Usulan (Halaman 2) ................................................ 99
Gambar 5.19 Identitas Representatif Responden ..................................................... 100
Gambar 5.20 Hasil Evaluasi Metode HE – Webuse (1) ........................................... 101
Gambar 5.21 Hasil Evaluasi Metode HE – Webuse (2) ........................................... 101
Gambar 5.22 Hasil Evaluasi Metode HE – Webuse (3) ........................................... 101
Gambar 5.23 Hasil Kuisioner Causality .................................................................. 101
Gambar 5.24 Hasil Kuisioner Visible Constraints ................................................... 101
Gambar 5.25 Hasil Kuisioner Mapping ................................................................... 102
Gambar 5.26 Hasil Kuisioner Transfer Effects ........................................................ 103
Gambar 5.27 Hasil Kuisioner Population Stereotypes ............................................. 103
xvi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kesesuaian Merit dan Pilihan Jawaban .................................................. 35
Tabel 2.2 Hubungan Poin Usability dan Level Usability ........................................ 35
Tabel 3.1 Daftar penelitian sejenis ........................................................................... 44
Tabel 5.1 Definisi Tujuan Pengujian ...................................................................... 67
Tabel 5.2 Aspek Evaluasi Interface Design & Usability ....................................... 69
Tabel 5.3 Aspek Evaluasi Standar ......................................................................... 69
Tabel 5.4 Perancangan Kuesioner .......................................................................... 74
Tabel 5.5 Pertanyaan Kuesioner Metode – ISO 13407 ........................................... 75
Tabel 5.6 Pertanyaan lanjutan ISO 13407 .............................................................. 77
Tabel 5.7 Tabel Responden ..................................................................................... 80
Tabel 5.8 Skala, Bobot Nilai dan Presentase Penilaian Kuesioner ......................... 86
Tabel 5.9 Presentase Penilaian Kuesioner (1) ......................................................... 86
Tabel 5.10 Presentase Penilaian Kuesioner (2) ....................................................... 88
Tabel 5.11 Presentase Penilaian Kuesioner (3) ....................................................... 89
Tabel 5.12 Parameter Rating Scale (Berdasarkan Evaluasi Heuristik) ....................... 90
Tabel 5.13 Daftar Pertanyaan Tampilan AIS Awal ................................................... 93
Tabel 5.14 Skala, Bobot Nilai dan Presentase Penilaian Kuesioner ISO ................ 96
Tabel 5.15 Skala Penilaian Pertanyaan Tampilan AIS Awal ..................................... 97
Tabel 5.16 Skala Penilaian Pertanyaan Tampilan Rekomendasi AIS (1) ................... 102
Tabel 5.17 Skala Penilaian Pertanyaan Tampilan Rekomendasi AIS (2) ................... 105
1
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada saat ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan sangat
pesat dalam memudahkan kita melakukan aktivitas terdata dalam kegiatan
berbagai kegiatan akademis. Hampir semua organisasi, perusahaan, hingga
pemerintahan melakukan seluruh kegiatannya menggunakan sistem yang
terkomputisasi dalam setiap pelayanannya. Dalam berbagai sektor, ada bagian
penting yang memerlukan sistem akademik dengan data yang terstruktur, yakni
sistem pada perguruan tinggi negeri di Indonesia, salahsatunya ialah Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
UIN Jakarta merupakan salah satu perguruan tinggi negeri yang memiliki
11 fakultas didalamnya. Adapun berbagai fakultas tersebut ialah fakultas yang
mencakup keagamaan sampai dengan fakultas umum yang terus berkembang. Di
masing-masing fakultas tersedia layanan komputer bersistem yang bisa digunakan
untuk pelayanan akademik secara langsung. Adapun sistem akademik tersebut
juga dapat dibuka dengan basis website oleh setiap mahasiswa terdaftar dengan
Nomor Induk Mahasiswa (NIM) yang sudah dimiliki. Sistem Akademik tersebut
ialah Academic Information System (AIS).
AIS atau biasa disebut Sistem Informasi Akademik merupakan sebuah
fasilitas sistem berbasis web yang berisikan profil dan perkembangan aktifitas
akademik mahasiswa dari pemilihan mata kuliah hingga laporan penilaian,
adapun didalamnya juga berisikan beberapa informasi yang ditujukan kepada
mahasiswa, seperti kegiatan universitas atau himbauan untuk mahasiswa. Sistem
2
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
AIS ini berada di jaringan Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta dengan alamat
ais.uinjkt.ac.id dan mulai digunakan pada tahun 2010.
AIS sebagai system informasi yang selalu digunakan oleh mahasiswa
harus menjadi sistem web yang mudah digunakan dan bernilai informatif demi
kelancaran perkuliahan dan aktifitas mahasiswa sebagai pengguna dalam
keseharian. Pengalaman pengguna dalam hal ini mahasiswa dapat menjadi tolak
ukur penerimaan terhadap AIS. Jika seorang pengguna mengalami keengganan
dan ketidaknyamanan dalam menggunakan sebuah layanan sistem informasi
akademik, atau layanan AIS tersebut sulit untuk digunakan, maka bisa dikatakan
bahwa layanan AIS memiliki potensi kegagalan. Pendekatan melalui aspek
usability dapat digunakan dalam menganalisis user interface dan user experience
pada AIS UIN Jakarta.
Adapun peneliti memperoleh hal-hal yang perlu dievaluasi dari pembagian
kuesioner yang dijawab oleh 35 Responden dari seluruh fakultas yang berjumlah
11 fakultas, masing-masing 3 responden per-fakultas dengan teori simple random
sampling. Dari hasil kuesioner tersebut, maka didapatkan bahwa: tampilan AIS
yang kurang efektif dan efisien, tampilan AIS juga tidak mengikuti perkembangan
desain terkini (moderen), dan tampilan AIS sangat kurang responsive terhadap
perubahan menu ketika error yang berganti. Hal lainnya yang juga perlu
ditingkatkan ialah informasi kegiatan perkuliahan yang jelas, serta perkembangan
informasi aktifitas belajar mengajar yang kurang berfungsi sehingga perlu ada
evaluasi secara detail untuk mengukur kemudahan penggunaan AIS bagi user atau
mahasiswa dari segi kemudahan dipelajari, digunakan, kepuasan dan tingkat
efisiensi, hal ini berguna untuk kelangsungan dan pengembangan UIN Jakarta ke
depan sebagai kampus dengan basis teknologi yang maju. Dengan berbagai hal
3
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang perlu dievaluasi diatas, maka peneliti menggunakan alat metode evaluasi
pengukuran Heuristic Evaluation dan Web Usability Evaluation Tool (WEBUSE)
dengan standar ISO 13407 yang merujuk pada kebutuhan website yang didalami
dengan meperhatikan user sebagai pengguna interaktif.
Dalam mengembangkan sebuah interface sistem berbasis website, ada
banyak dukungan bagi perancang untuk memastikan website yang dibangunnya
sesuai dengan kebutuhan user. Salah satunya adalah dengan memastikan bahwa
langkah pengembangan sesuai dengan standar yang berlaku. Dengan menggunakan
metode heuristik dan webuse, serta melihat dari kebutuhan yang harus dipenuhi
oleh AIS, maka didapatkan standar ISO 13407 sebagai standar yang mengikuti
kriteria dari heuristik itu sendiri.
Pada ISO 13407 terdapat lima prinsip yang bisa memenuhi standar dari
kebutuhan AIS dengan UI dan UX yaitu Causality, Visible Constraints, Mapping,
Transfer Effects dan Population Stereotypes. Kelima prinsip tersebut mencakup
fasilitas, pengelompokkan, dan ekspektasi tindakan yang ada pada AIS UIN
Jakarta, sehingga dari standar tersebut didapatkan AIS yang baik dari segi UI dan
UX-nya. Adapun untuk mencapai standar dibutuhkan metode evaluasi yang sesuai
dengan ISO dan kebutuhan pengguna khususnya.
Dalam beberapa metode evaluasi, menurut (Nielsen. 1995) evaluasi
heuristik melibatkan beberapa set evaluator memeriksa interface website dan
menilai kesesuaiannya terhadap prinsip usability yang diakui atau disebut prinsip
heuristik. Prinsip Heuristik Nielsen merupakan prinsip heuristik yang paling
sering digunakan dalam evalusi heuristik (Penha et al., 2014). Pada hal ini prinsip
Nielsen yang mencakup kebutuhan dari sisi tampilan website dan aplikasi, maka
10 prinsip tersebut ialah kategori yang sederhana dan sesuai dengan AIS UIN
4
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Jakarta dengan pengguna yang membutuhkan interface lebih baik dan cepat
dalam pengembangannya. Oleh karena itu penelitian ini akan menggunakan
evaluasi heuristik dengan prinsip heuristik milik Nilesen. Metode ini digunakan
untuk mendapatkan evaluasi kekurangan dan kesalahan usability pada AIS.
Dengan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui level usability interface
aplikasi apakah sudah memiliki level yang baik, menggali masalah usability yang
ada, mendapatkan evaluasi masalah usability oleh ahli, mengevaluasi usability
AIS UIN Jakarta secara komprehensif dan menghasilkan rekomendasi perbaikan
masalah usability yang ditemukan pada AIS untuk meningkatkan level usability
menjadi lebih baik lagi. Adapun evaluasi heuristik ini untuk mengukur User
Interface dari AIS UIN Jakarta yang berfungsi maksimal pada usabilitynya.
WEBUSE atau Web Usability Evaluation Tool merupakan sebuah metode
usability inquiry yang dikembangkan oleh (Chiew dan Salim. 2003). WEBUSE
dapat mengumpulkan kepuasaan subjektif pengguna dan kesan mereka terhadap
website dengan tool yang terstruktur dan akurat. Karena hal itu, dalam penelitian
ini akan dilakukan dengan metode webuse sebagai user based method untuk
mengevaluasi bersama metode heuristic evaluation diatas. Dan webuse ialah
dikhususkan untuk mengukur User Experience terhadap usability dari AIS UIN
Jakarta.
Dengan menggunakan metode heuristik Nielsen ditentukan tiga kriteria
(Flexibility and efficiency of use, Aesthetic and minimalist design, dan Help users
recognize, diagnose, and recover from errors) dari sepuluh kriteria usability
heuristics untuk user interface design dengan output yang diharapkan adalah
menghasilkan nilai severity rating sehingga didapatkan rekomendasi perbaikan
dari AIS UIN Jakarta.
5
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Usulan peneliti dan berdasarkan hasil wawancara kepada pihak Pustipanda
ialah perbaikan pada halaman utama yang berisikan menu login dengan halaman
informasi seputar UIN Jakarta yang lebih moderen, tata letak login menjadi center
dan halaman informasi menjadi slide berjalan yang lebih responsif, Selanjutnya di
tampilan menu, terdapat perkembangan bentuk menjadi flat design yang terletak
di tengah halaman utama ketika sudah login setelahnya. Adapun yang lainnya
ialah perubahan pada desain warna dan bentuk tata letak yang lebih terkini, dalam
hal ini lebih moderen.
Terdapat beberapa penelitian yang dilakukan oleh (Suci Indrawari, 2015)
adalah bagaimana melakukan evaluasi terhadap usabilitas SIM Penerimaan
Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI berdasarkan pendekatan
evaluasi heuristic. Serta pada penelitian (Putu Krisnayan. 2016) juga mengalisis
tingkat usability pada website UNDIKSHA yang diukur menggunakan metode
heuristic evaluation dengan menggunakan 10 Variabel usability menentukan
rancangan layout website UNDIKSHA yang memenuhi kriteria usability.
Penelitian serupa juga dilakukan pada evaluasi aplikasi (Yusi Tyroni Mursityo.
2018) bertujuan untuk mengetahui level usability interface aplikasi apakah
sudah memiliki level yang baik, menggali masalah usability yang ada,
mendapatkan evaluasi masalah usability oleh ahli, mengevaluasi usability pada
aplikasi Perdana Taxi secara komprehensif dan menghasilkan rekomendasi
perbaikan masalah usability yang ditemukan pada aplikasi untuk meningkatkan
level usability menjadi lebih baik lagi dengan metode heuristic dan juga webuse.
Berdasarkan uraian di atas, penulis mengambil judul “Analisis User
Interface (UI) dan User Experience (UX) pada AIS UIN Jakarta
Menggunakan Metode Heuristic Evaluation dan Webuse dengan Standar ISO
6
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
13407” yang diharapkan dapat membantu melakukan penilaian penggunaan
system informasi (AIS) pada mahasiswa agar menjadi lebih kompatibel, efektif,
serta moderen dalam proses pembelajaran, aktivitas perkuliahan dari setiap
mahasiswa dari berbagai fakultas di UIN Jakarta. Perbedaan dari penelitian ini
dengan yang lain adalah penelitian menggunakan standar ISO 13407 dan dengan
metode yang paling tepat untuk pengembangan tampilan pada AIS UIN Jakarta,
dan hasil dari penelitian ini akan langsung menjadi rujukan bermanfaat bagi AIS
UIN Jakarta yang dinilai sebagai sistem dari kampus yang mengikuti
perkembangan dunia, salahsatunya teknologi.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas didapat perumusan
permasalahan yaitu:
1. Bagaimana mengevaluasi dan membangun Interface sistem informasi
akademik AIS UIN Jakarta dengan menggunakan metode Heuristics
Evaluation dan WEBUSE ?
2. Bagaimana mengukur Interface sistem informasi akademik AIS UIN Jakarta
dengan standar ISO 13407?
3. Bagaimana mengukur performansi Interface AIS UIN Jakarta dengan basis
web untuk memudahkan dan membantu penggunaannya pada aktifitas
perkuliahan dan keseharian mahasiswa UIN Jakarta?
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka pembahasan masalah akan
dibatasi oleh:
1. Penelitian ini dilakukan untuk mahasiswa aktif dari 11 fakultas di UIN
Jakarta dengan teori simple random sampling. Adapun terdapat 35 Responden
7
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(Mahasiswa) dari berbagai fakultas, masing-masing 3 responden dengan 2
responden tambahan sebagai penguat permasalahan berbasis teknologi yang
sebelumnya sudah didapatkan dari PUSTIPANDA dengan memberi gambaran
evaluasi terpenting untuk pengembangan tampilan AIS UIN Jakarta.
2. Penilaian evaluasi tampilan yang dilakukan pada beberapa halaman terkemuka
AIS UIN Jakarta, agar dapat membantu perkembangan tampilan dan kegunaan
keseluruhan halaman lain nantinya.
3. Penilaian yang dilakukan berdasarkan User Interface dan User Experience,
serta bobot nilai setiap pertanyaan menggunakan metode Heuristic
Evaluation: Flexibility and efficiency of use, Aesthetic and minimalist design,
dan Help users recognize, diagnose, and recover from errors dan WEBUSE
dengan standar ISO 13407.
4. Sistem penilaian pengguna AIS UIN Jakarta ini hanya untuk menilai
mahasiswa semester 1-8 sebagai mahasiswa yang paling memiliki interaksi
pada system langsung.
5. Penelitian ini hanya sampai pada tahap testing design interface, tidak sampai
pada tahap perawatan (maintenance).
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Membuat tampilan sistem informasi akademik AIS UIN Jakarta dengan
metode Heuristic Evaluation dan Web Usability Evaluation Tool (Webuse).
2. Mengukur tampilan sistem informasi akademik AIS UIN Jakarta dengan
standar ISO 13407.
3. Mengukur pengembangan tampilan sistem informasi berbasis web untuk
membantu mahasiswa menggunakan AIS UIN Jakarta yang lebih modern,
8
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
efektif, dan efisien. Serta meminimalisir kejadian error pada system tampilan.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diperoleh bagi penelitian ini adalah:
1. Bagi penulis, memberikan pemahaman dan pengetahuan menyeluruh tentang
sistem informasi AIS UIN Jakarta berdasarkan ISO 13407 dengan metode
Heuristic Evaluation dan WEBUSE. Adapun metode heuristik untuk meng-
evaluasi User Interface (UI) dan Webuse untuk meng-evaluasi User
Experience (UX) yakni untuk usability.
9
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Bagi Pengelola Sistem Informasi (PUSTIPANDA), dapat menyediakan
informasi yang cepat, tepat, akurat dan mudah digunakan mahasiwa secara
modern dan informatif.
3. Bagi Universitas, dapat dijadikan bahan pedoman ataupun referensi penelitian
mengenai pendataan setiap mahasiswa. Dan dapat menjadi alat mengembangan
pada system akademik universitas itu sendiri.
1.6 Metodologi Penelitian
Pada penelitian ini, penulis menggunakan beberapa metode dalam
merancang sistem. penulis menggunakan metode-metode sebagai berikut:
1.6.1 Metodologi Pengumpulan Data
Dalam melakukan analisis pada penelitian ini, penulis melakukan
pengumpulan data-data dengan beberapa cara anatara lain observasi, studi
pustaka, dan wawancara.
1. Studi Observasi
Penulis mengumpulkan data dengan observasi langsung atau pengamatan
langsung pada Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data
(PUSTIPANDA) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Studi Wawancara
Pada studi wawancara penulis memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab, bertatap muka antara penulis dengan
penjawab atau responden.
3. Studi Pustaka
Pada studi pustaka ini penulis mengumpulkan, membaca, dan mempelajari
teori yang ada di dalam buku dan karya ilmiah yang berhubungan dengan
10
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
penelitian ini.
1.6.2 Metodologi Evaluasi Desain Interface Sistem
Metode Evaluasi Desain interface sistem yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan Heuristics Evaluation terdapat 10 kriteria dalam
metode ini, yaitu: Visibilitas dari status system, Kesesuaian antara sistem dan
dunia nyata, Kendali dan kebebasan pengguna, Standar dan konsistensi, Bantu
pengguna untuk mengenali, mendiagnosa, dan mengatasi masalah, Pencegah
kesalahan, Adanya pengenalan, Fleksibilitas dan efesiensi, Estetika dan desain
yang minimalis, dan Fitur bantuan dan dokumentasi.
Dari 10 kriteria evaluasi, diambil 3 kriteria (Flexibility and efficiency of use,
Aesthetic and minimalist design, dan Help users recognize, diagnose, and recover
from errors) sebagai yang paling dibutuhkan dalam pengembangan desain interface
pada AIS UIN Jakarta.
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dan penyusunan laporan penelitian skripsi ini
dengan urutan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisikan latar belakang masalah, perumusan
masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, manfaat penelitian,
metodelogi penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini menguraikan teori-teori yang berhubungan
dengan konsep dan teori dasar materi yang terkait dan
digunakan selama penelitian dan yang digunakan untuk
11
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
membantu menyusun laporan penelitian skripsi.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini menjelaskan tata cara penelitian berdasarkan
metode penelitian yang dipilih dan digunakan antara lain metode
pengumpulan data dan metode pengembangan sistem yang
digunakan dalam sistem informasi penilaian kinerja karyawan.
BAB IV PERANCANGAN REKOMENDASI
Pada bab ini akan dibahas mengenai bagaimana perancangan
rekomendasi akan dibuat berdasarkan hasil dari evaluasi dengan
metode dan standar yang sudah digunakan.
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai gambaran umum
perusahaan, analisis proses yang berjalan, analisis dari data-data
yang digunakan dalam perusahaan, dan pembahasan yang
mencakup gambaran umum tentang obyek penelitian.
BAB VI PENUTUP
Pada bab ini merupakan akhir penulisan skripsi, dimana
berdasarkan uraian-uraian yang telah dibahas akan dituangkan ke
dalam suatu bentuk kesimpulan akhir serta saran-saran.
12
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Evaluasi Desain
2.1.1 Pengertian Evaluasi
Evaluasi merupakan sinonim dari bahasa Inggris "evaluation" yang
diartikan sebagai penaksiran atau penilaian (James J.1996). (Nurkancana. 1983)
menyatakan bahwa evaluasi adalah kegiatan yang dilakukan berkenaan dengan
proses untuk menentukan nilai dari suatu hal. Sementara (Raka Joni. 1975)
menjelaskan bahwa evaluasi adalah proses untuk mempertimbangkan sesuatu
barang, hal atau gejala dengan mempertimbangkan beragam faktor yang kemudian
disebut Value Judgment.
Maka dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa evaluasi adalah
proses menetukan nilai untuk suatu hal atau objek yang berdasarakan pada acuan-
acuan tertentu untuk menentukan tujuan tertentu. Dalam perusahaan, evaluasi
dapat diartikan sebagai proses pengukuran akan efektivitas strategi yang digunakan
dalam upaya mencapai tujuan perusahaan (Duncan, Tom. 2005). Data yang
diperoleh dari hasil pengukuran tersebut akan digunakan sebagai analisis situasi
program berikutnya.
2.1.2 Pengertian Desain
Desain biasa diterjemahkan sebagai seni terapan, arsitektur, dan berbagai
pencapaian kreatif lainnya. Dalam sebuah kalimat, kata "desain" bisa digunakan,
baik sebagai kata benda maupun kata kerja. Sebagai kata kerja, "desain" memiliki
arti "proses untuk membuat dan menciptakan obyek baru". Sebagai kata benda,
"desain" digunakan untuk menyebut hasil akhir dari sebuah proses kreatif, baik itu
13
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
berwujud sebuah rencana, proposal, atau berbentuk benda nyata.
Desain secara etimologi berasal dari bahasa "designo" (Itali) yang secara
gramatikal berarti gambar dan bermakna: to make preliminary sketches of, to plan
and carry out experiment", to form in the mind. Secara garis besar, ada tujuh
prinsip di dalam dunia desain yaitu: Keseimbangan, Kesatuan, Perbandingan,
Urutan, Irama, Skala, Fokus.
Metode desain adalah suatu cara yang dilakukan oleh desainer untuk
menghasilkan suatu karya desain. Beberapa metode yang umum digunakan, antara
lain: Explosing yaitu mencari inspirasi dengan berpikir secara kritis untuk
menghasilkan suatu desain yang belum pernah diciptakan. Redefining yaitu
mengolah kembali suatu desain agar menjadi bentuk yang berbeda dan lebih baik.
Managing yaitu menciptakan desain secara berkelanjutan dan terus-menerus.
Phototyping yaitu memperbaiki dan atau memodifikasi desain warisan nenek
moyang. Trendspotting yaitu membuat suatu desain berdasarkan tren yang sedang
berkembang.
2.2 Human Computer Interaction (HCI)
Interaksi manusia dan komputer (bahasa Inggris: human–computer
interaction atau disingkat HCI) adalah disiplin ilmu yang mempelajari hubungan
antara manusia dan komputer yang meliputi perancangan, evaluasi, dan
implementasi antarmuka pengguna komputer agar mudah digunakan oleh manusia.
Ilmu ini berusaha menemukan cara yang paling efisien untuk merancang pesan
elektronik. Sedangkan interaksi manusia dan komputer sendiri adalah serangkaian
proses, dialog dan kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk berinteraksi
dengan komputer yang keduanya saling memberikan masukan dan umpan balik
melalui sebuah antarmuka untuk memperoleh hasil akhir yang diharapkan sistem
14
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
harus sesuai dengan kebutuhan manusia dan dirancang berorientasi kepada
manusia sebagai pemakai.
Tujuan utama disusunnya berbagai cara interaksi manusia & komputer
untuk mempermudah manusia dalam mengoperasikan komputer dan mendapatkan
berbagai umpan balik yang ia perlukan selama ia bekerja pada sebuah sistem
komputer. Para perancang antarmuka manusia dan komputer berharap agar sistem
komputer yang dirancangnya dapat bersifat akrab dan ramah dengan penggunanya
(user friendly).
Interaksi manusia komputer dibutuhkan agar kita lebih cepat dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan. serta dapat membuat waktu pengerjaannya lebih
cepat dan tidak membutuhkan banyak biaya dalam membuat suatu pekerjaan.
2.3 ISO 13407
Dalam mengembangkan sebuah sistem berbasis website, ada banyak
dukungan bagi perancang sistem untuk memastikan sistem yang dibangunnya
sesuai dengan kebutuhan user. Salah satunya adalah dengan memastikan bahwa
langkah pengembangan sesuai dengan standar yang berlaku.
2.3.1 Definisi ISO 13407
ISO 13407 mengatur tentang proses perancangan berorientasi manusia/user
untuk sistem yang interaktif. Alur prosesnya digambarkan dalam gambar 2.1
berikut.
15
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 2.1 Alur Proses ISO 13407
Keterangan gambar:
1. Memahami dan menentukan konteks pengguna
1. Karakteristik pengguna yang diharapkan
2. Pekerjaan yang dilakukan pengguna
3. Pemecahan secara hirarki atas pekerjaan global
4. Tujuan global penggunaan sistem untuk setiap kategori
pengguna, termasuk karakteristik tugas yang mungkin
menggangu penggunaan dalam scenario khusus, seperti
frekuensi dan lama kinerja.
5. Deskripsi harus mencakup alokasi aktifitas dan langkah
operasional antara manusia dan sumberdaya teknologi
6. Pahami lingkungan tempat pengguna akan menggunakan sistem
7. Sangat penting awal langkah untuk menentukan kebutuhan sistem
minimal dan optimal dengan memperhatikan
16
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Menentukan kebutuhan pengguna dan Organisasi dalam UCD
penting untuk memperluas aktivitas kebutuhan fungsional sistem
dengan membuat pernyataan eksplisit kebutuhan pengguna dan
organisasi, dalam hubungannya dengan konteks diskripsi
penggunaan dalam hal:
1. Kualitas perancangan interaksi manusia dan komputer serta
workstation,
2. Kualitas dan isi tugas pengguna ( termasuk alokasi tugas diantara
kategori penguna yang berbeda ),
3. Kinerja tugas yang efektif khususnya dalam hal
transparasi aplikasi ke pengguna,
4. Kerjasama dan komunikasi yang efektif diantara pengguna dan
pikah ketiga yang relevan,
5. Dibutuhkan kinerja sistem baru terhadap tujuan finansial.
3. Solusi perancangan yang dihasilkan
1. Dengan memgunakan pengetahuan yang ada untuk
mengembangkan suatu proposal solusi perancangan.
2. Membuat solusi perancangan lebih konkrit (dengan
simulasi, prototype, dll )
3. Memperlihatkan prototype ke pengguna dan
mengamatinya saat melakukan tugas spesifik, dengan atau
tanpa bantuan evaluatur.
4. Menggunakan umpan balik untuk perbaikan rancangan.
5. Mengulang proses ini sampai tujuan dipenuhi.
17
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4. Evaluasi Perancangan terhadap kebutuhan pengguna
1. Formative: menyediakan umpanbalik yang dapat digunakan untuk
memperbaiki rancangan.
2. Summative: melakukan penilaian apakah tujuan pengguna dan
organisasi telah tercapai
2.3.2 Karakter Kualitas ISO 13407
Bagaimanapun kerasnya usaha seorang perancang antar muka untuk
mengerti kebutuhan user, selalu ada gap/jarak antar harapan user dan
kenyataan (Prinsip Norman). Prinsip Norman dapat digunakan untuk memberi
panduan perancangan karena Norman menekankan pada dua prinsip yaitu:
Menjembatani perbedaan evaluasi. Hal-hal yang bisa dilakukan dalam
menjembatani perbedaan evaluasi adalah:
1. Memberi umpan balik tentang status sistem
2. Menyediakan penjelasan atas tampilan jika ternyata sangat kompleks.
3. Membangun model mental pengguna atas aplikasi kita.
4. Memberitahu user apa yang dapat dilakukan
5. Mengingatkan user dimana posisi mereka saat ini
6. Menentukan harapan.
Menjembatani perbedaan eksekusi. Hal-hal dalam poin ini antara lain:
1. Menggunakan obyek berupa iconographic/gambar dengan label
2. Menggunakan obyek yang besar (dalam batasan tertentu)
3. Mempertahankan obyek tetap berada di layar
4. Mempertahankan obyek dalam lokasi yang tetap/konsisten
18
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
5. Mempertahankan obyek dekat dengan penunjuk mouse
6. Menghindari penggunaan scrolling dan keyboard
2.3.3 Prinsip-prinsip ISO 13407
1. Causality
Prinsip causality dapat dijelaskan dalam kejadian berikut: sesuatu
yang terjadi setelah suatu tindakan, akan dianggap orang/user bahwa tindakan
tersebut sebagai penyebabnya.
Contoh causality yang tidak benar: menjalankan suatu aplikasi yang belum
dikenal sebelum komputer rusak akan menyebabkan komputer sering rusak. Efek
lain dari prinsip causality: perintah yang hasilnya tidak jelas kelihatan sering
diulangi berkali-kali (misalkan meng-klik mouse berulangkali untuk mengaktifkan
menu pada sistem yang sedang hang/loading/tidak menanggapi). Prinsip
perancangan causality: Menyediakan umpan balik yang jelas. Berorientasi pada
konteks. dan dapat dipahami setelah melakukan suatu tindakan.
2. Visible Constraints
Visible contraints adalah batasan secara visual. Dengan melihat user akan
tahu batasan tindakan/fasilitas/fungsi dari aplikasi yang digunakannya. User akan
tahu batasan jumlah tindakan yang mungkin harus diperoleh dari kemunculan
obyek. User akan tahu batasan dari aplikasi dengan cara melihat dan merasakan.
Prinsip perancangan: Perluas rentang batasan peluang, Fasilitasi pengguna
dengan peluang yang mungkin berdasarkan konteksnya.
3. Mapping
Mapping atau pemetaan mendefinisikan himpunan relasi yang
19
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
mungkin diantara obyek. Prinsip perancangannya: Membuat relasi alami antar
obyek terlihat, Mengkelompokkan dan mengorganisir obyek yang berhubungan
dalam container/tempat, dan Container harus mempunyai label.
4. Transfer Effects
Manusia cenderung akan mentransfer pelajaran/ekspektasi dari obyek yang
sama. Ada dua macam efek transfer: Positive transfer: pelajaran sebelumnya dapat
diterapkan pada situasi yang baru. Negative transfer: pelajaran sebelumnya
berbeda dengan situasi yang baru. Prinsip perancangan: Pertimbangkan
pengalaman pengguna sebelumnya dalam perancangan serta kemampuannya
dalam belajar (perancangan pengalaman pengguna)
5. Population Stereotypes
Populasi belajar bahwa idiom berlaku dengan cara tertentu. Misalnya,
merah berarti bahaya dan hijau berarti aman. Namun idiom dapat berbeda pada
budaya yang berbeda. Misalnya, saklar lampu/switch di Amerika berlawanan
dengan di Inggris. Arah ke bawah untuk mematikan tetapi di Inggris sebaliknya.
Prinsip perancangan: Abaikan/ubah apa yang terlihat dan terasa sesuai
dengan hubungan stereotipe dan budaya. Contoh: pengguna Windows dan
Macintosh atau pengguna Windows dan Linux. Serta, mengubah budaya stereotipe
sangat sulit.
2.4 Pengertian User Interface
User interface adalah cara program dan user berkomunikasi. Istilah user
interface atau interface kadang-kadang digunakan sebagai penggati istilah HCI
(Human Computer Interaction). HCI adalah semua aspek dari interaksi pengguna
20
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dan computer, tidak hanya hardware. Semuanya yang terlihat dilayar, membaca
dalam dokumentasi dan dimanipulasi dengan keyboard (atau mouse) merupaka
bagian dari user interface.
User Interface berfungsi untuk menghubungkan atau penterjemah
informasi antara pengguna dengan system operasi, sehingga computer dapat
digunakan. Dengan demikian, user interface bisa juga diartikan sebagai mekanisme
inter-relasi atau integrasi total dari perangkat keras dan lunak yang membentuk
pengalaman bekomputer. User interface dari sisi software bias berbentuk
Graphical User Interface (GUI) atau Command Line Interfae (CLI), sedangkan
dari sisi hardware bias berbentuk Aplle Desktop Bus (ADB), USB, dan fire wire.
2.4.1 Konsep User Interface
Mengkonsep user interface secara benar tidaklah mudah. Terdapat begitu
banyak aspek yang pelu diperhatikan. User interface akan mengacu pada beragam
aplikasi teknologi mulai dari electronic display, software aplikasi
computer,aplikasi web, aplikasi mobile,hingga aplikasi kiosk Informasi public.
Kioks adalah peralatan sistem informasi publik yang dirancang sedemikian rupa
yang ditujukan untuk beragam kondisi user, baik secara usia, gender, latar
belakang kultural, tingkat pemahaman dan pendidikan bahkan kondisi keterbatasan
fisik yang berbeda.
2.4.2 Jenis-jenis User Interface
Ada dua jenis user interface, yaitu: Command Line Inteface (CLI) dan
Graphical User Interface (GUI).
Pertama, CLI adalah tipe antarmuka dimana pengguna berinteraksi dengan
system operasi melalui text terminal. CLI adalah sebuah bentuk antarmuka antara
sistem operasi dan pemakai dimana pemakai mengetikkan perintah-perintah
21
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dengan menggunakan perintah dalam bentuk teks dan sebuah metode untuk
memasukinya.
Pengguna CLI biasanya adalah administrator sistem berbasis sistem operasi
LINUX. Setiap sistem operasi memberi nama CLI- nya berbeda-beda. Unix
member nama CLI-nya sebagai bash, ash, ksh, dan lain sebagainya. Ms-Dos
memberi nama CLI-nya command.com atau command prompt. Sedangkan
Windows Vista, Microsoft menamakannya Powershell. Pengguna Linux mengenal
CLI pada Linux sebagai Terminal, sedangkan pada Apple atau machintosh
namanya adalah commandshell.
Kedua, Graphical User Interface (GUI). Saat ini interface yang banyak
digunakan dalam software adalah GUI (Graphical User Interface). Penganut GUI
biasanya adalah mereka yang sudah terbiasa dengan system operasi Windows.
Bagi mereka, GUI adalah harga mati yang tidak bisa ditawar lagi.
GUI adalah tipe antarmuka yang digunakan oleh pengguna untuk
berinteraksi dengan system operasi melalui gambar-gambar grafik, kon, dan
menggunakan perangkat penunjuk (pointing device) seperti mouse atau track ball.
Sama seperti CL, tiap-tiap siste operasi memiliki nama tersendiri untuk
komponen GUI-nya. Pada Apple Mac OS X, GUI-nya disebut Aqua. Microsoft
member nama GUI pada Windows XP sebagai Lunar dan GUI Windows Vista
sebagai Aero. Pada Linux, ada dua pengembangan utama desktop environment,
yang masing-masing menghasilkan roduk KDE (K Desktop Environment) dan
GNOME.
2.4.3 Prinsip User Interface
User interface desain adalah desain komputer, peralatan, mesin, perangkat
komunikasi mobile, aplikasi perangkat lunak, dan situs web dengan fokus pada
22
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
pengalaman pengguna dan interaksi. Tujuan dari user interface design adalah
membuat interaksi pengguna sesederhana dan seefisien mungkin, dalam hal
mencapai tujuan pengguna-apa yang sering disebut pengguna desain yang
berpusat. User interface design yang bagus memfasilitasi dan menyelesaikan tugas
di tangan tanpa menarik perhatian yang tidak perlu pada dirinya sendiri. Desain
grafis dapat dimanfaatkan untuk mendukung kegunaan. Proses desain harus
menyeimbangkan fungsi teknis dan elemen visual (misalnya, model mental) untuk
menciptakan sebuah sistem yang tidak hanya operasional saja tetapi juga
bermanfaat serta dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna berubah.
Interface design terlibat dalam berbagai proyek dari sistem komputer,
untuk mobil, untuk pesawat komersial; semua proyek-proyek ini melibatkan
banyak interaksi sama manusia dasar, namun juga membutuhkan beberapa
keterampilan yang unik dan pengetahuan. Akibatnya, desainer cenderung
mengkhususkan diri pada jenis proyek tertentu dan memiliki kemampuan berpusat
di sekitar keahlian mereka, apakah itu perancangan perangkat lunak, penelitian
pengguna, desain web, atau desain industri.
2.4.4 Penerapan User Interface
Pada umumnya penerapan user interface banyak ditemukan pada program
software, perangkat hardware dan sistem operasi smartphone.
Pada program software hampir semua user interface-nya menggunakan
sistem GPU dimana pengguna dapat memasukkan perintah dan memanipulasi
sistem dengan memilih tampilan grafis tertentu dengan menggunakan mouse atau
keyboard. Pada dua sistem operasi yang paling lazim, yakni Windows dan
Macintosh, user interface-nya memiliki tampilan yang berbeda namun pada
dasarnya dikembangkan dari unsur dan elemen yang hampir sama.
23
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Sedangkan pada sebagian besar perangkat hardware user interface-nya
cenderung lebih sederhana dan didominasi oleh simbol sehingga lebih mudah
untuk dimengerti. Sebagai contoh yang paling dasar ditemui adalah user interface
pada remote TV yang memiliki keypad numerik, tombol volume, tombol serta
tombol-tombol lainnya sebagai simbol fungsi.
Pengaplikasian user interface lainnya juga terdapat pada sistem operasi
smartphone, dimana pengguna banyak berinteraksi dan memasukkan perintah baik
dengan tulisan maupun tampilan grafis. Sesuai fungsinya, user interface pada
smartphone cenderung dituntut untuk lebih simpel dan mudah dimengerti
dibanding user interface pada perangkat lain yang lebih besar. Karena itu banyak
merek smartphone berlomba-lomba menyajikan pengalaman user interface terbaik
dengan ciri khas masing-masing seperti iPhone dengan iOS dan Samsung dengan
Touchwiz-nya.
Dengan semakin majunya perkembangan teknologi di era digital,
perangkat canggih yang pintar dengan user interface yang mudah dipahami dan
mampu mempermudah kehidupan sehari-hari pengguna akan semakin diminati.
Para pengembang pun semakin giat mengembangkan user interface yang
terintegrasi dan memberikan pengalaman penggunaan yang menyenangkan.
2.5 Pengertian User Experience
User Experience merupakan cara seseorang merasakan ketika
menggunakan sebuah produk, sistem, atau jasa. Pengalaman pengguna menyoroti
aspek-aspek pengalaman, pengaruh, arti dan nilai dari interaksi manusia-komputer
dan kepemilikan sebuah produk, juga termasuk persepsi seseorang mengenai
aspek-aspek praktis seperti kegunaan, kemudahan penggunaan, dan efisiensi dari
sebuah sistem. Pengalaman pengguna pada dasarnya subyektif, karena pengalaman
24
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
pengguna berdasar atas perasaan dan pemikiran individu mengenai sebuah sistem.
Pengalaman pengguna sifatnya dinamis, karena senantiasa berubah dari waktu ke
waktu seiring berubahnya keadaan.
ISO 9241-210 (2009) mendefinisikan pengalaman pengguna sebagai
"persepsi dan respon seseorang yang dihasilkan dari penggunaan atau penggunaan
terantisipasi dari sebuah produk, sistem, atau jasa". Maka, pengalaman pengguna
adalah subyektif dan berfokus pada penggunaan.
Catatan tambahan pada definisi ISO menerangkan bahwa pengalaman
pengguna mencakup semua emosi, keyakinan, pilihan, persepsi, respon fisik dan
psikologis, perilaku, dan keberhasilan pengguna yang terjadi sebelum, selama, dan
setelah penggunaan. Catatan tambahan ini juga menyertakan tiga faktor yang
mempengaruhi pengalaman pengguna: sistem, pengguna, dan konteks penggunaan.
2.5.1 Penerapan User Experience
Pada masa awal era internet pemain-pemain besar di jagad internet seperti
Yahoo, Amazon, Paypal, Google lebih peduli kepada teknologi, desain tidak cukup
mendapat perhatian yang besar. Teknologi itu juga yang memberikan kesuksesan
besar kepada mereka. Namun sekarang di masa di mana kompetisi begitu sengit
keberhasilan produk tidaklah cukup ditentukan oleh teknologi yang bermanfaat
dan fungsional semata.
Untuk merebut hati para pengguna produk, para pemain di dunia internet
ini tidak lagi bisa mengenyampingkan kebutuhan dan keinginan pengguna yang
oleh Don Norman dinamakan dengan user-centered design. Produk yang
berteknologi sekaligus fungsional tapi juga mampu memberi pengalaman
(experience) yang menyenangkan, mudah pemanfaatannya, sehingga memiliki
25
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
user engagement tinggi yang diukur oleh lamanya waktu yang dihabiskan oleh
pengguna di produk tersebut.
Pentingnya penerapan user experience ialah kemudahan bagi pengguna
website, aplikasi smartphone, atau perangkat lunak desktop, menaikkan
kepercayaan pengguna/konsumen pada produk tersebut, tingkat kepercayaan
pengguna/konsumen sangat dipengaruhi oleh kemampuan produk yang mereka
gunakan dalam membantu menyelesaikan masalah mereka, menaikkan conversion
rate, dan yang terakhir dari segi bisnis user experience dipercaya mampu
menaikkan penjualan (rujukan econsultancy).
2.5.2 Pembagian Fungsi Penerapan User Experience
User experience bukanlah pekerjaan yang melibatkan satu atau dua
individu untuk menyelesaikan suatu masalah dalam satu malam. User experience
tidak hanya semata berurusan dengan user interface namun aspek dari pengalaman
si pengguna secara menyeluruh yang menyangkut konten, usability, informasi,
termasuk aspek bisnisnya. Sehingga pekerjaan user experience melibatkan mereka
dengan keterampilan dan spesialisasi berbeda yang melibatkan riset, perencanaan,
pengembangan, pengujian. User experience adalah pekerjaan tim, mereka
berkolaborasi untuk menciptakan sebuah produk.
1. Visual designer
Tampilan secara visual mempunyai peranan penting untuk suatu desain
web, aplikasi web/smartphone, aplikasi desktop. Kesan pertama dan tampilan
visual yang memanjakan mata tentu memiliki daya tarik tersendiri bagi pengguna.
2. Front end developer
Implementasi terhadap konsep, ide yang telah dituangkan oleh UX
26
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
designer tentu butuh implementasi, adalah pekerjaan front end developer untuk
implementasinya dengan kode HTML,CSS, Javascript.
3. Content strategist
Website membutuhkan konten yang berbicara kepada publik siapa
mereka, apa yang mereka lakukan, kalau mereka berbisnis apa bisnis mereka
jalankan, pesan apa yang ingin mereka sampaikan kepada publik. Bagaimana itu
dilakukan dan bagaimana strateginya adalah pekerjaan content strategist.
4. Usability expert
Memastikan bahwa sistem berfungsi dengan baik, mudah
menggunakannya, user-friendly. Memastikan user bisa mendapatkan apa yang
diinginkan dengan cepat yang dibantu oleh navigasi, search box. Usability expert
menerapkan pola yang bisa dipelajari pengguna saat menggunakan sistem,
sehingga walau tanpa dibekali guideline si pengguna bisa menggunakan siistem
dengan mudah.
5. Information architect
Salah satu syarat terpenuhinya sistem yang mengaplikasikan user
experience yang benar adalah organisasi konten termasuk diantaranya penataan
navigasi dan link. Karena hal ini berkaitan dengan informasi yang dicari oleh
pengunjung.
6. User experience designer
User experience designer adalah orang yang menentukan visi dari
produk yang akan dihasilkan secara keseluruhan dari sisi user experience. Tim
akan bekerja berdasarkan roadmap yang telah dibuat oleh user experience
designer. Masing-masing anggota tim kemudian akan bekerja sesuai porsinya
masing-masing untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
27
27
2UIN Syarif Hidayatullah Jakarta UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.6 Pengertian Sistem Informasi
Sistem Informasi (SI) adalah kombinasi dari teknologi informasi dan
aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan
manajemen. Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering
digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan
teknologi. Dalam pengertian ini, istilah ini digunakan untuk merujuk tidak hanya
pada penggunaan organisasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), tetapi juga
untuk cara di mana orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam mendukung
proses bisnis. (Beynon-Davies P. 2009)
Ada yang membuat perbedaan yang jelas antara sistem informasi, dan
komputer sistem TIK, dan proses bisnis. Sistem informasi yang berbeda dari
teknologi informasi dalam sistem informasi biasanya terlihat seperti memiliki
komponen TIK. Hal ini terutama berkaitan dengan tujuan pemanfaatan teknologi
informasi. Sistem informasi juga berbeda dari proses bisnis. Sistem informasi
membantu untuk mengontrol kinerja proses bisnis. (O'Brien, J A. 2003)
Alter berpendapat untuk sistem informasi sebagai tipe khusus dari sistem
kerja. Sistem kerja adalah suatu sistem di mana manusia dan/atau mesin
melakukan pekerjaan dengan menggunakan sumber daya untuk memproduksi
produk tertentu dan/atau jasa bagi pelanggan. Sistem informasi adalah suatu sistem
kerja yang kegiatannya ditujukan untuk pengolahan (menangkap, transmisi,
menyimpan, mengambil, memanipulasi dan menampilkan) informasi.
Dengan demikian, sistem informasi antar-berhubungan dengan sistem data
di satu sisi dan sistem aktivitas di sisi lain. Sistem informasi adalah suatu bentuk
komunikasi sistem di mana data yang mewakili dan diproses sebagai bentuk dari
memori sosial. Sistem informasi juga dapat dianggap sebagai bahasa semi formal
28
28
2UIN Syarif Hidayatullah Jakarta UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang mendukung manusia dalam pengambilan keputusan dan tindakan.
Sistem informasi merupakan fokus utama dari studi untuk disiplin sistem
informasi dan organisasi informatika. Sistem informasi adalah gabungan yang
terorganisasi dari manusia, perangkat lunak, perangkat keras, jaringan komunikasi
dan sumber data dalam mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi
dalam organisasi.
2.6.1 Fungsi Sistem Informasi
Beberapa kegunaan atau fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat
bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan
sistem informasi secara kritis.
3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung
sistem informasi.
5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari
sistem informasi dan teknologi baru.
7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan
pemeliharaan sistem.
8. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-
transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah
satu produk atau pelayanan mereka.
9. Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan
persediaan pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang
29
29
2UIN Syarif Hidayatullah Jakarta UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang tersedia.
10. Sistem Informasi Untuk Pengendalian Operasional. Pengendalian
operasional adalah proses pemantapan agar kegiatan operasional
dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pengendalian operasional
menggunakan prosedur dan aturan keputusan yang sudah ditentukan lebih
dahulu. Sebagian besar keputusan bisa diprogramkan.
11. Sistem Informasi Untuk Perencanaan Strategis. Tujuan perencanaan
strategis adalah untuk mengembangkan strategi dimana suatu organisasi
akan mampu mencapai tujuannya. Horison waktu untuk perencanaan
strategis cenderung lama, sehingga perubahan mendasar dalam organisasi
bisa diadakan.
12. Sistem Informasi Manajemen Berdasarkan Fungsi Organisasi. Sistem
informasi manajemen dapat dianggap sebagai suatu federasi subsistem yang
didasarkan atas fungsi yang dilaksanakan dalam suatu organisasi. Masing-
masing subsistem membutuhkan aplikasi-aplikasi yntuk membentuk semua
proses informasi yang berhubungan dengan fungsinya, walaupun akan
menyangkut database, model base dan beberapa program komputer yang
biasa untuk setiap subsistem fungsional. Dalam masing-masing subsistem
fungsional, terdapat aplikasi untuk proses transaksi, pengendalian
operasional, pengendalian manajemen, dan perencanaan strategis.
2.6.2 Tujuan Sistem Informasi
Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi. Sistem
informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para
pemakainya. Data yang diolah saja tidak cukup dapat dikatakan sebagai suatu
informasi. Untuk dapat berguna, maka informasi harus didukung oleh tiga pilar
30
30
2UIN Syarif Hidayatullah Jakarta UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
sebagai berikut: tepat kepada orangnya atau relevan (relevance), tepat waktu
(timeliness), dan tepat nilainya atau akurat (accurate). Keluaran yang tidak
didukung oleh tiga pilar ini tidak dapat dikatakan sebagai informasi yang berguna,
tetapi merupakan sampah (garbage).
2.6.3 Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi terdiri dari komputer, instruksi, fakta yang tersimpan,
manusia dan prosedur sehingga dapat dikategorikan dalam empat bagian:
1. Sistem Informasi Manajemen
2. Sistem Pendukung Keputusan
3. Sistem Informasi Eksekutif
4. Sistem Pemrosesan Transaksi
2.7 Heuristic Evaluation
2.7.1 Pengertian Heuristic Evaluation
Heuristic Usability atau yang juga dikenal sebagai Heuristic Evaluation
adalah sistem evaluasi untuk software komputer berbasis pengguna. Sistem ini
melibatkan evaluator untuk memberikan masukan yang kemudian dikategorikan
dalam prinsip-prinsip heuristik. Meskipun dianggap sebagai metode informal
dalam mengkaji kegunaan sebuah software atau aplikasi. Pendekatan yang
diciptakan Nielsen di tahun 1990, adalah cara mengevaluasi yang cukup terpercaya
dalam dunia New Media saat ini.
Evaluasi Heuristik adalah panduan, prinsip umum, atau aturan yang dapat
menuntun keputusan rancangan atau digunakan untuk mengkritik suatu keputusan
yang sudah diambil. Evaluasi Heuristik diusulkan oleh Nielsen dan Molich, hampir
31
31
2UIN Syarif Hidayatullah Jakarta UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
sama dengan Cognitive Walkthrough tetapi sedikit terstruktur dan sedikit terarah.
Pada pendekatan ini, sekumpulan kriteria usability atau heuristic diidentifikasi dan
perancangan dilaksanakan misalnya dimana kriteria dilanggar.
Tujuan dari evaluasi heuristik adalah untuk memperbaiki perancangan
secara efektif. Evaluator melakukan evaluasi melalui kinerja dari serangkaian tugas
dengan perancangan dan dilihat kesesuaiannya dengan kriteria setiap tingkat. Jika
ada kesalahan terdeteksi maka perancangan dapat ditinjau ulang untuk
memperbaiki masalah ini sebelum tingkat implementasi. Evaluasi Heuristik sangat
baik digunakan sebagai teknik evaluasi desain, karena lebih mudah untuk
menemukan atau menentukan masalah usability yang muncul. (Krisnayani, P.
2016)
2.7.2 Kriteria Heuristic Evaluation
Menurut Nielsen, terdapat sepuluh kriteria usability heuristics untuk UI dan
UX design yang kaitannya dengan tampilan sebuah website :
1. Visibility of system status: sebuah sistem akan selalu memberikan informasi
kepada pengguna mengenai apa yang terjadi pada sistem.
2. Match between system and the real world: sistem harus “berbicara” sesuai
dengan yang biasanya digunakan oleh pengguna.
3. User control and freedom: pengguna kadang memilih pilihan yang salah
dan memerlukan “emergency exit” untuk meninggalkan aktivitas tersebut
tanpa melakukan kegiatan tambahan lainnya.
4. Consistency and standars: pengguna tidak harus menghawatirkan apakah
kata, situasi, atau aksi yang berbeda ternyata memiliki arti yang sama.
5. Error prevention: merancang sebuah sistem yang mencegah terjadinya
32
32
2UIN Syarif Hidayatullah Jakarta UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
kesalahan lebih baik daripada merancang pesan kesalahan.
6. Recognition rather than recall: memperkecil beban pengguna dalam
memanfaatkan obyek, aksi, dan pilihan lainnya. Pengguna tidak perlu
mengingat-ingat informasi dari setiap halaman. Instruksi yang ada pada
euris harus jelas dan mudah untuk digunakan.
7. Flexibility and efficiency of use: sistem yang dibuat sebaiknya dapat
mengakomodir pengguna ahli maupun pemula. Tersedianya alternatif untuk
pengguna yang “berbeda” dari pengguna biasa (secara fisik, budaya,
bahasa, dll)
8. Aesthetic and minimalist design: sistem memberikan informasi yang
relevan. Sebuah informasi yang tidak relevan akan mengurangi visibilitas
dan usability sebuah sistem.
9. Help users recognize, diagnose, and recover from errors: sistem mampu
menginformasikan kesalahan yang dijelaskan dengan bahasa yang jelas,
dapat menjelaskan permasalahan, dan dapat memberikan solusi.
10. Help and documentation: sistem menyediakan bantuan dan dokumentasi
yang berisi informasi tentang penggunaan sistem.
2.7.3 Rating Heuristic Evaluation
Evaluasi heuristik pada sebuah perangkat dapat mengidentifikasi masalah-
masalah usability yang ada pada perangkat lunak tersebut. Masalah-masalah
tersebut kemudian dinilai sesuai dengan tingkat kesulitan permasalahan tersebut
(severity rating). Severity rating dapat menentukan banyaknya sumber daya yang
diperlukan untuk memperbaiki masalah yang ada, dan dapat memberikan perkiraan
awal terhadap prinsip usability apa yang harus ditambahkan.
33
33
2UIN Syarif Hidayatullah Jakarta UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tingkat severity ratings pada masalah usability dapat ditentukan dengan
skala 0 sampai 4 berikut:
1. Skala 0 : Tidak ada masalah pada usability tersebut.
2. Skala 1 : Kategori cosmetic problem , masalah tidak perlu
diperbaiki kecuali ada waktu tersisa dalam pengerjaan
proyek.
3. Skala 2 : Kategori minor usability problem, perbaikan masalah ini
diberikan prioritas yang rendah.
4. Skala 3 : Kategori major usability problem, perbaikan masalah ini
diberikan prioritas yang tinggi. e. Skala 4 : Kategori
usability catastrophe , masalah ini harus diperbaiki
sebelum produk diluncurkan. (Farida, L.Dwi. 2016)
Evaluasi heuristik adalah jenis evaluasi yang sering digunakan karena
dapat dilakukan dengan cepat, mudah dan dengan biaya yang rendah dibandingkan
dengan jenis evaluasi usability yang lainnya.
2.8 Web Usability Evaluation Tool (Webuse)
2.8.1 Pengertian Webuse
Web Usability Evaluation Tool (WEBUSE) merupakan sebuah metode
evaluasi usability metode evaluasi yaitu berupa kuesioner evaluasi usability
berbasis Web yang memungkinkan pengguna menilai kegunaan situs web yang
dievaluasi. (Chiew. 2003) membagi kategori usability dalam metode WEBUSE
berdasarkan kriteria evaluasi usability, yaitu Content, Organization, and
Readability, Navigation and Links, Desain User Interface, Performance and
Effectiveness.
34
34
2UIN Syarif Hidayatullah Jakarta UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 2.2 Proses Evaluasi Metode Webuse (Chiew dan Salim 2003)
2.8.2 Tahap dan Pengujian Webuse
Beberapa tahap dalam pengujian usability menggunakan kuesioner
WEBUSE adalah:
1. Menentukan sistem web yang akan dievaluasi
2. Responden mengisi semua pertanyaan yang ada pada kuesioner
3. Merit digunakan berdasarkan jawaban dari user untuk setiap pertanyaan
kemudian diakumulasi untuk setiap kategori usability
4. Poin kategori usability adalah mean value dari masing-masing kategori.
5. Poin usability dari website adalah mean value dari masing-masing kategori
6. Level usability ditentukan berdasarkan poin usability
Empat pilihan jawaban yang tersedia untuk setiap pertanyaan dan satu
ketentuan bahwa pilihan adalah netral. Hasil kuesioner akan diubah dalam bentuk
merit. Hubungan pilihan dan merit dapat dilihat pada Tabel 2.1:
35
35
2UIN Syarif Hidayatullah Jakarta UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 2.1 Kesesuaian Merit dan Pilihan Jawaban
(Iunike Kartika Dewi. 2018)
Kemudian merit diakumulasikan berdasarkan 5 kategori usability. Mean
value untuk setiap kategori dianggap sebagai poin usability untuk setiap kategori.
Poin usability untuk kategori, x, didefinisikan dalam rumus 1.
Hasil keseluruhan poin usability website adalah mean value dari poin
usability keempat kategori. Level usability berdasarkan besaran poin usability. Tabel
2.2 menunjukkan hubungan poin usability dan level usability beserta penjelasannya
Tabel 2.2 Hubungan Poin Usability dan Level Usability
(Iunike Kartika Dewi. 2018)
Dengan keterangan, sebagai berikut:
1. jika poin x lebih besar sama dengan 0, dan x lebih kecil sama dengan 0.2 maka
usability level Bad
2. jika poin x lebih besar dari 0.2, dan x lebih kecil sama dengan 0.4 maka
usability level Poor
36
36
2UIN Syarif Hidayatullah Jakarta UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. jika poin x lebih besar dari 0.4, dan x lebih kecil sama dengan 0.6 maka
usability level Moderate
4. jika poin x lebih besar dari 0.6, dan x lebih kecil sama dengan 0.8 maka
usability level Good
5. jika poin x lebih besar dari 0.8, dan x lebih kecil sama dengan 1.0 maka
usability level Excellent
2.9 Testing (Pengujian) Interface Design System
2.9.1 Pengertian Testing (Pengujian)
Testing atau pengujian merupakan sebuah metode untuk melakukan
verivikasi dalam rangka mencari kesalahan sebuah aplikasi (Rizky, 2011).
2.9.2 Pengertian Alpha Testing
Alpha Testing atau Pengujian Alpha adalah salah satu strategi pengujian
perangkat lunak yang paling umum digunakan dalam pengembangan perangkat
lunak, hal ini khusus digunakan oleh organisasi pengembangan produk dengan
tujuan agar system yang dikembangkan terhindar dari cacat atau kegagalan
penggunaan.
Pengujian alpha berlangsung di situs pengembang oleh tim internal,
sebelum rilis kepada pelanggan eksternal. Agar nantinya ketika pelanggan
menggunakan system ini tidak kecewa karena masalah cacat atau kegagalan
aplikasi. Pengujian ini dilakukan tanpa keterlibatan tim pengembangan tes ini
berlangsung di situs pengembang. Pengembang mengamati penggunaan aplikasi
oleh pengguna selanjutnya pengguna mencatat temuan yang terjadi dari kecacatan
aplikasi.
Pengujian Alpha adalah pengujian dari aplikasi saat pembangunan adalah
37
37
2UIN Syarif Hidayatullah Jakarta UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
tentang untuk menyelesaikan. perubahan desain kecil masih dapat dibuat sebagai
hasil dari pengujian alpha. Pengujian Alpha biasanya dilakukan oleh kelompok
yang independen dari tim desain, tim pengembang tapi masih dalam perusahaan,
misalnya di-rumah insinyur pengujian perangkat lunak, atau insinyur perangkat
lunak QA. Pengujian Alpha adalah pengujian akhir sebelum perangkat lunak ini
diluncurkan untuk pengguna secara umum. Ini memiliki dua fase:
Pada tahap pertama dari pengujian alpha, perangkat lunak diuji oleh
pengembang di lingkungan internal developer. Mereka menggunakan perangkat
lunak debugger, atau debugger hardware-assisted. Tujuannya adalah untuk
menangkap bug dengan cepat.
Pada tahap kedua pengujian alpha, software ini diserahkan kepada staf QA
software, untuk pengujian tambahan dalam lingkungan yang mirip dengan
penggunaan yang dimaksudkan. Hal ini untuk mensimulasikan suasana atau
lingkungan pengujian yang sebenarnya sehingga ketika system tersebut dipasang,
sudah tidak terjadi kegagalan maupun cacat system secara real.
Pengujian Alpha disimulasikan atau pengujian operasional yang
sebenarnya dengan potensi pengguna / pelanggan atau tim uji independen di situs
pengembang. pengujian alpha sering digunakan untuk perangkat lunak off-the-rak
sebagai bentuk pengujian penerimaan internal sebelum software pergi ke pengujian
beta. Pada gambar 2.3 berikut dijelaskan proses Alpha test dalam siklus
pengembangan software
38
38
2UIN Syarif Hidayatullah Jakarta UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 2.3 Proses Alpha test dalam siklus pengembangan software
Pada tahap pertama dari pengujian alpha, perangkat lunak diuji oleh
pengembang secara in-housedi mana tujuannya adalah untuk menangkap bug
dengan cepat. Perangkat lunak yang diuji sebenarnya sudah diuji pada tahap unit
test, maupun system test. Pada bagian akhir perangkat lunak tersebut diuji pada
lingkungan yang sebenarnya tetapi masih dilingkungan developer. Lingkungan
dibuat sedemikian rupa agar menyerupai lingkungan sebenarnya. Hal ini dilakukan
agar seluruh modul yang ada dalam perangkat lunak tersebut berjalan sesuai
aktifitas dan lingkungan sebenarnya.
2.9.3 Pengertian Beta Testing
Pengujian beta juga dikenal sebagai pengujian pengguna berlangsung di
lokasi pengguna akhir oleh pengguna akhir untuk memvalidasi kegunaan, fungsi,
kompatibilitas, dan uji reliabilitas dari software yang dibuat. Aktifitas pengujian
beta menambah nilai siklus hidup pengembangan perangkat lunak karena
memungkinkan pelanggan sebenarnya kesempatan untuk memberikan masukan ke
dalam desain, fungsi, dan kegunaan dari produk. Masukan ini tidak hanya penting
untuk keberhasilan produk tetapi juga investasi ke produk masa depan ketika data
39
39
2UIN Syarif Hidayatullah Jakarta UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang dikumpulkan dikelola secara efektif.
Hal ini juga dikenal sebagai uji lapangan. Ini terjadi di lokasi pelanggan.
Ini mengirimkan sistem untuk pengguna yang menginstal dan menggunakannya di
bawah kondisi kerja dunia nyata. Tes beta merupakan tahap kedua dari pengujian
perangkat lunak di mana pengguna mencoba produk. Awalnya, tes alpha berarti
tahap pertama pengujian dalam proses pengembangan perangkat lunak. Tahap
pertama meliputi unit testing, pengujian komponen, dan pengujian sistem.
pengujian beta dapat dianggap “pengujian pra-rilis artinya sebelum produk tersebut
dilempar ke pasaran maka harus dipastikan dari sisi pelanggan bahwa perangkat
lunak tersebut terbebas dari cacat atau kegagalan .
Tujuan dari pengujian beta adalah untuk menempatkan aplikasi Anda di
tangan pengguna yang sebenarnya yang berada di luar tim teknik Anda untuk
menemukan setiap kekurangan atau masalah dari perspektif pengguna akhir.
Diagram gambar 2.4 berikut menjelaskan pengujian Beta dalam siklus
hidup pengembangan perangkat lunak:
Gambar 2.4 Pengujian Beta
40
40
2UIN Syarif Hidayatullah Jakarta UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Versi beta tertutup dilepaskan untuk kelompok memilih individu untuk uji
pengguna dan sesuai undangan saja, sedangkan pengujian beta terbuka berasal dari
kelompok yang lebih besar dari masyarakat umum dan siapapun yang tertarik.
Penguji melaporkan bug yang mereka temukan, dan kadang-kadang menyarankan
fitur tambahan yang mereka pikir harus tersedia dalam versi final.
Keuntungan dari pengujian beta ialah pengujian ini memiliki kesempatan
untuk mendapatkan aplikasi Anda ke tangan pengguna sebelum melepaskannya ke
masyarakat umum.
Pengguna dapat menginstal, menguji aplikasi, dan mengirim umpan balik
selama periode pengujian beta ini. Penguji beta Anda dapat menemukan masalah
dengan aplikasi bahwa pembuat mungkin tidak menyadari, seperti aliran aplikasi
membingungkan, dan bahkan crash.
Menggunakan umpan balik yang pembuat dapatkan dari pengguna ini,
pembuat dapat memperbaiki masalah sebelum dirilis ke masyarakat umum.
Semakin masalah pembuat memperbaikinya memecahkan masalah
pengguna nyata, semakin tinggi kualitas aplikasi pembuat ketika melepaskannya
untuk masyarakat umum. Memiliki aplikasi berkualitas tinggi ketika pembuat
lepaskan untuk masyarakat umum akan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Pengguna ini, yang pengadopsi awal dari aplikasi Anda, akan menghasilkan
kegembiraan tentang aplikasi tersebut.
41
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah pengukuran UI dan UX Sistem Informasi
Akademik (AIS) berdasarkan Metode Heuristic Evaluation dan Web Usability
Evaluation Tool (Webuse) dengan Standar ISO 13407 di PUSTIPANDA
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3.2 Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan langkah strategis dan sistematis bertujuan
dalam memperoleh data yang dibutuhkan, dengan adanya data maka sebuah
penelitian akan menjadi optimal. Terdapat hubungan di antara metode
pengumpulan data dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan. Masalah
dapat memberi arah dan mempengaruhi metode pengumpulan data. Pengumpulan
data-data sebagai sampel penelitian dilakukan dengan menggunakan beberapa
metode penelitian.
3.2.1 Metode Observasi
Observasi merupakan teknik yang dilakukan guna mendapatkan sebuah
data primer dengan cara mengamati dan menganalisa langsung objek datanya.
Observasi atau pengamatan dilakukan dengan melihat langsung proses dan
pengumpulan data khususnya pada Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data
(PUSTIPANDA) sejak bulan Oktober hingga November 2018.
Hasil yang didapatkan dalam kegiatan pengamatan sistem ini adalah
mengetahui dan memahami proses sistem yang sedang berjalan dan
42
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
mengumpulkan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini seperti tentang
kerangka desain, pengembangan dari admin dan bagaimana sistem AIS yang
sudah ada atau yang sedang berjalan. Kekhususan pada pengembangan desain
interface sistem informasi akademik AIS masih belum dilakukan karena fokus
pada sistem masih berada pada lingkup pendataan dan bagaimana AIS berjalan
dengan standar seperti pada awal pembuatan. Ini merupakan analisa dari peneliti
yang juga melihat dari sisi mahasiswa sebagai pengguna dan observasi langsung ke
pengembang sistem di PUSTIPANDA UIN Jakarta.
3.2.2 Metode Wawancara
Wawancara pertama dilakukan pada tanggal 17 Oktober 2018 di
PUSTIPANDA guna memperoleh data-data yang dibutuhkan. Tujuan dari
wawancara ini adalah untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam
analisa dan perancangan sistem. Berdasarkan hasil wawancara yang telah
dilakukan, penulis mendapatkan informasi mengenai:
1 Informasi mengenai Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data
(PUSTIPANDA) UIN Jakarta.
2 Penjelasan lebih mendetail mengenai masalah dan sistem informasi AIS
UIN Jakarta.
3 Proses pengembangan sistem yang berjalan terkait dengan desain interface AIS
UIN Jakarta.
4 Informasi permasalahan yang dihadapi dalam proses pengembangan
yang berhubungan dengan kesesuain tampilan yang dibutuhkan mahasiswa.
43
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
5 Penilaian dilakukan dengan menyesuaikan kebutuhan dan pengembangan
tampilan yang mudah dan baik digunakan oleh mahasiswa dan kritik dari
para mahasiswa yang sudah ditujukan terhadap PUSTIPANDA terkait
dengan tampilan AIS UIN Jakarta.
Wawancara juga dilakukan dengan narasumber lainnya dan juga
khususnya para pakar dan staf khusus yang ahli dalam memberikan parameter-
parameter untuk digunakan dalam penilaian dan untuk memberikan skala
prioritas pada setiap parameter pertanyaan, skala tersebut akan digunakan
untuk mendapatkan kriteria yang paling tepat dari dua metode yang akan
digunakan guna nantinya akan menjadi evaluasi khusus bagi AIS untuk perbaikan
tampilan yang sesuai dengan perkembangan desain juga kebutuhan mahasiswa.
3.2.3 Kuesioner
Kuesioner dilakukan dengan cara memberikan beberapa pertanyaan yang
diberikan kepada responden. Responden yang ditentukan untuk penelitian ini
berdasarkan jenis teknik sampling non-probability sampling. Kuesioner dilakukan
secara online sebagai media bantu dalam mendapatkan jawaban dari responden.
Tujuan dari kuesioner ini adalah untuk mengetahui nilai AIS yang saat ini berjalan
serta mengetahui kebutuhan user untuk rekomendasi AIS baru yang akan
dirancang nantinya. Jawaban dari responden akan diolah sebagai data penelitian.
Di akhir hasil, kuesioner juga dilakukan pada professional pada bidang UI dan UX.
3.2.4 Studi Pustaka
Selain dengan observasi dan wawancara, peneliti juga melakukan
pencarian data-data dan informasi yang dibutuhkan dari buku referensi, hasil
44
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
penelitian sejenis dengan penelitian sistem menggunakan metode heuristic dan
webuse yang akan dibuat, serta jurnal-jurnal hasil penelitian dan situs internet
yang dapat dijadikan acuan dalam penelitian ini. Daftar penelitian terdapat pada
tabel 3.1:
Tabel 3.1 Daftar penelitian sejenis
No. Judul, Fitur Tujuan Kesimpulan
1 Analisis Usabilitas
Sistem Informasi
Manajemen
Penerimaan
Koleksi Deposit
Di Perpustakaan
Nasional
Berdasarkan
Pendekatan
Evaluasi
Heuristik.
2015
a. Sistem
Informasi
Manajemen
Penerimaan
Deposit
b. Sistem
Registrasi
c. Menu profile
a. Melakukan evaluasi
terhadap usabilitas
SIM Penerimaan
Koleksi Deposit
berdasarkan
pendekatan evaluasi
heuristik
b. Memberikan
rekomendasi terhadap
perbaikan SIM
Penerimaan Koleksi
Deposit berdasarkan
aspek usabilitas
dengan menggunakan
pendekatan evaluasi
heuristik.
1. Memberikan
sumbangan dalam
aspek teoretis
(keilmuan) yaitu bagi
perkembangan ilmu
perpustakaan dan ilmu
teknologi informasi,
khususnya bidang
teknologi informasi
untuk perpustakaan.
Berdasarkan analisis
yang dipaparkan pada
bab pembahasan
diketahui bahwa
SIM penerimaan koleksi
deposit di
Perpustakaan.Nasional
RI belum dapat memenuhi
unsur usabilitas dalam
komponen kemudahan
dipelajari, efisiensi,
kemudahan diingat,
pencegahan kesalahan
dan memuaskan.
2 Analisa Usability
Pada Website
UNDIKSHA
dengan
Menggunakan
Metode Heuristic
Evaluation.
2016
a. Menu
profile
universitas
b. Database
Staff Pengajar
c. Galeri
a. mengalisis tingkat
usability pada website
UNDIKSHA yang
diukur menggunakan 10
Variabel usability dan
untuk menentukan
rancangan layout
website UNDIKSHA
yang memenuhi kriteria
usability
Layout website
UNDIKSHA sudah
mampu memenuhi
kriteria usability sebuah
website. Beberapa yang
diperlukan ialah adanya
perubahan warna tampilan
untuk membedakan antara
link yang sudah pernah
diakses dan belum
pernah diakses,
tersedianya bantuan saat
terjadi error, penyajian
submenu dan ikon-ikon
yang konsisten.
45
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3 Analisis Usability
Aplikasi Mobile
Pemesanan
Layanan Taksi
Perdana
Menggunakan
Metode Webuse
dan Heuristic
Evaluation.
2018
a. Petunjuk
peta
b. Layanan
Pemesanan
c. Profile
pemesan,
kendaraan,
dan driver
a. Penelitian ini
bertujuan untuk
mengetahui level
usability kedua
antarmuka aplikasi
apakah sudah memiliki
level yang baik,
menggali masalah
usability yang ada,
mendapatkan evaluasi
masalah usability oleh
ahli, mengevaluasi
usability aplikasi
Perdana Taxi secara
komprehensif.
Pada hasil evaluasi
heuristik didapatkan
pelanggaran pada keenam
prinsip heuristik pada
aplikasi pengguna taksi
dengan masalah
teridentifikasi terbanyak
ditemukan pada
fleksibilitas dan efisiensi
penggunaan serta estetika
desain dan minimalis.
Untuk itu, diperlukan
perbaikan terhadap
pelanggan tersebut.
Dari ketiga penelitian serupa yang sudah dianalisa, maka perbedaan dari
beberapa judul diatas ialah pada penelitian ini terdapat standar ISO 13407 yang
menjadi evaluasi dengan penggunakan metode heuristik dan webuse, sehingga
kebutuhan dalam pemenuhan standar interface dan juga usability dapat langsung
ditujukan. Adapaun dari hal tersebut maka peneliti dapat mengukur dan membuat
gambaran rekomendasi yang bisa digunakan oleh pengguna secara langsung.
3.3 Metode Evaluasi Desain Sistem
Dalam evaluasi Sistem Informasi Akademik AIS UIN Jakarta, peneliti
menggunakan metode heuristic dan web usability, peneliti juga melakukan
analisis dan perancangan sistem pendekatan yang digunakan adalah
berorientasi objek.
Adapun tahapan evaluasi tersebut ialah meneliti kebutuhan mahasiswa
dengan standar tampilan yang berfungsi baik dan desain menarik menurut 10
kriteria yang ada pada metode heuristic, terdapat tiga metode yang paling menjadi
kebutuhan dasar dari perbaikan interface pada AIS UIN Jakarta: Flexibility and
efficiency of use , Aesthetic and minimalist design, Help users recognize, diagnose,
and recover from errors. Dan penelitian langsung menggunakan metode Web
46
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Usability Evaluation Tool (Webuse) untuk dapat berhubungan langsung antara
pengguna yakni mahasiswa dengan AIS itu sendiri. Setelah mendapatkan hasil dari
menggunakan metode, maka dilakukan lagi penelitian lebih dalam untuk
mendapatkan standar khusus yang sudah ditentukan, yaitu standar ISO 13407.
3.3.1 Tahapan Perencanaan Kebutuhan
Tahapan ini mengidentifkasikan apa saja yang dibutuhkan untuk
membantu menilai sistem yang mampu mengelola tampilan yang ada dan
dapat berfungsi sesuai kebutuhan. Adapun analisa yang dilakukan dengan
tahapan ini adalah:
a. Analisis Masalah
Pada tahap ini peneliti mencari sumber data atau informasi yang diperlukan
untuk pengevaluasi sistem yang akan diusulkan, dan peneliti menganalisis
permasalahan yang terjadi pada PUSTIPANDA UIN Jakarta.
b. Analisis Kebutuhan Sistem.
Pada tahapan ini peneliti melakukan identifikasi data yang telah dikumpulkan
dan didapatkan seperti parameter kriteria dan sub kriteria serta nilai skala pada
masing-masing kriteria atau sub kriteria tersebut setelah itu dilakukan
perhitungan dengan metode Heuristik dan Webuse untuk mendapatkan bobot
hasil yaitu bobot sub kriteria di kali dengan masing-masing bobot kriteria,
selanjutnya pengelompokan parameter rating scale dan juga menerangkan
apa saja yang sudah dievaluasi dan akan dikembangkan dari segi tampilan
utama.
3.3.2 Tahapan Evaluasi
Tahapan selanjutnya dalam menganalisis masalah pada tampilan sistem
47
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dan usulan penyelesaian masalah yaitu tahapan perancangan desain interface
sistem yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan yang ada. Berikut
penjabarannya:
a. Perancangan Desain Antarmuka (Interface Design)
Pada tahap ini dilakukan penggambaran bagaimana system informasi
akademik AIS beroperasi dan mengilustrasikan kegiatan-kegiatan yang
dilakukan dan bagaimana data tersebut dapat bekerja pada kegiatan itu.
Cara yang digunakan yakni menggunakan use case, class diagram, activity
diagram dan sequence diagram yang akan menggambarkan aliran proses
sistem yang baru.
b. Perancangan Antarmuka (Interface Design)
Pada fase ini merupakan rancang bangun percakapan antara pemakai system
(user) dengan komputer yang terdiri dari proses interaksi. Pada tahapan ini
adalah untuk membuat layout tampilan AIS terkhusus halaman login (Home),
Profile Individu, dan Menu AIS.
3.3.3 Tahapan Implementasi
Tahap ini merupakan tahap evaluasi sistem berdasarkan dari hasil
analisis dan perancangan yang telah dilakukan. Adapun proses yang harus
dilakukan pada tahap ini adalah:
1. Perancangan (Design)
Dalam tahapan Design ini peneliti akan melakukan proses menggambarkan
interface dengan menggunakan tampilan tertentu. Sehingga desain AIS yang
sudah dirancang dapat diaplikasikan dan dapat dijalankan.
2. Pengujian (testing).
Dalam tahapan ini peneliti akan menguji desain AIS yang telah dibuat
48
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dengan menggunakan metode pengujian Webuse dan Beta Testing,
pengujian dengan hanya memperhatikan interaksi antara pengguna dan
tampilan sistem. Apabila tampilan sistem sudah menghasilkan output yang
sesuai dengan tujuan yang telah dibuat, berarti tampilan sistem telah lolos
pengujian tersebut.
3.4 Kerangka Penelitian
Pada penelitian ini, penulis melakukan tahapan-tahapan kegiatan yang
sesuai dengan rancangan kegiatan sebagaimana yang tertuang pada alur
penelitian. Alur tersebut meliputi keseluruhan metode peng-evaluasian
Interface AIS UIN Jakarta. Berikut alur penelitian yang terdapat pada
gambar 3.1:
Gambar 3.1 Kerangka Penelitian
49
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Keterangan Alur:
1. Studi Pendahuluan
Sebelum penelitian dijalankan, terlebih dahulu akan dilakukan kajian
pustaka tentang hal-hal yang berkaitan dan yang diperlukan untuk
melakukan evaluasi interface dan usability terhadap AIS UIN Jakarta
baik dari buku, jurnal, artikel baik nasional maupun internasional.
Dilakukan juga wawancara terhadap Pustipanda untuk mengetahui
proses kerja tampilan AIS UIN Jakarta.
2. Penentuan Metode Evaluasi
Pada tahap ini penulis merancang evaluasi yang dilakukan terhadap
AIS UIN Jakarta untuk mengetahui tingkat ketergunaan melalui
tampilan yang ada saati ini. Pengujian yang dilakukan menggunakan
dua metode yaitu Heuristic evaluation dan Web Usability Evaluation
Tool (WEBUSE).
3. Pengumpulan Data
Pada tahap ini akan dilakukan pengisian kuesioner pada responden
dan professional Design Interface. Dimana setiap pertanyaan yang
dibuat sudah dibentuk dalam cakupan evaluasi heuristik dan webuse
juga dengan standar ISO 13407.
4. Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan metode pengelompokan data. Hasil
evaluasi masalah/kesalahan yang ditemukan oleh evaluator akan
50
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dikelompokkan sesuai masalah heuristik. Hasilnya akan dikelola
dengan menggunakan pendekatan analisis statistik menggunakan
presentase, sehingga ditemukan presentasi poin heuristik dari
permasalahan terbesar/tertinggi. Selanjutnya akan dilakukan analisis
lebih lanjut pada poin-poin tersebut dengan tujuan mencari sumber
masalah dan memberikan saran atas masalah yang ada. Poin-poin
selanjutnya akan diklasifikasikan dengan usability hasil dari webuse
dengan perhitungan merit. Mendekati kesimpulan, standar yang
digunakan dalam pemenuhan kebutuhan UI dan UX dari AIS UIN
Jakarta ialah standar ISO 13407.
5. Rekomendasi:
Rekomendasi yang dibuat akan merujuk pada hasil evaluasi dengan
pemenuhan 3 kriteria pada heuristic, perhitungan usability dengan
webuse, dan juga kebutuhan standar dari UI dan UX pada sebuah
system berbasis website yaitu ISO 13407. Konsentrasi pada halaman
yang harus dibentuk ialah terdapat pada halaman awal dan halaman
profile yang berisikan menu-menu sederhana dengan tujuan
memudahkan user dalam penggunaannya melalui tampilan,
6. Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah untuk meng-evaluasi UI dan UX
dari AIS UIN Jakarta untuk nantinya diperoleh rekomendasi yang
dapat membantu AIS dalam pembangunan interface yang unggul pada
tampilan sehingga kegunaannya menjadi lebih mudah dan dapat
51
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
memenuhi standar sebagaimana seharusnya sebuah system informasi
akademik berfungsi. Menggunakan evaluasi pada tampilan dan
kegunaan dengan standar ISO yang sudah ditentukan, maka
diharapkan ada rekomendasi yang bisa menyesuaikan kebutuhan user
modern pada saat ini.
Keterangan Gambar Kerangka:
Simbol Keterangan
Proses
Rincian proses untuk
kebutuhan data
Bahan kebutuhan penelitian
52
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB IV
PERANCANGAN REKOMENDASI
Pada Bab V ini akan menjelaskan mengenai rekomendasi dari keseluruhan
hasil evaluasi penelitian tentang AIS UIN Jakarta yang ada pada bab sebelumnya.
4.1 Tahap Desain Interface
Berdasarkan hasil evaluasi menggunakan hasil analisa statistik deskriptif
dan penilaian desain interface serta usability dengan metode heuristic evaluation
dan juga web usability tool evaluation, didapatkan bahwa dari tiga variabel yang
disebut didapatkan bahwa pada tiga aspek evaluasi dengan pertimbangan ISO
13407 AIS membutuhkan sebuah rancangan desain interface.
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai rekomendasi dari masing-masing
variabel, dan rekomendasi kriteria yang mempengaruhi variabel latennya yang
didapatkan dari hasil analisa statistic deskriptif dan penilaian desain interface serta
usability. Berikut rancangan yang dibuat oleh peneliti dengan pertimbangan hasil
evaluasi tampilan dan juga usability sebelumnya:
Gambar 4.1 Mockup Rancangan Desain Interface AIS (Halaman 1)
53
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.2 Mockup Rancangan Desain Interface AIS (Halaman 2)
4.2 Implementasi
4.2.1 Source Code
Pembuatan rekomendasi AIS UIN Jakarta menggunakan bahasa
pemrograman HTML dengan index pokok dan juga CSS sebagai berikut:
<!DOCTYPE html> <html lang="en" > <head> <meta charset="UTF-8"> <title>AIS UIN JAKARTA</title> <link rel="stylesheet" href="css/style.css"> </head> <body> <div class="wrapper"> <div class="container"> <h1>Welcome</h1> <form class="form"> <input type="text" placeholder="Username"> <input type="password" placeholder="Password"> <button type="submit" id="login-button">Login</button> </form></div> <ul class="bg-bubbles"> </li><li></li></ul></div> <script src='http://cdnjs.cloudflare.com/ajax/libs/jquery/2.1.3/jquery.min.js'></script> <script src="js/index.js"></script> </body></html> <center><tbody><tr><br/> <td><img src="gambar/line.png" width="350" height="50"></td>
54
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
<script src="js/index.js"></script> </body></html> <center><tbody><tr><br/> <td><img src="gambar/line.png" width="350" height="50"></td> . . . ///CSS/// @font-face { font-family: 'Source Sans Pro'; font-style: normal; font-weight: 200; src: local('Source Sans Pro ExtraLight'), local('SourceSansPro-ExtraLight'), url(https://fonts.gstatic.com/s/sourcesanspro/v11/6xKydSBYKcSV-LCoeQqfX1RYOo3i94_wlxdr.ttf) format('truetype'); } @font-face { font-family: 'Source Sans Pro'; font-style: normal; font-weight: 300; src: local('Source Sans Pro Light'), local('SourceSansPro-Light'), url(https://fonts.gstatic.com/s/sourcesanspro/v11/6xKydSBYKcSV-LCoeQqfX1RYOo3ik4zwlxdr.ttf) format('truetype'); } * { box-sizing: border-box; margin: 0; padding: 0; font-weight: 300; } body { font-family: 'Source Sans Pro', sans-serif; color: white; .wrapper { background: #50a3a2; background: linear-gradient(to bottom right, #50a3a2 0%, #53e3a6 100%); position: absolute; top: 50%; left: 0; width: 100%; height: 400px; margin-top: -200px; overflow: hidden; } .wrapper.form-success .container h1 {
55
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.2.2 Pembangunan Interface AIS
Berdasarkan rancangan mockup desain interface pada AIS UIN Jakarta
yang sudah dibuat dengan evaluasi heuristik dan webuse pada interface AIS
sebelumnya, maka pada tahap selanjutnya akan dibuat rekomendasi interface yang
mempertimbangkan sisi efektifitas, efisiensi, desain sederhana dan juga kegunaan
AIS yang lebih interaktif dengan penanganan terhadap perbaikan error yang
terjadi. Adapun rekomendasi desain interface ini sudah disesuaikan dengan
kebutuhan pada pemenuhan standar ISO 13407. Berikut ialah desain utama yang
sudah dibuat dengan sederhana menggunakan bahasa pemrograman HTML pada
gambar 4.3 dan 4.4:
} .container { max-width: 600px; margin: 0 auto; padding: 80px 0; height: 400px; text-align: center; } .container h1 { font-size: 40px; transition-duration: 1s; transition-timing-function: ease-in-put; font-weight: 200; } form { padding: 20px 0; position: relative; z-index: 2; } form input { -webkit-appearance: none; -moz-appearance: none; appearance: none; outline: 0; border: 1px solid rgba(255, 255, 255, 0.4); background-color: rgba(255, 255, 255, 0.2); width: 250px; border-radius: 3px; padding: 10px 15px; margin: 0 auto 10px auto; display: block; text-align: center; font-size: 18px; color: white; transition-duration: 0.25s; font-weight: 300; } form input:hover { background-color: rgba(255, 255, 255, 0.4); } form input:focus { background-color: white; width: 300px; color: #53e3a6; } form button { -webkit-appearance: none; -moz-appearance: none; appearance: none; outline: 0; background-color: white; border: 0; padding: 10px 15px; color: #53e3a6; border-radius: 3px; width: 250px; cursor: pointer;
56
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.3 Rekomendasi Desain Interface AIS (Halaman 1)
Gambar 4.4 Rekomendasi Desain Interface AIS (Halaman 2)
4.2.3 Rekomendasi Berdasarkan Flexibility and Efficiency of Use
Pada kriteria Flexibility and Efficiency of Use, dilihat dari hasil kriteria
kuesioner ini memiliki penilaian yang kurang dari setiap item kriteria yang ada.
Selain itu dari hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa kriteria ini berpengaruh
secara positif terhadap tingkat usability dari penggunaan AIS UIN Jakarta.
Kualitas dari aplikasi ini dapat ditingkatkan terlebih dahulu dengan meningkatkan
kriteria yang mempengaruhi usability dari aplikasi ini yakni interface AIS yang
57
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
sederhana dan mudah digunakan oleh pengguna. Maka dari itu, untuk ahli
pengembang AIS perlu memahami bahwa pengguna AIS UIN Jakarta itu sendiri
memperdulikan tingkat kemudahan pada interface ini untuk dipelajari sehingga
AIS akan lebih mudah untuk digunakan. Dengan keadaan AIS yang saat ini, perlu
adanya perbaikan dan peningkatan kualitas terhadap desain interface ini.
Berdasarkan penjelasan tersebut, rekomendasi yang dapat diberikan berdasarkan
kategori Flexibility and Efficiency of Use yaitu:
Gambar 4.5 Rekomendasi Flexibility and Efficiency of Use (1)
Gambar 4.6 Rekomendasi Flexibility and Efficiency of Use (2)
58
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Pada rekomendasi di halaman pertama user dipusatkan pada 3 poin yaitu
symbol sebagai pilihan dalam penggunaan cepat pada kebutuhan AIS, kemudian
ada login box di tengah, dan ada pilihan bahasa sebagai alternative dari pengguna
asing yang terdaftar sebagai mahasiswa di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada
pilihan berita dan informasi terdapat tampilan khusus yang menunjukkan kedua
sisi dari login box sebagai bentuk dari efektifitas dan efisiensi tampilan AIS.
Gambar 4.7 Rekomendasi Flexibility and Efficiency of Use (3)
Gambar 4.8 Rekomendasi Flexibility and Efficiency of Use (4)
59
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.9 Rekomendasi Flexibility and Efficiency of Use (5)
Gambar 4.10 Rekomendasi Flexibility and Efficiency of Use (6)
Dan pada rekomendasi di halaman user, tampilan semakin disederhanakan
dengan profile utama sebagai dasar, symbol menu, dan juga tombol tindakan cepat
termasuk pilihan keluar pada halaman user tersebut. Ketika tombol dibuka, maka
tampilan selanjutnya tetap sederhana dengan efektif dan terperinci pada kotak yang
sudah tersedia didalamnya. Adapun rekomendasi isi menjadi gambaran dari
evaluasi heuristic yang digabungkan dengan evaluasi webuse berbentuk Flexibility
and Efficiency of Use.
60
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.2.4 Rekomendasi Berdasarkan Aesthetic and Minimalist Design
Pada kriteria Aesthetic and Minimalist Design, dilihat dari hasil kriteria
kuesioner ini memiliki penilaian yang juga kurang dari setiap item kriteria yang
ada. Maka rekomendasi dari evaluasi yang sudah dilakukan ialah bentuk tampilan
AIS yang lebih minimalis dan juga moderen seperti User Interface / User
Experience dengan standar saat ini. Berikut ialah rekomendasi yang sudah dibuat:
Gambar 4.11 Rekomendasi Aesthetic and Minimalist Design (1)
Gambar 4.12 Rekomendasi Aesthetic and Minimalist Design (2)
61
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.13 Rekomendasi Aesthetic and Minimalist Design (3)
Gambar 4.14 Rekomendasi Aesthetic and Minimalist Design (4)
4.2.5 Rekomendasi Berdasarkan Help Users Recover from Error
Pada kriteria Help users recognize, diagnose, and recover from error,
dilihat dari hasil kriteria kuesioner ini memiliki penilaian yang juga berhubungan
dengan kekurangan usability dari setiap item kriteria yang ada. Maka rekomendasi
dari evaluasi yang sudah dilakukan ialah bentuk tampilan dan penyelesaian
masalah ialah sebagai berikut:
62
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.15 Rekomendasi Help users recognize,
diagnose, and recover from error (1)
Gambar 4.16 Rekomendasi Help users recognize,
diagnose, and recover from error (2)
Pada tampilan ini juga terdapat solusi dari permasalahan ketika harus
terjadi perbaikan atau not responding pada system yang ada pada AIS. Hal ini
mengharuskan pada konsentrasi penyimpanan tindakan terakhir yang membiarkan
user memilih antara melanjutkan AIS atau keluar dari AIS sebagai pilihannya.
63
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.17 Rekomendasi Help users recognize,
diagnose, and recover from error (3)
Gambar 4.18 Rekomendasi Help users recognize,
diagnose, and recover from error (4)
64
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Gambaran Umum
5.1.1 Profil Pustipanda
Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data atau lebih dikenal
dengan istilah Pustipanda UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah salah satu Unit
Pelaksana Teknis dengan tujuan membangun universitas digital dalam lingkup
yang juga mencakup tujuan dari UIN Syarif Hidayatullah (Keilmuan,
Keindonesiaan, dan Keislaman).
Pustipanda (dulu Puskom) didirikan sesuai dengan Surat Keputusan
Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada bulan Februari 2010. Ditandai
dengan dilantiknya Bapak Husni Teja Sukmana, Ph.D sebagai Kepala Pustipanda
(Puskom) untuk periode 2010-2015 dan sekarang dikepalai oleh Bapak Nashrul
Hakiem, Ph.D sejak tahun 2015. Dengan dibantu beberapa staff yang
merupakan peleburan dari Sub-bagian Pengembangan Sistem, Bagian Sistem
Informasi, Biro Perencanaan, Keuangan dan Sistem informasi. Pustipanda
mulai melakukan beberapa pembenanan baik itu di bidang pengembangan
sistem, jaringan dan data center.
5.1.2 Visi dan Misi
A. Visi
Visi dari Pustipanda adalah “UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi
Universitas Digital Kelas Dunia untuk Mendukung Integrasi Keilmuan,
Keislaman, dan Keindonesiaan”.
65
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
B. Misi
1. Meningkatkan performa sistem informasi perguruan tinggi yang innovative,
creative, high availability, high reliability, secure, fast, informed,
documented, and integrated dalam rangka meningkatkan kinerja dan mutu
bidang pendidikan, pengajaran, penelitian, publikasi ilimiah, pengabdian
masyarakat dan organisasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Meningkatkan mutu tata kelola universitas dengan pemanfaatan teknologi
Information and Communications Technology (ICT).
3. Meningkatkan penelitian di bidang ICT dalam rangka menjaga bussiness
continuity dan knowledge share pengembangan Information and
Communications Technology (ICT).
5.1.3 Sasaran Mutu
1. Membuat sistem Information and Communications Technology (ICT) yang
berorientasi kepada kebutuhan stakeholder dan shareholder UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Meningkatkan kualitas prasarana, SDM, dan layanan Information and
Communications Technology (ICT) di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
3. Mengembangkan dan mengimplementasikan tata kelola IT sesuai dengan
standarisasi nasional dan internasional.
5.1.4 Struktur Organisasi
Struktur Organisasi pada Pustipanda terdapat pada gambar 5.1:
66
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 5.1 Struktur Organisasi Pustipanda
5.1.5 Produk-Produk Pustipanda
Produk-produk yang sudah dibuatkan oleh Pustipanda terakhir ini adalah:
1. Academic Information System (AIS), alamat https://ais.uinjkt.ac.id
2. Sistem SPMB Mandiri, alamat http://spmb.uinjkt.ac.id
3. Service Desk UIN Jakarta, alamat http://servicedesk.uinjkt.ac.id
4. E-Journal, alamat http://journal.uinjkt.ac.id
5. Insitutional Repository, alamat http://repository.uinjkt.ac.id
6. Sistem Informasi RBA, alamat http://sirba.uinjkt.ac.id
7. Sistem Laporan Kinerja Pegawai (e-LKP), alamat http://lkp.uinjkt.ac.id
67
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
8. Host to Host Real Time Payment, pembayaran online untuk SPMB,
perkuliahan, dll
9. Website pendukung kegiatan UIN:
1. Pustipanda (http://pustipanda.uinjkt.ac.id)
2. Puslitpen (http://puslitpen.uinjkt.ac.id)
3. Bagian Akademik (http://akademik.uinjkt.ac.id)
4. Bagian Kemahasiswaan (http://kemahasiswaan.uinjkt.ac.id), dll
5. Perbaikan infrastruktur jaringan dan wireless di lingkungan kampus 1 dan
kampus 2
5.2 Perancangan Tahap Pre-user Testing
Tahapan pre-user testing merupakan tahapan kedua dalam proses evaluasi
yang akan dilakukan. Aktivitas yang dilakukan pada tahapan ini mengacu pada
tahap evaluasi usability.
5.2.1 Definisi Tujuan Pengujian
Dalam penelitian ini nantinya akan dilakukan evaluasi pada AIS dengan
metode Heuristic Evaluation dan juga Web Usanility Tool Evaluation (Webuse).
Evaluasi dilakukan berdasarkan aspek yang terdapat dalam ISO 13407 sehingga
didapatkan hasil kekurangan yang dapat digunakan untuk penarikan rekomendasi
perbaikan interface AIS. Berikut ini merupakan definisi tujuan pengujian yang
akan dilakukan pada saat melakukan evaluasi usability pada tabel 5.1:
Tabel 5.1 Definisi Tujuan Pengujian
Tujuan Keterangan
Untuk mendapatkan hasil evaluasi
usability berupa penilaian kualitas
kegunaan AIS UIN berdasarkan
Tujuan ini dilakukan untuk
mendapatkan hasil evaluasi desain
interface AIS UIN Jakarta dengan
68
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
faktor-
faktor usability oleh ISO 13407
dengan metode Heuristic Evaluation
dan Webuse
tujuan untuk mengetahui faktor-faktor
usability dengan apa saja yang
berpengaruh pada AIS, sehingga dapat
diketahui faktor kualitas apa saja yang
sudah terpenuhi, serta mengetahui
perilaku user terhadap penggunaan AIS
UIN Jakarta sehingga kebutuhan terkait
user interface dapat teridentifikasi
secara spesifik
Untuk menghasilkan rekomendasi
Interface berdasarkan hasil evaluasi
untuk
masukan perbaikan dalam
pengembangan kualitas desain
interface dan usability AIS UIN
Jakarta
Berdasarkan hasil evaluasi yang telah
didapatkan, tujuan selanjutnya yaitu
membuat saran dan rekomendasi
perbaikan tampilan untuk AIS UIN
Jakarta berdasarkan hasil evaluasi
yang dilakukan untuk peningkatan
kualitas pada desain interface dan factor
usability. Peningkatan kualitas ini
berguna untuk pengembangan AIS
kedepannya.
5.2.2 Aspek User Interface yang akan dievaluasi
Aspek Usability atau kegunaan dalam sebuah user interface adalah untuk
mengukur performa dari sebuah interface untuk melihat kemampuan sebuah
sistem. Aspek usability atau kegunaan ini juga mempengaruhi penerimaan sebuah
system berbasi website dalam dunia nyata.
AIS UIN Jakarta yang terdiri dari beberapa komponen halaman yang
disajikan pada tampilan sistem. Setiap komponen halaman yang ada pada AIS
tersebut memiliki fungsi sesuai dengan kebutuhan mahasiswa tersebut. Komponen
halaman yang tersedia merupakan aspek-aspek dalam user interface AIS ini yang
akan dijadikan bahan evaluasi selama proses pengujian desain interface. Fokus
dari aspek pengujian adalah sebagai berikut pada tabel 5.2 dan tabel 5.3:
69
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 5.2 Aspek Evaluasi Interface Design & Usability
Kriteria Tampilan Kriteria Kegunaan Keterangan
Flexibility and efficiency of use, Content & Organization
& Readability
Sistem cukup memudahkan
user
Aesthetic and minimalist design • Design User Interface
• Performance &
Effectiveness
Sistem cukup menghasilkan
informasi yang relevan
Help users recognize, diagnose, and recover from error Navigation & Links
Penanggulangan kesalahan
yang mungkin dilakukan
oleh user sangat baik
Tabel 5.3 Aspek Evaluasi Standar
Aspek Prinsip Kriteria
Causality
Menyediakan umpan balik yang jelas.
Berorientasi pada konteks. dan dapat
dipahami setelah melakukan suatu
tindakan.
Visible Constraints
Perluas rentang batasan peluang,
Fasilitasi pengguna dengan peluang
yang mungkin berdasarkan konteksnya.
Mapping
Membuat relasi alami antar obyek
terlihat, Mengkelompokkan dan
mengorganisir obyek yang
berhubungan dalam container/tempat,
dan Container harus mempunyai label.
Transfer Effects
Pertimbangkan pengalaman pengguna
sebelumnya dalam perancangan serta
kemampuannya dalam belajar
(perancangan pengalaman pengguna)
Population Stereotypes
Abaikan/ubah apa yang terlihat dan
terasa sesuai dengan hubungan stereotipe
dan budaya. Contoh: pengguna Windows
dan Macintosh atau pengguna Windows
dan Linux. Serta, mengubah budaya
stereotipe sangat sulit.
Aspek user interface pada evaluasi interface design dan usability yang
akan dilakukan diukur dengan tiga factor desain dan lima faktor yang dimiliki oleh
ISO 13407 untuk kategori usability dengan fokus untuk mengukur kualitas UI dan
70
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
UX AIS pada aspek usability tersebut.
Adapun halaman yang akan menjadi fokus utama dari evaluasi dan
pembangunan desain interface ialah halaman login AIS, halaman home user, dan
juga menu yang ada pada AIS UIN Jakarta.
5.3 Analisis Desain Interface AIS
Berdasarkan dari hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan,
berikut ini adalah desain interface sistem teknologi dan informasi pada AIS
UIN Jakarta. Dapat dillihat pada gambar 5.2, 5.3, 5.4 sebagai berikut:
Gambar 5.2 Halaman login AIS
Berdasarkan desain interface tersebut maka dapat dijelaskan uraian
sebagai berikut:
1. Desain halaman awal pada AIS memiliki tata letak kiri sebagai tempat
mahasiswa untuk login dan lembar informasi pada sebelah kanan.
2. Terdapat tombol login dan reset. Tombol login bagi mahasiswa yang ingin
masuk ke dalam AIS pribadinya dan tombol reset untuk mahasiswa
mengosongkan kembali tulisan yang ada kolom “username” atau
“password” dengan sekaligus.
71
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Panduan informasi dan rekomendasi tindakan pada login pertama kali dan
login berkelanjutan terdapat di dalam kotak login.
4. Terdapat arahan untuk digunakan ketika mahasiswa tidak mengingat
password pribadinya.
5. Terdapat teks berita terbaru seputar kampus dan kenegaraan di tata letak
bawah-kiri dan teks yang menjadi shortcut untuk pembayaran mahasiswa
sebagai kegiatan per-semester mahasiswa aktif UIN.
Gambar 5.3 Halaman Utama AIS Mahasiswa
Berdasarkan desain interface tersebut maka dapat dijelaskan uraian
sebagai berikut:
1. Pada halaman ini terdapat langsung lembar informasi yang ada di halaman
pertama seperti sebelum login, tampilan lembar tersebut adalah banner
yang dapat berisikan informasi atau tampilan default tertentu yang
menampilkan kampus UIN Jakarta.
2. Pada atas banner terdapat tiga halaman utama, yaitu: Home, Informasi
Kalender Akademik, dan Pengumuman. Tiga halaman itu menjadi hal
72
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
terpenting bagi mahasiswa untuk dapat langsung dibuka.
3. Pada tata letak kanan-bawah terdapat tombol untuk keluar dari halaman
AIS mahasiswa, serta tombol bantuan untuk memperolah cara menggunaan
AIS sebagai panduan yang akan langsung ter-unduh sebagai file PDF.
4. Di sebelah kiri-bawah terdapat “menu” sebagai kebutuhan dasar dan sarana
fasilitas mahasiswa untuk kegiatan pembelajaran di kampus UIN Jakarta.
Gambar 5.4 Halaman Utama AIS Mahasiswa - Menu
Berdasarkan desain interface diatas dengan penambahan pilihan “menu”,
maka dapat dijelaskan uraian sebagai berikut:
Pilihan “menu” yang terletak di kiri-bawah akan tampil ke atas ketika
pengguna menekan tombol tersebut
Profile mahasiswa berupa passfoto, nama, dan nim akan terdapat di paling
atas ketika menu tebuka.
Berbagai pilihan menu pada AIS akan tampil dengan desain style expand
dan collapse sidebar.
Terdapat pilihan untuk keluar dan informasi pada menu AIS.
73
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Berdasarkan kuesioner terhadap 35 responden, diperoleh hasil dengan
identifikasi masalah sebagai berikut yang ada pada desain interface AIS
(halaman login, halaman utama AIS mahasiswa, dan Halaman pilihan menu)
diantaranya adalah tata letak banner informasi dan kotak login yang masih pada
posisi tidak central, sehingga bisa dikatakan bahwa desain tata letak AIS masih
tertinggal dengan desain moderen pada standarnya. Banner yang seharusnya
menjadi media informasi juga kurang maksimal dengan tampilan yang tidak
selalu diisi info terkini dari kampus, serta banner tersebut juga tidak bersifat slider
(bisa digeser).
Kurang efektif dan efisien pun terdapat pada menu yang ada pada AIS
yang masih berbentuk collapse dan expand, sedangkan desain yang lebih mudah
digunakan adalah desain yang berbentuk icon dan berada di halaman utama ketika
awal masuk ke halaman utama mahasiswa. Desain minimalis menjadi kebutuhan
dari kegunaan banyak website yang mengimbangi kebutuhan anak muda hari ini,
terutama mahasiswa yang sering bersinggungan dengan teknologi, kemudian pada
pemilihan warna pun menjadi dasar utama bagi kenyamanan mahasiswa yang
menggunakan sistem teknologi informasi AIS.
Pada pilihan terbawah dari menu pun terdapat pengulangan tombol keluar
dan bantuan, sedangkan ketika terjadi error kedua tombol tersebut tetap tidak
menjadi solusi, dan halaman akan keluar secara otomatis tanpa konfirmasi terlebih
dahulu kepada pengguna dalam bentuk textbox.
5.4 Perancangan Pengumpulan Data
5.4.1 Perancangan Kuesioner
Kuesioner sebagai alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dan
hasil uji coba desain interface dan usability AIS UIN Jakarta. Secara garis besar,
74
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
kuesioner terdiri dari beberapa pernyataan untuk menunjukkan penilaian kualitas
dari desain interface dan usability dari system informasi akademik berbasis web
ini. Pembuatan kuesioner ini mengacu pada referensi model kuesioner evaluasi
heuristic dan evaluasi usability dengan standar ISO 13407. Kueisoner ini
digunakan untuk mengidentifikasi kepuasan pengguna terhadap interface dari segi
pengalaman dan penggunaan AIS ini untuk melihat apakah memenuhi dari tujuan
UI dan UX serta usability dengan baik.
Pembuatan kuesioner ini sebagai alat dalam pengumpulan data evaluasi
kualitas desain interface dan usability AIS ini, dimana data yang terekam pada
kuesioner tersebut akan diolah dengan proses statistic deksriptif untuk
memudahkan visualisasi hasil penilaian kualitas interface dan usability system
informasi akademik AIS UIN Jakarta ini yang dapat dilihat pada tabel 5.4:
Tabel 5.4 Perancangan Kuesioner
Bagian Kuesioner Deskripsi Keterangan
Instruksi Pengisian
Kuesioner
Instruksi sederhana atau
Petunjuk cara pengisian
Kuesioner
Terdapat informasi umum
yang terdiri dari: nama,
jenis kelamin, Fakultas,
jurusan, dan semester
Identitas Responden Form pengisian identitas
Responden
Bagian I :
Pernyataan Penilaian
Usability berdasarkan
Heuristic Evaluation dan
Web Usability Tool
Evaluation dengan
standar ISO 13407
Pernyataan untuk
penilaian usability
melalui pernyataan yang
mengacu pada aspek
desain interface dan
usability berdasarkan
dengan indicator yang
dimiliki oleh ISO 13407
Terdapat tiga kategori
Pernyataan yaitu:
Flexibility and efficiency
of use, Aesthetic and
minimalist design, dan
Help users recognize,
diagnose, and recover
from error
Terdapat tiga bagian pada kuesioner ini, yaitu bagian identitas responden,
bagian pernyataan kriteria keunggulan UI dan UX dengan metode heuristic
evaluation dan web usability tool evaluation berdasarkan ISO 13407, dan bagian
75
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
pertanyaan terbuka. Pada bagian identitas responden dapat dilihat pada gambar 5.5:
Gambar 5.5 Identitas Responden pada Kuesioner
Sedangkan untuk bagian pernyataan indicator heuristic evaluation dan
web usability tool evaluation berdasarkan ISO 13407 terdiri dari beberapa hal
pada tabel 5.5:
Tabel 5.5 Pertanyaan Kuesioner Berdasarkan Metode dengan pertimbangan ISO 13407
Aspek Pertanyaan
Flexibility and efficiency of use
(Accelerators — unseen by the novice
user — may often speed up the
interaction for the expert user such that
1. Bahasa yang digunakan AIS
mudah dipahami
2. Pilihan Menu dan Informasi pada
AIS mudah dipahami
76
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
the system can cater to both
inexperienced and experienced users.
Allow users to tailor frequent actions.)
3. Pilihan pengelompokkan menu
dan Informasi pada AIS mudah
diingat
4. Terdapat bantuan informasi pada
halaman AIS
5. Tata letak bantuan informasi
sesuai dan mudah dimengerti
6. Terdapat pilihan “search” di
Sistem Informasi AIS untuk
memudahkan pencarian
7. Respon tindakan pada AIS cepat
8. Terdapat pilihan bahasa untuk
mengakomodasi pengguna asing
(mahasiswa international)
9. Pengguna dapat memilih menu
favorite yang diinginkan sesuai
kebutuhan
10. Terdapat tombol yang bisa
langsung mengantarkan masuk ke
link tertentu
Aesthetic and minimalist design
(Dialogues should not contain information
which is irrelevant or rarely needed. Every extra unit of information in a dialogue competes with the relevant units of information and diminishes their relative
visibility.)
1. Tampilan desain AIS menarik
2. Tampilan desain AIS modern
3. Tampilan tata letak halaman awal
AIS simetris
4. Tampilan tata letak halaman awal
AIS mudah diingat
5. Tata letak menu AIS akrab dan
mudah diakses oleh pengguna
6. Terdapat pilihan mengubah ukuran
font jika dianggap kecil oleh
pengguna
7. Terdapat perubahan warna pada
tampilan jika ada tindakan
8. Terdapat pilihan untuk mengubah
tampilan menjadi sederhana
(modern design)
9. Terdapat beberapa pilihan
mengubah tema tampilan pada
sistem AIS
77
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
10. Terdapat slide informasi ter-update
pada tampilan awal AIS
Help users recognize, diagnose, and
recover from error
(Error messages should be expressed in plain language (no codes), precisely indicate the problem, and constructively suggest a solution.)
1. Informasi yang ditampilkan di
setiap halaman memungkinkan
pengguna untuk dapat mengambil
keputusan (memilih)
2. Pilih font (jenis, ukuran) di AIS
tepat dan membuat pengguna
nyaman
3. Struktur setiap halaman sudah
konsisten dan seragam
4. Judul setiap halaman jelas dan
informative
5. Ada atribut, gambar, atau
informasi jika tindakan fungsi
yang dipilih tidak sesuai
6. Terdapat pilihan solusi ketika
system AIS sedang error
7. Terdapat system penyimpanan
tindakan otomatis ketika AIS
seketika error
8. Terdapat solusi ketika pengguna
lupa dengan password personal di
AIS
9. Terdapat informasi langsung yang
menunjukkan semester pengguna
10. Database penyimpanan tugas tidak
pernah error
Tabel 5.6 Pertanyaan lanjutan ISO 13407
Aspek Pertanyaan
Causality Prinsip causality dapat
dijelaskan dalam kejadian
berikut: sesuatu yang terjadi
setelah
Apakah ada tanda ketika terjadi
perubahan halaman?
78
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
suatu tindakan, akan dianggap
orang/user bahwa tindakan
tersebut sebagai penyebabnya. Apakah ada tanda ketika terjadi
perubahan error?
Visible Constraints Prinsip perancangan: Perluas
rentang batasan peluang, Fasilitasi
pengguna dengan peluang
yang mungkin berdasarkan
konteksnya.
Apakah setiap menu memiliki fungsi
yang dibutuhkan oleh pengguna?
Apakah ada tampilan baru yang
memudahkan pengguna saat
menggunakan AIS?
Mapping Prinsip perancangannya: Membuat
relasi alami antar obyek terlihat,
Mengkelompokkan
dan mengorganisir obyek yang
berhubungan dalam
container/tempat,
dan Container harus mempunyai
label.
Apakah tata letak menu sesuai dengan
kebutuhan pengguna?
Apakah tata letak keseluruhan AIS
lebih memungkinkan pengguna dalam
tindakan cepat?
Transfer Effects Prinsip perancangan:
Pertimbangkan pengalaman
pengguna sebelumnya dalam
perancangan
serta kemampuannya dalam
belajar (perancangan pengalaman
pengguna).
Apakah ketika perpindahan halaman
terdapat efek yang memperlihatkan
jelas tindakan tersebut?
Apakah AIS sudah memenuhi
kebutuhan pengguna seperti website
interaktif pada umumnya?
Population Stereotypes Prinsip perancangan:
Abaikan/ubah apa yang terlihat
dan terasa sesuai dengan
hubungan stereotipe dan budaya.
Apakah tampilan dapat berubah sesuai
dengan kebutuhan pengguna? (seperti:
zoom, atau perubahan warna ketika
waktu malam)
79
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Apakah ada beberapa pilihan
tampilan yang berfungsi pada AIS?
5.4.2 Penyebaran Kuesioner
Kuesioner yang telah dibuat kemudian akan disebar kepada mahasiswa
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penyebaran kuesioner dilakukan secara offline
dan online. Untuk kuesioner yang bersifat online, penyebaran dilakukan
menggunakan google form, yang kemudian link dari kuesioner ini akan disebarkan
kepada pengguna AIS UIN Jakarta melalui media sosial. Responden akan
diinstruksikan untuk melaksanakan pengujian sesuai instruksi yang terdapat dalam
kuesioner kemudian mengungkapkan pendapatnya dalam pernyataan yang
terlampir dalam kuesioner tersebut.
1. Desain AIS memiliki fungsi lebih sebagai menyambung link ke berita
terbaru atau laman kampus yang juga dibawah naungan Pustipanda.
2. Desain AIS bisa berubah menyesuaikan dengan pengguna dari sisi besar dan
kecil, bahasa asing, dan juga perubahan tampilan menjadi minimalis atas
standar biasa.
3. Desain AIS informatif dengan kotak pemberitahuan yang lebih jelas dan
sederhana.
4. Desain AIS memiliki respon ketika ada perubahan atau ketika error terjadi.
5.5 Analisis Kebutuhan
5.5.1 Analisis Parameter Heuristic Evaluation
Pada analisis ini akan dijelaskan kriteria pada Heuristic Evaluation yang
digunakan dalam evaluasi AIS UIN Jakarta, terdapat 3 kriteria (Flexibility and
80
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
efficiency of use, Aesthetic and minimalist design, dan Help users recognize,
diagnose, and recover from errors) yang digunakan dari 10 kriteria pada
penilaian Heuristic Evaluation. Dari 3 kriteria tersebut, sudah terdapat hasil
evaluasi berdasarkan kuesioner dengan 35 Responden yang diambil dari tanggal
11 Oktober 2018 – 20 Oktober 2018. Berikut merupakan tabel responden yang
terdiri dari Mahasiswa semester I sampai dengan semester VIII di 11 fakultas
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yaitu pada tabel 5.7 dibawah ini:
Tabel 5.7 Tabel Responden
Responden Jenis Kelamin Fakultas Jurusan Semester
R1 Perempuan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Hubungan
Internasional VII
R2 Laki-laki Fakultas Sains dan
Teknologi Sistem Informasi VII
R3 Perempuan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Ilmu politik V
R4 Laki-laki Fakultas Psikologi Psikologi III
R5 Perempuan Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan IPA V
R6 Laki-laki Fakultas Sains dan
Teknologi Fisika VII
R7 Perempuan Fakultas Sains dan
Teknologi Agribisnis III
R8 Perempuan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Hubungan
Internasional VII
R9 Laki-laki Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Ekonomi Syariah VII
R10 Perempuan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Ekomomi
Pembangunan VII
R11 Perempuan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Komunikasi Penyiaran
V
R12 Laki-laki Fakultas Ushuluddin dan
Filsafat Filsafat VII
R13 Perempuan Fakultas Ushuluddin dan
Filsafat Filsafat VII
R14 Perempuan Fakultas Adab dan
Humaniora Sastra Indonesia VII
R15 Perempuan Fakultas Dirasat
Islamiyah Tafsir V
R16 Laki-laki Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan Kesehatan
Masyarakat VII
R17 Perempuan Fakultas Syariah dan Perbankan V
81
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Hukum
R18 Laki-laki Fakultas Syariah dan
Hukum Hukum Keluarga V
R19 Laki-laki Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Ilmu Komunikasi VII
R20 Perempuan Fakultas Adab dan
Humaniora Sastra Arab V
R21 Laki-laki Fakultas Dirasat
Islamiyah Tafsir V
R22 Laki-laki Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Ilmu Politik VII
R23 Laki-laki Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan IPS VII
R24 Perempuan Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan Pend. Fisika V
R25 Perempuan Fakultas Psikologi Psikologi VII
R26 Perempuan Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan Kesehatan
Masyarakat V
R27 Laki-laki Fakultas Sains dan
Teknologi Teknik
Informatika V
R28 Laki-laki Fakultas Sains dan
Teknologi Fisika III
R29 Perempuan Fakultas Psikologi Psikologi VII
R30 Laki-laki Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan IPS VII
R31 Perempuan Fakultas Ushuluddin dan
Filsafat Filsafat VII
R32 Laki-laki Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Ilmu Politik VII
R33 Laki-laki Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
KPI VII
R34 Laki-laki Fakultas Adab dan
Humaniora Sastra Arab III
R35 Laki-laki Fakultas Syariah dan
Hukum Hukum Keluarga III
Beberapa penjabaran dari tingkat responden yang telah diterima, terdapat
51,4 % laki-laki dan 48,6 % perempuan. Adapun hal itu memberi gambaran kasus
bahwa laki-laki lebih sadar dan lebih banyak memfungsikan AIS secara
keseluruhan, sedangkan perempuan hanya menggunakan AIS sebagai kebutuhan
dasar seperti melihat nilai atau mengisi KRS yang memang dilakukan semua
mahasiswa pada saat memasuki awal semester.
82
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 5.6 Responden - Jenis Kelamin
Pada kriteria keseluruhan fakultas yang ada di kampus UIN Jakarta dari
11 fakultas diperoleh minimal 2 mahasiswa, sehingga pada kebutuhan di masing-
masing fakultas sudah terdapat perwakilan yang telah menjalankan dan
memperhatikan bagaimana interface AIS berjalan dengan cukup efektif serta
efisien dan moderen.
Responden dari Fakultas Sains dan Teknologi seimbang dengan
Responden dari Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yaitu 14,7 % dari
seluruh Responden yang mengisi kuesioner. Dimana kedua fakultas tersebut ialah
fakultas yang biasa membutuhkan teknologi dalam keseharian pembelajaran pada
beberapa mata kuliahnya. Adapun yang kedua terdapat Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan dengan 11,8 % Responden.
Selanjutnya terdapat 5 Fakultas dengan jumlah Responden yang sama
yaitu 8,8 %, Fakultas yang dimaksud adalah Fakultas Adab dan Humaniora,
Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, Fakultas Syariah dan Hukum, Fakultas Ilmu
Politik dan Fakultas Psikologi. Kemudian ada Fakultas Dirasat Islamiyah dan
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan dengan presentase 5,9%. Dan yang
terakhir adalah Fakultas Ekonomi dan bisnis dengan responden terkecil yaitu 3 %.
83
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 5.7 Responden - Fakultas
Dari keseluruhan fakultas yang sudah mengisi kuesioner, maka diperkecil
lagi dengan jurusan yang ada pada masing-masing fakultas tersebut. Adapun
jurusan terbanyak diperoleh dari mahasiswa yang berasal dari berbagai jurusan di
Fakultas Sains dan Teknologi sebagai mahasiswa yang paling dekat dengan
system dan teknologi informasi yang ada di pembelajaran maupun dalam
keseharian.
Gambar 5.8 Responden – Jurusan
Responden terbesar pada kriteria semester ada pada semester VII (ganjil)
yaitu 54,3 %, berdasarkan hasil wawancara dan analisa benar bahwa mahasiswa
pada semester VII merupakan pengguna paling banyak dan sering, karena
84
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
kebutuhan yang semakin kemudahan teknologi, baik dari sistem penugasan
sampai dengan kegiatan KKN dan PKL yang sangat memerlukan AIS sebagai
media penilaian didalamnya. Kemudian setelahnya kriteria semester yang
mendapat 31.4 % ialah semester V (ganjil), lalu 14,3 % ada responden dari
semester III (ganjil) dan yang terkecil adalah responden dari semester I
dikarenakan banyak mahasiswa yang belum terbiasa menggunakan AIS dan
belum familiar dalam penggunaannya (hasil wawancara dan observasi).
Gambar 5.9 Responden – Semester
Pada kriteria Fleksibitas dan Efisiensi Penggunaan (Flexibility and efficiency
of use) dengan 10 pertanyaan khusus dan 35 responden diatas, diperoleh hasil bahwa
dari sisi kemudahan dan perancangan untuk mahasiswa baru ataupun mahasiswa
dengan ketentuan lain (mahasiswa semester atas, mahasiswa asing, mahasiswa
dengan kendala cuti, dll), AIS masih kurang dalam kemudahan penggunaan dengan
spesifikasi yang lebih sederhana.
Respon AIS yang kurang dipahami ketika masuk ke dalam login dan home
pribadi juga menjadi hal yang masih tertinggal dengan standar pada umumnya
sistem berbasis website. Tata letak pada beberapa tombol seperti “keluar” dan
85
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
“bantuan” masih terdapat di berbagai sudut, sehingga efisiensi masih kurang dalam
penempatannya yang sudah ada sisi kiri-bawah halaman dan ada lagi di sisi bawah
menu.
Perubahan desain interface dari pengguna asing dan dari pengguna yang
tidak terlalu menguasai teknologi masih kesulitan dalam mengerti AIS, adapun
solusi yang diinginkan adalah AIS mudah pada penggunaan pertama kali, tersedia
juga perubahan bahasa minimal bahasa Indonesia dan English (bahasa
internasioonal). Kemudian dari segi efektif, banner informasi yang ada belum dapat
dimaksimalkan dengan 1 layer yang sudah tersedia.
Gambar 5.10 Hasil Kuesioner (Flexibility and efficiency of use)
Pada kuesioner dengan kriteria kedua yaitu Estetika dan Desain Minimalis
(Aesthetic and minimalist design) menggunakan 10 pertanyaan khusus juga dengan
35 responden, maka diperoleh hasil bahwa AIS memiliki tampilan dan tata letak
yang masih tertinggal dengan standar desain terbaru dan terkini. Penggunaan tata
letak masih belum central yaitu memusatkan semua di tengah halaman, sehingga
highlight yang paling penting untuk digunakan atau sekedar dilihat belum dapat
diunggulkan secara khusus. Pemilihan warna dan ukuran font pada AIS juga belum
dapat menyesuaikan kebutuhan dari pengguna AIS untuk kriteria dengan standar
desain berbasis website moderen yang sederhana tapi sangat fungsionalis.
Pada pertanyaan ini penulis menentukan bobot nilai dan presentase
86
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
jawaban pada skala likert dan dihasilkan Tabel 5.8:
Tabel 5.8 Skala, Bobot Nilai dan Presentase Penilaian Kuesioner
Skala Bobot nilai Presentase
Tidak Memenuhi Kriteria 4 0% - 19,99%
Kurang Memenuhi Kriteria 3 20% - 39,99%
Memenuhi Kriteria 2 40% - 59,99%
Sangat Memenuhi Kriteria 1 60% - 79,99%
Dari hasil kuesioner diperoleh hasil jawaban dari pertanyaan yang
diberikan ke responden pada Tabel 5.9:
Tabel 5.9 Presentase Penilaian Kuesioner (1)
NO Kriteria 1 2 3 4 Rata-rata Total
1
Flexibility and efficiency of
use
1 10 39 56 26.5 18.92857
2 1 8 45 52 26.5 18.92857
3 1 6 33 72 28 20
4 0 10 39 60 27.25 19.46429
5 0 6 33 76 28.75 20.53571
6 0 6 24 88 29.5 21.07143
7 0 8 33 72 28.25 20.17857
8
0 6 24 88 29.5 21.07143
9 0 2 30 88 30 21.42857
10 1 18 24 60 25.75 18.39286
Total Keseluruhan 20 %
Kriteria HE Kurang
Memenuhi Kriteria
87
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Hasil Kriteria ke-2 ialah berikut pada Gambar 5.11:
Gambar 5.11 Hasil Kuesioner (Aesthetic and minimalist design)
Selanjutnya pada kriteria ketiga yaitu Help users recognize, diagnose, and
recover from error. Kriteria ini merupakan kriteria dengan penggunaan
penyesuaian, diagnose, dan pemulihan terhadap error yang kerap terjadi pada AIS.
Adapun error yang sering terjadi adalah ketika AIS sedang dalam perbaikan atau
sedang dalam traffic yang sangat padat ketika mahasiswa memasuki semester baru
dan mengisi AIS sesuai dengan kebutuhannya.
Respon yang terjadi ketika AIS mengalami error juga masih belum terlihat
familiar, seringkali mahasiswa yang mengalami hal tersebut mendapati bahwa AIS
pribadi yang sudah terbuka secara langsung otomatis keluar tanpa penyimpanan
tindakan terakhir yang telah dilakukan oleh pengguna. Perubahan visual yang
seharusnya terlihat ketika ada hal yang tidak berfungsi sesuai dengan yang
seharusnya juga tidak ada pada system teknologi AIS saat ini.
Pada pertanyaan ini penulis menentukan bobot nilai dan presentase
jawaban pada skala likert yang sama dengan Tabel 5.8. Dan dari hasil kuesioner
diperoleh hasil jawaban dari pertanyaan yang diberikan ke responden yang terdapat
pada Tabel 5.10:
88
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 5.10 Presentase Penilaian Kuesioner (2)
NO Kriteria 1 2 3 4 Rata-rata Total
1
Aesthetic and minimalist
design
0 6 45 45 24 17.14286
2 0 6 48 42 24 17.14286
3 1 10 48 44 25.75 18.39286
4
1 8 51 44 26 18.57143
5 1 12 48 40 25.25 18.03571
6 0 4 60 44 27 19.28571
7
0 4 60 44 27 19.28571
8 0 8 33 72 28.25 20.17857
9 0 2 54 84 35 25
10
0 4 51 56 27.75 19.82143
Total Keseluruhan 19.28 %
Kriteria HE Tidak
Memenuhi Kriteria
Selanjutnya kriteria ke-3 terdapat pada Gambar 5.12:
Gambar 5.12 Hasil Kuesioner
(Help users recognize, diagnose, and recover from error)
Dari 3 kriteria tersebut diperoleh berdasarkan 30 pertanyaan dengan
masing-masing 10 pertanyaan mendasar dan khusus pada ke-3 kriteria yang sudah
ditentukan. Setelah mendapatkan hasil dari 3 kriteria tersebut maka untuk
89
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
selanjutnya data akan diolah untuk mendapatkan pengukuran usability AIS dan
merekomendasikan mockup sesuai dari hal-hal yang kurang pada interface AIS
UIN Jakarta.
Pada pertanyaan ini penulis menentukan bobot nilai dan presentase
jawaban pada skala likert yang sama dengan Tabel 5.8. Dan dari hasil kuesioner
diperoleh hasil jawaban dari pertanyaan yang diberikan ke responden yang terdapat
pada Tabel 5.11:
Tabel 5.11 Presentase Penilaian Kuesioner (3)
NO Kriteria 1 2 3 4 Rata-rata Total
1
Help users recognize,
diagnose, and recover from
error
1 4 45 60 27.5 19.64286
2 0 4 30 64 24.5 17.5
3 0 6 27 64 24.25 17.32143
4
0 14 36 56 26.5 18.92857
5 0 2 54 56 28 20
6 0 2 33 64 24.75 17.67857
7 0 2 33 64 24.75 17.67857
8 1 8 33 68 27.5 19.64286
9 3 14 36 44 24.25 17.32143
10 0 6 27 64 24.25 17.32143
Total Keseluruhan 18.30 %
Kriteria HE Tidak
Memenuhi Kriteria
Dari penghitungan skor diatas dapat dihitung nilai AIS UIN Jakarta
dengan menjumlahkan skor dari tiap kriteria pada metode heuristik yang diperoleh
90
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dan dibagi dengan nilai hasil maksimal maka didapatkan nilai Interface dengan
menggunakan rumus index % berjumlah 20 + 19,28 + 18.30 = 19,19 % yang
mempunyai skala Tidak Memenuhi Kriteria berdasarkan Tabel 5.8.
5.5.2 Analisis Parameter Webuse
Pada rumus dan pembagian nilai di setiap pertanyaan yang ada pada
kuesioner yang sudah dibuat ialah hasil akhir dari evaluasi usability berupa
laporan usability dari 4 kategori usability. Hal tersebut ada pada tabel 2.1 yang
menjelaskan tentang kesesuaian merit dan pilihan jawaban.
Nilai sigma pada poin kuesioner berjumlah 3 dikalikan dengan bobot nilai
per-pertanyaan sejumlah keseluruhan ( 0,25 x 22 pertanyaan + 0,50 x 8
pertanyaan = 9,5) kemudian 9,5 dibagi dua pernilai pertanyaan (1 pertanyaan
bernilai poin 2) menjadi 4,75 lalu nilai sigma awal ( 4,75 x 3 : 30 = 0,475 ) dikali
1 mendapatkan jumlah akhir 0,475. Maka kategori usability didapat ialah x pada
level moderate.
5.5.3 Analisis Parameter Rating Scale
Rating Scale pada penelitian ini merupakan skala penilaian yang
disesuaikan dengan kriteria pada evaluasi heuristik diatas, skala penilaian rating
scale yang digunakan pada penelitian ini yaitu nilai 4 merupakan yang
tertinggi dan nilai 1 adalah yang terendah. Berdasarkan data hasil observasi
dan kuesioner yang telah dilakukan dengan 35 Responden, maka didapatkan
syarat penilaian pada setiap sub kriteria (Iunike Kartika Dewi. 2018), yaitu:
Tabel 5.12 Parameter Rating Scale (Berdasarkan Evaluasi Heuristik)
Kriteria Sub Kriteria Rating Scale
Flexibility and
efficiency of use
Kemudahan Penggunaan 4. AIS mudah digunakan
3. AIS sekedar digunakan
2. AIS jarang digunakan
91
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1. AIS terpaksa digunakan
Pengelompokkan Menu 4. User mudah mencari keperluan
3. User harus beberapa kali mengunakan
2. User harus sering kali menggunakan
1. User kesulitan menggunakan Menu
Kemaksimalan Informasi 4. Informasi pada AIS bermanfaat
3. Informasi pada AIS hanya sekedar
2. Informasi pada AIS sulit ditemukan
1. Informasi pada AIS tidak ada
Diperoleh bantuan 4. Terdapat akses bantuan langsung
3. Terdapat bantuan sederhana
2. Cukup sulit mendapat bantuan
1. Tidak ada bantuan pada AIS
Terdapat penyesuaian pada
pengguna tertentu
4. AIS dapat disesuaikan dengan user
3. AIS dapat diubah dengan standar
2. AIS cukup sulit disesuaikan
1. AIS tidak bisa disesuaikan dengan user
Aesthetic and
minimalist design
Tampilan Menarik 4. Desain AIS menarik
3. Desain AIS standar
2. Desain AIS sangat sederhana
1. Desain AIS tidak menarik
Tata letak simetris 4. Tata letak AIS cental dan simetris
3. Tata letak AIS cukup rapi
2. Tata letak AIS standar
1. Tata letak AIS tidak rapi
Tata letak mudah diingat
dan digunakan 4. Tata letak AIS mudah digunakan
3. Tata letak AIS cukup umum
2. Tata letak AIS biasa
1. Tata letak AIS sulit digunakan
Desain informasi maksimal 4. Desain informasi terlihat jelas
3. Desain informasi harus dicari dahulu
2. Desain informasi kurangf tersedia
1. Desain informasi tidak ada
Menu bersifat moderen 4. Menu AIS memiliki desain terkini
3. Menu AIS memiliki desain standar
2. Menu AIS cukup hanya bisa berfungsi
1. Menu AIS sangat tidak moderen
Help users
recognize,
diagnose, and
recover from
error
Terdapat informasi pada
saat error
4. Terdapat informasi ketika AIS error
3. Terdapat peringatan ketika AIS error
2. Terdapat respon tampilan ketika error
1. Tidak ada informasi ketika AIS error
Terdapat perubahan
tampilan ketika dilakukan
tindakan
4. AIS berubah ketika ada tindakan
3. AIS berubah dengan waktu lama
2. AIS tidak berubah tetapi ada respon
1. AIS tidak berubah ketika ada tindakan
Terdapat penyimpanan
tindakan ketika AIS error 4. AIS menyimpan tindakan sebelum error
3. AIS memberi peringatan akan error
2. AIS tidak bisa digerakkan ketika error
1. AIS langsung out begitu error terjadi
Terdapat solusi ketika AIS 4. Terdapat kotak informasi ketika AIS berhenti
92
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Pada penilaian parameter scale didapat 10 pertanyaan dengan 3 kriteria
menjadi jumlah seluruh pertanyaan ialah 30 pertanyaan. Di setiap dua pertanyaan
terdapat satu nilai yang sama, dimana pertanyaan satu adalah pertanyaan umum
dan yang satu lainnya ialah pertanyaan penegas (khusus).
5.6 Analisis Hasil dengan Standar ISO 13407
Hasil yang diperoleh dari evaluasi menggunakan metode heuristik dan
webuse ialah dari segi tampilan dan kegunaan AIS memiliki kekurangan pada 3
kriteria yaitu kesederhanaan fungsi, tampilan minimalis, dan solusi ketika AIS
mengalami kegagalan fungsi. Hal tersebut dipertegas oleh professional yang
berpendapat bahwa konsentrasi UI dan UX ialah pada desain tampilan yang
interaktif dan diawali dengan konseptual yang jelas, kelemahan dari tampilan AIS
saat ini ialah desain yang digunakan masih dengan pemetaan fungsi yang belum
tepat dengan penggunanya, dalam hal ini mahasiswa. Beberapa elemen modernitas
seperti kedalaman ilusi dan skema warna dengan saturasi yang tinggi juga
diperlukan dalam pengembangan desain tampilan AIS yang lebih sederhana
dengan nilai daya tarik dan daya fungsi yang unggul.
Dengan demikian dilakukan lagi perhitungan yang diberikan kepada
professional untuk diketahui dengan ukuran standar yang pasti dengan hasil 34,5 %
berhenti 3. Terdapat peringatan ketika AIS akan berhenti
2. AIS berhenti dalam waktu lama
1. Tidak ada solusi ketika AIS berhenti
Struktur halaman AIS
konsisten 4. Struktur halaman AIS tidak berubah
3. Struktur berubah sesuai kondisi
2. Struktur kadang berubah tanpa sebab
1. Struktur halaman AIS terus berubah
93
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dengan kategori kurang memenuhi kriteria.
Dari hasil evaluasi tersebut maka rujukan metode dengan mengutamakan
user sebagai yang paling memiliki kebutuhan, maka standar ISO 13407 dapat
mendukung pembangunan tampilan pada AIS UIN Jakarta. Adapun beberapa
daftar pertanyaan yang sesuai dengan kebutuhan pengguna AIS pada standar ISO
13407 ada pada tabel 5.13 dibawah ini:
Tabel 5.13 Daftar Pertanyaan Tampilan AIS Awal
ASPEK PERTANYAAN
Causality
Apakah ada tanda ketika terjadi perubahan halaman?
Apakah ada tanda ketika terjadi perubahan error?
Visible
Constraints
Apakah setiap menu memiliki fungsi yang dibutuhkan oleh
pengguna?
Apakah ada tampilan baru yang memudahkan pengguna saat
menggunakan AIS?
Mapping
Apakah tata letak menu sesuai dengan kebutuhan pengguna?
Apakah tata letak keseluruhan AIS lebih memungkinkan
pengguna dalam tindakan cepat?
Transfer Effects
Apakah ketika perpindahan halaman terdapat efek yang
memperlihatkan jelas tindakan tersebut?
Apakah AIS sudah memenuhi kebutuhan pengguna seperti
website interaktif pada umumnya?
Population
Stereotypes
Apakah tampilan dapat berubah sesuai dengan kebutuhan
pengguna? (seperti: zoom, atau perubahan warna ketika
waktu malam)
Apakah ada beberapa pilihan tampilan yang berfungsi pada
AIS?
94
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Dari pertanyaan diatas maka didapatkan hasil sebagai berikut:
Gambar 5.13 Hasil Kuesioner Causality
95
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 5.14 Hasil Kuesioner Visible Constraints
Gambar 5.15 Hasil Kuesioner Mapping
Gambar 5.16 Hasil Kuesioner Transfer Effects
96
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 5.17 Hasil Kuesioner Population Stereotypes
Pada pertanyaan ini penulis menentukan bobot nilai dan presentase
jawaban pada skala likert dan dihasilkan Tabel 5.14:
Tabel 5.14 Skala, Bobot Nilai dan Presentase Penilaian Kuesioner ISO
Skala Bobot nilai Presentase
Tidak Menarik 1 0% - 19,99%
Kurang Menarik 2 20% - 39,99%
Biasa Saja 3 40% - 59,99%
Menarik 4 60% - 79,99%
Sangat Menarik 5 80% - 100%
Dari hasil kuesioner diperoleh hasil jawaban dari pertanyaan yang
diberikan ke responden (Tabel 5.15)
97
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 5.15 Skala Penilaian Pertanyaan Tampilan AIS Awal
ASPEK PERTANYAAN
SKALA
PENILAIAN
T
O
T
A
L
PRESENTASE
1 2 3 4 5
Causality
Apakah ada tanda ketika terjadi
perubahan halaman? 12 15 7 0 1 68
Apakah ada tanda ketika terjadi
perubahan error? 14 15 3 1 2 67
Visible
Constraints
Apakah setiap menu memiliki
fungsi yang dibutuhkan oleh
pengguna?
13 11 7 1 3 76
Apakah ada tampilan baru yang
memudahkan pengguna saat
menggunakan AIS?
19 10 3 1 2 62
Mapping
Apakah tata letak menu sesuai
dengan kebutuhan pengguna? 13 13 4 3 2 83
Apakah tata letak keseluruhan
AIS lebih memungkinkan
pengguna dalam tindakan cepat?
12 13 6 3 1 75
Transfer
Effects
Apakah ketika perpindahan
halaman terdapat efek yang
memperlihatkan jelas tindakan
tersebut?
16 11 6 1 1 65
Apakah AIS sudah memenuhi
kebutuhan pengguna seperti
website interaktif pada
umumnya?
12 13 5 2 3 76
Population
Stereotype
s
Apakah tampilan dapat berubah
sesuai dengan kebutuhan
pengguna? (seperti: zoom, atau
perubahan warna ketika waktu
malam)
21 9 2 2 1 57
Apakah ada beberapa pilihan
tampilan yang berfungsi pada
AIS?
16 12 3 3 1 66
98
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Dari penghitungan skor diatas dapat dihitung nilai AIS UIN Jakarta
dengan menjumlahkan skor dari tiap aspek yang diperoleh dan dibagi dengan nilai
hasil maksimal maka didapatkan nilai Interface dan Usability dengan
menggunakan rumus index %
Dari penghitungan nilai Interface dan Usability diatas, AIS UIN Jakarta
mempunyai nilai yang mempunyai skala Biasa Saja berdasarkan Tabel
4.10.
5.7 Desain Interface Usulan
Berdasarkan identifikasi masalah yang sebelumnya didapatkan dari desain
interface yang sudah berjalan, peneliti mengusulkan perancangan desain
interface sistem teknologi informasi AIS UIN Jakarta terbaru. Dalam hal ini
juga akan mengatasi permasalahan dari evaluasi yang sudah dilakukan dengan
metode heuristic dan web usability tools. Adapun perancangan desain interface
AIS yang diusulkan adalah seperti gambar 5.18 dan 5.19:
99
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 5.18 Desain Interface Usulan (Halaman 1)
Gambar 5.19 Desain Interface Usulan (Halaman 2)
Berdasarkan Desain Interface usulan tersebut maka dapat dijelaskan uraian
sebagai berikut:
1. Desain tata letak AIS menjadi cental dan terpusat ditengah layar.
2. Desain AIS menggunakan warna standar dengan pusat informasi dan login
yang lebih terkemuka.
5.8 Test and Refine
5.8.1 Test and Refine dengan Alpha Testing
Penilaian hasil rekomendasi AIS UIN Jakarta dilakukan pada Pustipanda
dan juga professional yang berada pada bidang UI dan UX. Adapun hasilnya ialah
100
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
desain tampilan yang diberikan sudah hampir memenuhi kriteria modernitas
dengan trend website development yakni adanya effect drop shadow, saturasi
warna yang tegas, dan juga partikel background dengan motion (Javascript). Hal-
hal lain mengenai UI dan UX ialah konsentrasi pada pengelompokkan menu yang
lebih berfungsi bagi mahasiswa sebagai user dengan usia relatif muda dan
memiliki kebutuhan digital yang lebih interaktif adalah sesuatu yang penting untuk
diperhatikan.
Dengan demikian pula dilakukan lagi perhitungan akhir yang diberikan
kepada professional untuk diketahui dengan ukuran standar yang pasti dengan hasil
86 % dengan kategori sangat menarik (memenuhi kriteria).
Kemudian, kebutuhan pengguna setiap waktu berubah dengan
perkembangan teknologi, saat ini rekomendasi AIS UIN Jakarta sudah memenuhi
kategori berhasil, akan tetapi untuk pengembangan UI dan UX dibutuhkan skala
waktu yang terus mengikuti standar kemajuan tekonologi.
5.8.2 Test and Refine dengan Beta Testing
Pengujian dari tampilan yang sudah ada sebelumnya dengan rekomendasi
yang sudah dibuat diuji dengan metode pengujian beta karena pengujian beta ialah
pengujian yang menggunakan kuantitas dan dianalisa berdasarkan hal tersebut.
Dengan jumlah responden yang sama dengan evaluasi yakni berjumlah 35
responden dengan pilihan langsung dan satu pertanyaan yang bisa dijawab essai.
101
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 5.19 Identitas Representatif Responden
Gambar 5.20 Hasil Evaluasi Metode HE – Webuse (1)
Gambar 5.21 Hasil Evaluasi Metode HE – Webuse (2)
Gambar 5.22 Hasil Evaluasi Metode HE – Webuse (3)
Dari hasil kuesioner pada rekomendasi tampilan AIS UIN Jakarta maka
diperoleh jawaban dari pertanyaan yang diberikan ke responden tabel 5.16:
102
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 5.16 Skala Penilaian Pertanyaan Tampilan Rekomendasi AIS (1)
No. Kriteria Rata-rata Total Total
Keseluruhan
Kriteria HE
1 Flexibility and efficiency of
use 86.5 78.92857 75 %
Memenuhi Kriteria
2 Aesthetic and minimalist
design 89.5 81.92857 80 %
Sangat Memenuhi
Kriteria
3 Help users recognize,
diagnose, and recover from
error 78 70 70 %
Memenuhi Kriteria
Dan berikut dibawah hasil kuesioner pada ISO 13407:
Gambar 5.23 Hasil Kuisioner Causality
103
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 5.24 Hasil Kuisioner Visible Constraints
Gambar 5.25 Hasil Kuisioner Mapping
104
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 5.26 Hasil Kuisioner Transfer Effects
Gambar 5.27 Hasil Kuisioner Population Stereotypes
Daftar pertanyaan dengan standar ISO 13407 sudah tepat dengan metode
evaluasi heuristik dan webuse sesuai dengan pertanyaan awal pada analisis hasil
tampilan awal AIS yang terdapat pada tabel 4.5 dan skala penilaian yang sama
dengan tabel 4.6 diatas.
105
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Dari hasil kuesioner pada rekomendasi tampilan AIS UIN Jakarta maka
diperoleh jawaban dari pertanyaan yang diberikan ke responden tabel 5.17:
Tabel 5.17 Skala Penilaian Pertanyaan Tampilan Rekomendasi AIS (2)
ASPEK PERTANYAAN
SKALA PENILAIAN T
O
TA
L
PRESENTASE
1 2 3 4 5
Causality
Apakah ada tanda ketika terjadi
perubahan halaman? 0 1 7 14 13 134
Apakah ada tanda ketika terjadi
perubahan error? 0 1
1
3 9 12 137
Visible
Constraints
Apakah setiap menu memiliki
fungsi yang dibutuhkan oleh
pengguna?
0 0 4 7 24 160
Apakah ada tampilan baru yang
memudahkan pengguna saat
menggunakan AIS?
0 0 5 10 20 135
Mapping
Apakah tata letak menu sesuai
dengan kebutuhan pengguna? 0 0 3 8 24 126
Apakah tata letak keseluruhan AIS
lebih memungkinkan pengguna
dalam tindakan cepat?
0 0 5 12 18 153
Transfer
Effects
Apakah ketika perpindahan
halaman terdapat efek yang
memperlihatkan jelas tindakan
tersebut?
0 1 8 8 18 148
Apakah AIS sudah memenuhi
kebutuhan pengguna seperti
website interaktif pada umumnya?
0 0 4 7 24 160
Population
Stereotype
s
Apakah tampilan dapat berubah
sesuai dengan kebutuhan
pengguna? (seperti: zoom, atau
perubahan warna ketika waktu
malam)
0 3 11 9 12 135
Apakah ada beberapa pilihan
tampilan yang berfungsi pada AIS? 0 0 5 13 17 152
Dari penghitungan skor diatas dapat dihitung nilai AIS UIN Jakarta
106
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dengan menjumlahkan skor dari tiap aspek yang diperoleh dan dibagi dengan nilai
hasil maksimal maka didapatkan nilai Interface dan Usability dengan
menggunakan rumus index %
Dari penghitungan nilai Interface dan Usability diatas, AIS UIN Jakarta
mempunyai nilai yang mempunyai skala Sangat Menarik berdasarkan Tabel
5.14.
107
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada Bab VI ini akan menjelaskan mengenai kesimpulan dan saran dari
keseluruhan pengerjaan penelitian pada AIS UIN Jakarta dan juga akan
menjelaskan beberapa keterbatasan penelitian sehingga dapat dijadikan
pertimbangan untuk penelitian selanjutnya.
6.1 Kesimpulan
Dalam penelitian ini dilakukan evaluasi user interface dan juga user
experience dari AIS UIN Jakarta dengan metode heuristic evaluation (kriteria
tampilan) dan Web Usability Tool Evaluation (kriteria kegunaan) sehingga
didapatkan rekomendasi perbaikan untuk meningkatkan kualitas tampilan dan
penggunaannya. Evaluasi yang dilakukan dengan dua metode tersebut ditunjang
dengan kuesioner berdasarkan 3 aspek cakupan yang terhubung pada ISO
13407.
1. Berdasarkan hasil analisis kuesioner dengan jumlah 35 responden yang
tercakup dari 11 fakultas yang ada di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, maka
didapatkan dalam masing-masing aspek variabel penelitian (Flexibility and
efficiency of use, Aesthetic and minimalist design, dan Help users recognize,
diagnose, and recover from error) memiliki penilaian yang kurang pada
ketiganya dan butuh rekomendasi dalam bentuk kesatuan yang sama yaitu
AIS yang sederhana, efektif, efisien, moderen, dan juga dapat menangani
keadaan tertentu (error).
2. Berdasarkan perhitungan penilaian usability, hasil akhir dari evaluasi usability
berupa laporan usability dari 4 kategori usability. Nilai sigma pada poin
108
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
kuisioner berjumlah 3 dikalikan dengan bobot nilai per-pertanyaan sejumlah
keseluruhan ( 0,25 x 22 + 0,75 x 8 = 9,5) kemudian 9,5 dibagi dua pernilai
pertanyaan menjadi 4,75 lalu nilai sigma awal ( 4,75 x 3 : 30 = 0,475 ) dikali 1
mendapatkan jumlah akhir 0,475. Maka kategori usability didapat ialah x pada
level moderate.
3. Berdasarkan ISO 13407, maka didapatkan hasil awal bahwa presentase 46,33
% AIS UIN Jakarta masuk dalam kategori Biasa Saja. Dengan penilaian 3
kriteria ISO yang menghasilkan kategori Kurang Menarik dan 2 kriteria ISO
dengan kategori Biasa saja. Hal ini mengartikan bahwa AIS UIN Jakarta
membutuhkan perubahan dari segi tampilan maupun kegunaannya sebagai
website interaktif mahasiswa.
4. Berdasarkan Professional, maka didapatkan penilaian bahwa konsentrasi UI
dan UX ialah pada desain tampilan yang interaktif dan diawali dengan
konseptual yang jelas, kelemahan dari tampilan AIS saat ini ialah desain yang
digunakan masih dengan pemetaan fungsi yang belum tepat dengan
penggunanya, dalam hal ini mahasiswa. Beberapa elemen modernitas seperti
kedalaman ilusi dan skema warna dengan saturasi yang tinggi juga diperlukan
dalam pengembangan desain tampilan AIS yang lebih sederhana dengan nilai
daya tarik dan daya fungsi yang unggul.
5. Untuk meningkatkan kualitas dari AIS UIN Jakarta berdasarkan hasil evaluasi
yang telah dilakukan, rekomendasi perbaikan yang perlu difokuskan adalah
pada aspek pegukuran yang mengarahkan interface lebih sederhana tapi
memiliki tingkat kegunaan yang tinggi, karena lebih dari setengah responden
menyebutkan bahwa interface AIS masih perlu pembangunan lebih dari sisi
tampilan dan kegunaannya. Oleh karena itu, pengembang AIS ini dapat
109
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
memfokuskan lebih dari aspek yang ada dalam kriteria tersebut untuk
memperbaiki user interface dan user experience dalam meningkatkan kualitas
sistem sehingga menjadi lebih baik.
6. Untuk meningkatkan tampilan dan kegunaan dari AIS UIN Jakarta
berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan, diberikan usulan
rekomendasi bagi pengembang desain interface AIS UIN Jakarta yang telah
dipaparkan pada bab V. Berdasarkan hasil pemaparan tersebut didapatkan
total 2 halaman rekomendasi yang didapatkan dari hasil penelitian dan dari
masukan pengguna.
7. Hasil akhir dari rekomendasi yang sudah dibuat penulis di bab V ialah dengan
metode evaluasi heuristic dan webuse tampilan AIS yang baru memiliki
tingkat menarik yang lebih tinggi dari sebelumnya dan berada pada level
excellent.
8. Pada hasil akhir kuesioner tahap rekomendasi berdasarkan ISO 13407, maka
didapatkan bahwa presentase 96 % AIS UIN Jakarta masuk dalam kategori
Sangat Menarik Dengan penilaian 3 kriteria ISO yang menghasilkan kategori
Sangat Menarik dan 2 kriteria ISO dengan kategori Menarik. Hal ini
mengartikan bahwa Rekomendasi AIS UIN Jakarta sudah memenuhi dari segi
tampilan maupun kegunaan fungsinya secara khusus.
9. Pada hasil penilaian professional ialah rekomendasi AIS UIN Jakarta sudah
hampir memenuhi kriteria modernitas dengan trend website development
yakni adanya effect drop shadow, saturasi warna yang tegas, dan juga partikel
background dengan motion (Javascript). Hal-hal lain mengenai UI dan UX
ialah konsentrasi pada pengelompokkan menu yang lebih berfungsi bagi
mahasiswa sebagai user dengan usia relatif muda dan memiliki kebutuhan
110
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
digital yang lebih interaktif adalah sesuatu yang penting untuk diperhatikan.
6.2 Saran
Berdasarkan pelaksanaan penelitian pada AIS UIN Jakarta ini dapat
memberikan beberapa saran untuk penelitian selanjutnya, yaitu:
1. Penelitian ini memfokuskan evaluasi perangkat lunak pada variable
interface design dan usability. Selain faktor-faktor usability yang
dihubungkan dengan ISO 13407, masih terdapat standar lainnya yang
memiliki kriteria-kriteria pengukuran lainnya terkait interface dan
usability. Untuk penelitian berikutnya dapat memfokuskan kepada
penggalian variabel usability berdasarkan standar lainnya
2. Pada penelitian selanjutnya peneliti dapat menggunakan metode lain
dalam evaluasi yang mengarah pada pengukuran UI dan UX yang
diperlukan pada pembangunan usability sistem.
111
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
DAFTAR PUSTAKA
Badre, A. N. (2002). Shaping Web usability: interaction design in context. Boston:
Addison Wesley.
Chiew, K.T. & Salim, S.S. (2003). WEBUSE: Website Usability Evaluation Tool.
Malaysian Journal of Computer Science.
Farida, L.Dwi. (2016). Pengukuran User Experience Dengan Pendekatan Usability
(Studi Kasus: Website Pariwisata Di Asia Tenggara).
SEMNASTEKNOMEDIA.
Folmer, E. & Bosch, J.( 2002). Architecting for Usability: a Survey. The Journal of
Systems and Software 70:2004.
Iunike, K.D., Yusi, T.M., Rekyan, R.M.P. (2018), Analisis Usability Aplikasi
Mobile Pemesanan Layanan Taksi Perdana Menggunakan Metode Webuse
dan Heuristic Evaluation. Jurnal: Indonesia.
Krisnayani, P., Arthana, I Ketut R., Darmawiguna, I Gede M. (2016). Analisa
Usability Pada Website UNDIKSHA Dengan Menggunakan Metode
Heuristic Evaluation, Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik
Informatika (KARMAPATI) Volume 5 Nomor 2, Tahun 2016.
Lowdermilk, T. (2013). User-centered design: [a developer’s guide to building
user-friendly applications]. O’Reilly Media.
Nielsen, J. (1994). Heuristics Evaluation. In Nielsen J. And Mack, R. L. (Eds.),
Usablity Inspection Methods, Jhon Wiley & Sons, New York, USA.
Nielsen, J. (1995). 10 Usability Heuristics for User Interface Design.
Nielsen, J. (1995). How to Conduct A Heuristic Evaluation, [Online]. Available:
http://www.nngroup.com/articles/how-to-conductaheuristic-evaluation/.
[Accessed: 2-Desember-2018].
Nielsen, J. (2012). Usability 101: Introduction to Usability.
112
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Nimah,I., dkk., (2011). Evaluasi Heuristik Aplikasi Open Source Groupware
Sebagai Solusi Praktis e Government, The 13th Industrial Electronics
Seminar 2011 (IES 2011) Electronic Engineering Polytechnic Institute of
Surabaya (EEPIS), Indonesia.
Penha, M., Correia, Walter F.M., Campos, Fabio, F.D.C., Dan Barros, M.D.L.N.
(2014). Heuristic evaluation of Usability – a Case Study with the Learning
Management System (LMS of IFPE. International Journal of Humanities
and Social Science,
Prayoga, S.A.,Sensuse, D.I. (2010). Analisis Usability Pada Aplikasi Berbasis
Web Dengan Mengadopsi Model Kepuasan Pengguna (User Satisfaction),
Journal of Information Systems, Volume 6, Issues 1.
Shitkova, M., Holler, J., Heide, T., Clever, N. & Becker, J. (2015). Towards
Usability Guidelines for Mobile Websites and Application. Jerman:
International Conference on Wirtschaftsinformatik.
Suci, I.I. (2015). Analisis Usabilitas Sistem Informasi Manajemen Penerimaan
Koleksi Deposit Di Perpustakaan Nasional Berdasarkan Pendekatan
Evaluasi Heuristik. Jurnal: Indonesia.
Usability.gov. (2015). User-Centered Design Process Map. Retrieved from
http://www.usability.gov/how-to-and-tools/resources/ucd-map.html
Usability First. (2011). Introduction to User-Centered Design How Do You
Achieve a High Level of Usability ? Human Factors.
Vatankhah, N., Wei, K.T. & Letchmunan. (2014). Usability Measurement of
Malaysian Online Tourism Websites. International Journal of Software
Engineering and Its Applications.
113
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
LAMPIRAN
114
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
115
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
116
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
117
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta