ANALISIS PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA INDUSTRI KECIL MENENGAH FURNITURE KAYU DI KOTA BANDA ACEHNama: Annisaa Maulya RizkiNim : 1105102010054Pe
LATAR BELAKANGPerekonomian Indonesia termasuk kelompok Labour Surplus Economy yang diiringi dengan pertambahan angkatan kerja lebih tinggi daripada kesempatan kerja. Hal tersebut dikarenakan belum meratanya pembangunan di segala bidang sehingga ketersediaan lapangan kerja tidak seimbang dengan laju pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat.Sektor yang dapat menciptakan kesempatan kerja adalah sektor industri kecil menengah. Teknologi yang digunakan dalam proses produksi bersifat padat karya yang menggunakan teknologi sederhana dan tidak tergantung pada bahan baku impor. Sehingga sektor tersebut menjadi sektor pilihan daripada sektor lainnya.
Tabel 1. Perkembangan Usaha Kecil Menengah Berdasarkan Lapangan Usaha di Kota Banda Aceh 2009-2013 (unit usaha).
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Banda Aceh, 2009-2013
Lanjutan
NoUsaha200920102011201220131Perdagangan1.3041.3701.3041.3141.3532Pertanian40424041433Perikanan dan kelautan18181818204Industri pengolahan1.9131.9592.3902.4302.4545Aneka Jasa2.0492.0922.0492.0582.063
Furniture kayu adalah produk artisitik yang terbuat dari kayu pilihan dengan warna dan tekstur indah yang dikerjakan dengan penyelesaian akhir yang halus.contoh dari furniture kayu yaitu : lemari pakaian, lemari hias, lemari buku, meja, dan kursi.
Tabel 2. Perkembangan Unit Usaha, Tenaga Kerja dan Nilai Produksi Industri Furniture Kayu di Kota Banda Aceh Pada Tahun 2009-2013
Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Banda Aceh, 2009-2013
TahunUnit Usaha/Tahun (Unit)Tenaga Kerja/Tahun (Orang)Nilai Produksi/Tahun (Rp.000)200916596712,904,000.0020101167548,670,000.00201117487010,370,000.00201217971610,036,000.00201315859210,036,070.00Jumlah792389952,016,070.00
Kurangnya teknologi merupakan kendala yang dihadapin industri tersebut karena dengan adanya teknologi dapat memperbaharui design sesuai dengan trend masa kini.Pada tahun 2013 usaha furniture kayu di Kota Banda Aceh sebanyak 158 usaha dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 592 orang.
IDENTIFIKASI MASALAH1. Bagaimana pengaruh dari modal, produktivitas, dan upah tenaga kerja terhadap penyerapan tenaga kerja industri kecil menengah furniture kayu di Kota Banda Aceh?
2. Bagaimana elastisitas permintaan tenaga kerja pada industri kecil menengah furniture kayu di Kota Banda Aceh?
Untuk mengetahui pengaruh modal, produktivitas, dan upah tenaga kerja terhadap penyerapan tenaga kerja industri kecil menengah furniture kayu di Kota Banda Aceh.
Untuk mengetahui elastisitas permintaan tenaga kerja pada industri kecil menengah furniture kayu di Kota Banda Aceh.
TUJUAN PENELITIAN
MANFAAT PENELITIANSebagai bahan masukan dalam pengambilan keputusan atau kebijakan pemerintah dalam pengembangan penyerapan tenaga kerja pada industri kecil menengah furniture kayu di Kota Banda Aceh untuk mengurangi pengangguran.
Sebagai bahan masukan bagi para perajin furniture kayu di Kota Banda Aceh dalam menyerap tenaga kerja, dan meningkatkan kualitas, serta memperluas wilayah pemasaran dari industri kecil menengah furniture kayu.
Sebagai persyaratan penulis dalam menyelesaikan studi pada Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala.
Kerangka PemikiranIndustri kecil adalah kegiatan industri yang dikerjakan di rumah-rumah penduduk yang pekerjanya merupakan anggota keluarga sendiri yang tidak terikat jam kerja dan tempat. Industri kecil dapat juga diartikan sebagai usaha produktif diluar usaha pertanian, baik itu merupakan mata pencaharian utama maupun sampingan (Tambunan, 1999).
Industri kecil menengah (IKM) adalah usaha yang mempunyai ketahanan akan krisis ekonomi. Hal ini terbukti saat terjadi krisis tahun 1998, IKM bisa bertahan dari keterpurukan yang dialami usaha besar lainnya. (Partomo,dkk 2004).
Lanjutan Furniture sebagai produk artistik biasanya terbuat dari kayu pilihan dengan warna dan tekstur indah yang dikerjakan dengan penyelesaian akhir yang halus (Bank Indonesia, 2008).
Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat (Sonny Sumarsono, 2003).
Penyerapan tenaga kerja adalah jumlah tenaga kerja yang bekerja dalam suatu unit usaha. Dalam penyerapan tenaga kerja dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor eksternal dan internal (Hani Handoko, 1985).
LanjutanPermintaan tenaga kerja merupakan jumlah orang yang dibutuhkan untuk bekerja dalam suatu perusahaan maupun dalam proses produksi. Sedangkan elastisitas akan permintaan tenaga kerja di definisikan sebagai persentase perubahan permintaan akan tenaga kerja sehubungan dengan perubahan tingkat upah sebanyak 1 persen.
Produktivitas tenaga kerja merupakan perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja persatuan waktu. Jika produktivitas tenaga kerja tinggi, maka tingkat pendapatan yang dimilik juga akan tinggi begitu pula sebaliknya.
Upah adalah imbalan kepada buruh yang melakukan pekerjaan kasar dan lebih banyak mengandalkan kekuatan fisik dan biasanya jumlahnya ditetapkan secara harian, satuan atau borongan (Soemarso, 2009).
Penelitian Terdahulu Siburnian dan Woyanti, 2013 dalam jurnal Diponegoro Journal Of Ecconomics dengan judul artikel Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kecil Dan Menengah (Studi Kasus Pada Industri Kecil dan Menengah Furniture Kayu di Kabupaten Jepara) menyatakan bahwa variabel modal, produktivitas dan usia usaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja dan sedangkan variabel upah tenaga kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja.
Hipotesis Berdasarkan permasalahan dan kerangka pemikiran yang telah diuraikan maka dapat diturunkan hipotesis sebagai berikut :
Modal, produktivitas, dan upah tenaga kerja berpengaruh positif terhadap penyerapan tenaga kerja pada industri kecil menengah furniture kayu di Kota Banda Aceh.
2. Elastisitas permintaan tenaga kerja bersifat inelastis terhadap penyerapan tenaga kerja usaha furniture kayu di Kota Banda Aceh.
BAB IIMETODE PENELITIAN2.1 Lokasi, Objek dan Ruang Lingkup Penelitian
Lokasi Penelitian dilakukan di Kecamatan Baiturrahman, Kecamatan Lueng Bata dan Kecamatan Ulee Kareng. Adapun objek dalam penelitian ini dikhususkan pada penyerapan tenaga kerja pada industri kecil menengah furniture kayu. Sedangkan ruang lingkup penelitian ini hanya terbatas pada modal, produktivitas, dan upah tenaga kerja.
2.2 Populasi dan Teknik Penarikan Sampel
Populasi penelitian ini adalah semua usaha industri kecil menengah furniture kayu di Kota Banda Aceh dengan jumlah populasi sebanyak 158 unit usaha.
Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini Proportionate Stratified Random Sampling adalah teknik pengambilan sampel anggota populasi yang dilakukan dengan memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut yang sudah diketahui sebelumnya (Sugiyono, 2007).
Metode ini digunakan karena nilai produksi usaha pada furniture kayu masih bersifat heterogen. Untuk menentukan interval strata nilai produksi digunakan rumus sebagai berikut :
RUMUS INTERVAL
LanjutanDari rumus tersebut diperoleh interval strata sebesar Rp.38.000.000,- sehingga dapat ditentukan strata usaha pada furniture kayu dalam 3 kategori yaitu kecil, sedang dan besar dengan kriteria sebagai berikut :Kecil: Rp. 63.000.000Sedang: Rp. 64.000.000 Rp. 102.000.000Besar: Rp. 103.000.000
Selanjutnya, untuk mengetahui ukuran sampel dalam penelitian dilakukan dengan menggunakan rumus slovin sebagai berikut (Sugiyono, 2007) :
RUMUS SLOVIN
LanjutanTabel 4. Nama Kecamatan, Populasi dan Sampel Penelitian
Sumber : Data primer diolah 2015
NoKecamatanPopulasi UsahaJumlahSampel UsahaJumlahKecilSedang BesarKecilSedangBesar1Biturrahman23111351151172Lueng Bata156021730103Ulee Kareng312419262107537
2.3 Metode dam Teknik Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan Data Data PrimerData Sekunder2.4 Batasan Variabel
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Penyerapan tenaga kerja sebagai variabel terikat (Y)Upah tenaga kerja sebagai variabel bebas (X1)Modal sebagai variabel bebas (X2) Produktivitas tenaga kerja sebagai variabel bebas (X3)Elastisitas permintaan tenaga kerja