ANALISIS PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA KREDIT BANK KONVENSIONALDAN PRODUK DOMESTIK BRUTO TERHADAP TOTAL ASET BANK SYARIAH DI
INDONESIA (STUDI KASUS PADA BANK MUAMALAT DAN BANK SYARIAHMANDIRI PERIODE 2001-2012)
Dewanggono Mulyo Aji¹, Yuhana Astuti², S.si³
¹Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika), Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas
Telkom¹[email protected]
AbstrakPerkembangan Bank Syariah semenjak 2001 mengalami kenaikan yang sangat pesat ini ditandaidengan perkembangan total aset di Indonesia selama kurun waktu 2001-2012 mencapai lebih dari50 kali lipat. Perkembangan total aset dipengaruhi berbagai faktor, salah satunya ialah faktormakroekonomi diantaranya inflasi, suku bunga kredit bank konvensional dan produk domestikbruto. Penelitian ini bertujuan menganalisa pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap total asetbank syariah baik secara simultan maupun parsial.. Bank syariah yang diambil sebagai sampelialah Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri. Data yang digunakan adalah laporankeuangan masing-masing bank pada periode kuarter 4 tahun 2001 sampai dengan kuarter 3tahun 2012. Analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan uji hipotesamenggunakan uji F dan uji t. Inflasi dan tingkat suku bunga di Indonesia sangat bervariasitergantung keadaan ekonomiyang mengalami keadaan terendah pada tahun 2005 dan 2008.Produk domestik bruto Indonesia menunjukkan tren yang positif dengan terus mencatatkankenaikan selama periode penelitian. Pertumbuhan total aset kedua bank pun sangat baik denganrata-rata kenaikan diatas 35% tiap tahunnya. Dari hasil regresi pada Bank Muamalat Indonesiadan Bank Syariah Mandiri didapatkan hasil H0 ditolak dan H1 diterima dalam uji F maupun uji t.Ditarik kesimpulan bahwa inflasi, suku bunga kredit bank konvensional serta produk domestikbruto secara parsial maupun simultan berpengaruh terhadap total aset bank syariah. Pada BankMuamalat Indonesia sebanyak 91,8% dipengaruhi oleh ketiga faktor tersebut sedangkan padaBank Syariah mandiri ketiga faktor tersebut berpengaruh sebesar 92,6 %. Kata kunci : banksyariah, aset bank syariah, inflasi, suku bunga, produk domestik bruto
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Bank Muamalat Indonesia
1.1.1 Sekilas Bank Muamalat Indonesia
PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk (BMI) didirikan pada tahun 1991
bertepatan 1412 H yang diprakarsai oleh beberapa tokoh muslim dari Majelis
Ulama Indonesia (MUI) dan pemerintah Indonesia. BMI mulai beroperasi 27
Syawal 1412 H atau 1 Mei 1992. Dengan dukungan eksponen Ikatan
Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha muslim,
pendiriannya juga mendapat dukungan masyarakat berupa komitmen
pembelian saham senilai Rp 84 miliar pada saat penandatanganan Akta
Pendirian Perseroan. Selanjutnya, dalam acara silaturahmi pendirian di Istana
Bogor, diperoleh tambahan modal dari masyarakat Jawa Barat sebesar Rp 106
miliar sebagai wujud dukungannya.
Dengan modal awal tersebut dan berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Keuangan RI Nomor 1223/MK.013/1991 tanggal 5 November 1991
serta izin usaha yang berupa Keputusan Menteri Keuangan Republik
IndonesiaNomor 430/KMK.013/1992 Tanggal 24 April 1992. Pada 27
Oktober 1994, BMI mendapat kepercayaan dari Bank Indonesia sebagai Bank
Devisa.
Krisis moneter tahun 1998 telah memporakporandakan sebagian
besar perekonomian Asia Tenggara. Sektor perbankan nasional terbelit
bencana kredit macet, terutama pada segmen korporasi. BMI pun terimbas
dampaknya, sehingga Non-Performing Financing-nya (NPF) mencapai lebih
dari 60%. Perseroan mengalami kerugian sebesar Rp 105 miliar. Ekuitas
mencapai titik terendah yaitu Rp 39,3 miliar, kurang dari sepertiga modal
awal yang disetor (Laporan Keuangan BMI 2010).
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
2
Dalam upaya memperkuat permodalan, BMI berupaya mencari
pemodal potensial dan mendapat tanggapan positif dari Islamic Development
Bank (IDB) yang berkedudukan di Jeddah, Saudi Arabia. Pada Rapat Umum
Pemegang Saham 21 Juni 1999, IDB secara resmi menjadi salah satu
pemegang saham BMI.
Kurun waktu antara tahun 1999 sampai 2002 merupakan masa yang
penuh tantangan dan keberhasilan bagi BMI. Dalam periode tersebut, BMI
berhasil membalikkan kedaan dari kondisi rugi menjadi laba berkat upaya dan
dedikasi setiap Kru Muamalat, ditunjang oleh kepemimpinan yang kuat,
strategi pengembangan usaha yang tepat, serta ketaatan terhadap pelaksanaan
perbankan syariah secara murni.
Pada akhir tahun 2011, total aset BMI tercatat mencapai sebesar Rp
32.480 miliar, atau tumbuh sebesar 51,77% dari tahun sebelumnya. Total
Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat tumbuh sebesar 53,27%, menjadi sebesar
Rp 26.658 miliar pada akhir tahun 2011. Tingginya pertumbuhan Dana Pihak
Ketiga (DPK) berdampak pada penurunan Financing to Deposit Ratio (FDR)
menjadi 85,18% dari 91,52% di tahun 2010. Namun demikian, level FDR
tersebut masih lebih tinggi dibandingkan FDR rata-rata perbankan nasional
yang tercatat 79,00% (Annual Report BMI Indonesia 2011).
Laba operasional dan laba bersih untuk tahun 2011 tercatat masing-
masing sebesar Rp 384 miliar dan Rp 274 miliar atau mengalami peningkatan
sebesar 61,00% dan 60,07% dari tahun 2010. Pencapaian laba bersih tahun
2011 tersebut mencerminkan kinerja Return On Asset dan Return On Equity
masing-masing sebesar 1,52% dan 20,79%, dibandingkan 1,36% dan 17,78%,
berturut-turut pada tahun sebelumnya (Annual Report BMI Indonesia 2011).
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
3
1.1.2 Visi Misi
VISI
Menjadi bank syariah utama di Indonesia, dominan di pasar spiritual,
dikagumi di pasar rasional.
MISI
Menjadi Role Model Lembaga Keuangan Syariah dunia dengan penekanan
pada semangat kewirausahaan, keunggulan manajemen dan orientasi investasi
yang inovatif untuk memaksimumkan nilai kepada stakeholder.
1.1.3 Logo
Gambar 1.1
Logo BMI
1.2 Bank Syariah Mandiri
1.2.1 Sekilas Bank Syariah Mandiri
Bank Syariah Mandiri (BSM) didirikan sebagai respon terhadap
terjadinya krisis multi-dimensi yang melanda Indonesia pada tahun 1997-1998
yang membawa hikmah tersendiri bagi tonggak sejarah sistem perbankan
syariah di Indonesia. Disaat bank-bank konvensional terkena imbas dari krisis
ekonomi, saat itulah berkembang pemikiran mengenai suatu konsep yang
dapat menyelamatkan perekonomian dari ancaman krisis yang
berkepanjangan.
Disisi lain, untuk menyelamatkan perekonomian secara global,
pemerintah mengambil inisiatif untuk melakukan penggabungan (merger)
empat bank pemerintah, yaitu Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank
Exim dan Bapindo, menjadi satu satu bank yang kokoh dengan nama PT Bank
Mandiri (Persero).Tbk pada tanggal 31 Juli 1999.
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
4
Kebijakan penggabungan tersebut juga menetapkan PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk sebagai pemilik mayoritas PT Bank Susila Bakti (BSB). PT
BSB merupakan salah satu bank konvensional yang dimiliki oleh Yayasan
Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT Mahkota
Prestasi. Untuk keluar dari krisis ekonomi, PT BSB juga melakukan upaya
merger dengan beberapa bank lain serta mengundang investor asing.
Sebagai tindak lanjut dari pemikiran pengembangan sistem ekonomi
syariah, pemerintah memberlakukan UU No.10 tahun 1998 yang memberi
peluang bagi bank umum untuk melayani transaksi syariah (dual banking
system). Sebagai respon, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melakukan
konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah, yang
bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan syariah di kelompok
perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa
pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk
melakukan konversi PT Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi
bank syariah. Oleh karenanya, Tim Pengembangan Perbankan Syariah segera
mempersiapkan sistem dan infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB
bertransformasi dari bank konvensional menjadi bank yang beroperasi
berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT BSM sebagaimana tercantum
dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8 September 1999.
Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah
dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No. 1/24/
KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan Deputi
Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/ 1999, BI menyetujui
perubahan nama menjadi PT BSM. Menyusul pengukuhan dan pengakuan
legal tersebut, PT BSM secara resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25
Rajab 1420 H atau tanggal 1 November1999.
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
5
PT BSM hadir dan tampil dengan harmonisasi idealisme usaha
dengan nilai-nilai spiritual. BSM tumbuh sebagai bank yang mampu
memadukan keduanya, yang melandasi kegiatan operasionalnya. Harmonisasi
idealisme usaha dan nilai-nilai spiritual inilah yang menjadi salah satu
keunggulan BSM dalam kiprahnya di perbankan Indonesia.
BSM mencatatkan pertumbuhan aset sebesar Rp16,19 triliun atau
49.84%, semula sebesar Rp32,48 triliun di tahun 2010 menjadi Rp48,67
triliun di tahun 2011.DPK meningkat sebesar Rp13,62 triliun atau 46.97%,
semula Rp29,00 triliun di tahun 2010 menjadi Rp42,62 triliun di tahun 2011.
Penyaluran pembiayaan meningkat sebesar Rp12,76 triliun atau 53.23%,
semula Rp23,97 triliun di tahun 2010 menjadi Rp36,73 triliun di tahun 2011.
Laba bersih meningkat sebesar Rp132,55 miliar atau 31.67%, semula
Rp418,52 miliar di tahun 2010 menjadi Rp551,07 miliar di tahun 2011
(Annual Report BSM 2011).
1.2.2 Visi Misi
VISI
Menjadi bank syariah terpercaya pilihan mitra usaha.
MISI
1. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan.
2. Mengutamakan penghimpunan dana konsumer dan penyaluran
pembiayaan pada segmen Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
3. Merekrut dan mengembangkan pegawai profesional dalam
lingkungan kerja yang sehat.
4. Mengembangkan nilai-nilai syariah universal.
5. Menyelenggarakan operasional bank sesuai standar perbankan yang
sehat.
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
6
1.2.3 Logo
Gambar 1.2
Logo BSM
1.3 Latar Belakang Penelitian
Industri perbankan syariah adalah industri yang mempunyai potensi
besar untuk berkembang. (www.bi.go.id) Keberadaannya yang dulu hanya
sebagai pelengkap sekarang sudah nampak mampu meningkatkan kinerja
perekonomian Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan tetap kokohnya Bank
Syariah ketika banyak bank konvensional yang dilikuidasi akibat
ketidakmampuan menghadapi krisis yang melanda dunia (Soedarsono, 2009).
Kemampuan bank syariah yang dapat menghadapi krisis yang
melanda dunia dan tidak terikat dengan sistem bank konvensional menjadikan
bank syariah mampu bertahan dan bahkan berkembang dengan pesat.
Perkembangan bank syariah menjadi manfaat yang cukup besar bagi
perekonomian secara umum (Soedarsono, 2009).
Perkembangan bank syariah di Indonesia ditandai dengan berdirinya
BMI Indonesia pada tahun 1991 yang diprakarsai oleh Majelis Ulama
Indonesia dan pemerintah Indonesia. Keluarnya UU no 10 tahun 1998 sebagai
dasar sistem dual banking di Indonesia, yang dalam undang-undang tersebut
diatur secara rinci tentang usaha yang dapat dioperasikan dan
diimplementasikan dalam bidang syariah serta mengatur pembukaan unit
syariah bagi bank konvensional bahkan mengkonversi menjadi bank syariah.
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
7
Sejak dikeluarkan UU No. 10 tahun 1998, perkembangan usaha bank
syariah cukup mengesankan. Hal ini dapat terlihat dari jumlah bank syariah
yang beroperasi, jumlah pembiayaan yang diberikan maupun dana yang
berhasil dihimpun dari masyarakat. Kemudian dengan keluarnya UU
perbankan syariah No. 21 tahun 2008 yang semakin menguatkan posisi bank
syariah dan mendorong peningkatan kapasitas serta membuka kesempatan
seluas-luasnya bagi masyarakat untuk membuka usaha berdasarkan prinsip
syariah. Tabel 1.1 menggambarkan perkembangan bank syariah mulai tahun
2001 sampai dengan tahun 2011 :
Tabel 1.1
Perkembangan Bank Syariah 2001-2011
Tahun BUS
(Unit)
UUS
(Unit)
PYD
(Milyar)
DPK
(Milyar)
Aset
(Milyar)
NPF
(persen)
FDR
(persen)
2001 2 3 2050 1806 2718 4% 113,5%
2002 2 6 3277 2918 4087 4,1% 112,3%
2003 2 8 5530 5759 7944 2,3% 96,6%
2004 3 15 11324 11718 15210 2,4% 96,9%
2005 3 19 15232 15581 20880 2,8% 97,9%
2006 3 20 20445 20672 26722 4,7% 98,9%
2007 3 24 27944 28011 36538 4% 99,7%
2008 5 27 38198 36852 49555 3,9% 103,6%
2009 6 25 46886 52271 66090 4% 89,7%
2010 11 23 68181 76036 97519 3% 89,6%
2011 11 24 102655 115414 145466 2,5% 88,9%
Sumber : Laporan Perkembangan Perbankan Syariah BI 2001-2011
Ket : BUS : Bank Umum Syariah; UUS : Unit Usaha Syariah; PYD :Pembiayaan yang diberikan;
DPK : Dana Pihak Ketiga; NPF : Non Performing Financing; FDR : Financing to
Deposit Ratio
Fenomena perkembangan bank syariah sangat stabil sejak didirikan
tahun 1991. Tabel 1.1 memperlihatkan indikator-indikator yang menunjukkan
perkembangan kinerja bank syariah. Jumlah BUS yang meningkat setiap
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
8
tahun hingga berjumlah 11 bank. Kemudian terlihat pada peningkatan nilai
pembiayaan dan DPK.
Dari tabel 1.1 terlihat juga bahwa perkembangan bank syariah cukup
pesat dari total aset yang hanya 2,718 triliun di tahun 2001 menjadi 145,466
triliun di tahun 2011, tumbuh sangat besar dalam kurun waktu sepuluh tahun.
Kinerja bank syariah juga dapat dilihat dari segi rasio keuangan dimana nilai
NPF selalu dibawah angka 5% yang menurut Surat Edaran Bank Indonesia
No.9/24/DPbs tahun 2007 tentang penilaian kesehatan bank berdasar prinsip
syariah tergolong dalam kinerja pembiayaan yang baik.
Di tahun 2008, terjadi krisis keuangan yang menjadikan tingkat
pengembalian pembiayaan meningkat. Namun, tingkat kredit macet bank
syariah turun di tahun 2008 sebesar 0,1% dari 4% di tahun 2007 menjadi
3,9%. Hal ini membuktikan bahwa krisis keuangan tidak berdampak pada
kemampuan pengusaha untuk membayarkan kewajibannya di bank syariah
(Soedarsono, 2009).
Krisis yang terjadi pada tahun 2008 seharusnya juga mempunyai
dampak negatif terhadap kinerja keuangan perbankan syariah
(http://www.bi.go.id). Namun, menurut Laporan perkembangan perbankan
syariah BI tahun 2008, kondisi bank syariah masih tetap positif terutama bila
dilihat dari FDR yang terus meningkat dan angka penyaluran kredit yang
mencapai 104%.
Kinerja perbankan syariah dibandingkan dengan bank konvensional
dapat terlihat dari perkembangan total aset yang dimiliki seperti pada grafik
berikut :
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
9
Gambar 1.3
Perbandingan Perkembangan Total Aset Bank Syariah dan Bank
Konvensional (dalam
persen)
Sumber : Laporan Perekonomian Indonesia berbagai edisi
Jika dilihat dari perkembangan total aset, perkembangan perbankan
syariah terlihat cukup pesat. Pertumbuhan aset bank syariah setiap tahunnya
tumbuh rata-rata 49,21 % atau empat kali lipat dari perbankan konvensional
dapat dilihat pada gambar 1.3. Pada tahun 2008 aset bank syariah tetap naik
sebesar 35,6 % meskipun turun dibanding kenaikan tahun 2007 sebesar 36,7%
(Laporan Perkembangan Perbankan Syariah BI, 2010).
Karena sistem perbankan syariah yang relatif tertutup dan tidak
berhubungan dengan pasar global, maka secara umum bisa disimpulkan
bahwa sistem perbankan syariah lebih stabil dibandingkan dengan bank
konvensional dalam menghadapi krisis keuangan global (http://www.bi.go.id).
Sistem keuangan syariah yang tidak mengenal bunga menjadikan bank syariah
mampu bertahan dari fluktuasi tingkat bunga yang disebabkan oleh turunnya
nilai rupiah yang disebabkan langkanya dolar di pasar. Selain itu, kinerja
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
10
keuangan bank syariah pada masa krisis tahun 2008 dibandingkan dengan
bank konvensional menunjukkan kondisi keuangan yang konsisten dan efisien
(Soedarsono, 2009).
Gambar 1.4
Kontribusi Pembiayaan terhadap Total Aset Bank Syariah (dalam
persen)
Sumber : Laporan Perkembangan Perbankan Syariah BI 2001-2011
Di dalam dunia perbankan syariah, aktiva yang paling dominan
adalah pembiayaan. Secara umum, penambahan pada pembiayaan akan
meningkatkan total aset. Dalam gambar 1.4 terlihat bahwa total aset bank
syariah sangat dipengaruhi oleh pembiayaan dengan rata-rata kontribusi
74,35% terhadap total aset. Dengan demikian faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan pembiayaan juga mempengaruhi pertumbuhan
aset.
Total Aset dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, baik faktor
internal maupun faktor eksternal. Salah satu faktor eksternal yang
berpengaruh besar adalah faktor makroekonomi. Kondisi makroekonomi
dapat dilihat dari indikator-indikatornya, seperti tingkat inflasi, suku bunga
rata-rata bank Indonesia dan PDB (Mukhlisin, 2010).
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
11
Dampak dari pertumbuhan tingkat inflasi berakibat kepada distribusi
pendapatan dan memunculkan ketidakpastian dalam investasi berakibat
kepada menurunnya pertumbuhan aset bank syariah (Mukhlisin, 2010).
Menurut Dornbusch dan Fisher (2008), dampak inflasi diantaranya adalah
melemahnya semangat menabung. Meningkatnya inflasi maka nilai uang akan
menurun dan hal tersebut menyebabkan masyarakat juga merasa tidak
diuntungkan dengan menyimpan uang di bank dengan harapan bunga dan bagi
hasil di tengah inflasi yang tinggi, sehingga mereka enggan untuk menabung
yang menyebabkan dana yang dihimpun bank akan menjadi lebih kecil.
Besarnya tingkat suku bunga menjadi salah satu faktor bagi
perbankan untuk menentukan besarnya suku bunga yang ditawarkan kepada
masyarakat. Suku bunga berpengaruh terhadap keinginan dan ketertarikan
masyarakat untuk menanamkan dananya di bank melalui produk-produk yang
ditawarkan. Dampak bagi bank itu sendiri, yakni dengan semakin banyaknya
dana yang ditanamkan oleh masyarakat, akan meningkatkan kemampuan bank
dalam menyalurkan dana tersebut dalam bentuk kredit dimana dari kredit
yang disalurkan tersebut, bank memperoleh profit. Sehingga, semakin banyak
kredit yang disalurkan, berdampak pada besarnya pendapatan yang diperoleh
bank (Almilia dan Utomo, 2006).
Perkembangan perbankan syariah di Indonesia yang tercermin dari
perkembangan beberapa indikator seperti terlihat pada tabel 1.1 di atas. Krisis
global yang terjadi 2008 juga tidak terlalu mempengaruhi pertumbuhan bank
syariah (Soedarsono, 2009). Ukuran bank yang meningkat ditunjukkan
dengan kenaikan total aset yang didominasi oleh kenaikan pembiayaan. Untuk
dapat merumuskan strategi yang tepat untuuk mempertahankan pertumbuhan
diperlukan pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Dari uraian di atas, maka penulis merasa tertarik untuk membahas
fenomena tersebut dalam sebuah karya tulis berbentuk skripsi dengan judul
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
12
“Analisis Pengaruh Inflasi, Suku Bunga Kredit Bank Konvensional dan
Produk Domestik Bruto Terhadap Total Aset Bank Syariah di
Indonesia”(Studi kasus pada Bank Muamalat dan Bank Syariah mandiri
periode 2001-2012).
1.4 Perumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan tingkat inflasi di Indonesia periode 2001-
2012?
2. Bagaimana perkembangan tingkat suku bunga kredit bank
konvensional di Indonesia periode 2001-2012?
3. Bagaimana perkembangan produk domestik bruto di Indonesia
periode 2001-2012?
4. Bagaimana perkembangan total aset Bank Muamaalat Indonesia dan
Bank Syariah Mandiri periode 2001-2012?
5. Bagaimana pengaruh inflasi, suku bunga kredit bank konvensional
dan produk domestik bruto secara parsial maupun simultan terhadap
total aset Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri
periode 2001-2012?
1.5 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui perkembangan inflasi di Indonesia periode 2001-2012
2. Mengetahui perkembangan suku bunga kredit bank konvensional di
Indonesia periode 2001-2012
3. Mengetahui perkembangan produk domestik bruto di Indonesia
periode 2001-2012
4. Mengetahui perkembangan total aset Bank Muamalat Indonesia dan
Bank Syariah Mandiri periode 2001-2012
5. Mengetahui pengaruh inflasi, suku bunga kredit bank konvensional
dan produk domestik bruto secara parsial maupun simultan terhadap
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
13
total aset Bank Muamalat Indonesia dan bank Syariah Mandiri
periode 2001-2012
1.6 Kegunaan Penelitian
1. Menambah khasanah ilmu pengetahuan khusunya mengenai
perbankan syariah di Indonesia.
2. Sebagai pembanding dan pelengkap hasil-hasil penelitian tentang
topik yang sama yang sudah ada.
3. Sebagai bahan pertimbangan bagi pembuat keputusan atau
regulator di bidang perbankan syariah.
1.7 Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi penjelasan secara umum yang ringkas dan padat
mengenai isi penelitian. Isi bab ini meliputi gambaran umum objek penelitian,
latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitan serta
sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini mengemukakan hasil kajian kepustakaan serta tinjauan dari
penelitian terbaru yang dijadikan dasar perumusan hipotesis penelitian tang
berasal dari buku teks maupun jurnal atau karya ilmiah populer lain.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tenttang pendekatan, metode dan teknik yang
digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data untuk membuktikan
hipotesis.
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan yang telah
diolah dan diuraikan secara sistematis sesuai dengan perumusan masalah serta
tujuan penelitian.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
14
Bab ini menyajikan penafsiran terhadap hasil penelitian yang
disajikan dalam bentuk kesimpulan dan saran yang merupakan implikasi dari
kesimpulan yang berhubungan dengan masalah dan alternatif pemecahan
masalah.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis deskriptif yang telah dilakukan, maka hasil
penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Inflasi di Indonesia mulai kuarter 4 tahun 2011 hingga kuater 3 tahun
2012 sangatlah fluktuatif. Di tahun 2001-2003 terdapat tren
penurunan inflasi setelah itu naik hingga tahun 2005 yang merupakan
tingkat inflasi tertinggi sebesar 17,11% selama periode penelitian.
Inflasi sempat naik kembali karena dampak krisis ekonomi global
pada tahun 2008 namun kemudian menurun hingga 2012.
2. Suku Bunga Kredit di Indonesia selama periode penelitian sangat
bervariasi namun masih dalam kisaran antara 12% hingga 19%. Bila
dilihat dari tren yang terjadi selama periode penelitian terlihat bahwa
tingkat suku bunga kredit cenderung memiliki tren penurunan.
3. Nilai PDB Indonesia selama kurun waktu penelitian menunjukkan
tren yang positif dengan terus mencatatkan kenaikan. Rata-rata
pertumbuhan PDB Indonesia juga cukup tinggi yang berada di
kisaran 5,7% yang menandakan Indonesia cukup memiliki kstabilan
ekonomi dan pertumbuhan ekonomi yang baik.
4. Pertumbuhan total aset BMI dan BSM selama kurun waktu 2001
hinggga 2012 menunjukan tren positif. Total aset BMI meningkat
hampir 35 kali lipat sedangkan total aset BSM meningkat 50 kali
lipat dalam kuurun waktu 11 tahun. Ini menandakan pertumbuhan
bank syariah yang masih sangat pesat dan diterima oleh penduduk
Indonesia.
5. Pengaruh Inflasi, Suku Bunga Kredit Bank Konvensional dan Produk
Domestik Bruto Terhadap Total Aset Bank Syariah
a. Bank Muamalat Indonesia(BMI)
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
Dari hasil pengujian secara keseluruhan, model analisis berganda
terbebas dari asumsi klasik. Dari uji F yang dilakukan terhadap
variabel-variabel didapatkan hasil H0 ditolak dan H1 diterima
sehingga terdapat pengaruh secara simultan antara variabel inflasi,
suku bunga riil dan PDB terhadap total aset BMI. Inflasi, suku bunga
kredit bank konvensional dan PDB sebesar 91,8% atau berarti
variabel bebas mempengaruhi variabel terikat secara bersama-sama
sebesar 91,8%, sedangkan sisanya 8,2% dipengaruhi oleh faktor lain.
Pada uji t didapatkan hasil yang sama semua variabel bebas
mempengaruhi secara signifikan variabel terikat secara parsial atau
sendiri-sendiri.
b. Bank Syariah Mandiri
Dari hasil pengujian secara keseluruhan, model analisis berganda
terbebas dari asumsi klasik. Dari uji F yang dilakukan terhadap
variabel-variabel didapatkan hasil H0 ditolak dan H1 diterima
sehingga terdapat pengaruh secara simultan antara variabel inflasi,
suku bunga riil dan PDB terhadap total aset BSM. Inflasi, suku bunga
kredit bank konvensional dan PDB sebesar 92,6% atau berarti
variabel bebas mempengaruhi variabel terikat secara bersama-sama
sebesar 92,6%, sedangkan sisanya 7,4% dipengaruhi oleh faktor lain.
Pada uji t didapatkan hasil yang sama semua variabel bebas
mempengaruhi secara signifikan variabel terikat secara parsial atau
sendiri-sendiri.
1.2 Saran
Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan di atas, maka beberapa
saran dapat dikemukakan dalam skripsi ini, antara lain :
1. Untuk menjaga pertumbuhan total aset, Bank Syariah dapat
memperhatikan faktor-fakor makroekonomi seperti inflasi, suku
bunga kredit bank konvensional serta pertumbuhan ekonomi.
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
2. Untuk mencapai pertumbuhan total aset perbankan syariah yang
pesat, pemerintah dalam hal ini Bank Indonesia sebaiknya
membuat peraturan perundang-undangan maupun kebijakan
mengenai perbankan syariah yang akan mengatur segala sesuatu
mengenai perbankan syariah, baik itu ketentuan penambahan
jaringan, ketentuan modal, kemudahan dalam mendapatkan
tambahan modal, lembaga pengawas perbankan syariah yang
benar-benar efektif yang akan mengawasi kegiatan operasional
perbankan syariah agar terus mengalami pertumbuhan dan tetap
sesuai dengan syariat Islam.
3. Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya dapat menambah
variabel lain seperti nilai tukar Rupiah dan tingkat investasi.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
55
DAFTAR PUSTAKA
Almilia, L. S. & Utomo, A. W. (2006). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum Di
Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Antisipasi.
Bank Dunia. Country At a Glance technical notes
http://go.worldbank.org/WG51XXDWB0 diakses tanggal 4 november
2012.
Bank Indonesia. Inflation Targeting Framework.
http://www.bi.go.id/web/id/Moneter2/Inflation+Targeting/Inflation+T
argeting+Framework/ diakses tanggal 4 november 2012.
----- . Laporan Perekonomian Indonesia 2001-2011. http://www.bi.go.id/web/id/Publikasi/Laporan+Tahunan/Laporan+Pere
konomian+Indonesia.htm
----- . Laporan Perkembangan Perbankan Syariah 2005-2011. http://www.bi.go.id/web/id/Publikasi/Perbankan+dan+Stabilitas+Keua
ngan/Laporan+Perbankan+Syariah.htm
----- . 2008. Perbankan Syariah Lebih Tahan Krisis Global.
http://www.bi.go.id/web/id/Perbankan/Edukasi+Perbankan/Perbankan
_Syariah_Lebih_Tahan_Krisis_Global.htm, diakses 16 September
2012
Cleopatra, Yuria P. (2008). Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan
Proporsi Aset Perbankan Syariah di Indonesia. Jurnal Ekonomi Bisnis :
Dikta Ekonomi
Dornbusch dan Fisher, et al. (2008). Macroeconomics. McGraw Hill : Boston.
Gujarati, N Damodar. (2006). Dasar-Dasar Ekonometrika Jilid I. Penerbit
Erlangga : Jakarta.
Indirani, Latti. (2006). Analisa Faktor – Faktor yang Mempengaruhi
Pertumbuhan Total Aset Bank Syariah di Indonesia, Tesis, Departemen
Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Insitut Pertanian
Bogor
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
56
Ismail. (2011). Perbankan Syariah. Prenada Media Group: Jakarta
Kasri, Rahmatina A. (2010). The Determinants of Islamic Banking Growth in
Indonesia. Jurnal : Social Science Reasearch Network.
Mankiw, N. Gregory. (2008). Principles of Macroeconomics: Fifth Edition.
Cengage Learning : South Western.
Muhammad, Syafi’i Antonio. (2001). Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik.
Jakarta:Gema Insani Press.
Mukhlisin, Murniati. (2010). Factors Influencing the Growth of Islamic
Banks’Assets in Indonesia. Jurnal : Social Science Reasearch Network
Nandadipa, Seandy dan Prasetiono. (2010). Analisis Pengaruh CAR, NPL,
Inflasi, Pertumbuhan DPK dan Exchange Rate Terhadap LDR. Skripsi.
Universitas Diponegoro.
Samuelson dan Nordhaus. (2005). Macroeconomics. Mc Graw hill : New
York
Sekaran, Uma. (2006). Metodologi Penelitian Untuk Bisnis (Edisi Keempat).
Jakarta: Salemba Empat
Setiawan, Adi. (2009). Analisis Pengaruh Faktor Makroekonomi, Pangsa
Pasar, dan Karakteristik bank terhadap Profitabilitas Bank Syariah.
Tesis. Universitas diponegoro
Siamat, Dahlan. (2005). Manajemen Lembaga keuangan, edisi keempat,
badan penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta
Sjahdeini, Sutan Remy. (2010). Perbankan Syariah.Jakarta:Jayakarta Agung
Offsett
Soedarsono, Heri. (2009). Dampak Krisis Keuangan Global terhadap
Perbankan di Indonesia: Perbandingan antara Bank Konvensional dan
Bank Syariah. Jurnal Ekonomi Islam La Riba. Yogyakarta
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Bisnis.Bandung : Penerbit Alfabeta.
Sukirno, Sadono. (2011). Makroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: Rajawali
Pers.
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
57
Suliyanto. (2011). Ekonometrika Terapan : Teori dan Aplikasi dengan SPSS.
Yogyakarta : Penerbit Andi.
Syafi’i Antonio, Muhammad. (2001). Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik.
Jakarta:Gema Insani Press.
Undang-undang no 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah
Utami, Margaretha Tri. (2008). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Kinerja Keuangan Bank Syariah. Journal of Islamic Business and
Economics, 2008, Vol 2 no.2
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)