ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN
AIR BERSIH DI KELURAHAN BULOA KECAMATAN TALLO
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh GelarSarjana Teknik pada Program Studi Sipil Pengairan
Jurusan Teknik Sipil Fakultas TeknikUniversitas Muhammadiyah Makassar
Oleh :
SYAMSUDDIN NURFIANTI105 81 01232 10 105 81 01251 10
PROGRAM STUDI SIPIL PEGAIRANJURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2015
ABSTRAK
Abstrak; Analisis Ketersediaan Air baku Untuk keperluan Air Bersih di Kelurahan BuloaKecamatan Tallo. dibimbing oleh Dr.Ir.H. Muh. Idrus Ompo, Sp dan Hj. Arsyuni AliMustari.,ST,MT Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui besarnya ketersediaan airbaku dikelurahan Buloa kec. Tallo serta untuk mengetahui tingkat kualitas air bakudikelurahan Buloa sebagai upaya penyediaan air bersih. Metode yang digunakan dalampenelitian adalah survey atau observasi lapangan. Dari ketersedian air sebesar 14 m³/harijumlah yang digunakan sebanyak 13,5 m³ /hari dari 270 jiwa, sehingga persentasepemakaian air sebesar 96%. Kualitas air secara kimia yang di uji laboratoriummenghasilkan hasil uji kandungan BOD untuk sampel 1 adalah 0,64, sampel 2 dengannilai BOD adalah 1,88, dan sampel 3 memiliki nilai 0,48. Sedangkan pada parameter lain,yakni kandungan Besi (fe), kesadahan (CaCo3), Clorida (Cl),Sulfat (So4) dan zat organicmemiliki nilai masing-masing di bawah batas maksimum syarat air kualitas B ,begitu jugauntuk pH nilai dari ketiga sampel berada dalam nilai pH yang disyaratkan yakni 6-9dengan hasil uji sampel 1 denganPh 8,25, sampel 2 nilai pH 6,25, dan sampel 3 denganpH 7.
Kata kunci: Air Baku, air bersih, ketersediaan.
Abstract; Analysis of the availability of raw water for the purpose of clean water invillage Buloa districts Tallo. Dr. ir. H. Muhammad Idrus Ompo.,Sp, dan Hj. Arsyuni AliMustari., ST.,MT, this studi aims to determine the avalaibility of water the village Buloaas an effort provide clean water. The method used in this study is a survey of fielobservation. Of water availability at 14 m³/day amount to be used much as 13.5 m³/day of270 people, so the percentage of water comsumption by 96%. Water quality laboratorychemichals tested resulted in BOD content tes result for sample 1 was 0.64, sample 2 bythe BOD is 1.88, and the sample 3, has a value of 0.48 while on the other parameters,namely the content of iron (fe), hardness(CaCo3), Chlorida (cl), sulfate (So4) andorganic subtances have respective values below the maksimum limit of water qualitycondition B, so also for the Ph value of the three sample are within the required Ph valueof 6-9 with 1 sample test result with Ph 8.25, Ph value of 6.25 sample 2 and sample 3with the Ph 7
Keywords: Raw water, Clean water, Avalaibility
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT,
karena rahmat dan Karunia-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini,dan dapat kami selesaikan dengan baik.
Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu persyaratan akademik yang
harus di tempuh dalam rangka menyelesaikan Program Studi pada Jurusan
Sipil dan Perencanaan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Makassar.
Adapun judul tugas akhir kami adalah : “ ANALISIS KETERSEDIAAN
AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN AIR BERSIH DI KELURAHAN
BULOA KECAMATAN TALLO”
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa di dalam penulisan skripsi ini
masih terdapat kekurangan-kekurangan, hal ini disebabkan penulis sebagai
manusia biasa tidak lepas dari kesalahan dan kekurangan baik itu ditinjau dari
segi teknis penulisan maupun dari perhitungan-perhitungan. Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran serta perbaikan guna kesempurnaan
penulisan ini agar kelak dapat bermanfaat terutama bagi penulis sendiri
iv
Skripsi ini dapat terwujud berkat adanya bantuan, arahan,dan bimbingan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segala ketulusan dan kerendahan
hati, kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada :
1. Bapak Hamzah Al Imran, ST.,MT. sebagai Dekan Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Muh. Syafaat, S.Kuba, ST,. sebagai Ketua Jurusan Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Dr.Ir.H. Muh. Idrus Ompo, Sp., PSDA. Selaku pembimbing I dan
ibu Hj. Arsyuni Ali Mustari ST,. MT. selaku pembimbing II yang telah
banyak meluangkan waktu dalam membimbing kami.
4. Bapak dan ibu Dosen serta staf pegawai pada Fakults Teknik atas segala
waktunya telah mendidik dan melayani penulis selama mengikuti proses
belajar mengajar di Universitas Muhammadiyah Makassar.
5. Ayahanda dan Ibunda yang tercinta, Penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya atas segala limpahan dan kasih sayang, doa dan
pengorbanannya terutama dalam bentuk materi dalam menyelesaikan
kuliah
v
6. Saudara - saudaraku serta rekan-rekan mahasiswa Fakultas Teknik terkhusus
angkatan 2010, serta teman-teman yang tidak sempat saya sebut namanya
yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
Semoga semua pihak tersebut di atas mendapat pahala yang berlipat
ganda di sisi Allah SWT dan skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi
penulis, rekan-rekan, masyarakat serta bangsa dan Negara, Aamiin
Makassar,……….
Penulis
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................ii
KATA PENGANTAR ................................................................................iii
DAFTAR ISI...............................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR................................................................................viii
DAFTAR TABEL.......................................................................................ix
DAFTAR GRAFIK………………………………………………………..x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................2
C. Tujuan Penelitian ..............................................................................2
D. Manfaat Penelitian ............................................................................3
E. Batasan Masalah ...............................................................................3
F. Sistematika Penulisan .......................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Air Baku ........................................................................ 5
B. Ketersediaan Air .............................................................................13
C. Tingkat Kualitas Air Baku..............................................................17
vii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ..........................................................20
B. MetodePenelitian ............................................................................21
C. Teknik Analisis Data ......................................................................23
D. Prosedur Penelitian .........................................................................24
E. Flow Chart .....................................................................................27
BAB IV PEMBAHASAN
A. Analisa Pertumbuhan Penduduk....................................................28
B. Tingkat Ketersediaan Air ..............................................................33
C. Tingkat Kualitas Air Baku di kelurahan Buloa .............................39
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................42
B. Saran ...............................................................................................42
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Nomor
1. Syarat-syarat Air bersih ....................................................................17
2. Data jumlah penduduk di Kelurahan Buloa kecamatan Tallo ..........23
3. Data jumlah penduduk pada RW 02 RT 08 Kelurahan Buloa
Kecamatan Tallo ...............................................................................24
4. Data jumlah penduduk pada RT 08 keluraan buloa .........................24
5. Data Pertumbuhan penduduk dari tahun 2008-2014 ........................28
6. Pertumbuhan proyeksi penduduk tahun 2014 s/d 2020 ...................30
7. Data analisa jumlah penduduk dan pemakaian air pada RT 08 .......32
8. Data hasil pengamatan uji pemompaan…………………………....33
9. Data kebutuhan air untuk sambungan rumah Tangga ...................36
10. Data Hasil analisis Laboratorium .....................................................39
viii
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
1. Siklus Hidrologi .................................................................................8
2. Peta kecamatan Tallo ....................................................................... 20
3. Peta Lokasi Pengambilan Air di kelurahan Buloa pada
RW 02 RT 08....................................................................................21
x
DAFTAR GRAFIK
Nomor
1. Proyeksi pertumbuhan penduduk dari tahun 2008-2014……….....29
2. Proyeksi penduduk tahun 2014-2020 dengan menggunakan metode
Aritmetika………………………………………………………….31
3. Proyeksi penduduk tahun 2014-2020 dengan menggunakan metode
Geometrik………………………………………………………….32
4. Proyeksi rata-rata pertumbuhan penduduk dari tahun 2014-2020..32
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia dan air merupakan sumber kehidupan yang tak terpisahkan
yang sangat vital. Begitu besar peranannya dalam kehidupan manusia
sehari-hari seperti mandi, mencuci, memasak, dan sebagainya. Namun,
seiring dengan berkembangnya zaman, meningkatnya jumlah penduduk,
menurunnya kualitas air akibat polusi serta siklus hidrologi yang tidak lagi
sehat membuat jumlah air bersih semakin berkurang. Sedangkan jumlah
kebutuhan air meningkat akibat bertambahnya penduduk dan pemanfaatan
air untuk kepentingan industri. Saat ini masih banyak masyarakat yang
belum mendapatkan akses air bersih di daerahnya. Hal ini seperti yang
terjadi di salah satu Kelurahan Buloa, KecamatanTallo, Warga sehari-
harinya mendapatkan air dari sumur yang tercemar. Sedangkan sumber air
lainnya didapat dari mata air yang lokasinya jauh dari tempat tinggal
mereka dan digunakan bersama dengan kampung-kampung lainnya yang
lokasinya lebih dekat dengan mata air tersebut. Padahal di sekitar desa itu
sendiri terdapat sebuah muara sungai yang cukup besar dengan jumlah air
yang relatif konstan setiap harinya. Dengan demikian air sungai Tallo dapat
di manfaatkan sebagai sumber air yang dapat dikelola menjadi sumber air
2
bagi masyarakat setempat, khususya Kelurahan Buloa Kecamatan
Tallo,yang dimana kondisi air pada kelurahan tersebut perlu penyuplai air
untuk kebutuhan sehari-hari.
Kecamatan Tallo sebagai salah satu dari 14 Kecamatan yang ada di
Kota Makassar, mempunyai peranan penting dalam pengembangan kota
Makassar. Dengan Luas + 8,75 km² merupakan kecamatan yang paling
utara dikota Makassar, dengan jumlah penduduk + 135.000 jiwa, 15
Kelurahan serta 78 RW dan 467 RT dengan penduduk yang heterogen.
Dengan luas wilayah 0,61 km², jumlah penduduk 7,622 jiwa ( laki-laki
3,841 jiwa, dan perempuan 3,781 jiwa), dengan kepadatan penduduk per
km² 12,568. Dan jumlah rumah tangga 1,664 jiwa (tahun 2013). Sungai
Tallo bermuara di Kelurahan ini. Di sekitar muara sungai Tallo terdapat
pemukiman penduduk yaitu di Kelurahan Buloa yang masih kekurangan air
bersih. Hal ini masyarakat yang berada di sekitar daerah aliran sungai Tallo
Kelurahan Buloa sebagian besar merupakan masyarakat dibawa angka
kemiskinan, dimana tingkat pengetahuan, pemahaman akan pengelolaan
lingkungan hidup boleh dikata masih terbatas. Hal ini di sebabkan karena
belum terpenuhinya kebutuhan sanitasi dasar, salah satunya adalah
ketersediaan air bersih yang sangat diperlukan untuk kehidupan, Sehingga
dibutuhkan analisis ketersediaan air baku yang dibutuhkan untuk
penyediaan air bersih, untuk itu kami tertarik untuk mengadakan penelitian
tentang analisis ketersediaan air baku untuk keperluan air bersih.
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah maka rumusan masalah peneliti
adalah:
1. Berapa besar penyediaan air bersih di kelurahan Buloa Kecamatan
Tallo.?
2. Bagaimana mengetahui tingkat kuliats air baku di Kelurahan Buloa
Kecamatan Tallo.?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui besarnya ketersediaan air baku dikelurahan Buloa kec.
Tallo
2. Untuk mengetahui tingkat kualitas air baku dikelurahan Buloa sebagai
upaya penyediaan air bersih
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa jumlah ketersediaan air baku
dapat terpenuhi
2. Memberikan alternatif pemecahan permasalahan untuk mengatasi
ketersediaan dan kualitas air baku di masyarakat
4
E. Batasan Masalah
Dari rumusan masalah maka agar penelitian ini dapat berjalan sesuai
prosedur, maka batasan masalah pada penelitian ini adalah :
1. Pada penelitian ini air permukaan diambil dari air Sumur di kelurahan
Buloa kecamatan Tallo sebagai sampel di daerah penelitian.
F. Sistematika Penulisan
Untuk mendapatkan gambaran umum isi tulisan, penulis membuat
sistematika penulisan sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan mencakup pembahasan latar belakang, rumusan
masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, batasan masalah,
metode penulisan dan sistematika penulisan.
Bab II Kajian pustaka mencakup, Air Baku, Ketersediaan air, Tingkat
kualitas Air Baku
Bab III Metodologi penelitian mencakup lokasi penelitian, jenis penelitian
dan sumber data,Metode Penelitian, teknik analisa data,Prosedur
Penelitian, deskripsi kualitas air bersih dan peralatan yang dapat
digunakan dalam penelitian tentang pengolahan kualitas air bersih.
Bab VI Pembahasan Mencakup, Analisa pertumbuhan Penduduk, Tingkat
ketersediaan Air, dan Tingkat Kualitas Air di Kelurahan Buloa
Bab V Penutup mencakup Kesimpulan dan Saran
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Air Baku
Air Baku adalah Air yang berasal dari sumber air permukaan, cekungan
air tanah dan atau air hujan yeng memenuhi ketentuan baku mutu tertentu
sebagai air baku untuk air minum” sumber air baku bias berasal dari sungai,
danau, sumur air dalam, mata air dan bias juga dibuat dengan cara
membendung air buangan atau air laut,
Sumber Air Baku memegang peranan yang sangat penting dalam
industry air minum. Air baku atau raw water merupakan awal dari suatu
proses dalam penyediaan dan pengolahan air bersih. Sekarang apa yang
disebut air baku. Istilah dan defenisi yang disebut dengan Air Permukaan
Air Permukaan adalah air yang mengalir secara berkesinambungan atau
dengan terputus-putus dalam alur sungai atau saluran dari sumbernya yang
tertentu, dimana semua ini merupakan bagian dari sistem sungai yang
menyeluruh. Yang termasuk air permukaan meliputi air sungai (rivers),
saluran (stream), sumber (springs), danau dan waduk. Jumlah air
permukaan diperkirakan hanya 0,35 Juta km³ atau hanya sekitar 1 % dari air
tawar yang ada di bumi . Aliran yang terukur di sungai atau saluran maupun
danau merupakan ketersediaan debit air permukaan, begitu halnya dengan
air yang mengalir ke dalam tanah, kandungan air yang tersimpan dalam
tanah merupakan ketersediaan debit air tanah. Dari ketiga sumber air
6
tersebut di atas, yang mempunyai ketersediaan paling besar untuk
dimanfaatkan adalah sumber air permukaan dalam bentuk air di sungai,
saluran, danau, waduk dan lainnya. Penggunaan air tanah sangat membantu
pemenuhan kebutuhan air baku maupun air irigasi pada daerah yang sulit
mendapatkan air permukaan, namun pemanfaatan air tanah membutuhkan
biaya operasional pompa yang sangat mahal.
Air permukaan yang dibutuhkan untuk kehidupan dan produksi adalah
air yang terdapat dalam proses sirkulasi air (siklus hidrologi), jika sirkulasi
tidak merata maka akan terjadi bermacam kesulitan diantaranya sirkulasi
yang kurang, maka kekurangan air ini harus ditambah dalam suatu usaha
pemanfaatan air. Untuk analisis ketersediaan air permukaan, yang akan
digunakan sebagai acuan adalah andalan dari pencatatan yang ada. Yang
paling berperan dalam studi ketersediaan air permukaan adalah data
rekaman debit aliran sungai. Rekaman tersebut harus berkesinambungan
dalam periode waktu yang dapat digunakan untuk pelaksanaan proyek
penyediaan air. Apabila penyadapan air akan dilakukan dari sungai yang
masih alami, maka diperlukan rekaman data dari periode-periode aliran
rendah yang kristis yang cukup panjang, sehingga besar pasok air dapat
diketahui.
1. Air Tanah.
Air tanah merupakan sumber air yang berbentuk sumur (deep well),
tetapi kadangkala mereka dapat langsung keluar ke atas tanah tanpa
7
pengeboran (air sumber) sehingga air tersebut kandungan mineralnya akan
berbeda-beda, tergantung sifat tanah sekitarnya. Sumur dapat berupa sumur
dangkal (kedalaman 5 – 20 meter) atau sumur dalam (deep well) dengan
kedalaman rata-rata 250 meter.
Air tanah yang bersumber dari mata air biasanya jauh lebih jernih dan
bersih bila dibandingkan dengan air sungai dan air laut, terutama mata air
didaerah yang jauh dari perindustrian. Sifat kimiawi air tanah sangat
dipengaruhi oleh daerah yang dilaluinya atau jenis-jenis batuan yang ada
dalam tanah tersebut.
2. Air Hujan.
Air hujan merupakan sumber air yang sangat penting bagi daerah yang
tidak memiliki atau hanya memiliki sedikit sumber air tanah maupun air
permukaan. Air hujan berasal dari awan yang mengembun dan jatuh diatas
bumi. Tentu saja sering kotor dan mengandung gas-gas seperti CO2,
oksigen, nitrogen, debu dan senyawa lain yang kemudian mengembun dan
jatuh ke bumi setelah melalui media udara sehingga dia bersifat asam.
3. Air Permukaan
Di negara yang beriklim tropis debit sungai pada umumnya berfluktuasi
sesuai dengan sifat musimnya, fluktuasi ini memberikan pengaruh terhadap
debit dan kualitas sungai, pada saat musim hujan air sungai umumnya
8
banyak membawa material hasil erosi yang mengakibatkan kekeruhan
tinggi (Instalasi Pengolahan Air Tidak mampu lagi untuk menjernihkan air),
sebaliknya pada musim kemarau alirannya mengecil yang diiringi dengan
tingkat erosi yang kecil sampai dengan nol.
4. Siklus Hidrologi
Siklus hidrologi adalah bagian inti dari hidrologi yang tidak mempunyai
awal dan akhir, dimana siklus hidrologi merupakan gerakan air di
permukaan bumi. Selama berlangsungnya siklus hidrologi, yaitu perjalanan
air dari permukaan laut ke atmosfer kemudian ke permukaan tanah dan
kembali lagi ke laut dan tidak pernah habis. Air tersebut akan tertahan
sementara di sungai, waduk atau danau, dalam tanah sehingga dapat
dimanfaatkan oleh manusia dan makhluk lain.
SIKLUS AIR
Gambar 1. Siklus Air
9
Akibat panas yang bersumber pada matahari, maka terjadilah:
1. Evaporasi yaitu penguapan pada permukaan air terbuka (open water) dan
permukaan tanah.
2. Transpirasi yaitu penguapan dari permukaan tanaman.
Uap air hasil penguapan ini pada ketinggian tertentu akan menjadi awan,
kemudian beberapa sebab awan akan berkondensasi menjadi presipitasi
(presipitasi = yang diendapkan atau dijatuhkan), bisa dalam bentuk salju,
hujan es, hujan, dan embun. Air hujan yang jatuh kadang-kadang tertahan
oleh tajuk (ujung-ujung daun), oleh daunnya sendiri atau oleh bangunan dan
sebagainya. Hal ini diberi istilah intersepsi. Besarnya intersepsi pada
tanaman, tergantung dari jenis tanaman, tingkat pertumbuhan, tetapi
biasanya berkisar 1 mm pada hujan-hujan pertama. Kemudian sekitar 20%
pada hujan-hujan berikutnya. Air hujan yang mencapai tanah, sebagian
berinfiltrasi (menembus permukaan tanah), sebagian lagi menjadi aliran air
di atas permukaan (over land flor) kemudian terkumpul pada saluran. Aliran
air ini disebut surface run off. Hasil infiltrasi sebagian besar menjadi aliran
air bawah permukaan (interflow/sub surface flor/through flor). Dan
sebagian lagi akan mebasahi tanah. Air yang menjadi bagian dari tanah dan
berada dalam pori-pori tanah disebut air soil. Apabila kapasitas kebasahan
tanah/soil moisture ini terlampaui, maka kelebihan airnya akan berperkolasi
(mengalir vertical) mencapai air tanah. Aliran air tanah (ground water flow)
akan menjadi sesuai dengan hokum-hukum fisika. Air yang mengalir itu
10
pada suatu situasi dan kondisi tertentu akan mencapai danau, sungai, laut
menjadi depression storage (simpanan air yang disebabkan oleh
kubangan/cekungan), saluran dan sebagainya, mencari tempat lebih rendah.
Sirkulasi air yang berpola siklus itu tidak pernah berhenti dari atmosfir ke
bumi dan kembali ke atmosfir melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi,
dan transpirasi. Pemanasan air samudera oleh sinar matahari merupakan
kunci proses siklus hidrologi tersebut dapat berjalan secara kontinu. Air
berevaporasi, kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju,
hujan batu, hujan es dan salju (sleet), hujan gerimis atau kabut. Pada
perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat berevaporasi kembali ke
atas atau langsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum
mencapai tanah. Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi terus bergerak
secara kontinu dalam tiga cara yang berbeda:
(1) Evaporasi/transpirasi – Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di
tanaman, dsb. kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan
kemudian akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu akan
menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun (precipitation) dalam
bentuk hujan, salju, es. Ketika air dipanaskan oleh sinar matahari,
permukaan molekul-molekul air memiliki cukup energi untuk melepaskan
ikatan molekul air tersebut dan kemudian terlepas dan mengembang sebagai
uap air yang tidak terlihat di atmosfir. Sekitar 95.000 mil kubik air
menguap ke angkasa setiap tahunnya. Hampir 80.000 mil kubik
11
menguapnya dari lautan. Hanya 15.000 mil kubik berasal dari daratan,
danau, sungai, dan lahan yang basah, dan yang paling penting juga berasal
dari tranpirasi oleh daun tanaman yang hidup. Proses semuanya itu disebut
Evapotranspirasi.
(2) Infiltrasi/Perkolasi ke dalam tanah – Air bergerak ke dalam tanah
melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air tanah.
Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal
atau horizontal dibawah permukaan tanah hingga air tersebut memasuki
kembali sistem air permukaan.
(3) Air Permukaan – Air bergerak diatas permukaan tanah dekat dengan
aliran utama dan danau; makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori
tanah, maka aliran permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah
dapat dilihat biasanya pada daerah urban. Sungai-sungai bergabung satu
sama lain dan membentuk sungai utama yang membawa seluruh air
permukaan disekitar daerah aliran sungai menuju laut.
Air permukaan, baik yang mengalir maupun yang tergenang (danau, waduk,
rawa), dan sebagian air bawah permukaan akan terkumpul dan mengalir
membentuk sungai dan berakhir ke laut. Proses perjalanan air di daratan itu
terjadi dalam komponen-komponen siklus hidrologi yang membentuk sisten
Daerah Aliran Sungai (DAS). Jumlah air di bumi secara keseluruhan relatif
tetap, yang berubah adalah wujud dan tempatnya.
12
Pada prinsipnya, jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti suatu
aliran yang dinamakan “Cyclus Hydrologie”. Laut merupakan tempat
penampungan air terbesar di bumi. Sinar matahari yang dipancarkan ke
bumi memanaskan suhu air di permukaan laut, danau, atau yang terikat
pada permukaan tanah. Kenaikan suhu memacu perubahan wujud air dari
cair menjadi gas, peristiwa ini dikenal sebagai proses evaporasi
(evaporation). Sedangkan air yang terperangkap di permukaan tanaman
yang juga berubah wujud menjadi gas dikenal sebagai proses transpirasi
(transpiration). Air yang menguap melalui proses evaporasi dan transpirasi
selanjutnya naik ke atmosfer membentuk uap air. Uap di atmosfer
selanjunya menjadi dingin dan terkondensasi membentuk
awan (clouds). Awan yang terbentuk selanjutnya dibawa oleh angin
mengelilingi bumi, sehingga awan terdistribusi ke seuruh penjuru dunia.
Ketika awan sudah tidak mampu lagi menampung air, maka awan akan
menyebabkan titik-titik air yang jatuh kebumi sebagai hujan. Air hujan ini
sebagian mengalir kedalam tanah, jika menjumpai lapisan rapat air, maka
perserapan akan berkurang, dan sebagian air akan mengalir diatas lapisan
rapat air ini. Jika air ini keluar pada permukaan bumi, umumnya berbentuk
sungai-sungai dan jika melalui suatu tempat rendah (cekung) maka air akan
berkumpal, membentuk suatu danau atau telaga. Tetapi banyak diantaranya
yang mengalir ke laut kembali dan kemudian akan mengikuti siklus
hidrologi ini.
13
Air merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki
kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia, seperti garam-garam, gula,
asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik sehingga air
disebut sebagai pelarut universal. Air berada dalam kesetimbangan dinamis
antara fase cair dan padat di bawah tekanan dan temperatur standar. Dalam
bentuk ion, air dapat dideskripsikan sebagai sebuah ion hidrogen (H+) yang
berasosiasi (berikatan) dengan sebuah ion hidroksida (OH-).
B. Ketersediaan Air
Ketersediaan air adalah berapa besar cadangan air yang tersedia untuk
keperluan masyarakat. Ketersediaan air ini biasanya terdapat pada air
permukaan seperti sungai, danau, dan rawa-rawa, serta sumber air dibawah
prmukaan tanah. Ketersediaan air juga diasumsikan dengan tersedianya air
di sungai, meskipun dalam pengkajian irigasi, curah hujan efektif juga
termasuk dalam ketersediaan air. Perhatian utama dalam ketersediaan air
adalah pada aliran sungai, tetapi dengan beberapa pertimbangan hujan
termasuk di dalamnya (Dep. PU 1983)
. Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan air antar alain (Linsley, dkk.
1986)
1.Iklim
2.Ciri-ciri penduduk
14
3.Masalah lingkungan hidup
4.Industri dan perdagangan
5.Iuran air dan meteran
6.Ukuran kota
7.Kebutuhan konservasi air
1. Sistem Penyedian Air Bersih
Air bersih dalam kehidupan manusia merupakan salah satu kebutuhanpaling
esensial, sehingga kita perlu memenuhinya dalam jumlah dan kualitas yang
memadai. Selain untuk dikonsumsi air bersih juga dapat dijadikan sebagai
salah satu sarana dalam meningkatkan kesejahteraan hidup melalui upaya
peningkatan derajat kesehatan.
Tujuan utama sistem penyediaan air adalah untuk menyediakan air
yang cukup berlebihan, yaitu untuk menyediakan air bersih ke tempat-
tempat yang dikehendaki dengan tekanan yang cukup. Tetapi pada masa
kini ada pembatasan dalam jumlah air yang dapat diperoleh karena
pertimbangan penghematan energy dan adanya keterbatasan sumber air.
Dalam tinjauan aspek teknis, penyediaan air bersih dapat dibedakan
tiga
sistem yaitu:
1).Sistem penyediaan air bersih individual (Individual Water Supply
System).
15
Sistem penyediaan air bersih individual adalah sistem penyediaan air
bersih untuk penggunaan individual atau pelayanan terbatas. Sumber air
yang digunakan dalam sistem ini umumnya berasal dari air tanah. Hal ini
disebabkan air tanah memiliki kualitas yang relatif baik dibanding
sumber lainnya. Sistem penyediaan ini biasanya tidak memiliki
komponen transmisi dan distribusi. Kecuali pada penyediaan air bersih
yang dibangun oleh pengembang untuk melayani suatu lingkungan yang
dibangunnya.
2).Sistem penyediaan air bersih komunitas (Community/Municipality Water
Supply System).
Sistem penyediaan air bersih komunitas atau perkotaan adalah suatu
system penyediaan air bersih untuk masyarakat umum atau skala kota,
dan untuk spelayanan yang menyeluruh, termasuk untuk keperluan
rumah tangga (domestik), sosial maupun industri. Pada umumnya sistem
ini merupakan sistem yang lengkap dan menyeluruh bahkan kompleks,
baik dilihat dari teknis maupun sifat pelayanannya.
3). Penyediaan Air Bersih untuk Rumah Tangga
Pemenuhan kebutuhan air baku untuk air bersih rumah tangga dilakukan
dengan pengembangan sistem penyediaan air bersih. Yang dimaksud
dengan air bersih rumah tangga adalah air dengan standar dapat langsung
dipakai untuk mandi, mencuci tanpa harus terlebih dahulu dan
dinyatakan sehat menurut hasil pengujian mikrobiologi (uji e.coli). Yang
16
dimaksud dengan pengembangan system penyediaan air bersih adalah
memperluas dan meningkatkan sistem fisik (teknik) dan sistem nonfisik
(kelembagaan, manajemen, keuangan, peran masyarakat dan hukum)
dalam kesatuan yang utuh untuk menyediakan air bersih yang memenuhi
kualitas standar tertentu bagi masyarakat menuju kepada keadaan yang
lebih baik. Pengembangan instalasi dan jaringan serta sistem penyediaan
air bersih untuk rumah tangga
a) Analisis Proyeksi pertumbuhan penduduk
1). Metode Geometrik
Untuk memperkirakan proyeksi Jumlah penduduk pada tahun
tertentu dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut
rumus dasar Metode Geometrik
Pn = Po ( 1 + r )ⁿ…………………………………………………(1)
Keterangan :
Pn = Jumlah penduduk pada tahun n
Po = jumlah penduduk awal
r = Tingkat pertumbuhan penduduk pertahun
n = Jangka waktu dalam Tahun
2). Metode Aritmatik
Pn = Pₒ + n r……………………………………………………..(2)
r = Pₒ - Pn...................................................................................(3)t
b) Analisis Proyeksi pemakaian Air
17
Dapat dihitung dengn menggunakan persamaan sebagai berikut.
Qmd = Pn x q x fmd………………………………………………(4)
Q = Pn x q……………………………………………………...(5)
Dan pemakaian total air (Qt)
Qt = Qmd x 100/80 (factor kehilangan air 20%)………………….(6)
Keterangan :
Qmd = Kebutuhan air
Pn = Jumlah Penduduk tahun n
q = Kebutuhan Air per Orang/hari
fmd = Faktor hari maksimum (1,05 – 1,15)
Qt = Kebutuhan total
C. Tingkat Kualitas Air Baku
Air dapat dikatakan sebagai air baku apabila telah memenuhi
persyaratan seperti syarat fisik, kimia, dan biologi sesuai dengan keputusan
menteri kesehatan Republik Indonesia No. 492/Menkes/Per/IV/2010
Tabel 1. Syarat-syarat Air bersih
No Jenis Parameter Satuan Kadar Maksimum
Yang diperbolehkan
1 Parameter yang berhubun-gan langsung dengankesehatan
a) Parameter Mikrobioligi Jumlah per 100 0
18
2.
1. E.Coli2. Total Bakteri koliform
b). Kimia Anorgani
1. Arsen2. Flourida3. Total Kromium4. Kadmium5. Nitrit (sebagai NO2)6. Nitrat (sebagai NO3)7. Sianida8. selenium
Parameter yang tidakLangsung berhubungandengan kesehatan
a. Parameter Fisik
1). Bau2). Warna3). Total zat padatterlarut (TD)4). Kekeruhan5). Rasa6). Suhu
b. Parameter Kimiawi
1). Aluminium2). Besi3). Kesadahan4). Kholorida5). Mangan6). pH7). Seng8). Sulfat9). Tembaga10). Aminia
ml sampeljumlah per 101
ml sampel
Mg/lMg/lMg/lMg/lMg/lMg/lMg/lMg/l
TCUMg/lNTU
ºC
Mg/lMg/lMg/lMg/lMg/lMg/lMg/lMg/lMg/lMg/l
0
0.011.50.050.003
350
0.070.01
Tidak Berbau15
5005
Tidak berasaSuhu Udara
0.20.35002500.4
6,5-8,53
2502
1,5
19
Sumber, Permenkes No. 492.Menkes /Per/IV/2010
- Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Air
Kualitas air sangat di pengaruhi oleh lingkungan, sehingga
lingkungan yang sangat dekat dengan sumber air baku perlu di jaga.
Turunya kualitas air baku di Kelurahan Buloa di sebabkan oleh :
• Pengikisan lahan di derah sumber air baku
• Aktivitas penduduk sekitar yang tidak menjaga kualitas air
• Pencemaran pada anak sungai yang bermuara di sungai Tallo.
20
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan waktu Penelitian
Penelitian ini di laksanakan dikelurahan Buloa, Kecamatan Tallo
penelitian ini dilakukan selama (3) bulan mulai dari bulan (Oktober –
Desember)
Gambar 2: Peta Kecamatan Tallo
21
Gambar 3 : Peta Lokasi Pengambilan Air di kelurahan Buloa
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah survey atau
observasi lapangan. Dan penelitian dibagi menjadi 4 (Empat) tahapan.
Dengan uraian tahapan, seperti :
1. Sumber Data
a) Kantor Kecamatan Tallo
- Peta wilayah kecamatan Tallo
b) Kantor kelurahan Buloa
- Jumlah Penduduk
- Data sanitasi
22
c) Balai Pusat Statistik (BPS) kota Makassar
Diperoleh data kecamatan Tallo dalam angka tahun 2008-2014
2. Peralatan dan persiapan penelitian
Peralatan yang digunakan untuk pengecekan lapangan antara lain :
a. Kamera digital
b. Meteran
c. Alat tulis
d. Stopwatch
e. Cergen (10 Liter)
f. Mesin pompa dengan kapasitas 1100 liter/min, dengan 14
liter/min
3. Pengamatan Lokasi
a. Pengamatan ketersediaan sumber air
b. Mengamati pemakaian air masyarakat di kelurahan Buloa
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan data dibagi menjadi 2 (dua) tahapan yaitu,
pengumpulan data primer dan data sekunder.
a. Data Primer
- Data keadaan umum lokasi penelitian
- Keadaan sumber air
b. Data sekunder
Data yang diperoleh dengan melakukan wawancara untuk
melengkapi data dan keterangan data yang dibutuhkan.
23
C. Teknik Analisis Data
a) Analisis Proyeksi pertumbuhan penduduk
1). Metode Geometrik
rumus dasar Metode Geometrik dari persamaan 1
Pn = Po ( 1 + r )ⁿ
2). Metode Aritmatik dari persamaan 2 dan 3
Pn = Pₒ + n r
r = Pₒ - Pn
tQmd = Pn x q x fmd……………………………………………….(4)
Q = Pn x q……………………………………………………...(5)
Dan pemakaian total air (Qt)
Qt = Qmd x 100/80 (factor kehilangan air 20%)…………………..(6)
b) Data Jumlah penduduk
Tabel 3.1 : Data Jumlah penduduk dikelurahan Buloa kecamatan Tallo
pada tahun 2008-2014
No Tahun Laki-Laki
Perempuan Jumlah
1 2008 3840 3780 76202 2009 3518 3531 70493 2010 3602 3351 69534 2011 3620 3697 73175 2012 3093 3100 61936 2013 3339 3352 6691
7 2014 3345 3367 6712
24
Tabel 3.2 : Data Jumlah Penduduk di kelurahan Buloa pada RW 2 RT
08 Kecamatan Tallo
No Jumlah Penduduk (jiwa)/tahunTahun Laki- laki Perempuan Jumlah
1 2008 696 684 13802 2009 711 700 14113 2010 739 706 14454 2011 689 801 14905 2012 574 560 11346 2013 634 620 12547 2014 649 640 1289
Tabel 3.3 jumlah penduduk pada RT 08 Kelurahan Buloa
No Jumlah Jiwa Laki-laki Perempuan1 270 132 138
D. Prosedur Penelitian
Penelitian ini di laksanakan dilapangan, dimulai dengan mengetahui
jumlah masyarakat pada kelurahan Buloa dan kapasitas reservoir yang ada
untuk mengatahui standarisasi kebutuhan air pada setiapa individu. Agar
ketersediaan air dapat dimanfaatkan secara efisien oleh semua masyarakat.
Setelah data-data semua terkumpul maka selanjutnya melakukan
pengolahan data dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Survey Lokasi
a. Mengamati ketersediaan Sumber Air(kapasitas Reservoir)
b. Mengamati pemakaian air disetiap rumah
2. Pengumpulan Data
25
3. Menghitung Jumlah pertumbuhan penduduk
4. Menghitung Kebutuhan Air
5. Menghitung ketersediaan air bersih
6. Kesimpulan
Selain langkah diatas kami juga melakukan kajian pustaka yang
berhubungan topik penelitian. Sistematika penelitian dapat di jelaskan
dalam bagan alur penelitian(Flowchart) sebagai berikut
21
Hasil laboratorium Sampel Airs
no Parameter satuan1 2 3 4 5 6 Gol A Gol B Gol C
I PHYSICS1 Kekeruhan NTU2 Salinitas pptII CHEMICALS1 pH -2 Mangan/manganes (Mn) Mg/l3 Iron (Fe) ppm4 Nitrat (NO₃) ppm5 Nitrit (SO₂) ppm6 Sulfat (SO₄) ppm7 Kalsium (Ca) ppm8 Khlorida (Clˉ) Ppm9 Dissolved Oxigen (DO) Ppm10 Biochemical Oxigen
Demand (BOD)ppm
11 Chemical Oxigen Demand(COD)
ppm
12 Zat Organik Mg/l
Keterangan :tt adalah tidak terdeteksitanda (-) adalah tidak dipersyaratkan* Sumber : Baku Mutu Air Keputusan Gubernur Sul-Sel Tahun 1995**Acuan baku mutu : Analisa Air Minum Permenkes 0.492/Menkes/Per/IV/2010
26
21
E. Flow Chart Penelitian/Bagan Alur penelitian
MULAI
SURVEY LOKASI
STUDY LITERATUR
PENGUMPULAN DATA
ANALISIS DATA
JUMLAH KETERSEDIAAN AIR
KESIMPULAN DAN SARAN
SELESAI
Gambar 3 : Gambar Alur
27
DATA PRIMER DATASEKUNDER
KETERSEDIAANAIR
PROYEKSI JUMLAHPENDUDUK
42
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian maka kami dapat menarik kesimpulan,
yaitu sebagai berikut:
- Dari ketersedian air sebesar 14 m³/hari jumlah yang digunakan
sebanyak 13,5 m³ /hari dari 270 jiwa, sehingga persentase
pemakaian air sebesar 96%
- Kualitas air secara kimia yang di uji laboratorium menghasilkan :
hasil uji kandungan BOD untuk sampel 1 adalah 0,64,sampel 2 dengan
nilai BOD adalah 1,88,dan sampel 3 memiliki nilai 0,48. Sedangkan
pada parameter lain, yakni kandungan Besi (fe), kesadahan (CaCo3),
Clorida (Cl),Sulfat (So4) dan zat organik memiliki nilai masing-masing
dibawah batas maksimum syarat air kualitas B ,begitu juga untuk pH
nilai dari ketiga sampel berada dalam nilai pH yang disyaratkan yakni
6-9 dengan hasil uji sampel 1 dengan Ph 8,25,sampel 2 nilai pH
6,25,dan sampel 3 dengan pH 7.
B. Saran
- Untuk pengembangan selanjutnya dengan pertambahan jumlah kebutuhan
dengan pemakain 50 liter/orang maka diperlukan sumber air (sumur bor,
sumur galian
43
- Pada saat terjadi pasang atau pada saat musim penghujan genangan air
masuk ke sumur galian sehingga perlu adanya peninggian bibir sumur
galian
28
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Analisa Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk di kelurahan Buloa pada RW 02 RT 08 dari
tahun 2008-2014. Dapat diketahui dari data tersebut kemudian dihitung
tingkat pertumbuhan penduduk tiap tahunnya dengan menggunakan metode
geometric dan Aritmatik. Ratio pertumbuhan tersebut kemudian dirata-rata
untuk dapat memproyeksikan pertumbuhan penduduk tiap tahunnya,
sehingga pertumbuhan penduduk dapat diketahui
Tabel.4.1 Data pertumbuhan penduduk dari tahun 2008-2014
No Tahun Jumlah(Jiwa)
Pertumbuhan(Aritmatik)
Petumbuhan(Geometrik)
(%)1 2008 1380
+30 0.302 2009 1411
+34 0.343 2010 1445
+45 0.454 2011 1490
+21 0.215 2012 1511
+120 1.26 2013 1631
+350 3.57 2014 1666
Jumlah +600 + 6.00 %Rata-rata 47,666 0,48
29
Grafik 1. proyeksi pertumbuhan peduduk dari tahun 2008-2014
Perhitungan Proyeksi Penduduk
a). Metode Geometrik
rumus dasar Metode Geometrik
Pn = Po ( 1 + r )ⁿ
Dari data di atas didapat
Po =1380 jiwa
r = +0,48%
= +0,0048
Didapat persamaan forward Projection dari persamaan
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
0 500 1000 1500 2000
Proyeksi Pertumbhan Penduduk
Data Pertumbuhan penduduk
30
Pn = 1380 ( 1 + 0,0048 )n
= 1427
b). Metode Aritmetik
Rumus dasar metode aritmetik dari persamaan
Pn = Pₒ + n r
r = Pₒ - Pt
t
Dari data diatas didapat
Pt = Jumlah penduduk pada tahun 2008
= 1380 jiwa
Pa = 1666 jiwa
Tₒ = 2014
Tt = 2008
Tt = ( 1666 – 1380 )
(2014-2008)
r = 47,666
Didapat persamaan Aritmatik:
Pn = Po + nr
Pn = 1666 + 47,666
31
Tabel 4.2 Perhitungan proyeksi penduduk tahun 2014 s/d 2020
No Tahun N Metode AritmetikPn = 1666 + 47, 666
(jiwa)
Metode GeometrikPn = 1666 (1+0,0048)n
(jiwa)
ProyeksiRata-rata
(jiwa)
1 2014 0 1666 1666 1666
2 2015 1 1713 1674 1694
3 2016 2 1761 1682 1722
4 2017 3 1808 1690 1749
5 2018 4 1856 1698 1777
6 2019 5 1904 1706 1805
7 2020 6 1951 1715 1833
Grafik 2. Proyeksi penduduk tahun 2014-2020 dengan menggunakan
metode Aritmetika
1666
1713
1761
1808
1856
1904
1951
1500
1550
1600
1650
1700
1750
1800
1850
1900
1950
2000
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Metode Aritmetik
32
Grafik 3. Proyeksi penduduk tahun 2014-2020 dengan menggunakan
metode Geometrik
Grafik 4. Proyeksi rata-rata pertumbuhan pendudukdari tahun 2014-2020
1666
1674
1682
1690
1698
1706
1715
1640
1650
1660
1670
1680
1690
1700
1710
1720
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Metode Geometrik
16661694
17221749
17771805
1833
1550
1600
1650
1700
1750
1800
1850
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Proyeksi rata-rata (jiwa)
33
Jumlah penduduk kelurahan Buloa adalah 1694, pada tahun 2015 dan yang
mendapatkan air baku adalah 270 orang atau hanya 17 % yang
mendapatakan air baku
Dari persaman didapat:
Pn = 1666 (1 + 0,48)7
= 1666 (1,48)7
= 25912 0rang
Dari persmaan didapat
Q = 25912 x 50 liter/orang/hari x 1,05
=1360380 liter/ hari
= 15 Liter/detik
Sehingga Kebutuhan total air baku,
Qt = 15 x 100/80
= 18,75 l/detik
B. Tingkat Ketersediaan Air
Dari serangkaian pengamatan yang dilakukan sejak bulan November
sampai Desember 2014, dihasilkan analisa berupa.
a. Ketersediaan sumber air
34
Ketersediaan air dikelurahan Buloa RW 02 RT 08 mencakup
kapasitas tampungan air yang tersedia yang akan memberi kebutuhan
pada setiap rumah. dengan jumlah sumur yang tersedia sebanyak 7
sumber air diantaranya terdapat 2 sumur Bor dan 5 sumur galian,
namun yang dapat digunakan terdapat 3 sumur diantaranya 1 sumur
galian dan 2 sumur bor. Dengan diameter sumur galian antara 60-65 cm
dengan kedalaman rata-rata 4-6 meter.
b. Pemakaian air
Pengamatan setiap pemakaian air setiap rumah dari debit air yang
dipakai baik pada jam rata-rata maupun jam-jam puncak.
Dari Data hasil pengamatan sumber air terhadap pemakaian air
dikelurahan Buloa pada RW 02 RT 08 pada beberapa rumah terhadap
jumlah Kepala keluarga, akan dianalisis secara seksama sehingga dapat
ditemukan gambaran tentang ketersediaan air terhadap volume peningkatan
kebutuhan air, Kebutuhan air dalam sehari 50 lt/orang (Kriteria
Perencanaan Ditjen Cipta Karya Dinas PU)
Tabel 4.3 Analisa jumlah penduduk dan pemakaian Air pada RT 08
Jumlah Rumah Jumlah(Jiwa)
Kapasitas dan Kebutuhan AirKapasitas
Pompa(lt/mnt)Kebutuhanair dalam
sehari
Totalkebutuhan
110 270 1100 70 18900110 270 14 70 18900110 270 14 70 18900
35
Langkah Penyelesaian Analisa Kebutuhan maksimum Air per orang
270 x 50 = 18900 ltr / 270 = 70 ltr/ orng
270 x 50 = 18900 ltr / 270 = 70 ltr/orng
270 x 50 = 18900 ltr / 270 = 70 ltr/orng
Untuk memenuhi kebutuhan Air maksimum perhari setiap orangnya
diperlukan sekitar 70 liter per orang sehingga kebutuhan air maksimum
dapat terpenuhi.
Tabel 4.4 Data Hasil pengamatan uji pemompaan
No Sumur/ Bor Debit(lt/min)
Waktu Waktu(t)Masuk
Liter/detik
1 Sumur 1100 60 2 jam 8mnit
18
2 Bor 14 60 2 menit 0.233 Bor 14 60 2 menit 0.23
No Sumur/ Bor Debit(l/min)
Waktu(t)keluar
Waktu(t)Masuk
Liter/detik
1 Sumur 18500 60 2252 Bor 18500 60 120 dtk 2253 Bor 18500 60 120 dtk 225
a) Hubungan Antara Ketersediaan Sumber Air dengan kebutuhan Air
Ketersedian air di kelurahan Buloa dapat dihitung sebagai berikut:
Kebutuhan total/hari (A) = 18900 liter/hari = 18.9 m³/hari
Kapasitas tangki (B) = 20 m³
36
Jumlah siklus pengisian/hari
= A/B < 1Maka memenuhi
= A/B > 1 maka tidak memenuhi
= 18.9/20
= 0,94 < 1 Memenuhi
Kapasitas Pompa : Spesifikasi
Inlet/Outlet DIA 80 mm (3 inch)
Total Head 28 m
Max Capacity 1100 liter/min
Power Speed 5,5 HP/3600 rpm
Kapasitas Pompa (Z) = 1,1 m³/min
Kap/unit/hari = 1,1 x 12 jam = 13,2 m³/hari
Asumsi waktu operasi pompa/hari = 12 jam
Keseimbanagan (Water Balance)
A < B Memenuhi
A > B Maka tidak memenuhi
13,5 m³/hari > 13,2 m³/hari Maka tidak memenuhi
37
Jumlah Pompa yang dibutuhkan pada saat beroperasi penuh
n = 13,5/13,2 = 1 Unit
Kapasitas Pompa : spesifikasi pompa
U = 1 x 220 v~ 50 Hz H = 22-10 m Q = 10 -18
l/min
8µ f/370 v~ I = 1,2 A Hs = Maks. 9 meter
n = 2900 minˉ¹ IP x 4 Temp. Air = maks 40º C
Pipa Hisap = 25 mm (1”)
Dorong = 25 mm (1”)
Kebutuhan total/hari (A) = 18900 liter/hari = 18.9 m³/hari
Kapasitas tangki (B) = 20000 liter =20 m³
Jumlah siklus pengisian/hari
= A/B < 1Maka memenuhi
= A/B > 1 maka tidak memenuhi
= 18.5/20
= 0,94 < 1 Memenuhi
Kapasitas Pompa (Z) =0,014 m³/min
Kap/unit/hari = 14 x 24 jam = 336 m³/hari
38
Asumsi waktu operasi pompa/hari = 24 jam
Keseimbanagan (Water Balance)
A < B Memenuhi
A > B Maka tidak memenuhi
13,5 m³/hari > 0,336 m³/hari Maka tidak memenuhi
Jumlah Pompa yang dibutuhkan pada saat beroperasi penuh
n = 13,5/0,336 = 3.6 Unit →4 Unit
b) Analisis kebutuhan Air Baku
- Sambungan Rumah Tangga (SR)
Tabel 4.5 Data Kebutuhan air untuk sambungan rumah Tangga (SR)
No
Tahun JumlahPenduduk
(jiwa)
TingkatPelayanan
(%)
JumlahTerlayan
i(jiwa)
Kom. Airrata-rata(lt/jw/hr)
JumlahPemakaian
(Lt/Hr)
Jumlahkebutuha
n(Lt/detik)
a B C D E F G H
1 2008 1380 70 69000 70 3450000 39,9
2 2009 1411 70 70500 70 3525000 40,7
3 2010 1445 70 72250 70 3612500 41,8
4 2011 1490 70 74500 70 3725000 43,1
5 2012 1511 70 75550 70 3777500 43,7
6 2013 1631 70 81550 70 4077500 47,2
7 2014 1666 70 83300 70 4165000 48,2
39
Keterangan : a = nomor Urut
b = Tahun Proyeksi Jumlah Penduduk
c = Hasil perhitungan Proyeksi Jumlah penduduk
d = cakupan air untuk kota kecil
e = c x d
f = Kriteria Perencanaan Ditjen cipta Karya dinas PU
g = e x f
h = g / ( 24x60x60)
C. Tingkat Kualitas Air Baku di Kelurahan Buloa
a) Kualitas Air Bersih di Kelurahan Buloa
Sifat fisik air dapat dianalisis secara visual dengan panca indra.
Misalnya keruh atau berwarna dapat langsung dilihat, bau dapat dicium
aromanya dan rasa dapat dirasakan dengan lidah. Penilaian tersebut tentu
bersifat kualitatif, misalnya bila tercium bau yang berbeda maka rasa air
pun berbeda. Atau bila warna berwarna merah maka bau yang dicium sudah
dapat tertebak juga. Cara ini dapat digunakan untuk menganalisis air secara
sederhana karena sifat-sifat air saling berkaitan.
40
Analisis kualitas air dapat dilakukan di laboratorium maupun secara
sederhana. Pemeriksaan sederhana mempunyai keuntungan karena murah
dan mudah sehingga setiap orang dapat melakukannya tanpa memerlukan
bahan-bahan yang mahal.
Dalam hal ini kami menggunakan analisis uji laboratorium untuk
mengetahui kualitas air di Kelurahan Buloa. Berdasarkan sumbernya
spesifikasi air di Kelurahan Buloa kami bagi menjadi dua, yaitu air sumber
air sumur galian dan air sumur bor.
b) Kualitas Air Baku Di kelurahan Buloa
Kualitas air sumur bor dan sumur galian yang diuji di laboratorium
menghasilkan uji kandungan Biochemical Oxigen Deman (BOD) untuk
sampel 1adalah 0,64, sampel 2 dengan nilai BOD adalah 1,88 dan sampel 3
memiliki nilai 0,48, sedangkan pada parameter lain, yakni kandungan besi
(fe), kesadahan(CaCo3), Chlorida(Cl), Sulfat (So4) dan zat Organik
memiliki nilai masing-masing dibawah batas maksimum syarat kualitas air
B, begitu juga untuk pH yang disyaratkan yakni 6-9 dengan hasil uji sampel
1 dengan pH 8,25, sampel 2 nilai Ph 6,25 dan sampel 3 dengan pH 7.
44
DAFTAR PUSTAKA
Anonimous. 2004. Kumpulan Panduan Teknis Pengelolaan AirTanah.Jakarta: Direktorat Tata Lingkungan Geologi danKawasan Pertambangan Departemen Energi dan Sumber DayaMineral.
Bisri, Muhammad. 2008. Air Tanah. Malang: Tirta Media
Dirjen Dikti, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1997.Pengembangan Sumber Daya Air(PSDA). PenerbitGunadarma:Jakarta.
Imamah Nasikha. Perencanaan Instalasi Pengolahan Air minum .(http:digilib.its.ac.id/public/its-undergraduate-10091-paper, 5september 2014)
Imam, Asy’ Ari. 2007. Evaluasi Kondisi Pemanfaatan Air Tanah DiKabupaten pasuruan. Surabaya:ITS
Kodoatie, Robert, J. 2012. Tata Ruang Air Tanah. Yogyakarta:AndyYogyakarta.
Lonsley, Ray K.1989. Teknik Sumber Daya Air. Erlangga, Jakarta.
Murtiono, Urgo Hari. 2009.Ugro Hari Murtiono (2009) Kajian KetersediaanAir Permukaan Pada Beberapa Daerah Aliran Sungai (StudiKasus di Sub DAS Temon, Wuryantoro, Alang danKeduang),Forum Geografi. Vol 23, No.1, Juli 2009.
Purbawa, I Gede A, I Nyoman G W, 2009. Analisis Spasial NormalKetersediaan Air Tanah Bulanan di Provinsi Bali. Buletin Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika, Volume 5 no. 2 Juni 2009
Rachmat, Arif, Eko S, Praptisih D, Safei, Budi B. 2007. Studi Neraca AirMock untuk Menghitung imbuhan air tanah yang berasal dariair hujan pada Daerah Karst-Gombang Selatan. Jurnal AlamiVolume 12 No.1 Tahun 2007
45
DAFTAR LAMPIRAN
Data Jumlah penduduk dikelurahan Buloa kecamatan Tallo
No Jumlah Penduduk (jiwa)/TahunTahun Jumlah
1 2008 76202 2009 70493 2010 69534 2011 73175 2012 61936 2013 66917 2014 6712
Sumber : Data kelurahan Buloa
Data Jumlah Penduduk di kelurahan Buloa pada RW 1 Kecamatan Tallo
No Jumlah Penduduk (jiwa)/tahunTahun Jumlah
1 2008 17912 2009 26743 2010 29734 2011 30065 2012 30176 2013 30577 2014 3099
Sumber : Data kelurahan Buloa
46
Data Jumlah Penduduk di kelurahan Buloa pada RW 2 RT 08 KecamatanTallo
No Jumlah Penduduk (jiwa)/tahunTahun Jumlah
1 2008 13802 2009 14113 2010 14454 2011 14905 2012 15116 2013 16317 2014 1666
Sumber: Data kelurahan Buloa
Data Jumlah Penduduk di kelurahan Buloa pada RW 3 Kecamatan Tallo
No Jumlah Penduduk (jiwa)/tahunTahun Jumlah
1 2008 28012 2009 28213 2010 28524 2011 29105 2012 30016 2013 30337 2014 3005
41
Tabel 4.6 Data hasil analisis
no parameter satuan Baku mutu Air Pergub n0.69thn2010
1 2 3 4 5 6 Gol A Gol B Gol CI PHYSICS1 Kekeruhan NTU 6 5 10 8 9 9 5∗ 15∗ 25∗2 Salinitas ppt 47.5 46 14.5 15 50 50 (-) (-) (-)II CHEMICALS1 pH - 8 8.5 6 6.5 7 7 6-8.5 6-8.5 6-8.52 Mangan/manganes (Mn) Mg/l 0.192 0.14 0.033 0.028 0.282 0.249 0.4∗∗ .3 Iron (Fe) ppm 2.403 0.504 5.426 3.605 11.318 11.202 0.3 (-) (-)4 Nitrat (NO₃) ppm 0.056 0.264 2.517 2.781 1.173 1.975 10 10 205 Nitrit (SO₂) ppm 0.289 0.210 0.101 0.079 0.408 0.479 0.06 0.06 0.066 Sulfat (SO₄) ppm 47.60 57.80 51.70 44.08 71.67 70.07 400 (-) (-)7 Kalsium (Ca) ppm 160.160 172.172 176.176 110.110 82.082 58.058 (-) (-) (-)8 Khlorida (Clˉ) Ppm 198.8 191.7 63.9 67.5 234.3 230.8 600 (-) (-)9 Dissolved Oxigen (DO) Ppm 3.52 1.92 5.44 2.56 7.36 6.40 6 4 3
10 Biochemical OxigenDemand (BOD)
ppm 0.96 0.32 2.24 1.52 4.48 3.84 2 3 6
11 Chemical Oxigen Demand(COD)
ppm 51.60 35.09 24.77 20.64 24.77 20.64 10 25 50
12 Zat Organik Mg/l 44.87 39.18 18.33 20.22 36.02 37.92 (−)∗∗Keterangan :
tt adalah tidak terdeteksi
tanda (-) adalah tidak dipersyaratkan
* Sumber : Baku Mutu Air Keputusan Gubernur Sul-Sel Tahun 2010
**Acuan baku mutu : Analisa Air Minum Permenkes 0.492/Menkes/Per/IV/2010
48
LAMPIRAN 2
Peta Lokasi Penelitian
49
LAMPIRAN 3
Lokasi Pengambilan air
50
LAMPIRAN 4
Penampungan Air
51
LAMPIRAN 5
Mesin Pompa yang digunakan dalam Pengambilan Air
52
DOKUMENTASI
53
Lokasi Penelitian
DOKUMENTASI
54
DOKUMENTASI
55
DOKUMENTASI
56
Sumber Air pada Sumur Bor dan Sumur Galian
47